8
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), system is a set of two or more interlated components that interact to achieve a goal. Yang artinya sistem adalah kesatuan dari dua atau lebih komponen yang terhubung dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Gelinas dan Dull (2008, p11), sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan secara bersamaan untuk mencapai tujuan spesifik. Sistem juga bisa dikatakan sebagai kumpulan dari bagian yang saling berhubungan ataupun terintegrasi. Menurut James A. Hall (2017, p5), sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari subsistem atau komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
8
9
2.1.2. Pengertian Informasi Menurut Gelinas & Dull 2008; Hall 2008; Laudon & Laudon 2006; Turban et al. 2006, Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunaannya dalam membuat keputusan. Menurut O’Brien diterjemahkan oleh Dewi Fitrisari (2006, p703), informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah mengalami pemrosesan dan ditemaptkan dalam konteks yang berarti dan berguna sehingga dapat dipergunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan.
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2008, p13), “An Information System (IS) or Management Information System (MSI) is a man mode system that generally consistes of an integrated set of computer-based components and manual components estabilished to collect, store, and manage data to provide output in formation to users”. Maksudnya sebuah Sistem Informasi (SI) atau Sistem Informasi Manajemen (MIS) adalah model sistem yang pada umumnya berasal dari serangkaian komponen-komponen komputer yang saling terintegrasi dan membangun komponen untuk mengumpulkan,
10
menyimpan, dan mengelola data untuk menyediakan hasil keluaran dalam bentuk yang diinginkan penggunanya. Menurut Turban (2006, p49), Sistem Informasi adalah proses yang menjalankan
fungsi
mengumpulkan,
memproses,
menganalisis,
dan
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mengolah data menjadi informasi sehingga hasilnya dapat diperugunakan oleh penggunanya.
2.1.4. Pengertian Akuntansi Menurut Mulyadi (2001, p3), Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oelh menajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Warren (2005, p6), “Accounting is an information system that provides reports to stakeholders about the economic activities and condition of a business”. Maksudnya Akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan kepada pihak berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kodisi bisnis dalam perusahaan. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk memberikan laporan aktivitas-aktivitas ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.
11
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dalam bukunya menyatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.” Menurut Elfia Rusdiana, dkk (2008), Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kerangka pengkoordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang
digunakan
untuk
melaksanakan
kegiatan
suatu
entitas
dan
menyediakan informasi akuntasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SIA adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mengolah data keuangan menjadi informasi yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan menyediakan informasi akuntansi yang berguna bagi pembuat keputusan.
2.1.5.1. Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2008, p6-7) kegunaan Sistem Informasi Akuntansi adalah:
12
a. Menghasilkan External Report Menghasilkan
laporan
khusus
untuk
pihak-pihak
yang
dibutuhkan oleh para investor, kreditor dan pemungut pajak. b. Mendukung aktivitas rutin Sistem Informasi akuntansi digunakan sebagai alat untuk menangani masalah-masalah dalam siklus operasi perusahaan. Contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke pelanggan. c. Mendukung pengambilan keputusan Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan non rutin pada berbagai tingkat dalam organisasi. d. Perencanaan dan pengendalian Sistem informasi dibutuhkan pula bagi aktivitas perencanaan dan pengendalian informasi mengenai anggaran dan biaya standar simpan oleh sistem informasi, dan laopran-laporan dirancang untuk membandingkan anggaran dengan jumlah yang sesungguhnya. e. Memgimplementasikan internal control Internal
Control
meliputi
kebijakan,
komputer,
jaringan
komunikasi dan SI yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kehilangan atau pencurian dan untuk memlihara keakuratan data keuangan. Membangun
pengendalian kedalam sebuah sistem
13
informasi akuntansi yang terkomputerisasi membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
2.1.5.2. Komponen Sistem Informasi Akuntasi Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6) komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi adalah: a. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai macam fungsi. b. Procedures dan instructions, baik manual maupun otomatis c. Data, tentang organisasi dan proses bisnisnya. d. Software, yang digunakan untuk memproses data organisasi. e. Information technology Infrastructur, temasuk komputer, peralatan di sekelilingnya, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, serta mengirimkan data dan informasi. f. Internal controls and security measures, yang mengamankan data dalam SIA.
