BAB 3 Inti Penelitian 3.1
Sejarah Singkat Alamat Metro TV Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta 11520, Indonesia. Phone : (021)-583 000 77(Hunting) Fax : (021)-583 000 66 (General) : (021)-583 02139 (Redaksi) : (021) – 581 6216 (PR & Publicity) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi
mengenai kemajuan teknologi,
kesehatan,
31 pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang. Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang. Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :
32 - 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering ) - 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )
3.2
Visi dan Misi Visi Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan. Misi - Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika. - Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. - Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.
33 3.3
Struktur Organisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi
Sumber: Company Profile Metro TV
3.4
Logo & Arti Metro TV Gambar 3.3 Logo Metro TV
"Knowledge to Elevate" Sumber: Company Profile Metro TV
34 Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf ”O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf ”O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR –TV sebagai METROTV. Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV. Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal – hal sebagai berikut : · Simpel, tidak rumit · Memberi kesan global dan modern · Menarik dilihat dan mudah diingat · Dinamis dan lugas · Berwibawa namun familiar · Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis.
35 Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif. Selain menampilkan unsur simbol tks / huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang. - Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu : a) Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV. b) Telur Emas Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas. c) Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran. d) Elang Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun.
36 3.5
Target Audience Tabel 3.1 Target audience Metro TV Stasiun TV lain
Me-too product : 90% Entertainment 10% News Sign on – sign off 15-25% in house production target audience : all segment
Metro TV Berita/informasi : 70 % news 30% non news 24 hours 75-85% in house production target audience = segmented M/F, AB, 20+
Sumber: Company Profile Metro TV Keterangan: M/F : Male / female ; Pria / Wanita 20+ : Umur di atas 20 tahun Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan berbagai kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili, expenditure. Expenditure : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan. Expenditure terbagi dalam kelas-kelas: A1
= di atas Rp 3.500.000 / bulan
A2
= Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000 / bulan
B
= Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000 / bulan
C1
= Rp 1.250.001 – 1.750.000 / bulan
37 C2
= Rp 900.001 – Rp 1.250.000 / bulan
D
= Rp 600.001 – Rp 900.000 / bulan
E
= di bawah / sama dengan Rp 600.000 / bulan
3.6
Biro - Biro Metro TV Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat dengan daerah , saat ini Metro TV ada 6 kantor cabang biro yang terletak dikota – kota besar, antara lain di daerah : · Biro Yogyakarta · Biro Medan · Biro Makasar · Biro Surabaya · Biro Bandung · Biro Pekan Baru
3.7 Kategori/ Pembagian Program Metro TV Tabel 3.2 Kategori / Pembagian Program Metro TV NO
KATEGORI ACARA
JENIS
1
Entertainment
Variety Show
2
Entertainment
Music
3
Entertainment
Talkshow
PROGRAM ∙Welcome To BCA ∙Zona Memori ∙Democrazy ∙Oprah Winfrey Show
38 ∙Rachel Ray 4
Entertainment
Reality Show
∙Nanny 911 ∙Super Nanny
5
Fillers
News
∙Surya 16 Eksklusif Reports ∙B-News
6
Fillers
Others
∙Advertorial ∙Lensa Bisnis ∙Uang Anda
7
Information
Documentary
∙Inside ∙Metro Files ∙I Witness ∙News Maker ∙Archipelago ∙Zero to Hero ∙Journalist on duty ∙ Inovator
8
Information
Informercial
∙Signature properties ∙Puri Mnasion ∙Garden House Bukit Golf Mediterania ∙Ancol Mnasion ∙Residence 8 @Senopati
9
Information
Infotainment
∙Showbiz
39 10
Information
Skill/Hobbies
∙E Life Style ∙Otoblitz ∙Techno & Mobile
11
Information
Talkshow
∙Mario Teguh Golden ways ∙Kick Andy ∙Mata Najwa ∙Just Alvin ∙MDGS Insight ∙The Interview ∙Talk Indonesia ∙Provocative Proactive ∙Face 2 Face
12
Information
TV Magazine
∙Dunia Kita ∙Auto Zone
13
Information
14
News
Travel/Lifestyle/Leisure ∙Menu & Venue Feature
∙Secret Operation ∙Metro Highlights ∙Genta Demokrasi ∙Metro Realitas ∙Metro 10
15
News
Metro Hard News
∙Metro Hari Ini ∙Metro This Week
40 ∙Top Nine News ∙Metro Siang ∙Discover Indonesia ∙Metro Sore ∙Metro Pagi ∙Metro Malam ∙Megapolitan ∙Indonesia Now ∙Indonesia This Morning ∙Metro Xin Wen ∙Market Review ∙Bisnis Hari ini ∙Headline News ∙Jakarta-jakarta
16
News
Special News
17
News
Talkshow
∙Breaking News ∙Todays Dialogue ∙Suara Anda ∙Economic Challenges ∙Save Our Nation ∙8-11 Show
∙Editorial Media Indonesia
41
∙Public Corner ∙Tafsir Al Misbah
18
Realigious
Dilog
19
Sport
Journal/ Highlights
∙12 Pas ∙Metro Sport ∙Sport Club ∙Spirit Football
Sumber: Company Profile Metro TV 3.8 Hal-hal yang berlaku di Metro TV. Prosedur Yang Berlaku. 1. Public Relations Menulis dan mengedit. Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran berita, news feature, news letter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan script slide show,
artikel
perdagangan,
iklan
intitusional,
materi-materi
pendukung teknis lainnya. 2. Public Relations menjalin hubungan dengan media dan penempatan media. Mengontak media Koran, majalah, penulis freelance, dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh orang lain.
