ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG
OLEH : FERY ROFIATUN 040112a019
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung” yang disusun oleh: Nama
: Fery Rofiatun
NIM
: 040112a019
Telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan.
Ungaran,
Juli 2015
Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Temanggung. A Description of Knowledge of Post Partum Mother’s About Contraceptive Lactation Amenorrhea Methods in the Working Area a Jumo Health Center, Temanggung. Fery Rofiatun1, Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes2, Vistra Veftisia, S.SiT3
[email protected] 123 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan membentuk program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana bertujuan mengatur jarak kelahiran dengan cara menggunakan kontrasepsi seperti metode amenorea laktasi. Metode Amenorea Laktasi mempunyai efektivitas 98% karena metode amenorea laktasi merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara langsung dan Eksklusif, namun banyak ibu nifas yang belum mengetahui kontrasepsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesamas Jumo, Temanggung. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu nifas. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling didapatkan 71 responden dan populasi sejumlah 86 ibu nifas. Hasil penelitian dari 71 responden, pengetahuan tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 40 responden (56,3%), pengetahuan tentang pengertian metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%), pengetahuan tentang keuntungan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden(45,1%), pengetahuan tentang keefektifan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%), dan pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan informasi tentang kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, dimana dengan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Metode Amenorea Laktasi Kepustakaan : 34 (2003-2013)
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
1
ABSTRACT The rate of population growth in Indonesia from year to year is increasing so that the Government continues to suppress the rate of population growth by establishing family planning programs. Family planning programs aim to organies the range of the birth by using contraceptives wes as a method of Amenorrhea lactation. Laktation Amenorrhea method has 98% effectiveness because this methods relies on breast feeding directly and exclusively, but a lot of mothers do not know about this contraceptive. The purpose of this study is to find the description of postpartum mother’s knowledge about contraceptive lactation amenorrhea mother in the working area of Puskesamas Jumo, Temanggung. The research design used descriptive with Cross Sectional approach. The samples of this research were the postpartum mother. The technique of sampling used Purposive Sampling obtained 71 respondents and population 86 mother’s postpartum. The research results from 71 respondents, showed that the knowledge about contraceptive methods category of lactation amenorrhea wes less in 40 respondents (56,3%), knowledge about the definition of lactation amenorrhea methods wes in the category of less good in 41 respondents (57,7%), knowledge about the advantages of the method wes in the category of lactation amenorrhea method less good in 32 respondents (45,1%), knowledge about the effectiveness of the methods wes in lessgood category in 28 respondents (39,4%), knowledge about the criteria of this lactation amenorea method wes less good in 32 respondents (45,1%). Health care personnel should especially Midwives provide information on contraceptives about the natural contraceptive methods in particular lactation amenorrhea method during pregnancy. Keywords : Knowledge, Mother Of Parturition, Lactation Amenorea Method Bibligraphies : 34 (2003-2013). A. PENDAHULUAN Masalah utama yang sedang dihadapi negara – negara yang sedang berkembang adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2009). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahanya yaitu masih tingginya pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk tahun 2008 sekitar 228.523 juta jiwa, sedangkan tahun 2009 dengan jumlah penduduk 231.370 juta jiwa, dan pada tahun 2010 penduduk Indonesia
semakin meningkat yaitu mencapai 237.641 juta jiwa (BPS, 2012). Pertumbuhan penduduk yang meningkat terus menerus juga telah memberi berbagai masalah lain dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan penduduk dalam sejarah modern bersamaan dengan modernisasi akan mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat, berkurangnya lahan pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan, sulitnya mendapat kebutuhan bermukim, distribusi penduduk yang timbang, rasio lapangan kerja dengan tenaga kerja yang tidak memadai, pengangguran dan meningkatkan angka kriminalitas (Anggraini dan Marini, 2011) Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menyejahterakan masyarakat dengan cara
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
2
membentuk program Keluarga Berencana, Program Transmigrasi, menunda pernikahan dini (Anggaini dan Martini, 2013). Mengatur jarak kelahiran dapat menggunakan cara memakai alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi terdiri dari dua yaitu kontrasepsi bersifat permanen dan kontrasepsi bersifat sementara. Kontrasepsi yang bersifat permanen adalah tubektomi dan vasektomi, sedangkan kontrasepsi yang bersifat sementara misalnya kontrasepsi IUD, kontrasepsi hormonal seperti kontrasepsi pil, kontrasepsi suntik, kontrasepsi implant, ada juga kontrasepsi yang bersifat alamiah yang tidak mempunyai efek samping salah satunya yaitu kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) (Anggraini dan Marini, 2011). Data dari Kabupaten Temanggung yang menggunakan akseptor KB IUD 13,6%, Implant 47,3%, suntik 31,4%, MOP 0,24%, MOW 2,9%, pil 4,0%, kondom 2,25%, dan kejadian drop out 31,1% (BKKBN Temanggung, 2013). Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2014 di Jumo melalui wawancara singkat kepada 7 ibu nifas yang menyusui bayinya, ada satu ibu nifas yang mengetahui pengertian dan keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi, dan 6 ibu nifas lainya mereka tidak mengetahui bahwa ibu nifas yang memberikan ASI secara langsung itu dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi. Berdasarkan data dan fenomena diatas peneliti tertarik untuk mengabil judul penelitian “Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo” 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo.
