BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah MASA merupakan produsen ban kendaraan bermotor roda empat di lndonesia
yang memiliki total kapasitas terpasang mencapai 15.000 ban per hari. Saat ini MASA telah mampu memproduksi ban radial dan ban Ultra High Performance (UHP) dengan ukuran dari 13" sampai dengan 20". Sebagian besar produk perusahaan ini didistribusikan keluar negeri yakni Eropa, Timur Tengah, Asia, Amerika Serikat, Australia dan Afrika. MASA mulai mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES pada Juni 2005 dengan menawarkan 1 miliar lembar saham kepada masyarakat. Pada tahun buku 2006, MASA berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp.568 miliar atau naik dibandingkan penjualan bersih tahun 2005 yaitu sebesar Rp.327 miliar. Peningkatan penjualan yang signifikan ini merupakan hasil dari semakin tingginya kepercayaan pasar, baik nasional maupun Internasional, terhadap produk ban MASA seperti Achilles, Corsa dan Strada. Dengan melihat pada peningkatan penjualan selama tahun 2006 yang dapat dicapai dan tingginya permintaan pasar nasional dan internasional serta peluang pasar yang besar untuk pasar UHPT (Ultra High Performance Tire), MASA merencanakan untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk UHPT, dimana rencananya MASA akan siap untuk memproduksi UHPT dengan ukuran 16” sampai dengan 24”, serta memperluas varian produk, yaitu dengan memproduksi ban motor (Sumber: http://www.multistrada.co.id/news).
2 Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini (20% sampai 60%). Ini merupakan dilema bagi perusahaan. Bila persediaan dilebihkan, biaya penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah. Bila perusahaan menanam terlalu banyak modalnya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Kelebihan persediaan juga membuat modal menjadi mandek, semestinya modal tersebut dapat diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan (opportunity cost). Sebaliknya, bila perusahaan tidak memilki persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih mahal. Dampak lain, mungkin kosongnya barang di pasaran dapat membuat konsumen kecewa dan lari ke merk lain. Mengingat konsekuensi logis yang dilematis (kekurangan atau kelebihan) dari persediaan, perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan persediaan ini pada tingkat yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi keseluruhan biaya yang terkait dengan semua konsekuensi kebijaksanaan persediaan. Seperti kebanyakan perusahaan pada umumnya, perusahaan menginginkan hasil yang optimal, dalam hal ini produktivitas perusahaan serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan sangat mempengaruhi hasil tersebut. Untuk memenuhi kondisi tersebut, proses produksi harus direncanakan sebaik mungkin serta dikendalikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam proses produksi, perusahaan tentu harus merencanakan jumlah persediaan bahan baku yang ada dan yang akan digunakan dalam proses produksi. Oleh sebab itu perusahaan wajib merencanakan dengan sebaik-baiknya bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, sebab apabila perusahaan tidak memiliki perencanaan yang baik dalam mengatur persediaan bahan baku tersebut maka hal ini akan dapat menghambat proses produksi yang telah direncanakan sebelumnya.
3 Dalam hal ini perencanaan dan pengendalian produksi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah perencanaan dan pengendalian arus bahan baku dalam proses dan keluar dari pabrik sehingga keuntungan optimal dapat tercapai. Melalui perencanaan dan pengendalian produksi yang baik, antara lain akan dicapai penghematan dalam biaya bahan, pemanfatan sumber daya baik fasilitas produksi (mesin), tenaga kerja atau waktu yang optimal (tidak boros atau tidak idle). Rentabilitas dalam manajemen keuangan adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang efektif, dimana cara untuk mempertinggi rentabilitas tersebut adalah dengan memperbesar profit margin, yakni menambah biaya operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan tambahan penjualan sebesarbesarnya dan mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi biaya operasi sebesar-besarnya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan memperbesar turn over of assets, yakni dengan menambah modal usaha sampai tingkat tertentu dengan tambahan penjualan yang sebesar-besarnya dan mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha sebesar-besarnya. Untuk memberikan solusi terhadap topik permasalahan diatas yang akan dibahas nantinya, maka metode yang digunakan adalah model terikat yakni dengan perencanaan kebutuhan material (material requirement planning-MRP). Perencanaan kebutuhan material (MRP) adalah merupakan sebuah teknik permintaan terkait yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan material. Sedangkan untuk menentukan kriteria optimal yakni total biaya yang minimal, maka akan dipergunakan beberapa metode yang dapat menghasilkan total biaya yang paling minimal.
