BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Variabel Penelitian & Hipotesis
3.1.1
Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi rasa aman. Definisi operasional
dari persepsi rasa aman dalam penelitian ini adalah rasa aman yang dipersepsikan oleh individu wanita dewasa muda yang berdomisili atau tinggal di Jakarta terhadap angkutan umum taksi. Nilai variabel ini diperoleh dari total skor skala Likert pada item alat ukur kuesioner mengenai persepsi rasa aman terhadap angkutan umum taksi. Terdapat penilaian secara langsung mengenai persepsi rasa aman wanita dewasa muda Jakarta perihal angkutan umum taksi dengan skala penilaian dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat tidak aman, tidak aman, aman atau sangat aman, dan terdapat skor rata-rata yang didapatkan dari masing-masing indikator berdasarkan dimensi-dimensi dalam faktorfaktor yang dapat mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang yaitu seperti indikator pengetahuan pemersepsi, pengalaman pemersepsi dan sikap pemersepsi yang sejatinya akan menentukan penilaian persepsi wanita dewasa muda Jakarta terhadap rasa aman terhadap angkutan umum taksi berdasarkan masing-masing indikator yang diukur dan yang mewakili komponen rasa aman yaitu psikis dan fisik.
3.2.
Subjek Penelitian dan Teknik Sampling
3.2.1
Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat gambaran persepsi rasa
aman wanita dewasa muda yang berdomisili atau tinggal di 5 kisaran wilayah Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara) terhadap angkutan umum taksi. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan kisaran rentang usia 20-40 tahun.
Partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
3.2.2
1.
Wanita.
2.
Dewasa muda.
3.
Berdomisili di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara).
Teknik Sampling Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengambilan sampel nonrandom / nonprobability sampling. Dalam metode pengambilan sampel nonrandom sampling / nonprobability sampling terdapat berbagai prosedur sampling, untuk penelitian ini peneliti memilih menggunakan prosedur pengambilan sampel secara accidental sampling (convenience sampling). Accidental sampling adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses (Santoso & Tjiptono, 2001), atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap sesuai atas apa yang diukur (Sugiyono, 2004).
3.3.
Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan pengumpulan
informasi data secara kuantitatif, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi rasa aman wanita dewasa muda Jakarta terhadap angkutan umum taksi. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini notabene melibatkan pengukuran yang dinyatakan dengan angka, dianalisis dengan metode statistika tertentu untuk kemudian mencari kesimpulan. Dalam penelitian ini juga digunakan analisis penelitian deskriptif. Prinsipnya, dalam analisis deskriptif dapat menggunakan analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan rata-rata dari hasil akhir (Sukmadinata, 2006), dan secara garis besar jenis tujuan analisis penelitian deskriptif adalah untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat (Nazir, 2005).
3.4.
Alat Ukur Penelitian
3.4.1
Alat Ukur Persepsi Rasa Aman
Alat ukur persepsi rasa aman wanita dewasa muda Jakarta terhadap angkutan umum taksi yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah kuesioner (angket) berskala Likert yang terdiri dari 1 item yang terdapat di bagian III yang mengukur penilaian persepsi rasa aman secara langsung terhadap angkutan umum taksi dengan 4 alternatif jawaban (‘’Sangat Tidak Aman, ‘’Tidak Aman, ‘’Aman, ‘’Sangat Aman). Kuesioner dipilih sebagai alat ukur karena memiliki beberapa kelebihan, pertama, penyusunan dan perumusan pertanyaan dapat disusun secara akurat mengikuti suatu sistematika yang sesuai dengan domain yang diukur; kedua, peneliti mampu mendapatkan sejumlah besar partisipan penelitian dalam jangka waktu yang cukup singkat; ketiga, kuesioner dapat mengurangi tekanan bagi subjek penelitian untuk memberikan respon secara cepat dan terjaminnya anonimitas (Neuman, dalam Iswari, 2007). Kemudian, terdapat 24 item dengan 4 alternatif jawaban (Favorabel: ‘’Sangat Tidak Setuju = 1, ‘’Tidak Setuju = 2, ‘’Setuju = 3, ‘’Sangat Setuju = 4; dan Unfavorabel: Sangat Tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2, Sangat Setuju = 1) yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu item nomor 1-10 perihal angkutan umum yang terdapat di bagian I mengukur dimensi perceived berdasarkan indikator sikap, item nomor 1-10 tersebut digunakan untuk penghitungan melalui bobot skor pada setiap item yang sama seperti yang terdapat di bagian II (item nomor 1-5) perihal taksi sehingga dapat menghasilkan skor rata-rata yang dapat mengukur sikap wanita dewasa muda Jakarta terhadap fasilitas di angkutan umum taksi yang menunjang rasa aman. Kemudian, item nomor 6-11 yang terdapat di bagian II mengukur indikator pengetahuan wanita dewasa muda Jakarta terhadap tindak kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi perceiver. Item nomor 11-14 yang terdapat di bagian II mengukur indikator pengalaman wanita dewasa muda Jakarta terhadap tindak kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi perceiver. Semua hasil item yang terdapat di bagian I dan II akan dihitung maisng-masing untuk menghasilkan skor rata-rata guna mengungkap pengukuran 3 indikator berdasarkan 2 dimensi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang (Robins, 1998), dan dua dimensi yang dapat mewakili komponen rasa aman Hall (dalam Zeisel, 1987) yaitu, psikis dan fisik.
