BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di negara ini cenderung mengalami stagnasi. Pada tahun 1998 negara ini mengalami krisis moneter yang berkepanjangan, akibatnya inflasi berlangsung lama sehingga menyebabkan lumpuhnya perekonomian. Hal ini berdampak buruk pada eksistensi dunia usaha yaitu berupa kemunduran usaha yang memungkinkan terjadinya peningkatan pengangguran. Makin banyaknya kebutuhan masyarakat akibat dari sifat kebutuhan manusia itu sendiri yang tidak terbatas diikuti dengan teknologi yang semakin maju, mengakibatkan perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga timbul persaingan yang semakin ketat. Hal tersebut dapat berdampak pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang maupun yang sudah maju. Akan tetapi di sisi lain perusahaan harus tetap going concern menghadapi kondisi tersebut, oleh karena itu perusahaan akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan dan mencari solusi tersendiri untuk dapat keluar dari keadaan ini. Bagi manajemen, pengetahuan yang baik tentang akuntansi akan membantu perusahaan dan keuangan perusahaan merupakan aspek yang sangat penting untuk kemajuan suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari buruknya pengelolaan keuangan. Dibutuhkan suatu pengukuran kinerja keuangan untuk melihat sejauh mana pengelolaan perusahaan telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, terlebih kondisi ekonomi yang berubah dan perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk bekerja seefektif mungkin. Para pengelola perusahaan memerlukan informasi tentang apa yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Hal tersebut bisa didapatkan dari laporan keuangan yang merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh para pengelola perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang bersifat kuantitatif pada suatu periode waktu tertentu dan digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan memuat pernyataan manajemen tentang kondisi perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk mata uang (rupiah). Laporan keuangan harus bersifat umum meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang diatur oleh standar akuntansi keuangan dan merupakan acuan agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya. Dengan demikian laporan keuangan
1
sepenuhnya tanggung jawab dari
2 BAB I PENDAHULUAN
manajemen yang merupakan pertanggungjawaban atas kewenangan mengelola sumber daya perusahaan yang diserahkan oleh pemilik. Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Yulianty (2002:5) mengenai tujuan laporan keuangan : “Laporan keuangan dibuat untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.“ Dengan memeriksa dua neraca pada akhir periode yang berurutan dapat dilihat apakah kas meningkat atau menurun dalam suatu periode tersebut, hal demikian mencerminkan posisi keuangan pada saat itu. Sedangkan laporan laba rugi melaporkan pendapatan, beban dan laba bersih untuk melihat kinerja keuangan dan untuk melihat informasi perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tersebut. Tetapi dalam neraca dan laporan laba rugi, keduanya tidak bisa menjelaskan kenapa kas meningkat atau menurun. Dalam laporan arus kas hal tersebut dapat dijelaskan, yaitu dengan melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu dari mana kas masuk dan bagaimana kas ke luar serta menggambarkan sebab-sebab dari perubahan nilai sisa kas perusahaan. Sayangnya laporan arus kas hanya menyajikan tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Oleh karena itu, analisis laporan arus kas digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut yakni dengan mengolah kembali laporan arus kas dengan tujuan pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan. Setelah melihat hasil analisis laporan arus kas maka dapat diambil suatu tindakan manajemen untuk dapat meningkatkan efektifitas perusahaan di masa yang akan datang. Kinerja keuangan perusahaan mencerminkan prestasi kerja yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu sehingga selayaknya perusahaan yang selalu berbenah diri dengan mengukur, menilai dan mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, semata-mata untuk dapat meningkatkan efektifitas kinerja keuangan perusahaan tersebut. Laporan arus kas berguna untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta mengetahui aktivitas mana yang menghasilkan dana terbesar bagi perusahaan. Para pemakai laporan keuangan juga dapat menilai kinerja keuangan dari perputaran kas pada setiap aktivitas perusahaan. Hasil analisis laporan arus kas dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan dari hasil tersebut dapat diketahui mengenai perkembangan perusahaan maupun posisi keuangan selama periode tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan dan interpretasinya
