Katalog BPS: 1403.36
Banten in Figures
Kerjasama In cooperation Badan Perencanaan Daerah Provinsi Banten Regional Planning Board of Banten Province dan/and Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province
BANTEN DALAM ANGKA 2005 BANTEN IN FIGURES 2005
Katalog BPS/BPS Catalogue : 1403.36 Ukuran buku/Book size
:6, 5“x8, 5“
Jumlah halaman/Number of pages: 382 + lxxxviii Naskah/Manuscript
: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province
Gambar kulit/Book cover
: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integration of Processing and Statistical Dissemination Division
Diterbitkan oleh/Published by: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province “ Bol e hdi kut i pde ng a nme ny e buts umbe r ny a ” . “Maybec i t e dwi t hr e f e r e nc et ot hes our c e . ”
LEGENDA
PETA ADMINISTRASI PROVINSI BANTEN ADMINSTRATION MAP OF BANTEN PROVINCE
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH Plt. GUBERNUR BANTEN
PENGANTAR
Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini menyajikan beraneka jenis data dari berbagai bidang. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografis dan iklim di Provinsi Banten, ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian Provinsi Banten. Publikasi Banten Dalam Angka 2005 merupakan yang keempat sejak BPS Provinsi Banten terbentuk. Publikasi ini disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun kuantitas. Namun demikian kualitas data sangat berkaitan dengan ketersediaan data di masing-masing Dinas dan Instansi sebagai nara sumber. Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian Pemerintah Provinsi Banten serta respon Dinas dan Instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami menyampaikan terima kasih. Kami berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan terutama bagi kesejahteraan masyarakat Banten.
Serang, Agustus 2006 Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Kepala,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
Banten Dalam Angka 2005
ix
PREFACE
Banten In Figure is a comprehensive publication, published by BPS – Statistics of Banten Province. This publication presents collection of data from various fields. This book is aimed at providing general picture of geographic and climate, socio-economic characteristics of the population, as well as social and economic conditions of Banten Province. Publication of Banten In Figure 2003 is the second since BPS –Statistics of Banten Province establized. This publication gradually improved both in quality and quantity of data. Neverless quality of data depend on scarcity data in each Agencies and Institution. Comments and suggestions to improve the contents of this book are always welcome. Taking of this opportunity, I would like to express my deepest gratitude to Government of Banten Province for special attention and all Agencies/Institution in Banten have already given responsiveness so this publication can be published. I hope this publication will beneficial primarily for welfare of Banten society in the future.
Serang, August 2004 BPS –Statistics of Banten Province Chief,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
Banten Dalam Angka 2005
x
KATA SAMBUTAN GUBERNUR BANTEN
As s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma t u l l a h iWa ba r ok a t uh , Provinsi Banten yang baru terbentuk pada Oktober 2000 merupakan provinsi tergolong muda di Indonesia. Sebagai provinsi muda banyak tantangan yang harus dihadapi untuk menyejahterakan masyarakat Banten. Untuk itu penerbitan publikasi Banten Dalam Angka (BDA) 2005 menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam melihat potensi yang dimiliki serta kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu penerbitan buku ini harus mendapat dukungan semua pihak. Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan, namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada BDA 2004 ini sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan sebagai rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di Banten. Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di setiap aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan kepada BPS Provinsi Banten dan BAPEDA Banten yang telah bekerja sama mewujudkan terbitan ini. Sekian dan terima kasih. Wa s s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma t u l l a h iWa ba r ok a t uh .
Serang, Agustus 2006 Plt. Gubernur Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
Banten Dalam Angka 2005
xi
GOVERNOR OF BANTEN FOREWORD
The province of Banten is the youngest province that has been formed at October 2000. We have many challenges to be faced for making of Banten pe opl e ’ swe l f ar ebe c omi ngmuc hbe t t e r .The r e f or e ,t hepu bl i c at i onofBant e ni n Figures 2004 is very important and useful to find out the potential that Banten has, and evaluating the progress that has been achieved. Because of that, everybody has to support this publication. This book is not only useful for the planner in the government institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers, investors and other users. We need to keep this book published sustainable for the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this book has been collected from any institutions and parties that can be used as a reference. I do hope that data collection activity in all aspects should be done continuously, so the government always has the reliable data that can be informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks to BPS-Statistics of Banten Province and Board of Planning of Banten Province who have done as teamwork in the making of this book.
