BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai variabelvariabel yang diteliti. Penelitian asosiatif di sini lebih kepada analisis hubungan kausal dimana variable
independen
(variabel
bebas)
mempengaruhi
variabel
dependen
(variabel
bergantung). Disain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Unit Analisis
Tifme Horizon
Individu: Staf T-1
Kausal
Survey
karyawan PT.Renova
Cross Sectional
Andalan Indonesia Individu: Staf T-2
Kausal
Survey
karyawan PT.Renova
Cross Sectional
Andalan Indonesia
Keterangan: T-1 Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Jenis insentif, lingkungan kaerja, terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia secara individual maupun simultan
56
57 T-2 Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar jenis Jenis Insentif, lingkungan kerja karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia secara individual maupun simultan
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Ada empat variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel jenis insentif, Lingkungan kerja, Kepuasan kerja, Peningkatan Produktivitas. Pada Tabel 3.2 berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta instrumen pengukuran, skala, dan model pengukuran dari keempat variabel tersebut. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Dimensi
Indikator
Instrumen Pengukuran
Skala
Model Pengukuran
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Bonus Pembagian Laba Insentif Material
Kompensasi yang Ditangguhkan Bantuan Hari Tua
Jenis Insentif (X1)
Jaminan Sosial
Insentif Non Material
Pemberian Piagam Penghargaan Pemberian Promosi Pemberian Pujian Lisan atau Tulisan
58 Variabel
Dimensi
Indikator
Instrumen Pengukuran
Skala
Model Pengukuran
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Instrumen Pengukuran
Skala
Model Pengukuran
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Penerangan / Cahaya di Tempat Kerja Sirkulasi Udara di Tempat Kerja Lingkungan Kerja Fisik
Kebisingan di Tempat Kerja Bau Tidak Sedap di Tempat Kerja
Lingkungan Kerja (X2)
Keamanan di Tempat Kerja Ruangan ber A/C di tempat kerja Lingkungan Kerja non Fisik
Suasana Kekeluargaan Komunikasi yang Baik
Variabel
Dimensi
Pekerjaan itu sendiri
Indikator
Rasa Suka Karyawan terhadap Pekerjaannya Kemampuan karyawan seimbang dengan pekerjaan
59
Feedback atas hasil kerja
Gaji, upah atau imbalan yang pantas
Gaji yang diterima sesuai dengan tuntutan pekerjaan
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Gaji sesuai keterampilan dan kemampuan individu Atasan menjadi figur ayah, ibu, teman sekaligus atasan
Kepuasan kerja (Y)
Atasan menghargai pekerjaan bawahannya. Atasan atau supervision
Promosi jabatan diberikan atas dasar prestasi karyawan Rekan kerja yang kooperatif Adanya suasana kekeluargaan di kantor Proses kenaikan jabatan yang terbuka
Promosi Adanya hubungan fungsional yang positif
60 Variabel
Dimensi
Remunerasi
Pendidikan dan latihan Produktivitas (Z)
Pengertian dan proses tenaga kerja
Indikator
Tinggi rendahnya remunerasi Pentingnya pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan Pentingnya proses perencanaan tenaga kerja
Instrumen Pengukuran
Skala
Model Pengukuran
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi Interval
Likert
Kuesioner
Ordinal diubah menjadi interval
Likert
Pedoman mengatasi masalah Budaya organisasi
Berbagi nilai (sharing of value) Penyesuaian (Adaptasi)
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber data berasal dari data primer maupun sekunder, seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
61 Tabel 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Data
Jenis Data
T-1
T-2
√
√
√
√
√
√
√
√
Data sekunder dari
Dasar pengukuran
studi kepustakaan
variabel-variabel dalam penelitian
Sumber Data
Kualitatif
dan data primer, wawancara dengan
ini
dosen
Jenis insentif yang diberikan PT. Renova Andalan Indonesia
Kualitatif
Data Primer dari kuesioner karyawan
terhadap karyawannya Faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi Produktivitas pada
Kualitatif
Data primer dari kuesioner karyawan
PT. Renova Andalan Indonesia Tingkat kepuasan kerja yang dimiliki karyawan PT. Renova Andalan Indonesia
Kualitatif
Data primer dari kuesioner karyawan
62 Sejauh mana peningkatan produktivitas pada
Kualitatif
PT.Renova
Data primer dari kuesioner karyawan
√
Andalan Indonesia
3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu: - Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2008, p51). Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak pimpinan PT Renova Andalan Indoenesia secara semi-terstruktur mengenai 6 C (Customer, Competitor, Center, Channel, Company, dan Lingkungan Bisnis), jumlah karyawan, serta job description dari masing-masing pekerjaan. -
Kuesioner Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008, p49). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT Renova Andalan Indonesia sebagai responden, dibuat dalam bentuk pernyataan dalam skala likert. Kuesioner yang dijawab responden digunakan untuk mengetahui tingkat Jenis Insentif, lingkungan kerja, kepuasan kerja karyawan, pada karyawan PT.Renova Andalan Indonesia, serta peningkatan Produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia.
