BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Intranet
Pengertian intranet secara harfiah, kata intranet terbagi menjadi dua bagian yaitu intra yang berarti “di dalam”, dan kata net yang berarti “jaringan” (komputer). Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa intranet adalah jaringan computer yang khusus untuk penggunaan pada lingkungan di dalam batasan suatu organisasi. Sedangkan jika dilihat dari sudut teknisnya, intranet didefinisikan sebagai penggunaan teknologi Intranet dan www (World Wide Web) di dalam sebuah jaringan computer local (LAN) [7].
Seperti yang mungkin telah diketahui, LAN (Local Area Network) adalah sekumpulan komputer-komputer yang saling dihubungkan pada suatu daerah atau lokasi tertentu (misalnya di dalam satu kantor, di dalam satu perusahaan, satu sekolah, dan sebagainya). Intranet memaksimalkan penggunaan LAN tersebut dengan menambahi kemampuan-kemampuan intranet ke dalamnya. Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet, diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Khoe Yao Tung (1997) mengatakan : Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet. Kompatibilitas Intranet (sebagaimana Internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas Internet menjadikan Intranet sebagai masa depan LAN.
Universitas Sumatera Utara
Apa pun yang dapat lakukan pada internet dapat pula dilakukan pada intranet. Diantaranya seperti menjelajahi halaman-halaman web, mengirimkan surat elektronik (e-mail) mengakseskan file-file multimedia (gambar, suara, dan video) mengirim dan mengambil dokumen atau progam dengan FTP (File Tranfer Protokol), membuat sarana diskusi Newsgroup, dan sebagainya. Jadi pada inti nya, intranet dapat disebut sebagai “internet local” yang hanya terdapat pada suatu lokasi saja (misalnya sebuah perusahaan). Intranet menggunakan semua teknologi yang ada pada internet, dan hanya bisa diakses pada oleh orang-orang yang menggunakan komputer yang terhubung pada lokasi tersebut.
2.2 Sejarah Intranet
Intranet sebenarnya pertama kali dirintis saat munculnya protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), sewaktu para ilmuan di universitas-universitas terkenal di Amerika Serikat ingin menerapkan suatu jaringan yang bisa saling dihubungkan tanpa ada kendala perbedaan komputer yang mereka miliki.
Konsep antaroperabilitas yang dimiliki oleh protokol ini kedengarannya begitu baik, tetapi seperti pada teknologi lain yang baru, protokol ini masih digunakan pada kalangan terbatas. Orang-orang belum mau menggunakannya karena belum menjadi standar, bahkan perusahaan-perusahaan besar menganggap protokol ini sebagai saingan dari protokol pribadi buatan mereka [7].
2.3 Manfaat Intranet
Karena kemudahan, keefektifan dan keandalan teknologi world wide web yang diterapkan pada intranet, banyak perusaan yang mulai mempertimbangkan untuk menerapkannya di dalam jaringan komputer perusahaan mereka. Mereka melihat banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh intranet untuk jaringan lokalnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan intranet, sebuah perusahaan dapat mengatasi masalah utama yang biasanya dihadapi oleh suatu institusi besar, yaitu menyebarkan informasi antarsesama karyawan dengan cara yang cepat, mudah, dan efektif. Intranet memiliki sarana dan kemampuan untuk melakukan hal ini dengan murah, fleksibel, tidak terikat pada progam atau perangkat keras tertentu, serta mudah dan menarik
dalam
penggunaannya.
2.3.1 Penggunaan Intranet Dalam Perusahaan
Sampai saat ini, sudah semakin banyak perusahaan besar yang menggunakan intranet di dalam jaringan komputernya. Kemampuan intranet ini dimanfaatkan untuk bermacam-macam tujuan, tetapi tujuan yang paling besar adalah untuk menyebarkan informasi antarkaryawan dalam suatu perusahaan.
Beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi intranet sebagian besar menggunakannya untuk:
1. Mengakses prosedur dan manual (40%) Banyak orang yang tidak mengetahui atau lupa akan prosedur teknis tentang pekerjaan yang dilakukannya. Daripada harus berkali-kali menelpon orang yang lebih tahu, Anda bisa membaca halaman intranet yang khusus disediakan untuk membantu Anda mengatasi masalah tertentu dalam pekerjaan.
2. Mengakses data-data penting (30%) Data-data penting seperti misalnya data produksi dan pemasaran seringkali dibutuhkan oleh banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Data-data seperti ini haruslah berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh semua orang. Jika diletakkan pada intranet, setiap orang yang membutuhkan data tersebut dapat mengakses dan mengambilnya dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengirimkan halaman Web pribadi (38%) Setiap orang atau departemen pada suatu perusahaan dapat mempublikasikan halaman Web-nya ke dalam intranet agar dapat dilihat dan diakses oleh semua orang pada perusahaan tersebut.
4. Mengirimkan lamaran pekerjaan internal (30%) Jika misalnya ada suatu departemen yang membutuhkan tenaga pada posisi tertentu, sebelum mengiklankan kepada orang luar, dengan intranet mereka bisa mengiklankan lamaran tersebut untuk orang dalam yang mungkin mampu dan cocok untuk lowongan yang dibutuhkan tersebut.
5. Memeriksa dan menyetujui dokumen (27%) Semakin besar suatu perusahaan, lalu lintas dokumen akan semakin meningkat. Sebuah dokumen sebelum disetujui terkadang harus diperiksa oleh beberapa orang. Daripada harus mencetak dan membawa dokumen tersebut ke kantor para manajer misalnya, dengan intranet Anda bisa mengirimkan langsung dokumen tersebut melalui computer kepada orang yang bersangkutan untuk diperiksa atau disetujui.
6. Mengakses informasi pegawai (24%) Terkadang perusahaan perlu mengakses informasi tentang seorang pegawai untuk mengetahui data-data pribadi mereka untuk kepentingan perusahaan, seperti misalnya berapa lama seseorang bekerja, apa pangkatnya, apa tugasnya pada perusahaan dan sebagainya.
