BAB 3 Aspek Teknis dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Losmen Mulia terletak di: Alamat
: Jalan Lintas Selatan,DesaSiauMerah
Kecamatan
: SilatHilir dengan Ibukota Kecamatan Nanga Silat, daerah ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Simpang Silat
Kabupaten
: Kapuas Hulu
Provinsi
: Kalimantan Barat
Berikut ini penulis menyajikan gambar site plan Losmen Mulia yang terlihat pada Gambar 3.1, gambar kotak berwarna hitam adalah gedung Losmen Mulia dan kotak di sebelah kanan gedung Losmen Mulia adalah rumah sanak saudara dari Pemilik Losmen Mulia. Kedua gedung ini terdaftar dalam 1 akta tanah yang sama.
Gambar 3.1 Site Plan Losmen Mulia Sumber :Hasil Modifikasi (2014) 43
44
Jalan Lintas Selatan adalah akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.Oleh karena itu, jalan ini selalu ramai dilewati oleh truk yang membawa muatan barang maupun para pendatang. Lokasi Losmen Mulia adalah di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kapuas Hulu.Akan tetapi, Losmen Mulia hanya berjarak ±500 m dari perbatasan Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu.Lokasi Losmen memiliki jarak yang lebih dekat ke arah Ibukota Kabupaten Sintang yaitu Sintang daripada ke Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu yaitu Putussibau. Berikut adalah gambar perbatasan Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta gambar situasi Jalan Lintas Selatan.
Gambar 3.2 Perbatasan Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Gambar 3.3 Situasi Jalan Lintas Selatan Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
45
3.2 Analisa Kondisi dan Karakteristik Site 3.2.1 Kalimantan Barat Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat (2013) menyebutkan beberapa informasi mengenai Provinsi Kalimantan Barat, yaitu: 1. Letak dan Luas Wilayah Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan yaitu di antara 20 08 LU hingga 30 05 LS serta diantara 1080 0 BT hingga 1140 10 BT. Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini menyebabkan Kalimantan Barat tepat dilalui oleh Garis Khatulistiwa (garis lintang 00) tepatnya di atas Kota Pontianak. Kalbar adalah salah satu dari daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi. Batas-batas wilayah Kalbar yaitu di sebelah utara dengan Serawak Malaysia Timur, di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kalimantan Timur dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Selat Karimata. Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang secara resmi telah memiliki akses jalur darat untuk masuk dan keluar dari luar negeri. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalbar dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak - Entikong - Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan. (Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, t.th.). Di sebelah utara Kalbar terdapat empat Kabupaten yang langsung berhadapan dengan negara jiran yaitu Kabupaten Sambas, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang, Kapuas Hulu. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53% dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Dilihat dari besarnya wilayah, Kalimantan Barat termasuk Provinsi terbesar keempat setelah pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan Timur (202.440 km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).Dilihat dari luas menurut Kabupaten/Kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten Ketapang (35.809 km2 ata 24,39 persen) kemudian diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 persen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen),
46
sedangkan sisanya tersebar pada 9 (sembilan) Kabupaten/Kota lainnya. Gambar 3.4 menunjukkan persentase luas wilayah berdasarkan Kabupaten/Kota di Kalbar sebagai berikut:
Gambar 3.4 Persentase Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Kalbar Sumber : BPS Kalimantan Barat (2011)
47
: Lokasi Losmen Mulia Gambar 3.5 Peta Kalimantan Barat Sumber : BPS Kalimantan Barat (2011)
2. Topografi Daratan Kalimantan Barat secara umum, merupakan dataran rendah dengan ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove.
3. Sungai dan Danau Daerah Kalimantan Barat mendapat julukan Provinsi Seribu Sungai.Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil
48
yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. Sungai besar utama adalah Sungai Kapuas, yang juga merupakan sungai terpanjang di Indonesia (1.086 km), yang mana sepanjang 942 km dapat dilayari. Sungai-sungai besar lainnya adalah: Sungai Melawi, (dapat dilayari 471 km), Sungai Pawan (197 km), Sungai Kendawangan ( 128 km), Sungai Jelai (135 km), Sungai Sekadau (117 km), Sungai Sambas (233 km), Sungai Landak (178 km). Jika sungai-sungai sangat menonjol jumlahnya di Kalimantan Barat, maka sebaliknya yang terjadi dengan danau. Dari danau-danau yang ada hanya dua yang cukup berarti. Kedua danau ini adalah Danau Sentarum dan Danau Luar I yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu. Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 hektar yang kadang-kadang nyaris kering di musim kemarau, serta Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar 5.400 hektar. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek wisata.
