BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian memiliki definisi, beberapa diantaranya sebagai berikut (Baran dan Davis, 2010): 1. “Sebuah alat atau cara untuk mengungkapkan kebenaran pengetahuan yang belum diketahui melalui proses (1) mengidentifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) menempatkan sebuah hipotesis, serta (4) secara empiris menguji hipotesis.” 2. “Seperangkat konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait yang mewakili sebuah pandangan mengenai satu fenomena yang sistematis dengan menetukan relasi antar variabel, dengan tujuan agar dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut.” 3. “Sebuah metode keyakinan yang ditentukan oleh beberapa posisi eksternal yang permanen, dengan sesuatu dimana pemikiran kita tidak memiliki efek.” Ada beberapa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian, terdiri atas sebagai berikut: 1. Penelitian kasus, yaitu penelitian yang dilakukan secara mendalam atau detail, tetapi hasil penelitian tersebut tidak dapat diberlakukan secara umum. Dengan kata lain, hasil penelitian tersebut hanya berlaku untuk yang menjadi sasaran penelitian. 2. Penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sesuatu secara keseluruhan dari wilayah/objek penelitian. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut berlaku umum untuk seluruh wilayah yang menjadi sasaran. 3. Penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan variabel masa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survei, karena hasil dari penelitian ini berlaku umum untuk objek penelitian.
31
32 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian terbagi sebagai berikut (Sugiyono, 2008): 1. Penelitian
deskriptif,
yaitu
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 2. Penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel yaitu stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap variabel turnover intention karyawan. Unit analisis adalah tempat dimana penelitian diadakan, yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan PT XL Axiata Tbk Jakarta di Menara Prima.
3.1.2 Time Horizon Time horizon adalah satuan waktu, dimana data tentang objek akan dikumpulkan dan dianalisis sebagai dasar untuk menjawab masalah penelitian. Terdapat dua metode berdasarkan kategori yang data yang digunakan, yaitu: a. Cross-sectional adalah data yang hanya dikumpulkan satu kali selama periode harian, mingguan atau bulanan. b. Longitudinal adalah data yang diambil dalam bebrapa periode waktu tertentu, baik secara berurutan maupun tidak berurutan. Penelitian ini menggunakan cross-sectional karena data yang didapatkan sebagai rujukan informasi untuk penelitian hanya dilakukan pada saat-saat tertentu.
Tabel 3.1 Metode yang Digunakan Tujuan
T-1
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Asosiatif
Survei
Unit Analisis
Time Horizon
Karyawan PT XL Axiata Cross-sectional Tbk
Jakarta
di
Menara
Prima T-2
Asosiatif
Survei
Karyawan PT XL Axiata Cross-sectional
33 Tbk
Jakarta
di
Menara
Prima T-3
Asosiatif
Survei
Karyawan PT XL Axiata Cross-sectional Tbk
Jakarta
di
Menara
Prima T-4
Asosiatif
Survei
Karyawan PT XL Axiata Cross-sectional Tbk Jakarta Prima
Sumber: Penulis
Keterangan: T-1: Mengetahui pengaruh secara parsial antara stres kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT XL Axiata Tbk Jakarta. T-2: Mengetahui pengaruh secara parsial antara beban kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT XL Axiata Tbk Jakarta. T-3: Mengetahui pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT XL Axiata Tbk Jakarta. T-4: Mengetahui pengaruh secara simultan antara stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT XLAxiata Tbk Jakarta.
