BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya menginginkan setiap kegiatan produksinya berjalan dengan baik, efektif dan efisien. Tetapi hal tersebut akan terwujud apabila setiap elemen pada perusahaan dapat bekerjasama dan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk tercapainya tujuan yang diinginkan perusahaan. Salah satu usaha dalam peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja adalah dengan menciptakan suatu sistem kerja yang baik didalam perusahaan, dengan sistem kerja dan kondisi kerja yang baik tentunya akan berdampak pada produktifitas dari karyawan dan hal tersebut juga akan berdampak pada profit atau pemasukan perusahaan. Industri Jepang merupakan salah satu Industri yang berkembang. Salah satu faktor pendukung atau pendorong perindustrian Jepang adalah adanya program-program yang selalu mereka taati bersama. Salah satunya Just in Time, Inovasi-inovasi yang dilakukan secara terus menerus. Tetapi hal tersebut dapat mereka lakukan karna langkah pertama yang selalu mereka kedepankan yaitu proses kerja 5S. 5S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Dimana bila diterjemahkan kedalam bahasa Indosesia adalah Pemilahan,
2
Penataan , Pembersihan, Pemantapan dan Pembiasaan. Sepertinya hal-hal tersebut sangat mudah dilakukan. Tetapi itulah salah satu kunci sukses kenapa Industri Jepang bisa maju seperti sekarang ini. Akan terlihat sekali bedanya antara perusahaan-perusahaan yang menerapkan 5S dalam kegiatan atau proses kerjanya dengan perusahaan yang tidak menerapkan 5S. Mungkin sekilas tidak terlalu jauh bedanya. Tetapi apabila dilihat dengan seksama akan terlihat sekali perbedaannya. Begitupun dampak yang bisa terjadi apabila kita tidak menerapkan 5S. Mungkin dari hal-hal yang terlihat mudah seperti itu apabila dianggap tidak penting akan berakibat besar. Perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya tambahan untuk mesin-mesin yang rusak akibat tidak dilakukannya pembersihan dengan mesin produksinya. Dengan tidak adanya pemilahan antara barang-barang yang masih terpakai dan yang tidak terpakai juga akan mengurangi produktivitas kerja para karyawan karna mereka harus memilah-milah kembali barang-barang yang seharusnya tidak terpakai lagi. Masalah penataan ruang dan alat-alat produksi juga menjadi hal penting karena bila penataan tidak dilakukan dengan mengikuti pedoman-pedoman ataupun aturan-aturan penataan akan berpengaruh pada kegiatan kerja para karyawan, yang akhirnya akan berujung pada hasil produksi perusahaan. Karena pentingnya penerapan 5S pada kegiatan perusahaan, maka sudah seharusnya perusahaan menerapkan proses kerja 5S tersebut. Pada hasil pengamatan PT. Bakrie Metal Industries didapatkan bahwa perusahaan belum menerapkan prinsip kerja 5S terlihat dengan tidak adanya pemisahan antara
3
mesin-mesin produksi dengan bahan-bahan sisa hasil produksi yang bisa menyebabkan terhambatnya proses produksi dan adanya potensi kecelakaan kerja. Begitu juga dengan penataan mesin-mesin produksi yang apabila dicermati masih kurang maksimal penataannya yang akan berdampak pada waktu proses produksi. Begitu juga masalah kebersihan, baik itu kebersihan mesin, peralatan kerja maupun keadaan lingkungan kerja yang berantakan dan kotor yang tentunya juga akan berdampak pada hasil kerja.
1.2 Identifikasi Perumusan masalah Berikut adalah beberapa masalah yang ditemukan pada PT. Bakrie Metal Industries yang belum melaksanakan prinsip kerja 5S dengan maksimal. 1. Belum dilakukannya proses pemisahan antara mesin-mesin produksi dengan bahan-bahan sisa hasil produksi, yang mana bisa menyebabkan kecelakaan kerja pada karyawan. 2. Belum maksimalnya penataan mesin-mesin produksi yang berakibat pada waktu proses produksi. 3. Belum adanya sistem atau peraturan yang mengacu pada pentingnya arti kebersihan. 4. Belum adanya kesadaran para karyawan untuk memperhatikan mesin-mesin produksinya dengan baik.
