TEMU PASTORAL Keuskupan Agung Semarang Kevikepan Surakarta: 12-14 Januari 2015 Kevikepan DIY: 14– 16 Januari 2015 Kevikepan Semarang: 19 – 21 Januari 2015 Kevikepan Kedu: 21 – 23 Januari 2015
ARAH DASAR UMAT ALLAH KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2011 - 2015 Umat Allah Keuskupan Agung Semarang sebagai persekutuan paguyubanpaguyuban murid-murid Yesus Kristus, dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat Injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum. Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam perwujudan iman di tengah masyarakat; pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok. Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan bunda Gereja.
Allah yang memulai pekerjaan baik di antara kita akan menyelesaikannya (bdk. Flp 1:6)
KONTEKS HIDUP MISI
STRATEGI TATA PENGGEMBALAAN
INSPIRASI LANDASAN IMAN
SINERGI DALAM TATA KELOLA Metode Dinamika Pastoral
4 Keprihatinan Pastoral
3 Refleksi Iman
5 Keputusan Iman II
I
2 Analisis SWOT
III
I
SP 1 Inventarisasi data/fakta
6 Rencana (Tim)
SPIRALE
RA 7 Aksi Nyata
IV
LE 10 Kesadaran akan situasi baru
8 Pengawasan 9 Laporan untuk Evaluasi
SPIRALE: 4 TAHAP 10 LANGKAH
GERAK BERSAMA PAROKI – KOMUNITAS - PAGUYUBAN “Indahnya Mengikuti Kristus dengan Melaksanakan Ardas KAS 2011-2015 pada Tahun Hidup Bhakti” Matriks Roadmap Gerakan Pastoral Th pelayanan pastoral Tema berkelanjutan
2011
2012
2013
2014
2015
Iman mendalam & tangguh
Konsientisasi Pendataan
Pembelajaran pokok2 iman & keintiman dg Allah
Gerakan eklesial
Dialog iman & ekumenis
Syukur – evaluasi - refleksi
Sosial-politikkemasyarakatan
Konsientisasi Pendataan Civic education
Civic education & kaderisasi
Pemantaban kader & jaringan
Partisipasi dlm kebijakan publik & berkegiatan sosmaspol
Syukur – evaluasi - refleksi
Pemberdayaan KLMTD
Konsientisasi Pendataan KLMTD
Pemberdayaan (karitatif-edukatifanimatif) KLMTD
Pengembangan jaringan pemberdayaan KLMTD
Pemantaban jaringan pemberdayaan
Syukur – evaluasi - refleksi
Pelestarian keutuhan ciptaan
Konsientisasi Pendataan kerusakan alam
Edukasi-animasi komunitas2 utk penyelamatan keutuhan ciptaan
Menghidupi keutuhan ciptaan
Pengembanga n keutuhan ciptaan
Syukur – evaluasi - refleksi
Proses Tepas dalam bingkai Ardas KAS 2011-2015 • Tahun 2011: Mendalami Ardas KAS 2011-2015 dengan peta jalan (road map) serta contoh/ acuan Program 2011 • Tahun 2012: Gerak bersama Paroki melaksanakan Ardas KAS, trampil memanfaatakan hasil pendataan umat (Tahun Iman) • Tahun 2013:Merefleksikan cara berpastoral di paroki melalui pendidikan, ekopastoral, tanggungjawab politik dalam Gereja; dalam gerak mewujudkan signifikansi dan relevansi Gereja
• Tahun 2014: Gema Tahun Iman (2012-2013) dengan menumbuhkan kesadaran mendesaknya Formatio Iman berkelanjutan di KAS dengan tiga buku: “Direktorium Formatio Iman, Formatio Iman Berjenjang dan Kurikulum Kaderisasi” menuju Jubileum ter-Agung 2033, agar Umat Katolik semakin CT(M)M {Cerdas, Tangguh, (Mendalam), Misioner}: Study dan pendalaman. • Tahun 2015 sebagai kesempatan untuk berSyukur – membuat Evaluasi dan Refleksi atas peziarahan iman umat Allah KAS, dengan menyadari “Indahnya Mengikuti Kristus dengan Melaksanakan Ardas KAS 2011-2015 pada Tahun Hidup Bhakti”
Pengembangan Paroki di KAS 1. Pendirian Paroki St. Michael Semarang Indah (11 Januari 2015): dipercayakan kepada Tarekat MSF 2. Paroki St. Petrus Sambiroto (22 Februari 2015): dipercayakan kepada Imam Diosesan 3. Kuasi Paroki Kristus Raja Solo Baru (Sk. Per 5 Januari 2015): dipercayakan kepada Imam Diosesan 4. Paroki Administratif Mojosongo (Sk. Per ...... ): dipercayakan kepada Imam Diosesan 5. SK. Stasi untuk: Stasi Pojok – Paroki Klepu, Stasi Banjardowo – Paroki Gedangan, Stasi Glodogan – Paroki Girisonta.
