BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking.Internet berasal dari bahasa lain“Inter” yang berarti antara. Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung.Sehingga kesimpulan dari definisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis computer dan jaringan di dunia yang berbeda system operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP atau IP (Transmission Control or Internet Protocol) pengertian tersebut dijelaskan menurut pendapat Supriyanto, Dodit (2008:60).
Secara sederhana menurut Hartono, Jogiyanto (2009:1). Internet dapat diartikan kumpulan dari beberapa computer. Bahkan jutaan computer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel atau serat optic, satelit atau melalui sambungan telepon. Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan computer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga factor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.
Model koneksi internet itu sendiri dapat dilakukan pada computer pribadi maupun jaringan LAN atau WAN. Definisi LAN atau WAN menurut Bunafit Nugroho, (2008:44) antara lain:
7
8
1. LAN
(Local
Area
Network)
suatu
jaringan
yang
terbentuk
dengan
menghubungkan beberapa computer yang berdekatan yang berada pada suatu ruang atau gedung yang terkoneksi ke internet gateway. 2. WAN (Wide Area Network) adalah format jaringan dimana suatu computer dihubungkan dengan yang lainnya melalui sambungan telepon.Data dikirim dan diterima oleh atau dari suatu computer ke computer lainnya lewat sambungan telepon. Konektor computer dengan telepon adalah menggunakan modem (modulator, Demodulator).
Internet merupakan perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya), dikatakan demikian karena hampir seluruh informasi bidang ilmu pengetahuan disuguhkan internet, seperti bisnis, hiburan, lembaga pemerintahan maupun seluruh Negara yang ada di dunia.Khususnya untuk bidang
pendidikan,
pengguna
dapat
memperoleh
informasi
mengenai
universitas/instruksi/akademik.Lembaga-lembaga pendidikan, museum, perpustakaan, data bibilografi, seperti buku, jurnal, disertai dan lain sebagainya.
Informasi mutakhir seperti surat kabar disetiap Negara untuk setiap harinya, serta seminar dan pertemuan ilmiah sejenis yang sedang berlangsung dan yang akan diselenggarakan, kemudian yang terpenting lagi adalah bahwa informasi di internet setiap hari bertambah terus dengan jumlah yang sangat banyak dan informasi yang disediakan selalu up to date.
2.2
Fasilitas di Internet Internet memberikan banyak kemudahan dalam pemanfaatan setiap fasilitas yang
disuguhkan untuk diakses pengguna. Fasilitas yang terdapat di internet cukup banyak jenis dan kegunaannya sehingga dapat memberikan dukungan bagi kegiatan akademik, kalangan media massa, praktisi bisnis, keperluan pemerintahan, dan para peneliti, fasilitas tersebut seperti Telnet, Gopher, Wais, E-mail, Mailing list (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), Internet Relay Chat, USEnet, Bulletin Board Service
9 (BBS), Internet Telephony, Internet Fax, Layanan Multimedia (WWW).Diantara fasilitas yang ada di internet tersebut ada lima aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu : 1. World Wide Web (WWW) Pengertian World Wide Web (WWW) menurut World Wide Web Consortium (W3C) dalam Lenny (2004:5) adalah “keseluruhan dari informasi yang dapat di akses dijaringan perwujudan dari ilmu pengetahuan manusia”. Pendapat lainnya Hardjito (2002:1) mengatakan WWW yaitu merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format Hypertext Markup Language (HTML) memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang lainnya atau dari dokumen yang satu dengan bagian dokumen yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual, dan lain-lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi, dan video, informasi yang disuguhkan berupa perwujudan ilmu pengetahuan manusia. WWW atau World Wide Web juga merupakan layanan internet yang dapat menampilkan berbagai halaman informasi dengan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol). 2. FTP (File Transfer Protocol) Fasilitas ini juga adalah salah satu yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan akademik. FTP memberikan kemudahan fasilitas dapat dilihat pada definisi yang diutarakn oleh Hardjito (2002:1)FTP adalah Fasilitas internet yang memberikan kemudahan pada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip atau file, yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya. File ini dapat berupa hasil penelitian, artikel-artikel jurnal. Disamping itu FTP juga dipergunakan untuk meng upload file materi situs (homepage) sehingga dapat diakses oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia.