4 1.2.
Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah Perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian produksi dalam kaitannya terhadap persediaan dengan baik serta bagaimanakah kemampuan keuangan perusahaan untuk memperoleh laba?
1.2.2 Perumusan Masalah Setelah melakukan pengamatan pada PT. Multistrada Arah Sarana (MSA), khususnya pada bagian purchasing, dan inventory terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut : •
Tidak adanya suatu metode yang dapat memberikan informasi mengenai tingkat permintaan pada periode yang akan datang. Perusahaan dalam melakukan kegiatan perencanaan produksi hanya berdasarkan instuisi, belum menerapkan suatu metode peramalan yang dapat memberikan informasi mengenai perkiraan permintaan untuk periode-periode yang akan datang.
•
Tidak adanya suatu metode dalam merencanakan dan mengendalikan persediaan perusahaan, dimana perusahaan dalam mengatur persediaannya dilakukan berdasarkan intuisi pihak manajemen dan dipengaruhi oleh harga bahan baku dipasaran yang dapat menyebabkan terjadinya penumpukan ataupun kekurangan bahan baku yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan.
5 1.3
Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini, supaya tujuan lebih terarah dan jelas maka ruang lingkup akan dibatasi sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di bagian produksi, PPIC, purchasing dan accounting serta yang memiliki relevansi terhadap jumlah persediaan bahan baku untuk produktivitas dari PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. 2. Data-data penelitian yang akan diambil dari perusahaan merupakan data-data sebelum bulan Oktober 2007. Untuk analisis rasio keuangan perusahaan, digunakan laporan keuangan perusahaan per Sembilan bulan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Tujuan dari penulisan : 1. Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode peramalan permintaan yang terbaik terhadap produk-produk yang ada, sehingga dapat memudahkan perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksinya. 2. Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode sistem persediaan dan pengendalian bahan baku yang lebih baik dan sesuai dengan kegiatan operasional perusahaan. 3. Mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan serta mengidentifikasi adanya kemungkinan kelemahan yang terdapat pada kinerja perusahaan.
6 1.4.2 Manfaat Manfaat dari penulisan : 1
Membantu manajemen perusahaan untuk lebih mudah dalam mengetahui dan memperkirakan permintaan-permintaan untuk periode-periode yang akan datang, atas suatu jenis produk yang diproduksi.
2
Memberikan
kemudahan
bagi
pihak
manajemen
untuk
melakukan
perencanaan dan pengendalian persediaan perusahaan yang lebih baik. 3
Memberikan informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan serta memberikan masukan atau solusi-solusi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja perusahaan ditinjau dari sisi keuangan.