Sebagai pembuka dari alat ukur ini terdapat kata pengantar yang berguna untuk memberikan penjelasan singkat kepada subjek partisipan penelitian mengenai tujuan dari penelitian. Selanjutnya dalam alat ukur ini terdapat data kontrol atau data responden yang berguna untuk mengetahui gambaran demografis dari subjek penelitian. Berikut ini adalah item-item yang terdapat dalam data responden tersebut yaitu, seperti: 1. Usia 2. Domisili di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara) 3. Pendidikan Terakhir (SD; SMP; SMA/SMK; Diploma; S1; S2; S3) 4. Bekerja (Ya / Tidak) 5. Pekerjaan (Pekerja; Mahasiswa Yang Bekerja; Mahasiswa Yang Tidak Bekerja; Ibu Rumah Tangga; Wiraswasta) 6. Belum pernah atau pernah menggunakan angkutan umum taksi di Jakarta (Belum Pernah / Pernah) 7. Frekuensi menggunakan angkutan umum taksi (≥ 3 hari/minggu; 1-2 hari/minggu; jika tidak ada angkutan umum lain; belum pernah)
3.4.2
Validitas dan Realibilitas Alat Ukur
3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes (Arikunto, 1999). Terdapat berbagai jenis validitas menurut (Sudijono, 2009), yang antara lain criterion related validity, construct validity, dan content validity: Validitas penelitian ini menggunakan tipe content validity yang berarti validitas dilakukan dengan menelaah apakah suatu alat ukur telah memuat sampel yang representative dari domain tingkah laku yang akan diukur (Aiken & Marnat, 2006). Tipe validitas pada alat tes ini juga menggunakan expert judgement oleh dosen pembimbing yang merupakan peneliti utama penelitian payung ini. Setelah melakukan expert judgement peneliti kemudian melakukan face validity kepada 10 responden wanita dewasa muda Jakarta untuk menguji keterbacaan dari alat ukur yang digunakan. Face validty menurut Shaugnessy dan Zechmeister (2007) adalah keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal atau pernyataan sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.
Selain itu, setelah melakukan face validity, peneliti melaksanakan pilot study dengan menyebarkan alat ukur kuesioner persepsi rasa aman terhadap angkutan umum taksi kepada 25 subjek wanita dewasa muda Jakarta yang terdapat di kisaran 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara) kemudian setelah data sampel dari subjek telah didapatkan selanjutnya ialah peneliti melakukan teknik pengujian validitas dengan menggunakan product moment dari Pearson.