10
Dapat disimpulkan bahwa FTP merupakan layanan internet yang menyediakan fasilitas untuk menyalin, mengirim, dan menerima file antar host atau disebut juga dengan client-server. 3. E-mail E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan
komunikasi
yang
bersifat
tidak
sinkron
(Asynchronous
Communication Mode) atau tidak bersifat real time (Hardjito, 2002:1). Untuk mengirim dan menerima pesan atau file melalui internet hanya memerlukan waktu yang sangat singkat dan biaya yang sangat murah terutama bila dibandingkan dengan fasilitas lain seperti telepon atau faximili.Dwi Prasetyo. Didik. (2003:4) mengatakan, “Dalam proses mengirim e-mail, umumnya menggunakan protocol SMTP (Simple Mail Transport Protocol) sedangkan untuk menerima menggunakan POP (Post Office Protocol) atau IMAP (Internet Message Access Protocol).” Agar dapat memanfaatkan fasilitas e-mail, maka seseorang harus terlebih dahulu mempunyai alamat e-mail (e-mail address) dari salah satu host atau profider internet. Alamat e-mail biasanya memiliki format
[email protected] atau sebagai contoh
[email protected]. Keuntungan yang diperoleh dari fasilitas email adalah mudah digunakan dan pemakai dapat saling berhubungan tanpa mengenal ruang dan waktu. 4. Mailing List Mailing
List
adalah
kelompok
diskusi,
Fasilitas
ini
dibangun
menggunakan teknik yang sama dengan proses penyebaran surat elektronik. Dengan mailing list sekelompok orang dapat digabungkan untuk mendiskusikan sesuatu kegiatan yang bersifat kelompok ataugroup.Kelemahan dari mailing list ini adalah apabila ada diskusi suatu topic yang hanya diikuti sebagian anggota yang berminat, maka seluruh anggota mailing list yang lain tetap akan menerima surat tersebut pada kotak suratnya (mail box).
11 5. News Group News Group menurut Sutedjo, D. (2002:110) adalah “Sarana konfrensi elektronik jarak jauh bagi para pemakai, seperti “ alt, internet, service, copy, infosystems”, Pendapat lainnya diutakan oleh Hardjito (2002:1) yaitu : News Group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (Synchoronous Communication Mode). Pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan fasilitas video conferencing, ataupun text saja atau text dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC or Internet Relay Chat). Dari kedua pendapat diatas dapat dikatakan bahwa News Group merupakan sarana konferensi elektronik jarak jauh yang dapat digunakan untuk keperluan akademik proses pengajaran, dan untuk kegiatan lainnya.
2.3
Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto, Hartono (2005:1).“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atauuntuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.
2.4
Pengertian Informasi Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yangsangat
penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut
12
akanmengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Menurut Jogianto, Hartono (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”. Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidakboleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat Waktu Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan. 3. Relevan Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya.Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akandihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.
13 2.5
Pengertian Sistem Informasi
Telah
diketahui
bahwa
informasi
merupakan
hal
yang
sangat
penting
bagimanajemen di dalam pengambilan keputusan.Informasi dapat diperoleh darisistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistematau information processing system atau information- generating sistem.Menurut ((Jogiyanto 2005 : 8). “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.
2.6
Kualitas
2.6.1
Pengertian Kualitas
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasidari yang konvesional sampai yang lebih strategik. Definisi konvesional dari kualitas biasanya menggambarkan karateristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (perfomance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.(Vincent Gaspersz, 2002). Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karateristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan.Sedangkan produk menurut ISO 8402 diartikan sebagai hasil dari aktivitas atau proses. Suatu produk dapat berbentuk, tak berbentuk, atau campuran antara keduanya.
14
Dengan definisi ini produk bisa diidentifikasikan dalam tiga kategori, yaitu: 1. Barang (goods), seperti: ban, cat, mobil, motor, dll 2. Perangkat lunak (software), seperti: program komputer, laporan keuangan, dll 3. Jasa (service), seperti: konstruksi, pendidikan, pelatihan, dll.
Hanya saja menurut Vincent Gaspersz (2002), para manajemen dariperusahaan yang berkompetisi dalam pasar global harus memberikan perhatian yang serius pada definisi strategik, yang menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.Dan inipun mencakup para manajemen perusahaan jasa konstruksi.
Mengacu pada pengertian tentang kualitas baik yang konvesionalmaupun yang lebih strategik, bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya kualitas mengarah pada pengertian pokok berikut: 1. kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun attraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut. 2. kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. (Vincent Gaspersz, 2002) Dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya suatu produk dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta dibuat dengan cara yang baik dan benar.
2.6.2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
McCall dan Cavano dalam buku Roger S.Pressman (2002:109),menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Software terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Operasi produk (menggunakannya) 2. Revisi produk (mengubahnya) 3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang
15 berbeda). Adapun hubungan antara faktor-faktor kualitas (“kerangka kerja”) dan aspek-aspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak adalah: Pertama, kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apayang penting. Kualitas tersebut merupakan atribut perangkat lunak, sebagai tambahan untuk koreksi dan kinerja fungsionalnya, yang mempunyai implikasi daur hidup. kedua, kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan. ketiga, kerangka kerja memberikan interaksi yang lebih dalam pada software.