Serang, August 2006 Governor of Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
Banten Dalam Angka 2005
xii
KATA SAMBUTAN KEPALA BADAN PERENCANAAN DAERAH PROVINSI BANTEN
As s al amu’ al ai k umWar ohmat ul l ahiWabar ok at uh, Buku Banten Dalam Angka 2005 merupakan kumpulan data statistik yang setiap tahun diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, bekerja sama dengan BAPEDA Provinsi Banten. Data dan informasi yang disajikan ini bersumber dari Instansi, Dinas, Lembaga Pemerintah dan Swasta dalam wilayah Provinsi Banten. Masih disadari bahwa dalam penyusunan Buku Banten Dalam Angka ini masih belum lengkap, dan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu data/informasi diharapkan adanya partisipasi dari Instansi, Dinas Lembaga Pemerintah dan Swasta dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, agar kesempurnaan serta kelancaran penerbitan Buku Banten Dalam Angka pada tahun-tahun mendatang dapat senantiasa terjamin dan terselenggara dengan baik. Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat memberi manfaat, terutama untuk melihat sejauh mana perkembangan dari berbagai kegiatan pembangunan yang telah kita capai selama ini dan yang akan kita laksanakan di masa mendatang. Selain itu, data dan informasi tersebut dapat juga disajikan sebagai bahan pembanding dan perumusan dalam membuat analisis penyusunan perencanaan serta menentukan kebijakan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita sekalian, terima kasih. Was s al amu’ al ai k umWar ohmat ul l ahiWabar ok at uh.
Serang, Juli 2006 KEPALA BAPEDA PROVINSI BANTEN
Ir. HARMIN LANJUMIN NIP. 110 019 789
Banten Dalam Angka 2005
xviii
FOREWORD REGIONAL PLANNING BOARD OF BANTEN PROVINCE As s al amu’ al ai k umWar ohmatullahi Wabaraokatuh,
Banten in figure 2005 is a statistics data that always published by BPS Statistics of Banten Province every year, cooperative with Regional Planning Board of Banten Province. Data and information that presented are source of Official, Agency, Department of Government, and Privacy in Banten Province. We realized in this book is not perfect completely, and to improve the quality of data and information we hope participate of Institution, Agency, and Privacy with BPS Statistics of Banten Province to make completely , continuously and sustainable for publish Banten in figure in next year. By publishes this book, we hope made advantage, especially for notice the growth of development activity that already done and make god planning for next time. Unless that data and information attain also as wrapping, comparable, and formulated for analysis in disposition planning and assign subtlety. I hope this book had beneficial toward our, and thank you. Was s al amu’ al ai k umWar ohmat ul l ahiWabar ikatuh.
Serang, August 2006 CHIEF OF REGIONAL PLANNING BOARD OF BANTEN PROVINCE Ir. HARMIN LANJUMIN NIP. 110 019 789
Banten Dalam Angka 2005
xix
LAMBANG PROVINSI BANTEN LOGO OF BANTEN PROVINCE
Arti Lambang
BENTUK, UKURAN DAN ARTI LAMBANG PROVINSI BANTEN
Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, didalamnya terdapat gambar unsur-u ns ur l a mba ng da nt ul i s a n“ BANTEN” ,s e r t a di de s a i npi t abe r wa r n aku n i ngde n g a nt u l i s a n“ IMAN TAQWA”. Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut : a. Bentuk Gambar terdiri dari : 1.
Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.
2.
Bintang Ilahi, Pengejawantahan Pancaran Semangat Keyakinan yang menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten
3.
Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih dengan Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan masyarakat
Banten
mempunyai
semangat
yang
tinggi
untuk
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh pada pendirian zaman kesultanan. 4.
Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Provinsi Banten sebagai
pintu
gerbang
peradaban
dunia
dan
pintu
gerbang
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. 5.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna coklat, 5 (lima) kuntum bunga melambangkan Provinsi Banten merupakan daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Banten Dalam Angka 2005
xxvii
Arti Lambang
6.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari dataran rendah dan pegunungan.
7.
Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8.
Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta mengandung
makna
kedalaman
jiwa,
keluasan
wawasan
dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten. 9.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor industri.
10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Provinsi Banten yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, tentang pembentukan Provinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober 2000. 11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan heteroginitas masyarakat Banten. 12. Se mboy a n La mba n g da e r a h“ IMAN TAQWA” s e ba ga il a n da s a n pembangunan
menuju
Banten
Mandiri,
maju
dan
sejahtera
(Darussalam). Banten Dalam Angka 2005
xxviii
Arti Lambang
b. Makna Warna Lambang : 1.
Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.
2.
Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.
3.
Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.
4.
Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.
5.
warna abu-abu, melambangkan ketabahan.
6.
Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan kedamaian, ketenangan.
7.
Warna hijau, melambangkan kesuburan.
8.
Warna coklat, melambangkan kemakmuran.
Banten Dalam Angka 2005
xxix
Arti Lambang
SHAPE, SIZE, AND THE MEANING OF BANTEN PROVINCE SYMBOLS
Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the s y mbol shaspi c t ur eofe l e me ntandaut o gr aph“BANTEN”andatt hey e l l ow t apehasa ut ogr ap h“I MANTAQWA”. Regional Symbols have 2 (two) part: a.
Shape of picture: 1.
Dome of Mosque; typify of Banten people that religious.
2.
Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten people.
3.
Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express Banten people have highest spirit to realize madani people, and objective which always constantly with percept Allah Swt. The tower of mosque also typify culture and history of Banten that staple at opinion of kingdom era (kesultanan)
4.
White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first port of world culture and economic, and international traffic to global era.
5.
17y e l l owpa ddy ’ sa nd8whi t ec ot t ons ,t y pi f yBant e nPr ov i nc e is an agriculture area that adequate, cloths, food, amount of paddy ’ sandc ot t onse v i nc eo ut c omede c l ar at i onofRe pu b l i c of Indonesia, August 17, 1945.
6.
Black grey mountain, typify the natural resources and texture of land that quite surge legible prevail.
7.
One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose protected in the world, typifies the people never surrender in justice the trough and protected by the law.
Banten Dalam Angka 2005
xxx
Arti Lambang
8.
Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that affluent of ocean resources reflects the history and advantage in the future of Banten as a port of international trade.
9.
10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince industries sectors.
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored white, and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic spirit for gain aspire. The number of 8, 9, and 10 have meaning of institution of Banten Province has ever born at October 17, 2000 that legitimated with Act Number 23 year 2000. 11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and tightly of unity of integrate and heterogeneous of Banten people. 12. Wor dofs y mbol s“I MANTAQWA”asanv i lf oundat i on to gain Banten, onward and welfare (Darussalam). b.
The meaning of symbol colors. 1.
Red, typify courage base on by the truth.
2.
White, typify the purification, wise and tactful.
3.
Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness, glory and intelligent.
4.
Black, typify strengthen, strongly and resoluteness.
5.
Grey, typify firmness
6.
Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement and calm.
7.
Green, typify fertile.
8.
Brown, typify prosperity
Banten Dalam Angka 2005
xxxi
Sejarah Singkat Banten
SEJARAH SINGKAT BANTEN
Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini.
Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.
Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak
merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara.
Tahun 1524 –1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Isalm di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 –1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad Ra f i ’ u ddi n( 1813–1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah.
Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten. Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten.
Banten Dalam Angka 2005
Namun ternyata
xxxii
Sejarah Singkat Banten
perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum bisa direalisir. Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten. Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman
Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.
Sumber: Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya Provinsi Banten 1953 –2000 oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri.
Banten Dalam Angka 2005
xxxiii
Sejarah Singkat Banten
Brief History of Banten Province
Banten is the name of the area has been know since 14 century. In the beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of Majapahit with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time, Kingdom of Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power in Nusantara (Indonesia). In 1524 –1525 Moslem traders came to Bnaten and that time; begin of Islam religious growth in Banten. In about two century later, regency (Kadipaten) of Banten has been build at Surasowan in October 8, 1526. In 1552 -1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan become the first leader (Sultan) of Baneten. At that time the government of Sultan has begun which finally Sultan MuhammadRaf i ’ u dd i n( 1813–1820) is the 20th Sultan with all the people of Banten attack for the illegal government. But war of Banten forever until the illegal government goes out from Banten. Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a Banten province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made committee of Banten Province at Serang regency. In the meeting between Committee of Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a frame of Banten province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has declared the Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to build the province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of Banten Province can not release yet. In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government) has issue by central government. In July 18, 1999 there was declaration of
Banten Dalam Angka 2005
xxxiv
Sejarah Singkat Banten
Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province. After through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great meeting of legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of Banten Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of Banten Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid affirms the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November 18, 2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H. Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H. Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah as Vice Governor.
Source: Drs. E. Iwa Tuskana Supandri, Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbetuknya Provinsi Banten 1953 - 2000. .
Banten Dalam Angka 2005
xxxv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Mengingat :
Banten Dalam Angka 2005
bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b.
bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Statistik yang baru;
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
xxxvi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1.