4
1.3 Ruang Lingkup Agar pembahasan terpusat pada tema, dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan untuk memperjelas lingkup permasalahan dan mengurangi kompleksitas dari permasalahan yang dibahas. Ruang lingkupnya meliputi : 1. Penelitian dan pengambilan waktu dilakukan pada area Pabrikasi I di PT. Bakrie Metal Industries. 2. Pembatasan masalah hanya menyangkut penerapan prinsip 5S di perusahaan. 3. Part yang digunakan dalam penghitungan waktu kerja adalah C30SGD 3 pada jembatan Girder kelas C bentang 30m. 4. Semua perhitungan diasumsikan dalam kondisi yang ideal.
1.4 Tujuan dan manfaat 1.4.1
Tujuan 1. Menerapkan prinsip-prinsip 5S pada perusahaan 2. Meningkatkan efisiensi waktu produksi
1.4.2
Manfaat 1. Menghasilkan sistem kerja yang lebih baik dari sebelumnya. 2. Waktu produksi bisa dipersingkat.
5
1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan PT. Bakrie Metal Industries adalah salah satu perusahaan dari kelompok Bakrie yang bergerak di bidang pembuatan Baja Bergelombang. Pabrik ini berdiri sejak tahun 1981 dan berlokasi di Jalan Raya Kaliabang Bungur No. 86 RT. 04 RW. 02 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara. Perusahaan ini pada awalnya merupakan usaha patungan antara PT. Bakrie & Brothers dan ARMCO dari Ohio, yang kemudian pada tahun 1987 keseluruhan saham perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh PT. Bakrie & Brothers, dimana pengoperasian perusahaan ini sepenuhnya dilakukan oleh tenaga-tenaga terampil dari Indonesia. Kapasitas produksi PT. Bakrie Metal Industries adalah 9.000 ton per tahun, yang terdiri dari produk Nestable Flange, Multi Plate, Flex-Beam Guard Rail, Bridge Deck, Steel Fabrication and Bridge. Sedangkan untuk prosas galvanizing kemampuan proses mencapai 12.000 ton per tahun. Pada saat ini produk PT. Bakrie Metal Industries telah dipakai di seluruh Indonesia dan Negara-negara lain Asia, Australia dan Afrika. Dengan dibantu oleh tenaga-tenaga yang profesional, PT. Bakrie Metal Industries siap membantu dan memecahkan masalah anda yang berkaitan dengan produk dan disain Baja Bergelombang.
6
Penjelasan Umum PT. Bakrie Metal Industries Bergerak dalam bidang
: Metal Forming, Galvanizing Bridges and Steel Fabrication
Status
: Penanaman Modal Dalam Negeri
Alamat Kantor
: Jalan Raya Kaliabang Bungur No. 86 RT. 04 RW. 02 Kelurahan Harapan Jaya Bekasi Utara, Jawa Barat – Indonesia Telp. (021) 889 58673 (Hunting) Fax.
(021) 889 58586 (Factory) (021) 889 60685 (Commercial)
E-mail :
[email protected] (Factory)
[email protected] (Commercial) Perusahaan Induk
: PT. Bakrie Brothers Tbk.
Jenis Produk
: Produk Utama =
Steel Fabrikasi =
~ Nestable Flange
~ Steel Building Structure
~ Multi Plate
~ Pipe Work
~ Flex-Beam Guard Rail
~ Air Pressure Vessels
~ Bridge Deck
~ Telecommunication Towers ~ Storage Tanks ~ Conveyors ~ Bridge ~ Standard Girder Bridge ~ Standard Truss Bridge.
7
Pendirian PT. Bakrie Metal Industries merupakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas, berkedudukan di Jakarta, yang didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 68, tertanggal 16 Pebruari 1981, dibuat dihadapan Abdul Latief, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 5, tertanggal 1981 dibuat dihadapan Nyonya Tahjawati, S.H., pada saat itu notaris pengganti dari Abdul Latief, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/553/13, tanggal 12 Nopember 1981, dan telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 25 Nopember 1981, berturut-turut dibawah No. 4215 dan No. 4216 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 pada tanggal 15 Oktober 1982, Tambahan No. 1228 tahun 1982. Pada tahun 1989, PT. Bakrie Metal Industries mengubah statusnya menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri dan telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam surat No. 10/V/1989 tanggal 25 Agustus 1989.
