ِ ﺊﺮﺟ ِﻞ ﻳـﻮﺿ ﺑﺎب اﻟ- 35 ُﺻﺎﺣﺒَﻪ َ ُ َُ ُ Bab 35 Seseorang yang Mewudhukan Temannya Penjelasan : Yakni berkaitan dengan hukum seseorang memberikan bantuan kepada temannya ketika berwudhu. Berkata Imam Bukhori :
ٍ ْﻮﺳﻰ ﺑْ ِﻦ ُﻋ ْﻘﺒَ َﺔ َﻋ ْﻦ ُﻛ َﺮﻳ ﺐ َ َﻤ ُﺪ ﺑْ ُﻦ َﺳﻼٍَم ﻗ ﺪﺛَﻨِﻰ ُﻣ َﺤ َﺣ- 181 َ ﺎرو َن َﻋ ْﻦ ﻳَ ْﺤﻴَﻰ َﻋ ْﻦ ُﻣ ُ ﺎل أَ ْﺧﺒَـ َﺮﻧَﺎ ﻳَ ِﺰﻳ ُﺪ ﺑْ ُﻦ َﻫ ِ َ ن رﺳ َﺎس َﻋﻦ أُﺳﺎﻣ َﺔ ﺑ ِﻦ َزﻳ ٍﺪ أ ﺎض ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺮﻓَﺔَ َﻋ َﺪ َل َ َﻤﺎ أَﻓ َ ﻟ- ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- ﻪﻮل اﻟﻠ ْ ْ َ َ ْ ٍ َﻣ ْﻮﻟَﻰ اﺑْ ِﻦ َﻋﺒ َُ ِ ﺸ ْﻌ إِﻟَﻰ اﻟ ﺐ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َوﻳَـﺘَـ َﻮ ِﻪﻮل اﻟﻠ َ ْﺖ ﻳَﺎ َر ُﺳ َ َ ﻗ. ُﺎﺟﺘَﻪ َﺻ َ ﻓَـ َﻘ، ﺐ ُ ﺿﺄُ ﻓَـ ُﻘﻠ ُ ُﺳ َﺎﻣﺔُ ﺑْ ُﻦ َزﻳْ ٍﺪ ﻓَ َﺠ َﻌﻠ ُ ْﺖ أ َ ﺎل أ َ ﻀﻰ َﺣ «ﻚ َ ﻰ ﻓَـ َﻘﺼﻠ َ ﻰ أ ََﻣ َﺎﻣﺼﻠ َ ﺎل » اﻟ ُْﻤ َ ُأَﺗ
48). 48). Hadits no. 181 “Haddatsanii Muhammad bin Salaam ia berkata, ah Yazid bin Haaruun dari Yahya dari Musa bin ‘Uqbah dari Kuroib maula Ibnu ‘Abbaas dari ‘Usaamah bin Zaid Rodhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam ketika berangkat dari Arofah, Beliau menuju celah bukit, lalu menunaikan hajatnya. Usaamah bin Zaid Rodhiyallahu 'Anhu berkata : ‘aku yang mengguyurkan air, lalu Beliau Sholallahu 'Alaihi wa Salam berwudhu, aku bertanya kepada Beliau : ‘engkau akan sholat?’, Beliau menjawab : “sholat didepanmu”. HR. Muslim no. 3160 Penjelasan biografi perowi hadits :
Semua perowinya telah berlalu biografinya sebelumnya : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Muhammad bin Salaam pada hadits no. 20 Yazid bin Haarun pada hadits no. 149 Yahya adalah Ibnu Sa’id Al Anshoriy pada hadits no. 1 Musa bin ‘Uqbah pada no. 139 Kuroib pada hadits no. 138 Usaamah bin Zaid Rodhiyallahu 'Anhu pada hadits no. 139
Berkata Imam Bukhori :
ٍ ﺖ ﻳﺤﻴﻰ ﺑﻦ ﺳ ِﻌ ِ َ َﺎب ﻗ ِ ﺪﺛَـﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ اﻟْﻮﻫ ﺎل َﺣ ﺎل أَ ْﺧﺒَـ َﺮﻧِﻰ َﺳ ْﻌ ُﺪ َ َﻴﺪ ﻗ َ َﻰ ﻗ ﺪﺛَـﻨَﺎ َﻋ ْﻤ ُﺮو ﺑْ ُﻦ َﻋ ِﻠ َﺣ- 182 َ َ ْ َ ْ َ ُ ﺎل َﺳﻤ ْﻌ َ ِ ِ ث َﻋ ِﻦ اﻟ ُْﻤ ِﻐ َﻴﺮِة ُ ﻪُ َﺳ ِﻤ َﻊ ُﻋ ْﺮَوةَ ﺑْ َﻦ اﻟ ُْﻤ ِﻐ َﻴﺮِة ﺑْ ِﻦ ُﺷ ْﻌﺒَﺔَ ﻳُ َﺤﺪن ﻧَﺎﻓِ َﻊ ﺑْ َﻦ ُﺟﺒَـْﻴ ِﺮ ﺑْ ِﻦ ُﻣﻄ ِْﻌ ٍﻢ أَ ْﺧﺒَـ َﺮﻩُ أَﻧ َﻴﻢ أ َ ﺑْ ُﻦ إﺑْـ َﺮاﻫ
ِ ﻪ ذَﻫ وأَﻧ، ﻓِﻰ ﺳ َﻔ ٍﺮ- ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- ِﻪﻮل اﻟﻠ ِ ﻪُ َﻛﺎ َن َﻣ َﻊ ر ُﺳﺑْ ِﻦ ُﺷ ْﻌﺒَﺔَ أَﻧ ن َ َوأ، ُﺎﺟ ٍﺔ ﻟَﻪ َ ﺐ ﻟ َﺤ َ َ َ َ ُ َ ِ ِ ِ ﻓَـﻐَﺴﻞ وﺟﻬﻪ وﻳ َﺪﻳ ِﻪ وﻣ، ُﺿﺄ ِ َو ُﻫ َﻮ ﻳَـﺘَـ َﻮ، ﺎء َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﻔ ْﻴ ِﻦ ْﺨ ﺼ ُ ﺴ َﺢ َﻋﻠَﻰ اﻟ ُ َُﻣﻐ َﻴﺮَة َﺟ َﻌ َﻞ ﻳ َ ﺐ اﻟ َْﻤ َ ﺴ َﺢ ﺑ َﺮأْﺳﻪ َوَﻣ َ ََ ْ ََ ُ َ ْ َ َ َ