3.4.2.2 Realibitas Alat Ukur Reliabilitas ialah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya secara empirik (Azwar, 2004). Dalam penelitian ini, terdapat uji realblitas yang hanya dilaksanakan satu pengujian yang oleh karena batasan minimum pada Cronbach Alpha yang sudah dapat diterima atau dapat dianggap reliable pada kisaran 0.700 untuk dapat diterima, dan di atas 0.800 untuk dianggap baik (Sekaran, 2006). Total terdapat 24 item yang dilakukan uji realibilitas, yaitu item 1-10 perihal angkutan umum yang mengukur sikap subjek, item 1-10 yang mengukur pengetahuan dan pengalaman subjek. Item berjumlah 24 pernyataan dan diujikan secara langsung kepada 25 subjek partisipan penelitian. Item nomor 1-10 perihal angkutan umum yang terdapat di bagian 1 mengukur dimensi perceived berdasarkan indikator sikap subjek, item nomor 6-11 yang terdapat di bagian II pada alat ukur kuesioner penelitian ini mengukur indikator pengetahuan subjek dan item nomor 12-14 yang terdapat di bagian II mengukur pengalaman subjek terhadap tindakan kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi individu yang bersangkutan (pemersepsi) atau perceiver. Kemudian, item nomor 1-5 perihal taksi yang terdapat di bagian II berguna untuk melakukan penghitungan dengan item-item yang serupa yang terdapat di bagian I namun perihal angkutan umum yang berguna untuk menghasilkan skor rata-rata dalam mengukur dimensi sasaran dari pemersepsi atau perceived berdasarkan indikator sikap subjek terhadap fasilitas di angkutan umum taksi yang menunjang rasa aman subjek. Realibilitas item-item perihal taksi disesuaikan dengan hasil dari uji realibilitas itemitem perihal angkutan umum, karena keduanya berguna untuk dilakukannya penghitungan dalam menghasilkan skor rata-rata yang mengukur indikator sikap subjek.
Terdapat item perihal penilaian persepsi rasa aman terhadap angkutan umum secara langsung yang hanya terdiri dari 1 item dengan pilihan jawaban ‘’sangat tidak aman; ‘’tidak aman; ‘’aman; ‘’sangat aman, 1 item tersebut tidak dilakukan uji realibilitas. Total terdapat 24 item yang dilakukan uji realibilitas, yaitu item 1-10 perihal angkutan umum dan item nomor 1-5 perihal taksi yang terdapat di bagian 2 yang melalui skor rata-ratanya mengukur sikap subjek, item 1-14 yang mengukur pengetahuan dan pengalaman subjek. Hasil uji coba realibilitas tersebut, mendapatkan reliabilitas sebesar :
Tabel 3.1 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Pengetahuan dan Pengalaman Subjek Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0.851 Sumber: Pengolahan Data SPSS.
Dari tabel 3.1 dapat dilihat nilai cronbach's alpha sebesar 0,851. Hal ini mengindikasikan bahwa alat
tes pada indikator pengetahuan dan pengalaman
berdasarkan dimensi individu yang bersangkutan (pemersepsi) atau perceiver dapat dianggap reliabel dengan adanya angka batasan minimum pada Cronbach Alpha, yang dapat diterima atau dapat dianggap reliable pada kisaran 0.700 untuk dapat diterima, dan di atas 0.800 untuk dapat dianggap baik (Sekaran, 2006).
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Sikap Subjek Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0.793 Sumber: Pengolahan Data SPSS
Dari tabel 3.2 dapat dilihat nilai cronbach's alpha sebesar 0,793. Hal ini mengindikasikan bahwa alat tes pada indikator sikap berdasarkan dimensi sasaran dari pemersepsi atau perceived dapat dianggap reliabel dengan adanya angka batasan
minimum pada Cronbach Alpha, yang dapat diterima atau dapat dianggap reliable pada kisaran 0.700 untuk dapat diterima, dan di atas 0.800 untuk dianggap baik (Sekaran, 2006). Pada hasil uji coba realibilitas ini, hasil reliabilitas menunjukan ketiga indikator dari masing-masing dimensi melewati nilai minimum batasan reliabilitas suatu alat tes yaitu pada kisaran 0.700 yang dapat diterima atau dapat dianggap reliable. Total item yang bertahan pada hasil uji realibilitas ini adalah 24 item, item nomor 1-10 perihal angkutan umum terdapat di bagian I dan item nomor 1-5 perihal taksi yang terdapat di bagian 2 yang melalui skor rata-ratanya mengukur indikator sikap berdasarkan dimensi perceived, item nomor 6-11 terdapat di bagian II mengukur indikator pengetahuan dan item nomor 12-14 terdapat di bagian II mengukur indikator pengalaman berdasarkan dimensi sasaran dari pemersepsi atau perceiver.
