BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Melihat persaingan dalam dunia binis yang semakin ketat, setiap
perusahaan berusaha untuk mengolah input yang baik untuk mendapatkan output optimal. Ini dilakukan guna untuk mempertahankan dan mengasah kemampuan bersaing di era globalisasi yang semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda dalam mengatasi setiap persaingan yang ada. Ini memberikan nuansa dan karakter yang berbeda-beda dalam dunia bisnis. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap bertahan seperti mengolah input menjadi lebih matang untuk menghasilkan output yang lebih optimal. Kegiatan ini dilakukan karena para pebisnis khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
menyadari
persaingan bisnis yang semakin gesit
perkembangannya. Untuk itu perusahaan harus jeli dan sensitif dalam melihat peluang dan hambatan yang ada. Perusahaan juga menyadari bahwa untuk tetap bertahan, strategi pengolahan sumber daya yang ada menjadi salah satu hal penting. Khususnya perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Perusahaan ini sadar bahwa mesin menjadi salah satu hal yang penting dalam menunjang kegiatan proses produksi. Karena mesin memiliki ambang keausan yang harus diperhatikan agar proses produksi tidak terhambat, maka mesin membutuhkan pemeliharaan (maintenance). Pemeliharaan (maintenance) biasanya dilakukan secara berulang-ulang agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya. Maintenance atau pemeliharaan juga dilakukan untuk menjaga agar peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh penggunanya (Lindley R. Keith Mobley, 2002) . Maintenance atau pemeliharaan dilakukan dengan tujuan (1) untuk menjamin ketersediaan dan keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal mungkin, (2) memperpanjang usia kegunaan fasilitas, (3) menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan 1
2
darurat,
(4) dan
menjamin
keselamatan
kerja
serta
keamanan
dalam
penggunaannya Ating Sudrajat (2011:16). Dalam kegiatan maintenance biasanya ada dua bentuk yang dikenal yaitu perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan kerusakan (corrective maintenance). Perawatan pencegahan (preventive maintenance) biasanya dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada mesin Ating Sudrajat (2011:18). Perawatan pencegahan menjadi salah satu alternatif agar mesin dapat terus beroperasi dengan baik, biasanya dilakukan secara berkala. Dengan adanya preventive
maintenance,
maka
perusahaan
berharap
agar
mesin
dapat
menghasilkan output yang optimal. Output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi Sri Adiningsih (1999). Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang textile, PT. Grandtex berusaha untuk menghasilkan output yang optimal sesuai rencana produksi yang telah ditetapkan. Namun pada kenyataannya pada beberapa bulan terakhir PT. Grandtex tidak mencapai target sesuai dengan rencana produksi, dikarenakan mesin yang sering mengalami kemacetan. Seperti yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Data Recana Produksi dan Jumlah Produksi (Kain Denim) Periode September 2012 - Mei 2013 PT. Grand Textile Industri PERIODE BULAN
RENCANA PRODUKSI (Yard)
Hasil Produksi (Yard)
SELISIH
September
811.300
755.672,20
55.627,8
Oktober
1.104.000
1.059.861,30
44.138,7
November Desember Januari
1.153.500 1.377.400 1.448.000
1.101.191,50 1.239.512,70 1.337.071,70
52.308,5 137.887,3 110.928,3
3
Februari 1.472.500 1.343.906 128.594 Maret 1.572.000 1.352.802,6 219.197,4 April 1.575.100 1.404.335,9 170.764,1 Mei 1.598.800 1.454.138,7 144.661,3 Jumlah 12.112.600 11.048.492,6 1.064.107,4 Sumber : Data sekunder bagian Departemen Weaving PT. Grand Textile Industry Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada bulan September, Oktober, November, Desember, Januari, Februari, Maret, April, Mei PT. Grandtex tidak dapat mencapai target sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Sehingga
ini
menjadi
suatu
permasalahan
yang
mengkhawatirkan bagi perusahaan. Dari latar belakang serta data yang ada penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Grandtex yang akan dituangkan dalam
bentuk
skripsi
dengan
judul,
“
PENGARUH
PREVENTIVE
MAINTENANCE MESIN SULZER P7100 TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PT. GRAND TEXTILE INDUSTRY.” 1.2
Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai
berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan preventive maintenance mesin sulzer P7100
bagian weaving pada PT. Grand Textile Industry? 2. Bagaimana Hasil Produksi pada PT. Grand textile Industry? 3. Bagaimana pengaruh preventive maintenance mesin sulzer P7100 terhadap hasil produksi pada PT. Grand Texile Industry? 1.3
Tujuan Penelitian Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah ingin mengetahui
sampai sejauhmana PT. Grand Textile Industry yang nantinya dapat digunakan sebagai karya ilmiah yang berbentuk skripsi. Selain itu guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Widyatama Bandung.