2.1.6. Pengertian Sales Contract Berdasarkan
sumber
http://www.sectoredwin.net/2009/04/sales-
contract-awal-transaksi.html Sales Contract adalah awal dari proses jual beli dalam aturan perdagangan internasional. Sales contract memuat kesepakatan
14
atau perjanjian antara penjual dan pembeli dalam bentuk dokumen yang pada prinsipnya menyatakan hak dan kewajiban. Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sales contract adalah suatu aturan dalam perdagangan internasional dimana kedua pihak membuat perjanjian ataupun kesepakatan secara tertulis.
2.1.7. Pengertian Letter of Credit (L/C) Definisi L/C menurut C.F.G. Sunaryati Hartono : “Secara harfiah L/C dapat diterjemahkan sebagai Surat Hutang atau Surat Piutang atau Surat Tagihan, tetapi sebenarnya L/C lebih merupakan janji akan dilakukan pembayaran,apabila dan setelah terpenuhi syarat-syarat”. Bank Indonesia memberikan definisi mengenai L/C sbb : “Letter of Credit adalah janji dari issuing bank untuk membayar sejumlah uang kepada eksportir sepanjang ia dapat memenuhi syarat dan kondisi Letter of Credit tersebut”. Menurut Uniform Customs and Practice for Documentary Credit, ICC Publication No. 500 tahun 1993 (UCP 500), Surat atau Pemberitahuan Kredit (Letter of Credit) adalah janji membayar dari bank penerbit (issuing bank) kepada eksportir (beneficiary) senilai L/C sepanjang eksportir memenuhi persyaratan L/C. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Letter of Credit (L/C) adalah surat pemberitahuan yang berupa janji membayar sejumlah uang dari
15
bank penerbit (issuing bank) kepada eksportir (beneficiary) sepanjang ia memenuhi syarat dan kondisi letter of credit tersebut.
2.1.8. Tata Cara Pembukaan Letter of Credit (L/C) Berdasarkan sumber, http://www.sectoredwin.net/2009/06/langkah-langkah-pembukaan-letterof.html, berikut adalah step by step tata cara pembukaan L/C: 1. Ketentuan Legalitas Untuk dapat membuka L/C, applicant harus memiliki: a. Angka Pengenai Imor (API) untuk kegiatan usaha perdagangan impor yang bertujuan untuk dijual kembali, APIS/ API Produsen untuk kegiatan usaha industri atau produksi yang memerlukan bahan baku dari luar negeri. b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Mempunyai hubungan dagang atau kontrak dengan pihak diluar negeri. Dalam hal ini importir telah membuat sales contract dengan eksportir
16
2. Jaminan (Collateral) Pembukaan L/C akan menimbulkan kewajiban bagi issuing bank untuk melakukan pembayaran kepada eksportir, karena issuing bank mengambil alih kewajiban importir untuk membayar barang yang dikirim eksportir. Oleh karena itu issuing bank akan meminta jaminan pembukaan L/C dari importir yang berupa setoran (Marginal Deposit). Besarnya setoran MD yang harus disetor berdasarkan ada atau tidaknya fasilitas impor yang didapat importir dari banknya. a. Tanpa Fasilitas Importir diwajibkan menyetorkan MD sebesar 100% (full cover) dari nilai L/C yang akan dibuka dalam mata uang yang sama dengan L/C. b. Dengan Fasilitas Dengan mendapat fasilitas impor dari banknya,
importir
dimungkinkan berkewajiban menyetorkan MD tidak secara full cover, melainkan hanya 10 atau 20 persen, tergantung dari kesepakatan yang diberikan. 3. Aplikasi L/C Aplikasi merupakan perintah dari importir kepada bank untuk membuk L/C berdasarkan kesepakatan dengan eksporitr yang dituangkan dalam kontrak (sales contract)
17
4. Issuing Bank Issung bank adalah bank pembuka L/C. Sebelum L/C dibuka, ada beberapa hal yang harus dipastikan oleh issuning bank, antara lain; a. Importir telah mendapatkan fasilitas impor, bila tidak harus menyetorkan MD sebesar 100% dari nilai L/C yang dibuka. b. Barang yang diimpor applicant tidak termasuk barang yang dilarang c. Aplikasi telah ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang (Authorized Person) dengan tanda tangan yang cocok dengan speciment pada issuing bank. d. Izin impor applicant masih berlaku (valid)
2.1.9. Pengertian Analisis Sistem Menurut Whitten (2007, p176), analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Menurut Mulyadi (2001, p41) analisis sistem membantu pengguna informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pengguna untuk melaksanakan pekerjaannya, dan tahap analisis sistem merupakan tahap yang paling menentukan dalam keseluruhan tahap pengembangan sistem. Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam melakukan pemecahan masalah yang berguna
18
bagi penggunanya dalam mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk memperbaharui sistem yang ada atau merancang sistem yang baru.
