BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori-teori Umum Dalam teori dasar/umum penulis menyajikan teori-teori umum yang berkaitan dengan topik dalam penulisan laporan tugas akhir ini, yang meliputi sistem, informasi, data, database, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan database.
2.1.1. Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen yang dihubungkan bersamaan untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Satzinger, et al (2005, p6) sistem merupakan kumpulan komponen sistem yang berhubungan dan berfungsi secara bersama untuk mencapai hasil akhir. Juga menurut O’Brien (2006, p29) sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan untuk bekerja secara bersamaan demi mencapai tujuan bersama melalui suatu input serta menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang teratur. Komponen-komponen dasar didalam suatu sistem adalah sebagai berikut: • Input, yakni bagian dari sistem yang mencakup keseluruhan elemen yang hendak dimasukkan kedalam sistem untuk diproses. • Proses, merupakan bagian sistem yang melakukan transformasi untuk mengubah input menjadi output. • Output adalah bagian dari sistem yang merupakan hasil input yang telah diproses oleh sistem menjadi suatu tujuan akhir.
2.1.2. Informasi Menurut Hoffer, Ramesh, & Topi, (2011, hal. 6), Informasi adalah data yang telah diolah dengan sedemikian rupa untuk meningkatkan pengetahuan pada seseorang yang menggunakan data tersebut.
9
10
Menurut O'Brien & Marakas, (2012, hal. 34), Informasi adalah suatu data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pengguna akhir secara khusus.
2.1.3. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut Satzinger, et al (2005, p7) adalah sekumpulan komponen sistem yang berfungsi mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses bisnis. Juga menurut O’Brien (2006, p4), sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan berbagi informasi didalam sebuah organisasi. Sedangkan sistem informasi menurut Rainer, R.K. dan Cegielski, C.G. (2011, p7) adalah
sistem
yang
terkait
untuk
perencanaan,
pengembangan,
pengaturan, dan penggunaan teknologi informasi untuk membantu organisasi dalam mengerjakan segala tugas terkait pengelolaan dan manajemen informasi dari organisasi tersebut. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari komponen-komponen yang terintegrasi, yang mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna bagi kepentingan organisasi.
2.1.4. Fact Finding Technique Menurut Connoly & Begg, (2010, p. 341) bahwa Fact Finding Technique adalah proses formal dalam penggunaan teknik seperti wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai sistem, kebutuhan, dan pengaturan. Pengembangan database pada umumya menggunakan beberapa Fact Finding Technique dalam sebuah proyek database. Berikut lima teknik yang biasa digunakan :
11
• Examining Documentation Examining Documentation dapat dilakukan dengan memeriksa dokumen, formulir, laporan, dan berkas-berkas yang berhubungan dengan sistem. Pengembang dapat dengan cepat memperoleh pengetahuan akan sistem. • Interviewing Interviewing adalah metode yang paling sering digunakan dan umumnya merupakan teknik yang paling berguna. Ada dua tipe interview yang dapat dilakukan, yaitu Unstructured Interviews yang dilakukan hanya dengan berdasarkan oleh tujuan umum yang ingin dikemukakan. Yang kedua adalah Structured Interviews yaitu wawancara dengan sekumpulan pertanyaan yang spesifik untuk diajukan ke narasumber. • Observing the Enterprise in Operation Observing merupakan teknik yang paling efisien dalam memahami sebuah sistem. Dengan teknik ini, memungkinkan untuk berpartisipasi atau memantau seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan dalam tujuan memperlajari sistem. • Research Research dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap aplikasi dan masalah yang muncul dengan cara mencari informasi dari bukubuku referensi, jurnal, maupun melalui internet. • Questionaires Kuesioner merupakan dokumen yang memiliki tujuan khusus yang memungkinkan fakta dikumpulkan dari responden dalam jumlah besar. Ada dua jenis pertanyaan yang dapat ditanyakan dalam kuesioner, yaitu free format questions dan fixed format questions. Free format questions mengedepankan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan. Fixed format questions menginginkan jawaban yang sudah diarahkan sebelumnya sehingga responden hanya
12
menjawab dengan memilih jawaban yang paling sesuai dari beberapa jawaban yang telah disediakan.
2.1.5. Data Menurut Hoffer, Ramesh, & Topi, (2011, hal. 5), Data adalah representasi dari objek dan kejadian yang mempunyai arti dan penting didalam cakupan user. Laudon & Laudon (2010: 64) mengartikan data sebagai aliran dari fakta baku yang menampilkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diorganisasikan dan disusun menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh orang lain. Jadi, data merupakan deskripsi dasar terhadap suatu kejadian, aktivitas serta transaksi yang terjadi di organisasi sebelum diorganisasikan dan disusun menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan.
2.1.6. Unified Modeling Language (UML) Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Menurut Nugroho (2010:6), ” Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma sesungguhnya
(berorientasi digunakan
objek).” untuk
Pemodelan
penyederhanaan
(modeling) permasalahan-
permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).
