BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek
Globalisasi dan Modernisasi telah membawa kemajuan dan kemudahan pada kehidupan manusia. Laju globalisasi yang mengatasnamakan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik telah merambah berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial dan budaya, tak terkecuali Industri Pariwisata. Globalisasi harus dipahami sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama
ekonomi dengan tidak memperlemah kekayaan dan keragaman budaya di dunia ini, dalam hal ini pariwisata harus berperan penting, pariwisata memiliki tanggung jawab sosial dalam mempromosikan aspek positif dari globalisasi. Pariwisata juga dapat mengarahkan jaring global menuju pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan (Rifai, 2009). Dunia pariwisata Indonesia sempat lumpuh akibat adanya krisis moneter pada tahun 1998. Selain itu juga bencana dan teror dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang terus-menerus melanda Indonesia membuat kunjungan wisatawan semakin berkurang. Seiring berjalannya waktu, pariwisata di Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan, hal ini ditandai dengan diadakannya program visit Indonesia oleh pemerintah. Program Visit Indonesia adalah salah satu kegiatan yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Program ini tidak hanya dilakukan melalui promosi di media informasi saja, namun dibarengi dengan membenahi setiap sarana dan prasarana kepariwisataan serta dengan menyelenggarakan berbagai perhelatan dalam rangka menarik wisatawan. Program visit Indonesia ini dinilai cukup berperan di dalam meningkatkan kembali kunjungan wisatawan ke Indonesia meski tidak mencapai target yang dicanangkan yaitu 7 juta orang (Tryas, 2010). Pariwisata
telah
menjadi
primadona
dalam
usaha
peningkatan
perekonomian berbagai daerah di Indonesia. Meningkatnya kecenderungan orang untuk berpergian menyebabkan setiap daerah di Indonesia bersaing untuk menawarkan berbagai potensi daerahnya untuk dikelola dan dikunjungi. Sumber
1
dan potensi kepariwisataan Indonesia yang masih belum tergali semua
memerlukan perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dan terpadu,
sehingga diperlukan suatu keterpaduan dalam pengembangan
pengembangan
Wilayah Tujuan
perencanaan
serta
Wisata (WTW), Daerah
Tujuan Wisata (DTW), maupun Kawasan Tujuan Wisata (KTW).
Gerbang pariwisata pun saat ini semakin terbuka lebar dengan adanya jasa atau layanan travel agent yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke suatu tempat pada khususnya. Hal ini membuka peluang bagi para pebisnis untuk membuka usaha di
bidang jasa transportasi. Kota Bandung menjadi salah satu kota yang mempunyai
jumlah Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang cukup banyak. Menurut data yang diperoleh dari ASITA (2012) jumlah BPW di kota Bandung mencapai 400 buah. Dengan berkembangnya bisnis ini, maka para pengusaha perjalanan pariwisata semakin terbuka dalam persaingan antar perusahaan travel untuk mencapai target pasar sebanyak-banyaknya. Kondisi ini menyebabkan setiap perusahaan bisnis perjalanan wisata berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam merebut pangsa pasar. Salah satu dari beberapa banyak perusahaan perjalanan wisata yang ada di kota Bandung adalah Cipaganti Transindo yang terletak di Jl. Gatot Subroto No. 94 Bandung. Melihat perkembangan bisnis ini, Cipaganti Transindo tidak hanya melayani produk jasa shuttle dan travel saja, namun beberapa produk lain yang ditawarkan adalah paket wisata, penyewaan mobil, bus pariwisata, taksi, kargo, tour and ticketing, penyewaan alat angkut berat, property, dan Cipaganti syariah. Cipaganti sendiri mulai berdiri tahun 1985 dan setiap tahunnya mengalami perubahan atau penambahan produk yang menguntungkan perusahaan. Salah satu produk yang menguntungkan adalah paket wisata yang disediakan Cipaganti Holidays, Cipaganti Holidays menyediakan berbagai macam paket wisata untuk dalam negeri dan luar negeri yang tergantung pemesanan konsumennya, mulai dari paket wisata oneday tour, city tour, overland, by plane atau outbond. Transportasi pendukung wisata pun tersedia di Cipaganti, mulai dari mobil, bus pariwisata dan pemesanan tiket pesawat. Akan tetapi paket wisata yang
