BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Proyek ini didasari atas dibelinya UNINDO oleh PT. Schneider
Electric,
sehingga
segala
keperluan
promosi
UNINDO akan mengalami perubahan, baik perubahan yang bersifat tidak menyeluruh maupun yang menyeluruh. Perubahan media promosi tersebut membutuhkan tatanan desain yang baru sesuai dengan karakteristik PT. Scheider Electric. Latar belakang pelaksanaan proyek ini adalah untuk merancang dan mendesain media promosi pada PT. Schneider seperti brosur,
selebaran,
poster,
kalender,
dan segala
keperluan cetak lainya sesuai dengan karakteristik Graphic Standard Manual yang dimiliki oleh PT. Schneider Electric.
1.1.2 Latar Belakang Kerja Praktek Dunia kerja maupun dunia keprofesian merupakan dunia nyata yang kelak akan dihadapi oleh setiap individu yang tanpa pengecualian, setiap individu memiliki tanggung jawab atas hidupnya masing-masing kelak setelah menempuh hidup barunya. Sama halnya seperti Mahasiswa yang saat ini tengah menggali ilmu di bangku pergururan tinggi, untuk menerapkan seluruh ilmu yang telah didapat selama bangku perkuliahan tersebut maka seorang Mahasiswa membutuhkan sebuah 1
praktik kerja agar nanti kelak ketika mereka lulus dari perguruan tinggi, agar tidak akan kaget ataupun canggung dalam menghadapi tata cara kerja pada saat di dunia kerja tersebut. Dan juga sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktik di program strata 1 (satu) Universitas Mercu Buana, Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain, Desain Produk.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan proyek yaitu untuk merancang desain materi media promosi baru untuk PT. Schneider Electric seperti selebaran, brosur, poster, dan ragam keperluan kantor lainnya, dll. 1.2.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Kerja praktek ini dimaksudkan agar Mahasiswa yang menghadapi kerja praktik ini akan mengetahui bagaimana pengaplikasian seluruh ilmu yang telah didapat selama ini, dan diterapkan dalam dunia kerja yang memiliki sistem yang berbeda dengan perkuliahan. Dan tujuan dari kerja praktek adalah sebagai berikut : A. Tujuan Umum 1. Mahasiswa dapat mengetahui kinerja serta penerapan dari perusahaan tersebut. 2. Mahasiswa dapat turut mengikuti atau kerja langsung dalam perusahaan tersebut. 3. Mahasiswa dapat mengikuti efektifitas kerja perusahaan. 4. Memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktik Universitas Mercu Buana, Program Strata satu Fakultas Teknin Perencanaan dan Desain, Desain Produk. 2
B. Tujuan khusus. •
Mengetahui antara hubungan berbagai teori yang di dapat selama proses perkuliahan dengan praktik nyata di lapangan.
•
Untuk memperdalam ilmu – ilmu yang didapat terutama dalam bidang desain grafis maupun ilmu - ilmu lainnya.
•
Lebih banyak mengenal orang yang memiliki ilmu di bidang desain grafis maupun di bidang lainya.
•
Sebagai salah satu referensi atau batu loncatan dalam mencari tempat kerja pada saat program pendidikan di Universitas setelah selesai.
1.3 Manfaat Kerja Praktek 1.3.1 Internal a. Memberikan wawasan serta pengetahuan lebih mengenai dunia desain dan cetak. b. Menambah kepercayaan diri untuk menghadapi dunia kerja nyata c. Mendapatkan pengajaran softskill yang penting untuk menunjang karir d. Menambah relasi kerja dan usaha e. Membantu menyelesaikan tugas praktek profesi praktikan f. Mendapatkan pengalaman yang dapat menjadi bekal untuk dunia kerja nanti 1.3.2 Eksternal a. Meringankan proyek – proyek yang di tangani oleh perusahaan b. Memberikan kepuasan terhadap client dengan kinerja waktu c. Memperluas kerjasama dalam bidang kerja dan lainnya 3
1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, Praktikan melakukan beberapa metode dalam mencari data - data yang dibutuhkan. Diantaranya yaitu : 1. Melakukan pengamatan langsung dilapangan kerja 2. Berdialog dengan pihak – pihak yang terkait pada praktikan 3. Data gambar desain yang telah dikerjakan 4. Dokumen proyek selama praktik 5. Data Literatur sebagai pembanding 6. Dokumentasi foto selama praktik kerja di lapangan sebagai bukti telah dilakukannya kerja praktik oleh praktikan.
1.5 Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaankerja praktik dilakukan pada: Tempat
: PT. Karya Prima ( Printing & Advertising )
Alamat
: Komp. Puri Beta I, Jakarta Barat Jl. Petojo Barat 7 No. 4 - Jakarta Pusat.
Telepon
: ( 62 21 ) 91122025
Fax
: ( 62 21 ) 634 5809
Email
:
[email protected]
Waktu
: 3 Maret - 6 Mei
1.6 Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN •
Berisi latar belakang serta maksud dan tujuan dari kerja praktek yang dilakukan oleh Praktikan.
