ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK SDN 10 SANGKIR LUBUK BASUNG
Oleh
ARIE WANGI CHANDRA NPM. 1010013411166
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK SDN 10 SANGKIR LUBUK BASUNG
Disusun Oleh:
ARIE WANGI CHANDRA NPM. 1010013411166
Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pembimbing I
Padang, Agustus 2014 Pembimbing II
Dra. Hj. Zulfa Amrina, M.Pd.
Syafni Gustina Sari M.Pd.
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK SDN 10 SANGKIR LUBUK BASUNG Arie Wangi Chandra1, Zulfa Amrina1, Syafni Gustina Sari1 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstrak This research of background by lowering of result and creativity learn student at study of class mathematics of V SDN 10 Sangkir Lubuk Basung. Target of this research is to improve result and creativity learn class student mathematics of V SDN 10 Sangkir Lubuk Basung Kabupaten Agam pass/through applying of type co-operative model give respects and problem. this Research type is Research Of Action Class ( PTK) which is executed in two cycle. Source of data is class student of V SDN 10 Sangkir Deep Hollow of Basung Immeasurable Sub-Province. Instrument the used is sheet perception of creativity learn student, activity sheet learn and result of learning. Pursuant to creativity analysis learn student, percentage of creativity learn student at each natural cycle of improvement. At first cycle of student creativity equal to 46,48% mounting to become 72,78% at cycle both is. Complete of result learn student also experience of the make-up of at first cycle equal to 64,47% mounting to become 72,37% at cycle both. From obtained data can be concluded that there are make-up of result and creativity learn class student mathematics of V SDN 10 Sangkir Lubuk Basung Kabupaten Agam pass/through applying of model study of type cooperative give respects and problem. Researcher suggestion that is so that/ to be this study model is executed in study of Mathematics in SD, with consideration chosen items which suited for taught with model study of type co-operative give respects and problem. Keyword: Creativity, Result of learning, Model Co-Operative type Give Respects and Problem.. PENDAHULUAN Dalam
dunia
pendidikan,
khususnya untuk sekolah dasar siswa
membosankan
serta
cara
yang
dilaksanakanpun
tidak
menarik
bagi
matematika
tidak
mereka.
diajarkan berbagai jenis mata pelajaran,
Pembelajaran
dimulai dari Bahasa Indonesia, PKn,
hanya siswa tahu dan hafal tentang konsep-
Matematika, IPS, dan IPA. Dari kelima
konsep, melainkan harus menjadikan siswa
mata pelajaran tersebut paling banyak
mengerti dan memahami konsep-konsep
ditemukan
dalam
tersebut secara utuh dan menyeluruh serta
karena
mampu
pembelajaran
kelemahan
siswa
matematika,
menghubungkan
dan
umumnya bagi mereka matematika itu
mengintegrasikan konsep tersebut dengan
adalah mata pelajaran yang sulit dan
konsep-konsep lainnya. 1
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran
yang
salah
satu
penyebab
rendahnya hasil belajar karena rendahnya
pendidikan Sekolah Dasar (SD), selain
keinginan siswa terhadap pembelajaran
sebagai sumber dari ilmu juga merupakan
matematika itu sendiri. Rendahnya KKM
sarana
dan
siswa tersebut, hal ini dapat kita lihat dari
sistematis. Sebagai mata pelajaran yang
hasil ujian Semester I Tahun Ajaran
berkaitan dengan konsep-konsep yang
2013/2014, terdapat 27 orang siswa (65%)
abstrak, maka dalam penyajian materi
yang nilainya di bawah KKM, sementara
pelajaran,
nilainya yang berada di atas KKM adalah
logis,
matematika
di
inilah
jenjang
berpikir
diajarkan
tersebut,
analisis,
harus
dapat
disajikan lebih menarik dan sesuai dengan
11 orang siswa (35%).
kondisi dan keadaan siswa.