Bidang Usaha Pada Mulanya PT. Bakrie Metal Industries merupakan usaha patungan antara Perseroan dengan ARMCO dari Ohio, Amerika Serikat untuk memproduksi pelat Baja Bergelombang untuk dijadikan bahan gorong-gorong saluran irigasi dan pagar pengaman untuk jalan dan jembatan. Pada tahun 1981 kegiatan usaha PT. Bakrie Metal Industries dimulai dan pada tahun 1987 usaha patungan dengan ARMCO berakhir.
8
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bakrie Metal Industries berdasarka Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 161 tanggal 30 Agustus 1991, dibuat dihadapan Muhani Salim, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : ~ Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Hamizar Hamid
Komisaris
: Rizal Irwan
~ Direksi Direktur
: Sahat Maruli Sinaga
Permodalan Modal dasar PT. Bakrie Metal Industries adalah sebesar Rp. 3.652.495.000,00 ( tiga miliar enam ratus lima puluh dua juta empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah ) yang terdiri dari 58.300 ( lima puluh delapan ribu tiga ratus ) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 62.650,00 ( enam puluh dua ribu enam ratus lima puluh rupiah ). Modal ditempatkan dan disetor penuh PT. Bakrie Metal Industries adalah sebesar Rp. 3.652.495.000,00 ( tiga miliar enam ratus lima puluh dua juta empat ratus sembilan puluh lima ribu rupiah ) yang seluruhnya dimiliki oleh Perseroan.
9
Analisis Keuangan Pendapatan mengalami penurunan sebesar Rp. 5,1 miliar, yaitu dari Rp. 13,2 miliar pada tahun 1992 menjadi sebesar Rp. 8,1 miliar pada tahun 1993. Penurunan ini terutama disebabkan oleh dihentikannya usaha peti kemas pada akhir tahun 1992. Pada tahun 1993, omzet penjualan PT. Bakrie Metal Indutries adalah sebesar 3.124 ton dibandingkan dengan 5.581 ton pada tahun 1992. Selama tahun 1993, PT. Bakrie Metal Industries mencatat rugi usaha sebesar Rp. 1,4 miliar dibandingkan dengan laba usaha sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun 1992. Rugi usaha terjadi karena rendahnya margin keuntungan kotor dan meningkatnya biaya operasi. Biaya penjualan meningkat sebesar Rp. 645 juta dan biaya personalia naik sebesar Rp. 735 juta yang terutama disebabkan oleh adanya pembayaran uang pesangon kepada karyawan yang berhenti bekerja. Rugi bersih pada tahun 1993 adalah sebesar Rp. 1,8 miliar dibandingkan dengan Rp. 2,5 miliar pada tahun 1992. Penurunan pada tahun 1993 ini dibandingkan dengan tahun 1992 terutama disebabkan oleh adanya pendapatan komisi sebesar Rp. 4,0 miliar yang berasal dari usaha peti kemas.
1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan 1. Departemen Engineering 2. Human Resouces Department 3. Departemen Marketing 4. Departemen PPC
10
5. Departemen Produksi : Departemen Produksi Terbagi menjadi 3, yaitu :
Fabrikasi : Bertugas membuat Steel Building Structure, Pipe Work, Air
Pressure Vessels, Telecommunication Towers, Storage Tanks, Conveyors, Bridge, Standard Girder Bridge, Standard Truss Bridge.
Galvanizing : Bertugas membuat agar besi / bahan pembuatan jembatan
tidak mudah korosi / berkarat, dengan cara mencelupkannya kedalam cairan yang bernama Zinc.
Press Shop : Bertugas Membuat Nestable Flange E-100, Multi Plate, Flex-
Beam Guard Rail, Bridge Deck. 6. Departemen Quality Control
1.5.3 Kegiatan Perusahaan PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES bergerak dalam bidang pembuatan Baja Bergelombang. Dibawah ini akan dijabarkan beberapa produk yang dibuat oleh PT. Bakrie Metal Industries.
STANDAR JEMBATAN BAJA PT. BAKRIE METAL INDUSTRIES I
STANDAR JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN 30 ~ 60 M Jembatan Rangka Baja Permanen model rangka Warren dengan panjang tiap
segmen
5 m dan ruang bebas vertikal minimal 5 m. Sistim lantai dari beton.
11
SPESIFIKASI TEKNIK
Kelas jembatan A dan B
Pembebanan mengacu spesifikasi BMS7 - C.2 ( 100 % )
Sistim penyambungan memakai baut mutu tinggi
Material spesifikasi dan galvanis mengacu standar internasional ASTM / JIS
Pre - Chamber 150 % beban mati.