•
Metode pengumpulan data serta pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh Praktikan.
4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Memberikan informasi tentang data - data perusahaan dimana Praktikan melakukan kerja praktek, seperti sejarah dan visi misi perusahaan. BAB III TEORI PENUNJANG Berisi tentang materi data penunjang dalam kegiatan melakukan kerja praktik serta menyusun laporan kerja praktik. BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI Berisikan tentang : •
Materi yang dikerjakan oleh praktikan pada saat kerja praktek
•
Proses serta pelaksanaan proyek.
BAB V PENUTUP Merupakan uraian secara garis besar dari kesimpulan dari hasil pengamatan selama melakukan kerja praktik di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
5
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan
SEJARAH PT. Karya Prima ( Printing & Advertising ) adalah perusahaan percetakan didirikan pada tahun 2006, terletak di Jakarta Pusat yang khusus mengerjakan proyek desain grafis & serta menangani cetak.
KARYA
printing memiliki
staf
ahli dan
berpengalaman untuk
mengoperasikan bisnis. Karya Prima ( printing & advertising ) telah telah memiliki
hubungan
kepercayaan
dengan klien
untuk memberikan solusi dalam bidang dan kebutuhan desain grafis & percetakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal promosi cetak maupun segala kebutuhan
yang
menyangkut
periklanan
mereka.
Percetakan kami memiliki kualitas yang terjamin dan bersaing dengan percetakan lainnya, memiliki ketepatan waktu dalam mengerjakan proses desain sampai proses cetak , serta unggul dengan harga yang bersaing, berbagai hal tersebut menjadi unsur-unsur dan modal utama bagi kami untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha dalam bidang desain grafis, periklanan dan percetakan serta menjadi kesiapan kami dalam setiap pelayanan jasa Karya Prima ( printing & advertising ). menerima dan mengakomodir setiap bimbingan
dan
keinginan
klien.
Motto PT. Karya Prima ( Printing & Advertising ) adalah " Beyond Your
Expectations " yang
adalah
untuk melebihi
harapan
klien
dalam desain grafis & percetakan. Pada akhirnya, mempercayai kami untuk menjadi mitra Anda untuk memberikan solusi terbaik dalam Ide Kreatif, Desain Grafis dan Percetakan Bahan.
6
2.2 Visi & Misi Perusahaan Visi •
Menjadi sebuah perusahaan yang matang dalam bidangnya
•
Mempunyai kualitas baik dari segi internal dan eksternal
•
Menjadi
sebuah
perusahaan
yang
dapat
melayani
segala
kebutuhan desain dengan baik. Misi •
Terus meningkatkan fasilitas memberikan
pelayanan
melalui ide-ide inovatif
yang
tulus
&
pelayanan
dan kepada
pelanggan. •
Melalui tim Karya Prima ( printing & advertising ) yang berkomitmen dengan kebutuhan mereka yang unik mengarah ke keuntungan finansial yang tinggi.
2.3 Struktur Organisasi Karya Prima ( Printing & Advertising ). •
Pemilik
: Thomas Ekawijaya S.kom
•
Marketing
: Siswanto, Anton Dwi Susanto
•
Casual Boy
: Ade H
•
Art Director
: Thomas Ekawijaya
•
Desainer
: Galuh Ardi Rione
•
Desainer
: Sutan R.F. Lubis
•
Set up
: Ade H
•
Rumah Tangga
: Mbak Sri
7
2.4 SEKILAS PROFIL USAHA KARYA PRIMA ( printing & advertising )
8
9
10
11
12
13
BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan kerja praktek ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referansi praktikan untuk membuat sebuah perancangan
dari
proyek
yang
diberikan
perusahaan.
Teori-teori
penunjang yang digunakan yaitu : 3.1. Pengertian Desain 1. Desain grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai sebagai proses pemikiran yang diwujudkan dalam gambar . Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan.disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi 14
yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni Desain yang dalam perkembangannya Desain Grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object. Orang yang bekerja dalam bidang ini di sebut seorang desainer dan seorang desainer harus memiliki minimal 5 (lima) Dimensi Keilmuanyaitu : 1. Wawasan Teknologi 2. Wawasan Sains 3. Wawasan Seni 4. Wawasan Sosial Dan Budaya 5. Wawacan Filsafat Dan Etika
3.2 Layout 3.2.1 Pengertian Layout Sebuah desain yang baik agar memilki nilai penyampaian komunikasi yang baik biasanya tidak pernah terlepas dari sebuah unsur layout yang baik pula. Pada dasarnya layout dapat di jabarkan sebagai tata letak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang di bawa dalam sebuah komunikasi yang ingin di capai. Merancang layout adalah salah satu proses kerja yang di lakukan para desainer dalam tiap tahapan kerjanya. Seorang desainer dapat di ibaratkan seorang arsitek, dan layout tersebut adalah pekerjaanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat melebur dan meluas dengan definisi desain itu 15
sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me–layout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang kita lihat pada saat ini sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti di masa lalu. Dengan menyelamai proses tersebut bagi seorang desainer akan meningkatkan wawasan dan membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya. Layout memilki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda – beda dalam membangun keseluruhan layout tersebut. Untuk membuat layout yang optimal seorang desainer perlu dan harus mengetahui perang dari masing – masing elemen tersebut. Di dalam setiap buku atau tulisan yang membahas pembelajaran tentang prinsip desain, selalu di muat lima buah prinsip utama dalam desain, yaitu : Menurut Tom Lincy ( dalam Design Principle for Desktop Publishing ) •
Proporsi ( Proportion ) Proporsi yang di maksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. Di dalam dunia tata layout, di kenal ukuran kertas atau bidang kerja yang paling popular, yaitu dengan ukuran Letter, 8,5” x 11”.
