BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, peran dan fungsi Public Relations (PR) mulai disadari manfaatnya. Banyak perusahaan maupun organisasi mulai memaksimalkan peran dan fungsi PR. Wacana ini akhirnya memicu pertumbuhan konsultan PR. Konsultan PR hadir sebagai organisasi independen yang bertindak sebagai penyedia layanan komunikasi, baik bagi individu maupun organisasi. Sejatinya kinerja PR bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan suatu perusahaan dengan berbagai pihak yang berkaitan. Beberapa diantaranya seperti hubungan dengan customer, rekan usaha (investor), media, bahkan dengan pemerintah. PR selalu bekerja maksimal dalam perencanaan serta menjalankan strategi komunikasi yang dibuat secara komprehensif. Kualitas hubungan yang berhasil dibentuk merupakan salah satu faktor penentu kelangsungan hidup dari instansi tersebut. Secara garis besar, PR berperan membentuk citra yang positif melalui komunikasi yang intensif. Namun dalam mencapai tujuan tersebut, banyak agenda kegiatan yang harus dijalankan. Pengertian tersebut seharusnya mulai disadari oleh instansi pemerintah, mengingat masih banyak instansi pemerintah yang belum memaksimalkan peran PR miliknya. Menggunakan jasa konsultan PR dapat menjadi alternatif dalam menjalankan fungsi komunikasi pada sebuah instansi. Beberapa alasan dibalik penggunaan jasa konsultan PR adalah, kurang memadainya sumber daya manusia
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
pada suatu instansi untuk melakukan serangkaian kegiatan komunikasi. Hal ini umumnya terjadi karena instansi tersebut belum sepenuhnya paham akan peran, fungsi, serta manfaat dari kegiatan PR. Salah satu instansi pemerintah yang menggunakan jasa konsultan PR adalah Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan Republik Indonesia (Bapepam-LK). Peneliti tertarik untuk menjadikan pelaksanaan konsep public relations khususnya media relations pada sebuah institusi pemerintah sebagai karya ilmiah tugas akhir. Hal ini berawal dari pelaksanaan kerja magang yang dilakukan peneliti, pada saat kerja magang tersebut peneliti terlibat dalam proyek asistensi media relations Bapepam-LK oleh Share Communication. Pada saat itu peneliti melihat Bapepam-LK melakukan tindakan proaktif dalam pelaksanaan media relations, dimana hal tersebut cukup jarang ditemui pada sebuah intansi pemerintah yang bertugas sebagai regulator. Bapepam – LK merupakan salah satu instansi milik pemerintah Republik Indonesia yang merupakan gabungan dari 2 institusi pemerintah, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK). Instansi ini bergerak dalam pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan. Sektor jasa keuangan tersebut mencakup pasar modal, perbankan, dana pensiun, asuransi, dan lembaga keuangan lainnya. Melihat fungsinya sebagai pengawas sektor jasa keuangan, maka Bapepam – LK bisa disebut sebagai salah satu instansi yang berisiko tinggi terhadap krisis. Dalam Studi Analisa Keefektifitasan Penyebaran Informasi Dalam Rangka Sosialisasi Pasar Modal yang dilakukan pada 2006, ditemukan fakta bahwa
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
sosialisasi yang dilakukan oleh Bapepam-LK selama ini masih belum efektif, ditinjau dari beberapa indikator. Salah satu dari indikator tersebut membahas mengenai penyebaran informasi pasar modal melalui media massa. Baru sekitar 50% koresponden, yang mengetahui tentang pasar modal melalui media massa. Dalam studi analisa tersebut juga diakui, bahwa sosialisasi pasar modal sebagai salah bentuk penyebaran informasi yang dijalankan selama ini belum cukup efektif dan tepat sasaran. Hal tersebut disebabkan kurangnya pemanfaatan media massa. Terlebih lagi, hubungan antara media massa dengan instansi pemerintah belum mengarah kepada hubungan yang sinergi dan kokoh. Rekan-rekan wartawan khususnya ekonomi, lebih memilih untuk menjalin hubungan yang erat dengan Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan Bapepam-LK. Hal ini karena mereka (wartawan khususnya ekonomi) belum merasa mendapatkan perhatian dari Bapepam-LK. Program media relations yang dilakukan oleh Bapepam-LK bukanlah sebuah tindakan reaktif atas isu tertentu. Kegiatan tersebut murni berasal dari keinginan ketua Bapepam-LK sebelumnya A. Fuad Rahmany. Beliau ingin menggarap program media relations dengan lebih serius dan komperhensif. Pemilihan Share Communication sebagai konsultan bagi Bapepam-LK bukanlah melalui proses pitching, namun hal ini berdasarkan hubungan kekerabatan antara A. Fuad Rahmany dengan Direktur Utama Share Communication, Rahmi Hidayati. Dalam skripsi ini, strategi komunikasi PR yang akan dibahas adalah mengenai media relations. Yosal Irintara (2005 : 32) mengartikan bahwa media