3.5.
Setting Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan subjek pada penelitian ini sejatinya dilaksanakan di (luar)
lokasi atau wilayah dari berbagai macam tempat untuk dilakukannya penyebaran alat ukur kuesioner guna mendapatkan data sampel dari subjek penelitian yang dituju yaitu wanita-wanita dewasa muda (20-40 tahun) yang notabene berdomisili atau tinggal di kisaran 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara), dengan total subjek penelitian yaitu 500 subjek wanita dewasa muda dengan per wakilan masing-masing yaitu 100 subjek wanita dewasa muda Jakarta dari kisaran 5 wilayah di Jakarta tersebut. Pengambilan subjek yang menjadi partisipan dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur pengambilan sampel atau teknik sampling yaitu dengan accidental sampling yang dalam pengertiannya yaitu pengambilan sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses (Santoso & Tjiptono, 2001), atau sampel yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap sesuai atas apa yang diukur (Sugiyono, 2004). Pengambilan subjek penelitian beberapa diantaranya di lakukan di (luar) area yang antara lain seperti di area (luar) tempat peneliti menimba prodi ilmu psikologi yang dilakukan di kisaran area (luar) dari kampus anggrek dan syahdan Universitas Bina Nusantara atau BiNus University Jakarta Barat, lalu di kisaran area (luar) dari sekolah
yang dimiliki oleh Eyang dari peneliti dan Ibu/Pakde/Om/Tante peneliti yang menjadi staff di sekolah yang peneliti tuju yaitu di sekolah Al-Azhar Syifa Budi yang berlokasi di Kemang Jakarta Selatan, dan penyebaran alat ukur kuesioner juga dilaksanakan di kisaran area tempat tinggal atau komplek perumahan dari nenek/tante/sepupu peneliti yang berlokasi di Jl. Pancoran Indah, Komp. Liga Mas, Jakarta Selatan. Kemudian, selanjutnya di laksanakan di kisaran (luar) area dari kampus I Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang berlokasi di Jl. Hang Lekir I/8 Jakarta Pusat, kemudian di kisaran (luar) area tempat peneliti yang pada saat itu bersamaan bermaksud untuk membeli buku di toko buku yang dituju yaitu di area (luar) dari toko buku Gramedia Matraman yang berlokasi di Jl. Matraman Raya No.46-50 Jakarta Timur, dan yang terakhir peneliti menyebarkan kuesioner dengan bantuan kerabat yang juga kuliah di prodi yang sama yaitu psikologi, dengan penyebarannya di kisaran (luar) area dari kampus Universitas Bunda Mulia yang berlokasi di Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol Jakarta Utara. Maksud peneliti melakukan pengambilan subjek penelitian di (luar) dari area-area tersebut yaitu agar peneliti lebih mudah dalam melakukan pengambilan subjek penelitian wanita dewasa muda Jakarta yang memang berdomisili atau tinggal dari masing-masing 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara) tersebut.
3.6.
Blue Print
3.6.1
Blue Print Skala Persepsi Rasa Aman Tabel 3.3.
Blue Print Skala Persepsi Rasa Aman Beserta Urutan Nomor Item-Item Pernyataannya Yang Terdapat Pada Alat Ukur Kuesioner VARIBEL PERSEPSI RASA AMAN
Tiga Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Pembentukan Persepsi Seseorang, (Robins, 1998) :
Dua Komponen Rasa Aman Menurut (Hall dalam Zeisel, 1987) : (DIMENSI)
(DIMENSI)
Psikis
(INDIKATOR)
Sasaran dari persepsi atau perceived.
Disusun berdasarkan sikap dari pemersepsi.
Individu yang bersangkuta n (pemersepsi) atau perceiver.
Disusun berdasarkan pengetahuan pemersepsi.
Fisik
Favorabel
Unfavorabel
Favorabel
Unfavorabel
1, 2, 5
3, 4
6
7, 8, 9, 10
B a g i a n 1 6, 7, 8, 9, 10, 11
B a g i a Disusun n berdasarkan 2
12, 13, 14
pengalaman pemersepsi.