•
Keseimbangan ( Balance ) Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan suatu elemen dalam suatu halaman memiliki efek keseimbangan. Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan
formal
atau
asimetris
dan
keseimbangan
informal atau tidak asimetris. Keseimbangan formal dapat di gunakan untuk menata letak elemen – elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetris sering di gunakan dalam karya publikasi yang di buat 16
untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman. Sebaliknya, keseimbangan informasi memiliki tampilan yang tidak simetris. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memilki kesan yang seimbang, hanya saja cara pengaturannya tidak sama. •
Kontras ( contrast ) Masing – masing elemen di halaman haruslah ada yang dominan.
Dapat
menonjolkan
headlinenya,
ilustrasi
atau
fotonya, maupun white space – nya. Jika semua elemen sama menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Dalam pemilihan huruf misalnya, penggunaan huruf tebal yang dikombinasikan dengan huruf tipis dapat menimbulkan kontras. Huruf
berukuran
besar
jika
disandingkan
dengan
huruf
berukuran kecil juga akan menimbulkan kontras. Banyak yang dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh fokus perhatian. •
Irama ( Rhythm ) Irama sebenarnya memiliki arti sama dengan repetition alias pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola warna maupaun motif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout.
•
Kesatuan ( Unity ) Prinsip kesatuan atau unity ( pakar lain menyebut proximity = Kedekatan ) adalah hubungan antara elemen – elemen desain yang semula berdiri sendiri – sendiri serta memilki ciri sendiri – sendiri yang disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan akan memiliki fungsi baru yang utuh 1.
1
Adi Kusrianto, Op. Cit hlm 277 - 285
17
Dari lima buah prinsip di atas, penulis menyimpulkan bahwa untuk mencapai hasil dari sebuah karya grafis, perlu banyak memperhatiakan unsur – unsur tersebut baik dalam penyusunan warna, tipografi, ruang, bidang. Sehingga apa yang akan ingin disampaikan oleh pengirim pesan melalui media cetak pada khususnya dapat diterima pembaca dengan baik.
3.2.2
Tahap Pembuatan Layout Dalam menyusun sebuah layout memiliki beberapa proses
tersendiri, yaitu sebagai berikut :
1. Konsep Desain Konsep desain sendiri biasanya memiliki prinsip dasar 5W 1H ( What, Who, Where, When, Why dan How ) berikut beberapa pertanyaan yang sesuai dengan prinsip dasar : •
Apa tujuan desain tersebut?
•
Siapa target audience – nya?
•
Apa pesan yang ingin disampaikan kepada target audience – nya?
•
Bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut?
•
Di mana. Di media apa dan kapan desain itu akan diliat oleh target audience?
2. Media dan Spesifikasinya Dalam menentukan sebuah layout yang terpenting adalah menentukan aplikasi apa yang akan digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah : 18
•
Media apa yang paling cocok, misalnya flyer, brosur, dan sebagainya
•
Bahan, misalnya kertas daur ulang, fancy dan lain – lain
•
Ukuran, misalnya A4, A3, 160 x 60 dan sebagainya
•
Posisi. Misalnya A4 tegak ( vertical / portrait ) atau mendatar ( Horizontal / landscape )
•
Kapan, berapa lama dan di mana saja karya itu akan di perlihatkan.
3. Thumbnails dan Dummy Thumbnails merupakan panduan desain, dummy/mock-up berguna untuk look & feel dan untuk mengantisipasi kesalahan. Keduanya dibuat sebelum melakukan eksekusi desain di computer. 4. Desktop Publishing •
Setelah
semua
panduan
material
desain
sudah
lengkap, barulah memulai dalam tahap media komputer dalam mengeksekusi desain. Biasanya dalam tahap ini diperlukan beberapa software seperti Photoshop untuk mengedit image, freehand, illustrator dan coreldraw sebagai program – program pembuatdesain, indesign sebagai tahap dalam aplikasi membuat layout •
Dalam tahap ini tidak lupa mengubah / meng-convert warna menjadi format CMYK ( cyan, Magenta, Yellow, black ) apabila akan dicetak offset, mengumpulkan font, dan memberi penanda pada desain percetakkan agar tidak terpotong.
19
•
Melakukan proses burn file –file yang sudah siap cetak tersebut dan member keterangan secukupnya, lalu baru mulai mencetak.