4. Gunung-gunung Dipengaruhi oleh dataran rendah yang amat luas, maka ketinggian gununggunung relatif rendah serta non aktif. Gunung yang paling tinggi adalah gunung Baturaya di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang yang mempunyai ketinggian 2.278 meter dari permukaan laut, jauh lebih rendah dibanding Gunung Semeru (Jatim, 3.676 meter) atau Gunung Kerinci (Jambi, 3.805 meter).
5. Penggunaan Tanah Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (42,32%) dan padang/semak belukar/alang-alang (34,11%). Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu seluas 1.964.491 ha, sedangkan padang/semak belukar terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu seluas 1.374.145 ha. Sementara itu areal perkebunan mencapai 1.574.855,50 atau 10,73 %.
49
3.2.2 Kabupaten Kapuas Hulu Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu (2013), luas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu adalah 29.842 km2 atau setara dengan 20,33% dari Luas Provinsi Kalimantan Barat. Pada tahun 2012, suhu udara rata-rata di Kabupaten Kapuas Hulu berkisar antara 21,20C - 35,40C. Struktur geografis Kabupaten Kapuas Hulu secara umum berada pada wilayah dataran cukup tinggi dan letaknya relatif dekat dengan garis khatulistiwa menyebabkan tingginya suhu udara di daerah ini.Kelembapan udara di daerah Kabupaten Kapuas Hulu rata-rata bervariasi antara 77% hingga 87%. Jenis tanah yang ada di daerah Simpang Silat, Kabupaten Kapuas Hulu adalah tanah padat, yang memiliki struktur yang sangat kuat sehingga untuk membangun Losmen Mulia tidak memerlukan kayu cerucuk sebagai pondasi. Berikut Penulis sajikan Peta Kabupaten Kapuas Hulu pada Gambar 3.6
50
Lokasi Losmen Mulia
Gambar 3.6 Peta Kabupaten Kapuas Hulu Sumber : BPS Kabupaten Kapuas Hulu (2013)
3.2.2 Kabupaten Sintang Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang (2013), Kabupaten Sintang merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, khususnya negara bagian Serawak. Wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung adalah Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan Ketungau Hulu. Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Luas wilayah Kabupaten Sintang adalah 21.635km2.Kabupaten Sintang merupakan kabupaten ketiga terbesar setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Sebagian besar daerahnya adalah wilayah perbukitan.Kabupaten Sintang memiliki intensitas curah hujan dan kelembapan yang cukup tinggi, terutama
51
dipengaruhi oleh keadaan daerah yang berhutan tropis. Pada tahun 2012, temperatur udara di Kabupaten Sintang berkisar antara 230C – 33,40C. Berikut penulis menyajikan peta Kabupaten Sintang pada Gambar 3.7
Gambar 3.7 Peta Kabupaten Sintang Sumber : BPS Kabupaten Sintang (2013)
3.3 Aksesibilitas dan Transportasi Aksesibilitas untuk mencapai Losmen Mulia dari Pontianak (ibu kota Provinsi Kalimantan Barat) ke Losmen Mulia yang berada di Simpang Silat, Kabupaten Kapuas Hulu dapat melalui jalur darat, sungai dan udara. Jika menggunakan transportasi lewat darat dan sungai diperlukan jarak tempuh yang cukup jauh dan waktu yang panjang. Pada transportasi lewat jalur darat akan memakan waktu ±11 jam, transportasi lewat jalur sungai akan memakan waktu ±3 hari 3 malam, akan tetapi jika lewat udara hanyalah 37 menit di pesawat dan menyambung 1 jam 30 menit lewat jalur darat. Ada tiga jenis transportasi yang dapat digunakan untuk mencapai Losmen Mulia, yaitu:
52
