BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Telaga Tahun 2013. 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal14 Mei –14 Juni 2013. 3.2 Rancangan Penelitian Dalam penelitian tentang pengaruh pemanfaatan Posyandu terhadap kesehatan Lansia, menggunakan jenis penelitian observasionaldimana dalam pengumpulan data tanpa melakukan intervensi atau perlakuan. Pada penelitian observasional dengan rancang bangun cross- sectional dimana variabel penelitian diukur hanya sekali saja, sehingga variabel mana yang sebagai penyebab dan akibat tidak dibedakan (Supriyanto dan Djohan, 2011). 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel penelitian Variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel Bebas (Independent) : Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat, jadi variabel independent adalah variabel yangmempengaruhi. Variabel independent terdiri dari Pemanfaatan Posyandu.
33
34
2.
Variabel Terikat (Dependent) : Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadiakibat karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2008). Variabel dependentadalah Kesehatan Lansia. 3.3.2 Definisi operasional variabel Pengaruh pemanfaatan Posyandu terhadap kesehatan Lansia dapat dilihat dari tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1: Definisi operasional variabel No 1.
Variabel penelitian Pemanfaatan Posyandu
Definisi operasional Kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
Indikator 1.Promotif Dengan sub indikator : - Gizi - Penyakit degeneratif - Kebugaran Jasmani - Kemandirian - Produktivitas 2.Preventif dengan sub indikator : - Deteksi dini - Pemantauan kesehatan lansia 3.Kuratif dengan sub indikator : - Pengobatan ringan
Alat ukur Kuisioner
Kriteria objektif 0=Tidak Pernah 1=kadangkadang 2=Sering 3=Selalu Dengan Kriteria: Baik : (50100%) Kurang baik: (≤50%)
Skala Ordinal
35
Lanjutan Tabel 3.1 No
Variabel penelitian
Definisi operasional
Indikator
Alat ukur
Kriteria objektif
Skala
4.Rehabilitatif dengan sub indikator : - Medis - Psikososial - Edukatif - Percaya diri 2.
Kesehatan Lansia
Suatu keadaan Lansia yang dapat memper tahankan kondisi fisik dan mental yang optimal serta tetap melakukan aktivitas sosial dan produktif
1.Biologis dengan sub indikator : - Bathing - Dressing - Moving - Kontinence - Toileting - Feeding
2.Psikologis dengan sub indikator : - Orientasi - Register - Perhatian dan berhitung - Mengingat kembali - Bahasa
Kuisioner
Indeks barthel 0=tidakmam pu 1=mampu sebagian 2=mampu total dengan penilaian kemandirian baik: skor 020 Penurunan kemampuan ADL : skor < 20 (Kemenkes: 2012) Hasil akhir : 0=salah 1=benar dengan kriteria penilaian : Skore benar(tidak ada gangguan) : 8-10 : Skore salah (ada gangguan) : 0-7
Ordinal
Nominal
36
Lanjutan Tabel 3.1 Variabel penelitian
No
Definisi operasional
Indikator 3.Sosial dengan sub indikator : - Adaptation - Partnership - Growth - Affection - Resolve
4.Spritual dengan sub indikator : - konsep tentang tuhan dan ketuhanan - sumber harapan dan kekuatan - praktik agama dan ritual - hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan
Alat ukur Kuisioner
Kriteria objektif APGAR Keluarga 0= tidak 1= ya dengan penilaian: 2,65 tersedia 0-2,5 kurang tersedia (Hasiya: 2008)
0= tidak pernah 1= ya kategori : Baik :0-8 Tidak baik :< 8
Skala Nominal
Nominal
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Lansia yang berumur 60 tahun keatas dan berada di wilayah Kecamatan Telaga tahun 2012 berjumlah 1.111 Lansia dari 7 desa.
37
3.4.2Sampel Sample adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2008). Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dilakukan dengan memilih sampel dan besar sampel dengan cluster sampling. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sample daerah, dan tahap berikutya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik pengambilan sampel nampak tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2: Teknik Pengambilan Sampel No
Desa
Dusun
Jumlah Lansia Terpilih
1
Bulila
41
2
Mongolato
I& II I & II
3
Luhu
I & II
41
4
Hulawa
I & II
41
5
Dulohupa
I & II
41
6
Pilohayanga
I & II
40
7
Pilohayanga Barat
I & II
40
14
285
JUMLAH
41
Berdasarkan tabel 3.2, dari 1 Kecamatan Telaga terdapat 7 desa. Hasil random pada masing-masing desa diperoleh 4-5dusun, dan pada masing-masing desa diambil 2 dusun. Jumlah dusun sebagai lokasi penelitian berjumlah 14 dusun dan setiap dusun diambil 40-41 responden.