5. Percetakkan Pada tahap ini desainer menetukan teknik cetak apa yang cocok untuk mencetak karya desain yang telah dibuatnya. Pada saat ini ada lima macam bentuk teknik mencetak yang digunakan, yaitu: a. Offset Teknik yang paling umum digunakan untuk mencetak brosur, buku, majalah, tabloid, koran, kalender b. Flexografi/cetak tinggi Banyak digunakan untuk mencetak di atas karton gelombang atau untuk label kemasan produk c. Rotogravure Umumnya untuk mencetak label berbahan plastik untuk kemasan produk. d. Sablon/Cetak saring/Screen Banyak digunakan untuk mencetak kaos, mug, kartu nama. e. Digital Printing Cocok untuk kebutuhan mencetak dalam waktu singkat dengan kualitas yang tidak terlalu besar. Biasa digunakan untuk banner atau poster.
20
3.2.3 Tipografi dalam Layout Teks dan huruf merupakan suatu bagian kesatuan dalam rancangan desain layout, dalam layout diperlukan pemilihan jenis font, huruf ukuran termasuk jarak dan sebagainya. Hal – hal yang diperlukan dalam pembatasan tipografi dalam layout ini adalah sebagai berikut: 1. Memilih jenis huruf dan ukurannya Ada berbagai ukuran dan jenis huruf, semua itu disesuaikan dengan kebutuhan, ukuran huruf dihitungan dengan point dan untuk jenis huruf terbagi atas bermacam jenis diantaranya keluarga huruf helveitca, Tahoma, serif dan sebagainya. 2. Menentukan letter spacing, word spacing dan leading Letter spacing adalah jarak antara huruf dan karakter, Word spacing adalah jarak antara kata, leading adalah jarak antara baris. 3. Lebar paragraf
A.
Typography Tipografi adalah seni memlih jenis huruf, dari ratusan jumlah
rancangan desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia dan menandai naskah
21
untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengnarah pada keterbacaan dan kemenarikan dan desain huruf tertentu yang dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. 2 Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami
komputerisasi.
Fase
komputerisasi
membuat
penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pililhan yang ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan James Craig, antara lain sebagai berikut : 1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau kaki yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya.Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai, dan feminin. 2. Egyptian / Slab Serif
2
Frank Jefkins, Periklanan, Cetakan Ketiga (Jakarta: Erlangga, 1997) hal 248
22
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki atau sirip yang berbentuk persegi papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan serif yang tebal bahkan sangat tebal.Masa kemunculan jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat sebagai penarik perhatian, yaitu sebagai Header. Contoh huruf Slab Serif adalah Boton, Aachen, Calvert, Lubalin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, Clarendon, Stymie, dll. 3. Sans Serif Pengertian sans serif adalah tanda sirip / serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern kontemporer dan efisien.
Sans Serif adalah huruf tanpa serif (kait di ujung).Pertama kali jenis huruf tersebut diciptakan oleh William Caslon IV (keturunan William Caslon pencipta font Caslon di era Oldstyle) pada tahun 1816.Pada awal kemunculannya, font jenis itu disebut Grotesque karena pada jaman itu bentuk huruf tanpa serif dirasa unik dan aneh 23
(grotesque artinya aneh).Hingga kini orang Inggris masih suka menyebut huruf tanpa serif dengan istilah Grotesque. Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Akzident Grotesk, Helvetica, Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll.
Jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid.Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh font yang digolongkan kepada sans serif adalah : Helvetica (1957), Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya. Sedikit membahas tentang Helvetica yang merupakan huruf yang sangat bersejarah, karena klasifikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun 1957.Banyak orang sangat mengagumi dan menggunakan huruf helvetica ini. Ada 3 ciri utama Sans Serif 1. Garis melengkung berbentuk square / persegi 2. Ada perbedaan kontras yang halus 3. Bentuk mendekati penekanan ke arah garis vertical 4. Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous / Decoratif 24
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornament atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. 3
6. Modern
Dimulai
pada
abad
ke-18
ketika
Giambattista
Bodoni
menciptakan karya-karyanya yang kita kenal sebagai font Bodoni (dengan
anggota
keluarganya
yang
cukup
banyak)
hingga
sekarang.Periode itu cukup panjang hingga abad ke-20 dan jumlah karya-karya typeface sudah semakin banyak. Font-font yang termasuk dalam kelompok Modern adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITCFenice, Linotype Modern, ITC Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book, Cheltenham, Melior, dll.
7. Serif / Old Style
3
Indra Darmawan (Penerj), Murphy, John and Michael Rowe, How to Design Trademarks and Logos (Ohio:North Light Book, 1998)
25
Diciptakan pada periode 1470 ketika muncul huruf Venetian buatan seniman Venice, Aldin ciptaan Aldus Manutius dari Italia, dan Caslon di Jerman. Periode Oldstyle berakhir di abad 16 dengan munculnya periode transisi berupa karya John Baskerville yang menjembatani periode berikutnya. Ciri-ciri huruf Oldstyle adalah seperti gambar di bawah ini. Beberapa font yang dapat dikategorikan ke dalam Oldstyle adalah Bembo, Bauer Text, CG Cloister, ITC Usherwood, Claren-don, Garamond, Goudy Oldstyle, Palatino, dsb. Jenis huruf Serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke atau Serif Bracketed. Counterstroke inilah yang membuat jenis huruf serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok digunakan untuk teks content atau isi karena nilai readibility dan readibility yang baik. Serif juga dapat disebut dengan Old Style yang dapat Anda lihat pada klasifikasi font.