2.7 Indikator Kualitas Sistem Penelitian ini menggunakan indicator kualitas sistem yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (dalam Azlina Abu Bakar et. al, 2014) •
Kualitas sistem Adalah kualitas kombinasi dari hardware dan software dalam sistem informasi (Delone dan McLean 1992), semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses dan kegunaan dari output sistem akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk melakukan pemakaian kembali (reuse) sehingga intensitas pemakaian sistem akan meningkat.
•
Kualitas Informasimenurut Laudon (2007) terukur dari beberapa parameter antara lain :
o Kelengkapan informasi (Completeness) Hal ini berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memilikikelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagiansebagianakan mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan atau tindakan. o Informasi yang relevan (Relevancy) Informasi yang diterima harus memberikan manfaat yang sesuai bagi pemakai.Kadar relevancy informasi antara orang/divisi satu dengan yang lainnya
16
berbedabedatergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. o Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Informasi tidak boleh bias ataumenyesatkan bagi penggunanya. Informasi harus dapat mencerminkan denganjelas maksud dari penyampaian informasi tersebut.Ketidakakuratan data terjadikarena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan pengolahan dankomunikasi data. o Tepat Waktu (Timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena faktor latencyatau delay transportasi dan komunikasi data. •
IS Use
Penggunaan
sistem
informasi
dapat
mendukung
pencapaian
tujuan
(GoalAchievement) dirumuskan berdasarkan level manajemen dalam suatu organisasi,antara lain: individu, departemen, dan organisasi pencapaian tujuan, sebagai berikut: 1) Tingkat perusahaan. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkandengan misi organisasi, nilai-nilai inti dan perencanaan strategis. 2) Tingkat fungsi unit/departemen. Sasaran operasional kerja sistem informasidengan target dan tujuan yang spesifik pada suatu departemen atau fungsional. 3) Pada tingkat individu. Sasaran operasional kerja sistem informasi dihubungkankepada tugas pokok atau pekerjaan karyawan itu. •
Dampak Organisasi Merupakan dampak dari sistem informasi terhadap kinerja organisasi dimana sistem informasi diterapkan.Peneliti di bidang keperilakuan menyatakan bahwa penerapan sistem informasi dapat mengubah hirarki pengambilan keputusan dan menurunkan biaya untuk distribusi informasi (Malone dalam Radityo dan Zulaikha 2007).
17 •
Dampak individu Merupakan pengaruh dari keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kinerja, pengambilan keputusan, dan derajat pembelajaran individu dalam organisasi. Dody, Radityo dan Zulaikha (2007) mencermati bahwa penerapan sistem informasi yang baru akan berdampak pada reaksi yang ditunjukkan oleh perilaku individu dalam organisasi.
2.8 Sales Force Automation (SFA) Menurut Dyche (2002:80), SFA membantu para sales representative untuk mengaturaccount dan track opportunities mereka, juga membangun dan mengawasi alur penjualan mereka, serta mengatur daftar kontak yang mereka miliki. Selain itu, SFA juga membantu para manajer baik pada front maupun back offices, yang selalu berjuang untuk tetap memenuhi permintaan.
SFA merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat memastikan bahwa data penjualan terbaru termasuk prediksi penjualan dapat dikomunikasikan dari level paling bawah sampai ke level paling atas dari sebuah organisasi. Dengan demikian SFA memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produktifitas dan menyediakan informasi yang konsisten kepada perusahaan.
2.9 Fasilitas Sales Force Automation (SFA) Fasilitas Sales Force Automation yang dimiliki oleh Perusahaan adalah berupa produksi agen Production dan Persistency, mengenai Proposal list yang berisikan data Proposal yang diajukan ke Perusahaan, mengenai Policy list yang berisikan Policy Status dari Approved Death Claim, CC Claim, Cancelled from inception, InForce, Lapsed, Matured, Register Death, Surrender, TDP Claim, Terminated, dan Void From Inception.
Selanjutnya
ada
Updated
Contract
yang
berisikanProposal
dan
Policy.Mengenai data Client, dari Client List, Birthday List, Mailing List.Dan juga ada
18
Reports yang berisikan Premium Due List dan Other Reports. Selain itu juga terdapat mengenai Income Earnings, dari Income Earnings Summary, Gross Summary by year, Download Income Statement, Download Tax Slip, PRUpelita. Selanjutnya ada Business Card yang berisikan Order Business Card, View Order History, dan yang terakhir adalah Client’s Letter.
2.10
IndikatorSales Foce Automation Satisfaction
Berdasarkan (Byun & Finnie, 2011), menggunakan indicator Sales Force Automation Satisfaction dengan pengukuran tingkat kepuasan pengguna diambil berdasarkan penelitian Spool et al yang meliputi : •
Kelelahan fisik berkenaan dengan kelelahan fisik yang dialami pengguna dalam menggunakan website.