38
Rumus
yang
digunakan
untuk
menghitung ∝
adalah(Supriyanto dan Djohan, 2011):n=
(
)
(
besarnya
sampel
) ∝/
(
)
Keterangan : n
= Besarnya sampel
N
= Besarnya populasi
P
= Anticipated Population Proportion ∝/
= Nilai Distribusi Normal baku = Kesalahan Absolut yang dapat ditoleransi
Berdasarkan rumus di atas, maka besarnya sampel dalam penelitian ini adalah: diketahui besar popolasi adalah 1.111 P =0,5 dengan nilai distribusi normal 1,96 dan d adalah 0,5 atau 5%. n= n=
, , ²(
, ( )
, ) . ,
, (
, )
. ,
n= 285. Berdasarkan hasil perhitungan sampel di atas, maka yang menjadi sampel untuk setiap dusun berjumlah 40-41 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah (1)Lansia berumur diatas >60 tahun; (2) bersedia menjadi responden; (3) Lansia yang memiliki keluarga; (4) Lansia yang berdomisili di wilayah Puskesmas Mongolato Kab. Gorontalo. Kriteria Eksklusi adalah (1) Lansia dengan kelainan fisik berat; (2) Lansia dengan gangguan psikiatri;(3) Lansia yang mengundurkan diri secara tiba-tiba saat penelitian berlangsung.
39
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian
ini
menggunakan
kuesioner
sebagai
instrumen.
Daftar pernyataan dalam kuesioner bersifat tertutup yaitu responden tinggal memberitanda terhadap alternatif jawaban yang dipilih.Metode penilaian pengaruh pemanfaatan Posyandu Lansia yang terdiri dari aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kesehatan Lansia yang terdiri dari biopsikososial dan spritual, menggunakan skala ordinal. Dalam pembuatan kuesioner, peneliti membuat bentuk pernyataan sendiri dengan dasar landasan teori promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Kuesioner ini terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu denganskala ordinal yaitu 0=Tidak Pernah, 1=kadang-kadang, 2=Sering, 3=Selalu, dengan kategori Baik: jika (50-100%) dan Kurang baik: (≤50%).Sedangkan untuk kesehatan Lansia yang terdiri dari biologis, psikologi, sosial dan spiritual, peneliti menggunakan kuisioner yang sudah dibakukan sesuai dengan pengakajian pada Lansia dengan menggunakan skala ordinal dan nominal. 3.6 Pengolahan Data Hasil pengumpulan data dalam penelitian diolah dengan proses sebagai berikut : 3.6.1 Editing Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data dan memeriksa keseragaman data.
40
3.6.2 Koding Proses koding terdiri atas : 1)Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban dan data perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol-simbol tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean); 2)Pengkodean dilakukan dengan memberikan nomor halaman, daftarpertanyaan, nomor variable, nama variable dan kode. 3.6.3 Tabulating Dilakukan untuk memudahkan dalam pengelolaan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga tabel mudah untuk dianalisa. Tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana maupun tabel silang. 3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabelitas 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah instrument terkait dengan keabsahan hasil pengukuran atau pengamatan (Suprianto dan Djohan, 2011).Sebelum digunakan untuk penelitian, kuesioner yang telah dibuat diuji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen yang dilakukan melalui dua tahap yaitu uji validitas dan uji reliabelitas. Uji validitas untuk kedua kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner pemanfaatan Posyandu dan kuisioner kesehatan Lansiamenggunakan rumus korelasi product moment pearson (Arikunto, 2006). Rumus : rxy =
n ∑ xy - ∑x ∑y {n∑x2 – (∑x)2}{n∑y2 – (∑y)2}
41
Keterangan : rxy
= Kolerasi x dan y
∑x
= Jumlah skor dalam sebaran x
∑y
= Jumlah skor dalam sebaran y
∑xy
= Jumlah hasil kali skor x dgn skor y yang berpasangan
∑x2
= Jumlah skor yang dikudratkan dari x
∑y2
= Jumlah skor yang dikuadratkan dari y
n
= Banyaknya subjek skor x dan skor y yang berpasangan
x
= Variabel bebas
y
= Variabel terikat
r
= Koefisien korelasi
Selanjutnya hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel Product moment dengan a=5%, jika rxy >rtabel maka alat ukur dinyatakan valid. 3.7.2 Uji Reliabelitas Reliabelitas adalah pengukuran berkaitan pada persoalan stabilitas dari alat ukur, kemantapan reading atau kekonstanan hasil pengukuran (konsistensi pengukuran). Uji reliabilitas antara pemanfaatan Posyandu dan kuisioner kesehatan Lansia pada penelitian ini menggunakan tehnik analisa dengan rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto, 2006). Rumus : ∑∝
k 1
r= k-1
∝
42
Keterangan : r
= Reabilitas instrument
k
= Banyaknya item pertanyaan
∑∝
=
∝
= Variabel total
Jumlah Variabel butir
Pernyataan dan pertanyaan dalam kuisioner telah di uji validitas dan reliabelitasnya dengan menggunakan SPSS, untuk kuisioner pemanfaatan Posyandu dengan nilai reliabelitas yaitu 0,632 dan terdapat 24 pernyataan yang valid, dan untuk kuisioner kesehatan Lansia pada aspek biologis menggunakan kuisioner indeks barthel, aspek psikologis menggunakan test mini mental state examination (MMSE), aspek sosial menggunakan Apgar keluarga, dan untuk aspek spritual menggunakan pengkajian spritual pada asuhan keperawatan Lansia. 3.7 Analisa Data Analisis data dilakukan dengan deskriptif untuk menganalisis distribusi frekuensi dengan menghitung frekuensi atau jumlah dan persentase dari aspek yang diukur. Analisis deskriptif juga ditujukan untuk menggambarkan indikator setiap variabel penelitian, berdasarkan kecenderungan tanggapan responden terhadap butir pertanyaan dalam instrumen penelitian. Untuk menguji hipotesis digunakan analisischi square untuk mengetahui pengaruh antar variabel.