63 -
Studi kepustakaan Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel di Internet.
3.5 Teknik Pengambilan Data Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. (Umar, 2008, p77). Menurut Ridwan dan Kuncoro (2007, p41) Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satunya adalah simple random sampling, Simple random
sampling adalah cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila dalam anggota populasi tersebut dianggap homogen. Menurut surakhmad (2004) berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sample sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sample diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p45). Berdasarkan alasan yang dikemukakan oleh surakhmad (2004) serta Ridwan dan Kuncoro (2007, p41) tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan cara Simple random
sampling, yaitu dengan Pengambilan secara acak pada anggota populasi, yaitu karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia tersebut.
64 Berdasarkan alasan yang dikemukakan oleh surakhmad (2004) tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan cara simple random sampling, yaitu dengan mengambil semua populasi yang ada, karena jumlah populasinya relatif sedikit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf karyawan PT Renova Andalan Indonesia yang berjumlah 96 orang dengan pengambilan sample sebanyak 50% maka jumlah responden yang akan dipakai sebanyak 49
3.6 Teknik Pengolahan Sampel Untuk menentukan jumlah sample yang dapat mewakili populasi maka digunakan perhitungan dengan menggunakan metode yang dirumuskan oleh Surakhmad. Rumus dari perhitungan sampel metode yang dirumuskan adalah sebagai berikut (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2008: P45)
Keterangan S = Jumlah sample yang diambil n = Jumlah anggota populasi Penelitian ini memiliki jumlah populasi sebanyak 96 orang, yaitu karyawan PT.Renova Andalan Indonesia Perhitungan sampel menggunakan yang diterapkan oleh surakhmad (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2008: P45):
65
Jadi diperoleh hasil dari perhitungan rumus surakhmad dengan jumlah 49 responden.
3.7 Metode Analisis Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan uji validitas-reliabilitas terhadap data yang ada. Setelah data dipastikan valid dan reliabel, maka dilakukan analisis dengan menggunakan: Tabel 3.4 Metode Analisis Data Metode Analisis
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Kausal
Path Analysis dan Pearson Correlation
T-2
Kausal
Path Analysis dan Pearson Correlation
3.7.1 Path Analysis “Path analysis basically examines the direction of relationships through the
postulation of some theoretical relationship between variables and then a test to see if the direction of these relationships is substantiated by the data” (Salkind, 2009, p326). Berdasarkan Wicaksono (2006, p152), analisis jalur (path analysis) merupakan alat analisis yang digunakan untuk menelusuri pengaruh (baik langsung maupun tidak langsung) variable
66 bebas (independen) terhadap variabel tergantung (dependen). Sedangkan berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar-variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model trimming. Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p127).
3.7.1.1 Asumsi-asumsi Path Analysis Asumsi-asumsi dalam path analysis berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2-3): 1. Hubungan antar-variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik 3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio 4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel 5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable), artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
67 3.7.1.2 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel.