1.5
Profil Perusahaan
1.5.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) merupakan perusahaan yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun di Indonesia sebagai produsen ban inovatif untuk kebutuhan industri otomotif intenasional. PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) berlokasi di cikarang timur dan beralamat kantor di Jl. Raya Lemahabang km 58,3 Cikarang Timur, Jawa Barat. Sejarah berdirinya perusahaan ini dimulai pada tahun 1994, dimana perusahaan dikenal dengan nama PT. Oroban Perkasa dan dibantu secara teknis oleh teknologi dari Italia Pirelli. Kemudian tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 perusahaan mengganti penerapan teknologi yaitu Kontinental Jerman. Kemudian pada awal tahun 2001, perusahaan ini dibeli oleh Salim Group dan mulai mengalami perubahan manajemen. Dengan adanya perombakan manajemen tersebut, maka aplikasi teknologi yang biasa
7 digunakan juga berubah dan beralih ke teknologi Nokian Finland, dengan nama baru yakni PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA). Pada tahun 1994 perusahaan memulai produksinya dengan kapasitas produksi 5000 ban per hari. Sampai saat ini jumlah tersebut telah meningkat dimana pada tahun 2006 target yang telah tercapai adalah sekitar 11.000 ban per hari dengan target pasar ekspor sebesar 95% dan dalam negeri sebesar 5%. Kemudian untuk target tahun 2007 ini perusahaan telah menetapkan target produksi sebesar 15.000 ban per hari, dengan meningkatkan target pasar dalam negeri sebesar 30% dan target ekspor sebesar 70%. Untuk jenis merk ban mobil berpenumpang yang telah diproduksi oleh PT. MSA saat ini adalah Acchiles, Corsa dan Strada. Setiap jenis merk ban tersebut memiliki spesifikasi ukuran dan jenis kembangan (tread) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
1.5.2 Visi Dan Misi 1.5.2.1 Visi Perusahaan Adapun visi yang dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah “Membuat ban yang mempunyai kualitas dunia”. Sedangkan komitmen perusahaan sendiri adalah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya untuk menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga kesehatan dan keselamatan kerja melalui cara kerja yang baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup bagi seluruh karyawan.
8 1.5.2.2 Misi Perusahaan Sedangkan misi yang dimiliki oleh perusahaan guna mendukung visi tersebut adalah: memaksimalkan kepuasan pelanggan, memaksimalkan nilai-nilai pemegang saham, dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang memberikan nilai lebih dengan harga yang terjangkau.
1.5.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan Bentuk perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah Perseroan Terbatas Terbuka, dimana kepemilikan saham telah diperdagangkan secara umum di bursa efek. Sedangkan struktur organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) dapat dilihat dari gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)
9
Dalam struktur organisasi perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan direksi, serta mengawasi Direksi dalam mengelola perusahaan. Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh Direksi. Dalam hal ini Direksi. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang seorang Direksi adalah: menjalankan roda perusahaan, memutuskan persoalan penting, mengawasi masing-masing bagian dalam perusahaan. Sebagai penanggung jawab PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA), perusahaan memiliki seorang Managing Director untuk menjalankan perusahaan yang dibantu oleh beberapa General Manager yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam menjalankan kegiatan usahanya. Adapun bagian-bagiannya adalah : 1. General Manager Production & Technology General Manager Production & Technology bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan operasional produksi perusahaan. Untuk itu General Manager Production & Technology dibantu oleh beberapa Manager dalam menjalankan tugasnya, yakni : a. Production Manager Mempunyai wewenang dalam mengatur semua kegiatan produksi. Mulai dari proses pengolahan bahan baku sampai dengan proses produksi bahan jadi.
10 b. Development Manager Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang diproduksi di perusahaan. Tugas lainnya adalah menciptakan suatu produk baru yang mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaingnya. c. PPIC Manager Mempunyai tugas dalam melakukan penjadwalan produksi, mengatur urutan dalam melakukan proses produksi untuk secepat mungkin memenuhi order yang telah diterima dan dapat memberikan suatu penjadwalan dalam proses yang lebih efektif dan efesien mulai dari bahan baku, tenaga kerja, mesin sampai kepada produk jadi. d. Engineering and Expansion Manager Mempunyai tugas dalam melakukan ekpansi dan pengontrolan di bidang mesin dan semua proses produksi di lantai produksi tersebut.
