BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Setiap perusahaan pasti menginginkan pembentukan citra yang positif dalam
perusahaannya. Pembentukan citra ini tidak lepas dari peran Public Relations (PR) dalam perusahaan tersebut yang memiliki fungsi membina hubungan antara organisasi dengan publiknya, memanajemen dan menanggapi opini publik secara efektif, serta seorang harus PR dapat mengembangkan dan memanfaatkan berbagai media komunikasi untuk membangun hubungan positif yang pada akhirnya akan membentuk citra atau image yang baik bagi perusahaan. Jefkins (2002) mengatakan bahwa citra dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap suatu perusahaan. Berdasarkan pernyataan Jefkins di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan perlu untuk memanfaatkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang berorientasi pada publik untuk membangun suatu sikap mental dalam publiknya tentang perusahaan yg diwakili PR yg bersangkutan. Perusahaan yang memiliki citra baik di mata konsumen, produk atau jasanya relatif lebih bisa diterima konsumen dibanding perusahaan yang belum memiliki citra. Perusahaan yang memiliki citra yang baik juga cenderung dapat bertahan pada masa
1
2
krisis. Selain itu perusahaan yang memiliki citra positif otomatis akan dicari-cari para investor karena melihat daya saing dan kinerja perusahaan tersebut. Agung Sedayu Group adalah sebuah perusahaan pengembang properti yang mengawali langkah dari sebuah perusahaan keluarga dan kemudian berkembang menjadi sebuah perusahaan profesional yang telah merintis langkahnya selama lebih dari 30 tahun. Melalui pengalaman yang cukup panjang, Agung Sedayu dapat dikatakan telah memiliki suatu kepercayaan yang diberikan oleh publik kepada perusahaannya. Selama lebih dari 30 tahun berdiri, Agung Sedayu telah melakukan banyak bertindak dalam upaya mendapatkan kepercayaan publik dan membentuk citra positif perusahaannya. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan Agung Sedayu adalah event gathering. Event merupakan suatu bentuk promosi perusahaan yang secara langsung melibatkan konsumen di dalamnya, yang diharapkan dalam penyelenggaraan sebuah event tentunya adalah peningkatan penjualan dari produk yang ditawarkan perusahaan, namun di sisi lain, sebuah event memiliki fungsi dalam memberikan pengalaman bagi konsumen untuk mengenal dan mengetahui kultur hingga identitas perusahaan yang selama ini mungkin hanya konsumen ketahui sepintas dari media iklan. Tawaran yang diberikan Agung Sedayu dalam penyelengaraan event gathering mingguan yang dilaksanakan secara langsung di kantor pemasaran Puri Mansion adalah pengalaman konsumen secara pribadi untuk merasakan bagaimana keadaan produk yang ditawarkan Agung Sedayu dan memperlihatkan bagaimana keramahan marketing executive Agung Sedayu dalam memberikan pelayanan bagi tamu-tamu yang hadir dalam event mingguan tersebut, tujuannya adalah untuk menciptakan
3
kesempurnaan dan menimbulkan kepercayaan, serta menghilangkan keraguan konsumen untuk berinvestasi dalam perusahaannya. Dengan banyaknya metode pemasaran yang dilakukan Agung Sedayu, yang salah satunya adalah pengadaan event gathering mingguan, peneliti ingin mengetahui besarnya dampak atau pengaruh pengadaan event ini terhadap pembentukan citra perusahaan bagi konsumen yang menghadiri event gathering selama dua (2) bulan masa penelitian.
1.2
Rumusan Masalah Event gathering mingguan yang diadakan Agung Sedayu dalam proyek Puri
Mansion bekerja sama dengan berbagai produk makanan ternama tentu saja menelan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya, oleh karena itu penelitian dilakukan untuk mengetahui : “Bagaimana pengaruh kegiatan event gathering mingguan Agung Sedayu dalam membentuk citra perusahaan bagi konsumen yang menghadiri event tersebut”.
1.3
Ruang Lingkup Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan fokus utama penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi atau metode korelasional, yang bertujuan untuk mencari atau menjelaskan pengaruh hubungan antara event
4
gathering mingguan Agung Sedayu Group proyek Puri Mansion terhadap citra perusahaan. 2.
Objek penelitian ini adalah konsumen yang hadir pada pelaksanaan event gathering mingguan selama periode Maret – April 2011.
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dampak event gathering mingguan proyek Puri Mansion terhadap citra perusahaan Agung Sedayu bagi customer yang menghadiri event.
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini untuk berbagai pihak adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah kepustakaan dan bisa
digunakan sebagai referensi pembanding, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi, bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian yang berkaitan dengan topik strategi Public Relations didalam mengembangkan sebuah event bagi perusahaan di masa mendatang. 2.