Rendahnya hasil ujian Semester 1
Berdasarkan hasil observasi yang
siswa kelas V SDN 10 Sangkir Lubuk
peneliti lakukan, dari 38 orang siswa hanya
Basung dalam pembelajaran matematika
15 orang siswa (39%) yang memiliki
tidak dapat dibiarkan, oleh karena itu guru
kreativitas yang tinggi, sedangkan 23
harus
orang siswa lainnya (61%) masih rendah
melakukan perubahan. Guru memiliki
kreativitas
peran
yang dimilikinya. Hal ini
melakukan
penting
suatu
dalam
upaya
untuk
meningkatkan
disebabkan karena rendahnya rasa ingin
kreativitas dan hasil belajar siswa. Untuk
tahu yang besar yang dimiliki siswa, siswa
mengatasi permasalahan tersebut peneliti
kurang tekun dalam mengerjakan tugas
memiliki
dan siswa cepat merasa bosan, dan
kreativitas dan hasil belajar siswa, yaitu
kurangnya rasa percaya diri dan mandiri
dengan menggunakan model Kooperatif
siswa dalam belajar. Banyak siswa yang
tipe Berkirim Salam dan Soal.
tidak
memperhatikan
guru
saat
solusi
untuk
Kreativitas
meningkatkan
didefenisikan
secara
menerangkan di depan kelas, sering izin
berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan
keluar masuk, bermain-main dengan teman
sudut pandang masing-masing. Barron
sebangkunya serta banyak siswa yang
(1982:253)
tidak mengerjakan tugas. Akhirnya dapat
kerativitas
disimpulkan
siswa
menciptakan sesuatu yang baru. Utami
terhadap pembelajaran matematika juga
Munandar (1992:47) kreativitas adalah
sangat rendah.
kemampuan
bahwa
kreativitas
Masih banyaknya nilai tes siswa di bawah
Kriteria
Ketuntasan
mendefenisikan adalah
kemampuan
yang
bahwa untuk
mencerminkan
kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas
Minimum
dalam berpikir serta kemampuan untuk
(KKM) yaitu 70. Menurut guru kelas
mengkolaborasi suatu gagasan. 2
Salah
satu
tipe
pembelajaran
dalam diri mereka, lebih nyaman dalam
kooperatif adalah model pembelajaran
bertanya dan mengungkapkan pendapat
kooperatif tipe berkirim salam dan soal.
tanpa rasa malu. Suasana kelaspun menjadi
Model
cair sehingga proses belajar mengajar
pembelajaran
kooperatif
tipe
berkirim salam dan soal memberi siswa
menjadi
kesempatan untuk melatih pengetahuan
bermakna, jauh dari rasa takut, tegang
dan keterampilan mereka. Siswa membuat
ataupun bosan. Akmam (dalam Nahusona,
pertanyaan sendiri sehingga akan merasa
2013).
lebih
terdorong
untuk
belajar
dan
sangat
menyenangkan
dan
Sejalan dengan rumusan masalah di
menjawab pertanyaan yang dibuat oleh
atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
teman–teman sekelasnya (Djamarah, 2009
1. Mendeskripsikan
: 404).
peningkatan
kreativitas siswa dalam pembelajaran Pembelajaran berkirim salam dan
matematika
kelas
V
dengan
soal termasuk dalam model pembelajaran
menggunakan model Kooperatif tipe
kooperatif yang menekankan pada kerja
Berkirim Salam dan Soal untuk siswa
kelompok yang menuntut peserta didik
kelas V SDN 10 Sangkir Lubuk
untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan
Basung.
belajar mengajar.
2. Mendeskripsikan
Model pembelajaran kooperatif tipe
belajar
siswa
peningkatan dalam
pembelajaran
berkirim salam dan soal menuntut peserta
matematika
didik untuk dapat melatih pengetahuan dan
menggunakan model Kooperatif tipe
keterampilan
diberi
Berkirim Salam dan Soal untuk siswa
kesempatan untuk membuat pertanyaan
kelas V SDN 10 Sangkir Lubuk
sendiri
Basung.
mereka.
sehingga
akan
Siswa
merasa
lebih
terdorong untuk belajar dan menjawab
kelas
hasil
V
dengan
METODOLOGI
pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman
Jenis
sekelasnya.
penelitian
ini
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau classroom
Dengan adanya diskusi, model
action
research.