49). 49). Hadits no. 182 “Haddatsanaa ‘amr bin Ali ia berkata, haddatsanaa Abdul Wahhaab ia berkata, aku mendengar Yahya bin Sa’id berkata, akhbaronii Sa’ad bin Ibrohim bahwa Naafi’ bin Jubair bin Muth’im bahwa ia mengabarinya bahwa ia mendengar ‘Urwah ibnul Mughiiroh bin Syu’bah menghaditskan dari Al Mughiroh bin Syu’bah Rodhiyallahu 'Anhu bahwa ia bersama Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam dalam sebuah safar, lalu Beliau pergi buang hajat. Mughiroh yang menuangkan air kepada Beliau, lalu Beliau berwudhu, mencuci wajahnya, kedua tangannya dan mengusap kepalanya dan kedua khufnya”. HR. Muslim no. 979 Penjelasan biografi perowi hadits : 1.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
: : : :
Abu Hafsh Al Fallaas ‘Amr bin Ali bin Bahr Wafat 249 H di ‘Askar Bashroh Ditsiqohkan oleh Imam Nasa’I, Imam Daruquthniy dan Imam Ibnu Hibban. Imam Abu Hatim menilainya, shoduq. : Abdul Wahhaab adalah salah seorang gurunya dan tinggal senegeri dengannya sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
2. Abdul Wahhaab Ats-Tsaqofiy pada hadits no. 16 3. Yahya bin Sa’id Al Anshoriy pada hadits no. 1 4.
Nama Kelahiran
: Abu Ishaaq Sa’ad bin Ibrohim bin Abdur Rokhman bin ‘Auf : Wafat 125 H atau setelahnya
Negeri tinggal Komentar ulama
Hubungan Rowi
5.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
6.
Nama Kelahiran Negeri tinggal Komentar ulama Hubungan Rowi
: Madinah : Tabi’I shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma’in, Imam Abu Hatim, Imam Ibnu Sa’ad, Imam Nasa’I, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Naafi’ bin Jubair adalah salah seorang gurunya dan tinggal senegeri dengannya sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
: : : :
Abu Muhammad Naafi’ bin Jubair bin Muth’im Wafat 99 H di Madinah Madinah Tabi’I wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Abu Zur’ah, Imam Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : ‘Urwah adalah salah seorang gurunya sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi. : : : :
Abu Ya’fuur Urwah ibnul Mughiroh bin Syu’bah Wafat > 90 H Kufah Tabi’I wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban. : Al Mughiiroh Rodhiyallahu 'Anhu adalah Bapaknya dan kelaigus salah seorang gurunya dan tinggal senegeri dengannya sebagaimana ditulis oleh Imam Al Mizzi.
