BAB I
Pendahuluan A. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2011-2015: Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang (KAS) 2011-2015 adalah sebagai berikut: “Umat Allah Keuskupan Agung Semarang sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus, dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat Injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum. Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam perwujudan iman di tengah masyarakat; pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok. Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan bunda Gereja. Allah yang memulai pekerjaan baik di antara kita akan menyelesaikannya (bdk. Flp 1:6).”
Profil Paroki Stella Maris Jepara |1
Arah Dasar (Ardas) KAS 2011-2015 di atas dapat dicapai dengan mewujudkan 4 pilar Ardas KAS yaitu : pilar pertama umat hidup dalam suasana iman yang berkembang, iman umat yang mendalam, dan iman umat yang tangguh. Pilar kedua meningkatkan peran umat dalam hidup bersosial, bermasyarakat, dan berpolitik. Pilar ketiga meningkatkan umat lebih berdaya, terutama umat yang kecil, umat yang miskin, umat yang tersingkir dan umat yang difabel. Pilar keempat agar umat hidup untuk melestarikan keutuhan ciptaan. Sebagai bagian dari Keuskupan Agung Semarang, Paroki Stella Maris Jepara merasa perlu meneruskan, melaksanakan dan mengimplementasikan kebijakan dan segala sesuatu yang digariskan KAS kepada kegiatan umat Paroki, terutama yang berfokus pada pentingnya membangun Gereja yang transparan, akuntabel, kredibel, signifikan, dan relevan, yang diwujudkan dalam semakin tertibnya tata kelola pastoral, tata kelola administrasi, tata kelola keuangan dan harta benda serta tata kelola pemanfaatan bangunan. Keempat pilar di atas coba diimplementasikan oleh Paroki Stella Maris Jepara dalam visi misi paroki yang dijalankan lewat berbagai kegiatan dan program Paroki Stella Maris Jepara sampai tahun 2014, sesuai dengan berakhirnya kepengurusan Dewan.
B. Gambaran Umum Paroki Stella Maris Jepara 1. Situasi Paroki Stella Maris Jepara. Paroki Stella Maris Jepara berada di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada posisi 110° 9′ sampai 110° 58′ 37,40″ Bujur Timur dan 5° 43′ sampai 6° 47′ 25,83″ Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah Barat dan Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebelah
Profil Paroki Stella Maris Jepara |2
Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Demak. Secara Gerejawi, Paroki Stella Maris Jepara merupakan bagian dari Keuskupan Agung Semarang yang mempunyai reksa pastoral meliputi seluruh wilayah di Kabupaten Jepara dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah Barat dan Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebelah Utara berbatasan dengan Paroki Santo Yohanes Evangelista Kudus dan Paroki Santo Yusuf Pati, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki Administratif Santo Mikael Demak. Paroki Stella Maris Jepara yang terbentang sejauh lebih kurang 100 km dari ujung Utara sampai ujung Selatan ini hanya terbagi menjadi 3 Wilayah dan 10 Lingkungan dengan pembagian sebagai berikut: 1. Wilayah Utara meliputi: a. Lingkungan Santo Petrus b. Lingkungan Santa Maria c. Lingkungan Santo Matius d. Lingkungan Santo Damianus 2. Wilayah Tengah meliputi: a. Lingkungan Santo Yohanes b. Lingkungan Santo Paulus c. Lingkungan Santo Yosef 3. Wilayah Selatan meliputi: a. Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong b. Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan c. Lingkungan Santo Aloysius Welahan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |3
Gambar 1. Peta Wilayah Paroki Stella Maris Jepara
Profil Paroki Stella Maris Jepara |4
Dari keseluruhan lingkungan yang ada, hanya Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan yang telah memiliki gedung gereja sebagai tempat beribadat dan sebagai tempat berpaguyuban. Lingkungan-lingkungan yang lain masih menggunakan Gereja Induk sebagai tempat berkegiatan dan berpaguyuban. Sekarang yang masih berupa rintisan adalah pembuatan Kapel di Lingkungan Santo Matius Bangsri. Selain itu, Paroki Stella Maris Jepara juga mempunyai satu Lingkungan khusus yakni Lingkungan Santo Damianus Donorojo yang sebagian besar umatnya merupakan ex penderita penyakit kusta. Sehingga hal ini memerlukan perhatian lebih dari Paroki baik dari segi ekonomi maupun pelayanan pastoral. Mayoritas umat Paroki Stella Maris Jepara terdiri dari suku bangsa Jawa. Selain itu jiga terdapat suku bangsa Tionghoa dan suku bangsa lainnya terutama dari suku bangsa Batak yang jumlahnya hampir seimbang. Di samping itu ada sebagian kecil dari luar Jawa terutama Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur. Umat Paroki Stella Maris Jepara mendapatkan pelayanan misa harian setiap hari di Gereja Induk dan masing-masing satu kali dalam satu minggu di Kapel Mayong dan Pecangaan, di samping misa mingguan sebanyak dua kali di Gereja Induk serta satu bulan sekali di Lingkungan Donorojo. Baptisan balita diadakan setiap Minggu ketiga dalam bulan. Sedangkan Misa Wilayah atau Lingkungan serta kunjungan umat oleh romo paroki dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |5
2. Alasan Membuat Profil Paroki Stella Maris Jepara a. Paroki Stella Maris Jepara yang sejak menjadi paroki mandiri telah merayakan ulang tahun-nya yang ke-4 pada tahun 2012, namun sampai saat ini Paroki belum mempunyai sebuah Buku Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara. Sampai saat ini, yang dimiliki adalah Buku Kenangan perayaan ulang tahun, berisi sejarah singkat dan berbagai macam kegiatan ulang tahun. Bertolak dari hal ini, perlu pembenahan tata kelola administrasi yang baik. Paroki selama ini lebih terpusat pada tata kelola peribadatan. Di samping itu, dengan adanya program Keuskupan Agung Semarang, yang salah satunya mengenai pendataan umat secara serentak di seluruh KAS pada tahun 2011, maka bagaikan gayung bersambut, umat Paroki Stella Maris Jepara makin bersemangat untuk mewujudkan Buku Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara yang didukung dengan data base yang akurat dan up to date, meski dengan berbagai kendala yang muncul, mengingat keterbatasan yang ada pada pengurus Dewan Paroki. b. Masih banyak umat yang belum mengetahui visi misi paroki, serta keadaan umat, baik kualitas keimanan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan politiknya, kesehatannya serta pekerjaannya dan lain sebagainya. c. Menjadikan umat lebih termotivasi untuk terlibat dalam hidup menggereja, terlibat langsung dalam mengatasi barbagai masalah yang muncul dalam kehidupan umat. d. Adanya keluhan dari tim kerja yang dalam membuat dan melaksanakan program kerja tidak berdasar data, atau sekedar sama dari tahun sebelumnya, tidak mendapat tanggapan yang positif dari umat (program tidak memberi
Profil Paroki Stella Maris Jepara |6
hasil yang bermakna). Besar kemungkinan hal ini disebabkan program dibuat tidak berdasarkan data dan kebutuhan umat yang nyata di lapangan. 3. Tujuan Membuat Profil Paroki Stella Maris Jepara a. Paroki Stella Maris Jepara mempunyai Buku Profil umat Paroki yang dapat diakses umat, dengan harapan umat dapat terpanggil untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk empat tata kelola yaitu tata kelola pastoral, administrasi, keuangan, pemanfaatan bangunan dan ruang, serta tata kelola harta benda. b. Semakin banyak umat yang mengetahui, visi misi paroki, dan mengetahui keadaan kehidupan umat secara keseluruhan baik hidup menggerejanya, sosial ekonomi politik, pendidikan dan sebagainya, tanpa kecuali juga bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD). c. Mengetahui dan memahami aspek geografi, demografi dari Wilayah, Lingkungan, sampai pada keluarga, individual umat serta data lain, yang dapat disajikan secara baik. d. Memperoleh informasi tentang umat dalam hal jenis kelamin, relasi dengan kepala keluarga, status keluarga (menikah, belum/tidak menikah, janda/duda), tempat tanggal lahir, suku bangsa, pendidikan dan bidang studi, pekerjaan, golongan darah, status kesehatan, tempat tanggal baptis, tempat tanggal penerimaan sakramen penguatan, tempat tanggal penerimaan sakramen perkawinan dan kondisi perkawinan, agama (katekis, belum baptis, katekumen, pindah agama), jabatan sosial dan keadaan ekonomi (dapat membantu, biasa, perlu dibantu), tempat tinggal lingkungan dan wilayah, lama tinggal, status gerejawi, keterlibatan umat secara konkret baik di gereja maupun di
Profil Paroki Stella Maris Jepara |7
kepamongprajaan dan keterangan lain yang dibutuhkan Gereja; dapat diketahui dengan cepat dan akurat serta dapat diprediksi gambaran tentang kelemahan dan kekuatan, ancaman dan peluang pada masa kini dan sekian tahun yang akan datang lengkap dengan tata kelolanya. e. Mempunyai data umat yang sudah dianalisis dan disajikan dengan baik, sistematis, terarah, yang dapat digunakan oleh para pengurus Lingkungan, Wilayah, dan Dewan Paroki. 4. Manfaat Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara a. Data profil umat Paroki Stella Maris Jepara sebagai fakta yang ada dengan kekurangan dan kelebihannya sebagai aset paroki menjadi sebuah peluang atau harapan untuk mengembangkan iman secara mendalam, tangguh dan misioner, yang semakin signifikan dan relevan. b. Data profil umat, dapat digunakan untuk mengetahui potensi dan permasalahan umat serta kehidupan gereja, serta memotivasi umat untuk melibatkan diri dalam kegiatan gereja maupun kegiatan kemasyarakata. c. Memberi kemudahan dalam membuat program rutin maupun program visioner secara lebih cermat dan terarah dengan akuntabilitas dan sustainabilitas yang terjaga. Di sini pengurus Dewan Paroki, Wilayah dan Lingkungan dengan memberi kesempatan kepada umat untuk terlibat dalam hidup menggereja melalui keterlibatan langsung dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan gereja dan umat. d. Membantu Tim Kerja dalam membuat dan melaksanakan program kerja berdasar data, sesuai dengan kebutuhan umat secara nyata, menyentuh langsung pada umat, efisien, efektif dan relevan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |8
e. Data dapat dikelola dan dilakukan pengkinian (up date) secara berkala, sehingga data menjadi akurat dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam proses pengambilan keputusan. 5. Rencana Proses Pembuatan Paroki Stella Maris Jepara Rencana proses pembuatan profil didahului dengan perencanaan yang meliputi: sosialisasi dan pelatihan dari KAS sebanyak tiga kali yang dilaksanakan perkevikepan, tempat di Semarang dan Muntilan. Perencanaan di tingkat Paroki, Dewan Paroki, khususnya Bidang Litbang (Penelitian dan Pengembangan) mempersiapkan sosialisasi kepada Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah, dilanjutkan dengan penentuan petugas dari Lingkungan. Para petugas dibekali pelatihan terlebih dulu sebelum mengambil data ke Lingkungan. Setelah para petugas siap baru dilaksanakan pengumpulan data, pengolahan data, rekapitulasi data, validasi data, input data, dan cleaning data.