2.3.2 Manfaat Intranet bagi Karyawan
Selain untuk perusahaan, sebenarnya intranet paling banyak memberi manfaat bagi para karyawan perusahaan itu. Dari semua manfaat intranet untuk karyawan, manfaat yang paling utama sebenarnya adalah seperti yang telah disebutkan di atas yaitu memberikan segala macam informasi yang berkaitan dengan perusahaan tempatnya
Universitas Sumatera Utara
bekerja. Pemanfaatan intranet dapat mendatangkan beberapa keuntungan dari beragam sudut pandang. Terutama dalam menunjang perkembangan sebuah organisasi yang memanfaatkan jaringan intranet. Keuntungan tersebut diantaranya meliputi:
1. Produktifitas Kerja Adanya intranet dapat membantu para pekerja dalam suatu organisasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan untuk menunjang peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
2. Pemanfaatan Waktu Melalui intranet, pegawai organisasi dapat memperoleh akses informasi kapanpun sehingga terjadi efisiensi waktu. Organisasi juga dapat memberikan informasi setiap saat secara aktual.
3. Komunikasi Adanya intranet dapat memudahkan komunikasi antar bagian, baik secara horizontal atau vertikal, dalam organisasi.
4. Operasi dan Manajemen Intranet dapat digunakan untuk mendukung operasi dan keputusan dalam bisnis baik secara internal maupun antarorganisasi.
5. Melalui intranet dihimpun seluruh informasi tentang organisasi sehingga meningkatkan efisiensi akses informasi organisasi.
6. Kerangka Perubahan Budaya Kerja Melalui intranet pegawai-pegawai organisasi dapat terhubung dan bekerja sama dalam dunia maya sehingga memungkinkan munculnya pemikiran atau ide untuk pengembangan organisasi.
7. Sistem intranet menunjang keterpaduan kemampuan e-mail internal dan eksternal.
Universitas Sumatera Utara
8. Terhubung dengan sistem internet sehingga memungkinkan akses terhadap berbagai informasi yang terdapat di internet.
2.4 Komponen Perangkat Keras Intranet
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan intranet sebenarnya tidak berbeda dengan komponen perangkat keras network local (LAN). Pada bagian ini akan dijelaskan secara singkat komponen-komponen dasar perangkat keras apa saja yang digunakan untuk membentuk intranet.
2.4.1 Local Area Network (LAN)
Intranet adalah sebuah jaringan komputer lokal (LAN) yang diberikan teknologi internet atau World Wide Web. Jadi dari situ kita bisa ketahui bahwa untuk menggunakan suatu intranet pada sebuah organisasi, organisasi tersebut haruslah memiliki sebuah jaringan komputer lokal (LAN) terlebih dahulu [7].
LAN (local Area Network) atau jaringan komputer lokal adalah beberapa komputer yang saling terhubung di dalam suatu lokasi. Semua komputer di dalam LAN dapat saling berhubungan dan mengakses sumber-sumber daya yang ada pada komputer yang lain. Sumber daya (resource) yang dimaksud di sini bisa berupa data pada server, data pada komputer lain, printer, peripheral lain, dan sebagainya [7].
2.4.2 Client – Server
Terlebih dahulu akan dibahas mengenai teknologi client – server yang digunakan di dalam intranet. Komputer pusat yang memberikan suatu dokumen disebut sebagai server, sedangkan komputer yan meminta dokumen disebut client. Komputer client biasanya berupa PC biasa dan digunakan oleh pemakai atau pegawai perusahaan untuk meminta informasi dari server, sedangkan komputer server digunakan untuk menyimpan data dan program serta menyediakan pelayanan network pada client. Jika
Universitas Sumatera Utara
kedua komputer ini disatukan, maka akan didapat sebuah model jaringan komputer client-server [7].
Bedanya sistem client-server ini dengan sistem LAN yang konvensional dulu adalah sistem berbeda karena distributed processing atau pemrosesan terdistribusi, artinya tugas pemrosesan tidak hanya dilakukan oleh komputer pusat (server) saja, tetapi dibagi-bagi juga kepada komputer-komputer pemakai (client). Pada networking konvensional, tugas pemrosesan seluruhnya akan dilakukan oleh server sehingga beban pemrosesan dan lalu lintas network terpusat pada server tersebut. Cara ini dapat dilakukan apabila lalu lintas data tidak terlalu padat dan server mampu menangani seluruh tugas pemrosesan yang diminta oleh setiap client (workstation). Tetapi semakin hari kebutuhan networking semakin berkembang. Jika dulu mungkin jumlah workstation sekitar seratusan, kini bisa mencapai ribuan,
bahkan tersebar bukan
hanya dalam satu lingkungan saja, melainkan sudah ke belahan dunia yang lain. Jika hal ini terjadi, beban server akan semakin bertambah dan server akan semakin kewalahan menangani permintaan pemrosesan dari setiap workstation. Pemakai juga akan kesal dengan lamanya waktu respon yang diberikan oleh server.
Dengan sistem client-server, tugas dan beban pemrosesan dibagi-bagi antara komputer client dan komputer server. Sebagai contoh, jika ada client yang meminta suatu pengurutan database kepada server, server tidak akan melakukan proses pengurutan itu pada CPU-nya, tetapi hanya akan mengirimkan salinan database tersebut kepada client. Selanjutnya komputer client yang kemudian akan melakukan proses pengurutan database tersebut. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi beban kerja pada server. Tetapi masalahnya kini timbul pada komputer client, komputer client selain sudah menjalankan programnya masing-masing, ia kini juga harus menangani pemrosesan data dari server, sehingga beban PC-PC client yang terhubung pada network akan semakin meningkat.
2.4.3 Komponen LAN
Bagi yang telah mengenal dunia networking tentu sudah mengenal apa saja komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membentuk suatu jaringan komputer, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Server Server adalah komputer pusat yang mengendalikan seluruh aktivitas jaringan komputer. Server selain berfungsi mengatur network juga digunakan sebagai pusat penyimpanan data atau program yang dapat diakses oleh komputer client. Server dapat berupa PC biasa atau komputer yang khusus dirancang sebagai server. Untuk network berskala kecil, anda bisa menggunakan PC biasa dengan konfigurasi yang tinggi untuk melayani permintaan dari komputer-komputer client. Pada network berskala kecil (dengan komputer sekitar 10-50 buah, anda bisa menggunakan satu buah server saja. Tetapi pada network berskala besar (dengan ratusan atau bahakan ribuan komputer), terkadang memerlukan dua atau lebih server yang digabung untuk membagi beban pemrosesan. Biasanya penggunaan server ganda ini disebar pada departemen-departemen yang terpisah.
