ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH
ANALISIS SISTEM PASAR BAKALAN SAPI POTONG DI WILAYAH PELAYANAN PASAR HEWAN TANJUNGSARI SKRIPSI RAMADHANSYAH HARAHAP 200110070073
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012
MAKSUD DAN TUJUAN :
Mengetahui fungsi dan peran pelaku pasar perdagangan
bakalan sapi potong di Pasar Hewan Tanjungsari Mengetahui distribusi bakalan sapi potong yang melalui Pasar Hewan Tanjungsari Mengetahui sistem transaksi dan pembentukan harga yang terjadi dalam pemasaran komoditi bakalan sapi potong di Pasar Hewan Tanjungsari
OBJEK DAN METODE PENELITIAN WAKTU
: 14 April 2012 – 8 Mei 2012
TEMPAT
: Pasar Hewan Tanjungsari
METODE
: STUDI KASUS
OBJEK
: Obyek penelitian ini adalah sistem pasar bakalan sapi potong di Pasar Hewan Tanjungsari. Secara lebih spesifik penelitian ini difokuskan pada kegiatan pasar bakalan sapi potong di pasar yang bersangkutan.
HASIL PENELITIAN
Pelaku Pasar Dan Perannya No.
Kegiatan Pasar
Peternak Bandar
1.
Pembelian
●
●
2.
Penjualan
●
●
3.
Penyimpanan
●
●
4.
Penanggungan Resiko
●
●
5.
Pengangkutan
6.
Promosi kepada
Calo
Jasa Angkutan
Petugas Pasar
Mantri
Jasa Lainnya
● ●
● ●
●
●
konsumen 7.
Penggiringan sapi
8.
Pemungutan Iuran
●
●
9.
Ketertiban dan
●
●
●
kebersihan 10. Jasa suntik ternak 11. Menjual obat Ternak 12. Menjual makanan dan
minuman
● ●
● ●
KRITERIA BAKALAN SAPI POTONG YANG DIPERDAGANGKAN JENIS PO : 104 Ekor / Hari Pasar JENIS SILANGAN :
Brahman : 6 Ekor / Hari Pasar Simmental : 18 Ekor / Hari Pasar Limmousin : 5 Ekor / Hari Pasar
Jumlah Keseluruhan Bakalan Sapi Potong Yang diperdagangkan : 131 Ekor / Hari Pasar
POLA DISTRIBUSI BAKALAN SAPI POTONG DI WILAYAH PELAYANAN PASAR HEWAN TANJUNGSARI WILAYAH PRODUSEN
WILAYAH KONSUMEN
JAWA TENGAH : 19 % JAWA TIMUR : 81 % •Kota Bandung : 11 Ekor / Hari Pasar (31%) •Kab. Bandung : 9 Ekor / Hari Pasar (27%) •Kab. Sumedang : 6 Ekor / Hari Pasar (16%) •Kab. Tasikmalaya : 5 Ekor / Hari Pasar ( 7%) •Kab. Garut , Kab. Subang, Kab. Cianjur, Kab. Bogor, Kab. Bandung Barat (< 5%)
Sistem Transportasi Pada Distribusi Bakalan Sapi Potong Jenis kendaraan yang digunakan terdiri dari Jumlah Armada Angkutan
Truk Fuso, Colt Diesel,Engkel, Colt Bak. 15 Unit Colt Bak / SS, 5 Truk Colt
Tarif Pelayanan Angkutan No. 1. 2. 3. 4. 5. 5. 6. 7. 8. 9
Daerah Tujuan Kabupaten Sumedang Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kota Bandung Kota Cimahi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Subang Kabupaten Cianjur Kabupaten Bogor
Tarif (Rp) 200.000 300.000 300.000 300.000 350.000 400.000 600.000 650.000 650.000 700.000
Perkiraan Nilai Ekonomi Hari Pasar
BDG BGR CJR CMH
GRT
KBDG SBG
SMD
TSK
KBDR
1
2.600
-
-
233
100
1800
-
466
-
433
2
300
-
216
-
300
800
216
400
-
-
3
1.100
466
-
-
-
800
-
266
1.000
4
900
-
-
-
100
1.000
-
333
1.600
433
5
1.000
-
-
-
-
900
866
-
-
216
6
600
-
-
-
700
800
-
-
-
-
7
900
-
-
-
-
100 1.083
200
-
-
8
-
-
216
-
200
700
433
800
600
-
1.057
466
216
233
280
862
650
333
1.066
361
Ratarata
Keterangan :
BDG = Bandung BGR = Bogor CJR = Cianjur JTM = Jawa Timur
CMH = Cimahi KBDG = Kab. Bandung SMD = Sumedang JTG = Jawa Tengah
TSK = Tasikmalaya SBG = Subang GRT = Garut KBDR = Kabupaten Bandung Barat
SISTEM TRANSAKSI BAKALAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN TANJUNGSARI Jenis Transaksi dan Pembayaran :
• Tunai • Kredit • Tukar Tambah
Waktu Transaksi :
06.30
: Ternak Masuk Kepasar
08.00
:Penjual mulai menawarkan bakalan yang diperdagangkan.