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2007, p5
Gambar 3.1 Diagram Jalur Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu: Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + ρYX3 X3 + ε1 Z = ρZX1 X1 + ρZX3 X3 + ρZY Y + ε2 Keterangan: ρ = koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen ε = faktor residual, yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini:
68 Tabel 3.5 Kategori Pengaruh Variabel Dalam Path Analysis Nilai Koefisien Beta
Kategori Pengaruh
0,05 – 0,09
Lemah
0,10 – 0,29
Sedang
>0,30
Kuat
Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2007
3.7.2 Korelasi Pearson Berdasarkan Siagian,dkk (2000, p269), koefisien korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat) keeratan hubungan linier antara dua atau lebih variabel yang minimal berskala ukur interval. Bila variabel yang terlibat hanya dua, maka analisis korelasinya disebut korelasi sederhana. Bila variabel yang terlibat lebih dari dua, disebut analisis korelasi berganda. Teknik korelasi Pearson Product Moment (PPM) termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu, misalnya data dipilih secara random, datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p61). Berdasarkan Supranto Jilid 2 (2001, p201), koefisien korelasi Pearson dapat dihitung sebagai berikut:
Korelasi Pearson dilambangkan (r) dengan ketentuan r≥-1 dan r≤+1. Bila nilai r=-1, maka korelasinya negatif sempurna, sebaliknya, bila nilai r = +1, maka korelasinya positif sempurna. Sedangkan apabila nilai r=0, maka artinya tidak ada korelasi. Arti harga r akan diperlihatkan pada Tabel 3.6 berikut.
69 Tabel 3.6 Arti Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut: KP = r2 x 100% di mana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah nilai koefisien korelasi (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62).
3.8 Rancangan Uji Hipotesis Untuk T-1 •
Pengujian secara keseluruhan
Hipotesis: Ho = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), serta Kepuasan kerja karyawan (Y) tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap peningkatan Produktivitas (Z) pada PT Renova Andalan Indonesia Ha = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), serta Kepuasan kerja karyawan (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap peningkatan produktifitas organisasi (Z) pada PT Renova Andalan Indonesia
70 •
Pengujian secara individual antara Jenis Insentif (X1) dengan Peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis: Ho: Variabel Jenis insentif (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia Ha: Variabel Jenis insentif (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia •
Pengujian secara individual antara Lingkungan kerja (X2) dengan peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis: Ho: Variabel Lingkungan kerja (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Lingkungan kerja (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia •
Pengujian secara individual antara Kepuasan kerja karyawan (Y) dengan peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis: Ho: Variabel kepuasan kerja karyawan (Y) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia Ha: Variabel Kepuasan kerja karyawan(Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia Untuk T-2
71 •
Pengujian secara keseluruhan X1
Hipotesis: Ho = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia Ha = Jenis insentif(X1), dan Lingkungan kerja (X2), memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia •
Pengujian secara individual antara Jenis Insentif (X1) dengan Kepuasan kerja karyawan(Y)
Hipotesis: Ho: Variabel Jenis insentif (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia Ha: Variabel Jenis insentif (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan(Y) pada PT Renova Andalan Indonesia Pengujian secara individual antara Lingkungan kerja (X2) dengan Kepuasan kerja karyawan (Y) Hipotesis: Ho: Variabel Lingkungan kerja (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia Ha: Variabel Lingkungan kerja (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Dasar Pengambilan Keputusan Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5% atau 0.05.
72 Bila sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Bila sig < 0.05 maka Ho ditolak
3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian dan mendapatkan data data yang diperlukan maka gambaran mengenai tingkat Jenis Insentif yang diberikan PT. Renova Andalan Indonesia, faktor lingkungan kerja dan Tingkat kepuasan kerja dari karyawan PT. Renova Andalan Indonesia serta Seberapa besar tingkat Produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia. Apa bila Hasil menunjukan bahwa Tingkat Jenis Insentif, Faktor lingkungan kerja, Tingkat kepuasan kerja karyawan dan tingkat Produktivitas ada PT Renova Andalan Indonesia masih rendah, maka perlu dicari penyebabnya serta diadakan Perbaikan. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari kuesioner yang disebar kepada karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia, untuk mengetahui apakah tingkat Jenis Insentif dan faktor lingkungan kerja, mempunyai pengaruh terhadap Tingkat kepuasan kerja karyawan serta berdampak pada Produktivitas Pada PT. Renova Andalan Indonesia. Bila didapatkan ternyata variabel-variabel tersebut berkontribusi terhadap Tingkat produktivitas pada PT Renova Andalan indonesia, maka Kepuasan kerja dan kemudian efektivitas organisasi melalui faktor-faktor tersebut harus di lakukan, dilihat dari aspek-aspek yang merupakan indikator dari setiap variabel.