2. General Manager Finance & Administration Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang berjalan di perusahaan dan mengatur berbagai macam administrasi di dalam perusahaan. Membawahi beberapa manajer lainnya diantara: a. IT Manager Mempunyai tugas mengatur sistem berbasis IT yang ada di perusahaan . Selalu berusaha untuk menerapkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang dapat memberikan suatu bentuk yang bisa diaplikasikan dengan baik oleh seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
11 b. Finance Manager Mempunyai tugas untuk mengatur berbagai macam keperluan keuangan perusahaan
mulai
dari
pendapatan
perusahaan
sampai
melakukan
pengaeluaran yang dapat disebut untuk mengatur arus kas perusahaan, termasuk juga biaya-biaya distribusi, biaya ekspor dan impor. c. Accounting Manager Mempunyai tugas dalam membuat laporan keuangan perusahaan setiap bulannya. d. HRD Manager Mempunyai tugas dalam mengatur semua sumber daya manusia yang ada. Memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan karyawan, mulai absensi, tingkat kinerja, besarnya gaji, asuransi, dan lain-lain.
3. General Manager Commercial Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya keperluan suatu proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya : a. Procurement Manager Mempunyai tugas sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan. b. Marketing Manager Mempunyai tugas dalam memasarkan produk perusahaan, dengan tujuan perusahaan mempunyai brand name, dan pada akhirnya konsumen dapat mengenal dengan baik produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
12 Memberikan informasi lengkap mengenai harga dan keunggulan dari produk perusahaan. c. Inventory Manager Mempunyai tugas dalam mengontrol jumlah bahan baku yang ada di gudang, baik gudang bahan jadi dan gudang bahan baku. Mengatur mengenai ketersedian stock yang ada didalam gudang, sehingga kebutuhan dalam proses produksi tetap bisa tercukupi.
4. General Manager Quality Mempunyai wewenang dalam peningkatan kinerja dari proses produksi dan mencegah adanya cacat produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak sejalan. Membawahi beberapa manajer diantaranya : 1. Factory Improvement Manager Mempunyai tugas dalam melakukan pengembangan untuk memajukan perusahaan diantaranya meliputi pengembangan di bidang produksi sampai pengembangan dalam kualitas produk. 2. QA Manager Mempunyai tugas dalam melakukan pengontrolan produk jadi atau melakukan inspeksi operasional pada suatu lantai produksi dengan melakukan pengujian seperti; uji kelenturan, kekuatan, ketahanan, dan lainlain. Bertujuan untuk menjaga kualitas dari produk ban yang sudah dihasilkan.
13 1.5.4 Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) saat ini dikelola oleh manajemen yang berkomitmen tinggi, para professional yang kompeten dalam bisnis ini yang masingmasing berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam industri ini. Perusahaan sangat menghargai sumber daya manusianya karena mereka adalah kekayaan utama bagi perusahaan. Maka dari itu perusahaan sendiri telah memperoleh loyalitas dari para karyawannya dengan rata-rata sudah berbakti kepada perusahaan lebih dari 7 tahun.
1.5.4.1 Tenaga kerja dan Waktu kerja Saat ini PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) telah mempunyai tenaga kerja sebanyak 1506 orang untuk menjalankan perusahaan, yang terdiri dari pekerja tetap, pekerja kontrak dan outsourcing. Hari kerja di PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) adalah 24 jam setiap harinya dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Karyawan kantor (Senin-Jumat) Jam kerja
:
08.00 – 17.00 WIB
Karyawan lantai produksi dan gudang (setiap hari) dengan pembagian shift sebagai berikut: Shift I
:
00.00 – 08.00 WIB
Shift II
:
08.00 – 16.00 WIB
Shift III
:
16.00 – 00.00 WIB
Jam Istirahat
:
1 jam per shift
14 1.5.4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) juga melakukan pengembangan untuk seluaruh karyawan yang cukup lama memberikan loyalitas kepada perusahaan. Perusahaan memiliki karyawan telah melewati pelatihan yang terus menerus untuk memastikan standar kualitas produk dari perusahaan yang tinggi terjaga, baik dalam pekerjaan maupun program pengawasan dan percobaan yang terus menerus pada setiap lini produksi. Di dalam meningkatkan kualitas pelatihan in-house, perusahaan menggunakan jasa pelatih eksternal yang mengajarkan pengetahuan kemampuan akan produk, kemampuan menjual membangun kerja sama tim dan kepemimpinan. Di jajaran posisi manajerial diberikan kesempatan untuk melakukan survey keadaan pasar baik di Indonesia maupun diluar negeri. Transfer teknologi dilakukan dengan mengirimkan para karyawan secara teratur keluar negeri untuk orientasi dan sesi pengenalan mesin dan prosedur baru. Pada tahun 2006 sekali lagi PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) mencatat rendahnya statistik turn over karyawan. Perusahaan juga secara aktif merekrut orangorang yang ahli dalam industri ini terutama dalam bidang produksi, penjualan dan pemasaran.