1. Lewat Darat Jalan yang ditempuh untuk mencapai Simpang Silat masih perlu dibenahi oleh Pemerintah karena ada jalan yang sudah menggunakan aspal ada pula yang masih berupa tanah merah dan ada yang masih beraspal namun sudah mulai rusak seperti banyaknya lubang sehingga sangat tidak disarankan untuk menggunakan mobil dengan ground clearance rendah. Mobil seperi Toyota Kijang, Toyota Avanza dan Toyota Innova banyak menjadi pilihan orang-orang yang memilih jalur darat. Jalan-jalan tersebut seringkali rusak karena merupakan jalan utama yang selalu dilalui oleh mobil dan truk yang membawa berbagai hasil hutan dari daerah penghasil ke pabrik di daerah sekitar atau di daerah kota seperti sawit, karet, dan batu kemenyan (digunakan untuk memproduksi semen). Total jarak yang ditempuh lewat jalur darat dari kota Pontianak ke Losmen Mulia adalah ±387km dan waktu yang dibutuhkan adalah ±11 jam, dengan perincian sebagai berikut : a. Jarak dari kota Pontianak ke Kabupaten Sintang adalah 387km Dari Kota Pontianak – Ambawang – Batang Tarang – Sosok – Bodok – Sanggau – Semuntai – Sekadau – Sintang – Simpang Silat b. Jarak dari Perbatasan ke Losmen Mulia Lokasi Losmen Mulia sangatlah dekat dengan Perbatasan antara Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu yaitu hanya ±500 m. Akses jalan dari Kota Pontianak ke Kabupaten Kapuas Hulu memiliki medan yang cukup menantang, karena belum semua jalan telah diperbaiki dan diaspal oleh pemerintah. Selain itu, jalur ini adalah jalur yang selalu dilewati oleh truk kontainer bermuatan besar yang membawa hasil sumber daya dari satu daerah ke daerah lainnya. Hasil sumberdaya itu dibawa ke pabrik-pabrik yang lokasinya tersebar di berbagai daerah sekitar ataupun ke daerah perkotaan. Akses jalan darat yang masih memerlukan perhatian pemerintah untuk diperbaiki adalah di daerah Batang Tarang dan Sanggau. Akses jalan darat yang masih berupa tanah merah ini cukup sulit untuk dilewati terutama ketika dalam keadaan hujan.Pada Gambar 3.8 adalah foto akses jalan darat di di tanah merah dan tanah aspal.Pada Gambar 3.9 adalah foto akses jalan di sekitar Losmen Mulia
53
Gambar 3.8 Akses Jalan Berupa Tanah Merah dan Tanah Aspal Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Gambar 3.9 Akses Jalan di Sekitar Losmen Mulia Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014) Terdapat beberapa alternatif pilihan jenis transportasi melalui jalur darat, pilihan dapat disesuaikan dengan jumlah orang yang melakukan perjalanan dan harga yang diinginkan, yaitu: a. Bis Damri dan Alegra adalah bis yang seringkali menjadi pilihan. Harga yang dipatok adalah di antara Rp 150.000,- hingga Rp 200.000,- per orang. Jika permintaan meningkat, tarif harga bis cenderung akan meningkat.
54
Gambar 3.10 Bis Damri dan Alegra Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
b.
Taxi Setiap travel agent menggunakan mobil yang berbeda, akan tetapi kebanyakan travel agent memilih menggunakan mobil Toyota Avanza dan Toyota Innova. Harga yang dipatok juga berbeda-beda dan berada pada kisaran Rp 200.000,hingga Rp 250.000,-/orang, tergantung dari banyaknya permintaan.
c. Penyewaan Mobil Harga untuk penyewaan mobil adalah ± Rp 300.000,- per hari. Jika ingin menyewa supir maka biaya tambahannya adalah ± Rp 200.000, sehingga total biaya penyewaan mobil dan supir adalah ± Rp 500.000,-. Biaya ini belum termasuk biaya penggunaan bensin yang akan ditanggung oleh penyewa.
d. Mobil Pribadi Untuk menuju Simpang Silat dari Kota Pontianak jumlah bensin yang diperlukan adalah ±60L, dengan harga bensin Rp 6.500,-/liter maka total biayanya adalah Rp 390.000,-.
