BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan pola hubungannya, jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Efendi, 2003:5). Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian dengan pendekatan angka-angka baik dalam pengumpulan data, analisa data hingga interpretasi data didasarkan pada hasil analisa data yang berupa angka. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, studi deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa: individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain (Indriantoro dan Supomo,2002:88). Unit analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah individu yang melakukan pembelian produk The Body Shop Central Park, Jakarta.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan
Jenis Penelitian
Unit Analysis
Time Horizon
T-1
Asosiatif – Deskriptif
Individu
Cross Sectional
T-2
Asosiatif – Deskriptif
Individu
Cross Sectional
T-3
Asosiatif – Deskriptif
Individu
Cross Sectional
T-4
Asosiatif – Deskriptif
Individu
Cross Sectional
Sumber: Peneliti, 2014. Ada tiga jenis metode yang digunakan yaitu (1) studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat atau menganalisis kasus yang terjadi, (2) survey yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi tersebut, (3) Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable lain
41
dalam kondisi yang terkontrol ketat. Dan peneliti mengambil jenis penelitian survey.
3.2 Tempat atau Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Store The Body Shop yang berada di Central Park, Jakarta Barat. Waktu penelitian adalah studi satu tahap (One-shot study) atau cross-sectional, dimana data hanya sekali dikumpulkan, dalam satu periode waktu (Sekaran, 2006:177)
3.3 Operasional Variabel Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Pengukuran construct merupakan masalah yang kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variable untuk memberi gambaran yang lebih konkret mengenai abstraksi construct yang diwakilinya. Penentuan variable pada dasarnya merupakan operasionalisasi terhadap construct , yaitu upaya mengurangi abstraksi construct sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik. Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel Bebas (Independent Variable) Adalah variable yang mempengaruhi variable terikat (positif atau negatif). Dalam penelitian ini, variable bebasnya adalah Produk (X1), Harga (X2), Tempat (X3), dan Promosi (X4).
Variabel Terikat (Dependent Variable) Adalah variable yang dipengaruhi oleh variable bebas. Dalam penelitian ini, variable terikatnya adalah Keputusan Pembelian (Y). Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Produk (X1) *Menurut Fandy Tjiptono (2008)
Dimensi Variabel
Indikator
1. Features
1. Ramah lingkungan
2. Reliability
2. Fungsi Produk
3. Durability
3. Produk yang tahan
Skala Pengukuran Skala Likert
lama 4. Aesthetics
4. Kemasan produk yang menarik
5. Conformance to
5. Standarisasi atau
specification
sertifikasi (sesuai dengan standar yang ditentukan)
Harga
1. Perceived Price
(X2)
2. Reference Price
1. Perbandingan harga
Skala Likert
produk ramah lingkungan dan tidak
*Menurut
ramah lingkungan
Fandy
2. Memilih produk yang harganya murah
Tjiptono
-
(2008)
Memilih harga yang sebanding dengan kualitasnya
-
Memilih produk yang mendapat potongan harga
-
Memilih produk dengan hadiah pembelian
Tempat
1. Consumers to
1.
Jarak Outlet
Skala Likert
(X3)
Producers 2. Producers to
*Menurut Payne
2.
Banyaknya Outlet
3.
Kelengkapan produk
Consumers 3. Consumers to Retailers
di outlet
(2000)
Design outlet
4.
Promosi (X4)
1. Advertising 2. Promosi Penjualan
1. Ajakan untuk peduli
Skala Likert
lingkungan 2. Kampanye stop to animal testing
*Menurut Fandy Tjiptono (2008)
-
Artikel tentang lingkungan
-
Kebijakan perlindungan terhadap lingkungan di informasikan kepada pelanggan
Keputusan 1. Pengenalan Masalah
kebutuhan
Pembelian (Y)
1. Mampu memenuhi
2. Pencarian Informasi
2. Mencari informasi sebelum membeli
*Menurut
3. Evaluasi Alternatif
pilihan yang tepat
Kotler & Kevin
3. Produk green
4. Keputusan Pembelian
4. Memberikan rekomendasi
Lane Keller
5. Perilaku Pasca
(2009)
Pembelian
Sumber : Peneliti, 2014.
5. Melakukan pembelian ulang
Skala Likert
3.4 Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yang terdiri dari: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan cara membaca, mencatat, mempelajari buku-buku, referensi seperti jurnal, media cetak, internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat dari penelitian yang telah dilakukan. 2. Riset Lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian dapat dilakukan dengan teknik: a. Kuesioner (angket) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan bukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung. Dalam penelitian ini kuesioner berupa pertanyaan tertutup dan ditanyakan secara langsung kepada responden.
3.5 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan yang melakukan pembelian produk organik pada The Body Shop , Central Park – Jakarta Barat. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian sedangkan sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dan oleh populasi tersebut, (Sugiyono, 2004:73). Sampel merupakan bagian atau subset dari pada populasi, sampel diambil dari bagian populasi yang dipilih. Sampel adalah
sebagaian atau wakil populasi yang diteliti subjeknya kurang dari 100 maka diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Non-probability sampling, dikarenakan besarnya populasi tidak diketahui (Sarjono, 2011:28) dengan jenis sampling yang dipilih yaitu Accidental Sampling (Convenience Sampling), dimana prosedur sampling dalam memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses (Santoso dan Fandy Tjiptono (2001:89-90). Sedangkan menurut Sugiyono (2004:77) Accidental Sampling
adalah mengambil responden sebagai sample
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria utamanya adalah orang tersebut merupakan konsumen atau pembeli (user) yang pernah membeli produk The Body Shop. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen (user) yang pernah membeli produk The Body Shop. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, maka untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus (Riduwan, 2004:66) :
Dimana : n
= Jumlah Sampel
Zα/2
= Nilai yang didapat dari table normal atas tingkat keyakinan
Ε
= Kesalah penarikan sampel
Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95% maka nilai Zα/2 adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10% . Maka perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan, yaitu :
Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 96,04 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 96 orang. 3.6 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan berganda. Proses pengolahan data yang digunakan yaitu program SPSS (Statistical Package of Social Science) versi 22.0. 3.6.1
Pembobotan Nilai Dalam suatu penelitian data merupakan hal yang sangat penting.
