ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny.S UMUR 36 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN DI BPM Ny. WIDAYATI S.ST GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATENSEMARANG
ARTIKEL
Disusun Oleh DIANTI KARTINI 0131638
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2016
INTISARI
Kartini, Dianti. 2016; Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. S Umur 36 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 35 Minggu 1 Hari Dengan Anemia Ringan Di BPM Ny. Widayati S.ST Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Oktober 2015. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo. Pembimbing I: Eti Salafas S.Sit.,M.Kes., Pembimbing II. Heny Setyowati S.SiT.,M.Kes. Kematian Ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara yaitu 214 per kelahiran hidup. Penyebab secara langsung tingginya AKI di Indonesia adalah perdarahan (40%), diikuti hipertensi (25%), emboli (10%), infeksi (5%), sepsis (5%), cardiomiopathy post partum (5%), enchepalitis (5%), jantung (5%). Tujuan penelitian untuk melaksanakan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. S umur 36 tahun G3P2A0 dengan anemia ringan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan di Bpm Ny. Widayati S.ST. Penulisan ini menggunakan metode diskriptif yaitu melalui wawancara, pemeriksaan fisik, tinjauan pustaka. Hasil asuhan pada kasus Ny.S setelah dilakukan pengkajian sampai pelaksanaan dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB sejak tanggal 29 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 15 Februari 2016. Evaluasi hasil yang diperoleh setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny.S pada ibu dan bayi tidak ada komplikasi selama kehamilan sampai dengan KB. TD : 120/80 mmhg, S: 36,5 OC , PPV kala I sampai dengan kala IV kurang lebih 300 cc, BB bayi Ny.I : BB : 3200 gram, PB : 50 cm, LK : 35 cm, LD : 33 cm, LILA : 11 cm, Ny.S menggunakan alat kontrasepsi KB Implan. Diharapkam tenaga kesehatan terus berperan aktif memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas terutama dalam asuhan kebidanan kehamilan sampai dengan kb secara fisiologis maupun patologis sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Kata Kunci : Asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
1
ABSTRACT Kartini, Dianti, 2016; The Continuity of Midwifery Care to Mrs. Siti Aged 36 Years Old, G3P2A0, Pregnancy Age 35 weeks 1 Day with Low Anemia at BPM Widayati S.ST Gedangan, Tuntang District, Semarang Regency. October 2015. Scientific Paper. DIII-Midwifery Academy of Ngudi Waluyo. First Advisor: Eti Salafas,S.SIT,M.Kes Second Advisor: Heni setyowati,S.SIT,M.Kes. Maternal Mortality Rate in Indonesia is still high relatively compared to other state in South-East Asia that is 214 per live births. Direct causes of the height of maternal mortality rate in Indonesia arehemorrhage (40%), followed by hypertension (25%), emboli (10%), infection (5%), sepsis (5%), postpartum cardiomiopathy (5%), encephalitis (5%), heart failure (5%). Purpose of this research is to do continuity of midwifery care to Mrs.Heny Setyorini age 36 years G3P2A0, with low anemia using midwifery management approach at BPM Widayati,S.ST. This writing used descriptive method through: interview, physical examination, reference review. Result of midwifery care to Mrs. S’ case, after done study until execution of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn fetus, and family planning, since from 29th of October 2015 to 15st of February 2016. Evaluation of Result is obtained after done continuity of midwifery care to Mrs.S, forwoman and ifant, there is no complication during pregnancy to family planning. Blood Pressure: 120/80 mmHg, Temperature: 36.5oC, PPV from Phase 1stto Phase 4th around 300 cc, fetus weight of Mrs.S: weight: 4000 gram, length: 50 cm, Head Circumference: 35 cm, Chest circumference: 33 cm, Arm circumference: 11 cm, Mrs. S used implant contraception device. It is suggested to health practitioner to keep take active role in giving quality midwifery service especially in midwifery care from pregnancy to family planning both of physiologically and pathologically, so that it can decrease maternal and infant mortality rate in Indonesia. Keywords: Continuity of Midwifery Care, pregnant mother,childbirth, postpartum, newborn fetus, and family planning.
