BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Time horizon yang dilakukan oleh peneliti adalah cross sectional yang berarti penelitian ini dikumpulkan dalam kurun waktu satu kali dan mencerminkan potret dari suatu keadaan pada suatu saat tertentu, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Pada Tabel 3.1, terlihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk setiap tujuan penelitian.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
T-1
T-2
T-3
Jenis dan Metode
Unit Analisis
Penelitian
Time Horizon
Deskriptif – Studi Perusahaan
Cross
Kasus
Sectional
(PT. Cipta Mufida)
Deskriptif – Studi Perusahaan
Cross
Kasus
Sectional
(PT. Cipta Mufida)
Deskriptif – Studi Perusahaan
Cross
Kasus
Sectional
(PT. Cipta Mufida)
Sumber: Peneliti
42
43 Keterangan: T-1: Untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada PT. Cipta Mufida T-2: Untuk merumuskan alternatif strategi pada PT. Cipta Mufida T-3: Untuk mengetahui implementasi strategi pada PT. Cipta Mufida dalam meningkatkan daya saing perusahaan
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep
Indikator
Variabel
Ukuran
Formulasi
Perumusaan
•
Tahap Input
Matriks
Strategi
strategi
•
Tahap
IFE,
Bisnis
bisnis
Pencocokan
Matriks
Tahap
EFE,
Keputusan
Matriks
•
Skala Pengukuran Nominal
CPM, Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy Matriks QSPM Daya Saing
Mengukur
Perusahaan
keunggulan
Key Success
Matriks
Factors
CPM,
daya saing
Positioning
pada
Maps
perusahaan Sumber: Peneliti
•
Nominal
44 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini, berdasarkan sifatnya data yang digunakan peneliti adalah data kuantitatif, berdasarkan sumber data yang digunakan adalah data internal, berdasarkan cara perolehannya data diperoleh melalui data primer dalam bentuk kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung agar memperoleh keakuratan data; serta data sekunder melalui studi pustaka, literatur, dan internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan pengumpulan data adalah melalui: 1. Penelitian kepustakaan (library research) Yaitu metode penelitian yang didasarkan kepada bidang studi pustaka. Penulis mengumpulkan data dengan membaca serta mendapatkan sumbersumber ilmiah yang terdapat dalam buku-buku atau literatur-literatur yang erat hubungannya dengan pembahasan skripsi ini. 2. Penelitian lapangan langsung di PT. Cipta Mufida, yang meliputi: 1. Wawancara 2. Angket kuesioner Dalam penelitian ini, kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada 6 responden pengambil keputusan. 3. Pengamatan (observasi)
3.5 Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis dengan beberapa alat bantu antara lain menggunakan Matriks External Factor Evaluation (EFE), Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), dan Competitive Profile Matrix (CPM). Ketiga matriks tersebut berfungsi sebagai alat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Selain itu, Matriks Strength-WeaknessesOpportunities-Threats
(SWOT)
untuk
memperoleh
alternatif
strategi
bagi
perusahaan, Matriks Internal-External (IE) untuk melihat posisi perusahaan, Matriks Grand Strategy untuk mengetahui strategi alternatif berdasarkan pertumbuhan industri dan posisi kompetitif perusahaan, serta Quantitive Strategy Planning Matrix (QSPM) yang berfungsi dalam pemilihan alternatif strategi yang tepat bagi PT. Cipta Mufida. Serta Positioning Maps guna mengetahui posisi perusahaan pada persaingan.
45 Penulis juga menggunakan alat bantu untuk menentukan bobot pairwaised comparison1 AHP dengan alat bantu berupa software Expert Choice 11. Metode analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, adalah:
Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan
Metode Analisis
T-1
Matriks EFE, Matriks IFE
T-2 T-3
Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy, Matriks QSPM Matriks CPM, Positioning Maps
Sumber: Peneliti
3.5.1 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) Matriks EFE digunakan untuk menganalisis peluang dan ancaman utama yang dihadapi oleh perusahaan. Langkah kerja pada Matriks EFE, yaitu: 1. Membuat daftar faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang dan ancaman bagi perusahaan. 2. Menentukan bobot dari daftar faktor utama tersebut dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya, penentuan bobot menggunakan software Expert Choice 11. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. 3. Menentukan rating pada setiap faktor antara 1 sampai 4. Dalam penelitian ini, nilai rating mengartikan: 4 = Respons sangat bagus 3 = Respons di atas rata-rata 2 = Respons rata-rata 1 = Respons di bawah rata-rata 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor pada setiap faktor utama tersebut. 5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor bobot total.
46 3.5.2 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan utama yang dihadapi oleh perusahaan. Pada prinsipnya langkah kerja pada Matriks IFE sama dengan langkah kerja pada Matriks EFE, yaitu: 1. Membuat daftar faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal yang mencakup perihal kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan. 2. Menentukan bobot dari daftar faktor utama tersebut dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya, penentuan bobot menggunakan software Expert Choice11. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. 3. Menentukan rating pada setiap faktor antara 1 sampai 4. Dalam penelitian ini, nilai rating mengartikan: 4 = Sangat Kuat 3 = Kuat 2 = Lemah 1 = Sangat Lemah 4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor pada setiap faktor utama tersebut. 5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan total skor.