C. Proses Pembuatan Profil 1. Sosialisasi dan Briefing Pertengahan Januari 2011 pada acara Tepas (Temu Pastoral) diselenggarakan sosialisasi gerakan pendataan umat dan konsolidasi Tim Training dan Tim Data. Akhir Januari Romo Paroki dan Litbang sosialisasi kepada Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah. Tanggal 26-27 Pebruari 2011 di Griya Paseban Semarang, Litbang Paroki memperoleh pelatihan dan memperoleh program pengolah data. Dari pelatihan di tingkat kevikepan, Litbang Paroki menindak lanjuti dengan melatih para petugas yang akan terjun mengambil data ke Lingkungan. Para
Profil Paroki Stella Maris Jepara |9
petugas diajak untuk mencermati panduan mengisi program SIUK/panduan sensus KAS tahun 2011. 2. Proses Pengumpulan Data Bulan Juni-Juli 2011 waktu untuk mengambil data ke Lingkungan oleh petugas pengumpul data. Setelah seminggu mengambil data para petugas dikumpulkan untuk konsolidasi, dan menginventaris kendala yang ada dan cara menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data banyak kendala yang dihadapi, diantaranya kesibukan umat sehingga sulit untuk ditemui, umat di luar kota, kesulitan para petugas karena kurang cermat dan teliti. Dalam pelaksanaan waktu melebihi dari rencana yang hanya 2 bulan menjadi 3 bulan. Dalam pengumpulan data dan entry data mengalami banyak gangguan, terutama sehubungan dengan program yang disedikan KAS. Setelah beberapa bulan terhenti baru memperoleh program yang dapat secara lancar untuk entry data, hingga akhirnya sampai tahun 2013 masih dalam proses pembuatan profil. 3. Pengolahan Data Sensus Bulan Agustus-Nopember 2011 adalah pengolahan data sensus. Namun karena kendala program yang sampai beberapa bulan, maka awal tahun 2013 pun Profil Umat belum jadi. Pengolahan data sensus akan menghasilkan penyajian data sensus dan pemetaan Paroki, yang secara lengkap disebut Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |10
4. Tim Pembuat Profil Umat Paroki Penanggung Jawab : Antonius Edy Sulistyono Sugito, MSF Ketua : Tarsisius Adi Prasetya Wakil : Gregorius Widodo Adhi Prasetyo Sekretaris : YE Candra Anggota : Antonius Joko Pramono, Erik Sutikno, Yohana Suharti, Christina Retno Handayani, F Rony Adrianto Petugas Pengambil, pengumpul, serta entry data adalah sebagai berikut: WILAYAH UTARA A11 A21 A22 A31
Damianus Matius Maria
A32 A41 A42
Tim Litbang Poltak Sinaga Stephanus Heri, S.E Erik Sutikno
Jl AR Hakim No 41 Jepara Bangsri RT 2/13 Jepara Bangsri Jepara Kompleks Perumahan BBPAP Jepara Kompleks Perumahan BBPAP Jepara Perumahan Kuasharjo Jepara Perumahan Mulyoharjo Jepara
Ch Retno Handayani Petrus
F Oki Sumantri F Lani Desiari
WILAYAH TENGAH B11 B12 B13 B21 B22
Yosep
Paulus
Agustinus Harry Kristianto Antonius Joko Pramono Andreas Candra Wardana A Rony Ardianto Josephus Marianus Peppy
RT 02 RW 02 Kauman Jepara RT 04 RW 03 Sukodono Tahunan Jepara RT 01 RW 03 Kauman Jepara Jl Seroja VI 99 Demaan Permai Jepara Jl Pesajen RT 3/4 Demaan Jepara
Profil Paroki Stella Maris Jepara |11
B31 B32 B33
Yohanes
A Sahat Hasiholan Simarmata YP Puguh Fajar FX Dhani Kurniawan
JL Sultan Hadlirin KM 05 Tahunan Jepara Jl Kresna No 7 RT 06 RW 07 GTI Tahunan Jl Arjuna II No 88 GTI Tahunan
WILAYAH SELATAN C11 C12 C13
Theresia Avilla
C21 C22 C23 C31
Yohanes Baptista Aloysius
Gregorius Widodo Adhi Prasetyo Antonius Sulistyono Albertus Harrys A Krimson Simamora Y Supardi Victor Dahsyat Asmara B Hardiknas Resmi Saputra
Pecangaan Kulon RT 05/06 Jepara Lebuawu Pecangaan Jepara Pulodarat Pecangaan Jepara Pendosawalan Mayong Jepara Nalumsari Jepara Mayong Jepara RT 04 RW 01 Kendeng Sidialit Welahan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |12
BAB II
Keadaan Umum Paroki A. Sejarah Paroki Berdasarkan referensi Buku Kenangan 40 Tahun Paroki Stella Maris Jepara, benih-benih iman Katolik di kota Jepara sudah mulai muncul pada tahun 1638 pada saat masa pemerintahan Sultan Agung. Tetapi hal ini sempat menghilang beberapa dekade dan mulai kembali bersemi pada tahun 1936 ketika Pastor Stienen MSF memimpin dan mendirikan Stasi Pecangaan. Pada waktu itu, di Kota Jepara baru ada beberapa orang Katolik asli Jepara dan sejumlah guru yang kebanyakan berasal dari daerah Selatan, antara lain Solo, Klaten, Yogyakarta, Muntilan dan Ambarawa. Sebagai tokoh Katolik pada saat itu dan cikal bakal umat Katolik di Jepara adalah Bp. Tan Tjing Sioe. Benih-benih iman yang baru saja bersemi ini kembali terceraiberai akibat meletusnya Perang Dunia II dan Jepang menguasai Indonesia. Masa-masa perjuangan fisik tersebut menjadi masamasa yang sulit bagi umat. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, aktifitas kegiatan umat Katolik yang semula berada di Pecangaan berpindah ke Jepara dan pelayanan rohaniah umat dilayani oleh P. Adisudjono MSF setiap 3 atau 4 bulan sekali. Kebaktian pada waktu itu diadakan di rumah Bp. Tan Siong Liep dan kemudian pindah ke rumah Bp. Liem Tiong Swan. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda, yaitu pada bulan Desember 1948 dan hubungan pulih kembali, Stasi Jepara diampu oleh pastor yang bertugas di Paroki Kudus, seperti: P. J. Komen MSF, P. A de Koning MSF, P. Stienen MSF dan P. C. Jacobs MSF. Sejak saat itu sedikit demi sedikit Stasi
Profil Paroki Stella Maris Jepara |13
Jepara mulai berkembang. Pada tahun 1961 Mgr. Soegijopranoto memberkati serta meresmikan Gereja Pecangaan, dan sejak saat itu Pecangaan berdiri sendiri sebagai Stasi. Sedangkan Dewan Stasi Jepara sendiri baru terbentuk setelah beberapa tahun kemudian, yakni pada tanggal 24 Maret 1963. Dengan terbentukya Dewan Stasi Jepara, maka P. C. Jacobs MSF mulai merintis pembangunan gedung gereja di Jepara. Akhirnya pada tanggal 18 Mei 1964, Gereja Katolik Jepara (yang sekarang dipakai sebagai aula) selesai dibangun dan diresmikan oleh Romo Kardinal Darmojuwono. Sedangkan gedung gereja yang baru, yang sekarang ini dipakai untuk kegiatan ibadah selesai dibangun dan diresmikan oleh Bapak Sunarto selaku Bupati Jepara serta diresmikan oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mg. I. Suharyo pada tanggal 30 November 1997. Pada masa awal berdirinya sampai tahun 2008, Jepara masih menginduk dan menjadi bagian administratif di Paroki St. Yoh. Evangelista Kudus. Pada tahun 1990-an Paroki Administratif Stella Maris Jepara terdiri dari 8 stasi yaitu: Welahan, Batealit, Bangsri, Mayong, Keling, Donorojo, Pecangaan, Karimunjawa/ Kedung/ Mlonggo dan 4 wilayah yaitu : Yohanes, Paulus, Petrus dan Yosef. Kalau dilihat dari jumlah stasi dan wilayah tentu tidaklah banyak, tetapi salah satu hal yang dirasa cukup merepotkan adalah domisili umat yang berjauhan dan tidak merata. Sehingga hal ini menjadi satu kendala pula dalam proses pelayanan pastoral, apalagi tenaga imam yang ada merupakan rangkapan dari Paroki Kudus. Berdasar pemikiran-pemikiran tersebut, lebih-lebih terkait dengan pelayanan pastoral umat maka mulai muncul wacana supaya Jepara dapat menjadi paroki mandiri. Berbagai macam pembenahan mulai dilakukan, baik terkait dengan pelayanan sakramen dan sakramentali maupun pelayanan administrasi. Untuk mendukung pembenahan-pembenahan yang dilakukan, maka mulai tahun 2003 P. Ignatius Supriyatno, MSF yang ketika itu menjabat
Profil Paroki Stella Maris Jepara |14
sebagai pastor pembantu di Paroki St. Yoh. Evangelista Kudus mendapat mandat dari Bapak Uskup untuk bertanggung jawab penuh di Paroki Adminsitratif Stella Maris Jepara. Berawal dari kehadiran P. Ignatius Supriyatno MSF inilah pembenahan dan penataan kehidupan menggereja umat mulai ditata. Kemudian usaha ini diteruskan oleh P. Y. Tjoek Prasetyo MSF (2005-2006), P. Al. Rinata Hadiwardaya MSF (2006), P. A. Edy Sulistyono Sugito MSF (2006-2012). Akhirnya, berkat usaha keras yang berliku Paroki Adminstratif Stella Maris Jepara membuahkan hasil. Pada tanggal 20 Mei 2008, bertepatan dengan peringatan HUT Paroki serta peresmian Gedung Gereja Santa Theresia Avilla Pecangaan, Jepara dikukuhkan oleh Mgr. I. Suharyo sebagai Paroki Mandiri. B. Spiritualitas Bunda Maria sang Bintang Laut Bunda Maria menjadi pelindung Paroki Stella Maris Jepara dan menjadi spiritualitas bagi paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara. Kekhasan dari spiritualitas Bunda Maria sang Bintang Laut ini semakin memperkaya umat untuk mengembangkan sikap setia pada kehendak Allah, solider kepada sesama, sederhana, saling memahami dan mendengarkan untuk bersama-sama mencari dan melakukan kehendak Allah. Semangat inilah yang menjadi dasar untuk membuat penegasan bersama dalam mewujudkan arah dan tujuan Paroki Stella Maris Jepara. Persatuan kasih Allah Tritunggal yang saling memberikan diri dalam karya penyelamatan bagi manusia menjadi model paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara. Semangat kasih, solidaritas, pengosongan diri demi kabaikan sesama ditempatkan sebagai landasan di dalam membangun sebuah paguyuban atau komunitas yang hidup.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |15
Pokok semangat hidup Bunda Maria menjadi titik tolaknya. Semangat hidup Maria yang dalam sejarah hidupnya mempunyai suatu totalitas hidup kepada Allah karena bersedia menjadi Ibunda Yesus,”Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut PerkataanMu”(Luk 1:38). Suatu perwujudan iman dan sikap serta kepatuhan kepada Tuhan. Kemuliaan Tuhan tinggal dalam hati Maria karena ia mengarah selalu pada Yesus yang dibangun atas dasar sikap takut akan Allah. Pantaslah Bunda Maria menjadi teladan utuh bagi pembentukan dan pengembangan Keluarga Kristiani di yang utuh Paroki Stella Maris Jepara.
C. Visi dan Misi Paroki Sebagai paguyuban umat Allah di Keuskupan Agung Semarang, Paroki Stella Maris Jepara mempunyai visi dan misi sesuai dengan situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya. 1. Visi Paroki : Umat Paroki Stella Maris Jepara dalam bimbingan Roh Kudus berupaya semakin menjadi paguyuban murid-murid Yesus Kristus yang beriman dewasa, mendalam, tangguh, misioner serta mandiri seturut teladan Santa Maria Stella Maris, sebagai terang dan penunjuk arah hidup menuju keselamatan yang sejati, dengan terlibat dan tanggap membangun kehidupan yang lebih baik sesuai dengan keprihatinan jamannya.
2. Misi Paroki : 1.
Mewujudkan persekutuan paguyuban-paguyuban yang terbuka dengan berlandaskan semangat cinta kasih dengan mengutamakan mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |16
2. 3.
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan menuju pada pendewasaan iman umat. Menerapkan tata penggembalaan yang mencerdaskan umat beriman : dengan melibatkan, mengembangkan dan memberdayakan seluruh umat serta bekerja sama dengan mereka yang berkehendak baik. Menanggapi perkembangan/ situasi zaman dengan turut serta terlibat dalam Sosial Kemasyarakatan, memperhatikan dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
D. Tata Penggembalaan Paroki Merujuk pada visi dan misi paroki di atas, maka sebagai Paroki yang memilih Bunda Maria sebagai pelindungnya, mempunyai konsekuensi membawa kehidupan menggereja yang bergerak aktif secara bersama-sama dan saling mendukung dari semua komponen Paroki dengan dijiwai spiritualitas Bunda Maria sendiri. Di sini ditegaskan kembali bahwa kekhasan Paroki berpusat pada keteladanan Bunda Maria dan kesetiaannya menjalankan kehendak Bapa, sehingga diharapkan semangat ini membuat keluarga menjadi kata kunci dalam model tata penggembalaan paroki, yang pada gilirannya dengan memberdayakan segenap komponen paroki membentuk umat yang semakin memiliki iman mendalam, tangguh dan misioner. Mulai dari awal berdiri sampai saat ini, Paroki Stella Maris Jepara diampu oleh tenaga pastor dari Konggregasi Keluarga Kudus atau MSF, terdiri dari satu orang pastor Kepala dan seorang pastor Pembantu. Saat ini, Paroki Stella Maris Jepara memiliki 3 Wilayah dan terdiri dari 10 Lingkungan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jepara. Guna menumbuhkembangkan umat dalam hal berorganisasi dan pelayanan, Paroki juga mempunyai wadah, diantaranya: Kerabat MSF, Kelompok Doa Legio Maria Bintang Laut,
Profil Paroki Stella Maris Jepara |17
Persekutuan Doa Stella Maris serta WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) Cabang Jepara. Harapan dari adanya berbagai organisasi dan kelompok ini adalah tumbuh dan berkembangnya wawasan umat serta penghayatan iman dalam hidup sehari-hari. Iman tidak hanya dipendam dalam diri tetap perlu diaplikasikan/diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari.
Gambar 2. Bagan Struktur Tata Penggembalaan Paroki Stella Maris Jepara.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |18
Dewan Paroki Paroki Stella Maris Jepara periode 2011-2014 dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1.
Dewan Harian yang terdiri atas : 1.1. Ketua (Pastor Kepala ex officio) 1.2. Wakil Ketua I (Pastor Pembantu ex officio) 1.3. Wakil Ketua II (awam) 1.4. Ketua – Ketua Bidang 1.5. Sekretaris I-III 1.6. Bendahara I-II 1.7. Tim Kesekretariatan 1.8. Tim Keuangan
2.
Dewan Inti yang terdiri atas: 2.1. Dewan Harian 2.2. Ketua – Ketua Wilayah 2.3. Koordinator – koordinator Tim Kerja
3.
Dewan Pleno yang tediri atas: 3.1. Dewan Inti 3.2. Ketua – Ketua Lingkungan 3.3. Ketua – ketua Kelompok Kategorial 3.4. Wakil – wakil Organisasi : WKRI, Pemuda Katolik 3.5. Wakil Karya Pastoral Khusus: Pendidikan: TK dan SD Kanisius 3.6. Tokoh–Tokoh Umat: personalnya ditentukan berdasarkan keputusan rapat Dewan Harian. Gereja menyadari tidak dapat berjalan sendiri, sehingga dalam struktur kepengurusan Dewan Paroki Gereja mengajak seluruh komponen yang ada untuk berkembang dan maju bersama,
Profil Paroki Stella Maris Jepara |19
seperti: membentuk tim-tim kerja, mengajak pihak sekolah khususnya TK dan SD Kanisius sebagai wakil karya pastoral khusus serta tokoh-tokoh umat. Dengan demikian diharapkan pelayanan pastoral serta proses penggembalaan di Paroki Stella Maris Jepara dapat berjalan dengan baik dan lancar, terlebih dapat memberikan manfaat bagi umat. Selain itu, diharapkan pula agar Gereja dapat memberikan warna positif bagi perkembangan masyarakat secara luas. Tata penggembalaan paroki dengan pengelolaannya untuk menjalankan program rutin maupun program visioner memperhatikan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) untuk mencapai tujuan programnya. Melalui mekanisme bottomup, data maupun informasi yang akurat yang diperoleh dari lapangan setelah dicermati dan diolah secukupnya menjadi bahan masukan yang berarti untuk dijadikan usulan program kerja yang selanjutnya akan dibahas dan direalisasikan sebagai program kerja suatu bidang. Sebuah program kerja yang baik dan terarah hendaknya mempunyai sasaran dan indikator yang jelas dan terukur. Perencanaan anggaran dan pencapaian sasaran program dibahas secara cermat oleh bidang terkait dengan didampingi oleh Bidang Keuangan dan Bidang Litbang. Pelaksana program dengan struktur, tugas dan kewenangan masing-masing yang jelas. Pelaksanaan program dikawal dengan monitoring dan evaluasi melalui suatu catatan yang merekam pengukuran indikator dan capaian sasarannya secara obyektif. Sejalan dengan arah dasar KAS dan menyesuaikan masa bakti kepengurusan Dewan Paroki, maka dapat disusun roadmap prioritas pastoral dalam tahapan tahunan sampai tahun 2015 menuju Gereja Paroki Stella Maris Jepara yang semakin signifikan dan relevan. Program yang visioner terbagi dalam kegiatan pokok
Profil Paroki Stella Maris Jepara |20
untuk mencapai iman yang mendalam dan tangguh, penggarapan aspek sosial politik dan kemasyarakatan, pemberdayaan bagi kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Sasaran strategis dari Program selanjutnya dapat dituangkan dalam matriks berikut ini: Sasaran Strategis
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Membekali dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memahami pokok-pokok iman (Pewartaan, Liturgi)
Adanya bahan Ada tim pewartaan/ katekese bagi paroki dan wilayah/ lingkungan
Ada kursus, sarasehan, pembelajaran pokok-pokok iman
Keluarga makin mampu menjelaskan (sharing) iman dan mampu berdialog
Meningkatkan pemahaman dan penghayatan umat pada spiritualitas keluarga kudus. (Pewartaan, Liturgi)
Tersedia Bahan: Katekese mengenai keluarga Kudus dan Liturgi/ devosi keluarga kudus
Ada kursus/ rekoleksi mengenai keluarga kudus. Ada Perayaan umat mengenai keluarga kudus
Mempersiapkan, mendampingi dan membangun keluarga yang beriman mendalam, tangguh, dan misioner (Pewartaan, Koinonia)
Tersedianya tim penggerakmotivator, pendamping Keluarga yang siap bagi lingkungan.