Manfaat Praktis Sebagai media untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teori yang
pernah diperoleh di bangku kuliah dalam dunia kerja yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi peneliti di masa depan. Hasil penelitian
5
ini juga diharapkan dapat berguna bagi Agung Sedayu Group sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan fungsi event gathering dalam tiap-tiap proyeknya.
1.5
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian yang
belum dibuktikan kebenarnnya (Joko Sulistyo, 2010:18). Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat dampak event gathering mingguan proyek Puri Mansion terhadap citra perusahaan Agung Sedayu Group. Ha : Terdapat dampak event gathering mingguan proyek Puri Mansion terhadap citra perusahaan Agung Sedayu Group.
1.6
Metodologi Penelitian
1.6.1
Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Metode
survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1995:3). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan penelitian pada responden untuk menjaring data berdasarkan variabel-variabel yang telah dioperasionalisasikan. Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang.
6
Data diperoleh secara langsung dari sumber lapangan penelitian. Biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan secara langsung tersebut melalui kuesioner dan wawancara baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka antara peneliti dengan respondennya. Kelebihan menggunakan metode survei menurut Earl Babbie (1992) di dalam penelitian adalah: 1.
Survei memungkinkan pemilihan sampel dalam jumlah cukup besar
2.
Survei bersifat fleksibel. Metode ini memungkinkan pernyataan mengenai beberapa hal dalam berbagai topik, sehingga analisa data juga menjadi lebih fleksibel. Survei juga memungkinkan peneliti untuk membangun definisi operasional berdasarkan observasi aktual.
3.
Kuesioner yang telah distandarisasi memiliki kekuatan penting bagi pengukuran secara umum. Dengan adanya definisi konseptual, peneliti akan menanyakan pernyataan yang sama persis kepada tiap responden sehingga mengurangi kemungkinan bias dan ambiguitas.
1.6.2
Jenis Data Data
dapat
diklasifikasikan
berdasarkan
berbagai
kriteria,
misalnya
berdasarkan jenisnya, sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya dan waktu pengumpulannya (Santoso, 2003). Pada penelitian ini kategori data yang dibutuhkan yaitu data berdasarkan cara memperolehnya, yaitu data primer dan data sekunder.
1.
Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri langsung dari objek penelitian, Rosady (2003) mengatakan bahwa data primer adalah data
7
yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner. Dalam menyusun kuesioner peneliti memilih untuk memberikan pernyataan tertutup. Hal ini selain memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian jawaban responden dan menganalisis data, tapi juga memudahkan responden dalam menjawab karena tersedianya pilihan jawaban. 2.
Data Sekunder Data-data sekunder yang digunakan peneliti untuk menunjang daa-data primer yang
diperoleh
peneliti
dari
hasil
survei
lapangan
berupa
studi
literatur/kepustakaan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi literatur untuk mencari landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian. Sumber-sumber informasi yang digunakan peneliti antara lain buku-buku, website, artikel, skripsi rujukan dsb. Buku digunakan untuk mendapatkan teori yang dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Sedangkan artikel dan situs internet digunakan untuk mendapatkan data-data terkait perusahaan dan informasi-informasi tambahan yang mendukung penelitian lainnya khususnya yang berkaitan dengan identitas perusahaan, event gathering, dan citra perusahaan.
1.6.3
Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat diukur berupa angka-angka (kuantitatif), atau skor-skor secara empiris sebagai simbol atau
8
lembaga sikap tertentu dari responden dengan aturan-aturan penelitian yang berlaku (Faisal, 1995,22). Penelitian kuantitatif dilihat dari jenis datanya adalah penelitian yang data penelitiannya bersifat numerik yaitu data yang berupa angka-angka atau gejala dan peristiwa yang diangkatkan. 1.6.4
Model Analisa Model analisis dalam penelitian ini adalah: Dampak Event gathering mingguan Agung Sedayu
Citra Perusahaan
(X)
(Y)
Keterangan : X = Variabel bebas Y = Variabel terikat Persamaan yang terbentuk: Ŷ = a + b1X1
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
9
Bab 2 : LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini yang meliputi teori public relations, teori event gathering dan teori pencitraan. Bab 3 : PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi gambaran umum subjek penelitian, deskripsi penelitian, pembahasan event yang dilaksanakan serta masalah yang diangkat peneliti untuk dijadikan objek penelitian. Bab 4 : HASIL PENELITIAN Bab ini berisi pembahasan hasil dari penelitian berdasarkan berbagai teori, konsep dan hasil kuesioner, perhitungan kuesioner dan berbagai analisis terhadap data penelitian. Bab 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil pembahasan penelitian serta saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan selanjutnya.