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.
2.
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.
3.
Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4.
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yamng bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.
6.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
7.
Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
Banten Dalam Angka 2005
xxxvii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 8.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik. 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga berasaskan : Banten Dalam Angka 2005
xxxviii
UU No. 16 Tahun 1997
a.
keterpaduan;
b.
keakuratan; dan
c.
kemutakhiran.
Statistik
Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk : a.
mendukung pembangunan nasional;
b.
mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
d.
Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas: a.
statistik dasar;
b.
statistik sektoral; dan
c.
statistik khusus.
Banten Dalam Angka 2005
xxxix
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 6 (1)
Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang. Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a.
sensus;
b.
survei;
c.
kompilasi produk administrasi; dan
d.
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8
(1)
(2)
Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi: a.
sensus penduduk;
b.
sensus pertanian; dan
c.
sensus ekonomi.
Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 9
Banten Dalam Angka 2005
xl
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
(1)
Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.
(2)
Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. Pasal 10
(1)
Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2)
Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undangundang.
BAB IV PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1)
Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara: a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banten Dalam Angka 2005
xli
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12 (1)
Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik memperoleh data dengan cara:
sektoral,
instansi
pemerintah
a. survei; b.
kompilasi produk administrasi; dan
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3)
Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.
(4)
Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan. Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13
(1)
Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara: a. survei; b. kompilasi produk administrasi; dan c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banten Dalam Angka 2005
xlii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 14 (1)
Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan.
(2)
Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat: a. judul; b.
wilayah kegiatan statistik;
c. objek populasi; d.
jumlah responden;
e. waktu pelaksanaan; f.
metode statistik;
g.
nama dan alamat penyelenggara; dan
h.
abstrak.
(3)
Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
(4)
Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) (2)
Badan berwenang mengumumkan hasil statistik diselenggarakannya. Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.
Banten Dalam Angka 2005
yang
xliii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI KOORDINASI DAN KERJA SAMA Pasal 17 (1)
Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
(2)
Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
(3)
Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4)
Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 18
(1)
Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik
Banten Dalam Angka 2005
xliv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.
Banten Dalam Angka 2005
xlv
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1)
Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
(2)
Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25. Pasal 27
Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1)
Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
(2)
Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.
(3)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 29
(1)
Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.
(2)
Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30
Banten Dalam Angka 2005
xlvi
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
(1)
Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral.
(2)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung pembangunan Nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut: a.
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik;
b.
mengembangkan statistik sebagai ilmu;
c.
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik;
d.
mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
Banten Dalam Angka 2005
xlvii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
e.
mengembangkan sistem informasi statistik;
f. g.
meningkatkan penyebarluasan informasi statistik; meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; dan
h.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33
Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 36 (1)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
(2)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Banten Dalam Angka 2005
xlviii
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) (2)
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
Banten Dalam Angka 2005
xlix
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (Ttd) SOEHARTO
Banten Dalam Angka 2005
l
UU No. 16 Tahun 1997
Statistik
Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Ttd) MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39 Salinan sesuai dengan aslinya
Salinan sesuai dengan salinan aslinya
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan
BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi
(Ttd)
(Ttd)
Lambock V. Nahattands
Pietojo, MSA
Banten Dalam Angka 2005
li
Law of Number 16 of 1997
Statistics LAW OF REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 16 OF 1997 ON STATISTICS
WITH THE MERCY AND COMPASSION OF THE ONE ONLY GOD THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Considering :
In View of :
a.
That a statistics are important of planning, Implementation, Monitoring and evaluation of various activities is every aspect of the community, nation, state in the context of national development , as the implementation of Panacea, which aims to promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as stated in the preambule to the constitution of 1945;
b.
That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to create a reliable, effective, and efficient National statistics System;
c.
That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of 1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent developments, community demands, and the requirement of national development;
d.
That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is demand necessary;
Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.
With the Approval of: THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL OF THE INDONESIA DECREES: To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS CHAPTER I GENERAL PROVISIONS Article 1 In this law : 1.
Statistics are the obtained by collection
Banten Dalam Angka 2005
lii
Law of Number 16 of 1997
Statistics
2.
preparation, presentation and analysis, and is system which regulates the connection between elements of statistics collection.
3.
Data are information in the form of numbers which concern the special characteristics of population.
4.
The National Statistics System is an institution consisting of parts which are interlinked in an order manner to form a totality in statistical collections.
5.
Statistic activities are measures directed towards providing and disseminating data, advancing the science of statistics, and eventually developing a national statistics system.