2.1.10. Tahapan Melakukan Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005, p130) di dalam tahapan analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut: a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze, yaitu menganalisa sistem. d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa. 2.1.10.1. Mengidentifikasi Masalah Menurut Jogiyanto (2005, p133) mengidentifikasi (mengetahui) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ilmiah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisa sistem, langkah pertama yang harus dilakkukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi penyebab masalah b. Mengidentikasi titik keputusan
19
c. Mengidentifikasi personil-personil kunci 2.1.10.2. Memahami Kerja Dari Sitem Yang Ada Menurut Jogiyanto (2005, p138) langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secata rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang pada tahap analisa sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci (detailed survey). 2.1.10.3. Menganasis Sistem Analisis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem
yang
ada
sebelum
mencoba
untuk
menganalisa
permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhankebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan dalam penelitian terinci ini. Analisis sistem dapat mengumpulkan data ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel. 2.1.10.4. Membuat Laporan Menurut Mulyadi (2001, p5) laporan adalah informasi yang merupakan keluaran sistem akuntasi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer komputer.
20
2.1.11. Pengertian Perancangan Sistem Menurut pendapat dari O’Brien (2003, p35) “System design specifiers how the system will accomplish this objective. System design consists of design activities that produce system specifivation satisfying the functional requirements that were developed in the system analysis process”. Dapat diartikan sebagai berikut: “peancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan menyelesaikan tujuannya. Perancangan didtem terdiri dari aktivitas-aktivitas perancangan sistem yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan persyaratan fungsional yang telah dikembangkan dalam proses analis sistem”. Menurut Whitten (2007, p176), perancangan sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. Hal ini meliputi penambahan, penghapusan, dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya). Menurut Jones dan Rama (2008, p 588) menyatakan, “system design is the third phase of the system development life cycle. The purpose is to specify the physical reality of the system (forms, reports, tables, process) and choose a supplier”. Artinya “perancangan sistem adalah tahap ketiga dari siklus yang hidup pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk menentukan kenyataan fisik dari sistem (formulir, laporan, table, proses) dan memilih pemasok”
21
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahapan dalam memperoleh solusi dari permasalahan yang ada, agar dapat diperoleh keputusan untuk menentukan perlunya pembaharuan sistem atau merancang sistem baru.
2.1.12. Tahapan Melakukan Perancangan Sistem Menurut McLeod et al (2001, p192), tahap-tahap perancangan sistem informasi adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem c. Mengeveluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem d. Memilih konfigurasi terbaik e. Menyiapkan usulan penerapan f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
2.1.13. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented 2.1.13.1. Pengertian Object Oriented Analysis and Design Menurut Mathiassen et al (2006, p12), “OOA&D is collection of general for carrying out analysis and design”. Yang diterjemahkan menjadi “analisis dan perancangan berorientasi objek adalah sekumpulan dari langkah-langkah secara umum untuk menyelesaikan analisis dan perancangan”.