Disusun Perihal Taksi Yang Terkait Dengan Item-Item Pernyataan di Bagian 1 Pada Alat Ukur Kuesioner Untuk Dilakukan Penghitungan Skor Rata-Rata Dalam Menghasilkan Indikator Sikap Pemersepsi Berdasarkan Dimensi Perceived. Disusun Untuk Menilai Persepsi Rasa Aman Secara Langsung Terhadap Angkutan Umum Taksi, Dengan Pilihan Jawaban Apakah ’’Sangat Tidak Aman, Tidak Aman, Aman, Sangat Aman.
1, 2, 3, 4, 5
B a g i a n 2 1
B a g i a n 3
Sumber: Pengelolaan Penulis, 2013.
3.7.
Prosedur
3.7.1
Persiapan Penelitian
Persiapan peneliti dalam penelitian ini melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1.
Peneliti mencari teori yang tepat, berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan.
2.
Selanjutnya peneliti bersama dengan dosen pembimbing dalam payung penelitian ini membuat alat ukur yang disusun berdasarkan teori faktorfaktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang oleh Robins (1998) yaitu: (a) individu yang bersangkutan (pemersepsi) atau perceiver berdasarkan indikator pengetahuan dan pengalaman pemersepsi; (b) sasaran dari persepsi atau perceived berdasarkan indikator sikap pemersepsi; Selain itu, terdapat dua dimensi yang mewakili komponen rasa aman berdasarkan Hall (dalam Zeisel, 1987) yaitu, dimensi psikis, berupa terhindarnyadari rasa tidak tenteram, takut, dan khawatir; dan dimensi fisik; berupa terhindarnya dari ancaman kejahatan, baik terhadap fisik itu sendiri, jiwa maupun terhadap harta benda.
3.
Setelah dilaksanakannya expert judgement, peneliti melakukan face validity kepada 25 subjek partisipan penelitian yang dituju yaitu wanita dewasa muda Jakarta.
4.
Sebelum dilakukannya face validity kepada subjek yang dituju, peneliti meminta pendapat dari dosen pembimbing mengenai alat ukur penelitian ini. Setelah dosen pembimbing menyetujui penggunaan alat ukur tersebut, peneliti langsung menyebarkan alat ukur kuesioner kepada 25 subjek partisipan penelitian terlebih dahulu untuk memenuhi pelaksanaan uji pilot study, lalu setelah data sampel dari subjek pertisipan penelitian wanita dewasa muda Jakarta didapatkan, langkah selanjutnya adalah dilakukannya uji validitas dan realibilitas pada alat ukur ini, agar alat ukur persepsi rasa aman terhadap angkutan umum taksi yang peneliti digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan valid dan reliabel ketika akan dilakukannya penyebaran kembali untuk terakhir kalinya kepada 500 subjek wanita dewasa
muda Jakarta dalam mengukur persepsi rasa aman mereka terhadap angkutan umum taksi. 5.
Setelah alat ukur kuesioner penelitian ini sudah mendapatkan perhitungan analisis batasan nilai minimum pada uji validitas dan reliabilitasnya saat dilaksanakannya uji pilot study. Dari perhitungan uji coba tersebut dapat terlihat item-item yang dapat dianggap valid dan realiabel, guna dilakukannya penyebaran alat ukur kuesioner kembali untuk terakhir kalinya.
6.
Dalam pelaksanaan analisis reliabilitas pada saat uji pilot study, didapatkan hasil berupa tiga indikator berdasarkan dimensi perceiver dan perceived yaitu indikator pengetahuan, pengalaman, dan sikap yang dapat dianggap reliable pada saat dilakasanakannya uji pertama piloting study yang dikarenakan batasan minimum pada Cronbach Alpha pada tiga indikator tersebut yang sudah dapat diterima atau dapat dianggap reliable pada kisaran 0.700 untuk dapat diterima, dan di atas 0.800 untuk dianggap baik (Sekaran, 2006). Total terdapat 24 item yang dilakukan uji realibilitas, yaitu item nomor 1-10 perihal angkutan umum yang terdapat di bagian 1 dan item nomor 1-5 perihal taksi yang terdapat di bagian 2 pada alat ukur kuesioner penelitian ini dari skor rata-ratanya yang mengukur dimensi perceived berdasarkan indikator sikap subjek terhadap fasilitas di angkutan umum taksi yang menunjang rasa aman. Kemudian, item nomor 6-11 yang terdapat di bagian II pada alat ukur kuesioner penelitian ini yang mengukur indikator pengetahuan subjek terhadap tindakan kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi individu yang bersangkutan (pemersepsi) atau perceiver, dan item nomor 12-14 yang terdapat di bagian II yang mengukur indikator pengalaman subjek terhadap tindakan kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi individu yang bersangkutan (pemersepsi) atau perceiver.