55
Dari Simpang Silat ke Kota Pontianak membutuhkan jumlah bensin yang kurang lebih sama. Akan tetapi bensin yang disediakan di daerah Simpang Silat cukup mahal yaitu Rp 8.000,-/liter sehingga total biaya untuk kembali ke kota Pontianak adalah Rp 480.000,-. Total biaya pulang pergi dengan menggunakan mobil pribadi adalah ±Rp 870.000,- yang mampu membawa 5-7 orang per mobilnya. Pada Gambar 3.13 menunjukkan gambar peta dari Kota Pontianak ke Nanga Silat.
2. Lewat Udara Lokasi Losmen Mulia adalah di Kabupaten Kapuas Hulu, namun lokasi ini masih sangat dekat dengan Kabupaten Sintang, jarak dari perbatasan antara Kabupaten Kapuas Hulu dan Sintang dengan Losmen Mulia hanyalah ±500 m. Transportasi lewat udara yang beroperasi membawa penumpang dari Bandar Udara Supadio Pontianak ke Bandar Udara Susilo Sintang hanyalah Maskapai Penerbangan Kalstar. Jadwal penerbangan tersedia setiap hari dengan hanya 1 kelas penerbangan yaitu kelas ekonomi. Jika menggunakan media transportasi udara, terdapat dua cara untuk mencapai Losmen Mulia: a. Menggunakan pesawat udara dari Bandar Udara Supadio Pontianak ke Bandar Udara Pangsuma di Putussibau, lalu menyambung dengan menggunakan taxi yang jarak tempuhnya ±195 km dan memakan waktu ±7 jam. Harga tiket berkisar antara Rp 700.000,- hingga Rp 1.000.000,- per orang per penerbangan dengan waktu tempuh yang dibutuhkan adalah ±58 menit. b. Menggunakan pesawat udara dari Bandar Udara Supadio Pontianak ke Bandar Udara Susilo di Sintang, lalu menyambung dengan menggunakan taxi yang jarak tempuhnya kurang lebih 74,2 KM dan memakan waktu ±1,5 jam. Harga tiket berkisar di antara Rp 500.000,- hingga Rp 800.000,- per orang per penerbangan dengan waktu tempuh yang dibutuhkan adalah ±37 menit. Dari jarak dan waktu yang ditempuh, tentunya cara yang paling efektif untuk mencapai Losmen Mulia jika menggunakan pesawat terbang, adalah dari Bandar Udara Supadio Pontianak ke Bandar Udara Susilo Sintang. Maskapai penerbangan Kalstar terbang dua kali dalam satu harinya dengan jadwal penerbangan yang terlihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 sebagai berikut:
56
Tabel 3.1 Jadwal Penerbangan Pesawat Kalstar dari Pontianak ke Sintang Jam
Jam
Keberangkatan
Kedatangan
09:00 15:25
Dari
Ke
No. Penerbangan
09:37
Pontianak
Sintang
KD 0926
16:02
Pontianak
Sintang
KD 0928
Sumber : Kalstar (2014)
Tabel 3.2 Jadwal Penerbangan Pesawat Kalstar dari Sintang ke Pontianak Jam
Jam
Keberangkatan
Kedatangan
09:50 16:15
Dari
Ke
No. Penerbangan
10:28
Sintang
Pontianak
KD 0927
16:53
Sintang
Pontianak
KD 0929
Sumber : Kalstar (2014)
Dari Bandar Udara Susilo Sintang ke Losmen Mulia (Simpang Silat) dapat menggunakan ojek atau taxi yang terdapat di Bandar Udara Sintang. Harga yang dikenakan untuk jasa ojek adalah sekitar Rp150.000,- dan jasa taxi adalah sekitar Rp500.000,-. Harga yang dikenakan cukup tinggi karena minimnya permintaan yang ada untuk jasa ojek dan taxi karena para pendatang lebih memilih menggunakan jalur darat dari kota Pontianak. Estimasi waktu yang dibutuhkan dari Bandar udara Susilo Sintang menuju Losmen Mulia adalah ± 1 jam 30 menit.
