Bab 2 Landasan Teori
2.1 Preposisi Dalam Tata Bahasa Indonesia Dalam tata bahasa Indonesia fungsi ni tsurete (につれて) dan ni shitagatte (にした がって) bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam preposisi. Karena itu, sebelum menjelaskan fungsi ni tsurete (につれて) dan ni shitagatte (にした がって) dalam tata bahasa Jepang, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan fungsi ni tsurete (につれて) dan ni shitagatte (にしたがって) dalam tata bahasa Indonesia. Kridalaksana (2005:20), menjelaskan pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia antara lain verba, adjektiva, nomina, pronominal, numeralia, adverbia, interogativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, interjeksi, dan pertindihan kelas. Kridalaksana (1994:95-97), menjelaskan bahwa preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain (terutama nomina) sehingga terbentuk frase eksosentris direktif. Ada tiga jenis preposisi: 1. Preposisi dasar, yang sebagai preposisi dasar tidak dapat mengalami proses morfologis. 2. Preposisi turunan, yang terbagi lagi atas:
8
(1) Gabungan preposisi dan preposisi (2) Gabungan preposisi dengan non-preposisi. Di samping bentuk-bentuk preposisi di atas, juga dijumpai beberapa bentuk yang hampir serupa dengan ‘gabungan preposisi + preposisi’. Bentuk-bentuk itu pada umumnya berpola: Preposisi
+
nomina lokasi
+
N FN
di ke dari
+
antara atas balik bawah belakang muka dalam dekat hadapan luar samping sebelah sekeliling sekitar sepanjang seputar setengah tengah-tengah
+ nomina atau frase nominal lain.
(*ke antara tidak pernah dipakai orang) Contoh: di atas rumah di muka bumi dari tengah-tengah kerumunan manusia.
9
Ada gabungan preposisi + preposisi yang membentuk pola frase: Preposisi 1 + N1 + preposisi 2 + N1/2 P1 Pr1/2 Contoh: Ia berjalan dari rumah ke rumah. Sejak pagi hingga petang ia belum makan. Dari Bogor sampai Jakarta ia tidur nyenyak. Antara saya dengan dia tidak ada apa-apa. Dalam bahasa Indonesia kini terdapat pergeseran kelas kata dalam. Silahkan perhatikan kalimat berikut: Ia tinggal di dalam (berkelas nomina). Ia tinggal di dalam rumah (masih berkelas nomina dalam frase dalam rumah). Ia tinggal dalam rumah (menjadi preposisi). 3. Preposisi berasal dari kategori lain, misalnya: pada, tanpa, dan sebagainya. Termasuk beberapa preposisi yang berasal dari kelas lain yang berspesifik se-, misalnya selain, semenjak, sepanjang, sesuai, dan sebagainya. Berikut contoh-contoh preposisi: akan, akibat, antar, antara…dengan, bagai, bagaikan, bagi, bak, berbeda dengan, berhadapan, berhadapan dengan, berhubung, berhubung dengan, berkat, berkenaan dengan, berlainan dengan, berlawanan dengan, bersamaan dengan, bersangkutan dengan, bertentangan dengan, bertolak dari, dalam, dari, dari antara, daripada, dari…ke, dari…sampai, demi, dengan, di, mengenai, mengingat akan, oleh, oleh karena, oleh sebab,
10
secara, sedari, seiring, sejajar, sejalan, selama, selaras, sepanjang, sesuai dengan, tanpa, tentang, terhadap dan lain-lain. Contoh preposisi dalam pemakaian: (1) Diminumnya obat itu menurut resep dokter. (2) Seiring keberangkatannya kami meninggalkan stasiun. (3) Seiring dengan kenaikan kelas diadakan juga pasar murah. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa preposisi yang berasal dari kategori lain merupakan preposisi yang berhubungan dengan ni tsurete (につれて) dan ni shitagatte (にしたがって) 2.2 Fukugoukakujoshi Dalam Tata Bahasa Jepang Sebelum menjelaskan lebih dalam mengenai fukugoukakujoshi yang merupakan bagian dari kakujoshi. Penulis akan menjelaskan mengenai jenis-jenis Hinshi (kelas kata) dalam tata bahasa Jepang dan mengenai joshi beserta jenis-jenis joshi. 2.2.1 Definisi Joshi (助詞) Sudjianto (2000:1) menjelaskan bahwa istilah Joshi (助詞) terdiri dari dua buah kanji yaitu: Jo (助) yang juga dapat dibaca tasukeru yang berarti membantu atau menolong, dan kanji shi (詞) yang berarti kata. Di samping itu istilah joshi (助詞) juga sering diterjemahkan sebagai partikel. Dalam kamus Jepang-Inggris, istilah ( 助 詞 ) sering diterjemahkan menjadi particle, dan kemudian particle ini diterjemahkan lagi menjadi partikel ke dalam bahasa Indonesia.
