BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1.
Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk
menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p. 4) Sistem Informasi merupakan kumpulan dari komponen komputer yang interaksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan memberikan hasil informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis.
Gambar 2.1. Sistem Informasi dan Komponen Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 8)
2.2.
Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mendukung
data yang dibutuhkan sistem pendapat ini didukung dengan Satzinger, Jackson, & Burd (2010, hal. 57), dimana entity relationship diagram adalah analisis terstruktur dan model teknik informasi dari data yang dibutuhkan oleh sistem.
5
6
Gambar 2.2. Entity Relationship Diagram Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p. 57)
2.3.
Activity Diagram Activity Diagram adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan
alur bisnis dari suatu sistem. pendapat ini didukung oleh Satzinger, Jackson, & Burd (2010, hal. 141), activity diagram adalah sebuah diagram alur kerja sederhana yang menjelaskan tentang aktivitas sejumlah user (atau system), orang yang melakukan setiap aktivitas, dan alur sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut.
Gambar 2.3 Activity Diagram Sumber : (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, hal. 142)
7
2.4.
Database Database merupakan suatu media yang digunakan untuk menyimpan data
perusahaan atau organisasi yang berupa model logis dan relasi antar data. hal ini didukung dengan pendapat Connolly & Begg(2011, p. 65)database merupakan kumpulan relasi data yang logis dan deskripsinya, yang di desain untuk memenuhi kebutuhan sebuah organisasi atau perusahaan. 2.5.
DataWarehouse Data warehouse menurut
Inmon (2005, p. 29)adalah sekumpulan data yang
memiliki sifat berorientasi subjek, terintegrasi, non-volatile dan time-variant dalam mendukung proses pengambilan keputusan managemen. Menurut
Inmon( 2005) data warehouse didefinisikan dengan karakteristik sebagai
berikut: 1.
Subject Oriented
Subject oriented memiliki arti sebagai data yang diatur dan disesuaikan dengan subjek utama dari perusahaan yang detail sehingga dapat membantu mendukung pengambilan keputusan, bukan diorganisir pada area aplikasi utama. 2.
Integrated
Integrated pada data warehouse ialah terintegrasinya data warehouse dengan baik dan konsisten sehingga mendukung mendapatkan proses yang tepat. Karena sumber data pada data warehouse berasal dari berbagai sumber, sehingga kumpulan data yang terintegrasi menjadi salah satu hal yang sangat penting. 3.
Time-Variant
Seluruh data pada datawarehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Karena data warehouse adalah koleksi data historis dimana data terus di tambah dari masa ke masa untuk digunakan dalam menganalisis tren atau hubungan jangka panjang lain. 4.
Non-Volatile
data pada datawarehouse tidak di-update secara realtime tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan.
8
2.6.
Business Intelligence Business intelligence merupakan suatu set atau sistem yang mengintegrasikan
tools dan teknologi yang mengacu untuk proses pengumpulan dan analisis data, yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan. hal ini didasarkan dengan beberapa pendapat ahli seperti: Vercellis(2009, p. 3) Business Intelligence merupakan satu set model matematika dan metodologi analisis yang mengeksploitasi data yang tersedia untuk menghasilkan informasi dan pengetahuan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan yang kompleks. Connolly & Begg(2011, p. 1195) Business Intellingece adalah istilah yang mengacu pada proses pengumpulan dan analisis data, teknologi yang digunakan dalam proses, dan informasi yang diperoleh dari proses ini dengan tujuan memfasilitasi pengambilan keputusan. Menurut Giniat(2011, p. 142) Business intelligence adalah akuisisi, korelasi, dan transformasi data menjadi pengetahuan dan informasi yang dapat ditindaklanjuti melalui analisisa, business intelligence juga memungkinkan suatu organisasi dan mitra usaha untuk membuat keputusan yang lebih baik dan tepat waktu. Menurut Yeoh & Koronios(2010) Business Intelligence adalah sebuah integrasi dari
tools,
teknologi,
dan
program
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan,
mengintegrasikan, menganalisa, dan membuat data.