1.5.4.3 Fasilitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) juga sangat memperhatikan keselamatan kerja karyawannya, dengan memberikan pelatihan pemadam kebakaran dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan. Seluruh karyawan juga mendapatkan jaminan asuransi dari JAMSOSTEK bila terjadi kecelakaan kerja.
15 Sejalan dengan kebijaksanaan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi dan kualitas yang dapat diandalkan, perusahaan berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kompensasi berupa kepemilikan saham oleh karyawan, fasilitas kantin, fasilitas rekreasi, musolah dan klinik kesehatan lengkap dengan paramedis.
1.5.5 Produksi dan Pengembangan Pabrik Luas area pabrik menggunakan 8,5 ha dari total keseluruhan luas tanah sebesar 37 ha yang berlokasi di Cikarang Timur. Pada akhir 2006 kapasitas produksi meningkat sampai 12.000 ban per hari. Pada kuartal kedua tahun 2007 meningkat menjadi 15.000 ban per hari untuk memenuhi dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan produk yang ada dan produk baru. Mesin-mesin baru seperti Quarduplex Extruder Troester telah memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan empat macam formula compound yang berbeda dalam satu proses. Kami juga telah memperbaharui sejumlah mesin yang ada, dan ditambah beberapa mesin baru Tire Building dan teknologi lainnya diantaranya dari Krupp-Jerman, VMI-Belanda dan Kobelco-Jepang. Pada tahun 2006 perusahaan menggunakan mesin baru dan mampu memproduksi ban dengan klasifikasi UHPT. (Ultra High Performance Tire) sampai ukuran 20” dengan range mulai dari 205 mm sampai 245 mm. Sementara Klasifikasi merk Corsa juga diperluas untuk memproduksi ban klasifikasi sampai ukuran 17”. Dengan demikian pilihan ban bagi para pelanggan semakin banyak dan diharapkan akan mampu menarik pelanggan baru untuk segmen UHPT. dengan merk Achilles sehingga penjualan UHPT.
16 meningkat. Pada saat ini merk Achilles, Corsa dan Strada milik MSA memiliki lebih dari 100 model dan ukuran.