2. Workstation Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe. Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula
menggunakan jaringan untuk bertukar
data dengan workstation atau user yang lain [9]. Bagi yang telah berkecimpung di dunia networking, tentunya telah mengenal istilah workstation. Workstation adalah komputer yang digunakan oleh setiap orang untuk mengakses komputer pusat. Tetapi pada lingkungan networking yang ada sekarang ini, istilah workstation juga sering dipertukarkan dengan istilah client yang lebih cocok dengan model networking client-server. Pada umumnya workstation adalah komputer PC biasa yang dapat terdiri dari berbagai jenis, mulai dari komputer berprosesor 286 sampai kepada yang berprosesor Pentium. Workstation (misalnya komputer 286 dengan memori 4 MB tanpa hard disk), karena pemrosesan dan penyimpanan data semuanya dilakukan secara terpusat pada server. Tetapi pada model networking client-server menggunakan teknik pemrosesan terdistribusi sehingga beban pemrosesan dibagi-bagi antra komputer server dan client. Jika komputer client konfigurasinya pas-pasan saja, ia akan lambat menampilkan informasi yang dimintanya (bahkan maupun servernya memiliki kualitas dan kecepatan yang tinggi). Dapat dilihat disini, selain server saat ini komputer client juga memegang
Universitas Sumatera Utara
peranan penting dalam dunia networking. Sistem clinet-server sudah semakin banyak digunakan pada sistem operasi netwok yang baru (seperti misalnya Windows NT) dan pada program-program pembangunan aplikasi untuk network (seperti misalnya SQL Server, Visual Basic, Visual FoxPro, dan sebagainya). Jadi untuk workstation, pilihlah PC yang berkualitas baik dengan konfigurasi yang cukup, misalnya komputer Pentium dengan RAM minimal 16MB dan hard disk 500MB.
3. NIC (Network Interface Card) Network Interface Card (NIC) atau sering juga disebut dengan Adapter Card adalah sebuah kartu yang dipasang pada semua komputer yang ingin dihubungkan pada suatu network (termasuk komputer server dan client). Kartu NIC inilah yang berfungsi menghubungkan komputer-komputer pada suatu LAN dan mengizinkan semua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi. Kartu jaringan (Network Interface Card – NIC) merupakan komponen utama dari sebuah komputer yang berfungsi sebagai media pertukaran data antar komputer melalui suatu jaringan yang terintegrasi. Berdasarkan arsitektur bus (saluran) data, ada beberapa macam tipe kartu jaringan yang bisa dilihat dari bentuk fisiknya, yaitu: Tipe ISA, EISA, MCA, dan PCI. Gambar 1.1 menunjukkan beragam tipe kartu jaringan:
Gambar 1.1 Bentuk fisik beberapa tipe kartu jaringan Kartu jaringan yang umum beredar saat ini adalah tipe PCI, yang mempunyai performansi dan kapabilitas yang lebih baik dengan bentuk fisik yang lebih kecil. Kartu jaringan dengan arsitektur PCI ini dapat melayani transfer data hingga 100 MBps dan untuk beberapa merek, langsung dapat dikenali oleh Windows sesaat
Universitas Sumatera Utara
setelah dipasangkan pada CPU (lebih dikenal dengan kartu jaringan PnP- Plug and Play) [10].
4. Link (hubungan) Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun
beberapa contoh dari link
adalah:
Jenis-jenis kabel yang digunakan untuk network di antaranya adalah :
1. Kabel twisted pair Yaitu kabel yang dibuat dari dua sampai empat pasang kawat yang dipilin pada sepanjang kabel untuk mengurangi derau RF. Kabel twisted pair ini terbagi lagi ke dalam dua jenis : shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). Bagi yang awam, kabel ini serupa dengan kabel telepon, dan merupakan pilihan yang baik untuk network skala kecil hingga menengah.
2. Kabel koaksial Kabel ini sering juga digunakan sebagai kabel antena TV, dan disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel koaksial ini adalah kabel yang paling banyak dipakai pada network Karena memiliki perlindungan derau yang lebih tinggi, murah dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
3. Kabel serat optic Seperti namanya, kabel ini menggunakan sinyal cahaya (fotonik) untuk mengirimkan data. Kelebihan yang utama dari kabel serat optic adalah kecepatannya (cahaya jauh lebih cepat menghantarkan) dan kabel ini juga hampir tidak memiliki masalah gangguan (karena cahaya tidak dipengaruhi oleh derau elektronik). Sebaliknya, kelemahan yang masih dimiliki oleh kabel ini adalah pada masalah harga. Kabel serat optic jauh lebih mahal dari pada kabel elektronik lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Network tanpa kabel Saat ini juga sudah dimulai digunakan network tanpa kabel (wireless network). Network ini biasanya menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantar data. Walaupun kedengerannya praktis, tetapi network semacam ini masih jarang digunakan karena kendala yang dimiliki oleh media tanpa kabel jarak, bandwidth, dan yang terutama biaya.
2.5 Komponen Perangkat Lunak Intranet
Terdapat beberapa komponen perangkat lunak yang digunakan dalam intranet dan perlu untuk diketahui, agar penggunakan intranet ini dapat lebih dioptimalkan lagi.
2.5.1 Sistem Operasi Network
Selain menyediakan peralatan hardware juga dibutuhkan software terutama sistem operasi untuk client dan servernya. Jika pada umunya disisi client menggunakan sistem operasi windows, maka disisi server dapat memilih beberapa alternative pilihan selain Windows. Pemilihan sistem operasi jaringan harus disesuaikan dengan jumlah client dalam jaringan tersebut, ada tidaknya web mail atau webserver dalam jaringan tersebut. Jika hanya sebatas untuk pertukaran data, Windows 98SE sudah layak dijadikan sebagai Sistem Operasi. Namun untuk kelas berat dapat menggunakan OS windows NT atau 2000 dan Unix Based yang memang dibuat untuk sistem operasi jaringan. Saat ini OS linux sangat digemari karena bukan hanya kehandalanya tapi juga karena sifatnya yang opensource. Pemilihan OS ini didasarkan pada banyaknya user dan teknologi sistem jaringan yang akan digunakan karena setiap OS server mempunyai kemampuan dan resources yang berbeda. Pemilihan OS jaringan ini akan menentukan kehandalan dan kinerja dari jaringan yang akan dibangun. Faktor lainnya juga hendaknya diperhatikan dalam pemilihan OS ini, yaitu mengenai dukungan teknis dan SDM yang memadai, karena tanpa SDM yang handal maka kelebihan dan kemampuan sistem operasi tersebut tidak akan optimal [11].