Terjadinya pertemuan untuk memotivasi, membekali dan mendampingi keluarga di lingkunganlingkungan
Umat semakin mampu menjelaskan (sharing) mengenai keluarga Kudus. Umat semakin mencintai keluarga kudus Keluarga semakin bangga dengan imannya, Keluarga makin menghayati sakramentalitas perkawinan. Angka
Profil Paroki Stella Maris Jepara |21
Mengembangkan lingkungan, wilayah atau area sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus yang guyub dan misioner (Korwil, Litbang, Umum)
•
•
•
•
Memberdayakan anak, remaja, dan kaum muda. (Koinonia, Litbang, Umum)
•
•
Ada data yang lengkap lingkungan, wilayah: jumlah umat, geografis, demogragis. Ada kepengurus an lengkap Ada penggerak dan motivator lingkungan, wilayah Ada Kunjungan dewan ke wilayah dan lingkungan Adanya koordinasi bagi anak, remaja, dan kaum muda Adanya wadah yang jelas bagi anak, remaja, dan
•
•
•
Ada Bahan pertemuan untuk pengemban gan lingkungan dan wilayah Ada rekoleksi, seminar, sarasehan di wilayah, lingkungan.
Adanya pembinaan anak, remaja, dan kaum muda yang makin terlibat dalam kehidupan menggereja
permasalahan dalam keluarga bisa semakin ditekan • Umat semakin terlibat dalam kegiatankegiatan lingkungan dan wilayah. • Umat semakin menyadari panggilanny a untuk membangun persaudaraa n dan siap untuk pelayanan
•
Anak, remaja, dan kaum muda semakin beriman yang mendalam, tangguh dan misioner
Profil Paroki Stella Maris Jepara |22
•
Memperhatikan dan memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. (Diakonia, Umum)
• •
•
Mengoptimalkan keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat, menjaga keutuhan ciptaan dan kerja sama lintas agama (Korwil, Diakonia,
•
•
kaum muda Tersedianya tim pendamping an, remaja, dan kaum muda yang memadahi Ada data KLMTD Ada banyak SDM yang memadahi untuk memperhati kan dan kelestarian keutuhan ciptaan Adanya sapaan terhadap tokoh agama dan masyarakat di paroki memberdayakan KLMTD Tersedianya data umat yang terlibat dalam sospolmas Pemetaan masalah-
dan bermasyara kat
•
•
•
•
Adanya kelompokkelompok pemberdaya an Bantuan karitatif makin optimal
•
Jumlah KLMTD bisa semakin ditekan
Konsolidasi, koordinasi dan gerak bersama Adanya kesadaran umat yang semakin
•
Adanya kesadaran dan keterlibatan dalam sospolmas Terjadinya gerakan
•
Profil Paroki Stella Maris Jepara |23
Umum)
masalah yang berkaitan dengan sospolmas
•
tinggi akan pentingnya keutuhan ciptaan Adanya forum dialog dan kerjasama antar umat beragama di paroki
•
bersama umat berkaitan dengan keutuhan bersama Adanya gerakan bersama membangun moralitas bangsa
Misi Pastoral Pemberdayaan anak, remaja dan kaum muda sebagai generasi penerus difokuskan penggarapannya dengan memberi kesempatan yang memadai kepada mereka untuk ikut berkembang sebagai bagian umat yang proaktif dan partisipatif dalam kegiatan menggereja. Selanjutnya misi pastoral dapat diwujudkan secara nyata dari sebanyak mungkin umat yang berpartisipasi sesuai dengan daya kemampuannya melalui kelompok yang ada dalam ikut berkontribusi memberi perhatian kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara sebagai bagian dari masyarakat luas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, juga perlu mengoptimalkan keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat, ikut menjaga keutuhan ciptaan dan kerjasama lintas agama. Hal ini perlu ditekankan sebagai upaya pengembangan diri seiring dengan arus perkembangan jaman modern yang semakin dinamis dan kompleks. Senantiasa menciptakan iklim persahabatan dengan lingkungan sesama tanpa memandang status dan identitas yang berbeda serta dengan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |24
lingkungan alam sekitar merupakan salah satu implementasi beriman yang mendalam, tangguh dan misioner. Perwujudan misi pastoral di atas harus disertai dengan mengembangkan dan memberdayakan Lingkungan dan Wilayah sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus. Peran Lingkungan dan Wilayah menjadi urgen dalam menjalankan roda kegiatan paroki. Ketua Lingkungan yang aktif dan mampu mengajak umat lingkungannya baik secara individual maupun keluarga untuk berpartisipasi aktif memegang peran penting dalam pastoral dan menjadi ujung tombak kehidupan penggembalaan. Dari sini, sangat diharapkan terbentuknya dan berkembang mekanisme bottom-up yang menggeser pola paroki sentris menjadi wilayah, lingkungan dan keluarga sentris. Hal ini disertai dengan upaya mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat Allah serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam individu maupun kelompok. Tata penggembalaan paroki sebagai wahana kehidupan menggereja dengan menjadikan keluarga (unit terkecil dalam paguyuban umat) secara utuh sebagai pelakunya merupakan upaya yang terus menerus dilakukan untuk menghidupkan segala kegiatan dengan mengingat pada Spiritualitas Keluarga Kudus Nazareth, meskipun mungkin tidak mudah untuk dilaksanakan. Seiring dengan upaya ini, kesempatan individu maupun kelompok mendapat peluang yang sama dalam mengembangkan kehidupan menggereja yang bermutu. Menjadi Manusia Perubahan Tata penggembalaan paroki dengan mengakomodasikan semua di atas membawa umat dalam transformasi dan perubahan yang fundamental dari aspek budaya dan identitas. Baik individu, keluarga, kelompok maupun lingkungan dan wilayah sebagai unit
Profil Paroki Stella Maris Jepara |25
terdepan penggembalaan harus memampukan dirinya menjadi agen perubahan tersebut. Pengurus Dewan Harian Paroki dengan komitmen dan keuletannya bertindak sebagai pemimpin perubahan strategik. Perubahan ini harus ditanamkan sebagai bagian hidup sehari-hari yang melekat dan disadari sebagai sesuatu kebutuhan dengan kesempatan berkembang untuk memberi sesuatu yang lebih baik akibat perubahan tersebut. Semua harus berkeyakinan bahwa perubahan sesuatu menjadi lebih baik akan terjadi bila ada sikap dan aksi yang berubah. Orang cenderung mempunyai resistensi terhadap perubahan, sehingga harus diyakinkan bahwa perubahan itu sebagai dari proses kehidupan dan sebagai bagian dari kemajuan. Untuk itu orang harus mempunyai kapasitas untuk berubah, setidaknya dalam meningkatkan kemampuan kepekaan dan kecepatan merespon hal apapun yang terjadi di sekitarnya. Perubahan itu diarahkan dalam mengembangkan sikap kemendesakan dengan menganalisis realitas umat dengan dinamika perubahannya dan mengidentifikasi perubahan masyarakat dalam konteks bagian dari paroki serta menciptakan iklim kesiapan untuk berubah dalam hal kebutuhan untuk berbagi dan secara aktif menyampaikan harapan, keinginan maupun impian positif dan kredibel. Perubahan yang efektif diharapkan dapat terwujud dengan pengelolaan sistem dan cara yang ditata ulang dan dikembangkan untuk memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan program kerja. Pemotivasian perubahan harus didorong terus menerus yang digerakkan oleh tim perubahan dari jajaran dewan harian. Mengkomunikasikan dan meletakkan berbagai program kerja dari mekanisme bottom-up dalam jalur visi dan misi paroki dengan melibatkan semua jajaran yang terkait harus dilakukan untuk memelihara momentum perubahan itu sendiri dan ketepatan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |26
pelaksanaan program kerja itu sehingga membuahkan hasil yang bermutu.
D. Keadaan Demografi/Penduduk Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2011 yang dilakukan Biro Pusat Statistik Jepara diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Jepara sebanyak 1.124.203 jiwa, yang terdiri dari 561.984 laki-laki (49,99%) dan 562.219 perempuan (50,01%). Apabila dilihat menurut kelompok usianya, diketahui pula bahwa terdapat sebanyak 760.221 jiwa (67,62%) tergolong dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun), sedangkan selebihnya 300.220 jiwa (26,71%) termasuk dalam kelompok usia di bawah 15 tahun dan 63.762 jiwa (5,67%) kelompok usia 65 tahun ke atas. Tabel 1. Jumlah Keluarga Katolik dan Umat No Wilayah Jumlah KK Jumlah Umat 1 Utara 100 315 2 Tengah 104 335 3 Selatan 96 335 Total 300 985 Berdasarkan hasil pendataan umat tahun 2011 diketahui bahwa terdapat sebanyak 985 jiwa dalam 300 Keluarga Katolik di Paroki Stella Maris Jepara (Tabel 1). Dari data tersebut diketahui bahwa Keluarga Katolik terbanyak berada wilayah Tengah Paroki Stella Maris Jepara yaitu sebanyak 104 KK, sedangkan wilayah yang jumlah keluarga Katoliknya paling sedikit berada di Wilayah Selatan yang meliputi Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan, Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan Lingkungan Aloisius Welahan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |27
Berdasarkan data diketahui bahwa walaupun Wilayah Selatan memiliki jumlah keluarga yang paling sedikit ternyata justru jumlah anggota dalam keluarganya menempati peringkat paling banyak yaitu 335 jiwa, disusul Wilayah Tengah dan Wilayah Utara. Hal ini menunjukkan bahwa Keluarga Katolik di Wilayah Selatan memiliki jumlah anggota keluarga lebih banyak bila dibandingkan Wilayah Tengah dan Wilayah Utara. Namun demikian, dari 985 jiwa yang hidup dalam Keluarga Katolik tidak semuanya beragama Katolik. Berdasarkan hasil pendataan tersebut diketahui bahwa 95% anggota keluarga katolik di Paroki Stella Maris Jepara atau sebanyak 937 jiwa menganut agama Katolik, sedangkan sisanya beragama non Katolik (Islam, Kristen, Katekumen) karena memang sebelumnya telah menganut agama tersebut atau karena pindah agama. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara hanyalah 0,08% dari keseluruhan penduduk Kabupaten Jepara. Selengkapnya dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |28
Katolik 95%
Non 2% Katekumen 2%
Kato ke Kristen 1%
Kato ke Non 0%
Gambar 3. Komposisi Anggota Keluarga Katolik di Paroki Stella Maris Jepara Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa secara umum umat di Paroki Stella Maris Jepara hidup dan tinggal dalam wilayah paroki ini. Secara lebih rinci bahwa umat yang benar-benar hidup dan berada di wilayah Paroki Stella Maris Jepara berjumlah 872 jiwa (93,1%), sedangkan sisanya sebanyak 45 jiwa (4,8%) tinggal di luar wilayah Paroki Stella Maris Jepara namun masih dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang, dan 20 jiwa (2,1%) tinggal di luar wilayah Paroki Jepara dan Keuskupan Agung Semarang.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |29
Bila ditelisik lebih lanjut, umat yang berada di luar Paroki Stella Maris Jepara dan atau Keuskupan Agung Semarang umumnya disebabkan oleh tugas belajar baik kuliah maupun sekolah di tempat lain, juga karena faktor bekerja di luar wilayah Jepara. Keadaan umat tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan tempat tinggalnya lebih rinci dapat dilihat dalam Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Keadaan Umat Berdasarkan Tempat Tinggal (Orang) Luar Paroki Luar Paroki Jumlah No Wilayah Kost dalam KAS Jepara Umat KAS 1 Utara 7 7 0 286 300 2 Tengah 22 6 0 281 309 3 Selatan 16 7 0 305 328 Total 45 20 0 872 937 Tabel 3. Keadaan Umat Berdasarkan Tempat Tinggal (%) Luar Paroki No Wilayah Luar KAS Kost dalam KAS 1 Utara 2.3 2.3 0.0 2 Tengah 7.1 1.9 0.0 3 Selatan 4.9 2.1 0.0 Rata-rata 4.8 2.1 0.0
Paroki Jepara 95.3 90.9 93.0 93.1
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa umat yang berasal dari Wilayah Tengah paling banyak yang tinggal di luar wilayah Paroki Jepara namun masih dalam Keuskupan Agung Semarang, disusul umat dari Wilayah Selatan. Sedangkan menurut banyaknya jumlah umat yang tinggal di Paroki Jepara paling banyak berasal dari Wilayah Selatan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |30
Gambaran persentase umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara menurut tempat tinggalnya dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.
Gambar 4. Bagan Umat Katolik di Paroki Stella Maris Jepara menurut Tempat Tinggalnya Berdasarkan hasil pendataan juga dapat diketahui bahwa Umat Paroki Stella Maris Jepara terdiri dari berbagai macam suku, meliputi 66% dari masyarakat suku Jawa, 17% masyarakat keturunan Cina, 16% masyarakat keturunan Batak, sebagian kecil lainnya berasal dari Bali, Papua, Sulawesi dan NTT (Gambar 5).
Profil Paroki Stella Maris Jepara |31
Gambar 5. Diagram Etnisitas/ Kesukuan Umat Pariki Stella Maris Jepara Bagaimanapun, perbedaan latar belakang budaya ini tidak menjadi kendala dalam karya. Hubungan antar kelompok etnis berjalan baik. Kerjasama di antara umat beriman tampak harmonis, saling mendukung, saling mengisi, sehingga tugas-tugas gerejawi dapat terselesaikan dengan baik. Perkembangan jumlah umat memang tidak menunjukkan angka yang signifikan. Sebagian besar umatnya adalah kaum tua (usia 30 tahun ke atas) dan kelompok anak usia 12 tahun ke bawah (Gambar 6). Hal ini dikarenakan banyak kaum muda yang setelah selesai pendidikan di Jepara
Profil Paroki Stella Maris Jepara |32
akhirnya pindah ke kota lain untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja di lain kota.