11
2.2.2 Jenis-jenis Joshi (助詞) Menurut Sudjianto (2004:4) masih ada perbedaan mendasar dalam pengelompokkan jenis-jenis Joshi (助詞), ada yang mengelompokkan Joshi (助詞) menjadi empat jenis, dan ada juga yang mengelompokkan Joshi (助詞) menjadi enam jenis. Namun, para ahli mengelompokkan Joshi (助詞) menjadi empat jenis: kakujoshi (格助詞), setsuzokujoshi ( 接 続 助 詞 ), fukujoshi ( 副 助 詞 ), shuujoshi ( 終 助 詞 ). Selanjutnya penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai kakujoshi (格助詞), karena pola ni tsurete (につれ て) dan ni shitagatte (にしたがって) termasuk ke dalam kelas fukugoukakujoshi yang merupakan bagian dari kakujoshi (格助詞) .
2.2.3 Definisi Kakujoshi (格助詞) Okutsu, et al (2000:10) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Kakujoshi (格助 詞) adalah sebagai berikut: 格助詞は名詞に後接して連用成分をつくり、用言にかかる。自立語と言わ れる名詞も、実は文の中で単独では機能し得ない。辞書の中とちがって、 文の中での名詞は、主語格・目的語格・時格・所格など、種々な格として 用言とかかわるのだが、名詞がそれ自体で本来、主語・目的語などとして の性質を持っているわけではない。そして格としての働きは、むしろ格助 詞によって明示されるのであって、名詞単独では文の中では働き得ないの である。 Kakujoshi adalah partikel yang berada di belakang nomina, dalam membuat kalimat bentuk sambung, dan menempel pada predikat. Meskipun dapat dikatakan sebagai nomina yang dapat berdiri sendiri, sebenarnya nomina tersebut tidak dapat berdiri sendiri di dalam kalimat. Berbeda dengan yang ada di kamus, nomina di dalam kalimat memiliki hubungan dengan predikat yang terdiri dari bermacam-macam kasus yaitu subjek, objek, keterangan waktu, dan keterangan tempat, tetapi tidak ada alasan bahwa nomina sendiri memiliki sifat sebagai
12
subjek, objek, keterangan waktu, dan keterangan tempat. Fungsi nomina sebagai kasus dinyatakan dengan jelas dari kakujoshi dan nomina yang berdiri sendiri tidak dapat berfungsi apabila berada dalam kalimat. 2.2.4 Jenis-jenis Kakujoshi (格助詞) Menurut Masuoka (2000:1) ada sembilan partikel yang termasuk dalam kakujoshi, yaitu 「が」、「を」、「に」、「と」、「から」、「で」、「まで」、「へ」、 dan 「より」. Contoh penggunaan kakujoshi tersebut dalam kalimat: 1.
が : 雨が降る。(Hujan turun).
2.
を : 財布を落とす。(Menjatuhkan dompet).
3.
と : 友達と会う。(Bertemu dengan teman).
4.
に:駅の前に大学がある。(Di depan stasiun ada sebuah universitas).
5.
から : 子供の時から彼を知っている。(Saya sudah mengenal dia sejak kecil).