PENDAHULUAN Latar Belakang Angka kematian ibu di dunia 289.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara yaitu 214 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Angka Kematian Ibu mengalami peningkatan dari tahun 2013 tercatat 668 kasus dan tahun 2014 tercatat 711 kasus. Adapun di Kabupaten Semarang pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu dari 120,22 per 100.000 KH pada tahun 2013 menjadi 144,31 per 100.000 KH pada tahun 2014 dan AKI tahun 2014 belum dapat mencapai target SPM 2014 yang sebesar 107 per
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
100.000 KH Penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun). Pada tahun 2014 terdapat cakupan kunjungan ibu hamil K-1 sebesar 98,2% sudah memenuhi target dengan target 95%, cakupan kunjungan ibu hamil K-4 sebesar 89,98% belum memenuhi target dengan target 94%, cakupan ibu hamil yang mendapat tablet zat besi sebesar 87,30% (Fe 1) sudah memenuhi target dan 85,25% (Fe 3) belum memenuhi
2
target dengan target 86,5%, cakupan ibu bersalin ditolong nakes 93,72%, cakupan ibu nifas mendapat yankes 85,15%, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebesar 95,2% sudah memenuhi target dengan target 95%, cakupan peserta KB baru 12,6% dan KB aktif sebesar 83,2% ( Dinkes Kab. Semarang, 2014). Faktor penyebab kematian ibu di Kabupaten Semarang tahun 2014 terbanyak adalah perdarahan 40%, diikuti hipertensi 25%, emboli 10%, infeksi 5%, sepsis 5%, cardiomiopathy post partum 5%, enchepalitis 5%, jantung 5% (dinkes kab. Semarang, 2014). Sehubungan dengan AKI dan AKB yang masih cukup tinggi di Indonesia Pada tahun (2012-20015) Kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25 %. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu seperti Sumatra Utara,Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsiprovinsi tersebut dikarenakan 52,6 % dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. (Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Berdasarkan latar blakang diatas penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny.S umur 36 tahun G3P2A0 umur kehamilan 35 minggu 1 hari di BPM Ny Widayati S.ST gedangan kabupaten semarang melalui asuhan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan AKI di Indonesia serta tercapai kesehatan ibu dan anak yang optimal. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan berkelanjutan pada Ny. S Umur 36 tahun G3P2A0 dengan Anemia Ringan di BPM Ny. Widayati S.ST di
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Gedangan, Kecamatan Kabupaten Semarang ?”
Tuntang,
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini meliputi : 1. Tujuan umum Melaksanakan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. S umur 36 tahun dengan anemia ringan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney di BPM Ny Widayati S.ST. 2. Tujuan khusus a. Melakukan asuhan kehamilan di mulai pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny.S di BPM Ny. Widayati S.ST. b. Melakukan asuhan persalinan di mulai pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny.S di BPM Ny. Widayati S.ST. c. Melakukan asuhan nifas di mulai pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny.S di BPM Ny. Widayati S.ST. d. Melakukan asuhan bayi baru lahir dimulai pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny.S di BPM Ny. Widayati S.ST. e. Melakukan asuhan kontrasepsi dimulai pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny.S di BPM Ny. Widayati S.ST. . Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan proposal penelitian ini menggunakan metode Penulisan ini menggunakan metode diskriptif yaitu melalui wawancara, pemriksaan fisik, tinjauan pustaka. Cara Pemerolehan Data 1. Wawancara Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peniliti mendapatkan keterangan secara lisan dari seseorang sasaran peneliti atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Sujono dan Riyadi 2012) Dalam menggunakan metode ini penulis mendapatkan data Subyektif atau data yang langsung diperoleh
2