Sebelum
melakukan
penyebaran
kuesioner,
penentuan skala pengukuran kuesioner adalah langkah pertama yang dilakukan agar mempermudah proses pengolahan data yang menggunakan program SPSS (Statistical Package of Social Science) yaitu software yang dirancang untuk membantu pengolahan data secara statistik. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal (likert). Skala Likert adalah metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu sangat setuju, setuju, raga-ragu atau netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 angka penilaian yaitu :
Tabel 3.3 Pembobotan Nilai Nilai
Keterangan
1
Sangat Tidak Setuju
2
Tidak Setuju
3
Setuju
4
Sangat Setuju
Sumber : Freddy Rangkuti, 1997, p.66
3.6.2
Uji Validitas
Untuk mengukur validitas digunakan rumus Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
(Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro, 2007:217) Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ( r hitung) apabila nilai korelasi > 0.50 maka instrumen tersebut valid. Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : T hitung (Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro, 2007:217)
Jika t hitung > t table maka valid, apabila t hitung < t table maka tidak valid.
3.6.3
Uji Reliabilitas Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Uji realibilitas dilakukan dengan Metode Alpha Cronbach :
r alpha (Riduwan & Engkos Achmad Kuncoro, 2007:22) Dasar Pengambilan Keputusan : Jika r alpha > r table – Ho Diterima atau data reliabel Jika r alpha < r table – Ho Ditolak atau data tidak reliable
3.6.4
Uji Normalitas Menurut Singgih Santoso (2012:43), menyatakan tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Menurut Dwi Priyatno (2008:28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan analisis grafik. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
histogram
yang membandingkan
antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Atau dapat juga melihat Probability Plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal.
3.6.5
Analisis Regresi Menurut Muhidin dan Abdurahman (2007:187) secara umum ada dua macam hubungan antara dua variable atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis
regresi. Untuk kedekatan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi
dari
beberapa
variable
independen
yang
mempengaruhi variable dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.
3.6.5.1 Regresi Linear Sederhana (Parsial) Analisis
regresi
linear
sederhana
adalah
hubungan secara linear antara satu variable independen (X) dengan variable dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan
antara variable independen dan
dependen apakah positif atau negatif dan untu memprediksikan nilai dari variable dependen apabila nilai variable independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2008:83-84).
Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut: Y’ = a+bx Dimana : Y’ = Variabel dependen X = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y’ apabila X=0) b = Koefisien regresi
3.6.5.2 Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression) (J.Supranto,2006:56) merupakan metode
statistic
menganalisa
yang
digunakan
untuk
hubungan antara satu variable
terikat dengan beberapa variable bebas. Regresi Linear Berganda digunakan untuk (J.Supranto, 2006:56) : -
Memprediksikan (Prediction)
-
Menjelaskan (Explanation)
-
Menspesifikasikan hubungan statistik
-
Menentukan variable-variable bebas dan terikat
Rumus umum regresi berganda yaitu: Y = a + b¹X¹+b²X²+b³X³+ n …
Keterangan: Y = variable terikat a = parameter konstanta b¹X¹ = lereng garis yang berkaitan dengan variable X1, X2 X1,X2 = variable bebas
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitan mengemukakan landasan teori dan kerangka pemikiran. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,2004:51). Penelitian menggunakan
yang
merumuskan
pendekatan
kuantitatif.
hipotesis Pada
adalah
penelitian
yang
penelitian
kualitatif,
tidak
merumuskan hipotesis tetapi justru menemukan hipotesis. Selanjutnya, hipotesis tersebut akan di uji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif: Variabel : X1 : Produk
X2 : Harga X3 : Tempat X4 : Promosi Y : Keputusan pembelian
Hipotesis yang di uji peneliti adalah : • Untuk H-1 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop
• Untuk H-2 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop
• Untuk H-3 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tempat terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara tempat terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop
• Untuk H-4 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop
• Untuk H-5 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara produk, harga, tempat, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara produk, harga, tempat, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop.
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Hasil
penelitian
tentang
pengaruh
konsep
green
marketing
(produk,harga,tempat dan promosi) terhadap keputusan pembelian produk pada The Body Shop di harapkan dapat digunakan oleh perusahaan PT. Monica Hijau Lestari sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penjualan produk berbasis Green Marketing. Rancangan pemecahan masalah untuk penelitian ini adalah bahwa PT. Monica Hijau Lestari dapat mengevaluasi apakah konsep green marketing (produk, harga, tempat, dan promosi) yang dinilai oleh peneliti dapat berpengaruh pada keputusan pembelian produk dan diharapkan dari hasil penelitian ini, dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi pihak perusahaan sehingga dapat tercapainya kesuksesan pada produk The Body Shop dan kinerja pemasaran yang semakin meningkat serta berdampak positif bagi perusahaan PT. Monica Hijau Lestari (The Body Shop).