13
2.1.7. Activity Diagram Merupakan
suatu
tipe
dari
workflow
diagram
yang
mengambarkan tentang aktivitas pelanggan dan aliran sikuensial. Workflow sendiri merupakan langkah dari suatu proses transaksi bisnis, workflow dapat berupa sederhana dan kompleks. Untuk segi kompleks umumnya terdiri dari dari ratusan langkah pada prosesnya dan terdiri dari banyak partisipan yang berbeda pada perusahaan pada masing-masing bagian.
Gambar 2.1 (Satzinger, 2007, p 144)
14
Gambar 2.2 (Satzinger, 2007, p 144)
2.1.8. File Based System File Based System adalah himpunan dari sejumlah program aplikasi yang memberikan sejumlah layanan pada pengguna akhir dalam bentuk laporan-laporan. Hal ini juga disampaikan oleh Conolly (2010, p57) yang mengatakan definisi dari File Based System adalah kumpulan dari aplikasi program yang dapat membantu pengguna akhir, seperti pembuatan laporan.
2.1.9. Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010 : 65) mendefinisikan basis data
adalah
kumpulan
bersama
tentang
relasi
data
logis
dan
penggambarannya, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam sebuah organisasi. Basis data merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
15
Artinya, basis data merupakan tempat penyimpanan data yang besar, dimana dapat digunakan oleh banyak pengguna. Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen melainkan menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama (Indrajani, 2011: 2). Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utama adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Setiap database dapat berisi sejumlah objek database, yang antara lain : • Field Field adalah sekumpulan kecil dari kata atau sebuah deretan angka – angka. • Record Record adalah sekumpulan dari field yang berelasi secara logis. Contoh: nama, alamat, nomor telepon dan sebagainya. • File File atau berkas adalah kumpulan dari record yang berhubungan secara logis. • Attribute Attribute adalah setiap karakteristik yang menjelaskan suatu entitas. Contoh : Pegawai, umur, alamat dan sebagainya. • Entity Entity adalah orang, tempat, benda atau kejadian yang berkaitan dengan informasi yang disimpan. Contoh : pegawai, penjadwalan dan sebagainya. • Primary key Primary key adalah sebuah field yang dinilainya unik yang tidak sama antara satu record dan record yang lain. Primary key digunakan sebagai tanda pengenal dari suatu field. • Foreign Key Foreign Key adalah sebuah field yang nilainya berguna untuk menghubungkan primary key lain yang berada tabel yang berbeda.
16
Putra. R (2012: 2) Basis data terdistribusi (Distributed Database) adalah kumpulan database yang disimpan di banyak komputer pada lokasi yang berbeda-beda dan menampilkan ke user sebagai single database. Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacammacam media komunikasi seperti high-speed buses atau phone line. Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksitransaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site. Tiaptiap site dapat memproses transaksi local yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah ditentukan. Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan data yang mewakili berbagai macam entitas dan hubungannya yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
2.1.10. Database Management System (DBMS) Menurut Connolly & Begg (2010, p66), DBMS adalah suatu system software yang memberikan kebebasan pada user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database. Sedangkan menurut Satzinger, et al (2005, p398) DBMS merupakan suatu sistem piranti lunak yang melakukan pengelolaan dan kontrol tiap-tiap akses yang dilakukan pada database. Menurut Connolly dan Begg, (Connoly & Begg, 2010, p. 127), komponen dari sebuah DBMS adalah sebagai berikut :
17
• Query Processor Merupakan komponen DBMS yang utama yang mengubah query ke dalam seperangkat instruksi tingkat rendah langsung ke database manager. • Database Manager Database Manager menghubungkan program aplikasi user-submitted dan query. Database Manager menerima query dan memeriksa skema eksternal dan konseptual untuk menentukan record konseptual apa yang diperlukan untuk memuaskan permintaan. • File Manager File Manager memanipulasi penyimpanan file dan mengatur penempatan
ruang
penyimpanan
dalam
disk.
Komponen
ini
mendirikan dan memelihara daftar struktur dan indeks yang didefinisikan dalam skema internal. • DML Preprocessor Modul ini mengubah pernyataan DML yang tertanam dalam program aplikasi ke dalam penggilan fungsi standard dalam host language. Komponen ini harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode yang sesuai. • DDL Compiler Modul ini mengubah pernyataan DDL ke dalam seperangkat tabel berisi metadata. Tabel ini kemudian disimpan dalam katalog sistem sementara itu informasi kendali disimpan dalam handler file data. • Catalog Manager Mengatur akses dan memelihara katalog sistem. Katalog sistem diakses oleh sebagian besar komponen DBMS.