dari pasien melalui pengkajian meliputi Identitas pasien dan penanggungjawab, Keluhan, Riwayat penyakit yang diderita pasien sekarang dahulu dan keluarga, Riwayat pernikahan, Riwayat obstetri meliputi Menstruasi, Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu , Riwayat kehamilan sekarang , Riwayat KB, Kebutuhan dalam sehari-hari dan data pengetahuan psikososial, spiritual, dan ekonomi budaya. (Sujono dan Riyadi 2013) 2. PemeriksaanFisik Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif yang berkaitan dengan keadaan fisik kehamilan, kelainan organ tubuhdantanda-tandapenyakit. Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif serta meliputi riwayat kesehatan teknis yang dipergunakan dalam pengkajian fisik meliputi : Pemeriksaan umum meliputi Keadaan umum, kesadaran ,TTV, TB,BB, LILA Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan kepala, mata, muka, hidung, telinga, mulut ,leher, dada, payudara, ketiak, abdomen, genetalia, ekstermitas atas dan bawah, anus. a. Inspeksi Pada pemeriksaan inspeksi ini yang diperiksa meliputi Muka, payudara, abdomen dan genetalia. b. Palpasi Padapemeriksaan pada palpasi ini yang diperiksa meliputi Leopold I-IV, mengukur TFU. c. Perkusi Pada pemeriksaanperkusi ini dengancara mengetuk meliputi reflek patella kanan dan kiri. d. Auskultasi Auskultasimerupakanmetodepengkaji an yang menggunakanDoppler atauLinexuntukmemperjelaspendeng arandenyutjantungjanin. e. Study Pustaka Yaitupemerolehan data dengan mencari jurnal yang berhubungan dengan kebidanan. (Kusmiyati, dkk 2014)
TINJAUAN TEORI Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2009). Standar Asuhan Khamilan TM III Menurut Depkes RI (2009), dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar asuhan antenatal care“14T” yang terdiri dari: 1. Timbang berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur TFU 4. Pemberian Tablet Fe 5. Pemberian Imunisasi TT 6. Pemeriksaan Hb 7. Pendeteksi dini anemia 8. Pemeriksaan VDRL 9. Perawatan payudara 10. Temu wicara, konseling seputar kehamilan, persiapan persalinan, P4K, dan rujukan 11. Pemeriksaan proteinurine 12. Pemeriksaan reduksiurine 13. Pemberian terapi kapsul yodium 14. Pemberian terapi anti malaria Persalinan Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Sumarah, 2009). Tahapan Persalinan 1. Kala I Pembukaan 0-10 (lengkap) 2. Kala II Kelahiran Bayi 3. Kala III Kelahiran Plasenta 4. Kala IV Observasi 2 jam post partum Nifas Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
3
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Saleha, 2009). Asuhan Masa Nifas 1. 6-8 jam setelah persalinan 2. 6 hari setelah persalinan 3. 2 minggu setelah persalinan 4. 6 minggu persalinan Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2500-4000 gram (Dewi, 2010). Kunjungan BBL 1. KN-1 Setelah lahir/ 24 jam pertama 2. KN-2 6-48 Jam 3. KN-3 3-7 Hari 4. KN-4 8-28 Hari Keluarga Berencana Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat bersifat sementara, dan dapat juga bersifat permanen (Wiknjosastro,2008). Tinjauan Kasus Kehamilan Pada saat kehamilan dilakukan dua kali pengkajian yaitu pada saat umur kehamilan 35 minggu 1 hari dan umur kehamilan 37 minggu, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 36 tahun b. Ibu mengatakan hamil yang ketiga pernah melahirkan dua kali dan tidak pernah keguguran. c. Ibu mengatakan mengatakan sering merasa pegal-pegal. 2. Data Obyektif: Pemeriksaanumum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, kadar Hb 10 gr/dl. 3. Assasment : Ny. S G3P2A0 umur 36 tahun, hamil 35 minggu 1 hari, janin tunggal, hidup, intrauterine, letak memanjang, pukI, presentasi belakang kepala, divergen 4. Planning : KIE body mekanik cara mengatasi pegal-pegal dibagian pinggang.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Persalinan Pada saat persalinan penulis melakukan pengkajian satu kali yaitu dari kala I sampai dengan kala IV, didapatkan data: 1. Data Subjektif : Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng sejak kemarin tanggal 1 desember 2015 jam 06.00 WIB. pada tanggal 1 februari 2016 jam 10.00 WIB ibu mengeluarkan lendir darah, Ibu mengatakan merasakan gerakan janin > 10x dalam 24 jam terakhir. Ibu mengatakan makan minum terakhir tanggal 1-1-2015 pukul 07.30 WIB porsi satu piring penuh dengan komposisi nasi ikan, sayur dan 1 gelas air putih.Ibu mengatakan BAB terakhir tanggal 11-2015 pukul 06.20 WIB, dan BAK terakhir tanggal 1-1-2015 pukul 08.57 WIB. 2. Data Obyektif : TFU 34cm, punggung kiri, presentasi kepala sudah masuk PAP 2/5 bagian, TBJ 3,565 gram DJJ 12-1112 ( 140 x/mnt) Kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit, lamanya 40 detik,intensitas sedang. Jam 10.00 WIB: VT Ø 8 cm, efficement 80%, ketuban (+), teraba kepala,UUK, penurunan kepala H III, tidak ada bagian kecil janin yang menyertai kepala, molase0. 3. Assasment: Ny. S umur 36 tahun G3P2A0, hamil 39 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauteri, letak memanjang, puki, presentasi belakang kepala, divergen, , inpartu kala II 4. Planning : Persiapan pimpinan persalinan Pada saat persalinan pada hari Senin, tanggal 1 desember 2015, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek pada saat kala II pada Ny.S Nifas Pada saat nifas, penulis melakukan kunjungan sebanyak empat kali yaitu pada saat postpartum 6 jam,