3.7.2
Pelaksanaan Penelitian
3.7.2.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan peneliti selama 1 semester, yaitu pada semester 10 ini sampai dengan batas waktu atau dead-line pengumpulan tugas akhir skripsi atau laporan akhir penelitian yang notabene sudah harus dikumpulkan sebelum batas waktu yang telah ditetapkan oleh pihak jurusan dan Universitas Bina Nusantara.
3.7.2.2
Tahapan Pelaksanaan Penelitian Pada tahapan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan, hanya terdiri dari 4
tahapan, yaitu tahapan expert judgement, tahapan uji keterbacaan, tahapan uji coba atau pilot study, dan tahapan pengambilan data lapangan sebagai tahapan yang terakhir. Tahapan pertama yaitu menggunakan expert judgement oleh dosen pembimbing yang merupakan peneliti utama penelitian payung ini. Tahapan kedua setelah melakukan expert judgement, peneliti melakukan face validity kepada 5 responden wanita dewasa muda Jakarta untuk menguji keterbacaan dari alat tes yang digunakan.. Face validty menurut Shaugnessy dan Zechmeister (2007) adalah keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal atau pernyataan sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Selain itu, itu peneliti melakukan teknik pengujian validitas dengan menggunakan product moment dari Pearson. Tahapan ketiga, yaitu dilaksanakannya tahap uji coba atau pilot study , setelah melakukan face validity, dengan menyebarkan alat ukur kuesioner persepsi rasa aman terhadap angkutan umum taksi kepada 25 subjek wanita dewasa muda Jakarta yang terdapat dari kisaran 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara) kemudian setelah data sampel dari subjek telah didapatkan selanjutnya ialah peneliti melakukan teknik pengujian validitas dengan menggunakan product moment dari Pearson. Kemudian, setelah itu dilaksanakannya uji realibilitas yang hanya dilakukan satu kali pengujian, yang oleh karena batasan minimum dalam uji realibilitas yang pertama ini yaitu nilai Cronbach Alpha yang sudah dapat diangap diterima atau dapat dianggap reliable 0.700 untuk dapat diterima, dan di atas 0.800 untuk dianggap baik (Sekaran, 2006).
Tahapan yang terakhir yaitu tahapan keempat, tahapan yang dimana peneliti melakukan pengambilan data lapangan yang terakhir kepada 500 wanita dewasa muda (20-40 tahun) Jakarta setelah item-item pada alat ukur kuesioner ini telah dapat dianggap valid atau reliable. Bentuk alat ukur kuesioner ialah hard copy. Pengambilan data dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner, pengambilan data secara sejatinya kuantitatif terdapat dua jenis sumber data, yaitu primer / langsung, dan sekunder / tidak langsung. Oleh karena dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk pengambilan data dengan penyebaran kuesioner terhadap sumber data yaitu subjek wanita dewasa muda Jakarta dari kisaran 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara), maka sumber pengambilan data dalam alat ukur kuesioner ini dapat digolongkan sebagai sumber data primer, yaitu sumber data yang sifatnya langsung dengan memberikan data kepada pengumpul data atau partisipan (Iskandar, 2008; Sugiyono, 2012). Kuesioner (angket) yang digunakan ber-skala Likert yang terdiri dari 1 item yang terdapat di bagian III yang mengukur penilaian persepsi rasa aman secara langsung terhadap angkutan umum taksi dengan 4 alternatif jawaban (‘’Sangat Tidak Aman, ‘’Tidak