6.
で : せっけんで洗う。(Mencuci dengan sabun).
7.
まで : 大阪まで飛行機で行った。(pergi sampai Osaka dengan pesawat).
8.
へ:市場へ行きます。(Pergi ke pasar).
9.
より : 彼は私より大金持ちだ。(Dia lebih kaya dari saya).
13
2.2.5 Teori Fukugoukakujoshi (複合格助詞) Iori, et.al. (2001:15) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan fukugoukakujoshi (複 合格助詞) adalah sebagai berikut: 名詞句と述語の関係を表す格助詞には「が、を、に、へ、と、から、より、 まで、で」がありますが、「について」や「によって」などの形式がこれら の格助詞の代わりに名詞句と述語との関係を表すことができます。このよう な格助詞の形式を複合格助詞といいます。 Kakujoshi yang menunjukkan hubungan antara frase nomina dengan predikat adalah が、を、に、へ、と、から、より、まで、で、tetapi bentuk seperti について dan に よ っ て 、 dan lain-lain menunjukkan hubungan antara frase nomina dan predikat yang menggantikan kakujoshi. Bentuk hubungan seperti ini disebut fukugoukakujoshi.
2.2.6 Bentuk dan Jenis-jenis Fukugoukakujoshi (複合格助詞) Ada beberapa pola Fukugoukakujoshi (複合格助詞), diantaranya: 1.
Kakujoshi + konjugasi kata kerja
2.
の+ nomina + kakujoshi yang lain
3.
Kakujoshi + nomina + kakujoshi
4.
Nomina + kakujoshi
Jenis-jenis Fukugoukakujoshi (複合格助詞) : 1.
Fukugoukakujoshi (複合格助詞) dengan pola に+ kata kerja bentuk て: a)
に対して
b)
について
c)
に関して
14
2.
3.
4.
d)
によって
e)
にそって
f)
にして
g)
に応じて
Fukugoukakujoshi (複合格助詞) dengan pola を+ kata kerja bentuk て: a)
をめぐって
b)
を通じて
c)
をもって
Fukugoukakujoshi (複合格助詞) dengan pola の+ nomina + kakujoshi: a)
によると
b)
とともに
Fukugoukakujoshi (複合格助詞) dengan pola nomina + kakujoshi: a)
ゆえに
b)
次第に
Penulis tidak menjabarkan jenis-jenis Fukugoukakujoshi (複合格助詞) di atas secara lengkap. Karena yang akan diteliti oleh penulis hanya ni tsurete (につれて) dan ni shitagatte (にしたがって) yang termasuk dalam Fukugoukakujoshi (複合格助詞) yang merupakan bagian dari Kakujoshi (格助詞).
15
2.2.7 Jenis Kalimat dalam Bahasa Jepang Menurut Nitta (1997:18) menggolongkan jenis kalimat dalam bahasa Jepang dua macam, yaitu berdasarkan pada struktur (「構造上‘kouzou- jou’」) dan berdasarkan pada makna (「意味上 ‘imi-jou’」).
2.2.8 Jenis Kalimat Berdasarkan Makna (「意味上 ‘imi-jou’」). Menurut Sutedi (2003:65) berdasarkan pada maknanya, kalimat dapat dibagi dua bagian, yaitu: 1) Dari segi isi 「意味的内容‘imiteki-naiyou’」, terdiri dari : a. Kalimat yang menyatakan keadaan 「 状 態 文 ‘joutaibun’ 」 , 部屋にテレビがある。
Contoh:
Heya ni terebi ga aru.
. b. Kalimat yang menyatakan aktivitas/ kejadian 「動きの文‘ugoki no bun’」, Contoh : 父は新聞を読んでいる。 Chichi ha shinbun wo yonde iru. .