Ada 4 ciri utama dalam Serif 26
1. Kurva poros yang miring ke kiri 2. Lengkungan Serif / counterstroke 3. Ada kontras antara tebal dan tipis garis font 4. Ada palang / garis horizontal pada font Font yang dapat dikelompokkan pada jenis huruf serif adalah : Times New Roman, Garamond, Book Antiqua, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, dan lain-lain. 3.2.4 Element Layout Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak/layout, namun pekerjaan layout ini memiliki pertimbangan bagi pengembangan tata letak adalah : Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, diperlukan pengetahuan dari masing-masing elemen tersebut. 1. Keseimbangan (balance)
: Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan yang menyenangkan untuk dilihat.
2. Lawanan (contrast)
: Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang sangat berbeda-beda dalam rangka menarik perhatian.
3. Perbandingan (proportion) : Pertalian belakang
diantara keduanya
berinteraksi. 27
obyek
dan
tampak
latar saling
4. Alunan pirsa (gaze-motion) : Penataan judul, ilustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam rangka pengurutan yang paling egois. 5. Kesatuan (unity)
: Berbagai unsur iklan cetak di satukan dalam tata letak (layout). 4
Dalam penyusunan layout terdiri dari beberapa pola kategorikategori layout antara lain : 1. Mondrian Elemen layout disusun dan diatur dengan mengisi setiap ruangnya dengan elemen copywriting dan visual dibuat seimbang. 2. Picture Window Menggunakan komposisi gambar yang mendominasi layout iklan, yang memiliki ruang sekitar 2/3 dengan headline beberapa kalimat dan body copy yang terbatas.
3.2.4.1 Elemen Teks Dalam Layout Yang termasuk kedalam element teks adalah sebagai berikut: •
Judul ( Head, Heading, Headline ) Sebuah atau beberapa kata singkat yang berada menonjol dibanding tulisan lain disebut dengan Judul.
•
Deck ( gambaran singkat dari topik yang dibicarakan ) Ciri dari deck:
4
Dendi Sudiana, op.cit, hal 20
28
1. Ukurannya lebih kecil dari judul tetapi tidak sekecil body teks 2. Jenis/gaya huruf yang dipakai berbeda dengan judul. 3. Warna deck yang dibedakan dengan judul dan body teks.
•
Byline ( Credit Line, Writer’s Credit ) Berisi nama penulis kadang disertai dengan jabatan dan keterangan lainnya. Leyak byline sebelum body teks.
•
Bodytext ( BodyCopy, Copy, Copytext ) Isi/naskah/artikel yang mendukung atau memancing pembaca untuk menginformasikan pembaca.
•
Sub tittle ( Subhead, Crosshead ) Berfungsi sebagai segmen judul dari sub artikel yang terbagi - bagi
•
Pullquotes ( Liftouts ) Satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin di tekankan.
•
Caption Keterangan singkat yang menyertai element visual.
•
Callouts Hampir sama dengan caption, hanya saja callouts biasa memiliki garis – garis yang menghubungkan dengan bagian – bagian dari elemen visual. 29
•
Initial Caps ( Drop Caps ) Huruf awal yang berukuran besar pada paragraph pertama,
berfungsi
juga
sebagai
penyeimbang
komposisi suatu layout. •
Indent Baris pertama yang menjorok untuk memberikan jarak antara paragraph satu dengan yang lainnya.
•
Header & Footer Header adalah area di antara sisi atas kertas dan margin atas. Footer adalah area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah.
•
Running Head Judul buku, bab/topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi lainnya yang berulang – ulang pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah.
•
Catatan kaki Berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu dalam naskah
•
Nomor halaman Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halaman dan membuat banyak topik yang berbeda, di beri nomor halaman.
•
Jumps Sambungan dari halaman sebelumnya, yang biasanya diperlukan untuk informasi kepada pembaca. 30
•
Signature Sebuah tanda penunjujk agar mudah diketahui.
•
Nameplate Nama sebuah surat kabar ataupun majalah, biasa dibuat besar dan diletakkan di depan dan di atas cover.
3.2.4.2 Element Visual Yang termasuk dalam elemen visual adalah semua elemen bukan teks yang terlihat jelas dalam suatu layout. Berikut macam elemen visual yang terdapat dalam layout: •
Foto Kekuatan terbesar dari fotografi pada media periklanan khususnya kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberi kesan sebagai ‘ dapat dipercaya ‘.
31
•
Artworks Artwork
adalah
segala
jenis karya seni bukan fotografi baik itu berupa ilustrasi,
kartun,
sketsa
dan lain-lain yang dibuat secara
manual
maupun
komputer.
