BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Dalam uraian berikut, dijelaskan beberapa pengertian motivasi dan motivasi belajar. Kata motivasi digunakan untuk menjelaskan suatu dorongan, kebutuhan, atau keinginan untuk melakukan sesuatu (Slavin, 1991).
Motivasi merupakan suatu proses dan hasil dari suatu proses belajar (Winnie dan Marx, 1989). Sebagai suatu proses, motivasi adalah suatu kondisi dari suatu proses pembelajaran. Sebagai suatu hasil, motivasi merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang efektif.
Menurut Paulina Pannen, et all (1999, hal: 184) motivasi adalah sesuatu yang mendorong dan mengalahkan individu untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan salah satu persyaratan yang paling penting dalam belajar (Slavin, 1991). Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu (Sardiman, 1992).
Menurut Amran YS (1997, hal:406) motivasi adalah dorongan (baik sadar atau tidak) untuk melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Menurut kamus ilmiyah
Universitas Sumatera Utara
populer, motivasi menunjuk kepada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan.
Motivasi belajar adalah sebagai a general state dan sebagai a situationspecific state (Bophy, 1987). Sebagai a general state, motivasi belajar adalah suatu watak yang permanen yang mendorong seseorang untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam suatu kegiatan belajar. Sebagai a situation-specific state, motivasi belajar muncul karena keterlibatan individu dalam suatu kegiatan tertentu diarahkan oleh tujuan memperoleh pengetahuan atau menguasai keterampilan yang diajarkan.
Motivasi belajar adalah kemampuan internal yang terbentuk secara alami yang dapat ditingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan yang memberikan dukungan, memberikan kesempatan untuk memilih kegiatan, memberikan tanggung jawab untuk mengontrol proses belajar, dan memberikan tugas-tugas belajar yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pribadi (McCombs, 1991).
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Ada 6 faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: 1. Sikap Sikap adalah kombinasi antara konsep, informasi, dan emosi yang menyebabkan kecenderungan individu untuk mereaksi senang atau tidak senang terhadap orang, kelompok, ide, kejadian atau objek-objek tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Kebutuhan Kebutuhan adalah suatu kondisi kekurangan yang mendorong individu untuk untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan (Wodkowski, 1985). 3. Rangsangan Rangsangan adalah segala perubahan dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang menyebabkan individu menjadi aktif (Wodkowski, 1985). 4. Emosi Emosi, mengacu pada pengalaman individu selama proses belajar. 5. Kemampuan Kemampuan, mengacu kepada kemampuan individu untuk merespon sebagai hasil belajar (Perlmutter dan Hall, 1992). 6. Penguatan Penguatan adalah segala kegiatan yang
memelihara dan meningkatkan
kemungkinan untuk merespon lebih lanjut (Wodkowski, 1985).
2.3 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor (Poerwanto, 1986). Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren, dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Muhibbin Syah, 1997).
Menurut Nana Sudjana (2005, hal: 22) hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar. Selain
Universitas Sumatera Utara
itu, prestasi belajar juga merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapai (Winkel,1996).
Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat (S. Nasution, 1996). Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitif, affektif dan psikomotor, dan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut, maka prestasi dikatakan kurang memuaskan.
Seseorang anak didik dikatakan berprestasi tinggi di sekolah apabila ia memperoleh angka-angka yang baik dan menduduki peringkat atas di kelas, dan dikatakan berprestasi rendah apabila angka-angka dalam mata pelajaran yang diikuti buruk (Withman, 2000). Prestasi belajar merupakan penilaian hasil usaha kegiatan hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu atau prestasi belajar diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar dengan tujuan pendidikan yang diterapkan (Suryabrata, 2002).
Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima dan menolak informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setelah mengalami proses belajar mengajar.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antra lain faktor yang terdapat dalam diri siswa (fektor intern) dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan dalam faktor intern yaitu: a. Kecerdasan (intelegensi) Kecerdasan
adalah
kemampuan
belajar
disertai
kecakapan
untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi. b. Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki oleh seseorang sebagai kecakapan pembawaan. c. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. d. Motivasi Motivasi dalam belajar adalah merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang sifatnya di luar diri siswa. Adapun faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat. Keluarga merupakan lingkungan pendididkan yang peetama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan (Hasbullah, 1994). b. Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik mendorong untuk belajar yang lebih giat. c. Masyarakat Faktor masyarakat merupakan faktor yang ada di masyarakat seperti budaya, nilai-nilai masyarakat yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa.
Universitas Sumatera Utara