Aman, ‘’Aman, ‘’Sangat Aman), dan 24 item dengan 4 alternatif jawaban (Favorabel: ‘’Sangat Tidak Setuju = 1, ‘’Tidak Setuju = 2, ‘’Setuju = 3, ‘’Sangat Setuju = 4; dan Unfavorabel: Sangat Tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2, Sangat Setuju = 1) yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu item nomor 1-10 perihal angkutan umum yang terdapat di bagian I mengukur dimensi perceived berdasarkan indikator sikap, item nomor 1-10 yang digunakan untuk penghitungan melalui bobot skor pada setiap item yang sama seperti yang terdapat di bagian II (item nomor 1-5) perihal taksi sehingga dapat menghasilkan skor rata-rata untuk mengukur sikap wanita dewasa muda Jakarta terhadap fasilitas di angkutan umum taksi yang menunjang rasa aman. Kemudian, item nomor 6-11 yang terdapat di bagian II mengukur indikator pengetahuan wanita dewasa muda Jakarta terhadap tindak kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi perceiver. Selanjutnya, item nomor 12-14 yang terdapat di bagian II mengukur indikator pengalaman wanita dewasa muda Jakarta terhadap tindak kriminalitas dan kecelakaan di angkutan umum taksi berdasarkan dimensi perceiver. Semua hasil item yang terdapat di bagian I dan II akan dihitung untuk
menghasilkan skor rata-rata guna mengungkap pengukuran 3 indikator berdasarkan 2 dimensi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang (Robins, 1998), dan dua dimensi yang mewakili komponen rasa aman Hall (dalam Zeisel, 1987) yaitu, psikis dan fisik. Pada saat dilakukannya penyebaran alat ukur kuesioner yaitu saat sebelum melakukan pemberian kuesioner kepada subjek partisipan penelitian untuk diisi, peneliti sebelumnya mengatakan kepada subjek wanita dewasa muda tersebut mengenai maksud peneliti meminta subjek wanita dewasa muda Jakarta tersebut untuk mengisi alat kuesioner penelitian ini, sekaligus meminta kesediaan subjek penelitian untuk meluangkan waktu untuk mengisi item-item pernyataan pada alat kuesioner penelitian ini tanpa adanya pemaksaan terhadap subjek penelitian tersebut, dan memberikan instruksi terhadap subjek penelitian dengan meminta mereka untuk memberi tanggapan atau mengisi item-item pernyataan melalui pemberian tanda centang (V) pada pilihan jawaban dengan total jumlah 26 item pernyataan mengenai persepsi rasa aman perihal angkutan umum taksi. Jika subjek penelitian tersebut kurang paham mengenai item-item pernyataan yang terdapat pada alat ukur kuesioner penelitian ini, maka peneliti dengan sigap langsung memberitahukan pengertian atau makna dari item pernyataan tersebut tanpa adanya maksud untuk melakukan intervensi atau mengarahkan subjek untuk memilih dari salah satu pilihan jawaban pada 4 pilihan jawaban yang tersedia di setiap item-item pernyataan yang terdapat pada alat ukur kuesioner persepsi rasa aman perihal angkutan umum taksi ini. Setelah mendapatkan total keseluruhan data sampel dari subjek-subjek partisipan penelitian yang dituju yaitu wanita dewasa muda Jakarta, maka selanjutnya dilakukan pemasukan data-data atau input data sampel yang berasal dari subjek partisipan penelitian yang notabene dalam bentuk numerik/angka/statistik yang kemudian data diolah dengan mempergunakan software statistic yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions/Statistical Package for Social Science) agar dapat dilakukannya analisis data secara deskriptif dalam laporan akhir penelitian ini.
