BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian manusia dapat mencari jawaban atas suatu permasalahan. Biasanya dalam melakukan penelitian, seorang penulis selalu menggunakan metode penelitian yang didasarkan pada cara ilmiah. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis (Sugiyono, 2005, p1). Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Penentuan metode penelitian sangatlah penting dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2005, p3) metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada
gilirannya
dapat
digunakan
untuk
memahami,
memecahkan,
dan
mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian menurut tingkat penjelasannya. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus.
54
55
Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara pengendalian dengan perencanaan biaya terhadap pelaksanaan proyek bangunan bertingkat gedung departemen keuangan R.I pada P.T Ciriajasa MK. Menurut Umar (2003, p22) dalam buku Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, ada berbagai definisi dari metode deskriptif :
Menurut Travers (1978), metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Menurut Gay (1976), metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
Metode riset ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari metode yang lain. Metode ini pun memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam masalah. Metode deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus, yaitu merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Tujuan dilakukannya pendekatan studi kasus ini adalah penelitian dapat lebih mendalam sehingga dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi dan peneliti diharapkan dapat menemukan hubungan-hubungan yang tadinya tidak diharapkan.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan T-1
Metode
Time Horison
Unit Analisis
Deskriptif –
Cross section
Bagian keuangan
56
mengetahui
faktor-
faktor
kuantitatif
yang
mempengaruhi aplikasi
biaya
standart
dalam
meningkatkan pengendalian biaya pada
pelaksanaan
proyek
bangunan
bertingkat. T-2
Deskriptif -
mengetahui efisiensi
kuantitatif
dan
Cross section
Bagian keuangan
Indikator
Definisi Indikator
Jenis Data
1. Peraturan
Perubahan kebijakan
Sekunder
efektifitas
pengendalian biaya dari
pembangunan
gedung bertingkat.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Aplikasi
biaya
standar
dalam
pemerintah
meningkatkan pengendalian pada
biaya
yang
dikeluarkan
oleh
pemerintah
untuk upah minimum
pelaksanaan
regional
yang
bangunan
berubah
secara
proyek bertingkat.
berkala. 2. Inflasi
Kenaikan barang yang
harga dan
tersedia
jasa di
Sekunder
57
pasaran. Efektifitas Perencanaan
1. Ketepatan dan
waktu
Pengendalian biaya
Biaya
yang
dikeluarkan
Sekunder
untuk
melaksanakan proyek
bangunan
yang dilakukan oleh PT
CIRIAJASA
berdasarkan lamanya
MK pada
pekerjaan
yang dilakukan dan dihitung
dalam
satuan bulan 2. Efisiensi Biaya
Rendahnya dihitung
biaya
Sekunder
dalam
satuan Rupiah
3.3 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah ada baik dalam bentuk laporan maupun hasil penelitian orang lain. Data sekunder berasal dari riset kepustakaan. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal. Data internal yaitu data yang didapat dalam perusahaan dapat berupa laporan keuangan. Dan data eksternal adalah data yang didapat di luar perusahaan seperti hasil penemuan yang sebelumnya pernah diteliti oleh pihak lain.
58
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan dua macam cara pengumpulan data sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan. Data primer dapat diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) yang merupakan data atau informasi yang dapat di yakini kebenarannya dengan cara melakukan kunjungan survei langsung ke perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Untuk itu dilakukan : a. Wawancara. Mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan yang bersangkutan, dan berkepentingan, sesuai dengan topik yang dibahas dalam skripsi ini. b. Observasi. Melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dan keadaan perusahaan yang bersangkutan. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram. Untuk mengumpulkan data ini digunakan cara studi kepustakaan yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian, sehingga diperoleh data yang bersifat teoritis untuk menjadi perbandingan antara teori dengan kenyataan. Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, dan literatur - literatur lainnya yang bersifat ilmiah dinamakan penelitian kepustakaan (library research).
59
3.5 Metode Analisis Dalam penulisan laporan ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif, yaitu metode
penelitian
yang
mencari
fakta
dengan
interpretasi
yang
tepat
dengan
menggambarkan, mendeskripsikan, atau melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan dengan fenomena yang diselidiki. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut didesktiptifkan dalam daftar frekuensi untuk masing-masing variabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah : A. Metode Analisa Jaringan Kerja (Network Planning) Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah efektif antara perencanaan dan pengendalian biaya yang diperoleh pada pelaksanaan proyek, sehingga dapat memberikan suatu gambaran umum sampai seberapa besar pengaruh aktivitas dalam pengerjaan proyek yang dapat mengakibatkan perubahan pada biaya 1. Komponen CPM dan PERT (Barry Render:2004) Metode CPM dan PERT termasuk dalam klasifikasi AOA sedangkan PDM adalah AON a. Kegiatan atau activity. Analisis jaringan kerja memecah lingkup proyek menjadi
kegiatan-kegiatan
yang
merupakan
komponennya.
Kegiatan
memiliki sifat sebagai berikut : 1. Memerlukan waktu dan sumber daya 2. Waktu mulai dan berakhir dapat diukur dan diberi tanda 3. Dapat berdiri sendiri atau dikelompokkan menjadi paket kerja atau SRK (Struktur rinci lingkup kerja) b. Event (kejadian atau saat), digambarkan dengan lingkaran suatu event adalah saat dimulai atau berakhirnya suatu kegiatan. Setiap kegiatan dimulai
60
oleh sebuah event (disebut star event atau saat dimulai) dan berakhir pada suatu event lain disebut finish event. Event ini harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan berikutnya dimulai. Misalnya kegiatan C baru dapat dimulai dikerjakan apabila kegiatan A dan B telah selesai. Begitupun juga dengan kegatan yang lainnya seperti kegiatan D baru dapat di mulai apabila kegiatan B selesai dikerjakan sampai akhirnya kegiatan tersebut sampai pada tahap akhir yaitu tahap penyelesaian.