2) Dari segi fungsi 「伝達的機能‘dentatsuteki-kinou’」, terdiri dari : a. Kalimat perintah 「働きかけの文‘hatarakikake no bun’」
16
b. Kalimat yang menyatakan maksud atau keinginan 「意思.・願 望の表出文‘ishi/ganbou no hyoushutsubun’」 c. Kalimat berita 「述べ立ての文‘nobetate no bun’」 d. Kalimat tanya 「問いかけの文‘toikake no bun’」 a) Hatarakikake no bun yaitu kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan kepada lawan bicara agar melakukan sesuatu. Dalam Hatarakikake no bun (kalimat perintah) terkandung kalimat : 1) Meirei (perintah), contoh : Shizuka ni shiro! = Tenang/ diam! 2) Kinshi (larangan), contoh : Ugokuna! = Jangan bergerak! 3) Irai (permohonan), contoh : Douzo oagari kudasai = Silahkan masuk! 4) Kanyuu (ajakan), contoh : isshoni kaerou! = Pulang bareng yuk! b)
Ishi/ganbou no bun, yaitu kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan
pembicara, tetapi diutarakan bukan untuk ditujukan kepada orang lain melainkan hanya kepada diri sendiri. Dalam ishi/ganbou no bun (kalimat maksud atau keinginan) terkandung kalimat : 1) Ishi (maksud atau hasrat), contoh : Kotoshi mo ganbarou! = Tahun ini juga saya harus bekerja keras! 2) Kibou (keinginan), contoh : koohii ga nomitai = Saya ingin minum kopi. 3) Ganbou (harapan), contoh : ashita tenki ni naare! = mudah-mudahan besok cuacanya bagus!
17
c)
Nobetate no bun yaitu kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dari
pembicara kepada lawan bicara. Dalam Nobetate no bun terkandung kalimat : 1) Genshou-byoushabun (kalimat untuk menyampaikan informasi baru), contoh: A, ame ga futte iru! = Wah, hujan turun! 2) Handan bun (kalimat yang berisi suatu keputusan atau kepastian), contoh : Kanojo ha Indonesia kyouiku daigaku no gakusei da = dia adalah mahasiswa UPI. d)
Toikake no bun yaitu kalimat yang digunakan untuk meminta informasi dari lawan
bicara tentang hal yang tidak atau belum diketahui, untuk menghilangkan kergauan pembicara terhadap suatu hal. Dalam Toikake no bun terkandung kalimat : 1) Toikake no bun (kalimat Tanya), contoh : Anata wa gakusei desu ka. = apakah anda mahasiswa? 2) Utagai no bun (keragu-raguan), contoh : Kare wa, kuru kashira? = apakah dia akan datang, yah! 3) Kantan o arawasu bun (rasa kagum), contoh : nanto utsukushii hana nan darou. = betapa indahnya bunga ini! 2.3 Kajian Makna ni tsurete (につれて) Menurut Suganaga (2006:1) mendefinisikan 「~につれて」 dan 「~にしたがっ て」 sebagai berikut 両形式はともに「前件と後件が連動する」という意味を持っており、例 (1)のように置き換えられる場合が多い。
18
(1)季節が変化する{につれて・にしたがって}、着るものが変わる。
Kedua bentuk ini memiliki arti [kejadian awal dengan kejadian berikutnya saling menghubungkan satu sama lain], seperti keadaan pada contoh nomor 1 ini, keduanya dapat saling menggantikan (bersubsitusi).
(1) kisetsu ga henkasuru {ni tsurete/ ni shitagatte}, kiru mono ga kawaru. ‘Bersamaan dengan berubahnya musim, model pakaian pun berubah’.
Menurut Tomita (1997:161) mendefinisikan ~につれて sebagai berikut 「~とともに」は、副詞「共に」から生じた言い方、「~につれて」は、 動詞「連れる」から生じた言い方、「~に伴って」は動詞「伴う」から 生じた言い方で、これらのもとになっている言葉は、いずれも「二人の 人・二つのものが一緒に」という意味を表しています。 [Totomoni] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [fukushi] (adverbia), [ni tsurete] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [doushi] (verba) [tsureru], [ni tomonatte] adalah sebuah pengucapan yang berasal dari [doushi] (verba) [tomonau], Oleh karena itu vocabulary (kosakata) yang terbentuk seperti ini, yang manapun juga menunjukkan makna, baik dua orang ataupun dua benda yang bersama-sama. 「~につれて」=一方の状況が進む・変化すると、他の状況も進む・変 化することを表す。 [~ni tsurete] = menunjukkan makna, jika ada suatu keadaan sedang mengalami mengalami perkembangan atau perubahan, maka keadaan yang lainpun akan ikut mengalami mengalami perkembangan atau perubahan.