22
Menurut matthiassen et al (2000, p15), Object Oriented Analysis and Design (OOA&D) terbagi dalam empat aktivitas utama. Empat aktivitas tersebut terdiri dari problem domain, application domain, architcture design, dan component design. Menurut Raymond Mcleod, Jr (2001, p330) OOA&D meliputi semua kegiatan siklus hidup sistem yaitu perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan dari langkah-langkah dalam melakukan perancangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan analisis dan desain.
2.1.13.2. UML (Unified Modeling Language) Menurut Whitten L. Jeffery et al (2007) Unifield Modeling Language (UML) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Menurut Henderi (2007, p4) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri
software
untuk
visualisasi,
merancang,
dan
mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Menurut Rama dan Jones (2008, p78) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo menuliskan, Unified Modeling
23
Language (UML) adalah suatu vahasa yang digunakan untuk menentukan,
memvisualisasikan,
membangun,
dan
mendokumentasikan suatu sistem informasi. Dari pengertian diatas dapat didefinisikan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan sistem informasi dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.
2.1.14. Pengertian Rich Picture Menurut Mathiassen, Nielsen dan Stage (2006, p26), “A Rich Picture is an information drawing that presents the illustrator’s understanding of a situation”. Yang artinya “Rich Picture merupakan suatu ilustrasi berupa gambaran umum dari situasi yang terjadi”. Menurut Mathiassen et al (2006), Rich Picture adalah sebuah gambaran informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatakan pemahaman mereka terhadap situasi sistem yang sedang berlangsung. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Rich Picture adalah gambaran umum yang digunakan untuk menyatakan pemahaman dari sebuah ilustrasi terhadap situasi atau proses pada perusahaan untuk mempermudah pengguna dalam memahami proses bisnis yang teradi pada perusahaan tersebut.
24
2.1.15. Use Case Diagram Menurut Jones dan Rama (2008, p267), “use case is a sequence of steps that occur when an “actor” is interacting with the system for particular puprose”. Yang diartikan menjadi “Use Case adalah urutan langkah-langkah yang terjadi saat seorang actor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan tertentu” Menurut Whitten dan Bentley (2007, p188) dalam bukunya menuliskan, use case adalah “a business scenario or event for which the system must provide a defined response. Use cases evolved out of objectoriented analysis; however, their use has become common in many other methodologies for system analysis and design”. Dapat diartikan menjadi “skenario bisnis atau kejadian dimana sistem harus berkembang dari analisis berorientasi objek, namun use case telah menjadi umum dalam metodologi lain dalam melakukan analisis sistem dan desain”. Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case adalah suatu interaksi yang berurutan antara actor atau user dengan sistem yang berjalan pada perusahaan tersebut untuk memperoleh tujuan tertentu. 2.1.27.1. Symbol Use Case Diagram a. Use Case Digunakan untuk menggambarkan interaksi atau interface yang terjadi antara actor dengan sistem. b. Actor
25
Symbol ini digunakan sebagai peggambaran subjek yang berhubungan langsung dengan sistem. Dimana merupakan internal agent dalam sistem, dan memiliki pola interaksi dengan sistem. c. Communicates Symbol ini digunakan unuk menghubungkan antara aktir dan use case yang saling berhubungan didalam sistem tersebut. d. System Boundary Symbol ini digunakan untuk membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan diluarnya. Dengan kata lain batas ini adalah ruang lingkup atau scope dari sistem/subsistem itu sendiri.
2.1.16. Class Diagram Menurut Whitten L. Jeffery et al (2007, p432) Class Diagram adalah gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukan class-class objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara class objek tersebut. Menurut Jones dan Rama (2008, p172-173), mengatakan “Class Diagram provide a systematic approach for designing data and documenting design”. Yang artinya “ Class Diagram menyediakan sebuah
26
pendekatan sistematis untuk merancang data dan mendokumentasikan rancangan tersebut.” Jadi Class Diagram adalah kumpulan dari class-class beserta hubungannya
yang
digunakan
untuk
merancang
data
dan
mendokumentasikan rancangan data tersebut.