Universitas Sumatera Utara
Sistem operasi adalah suatu perangkat lunak yang mengizinkan “bercakapcakap” dengan komputer. Sistem operasi dapat dibandingkan dengan sebuah penerjemah, yang menerjemahkan bahasa yang dimengerti manusia dengan bahasa yang dimengerti semua tombol keyboard yang ditekan, setiap pergeseran tombol mouse, setiap klik atau pemilihan menu, dan sebagainya. Sistem operasi network adalah sebuah program yang mengendalikan dan mengatur lalu lintas suatu network serta menyediakan pelayanan kepada komputer-komputer yang terdapat pada network tersebut. Sistem operasi network sangatlah penting, Karena ia adalah inti dari suatu network itu sendiri [7].
Pada jaringan intranet, pilihan untuk sistem operasinya sangatlah bervariasi karena program aplikasi yang digunakan pada intranet hampir tidak terbatas. Hal tersebut disebabkan. Karena protocol networking TCP/IP yang digunakan pada jaringan intranet. Protocol ini seperti yang digunakan pula pada internet, adalah protocol
yang
bersifat
terbuka
dan
platform
independent,
artinya
dapat
menghubungkan dua komputer dengan konfigurasi perangkat keras atau lunak yang berbeda tanpa masalah. Disinilah mungkin keuntungan dan kelebihan terbesar yang didapat dari jaringan yang menggunakan teknologi internet anda bisa menggabungkan komponen-komponen apa saja yang sukai, tanpa harus terikat oleh sistem operasi atau program tertentu. Sebagai contoh bisa menggunakan sistem operasi windows NT dengan Web server manapun serta dengan perpaduan program browser apapun yang disukai, apakah itu internet explorer atau netscape navigator, dan sebagainya. Jenisjenis system operasi network yang paling sering digunakan untuk intranet di antaranya adalah:
1. Windows NT Windows NT terkenal karena kemampuan networking-nya yang andal, sehingga banyak digunakan sebagai sistem operasi network pada banyak institusi atau perusahaan. Windows NT adalah suatu system operasi multitasking 32-bit yang mampu mendukung banyak pemakai dan cocok digunakan untuk intranet berskala kecil maupun besar. Windows NT server dan windows NT workstation. Windows NT server adalah sistem operasi yang khusus dijalankan pada komputer server. NT Server menggunakan model client-server, serta menggunakan antarmuka
Universitas Sumatera Utara
grafis yang mirip dengan windows 95. Karena kelengkapan dan keandalannya, windows NT server cocok digunakan sebagai sistem operasi jaringan intranet berskala menengah hingga berskala besar. Windows NT server 4 yang terbaru juga menyediakan sarana penunjang intranet seperti:
a. IIS (Internet Information Server) Sebuah program web server yang digunakan untuk melayani penggunaan intranet/internet.
b. Index Server Sebuah program pencarian (search engine).
c. FrontPage Program pembuat halaman intranet.
d. Internet Explorer Program browser untuk melihat halaman-halaman intranet.
Sedangkan windows NT Workstation adalah sistem operasi yang biasa digunakan pada networking peer-to-peer, di mana setiap komputer memiliki derajat yang sama (tidak ada yang bertindak sebagai server). Windows NT workstation cocok digunakan untuk network berskala kecil. Ia juga menyediakan versi kecil dari IIS vices, dengan ini dapat dibagun sebuah intranet berskala kecil dengan komputer kurang dari 10 buah [7].
2. Unix Unix adalah sistem operasi network yang sudah terkenal karena keandalannya adalah mengelola network berskala besar. Unix dapat digunakan sebagai sistem operasi jaringan intranet, tetapi ada satu kelemahan yang paling utama pada unix yaitu kerumitannya. Selain keandalannya dan lebih sukar untuk dikelola dari pada windows NT. Namun tetap saja banyak institusi berskala besar yang setia menggunakan unix karena kemampuan multitasking 32-bit, kestabilannya yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi, serta mampu digunakan pada berbagai jenis komputer, mulai dari komputer mikro hingga komputer mini dan mainframe [7].
3. Novell NetWare NetWare adalah salah satu sistem operasi network yang paling banyak digunakan di dunia, mulai dari organisasi berskala kecil hingga berskala besar. Pada NetWare versi 4.11 mulai diterapkan penggunaan teknologi intranet dan internet, yaitu penggunaan protocol TCP/IP untuk melengkapi protocol IPX milik NetWare yang bersifat agak kaku. Novell bahkan mulai mengembangkan pasarannya dengan khusus membuat aplikasi bernama IntranetWare yang memiliki solusi lengkap untuk intranet dan internet. intranetWare ini bisa didapatkan pada NetWare 4.11 atau dijual bebas.
2.5.2 Web Server
Web server adalah sebuah komponen yang dijalankan pada komputer server, yang bertugas menyediakan jasa pelayanan intranet kepada komputer-komputer yang terhubung ke server. Web server menggunakan protocol TCP/IP yang bersifat terbuka sehingga dapat menggabungkan kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem operasi yang telah dipilih. Web server tidak banyak melakukan tugas pemrosesan, ia kebanyakan hanya melayani permintaan dari komputer-komputer client.
Server juga berfungsi menyimpan program dan file-file intranet yang dibutuhkan oleh semua komputer yang terhubung kepadanya. Jadi setiap kali ada permintaan dari komputer client, program web server akan mencari file yang diminta pada hard disk server, lalu memberikannya client yang memintanya. Selain memberikan pelayanan intranet kepada pemakai, web server intranet juga bisa digunakan untuk menjalankan program-program lain, seperti aplikasi database atau program pencarian (search engine) serta beberapa fungsi antarmuka standar seperti CGI
(Common Gateway Interface), ISAPI (Internet Server API), dan NSAPI
(Netscape Server API).