2
ditawarkan Cipaganti Holidays belum tertata dengan baik dan belum mempunyai
media promosi yang menarik bagi konsumen, karena Cipaganti Holidays hanya
membuat paket wisata jika konsumen melakukan permintaan, lalu pamphlet yang ada di Cipaganti Holidays hanya diterbitkan pada periode tertentu, misalnya pada musim liburan saja. Setelah itu penulis melakukan wawancara terlebih dahulu
kepada pengelola tour untuk perancangan paket wisata apa saja, media promosi yang cocok dibuat, dan target pasar yang akan dituju. Akhirnya Cipaganti Holidays meminta kepada penulis untuk merancang paket wisata yang paling banyak dikunjungi dan berpotensial untuk dijual kepada konsumen, yaitu untuk
rombongan/ grup, pasar yang akan dituju adalah semua konsumen Cipaganti,
masyarakat umum, dan sekolah-sekolah yang berada di Bandung khususnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis menyadari pentingnya perancangan paket wisata yang siap untuk ditawarkan kepada konsumen melalui media promosi katalog yang menarik untuk dijadikan sebuah pedoman yang dapat membantu dalam memberikan pelayanan konsumen dan meningkatkan efisiensi juga efektifitas. Maka dari itu penulis akan merancang delapan paket wisata yang yang berpotensi untuk dijual dan media promosi, yaitu melalui katalog di Cipaganti Holidays. Katalog sebagai media promosi bagi target pasar yaitu konsumen Cipaganti, sekolah-sekolah, atau masyarakat umum. Katalog ini memuat berbagai paket wisata yang banyak digemari dan dikunjungi wisatawan, beserta fasilitas dan harga publish yang telah ditentukan sesuai jangka waktu tertentu. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan proyek yang berjudul : “Perancangan Paket Wisata dan Media Promosi melalui Katalog di Cipaganti Holidays”
1.2 Identifikasi Proyek Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam proyek ini, diantaranya: 1. Perancangan paket wisata untuk Cipaganti Holidays berdasarkan: a. Gambaran umum mengenai objek wisata. b. Jadwal kegiatan wisata yang ditentukan Cipaganti Holidays.
3
c. Fasilitas yang didapatkan oleh wisatawan dari Cipaganti Holidays.
d. Harga publish pada paket wisata yang ditawarkan Cipaganti Holidays. 2. Perancangan media promosi paket wisata melalui katalog di Cipaganti
Holidays.
1.3 Tujuan Proyek Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembuatan proyek ini adalah:
1. Merancang paket wisata untuk Cipaganti Holidays berdasarkan:
a. Objek wisata yang dikunjungi.
b. Jadwal kegiatan wisata yang ditentukan Cipaganti Holidays. c. Fasilitas yang didapatkan oleh wisatawan dari Cipaganti Holidays. d. Harga publish pada paket wisata yang ditawarkan Cipaganti Holidays. 2. Merancang media promosi paket wisata melalui katalog di Cipaganti Holidays.
1.4 Luaran dan Manfaat Proyek Luaran dari proyek ini berupa paket wisata dan media promosi berupa katalog di Cipaganti Holidays. Manfaat yang ingin dicapai dalam perancangan paket wisata dan media promosi ini, diantaranya: 1. Bagi Penulis Dengan adanya perancangan proyek ini, penulis mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dalam bidang perjalanan pariwisata. Selain itu, penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai perjalanan pariwisata yang didapat selama berada di bangku kuliah. 2. Bagi Politeknik Negeri Bandung Sebagai referensi mengenai perancangan paket wisata dan media promosi yakni katalog. 3. Bagi Perusahaan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mempromosikan paket wisata yang ada di Cipaganti Holidays melalui perancangan katalog,
4
sehingga perancangan paket wisata menjadi lebih spesifik dan
terfokus, dan dapat update secara cepat produk yang akan ditawarkan. 4. Bagi Konsumen
Memberikan kemudahan dalam memilih paket wisata dan melakukan kegiatan wisata (rombongan) yang akan dilakukan.
5