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan media relations dirumuskan untuk membuat setiap pesan yang akan disampaikan ke publik, terintegrasi dengan baik sehingga mampu mengurangi resiko terjadinya kekeliruan (blunder) infomasi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan media relations tidak berhenti pada kegiatan teknis seperti acara dengan pers, namun bermula pada pembuatan strategi media relations yang matang. Media relations yang efektif juga merupakan penghubung antara 2 (dua) kepentingan, yaitu, kepentingan PR yang ingin membangun serta memelihara citra organisasi, dan kepentingan jurnalis untuk memberitakan sebuah isu dengan jujur kepada publik. Perlu diingat bahwa tujuan dari media relations adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan untuk menyampaikan pesan sesuai keinginan organisasi demi mempertahankan citra baik. Hubungan baik dengan media tentunya diikuti dengan harapan instansi untuk diliput secara jujur dan berimbang. Bagi Bapepam-LK, kegiatan media relations seharusnya mendapatkan perhatian khusus, mengingat posisi Bapepam-LK yang krusial khususnya dalam sektor jasa keuangan sebagai pihak regulator. Banyaknya sub sektor dibawahi Bapepam-LK, membuat instansi tersebut harus mampu menciptakan arus informasi yang sinergi dan dinamis. Salah satu nilai lebih dari strategi media relations adalah, rekan media akan berupaya untuk selalu melakukan verifikasi kepada pihak Bapepam-LK sebelum sebuah isu disebarkan ke masyarakat. Sekarang ini, komunikasi sarat akan informasi dan dengan cepat dapat menyebar,
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
sehingga memungkinkan terjadinya gangguan (noise). Hal ini tidak menutup kemungkinan substansi dari sebuah pesan menjadi bias. Namun tetap saja dalam kegiatan pelaksanaanya, banyak hal yang harus dipertimbangkan, misalnya kebijakan editorial suatu media massa. Oleh sebab itu, Bapepam-LK perlu melakukan media relations yang intensif guna memperbaiki hubungan antara wartawan dan Bapepam-LK sendiri, serta menghindari hal negatif yang dapat merugikan pihak tertentu dengan asistensi konsultan PR. Dari hal tersebut dapat terlihat pentingnya strategi media relations diterapkan bagi Bapepam-LK dengan bantuan konsultan public relations. Hal inilah yang membuat penulis tertarik mengangkat judul penelitian: “Strategi
Konsultan
Public
Relations
Share
Communication
Dalam
Membangun Media Relations Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan Republik Indonesia”
1.2 Perumusan Masalah Dari uraian di atas yang menjadi latar belakang penelitian penulis, terdapat pokok permasalahan yang dibahas adalah “ Bagaimana strategi Share Communication membangun media relations Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan Republik Indonesia? ”
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1.
Mengetahui
strategi
media
relations
yang
dijalankan
Share
Communication bagi Bapepam-LK. 2.
Mengetahui kegiatan-kegiatan media relations.
3.
Mengetahui kendala dalam menjalankan kegiatan media relations di Bapepam-LK.
1.4 Kegunaan Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan, kiranya mampu memberikan sumbangan atau kontibusi positif berkenaan dengan strategi media relations sebuah instansi : a. Kegunaan Teoritis atau Akademis Peneliti berharap penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi khususnya mengenai strategi konsultan public relations dalam membangun media relations sebuah instansi pemerintah. b. Kegunaan Praktis Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran dan kritik positif bagi pihak Share Communication sebagai konsultan public relations Bapepam-LK, dan supaya Share Communication juga mampu mengetahui efektifitas strategi media relations yang diterapkan oleh Bapepam-LK.
!
!"#$%&'#()'*+!,(#+%-#)*"!')"()&)* .!