50 - 59 15%
60 - 69 8%
40 - 49 15%
70+ 4%
0 - 6 (Pra) 10%
7 - 12 (SD) 12%
30 - 39 16% 25 - 29 16 - 18 19 - 24 6% 5% 5%
13 - 15 4%
Gambar 6. Diagram Jumlah Umat menurut Kelompok Umurnya
Profil Paroki Stella Maris Jepara |33
Profil Paroki Stella Maris Jepara |34
BAB III
Profil Umat Corak profil umat dikaitkan dengan kewilayahan paroki dan kondisi geografi sangat menarik untuk dicermati secara mendalam karena akan memberikan kebutuhan pelayanan pastoral dan kebutuhan program yang berbasis pada defisiensi kondisinya yang berbeda-beda, di samping memperhatikan pula faktor individual maupun unit komunitas yang lebih kecil (keluarga dan atau keadaan setempat). Hasil dari pengumpulan data karakteristik berbagai aspek dari umat yang disajikan secara deskriptif tersebut dicoba untuk diadakan interpretasi dan pemaknaan yang diharapkan memperoleh gambaran seobyektif mungkin dari keadaan umat di lapangan. Gambaran lebih rinci dari keadaan geografi teritori Paroki Stella Maris Jepara ini akan mendukung dalam memahami profil umat secara komprehensif. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |35
Gambar 7. Peta Paroki Stella Maris Jepara
Profil Paroki Stella Maris Jepara |36
Tabel 4. Pembagian Wilayah dan Lingkungan Paroki Stella Maris Jepara WILAYAH
LINGKUNGAN
Santo Petrus Santa Maria
Kec. Donorojo Kec. Bangsri, Kec. Kembang, Kec. Mlonggo, Kec. Pakis Aji Desa Mulyoharjo Kec. Jepara Desa Bulu Kec. Jepara
Wilayah Tengah
Santo Paulus Santo Yosef Santo Yohanes
Kec. Jepara Kec. Jepara Tahunan, Batealit
Wilayah Selatan
Santa Theresia Avilla Kec. Pecangaan, Kec. Kedung, Kec. Kalinyamatan Santo Yohanes Kec. Nalumsari, Kec. Mayong Baptista Santo Aloysius Kec. Welahan, Kec. Mijen (Demak)
Wilayah Utara
Santo Damianus Santo Matius
LOKASI
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa Paroki Stella Maris Jepara terbagi dalam 3 Wilayah dan 10 Lingkungan. Wilayah Utara terdiri atas 4 Lingkungan yaitu 1). Lingkungan Santo Damianus di Kecamatan Donorojo, 2). Lingkungan Santo Matius di Kecamatan Bangsri, Kecamatan Kembang, dan Kecamayan Pakis Aji, 3). Lingkungan Santo Petrus di Desa Mulyoharjo Jepara, dan 4). Lingkungan Santa Maria di Desa Bulu Jepara. Wilayah Selatan terdiri dari 3 Lingkungan, yaitu 1). Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan, 2). Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan 3). Lingkungan Santo Aloysius Welahan. Menurut jumlah umatnya, Lingkungan Aloysius Welahan memiliki jumlah umat yang relatif sedikit dibandingkan lingkungan lainnya di wilayah selatan ini.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |37
Potensi dan Tantangan Wilayah Deskripsi singkat Wilayah dalam kekuatan dan tantangannya 1. Wilayah Utara berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah Utara dan Paroki Pati di sebelah Timurnya merupakan wilayah perumahan dan pertanian dengan topografi berbukit, di mana keberadaan umat sangat menyebar. Wilayah ini dibagi dalam 4 lingkungan ini belum memiliki Kapel sendiri, sehingga kegiatan ibadah dilaksanakan di rumah warga. Wilayah Utara ini merupakan wilayah yang paling luas dibandingkan Wilayah lain di Paroki Stella Maris Jepara. Warga umat secara umum adalah pegawai negeri, guru, dan pegawai swasta. 2. Wilayah Tengah berada di sebelah selatan Wilayah Utara, berbatasan dengan Paroki Kudus di sebelah timurnya merupakan wilayah yang paling kecil di Paroki Stella Maris Jepara. Wilayah ini terdiri dari 3 lingkungan di mana mayoritas umatnya adalah pegawai negeri, pensiunan, pengusaha, guru dan pegawai swasta. Di sini terletak Pusat Paroki, Gereja Induk, TK dan SD Kanisius, serta pusat perdagangan dan pemerintahan Kabupaten Jepara. 3. Wilayah Selatan merupakan wilayah yang berbatasan dengan teritori Paroki Administratif Demak. Wilayah Selatan memiliki luas lebih kecil dari Wilayah Utara namun lebih besar daripada Wilayah Tengah. Wilayah ini dibagi menjadi 3 Lingkungan, di mana keberadaan umat di tiap lingkungan hampir mengelompok. Dalam wilayah ini mayoritas umatnya memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan guru. 3.1.
Umur dan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa umat katolik yang secara nyata berdomisili di wilayah Paroki Stella Maris Jepara pada tahun 2011 sejumlah 872 jiwa dengan pembagian sebagai berikut:
Profil Paroki Stella Maris Jepara |38
3.1.1. Umur Dari segi umur, Umat Paroki Stella Maris Jepara dibagi dalam 11 kelompok yaitu kelompok umur 0-6 tahun, 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun, 19-24 tahun, 25-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49 tahun, 50-59 tahun, 60-69 tahun serta 70 tahun ke atas. Pembagian kelompok umur ini dilakukan dengan harapan untuk memudahkan kegiatan pelayanan pastoral kepada umat. Adapun keadaan umat di Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan kelompok umur dapat dilihat dalam gambar dan tabel yang tersaji berikut: 136
135
137
101 80
74 46 34
0-6 712
52
44 33
13 - 16 - 19 - 25 - 30 - 40 - 50 - 60 - 70+ 15 18 24 29 39 49 59 69
Gambar 8. Diagram Jumlah Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Usianya.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |39
50 - 59 15%
60 - 69 8%
40 - 49 15%
70+ 4%
0 - 6 (Pra) 10% 7 - 12 (SD) 12%
30 - 39 16% 25 - 29 19 - 24 6% 5%
16 - 18 5% 13 - 15 4%
Gambar 9. Bagan Persentase Umat menurut Kelompok Usianya Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa umat Paroki Stella Maris Jepara yang tergolong pada kelompok usia 0-12 tahun serta usia 30-69 tahun jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan umat yang tergolong pada kelompok usia 13-29 tahun. Dengan kata lain menunjukkan bahwa jumlah anak-anak usia Pra Sekolah sampai dengan Sekolah Dasar serta Kaum Muda pasca Perguruan Tinggi atau keluarga-keluarga muda sampai orang-orang Tua lebih banyak bila dibandingkan anak-anak usia SMP sampai Perguruan Tinggi.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |40
Hal ini terjadi karena anak-anak usia sekolah khususnya SMP sampai dengan Perguruan Tinggi di Paroki Jepara yang bersekolah di luar Wilayah Jepara jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkan yang bersekolah di Jepara, mengingat di Jepara tidak banyak sekolah-sekolah Katolik apalagi perguruan tinggi Katolik sehingga banyak di antara keluarga-keluarga Katolik yang lantas menyekolahkan anak-anaknya di luar wilayah Jepara. Setelah menyelesaikan studinya beberapa di antaranya kemudian kembali ke Jepara, bekerja dan menikah di Jepara. Tabel 5. Jumlah Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Umur Wilayah Kelompok Jumlah Umur Utara Tengah Selatan 0-6 7-12 13-15 16-18 19-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70+ Total
35 39 10 9 12 11 52 50 42 20 6 286
23 24 9 13 18 16 43 46 45 26 18 281
22 38 15 24 22 17 41 39 50 28 9 305
80 101 34 46 52 44 136 135 137 74 33 872
Profil Paroki Stella Maris Jepara |41
Dengan kondisi tersebut, Paroki Stella Maris Jepara terkadang mengalami kesulitan saat mengumpulkan anakanak muda khususnya para Mudika apalagi saat melibatkan mereka pada kegiatan-kegiatan kaum muda di tingkat Rayon, Kevikepan maupun Keuskupan. Beberapa tokoh memberi sebutan Paroki Stella Maris Jepara khususnya dan Paroki Pantura sebagai Gereja Tua di mana umatnya didominasi para kaum tua. Dengan demikian menjadi sebuah tantangan bagi kita semua bagaimana mewujudkan sebuah paroki yang memperhatikan dan melibatkan anakanak serta sebuah paroki yang memiliki semangat muda. Keberadaan anak-anak menjadi perhatian bagi gereja dalam bentuk pendampingan agar anak-anak memiliki iman yang kuat dan tangguh, memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman imannya dalam berbagai tugas pelayanan sesuai perkembangan usianya, sehingga pada saatnya mereka meninggalkan Jepara telah memiliki pondasi iman yang kokoh dan memiliki kerinduan untuk kembali ke tempat asalnya dengan memperkaya dinamika kehidupan baik di gereja maupun masyarakat dengan pengalaman yang diperoleh dari tempat lain.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |42
Tabel 5. Persentase Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Umur (%) Wilayah Kelompok Umur
Utara
Tengah
Selatan
0-6 7-12 13-15 16-18 19-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70+
12,2 13,6 3,5 3,1 4,2 3,8 18,2 17,5 14,7 7,0 2,1
8,2 8,5 3,2 4,6 6,4 5,7 15,3 16,4 16,0 9,3 6,4
7,2 12,5 4,9 7,9 7,2 5,6 13,4 12,8 16,4 9,2 3,0
41
23 23 36
38
50
38 44
46
25 38
15 7 9
23
23
18
15 10
16 11
17 11
54
48
44
43
0 - 6 7 - 13 16 - 19 - 25 30 - 40 12 15 18 50 24 29 39 49 59
28
26 19
9 18 6
60 69
70+
Gambar 10. Diagram Jumlah umat tiap wilayah berdasarkan kelompok umurnya. Profil Paroki Stella Maris Jepara |43
Berdasarkan hasil pendataan umat juga dapat diketahui kondisi umat di tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan kelompok umurnya. Secara umum keadaan umat di tiap wilayah baik di wilayah utara, wilayah tengah dan wilayah selatan hampir sama. Tiap-tiap wilayah didominasi oleh umat yang berumur antara 0-12 tahun dan umat yang berumur 30-69 tahun, sedangkan umat yang umur 13-29 tahun jumlahnya relatif sedikit. Oleh karenanya, dalam setiap dinamika wilayah khususnya lebih banyak diikuti keluarga-keluarga muda maupun orang-orang tua serta anakanak kecil. 3.1.2. Jenis Kelamin Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan di Paroki Stella Maris Jepara dapat dikatakan hampir sama. Berdasarkan hasil pendataan umat menunjukkan bahwa dari 872 jiwa umat Paroki Stella Maris Jepara diketahui 443 jiwa (50,8%) berjenis kelamin laki-laki dan 429 jiwa (49,2%) berjenis kelamin perempuan. Tabel 6. Jumlah Umat berdasarkan Jenis Kelaminnya (Jiwa) No Wilayah L P Jumlah Umat 1 Utara 143 143 286 2 Tengah 147 134 281 3 Selatan 153 152 305 Total 443 429 872
Profil Paroki Stella Maris Jepara |44
Tabel 7. Jumlah Umat menurut Jenis Kelaminnya (%) No Wilayah L P 1 Utara 50.0 50.0 2 Tengah 52.3 47.7 3 Selatan 50.2 49.8 Rata-rata 50.8 49.2 Kondisi umum paroki ini juga terjadi di tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara di mana umat berjenis kelamin lakilaki dan perempuan memiliki jumlah yang hampir sama juga. Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa : a. Wilayah Utara Wilayah Utara yang memiliki jumlah umat sebanyak 286 jiwa (32,8 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki) terdiri atas 143 laki-laki dan 143 perempuan atau persentasenya masing-masing sebanyak 50%. b. Wilayah Tengah Wilayah Tengah memiliki jumlah umat sebanyak 281 jiwa (32,2 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki). Dari jumlah tersebut diketahui jumlah umat laki-laki sebanyak 147 jiwa (52,3 %), sedangkan umat perempuan sebanyak 134 jiwa (47,7 %). c. Wilayah Selatan Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa Umat di Wilayah Selatan yang berjumlah 305 jiwa (35 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki) terdiri atas 153 jiwa (50,2 %) laki-laki dan 152 jiwa (49,8 %) perempuan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |45
Kondisi ini menjadikan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi umat khususnya para kaum perempuan untuk lebih meneladan semangat Bunda Maria dalam karya pelayanan di Paroki baik terlibat dalam kepengurusan gereja maupun dalam masyarakat, menjadi sarana proses keselamatan dan pewartaan kabar suka cita Tuhan. 3.2. Struktur Keluarga Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa struktur keluarga di Paroki Stella Maris terdapat sebanyak 297 Kepala Rumah Tangga, 196 Pasangan Hidup baik Suami maupun Istri, 356 Anak, 4 Anak Angkat, 1 Cucu, 2 Orang Tua, 8 Saudara (Kakak/ Adik), dan 8 Famili lainnya. Tabel 8. Struktur Keluarga/ Hubungan dalam Keluarga (Jiwa)
68 60 68
116 102 138
1 3 0
0 1 0
1 1 0
1 4 3
297
196
356
4
1
2
8
1 3 4 8
Jumlah Umat
97 107 93
Famili Lain
Kakak/ Adik
Orang Tua
Cucu
Total
Anak Angkat
Utara Tengah Selatan
Anak
1 2 3
Pasangan
Wilayah
Kep. RT
No
285 281 306 872
Profil Paroki Stella Maris Jepara |46
Tabel 9. Struktur Keluarga/ Hubungan dalam Keluarga (%)
0.4 1.1 0.0
0.0 0.4 0.0
Famili Lain Kakak/ Adik Orang Tua
Cucu
UTARA 34.0 23.9 40.7 TENGAH 38.1 21.4 36.3 SELATAN 30.4 22.2 45.1
Anak Angkat
Anak
Pasangan
1 2 3
Wilayah
Kep. RT
No
0.4 0.4 0.0
0.4 1.4 1.0
0.4 1.1 1.3
