BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Teori – teori Dasar / Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti (Nawawi, 2001: 40). Teori menurut F.M Kerlinger (dalam Rakhmat, 2004 : 6) merupakan himpunan konstruk, definisi dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Dengan adanya kerangka teori penulis akan memiliki landasan dalam menentukan arah penelitiannya. Teori – teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi massa, teori penggunaan dan gratifikasi, televisi, seri drama dan minat. 2.1.1
Komunikasi Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan – pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator dan sebagai penerima pesan sebagai komunikan (Ruslan, 2003 : 73). Arti dari komunikasi sendiri adalah persamaan simbol antar manusia untuk dapat saling memahami maksud masing – masing individu. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunkator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder (Effendi, 2000 : 11).
a.
Proses komunikasi secara Primer 12
13
Proses
komunikasi
secara
primer
adalah
proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. b.
Proses komunkasi secara Sekunder Proses
komunikasi
secara
sekunder
adalah
proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media perantara. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya, karena komunikan sasarannya berada di tempat yang jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks surat kabar, majalah, televisi, radio dan masih banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Jadi dengan adanya komunikasi, kita dapat menciptakan suatu hubungan dengan orang lain dan menghasilkan karya – karya. Kita dapat saling melengkapi satu sama lain dengan mengkomunikasikan apa yang menjadi ide kita ataupun maksud kita. Dengan berkomunikasi kita juga
14
dapat menemukan konsep diri kita melalui orang – orang sekitar kita. Dengan adanya komunikasi, kita mampu bersosialisasi dengan orang lain sehingga kita dapat bertahan hidup. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan ada kesalah pahaman dengan sesama sehingga tujuan pun tidak terlaksana dengan baik. Kita harus terus mengembangkan ilmu komunikasi kita, karena itu sangatlah penting bagi kelangsungan hidup kita. Begitu juga dengan seri Glee yang mengkomunikasikan nilai – nilai lewat musik, tarian dan naskah. Penyampaian yang tepat dan menarik yang menjadi penentu kesuksesan film mereka. 2.1.1.1 Elemen – elemen komunikasi Rasberry dan Lindsay (Pohan, 2005 : 55) merinci elemen – elemen komunikasi yang biasanya terjadi dalam peristiwa proses komunikasi manusia dengan relatif lebih lengkap, antara lain : a. Sumber (source, encoder, communicator, sender, initiatior) adalah setiap orang (kelompok atau lembaga) yang mengambil inisiatif, memprakarsai pesan – pesan, ide – ide, gagasan, buah pikiran. b. Penyandian (encoding), system saraf pusat dari komunikator atau inisiator mengubah rangsangan pikiran dan ide – ide itu dari simbol, tanda, lambang, bunyi dan suara gerak tubuh guna membawa pesan dengan sempurna. c. Pesan – pesan (messages) adalah keseluruhan dari simbol, kata – kata, bunyi, ekspresi muka, ekspresi vokal, gerak tubuh, penampilan dan lain – lain yang membawa makna tertentu bagi penerima. d. Pengiriman atau penyampaian (transmission), pesan – pesa yang sudah diinformasikan dalam bentuk bahasa verbal dan non verbal tersebut dikirim kepada lingkungan, ini memungkinkan ketersediaan dan kemudahan bagi penerima sehingga otak dan otot penerima menanggapinya dalam berbagai bentuk reaksi seperti suara, gerak tubuh dan lain sebagainya.
15
e. Saluran (medium, channel) adalah sarana terpilih seperti : surat, telepon, tatap muka, dan lain – lain untuk melalui mana pesan – pesan dikirim kepada orang yang dituju. f. Penerima (receiver) adalah penerima, pendengar, mitra bicara, dimana tanggapannya tergantung pada sejauh mana ketepatan atau ketelitian dalam mengutamakan pilihan rasa, kebutuhan, lingkungan dan pemahaman terhadap pesan serta manaruh kepercayaan terhadap kejujuran komunikator. g. Pemaknaan sandi (decoding) atau menterjemahkan sandi adalah proses mental dimana penerima menterjemahkan simbol bahasa verbal atau non verbal yang digunakan komunikator tersebut ke dalam pengertiannya. h. Penafsiran (interpreting) adalah proses menyeleksi secara mental dalam diri penerima dalam menafsirkan pesan yang diterimanya menurut komplek latar belakang seperti : pengetahuan, sikap, pengalaman, tingkat pendidikan, dan budaya serta sistem sosial dimana penerima hidup dan dibesarkan. i. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan kembali penerima terhadap pesan yang dapat dipahami dan dirasakan kembali kepada komunikator. 2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Apabila komunikasi dilihat dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai pertukaran pesan dan berita saja, tetapi sebagai kegiatan individu atau kelompok sebagai tukar menukar data, fakta, dan ide, sehingga fungsinya adalah sebagai berikut: a. Informasi
:
pengumpulan,
penyampaian,
pemrosesan,
penyebaran , berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap internasional, lingkungan, dan orang lain, agar dapat mengambil keputusan dengan tepat.