3. Lewat Sungai Transportasi yang diandalkan lewat sungai adalah Kapal Bandong. Transportasi ini berlayar di sepanjang sungai Kapuas. Dari Pontianak ke Sintang waktu yang diperlukan adalah ± 3 hari 3 malam dengan menggunakan Kapal Bandong. Tarif yang dikenakan untuk menggunakan Kapal Bandong adalah ± Rp 100.000,- per perjalanan. Dahulu, Kapal Bandong sangat diandalkan sebagai alat transportasi pengangkut barang dan orang karena akses angkutan darat belum memadai dan jumlah angkutan darat pun masih sangat langka. Kapal Bandong memiliki panjang sekitar 20-25 meter dan lebar 10-12 meter, kapal kayu ini dirancang mirip dengan rumah khas masyarakat Melayu, kapal ini diberi atap sehingga menyerupai rumah terapung. Transportasi ini kini sudah amat langka
57
dan sedikit peminatnya karena pesatnya kemajuan akses jalan dan angkutan darat, selain itu jarak tempuhnya yang amat panjang dan waktu yang lama yang dibutuhkan turut mendorong orang untuk memilih angkutan darat. Jarak Pontianak ke Sintang lewat jalur sungai adalah sejauh ±600 km dan jika menggunakan Kapal Bandong memerlukan waktu hingga kurang lebih 3 hari 3 malam, inilah alasan mengapa Kapal Bandong mulai ditinggalkan dan menjadi langka. Berikut penulis menyajikan gambar kapal bandong dan sungai Kapuas.
Gambar 3.11 Kapal Bandong Sumber : Haryono (2014)
Gambar 3.12 Sungai Kapuas Sumber : Dokumentasi Prbadi (2014)
Gambar 3.13 Peta dari Kota Pontianak ke Nanga Silat Sumber : Google Map (2014) 53
3.4 Desain/Tipe Bangunan 3.4.1
Perencanaan Awal Pembangunan Losmen Mulia
Pemilik telah membeli tanah kosong di daerah Simpang Silat, Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 1995 dengan luas tanah 18,8x50 meter. Luas bangunan losmen yang akan dibangun adalah 7x15 meter dengan menyiapkan lahan parkir sebesar lima meter di depan losmen.
3.4.2
Desain Losmen Mulia
1.
Desain Eksterior Losmen Mulia Konsep desain bangunan Losmen Mulia menggunakan gaya desain yang minimalis. Menurut Julius,dkk.(2011) gaya desain minimalis ini menjadi popular karena “keminiman”-nya yang justru membuat rumah terlihat lebih elegan. Secara garis besar konsep ini mengutamakan kesederhanaan dalam arsitektur desain, praktis dan efisiensi dalam pemanfaatan lahan. Bentuk geometris dan garis tampil dominan memberi kesan elegan dan simpel. Saylor (2011) menjelaskan bahwa karakter konsep minimalis adalah mengurangi hingga pada elemen-elemen yang dibutuhkan saja. Desain minimalis sangat dipengaruhi oleh desain dan arsitektural tradisional Jepang.Arsitek Ludwig Mies van der Rohe mengadopsi moto “Less is more” untuk menggambarkan taktik estetikanya dalam menata berbagai komponen kebutuhan dalam sebuah bangunan untuk menciptakan kesan dari kesederhanaan yang ekstrim, dengan mendaftarkan setiap elemen dan detail untuk melayani berbagai tujuan visual dan fungsional. Gambar 3.14 menampilkan desain eksterior atau tampak depan Losmen Mulia.
2.
Layout Losmen Mulia Losmen Mulia terdiri dari 2½ lantai.Lantai pertama terdiri atas meja resepsionis, sebuah kantin kecil di dekat meja resepsionis, enam kamar tamu, satu kamar pengurus, dua kamar mandi, dan satu dapur di bagian belakang.Lantai kedua terdiri atas delapan kamar tamu dan dua kamar mandi. Lantai ketiga hanya digunakan untuk meletakkan tong penyimpanan air. Gambar 3.15 dan 3.16 adalah gambar layout Losmen Mulia pada lantai satu dan dua.
54
55
Gambar 3.14Tampak Depan Losmen Mulia Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
56
Berikut di bawah ini adalah gambar layout, meja resepsionis, desain interior ruangan kamar, tangga dan kamar mandi tamu.
Gambar 3.15Denah Lantai 1 Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
57
Gambar 3.16 Denah Lantai 2 Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
58
3.