6.
Basic statistics are statistics utilized for a broad range of (Both government and community) Purpose, which have cross-sectoral characteristics, are on a nation and macro scale, and will be the responsibility of the agency.
7.
Sectoral statistics are statistics utilized to satisfy the need of particular institution in on effort to perform the duties of the administration and to further development, the primary duty of the institution in question.
8.
Special statistics are statistics utilized to fulfill The specific need of business, education, socioculture, and community interest, undertaken by non government institution, organizations, individuals, and/or other parts of the community.
9.
A census is a data collected by enumerating a census of all population units in the entire territory of the republic of the Indonesia to determine the characteristic of population at a given time.
10. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the characteristics of a population at a given time. 11. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing data from administrative records available from the government and/or community. 12. The agency is the BPS –Statistics Indonesia. 13. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions, non government institutions, organization, individuals, items, and so on. 14. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population. 15. A synopsis is an outline of a statistical collection. 16. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community. 17. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.
18. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical activity.
Banten Dalam Angka 2005
liii
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER II. PRINCIPLES, DIRECTION, AND AIMS Article 2
In addition to the basic principles of national development, this law based on : a.
Integrity;
b.
Accuracy; and
c.
Currency. Article 3
Statistical activities should : a.
support national development;
b.
develop a reliable, effective, and efficient national statistics system;
c.
increase public awareness of the significance and function of statistics; and
d.
support development of science and technology. Article 4
Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.
CHAPTER III. TYPE OF STTISTICS AND METHOD OF DATA COLLECTION Part one Types of statistics Article 5 Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types: a.
basic statistics;
b.
sectoral statistics; and
c.
special statistics. Article 6
(1)
Basic statistics and sectoral statistics are available for public utilization unless it is specified otherwise in prevailing legislation.
Banten Dalam Angka 2005
liv
Law of Number 16 of 1997 (2)
Statistics
Every individual has equal opportunity to access and make use of special statistics but must maintain regard for the legally protected right of a person or an institution.
Part two Data Collection Methods Article 7 Statistics are collected by : a.
census;
b.
survey;
c.
the compilation of administrative products; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology. Article 8
(1)
(2)
Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by the agency, and will consist of : a.
a population census;
b.
an agricultural census; and
c.
an economic census.
Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section further regulated in a government regulation.
(1)will be
Article 9 (1)
Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in order to obtain detailed data.
(2)
Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them. Article 10
(1)
Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by utilizing various documents from administrative records.
(2)
Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise.
(3)
Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual or an institution.
Banten Dalam Angka 2005
lv
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER IV. STSTISTICS COLLLECTION Part one Article 11
(1)
The Agency is responsible for basic statistics collection.
(2)
When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by : a.
census;
b.
survey;
c.
compilation of administrative product; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology.
Part two Sectoral Statistics Article 12 (1)
A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its duties and function, either independently or in cooperation with the agency.
(2)
When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by: a.
survey;
b.
compilation of administrative products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology.
(3)
Sectoral statistics must be collected in cooperation with the agency when the statistics can only be obtained by census and need to be collected on a national scale.
(4)
The results of sectoral statistics activity when carried out by a government institution on its own must be submitted to the agency.
Part Three Specials Statistics Article 13 (1)
Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a cooperation with the agency.
Banten Dalam Angka 2005
lvi
Law of Number 16 of 1997 (2)
Statistics
The community may collect special statistics as referred to in section (1) by: a.
Survey;
b.
The compilation of administration products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology Article 14
(1)
In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13 section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as undertaken when completed.
(2)
The synopsis referred to in section (1) should contain: a.
a title;
b.
the are where statistical activities where conducted;
c.
the population;
d.
the number of respondents;
e.
the time taken;
f.
the statistical method;
g.
the name address of the conductor of statistics activities; and
h.
an abstract.
(3)
The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed convenient for the conductor of the statistical activity.
(4)
The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics which are used to fulfill internal requirement.
CHAPTER V. PUBLICATION AND DISEMINATION Article 15 (1)
The agency may publish the statistics it has collected.
(2)
The statistics are to be published in the official Statistics News Article 16
The agency is to disseminates the statistics it has collected.
Banten Dalam Angka 2005
lvii
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER VI. COORDINATION AND COOPERATION Article 17
(1)
The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and regional levels.
(2)
In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition classifications, and measurements.
(3)
The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied.
(4)
The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a presidential Decree. Article 18
(1)
There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions in accordance with prevailing legislation.