1.5.6 Pemasaran dan Promosi Kebijakan promosi perusahaan diadakan atas produk bukan atas perusahaan sehingga para pelanggan lebih mengenal merk produk perusahaan daripada nama perusahaan itu sendiri. PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) menerapkan dua pendekatan yang berbeda untuk kegiatan pemasaran dan promosi untuk wilayah internasional dan nasional. Dan bagaimanapun juga untuk kedua wilayah ini kegiatan pemasaran dan promosi dikonsentrasikan untuk produk merk UHPT, sebab merk inilah yang membedakan MSA dari perusahaan-perusahaan manufaktur ban lainnya. Tetapi perusahaan mengharapkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan merk Achilles, Corsa dan Strada, seiring dengan publisitas untuk ketiga merk ini dari hasil uji coba independen untuk berbagai kategori. Pada saat ini MSA mengekspor ke negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, Australia, Afrika dan Asia. Untuk kegiatan ekspor ini, perusahaan menggunakan jasa agen di tiap negara tujuan ekspor untuk menangani aktivitas pemasaran mewakili perusahaan tersebut, sementara perusahaan sendiri akan berkonsentrasi pada aspek-aspek manufaktur. Para agen akan memberikan masukan mengenai trend pasar, model dan ukuran ban, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menentukan jenis produk untuk memenuhi kebutuhan tiap pasar yang berbeda. Untuk pasar domestik, perusahaan mengadakan aktivitas pemasaran sendiri untuk produk merk Achilles, Corsa dan Strada dengan membangun suatu jaringan yang
17 strategis dengan 32 distributor disebagain besar wilayah Indonesia. Dengan menerapkan kebijakan satu harga untuk menghindari perang harga dan memastikan pembagian geografis yang jelas untuk distribusi dan penjualan telah terbukti berhasil, sehingga perusahaan berencana untuk meningkatkan jaringan penjualannya dengan menambah jumlah distributor diseluruh propinsi di Indonesia.
1.5.7 Produktivitas 1.5.7.1 Bahan Baku Proses Produksi Untuk memproduksi sebuah ban, diperlukan beberapa persiapan seperti mesinmesin untuk memproduksi serta bahan baku yang akan digunakan. Bahan baku yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni material dan compound. Untuk memproduksi sebuah ban, diperlukan komposisi 70% compound dan 30% material. Dalam hal ini compound merupakan bahan baku utama dalam pembuatan ban tersebut. Compound itu sendiri terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki komposisi tersendiri dan telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk proses produksi itu tersebut. Compound didapatkan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia tersebut dalam proses mixing dengan mesin banburry. Sedangkan material oleh perusahaan dikategorikan dengan bahan baku selain compound, seperti polyester, steel wire, nylon dan steel cord.
1.5.7.2 Proses Produksi Dalam melakukan produksinya adapun tahapan-tahapan proses produksi yang harus dilalui dalam sebuah pembuatan ban pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah sebagai berikut :
18 1. Mixing Proses pencampuran bahan baku berupa bahan kimia, oli, carbon, natural rubber, dan synthetic rubber. Proses mixing ini sendiri dapat menghasilkan berbagai macam compound tergantung dari tujuan penggunaannya dengan komposisi yang berbeda-beda untuk masing-masing compound. 2. Calender Merupakan proses pembuatan bahan material digabungkan compound tertentu. Adapun bahan-bahan yang dihasilkan serta komponen yang digunakan adalah: -
Steel+compound
= steel belt
-
Polyester/textile+compound = ply
-
Nylon+compound
= capply
3. Cutting Merupakan proses pemotongan bahan yang dihasilkan dari proses calendar, sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada setiap jenis ban. Adapun jenisjenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, TTO, TTM, Cutter Fischer. 4. Bead Making Adalah proses coating antara steel wire dengan compound kemudian dicetak untuk memperkuat steel wire dengan compound. Hasil dari proses ini adalah bead. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses mesin ini adalah Kartel, Tianjin, Pirelli.
19 5. Extruder Merupakan proses pembuatan sidewall, tread bead dan apex/filler. Pada proses ini bahan material digabung dengan berbagai jenis compound. 6. Building Adalah proses penggabungan dari hasil proses-proses sebelumnya. Hasil dari proses ini adalah green tire. Green tire melewati dua stage yakni 1st stage dan 2nd stage. 1st stage merupakan proses penggabungan sidewall, bead filler, ply menghasilkan carcass. Sedangkan 2nd stage merupakan proses penggabungan antara steel belt, tread bead, capply dan carcass. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, Jing Ye, Nokian, KM, Pirelli, Samson. 7. Curing Proses pematangan dan pembentukan kembangan (pattern) ban.