7. Al Mughiiroh bin Syu’bah Rodhiyallahu 'Anhu pada hadits no. 58 (Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar)
Penjelasan Hadits : 1. Hadits ini dalil diperbolehkannya seseorang memberikan bantuan menuangkan air wudhu kepada rekannya. 2. Al Hafidz dalam “Al Fath” menukil dari Imam Nawawi berkaitan dengan hal ini, kata Imam Nawawi :
ِ ﻟ: ﻗُـﻠْﺖ. وَﻻ َﻛﺮاﻫﺔ ﻓِ ِﻴﻪ أَﺻ ًﻼ، ﻀﺎر اﻟْﻤﺎء ِ ِ ﻮ ِوﺎل اﻟﻨـ ﺎل َ َ ﻗ. ﻀﻞ ِﺧ َﻼﻓﻪ َ َْﻜ ْﻦ ْاﻷَﻓ ْ َ َ َ َ َ إِ ْﺣ: ْﺴﺎم ّ َ َ َﻗ َ اﻻ ْﺳﺘ َﻌﺎﻧَﺔ ﺛََﻼﺛَﺔ أَﻗ: ي ِ ِِ ﺼ ٍ ﻻ ﻟِﺤِ وﻫ َﺬا ﻣﻜْﺮوﻩ إ، ﺎﻧِﻲ ﻣﺒﺎ َﺷﺮة ْاﻷَﺟﻨَﺒِﻲ اﻟْﻐُﺴﻞ اﻟﺜ: ِ ﺎﻧِﻲ َواﻟﺜ، ﺪﻫﻤﺎ ﻳُﻜ َْﺮﻩ َ ﺐ َوﻓﻴﻪ َو ْﺟ َﻬﺎن أ َ َ ّ اﻟ: ﺎﻟﺚ اﻟﺜ. ﺎﺟﺔ َ َﺣ ُ َ َ َ ْ ّ ْ َ َُ ِ َﻢ ﻓَـ َﻌﻠَﻪُ َﻻ ﻳَ ُﻜﻮن ِﺧ َﻼف ْاﻷ َْوﻟَﻰﻪ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﻰ اﻟﻠﺻﻠ َ َﻪُ إِذَا ﺛَـﺒﺐ ﺑِﺄَﻧ َ ﺒِ ّﻲن اﻟﻨ َﺖ أ َ ﻘ َوﺗُـ ُﻌ. ﺧ َﻼف ْاﻷ َْوﻟَﻰ
“meminta tolong ada 3 jenis : 1). Menyediakan air, tidak ada kemakruhan pada asalnya. Aku (Al Hafidz) berkata : ‘namun yang utama adalah menyelisihi hal tersebut. 2). Secara langsung mecucikan orang Ajnabi, ini makruh kecuali ada kepentingan. 3). Menuangkan air padanya ada 2 sisi, yang pertama, dimakruhkan dan yang kedua, menyelisihi yang pertama. Disanggah jika telah tetap bahwa Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam melakukannya, maka tidak menyelisihi yang pertama”. 3. Imam Ibnu Bathol dalam “Syarah Bukhori” berkata :
ﻧﻜﺮﻩ أن ﻳﺸﺮﻛﻨﺎ ﻓﻰ: وﻗﺎﻻ، أﻧﻬﻤﺎ ﻧﻬﻴﺎ أن ﻳﺴﺘﻘﻰ ﻟﻬﻤﺎ اﻟﻤﺎء ﻟﻮﺿﻮﺋﻬﻤﺎ، وﻋﻠﻰ،اﻟﺒﺎب رد ﻟﻤﺎ روى ﻋﻦ ﻋﻤﺮ ﻣﺎ أﺑﺎﻟﻰ: وﻟﻤﺎ روى ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ أﻧﻪ ﻗﺎل،- ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- ، وروﻳﺎ ذﻟﻚ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻰ،اﻟﻮﺿﻮء أﺣﺪ . أو ﻋﻠﻰ رﻛﻮﻋﻰ وﺳﺠﻮدى،أﻋﺎﻧﻨﻰ رﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﻮرى وﻫﺬا ﻛﻠﻪ ﻣﺮدود ﺑﺂﺛﺎر ﻫﺬا اﻟﺒﺎب “Bab ini adalah bantahan terhadap apa yang diriwayatkan dari Umar dan Ali Rodhiyallahu 'Anhuma, bahwa keduanya melarang memberikan air untuk digunakan berwudhu. Mereka berdua berkata : ‘kami membenci untuk bersekutu bersama kami dalam berwudhu dengan seorang pun, Diriiwayatkan hal seperti ini kepada kami dari Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam’. Dan terhadap apa yang diriwayatkan dari Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhu bahwa ia berkata : ‘aku tidak perduli seseorang membantuku dalam aku bersuci, atau ruku’ku dan sujudku’. Ini semua adalah tertolak dengan atsar pada bab ini”. 4. Kemudian Imam Ibnu Bathol melanjutkan lagi :