Desain Interior Ruangan Kamar Losmen Mulia Konsep desain minimalis juga digunakan dalam layout dan desain interior ruangan di Losmen Mulia.Luas kamar di Losmen Mulia memiliki ukuran yang beragam dikarenakan oleh penyesuaian dengan efisiensi pondasi bangunan Losmen.Rata-rata luas ruangan kamar adalah 3x3 meter. Fasilitas dalam ruangan kamar di Losmen Mulia terdiri dari sebuah tempat tidur, sebuah air conditioner atau kipas angin, sebuah lampu tidur, sebuah meja dan kursi.Kamar mandi terletak di luar kamar tamu. Setiap kamar akan diberikan wallpaper untuk menjadi ciri khas dan membangun suasana yang berbeda pada tiap kamar di Losmen Mulia. Pemilihan wallpaper yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.17 Corak Wallpaper Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
59
Gambar 3.18 Area Resepsionis Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Gambar 3.19 Perencanaan Area Resepsionis Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
60
Gambar 3.20 Koridor Lantai Satu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Gambar 3.21 Koridor Lantai Dua Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
61
Gambar 3.22 Tangga Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Gambar 3.23 Kamar Mandi Tamu Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
62
Gambar 3.24 Ruangan Kamar I Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
63
Gambar 3.25 Ruangan Kamar II Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
64
3.5 Struktur Bangunan Proses Pelaksanaan Pembangunan Gedung Losmen Mulia berlangsung selama kurang lebih empat bulan. Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pembangunan Losmen, yaitu: 1. Perencanaan Pembangunan Gedung Losmen. Tahapan pelaksanaan proyek ini disusun sedemikian rupa mulai dari pengerjaan awal hingga finishing. Semuanya ini disusun didalam Time Schedule. Arsitek yang membangun Losmen Mulia terlebih dahulu menyusun tahapan-tahapan dan perhitungan
berapa
lama
pengerjaan
pembangunan
Losmen
sebelum
pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan tepat waktu. Gambar 3.26 menunjukkan Rencana Pondasi Bangunan Losmen Mulia
2. Pengerjaan Pembersihan Pengerjaan dimulai dari pembersihan lapangan dan pemerataan permukaan tanah seperti yang telah direncanakan. Bahkan kalau perlu dilakukan pengerukan tanah, setelah itu tanah dipadatkan.
3. Pengerjaan Pondasi Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang pondasi, yang biasa disebut dengan tiang pancang. Sebelum pemancangan ini, perlu ditentukan dahulu titik-titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi ditentukan, barulah proses pemancangan dapat dilakukan. Proses pemancangan ini harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi tiang pancang.Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah tergantung dari jenis dan kondisi tanah tersebut, karena pondasi tiang pancang harus berdiri di atas tanah yang keras. Jika proyek berada di daerah tanah rawa, pondasi tiang pancangakan tertanam lebih dalam. Sebagai contoh, jika proyek berada di daerah Jakarta Utara, yang merupakan tanah rawa, pondasi tiang pancang akan tertanam sangat dalam. Lain halnya jika berada di sekitar Jakarta Selatan, yang mempunyai tanah lebih keras, pondasi tiang pancang tertanam tidak terlalu dalam. Kemudian, dilanjutkan dengan pembuatan pile cap dan sloof. Pile Cap ini berfungsi untuk membagi rata beban dari kolom kepada beberapa pondasi
65
dibawahnya dan tiap pile cap ini juga dihubungkan satu sama lain oleh sloof, sehingga semua tiang pancang mempunyai satu ikatan struktur.