•
Membingungkan selama ada tugas mengenai tingkat kebingungan dalam melakukan tugas dalam website.
•
Tingkat stress setelah menemukan jawaban mengenai derajat stress yang dirasakan oleh pengguna setelah menemukan apa yang dicari.
•
Kecepatan dalam melakukan tugas mengenai kecepatan website dalam melakukan tugas yang diminta pengguna.
•
Kepuasan tentang kualitas informasi yang diberikan mengenai kepuasan pengguna atas kualitas informasi yang disediakan.
•
Sikap tentang melanjutkan ke tugas lain setelah menyelesaikan tugas mengenai sikap pengguna untuk melakukan tugas lain dalam website.
19 2.11
Behavioral Intention
2.11.1 Pengertian Behavioral Intention Pemahaman terhadap perilaku konsumen akan memudahkan manajemen dalam upaya untuk mengembangkan produk atau jasa nya sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Keinginan berperilaku konsumen seringkali didasarkan pada kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Niat berperilaku (behavioral intentions) didefinisikan Mowen sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, menggunakan produk atau jasa. Jadi konsumen dapat membentuk keinginan untuk mencari informasi, memberitahukan orang lain tentang pengalamannya dengan sebuah produk, membeli produk atau jasa tertentu, atau membuang produk dengan cara tertentu. Menurut Peter dan Olson, keinginan berperilaku adalah suatu proposisi yang menghubungkan diri dengan tindakan yang akan datang, seperti : “Saya ingin pergi berbelanja hari minggu besok”. Pengukuran niat berperilaku dapat menjadi cara terbaik untuk memprediksikan perilaku pembelian yang akan datang. Pendapat ini ditegaskan oleh Zeithaml, Berry, dan Parasuman yang mengatakan, “The consequences of service-quality perceptions on individual-level behavioral intentions can be viewed as signals of retention or defection and are desirable to monitor.” “Konsekuensi yang timbul dari persepsi terhadap kualitas jasa dalam niat berperilaku konsumen individual dapat dipandang sebagai sinyal keberhasilan atau kegagalan perusahaan untuk mempertahankan konsumennya. (artikel marketing) (ONLINE). Dalam penelitiannya, Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1996) mengatakan “Behavioral Intention can be viewed as indicators that signal whether customers will remain with or defect from the company”. Definisi tersebut mengandung arti bahwa Behavioral Intention dapat dipandang sebagai indicator yang memberi tanda apakah pelanggan akan tetap bersama atau meninggalkan produk atau jasa.
20
Pada dasarnya behavioral intention adalah sebuah tindakan untuk terus menggunakan sebuah sistem atau teknologi yang memiliki konsep yang sama dengan reuse intention.
2.12
IndikatorSystem Re-use Intention
Penelitian ini menggunakan indicator System re-use intention yang dikembangkan oleh Davis dalam Iuan-Yuan (2010) •
Sesuai dengan kebutuhan kerja Menurut Davis (1989) adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan sistem informasi yang baru
•
Mudah digunakan Menurut Davis (1989) adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi yang baru
2.13
Kerangka Pemikiran
e-Perfomance
Metode Penyusunan Data : -
Data Primer : Kuisioner Data Sekunder : Perusahaan
Metode Analisis Data : Partial Least Square (PLS) Hasil Penelitian Simpulan dan Saran
21 2.14
Model Penelitian
Model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Kualitas Sistem
Sales Force Automation Satisfaction
Re-use Intention
(X)
(Y)
(Z)
-Responsif -Kegunaan -Relevansi Informasi - Kelengkapan informasi - Akurasi informasi - Tepat waktu - Sesuai dengan misi perusahaan - spesifik - Tugas pokok karyawan - pengambilan keputusan -efisiensi biaya
-Kelelahan Fisik -tingkat kebingungan dalam melakukan tugas dalam website. -derajat stress yang dirasakan oleh pengguna setelah menemukan apa yang dicari. - kecepatanwebsite dalam melakukan tugas - kepuasantentang kualitas informasi yang diberikan -sikap pengguna untuk melakukan tugas lain dalam website.
-kemanfaatan sistem informasi yang baru -Mudah digunakan
22
2.15 Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Untuk tujuan 1 adalah : Ho: Kualitas sistem tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sales force automation satisfaction Ha: Kualitas sistem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sales force automation satisfaction.
Untuk tujuan 2 adalah : Ho: Sales force automation satisfaction tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap reuse intention Ha: Sales force automation satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap reuse intention
Untuk tujuan 3 adalah : Ho: Kualitas sistem tidak memiliki pengaruh terhadap reuse intention secara tidak langsung melalui Sales Force Automation Satisfaction Ha: Kualitas sistem memiliki pengaruh terhadap reuse intention secara tidak langsung melalui Sales Force Automation Satisfaction