2.7.
Business Performance Management Business Performance Management adalah proses yang ada didalam suatu
organisasi yang digunakan untuk rencana pengembangan efektifitas organisasi yang dibantu dengan proses analisa dan management dengan dibantu teknologi. Pengertian tersebut didukung oleh Frolick & Aryachandra (2006) dimana business performance management adalah kumpulan yang mengintegrasikan management dan proses analisa yang didukung oleh teknologi yang ditujukan untuk aktivitas operasional dan finansial. Menurut Holman (2009, hal. 2) business performance management adalah proses sistematis yang dilakukan oleh organisasi yang melibatkan karyawan dan semua stakeholder dalam pengembangan dan implementasi dari rencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan mencapai tujuan organisasi. 2.8.
Keuntungan Penggunaan Business Performance Management
9
Menurut Eckerson (2011, hal. 26), ada tiga keuntungan utama dari penggunaan BPM, yaitu : 1.
Meningkatkan Komunikasi
Eksekutif dapat lebih efisien mengkomunikasikan strategi dan ekspektasi untuk manajer dan staf di semua tingkatan organisasi melalui dashboard dan scorecard yang disesuaikan dengan peran individu. 2.
Menigkatkan Koordinasi
Manajer dapat lebih efektif bertukar ide dan informasi antara organisasi, unit bisnis, departemen, dan kelompok kerja. 3.
Meningkatkan Pengawasan
Staf lebih mampu menyesuaikan rencana dan memperbaiki atau meningkatkan operasi pada waktu yang tepat dengan menggunakan informasi up-to-date mengenai kondisi pasar dan proses operasional.
2.9.
Lifecycle Business Performance Management
Gambar 2.4. Business Performance Management sumber: (Holman, 2009, p. 8)
Menurut (Holman, 2009, p. 8) Business Performance Management terdiri dari 5 yaitu:
10
1.
Defining Defining Phase adalah fase di mana proses manajemen awal dilakukan. Proses-
proses awal adalah mereka luar manajemen untuk meningkat kan kinerja tradisional menjadi modern, tapi yang penting untuk menunjang keberhasilan manajemen kinerja dalam perusahaaan. Tahap ini membahas tentang: •
Mengidentifikasi kebutuhan
•
Mentukan tujuan dari perancangan,
•
Analisa resiko dari perancangan
•
Analisa biaya dan manfaat
2.
Planning Planning phase adalah fase dimana mempersiapkan suatu perubahan di dalam
organisasi
untuk
perubahan
budaya
yang
akan
berlangsung
dalam
kinerja
perusahaan.Dengan mempersiapkan kebutuhan tekhnikal dan non tekhnikal yang akan di terapkan dalam perusahaan. Tahap ini membahas tentang: •
Evaluasian infrastruktur perusahaan
•
Menetapkan jadwal pengerjaan
•
Menetapkan ruang lingkup
3.
Executing Executing adalah fase yang melibatkan melaksanakan kegiatan yang direncanakan
digariskan dalam tahap mendefinisikan dan perencanaan. Di sinilah kita mengembangkan desain dan tahap development, menyelaraskan kinerja untuk tujuan organisasi, mengidentifikasi proses lintas fungsional, dan mengintegrasikan data. Tahap ini membahas tentang: •
Pembuatan metadata
•
Pembuatan data modeling
•
Proses transformasi data untuk import kedalam datawarehouse
4.
Monitoring Pada tahap ini merupakan tahap dimana dilakukan proses monitoring terhadap
kinerja perusahaan Tahap ini dilakukan dengan:
11
•
Membuat perancangan desain dash board yang nantinya akan merepresentasikan
perancangan business performance management 5.