3 BAB I PENDAHULUAN
terhadap
kelangsungan
hidup
perusahaan
yang
selanjutnya
digunakan
untuk
pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan suatu analisis terhadap perusahaan penting menilai arus kas bersih karena melalui analisis ini dapat dinilai kemungkinan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang dan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Selain untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan, dapat menilai pengaruh investasi baik kas maupun nonkas terhadap posisi keuangan perusahaan dan intrepretasinya terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan tolak ukur. Biasanya tolak ukur yang digunakan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan intrepretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kinerja keuangan perusahaan dibandingkan analisis yang hanya berdasarkan data keuangan sendiri yang tidak berbentuk rasio. Hasil analisis laporan arus kas akan lebih berarti apabila angka tersebut dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang ditetapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angkaangka masa sebelumnya, dan perbandingan dengan
perusahaan lain atau industri
sejenis. Tanpa perbandingan, tidak akan dapat diketahui apakah kinerja keuangan suatu perusahaan menunjukan perbaikan atau sebaliknya menunjukan penurunan. Berdasarkan uraian dan rujukan di atas, penulis tertarik memilih topik tersebut dengan judul penelitian: “Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Perusahaanperusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.”
1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang peneliti, maka dapat dirumuskan masalah yang dibahas untuk membatasi ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Analisis
laporan arus kas apa saja yang digunakan dalam menilai kinerja
keuangan perusahaan. 2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis laporan arus kas.
4 BAB I PENDAHULUAN
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka maksud dan tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui hasil analisis laporan arus kas perusahaan 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan 3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh setelah melakukan analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja keuangan.
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Akademisi
sebagai
sumber
informasi,
inspirasi,
dan
referensi
untuk
kemungkinan penelitian topik-topik yang berkaitan. 2. Praktisi sebagai bahan pertimbangan atau bahan masukan dalam menilai kinerja keuangan setelah melakukan analisis laporan arus kas untuk peningkatan efektifitas kinerja perusahaan. 3. Pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi maupun bahan kajian dalam melakukan analisis laporan arus kas selanjutnya.
1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan selalu membutuhkan kas dalam menjalankan aktivitasnya baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi. Karena perusahaan melihat bahwa going concern harus selalu berada dalam benak menejemen agar perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk selalu memperkuat fundamental manajemen sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Begitupun dengan perkembangan eksternal seperti keadaan ekonomi yang sangat berpengaruh pada perusahaan. Ketidakmampuan mengantisipasi perkembangan global dengan memperkuat fundamental manajemen akan mengakibatkan pengecilan volume usaha yang pada akhirnya mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Tetapi untuk mencapai hasil tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah, perlu adanya usaha yang lebih baik ditunjang dengan kemampuan managerial dan kepemimpinan
dari
seorang
pemimpin
perusahaan
untuk
merencanakan
dan
mengorganisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya pengelolaan dana yang baik.