Penelitian
ini
pembelajaran ini melatih peserta didik
dilaksanakan di kelas V SDN 10 Sangkir
dalam
Lubuk
mengembangkan
keterampilan
Basung
dengan
untuk melatih siswa dalam membuat
sekolah
pertanyaan, baik dengan guru maupun
pendidikan
dengan sesama teman. Peserta didik lebih
pembelajaran. Adapun yang telah menjadi
bisa menggali seluruh potensi yang ada
subjek penelitian adalah siswa kelas V
3
bersedia
pertimbangan:
menerima
terutama
dalam
inovasi proses
SDN 10 Sangkir Lubuk Basung, dengan
rasa ketekunan, dan memiliki rasa percaya
jumlah siswa 38 orang, yang terdiri dari 10
diri saat belajar.
siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan.
Selanjutnya
dokumentasi
Penelitian ini dilakukan pada Semester
penelitian, dokumentasi dilakukan pada
Genap Tahun Ajaran 2013/2014.
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
disain
PTK
Dokumentasi
yang
ini
digunakan
untuk
memperkuat data observasi yang terjadi
dirumuskan oleh Suharsimi Arikunto, dkk.
sewaktu
(2010:16)
empat
berlangsung di dalam kelas. Dan kemudian
perencanaan,
tes hasil belajar, tes hasil belajar ini
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan
dilakukan secara tertulis berupa pertanyaan
refleksi.
sesuai materi yang telah dipelajari oleh
yang
komponen,
terdiri
dari
yaitu:
Data
penelitian
berupa
data
pembelajaran
matematika
siswa. Tes yang diberikan berbentuk soal
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
objektif dan isian.
diperoleh dari aktivitas guru, hasil lembar
Teknik analisis data terdiri dari
observasi kreativitas siswa, sedangkan data
data
kuantitatif diperoleh dari hasil belajar
observasi
siswa. Sumber data adalah siswa kelas V
menjumlahkan
yang menjadi responden penelitian. Data
diperoleh
tersebut tentang hal-hal yang berkaitan
menggunakan kriteria yang sangat baik,
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
baik, cukup dan kurang, yang diisi oleh
hasil pembelajaran yang berupa informasi.
observer.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
observasi
aktivitas
dianalisis
guru.
Hasil
dengan
cara
ceklis
yang
semua
kemudian
Selanjutnya
dinilai
data
dengan
observasi
menggunakan beberapa instrumen untuk
kreativitas siswa. Guru mengisi lembar
mengumpulkan
observasi
data,
yaitu
lembar
kreativitas
siswa
observasi lembar observasi aktivitas guru
mengamati
dimana
mengamati
ditentukan pada tiap kali pertemuan.
pembelajaran
Selanjutnya analisis hasil belajar. Hasil
Selanjutnya
analisis dalam meningkatkan hasil belajar
kegiatan
digunakan guru
matematika lembar
untuk
sewaktu
berlangsung.
observasi
kreativitas
aspek-aspek
yang
dengan telah
siswa
dalam pembelajaran matematika dikatakan
digunakan untuk siswa berupa tabel nama
berhasil apabila setelah diadakan tes pada
siswa yang berisikan indikator penilaian
akhir
terhadap kreativitas siswa seperti siswa
nilai rata-rata melebihi Kriteria Ketuntasan
yang memiliki rasa ingin tahu, memiliki
Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. 4
pembelajaran,siswa
mendapatkan
Hal ini berarti metode berkirim salam
dan
soal
dapat
2) Hasil Belajar Siklus I
meningkatkan
Hasil belajar diperoleh melalui tes
kreativitas dan hasil belajar siswa dalam
essay yang diberikan kepada siswa pada
pembelajaran matematika di kelas V SDN
pertemuan keempat. Rangkuman hasil
10 Sangkir Lubuk Basung.
belajar belajar matematika siswa pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
siklus I dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel-4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Uraian Jumlah Siswa yang mengikuti tes 38 Siswa yang hasil belajarnya > 18 70 Siswa yang hasil belajarnya < 20 70 Persentase ketuntasan hasil 64,47% belajar siswa
Hasil pengamatan observer I, dan observer II, dari aspek guru dan siswa selama
proses
pembelajaran
yang
dilakukan oleh peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Hasil
Kreativitas
Belajar
Siswa
Siklus I Data yang diperoleh pada siklus I tentang kreativitas belajar siswa terhadap pembelajaran
matematika.