18
2.1.10.1. Fungsi Database Management System Menurut Connolly dan Begg, (2010, p.99) fungsi DBMS adalah sebagai berikut : Penyimpanan, pengambilan, dan pembaharuan data Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan membaharui data dalam DBMS. Ini merupakan fungsi yang mendasar dari DBMS. Dalam
menyediakan
fungsi
ini
DBMS
harus
menyembunyikan detil implementasi fisikal internal seperti organisasi file dan struktur penyimpanan dari pengguna. • Katalog User-Accesible Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah katalog yang menyimpan gambaran tentang item data dan mudah diakses oleh pengguna. Menurut Connolly dan Begg (2010,
p.100)
katalog
sistem
merupakan
tempat
penyimpanan informasi yang menjelaskan data dalam database, yaitu metadata atau data tentang data. Katalog sistem menyimpan informasi seperti berikut: o
Nama, jenis, dan ukuran data.
o
Nama relationship.
o
Batasan integritas ada data.
o
Nama pengguna yang berotoritas yang mempunyai akses pada data.
o
Skema eksternal, konseptual, dan internal dan pemetaan antara skema.
o
Pengguna statistik, seperti frekuensi dan perhitungan sejumlah akses yang dibuat pada objek dalam database.
• Mendukung Transaksi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang akan memastikan bahwa semua kegiatan update yang dilakukan sesuai dengan transaksi yang diberikan atau
19
tidak ada kegiatan update yang dibuat bagi transaksi tersebut. Transaksi merupakan sederetan tindakan yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi database. • Layanan Kendali Concurrency Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa database diperbaharui dengan benar ketika banyak pengguna memperbaharui database secara bersama-sama. Akses bersama relatif mudah jika semua pengguna hanya membaca data. Namun ketika dua atau lebih pengguna mengakses database secara serentak
dan
paling
sedikit
satu
dari
mereka
memperbaharui data, disana dapat terjadi gangguan yang menghasilkan ketidak-konsistenan. • Layanan Perbaikan Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memperbaiki database disaat database mengalami kerusakan dalam berbagai cara. Kerusakan database dapat diakibatkan karena kerusakan sistem, kesalahan media, dan kesalahan software atau hardware. Atau disebabkan karena adanya kesalahan selama proses transaksi dan penyelesaian transaksi yang tidak lengkap. • Layanan Authorisasi Sebuah DBMS harus meyediakan sebuah mekanisme untuk
memastikan
bahwa
hanya
pengguna
yang
berotoritas yang dapat mengakses database. Hal ini untuk mencegah data yang tersimpan tak terlihat oleh semua pengguna dan melindungi database dari akses yang tak berotoritas.
20
• Mendukung Komunikasi Data Sebuah DBMS harus mampu diintegrasikan dengan software komunikasi. Kebanyakan pengguna mengakses database dari workstation. Kadang workstation tersebut terhubung secara langsung kekomputer DBMS. Dalam kasus yang lain, workstation berada pada lokasi yang jauh dan berkomunikasi dengan komputer DBMS melalui jaringan. Dalam hal ini DBMS menerima permintaan sebagai pesan komunikasi dan menanggapi dengan cara yang sama. Semua pengiriman ini ditangani oleh Data Communication Manager. • Layanan Integritas Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah arti untuk memastikan bahwa data di dalam database dan perubahan pada data mengikuti aturan tertentu. Integritas database dapat mengacu pada kebenaran dan konsistensi data yang disimpan. Integritas berhubungan dengan kualitas
data
yang
disimpan.
Integritas
biasanya
diekspresikan dengan istilah batasan, yaitu berupa aturan konsisten yang tidak boleh dilanggar oleh database. • Layanan Peningkatan Keterbebasan Data Sebuah DBMS harus memasukkan sebuah fasilitas untuk mendukung keterbebasan program dari struktur database yang sebenarnya. Data independence biasanya dicapai melalui sebuah view atau mekanisme subskema. Physical atau independence lebih mudah untuk dicapai karena terdapat beberapa jenis perubahan yang dapat dibuat untuk
karakteristik
fisikal
dari
database
tanpa
mempengaruhi view. Bagaimanapun data independence logikal yang lengkap lebih susah untuk dicapai.
21
• Layanan Utilitas Sebuah DBMS harus menyediakan seperangkat layanan utilitas.
Program
utilitas
membantu
database
administrator (DBA) mengelola database secara efektif. Beberapa utilitas bekerja pada tingkat eksternal, dan konsekuensinya dapat dibuat oleh DBA, yang lainnya bekerja pada tingkat internal dan dapat disediakan hanya dengan vendor DBMS. Contoh dari utilitas tersebut antara lain: o Fasilitas import, untuk memuat database dari flat file, dan fasilitas eksport untuk memuat database pada flat file. o Fasilitas pemantauan, untuk memantau penggunaan dan operasi database. o Program analisa statistik, untuk memeriksa kinerja dan penggunaan statistik. o Fasilitas penyusunan indeks, untuk menyusun kembali indeks dan overflow mereka. Penempatan dan pengumpulan sampah, untuk menghilangkan record yang dihapus secara fisik dari alat penyimpanan, untuk menggabungkan ruang yang terlepas dan untuk menempatkan kembali record tersebut dimana ia dibutuhkan.
2.1.10.2. Keuntungan dan kerugian Database Management System Menurut Connolly (2010, p77) manajemen basis data memiliki banyak potensi yang menjanjikan, tetapi juga
memiliki
beberapa
kelemahan.