4
postpartum 6 hari, postpartum 2 minggu dan postparum 6 minggu fisiologis, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu merasa kondisi tubuhnya sudah membaik, perut masih terasa mules, terdapat pengeluaran darah yang tidak terlalu banyak. b. Ibu mengatakan sudah BAK dan BAB ke WC tanpa bantuan, ibu sudah makan dan minum obat, sudah mampu memberikan ASI dan senang atas kelahiran bayinya. 2. Data Obyektif : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong. Terdapat luka jahitan masih basah lochea rubra jumlah perdarahan normal ( 70 cc). 3. Assasment : Ny. S umur 36 tahun P3A0 postpartum 6 jam-6 minggu dengan nifas fisiologis 4. Planning : Melakukan pengawasan perdarahan dan kontraksi uterus keras, Memastikan involusi berjalan dengan baik dan tidak ada perdarahan sampai dengan memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi Pada saat nifas, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan selama melakukan asuhan nifas. Bayi baru lahir Pada saat bayi baru lahir, penulis melakukan pengkajian sebanyak empat kali yaitu bayi baru lahir umur 1 jam, bayi baru lahir umur 6 jam, bayi baru lahir umur 2 minggu, bayi baru lahir umur 28 hari, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu mengatakan bayi lahir pada hari Selasa 1 desember 2015 b. Ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerak aktif,kulit kemerahan dan reflek menghisap kuat. c. Ibu mengatakan bayi sudah BAK dan BAB
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
2. Data Obyektif : BB : 4000 gram. PB : 50 cm , Lingkar Kepala 35 cm, Lingkar Dada 33 cm, reflek neonatus normal. 3. Assasment : Bayi baru lahir Ny. S umur 1 jam. 4. Planning : Mempertahankan suhu tubuh bayi, sampai dengan rencana memandikan bayi setelah 6 jam atau sampai dengan menyesuaikan suhu lingkungan, bayi sudah dilakukan pencegahan infeksi dengan diberikan injeksi vit.k dan salep mata pada 1 jam setelah lahir. Pada saat melakukan asuhan pada bayi baru lahir, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan. KB Pada saat KB penulis melakukan pengkajian dua kali yaitu pada saat ibu akan menjadi akseptor baru sampai dengan ibu melakukan kunjungan ulang, didapatkan data : 1. Data Subyektif : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB Implan. 2. Data Obyektif : Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal. 3. Assasment : Ny. S P3A0 umur 36 tahun akseptor KB Implan. 4. Planning : Pemasangan KB implan. Pada saat memberikan asuhan saat KB penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan yaitu mencuci tangan sesudah dan sebelum melakukan pemasangan. PENUTUP Kesimpulan Adapun ruang lingkup asuhan kebidanan komprehensif ini dimulai dari kehamilan TM III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang dilakukan dalam bentuk 7 varney pada Ny. S Umur 36 Tahun di Pondok Bersalin Alamanda Lngensari BPM Ny
5
Widayati S.ST gedangan kecamatan tuntang Kabupaten Semarang pada bulan oktober 2015 sampai bulan februari 2016. 1. Asuhan kebidanan pada Ny. S selama kehamilan sudah dilakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan, keluhan pasien dan kewenangan bidan, terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada standar asuhan pelayanan ANC yang tidak sesuai dengan standar asuhan 14T dan jarak pemberian imunisasi TT. 2. Asuhan kebidanan pada Ny.S selama persalinan berlangsung normal pada tanggal 1 desember 2015. Persalinan dilakukan di bidan tidak ditemukan penyulit dan kompikasi. Pada saat kala I kala II, III, dan IV persalinan berjalan dengan normal tidak ada penyulit dan komplikasi sehingga bayi sudah lahir dan keadaan ibu sudah lebih membaik, terdapat kesenjangan selama proses persalinan pada kala II yaitu tidak meletakan kain 1/3 dibawah bokong. 3. Asuhan Nifas pada Ny. S dari tanggal 1 desenber 2015 sampai dengan 9 januari 2016 yaitu dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu postpartum. Selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan tanda bahaya atau komplikasi. 4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada bayi Ny. S dari tanggal 1 desember 2016 sampai dengan 9 januari 2016, bayi yang berjenis kelamin Laki-laki, BB: 4000 gram, PB: 50 cm. Tidak ditemukan adanya infeksi dan tanda bahaya. Bayi telah diberikan injeksi Vit K, bayi sudah diberikan salep mata, dan imunisasi HB 0. Sampai pada usia 6 minggu tidak ditemukan adanya komplikasi dan tanda bahaya. 5. Asuhan KB pada tanggal 10 februari 2016 ibu mengatakan ingin menggunakan KB Implan, sudah memberikan konseling tentang KB implan pada saat kunjungan nifas keempat pada tanggal 9 januari 2016 Ny.S memberikan keputusan