42 Merespon permintaan informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otoritas. 3. Public Relations membuat Riset. Mengumpulkan informasi tentang opini publik, trend, isu yang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari database di internet, jasa online, dan data pemerintah elektronik. Mendesain program riset, survey dan menyewa perusahaan riset. 4. Public Relations bekerjasama dengan Manajemen dan administrasi Memprogram dan perencanaan dengan bekerja sama dengan manajer lain, menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting dan tujuan, strategi dan taktik, menata personel, anggaran, dan jadwal program. 5. Public Relations mengadakan Konseling. Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik dan peraturan. Berkonsultasi dengan manajemen tentang cara mengatasi krisis, bekeja sama dengan pengambil keputusan untuk menyusun starategi mengelola isu-isu sensitif dan kritis. 6. Public Relations mengatur dalam Acara Spesial. Mengatur dan mengelola konfrensi pers, konvensi, open house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkemuka, program penghargaan, dan lain-lain. 7. Public Relations Berpidato.
43 Tampil di depan manajemen, melatih orang untuk berpidato, mengelola juru bicara. 8. Public Relations mengatur Produksi. Membuat saluran komunikasi seperti multimedia, seni, tipografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing, perekaman audiovisual. 9. Public Relations melakukan Training. Mengadakan pelatihan dan perekrutan untuk publik internal. 10. Public Relations sebagai Kontak. Sebagai penghubung dan mediator antara perusahaan dengan publiknya dan sebaliknya. 11. Public Relations Menciptakan dan menjaga identitas korporat, seperti logo, Corporate colours, company vehicle, employee uniform. 12. Public Relations menerima dan mengumpulkan masukan dari audience. Masukan dari audience akan di teruskan dalam rapat internal bulanan dengan manajemen. 3.9
Metode Pengumpulan Data
3.9.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat ini adalah deskriptif, yakni jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Menurut Elvinaro Ardianto (2010:60) metode deskripstif kualitatif yaitu mencari teori, bukan menguji teori, bukan hipotesis dan bukan verifikasi. Metode deskripstif kualitatif
44 menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi dan tidak berusaha untuk memanipulasi variabel. Metode deskripstif kualitatif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightsman dan Cook ( dalam Rakhmat. 2002) sebagai penelitian insightmulating, yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Peneliti tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawsan baru sepanjang penelitian. Penelitiannya terusmenerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasiinformasi baru ditemukan. Hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru muncul dalam penelitian ( diadaptasi dari Rakhmat. 2002: 25-26, kendati Rakhmat menyebutnya tetap metode deskripstif kualitatif karena dari uraian deskripstifnya, terlihat pula nuansa kualitatif walau peneliti tidak sepenuhnya menjadi instrumen kunci penelitian, seperti halnya dalam penelitian kualitatif). Bila dikaitkan dengan penelitian ini, maka penulis ingin memaparkan secara deskriptif tentang peranan Public Relations Metro TV dalam upaya Rebranding Metro TV. 3.10
Permasalahan Yang Ada
45 Permasalahan dalam penelitian ini adalah peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV, maka metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Karena deskriptif kualitatif ialah teknik penelitian dengan cara observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Alasan pemilihan teknik penelitian deskriptif kualitatif, karena penulis ingin mengetahui secara langsung peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. Bila dikaitkan dengan masalah penelitian, maka pengertian deskriptif kualitatif merupakan metode yang cocok untuk penelitian ini. 3.11
Penentuan Key Informan dan Informan Untuk memperoleh data guna melengkapi penelitian ini, Penulis melakukan wawancara mendalam dengan key informan dan informan. Berkaitan dengan penentuan key informan dan informan dalam masalah pokok penelitian ini, penulis menetapkan : 1. Manager Public Relations Metro TV yakni Ibu Henny Puspitasari, Hal ini dikarenakan key informan menguasai dan dapat Memberikan informasi dan pendapat yang luas tentang aktivitas peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. 2. Staff Public Relations Metro TV, yakni Retno Wulandari yang senantiasa selalu bekerjasama dalam hal proses aktivitas Public Relations, dimana mereka lebih mengetahui banyak hal tentang Struktur perusahaan dan kondisi serta upaya Rebranding.
