BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan karet dan industri karet dewasa ini sangat pesat dan dibutuhkan. Semua lapisan masyarakat pada masa sekarang ini sangat membutuhkan karet karena kesehariannya mereka menggunakan barang yang di buat dengan menggunakan bahan dasar karet baik dalam aspek kehidupan rumah tangga, pekerjaan kantor, keperluan sandang sehari-hari, keperluan industri dan kegiatan lainnya.
Industri Karet Nusantara Medan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi barang jadi karet, seperti gelang karet, bantalan kapal (dock fender), segala jenis pengepakan (packing), dan benang karet dengan karet pekat serta Standart International Rubber (SIR) sebagai bahan bakunya.
Karet alam berupa Rubber Smoke Sheets (RSS) tipe I dan karet sintetis berupa Styrine Butadine Rubber (SBR) 1502 diolah menjadi packing pintu rebusan melalui proses pengolahan karet dengan penggilingan atau mastikasi menggunakan alat penggiling berupa mix mill.
Bahan kimia berupa RSS, SBR, Chemisil, Karbon Black (Carbon Black), Pinetare, Zink Oksida (Zinc Oxide), Asam Stearat (Stearic Acid), Flextol-H, 4010 Na, CBS, TMTD, Sulfur (Sulphur) yang diperlukan harus dicampur sampai merata didalam mix mill. Campuran antara karet / lateks dan bahan kimia dengan komposisi tertentu yang
Universitas Sumatera Utara
2
di aduk secara merata sebagai bahan umpan dalam proses produksi ini dinamakan kompon.
Setelah menjadi kompon, maka kompon tersebut di dinginkan dimeja pendingin, dan setelah dingin, kompon diolah kembali dengan ditimbang dan dipotong sesuai dengan ketentuan pesanan, kemudian divulkanisasi dengan menggunakan alat vulkanisasi yaitu Hand Press sehingga diperoleh barang jadi karet berupa packing pintu rebusan.
Sejak vulkanisasi ditemukan oleh Charles Goodyear pada tahun 1839 dan Thomas Hancoock pada tahun 1942, maka pemakaian karet semakin luas. Karet yang divulkanisasi dengan belerang ternyata lebih kuat dari pada karet yang tidak divulkanisasi. Penemuan Goodyear ini membuka pemikiran baru bagi manusia untuk memproduksi berbagai jenis barang/alat dari karet.
Pada unit kompon terdiri dari beberapa proses penambahan bahan-bahan kimia terhadap lateks kompon dan salah satunya adalah penambahan sulfur yang merupakan bahan utama vulkanisasi.
Vulkanisasi merupakan suatu proses reaksi partikel karet dengan sulfur yang berlangsung dengan adanya panas, aktivator dan akselerator yang membentuk ikatan silang. Proses vulkanisasi dengan sulfur merupakan proses vulkanisasi yang paling umum digunakan yang berlangsung pada hand press dengan temperatur berkisar antara 100-140 oC. Temperatur yang terlalu rendah atau terlalu tinggi mengakibatkan kekuatan tarik dari barang jadi karet tidak sempurna, ini disebabkan karena karet merupakan konduktor yang tidak baik dan sukar mengangkut panas. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
3
temperatur vulkanisasi sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik (Tensile Strength) barang jadi packing pintu rebusan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas tentang masalah : ”PENGARUH TEMPERATUR VULKANISASI TERHADAP KEKUATAN TARIK (TENSILE STRENGTH) PADA PACKING PINTU REBUSAN PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA MEDAN”.
1.2 Identifikasi Masalah A. Gambaran Permasalahan
Setiap perusahaan pastinya menginginkan produknya memiliki kualitas yang baik dan mendapatkan untung yang berlipat, oleh karena itu perusahaan karet ini mengolah bahan baku karet sehingga menjadi kompon dengan formulasi tertentu dengan perbandingan yang telah disesuaikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Salah satu hal yang terpenting dalam pembuatan kompon adalah penambahan kimia sulfur, dimana sulfur adalah bahan kimia tambahan utama dalam proses vulkanisasi. Jika sulfur tidak ditambahkan dalam pembuatan kompon, maka barang jadi karet yang dihasilkan tidak memiliki elastisitas yang sempurna. Kekuatan tarik (Tensile Strength) merupakan standar mutu yang penting. Untuk mencapai tensile strength yang sesuai dengan standar, perlu diperhatikan faktor yang mempengaruhi tensile strength pada barang jadi karet, salah satunya adalah temperatur vulkanisasi. Ikat silang pada proses vulkanisasi akan terbentuk karena adanya reaksi partikel karet dengan sulfur yang berlangsung dengan adanya panas, aktivator, dan akselerator.
Universitas Sumatera Utara
4
Pada umumnya reaksi kimia akan berlangsung cepat apabila temperatur semakin tinggi. Vulkanisasi ini merupakan reaksi suatu barang setengah jadi yang memiliki sifat plastis menjadi sifat yang elastis. Temperatur vulkanisasi berkisar antara 100-140 o
C. Temperatur dibawah 100 oC akan menyebabkan barang jadi karet kurang matang,
mudah putus jika ditarik, dan sebagainya. Sedangkan jika temperatur diatas 140 oC maka akan menyebabkan kegosongan pada kompon (scorch), rapuh sehingga mudah putus dan sebagainya.
Untuk memperoleh kekuatan tarik sesuai dengan standar, maka perlu dijaga dan diperhatikan temperatur yang digunakan pada saat proses vulkanisasi sehingga bisa menghasilkan packing pintu rebusan yang bermutu baik. Produk packing pintu rebusan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Barang Jadi Karet Packing Pintu Rebusan
B. Rumusan Masalah
Dari uraian permasalahan diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
5
1. Bagaimana pengaruh atau hubungan antara temperatur vulkanisasi terhadap kekuatan tarik (tensile strength) barang jadi karet packing pintu rebusan. 2. Berapa temperatur untuk mendapatkan kekuatan tarik (tensile strength) yang standart pada barang jadi karet packing pintu rebusan. 3. Berapa temperatur yang optimum agar diperoleh kekuatan tarik (tensile strength) yang standart pada barang jadi karet packing pintu rebusan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh temperatur vulkanisasi terhadap kekuatan tarik (tensile strength) barang jadi karet packing pintu rebusan. 2. Untuk mengetahui temperatur standar agar diperoleh kekuatan tarik (tensile strength) yang standart untuk barang jadi karet packing pintu rebusan. 3. Untuk mengetahui temperatur vulkanisasi yang optimum agar diperoleh kekuatan tarik (tensile strength) yang optimum.
1.4 Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan proses vulkanisasi barang jadi karet. 2. Untuk mengetahui proses yang baik dalam vulkanisasi barang jadi karet packing pintu rebusan dan hubungannya dengan temperatur vulkanisasi sehingga dapat menghasilkan barang jadi karet packing pintu rebusan yang bermutu tinggi.
Universitas Sumatera Utara