3.2 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel adalah penjabaran dari variabel yang diteliti, dimensi dan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang digunakan, yaitu stres kerja, beban kerja, lingkungan kerja dan turnover intention. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dalam cara yang positif atau negatif. Dengan kata lain, perbedaan dalam variabel terikat dihitung oleh variabel bebas. Oleh karena itu, ketika variabel bebas terjadi pada saat ini, maka variabel terikat juga saat ini, dan tiap unit dari peningkatan dalam variabel bebas, ada
34 peningkatan atau penurunan dalam variabel terikat. (Sekaran dan Bougie, 2010). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variable terikat menjadi variabel utama yang meminjamkan dirinya untuk penyelidikan sebagai faktor yang layak. Melalui analisis dari variabel dependen, mungkin utnuk menemukan jawaban atau solusi dari masalah. (Sekaran dan Bougie, 2010) Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Turnover Intention Karyawan.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep
Dimensi/Sub
Variabel
Variabel
Indikator Utama
Ukuran
Skala
Indikator
Pengukuran
Stres Kerja
Stres kerja
Faktor
1. Tuntutan tugas Interval
(X1)
dilambangkan
intrinsik
2. Tekanan
(Salleh,
sebagai
waktu karna
Bakar dan
kekuatan,
deadline
Keong, 2008) tekanan,
Skala Likert
pekerjaan 3. Pengambilan
kecenderungan atau upaya
keputusan
seseorang
yang terlalu
dalam
banyak
kekuatan mental pada pekerjaan Peran dalam organisasi
1. Ketidakpastia n dan kurangnya informasi peran pekerjaan
Interval
Skala Likert
35 2. Harapan dalam pekerjaan 3. Tanggung jawab dalam pekerjaan Hubungan di tempat kerja
1. Hubungan
Interval
Skala Likert
Interval
Skala Likert
Interval
Skala Likert
dengan atasan 2. Hubungan dengan rekan kerja
Pengembangan 1. Kurangnya karir
keamanan kerja 2. Ketidakcocoka n status
Struktur dan
Kesempatan yang
iklim organisasi lebih besar untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
36 Beban Kerja
Beban kerja
Faktor
(X2)
adalah besaran
eksternal
(Aminah
pekerjaan yang
Soleman,
harus dipikul
2011)
oleh suatu
Interval
Skala Likert
1. Motivasi kerja Interval
Skala Likert
1. Tugas-tugas yang diberikan 2. Kompleksitas pekerjaan
jabatan atau
3. Lamanya waktu kerja
unit organisasi dan merupakan
4. Lamanya
hasil kali
waktu
antara volume
istirahat
kerja dan norma waktu. Faktor internal
2. Persepsi di tempat kerja 3. Keinginan kerja 4. Kepuasaan kerja Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Kerja (X3)
kerja adalah
Kerja Fisik
(Sedarmayan
semua yang
ti, 2007)
terdapat
uhu udara
disekitar
3. Kelembaban
tempat kerja
4. Sirkulasi
yang dapat
1. Penerangan/C ahaya 2. Temperatur/S
udara
mempengaruhi
5. Kebisingan
pegawai baik
6. Setaran
secara langsung maupun tidak langsung.
mekanis 7. Bau tidak sedap 8. Tata warna 9. Dekorasi
Interval
Skala Likert
37 10. Musik 11. Keamanan Lingkungan
1. Pengaruh
Kerja non
kerja dengan
Fisik
atasan
Interval
Skala Likert
Interval
Skala Likert
2. Pengaruh kerja dengan sesama 3. Pengaruh kerja dengan bawahan Turnover
Keinginan
Keinginan
1. Keinginan
Intention (Y)
karyawan
untuk mencari
untuk mencari
(Lum et. al.
untuk dari satu
pekerjaan baru
pekerjaan baru
dalam
tempat kerja ke
di bidang yang
Deborah,
tempat kerja
sama di
2008)
lainnya.
perusahaan lain 2. Keinginan untuk mencari pekerjaan baru di bidang yang berbeda di perusahaan lain 3. Keinginan untuk mencari profesi baru
Sumber: Penulis
3.3. Jenis dan Sumber Data Sumber data penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sekaran (2006), data primer adalah informasi yang bisa didapatkan dari pembicaraan dengan orang lain, observasi kejadian, orang, objek; atau memberikan
38 kuesioner kepada orang-orang. Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung melalui kuesioner yang akan dibagikan pada karyawan. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber yang telah ada, seperti catatan yang dipublikasikan, website perusahaan, kebijakan perusahaan, prosedur, dan peraturan yang bisa didapatkan dari catatan dan dokumen perusahaan. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari jurnal, skripsi, buku-buku referensi. Sumber-sumber pustaka
perusahaan, misalnya
mengenai sejarah
perusahaan dan struktur organisasi. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang diukur dalam suatu skala numerik.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian Data/Informasi Stres Kerja
Sumber Data Primer
Jenis Data
T1
Kualitatif dan
T2
T3
T4
Kuantitatif Beban Kerja
Primer
Kualitatif dan
Kuantitatif Lingkungan
Primer
Karyawan Turnover Intention
Kualitatif dan
Kuantitatif Primer
Kuantitatif
Sumber: Penulis
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dari kutipan buku Metode Penelitian Kuantitatif (Nasehudin dan Gozali, 2012) ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam sebuah penelitian, diantaranya adalah: 1. Kuesioner, salah satu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi aspek yang hendak diukur, dijawab atau dikerjakan oleh subjek penelitian. Bedasarkan jawaban atau isian tersebut, peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diteliti.