2.1.17. Statechart Diagram Menurut Mathiassen (2006, p341) Statechart Diagram merupakan diagram yang memodelkan perilaku dinamis dari objek dalam sebuah class spesifik yang berisi state dan transition. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa statechart diagram adalah model dari bentuk dinamis dari suatu object pada class.
2.1.18. Activity Diagram Menurut Bentley dan Dittman (2007, p428), menyatakan bahwa Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis. Menurut Rama dan Jones (2008, p60), megatakan “the UML activity diagram plays the role of a “map” in understanding business process by showing the sequence of avtivities in the process”. Yang diartikan menjadi “UML activity diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan urutan kegiatan dari suatu proses bisnis suatu perusahaan, agar memudahkan user dalam memahami proses bisnis yang ada.”
27
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, activity diagram adalah diagram yang memberikan suatu gambaran terhadap jalannya proses bisnis pada suatu perusahaan. Menurut Jones dan Rama (2008, p61) menyatakan bahwa activity diagram terdiri dari overview activity diagram dan detailed activity diagram. 2.1.18.1. Overview Activity Diagram Menurut Rama dan Jones (2008, p61), “the overview activity diagram presents a high level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these events”. Yang artinya “gambaran diagram aktivitas yang menyajikan tampilan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa penting, urutan peristiwa, dan informasi yang berlangsung”. Jadi Overview Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses bisnis dengan mendokumentasikan event. 2.1.18.2. Detail Activity Diagram Menurut
Rama dan Jones (2008, p87), Detailed Activity
Diagram. “A UML activity diagram that provides a detailed respresentation of the activities associated with one or two of the events shown on an overview activity diagram” yang artinya “suatu aktifitas
dari
diagram
UML dimana
diagram
meyediakan
28
respresentation secara rinci dari aktivitas yang berjalan pada peristiwa yang sedang berlangsung”. Jadi
Detailed
Activity
Diagram
adalah
diagram
yang
memberikan gambaran aktivitas yang saling berhubungan secara rinci dengan satu dua event yang terdapat pada overview diagram.
Notasi yang digunakan untuk membuat activity diagam: •
Initial State Merupakan titik awal dari activity diagram
•
Action State Mempresentasikan eksekusi dari sebuah aksi
•
Transisi Merupakan alur control yang berpindah ke action state selanjutnya.
•
Branching Merupakan jalur alernatif yang diambil. Sebuah brancing dapat memiliki 1 transisi yang masuk dan 2 atau lebih transisi yang keluar.
•
Swimlines Merupakan sebuah grup dimana dipisahkan oleh garis vertical. Seiap swimlines terdiri dari actor yang berbeda. Activity diagram yang terbagi dalam swimlines merupakan miliki 1 swimlines namun transisi dapat melewati setiap swimline.
•
Final State Merupakan titik akhir dari activity diagram.
29
2.1.19. Workflow Table Menurut Bentley dan Dirtman (2007, p62) menyatakan bahwa workflow table adalah aliran transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemerikasaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan. Menurut Jones dan Rama (2008, p87), Workflow Table adalah “A two column table that identifies the actors and actions in a process”. Yang dapat diartikan bahwa “Workflow Table adalah tabel dua kolom yang mengidentifikasi actor dan kegiatan-kegiatan dalam proses”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan, workflow table adalah suatu tabel yang mempermudah pemahaman dalam memberikan gambaran activity diagram.
2.1.20. User Interface Menurut Mathiassen et al (2006, p151). Interface merupakan fasilitas yang memungkinkan model sistem dan function dari sistem agar dapat digunakan oleh para actors.