Universitas Sumatera Utara
Web server tersedia dalam berbagai macam sistem informasi seperti misalnya untuk Unix, Windows NT, Windows 95, OS/2, Macintosh, sampai NetWare. Jika ditinjau dari merek, jumlahnya ada banyak sekali. Beberapa dari web server yang paling banyak digunakan di antaranya adalah:
A. Microsft Internet Informasi Server Microsft Internet Informasi Server disertakan pada sistem operasi Windows NT Server 4. ia juga memiliki kendali network yang hebat seperti yang ada pada NT Server.
Beberapa keistimewaan IIS adalah :
1. Kontrol keamanan yang tinggi
2. Bisa memberikan atau menolak izin akses berdasarkan alamat IP.
3. Disertai dengan pelayanan FTP server dan Gopher server.
4. Disertai dengan FontPage, program pembuat halaman HTML.
5. Disertai dengan Index Server, sebuah program pencarian.
6. Disertai dengan Internet Explorer, sebuah program browser.
7. Mendukung tingkat keamanan SSL (Secure socket Layer) 2.
Selain dari keistimewaan di atas, ISS memiliki satu keistimewaan lagi yang sangat khusus yaitu Active Server Page. Dengan ini halaman-halaman Web dapat ditampilkan secara dinamis.
B. Netscape FastTrack & Enterprise Server
Universitas Sumatera Utara
Pada awalanya, Netscape mengeluarkan Netscsape Communication Server dan Netscape Commerce Server, yang kemudian diikuti oleh Netscape Enterprise Server dan Netscape FastTrack Server. Kedua produk yang terakhir ini sangat laku di pasaran dan konon lebih dari 70 persen dari 1000 perusahaan besar menggunakan program dari Netscape ini untuk jaringan intranetnya. Netscape FastTrack Server adalah program web server yang mudah dijalankan dan diinstall. Beberapa kemampuan yang membuat FastTrack Server unggul dari semua pesaingnya adalah:
1. Akses tingkat server yang lebih tinggi.
2. Disertai dengan Navigator Gold (program pembuat halaman HTML).
3. Kinerja yang tinggi.
4. Dapat dikonfigurasi dari browser Netscape.
5. Dapat mengelola Web jarak jauh.
6. Fasilitas log yang lengkap.
7. Menunjang tingkat keamanan SSL (Secure socket Layer) 3.
8. Mampu membuat server-server virtual.
9. Memberi atau menolak izin akses ke server atau ke halaman tertentu berdasarkan nama komputer atau alamat IP.
10. Mengontrol izin baca/tulis pemakai kepada file atau direktori tertentu.
C. Apache
Universitas Sumatera Utara
Ini adalah Web server yang digunakan untuk system operasi Unix. Sampai saat ini, Apache adalah Web server yang paling banyak digunakan pada lingkungan Unix (lebih dari 40 persen). Apache mampu menyediakan server yang aman, efisien dan andal yang menyediakan pelayanan HTTP yang serupa dengan standar HTTP yang ada sekarang.
D. IntranetWare IntranetWare adalah solusi dari Novell untuk mendukung pengoperasian intranet pada system operasi NetWare. IntranetWare memiliki beberapa keistimewaan utama, yaitu:
1. Menghubungkan pemakai netwok ke internet.
2. Membuat jaringan intranet.
3. Mempublikasikan informasi pada network perusahaan pada internet. Web Server diterapkan sebagai bagian dari NLM untuk mempublikasikan halaman HTML.
4. Mendukung keistimewaan umum dari World Wide Web tanpa sistem Unix.
5. Mendukung pula pemakaian form, Remote Common Gateway Interface (RCGI), kontroll akses dan logging, serta penerjemahan script BASIC dan PERL.
2.5.3 Web Browser
Web Browser atau sering disingkat browser adalah program yang dijalankan pada komputer client, yang digunakan untuk mengakses dan melihat halaman intranet yang terdapat pada server. Program browser ini sama seperti yang biasa digunakan oleh penggunan internet untuk menjelajahi situs-situs internet di seluruh dunia.
2.5.4 File HTML
Universitas Sumatera Utara
Inti dari intranet adalah halaman-halaman intranet yang bisa diakses oleh setiap orang pada perusahaan. Halaman tersebut sebenarnya adalah file teks biasa yang diformat dengan “kode-kode” tertentu dan disimpan dalam ekstensi HTM atau HTML. File-file
HTML untuk intranet biasanya disimpan pada server, sehingga dapat diakses oleh semua komputer client yang ingin membuka halaman intranet. File HTML ini hanya dapat ditampilkan dengan program browser yang terdapat pada client
2.5.5 File-File Pendukung
File-file pendukung disini adalah file-file yang dibutuhkan oleh file HTML untuk menampilkan halaman intranet. Contohnya seperti:
1. File gambar.
2. File multimedia (suara, animasi, video)
3. File program Java atau JavaScript, dan sebagainya.
File-file penunjang ini (sama seperti file HTML) juga disimpan pada hard disk komputer server, sehingga bisa diakses oleh semua komputer client yang terhubung ke jaringan intranet.
2.6 Cara kerja Intranet
Untuk lebih mengenal intranet perlu diketahui bagaimana cara kerja dari intranet tersebut.
2.6.1 Standar Pada Intranet
Universitas Sumatera Utara
Intranet menggunakan standar-standar yang digunakan pada World Wide Web. Standar yang sama juga diterapkan pada internet, di antaranya seperti:
1. HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang digunakan untuk membuat halaman Web (halaman intranet atau internet).
2. HTTP (HyperText Trasport Protocol) Protokol standar yang digunakan untuk mengirimkan file-file HTML.
3. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Protokol standar yang digunakan untuk mengendalikan transmisi dan intranet.