Jadi, dapat disimpulkan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ~ni tsurete mempunyai dua arti yaitu ‘bersamaan dengan atau seiring dengan, dan semakin’.
19
2.3.1 Klasifikasi ni tsurete (につれて) Berdasarkan Makna Bersamaan dengan/ Seiring dengan Contoh: (1)
日が経つにつれて、この胸の痛みも薄らいでいくだろう。(Suganaga 2006:4) Hi ga tatsu ni tsurete, kono mune no itami mo usurai de iku darou. ‘Seiring/ bersamaan dengan berjalannya hari, rasa sakit di dadapun perlahan-lahan akan hilang’.
(2)
季節の変化につれて、風景も変わる。(Makino 1995:287) Kisetsu no henka ni tsurete, fuukei mo kawaru. ‘Seiring/ bersamaan dengan perubahaan musim, iklimpun berubah’.
(3)
産業の発展につれて、公害も増えていく。(Makino 1995:287) Sangyou no hatten ni tsurete, kougai mo fuete iku. ‘Seiring/ bersamaan dengan berkembangnya industri, polusipun semakin bertambah’.
2.3.2 Klasifikasi ni tsurete (につれて) Berdasarkan Makna Semakin Contoh: (4)
山道を登るにつれて、少しずつ眺望が開けてきた。(Suganaga 2006:4) Yama michi wo noboru ni tsurete, sukoshi zutsu choubou ga akete kita. ‘Semakin gunung didaki, sedikit demi sedikit pemandangan akan terlihat’.
20
(5)
やがて、葉が大きくなるにつれて、その色は緑色に変わっていきま す。(Suganaga 2006:4) Yagate, ha ga ookikunaru ni tsurete, sono iro ha midori iro ni kawatte ikimasu. ‘Sebentar lagi, semakin bertambah besarnya daun, maka warnanya akan berubah semakin hijau’.
(6)
品質がよくなるにつれて、値段が高くなる。(Matsura 1994: 4) Hinshitsu ga yokunaru ni tsurete, nedan ga takakunaru. ‘Semakin bagus kualitasnya, harganya akan semakin mahal’.
2.3.3 Pemakaian ni tsurete (につれて) dalam Kalimat Bahasa Jepang Menurut Tomomatsu (1996 : 45) menyatakan bahwa 「~につれて」の後には話す人の意向を表す文(「~するつもり」など) や働きかけの文(「~ましょう」など)は来ない。 Di belakang kata [~ni tsurete] tidak dapat diikuti dengan kalimat yang mengandung tujuan seperti ([~suru tsumori] dan lain-lain) dan kalimat perintah seperti ([~mashou] dan lain-lain).
Menurut Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 「~につれて」は「後件は自己の意思に従うのではなく、前件に引っ張 られて変化する」という本動詞の意味特徴を持っているため、後件に意 志性のある事能がくる場合は「~につれて」がより使いにくい。
Karena kata kerja dasar [~ni tsurete] mempunyai makna khusus [kejadian berikutnya tidak mengikuti keinginan sendiri, tapi mengikuti perubahan sesuai dengan kejadian sebelumnya], jika ada kemungkinan menggunakan bentuk
21
maksud pada kejadian berikutnya, maka sulit untuk menggunakan bentuk [ni tsurete].