2.1.21. Navigation Diagram Menurut Mathiassen et al (2006, p344) “Navigation Diagram is a special kind of statechart diagram that focuses only the overall dinamics of the user interface. The diagram shows the paticipacing windows and the transitions between. The Navigation Diagram is not found in UML“. Yang
30
artinya “suatu jenis diagram kusus dari statechart diagram yang hanya berfokus pada dinamika keseluruhan user interface. Diagram ini menunjukkan hubungan kerjasama yang terkait. Navigation diagram tidak ditemukan dalam UML”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah diagram yang menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows atau interface yang saling menghubungkan satu dengan yang lainnya.
2.1.22. Database Management System (DBMS) Menurut Connolly (2005, p15), database adalah “a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organisation” yang memiliki arti sekumpulan data logikal yang berelasi beserta deskripsinya, yang di desain untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi. Menurut Jones dan Rama (2006, p158), mengatakan bahwa “A Database is a comprehensive collection of related data”. Yang artinya “Database adalah kumpulan luas dari data yang berhubungan.” Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian dari database adalah sekumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
31
2.1.22.1. Kelebihan Basis Data Keunggulan pendekatan basis data adalah sebagai berikut (Hoffer et al.2007; Kroenke 2004; Rob dan Coronel 2007). •
Data independen terhadap program aplikasi sehingga perubahan apapun terhadap program aplikasi tidak mempengaruhi basis data.
•
Meningkatkan konsistensi data karena akses data melalui satu pintu.
•
Memungkinkan berbagai data dengan tidak meninggalkan konsistensi data.
•
Pengembangan aplikasi lebih baik disebabkan struktur data yang standar dan konsisten.
•
Kualitas data terjaga.
2.1.22.2. Kelemahan Basis Data Kelemahan pendekatan basis data (Hoffer et al. 2007: Kroenke 2004; Rob dan Coronel 2007). •
Membutuhkan tenaga khusus untuk mengelola basis data (DBA), khususnya untuk organisasi skala besar.
•
Pengelolaan basis data fan teknologinya, termasuk rumit sehingga membutuhkan perhatian dan lokasi biaya.
32
•
Biaya konversi data ke dalam basis data. Biaya dan waktu yang mahal dibutuhkan untuk mengkonversi data manual ke basis data.
•
Biaya pemeliharaan basis data yang meliputi backup dan recovery.
Basis data (database) perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan nonkeuangan. Apapun bentuk fisik basis datanya isinya dapat disajikan dalam hierarki yang logis. Berbagai tingkatan dalam hierarki data antara lain: a. Atribut Data Bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari suatu entitas dan yang mengenai hal apa perusahaan menangkap datanya. Tiap atribut juga relevan karena berkontribusi pada nilai informasi keseluruhan rangkaian. Sebagai buktinya tidak adanya suatu atribut yang relevan akan mengurangi ata merusak nilai informasi dari rangkaian tersebut. Penambahan data yang tidak relevan atau tidak logis tidak akan meningkatkan nilai informasi rangkaian tersebut. b. Record Serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam suatu kelas entitas. Contohnya, nama, alamat, dan saldo pelanggan merupakan satu kejadian (atau record) dalam kelas piutang usaha. Untuk
33
menemukan record tertentu dalam basis data tertentu, maka pengguna harus dapat mengidentifikasinya secara unik. Oleh karnanya, setiap record dalam basis data harus unik paling tidak satu atributnya. Atribut pengidentifikasi uniknya adalah kunci primer (primary key). c. File Merupakan serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas yang identik. Contohnya, semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan membentuk file piutang usaha. Dalam cara yang hampir sama, file dibentuk untuk kelas-kelas lain dari record seperti untuk persediaan, utang usaha, dan penggajian. Basis data perusahaan adalah keseluruhan kumpulan bebagai file semacam itu.