5 BAB I PENDAHULUAN
Seorang
manajer
yang
berkemampuan
tinggi
dan
berbakat
tidak
akan
menghasilkan kinerja yang baik, jika usahanya untuk berprestasi sangat rendah atau tidak menyadari perannya sebagai manajer. Peranan manajer sebagai pengambilan keputusan dalam perusahaan berpengaruh pada keadaan perusahaan mengingat keputusan yang diambil dapat berisiko tinggi dan mempunyai dampak yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan informasi dimana manajer dapat mengontrol kondisi perusahaan agar tidak mengalami kemunduran atau bahkan kebangkrutan. Sumber informasi yang paling utama dalam menentukan pengambilan keputusan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan. Manajer keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam kaitannya dengan laporan arus kas mencoba mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan. Kondisi kinerja perusahaan keuangan yang telah terungkap oleh bantuan analisis atas laporan arus kas dapat membantu dalam mengambil keputusan rasional yang berpandangan jauh ke depan. Manajer yang berhasil tidak hanya menilai kinerja keuangan perusahaan dari kemampuan untuk menghasilkan efektifitas tetapi juga harus menyadari pentingnya arus kas dan konsekuensi dari keputusan secara harfiah. Analisis laporan arus kas terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan arus kas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "analisis" sendiri didefinisikan sebagai berikut : "Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungannya antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan." Dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan. Salah satunya berisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 tentang “Laporan Arus Kas”. Dilihat dari sisi perusahaan, menurut PSAK No.2 (2004:2.1) menyatakan bahwa : “Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (intergal) dari Laporan Keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.” Ikatan akuntan Indonesia mendefinisikan laporan arus kas sebagai berikut : “Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya .“
6 BAB I PENDAHULUAN
Maka analisis laporan arus kas adalah suatu proses membedah laporan arus kas ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan perusahaan untuk meng”generate” kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas ke luar. Dengan mengolah lebih lanjut laporan arus kas melalui proses pembandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Karena hasil analisis laporan arus kas mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Analisis atas laporan arus kas juga perlu dilakukan karena dapat bermanfaat
untuk
menilai
dan
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan arus kas bersih dari operasi, investasi, dan pendanaan sehingga dapat menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Sedangkan penilaian kinerja apabila dipisah masing-masing kata makna penilaian dalam bahasa inggris diartikan dengan kata "measurument", yang berarti pengukuran. Sedangkan kinerja dalam bahasa Inggris diartikan dengan kata "perfomance", yang berarti pelaksanaan. Dengan menggabungkan kata tersebut, maka menurut Mulyadi (2001:415) penilaian kinerja didefinisikan sebagai berikut : "Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional, bagian perusahaan dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”. Dengan demikian, penilaian kinerja keuangan perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan oleh manajemen perusahaan untuk mengevaluasi hasil-hasil dari aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan dan diperbandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan tolak ukur. Biasanya tolak ukur yang digunakan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan intrepretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kinerja keuangan perusahaan dibandingkan analisis yang hanya berdasarkan data keuangan sendiri yang tidak berbentuk rasio Setelah kinerja keuangan perusahaan dinilai maka dapat dilihat kemampuan manajemen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas usahanya dari tahun ke tahun terhadap kritetia yang telah ditetapkan. Apabila menunjukan suatu prestasi maka hal tersebut dapat menunjang pengambilan keputusan untuk membuat suatu perencanaan strategis serta dalam melakukan pengendalian yang bermanfaat bagi
7 BAB I PENDAHULUAN
perusahaan tersebut. Selain itu untuk meramalkan kebangkrutan dan kesulitan keuangan serta dinilai apakah ada kemajuan atau kemunduran berarti selama beberapa periode tersebut. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Daniel Victor Sinatran NRP 01.99.306 dengan judul PERANAN ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN di PT. X di Jakarta tetapi perbedaan terdapat pada teknik penelitiannya. Penulis menggunakan teknik penelitian yang bersifat studi survai yang membandingkan satu dengan yang lainnya. Sedangkan peneliti terdahulu menggunakan teknik penelitian yang bersifat studi kasus. Berikut ini adalah skema tentang kerangka penelitian:
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
8 BAB I PENDAHULUAN
1.6 Metodologi Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan bersifat studi survai, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Sumber data untuk penyusunan skripsi ini adalah menggunakan data sekunder yaitu, data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, majalah, jurnal dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Penelitian
kepustakaan
yaitu,
penelitian
yang
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literaturliteratur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian lapangan yaitu, penelitian yang dilakukan langsung terhadap masalah yang akan dibahas dan juga merupakan objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak dalam industri food and beverage yang terdaftar di BEJ. Data penelitian diambil dari POJOK BEJ Universitas Widyatama Jalan Cikutra No.204 Bandung 40125. Penelitian dilaksanakan pada Tanggal 20 November 2006 sampai dengan Tanggal 8 Februari 2007.