Berikut
adalah
beberapa kelemahan dan kelebihan dari manajamen basis data.
22
Kelebihan yang dimiliki oleh Sistem Manajemen Basis Data: • Control of Data Redudancy File-based system banyak memakan ruang dengan menyimpan informasi sama di dalam satu berkas atau lebih. • Data Consistency Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi, akan mengurangi resiko adanya ketidakstablian data. • Banyak informasi dari jumlah data yang sama Dengan
mengintegrasikan
data
operasional,
maka
memungkinkan organisasi untuk mendapat informasi dari data yang sama. Kekurangan yang dimiliki oleh Sistem Manajemen Basis Data. • Complexity Ketentuan dari fungsi yang diharapkan dari DBMS yang bagus membuatnya menjadi sistem yang rumit. • Size Kerumitan dan banyaknya hal yang bisa dikerjakan membuat DBMS menjadi software yang besar. • Cost of DBMS Harga untuk DBMS yang besar cukup mahal, berkisar antara $100,000 sampai dengan $1,000,000. • Performance DBMS mencakup banyak aplikasi, sehingga beberapa aplikasi mungkin akan berjalan lebih lambat.
23
2.1.11. Database System Development Lifecycle Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar sehingga siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Tahapan-tahapan siklus hidup aplikasi adalah sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3 Database Lifecycle (Sumber : Connolly, 2010, p314)
24
Dari Jurnal Irena Valova (2011), juga dikatakan proses desain basis data bisa diringkas menjadi 4 tahap yaitu analysis of the requirement, definition of the conceptual schema, definition of logical schema, dan definition of physical schema.
2.1.11.1. Database Planning Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 313), Database Planning
merupakan
aktifitas-aktifitas
menejerial
yang
mengizinkan tahapan-tahapan dalam pembuatan database agar dapat terealisasi seefisien dan seefektif mungkin. Database Planning harus terintegrasi dengan seluruh IS Strategy pada perusahaan.
2.1.11.2. System Definition Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 316), System Definition menjelaskan ruang lingkup serta batasan-batasan dari sistem database dan user views secara umum.
2.1.11.3. Requirement Collection and Analysis Menurut Requirement
Connolly
Collection
& and
Begg, Analysis
(2010,
p.
adalah
317), proses
pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian dari perusahaan yang menbutuhkan dukungan sistem database, dan
mengunakan informasi ini untuk mengidentifikasi
kebutuhan dari sistem yang baru. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan teknik fact finding.
2.1.11.4. Database Design Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 320), Database Design adalah proses pembuatan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan perusahaan tentang kebutuhan
25
akan sistem database. Ada beberapa fase dalam perancangan database, antara lain : • Conceptual Database Design Conceptual database design adalah proses pembangunan sebuah model data yang digunakan dalam perusahaaan, tidak termasuk dalamnya pertimbangan fisik. • Logical Database Design Logical
database
design
adalah
sebuah
proses
pembangunan model data untuk perusahaan dengan lebih spesifik mengenai data model. • Physical Database Design Physical database design merupakan proses penciptaan penjabaran mengenai implementasi dari database.
2.1.11.5. DBMS Selection Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 325), DBMS selection adalah tahapan dimana dilakukan pemilihan atas DBMS untuk mendukung sistem database.
2.1.11.6. Application Design Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 329), Application Design adalah rancangan dari user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses database. Sebuah aplikasi program harus bisa menangani kegiatan yang berhubungan
dengan
transaksi
perusahaan.
Transaction
merupakan sebuah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dihasilkan oleh pengguna tunggal maupun program aplikasi yang mengakses atau melakukan perubahan atas konten dari database.
26
2.1.11.7. Prototyping Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 333), Prototyping adalah proses pembuatan model yang dapat digunakan dari sistem database yang direncanakan, proses prototyping dilakukan agar pengguna dapat mengidentifikasi kebutuhan akhir dari sistem database yang kurang.
2.1.11.8. Implementation Menurut
Connolly
&
Begg,
(2010,
p.
334),
Implementasi merupakan realisasi fisik dari perancangan database serta aplikasi pada perusahaan.
2.1.11.9. Data Conversion and Loading Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 334), Data Conversion and Loading merupakan kegiatan pemindahan data yang sudah ada ke dalam database dan melakukan prubahan dari aplikasi yang sudah ada agar dapat berjalan pada database yang baru.
2.1.11.10. Testing Menurut Connolly & Begg, (2010, p. 335), Testing adalah proses untuk menjalankan sistem database dengan tujuan untuk mencari kesalahan yang mungkin ada dalam aplikasi maupun sistem database yang baru agar dapat berjalan dengan baik.
2.1.11.11. Operational Maintenance Menurut
Connolly
&
Begg,
(2010,
p.
336),
Operational Maintenance merupakan proses pengawasan serta pemeliharaan terhadap sistem database.
27
2.1.12. Pengertian Normalisasi Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan logikal sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi). Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), pengertian normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan sejumlah relasi table dengan properties yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan. Dengan kata lain normalisasi merupakan proses mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud itu sering disebut dengan istilah anomali.