2.1.23. MySQL Huda (2010; p181) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau yang dikenal dengan DBMS (Database Management System), database ini multithread, multi-user. Pada MySQL terdapat DDL dan DML. Data Definition Language (DDL) adalah perintah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu database. Perntah-perintah yang termasuk dalam DDL adalah CREATE, DROP, ALTER, Data Manipulation Language (DML) adalah perintahperintah yang digunakan untuk memanipulasi data pada suatu table. Perintah-perintah yang termasuj dalam DML adalah SELECT, UPDATE, DELETE, INSERT.
34
Keunggulan MySQL: 1. MySQL tersedia diberbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. 2. MySQL memiliki fitur-fitur yang lebih banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. 3. MySQL memiliki karakteristik overhead koneksi yang rendah
2.1.24. Rancangan Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p279), perancangan Database adalah proses perancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Menurut Rama dan Jones (2006, p156) menyatakan “A database is a comprehensive collection of related data”. Yang berarti bahwa sebuah database adalah kumpulan luas dari data yang berhubungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu kumpulan dari data-data yang saling berhubungan secara logikal. Selain kumpulan data, database juga berisikan tentang deskripsi dari data-data tersebut. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p26-28) dalam bukunya menuliskan, tahapan perancangan database terdiri dari: 1. Requirements Analysis Tahapan pertama dalam perancangan database adalah memahami data apa yang akan disimpan dalam database, aplikasi yang harus dikembangkan, dan operasi apa yang sering dilakukan serta subjek yang menjalankan. 2. Conceptual Database Design
35
Pada tahapan ini, informasi-informasi yang telah dikumpulkan pada tahapan requirements analysis digunakan untuk mengembangkan deskripsi data yang lebih terperinci untuk disimpan dalam database. 3. Logical Database Design Pada
tahapan
ini,
melakukan
pemilihan
DBMS
untuk
mengimplementasikan perancangan database dan mengubah conceptual database design menjadi skema database dalam model data DBMS yang telah dipilih. 4. Schema Refinement Melakukan analisis tertahap skema database untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menyelesaikannya. 5. Physical Database Design Pada tahap ini, proses pembuatan gambaran suatu implementasi Database pada media penyimpanan kedua 6. Application and Security Design Pada tahapan ini, merancang metodologi sepert UML untuk mencoba rancangan software yang rinci dan siklus pengembangan.
2.1.25. Rancangan Formulir Berdasarkan pendapat Mulyadi (2001, p75) dalam bukunya menuliskan, “formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk disi”. Dalam bukunya, Rama dan Jones (2006,p288) menuliskan, “a formatted document containing blank fields that users can fill in with daya.
36
When the form is displayed on a computer screen, the data entered int the blank fields are saved to one or more tables”. Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa formulir merupakan dokumen yang harus disis untuk menyimpan data dari suatu transaksi yang telah tercatat. Berdasarkan pendapat Rama dan Jones (2006, p262-264) dalam bukunya menuliskan, menyatakan tipe input formulir terdiri dari: 1. Single-record entry form Sebuah formulir yang digunakan utnuk memasukkan, menghapus atau memodifikasi data pada record tunggal dalam suatu table. 2. Tabular entry form Sebuah formulir yang menampilkan tabel utnuk menambahkan beberapa record dalam suatu table. 3. Multi-table entry form sebuah formulir yang digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi record dalam dua atau lebih file yang berhubungan, biasanya sebuah main form dan sub form.
2.1.26. Rancangan Layar Menurut pendapat Kroenke (2002, p643) menuliskan, rancangan layar adalah “file means by which two or more programs call each other; the definition of the procedural calls between two or more programs”. Menurut Blitton dan Doake (2003, p268) Layar atau Interface adalah suatu tampilan yang berhubungan dengan dunia luar.
37
Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2004, p451) menuliskan, rancangan layar adalah “point of contract where a system meets its environment or where subsystems meet each order”. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa interface merupakan batasan antara dua sistem yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, antara actor dengan sistem.
