1
BAB 1 PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Laba bersih (net income) sering dinyatakan sebagai indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Hal ini benar bila manajemen berdasarkan pembagian dividen secara ketat atas porsi atau bagian tertentu dari laba bersih secara tetap. Miller dan Rock (1985) mengindentifikasi sumber dan pengunaan dana, bahwa keputusan dividen dapat diartikan sebagai informasi earnings saat ini. Dalam penelitian Bernartzi, Michaely, dan Thaller (1997), ada sesuatu yang sangat kuat, yang secara bersamaan, berhubungan antara perubahan earnings (ketika dividen naik, earnings juga naik). FASB menyatakan bahwa informasi laba yang dihitung dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukan informasi prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan informasi arus kas. Namun sebagai analis meragukan akurasi dan obyektifitas informasi laba akuntansi karena komponen akrualnya (Rayburn,1986). Laba akuntansi mengandung komponen-komponen akrual yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, sehingga sulit diperbandingkan. Untuk analisis investasi, para analis keuangan lebih banyak menggunakan informasi arus kas yang lebih mencerminkan likuiditas daripada laba akuntansi. Pada setiap pengambilan keputusan investasi, investor dihadapkan pada situasi ketidakpastian. Hal ini mendorong investor yang rasional
1
2
untuk selalu mempertimbangkan resiko dan expected return setiap sekuritas. Secara teoritis, resiko dan expected return berbanding lurus. Semakin besar resiko, semakin besar pula expected return. Gambaran resiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Menentukan jumlah yang tepat untuk pendistribusian dividen adalah hal yang sulit dalam pengambilan keputusan manajemen. Perusahaanperusahaan yang membayar dividen cenderung menolak untuk mengurangi jumlah dividen karena hal ini dapat mengandung reaksi negatif dari pasar sekuritas. Konsekuensinya, perusahaan yang membayar dalam bentuk dividen kas akan berupaya untuk terus dapat melakukannya. Tujuan laporan arus kas adalah untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi. Oleh karena sebab itu, pada tanggal 7 September 1994 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 tentang laporan arus kas yang merekomendasikan bahwa laporan perubahan posisi keuangan tidak boleh lagi disajikan dalam bentuk laporan arus dana, akan tetapi harus berbentuk laporan arus kas yang di perinci ke dalam komponen-komponen arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi serta memasukan laporan arus kas sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Kas yang tersedia dari kegiatan operasi perusahaan, adalah kas yang dapat digunakan kembali untuk kegiatan investasi, membayar hutang, atau
3
membayar dividen. Pertumbuhan modal perusahaan ditentukan oleh laba bersih perusahaan setelah dikurangi dividen yang dibagikan kepada investor. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan kandungan informasi arus kas dilakukan oleh Suadi (1998) menguji hubungan antara laporan arus kas dengan jumlah dividen, hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat hubungan antara laporan arus kas dengan jumlah pembayaran dividen. Dalam penelitian yang dilakukan Efendri (1993) meneliti faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan pembayaran dividen oleh perusahaan go public di Indonesia. Dan hasilnya faktor peningkatan dan penurunan laba termasuk faktor yang sangat penting dipertimbangkan manajemen dalam kebijakan pembagian dividen kas. Berdasarkan
uraian
tersebut
maka
mendorong penulis
untuk
melakukan penelitian guna mengatahui informasi tentang: “ Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia ”. B.
Perumusan Masalah Dalam penyusunan skripsi, penulis mengangkat masalah tentang analisa pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Adapun pokok permasalahan yang disimpulkan sebagai berikut:
4
1. Apakah terdapat hubungan antara laba bersih dengan dividen tunai? 2. Apakah terdapat hubungan antara arus kas operasi dengan dividen tunai?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam rangka penelitian dan penulisan skripsi ini yaitu: a. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah terdapat hubungan antara laba bersih dengan dividen tunai. b. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah terdapat hubungan antara arus kas operasi dengan dividen tunai. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian dan penulisan skripsi berhubungan dengan manfaat yang hendak dicapai yaitu: a. Bagi Penulis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi media belajar dan diskusi ilmiah bagi penulis dalam memahami persoalan dan perkembangan dalam dunia ekonomi, dan ingin membuktikan adanya hubungan laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5
b. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini, diharapkan akan memberikan masukan bagi perusahaan yang menjadi obyek penelitian khususnya mengenai hubungan laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen tunai. c. Bagi Pembaca dan Masyarakat Bagi pembaca dan masyarakat, serta pihak yang berkepentingan, penelitian ini diharapkan menjadi media informasi, wacana diskusi, menambah pengetahuan dan wawasan dalam memahami hubungan laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen tunai.