(Berry Render:2004) Ada 2 cara penggambaran jaringan ini : 1. arrow network kegiatan-kegiatannya digambarkan dengan anak panah, arah anak panah tersebut menunjukkan arah kemajuan proyek. 2. precedence network merupakan kebalikan dari arrow network, karena kegiatannya digambarkan dengan sebuah bentuk (lingkaran maupun segi empat) dan dihubungkan satu sama lain dengan anak panah. Jadi jaringan kerja adalah penggambaran dari hubungan dan urutan-urutan kegiatan dari suatu proyek dalam simbol network.
2. Dummy Activity Dalam suatu proyek terdapat pula beberapa kegiatan yang sama sekali terlepas dari kegiatan lainnya. Kegiatan ini digambarkan dalam garis putus-putus disebut dengan Dummy activity. Kegiatan semu memiliki lama waktu pelaksanaan sama dengan Nol artinya tidak memerlukan waktu, jadi tidak menunjukkan sesuatu pekerjaan yang sesungguhnya kegiatan.
61
Kegiatan semu ini diperlukan dalam penggambaran jaringan kerja karena : a. Untuk menghindari terjadinya dua kejadian yang dihubungkan oleh lebih dari satu kegiatan. b. Setiap kegiatan harus mempunyai identitas tersendiri yang dinyatakan oleh nomor saat mulai dan nomor saat selesai. c.
Dimana suatu network harus dimulai oleh suatu kejadian dan diakhiri oleh satu kejadian, dan terkadang harus ditambahkan satu kegiatan semu pada awal suatu network
d. Untuk menunjukkan urutan-urutan pekerjaan yang tepat
3. Jalur dan jalur kritis (Barry Render:2004) Didalam analisa network biasanya diari terlebih dahulu jalur kritis dari pekerjaan proyek tersebut. Jalur adalah satu rangkaian kegiatan yang menghubungkan secara ”kontinyu” permulaan proyek sampai dengan akhir proyek. Jalur kritis adalah jalur yang penyelesaian kegiatan-kegiatannya terbesar. Istilahistilah lain yang digunakan dalam analisa network: a. Earliest Start Time (ES) Earliest Start Time adalah waktu tercepat untuk bisa memulai kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan yang lain. b. Earliest Finish Time (EF) Earliest Finish Time adalah waktu paling cepat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan menggunakan waktu normal tanpa mengganggu pekerjaan-pekerjaan yang lain.
62
c.
Latest Start Time (LS)
Latest Start Time adalah waktu paling lambat untuk bisa memulai kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan yang lain. d. Latest Finish Time (LF) Latest Finish Time adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan dalam waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan yang lain. analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan variable X efektivitas perencanaan biaya dengan variable Y besarnya biaya produksi. Dengan analisis regresi liniear, maka dapat diketahui seberapa besar perubahan dalam biaya produksi.
Proses “Forward Pass” menghasilkan waktu tercepat yang diharapkan dapat untuk memulai dan selesainya suatu kegiatan. Notasi yang digunakan dalam Forward Pass adalah sebagai berikut: a) D(x) = estimate of duration for activity X b) ES(x) = earliest (expected) start time for activity X c) EF(x) = earliest (expected) finish time for activity X d) S = project start time
Aturan-aturan yang mendefinisikan proses perhitungan Forward Pass disebut algorithm. Ada tiga aturan: 1) Waktu mulai tercepat atau ES bagi kegiatan dimana tidak ada kegiatan yang mendahuluinya disebut sebagai waktu mulai proyek.
63
2) Suatu kegiatan tidak dapat dimulai sebelum kegiatan-kegiatan yang mendahuluinya selesai, sehingga ES bagi kegiatan yang bukan kegiatan permulaan sama dengan EF maksimum. 3) EF suatu kegiatan sama dengan ES ditambah dengan dummynya Rumus-rumus yang dipergunakan dalam perhitungan biaya adalah sebagai berikut : 1) Biaya pelaksanaan sebenarnya (BPS) BPS = Biaya Satuan Persatuan waktu x Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Sebenarnya. 2) Biaya Anggaran Pelaksanaan Pekerjaan (BAPP) BAPP = Biaya satuan menurut anggaran persatuan waktu x Waktu Pelaksanaan yang direncanakan. 3) Biaya Anggaran Pelaksanaan Sebenarnya (BAPS) BAPS = Biaya Satuan Menurut anggaran persatuan x Waktu pelaksanaan pekerjaan sebenarnya.
3.6 Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa efektifitas perencanaan biaya dan pengendalian biaya harus diterapkan secara baik dan terpadu pada bagian keuangan sebuah perusahaan, dimana bagian ini yang nantinya langsung berhubungan dengan pengendalian biaya. Sehingga hasil implikasi dari penerapan efektifitas perencanaan biaya dengan pengendalian biaya ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak, dimana pihak perusahaan mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi, dan pihak konsumennya mendapatkan tingkat kepuasan yang besar dalam melakukan proses bisnis dengan pihak perusahaan yang bersangkutan.