ﺣﻴﻦ ﺳﺄﻟﻪ ﻋﻦ، وﻗﺪ ﺻﺢ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ أن اﺑﻦ ﻋﺒﺎس ﺻﺐ ﻋﻠﻰ ﻳﺪى ﻋﻤﺮ اﻟﻮﺿﻮء ﺑﻄﺮﻳﻖ ﻣﻜﺔ:ﻗﺎل اﻟﻄﺒﺮى ، وﺛﺒﺖ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺧﻼف ﻣﺎ ذُﻛﺮ ﻋﻨﻪ،- ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- اﻟﻤﺮأﺗﻴﻦ اﻟﻠﺘﻴﻦ ﺗﻈﺎﻫﺮﺗﺎ ﻋﻠﻰ رﺳﻮل اﷲ وﻫﺬا أﺻﺢ ﻣﻤﺎ. ﻓﻴﻐﺴﻞ رﺟﻠﻴﻪ، ﻋﻦ ﻣﺠﺎﻫﺪ أﻧﻪ ﻛﺎن ﻳﺴﻜﺐ ﻋﻠﻰ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ اﻟﻤﺎء، ﻋﻦ أﺑﻰ ﺑﺸﻴﺮ،وروى ﺷﻌﺒﺔ . وﻫﻮ ﻣﺠﻬﻮل، ﻷن راوﻳﻪ أﻳﻔﻊ،ﺧﺎﻟﻔﻪ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ وﻫﻤﺎ ﻏﻴﺮ ﺣﺠﺔ ﻓﻰ، ﻋﻦ ﻋﻠﻰ، ﻋﻦ أﺑﻰ اﻟﺠﻨﻮب، ﻷن راوﻳﻪ اﻟﻨﻀﺮ ﺑﻦ ﻣﻴﻤﻮن،واﻟﺤﺪﻳﺚ ﻋﻦ ﻋﻠﻰ ﻻ ﻳﺼﺢ وﻟﻮ ﺻﺢ ذﻟﻚ ﻋﻦ ﻋﻤﺮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺑﺎﻟﺬى ﻳﺒﻴﺢ ﻻﺑﻦ ﻋﺒﺎس ﺻﺐ اﻟﻤﺎء ﻋﻠﻰ ﻳﺪﻳﻪ ﻟﻠﻮﺿﻮء، ﻓﻼ ﻳﻌﺘﺪ ﺑﻨﻘﻠﻬﻤﺎ،اﻟﺪﻳﻦ وﻣﺤﺎل أن ﻳﻤﻨﻊ ﻋﻤﺮ اﺳﺘﻘﺎء اﻟﻤﺎء ﻟﻪ وﻳﺒﻴﺢ ﺻﺐ اﻟﻤﺎء ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻠﻮﺿﻮء،إذ ذاك أﻗﺮب ﻟﻠﻤﻌﻮﻧﺔ ﻣﻦ اﺳﺘﻘﺎء اﻟﻤﺎء ﻟﻪ . اﻟﻜﺮاﻫﻴﺔ ﻟﺬﻟﻚ،- ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- ،ﻣﻊ ﺳﻤﺎﻋﻪ ﻣﻦ اﻟﻨﺒﻰ
رأﻳﺖ ﻋﺜﻤﺎن أﻣﻴﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﺼﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ: ﻗﺎل اﻟﺤﺴﻦ،وﻣﻤﻦ ﻛﺎن ﻳﺴﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ وﺿﻮﺋﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ ﻣﻦ اﻟﺴﻠﻒ ﻻ ﺑﺄس ﻟﻠﻤﺮﻳﺾ أن ﺗﻮﺿﺌﻪ: وﻗﺎل أﺑﻮ اﻟﻀﺤﻰ، واﻟﻀﺤﺎك ﺑﻦ ﻣﺰاﺣﻢ، وﻓﻌﻠﻪ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ أﺑﺰى،إﺑﺮﻳﻖ .اﻟﺤﺎﺋﺾ “Ath-Thobari berkata : ‘telah sah dari Ibnu Umar bahwa Ibnu Abbas menuangkan ke tangan Umar air wudhu di jalanan Mekkah, ketika bertanya tentang 2 wanita yang menampakkan diri kepada Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam. Telah tetap dari Ibnu Umar yang menyelisihi apa yang disebutkan diatas. Telah diriwayatkan Syu’bah dari Abi Basyiir dari Mujaahid bahwa ia menuangkan air disebuah gelas kepada Ibnu Umar Rodhiyallahu 'Anhu, lalu beliau gunakan untuk mencuci kakinya. Ini