4. FTP (File Transfer Protocol) Protokol standar yang digunakan untuk mengirimkan file-file antar komputer.
2.6.2 Protocol
Dalam komunikasi antar sistem komputer diperlukan sebuah media dimana pengiriman data dan penerima data dapat mengerti informasi yang dikirim. Dengan kata lain, komunikasi antar sistem komputer memerlukan media penterjemah bahasa yang dapat dipakai dan dimengerti oleh penerima dan pengirim informasi. Media itu adalah protocol, yaitu suatu aturan atau prosedur dari sekumpulan program yang menyediakan fungsi-fungsi komunikasi antar sistem komputer dalam jaringan komputer [3].
Protocol adalah spesifikasi atau aturan-aturan resmi yang harus diikuti untuk dapat mengirimkan dan menerima data. Protocol mendefenisikan format data, waktu, urut-urutan, serta pemerikasaan error yang digunakan pada network. Protocol bisa dianggap sebagai “bahasa” yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi pada network. Jika dua (atau lebih) komputer menggunakan protokol yang sama, mereka bisa saling berkomunikasi tanpa harus mengkhawatirkan konfigurasi sistem komputer
Universitas Sumatera Utara
yang lain (misalnya seperti perangkat keras, sistem operasi, dan program aplikasi yang digunakannya, serta di mana letak komputer tersebut berada.
2.6.2.1 Model OSI
Model protocol lapisan OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh ISO (Internasional Standard Organization) yang hingga saat ini masih digunakan sebagai aturan resmi untuk mengantarkan data pada network. Tujuan dari model ini adalah membagi setiap aktivitas network pada setiap lapisan tersendiri agar antaropebilitas sistem bisa dilakukan dengan lancar, tanpa harus bergantung pada jenis network yang melakukan hubungan tersebut. Ketujuh lapisan model OSI tersebut adalah:
1. Lapisan Fisik Merupakan tingkat paling dasar atau tingkat fisik di mana data diubah menjadi implus-implus listrik untuk dikirimkan sebagai bit-bit (0 dan 1) yang sesungguhnya.
2. Lapisan Data Link Lapisan ini mendefenisikan aturan pertukaran data antara dua komputer yang terhubung pada network.
3. Lapisan Network Lapisan ini berfungsi mendefenisikan cara data dikirimkan antara dua host tanpa mengkhawatirkan network fisik tempat host-host tersebut terhubung.
4. Lapisan Transport Mendefenisikan bagaimana proses pada dua sistem bisa saling berkominikasi satu sama lain.
5. Lapisan Sesi
Universitas Sumatera Utara
Mengatur waktu dari suatu sesi hubungan dan menentukan apakah data telah dikirimkan dan diterima oleh proses komunikasi tersebut.
6. Lapisan Presentasi Lapisan ini menetukan bagaimana aplikasi yang menggunakan network bertindak dan saling beroperasi.
7. Lapisan Application Lapisan ini menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.
2.6.2.2 Model Internet (TCP/IP)
Walau semua model OSI memisahkan semua fungsi dan aktivitas network dengan lengkap dan jelas di dalam tujuh lapisannya, banyak pakar yang menentang dan menganggap bahwa model OSI tersebut terlalu rumit dan berlebihan. Oleh sebab itu diciptakan model referensi network yang baru yaitu model internet. Model ini mampu memecahkan masalah internetworking yang lebih penting serta membuang masalahmasalah yang tidak berhubungan dengan internetworking.
Model internet ini merampingkan tujuh lapisan OSI menjadi empat lapisan saja. Ada lapisan yang dibuang (lapisan fisik) dan ada pula lapisan-lapisan yang digabungkan menjadi satu (lapisan sesi, presentasi, dan aplikasi). Model internet inilah yang menjadi inti dari protocol TCP/IP.
Lapisan-lapisan pada protocol TCP/IP ini adalah:
1. Lapisan Data Link (Network Interface) Lapisan ini mirip dengan lapisan fisik dan data link yang terdapat pada model OSI. Fungsinya mendefenisikan cara memindahakan data antara komputer yang terhubung ke media network fisik yang sama.
2. Lapisan Network
Universitas Sumatera Utara
Lapisan ini adalah tempat dimana internet protocol (IP) beroperasi. Fungsinya adalah mendefinisikan cara memindahkan data antara satu komputer ke komputer lainnya tanpa harus mengkhawatirkan apakah komputer itu terhubung pada network yang sama.
3. Lapisan Transport Lapisan in berfungsi mendefinisikan cara pengiriman data dikirimkan antara dua proses yang sedang berlangsung. Lapisan inilah yang mengandung Transmission Control Protocol (TCP). TCP berfungsi untuk menjamin pertukaran data antara host-host pada network.
4. Lapisan Aplikasi Lapisan ini sebenarnya adalah lapisan penyatuan dari tiga buah lapisan pada model OSI (lapisan sesi, presentasi, dan aplikasi). Lapisan aplikasi pada protocol internet ini berfungsi menangani masalah representasi data, manajemen hubungan, dan cara aplikasi-aplikasi saling berkomunikasi.
2.6.3 Protokol TCP/IP
Protokol TCP/IP adalah inti dari teknologi World Wide Web yang diterapkan pada intranet. Protokol in terkenal karena karena sifatnya yang sangat terbuka dan platform independent, yang berarti bahwa protocol ini dapat menghubungkan segala jenis komputer yang arsitekturnya berbeda, asalkan setiap komputer tersebut sama-sama menjalankan TCP/IP. Sebagai contoh, komputer berbasis PC dengan prosesor Intel yang menjalankan Windows 95 (Wintel) dapat dihubungkan dengan mainframe UNIX dengan mulus. Antaraoperabilitas inilah yang menyebabkan TCP/IP dianggap sebagai protokol terbaik dan banyak digunakan di seluruh dunia (terutama pada internet) untuk menghubungkan berbagai sistemyang berbeda tanpa harus mengkhawatirkan masalah ketidakkompabilitasan antarsistem.
2.6.3.1 Sejarah TCP/IP
Universitas Sumatera Utara
TCP/IP pertama kali dibuat dan telah distandarkan pada tahun 1973. Protocol ini ditujukan untuk dapat menghubungkan platfor- platform peragkat keras dan perangkat lunak yang berbeda. Tetapi penyebaran penggunaan TCP/IP yang sebenarnya baru dimulai pada University of California di Berkeley. Para ilmuwan di universitas ini berniat untuk membuat Unix versi mereka sendiri yang disebut dengan Berkeley Software Distribution (BSD). Mereka menerapkan TCP/IP pada BSD ini untuk dapat menghubungkan banyak komputer-komputer
mereka
yang
bermacam-macam
jenisnya.