II
STANDAR JEMBATAN BAJA KELAS C DAN SEMI PERMANEN Jembatan Rangka Baja kelas C dan Semi Permanen bentang 30 ~ 60 m, untuk satu
jalur lalu-lintas. Kedua tipe jembatan rangka baja ini mengacu pada standar Bina Marga dengan ruang bebas vertikal 5 m dan untuk lantai kendaraan 3,5 m.
SPESIFIKASI TEKNIK
Kelas jembatan C dan Semi Permanen
Pembebanan mengacu spesifikasi BMS7 - C.2 ( 70 % )
Sistim penyambungan memakai baut mutu tinggi
Material spesifikasi dan galvanis mengacu standar internasional ASTM / JIS
Pre - Chamber 150 % beban mati.
III
STANDAR JEMBATAN GELAGERBAJA TIPE-1 Jembatan Sistim gelagar dipilih untuk kebebasan ruang dan kemungkinan untuk
pelebaran dimasa mendatang. Bentang antara 15 ~ 30 m. Sistim lantai dari beton.
12
SPESIFIKASI TEKNIK
Kelas jembatan A, B dan C
Pembebanan mengacu spesifikasi BMS7 - C.2 ( 100 % )
Sistim penyambungan memakai baut mutu tinggi
Material spesifikasi dan galvanis mengacu standar internasional ASTM / JIS
Pre - Chamber 150 % beban mati ( segmental dan curved ).
IV
STANDAR JEMBATAN GELAGAR BAJA TIPE-2 Jembatan gelagar baja tipe - 2 sangat ringan, ekonomis dan cocok untuk di
perkotaan dan pedesaan yang sungainya ( lembahnya ) dangkal. Jembatan didisain dalam struktur komposit yang perlu temporary support sederhana untuk gelagar selama pengecoran.
SPESIFIKASI TEKNIK
Kelas jembatan A, B dan C
Pembebanan mengacu spesifikasi BMS7 - C.2 100 % dan 70 %
Penyambungan memakai baut mutu tinggi
Mutu beton untuk lantai K-300 minimum
Finishing permukaan galvanis atau dicat
Material spesifikasi dan galvanis mengacu standar internasional ASTM / JIS
Pre - Chamber 150 % beban mati.
13
V
STANDAR JEMBATAN PANEL Dalam kondisi tertentu jembatan ini bersifat semi permanen, namun dapat juga
dipakai untuk Permanen. Material jembatan 100 % kandungan lokal. Rangka model Warren dengan rangka rendah dan panel segmen tiap 5 m. Standar Span 15 ~ 30 m.
SPESIFIKASI TEKNIK
Kelas jembatan Semi Permanen - C
Ruang bebas Horisontal 4,5 m
Pembebanan mengacu spesifikasi BMS7 - C.2 ( 70 % )
Sistim penyambungan memakai baut mutu tinggi
Material spesifikasi dan galvanis mengacu standar internasional ASTM / JIS
Secara otomatis terbentuk Pre - Chamber pada saat pemasangan.
FLEX-BEAM GUARD RAIL Flex-Beam Guard Rail terbuat dari baja berkualitas tinggi yang didisain khusus untuk pengamanan jalan tol sesuai standar AASHTO ( American Association of State Highway and Transportation Official ) atau JIS ( Japan Industrial Standard ). Flex-Beam Guard Rail diproduksi di pabrik dan dikirim ke site dalam bentuk Knock Down System untuk mempermudah pemasangan. Keunggulan dari Flex-Beam Guard Rail adalah pada pada fleksibilitasannya secara struktur, sehingga bila satu section mendapat beban benturan yang melampaui limit elastisitas, beban tersebut ditransfer ke section berikutnya. Dalam kondisi normal, keseluruhan struktur berfungsi sebagai continous beam, sangat jarang sekali terjadi
14
kecelakaan dimana kendaraan yang membentur Flex-Beam Guard Rail berhenti secara mendadak.
I
FUNGSI 1. Mencegah kendaraan menyeberang ke jalur yang berlawanan arah untuk menghindari tabrakan berhadapan. 2. Mengembalikan kendaraan ke arah pararel, sehingga mengurangi resiko ditabrak kendaraan dari belakang. 3. Meminimalkan resiko kecelakaan bagi penumpang pada saat benturan terjadi.