3.7.2.3
Tujuan Pelaksanaan Penelitian
Tujuan waktu pelaksanaan dilakukan selama satu semester, yaitu agar dapat terpenuhinya penyelesaian laporan tugas akhir skripsi sebelum deadline atau waktu pengumpulan akhir dari laporan tugas akhir skripsi ini. Tujuan tahapan penelitian pada tahapan expert judgement ini kepada dosen pembimbing yang ahli atau paham pada ranah yang sama dalam konteks penelitian ini yaitu dalam ranah psikologi sosial, gunanya agar dalam proses pembuatan alat ukur, dapat dievaluasi oleh dosen pembimbing yang merupakan peneliti utama penelitian payung ini, yang sekiranya pada item-item perrnyataan yang terdapat pada alat ukur ini apakah sudah benar atau sudah dapat dikatakan cukup handal/tidaknya, komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya dalam mengukur variabel dari penelitian ini yaitu variabel persepsi rasa aman perihal angkutan umum taksi terhadap subjek penelitian yang dituju yaitu wanita dewasa muda yang berdomisili atau tinggal di kisaran 5 wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara). Tujuan tahapan uji keterbacaan atau face validity yaitu agar evaluasi pada itemitem pertanyaannya yang terdapat pada alat ukur kuesioner yang dilakukan kepada subjek penelitian wanita dewasa muda Jakarta di kisaran 5 wilayah di Jakarta, dengan maksud agar item-item pernyataan dalam alat ukur kuesioner ini tidak terlalu banyak kesalahan yang berarti, yang diketahui melalui evaluasi uji keterbacaan atau evaluasi dengan face validity. Dalam pengertiannya evaluasi dengan uji keterbacaan atau face validity adalah metode uji validitas guna melihat bagaimana alat ukur terlihat valid bagi responden yang mengerjakan alat ukur tersebut dan peneliti yang menggunakannya (Anastasi & Urbina, dalam Iswari, 2007). Tujuan penelitian pada tahapan uji coba atau pilot study, dengan dilakukannya uji validitas dan realibilitas pada alat ukur kuesioner penelitian ini dalam tahapan uji coba atau pilot study, yaitu agar saat alat ukur kuesioner penelitian ini ketika disebarkan kembali untuk pengambilan data akhir penelitian pada item-item pernyataannya yang didasarkan atas tiga indikator dalam setiap dimensinya masing-masing terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang (Robins, 1998) dan hal yang mewakili dua dimensi berdasarkan komponen rasa aman (Hall dalam Zeisel, 1987), yang terdapat pada alat kuesioner ini sejatinya sudah dapat dianggap valid dengan telah terpenuhinya nilai minimal dari uji validitas yaitu dengan nilai minimal yaitu
r=0,3 atau minimal 0,3 (Azwar, 2010), dan item pada tahapan uji pilot study sudah dapat dianggap realible dengan telah terpenuhinya nilai minimal cronbach alpha yaitu sebesar 0.70 – 0.80 untuk dapat dianggap reliable berdasarkan (Kaplan dan Saccuzo, 1982). Tujuan tahapan pengambilan data lapangan yang terakhir ini, yaitu agar data-data sampel yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner terhadap subjek partisipan penelitian yang dituju yaitu wanita dewasa muda (20-40 tahun) yang berdomisili atau tinggal di kisaran wilayah di Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara), dapat sesegera mungkin dilakukan pemasukan data-data atau input data sampel dari subjek penelitian dalam bentuk numerik/angka/statistik yang kemudian data diolah dengan mempergunakan software statistic yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions/Statistical Package for Social Science) agar secepat mungkin dapat dilakukannya analisis data akhir secara deskriptif dalam laporan akhir penelitian ini, sebelum deadline berakhir atau waktu akhir pengumpulan tugas akhir skripsi ini.
3.7.3
Teknik Pengolahan Data Setelah data terhimpun melalui pengisian pada alat ukur kuesioner penelitian
persepsi rasa aman terhadap angkutan umum taksi oleh subjek penelitian yaitu wanita dewasa muda (20-40 tahun) yang berdomisili atau tinggal di kisaran 5 wilayah Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara), dengan total subjek penelitian wanita dewasa muda Jakarta yaitu 500 responden yang terbagi rata dari masing-masing wilayah yaitu 100 responden dari kisaran 5 wilayah Jakarta (Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara), dan didapatkan data sampel dari subjek penelitian yaitu wanita dewasa muda Jakarta dalam bentuk angka-angka atau numerik yang berasal dari pengambilan data dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut, langkah selanjutnya yaitu kemudian data di input ke excel dan kemudian di input ke program/aplikasi/software statistic yaitu SPSS, guna untuk menguji validitas dan realibilitas dan guna memperoleh hasil akhir analisa data secara kuantitatif-deskriptive dalam laporan tugas akhir skripsi ini. SPSS sendiri dalam pengertiannya, menurut Priyanto, (2008) ialah program atau software yang digunakan untuk mengolah data statistik. SPSS sendiri adalah singkatan dari Statistical Product and Service Solutions yang diciptakan oleh Norman Nie lulusan Fakultas ilmu politik dari Stanford University.