Setelah TCP/IP sukses mereka terapkan pada lingkungan universitas tersebut, mereka mulai menyebarkan TCP/IP ke universitas-universitas lain agar mereka bisa saling berhubungan. Sejak saat itulah TCP/IP mulai menyebar ke seluruh dunia, yang diawali dari dunia akademis, ke Internet yang ada sekarang.
2.6.3.2 Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protocol yang lain adalah:
a. TCP/IP adalah protocol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada network, serta dapat membantu jika network mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
b. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
c. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau lunak tertentu.
d. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
Universitas Sumatera Utara
e. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Ia bisa dijalankan pada network Ethernet, Token Ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
f. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, jadi semua sistem bisa mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.
2.6.3.3 Transmission Control Protocol (TCP)
Fungsi utama TCP adalah untuk menjamin pertukaran data antara host-host pada network. Untuk mengirimkan data ke tujuan, sebelumnya TCP membagi-bagi data ke dalam bagian-bagian kecil. Data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi yang dibutuhkan untuk mengarahkan data tersebut ke tujuannya, serta untuk merangkai kembali bagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya informasi ini disebut dengan header.
2.6.3.4 Internet Protocol (IP)
IP (Internet Protocol) terletak pada lapisan network pada protocol Internet TCP/IP. IP inilah yang berfungsi memindahkan data dari satu tempat ke tempat yang lain. Fungsi IP hanyalah memindahkan data saja, bukan memeriksa keabsahan data atau hubungan yang akan dilakukannya, fungsi telah dilakukan oleh TCP di atas.
IP mengandalkan pada TCP untuk menentukan apakah data telah tiba dengan sukses ke tujuannya dan mengirimkan kembali data jika gagal dalam pengiriman. Sekali lagi, fungsi IP hanyalah memindahkan data (routing) ke tujuan. Untuk melakukan itu IP juga menaruh header-nya sendiri pada datagram yang diterimanya dari TCP. Tanpa diagram ini, router perantara antara sumber dan tujuan (yang disebut dengan gateway) tidak akan bisa menentukan bagaimana cara mengirimkan datagram tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3.5 Cara Kerja TCP/IP
Langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah:
1. Pertama-tama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil sesuai dengan ukuran bandwidth di mana data tersebut akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali bagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah diagram
dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut lalu
dikirimkan kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan header-nya sendiri pada datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama untuk memastikan apakah data yang dikirim sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman, dan datagram akan dikirimkan kembali.
TCPI/IP menggunakan beberapa pendekatan untuk menjamin data tiba dengan sukses. Diantanya adalah:
a. Flow control Untuk mengizinkan dua sistem saling bekerja sama di dalam pengiriman datagram untuk mencegah paket-paket yang hilang.
Universitas Sumatera Utara
b. Acknowledgment Untuk memberi tahu kepada pengirim bahwa penerima telah menerima data dengan sukses.
c. Sequencing Untuk menjamin bahwa bagian-bagian paket yang terpecah-pecah tiba dalam uruturutan yang benar.
d. Cechksum Untuk mendeteksi paket yang hilang atau rusak, dengan cara menghitung apakah data yang dikirim sama dengan data yang diterima.
e. Transmisi ulang Mengirimkan kembali paket-paket data yang hilang atau rusak dalam periode yang ditentukan.
2.6.4 Alamat IP
Pada kehidupan sehari-hari, jika ingin mengirimkan suatu surat atau paket ke seseorang, tentunya diperlukan alamat tujuan si penerima. Jika alamat tersebut tidak ada, maka surat atau paket yang dikirim pastilah tidak akan sampai ke tujuannya. Hal yang sama berlaku pula pada network, terutama network yang menggunakan protocol TCP/IP. Untuk dapat mengirim paket-paket data ke tujuan, protocol TCP/IP harus mengetahui alamat dari lokasi tujuan tempat data tersebut akan dikirimkan. Pada network TCP/IP, semua komputer yang terdapat pada network tersebut masingmasing harus memiliki alamat sendiri yang berbeda dengan komputer yang lain. Untuk mengakomodasi hal ini, seorang administrator network atau administrator intranet harus menentukan dan mengkonfigurasikan alamat-alamat IP untuk setiap node yang terhubung ke networknya.
Universitas Sumatera Utara
2.6.4.1 Menentukan Alamat IP
Alamat IP berupa angka 32-bit yang biasanya dibagi kedalam empat bagian, yang masing-masing bagian dipisahkan dengan tanda titik. Sebagai contoh:
128.120.070.002. pada alamat IP, setiap bagian (disebut juga dengan byte atau oktet, karena terdiri dari 8 bit) bisa memiliki nilai mulai dari 1 sampai 254.
Menentukan alamat IP pada sebuah network yang merapkan TCP/IP adalah hal yang harus dilakukan dengan baik. Jika misalnya administrator ingin menomori host pada networknya secara berurutan, maka host-host yang lain tidak boleh memakai skema penomoran yang sama. Dapat dilakuakn dengan cara menset alamat IP ini secara otomatis atau dengan cara manual dengan skema penomoran anda sendiri [7].
2.6.4.2 Penggolongan Alamat IP
Jika berniat untuk menghubungkan intranet ke internet, maka penentuan alamat IP network user akan didasarkan kepada “kelas” dari network tersebut. Suatu network dibagi-bagi berdasarkan ukurannya dan diberikan peringkat kelasnya masing-masing. Network ditentukan pada bit-bit tertinggi pada alamat IP, sedangkan alamat host pada setiap network ditentukan pada bit-bit terendah dari alamat IP.
2.6.5 Aturan Penamaan
Jika menggunakan angka-angka untuk menentukan komputer host yang dituju tentunya akan mengalami banyak kesulitan. Bayangkan jika ada sepuluh buah host saja dengan alamat IP yang berbeda-beda, tentu akan sulit menghafalkan angka-angka alamat IP tersebut. Oleh sebab itu alamat IP harus dilengkapi pula dengan nama host.