Reporting Merupakan tahap terakhir, dengan melakukan komunikasi dengan stakeholder
tentang perencanaan implementasi rancangan business performance management
2.10
Dashboard
Dashboard merupakan suatu tampilan visual yang digunakan untuk menyajikan suatu informasi yang telah diproses, yang nantinya akan digunakan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhannya. pendapat ini dilandaskan dengan teori yang telah dikemukakan ahli, Few(2006, p. 26) Dashboard adalah sebuah tampilan visual yang paling penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, yang dapat dikonsolidasikan dan diatur pada satu layar sehingga informasi tersebut dapat dipantau sekilas. Kerzner(2011, p. 126) Tujuan dari dashboard adalah untuk menyediakan pengguna dengan informasi bisnis ditindaklanjuti dalam format yang baik intuitif dan wawasan. Dashboard memanfaatkan data operasional terutama dalam bentuk metrik dan KPI. contoh dashboard dapat dilihat pada gambar berikut:
12
Gambar 2.5. Contoh Dashboard Sumber : (Few, Information Dashboard Design : The Effective Visual Communication of Data, 2006, hal. 140) 2.11.
Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator merupakan suatu set langkah pengukuran yang
dilakukan untuk mengetahui kinerja maupun aktivitas yang terjadi didalam organisasi. pendapat ini didasarkan dengan Kerzner(2011, p. 98)KPI adalah pengukuran metrik seberapa baik organisasi atau individu melakukan, kegiatan taktis atau strategis operasional yang sangat penting untuk keberhasilan saat ini dan masa depan organisasi. Parmenter( 2010, p. 4)KPI merupakan satu set langkah-langkah berfokus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang paling penting bagi keberhasilan saat ini dan masa depan organisasi Sawang(2011) KPI dapat membantu organisasi
untuk mendefinisikan dan
mengukur kemajuan maupun kinerja dari suatu aktivitas yang berperan penting untuk mencapai tujuan organisasi.
contoh KPI dapat dilihat pada gambar 2.6,
Gambar 2.6 Contoh KPI dalam bentuk Speedmeter atau Gauge Sumber : (Parmenter, 2010, hal. 171) 2.12.
Online Analytical Processing (OLAP)
13
OLAP adalah suatu proses yang menggambarkan sejumlah data yang dapat dilihat melalui berbagai dimensi yang digunakan untuk membantu dalam analisis lanjutan dan mempercepat pemahaman terhadap suatu nilai/pengetahuan yang baru. pendapat ini didukung dengan pendapat ahli Connolly & Begg (2011, p. 1250) OLAP adalah istilah yang menggambarkan teknologi yang menggunakan pandangan multidimensi terhadap sejumlah data untuk menyediakan akses yang lebih cepat akan informasi untuk analisis lanjutan. OLAP memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan tentang berbagai aspek data perusahaan secara cepat, konsisten, akses interaktif ke berbagai kemungkinan pandangan data. OLAP memungkinkan pengguna untuk melihat data perusahaan sedemikian rupa bahwa itu adalah model yang lebih baik dari dimensi yang sebenarnya dari perusahaan. 2.13. Star Schema Menurut Connolly & Begg(2011, p. 1227)star schema adalah sebuah struktur logika yang mempunyai fact table yang tersusun atas factual data yang di posisikan di tengah, lalu disekitar fact table ini dikelilingi oleh dimension table yang tidak dinormalisasi.
Gambar 2.7 Star Schema
14
Sumber : (Connolly & Begg, 2011, hal. 1128) 2.14. ETL Menurut Inmon Inmon(2005, p. 497) ETL adalah sebuah proses yang dimulai dari pencarian data, mengintegrasikan dan menempatkannya dalam gudang data. Menurut Vercellis, (2009, p. 53): Extraction, Pengambilan data yang berasal dari sumber internal maupun eksternal, perubahan logis yang dibuat antara awal proses ekstrasi, dimana data yang relatif kedalam semua periode waktu dimasukan kedalam data warehouse kosong, dan proses ekstraksi selanjutnya akan digunakan untuk memperbaharui data dari waktu ke waktu
Transforming, bertujuan untuk melakukan proses cleancing dan perubahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas data yang didapat dari mengekstrak dari berbagai sumber data, melalui proses pemeriksaan inkonsistensi, ketidakakuratan, dan nilai-nilai yang hilang.