46 3.
Staff Public Relations Metro TV, yakni Gita Ayu yang senantiasa selalu bekerjasama dalam hal proses aktivitas Public Relations, dimana mereka lebih mengetahui banyak hal tentang Struktur perusahaan dan kondisi serta upaya Rebranding.
3.12 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini memerlukan data atau keterangan-Keterangan yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder, yang akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Data Primer a.Wawancara Salah satu sumber informasi deskriptif kualitatif yang sangat penting ialah wawancara. Menurut Djam’n Satori (2010:130) Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informan secara holistic dan jelas dari informan. Penulis melakukan wawancara langsung dan mendalam dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu Manager Public Relations Metro TV sebagai key informan dan staff Public Relations Metro TV sebagai informan. Wawancara sangat penting dilaksanakan dalam proses pengumpulan data. Penulis melakukan wawancara dengan key informan dan informan dengan sengaja datang berdasarkan jadwal yang ditetapkan sendiri untuk melakukan wawancara dengan key informan dan informan. Penulis tidak
47 sedang observasi partisipasi dan tidak terlibat intensif, tetapi dalam kurun waktu tertentu, penulis bisa datang berkali-kali untuk melakukan wawancara. Berdasarkan uraian diatas, penulis memahami bahwa salah satu bentuk wawancara bersifat bertahap, Dalam hal ini teknik wawancara yang penulis gunakan adalah teknik wawancara bertahap sifatnya tetap mendalam, tetapi dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan pokok atau dengan kata lain dari bertahap bisa disebut juga wawancara bebas terpimpin atau terarah, yaitu wawancara dengan merujuk pada pokok-pokok wawancara. Dimana penulis dapat memperoleh fakta-fakta dari pendapat informan mengenai peristiwa yang diteliti. Dengan melakukan wawancara ini penulis akan meneliti peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. b. Jenis Observasi non partisipasif yang dilakukan di Lapangan. Penulis juga melakukan pengamatan langsung di Metro TV. Walaupun penulis tidak terlibat secara langsung dalam peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. Melalui saran dari key informan dan informan setelah mewawancara, peneliti sering kali mendapat petunjuk untuk melakukan observasi untuk memperkaya data. key informan dan informan dapat diminta sarannya untuk membantu mengidentifikasi fokus observasi yaitu untuk mengetahui bagaimana peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. Jadi observasi merupakan sumber bukti lain yang dapat diperoleh penulis bagi deskriptif kualitatif, yang dalam hal ini yaitu peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV.
48 B. Data Sekunder Hasil yang diperoleh penulis melalui arsip, dokumen, hasil wawancara melalui tape recorder dan tulisan menggunakan kertas dan pena yang bersumber dari Public Relations Metro TV serta data kepustakaan yang penulis ambil dari buku-buku dan kamus. Data yang langsung di peroleh berupa: - Company Profile - Press Release - Surat Undangan Rebranding 3.13 Teknik Validasi Data Triangulasi Teori Ide tentang Triangulasi bersumber dari ide tentang multiple operationism yang mengesankan bahwa kesahihan dan kevalidan temuan-temuan dan tingkat konfidensinya akan dipertinggi oleh pemakaian lebih dari satu pendekatan untuk pengumpulan data. Menurut Lincoln dan Guba (1981:307) yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2010:331), Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
49 3.14
Teknik Analisa Data Analisis
data
ialah
mengatur,
mengurutkan,
mengelompokkan,
memberikan kode dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data dilakukan dalam suatu proses. Pelaksaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Selain menganilisis data, peneliti juga perlu dan masih mendalam kepustakaan guna menginformasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali ditemukan ( Moleong, 2001:103-104). Menurut Afifudin dan Saebani (2009), prinsip pokok analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. 3.15 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penulisan penelitian skripsi untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah mulai tanggal 21 Maret sampai 14 April 2011 mulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB. 2. Tempat Penelitian Metro TV adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertelevisian dan perusahaan ini beralamat di jalan Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya, Kebon Jeruk.