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
sudah mantap ingin menggunakan KB implan Pada tanggal 15 februari 2016 Ny.S melakukan pemasangan KB implan, ibu tidak mempunyai keluhan dan ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan dalam prosedur pemasangan KB Implant. Pada tanggal 15 februari 2016 Ny.S yaitu tidak mecuci tangan. Saran 1. Bagi penulis Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif 2. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas. 3. Bagi tenaga kesehatan Supaya tenaga kesehatan, hendaknya melakukan asuhan sesuai dengan standar pelayanan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika melakukan pertolonagn persalinan dan senantiasa mengembangkan ilmu yang dimiliki dalam memberikan asuhan kebidanan, terutama jarak pemberian imunisasi TT ibu hamil ke imunisasi TT selanjutnya dan pemberian tablet Fe. 4. Bagi masyarakat Supaya masyarakat mampu melakukan deteksi dini komplikasi pada kehamilan dan melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan
6
untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati,Eny retna. 2009. Asuhan kebidanan nifas. Jogjakarta: Mitra cendikia offset
Prawirohardjo Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
Ilmu
Dewi Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Rukiyah Ai Yeyeh dan Yulianti Lia. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Edisi 1. Jakarta Timur. CV. Trans Info Media.
Dinkes Jateng. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang 2014. www.dinkesjatengprov.go.id (diakses pada tanggal 12 Februari 2016)
Saifuddin Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan ke 4. Jakarta: YBP-SP.
Fardila Sari Ayulia. 2015. http://ayuliafardila.blogspot.co.id/20 15/09/welcome-sdgs-catatan-darisektor.html. (diakses tanggal 2 Mei 2016).
Saifuddin, BA. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hanafi wiknjosastro, 200k. Ilmu kebidanan. Yogjakarta: Yayaan bina pustaka.
Saifuddin, A.B dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonata cetakan ke5. Jakarta : YBP-SP.
Jannah Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Edisi 1. Yogyakarta:CV Andi Offset.
Saleha Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Edisi 5. Jakarta: DEPKES RI.
Satrianegara, M. Fais.2009.Buku Ajar Organisasi dan manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiyati Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:Fitramaya. Marmi. 2011. Intranatal Care. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Marmi,S.ST. 2011. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Yogjakarta: Pustaka belajar. Maternal mortality: World Organization (WHO), 2014.
Health
Mufdillah.2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta:Mitra Cendikia Off Set. Pantiawati dkk.2010.Asuhan Kebidanan 1.Jakarta:Nuha Medika.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
SDKI. 2012. Kemenkes RI. (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2012. http://HasilRiskesdas 2013.pdf. (diakses tanggal 12 Februari 2016) Simatupang Erna. 2006. Penerapan Unsur-unsur Manajemen dalam Praktek Kebidanan. Jakarta: Awan Indah. Sulistyawati Ari dan Nugraheny Esti. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Cetakan ke lima. Jakarta: Salemba Medika.
7
Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika. Sulistyowati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika Sumarah, Yani Widyastuti dan Nining Wiyati. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Edisi 4. Yogyakarta:Fitramaya. Syafrudin, SKM, Kebidanan Jakarta:EGC.
M.Kes.dkk. 2009. Komunitas.
Varney Helen, Kriebs Jan and Gegor Carolyn. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Varney Helen, Kriebs Jan and Gegor Carolyn. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Edisi 4. Jakarta: EGC. Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC. Wahyuningsih, heni puji dkk. 2009. Dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat dalam kebidanan. Yogjakarta: Fitramaya Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
8