II KEUNGGULAN 1. Mempunyai ketahanan terhadap benturan. 2. Ekonomis dalam hal konstruksi, pemasangan dan perawatan. 3. Memperkecil kerusakan pada kendaraan. 4. Mempercantik pemandangan jalan. 5. Cepat dipasang dan dapat dibongkar pasang.
III SPESIFIKASI TEKNIS 1. Material SS400 atau equivalent 2. Galvanis Australian Standard 1650
15
3. Baut dan Mur Baut sesuai Australian Standard 1253. 1973 Mur sesuai Australian Standard 1111 – 1980, Grade 4,6.
IV URAIAN TEKNIS 1.
Beam Beam adalah komponen yang dipasang sejajar dengan jalan. Terbuat dari baja dengan ketebalan 2,7 mm berbentuk W, komponen ini berfungsi sebagai penahan benturan.
2.
Post & Bloking Pierce Post dan Blocking Pierce adalah komponen baja yang dipasang tegak lurus dengan jalan. Terbuat dari baja dengan ketebalan sama, yaitu 6 mm atau 4,5 mm dan berbentuk U, kedua komponen ini berfungsi sebagai penopang beam.
3.
Terminal End Terminal End adalah komponen yang dipasang pada bagian ujung Beam, terbuat dari baja dengan ketebalan 2,7 mm dan berbentuk seperti sendok, komponen ini berfungsi sebagai penutup agar ujung Beam yang tajam menjadi aman dan sekaligus untuk mempercantik penampilan.
16
4.
Baut dan Mur Untuk menyambung komponen-komponen Flex-Beam Guard Rail dipakai mur, baut, dan washer untuk memastikan kekuatan yang memadai pada setiap sambungan.
MULTI PLATE Sesuai dengan namanya tipe ini merupakan rangkaian plat-plat baja bergelombang yang telah digalvanis dan digabungkan menjadi bentuk-bentuk tertentu sesuai kebutuhan. Produk ini didisain sebagai bangunan permanen sehingga proses pembuatannyapun dilapisi dengan bahan anti karat dngan sistim Hot Dip Galvanizing. Produk ini didisain untuk dapat memikul beban jalan raya kelas I ( satu ) dan beban jalan kereta api sesuai standar Pedoman Pembebanan Jembatan dan Jalan Raya SKBI-1.3.28.1987, UDC 624.042:642.21.
Produk – Produk Multi Plate Terdiri Dari : 1. Multi Plate Pipes 2. Multi Plate Pipe Arches 3. Multi Plate Arches 4. Multi Plate Underpasses 5. Multi Plate Super Span
17
I
APLIKASI PRODUK MULTI PLATE 1. Saluran Irigasi Primer dan Sekunder 2. Drainase 3. Pelindung Pipa 4. Jembatan 5. Silo 6. Siphon 7. Perlintasan Susun ( Underpass ) 8. Lain-lain
II KEUNGGULAN Mudah dalam Perencanaan dan Disain 1. Struktur baja yang bergelombang sudah didisain untuk beban jalan raya kelas satu dan beban jalan kereta api, sehingga untuk perencanaan hanya mengikuti tabel timbunan yang tersedia. 2. Untuk kebutuhan disain dan supervisi berkala dapat dibantu oleh tenaga-tenaga terampil dari PT. Bakrie Metal Industries.
Mudah Dipasang 1. Sangat praktis dengan sistim knock down. 2. Bobot plat relatif ringan, sehingga mudah untuk diangkat dan dipasang. 3. Tidak Memerlukan peralatan khusus.
18
4. Pemasangan tidak terpengaruh oleh cuaca, sebagaimana halnya dengan beton. 5. Tidak perlu perawatan khusus seperti beton, sehingga setelah dipasang bisa langsung ditimbun untuk selanjutnya digunakan.
Ekonomis 1. Pengerjaannya sangat cepat. 2. Tidak perlu tenaga ahli. 3. Tanpa pemeliharaan. 4. Tahan lama. 5. Relatif tahan terhadap pergerakan tanah.
III SPESIFIKASI TEKNIS 1. Material Japan Industrial Standard G 3101 - SS 400 Standar Industri Indonesia 1187 - 84 2. Galvanis Australian Standard 1650 American Society for Testing and Material A.90. American Association of State Highway and Transportation Official M. 167 - 82. 3. Baut dan Mur Baut sesuai Australian Standard 1252 - 1973 Mur sesuai Australian Standard 1112. grade 4.6.