Berdasar tabel di atas, ada beberapa hal yang perlu dicermati bersama yakni: a. Dari 872 jiwa jumlah total umat di Paroki Stella Maris Jepara: 297 orang adalah Kepala Rumah Tangga, 196 orang adalah pasangan. Hal ini mengindikasikan bahwa 101 orang tidak mempunyai pasangan (duda/janda). Terkait dengan hal tersebut, dipandang perlu adanya pelayanan pastoral khusus bagi mereka terutama dalam hal pendampingan iman maupun kesehatan mengingat sebagian besar diantara mereka terdiri dari Lansia. b. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah anak-anak. Dari 360 anak yang ada, 356 orang berstatus sebagai anak kandung dan 4 orang berstatus sebagai anak angkat. Tetapi kiranya hal ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Gereja mengupayakan pendampingan iman bagi mereka sesuai kelompok usia yang ada. Kiranya kedua hal ini yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus, sehingga pelayanan pastoral yang direncanakan dapat dilaksanakan dan menyentuh mereka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |47
3.3. Kesukuan Tabel 10. Suku Bangsa (Jiwa)
0 3 0 3
5 4 0 9
Jumlah Umat
0 0 1 1
Lain-nya
0 0 0 0
Papua
1 0 0 1
Sulawesi Ns Tenggara Kalimantan
Suma-tra
206 42 194 66 170 39 570 147
Jawa/ Bali
Tionghoa
Utara Tengah Selatan Total
Jawa
Wilayah
No 1 2 3
0 0 0 0
31 14 96 141
285 281 306 872
Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa suku Jawa yang ada di Paroki Stella Maris Jepara jumlahnya lebih dari separo jumlah umat Paroki, yaitu sebanyak 570 orang. Selain didominasi suku Jawa, ternyata juga terdapat orang keturunan Tionghoa dan Batak (kelompok suku bangsa lainnya) dengan jumlah yang cukup banyak yaitu masing-masing 147 jiwa dan 141 jiwa. Terdapat suku bangsa lainnya seperti Jawa/ Bali, Kalimantan, dan Sulawesi di mana jumlahnya adalah 1 orang Suku Jawa/Bali, 1 orang Suku Kalimantan, 3 orang Suku Nusa Tenggara, 9 orang Suku Sulawesi dan 141 orang berasal dari suku yang lain. Dengan kondisi demikian maka pelayanan pastoral dapat dikembangkan dengan memperhatikan suku bangsa umat yang ada. 3.4. Struktur Pendidikan 3.4.1. Pendidikan secara Umum Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa umat di Paroki Stella Maris Jepara sebagian besar (563 orang) pernah mengenyam pendidikan baik dari Tingkat Dasar sampai ke Perguruan Tinggi, 212 orang masih mengenyam pendidikan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |48
atau berstatus sebagai pelajar, 95 orang masuk dalam usia pra sekolah, 1 orang buta aksara dan 1 orang mengalami putus sekolah. Lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Status Pendidikan (Jiwa) Wilayah
Buta Aksara
SD
SLTP
SLTA
D1-D3
S1
S2-S3
Msh Sekolah
0-6 th
Putus Sekolah
No 1 2 3
Utara Tengah Selatan Total
0 0 1 1
19 16 18 53
19 26 22 67
61 69 80 210
24 31 14 69
56 57 41 154
3 7 0 10
61 50 101 212
42 25 28 95
0 0 1 1
Kiranya dapat dikatakan bahwa sebagian besar umat di Paroki Stella Maris Jepara telah mengenyam pendidikan: 120 orang mengenyam pendidikan di tingkat dasar, 210 orang mengenyam pendidikan di tingkat menengah, dan 233 orang mengenyam pendidikan tinggi. Dari hal ini, pelayanan pastoral yang direncanakan dan dilaksanakan perlu melihat serta memperhatikan pula tingkat pendidikan umat. Dengan demikian diharapkan pelayanan pastoral yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi mereka. 3.4.2. Pelajar-Mahasiswa Dari 212 orang yang masih berstatus sebagai pelajar dapat digolongkan sebagai berikut: 100 orang berstatus sebagai pelajar SD, 30 orang berstatus sebagai pelajar SLTP, 34 orang berstatus sebagai pelajar SLTA, dan 48 orang berstatus sebagai Mahasiswa. 212 orang yang berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa tersebut 92 orang (±24%)
Profil Paroki Stella Maris Jepara |49
bersekolah di sekolah Katolik dan 120 orang (±76%) bersekolah di sekolah Non-Katolik/Negeri. Tabel 12. Pelajar dan Mahasiswa (Jiwa) Wilayah
SD-K
SLTP-K
SLTA-K
D1-S3-K
SD-NK
SLTP-NK
SLTA-NK
D1-S3NK
Jumlah
No 1 2 3
Utara Tengah Selatan Total
30 22 3 55
2 2 3 7
2 1 5 8
4 2 16 22
6 4 35 45
3 6 14 23
9 10 7 26
5 3 18 26
61 50 101 212
Dengan melihat tabel di atas beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sampai sejauhmana Pelayanan Pastoral Gereja menyentuh mereka sesuai dengan tingkatan umur yang ada? Apakah mereka mendapatkan pelayanan pendidikan Agama Katolik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal masing-masing sekolah? Jika belum, apa saja yang telah diupayakan oleh Gereja bagi mereka? Pertanyaan-pertanyaan di atas muncul karena kemungkinan besar pelayanan pastoral yang dilaksanakan oleh Gereja belum sungguh-sungguh menyentuh kebutuhan mereka. Selain itu terkait dengan pelajar dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di sekolah Non-Katolik sebagian besar disinyalir tidak mendapatkan pendidikan Agama Katolik sesuai Kurikulum yang berlaku. Hal ini dapat terjadi karena: a. Kurangnya guru Agama Katolik di masing-masing jenjang pendidikan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |50
b. Persebaran umat Katolik tidak merata sehingga banyak sekolah yang menganggap tidak perlu mengusulkan guru pendidikan Agama Katolik untuk mengampu mereka c. Kurangnya kesadaran orang tua dalam memperhatikan pendidikan putera-puterinya khususnya pendidikan Agama Katolik Dengan demikian perlu diupayakan agar Gereja sedapat mungkin menjembatani permasalahan-permasalahan yang terjadi dan dialami oleh para siswa terutama dalam pendidikan agama Katolik. Misalnya: menugaskan tenaga khusus (Paroki) untuk mengampu pendidikan Agama Katolik atau menggerakkan Tim Kerja Pendidikan untuk terlibat aktif dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut. 3.4.3. Keahlian Dari 196 orang yang telah bekerja, sebagian besar memiliki keahlian atau bekerja di bidang pendidikan dan teknik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam paparan tabel berikut ini: Tabel 13. Keahlian (Jiwa) Wilayah
Teknik
Sosial
Pendidikan
Seni
Kesehatan
Administrasi
Exacta
Lainnya
No 1 2 3
Utara Tengah Selatan Total
16 17 13 46
11 9 1 21
19 29 27 75
3 1 0 4
2 10 0 12
13 15 3 31
4 1 1 6
0 1 0 1
Profil Paroki Stella Maris Jepara |51
Meski demikian, tidak ssemua umat dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Ada kalanya seseorang yang ahli di bidang Exacta bekerja di bidang pendidikan, seorang yang mempunyai keahlian di bidang Pendidikan bekerja di bidang Administrasi, dan yang lainnya. Kenyataan ini kiranya tidak terlalu menjadi masalah bagi kehidupan ekonomi umat di Paroki Stella Maris Jepara. 3.5.
Status Kesehatan Tabel 14. Status Kesehatan (Jiwa) Wilayah
Normal
Cacat Fisik
Buta
Bisu/Tuli
Keterlamban an
Sulit Ingat
Kronis
Pikun
Jumlah
No 1 2 3
Utara Tengah Selatan Total
279 274 305 858
2 2 0 4
0 0 0 0
0 0 0 0
3 4 1 8
0 0 0 0
1 1 0 2
0 0 0 0
285 281 306 872
Dari 872 jumlah umat di Paroki Stella Maris Jepara, 858 (98%) umat memiliki status kesehatan yang baik, 4 orang (0,8%) cacat fisik, 8 orang (1%), dan 2 (0,2%)orang mengidap penyakit kronis. mengalami keterlambanan. Berdasar tabel tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelayanan pastoral Gereja dapat menyentuh mereka khususnya terkait dengan kehidupan kesehatan umat. Selain itu, bagi umat yang mengalami cacat fisik dan mengidap penyakit kronis perlu mendapatkan perhatian khusus. Dengan demikian, kesehatan umat juga mendapatkan perhatian.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |52
BAB IV
Profil Sosial Ekonomi dan Pastoral 4.1.
Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan Berdasarkan hasil pendataan umat 2011 diketahui bahwa berdasarkan keterlibatannya dalam sosial kemasyarakatan ternyata hampir seluruh umat di Paroki Jepara memiliki peranan sebagai warga biasa. Jumlahnya adalah 822 orang dari 872 jumlah umat di Paroki Stella Maris Jepara. Bila dipersentase besarnya mencapai 94,3%. Sebagian kecil umat terlibat dalam kepengurusan RT/RW/Kelurahan, di mana jumlahnya 43 orang (4,9%). Berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa ternyata hanya 1 orang saja (0,1%) dari jumlah umat Paroki Stella Maris Jepara terlibat dalam kepengurusan LSM, dan 6 orang lainnya (0,7%) terlibat dalam kepengurusan Organisasi Kemasyarakatan. Keterlibatan umat dalam sosial kemasyarakatan ini dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 15. Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan (Jiwa) No 1 2 3
Utara Tengah Selatan
8 26 9
Peng LSM 0 1 0
Total
43
1
Wilayah
Rt/Rw/Kel
Peng Ormas 3 2 1 6
Warga
Jumlah Umat
274 252 296
285 281 306
822
872
Tabel 16. Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan (%) No 1 2 3
Wilayah Utara Tengah Selatan Rata-Rata
Rt/Rw/Kel 2.8 9.3 2.9 4.9
Peng LSM 0.0 0.4 0.0 0.1
Peng Ormas 1.1 0.7 0.3 0.7
Warga 96.1 89.7 96.7 94.3
Profil Paroki Stella Maris Jepara |53
Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa ternyata jumlah umat katolik Paroki Jepara yang mau terlibat dalam kepengurusan Sosial Kemasyarakatan baik di tingkat RT, RW maupun Kelurahan banyak didapati dalam wilayah tengah yaitu sebanyak 26 orang (9,3%). Sedangkan untuk wilayah lainnya yaitu wilayah utara dan selatan, keterlibatan umat wilayah tersebut dalam kepengurusan RT, RW maupun Kelurahan masing-masing hanya 8 orang (2,8%) di wilayah utara dan 9 orang (2,9%) di wilayah selatan. Demikian juga umat yang terlibat dalam kepengurusan LSM hanya didapati di wilayah tengah walaupun jumlahnya hanya 1 orang saja, sedangkan di wilayah utara dan selatan tidak ada satu orangpun yang terlibat dalam kepengurusan di LSM. Menilik dari peran umat dalam kepengurusan Ormas terlihat bahwa umat di wilayah utara lebih banyak menjadi pengurus Ormas bila dibandingkan dengan umat yang berada di wilayah tengah dan selatan, walaupun jika dilihat dari persentasenya masih cukup kecil bila dibandingkan dengan jumlah umat keseluruhan yang ada di Paroki Jepara ini. Berdasarkan kenyataan ini secara umum menunjukkan bahwa umat di Paroki Jepara dapat dikatakan sebagai umat yang tidak begitu berminat mengambil peranan aktif dalam kepengurusan organisasi sosial kemasyarakatan dan hanya merupakan warga biasa saja. Hal ini menjadi perhatian bersama khususnya Bidang Pelayanan Kemasyarakatan untuk mencari terobosan-terobosan baru mengajak umat untuk lebih berperan aktif dan proaktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan agar umat sungguh-sungguh mampu menjadi garam dan terang dunia sebagai perwujudan iman akan Yesus Kristus di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |54
4.2. Status Ekonomi 4.2.1. Keadaan Ekonomi Keluarga (KK) Berdasarkan hasil pendataan umat diketahui bahwa lebih dari separuh keluarga yang ada di Paroki Jepara termasuk dalam kategori keluarga biasa, yaitu 68% dari jumlah keluarga yang ada di paroki ini (300 keluarga). Hampir seperempat dari jumlah keluarga di paroki Jepara yaitu 24% termasuk dalam golongan keluarga yang dapat memberikan bantuan, sedangkan sisanya sebesar 8% merupakan keluarga yang perlu untuk dibantu. Proporsi kategori ini dapat dilihat dari Bagan di bawah ini : Perlu Dibantu 8%
Dapat Membantu 24% Biasa 68%
Gambar 11. Diagram Keadaan Ekonomi Keluarga Paroki Stella Maris Jepara Berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa jumlah keluarga yang masih perlu mendapatkan bantuan paling banyak yaitu 13 keluarga terdapat di wilayah utara, khususnya di lingkungan Donorojo yang merupakan keluarga ex penderita kusta yang mengikuti program rehabilitasi, sedangkan di wilayah tengah dan selatan jumlahnya masingmasing 5 keluarga. Adapun rincian jumlah keluarga tiap Profil Paroki Stella Maris Jepara |55
wilayah menurut keadaan ekonominya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : 77
70
57
21
30
22 5
SELATAN
13
5 TENGAH
UTARA
Gambar 12. Diagram Kondisi Ekonomi Keluarga di tiap Wilayah Paroki Stella Maris Jepara Hasil pendataan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan khususnya bagi pelayan gereja yang berkecimpung dalam pengembangan ekonomi umat dalam rangka memberdayakan keluarga yang masih harus mendapatkan perhatian dan bantuan dengan jalan memberdayakan keluarga-keluarga dengan ekonomi biasa bersama-sama keluarga yang mampu membantu untuk turut berperan aktif menolong keluarga yang masih membutuhkan bantuan. 4.2.2. Kegiatan Ekonomi Umat Menurut kegiatan atau pekerjaannya diketahui bahwa kebanyakan dari umat paroki Jepara adalah pengusaha, pendidik (guru), pelajar dan ibu rumah tangga. Sisanya merupakan tenaga kesehatan, pegawai, tukang, tenaga
Profil Paroki Stella Maris Jepara |56
terampil, tenaga setengah dan tidak terampil serta serabutan. Rincian jumlahnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 17. Kegiatan Ekonomi Umat (Jiwa) Wilayah
Terampil
Pendidik
Kesehatan
Pegawai
Usaha
Setengah Terampil
Tukang
Tidak Terampil
R-S-B
Sekolah
Ibu Rumah Tangga
No 1 2 3
UTARA TENGAH SELATAN Total
21 4 12 37
14 25 52 91
0 6 2 8
25 19 7 51
30 57 57 144
22 17 4 43
1 2 1 4
12 2 3 17
0 1 0 1
18 32 36 86
46 33 22 101
Tabel 18. Persentase Kegiatan Ekonomi Umat (%) Pendidik
Kesehatan
Pegawai
Usaha
Setengah Terampil