Kesadaran kita bersama 1. Menyadari bersama makna dari Gereja yang signifikan dan relevan di tengah-tengah masyarakat /negara dan diantara warga Katolik 2. Menyadari pencapaian dari Tata Penggembalaan dan pola kepemimpinan yang partisipatif - memberdayakan hingga berdampak di tengah masyarakat 3. Dinamika TEPAS menjadi proses kita bersama: para Rama Paroki sebagai gembala umat bersama perwakilan Dewan Paroki mewujudkan representasi Umat Allah KAS di masing-masing Paroki/Kuasi Paroki/Paroki Administratif, perlu saling mendukung, meneguhkan dan memberi apresiasi positif.
Terima Kasih Mari Berproses
Kevikepan Surakarta 1. Memberi perhatian pada keterlibatan Gereja Katolik di tingkat Kalurahan/Kecamatan/Kabupaten/Kota dalam kesadaran tantangan yang semakin ‘berat’ berkaitan dengan kehadiran kelompok radikal. Perhatian berkaitan dengan tiga segitiga ‘bermuda’: Magekang – Boyolali – Surakarta. 2. Perlunya penataan baru untuk Rayon-rayon di Kevikepan Surakarta berdasarkan perkembangan situasi, agar Gereja hadir di tengah masyarakat
3. Memberi wajah sebagai Gereja Papa Miskin dengan menyediakan ruang publik bagi umat serta masyarakat yang datang ke Gereja/pastoran, misalnya tersedianya lahan hijau, ruang publik, ruang olahraga, wi-fi, joglo
Perhatian untuk Kev. DIY 1. Pencermatan RTRW dan Keistimewaan DIY: perhatian untuk maritim, rencana pembangunan ArmaTeng, Bandara Internasional Kulon Progo, Perdagangan bebas Asean, pembangunan hotel dengan dampak sosmaspol dan religius. 2. Perhatian untuk Rayon-rayon secara khusus: a. Rayon Kota: Pembangunan hotel dan mall (pelayanan rohani/misa bagi para turis) b. Rayon Sleman: Jumlah Paroki ada 12, kasus intoleransi di Besi (Markas besar FPI di jalan Wates dan kantong-kantong pesantren serta kelompok garis keras)
c. Rayon Gunung Kidul dan Bantul: Pengembangan daerah wisata gua/pantai dan religi serta pertanian. d. Rayon Kulon Progo: Pembangunan Bandara Internasional Temon-Glagah, rencana pembangunan jalan tol Wates – Magelang, pembangunan waduk Tinalah (efek transmigrasi atau pembentukan koloni baru). Efek pada situasi sosmalpol 3. Wujud Gereja Papa Miskin: memberi ruang publik di sekitar Gereja yang ramah bagi tetangga, berbagi wi-fi, arena bermain dan sosial.
Perhatian untuk Kevikepan Semarang 1. Memberi perhatian pada keterlibatan Gereja Katolik di tingkat Kalurahan/Kecamatan/ Kabupaten/Kota dalam kesadaran menghadirkan Gereja di tengah masyarakat; situasi rob, mencermati perda dan perhatian bagi masyarakat. 2. Perlunya penataan baru untuk Rayon Kota agar Gereja hadir di tengah masyarakat dan dapat berdialog dengan pemerintah
3. Memberi wajah nyata sebagai Gereja Papa Miskin dengan menyediakan ruang publik bagi umat serta masyarakat yang datang ke Gereja/pastoran, misalnya tersedianya lahan hijau, ruang publik, ruang olahraga, wi-fi, joglo.
Perhatian untuk Kevikepan Kedu 1. Memberi perhatian pada keterlibatan Gereja Katolik di tingkat Kalurahan/Kecamatan/ Kabupaten/Kota dalam kesadaran menghadirkan Gereja di tengah masyarakat; keberpihakan Gereja dan masyarakat untuk menjaga keutuhan ciptaan, sikap tanggap bencana dengan siklus Merapi 5 tahunan. 2. Memberi wajah nyata sebagai Gereja Papa Miskin dengan menyediakan ruang publik bagi umat serta masyarakat yang datang ke Gereja/pastoran, misalnya tersedianya lahan hijau, ruang publik, ruang olahraga, wi-fi, joglo
3. Para Imam dan religius memberi perhatian dan menjadi pembela kesejahteraan umum serta tidak terasing dengan keadaan masyarakat sekitar (bdk. Penekanan dari PO. 9 dan EG. 46)