2.1.12.1. Data Redundancy and Update Anomaly Anomali adalah efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan inconsistency (tidak konsisten) data atau membuat suatu data menjadi hilang saat data lain dihapus) yang muncul dalam suatu proses perancangan basis data. Suatu tujuan desain database relational yang utama adalah menggolongkan atribut ke dalam hubungan-hubungan untuk memperkecil
data
redundancy
dan
dengan
demikian
mengurangi tempat penyimpanan file yang diperlukan oleh hubungan-hubungan
dasar
yang
diimplementasikan.
Hubungan-hubungan yang memiliki data redundan mungkin memiliki masalah yang disebut update anomalies, yang diklasifikasikan sebagai insertion, deletion, atau modification anomalies.
2.1.12.2. Functional Dependency Menurut Connolly (2010, p420) merupakan konsep inti yang terkait dengan normalisasi. Functional dependency, menjelaskan
relationship
antar
atribut-atribut
dalam
28
relasi.Misalkan, jika A dan B adalah atribut dari suatu relasi R, B dikatakan Functionally Dependent pada A (dinotasikan A -> B), jika setiap nilai A dihubungkan dengan tepat satu nilai B. ( A dan B masing-masing dapat terdiri atas satu atau lebih atribut). Functional dependency merupakan sifat dari arti semantik suatu atribut dalam sebuah relasi. Direpresentasikan dalam diagram :
Gambar 2.4 Contoh Functional dependency (Connolly, Database Systems, p419)
Aturan Functional Dependencies ( Armstrong’s Axioms) : • Reflectivity Jika B adalah bagian dari A, maka A B • Augmentation Jika A B, maka A,C B,C • Transitivity Jika A B dan B C, maka A C • Decomposition Jika A B,C, maka A B dan A C • Union Jika A B dan A C, maka A B,C • Composition Jika A B dan C D, maka A,C B,D
29
2.1.12.3. Normalisasi Menurut Abdul Kadir (2009:116),“Normalisasi adalah suatu
proses
yang
digunakan
untuk
menentukan
pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut: 1. Mengandung redundansi (Data disimpan berkali-kali). 2. Memungkinkan
baris-baris
dalam
relasi
disisipkan,
dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak-konsistenan.
Normalisasi
sendiri
dilakukan
melalui
sejumlah
langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (Normal Form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah suatu keadaan relasi yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut.(Hoffer, dkk, 2005) dalam buku Abdul Kadir (2009:116). Yang dimaksud dengan aturan-aturan tersebut dan juga istilah dependensi fungsional yang dibahas belakangan. Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahapan yaitu : • UNF Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized Form (UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih kelompok data yang berulang.
30
• Bentuk normal pertama (1NF) Bentuk
normal
pertama
adalah
hubungan
dimana
persimpangan dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Atau dengan kata lain, pada 1NF kita menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil kalkulasi. • Bentuk normal kedua (2NF) Bentuk
normal
ketergantungan
kedua fungsional
didefinisikan penuh
berdasarkan
(Full
Functional
Dependency). Full Functional Dependency menandai bahwa jika A dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B adalah penuh secara fungsional tergantung pada A jika B adalah secara fungsional tergantung pada A, tetapi tidak pada semua subset dari A. Sedangkan 2NF adalah sebuah relasi antara bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan primary key adalah penuh secara fungsional bergantung pada primary key. Atau dengan kata lain, pada 2NF kita menghilangkan ketergantungan partial. • Bentuk normal ketiga (3NF) Bentuk
normal
ketergantungan
ketiga transitif
didefinisikan (Transitive
berdasarkan Dependency).
Transitive Dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari relasi seperti jika A−>B dan B−>C, maka C secara transitif bergantung pada A melalui B. (Dengan ketentuan bahwa A tidak secara fungsional bergantung pada B atau C). Sedangkan 3NF adalah sebuah relasi antara bentuk dan bentuk kedua, dan dimana tidak ada atribut yang bukan primary key secara transitif bergantung pada primary key.
31
• Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF) Menurut Connolly dan Begg (2010, p398) suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determine) adalah candidate key. BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF karena bentuk normal ketiga berkemungkinan masih memiliki anomali sehingga perlu dinormalisasi lebih jauh. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal yang umum dipakai. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga bentuk normal tersebut telah dipenuhi maka persoalan anomali tidak akan muncul lagi. Bentuk normal BoyceCodd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung banyak ketergantungan nilai.
2.1.13. Entity Relationship Modelling Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), Salah satu aspek yang sulit dalam perancangan database adalah kenyataan bahwa perancang, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara alamiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari kebingungan.