Nama host adalah nama peralatan komputer pada network yang telah memiliki alamat IP tertentu. Pada internet nama host dikenal sebagai fully qualified domain name yang terdiri dari nama host dan nama domain. Sebagai contoh, pada www.microsoft.com nama hostnya adalah www dan nama domainnya adalah
Universitas Sumatera Utara
microsoft.com. nama ini jauh lebih mudah diingat jika ingin menghubungi host microsoft, daripada harus mengetikkan dan menghafalkan alamat IP microsoft yaitu 198.105.232.6. Untuk itulah diperlukan suatu aturan penamaan untuk mengubah alamat IP menjadi nama host dan mengenali nama host dari alamat IP-nya. Aturan penamaan tersebut ada banyak, tetapi disini akan ditampilkan beberapa yang palingg populer saja.
2.6.5.1 HOSTS
Hosts adalah aturan penamaan yang paling sederhana untuk membantu mengenali alamat-alamat IP secara otomatis. Cara pembuatan hosts ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat sebuah file ASCII bernama Hosts.
2. Di dalam file tersebut ketikkan alamat IP setiap komputer dan nama host yang ditetapkan untuk alamat IP tersebut. Misalnya:
111.121.23.23 adiserver.com 111.121.24.43 keuangan.com
3. Berikutnya file hosts ini harus disimpan pada semua workstation yang terdapat pada network.
Cara ini sangat mudah tetapi memiliki banyak kekurangan. Selain harus menyimpan semua salinan file Hosts ini pada setiap workstation, jika ada perubahan user juga harus mengubah semua file tersebut. Pada network yang sangat kecil, cara ini mungkin bisa digunakan dengan efektif. Tetapi untuk network besar, pertimbangkanlah untuk menggunakan aturan penamaan yang lain.
2.6.5.2 DNS
DNS (Domain Name Service) adalah tabel yang digunakan untuk menerjemahkan nama host ke dalam alamat IP dan sebaliknya. Cara ini digunakan pada Internet untuk
Universitas Sumatera Utara
menunjuk ke host-host yang ada di seluruh dunia hanya dengan mengetikkan nama host-nya saja. Cara ini sangat mudah dan efektif, dan merupakan bagian penting dari network TCP/IP.
Cara kerja dari DNS ini adalah sebagai berikut:
1. Misalnya user ingin menuju ke homepage Microsoft dengan mengetikkan http://www.microsoft.com
2. Browser user lalu akan mencari alamat IP dari www.microsoft.com tersebut pada tabel DNS server.
3. Apabila alamat IP tersebut sudah didapat, browser user akan menghubungkan user ke server microsoft dan mendownload homepage tersebut.
Yang perlu dilakukan hanyalah membuat sebuah tabel yang mirip dengan database. Tabel ini terdiri dari record-record yang masing-masing record terdiri dari bagian-bagian seperti berikut:
1. Nama host: nama host yang diberikan kepada alamat IP.
2. Jenis record: menentukan jenis setiap record pada tabel.
3. Alamat IP: alamat IP setiap komputer pada network.
Format penulisan record pada tabel DNS adalah sebagai berikut:
namahost
jenisrecord
alamat IP
Khusus untuk jenis record pada tabel DNS, user memiliki beberapa pilihan yang harus digunakan sesuai dengan kebutuhan anda:
Universitas Sumatera Utara
a. Record address:
Disebut dengan record A, dan berfungsi memetakan nama host ke alamat IP. Contoh:
host.perusahaan.com. IN
A
18.3.70.1
b. Record mail exchange:
Disebut dengan record MX, dan berfungsi menunjuk ke pengelola e-mail untuk sebuah host. Disini user bisa menentukan banyak pengelola mail untuk sebuah host sehingga e-mail memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk tiba di tujuanya. Contoh:
host.perusahaan.com. IN
MX
10 mail1.perusahaan.com
host.perusahaan.com. IN
MX
10 mail2.perusahaan.com
host.perusahaan.com. IN
MX
10 mail3.perusahaan.com
c. Record CNAME:
CNAME adalah singkatan dari canonical name atau record alias yang berfungsi mengizinkan host memiliki lebih dari satu nama. Misalnya Web server anda sudah memiliki nama host www tetapi user juga memiliki nama host ftp agar bisa diakses oleh pemakai intranet untuk mentransfer file. Contoh :
www.perusahaan.com IN
A
18.3.70.1
ftp.perusahaan.com IN
CNAME www.perusahan.com
Universitas Sumatera Utara
Jika ketiga jenis rocord tersebut disatukan ke dalam sebuah file yang bernama tabel DNS, tampilannya kira-kira akan seperti berikut ini:
Mail1.perusahaan.com IN
A
18.3.70.11
Mail2.perusahaan.com IN
A
18.3.70.12
Mail3.perusahaan.com IN
A
18.3.70.13
host.perusahaan.com. IN
MX
10 mail1.perusahaan.com
host.perusahaan.com. IN
MX
20 mail2.perusahaan.com
host.perusahaan.com. IN
MX
30 mail3.perusahaan.com
www.perusahaan.com IN
A
18.3.70.1
ftp.perusahaan.com IN
CNAME www.perusahan.com
2.6.6 Interaksi Pada Intranet
Pada dasarnya yang terjadi pada intranet adalah interaksi antara client (komputer pusat yang mengendalikan intranet). Komputer client digunakan oleh para pegawai perusahaan untuk
mencari
informasi,
masukkan
data,
atau
berkomunikasi
antarkaryawan. Sedangkan server adalah komputer yang melayani segala aktivitas yang dilakukan oleh client tersebut, mencarikan informasi/file yang diminta, mengolah data-data yang dikirimkan, serta mengatur hubungan komunikasi yang ada.
Interaksi yang terjadi antara pemakai dan pusat adalah sebagai berikut:
1. Pemakai yang terhubung pada intranet melakukan permintaan (misalnya ingin menuju ke halaman intranet tertentu).
2. Permintaan tersebut dikirimkan melalui network kepada server intranet.
3. Dokumen tersebut dikirimkan ke komputer pemakai yang meminta.
4. Komputer pemakai menampilkan halaman.
Universitas Sumatera Utara