16
b. Sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang dapat memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di msyarakat. c. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat
jangka
pendek ataupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang dikejar. d. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti – bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama. e. Pendidikan
:
pengalihan
ilmu
pengetahuan
sehingga
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidanmg kehidupan. f. Memajukan kebudayaan : penyebarluasan hasil kebudayaan dan
seni
dengan
maksud
melestarikan
masa
lalu,
perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon
17
seseorang,
membangunkan
imajinasi
dan
mendorong
kreativitas serta kebutuhan estetikanya. g. Hiburan : penyebarluasan simbol, suara, dan citra dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok atau individu. h. Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan indi vidu kesempatan
untuk
memperoleh
berbagai
pesan
yang
diperlukan mereka agar dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. Jadi komunikasi dapat disampaikan pula melalui seni seperti tarian maupun musik untuk menyampaikan perasaan – perasaan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Biasanya dengan mengekspresikan perasaan tertentu melalui musik yang sesuai, dapat menghasilkan kelegaan tersendiri. Misalnya ketika kita sedang sedih, saat mendengar lagu sedih atau menyanyikan lagu sedih maka kesedihan itu akan terbayarkan. Glee menyampaikan perasaan cinta, perasaan sedih dan senang melalui lagu – lagu yang mereka bawakan. Contohnya seperti lagu yang dibawakan salah satu pemain, berjudul “Papa can you hear me?” ,yang mengekspresikan rasa sedih seorang anak karena melihat ayahnya sakit parah. Dengan pembawaan
18
lagu dan ekspresi yang tepat, dapat membawa penonton untuk turut merasakan yang dirasakan pemain. 2.2
Televisi sebagai Media Komunikasi Massa 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang bersamaan dengan mulai digunakannya alat mekanik, yang mampu menggandakan pesan komunikasi, yaitu semenjak ditemukannya mesin cetak oleh Johanes Gutenberg dan semenjak saat itu dimulailah era komunikasi massa. Yang dimaksud komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang sangat luas, siaran radio dan televisi yang ditunjukkan secara umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung – gedung bioskop. (Effendi, 2000 : 79) Dalam kajian komunikasi massa, teori yang disebut cultural norms beranggapan bahwa media tidak hanya memiliki efek langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kultur, pengetahuan kolektif dan norma serta nilai – nilai dari suatu masyarakat. (Siahaan, 2005 : 225) Karakteristik pesan komunikasi massa : a. Publicy. Pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditunjukkan pada perorangan eksklusif, tapi untuk umum. b. Rapid. Pesan komunikasi massa bertujuan untuk mendapat audiens yang lebih luas dalam waktu yang singkat. c. Transient. Pesan komunikasi massa untuk digunakan segara, “sekali pakai”, bukan untuk permanen.(Wiryanto, 2000 : 6) 2.2.1.1 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi
massa
membuat
kita
menjaga
hubungan dengan masyarakat lain dan mengenalkan budaya kita kepada orang lain.
19
Menurut Harold D, Laswell, fungsi komunikasi massa adalah : a. Pengamatan lingkungan b. Menghubungkan bagian dari masyarakat supaya sesuai dengan lingkungan. c. Penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.(Wiryanto, 2000 : 10) 2.2.2
Teori Penggunaan dan Gratifikasi Teori ini bukanlah proses komunikasi linear yang sederhana. Banyak faktor, baik personal maupin eksternal, yang menentukan kepercayaan dan evaluasi seseorang. Littlejohn (1996) mengatakan bahwa kepercayaan seseorang tentang isi media dapat dipengaruhi oleh: a. Budaya dan institusi soaial seseorang, termasuk media itu sendiri. b. Keadaan – keadaan sosial seperti ketersediaan media. c. Variabel – variabel psikologis tertentu, seperti introvertekstrovert dan dogmatisme. Nilai – nilai dipengaruhi oleh: a. Faktor – faktor kultural dan sosial b. Kebutuhan kebutuhan c. Variabel – variabel psikologis (Rachmat Kriyantono, 2008 : 209) Kepercayaan dan nilai itu dapat mempengaruhi perilaku penonton untuk memilih medianya. Jadi tergantung bagaimana media membentuk kepercayaan dan nilai itu sehingga dapat memberi umpan balik seseorang kepada media tersebut. Serial Glee apabila dapat membentuk kepercayaan dan nilai itu, maka penonton akan terus tertarik untuk menyaksikan serial tersebut.