39 2. Wawancara, percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu
pewawancara
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 3. Observasi, melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebaga instrumen. 4. Studi Kepustakaan / Riset Kepustakaan (Library Research), studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib (textbooks), buku-buku pelengkap atau referensi, jurnal, laporan resmi dari perusahaan dan catatan kuliah yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan kuesioner sebagai teknik pengumpulan datanya. Peniliti melakukan observasi pada perusahaan
dan
mempelajari
masalah
yang
berkaitan,
kemudian
peneliti
melakukakan wawancara kepada karyawan di perusahaan untuk mengetahui masalah yang dikerjakan sebagai subjek penelitian. Peneliti melakukan library research untuk melengkapi referensi terhadap masalah yang diteliti agar penelitian ini relevan. Peneliti akan mengajukan pernyataan tertutup yang terangkum dalam kuesioner. Responden hanya perlu untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai pendapatnya. Hal ini untuk mempermudah responden untuk menjawab dengan cepat dan benar serta memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Tujuan penyebaran angket dan kuesioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2010). Tujuan pokok penyusunan kuesioner adalah (1) memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, (2) memperoleh informasi yang tingkat kebenaran dan keterpercayaannya (validitas dan reabilitas) tinggi.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Secara umum, teknik pengambilan sampel terdapat dua macam, yaitu pengambilan secara acak (random sampling) atau probability sampling dan pengambilan sampel yang tidak acak, yaitu sampel yang dipilih atas dasar pertimbangan tertentu.
40 Teknik sampling pada dasarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Teknik Sampling Probabilitas / Random Sampling atau Sampel Acak: Teknik
sampling
probabilitas
dapat
disebut
dengan
Random
Sampling. Random sampling / sampling probabilitas adalah sesuatu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Random sampling terbagi menjadi simple random sampling dan complex probability sampling. 2. Teknik Sampling Non Probabilitas / Non Random Sampling atau Sampel Tidak Acak: Teknik sampling non probabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak non random sampling. Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang, sehingga tidak diketahui unsur peluang sesuatu unit sampling terpilih kedalam sampling. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas. Non
probability
sampling
dapat
dibagi
menjadi beberapa kategori: convenience sampling, purposive sampling, judgement sampling dan quota sampling. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling, dimana dilakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan perusahaan. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e2 = Presentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir
41 Jumlah karyawan PT XL Axiata Tbk Jakarta di Menara Prima adalah 402 orang. Maka sampling yang harus diambil dalam penelitian ini bersadarkan rumus Slovin adalah : n= n= n= 80,07 81 Dengan demikian jumlah sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 81 orang yang pengambilannya dilakukan secara simple random sampling. Formula sampling slovin digunakan karena jumlah populasi yang cukup besar sehingga untuk mendapatkan sampel yang terjangkau digunakan tingkat kesalahan sampling maksimal 10% berarti tingkat kepercayaan minimal 90%.
3.5.1 Populasi Populasi dapat berwujud sejumlah manusia,
kurikulum,
kemampuan
manajemen, alat-alat mengajar atau dapat disimpulkan bila populasi adalah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga (Nasehudin dan Gozali, 2012). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditentukan oleh peneliti yang digunakan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Objek pada penelitian ini adalah karyawan PT XL Axiata Tbk Jakarta. Sedangkan populasi pada penelitian ini adalah 402 karyawan PT XL Axiata Tbk Jakarta di Menara Prima.
3.5.2 Sampel Sampel bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi. Pengambilan sampel dilakukakan apabila terdapat kendala yang tidak memungkinkan untuk diambil kesuluruhan dari populasi penelitian (Santoso, 2010). Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan
42 PT XL Axiata Tbk Jakarta sejumlah 81 orang dari 402 orang karyawan menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan maksimal 10%.
3.6 Metode Analisis Metode berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Metode menyangkut masalah kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi dari metode merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Sugiyono (2011), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Analisis regresi merupakan salah satu metodi uji regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan Penelitian
Metode Analisis
T-1
Regresi Sederhana
T-2
Regresi Sederhana
T-3
Regresi Sederhana
T-4
Regresi Berganda
Sumber: Penulis 3.6.1 Skala Likert Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala pengukuran skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
43 kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan. Satu indikator cukup mewakili satu atau lebih pertanyaan dan jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari sangat positif hingga sangat negatif. Untuk mengukur pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan 5 skala likert, yaitu poin 1 untuk sangat tidak setuju (STS) dan 5 untuk sangat setuju (SS). Skala dan kategori jawaban untuk five point scales yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat seperti tertera di bawah ini:
Tabel 3.5 Bobot Nilai Kuisioner Bobot Nilai Kuesioner
Pernyataan Kuesioner
1
Sangat Tidak Setuju
2
Tidak Setuju
3
Kurang Setuju
4
Setuju
5
Sangat Setuju
Sumber: Penulis
3.6.2 Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan. Menurut Notoatmodjo (2010), validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2006). Menurut Cooper (2006) validitas adalah ”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Ridwan (2004), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian- bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk mengetahui skor masing-masing item pernyataan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut: Dasar Pengambilan Keputusan :
44 -
Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
-
Jika r hitung tidak positif, dan r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
-
Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3.6.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item pernyataan dalam sebuah kuisioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statisik Cronbach Alpha. Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika Cronbach’s Alpha positif dan r Cronbanch’s Alpha > r table, maka variabel tersebut reliabel.
