BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Arsitektur masa lalu yang terdiri dari bangunan-bangunan dan kawasankawasan cagar budaya berperan dalam merangkai dan menghubungkan sejarah kota Jakarta dari masa lalu ke masa sekarang dan masa yang akan datang. Arsitektur masa lalu juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rencana kota. Bangunan-bangunan cagar budaya dan kawasan-kawasan cagar budaya tersebar disegala penjuru kota, dengan konsentrasi memanjang dari Utara sampai ke Selatan kota. Berdasarkan kajian sejarah, sebagian besar kawasan Sunda Kelapa dan Zona 2 Kawasan Cagar Budaya Kota Tua adalah cikal bakal Kota Tua, yaitu suatu wilayah tinggal yang pada masa kolonial berada di dalam dinding benteng dan ditinggali oleh sebagian besar bangsa Belanda. Kawasan ini dahulu dibatasi oleh Sungai Ciliwung di sebelah timur, kanal Stadt Buiten Gracht sebelah barat (kini Sungai Krukut), kanal Stadt Buiten Gracht di sebelah selatan (kini Jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka), dan laut di utara (termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa). Di luar kawasan ini terdapat permukiman- permukiman lain yang merupakan Kawasan Cagar Budaya Kota Tua seperti apa yang tercakup pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 34 Tahun 2005. Kawasan cagar budaya ini adalah kawasan seluas sekitar 846 Ha yang terletak di Kotamadya
1
2
Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Barat. Kawasan Cagar Budaya Kota Tua itu merupakan aset penting pariwisata Jakarta. Sehubungan dengan kemajuan dan perkembangan pariwisata, teknologi informasi memegang peranan penting, hal ini berkaitan dengan virtual tour yang merupakan simulasi dari suatu wilayah yang benar-benar ada dan dapat dilakukan penjelajahan di dalamnya. Bidang lainnya adalah fotografi, yaitu dengan ”Virtual Reality Photography” (VRP), “Immersive Photography” atau “Photo 360” yang merupakan teknik untuk menampilkan foto borderless (tanpa batas) dan seamless (tidak terpotong), yang biasanya digunakan untuk pembuatan virtual tour. Dengan seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya kecepatan dalam penyebaran informasi, maka Unit Pelaksana Teknis Kota Tua pun membuat website di Internet yang bertujuan memberi kemudahan pengunjung dalam memperoleh informasi tentang museum-museum yang ada di Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta. Penggunaan virtual tour ini sangat banyak digunakan untuk promosi ataupun pengenalan suatu lokasi. Sebagai contoh beberapa tempat virtual tour yang paling terkenal adalah museum, daerah-daerah pariwisata, sekolah dan universitas, real estate, tempat bersejarah, taman dan daerah penangkaran, tempat umum seperti White House dan Taj Mahal, serta hotel dan motel. Terkait hal ini, maka dibutuhkan aplikasi yang interaktif dan menarik yang ditujukan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dari pengunjung, seperti lokasi, fasilitas, keadaan dan ambience, pada museum-museum yang ada di Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta. Dengan aplikasi yang akan kami buat, pengunjung website dapat mencari informasi secara langsung, interaktif, dan menarik.
3
1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini menitikberatkan pada penggalian informasi tentang keadaan dan fasilitas yang terdapat pada Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta. Dengan demikian ruang lingkup penelitian ini mencakup informasi dan gambaran dari obyek penelitian. Sehingga dengan data yang ada dapat dilakukan pemrosesan untuk memberikan informasi yang akurat dan diteruskan kepada pihak Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta dan pengunjung Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta. Untuk pembahasan yang lebih terarah dan terfokus pada tujuan yang ingin dicapai, maka skripsi ini memiliki ruang lingkup atau batasan sebagai berikut : •
Analisis kebutuhan Virtual Tour dalam website.
•
Analisis virtual tour yang akan disajikan.
•
Perancangan layar aplikasi yang user friendly.
•
Penulisan skripsi ini tidak membahas bagaimana proses “photo stitching” dan cara pengambilan foto.
Namun penulisan skripsi ini tidak akan membahas masalah sekuriti misalnya enkripsi resource.
1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang hendak dicapai, adalah •
Menganalisis dan merancang sistem aplikasi Virtual Tour berbasiskan web bagi Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta.
•
Mengembangkan aplikasi Virtual Tour berbasis web yang user friendly dan
4
interaktif. Sedangkan manfaat dari pembuatan aplikasi ini, ialah : •
Pengguna dapat melihat virtual tour kapan saja dan dimana saja dengan membuka situs pariwisata kota Jakarta.
•
Pengguna dapat lebih mudah mengenali lokasi dan lingkungan sekitar yang disajikan dalam bentuk Virtual Tour.
•
Memberikan informasi bahwa Virtual Tour di website cukup diminati walaupun bandwith yang dibutuhkan untuk mengakses web cenderung besar.
•
Virtual tour yang disajikan dengan teknik VRP dapat dijadikan sebagai media promosi suatu lokasi.
1.4 Metodologi Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah : •
Metode Analisis a.
Melakukan survei, wawancara dan observasi secara langsung terhadap pengunjung Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta.
b.
Melakukan studi pustaka pada buku-buku artikel, surat kabar dan website yang berhubungan dengan topik skripsi (Sebagai dasar perancangan aplikasi yang akan kami buat).
•
Metode Perancangan Metode perancangan yang akan digunakan dalam perancangan sistem ini adalah merancang: a.
State Transition Diagram (STD).
5
b.
Entity Relationship Diagram (ERD).
c.
Tampilan layar.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi 5 bab yang terdiri dari beberapa sub-bab di dalamnya. Masing-masing berkaitan satu sama lainnya. Bab-bab tersebut ialah : •
BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan gambaran umum dari penulisan skripsi ini. Di dalamnya dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, ruang lingkup, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang diperoleh, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan.
•
BAB II Landasan Teori Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dan mendukung dalam penulisan skripsi ini, meliputi
penjelasan State
Transition Diagram (STD), Multimedia, Interaksi Manusia dan Komputer (IMK), Rekayasa Piranti Lunak (RPL), Virtual Reality, VRP, Virtual Tour. •
BAB III Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini membahas analisis perkembangan VRP dan perancangan viewer berbasis web dengan menggunakan State Transition Diagram (STD) dan storyboard. Selain itu, dibahas pula perancangan user interface, latar belakang studi kasus (Kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta) serta permasalahan yang dihadapi dan solusi pemecahan masalah.
•
BAB IV Implementasi dan Evaluasi
6
Pada bab ini dijelaskan cara mengoperasikan aplikasi yang dibuat sebelumnya. Selain itu, dibahas juga spesifikasi sistem yang digunakan, tampilan layar dan evaluasi penerapan aplikasi. •
BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh selama pengembangan aplikasi ini yang diharapkan dapat berguna bagi pengembangan di masa yang akan datang.