Menurut Tomomatsu (1996:52) pemakaian ni tsurete di dalam kalimat bahasa Jepang yaitu :
動詞の辞書形/する動詞の名詞+につれて
「~につれて」前の文にも後の文にも変化を表す言葉がくる。 Bentuk ~ni tsurete pada kalimat pertama dan kalimat kedua diikuti oleh kosakata yang menunjukkan suatu perubahan. 例:X 二十歳になるにつれて、将来の志望を決めた。 一回だけの変化には使えない。これは II の項目に共通の注意。 O 二十歳に近づくにつれて、将来の志望がはっきりしてきた。 Kata kerja bentuk kamus/ kata benda yang berasal dari kata kerja bentuk kamus + ni tsurete. Contoh: X Hatachi ni naru ni tsurete, shourai no shibou wo kimeta. Ni tsurete tidak dapat digunakan pada satu kali perubahan. Ini merupakan syarat yang sama untuk kalimat ke 2. O Hatachi ni chikatzuku ni tsurete, shourai no shibou ga hakkiri shite kita. Morita et al dalam Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 森田・松本(1985) は両形式について「動詞の連体形を受けて前件が原因・ 理由となって後件が生じることを示す」と述べている。確かに、両形式と もに因果関係があるという点は共通するが、「~につれて」は原因重視 (前件)で、一方「~にしたがって」は結果重視(後件)であるという傾 向がある。
menjelaskan mengenai bentuk keduanya bahwa [keduanya menunjukkan peristiwa/hal berikutnya yang terjadi merupakan hasil dari peristiwa/ hal yang terjadi terlebih dahulu yang berfungsi sebagai penyebab atau alasan setelah bentuk dari keduanya mengalami bentuk perubahan kata kerja. Dan tentu saja, yang menyamakan kedua bentuk ini adalah karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik, namun ada juga yang mengatakan bahwa [~ni tsurete] lebih
22
cenderung menekankan pada penyebab (kejadian/hal sebelumnya) sedangkan [~ni shitagatte] lebih menekankan pada hasil (kejadian/hal yang terjadi kemudian). 2.4 Kajian Makna ni shitagatte ( にしたがって) Tomomatsu (1996:52) yang menyatakan bahwa bentuk ni shitagatte ( にしたがっ て) dan ni tsurete (につれて), termasuk ke dalam jenis soukan kankei (相関関係) yang secara umum artinya dapat berarti yang terlihat saling bersangkutan, berkaitan atau hubungan timbal balik satu sama lain. 相関関係
一方が変化すると、それに応じて他方も変化すると言いたい時。
‘Pola yang dipakai pada waktu ingin mengatakan kalau ada satu hal yang mengalami perubahan, maka hal yang lainpun akan ikut mengalami perubahan’. Menurut Suganaga (2006:1) mendefinisikan 「~につれて」 dan 「~にしたがっ て」 sebagai berikut 両形式はともに「前件と後件が連動する」という意味を持っており、例 (1)のように置き換えられる場合が多い。 (1)季節が変化する{につれて・にしたがって}、着るものが変わる。
Kedua bentuk ini memiliki arti [kejadian awal dengan kejadian berikutnya saling menghubungkan satu sama lain], seperti keadaan pada contoh nomor 1 ini, keduanya dapat saling menggantikan (bersubsitusi). (1) kisetsu ga henkasuru {ni tsurete/ ni shitagatte}, kiru mono ga kawaru. ‘Bersamaan dengan berubahnya musim, model pakaian pun berubah’. Selain itu, Menurut Makino (1995:268) bentuk ungkapan Ni shitagatte ( にしたがっ て) juga dikatakan memiliki makna “menurut, sesuai dengan, seiring dengan..”.
23
2.4.1 Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって) Berdasarkan Makna Bersamaan dengan/ Seiring dengan Contoh: (1) 通勤客が増えるにしたがって、バスの本数が増えていく。 (Suganaga 2006:4) Tsuukinkyaku ga fueru ni shitagatte, basu no honsuu ga fuete iku. ‘Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang pekerja, jumlah bus pun semakin meningkat’. (2)
今後、通勤客が増えるにしたがって、バスの本数を増やしてい こうと思っている。 (Tomomatsu 1996:52) Kongo, tsuukinkyaku ga fueru ni shitagatte, basu no honsuu wo fuyashite ikou to omotte iru. ‘Masa yang akan datang, seiring dengan jumlah penumpang pekerja, (saya) bermaksud menambah jumlah bus’.