19
NESTABLE FLANGE E-100 Nestable Flange E-100 adalah tipe baja bergelombang yang paling sederhana, terdiri dari dua tangkup bergelombang yang masing-masing berbentuk setengah lingkaran dengan panjang efektif 100 cm dengan diameter 450 mm sampai 1.800 mm. Produk ini didisain sebagai bangunan permanen sehingga proses pembuatannya pun dilapisi dengan bahan anti karat dengan sistim Hot Dip Galvanizing. Tipe ini didisain untuk dapat memikul beban jalan raya kelas I dan beban jalan kereta api sesuai standar Pedoman Pembebanan Jembatan dan Jalan Raya SKBI-1.3.28.1987, VDC-642.042:642.21.
I
APLIKASI NESTABLE FLANGE E-100 1. Gorong-gorong 2. Irigasi 3. Pelindung Pipa 4. Penutup Conveyor Belt 5. Lain-lain
II KEUNGGULAN 1. Struktur baja yang bergelombang sudah didisain untuk beban jalan raya kelas satu dan beban jalan kereta api, sehingga untuk perencanaan hanya mengikuti tabel timbunan yang tersedia. 2. Untuk kebutuhan disain dan supervisi berkala dapat dibantu oleh tenaga-tenaga terampil dari PT. Bakrie Metal Industries.
20
Mudah Dipasang 1. Sangat praktis dengan sistim knock down. 2. Bobot plat relatif ringan, sehingga mudah untuk diangkat dan dipasang. 3. Tidak Memerlukan peralatan khusus. 4. Pemasangan tidak terpengaruh oleh cuaca, sebagaimana halnya dengan beton. 5. Tidak perlu perawatan khusus seperti beton, sehingga setelah dipasang bias langsung ditimbun untuk selanjutnya digunakan. Ekonomis 1. Pengerjaannya sangat cepat. 2. Tidak perlu tenaga ahli. 3. Tanpa pemeliharaan. 4. Tahan lama. 5. Relatif tahan terhadap pergerakan tanah.
III SPESIFIKASI TEKNIS 1. Material SS 400 atau equivalent. 2. Galvanis AS ( Australian Standard ) 1650. 3. Baut dan Mur Baut sesuai AS ( Australian Standard ) 1253. 1973. Mur Sesuai AS ( Australian Standard ) 1112 grade 4.
21
STEEL BRIDGE DECK Steel Bridge Deck adalah produk yang dibuat khusus untuk konstrusi jembatan. Terbuat dari plat baja yang dilubangi, ditekuk, dan digalvanis, produk ini sangat membantu kontraktor-kontraktor jembatan dalam pengerjaan proyeknya baik dari segi biaya maupun waktu. Pemasangannya di lapangan sangatlah praktis dan cepat dengan jumlah tenaga kerja biasa yang relatif sedikit. Dengan pelapisan sistim Hot Dip Galvanizing, produk ini anti karat dan mempunyai daya tahan mencapai 70 tahun. Standar Bridge Deck buatan pabrik adalah tipe dua gelombang ( 2 ribs ).
Pembebanan Kemampuan pembebanan Standar Bridge Deck ( 2 ribs ) mengikuti standar peraturan untuk Jembatan Bina Marga no. 12 tahun 1970.
Pemasangan Salah satu keunggulan Bridge Deck adalah pada fleksibilitas pemasangannya, dimana pemasangan dapat dilakukan dengan cara melintang ( Transverse ) maupun dengan cara memanjang ( Longitudinal ). Pemasangan melintang ( Transverse ) dilakukan dengan cara Bridge Deck diletakkan melintangi balok utama jembatan ( Supporting Girder ). Apabila diperlukan lantai tambahan untuk pejalan kaki, pelebaran jembatan dapat dilakukan dengan menambah Bridge Deck diatas balok overstek (Cantilevered Transverse Support). Pemasangan memanjang ( Longitudinal ) dilakukan dengan cara Bridge Deck diletakkan sejajar dengan arah panjang jembatan. Ikatan angin ( Transverse Stringer ) perlu
22
dipasang melintang diatas balok utama yang berfungsi menambah kekuatan (Support). Cara pemasangan ini biasanya dilakukan untuk jembatan 2 jalur atau lebih.
Tipe Lain Bridge Deck dengan tipe lain ( tipe 1 ribs atau 3 ribs ) dengan profil dan ketebalan yang berbeda dapat pula diproduksi di pabrik bila kebutuhan minimum dapat dipenuhi.