3) Aktivitas Guru Siklus I
Lembar
Hasil yang diperoleh analisis dari
observasi kreativitas ini dilakukan untuk mengetahui belajar
bagaimanakah
siswa
matematika
terhadap
melalui
lembar observasi dapat diungkap aktivitas
kreativitas
yang
pembelajaran
penerapan
siswa
saat
proses
pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal. Rangkuman persentase
salam dan soal. Rangkuman hasil analisis belajar
guru
pembelajaran melalui penerapan model
model
pembelajaran kooperatif tipe berkirim
kreativitas
dilakukan
aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 5.
terhadap
Tabel- 5 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Jumlah Pertemuan Persentase(%) Skor Pertemuan I 10 58,34% Pertemuan II 14 66,67% Pertemuan 12 68,34% III Rata-rata 12 64,45%
pembelajaran matematika akan disajikan dalam Tabel-3. Tabel-3 Persentase Kreativitas Siswa Siklus I Persentase No. Indikator (%) Memiliki rasa 1 46,48% ingin tahu 2 Adanya rasa tekun 53,50% Adanya rasa 3 51,75% percaya diri Rata-rata persentase Indikator kreativitas 50,57% siswa
Karena pembelajaran belum tuntas pada siklus I maka penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II. Hasil analisis
5
refeksi
siklus
penelitian
I
menunjukan
subyek
mencapai
tujuan
belum
pembelajaran
yang
diinginkan
Uraian Jumlah Siswa yang mengikuti tes 38 Siswa yang hasil belajarnya > 70 32 Siswa yang hasil belajarnya < 70 6 Persentase ketuntasan hasil 72,37% belajar siswa
yaitu
terjadinya peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa sesuai dengan presentase nilai yang diharapkan yaitu diatas 70%. 1) Hasil
Kreativitas
Belajar
3) Aktivitas Guru Siklus II
Siswa
Persentase kegiatan guru dalam
Siklus II
mengelola pembelajaran pada siklus II
Rangkuman kreativitas pembelajaran
hasil
analisis
siswa
terhadap
matematika
melalui
belajar
dapat dilihat pada Tabel-8. Tabel-8 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Pertemuan Persentase(%) 1 Pertemuan I 80,00% 2 Pertemuan II 78,54% 3 Pertemuan III 81,67% Rata-Rata Persentase 80,07% Aktivitas Guru Siklus II
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal akan disajikan dalam tebel-6. Tabel-6 Persentase Kreativitas Belajar Siswa Siklus II Persentase Indikator (%) Memiliki rasa ingin tahu 72,78% Memiliki rasa tekun 74,54% Memiliki rasa percaya 73,68% diri Rata-rata persentase 73,66% Indikator kreativitas siswa
Hasil diskusi peneliti dengan tiga observer
yang
mendapatkan
bertujuan gambaran
untuk tentang
pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II. Dapat dilihat gambarannya sebagai berikut : Dari analisis data hasil pengamatan
2) Hasil Belajar Siklus II
terlihat bahwa kreativitas belajar siswa
Hasil belajar diperoleh melalui tes
sudah mencapai indikator keberhasilan.
esay yang diberikan kepada siswa pada
Rata-rata persentase indikator keberhasilan
pertemuan kedelapan. Soal yang diberikan
kreativitas
pada siklus II sebanyak 10 butir soal.
belajar
siswa
yang
telah
ditetapkan sebelumnya 70% atau lebih.
Berikut ini persentase ketuntasan hasil
Rata-rata persentase kreativitas belajar
belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
siswa yang diperoleh sebanyak 73,66%.
pada Tabel berikut:
Hal ini berarti bahwa pembelajaran melalui
Tabel-7 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
penerapan pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
menunjukkan
telah mampu meningkatkan kreativitas 6
belajar
siswa
terhadap
pembelajaran
pembelajaran kooperatif yaitu menurut Asma (2008:3)“untuk menerapkan model
matematiaka. Begitu juga dengan hasil belajar
pembelajaran kooperatif ini, guru perlu
siswa, pada siklus II persentase ketuntasan
menciptakan strategi yang tepat agar
belajar siswa sudah mencapai 72,37%.