2.1.14. Structural Constraints Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang
32
berhubungan melalui suatu relationship. Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam-macam binary relationship yaitu :
– one-to-one (1:1)
Gambar 2.5 ER Diagram of Staff and Branch Entities and general constraint (Connolly, Database Systems, p382)
– one-to-many(1:*)
Gambar 2.6 ER Diagram of Staff and PropertyForRent Entities and general constraint (Connolly, Database Systems, p388)
– many-to-many(*:*)
Gambar 2.7 ER Diagram of Staff and PropertyForRent Entities and general constraint (Connolly, Database Systems, p389)
33
2.1.15. Entity Type Entity types adalah sekumpulan objek yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan memiliki properti yang sama dan keberadaannya yang berdiri sendiri (Connolly dan Begg, 2010 : 372). Terdapat dua jenis tipe entitas (Connolly dan Begg, 2010: 383), yaitu: Strong entity types, entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lainnya. Karakteristik dari strong entity yaitu setiap entitas di identifikasikan secara unik menggunakan atribut primary key dari entitas tersebut. Weak entity types, entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lainnya. Karakteristik dari weak entity yaitu setiap entitas tidak bisa di identifikasikan secara unik menggunakan atribut yang terkait dengan entitas tersebut.
2.1.16. Attribute Menurut Connolly dan Begg (2010, p379), atribut adalah sifat dari sebuah entity atau sebuah tipe relationship. Atribut menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data yang disimpan dalam basis data. Macam-macam atribut: • Simple Attribute atribut yang terdiri dari suatu komponen tunggal dengan keberadaan yang independent dan tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama atomic attribute. • Composite attribute atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independent. Misalkan atribut alamat dapat terdiri dari jalan, kota, kodepos. • Single-Valued Attribute atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut BranchNo pada setia kejadian.
34
• Multi-valued attribute atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian. Misal 1 karyawan memiliki lebih dari 1 no.telp. • Derived-attribute atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa atribut-atribut lainnya dan tidak harus berasal dari satu entitas.
2.1.17. Relationship Type Menurut Connolly dan Begg (2010, p376), Relationship Type adalah sekumpulan hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entity. Derajat dari relationship adalah jumlah dari partisipasi (participating) tipe entity dalam sebuah tipe relationship tertentu. Sebuah relationship berderajat dua disebut binary; relationship berderajat tiga disebut sebagai ternary; dan relationship berderajat empat disebut sebagai quarternar. Relationship digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan entity yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan nama hubungannya dan diberi tanda panah satu arah disamping nama hubungannya.
Gambar 2.8 Representasi Diagram dari Relationship (Sumber : Connolly, 2010, p376)
2.1.18. Kunci (Key) Menurut Connolly dan Begg (2010, p150), kunci relasi sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi satu atau lebih atribut yang memiliki nilai unik setiap tuple dalam relasi. Macam-macam kunci relasi :
35
• Kunci Sederhana (Simple Key) Kunci Sederhana adalah suatu kunci yang dibentuk oleh satu atribut. • Kunci Komposit (CompositeKey) Kunci Komposit adalah kunci yang disusun berdasarkan lebih dari satu atribut. • Kunci Kandidat (Candidate Key) Kunci Kandidat adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. • Kunci Primer (Primary Key) Kunci Primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. • Kunci Alternatif (Alternative Key) Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak terpakai sebagai kunci primer. • Kunci Tamu (Foreign Key) Kunci Tamu adalah satu atribut yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke induknya.
Gambar 2.9 Representasi Diagram Entity Employee dan Cabang Beserta Atribut dan Primary Key (Sumber : Connolly, 2010, p382)
36
2.1.19. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Hypertext Transfer Protocol (HTTP) : adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hypermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hypertext.
2.1.20. Hypertext Markup Language (HTML) Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:19) mendefinisikan Hyper Text Mark-up Language (HTML) sebagai bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web. HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut.
2.1.21. Cascading Style Sheet (CSS) Menurut Pouncey dan York (2011: 3) menyatakan bahwa, "Cascading style sheets (CSS) adalah bahasa dirancang untuk menggambarkan tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup seperti HTML. Dengan CSS Anda dapat mengontrol warna teks, font, jarak antara paragraf, bagaimana kolom diukur dan ditata, apapun latar belakang gambar atau warna yang digunakan, dan berbagai efek visual lainnya”.
37
2.1.22. Javascript Javascript adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun applet. Dengan javascript, kita dapat dengan mudah membuat sebuah halaman web yang interaktif (Hardjono, 2006, p4) Sedangkan menurut Ellsworth dan Matthew (1997, p179), Javascript adalah pendekatan lain untuk membuat hal web menjadi lebih interaktif, baik dalam deteksi maupun tanggapan ke interaksi pengguna dengan halaman web. Javascript dapat langsung digabungkan dengan HTML tanpa harus di compile terlebih dahulu.