Tukang
Tidak Terampil
R-S-B
Sekolah
Ibu Rumah Tangga
UTARA TENGAH SELATAN Rata-rata
Terampil
Wilayah
No 1 2 3
10.3 1.8 5.3 5.7
6.9 11.1 23.1 13.9
0.0 2.7 0.9 1.2
12.3 8.4 3.1 7.8
14.8 25.3 25.3 22.1
10.8 7.6 1.8 6.6
0.5 0.9 0.4 0.6
5.9 0.9 1.3 2.6
0.0 0.4 0.0 0.2
8.9 14.2 16.0 13.2
22.7 14.7 9.8 15.5
Menilik dari besarnya angka tenaga pendidik di atas menunjukkan bahwa banyak umat yang berprofesi sebagai guru yang bekerja di berbagai sekolah di Jepara. Mereka adalah para pendatang yang kebanyakan berasal dari Klaten dan sekitarnya. Umat yang bekerja sebagai pengusaha (wiraswasta) yang jumlahnya 22,1% ini berhubungan dengan lingkungan kehidupan Jepara yang dikenal dengan industri meubel dan indusrti lainnya yang berhubungan dengan perkayuan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |57
Berdasarkan kelompok usianya, terlihat bahwa jumlah tenaga pendidik banyak didapati pada kelompok usia 30-39 tahun. Tenaga tukang banyak yang berusia 50-59 tahun, pengusaha rata-rata berusia 30-59 tahun, tenaga terampil berusia antara 30-60 tahun, tenaga trampil berusia 40-49 tahun, dan tenaga serabutan dengan rentang usia 30-60 tahun. Rincian kegiatan ekonomi umat berdasarkan kelompok usia ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 19. Kegiatan Ekonomi berdasar Kelompok Usia (Jiwa) Tukang
Kesehatan
usaha
Terampil
Setengah Terampil
Tdk Terampil
Sekolah
0 0 0 4 15 7 4 7 37
0 0 0 7 9 14 48 13 91
0 0 0 2 1 2 1 2 8
0 0 0 3 16 13 18 1 51
0 0 5 10 44 48 19 18 144
0 0 1 6 9 13 9 5 43
0 0 0 0 1 1 1 1 4
0 0 1 0 1 4 4 7 17
0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 28 43 9 5 1 0 0 86
S- R - B
Pendidik
1 15 2 16 – 18 3 19 – 24 4 25 – 29 5 30 – 39 6 40 – 49 7 50 – 59 8 60+ Grand Total
Pensiun/ Invalid Ibu Rmh Tangga
Nama Wilayah
No
0 0 1 2 30 27 19 22 101
Tabel 20. Kegiatan Ekonomi menurut Kelompok Umur (%) Pendidik
Tukang
Kesehatan
usaha
Terampil
Setengah Terampil
Tdk Terampil
Sekolah
Ibu Rmh Tangga
Pensi un/ Invalid
S- R - B
Wilayah
No
1 15 2 16 – 18 3 19 – 24 4 25 – 29 5 30 – 39 6 40 – 49 7 50 – 59 8 60+ Rata-rata
0.0 0.0 0.0 8.3 10.9 5.2 3.0 6.3 5.7
0.0 0.0 0.0 14.6 6.6 10.4 35.6 11.6 13.9
0.0 0.0 0.0 4.2 0.7 1.5 0.7 1.8 1.2
0.0 0.0 0.0 6.3 11.7 9.7 13.3 0.9 7.8
0.0 0.0 9.4 20.8 32.1 35.8 14.1 16.1 22.1
0.0 0.0 1.9 12.5 6.6 9.7 6.7 4.5 6.6
0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.7 0.7 0.9 0.6
0.0 0.0 1.9 0.0 0.7 3.0 3.0 6.3 2.6
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 0.2
0.0 82.4 81.1 18.8 3.6 0.7 0.0 0.0 13.2
0.0 0.0 1.9 4.2 21.9 20.1 14.1 19.6 15.5
Profil Paroki Stella Maris Jepara |58
4.3. Mutasi Agama Peristiwa perkawinan menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kehidupan di paroki Jepara. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa perpindahan keyakinan/ agama baik dari Katolik ke non Katolik ataupun sebaliknya, juga adanya perkawinan campur (beda agama dan beda gereja), sehingga didapati beberapa keluarga Katolik yang pasangannya maupun anaknya memiliki perbedaan agama/keyakinan. Dari pendataan jiwa keluarga Katolik yang ada di paroki ini diperoleh data bahwa dalam keluarga Katolik di Paroki Jepara, umat yang beragama Katolik berjumlah 937 jiwa atau 95,1% dari jumlah anggota keluarga Katolik sebanyak 985 jiwa. 2,1% atau sebanyak 21 orang beragama non Katolik yang terdata merupakan pasangan hidup ataupun anggota keluarga yang hidup bersama sebagai keluarga. Sebanyak 1,6% atau 16 orang merupakan katekumen atau berproses untuk menjadi Katolik. Umat yang berpindah agama/keyakinan dari Katolik ke non Katolik (Islam, Budha, Hindu) diketahui hanya berjumlah 2 orang yang berasal dari Wilayah Tengah atau 0,6% dari jumlah umat Wilayah Tengah, sedangkan yang memilih menjadi Kristen berjumlah 9 orang dengan rincian 3 orang dari Wilayah Utara, 10 orang dari Wilayah Tengah dan 1 orang dari Wilayah Selatan. Tabel 21. Agama dalam Keluarga Katolik Paroki Stella Maris Jepara No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Total
Non
Katolik
8 9 4 21
300 309 328 937
Kato ke Non 0 2 0 2
Kato ke Kristen 3 5 1 9
Katekumen 5 10 1 16
Jumlah Umat 316 335 334 985
Profil Paroki Stella Maris Jepara |59
Tabel 21. Persentase jumlah umat menurut Agama No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Rata-rata
Non
Katolik
2.5 2.7 1.2 2.1
94.9 92.2 98.2 95.1
Kato ke Non 0.0 0.6 0.0 0.2
Kato ke Kristen 0.9 1.5 0.3 0.9
Katekumen 1.6 3.0 0.3 1.6
4.4. Pastoral 4.4.1. Pastoral Anak Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa di Paroki Jepara terdapat sebanyak 183 anak usia 0-12 tahun dimana 44,9% 82 orang tergolong dalam usia sampai dengan 6 tahun dan 55,2% atau 101 orang kelompok usia 7 sampai dengan 12 tahun yang tersebar dalam tiga wilayah/ sepuluh lingkungan (Tabel 22 dan Tabel 23). Dari data juga diketahui bahwa anak-anak usia 7-12 tahun terbanyak terdapat di Wilayah Selatan (62,3%). Hal ini menunjukkan bahwa di wilayah tersebut banyak terdapat anak usia Sekolah Dasar yang perlu mendapatkan pembinaan iman baik di gereja maupun di luar gereja. Jumlah anak terbanyak didapati pada Wilayah Utara yang terdiri dari 4 lingkungan yang jumlahnya 74 orang di total jumlah anak di Paroki Jepara, disusul Wilayah Selatan dan Wilayah Tengah, yang masing-masing jumlahnya 61 orang dan 48 orang.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |60
Tabel 22. Jumlah Anak-anak Pendampingan Iman Anak (Jiwa) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Total
<6 th
7 - 12 th
Jumlah Umat
36 23 23 82
38 25 38 101
74 48 61 183
Tabel 23. Persentase jumlah anak-anak Pendampingan Iman Anak (%) No 1 2 3
Nama Wilayah
<6 th
7 - 12 th
UTARA TENGAH SELATAN
48.6 47.9 37.7
51.4 52.1 62.3
Rata-Rata
44.9
55.2
Dengan perbedaan kelompok usia yang berarti juga mempunyai perbedaan kebutuhan proses pendampingan, maka perlu untuk dipikirkan berbagai strategi pola pendampingannya termasuk materi, metode dan kemampuan pendamping dalam melakukan proses pendampingan terhadap anak-anak yang ada di Paroki Jepara ini. 4.4.2. Pastoral OMK Berdasar hasil pendataan ternyata terdapat sebanyak 185 orang yang tergolong dalam kelompok OMK Paroki Jepara. Dari 4 kelompok usia berdasarkan tingkatan pendidikannya diketahui bahwa terdapat 30,3% kelompok usia 25-30 tahun yang belum menikah, sedangkan kelompok usia Mahasiswa sebanyak 27%, kelompok usia SMA 25,9%, dan kelompok usia SMP sebanyak 16,8%.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |61
Dari data tersebut juga diketahui bahwa ternyata di wilayah selatan terdapat paling banyak anak-anak mudika (OMK) yaitu sebanyak 82 orang, dibandingkan OMK yang ada di wilayah tengah dan utara. Tabel 24. Jumlah anggota OMK Paroki Stella Maris Jepara (Jiwa) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Grand Total
13 - 15
16 – 18
19 - 24
25 - 30
9 7 15 31
10 15 23 48
11 16 23 50
13 22 21 56
Jumlah Umat 43 60 82 185
Tabel 25. Persentase jumlah anggota OMK Paroki Stella Maris Jepara (%) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN
13 - 15 20.9 11.7 18.3
16 – 18 23.3 25.0 28.0
19 - 24 25.6 26.7 28.0
25 - 30 30.2 36.7 25.6
Rata-rata
16.8
25.9
27.0
30.3
Sekiranya dari data di atas menjadi bahan pertimbangan bagi para pemerhati Orang Muda Katolik di paroki ini untuk secara kreatif menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam proses pembinaan sesuai tingkat usia dan kebutuhan pendampingan yang dibutuhkan. Pembekalan bagi para pendamping kaum muda juga perlu selalu dilakukan agar makin memiliki kemampuan dalam mendampingi pertumbuhan iman para kaum muda.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |62
4.4.3. Pastoral Dewasa Pendampingan iman untuk umat yang sudah tergolong dewasa juga diperlukan dalam rangka mewujudkan iman umat yang mendalam dan tangguh di tengah berbagai macam godaan dan tantangan zaman sejalan dengan cita-cita Keuskupan Agung Semarang. Berdasarkan hasil pendataan umat diketahui bahwa secara umum umat paroki Jepara yang tergolong dewasa adalah sebanyak 528 jiwa. Kelompok usia dewasa terbanyak adalah umat yang berusia 30-59 tahun. Masing-masing 25,9% berusia 30-39 tahun, 25,4% berusia 40-49 tahun dan 25,8% berusia 50-59 tahun. Sedangkan umat yang berusia dibawah 30 tahun jumlahnya hanya 1,7%, yang berusia 60-69 tahun adalah sebanyak 14,4% dan berusia lanjut atau lebih dari 70 tahun sebanyak 6,8%. Rincian jumlah umat dewasa berdasarkan kelompok usianya dan sebarannya dalam tiap wilayah dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 26. Jumlah Umat golongan Dewasa Paroki Stella Maris Jepara Wilayah
<30
30 – 39
40 - 49
50 - 59
60 - 69
70+
Jumlah Umat
No 1 2 3
UTARA TENGAH SELATAN Total
4 3 2 9
53 43 41 137
50 45 39 134
40 46 50 136
23 24 29 76
6 21 9 36
176 182 170 528
Profil Paroki Stella Maris Jepara |63
Tabel 27. Persentase Jumlah Umat golongan Dewasa Paroki Stella Maris Jepara No 1 2 3
Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Rata-rata
<30 2.3 1.6 1.2 1.7
30 – 39 30.1 23.6 24.1 25.9
40 - 49 28.4 24.7 22.9 25.4
50 - 59 22.7 25.3 29.4 25.8
60 - 69 13.1 13.2 17.1 14.4
70+ 3.4 11.5 5.3 6.8
Dengan berbagai kelompok usia tersebut menunjukkan bahwa kelompok usia produktif cukup mendominasi. Hal ini membutuhkan perhatian dari pengelola gereja untuk memikirkan pola pendampingan iman yang tepat bagi orang-orang usia produktif yang nota bene memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Demikian juga untuk kelompok usia lanjut, yaitu 60 tahun ke atas memerlukan pola pendampingan iman yang tepat agar para umat yang telah berusia lanjut tetap merasa mendapatkan sapaan oleh gereja dan makin mantap mengikuti Kristus. 4.4.4. Pastoral Keluarga Dari hasil pendataan jumlah umat berdasarkan status perkawinannya diketahui bahwa sebanyak 72,3% telah memilih hidup berkeluarga sedangkan sisanya belum atau tidak menikah. Umat yang telah memilih hidup berkeluarga tersebut terbagi dalam bermacam kategori pernikahan, yaitu nikah sah secara Katolik sebanyak 389 jiwa (58,5%), nikah beda agama sebanyak 14 jiwa (2,1%), nikah beda gereja sebanyak 18 jiwa (2,7%), nikah di luar gereja sebanyak 6 orang (0,9%), ditinggal pasangannya sebanyak 2 orang (0,3%) dan yang sudah berstatus janda atau duda sebanyak 52 orang
Profil Paroki Stella Maris Jepara |64
(7,8%). Sedangkan yang belum menikah sebanyak 27,7% atau 184 jiwa. Jumlah dan persentase umat menurut status perkawinan sesuai wilayah tempat tinggalnya (wilayah utara, wilayah tengah dan wilayah selatan) secara terperinci dapat dilihat pada tabel status perkawinan di bawah ini : Tabel 28. Kondisi umat Paroki menurut Status Perkawinan (jiwa) Sah Kato
Beda Agama
Beda Grj
Luar Grj
Ditinggal
Bermasalah
Janda/ Duda
R-B-S Asli
R-B-S Kerja
Hid up Bersama
1 2 3
Nama Wilayah
Blm Nikah
No
UTARA TENGAH SELATAN Total
45 62 77 184
133 121 135 389
1 10 3 14
7 8 3 18
4 2 0 6
2 0 0 2
0 0 0 0
12 24 16 52
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Tabel 29. Persentase Jumlah Umat menurut Status Perkawinan (%) Beda Agama
Beda Grj
Luar Grj
Ditinggal
Bermasalah
Janda/ Duda
R-B-S Asli
R-B-S Kerja
Hid up Bersama
UTARA TENGAH SELATAN Rata-rata
Sah Kato
1 2 3
Nama Wilayah
Blm Nikah
No
22.1 27.3 32.9 27.7
65.2 53.3 57.7 58.5
0.5 4.4 1.3 2.1
3.4 3.5 1.3 2.7
2.0 0.9 0.0 0.9
1.0 0.0 0.0 0.3
0.0 0.0 0.0 0.0
5.9 10.6 6.8 7.8
0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0
Status hidup berkeluarga umat berdasarkan pembagian kelompok usianya, diperoleh data seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |65
Tabel 30. Status Hidup Berkeluarga menurut Kelompok Usia Sah Kato
Beda Agama
Beda Grj
Luar Grj
Ditinggal
Bermasalah
Janda/ Duda
R-B-S Asli
R-B-S Kerja
Hid up Bersama
1 15 - 29 2 30 - 39 3 40 - 49 4 50 - 59 5 60 - 69 6 70+ Grand Total
Blm Nikah
Nama Wilayah
No
141 26 4 3 5 5 184
9 104 116 103 43 14 389
0 0 3 8 2 1 14
1 6 4 5 2 0 18
0 0 0 4 2 0 6
0 0 1 1 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0
0 3 4 13 19 13 52
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 31. Persentase Jumlah Umat menurut Status Hidup Berkeluarga (%) Blm Nikah
Sah Kato
Beda Agama
Beda Grj
Luar Grj
Ditinggal
Bermasalah
Janda/ Duda
R-B-S Asli
R-B-S Kerja
Hidup Bersama
Nama Wilayah
No
1 15 - 29 2 30 - 39 3 40 - 49 4 50 - 59 5 60 - 69 6 70+ Rata-rata
93.4 18.7 3.0 2.2 6.8 15.2 27.7
6.0 74.8 87.9 75.2 58.9 42.4 58.5
0.0 0.0 2.3 5.8 2.7 3.0 2.1
0.7 4.3 3.0 3.6 2.7 0.0 2.7
0.0 0.0 0.0 2.9 2.7 0.0 0.9
0.0 0.0 0.8 0.7 0.0 0.0 0.3
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 2.2 3.0 9.5 26.0 39.4 7.8