seluruh siswa mempunyai motivasi belajar
Artinya indikator keberhasilan yang telah
yang tinggi. Apabila guru mengetahui
ditetapkan sebelumnya
siswa merasa bosan, maka guru harus
sudah tercapai
yaitu 70% atau lebih. Berdasarkan data
segera mencari dan mengatasinya”.
aktivitas guru pada siklus II persentase
1. Kreativitas Belajar Siswa
yang dicapai yaitu 81,66%, maka guru
Pembelajaran matematika melalui
sudah dikatakan megelolah pembelajaran
model
matematika
berkirim
melalui
penerapan
model
pembelajaran salam
kooperatif
dan
soal
yang
berkirim salam dan soal sudah baik.
dilaksanakan
Pembahasan
kreatvitas belajar siswa. Hal ini terbukti
Pelaksanaan model pembelajaran
dapat
tipe
meningkatkan
dari kenaikan rata-rata presentase untuk
kooperatif tipe berkirim salam dan soal di
masing-masing
dalam kelas yang telah dirancang dari awal
kreativitas siswa yang telah ditetapkan.
merupakan hal yang baru bagi siswa
Dan sudah mengalami peningkatan lebih
sehingga dalam pelaksanaannya peneliti
dari 23% dari siklus I ke siklus II.
menemukan
berbagai
masalah
Diagram-1. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada
untuk bertanya, masih ada siswa yang belum paham dengan materi pelajaran,
74.54% 73.68% 72,78% 80,00% 70,00% 53.50% 51.75% 60,00% 46.48% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
kurangnya waktu penelitian dikarenakan langkah-langkah
yang
dilakukan. Untuk mengatasi hal diatas peneliti menciptakan strategi yang tepat agar
rasa ingin rasa tekun tahu dan tidak mudah bosan
seluruh siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi seperti guru memberikan nilai kepada kelompok yang mengerjakan tugas kelompok
dengan
baikagar
keberhasilan
yang
disebabkan oleh siswa seperti malu-malu
banyaknya
indikator
siswa
bersemangat dalam belajar. Berdasarkan kajian teori tentang salah satu prinsip 7
percaya diri dan mandiri
Siklus I Siklus II
2. Hasil Belajar
KESIMPULAN
Pembelajaran
melalui
model
pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
pada siklus I belum
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena
sebagai berikut:
masih ada siswa yang belum paham
1. Penerapan
dengan materi yang diajarkan dan masih
kooperatif
ada juga siswa yang kurang serius dalam
soal dalam pembelajaran matematika
mengerjakan tes tersebut. Pada siklus II,
dapat meningkatkan kreativitas belajar
hasil belajar bisa dikategorikan baik,
siswa kelas V SDN 10 Sangkir Lubuk
sehingga
pembelajaran
Basung. Hal ini dibuktikan dengan
melalui model pembelajaran kooperatif
persentase adanya rasa ingin tahu
tipe berkirim salam dan soal
terhadap
pelaksanaan
sudah
meningkat dari siklus I.
model
pembelajaran
tipe berkirim salam dan
pembelajaran
matematika
68,39%. Dan 74,54% menunjukkan
Berdasarkan hasil analisis terhadap
adanya rasa tekun dalam belajar. Serta
data hasil belajar pada siklus I dan siklus
adanya rasa percaya diri terhadap
II,
pembelajaran
peningkatan
dapat
dinilai
dari
matematika
persentase
73,68%.
persentase ketuntasan hasil belajar siswa,
Maka
rata-rata
ketiga
hal ini dapat kita lihat pada Diagram-2
indikator tersebut adalah 72,20%. Hal
berikut.
ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar siswa sudah tergolong tinggi. 72,37%
75,00 70,00
64,47%
2. Penerapan kooperatif
model
pembelajaran
tipe berkirim salam dan
65,00
soal dalam pembelajaran matematika
60,00
dapat
55,00
ketuntasan hasil belajar siswa kelas V Siklu I Siklus II
Diagram-2 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
meningkatkan
persentase
SDN 10 Sangkir Lubuk Basung. Hal ini dibuktikan persentase ketuntasan mencapai 72,37% pada siklus II.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Asma, Nur. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang:UNP Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik, Oemar.2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ngalimun, dkk.2013. Perkembangan Dan Pengembangan Kreativitas. Jakart : Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
8