adalah yang paling shahih dari riwayat Ibnu Umar yang menyelisihinya, karena perowi (yang menyelisihinya) Aifa’ itu majhuul. Hadits dari Ali tidak shahih, karenanya rowinya An-Nadhor bin Maimun dari Abil Januub dari Ali Rhodiyallahu 'Anhu. Keduanya (An Nadhor dan Abil Januub) bukan hujjah dari agama, maka tidak dihitung penukilan keduanya. Sekiranya hal tersebut shahih dari Umar , tidaklah yang diperbolehkan kepada Ibnu Abbaas Rodhiyallahu 'Anhu menuangkan air kepada kedua tangannya untuk berwudhu yang mana ini lebih dekat kepada yang diberi pertolongan dari meminta dituangkan air kepadanya, dan kondisi yang meyebabkan Umar melarang menuangkan air kepadanya, dan membolehkannya menuangkan air untuk berwudhu bersamaan pendengarannya dari Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam, karena hal tersebut makruh”. 5. Dengan kebolehan seorang menuangkan air wudhu kepada rekannya, Imam Bukhori berdalil juga kebolehan seseorang untuk mewudhukan temannya, berbeda dengan sholat, yang tidak bisa seorang menyolatkan dalam artian menuntun gerakan sholat orang lain. 6. Imam Ibnu Bathol menukil adanya ijma tentang kebolehan seseorang mewudhukan atau mentayamumkan seorang yang sakit atau tidak mampu dan tidak diperbolehkan menyolatkan orang yang tidak mampu sholat. Kata beliau :
وﻻ ﻳﺠﻮز أن ﻳﺼﻠﻰ ﻋﻨﻪ إذا ﻟﻢ،وﻟﻤﺎ أﺟﻤﻌﻮا أﻧﻪ ﺟﺎﺋﺰ ﻟﻠﻤﺮﻳﺾ أن ﻳﻮﺿﺌﻪ ﻏﻴﺮﻩ وﻳﻴﻤﻤﻪ ﻏﻴﺮﻩ إذا ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ . دل أن ﺣﻜﻢ اﻟﻮﺿﻮء ﺑﺨﻼف ﺣﻜﻢ اﻟﺼﻼة،ﻳﺴﺘﻄﻊ 7.
“Para ulama sepakat bahwa diperbolehkan kepada orang yang sakit untuk mewudhukannya atau mentayamumkannya rekannya jika tidak mampu dan tidak diperbolehkan menyolatkannya jika tidak mampu, menunujukkan hukum wudhu berbeda dengan hukum sholat”. Apa yang dikatakan oleh Imam Ibnu Bathol bahwa untuk sholat tidak bisa disamakan dengan wudhu, karena syariat tetap menuntut seorang Muslim melakukan sholat apapun keadaannya. Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam bersabda :
ِ ﻓَِﺈ ْن ﻟَﻢ ﺗَﺴﺘ ِﻄﻊ ﻓَـ َﻘ، ﻞ ﻗَﺎﺋِﻤﺎ ﺻ ٍ ﻓَِﺈ ْن ﻟَ ْﻢ ﺗَ ْﺴﺘَ ِﻄ ْﻊ ﻓَـ َﻌﻠَﻰ َﺟ ْﻨ، ﺎﻋ ًﺪا ﺐ ْ َْ ْ َ ً
“Sholatlah dalam keadaan berdiri, jika tidak mampu maka duduklah, jika tidak mampu maka berbaringlah” (HR. Bukhori).