-
Jika Cronbach’s Alpha tidak positif dan r Cronbach Alpha < r table, maka variabel tersebut tidak reliabel.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji heterokedatisitas dan uji multikolinieritas.
3.6.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Distribusi sampling bisa memiliki distribusi yang normal dan tidak normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampel, maka data akan mendekati normal. Uji normalitas akan banyak digunakan dalam statistik inferensi untuk menentukan metode pengolahan data. Jika data berdistribusi normal, maka bisa
45 digunakan analisis parametrik, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan analisis statisik non parametrik. Data yang dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 dan terdapat juga gambar kurva normal.
Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika sig ≥ α, maka data tersebut berdistribusi normal.
-
Jika sig ≤ α, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Keterangan: α (alpha) = angka batas ketidakakuratan atau (1 – tingkat kepercayaan)
3.6.4.2 Uji Heterokedatisitas Uji heterokedatisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedatisitas yaitu dengan menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heterokedatisitas.
3.6.4.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan di antara variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen lebih dari satu.
Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.
-
Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.
46 3.6.5 Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain. Dimana data yang dimasukkan adalah data interval dan berdistribusi normal.
Tabel 3.6 Interpretasi nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Ridwan (2005)
Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), artinya tidak signifikan.
-
Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≥ Sig.), artinya signifikan.
3.6.6 Analisis Regresi Regresi linear merupakan alat untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel terikat dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
47 3.6.6.1 Regresi Linear Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2008) adalah:
Y’ = a + bX
Keterangan: Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), artinya tidak signifikan.
-
Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≥ Sig.), artinya signifikan.
3.6.6.2 Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Bentuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = β1X1 + β 2X2 + β 3X3 +e
48 Keterangan: β
: Koefisien regresi
Y
: Variabel terikat yaitu Turnover Intention
X1
: Variabel bebas yaitu Stres Kerja
X2
: Variabel bebas yaitu Beban Kerja
X3
: Variabel bebas yaitu Lingkungan Kerja
e
: Standart Error
Dasar Pengambilan Keputusan: -
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), artinya tidak signifikan.
-
Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≥ Sig.), artinya signifikan.
3.6.7 Uji Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
1. T-1 H0 = Tidak ada pengaruh secara parsial antara stres kerja (X1) terhadap turnover intention karyawan (Y). Ha = Ada pengaruh secara parsial antara stres kerja (X1) terhadap turnover intention karyawan (Y). Kriteria pengujian: -
Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho ditolak dan Ha diterima.
2. T-2 H0 = Tidak ada pengaruh secara parsial antara beban kerja (X2) terhadap turnover intention karyawan (Y). Ha = Ada pengaruh secara parsial antara beban kerja (X2) terhadap turnover intention karyawan (Y).
49 Kriteria pengujian: -
Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho ditolak dan Ha diterima.
3. T-3 H0 = Tidak ada pengaruh secara pasrsial antara lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention karyawan (Y). Ha = Ada pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention karyawan (Y). Kriteria pengujian: -
Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho ditolak dan Ha diterima.
4.
T-4
H0 = Tidak ada pengaruh secara simultan antara stres kerja (X1), beban kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention karyawan (Y). Ha = Ada pengaruh secara simultan antara stres kerja (X1), beban kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap turnover intention karyawan (Y). Kriteria pengujian: -
Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho diterima dan Ha ditolak.
-
Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5%, tingkat kepercayaan 95%) makan Ho ditolak dan Ha diterima.
3.7 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data terkumpul dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan pada PT XL Axiata Tbk Jakarta di Menara Prima, data tersebut akan digunakan untuk menganalisis pengaruh stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan di perusahaan tersebut. Hasil dari analisis tersebut akan diketahui apakah ada pengaruh antara stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover intention. Apabila stres
50 kerja, beban kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention karyawan, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan faktorfaktor stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja karyawannya dengan cara menciptakan strategi dan kebijakan-kebijakan yang baru untuk mengurangi tingkat turnover karyawan. Manajer harus memberikan kebijakan yang mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan karyawan, dengan cara memberikan jam kerja dan jadwal kerja yang fleksibel, memberi gaji dan kompensasi sesuai dengan kinerja karyawan, serta mengurangi beban pekerjaan yang berlebihan. Dengan diperolehnya gambaran tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para karyawan dan menjadi masukan bagi perusahaan.