•
Infographics Fakta-fakta dan data-data statistik hasil dari survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik ( chart ), table, diagram, bagan, peta dan lain-lain.
•
Garis Merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain.
32
3.2.4.3 Invisible Element Merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout. Sesuai dengan namanya elemen ini pada saat cetak tidak akan terlihat, dalam penataan layout invisible elements akan bermanfaat
sebagai
salah
satu
pembentuk
unity
dari
keseluruhan layout. Yang merupakan bagian dari invisible elemen adalah : •
Margin Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah agar elemen-elemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir halaman.
•
Grid Adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam melayout.
Menggunakan
Grid
mempermudah
kita
menentukan di mana harus meletakkan elemen layout dan bisa mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout
33
3.3
Warna Warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu
objek ke mata manusia.Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut mata pada retina bereaksi, yang memungknkan timbulnya gejala warna pada objekobjek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia. 5 Warna mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Untuk identifikasi Dimana orang mengenal sesuai dari warnanya, seperti seragam, bendera, logo perusahaan dll. 2. Untuk menarik perhatian Di
implementasikan
pada
pewarnaan
sebuah
logo,
penggunaan warna corporate atau logo menggunakan warna yang menarik perhatian agar mendapatkan tingkat kesadaran kepada masyarakat terhadap logo. 3. Untuk menarik pengaruh psikologi Warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat, seperti misalnya warna hijau rumput dapat memberikan kesan yang menyegarkan 4. Untuk menghias produk Warna
dalam
kemasan
dipercaya
memiliki
pengaruh
emosional pada konsumen.Misalnya, panjang gelombang tinggi pada warna merah, oranye dan kuning mengarah pada nilai perangsangan
yang
kuat
serta
menyebabkan
kegembiraan
suasana hati (mood). 6 5
Iwan Wirya, Kemasan Yang Menjual (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999)hal 28-29
34
Merah
:
Kerapkali
digambarkan
dalam
pengertian
aktif.
Merangsang, energik, dan penuh vitalitas. Pasta gigi Close-Up adalah salah satu merek yang secara efektif menggunakan warna merah pada kemasannya. Oranye : Warna rasa yang kerap diasosiasikan dengan makanan. Berbagai makanan populer menggunakan kemasan warna oranye, seperti sereal Kellog's Mini-Wheat. Kuning : Warna ini mendapat julukan pemecah perhatian yang baik. Kuning memberi pengaruh keceriaan bagi konsumen.Kodak dan Pennzoil adalah beberapa merek contoh yang menggunakan kemasan berwarna kuning. Hijau : Mimiliki konotasi kekayaan, kesehatan, ketenangan, dan ketentraman. Biru
: Mengarah pada kesegaran dan rasa dingin. Warna ini
kerap diasosiasikan dengan produk-produk pembersih dan cucian, termasuk merek pelembut. Putih : Melambangkan kemurnian, kebersihan dan kehalusan. 5. Menciptakan suatu citra 6. Untuk mendorong tindakan 7. Untuk memastikan keterbacaan maksimum 8. Untuk memproteksi dari cahaya 9. Untuk mengnendalikan temperatur 10. Untuk membangkitkan minat pada mode Warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia.Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut mata pada
35
retina bereaksi, yang memungknkan timbulnya gejala warna pada objekobjek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia. 7 Ilmu GrafisTutorial Desain Color Theory Atau Teori Warna ini membahas Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1831.Teori Warna – Teori Warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
a. Warna primer Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah: 1. Merah (seperti darah) 2. Biru (seperti langit atau laut) 3. Kuning (seperti kuning telur)
Yang kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer
7
Iwan Wirya, Kemasan Yang Menjual (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999)hal 28-29
36
menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier.Akan tetapi secara teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer.Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut ”merah, kuning, biru” sebagai warna pigmen primer, maka ”merah” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”magenta” sedangkan ”biru” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”cyan”). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah. Landasan biologis Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata
manusia
normalnya
hanya
memiliki
tiga
jenis
alat
penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut makhluk trichromat. Spesies yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan empat warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet, sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di panjang gelombang yang lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari sekedar magenta yang kita lihat sebagai campuran dari merah dan biru.
37
Warna primer additive Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum.Warna primer additif adalah merah, hijau
dan
biru.
Campuran
warna
cahaya
merah
dan
hijau,
menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu, jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (Red, Green, Blue).RGB didapatkan dari mengurai cahaya. Warna primer subtraktif Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif. Tradisional Merah, Kuning, Biru / RYB (Red, Yellow, Blue)merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif.Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna. Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana,
beberapa warna tidak
bisa dicapai dengan campuran
tersebut.Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan. 38
CMYK Dalam
industri
percetakan,
untuk
menghasilkan
warna
bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta. Campuran warna subtraktif Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam). b. Warna sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
39
c. Warna tersier Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
40
d. Warna netral Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. e. Warna panas dan dingin Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah, sementara warna dingin adalah nuansa warna yang dimulai dari warna ungu kemerahan hingga hijau. Warna panas akan
menghasilkan sensasi panas dan dekat.
Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang. Hubungan antar warna a. Kontras komplementer Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer
menghasilkan hubungan kontras
Misalnya jingga dengan biru.
41
paling kuat.
b. Kontras split komplemen Adalah dua warna yang saling agak (memiliki sudut
berseberangan
mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki
hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.
c. Kontras tetrad komplementer Disebut juga dengan double komplementer.Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).
42
Pada tahap psikologi nilai asosiasi dengan beberapa warna dapat menyebabkan dampak yang besar dalam pandangan dan perasaan pada sebuah objek. Arti dan simbolis warna dibedakan oleh kebudayaan, tetapi nilai berkut sering diasosiasikan dengan warna yang spesifik : 1. Merah Gairah, kekuatan, kekuasaan, dan bahaya
2. Kuning Mudah bergaul, optimis, pecemburu
3. Orange Kreatif, kehangatan dan petualang
4. Hijau Penyembuhan, kemakmuran idup, generasi dan kesedihan
43
5. Biru Setia, integritas, remaja, kepercayaan, dan kesedihan
6. Ungu Pemberi, mistik, imajinasi
7. Cokelat Bumi, alami, stabil, dan seimbang
44
8. Putih Kesucian dan kebajikan
9. Hitam Misteri, kematian, kelahiran, dan penghancuran 8
8
Rick Sutherland dan Barb Karg, Graphic Designer’s Color Hand Book (Massachustts, USA, Rockport Publisher, Inc 2003) hal 95
45
BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI
4.1 Prosedur Mendapatkan Proyek
Proyek yang dikerjakan oleh praktikan adalah proyek yang berawal dari keperluan untuk sebuah Perusahaan yang mengalami merger dengan Perusahaan lain sehingga segala kebutuhan media promosi Perusahaan yang lama berubah sesuai dengan karakteristik Perusahaan yang baru. Kasus merger perusahaan ini terjadi pada PT. UNINDO yang dibeli oleh PT. Schneider Electric, sehingga semua produk UNINDO berubah menjadi produk Schneider Electric termasuk segala keperluan promosi dan segala keperluan kantor ikut berubah menjadi Schneider. Oleh karena itu semua keperluan promosi dari perusahaan UNINDO tersebut memerlukan desain baru sesuai dengan Graphic Standard Manual yang dimiliki oleh PT. Schneider Electric. Pada kesempata ini Karya Prima ( printing & advertising ) mendapat kesempatan untuk mengerjakan proyek desain ulang dari segala keperluan promosi dari PT. UNINDO menuju perusahaan barunya yaitu PT. Schneider Electric.
Posisi Praktikan di dalam Proyek
Posisi yang diberikan oleh Karya Prima ( printing & advertising ) ini adalah sebagai Desainer Grafis, dimana praktikan menjadi bagian TIM artistik. Tugas pertama yang diberikan oleh Karya Prima ( printing & advertising )
saat paraktikan pertama kali mulai praktik adalah
merancang sebuah layout inspection report yang sebelumnya milik UNINDO di reproduksi ulang oleh PT. Schneider Electric. Selain itu, selama menjalani kerja praktik ini praktikan diberi tugas merancang 46
dan mengatur berbagai layout Brosur, Leaflet, Katalog, dan berbagai piranti promosi dari PT. Schneider Electric.
4.2 Gambaran Umum Proyek Proyek : Perancangan desain media promosi untuk PT. Schneider Electric. Dalam proyek ini Praktikan diminta untuk merancang dan menata layout berbagai macam keperluan promosi PT. UNINDO yang telah dibeli oleh PT. Schneider Electric, sehingga semua media promosi PT. UNINDO mengalami perubahan dengan desain ulang sesuai dengan karakteristik PT. Schneider Electric.
hari pertama praktikan membuat desain inspection report
dan laporan
hasil inspeksi material milik PT. Schneider electric karena adanya 47
keperluan cetak, sementara Karya Prima tidak memiliki file dalam bentuk vector image dan hanya memiliki bitmap image yang diperoleh dari hasil scan yang pada akhirnya praktikan disini diberi tugas untuk membuat image vector dari inspection report tersebut, hari - hari berikutnya dan seterusnya praktikan diberi kepercayaan untuk menangani layout dan susunan beberapa media promosi seperti brosur, katalog, dan lainnya.
4.3 Konsep Desain Media Promosi PT. Schneider Electric •
Visualisasi Image Logo PT. Schneider Electric
( Colour Guide ) yang diberikan untuk panduan dalam mendesain keperluan indentitas korporasi dari PT. Schneider Electric
48
•
Font ( SE OPTIMIST ) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 ( HELVETICA NEUE ) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 font tersebut merupakan font yang telah ada dalam Guidelines PT. Schneider Electric
•
Pola Layout PT. Schneider Electric memiliki standarisasi layout yaitu pola layout belah 5 hal ini ditujukan untuk memberi ciri khas dan membuat kesan rapi dan mudah dipahami.