3.5.3 Analisis Competitive Profile Matrix (CPM) CPM mengidentifikasi pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan sampel. Matriks CPM mencakup berbagai isu internal maupun eksternal, karenanya peningkatan mengacu kepada kekuatan dan kelemahan. Dimana 4 = Sangat Kuat, 3 = Kuat, 2 = Lemah, dan 1 = Sangat Lemah. Faktor keberhasilan penting dalam matriks ini lebih luas karena tidak mencakup data spesifik atau faktual dan berfokus pada isu internal. Peringkat dan skor bobot total perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan sampel.
47 3.5.4 Analisis Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Didalam Matriks SWOT terdapat sembilan sel yang terdiri atas empat sel faktor kunci, empat sel strategi diberi nama SO, WO, ST, dan WT serta satu sel yang selalu dibiarkan kosong. Langkah dalam membuat Matriks SWOT antara lain, yaitu: 1. Menuliskan kekuatan kunci perusahaan. 2. Menuliskan kelemahan kunci perusahaan. 3. Menuliskan peluang kunci perusahaan. 4. Menuliskan ancaman kunci perusahaan. 5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan. 6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan. 7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.
3.5.5 Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE) Matriks IE berfungsi untuk melihat dimana posisi perusahaan. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu skor bobot total IFE pada sumbu x dan skor bobot total EFE pada sumbu y. Matriks IE memiliki tiga implikasi strategi bersama, yaitu: 1. Perusahaan yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai grow (tumbuh) dan build (berkembang). Strategi yang cocok antara lain strategi intensif dan strategi terintegrasi. 2. Perusahaan yang berada pada sel III, V, atau VII digambarkan dengan hold (memegang) dan maintain (mempertahankan). Strategi yang cocok dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII, atau IX dapat digambarkan sebagai harvest (panen) atau divest (divestasi). Strategi yang cocok dipakai yaitu penciutan dan divestasi.
48 3.5.6 Analisis Matriks Grand Strategy Matriks Grand Strategy merupakan alat bantu untuk merumuskan strategi alternatif perusahaan dengan memposisikan perusahaan di salah satu dari empat kuadran strategi. Dengan didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan. Kuadran pada Matriks Grand Strategy memiliki alternatif strategi, sebagai berikut: 1. Kuadran I: Strategi alternatif yang sesuai untuk perusahaan yang berada di kuadran ini adalah pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait. 2. Kuadran II: Strategi alternatif yang sesuai untuk perusahaan yang berada di kuadran ini adalah pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi, dan likuidasi. 3. Kuadran III: Strategi alternatif yang sesuai untuk perusahaan yang berada di kuadran ini adalah penciutan, diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, divestasi, dan likuidasi. 4. Kuadran IV: Strategi alternatif yang sesuai dengan perusahaan yang berada di kuadran ini adalah diversifikasi terkait dan diversifikasi tak terkait.
3.5.7 Analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) Kolom kiri Matriks QSPM terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal yang diperoleh dari Matriks IFE dan EFE. Terdapat enam langkah dalam pembuatan Matriks QSPM, antara lain: 1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan kunci internal serta peluang dan ancaman kunci eksternal perusahaan pada kolom kiri. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor internal dan eksternal sesuai pada Matriks IFE dan EFE. 3. Mengevaluasi matriks tahap kedua (pencocokan) dan mengidentifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.
49 4. Menentukan nilai daya tarik (Attractiveness Score-AS), dimana batasannya adalah: 4 = Daya tarik tinggi 3 = Daya tarik sedang 2 = Daya tarik rendah 1 = Tidak memiliki daya tarik 5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS), yang didapat dari perkalian bobot dengan Attractiveness Score (AS) pada setiap baris. 6. Menghitung Sum Total Atractiveness Score dengan menjumlahkan semua TAS pada setiap kolom QSPM. Nilai Sum TAS tertinggi dari alternatif strategi menunjukkan bahwa alternatif strategi tersebut
menjadi pilihan utama.
Sebaliknya, nilai Sum TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi tersebut menjadi pilihan terakhir.
3.5.8 Positioning Maps Positioning Maps digunakan untuk mengetahui pemosisian suatu perusahaan berdasarkan penilaian Key Success Factors yang diratakan sehingga didapatkan koordinat setiap perusahaan yang kemudian dijadikan grafik dengan bantuan software Microsoft Visio 2013. Setelah itu, dapat ditarik kesimpulan untuk dikembangkan menjadi sebuah ide untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Langkah dalam pembuatan Positioning Maps, adalah: 1. Memilih kriteria penting sesuai skala prioritas yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam industri. 2. Mempersiapkan diagram Positioning Maps tiga dimensional dengan kriteria yang spesifik di setiap sumbunya. 3. Mengidentifikasi area di Positioning Maps dimana produk atau jasa perusahaan dapat menjadi paling kompetitif di pasar target tertentu (carilah area yang kosong). 4. Mengembangkan sebuah rencana strategi untuk memposisikan produk atau jasa perusahaan secara tepat.