2.4.2 Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって) Berdasarkan Makna Semakin Contoh: (3)
収入が増えるにしたがって、支出も増える。(Makino 1995:269) Shuunyuu ga fueru ni shitagatte, shishutsu mo fueru. ‘Semakin bertambah pendapatan, maka pengeluaran pun semakin bertambah’.
(4)
文明が進むにしたがい、人間のストレスが多くなる。 (Makino 1995:269) Bunmei ga susumu ni shitagai, ningen no sutoresu ga ooku naru.
24
‘Semakin berkembangnya peradaban, orang stress menjadi semakin banyak’. 2.4.3 Klasifikasi ni shitagatte ( にしたがって) Berdasarkan Makna Sesuai dengan, Menurut, atau Mengikuti Contoh: (5)
約束に従い、借金を一ヶ月後に返した。(Makino 1995:270) Yakusoku ni shitagai, shakkin wo ikkagetsu ni kaeshita. ‘Sesuai dengan perjanjian, (saya) telah mengembalikan uang pinjaman setelah satu bulan’.
(6)
社長の命令にしたがって、彼はただちにマニラに飛んだ。 (Makino 1995:270) Shachou no meirei ni shitagatte, kare ha tadachi ni manira ni tonda. ‘Menuruti perintah direktur perusahaan, dia langsung terbang ke manila’.
2.4.4 Pemakaian ni shitagatte ( にしたがって) dalam Kalimat Bahasa Jepang Menurut Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 「~にしたがって」は本動詞「従う」の意味が残される「後件は主動に 前件を追いかけたり、合わせたりする」という特徴があり、後件は意志 性のある事態がくる可能である。 [ni shitagatte] yang masih mengandung arti dari asal kata kerja aslinya [shitagau] memiliki sebuah ciri khas yaitu [kejadian/hal berikutnya menurut dan menyesuaikan diri dengan kejadian/hal sebelumnya], kejadian/hal berikutnya itu mungkin saja diikuti oleh keadaan yang mengandung maksud atau harapan.
25
Menurut Tomomatsu (1996:52) pemakaian ni shitagatte di dalam kalimat bahasa Jepang yaitu : 動詞の辞書形/する動詞の名詞・名詞+にしたがって 「~にしたがって」は前の文にも後の文にも変化を表す言葉がくる。 Bentuk ~ni shitagatte pada kalimat pertama dan kalimat kedua diikuti oleh kosakata yang menunjukkan suatu perubahan. 「~にしたがって」は後の文に話す人の意向を表す表現がくることもある。 Bentuk ~ni shitagatte pada kalimat kedua ada juga yang diikuti oleh kalimat yang mengandung maksud atau keinginan dari si penutur.
Morita et.al dalam Suganaga (2006:2) menyatakan bahwa 森田・松本(1985) は両形式について「動詞の連体形を受けて前件が原因・ 理由となって後件が生じることを示す」と述べている。確かに、両形式と もに因果関係があるという点は共通するが、「~につれて」は原因重視 (前件)で、一方「~にしたがって」は結果重視(後件)であるという傾 向がある。 Morita Matsumoto (1985) menjelaskan mengenai bentuk keduanya bahwa [keduanya menunjukkan peristiwa/hal berikutnya yang terjadi merupakan hasil dari peristiwa/ hal yang terjadi terlebih dahulu yang berfungsi sebagai penyebab atau alasan setelah bentuk dari keduanya mengalami bentuk perubahan kata kerja. Dan tentu saja, yang menyamakan kedua bentuk ini adalah karena keduanya mempunyai hubungan timbal balik, namun ada juga yang mengatakan bahwa [~ni tsurete] lebih cenderung menekankan pada penyebab (kejadian/hal sebelumnya) sedangkan [~ni shitagatte] lebih menekankan pada hasil (kejadian/hal yang terjadi kemudian).
26