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa banyaknya umat yang berstatus belum menikah kebanyakan (93,4%) berusia 15-19 tahun, sebanyak 18,7% berusia 30-39 tahun. Dari data juga diperoleh fakta bahwa umat yang berstatus belum menikah juga terjadi pada kelompok usia lanjut (diatas 70 tahun) dimana jumlahnya 15,2%. Kelompok janda atau duda di paroki Jepara banyak didapati pada kelompok usia 60 tahun ke atas, dimana 26% dari jumlahnya berusia 60-69 tahun dan 39,4% berusia 70 tahun ke atas. Profil Paroki Stella Maris Jepara |66
Selain kelompok usianya, berdasarkan hasil pendataan umat juga dapat diketahui lamanya atau usia perkawinan dari pasangan umat di paroki Jepara. Adapun jumlah pasangan dan persentasenya berdasarkan usia perkawinan mereka dan menurut wilayah tempat tinggalnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 32. Jumlah Pasangan Suami Istri menurut Usia Pernikahan No
Wilayah
0-5
6-10
11-15
16-20
21-25
26-30
30+
1 2 3
UTARA TENGAH SELATAN Grand Total
7 8 3 18
19 11 14 44
17 10 11 38
7 9 8 24
5 9 11 25
6 10 6 22
19 17 22 58
Jumlah Umat 80 74 75 229
26-30 7.5 13.5 8.0 9.6
30+ 23.8 23.0 29.3 25.3
Tabel 33. Jumlah Pasangan Suami Istri menurut Usia Pernikahan (%) No 1 2 3
Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Rata-rata
0-5 8.8 10.8 4.0 7.9
6-10 23.8 14.9 18.7 19.2
11-15 21.3 13.5 14.7 16.6
16-20 8.8 12.2 10.7 10.5
21-25 6.3 12.2 14.7 10.9
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa usia pernikahan lebih dari 30 tahun memiliki persentase dan jumlah terbanyak yaitu 25,3% dari jumlah pasangan suami isteri yang ada di paroki Jepara atau sebanyak 58 pasang, disusul usia pernikahan 6-10 tahun sebanyak 19,2% (44 pasang), usia pernikahan 11-15 tahun sebanyak 16,6% (44 pasang), 21-15 tahun sebanyak 10,9% (25 pasang), usia 16-20 tahun sebanyak 10,5% (24 pasang), dan usia 16-20 tahun sebanyak 9,6% (22 pasang). Sedangkan uang perkawinananya
Profil Paroki Stella Maris Jepara |67
berusia di bawah 5 tahun berjumlah 18 pasang atau 7,9% dari jumlah pasutri di paroki Jepara. Tentunya masing-masing kelompok usia perkawinan ini memiliki permasalahannya tersendiri yang sangat penting bagi kelompok pendampingan keluarga untuk membantu pasangan suami istri yang ada di paroki ini. Termasuk bagaimana mambantu dan mendampingi keluarga-keluarga yang memiliki status pernikahan yang berbeda-beda yang barang tentu memiliki permasalahan yang berbeda-beda pula. 4.4.5. Pastoral Baptis Sakramen Baptis yang merupakan sakramen pertama yang mutlak harus diterima orang yang mau mengikuti Kristus dalam paguyuban hidup gereja. Sakramen ini diterima baik bagi mereka yang masih bayi maupun mereka yang telah dewasa atau tua sekalipun. Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa 58,4% dari jumlah umat telah menerima Sakramen Baptis sejak bayi/anak, 18,7% menerima Sakramen Baptis saat remaja, 7,8% menerima Sakramen Baptis setelah pindah agama dari Islam, 6,2% menerima Sakramen Baptis setelah pindah dari agama Kristen, 6,4% dibaptis setelah pindah dari agama selain islam dan kristen. Namun demikian berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa ternyata terdapat 22 orang atau 2,5% umat paroki Jepara yang belum menerima Sakramen Baptis walaupun telah mengikuti Kristus dalam gereja Katolik. Adapun rincian jumlah umat di tiap wilayah paroki Jepara baik yang telah menerima maupun belum menerima sakramen baptis dapat dilihat dalam tabel berikut :
Profil Paroki Stella Maris Jepara |68
Tabel 34. Jumlah Umat menurut Status Permandian (Jiwa) No
Wilayah
Anak
Remaja
1 2 3
UTARA TENGAH SELATAN Total
178 140 191 509
43 70 50 163
Dari Islam 25 24 19 68
Dari Kristen 12 26 16 54
Dari Lainnya 15 16 25 56
Blm Baptis 13 5 4 22
Blm Tercatat 0 0 0 0
Jumlah Umat 286 281 305 872
Tabel 34. Jumlah Umat menurut Status Permandian (%) No 1 2 3
Wilayah
Anak
Remaja
UTARA TENGAH SELATAN Rata-Rata
62.2 49.8 62.6 58.4
15.0 24.9 16.4 18.7
Dari Islam 8.7 8.5 6.2 7.8
Dari Kristen 4.2 9.3 5.2 6.2
Dari Lainnya 5.2 5.7 8.2 6.4
Blm Baptis 4.5 1.8 1.3 2.5
Blm Tercatat 0.0 0.0 0.0 0.0
Dari umat yang belum menerima sakramen baptis yaitu sebanyak 22 orang, 19 orang diantaranya berusia 0-7 tahun dan sisanya yaitu 3 orang berusia 8-13 tahun. Dari hasil pendataan juga diketahui bahwa jumlah katekumen yang ada di paroki ini sebanyak 12 orang. Jadi jika ditotal jumlah umat yang belum menerima sakramen baptis berjumlah 34 orang. Tabel 35. Jumlah umat yang Belum Baptis (Jiwa) No 1 2 3
Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Grand Total
0 - 7 th
8 - 13 th
Katekumen
11 4 4 19
2 1 0 3
4 7 1 12
Jumlah Umat 17 12 5 34
Tabel 36. Persentase Jumlah Umat yangbelum Dibaptis (%) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Rata-Rata
0 - 7 th 64.7 33.3 80.0 55.9
8 - 13 th 11.8 8.3 0.0 8.8
Katekumen 23.5 58.3 20.0 35.3
Profil Paroki Stella Maris Jepara |69
Dari hasil pendataan juga diketahui bahwa masih banyak anak usia 0-7 tahun khususnya yang berada di wilayah utara yang belum menerima sakramen baptis. Hal ini menjadi perhatian baik bagi orang tua maupun pengurus gereja untuk merengkuh dan mengingatkan para orang tua anak yang masih belum baptis untuk mengajak anak-anak mereka untuk disatukan dalam paguyuban umat Kristus dengan menerima sakramen baptis. 4.4.6. Pastoral Sakramen Penguatan Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa sebanyak 116 orang umat paroki Jepara belum menerima Sakramen Penguatan. Berdasarkan kelompok usianya justru lebih dari setengahnya yaitu 69% dari umat yang belum menerima Sakramen Penguatan adalah umat yang telah berusia 25 tahun, sedangkan 10,3% di antaranya berusia 1416 tahun, 11,2% berusia 16-18 tahun, dan 9,5% berusia 19-24 tahun. Adapun rincian dari jumlah umat di Paroki Jepara yang belum menerima Sakramen Penguatan berdasarkan wilayahnya adalah seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 37. Jumlah umat yang Belum Penguatan (Jiwa) Nama Wilayah 1 UTARA 2 TENGAH 3 SELATAN Grand Total
No
14 - 16 th
16 - 18 th
19 - 24 th
25 th
2 2 8 12
4 4 5 13
5 0 6 11
26 21 33 80
Jumlah Umat 37 27 52 116
Profil Paroki Stella Maris Jepara |70
Tabel 38. Persentase Umat yang belum menerima Sakramen Penguatan (%) Nama Wilayah 1 UTARA 2 TENGAH 3 SELATAN Grand Total
No
14 - 16 th
16 - 18 th
19 - 24 th
25 th
5.4 7.4 15.4 10.3
10.8 14.8 9.6 11.2
13.5 0.0 11.5 9.5
70.3 77.8 63.5 69.0
Hal ini tentunya menjadi bahan masukan bagi bidangbidang yang bersangkutan, terutama Bidang pelayanan dan liturgi serta pengurus lingkungan untuk mendata lebih lanjut dan mengajak mereka yang belum menerima Sakramen Penguatan agar mau turut ambil bagian dalam menerima berkat Roh Kudus melalui Sakramen Penguatan. 4.3. Keterlibatan dalam Gereja dan Paroki Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa ternyata sebagian besar umat (79,3%) terlibat secara aktif dalam kegiatan liturgi baik di gereja dan lingkungan, sedangkan 11,9% hanya aktif terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan di gereja. Umat yang hanya datang dalam perayaan natal dan paskah diketahui hanya 4% dari jumlah umat. Keunikan umat yang senang mengikuti ibadah di gereja lain namun rajin berkegiatan di lingkungannya juga didapati di Paroki Jepara ini, dimana persentasenya sebesar 1,6%. Dan diketahui juga bahwa sebanyak 2,1% umat di Paroki Jepara tidak aktif terlibat dalam kegiatan peribadatan yang dilaksanakan di Paroki Jepara. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel-tabel yang terdapat di bawah ini
Profil Paroki Stella Maris Jepara |71
Tabel 39. Keterlibatan Umat dalam Gereja (Jiwa) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Total
G+L Aktif 243 193 256 692
GL lain 0 0 3 3
Gereja 27 59 18 104
G+L lain 0 5 1 6
G lain, L Aktif 2 1 11 14
NaPas 5 17 13 35
Tdk Aktif 8 6 4 18
Jumlah Umat 285 281 306 872
Tabel 40. Persentase Keterlibatan Umat dalam Gereja (%) Nama Wilayah 1 UTARA 2 TENGAH 3 SELATAN Rata-Rata
G+L Aktif 85.3 68.7 83.7 79.4
No
GL lain 0.0 0.0 1.0 0.3
Gereja 9.5 21.0 5.9 11.9
G+L lain 0.0 1.8 0.3 0.7
G lain, L Aktif 0.7 0.4 3.6 1.6
NaPas 1.8 6.0 4.2 4.1
Tdk Aktif 2.8 2.1 1.3 2.1
Tabel 41. Keterlibatan Umat dalam Gereja menurut Kelompok Usia (Jiwa) No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Wilayah 0–6 7 – 12 13 – 15 16 – 18 19 – 24 25 – 59 60+ Total
G+L Aktif
GL lain
Gereja
G+L lain
G lain, L Aktif
NaPas
Tdk Aktif
Jumlah Umat
81 99 29 38 32 325 88 692
0 0 0 0 0 3 0 3
0 1 1 6 10 78 8 104
0 0 0 1 2 3 0 6
0 1 0 1 1 8 3 14
1 0 1 1 3 25 4 35
0 0 0 1 2 12 3 18
82 101 31 48 50 454 106 872
Profil Paroki Stella Maris Jepara |72
Tabel 42. Persentase Keterlibatan Umat dalam Gereja menurut Kelompok Usia (%) No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Wilayah
0–6 7 – 12 13 – 15 16 – 18 19 - 24 25 - 59 60+ Rata-Rata
G+L Aktif
GL lain
Gereja
G+L lain
G lain, L Aktif
NaPas
Tdk Aktif
98.8 98.0 93.5 79.2 64.0 71.6 83.0 79.3
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 0.0 0.3
0.0 1.0 3.2 12.5 20.0 17.2 7.5 11.9
0.0 0.0 0.0 2.1 4.0 0.7 0.0 0.7
0.0 1.0 0.0 2.1 2.0 1.8 2.8 1.6
1.2 0.0 3.2 2.1 6.0 5.5 3.8 4.0
0.0 0.0 0.0 2.1 4.0 2.6 2.8 2.1
Berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa ternyata sebagian besar (75,6%) umat di Paroki Jepara tidak mengambil peranan dalam kepengurusan dan dinamika kehidupan paroki, sedangkan 12,7% umat mau terlibat sebagai Pengurus Lingkungan, 9% terlibat sebagai anggita Dewan Paroki, 1% terlibat dalam Pengurus Tim Kerja dan 0,8% terlibat masing-masing dalam Pengurus Kelompok Kategorial dan Ormas Katolik. Dari hasil pendataan diketahui pula bahwa keterlibatan umat dalam kepengurusan Dewan Paroki paling banyak terdapat di wilayah tengah yaitu 15,7% dari jumlah umat di wilayah tersebut dibandingkan yang ada di wilayah lainnya. Hal ini dimungkinkan karena aktifitas dan dinamika Kepengurusan Dewan Paroki, seperti pertemuan dewan paroki lebih banyak terjadi di Gereja Induk yang nota bene terletak di Kota Jepara (wilayah tengah) dibandingkan yang dilaksanakan di Kapel atau gereja yang ada di wilayah lain. Selain itu faktor jarak juga dimungkinkan menjadi faktor penghambat keterlibatan umat di wilayah lain menjadi pengurus dean paroki. Keterlibatan umat dalam paroki ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |73
Tabel 43. Keterlibatan Umat dalam Paroki (Jiwa) No
Nama Wilayah
Anggota DP
Peng Tim Kerja
Peng Lingk
Peng Kategorial
1 2 3
UTARA TENGAH SELATAN
23 44 12
5 2 2
35 31 45
4 0 3
Peng Ormas Katolik 0 0 7
Total
79
9
111
7
7
Umat
Jumlah Umat
218 204 237
285 281 306
659
872
Tabel 44. Persentase Keterlibatan Umat dalam Paroki (%) No 1 2 3
Nama Wilayah UTARA TENGAH SELATAN Rata-Rata
Anggota DP
Peng Tim Kerja
Peng Lingk
Peng Kategorial
8.1 15.7 3.9
1.8 0.7 0.7
12.3 11.0 14.7
1.4 0.0 1.0
Peng Ormas Katolik 0.0 0.0 2.3
9,0
1.0
12.7
0.8
0.8
Umat 76.5 72.6 77.5 75.6
Profil Paroki Stella Maris Jepara |74
BAB V
Kesimpulan & Rekomendasi Pada bagian akhir dari Buku Profil Paroki Stella Maris Jepara ini disampaikan kesimpulan yang merupakan temuan dan pengembangan intepretasi semua data yang diperoleh dan kemudian diikuti oleh rekomendasi yang dapat dimanfaatkan dalam pastoral paroki yang mampu menjawab harapan dan kebutuhan umat secara bertanggung jawab. A. Kesimpulan Telah disajikan semua data yang harus dikumpulkan berdasarkan pedoman olah data, analisis dan pelaporan menuju pastoral terencana untuk pembuatan Profil Paroki. Data disajikan dalam bentuk tabel yang menunjukkan frekuensi distribusi tiap item data yang telah dikumpulkan itu. Pengolahan data dilakukan dengan program komputasi yang sudah disediakan, yang kemudian dilakukan intepretasi data dikaitkan data lain yang telah terlebih dahulu sudah dimiliki oleh paroki maupun wilayah dan lingkungan. Teritori Paroki Stella Maris Jepara berada di wilayah tata praja Kabupaten Jepara dan Kecamatan Mijen Demak. Terdiri dari 3 Wilayah dengan 10 Lingkungan. Paroki Stella Maris Jepara berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah barat dan utara, berbatasan dengan Paroki Santo Yusuf Pati dan Santo Yohanes Evangelista di sebelah timur, dan dengan Paroki Administratif Santo Mikael Demak di sebelah selatan.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |75