10.00 – 13.00 : Kegiatan Transaksi banyak dilakukan antara penjual dan pembeli 15.00 – 16.00 : Kegiatan Pasar Berakhir
Volume Transaksi Bakalan Sapi Potong Hari Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Rata-rata
Volume Transaksi Total Banyaknya Sapi Nilai Transaksi Terjual (Ekor) 56 344.250.000,22 139.150.000,30 194.250.000,35 222.900.000,24 142.550.000,21 130.750.000,18 119.250.000,27 178.300.000,233 1.471.400.000 29 Rp.183.925.000,-
Bakalan Sapi Jenis PO : 22 Ekor - Rp.138.218.750/hari pasar Bakalan Sapi Jenis Silangan : 7 Ekor – Rp. 45.706.250/hari pasar
Pembentukan Harga Bakalan Sapi Potong Jenis PO Hari Pasar
Penawaran Transaksi (Rp) (Rp)
Koreksi Harga (Rp)
(%)
Rasio Transaksi
1
6.475.000
6.129.545
345.455
5,3
44
2
6.552.778
6.263.889
288.889
4,4
18
3
6.402.083
6.264.583
137.500
2,1
26
4
6.458.000
6.148.000
310.000
4,8
22
5
6.240.625
5.965.625
275.000
4,4
16
6
6.635.714
6.414.286
221.429
3,3
12
7
6.532.143
6.321.429
210.714
3,2
14
8
6.843.182
6.613.636
229.545
3,4
20
Rata-rata / Hari Pasar
6.512.429
6.265.124
247.305
3,8%
43%
Pembentukan Harga Bakalan Sapi Potong Jenis Silangan Silangan
Koreksi Harga
Penawaran
Transaksi
(Rp)
(%)
Rasio Transaksi
1
6.441.667
6.212.500
229.167
3,6
48,0
2
6.875.000
6.600.000
275.000
4,0
22,2
3
7.616.667
7.316.667
300.000
3,9
16,2
4
7.180.000
6.920.000
260.000
3,6
33,3
5
6.087.500
5.887.500
200.000
3,3
21,6
6
6.057.143
5.850.000
207.143
3,4
30,4
7
7.987.500
7.687.500
300.000
3,8
15,4
8
6.750.000
6.700.000
50.000
0,7
22,7
Rata-rata
6.874.435
6.646.771
227.664
3,3
25,7
Hari Pasar
Harga penawaran dan harga transaksi Bakalan sapi jenis PO lebih murah dibandingkan dengan bakalan jenis silangan, hal ini dikarenakan jumlah bakalan sapi jenis PO yang diperdagangkan sangat banyak dibandingkan dengan bakalan jenis silangan. Selain itu sedikitnya bakalan jenis silangan banyak
yang maka
diperdagangkan mempengaruhi
sedangkan harga
permintaan
penawaran
diberikan sehingga daya beli konsumen sangat rendah.
yang
KESIMPULAN • Keberadaan para pelaku pasar sangat mendukung berjalannya suatu fungsi pasar, karena adanya keterkaitan antara pelaku pasar yang saling menunjang untuk terbentuknya suatu fungsi pasar sebagaimana mestinya • Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan wilayah produsen utama bakalan
sapi
potong
yang
diperdagangkan
di
Pasar
Hewan
Tanjungsari, wilayah konsumen terbesar bakalan sapi potong adalah Kota dan Kabupaten Bandung hal ini menunjukan bahwa Pasar Hewan Tanjungsari merupakan pasar bakalan sapi potong untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bandung. • Pasar Hewan Tanjungsari termasuk pasar oligopsoni hal ini dilihat dari volume dan rasio transaksi yang terjadi disetiap hari pasarnya.
SARAN Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang segera merealisasi rencana untuk relokasi Pasar Hewan Tanjungsari ke tempat yang lebih layak. Mengadakan fasilitas
pendukung
seperti
timbangan
dan
mensosialisasikan betapa pentingnya pengguanaan timbangan Memperbaiki
dalam tempat
sebuah
proses
muat/bongkar
jual
beli.
ternak
agar
kemacetan yang sering terjadi ketika hari pasar dapat dihindari. Membangun lahan parkir yang luas agar kegiatan pasar lebih terlihat nyaman dan teratur.