Berdasarkan pendapat Rama dan Jones (2008, p335) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo menuliskan, elemen rancangan layar meliputi: 1. Text Boxes Digunakan untuk memasukkan informasi yang akan ditambahkan ke table atau untuk menampilkan informasi yang diambil dari sebuah table. 2. Labels Membantu user untuk mengetahuui informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukkan. 3. Look Up Feature Umumnya dimasukkan ke dalam text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key. 4. Command Button Digunakan untuk melakukan sebuah action 5. Radio Button
38
Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan yang disediakan. 6. Check Boxes Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan dari beberapa pilihan yang disediakan.
2.1.27. Rancangan Laporan Berdasarkan pendapat Rama dan Jones (2006, p201) dalam bukunya menuliskan, “a report is a formatted and organized presentation of data”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah informasi yang sudah disusun rapi, diatur, dan dari beberapa transaksi untuk keperluan manajemen tingkat atas. Berdasarkan pendapat Rama dan Jones (2006, p214-215) dalam bukunya menuliskan, the report design template have 4 subset elements sucg as: 2.1.27.1. Label boxes and text box Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data. Dalam Microsoft Access, elelmen-elelmen ini ditunjukkan oleh label boxes dan text boxes. 2.1.27.2. Grouping atribute Laporan yang berkelompok, dikelompokkan oelh sesuatu. 2.1.27.3. Group header Group header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada kelompok.
39
2.1.27.4. Group detail Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan untuk meyedialan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok. 2.1.27.5. Group footer Group footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok.
2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Trading Menurut Ardian Adi (2008) Trading adalah kegiatan jual beli barang dan/ atau jasa yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/ jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi. Di Indoensia Trading diatur dalam SK MENPERINDAG No. 23/MPP/Kep/1/1998.
2.2.2 Penjualan Menurut Mulyadi (2001, p202) mengatakan bahwa, kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam transaksi penjualan tunai barang atau jasa baru akan diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaam telah menerima kas dari pembeli 2.2.2.2. Dokumen yang Digunakan
40
Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan (2001,p183) anatara lain sebgai berikut: a. Order Penjualan Barang (Sales Order) Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan b. Nota Penjualan Barang Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan. c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) Merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangka arsip. d. Faktur Penjualan (Invoice) Adalah dokumen yang menunjukkan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukkan informasi kuantitas, harga, dan jumlah tagihan. e. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip) f.
Jurnal Penjualan (Sales Jurnal)
2.2.3 Pembelian Menurut
Mulyadi
(2001,
p299) mengatakan
bahwa,
Pembelian
merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam sebuah perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaam.
41
Jenis-jenis pembelian dibedakan menjadi dua berdasarkan pemasok, antara lain: a. Pembelian lokal, yaitu pembelian dari pemasok dalam negeri. b. Pembelian impor, yaitu pembelian dari pemasok luar negeri.
2.2.4
Sistem File Dalam buku Jones dan Rama (2006,p41) yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo. Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Adapun penjelasan dari file data, sebagai berikut: 2.1.27.1. File Induk/File Master File induk mempunyai ciri-ciri berikut: a. File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, aatau barang dan jasa. Contohnya mencakup file persediaan (barang dan jasa), file perlanggan (agen-agen eksternal) dan file karyawan (agen-agen internal) b. File
induk
tidak
menyediakan
perincin
mengenai
transaksi-transaksi individual. c. Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan. Data acuan merupakan data
deskriptif
yang
relatif
permanen
dan
tidak
dipengaruhi oleh transaksi, sebagai contoh didalam file pelanggan terdapat nama pelanggan dan semua file induk
42
berisi data acuan. Sedangkan data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti pesanan dan pengiriman yang terjadi. 2.1.27.2. File Transaksi Jenis file data kedua yang penting juga adalah file transaksi. File transaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. File transaksi menyimpan data tentang kejadian. Contohcontoh kejadian dari siklus pendapatan meliputi pesanan, pengiriman dan penagihan kas. b. File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi. c. File transaksi mencakup informasi kuantitas dan harga. Kuantitas mengacu pada kuantitas barang atau jasa yang berhubungan dengan kejadian sebagi contoh kuantitas barang yang dipesan.