2.1.23. Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Welling & Thomson (2003: 2), PHP merupakan server-slide scripting language yang didesain secara spesifik untuk web. Dengan menggunakan sebuah halaman HTML, PHP dapat dieksekusi setiap kali halaman tersebut dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat diterjemahkan oleh web server dan menghasilkan HTML atau output lainnya dimana para pengguna dapat melihatnya. PHP merupakan produk open source, dimana setiap orang bisa mengakses source code, mengubahnya dan mendistribusikannya secara bebas tanpa terkena biaya. Beberapa keuntungan penggunaan PHP diantaranya yaitu : • Performa yang tinggi PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah server yang tidak mahal dan dapat melayani jutaan hits setiap hari. • Integrasi Database PHP memiliki banyak koneksi ke banyak sistem basis data. Pengguna dapat langsung menghubungkan ke PostgreSQL, MySQL, Oracle, FilePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan basis data Sybase. • Memiliki library yang fungsi-fungsinya dapat digunakan diberbagai tasks yang ada pada web Karena PHP dirancang untuk digunakan di web, sehingga dapat dibangun dalam fungsi untuk melakukan banyak kegiatan web yang saling berhubungan.
38
• Biaya rendah PHP memiliki sifat bebas biaya. • Mudah untuk dipelajari dan digunakan. • Bersifat portable PHP tersedia untuk berbagai macam sistem operasi, seperti Linux dan Windows. Tidak perlu ada modifikasi, kode PHP akan langusng bisa dijalankan pada sistem operasi tersebut. • Ketersediaan Source code Pengguna bisa mengakses source code pada PHP, pengguna juga bisa merubah dan menambahkan sesuatu didalamnya.
2.1.24. MYSQL Pengertian MySQL Menurut Welling, Luke dan Thompson, Laura. (2003:4) MySQL bersifat cepat, kuat dan juga merupakan Relational Database Management System (RDBMS). Pengguna dapat menyimpan, mencari, dan menyortir data secara efisien. MySQL server mengontrol akses ke data pengguna untuk menjamin penggunaan secara bersamaan antar pengguna, juga menyediakan akses cepat ke database dan menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang mendapatkan hak akses kedalam database. Beberapa keuntungan penggunaan MySQL diantaranya yaitu : • Performa yang tinggi Performa yang sangat tinggi memungkinkan pengguna untuk bekerja secara cepat juga. • Biaya rendah Tidak dikenakan biaya apapun, lisensi bersifat open surce. • Mudah untuk dipelajari dan digunakan Saat ini banyak database menggunakan SQL, namun SQL tetap mudah untuk digunakan pada produk yang serupa. • Bersifat portable MySQL bisa digunakan di beberapa sistem operasi, seperti Linux dan Windows. • Ketersediaan source code Sama seperti PHP, pengguna juga bisa memodifikasi source code MySQL.
39
2.2. Teori Khusus Dalam teori khusus penulis menyajikan teori-teori khusus yang berkaitan dengan topik dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, yang meliputi sistem basis data pendaftaran, sistem basis data penjadwalan dan sistem basis data penggajian.
2.2.1. Jasa/Pelayanan (Service) Perkembangan jasa berawal dari tukar-menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang. Di samping itu, manusia juga memerlukan jasa yang mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam pemasaran (Supranto, 2006, p226). Menurut Supranto (2006, p227), jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja (penampilan) yang ditawarkan oleh pihak produsen.
2.2.2. Karakteristik Jasa Menurut Philip Kotler didalam buku Supranto (Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, 2006, p227), karakteristik jasa dapat diuraikan sebagai berikut: •
Intangible (Tidak Berwujud) Suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.
40
•
Inseparibility (Tidak Dapat Dipisahkan) Pada umumnya jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian dari jasa tersebut.
•
Variability (Bervariasi) Jasa senantiasa mengalami perubahan , tergantung dari siapa penyedia jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
•
Perishability (Tidak Tahan Lama) Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh berbagai factor.
2.2.3. Pengertian Dasar Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi dari yang konvesional sampai yang lebih strategik. Definisi konvesional dari kualitas biasanya menggambarkan karateristik langsung dari
suatu
produk
seperti:
performansi
(perfomance),
keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Dalam ISO 8402 Quality Vocabulary, kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karateristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya
untuk
memuaskan
kebutuhan
yang
dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan
pelanggan
atau
konformansi
terhadap
kebutuhan
atau
persyaratan. Sedangkan produk menurut ISO 8402 diartikan sebagai hasil dari aktivitas atau proses. Suatu produk dapat berbentuk, tak berbentuk, atau campuran antara keduanya. Dengan definisi ini produk bisa diidentifikasikan dalam tiga kategori, yaitu: •
Barang (goods), seperti: ban, cat, mobil, motor, dll
•
Perangkat lunak (software), seperti: program komputer, laporan keuangan, dll
•
Jasa (service), seperti: konstruksi, pendidikan, pelatihan, dll
41
Hanya saja menurut Vincent gaspersz (2002), para manajemen dari perusahaan yang berkompetisi dalam pasar global harus memberikan perhatian yang serius pada definisi strategik, yang menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. Dan inipun mencakup para manajemen perusahaan jasa konstruksi. 8 Mengacu pada pengertian tentang kualitas baik yang konvesional maupun yang lebih strategik, bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya kualitas mengarah pada pengertian pokok berikut: • Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun attraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut. • Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya suatu produk dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta dibuat dengan cara yang baik dan benar.