4
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan preventive maintenance mesin
sulzer P7100 bagian weaving pada PT. Grand Textile Industry. 2. Untuk mengetahui bagaimana hasil produksi pada PT. Grand textile Industry. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh preventive maintenance mesin
sulzer P7100 terhadap hasil produksi pada PT. Grand Texile Industry. 1.4
Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan
manfaat bagi : 1. Penulis : Merupakan suatu penambahan pengalaman dan penambahan
wawasan yang berharga karena dapat melihat suatu penerapan teori terhadap praktek/ pelaksanaan nyata yang memberikan pemahaman lebih 2.
dalam mengenai preventive maintenance. Perusahaan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi pada perusahaan dalam menjalankan aktivitas kerja dengan melakukan
3.
preventive maintenance pada mesin yang lebih baik dan memadai. Pihak lain : Sebagai referensi atau sumbangan pemikiran dalam memahami dan mendalami mengenai manajemen operasional terutama dalam preventive maintenance mesin terhadap hasil produksi.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pemeliharaan (maintenance) merupakan salah satu fungsi yang sangat
penting dalam suatu perusahaan. Hal ini tidak dapat diabaikan karena setiap perusahaan selalu berharap agar mesin produksi yang dimiliki selalu dalam keadaan atau kondisi yang baik dan siap pakai, guna mendukung kelancaran proses produksi. Namun sering kali ditemukan perusahaan kurang memperhatikan masalah pemeliharaan (maintenance).
5
Menurut pendapat Agus Ahyari (2002:351) tentang fungsi pemeliharaan (maintenance) adalah : “Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi.” Menurut Patrick (2001: p407) pemeliharaan (maintenance) adalah : “suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.” Dengan demikian pemeliharaan (maintenance) yang baik, akan dapat mengurangi waktu yang terbuang percuma sebagai akibat pemeliharaan (maintenance) yang terabaikan. Juga mengurangi timbulnya kerusakan-kerusakan mesin dan fasilitas produksi, selain itu mesin dapat dipergunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Hali ini sehubungan dengan pengertian dari pemeliharaan (maintenance) itu sendiri yaitu kegiatan yang dirancang untuk menjaga agar sumber daya (mesin) tetap berada dalam keadaan yang baik atau mengembalikannya pada keadaan semula yang siap untuk dipergunakan. Dengan adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) ini diharapkan fasilitas atau peralatan pabrik dapat digunakan untuk proses produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama mesin tersebut dipergunakan dalam proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai.
6
Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:251), terdapat dua tipe pemeliharaan (maintenance) yaitu preventive maintenance dan corrective maintenance. 1. Preventive maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan atau perawatan
untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diduga, yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. atau Corrective maintenance
2. Breakdown
merupakan
kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau terjadi karena kelalaian yang terjadi pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa perawatan mempunyai tujuan yang penting karena : • Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana •
produksi. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri untuk dan kegiatan produksi yang tidak
•
terganggu. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan slama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai
•
investasi tersebut. Menghindari kegiatan
•
keselamatan para pekerja. Mengatakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama
maintenance
yang
dapat
membahayakan
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dengan total biaya yang rendah. Maka dengan dilaksanakannya pemeliharaan yang baik diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien tanpa adanya hambatan yang berarti, sehingga perusahaan dapat menghasilkan output sesuai
7
dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil produksi (output) adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(Sri Adiningsih, 1999). Sehingga preventive maintenance sangat penting untuk kelangsungan produksi perusahaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Menurut Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven proposition or supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a probable answer to a research question”. Artinya : hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis yang dikemukakan bukanlah suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Maka dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kegiatan maintenance yaitu preventive maintenance (X), serta variabel terikatnya yaitu hasil produksi (Y). Keterkaitan antara variabel-variabel tersebut secara sederhana dapat dilihat dalam bagan kerangka pikir penelitian ini sebagai berikut :
Preventive Maintenance (X)
Hasil Produksi (Y)
Gambar 1.1 : Skema Kerangka Pikir Penelitian
8
Dari skema di atas, dapat dijelaskan bahwa terdapat indikasi, variabel preventive maintenance (X) memiliki pengaruh terhadap variabel hasil produksi (Y) yang kemudian diharapkan dapat memberikan implikasi manajerial bagi perusahaan, yaitu kontribusi-kontribusi positif yang mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. 1.6
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003:54). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan untuk memperoleh data penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis terjun langsung ke lapangan yang menjadi objek penelian dengan meneliti secara langsung di tempat pelaksanaan kerja. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara: a. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukam untuk memperoleh data yang bersifat aktual dan yang digunakan sebagai data pelamar. b. Kuesioner Seperangkat pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada seseorang untuk diisi. 2. Penelitian Kepustakaan (Library research)
Penulis melakukan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dan literatur, catatan-catan kuliah, bahan-bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan sebagai data sekunder.
9
1.7
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dalam penelitian ini, penulis mlakukan penelitian di PT. Grand Textile Industry yang berlokasi di jln Ahmad Yani No.127 Km. 7, Bandung. b. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilakukan dari tanggal 28 Mei – 28 Juni
10
11