20
Gambar 2.1 Model Penggunaan dan Gratifikasi Anteseden
Motif
Penggunaan
Efek
Media -Variabel individu
-Personal
-Variabel lingkungan -Diversi
-Hubungan
-Kepuasan
-Macam isi
-Pengetahuan
-Personal
-Hubungan dengan
-Identitas
isi
2.2.2.1 GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained) Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu saat menyaksikan suatu media. Contohnya bila serial Glee memberikan hiburan atau nilai – nilai yang dicari penonton, maka penonton akan terus menonton serial tersebut. Sebaliknya bila serial tersebut tidak menyediakan yang dicari penonton, maka penonton tidak akan menonton serial tersebut. Gratification Obtained adalah kepuasan nyata yang individu dapatkan setelah menyaksikan media tersebut. Misalnya setelah penonton menyaksikan serial Glee, hal – hal atau manfaat apa saja yang penonton dapatkan.
21
Kategori kepuasan yang diperoleh dikategorikan sebagai berikut: a. Kepuasan
Informasi;
pengguna
dikatakan
mendapatkan kepuasan informasi apabila mereka: -
Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat.
-
Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.
-
Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.
-
Dapat
memperoleh
rasa
damai
melalui
penambahan pengetahuan. b. Kepuasan Identitas Pribadi; pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan identitas pribadi apabila mereka: -
Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai –nilai lain dalam media.
-
Memperoleh
nilai
lebih
sebagai
anggota
masyarakat. c. Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial; pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan integrasi dan interaksi sosial apabila mereka:
22
-
Memperoleh
pengetahuan
yang
berkenaan
dengan empati sosial. -
Dapat
menjalankan
peran
sosial
sebagai
masyarakat. -
Keinginan untuk dekat dengan orang lain.
-
Keinginan untuk dihargai orang lain.
d. Kepuasan
Hiburan;
pengguna
dikatakan
mendapatkan kepuasan hiburan apabila mereka: -
Dapat melepaskan diri dari permasalahan
-
Dapat bersantai dan mengisi waktu luang
-
Dapat menyalurkan emosi
-
Mendapatkan hiburan dan kesenangan
2.2.3 Televisi Perkembangan teknologi melahirkan suatu media baru yang dapat menyajikan informasi secara cepat terhadap masyarakat, yaitu televisi. Televisi sebagai alat penangkap siaran dan gambar. Televisi berasal dari kata “tele” yang berarti tampak, “vision” jauh atau jika digabungkan menjadi suatu makna yang berarti “jauh dan tampak”. Televisi merupakan jaringan komunikasi dengan pesan seperti komunikasi massa yaitu satu arah, menimbulkan keserempakan dan komunikan bersifat heterogen.(Dominik, 2000 : 192) Dalam kehidupan sehari – hari kita memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya lima indera yang
23
dimiliki, tetapi dengan menonton audio visual, akan mendapatkan 10 % dari informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan dari media audiovisual tadi. (Darwanto, 2007:119) Darwanto juga mengemukakan, dalam kaitannya terhadap peningkatan pengetahuan, suatu tayangan televisi hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain : 1. Frekuensi menonton. Melalui frekuensi menonton komunikan, dapat dilihat pengaruh tayangan terhadap pengetahuan komunikan. 2. Waktu penayangan. Apakah waktu penayangan suatu acara sudah tepat dan sesuai dengan sasaran komunikan yang dituju. Misalnya tayangan yang dikhususukan untuk pelajar, ditayangkan pada waktu kegiatan belajar di sekolah usai. 3. Kemasan acara. Agar mampu menarik perhatian pemirsa yang menjadi komunikannya, suatu tayangan harus dikemas dan ditampilkan dengan menarik. 4. Gaya penyampaian pesan. Dalam menyampaikan pesan dari suatu tayangan Dalam menyampaikan pesan dalam suatu tayangan, apakah pembawa acara atau host sudah memnyampaikan pesan dengan menarik dan jelas kepada komunikan. 5. Pemahaman pesan. Apakah komunikan mampu mengerti pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam suatu tayangan. Sebagai media massa, televisi harus mampu melaksanakan fungsi sebagai berikut: a. Melakukan seleksi, interpretasi dan evaluasi terhadap informasi dan apa yang perlu dan pantas untuk ditayangkan. b. Sebagai sarana untuk menyampaikan nilai budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya. c. Sebagai media hiburan, televisi sebagai fungsinya itu, orang akan menyaksikannya. (Tri, 2006 : 21)