2.2.4. Pramuniaga Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 699), istilah pramuniaga adalah karyawan perusahaan dagang yang bertugas melayani konsumen, Peran seorang pramuniaga dalam melayani pembeli dirasakan sangat penting. dilihat dari eksistensi para pramuniaga di daerah itu, maka pramuniaga tersebut dapat diklasifikasikan misalnya, Pelayan toko atau Pramuniaga Wanita, yakni pelayan atau pegawai yang digaji untuk menjualkan barang/ produk di toko atau outlet. Raharti (2001:223) menyatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pramuniaga Wanita, yaitu :
42
• Performance Performance ini merupakan tampilan fisik yang dapat diindera dengan menggunakan penglihatan. Dalam perspektif ini, performance juga mengilustrasikan tentang pembawaan seseorang. Pembawaan ini diukur dari penampilan outlook (penampilan fisik) dan desain dress code (desain pakaian), ukuran dari pembawaan ini subyektif (setiap orang dimungkinkan berbeda). • Communicating Style Komunikasi mutlak harus terpenuhi oleh Pramuniaga Wanita karena melalui komunikasi ini akan mampu tercipta interaksi antara konsumen dan Pramuniaga Wanitas. Komunikasi ini diukur dari gaya bicara dan cara berkomunikasi. Pengukuran atas communicating style ini dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif. • Body Language Body language ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (body touch) adalah deskripsi dari body language ini. Pengukuran atas body language dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif. Jika memenuhi unsur tersebut, sangat dimungkinkan Pramuniaga yang direkrut perusahaan akan mampu menciptakan persepsi yang baik tentang produk yang di iklankan, dan akan di ikuti dengan minat pembelian.
2.2.5. Pengertian Pendaftaran Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), kata pendaftaran di ambil dari kata dasar daftar, definisi daftar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Juga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendaftaran didefinisikan sebagai suatu proses, cara, dan perbuatan mendaftar.
43
2.2.6. Perekrutan atau Seleksi Rekrutmen
merupakan
suatu
keputusan
perencanaan
manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha untuk mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan, untuk itu terdapat dua sumber sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi atau dari dalam (internal) organisasi. Penarikan (rekrutmen) pegawai merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan pegawai yang cukup agar manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan (Mathis, R. L., dan J.H. Jackson, 2001:273).
2.2.7. Pengertian Kontrak Kerja Di dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 didefiniskan bahwa Perjanjian kerja adalah “Perjanjian antara pekerja dengan pengusaha/pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak”. Perjanjian kerja ini dibuat antara lain untuk memberikan
perlindungan
kepada
pekerja
dalam
mewujudkan
kesejahteraan dan, meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarga. Jenis Perjanjian Kerja dibagi menjadi perjanjian kerja waktu tertentu dan perjanjian kerja tidak tertentu, pengertian perjanjian kerja waktu tertentu dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu tersebut dalam Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
No.
100/MEN/IV/2004 tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
44
2.2.8. Event Menurut Noor Any (2009:p7) definisi dari event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia, baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Setiap event selalu mempunyai tujuan utama untuk apa diselenggarakan. Salah satu tujuan utama dari event ada pada target sasarannya atau target pengunjung yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Menurut Any Noor didalam buku Event Management kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event (2009:179). Event yang diadakan memang bertujuan untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang diharapkan dan ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event (Any Noor,2009:182). Definisi event menurut ahli, diantaranya Shone and Parry (2002): “ Event are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart from the normal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or challenge the experience of a group of people”. Event adalah fenomena yang muncul dari kesempatan non rutin itu yang memiliki leisure, kultural, personal atau sasaran dari organisasi di pisahkan dari aktivitas normal untuk kehidupan sehari-hari, dimana tujuannya adalah untuk memberikan penerangan, merayakan , menghibur atau menantang pengalaman dari sebuah grup masyarakat.
2.2.9. Pengertian Penjadwalan Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), kata penjadwalan di ambil dari kata dasar jadwal, definisi jadwal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah pembagian waktu berdasarkan rencana
pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan
45
dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penjadwalan didefinisikan sebagai suatu proses, cara, dan perbuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal.
2.2.10. Pengertian Pembayaran Menurut Lembaga Bahasa Indonesia (2008), definisi bayar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses, cara, dan perbuatan membayar. Yang dimaksud dengan membayar adalah memberikan uang untuk pengganti harga barang yang diterima. Jadi Pembayaran adalah suatu kegiatan membayar, atau cara untuk membayar.
2.2.11. Pengertian Penggajian Penggajian Menurut Warren, et al. (2008, p489) In accounting, payroll refers to the amount paid employess for services they provided during the period (Dalam akuntansi, istilah gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu). Jadi menurut kelompok kami penggajian adalah pemberian upah kepada pekerja yang sudah melaksanakan pekerjaannya dalam suatu periode tertentu.
46
2.3. Kerangka Berfikir
Gambar 2.11 Kerangka berfikir
Gambar 2.12 Kerangka berfikir