b. Tujuan khusus 1) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 2) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 3) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kefektifan menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 4) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kriteria menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Responden Dapat menambah pengetahuan untuk ibu nifas tentang metode kontrasepsi alamiah yaitu Metode Aminorea Laktasi tentang keuntungan, keefektifitasan, syarat serta kriteria ibu nifas yang dapat menggunakan metode kontrasepsi alamiah ini. b. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang metode penelitian dan tentang kontrasepsi metode alamiah. c. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai bahan pengetahuan untuk menginformasikan khususnya untuk ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sehingga ibu dapat menggunakan kontrasepsi ini. B. BAHAN DAN CARA Peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung pada tanggal 20-25 Mei 2015. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
3
hari 1-42 postpartum di wilayah kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung berjumlah 71 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah Purposive Sampling. Alat pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa Univariat dengan distribusi frekuensi. C. HASIL 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tentang Pendidikan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 29 40,8 SMP 22 31,0 SMA 20 28,2 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar berpendidikan SD, yaitu sejumlah 29 responden (40,8%). b. Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Pekerjaan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT 32 45,1 Petani 32 45,1 Pedagang 7 9,8 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar ibu memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%) dan Ibu Rumah Tangga sejumlah 32 responden (45,1).
2. Analisis Univariat a. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 41 57,7 Cukup 0 0,0 Baik 30 42,3 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 41 responden (57,7%). b. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 32 45,1 Cukup 20 28,1 Baik 19 26,8 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan memakai kontrasepsi
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
4
metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). c. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 28 39,4 Cukup 26 36,6 Baik 17 24,0 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 28 responden (39,4%). d. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 32 45,1 Cukup 19 26,8 Baik 20 28,1 Jumlah 71 100
Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kriteria kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). e. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, 2015 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 40 56,3 Cukup 14 19,7 Baik 17 24,0 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 responden (56,3%). D. PEMBAHASAN 1. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dalam kategori kurang tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sebanyak 40 responden (56,3%). Hal ini dikarenakan sebagian besar berpendidikan dasar, yaitu SD sejumlah 20 responden (50,0%), SMP sejumlah 13 responden (32,5%). Dengan pendidikan dasar maka seseorang akan mempunyai pengetahuan yang rendah. Hail ini didukung oleh teori Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa Pendidikan dapat membawa wawasan atau
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
5
pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Responden yang memiliki pengetahuan kurang juga dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga didukung oleh teori Notoatmodjo (2005), yang menyatakan bahwa melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi selain karena dari pendidikan juga karena pekerjaan. Dengan rincian responden yang memiliki pengetahuan kurang sebagian besar adalah bekerja sebagai Petani yaitu sejumlah 21 responden (52,5%) dan sebagai ibu rumah tangga sejumlah 14 responden (35,0%). Hai ini disebabkan karena bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga mempunyai interaksi yang kurang dengan sesama pekerja mereka juga menghabiskan waktunya disawah sehingga mereka tidak mendapat informasi khususnya tentang metode amenorea laktasi. Hal ini sesuai dengan Arisman (2005), mengatakan bahwa factor bekerja saja belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah, tetapi kondisi kerja yang menonjol, aktifitas yang berlebihan dan kurangnya istirahat saat bekerja akan berpengaruh terhadap informasi yang didapat. 2. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian kontrsepsi metode amenorea
laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%). Hal ini dapat dilihat pada pengisian kuesioner tentang pengertian kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi pada no 2 yaitu kontrasepsi metode amenorea laktasi didasarkan pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. sejumlah 24 responden (58,5%) tidak mengetahui hal tersebut. Menurut Nugroho (2011), Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah salah satu teknik kontrasepsi atau KB alamiah yang didasarkan pada ibu yang memberikan ASI eksklusif sehingga tidak mendapat menstruasi, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman. 3. Gambaran Pengetahuan Tentang Keuntungan Menggunakan Kontrasepsi Metode Amenorea laktasi Hasil penelitian sebagian besar responen memiliki pengetahuan tentang keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat pada pengisian kuesioner tentang keuntungan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 5 yaitu menggunakan Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi yaitu sejumlah 24 responden (75,0%) tidak mengetahui hal tersebut. Padahal kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan hubungan psikologis ibu dan anak, karena pada saat menyusui ibu memperhatikan bayinya dan bayi merasa nyaman saat didekat ibunya. Hal ini didukung oleh Handayani (2010), yang menyatakan bahwa keuntungan dari Metode Amenorea Laktasi untuk ibu yaitu mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi. 4. Gambaran Pengetahuan Tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
6
laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%). Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner tentang keefektifan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 16 yaitu menyusui bayi di mulai dari 30 menit sampai satu jam setelah melahirkan sejumlah 19 responden (67,9%) tidak mengetahui. Isapan bayi pada putting susu dapat menekan hormone esterogen dan hormone progesterone sehingga ibu tidak akan mengalami menstruasi maka akan menambah keefektifan penggunaan metode amenorea laktasi. Hal ini didukung oleh teori Saifuddin (2006), yang mengatakan untuk mencapai keefektifan metode amenorea laktasi yaitu ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air minuman pada upacara adat/agama), perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid), menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir, menyusui setiap saat bayi membutuhkan dan dari kedua payudara, hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam. 5. Gambaran Pengetahuan Tentang Kriteria kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner tentang kriteria menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 20 yaitu metode amenorea laktasi efektif hanya 6 bulan saja sejumlah 31 responden (96,8%) yang tidak mengetahui, karena setelah 6 bulan maka bayi sudah tidak Asi Eksklusif lagi, bayi yang sudah tidak Asi Eksklusif maka sudah diberi makanan tambahan sehingga waktu untuk menyusui sudah berkurang. Hal ini didukung oleh Prasetyono (2012), bahwa kriteria ibu nggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi yaitu seorang ibu belum mengalami menstruasi, beberapa ibu tetap tidak mengalami menstruasi
beberapa bulan, dan memang tidak bisa diperkirakan terjadinya menstruasi, sehingga apabila bayi berumur 6 bulan maka metode amenorea laktasi akan efektif sampai 6 bulan. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Temanggung periode Mei yang berjumlah 71 responden. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 40 responden (56,3%). b. Pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 41 responden (57,7%). c. Pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). d. Pengetahuan ibu nifas tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 28 responden (39,4%). e. Pengetahuan ibu nifas tentang kriteria kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebaguan besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%).
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
7
2. SARAN a. Bagi Tenaga kesehatan Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan informasi tentang kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, yang dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif. b. Bagi Responden Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan, dan mencari informasi tentang berbagai macam kontrasepsi terutama kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi melalui pendidikan kesahatan, dan berbagai media informasi seperti televisi, koran dan juga dapat membaca buku mengenai kontrasepsi. c. Bagi peneliti selanjutnya Sebaiknya, untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Hubungan tingkat pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada ibu nifas , atau gambaran motivasi bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi.
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Kurnia RA, A DI. (2008). Pengetahuan Suami Ditinjau dari Umur, Pendidikan dan Pekerjaan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta . (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. .(2003). PrinsipPrinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. .(2007). Kesehatan Masyarakat. : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, Taufan dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
DAFTAR PUSTAKA Anggraini dan Martini. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press. Badan Pusat Statistik. (2012). Penduduk dan Ketenagakerjaan. Jakarta. Affandi, Biran. (2011). Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo . Hidayat, A Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
8