Berikut dari data yang diperoleh dapat disimpulkan: 1. Jumlah umat Paroki Stella Maris Jepara seluruhnya ada 872 orang; dengan rincian laki-laki (443 orang; 50,8%) lebih banyak daripada perempuan (429 orang atau 49,2%). Sebagaimana dalam teritori Paroki Stella Maris Jepara, dalam tiap Wilayah umat menurut jenis kelamin juga lebih banyak laki-laki daripada perempuan walaupun perbedaannya tidak signifikan. 2. Umat dengan usia antara 0-12 tahun dan 30-59 tahun merupakan jumlah terbanyak, dan usia sekolah (13-15 tahun) paling sedikit. Juga terdapat usia lanjut (60 tahun ke atas) sebanyak 111 orang. 3. Sebanyak kira-kira 297 orang dari jumlah keluarga merupakan kepala rumah tangga, 101 pasangan non-katolik. Keluarga kebanyakan dengan 1-2 anak, tetapi dalam rumah biasanya dihuni bersama extended family (orang tua, saudara kandung atau kerabat lainnya). Dari data yang disajikan terdapat perbedaan jumlah umat. 4. Suku Jawa merupakan suku terbanyak di Paroki Stella Maris Jepara dan terdapat pula suku Tionghoa dan Batak (sulu lainnya) dengan persentase yang hampir sama. Sisanya meliputi suku dari Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sunda, Bali dengan jumlah yang sangat kecil. 5. Status pendidikan umat paling dominan adalah lulusan SLTA (210 orang) dan S1 (154 orang) serta masih mengenyam pendidikan atau sekolah (212 orang) . 6. Secara umum di dalam teritori Paroki Stella Maris Jepara, pelajar SD-SLTA masih lebih banyak yang bersekolah di sekolah non katolik dibanding yang di sekolah katolik, hal ini dikarenakan sedikitnya sekolah Katolik di wilayah Jepara, tercatat hanya ada SD Kanisius saja di Jepara.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |76
7. Distribusi umat menurut bidang studi/keahlian paling banyak pada bidang Pendidikan, diikuti bidang Teknik, Administrasi, Sosial, Kesehatan, Exacta dan Seni. 8. Secara umum umat di Paroki Stella Maris Jepara tergolong normal atau tidak memiliki masalah kesehatan yang serius, walaupun didapati juga beberapa umat yang mengalami keterlambatan (8 orang), cacat fisik (4 orang) dan sakit kronis (2 orang). 9. Sebagian besar (94,3%) Umat di Paroki Jepara berperan sebagai warga biasa dalam bidang sosial kemasyarakatan, walaupun tercatat ada yang menjadi pengurus RT/RW/Kelurahan (43 orang atau 4,9%), Pengurus Ormas (6 orang atau 0,7%) dan Pengurus LSM (1 orang atau 0,1%). 10. Lebih dari setengah keluarga katolik di Paroki Jepara merupakan keluarga biasa, sedangkan sisanya 24% merupakan keluarga yang dapat membantu dan hanya 8% termasuk keluarga yang memerlukan bantuan. 11. Kegiatan ekonomi umat terdistribusi menjadi kategori usaha 144 orang (22,1%) sebagai kelompok kategori kegiatan ekonomi terbanyak dengan kegiatan usaha dapat berskala besar dan menengah sampai berupa warung dan tempat kos, diikuti oleh ibu rumah tangga sebanyak 15,5% (101 orang). Kategori lainnya, pendidik 13,9% (91 orang), sekolah 13,2% (86 orang), pegawai 7,8% (51 orang) dan setengah terampil 6,6% (43 orang). Cukup memprihatinkan adanya kategori tidak terampil sebanyak 2,6% (17 orang). Kategori pensiun/invalid sebanyak 13,2% (86 orang), tukang 13,9% (91 orang) dan tidak terampil 0,6% (4 orang), sedangkan tenaga terampil sebesar 22,1% (144 orang). Panggilan yang kering nampak dari hanya 2 menjadi romo sejak lebih dari 25 tahun yang lalu dan tidak ada panggilan menjadi bruder maupun suster.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |77
12. Keadaan umat berdasarkan agama tercatat 2,1% (21 orang) non katolik yang berada dalam keluarga katolik dan perpindahan agama sebesar 0,2% (2 orang) dari Katolik menjadi Non Katolik dan 0,9% (9 orang) dari katolik menjadi kristen. Di samping itu masih terdapat 1,6% (16 orang) katekumen yang bukan saja menambah jumlah umat, tetapi juga siap mengambil bagian dalam kegiatan gerejawi. 13. Pastoral anak: kategori anak usia 6 tahun ke bawah usia prasekolah (82 anak; 44,9%) dan usia Sekolah Dasar (7-12 tahun) sebanyak 101 anak (55,2%). 14. Pastoral OMK: jumlah OMK adalah 185 orang yang dibagi dalam kategori usia 13-15 tahun (SLTP) sebanyak 31 anak (16,8%), usia 16-18 tahun (SLTA) 48 anak (25,9%), usia 19-24 tahun (mahasiswa) 27% (50 orang), usia 25-30 tahun (profesional/pekerja muda) 30,3% (56 orang) merupakan aset potensial paroki dan sekaligus menjadi sasaran dalam pastoral paroki untuk memperkokoh iman kristiani mereka. 15. Pastoral dewasa: Jumah orang dewasa adalah 528 orang dengan rincian kategori usia 30 tahun ke bawah telah menikah sebanyak 1,7% (9 orang), usia 30-39 tahun 25,9% (137 orang), 40-49 tahun 25,4% (134 orang), 50-59 tahun 25,8% (136 orang), 60-69 tahun 14,4% (76 orang) dan usia 70 tahun ke atas 6,8% (36 orang). 16. Dari jumlah anak belum baptis yang katekumen 34 orang, sisanya belum katekumen dari usia 0-7 tahun 19 anak dan usia 8-13 tahun 3 anak. Lainnya dominan dibaptis saat masih bayi dan saat remaja. 17. Tercatat sebanyak 116 umat di Paroki Stella Maris Jepara belum menerima sakramen penguatan. Berdasarkan kategori usianya, umat yang paling banyak belum menerima sakramen penguatan adalah yang telah berusia 25 tahun ke atas (80
Profil Paroki Stella Maris Jepara |78
orang atau 69%), disusul usia 16-18 tahun (13 orang atau 11,2%), usia 14-16 tahun (12 orang atau 10,3%) dan usia 19-24 tahun (11 orang atau 9,5%). 18. Sebanyak 75,6% umat (659 orang) menyatakan tidak ada keterlibatan dalam paroki; sisanya terlibat dalam pengurus lingkungan ada 111 orang (12,7%), pengurus tim kerja 9 orang (1%), anggota dewan paroki 79 orang (9%), pengurus kategorial 7 orang (0,8%) dan pengurus ormas katolik 7 orang (0,8%). 19. Golongan darah umat sesuai populasi pada umumnya. Secara berturut-turut golongan darah O = 30%; B = 21%; A = 12% dan AB = 4%; sedangkan yang lain (33%) menyatakan tidak tahu golongan darahnya. Jumlah umat 873 orang. 20. Status hidup berkeluarga dengan pasangan bukan katolik (beda agama, beda gereja, luar gereja) sebanyak 5,7%, dan sah katolik sebanyak 58,5%. Umat yang belum menikah sebanyak 27,7% (184 orang), sedangkan status janda/duda ada 7,8% (52 orang). Panggilan R-B-S asli untuk romo ada 2 orang, masing-masing seorang dari Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan dan Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong. 21. Usia pernikahan keluarga katolik paling banyak pada 30 tahun ke atas (25,3%), disusul usia 6-10 tahun (19,2%), 11-15 tahun (16,6%), 21-25 tahun (10,9%), 16-20 tahun (10,5%), 26-30 tahun (9,6%) dan 0-5 tahun 7,9%). 22. Status gerejawi umat yang menyatakan aktif dalam kegiatan gereja dan lainnya mencapai lebih dari tiga per empat (79,4%), sebanyak 11,9% aktif di gereja saja dan 1,6% sekedar datang gereja untuk memenuhi kewajiban. Status gerejawi NaPas ada 4,1%, aktif di gereja dan lingkungan lainnya di luar 0,3%, aktif di luar gereja dan lingkungannya 0,7% serta 2,1% tidak aktif. Bila dalam kategori usia, maka usia paling aktif di gereja dan lainnya pada usia 0-6 tahun, makin menurun sengan makin
Profil Paroki Stella Maris Jepara |79
meningkatnya usia, dan kembali meningkat saat usianya mencapai 60 tahun ke atas. B. Rekomendasi Dari kesimpulan di atas dapat diberikan rekomendasi yang merupakan saran untuk diusulkan dalam program pengembangan paroki. Rekomendasi selain dapat diberikan terhadap satu temuan dari data tunggal, juga dapat diberikan secara terintegrasi dari dua atau lebih keadaan yang ditunjukkan oleh item jenis data dengan harapan mampu memberi efek sinergi dari hasil program yang integratif tersebut. Kualitas keakuratan data dengan deviasi yang ada menjadi bahan perbaikan dalam pengetahuan dan pemahaman data yang seharusnya diambil, ketrampilan petugas pengambil data sampai pada pengolahan data dimasa mendatang. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Jumlah umat yang lebih banyak perempuan dapat dijadikan penggerak dan pelaku perubahan dalam pastoral keluarga melalui program yang menggairahkan kehidupan iman dan membentuk ‘gereja keluarga’. Peran keteladanan Bunda Keluarga dalam konteks Spiritualitas Keluarga Kudus dapat menjadi fokus membangun iman katolik yang kokoh bagi umat perempuan ini. Wilayah yang potensial baik secara kuantitas maupun kualitas dapat diberi kesempatan mengembangkan program seperti ini, terutama Wilayah yang sulit terjangkau. 2. Perlu dikembangkan program pastoral yang tidak mengandalkan ‘paroki centered’, memberdayakan Wilayah dan Lingkungan agar mampu membuat program inovatif pelayanan pastoral iman maupun program kesejahteraan umat sesuai dengan kebutuhan Wilayah, Lingkungan dan keluarga atau individual.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |80
3. Umat kategori usia produktif (25-59 tahun) dengan jumlah paling banyak, tetapi dengan status gerejawi beraktivitas rendah ini merupakan kekuatan sekaligus tantangan untuk penyelenggaraan program pastoral kreatif yang dapat menarik kembali keaktifan mereka. 4. Spiritualitas Maria perlu dihidupkan dalam kehidupan keluarga, baik itu keluarga katolik maupun keluarga campuran. Agar spiritualitas ini dapat diterima terbuka dapat diartikulasikan secara universal dalam pengenalan kasih dengan menonjolkan sosok Maria sebagai pemberi petunjuk menuju keselamatan baik dalam perannya sebagai anggota keluarga maupun kehidupan bernasyarakat. Program baik secara umum maupun khusus untuk unit keluarga atau individual. 5. Sejalan dengan ajaran kristiani, budaya dan tradisi suku bangsa dapat disertakan dalam pelayanan pastoral yang sejauh mana diharapkan mampu menyuburkan iman kristiani. Menjunjung tinggi keberagaman dalam kebersamaan dipahami mampu memperkaya kehidupan menggereja dan membesarkan gereja yang universal. 6. Tingkat pendidikan, bidang studi/ keahlian formal maupun ketrampilan tertentu dari umat menjadi kekayaan gereja yang mampu diberdayakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan gerejawi baik itu di tingkat paroki, wilayah maupun lingkungan. 7. Dalam keluarga dimana anggota keluarganya mengalami problem kesehatan jangka panjang, selain memerlukan biaya yang besar, juga dibutuhkan dukungan rohaniah secara komprehensif baik untuk penderita maupun anggota keluarganya dengan memperkuat iman mereka menghadapi pengalaman nyata mereka. Pelayanan pastoral yang berfokus pada kerigma secara komprehensif itu diselenggarakan
Profil Paroki Stella Maris Jepara |81
program visioner yang perlu memelihara iman dalam kasih, memperkuat iman merasakan kehadiran Allah dalam setiap peristiwa, merasakan menerima kasih sesama dan dukungan memperhatikan secara fisik atau finansial yang dapat meringankan penderitaan. 8. Keterlibatan sosial umat melalui pelayanan teritorial pamong praja, LSM maupun ormas dan pemerintahan perlu didukung dan dikembangkan oleh gereja dalam program pemantapan melalui bidang kerigma maupun koinonia yang visioner, sehingga mereka mampu menjadi pewarta kabar gembira dan garam dunia bagi lingkungan tempat berkarya mereka. Program ‘recharging’ bagi mereka diperlukan untuk menempatkan mereka selalu dalam jalan Tuhan. 9. Perlu program kerigma untuk umat yang perlu dibantu ekonomi keluarganya dengan perwujudan bantuan yang benar-benar dibutuhkan dan bantuan peningkatan ketrampilan dan kesempatan berusaha mandiri atau memperoleh pekerjaan tetap. Bantuan dalam bentuk ‘ikan’ dan ‘kail’ ini dihidupkan dari wujud kasih antar umat baik itu dukungan pembiayaan maupun bantuan tenaga keahlian secara terkoordinasi dengan mempertimbangkan potensi umat dan paroki. 10. Meningkatkan jumlah katekumen, mendorong keluarga menjadi katolik lengkap dan ikut berupaya mempertahankan iman katolik dapat diprogramkan secara individual melalui pendampingan yang intensif dan melalui keluarga yang dibuka dengan wawasan Spiritualitas Keluarga Kudus. Sekaligus program kerigma menjaring sebanyak mungkin melengkapi dengan krisma dengan mencairkan masalah yang mungkin ada sebagai faktor penghambatnya. Program serupa dapat merupakan salah satu program umum dari pastoral anak, OMK maupun dewasa.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |82
11. Pastoral anak, OMK dan dewasa diaktifkan melalui penggiatan baik dalam kegiatan teritorial paroki maupun kategorial yang dapat difasilitasi oleh paroki. Pastoral yang kreatif dan inovatif diharapkan mengarah pada peningkatan keaktifan di gereja dan aktivitas gerejawi lainnya, serta mencegah kejenuhan/kebosanan umat yang berujung pada keinginan mencicipi pastoral lainnya sampai ‘jajan’ yang menetap. Pastoral difokuskan pada kelompok usia 19-24 tahun yang rawan menjauh dari keterlibatan hidup menggereja dan kelompok usia 25-59 tahun sebagai kelompok usia produktif dengan kesibukannya sehingga juga rawan meninggalkan status gerejawi yang semestinya. Kelompok usia produktif ini sangat perlu ketat mendapatkan penyuburan dan bahkan pembaharuan iman karena mereka menjadi panutan dan teladan dalam keluarganya. 12. Pastoral anak dan OMK juga diisi dengan mendorong kesuburan panggilan melalui program khusus. 13. Baik di tingkat Paroki, Wilayah maupun Lingkungan membuat bank data tentang golongan darah umat dan daftar donor sebagai donor tetap maupun tidak tetap yang dapat memberi pertolongan untuk umat sendiri maupun masyarakat sekitarnya.
Profil Paroki Stella Maris Jepara |83
Profil Paroki Stella Maris Jepara |84