50 3.16 Definisi Konsep 1. Peran Public Relations Adalah tugas utama yang harus dilaksanakan oleh seorang Public Relations untuk mencapai tujuan di dalam perusahaan atau organisasi. Tugasnya adalah sebagai communicator antara perusahaan yang diwakili dengan publiknya, membina relationship yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 2. Peran Public Relations Dalam upaya Rebranding Public Relations lebih mengarah untuk memberikan kepercayaan konsumen yang lebih luas terhadap ekuitas sebuah merek. 3.17 Fokus Penelitian 1. Peran Public Relations a. Penasihat Ahli (Expert prescriber). - Praktisi Public Relations harus memiliki kemampuan atau skill yang
tinggi
khususnya
dalam
bidang
komunikasi
dan
kehumasan. - Public Relations harus dapat membantu mencarikan Solusi dalam
penyelesaian masalah yang Berhubungan dengan
publiknya. - Public Relations harus memberikan nasehat kepada top manajemen dalam merumuskan kebijakan yang akan diambil.
51 - Public Relations harus mempunyai kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan serta teknik-teknik komunikasi lainnya. b. Fasilator Komunikasi (Communications fasilitator). - Public Relations bertindak sebagai manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. - Public Relations harus mampu menciptakan Komunikasi secara timbal balik dan diharapkan oleh publiknya. - Public Relations harus mampu menjaga dan Menciptakan komunikasi timbal balik tersebut pengertian,
mempercayai,
dapat
menghargai,
tercipta saling mendukung
dan
toleransi yang baik dari kedua belah pihak. - Public Relations harus menghindari terjadinya Kesalahfahaman atau miss understanding dalam kegiatan komunikasi. c. Fasilator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving process fasilitator). - Peranan Public Relations dalam proses pemecahan Persoalan Public Relations ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam manajemen. - Sebagai penasihat (advisor) hingga mengambil Tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. - Kontribusi dalam suatu perusahaan sangat Dibutuhkan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan publiknya.
52 -
Dalam memberikan solusi atau jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapinya tidak merugikan kedua belah pihak.
d. Teknisi Komunikasi (Communication technician). -
Peranan Communication technician ini menjadikan Public Relations
sebagai
journalistin
resident
yang
hanya
menyediakan layanan teknisi komunikasi. -
Peran Public Relations harus mampu menciptakan sistem komunikasi organisasi yang sehat dan komunikatif.
-
Secara teknis komunikasi, Public Relations harus Mampu menyediakan sarana atau media yang dapat Dipergunakan dalam penyampaian informasi tentang perusahaan baik internal maupun eksternal.
-
Penerbitan media komunikasi yang diterbitkan bisa Dijadikan sebagai media komunikasi internal maupun eksternal, khususnya kepada pelanggan.
2. Peran Public Relations Dalam Rebranding a. Memberikan Edukasi kepada konsumen: - edukasi mengenai penggunaan produk yang sudah di luncurkan. - edukasi mengenai pruduk yang akan di luncurkan. - edukasi manfaat produk. b. Meluncurkan merek atau produk: - meluncurkan kembali merek-merek lama. - meluncurkan produk baru sebelum iklan komersial.
53 c. Membangun event merek: - agar lebih dikenal konsumen. d. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen: - mengembangkan akses informasi konsumen ke perusahaan. - menindak lanjuti keluhan, baik langsung maupun dari surat pembaca. e. Membantu media melakukan tes produk: - memberi edukasi kepada media mengenai produk. - memberi pemecahan terhadap cara-cara penggunaan. f. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk: - membuka kesempatan kunjungan pabrik untuk media dan masyarakat. - melakukan kunjungan ke media atau tempat-tempat untuk mensosialisasikan fungsi dan kelebihan produk. - memberi kesempatan media dan masyarakat untuk mengetes sendiri kehebatan produk. g. Mengumumkan pengunaan tekhnologi yang digunakan oleh produk: - memberikan harapan pada konsumen mengenai fungsi teknologi terhadap merek. - menjelaskan komitmen produk untuk menggunakan teknologi tersebut.
54 3.18 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk mencari alternatif pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. Dan untuk mengetahui secara lebih jelasnya maka penulis melakukan penelitian ini melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi langsung di departemen Public Relations Metro TV. Melalui wawancara penulis mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dilakukan dengan Manager Public Relations Metro TV sebagai key informan dan staff Public Relations Metro TV sebagai informan. Penulis juga melakukan pengamatan langsung di Metro TV. Walaupun penulis tidak terlibat secara langsung dalam peranan Public Relations dalam upaya Rebranding Metro TV. Tetapi peneliti sering kali mendapat petunjuk untuk melakukan observasi untuk memperkaya data. Penelitian ini, memberikan penulis banyak pengetahuan mengenai bagaimana peranan Public Relations dalam upaya Rebranding pada suatu perusahaan dan bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain. Walaupun sulit, penulis berusaha sebisa mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Penulis bertemu dengan orang dan komunitas baru yang sangat terbuka, sehingga dapat berdiskusi tentang hal apapun. Penulis juga belajar cara mengatur waktunya dan jadwal hariannya, sehingga membuat penulis lebih teliti, cekatan dan giat serta menjadikan penulis dapat bekerja secara individual maupun secara tim.