Gambar 3.26Rencana Pondasi Sumber : Hasil Modifikasi (2014)
Gambar 3. 27 Potongan Bangunan Sumber : Hasil Modifikasi (2014) 69
Gambar 3.28 Pengerjaan Pondasi Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
4. Pengerjaan Struktur Atas Setelah pengerjaanstruktur bawah, yaitu pemancangan selesai, dilanjutkan kembali dengan pengerjaan bagian struktur atas.Struktur atas terdiri dari kolom, balok dan pelat. Pengerjaan struktur atas dimulai dari pengerjaan kolom. Tapi terlebih dahulu, titik-titik kolom harus ditentukan posisinya dan dengan bantuan alat, sehingga titik-titik kolom tersebut sejajar satu sama lain. Dalam proses pengerjaan kolom, hal yang pertama dilakukan adalah pengerjaan tulangan-tulangan kolom seperti yang telah didesain. Sebelum pengecoran kolom, terlebih dahulu dibuat bekisting yang dibentuk seperti kolom sehingga beton dapat dicor di dalamnya. Bekisting harus dibuat kokoh dan kuat, sehingga hasil cor-an diperoleh dengan baik dan bentuk kolom sesuai perencanaan. Ketika proses pengecoran harus dilakukan teliti, dan cor-an beton yang masuk itupun harus dirojok, sehingga cor beton dapat masuk semuanya sampai kebawah dan penuh mengisi bekisting. Pengerjaan berikutnya adalah bagian balok dan pelat.Balok dan pelat memang dikerjakan bersamaan, Sama seperti pengerjaan kolom, pertama kali juga dilakukan pengerjaan bekisting. Agar waktu yang dibutuhkan seminimal mungkin, pengerjaan bekisting dan penganyaman tulangan dapat dilakukan secara bersamaan.Setelah pembuatan bekisting dan penulangan selesai, baru 71
72
dilanjutkan dengan pengecoran beton. Hal yang terpenting adalah semua beton yang di-cor itu harus berada dalam satu ikatan, yang berarti proses pengecoran pelat dan balok harus serempak selesainya dan beton pun akan kering bersamaan, sehingga kekuatannya pun dalam satu ikatan. Begitu juga pengerjaan lantai berikutnya, prosesnya pun sama dengan sebelumnya. Dan selama proses pengecorannya pun juga harus dirojok, sehingga cor beton penuh mengisi bekisting.
5. Pengerjaan Finishing Jika struktur telah berdiri kokoh, baru dapat dilanjutkan dengan pengerjaan finishing, yaitu seperti pengerjaan dinding, elektrikal dan sanitasi, pemasangan keramik, pengecatan dan sebagainya.Akan tetapi, pengerjaan finishing inilah yang membutuhkan waktu paling lama, karena pengerjaannya harus berhati-hati sehingga didapat bentuk yang rapi dan sesuai dengan perencanaan.
Gambar 3.29 Pengerjaan Finishing Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Pengerjaan finishing ini terdiri dari : a. Pengerjaan lantai bangunan b. Pengerjaan atap bangunan c. Pengerjaan dinding bangunan
73
d. Pengerjaan pemasangan keramik dan plafond e. Pengerjaan pemasangan listrik f. Pengerjaan pemasangan sekat kamar (Gambar 3.37) g. Pengerjaan pemasangan pintu dan jendela h. Pengerjaan pengecatan i. Pemasangan wallpaper
Gambar 3.30 Pengerjaan Sekat Kamar Sumber : Dokumentasi Pribadi (2014)
Bangunan Losmen Mulia dibangun dengan pondasi untuk bangunan dengan empat lantai sehingga jika Losmen Mulia berkembang, maka potensi untuk memperbesar kapasitas Losmen akan lebih mudah untuk diwujudkan. Tinggi lantai pertama dan kedua adalah 3,6 meter. Dinding dibuat dari batako dan atap menggunakan atap seng bergelombang dengan alasan batako dan atap seng gelombang adalah bahan yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar dan juga karena keterbatasan jenis bahan yang disediakan oleh toko bangunan di sekitar daerah pembangunan Losmen. Partisi dinding dari satu kamar ke kamar lainnya menggunakan GRC dengan tujuan jika Losmen Mulia berkembang dan akan direnovasi pembongkaran partisi dinding akan lebih mudah. Untuk pembuatan plafond digunakan gypsum.Untuk lantai digunakan keramik dengan ukuran 40x40cm dengan maksud lebih mudah dibersihkan dan perawatannya tidak memakan perawatan yang rumit serta biaya yang besar.
74
Gambar 3.31 Atap Bangunan Losmen Sumber : Dokumetasi Pribadi (2014)
3.6
FasilitasPendukung a. Daya listrik di Losmen Mulia adalah 6.600 watt b. Air dari sumur bor karena kualitas airnya yang bersih c. Air Conditioner (AC) sembilan buah d. Kipas Angin empat buah e. f.
Genset 5.000 watt satu buah Pompa Air satu buah dengan dengan daya listrik 200 watt