1 ANGINA PEKTORIS dr. Riska Yulinta Viandini, MMR2 3 Angina pectoris Chest pain due to ischemia of heart muscles Spasm/obstruction of coronary arterie...
Angina pectoris Chest pain due to ischemia of heart muscles
• Spasm/obstruction of coronary arteries • Myocardial ischemia • Reduced O2 supply to myocardium • Chest pain---Angina pectoris
Canadian Cardiovascular Score • Kelas I : angina tidak timbul pada aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, dan menaiki tangga. Angina timbul pada saat latihan berat, tergesa-gesa, dan berkepanjangan. • Kelas II : dijumpai pembatasan aktivitas sehari-hari, seperti jalan cepat atau menaiki tangga, jalan mendaki, aktivitas setelah makan, hawa dingin, dalam keadaan stress emosional, atau hanya timbul beberapa jam setelah bangun tidur. • Kelas III : adanya tanda-tanda keterbatasan aktivitas fisik sehari-hari, angina timbul jika berjalan sekitar 100-200 meter, menaiki tangga satu tingkat pada kecepatan dan kondisi yang normal. • Kelas IV : ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik apapun tanpa keluhan rasa nyaman atau angina saat istirahat.
How to diagnose..?? • Anamnesis Dari anamnesis dijumpai tanda-tanda nyeri dada tipikal. • Pemeriksaan Fisik Tidak ada tanda-tanda fisik yang spesifik untuk angina dan penemuan tergantung pada penyakit yang mendasari, seperti adanya stenosis aorta. Pemeriksaan Non-Invasif • EKG • Ekokardografi • CT (Computed Tomography) Angiografi • Magnetic Resonance Arteriography
Weak relationship between severity of pain and degree of oxygen supply- there can be severe pain with minimal disruption of oxygen supply or no pain in severe cases • Four types: ü Stable angina ü Unstable angina ü Microvascular angina ü Prinzmetal’s angina
Stable angina: • Also called “Effort Angina” • Discomfort is precipitated by activity • Minimal or no symptoms at rest • Symptoms disappear after rest/cessation of activity
Unstable angina: • Also called “Crescendo angina” • Acute coronary syndrome in which angina worsens • Occurs at rest • Severe and of acute onset • Crescendo pain- pain increases every time
Microvascular angina: • Also called Syndrome X • Cause unknown • Probably due to poor functioning of the small blood vessels of the heart, arms and legs • No arterial blockage • Difficult to diagnose because it does not have arterial blockage • Good prognosis
Prinzmetal’s angina • Prinzmetal’s angina is a variant form of angina with normal coronary vessels or minimal atherosclerosis • It is probably caused by spasm of coronary artery
Treatment: ü Relief of symptoms ü Slowing progression of the disease ü Reduction of future events like myocardial infarction
Drugs: • For treatment of acute attacks: Organic nitrates/nitrites • For prophylaxis: Organic nitrates Beta blockers Calcium channel blockers Ranolazine K+ channel opener- Nicorandil
Pembedahan • Ada 4 dasar jenis pembedahan : • Ventricular aneurysmectomy : Rekonstruksi terhadap kerusakan ventrikel kiri • Coronary arteriotomy : Memperbaiki langsung terhadap obstruksi arteri koroner • Internal thoracic mammary : Revaskularisasi terhadap miokard. • Coronary artery baypass grafting (CABG) : Hasilnya cukup memuaskan dan aman yaitu 80%-90% dapat menyembuhkan angina dan mortabilitas hanya 1 % pada kasus tanpa kompilasi. • Metode terbaru lain di samping pembedahan adalah : • Percutanecus transluminal coronary angioplasty (PCTA) • Percutaneous ratational coronary angioplasty (PCRA) • Laser angioplasty
Tidak Dapat Diubah 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Ras 4. Herediter
Fungsi perawat pada kasus ini adalah sebagai edukator. • Melalui edukasi kepada klien, jelaskan konsep dan fakta kesehatan, dan mengevaluasi kemajuan klien. • Berikan pendidikan kesehatan tentang cara berhenti merokok atau cara menghindari faktor resiko yang lain.Metode yang diberikan pada pendidikan kesehatan harus melibatkan peran keluarga & teman-teman dekat klien.
① Umumnya pasien dengan angina pektoris dapat hidup bertahuntahun dengan hanya sedikit pembatasan dalam kegiatan sehari-hari. ② Mortalitas bervariasi dari 2% - 8% setahun. Apalagi dengan angina pectoris stabil dimana hanya dengan beristirahat sudah dapat sembuh dan angka kematianpun akan sangat kecil kemungkinannya. ③ Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah beratnya kelainan pembuluh koroner. Pasien dengan penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortalitas 50% dalam lima tahun. Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan pasien dengan penyempitan hanya pada salah satu pembuluh darah lainnya. ④ Faal ventrikel kiri yang buruk akan memperburuk prognosis. Dengan pengobatan yang maksimal dan dengan bertambah majunya tindakan intervensi dibidang kardiologi dan bedah pintas koroner, harapan hidup pasien angina pektoris menjadi jauh lebih baik