49
4.4. Hasil Desain Layout ( Brosur Minera yang sebelumnya adalah milik UNINDO yang kemudian dibeli oleh Schneider Electric )
50
51
52
Brosur Critical Power & Cooling Services
53
( Brosur Foukit M24+ UNINDO - Schneider Electric )
54
55
56
57
( Brosur Zello Logic 4 halaman 2 sisi )
58
( Layout Memo PT. Schneider Electric )
Dalam
proses mengerjakan semua pekerjaan desain
selama praktikan menjalani kegiatan kerja praktik, praktikan menggunakan program Adobe Indesign
dan Adobe Illustrator ,
Photoshop sebagai software inti dalam pembuatan desain tersebut. Tahapan- tahapan yang Praktikan lakukan, yaitu : 1. Membaca keterangan layout harus dibuat bagaimana dan dengan warna yang bagaimana, dengan melihat panduan cetak dari PT. Schneider Electric. 2. Membuat file master di Adobe Indesign dan Illustrator . 3. Menyiapkan teks yang akan dimasukkan serta image yang akan dimasukkan. 4. Bila perlu ada proses trace maka akan dilakukan di Adobe Illustrator, dengan maksud agar image berubah tipe dari bitmap menjadi vector. 59
5. Mengatur image dan teks agar menjadi satu kesatuan yang harmonis. 6. Menyesuaikan Jenis font seperti yang tertera pada panduan cetak dari PT. Schneider Electric. 7. Mengatur penempatan headline, dan tagline agar seimbang dengan image yang telah ada. 8. Menyesuaikan tata aturan layout ( layout belah 5 ) yang dimiliki oleh PT. Schneider Electric. 9. Memanipulasi data foto yang memerlukan olah digital yang akan dilakukan di program Photoshop 10. Mengecek set-paragraph dan ejaan serta pengetikan secara detail karena jika ada sedikit kesalahan saja akan sangat fital karena menyangkut kuantiti cetak dan pembuatan plat / film. 11. Melakukan cek ulang untuk memastikan hasil akhir dari desain tersebut. 12. Membuat file image dengan ekstensi JPEG atau PDF untuk diserahkan kepada pemegang proyek. 13. Menunggu Revisi. 14. Barangkali ada yang direvisi akan diberitahukan melalui email atau dari bos langsung. 15. Bilamana
tidak
praktikan
diberikan
kesempatan
untuk
mengerjakan pekerjaan lainya.
Namun tidak hanya Proyek perpindahan media promosi UNINDO Schneider, praktikan juga terkadang diberi wewenang untuk memegang pekerjaan lainya dengan bonus lain dari proyek Inti. 60
Beberapa Kumpulan Hasil Tugas Lainnya ( Leaflet Vivace By PT. Schneider Electric )
( X - Banner SOLIDROCK 3D )
61
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Selama 2 bulan selesailah sudah praktikan melaksanakan tugas kerja praktik pada Karya Prima ( Printing & Advertising ), Adapun beberapa hal
yang dapat di simpulkan sebagai pengalaman selama
praktikan melaksanakan praktik profesi di Karya Prima ( Printing & Advertising ), adalah : 1. Pengalaman berkerja secara Tim yang membuat praktikan terlatih untuk terjun langsung dan siap masuk ke dalam dunia kerja sesungguhnya. 2. Pemahaman software dan kecepatan untuk menyesuaikan diri terhadap teknologi yang berkembang. 3. Merasakan bagaimana mengkomunikasikan diri dalam dunia kerja sesungguhnya, bagaimana seseorang individu harus bersosialisasi kepada beragam individu lainya. 4. Merasakan bagaimana bekerja dalam dunia percetakan suka, duka pemilik dan para pekerjanya. 5. Secara garis besar ilmu yang di pelajari di bangku perkuliahan akan terpakai dalam dunia kerja, namun perlu halnya untuk mempelajari ilmu - ilmu sosial dan lainya karena sesungguhnya dunia kerja tidak hanya membutuhkan suatu ilmu kecerdasan semata.
5.2 Saran
Selama pelaksanaan kerja praktik di Karya Prima ( Printing & Advertising ), praktikan menemukan kelebihan dan kekurangan dari kinerja Tim Karya Prima ( Printing & Advertising ).
62
Oleh karena itu dengan berbagai kekurangan dan tidak melepas rasa hormat praktikan ingin memberi sedikit saran sebagai masukan untuk Karya Prima ( Printing & Advertising ) :
1. Di organisasikanya data sehingga tidak bingung saat harus memilih dan memilah data mana yang harus didahulukan untuk di kerjakan. 2. Fasilitas Komputer yang perlu diperbaharui untuk mempernyaman
pekerja
khususnya
di
bagian
desain. 3. Memaksimalkan waktu untuk deadline seharusnya diajukan dari penetapan waktu yang diberikan oleh client, dengan tujuan mengantisipasi kesalahan proses desain maupun proses cetak.
Praktikan berharap semoga dari kesimpulan praktikan di atas, dapat membantu pihak interen Karya Prima ( Printing & Advertising ) maupun diri saya sendiri, dalam memperoleh pengalaman kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang lebih baik lagi.
63