24
2.2.4 Seri Drama Seri
drama
merupakan
jutaan
set
gambar
yang
menceritakan tentang kehidupan keseharian manusia dalam hal cinta, ketegangan, kejatuhan, kebahagiaan yang kehadirannya setiap minggu. Tiga kualitas episode seri televisi: a. Episodenya berkarakteristik. Adanya suatu goal dalam setiap episode, dimana suatu pengaturan cerita akan diselesaikan dalam suatu episode, tapi tidak berarti sudah selesai filmnya. b. Narasi yang panjang. Terdapat pendalaman cerita dari karakter pemain dan pendalaman cerita dari masalah yang diangkat. c. Kolaborasi. Dalam pembuatannya, tidak berjalan sendiri, tapi seperti keluarga yang saling membantu dalam pembuatannya. Seluruh staff televisi dapat membantu penulisan ceritanya. Peraturan seri televisi : a. Satu jam pertunjukkan layak untuk satu jam. Skrip drama biasanya 55 sampai 60 lembar halaman lalu di perkecil lagi hingga sekitar 40 lembar halaman saja, karena waktu dalam satu jam itu dibagi iklan juga. b. Batas seri nyata. Memiliki batas waktu yang jelas untuk menyelesaikan cerita episodenya, misalnya waktu satu minggu untuk merevisi ulang ceritanya. c. Setiap seri memiliki cabang. Tiap seri memiliki cabang seperti petualangan-aksi, remaja, keluarga dan lainnya.(Pamela Douglas, 2007 : 17) Dalam
setiap
episodenya
setiap
minggu,
Glee
mengajarkan nilai – nilai persahabatan dan cinta kepada penonton di setiap episodenya. Film tersebut berusaha mengajarkan bahwa kita perlu mengasihi orang lain tanpa memandang status sosialnya. Kita pun juga harus mencintai keluarga kita dan tidak melupakan Tuhan yang sudah
25
menciptakan kita. Kita diingatkan juga bahwa kita ini diciptakan unik dan spesial di dunia ini, sehingga tidak ada yang sama seperti kita. Jadi kita di motivasi untuk mengembangkan bakat yang ada dalam diri kita, meskipun dalam keadaan sehat sempurna atau cacat sekalipun. 2.2.5
Minat Seorang komunikator akan dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah laku komunikan bila diantara mereka terdapat kesamaan. Oleh karena itu, seorang komunikator harus dapat membangkitkan perhatian komunikan sehingga adanya persamaan makna untuk menimbulkan suksesnya suatu komunikasi. Apabila sudah menimbulkan perhatian, maka minat akan tumbuh dengan sendirinya. Menurut Hafied Cangara (2002 : 65), minat berarti perhatian, kesukaan, hasrat, tergadap suatu keinginan.Menurut Effendi (2000 : 103), minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Minat adalah suatu keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan dirinya kepada suatu objek yang dianggap penting untuk mencari objek yang mereka senangi tersebut. Ciri – ciri minat yaitu: a. Minat timbul dari perhatian suatu objek. b. Setiap orang memiliki kesukaan terhadap objek yang diminati.
26
c. Minat memunculkan kecendrungan untuk mencari objek yang disenangi. d. Minat ditunjukkan dalam bentuk hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. Dari pejelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dapat menimbulkan keinginan untuk mencari objek yang disenangi dan melakukan kegiatan untuk memuaskan hasrat. Dalam penelitian ini, maka minat tumbuh setelah pemirsa menonton serial televisi Glee.
27
Operasionalisasi Konsep “Hubungan Antara Daya Tarik Serial Televisi Glee dengan Minat Menonton On Pointe Ballet Grade 1 dan 2 Kemang Pratama Bekasi”
Variabel Bebas Variabel Terikat Daya tarik Serial Glee Minat meno nton Grade 1 dan 2 Kemang Dimensi Indikator Dimensi Indikator 1. Pemain Seberapa penonton Kognitif Serial Glee menambah tertarik dengan karakter pengetahuan dan pesan moral pemain Afektif Seberapa penonton tertarik karena bintang tamu yang dihadirkan 2. Kemasan Seberapa tertarik penonton terhadap Integratif kemasan yang disajikan Personal
3. Pesan
Penonton merasa tersentuh dengan unsur dramanya.
Mengunduh atau membeli lagu - lagu yang disajikan
Seberapa tertarik penonton terhadap musik dan tarian yang disajikan
Integratif Sosial
Isi pesannya mengajarkan penonton dalam menjalani hidup
Seberapa besar penonton tertarik pada alur ceritanya
Hiburan
Penonton selalu terhibur dengan unsur komedinya.
Seberapa mengerti penonton pada isi pesan serial Glee