Load, data yang telah selesai diekstrak dan diubah, dimasukan kedalam table data warehouse untuk mendukung proses analisis dan aplikasi pembuat keputusan
2.15. Meta Data Metadata adalah suatu pengindentifikasi data yang ada pada tiap data yang disimpan di dalam datawarehouse yang bertujuan untuk membantu proses erkstrasi, loading, dan manajemen datawarehouse maupun query. hal ini didukung dengan definisi Connolly & Begg(2011, p. 1206) menyatakan bahwa metadata didalam sebuah data warehouse sangat membantu dalam proses-proses penting didalamnya sehingga metadata sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan data warehouse. Berikut adalah beberapa tujuan metadata dalam sebuah data warehouse : 1.
Membantu proses ekstrasi dan loading
Fungsi metadata pada proses ini adalah metadata harus mendeskripsikan sumber data dan setiap perubahan yang terjadi terhadap data. 2.
Membantu proses manajemen warehouse
15
Fungsi metadata pada proses ini sebagai penghasil summary yang ditampilkan dalam bentuk tabel secara langsung yang bertujuan untuk menjelaskan data yang ada di dalam data warehouse. 3.
Sebagai bagian dari proses manajemen query
Fungsi metadata pada proses ini sebagai pengarah query ke sumber data yang tepat.
2.16. Project Management Project management adalah suatu prosedur/cara yang digunakan mencapai tujuan akhir dari suatu proyek, dengan melalui aktivitas-aktivitas dengan waktu tertentu. Pendapat ini didukung dengan definisi
Marchewka(2003, p. 9) menjelaskan project
management adalah applikasi dari pengetahuan, kemampuan, tools, dan teknik untuk menjalan proyek dengan tujuan memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan dan harapan dari stakeholder dari sebuah proyek. Muntean & Cabau(2013) project management adalah proses pencapaian suatu tujuan proyek(jadwal, kinerja, dan budget) melalui beberapa aktivitas yang dimulai dan diakhiri dalam waktu tertentu dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas. 2.17. Critical Success Factor Critical Success Factor adalah batasan yang harus dimiliki oleh perusahaan yang bertujuan untuk menjamin kesuksesan perusahaan dalam bersaing. pendapat ini didukung dengan pendapat Howell (2009, p. 5) CSF yaitu batasan area dalam suatu bisnis yang bila terpenuhi maka kesuksesan kinerja akan terjamin dalam persaingan perusahaan.
2.18. S.W.O.T Analysis S.W.O.T Analysis merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi Strenght, Weakness, Opportunities, dan Thread dalam suatu proses bisnis, pendapat ini didukung oleh (Kime & McGee, 2009) S.W.O.T Analysis adalah alat yang membantu mengevaluasi Strenght, Weakness, Opportunities, dan Thread yang terjadi dalam binis. Strengh Pengalaman atau faktor yang berasal dari dalam perusahaan atau organisasi yang telah dimiliki didalam perusahaan atau organisasi
16
Weakness Pengalaman atau faktor yang berasal dari dalam perusahaan atau organisasi yang belum dimiliki dan harus dimiliki untuk meningkatkan kesuksesan perusahaan atau organisasi Opportunities Faktor yang berasal dari luar perusahaan atau organisasi, faktor yang membandingkan keadaan yang terjadi dengan proses bisnis dan digunakan untuk mengembangkan area bisnis Thread faktor
yang
berasal
dari
luar
perusahaan
mempengaruhi/menghambat proses bisnis perusahaan.
Gambar 2.8 S.W.O.T Analysis Sumber: (Kime & McGee, 2009)
atau
organisasi,
yang
17
2.19. Kerangka Berpikir Berikut kerangka berpikir yang digunakan untuk menyusun tugas akhir:
Gambar 2.9 Kerangka Berpikir
18