(2)
The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government institution, or the Indonesian community.
CHAPTER VII. RIGHT AND OBLIGATIONS Part one Conductor of Statistic Activities Article 19 The conductor of statistical activities may obtain information from respondents on the characteristics of every population which is the object of the research. Article 20 In accordance with prevailing legislation, the conductor of statistical activities must provide equal opportunity to access available statistics. Article 21 The conductor of statistical activities must ensure the confidentiality of the information obtained from respondents.
Banten Dalam Angka 2005
lviii
Law of Number 16 of 1997
Statistics Part two Enumerator Article 22
Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain necessary information. Article 23 Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team. Article 24 Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also apply to enumerators. Article 25 Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.
Part three Respondents Article 26 (1)
Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is collecting basic statistics.
(2)
Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of article 25. Article 27
Every respondent must provide the required information when the Agency is collecting basic statistics.
CHAPTER VIII. INSTITUTIONAL ISSUES Article 28 (1)
The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to the president.
(2)
The Agency has regional representatives vertically.
(3)
St i p ul a t i onsr e gar d i n gt h eAge nc y ’ sd ut i e s ,f un c t i o n,or ga n i z a t i o na ls t r u c t ur e ,a n dwor k i n g procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree.
Banten Dalam Angka 2005
lix
Law of Number 16 of 1997
Statistics Article 29
(1)
The government will establish a statistics community forum which will provide advice on statistics to the Agency.
(2)
The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure. Article 30
(1)
A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to collect sectoral statistics.
(2)
The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing legislation.
(3)
When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations development.
CHAPTER IX. GUIDANCE Article 31 The Agency will cooperate with government institution and the community to guide the statistics c o l l e c t i n gb od yan dt hec ommun i t y ,i nor d e rt of ur t he ri nc r e as et h ec ommun i t y ’ sc on t r i b ut i o nst o, and appreciation of statistic, to develop a National Statistic System, and to support national development. Article 32 The Agency should provide guidance as referred to in article 31, by: a.
increasing the capabilities of the human resources used in statistics collections;
b.
developing statistics as a science;
c.
increasing mastery of science and technology which can support statistics collections;
d.
creating conditions that support the necessary standardization and development of concepts, definitions, classifications, and measurements in cooperation with other statistics collectors;
e.
developing an information statistic system;
f.
improving the dissemination of statistical information;
g.
increasing the ability to use and utilize statistics to support national development; and
Banten Dalam Angka 2005
lx
Law of Number 16 of 1997 h.
Statistics
promoting public awareness of the significance and function of statistics. Article 33
The guidance directive referred to in article 31 will be further regulated in a government regulation.
CHAPTER X. CRIMINAL PENALTIES/PROVISIONS Article 34 Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp. 50.000.000 Article 35 Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000. Article 36 (1)
any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year or a fine not exceeding Rp 25.000.000.
(2)
any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000. Article 37
Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000. Article 38 Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000. Article 39 Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000. Article 40 (1)
The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and article 39, are crimes.
(2)
The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.
Banten Dalam Angka 2005
lxi
Law of Number 16 of 1997
Statistics CHAPTER XI. TRANSITIONAL PROVISION Article 41
All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on Statistics remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by, this Law or any subsequent legislation.
CHAPTER XII. CLOSING PROVISIONS Article 42 When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics will be invalid. Article 43 This Law will taken effect on hen date in is enacted. In order for every individual to know of this law, this legislation must be published in this state gazette of the Republic of Indonesia.
Ratified in Jakarta on May 19, 1997 The President of Republic of Indonesia Signed
SOEHARTO Promulgated in Jakarta On may 19, 1997 THE MINISTER /ATATE SECRETARY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Signed
MOERDIONO
Banten Dalam Angka 2005
lxii
Law of Number 16 of 1997
Statistics
STATE GAZATTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF 1997 NUMBER 39 Copy of original text
SECRETARY OF THE CABINET OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Head of the bureau of
Copy of original text
BPS - STATISTIC INDONESIA head of the bureau of Personnel and organization,
law and regulations, signed
Lambock V. Nahattands
Banten Dalam Angka 2005
signed
Pietojo, MSA
lxiii
Daftar Isi
DAFTAR ISI CONTENTS
Halaman Page Peta Administrasi Provinsi Banten Admi ni s t r at i o nMa po fBan t e nPr o v i n c e……………………………………
iii
Kata Pengantar Pr e f ac e………………………………………………………………………….
ix
Sambutan Gubernur Banten For e wor do fTheGov e r n oro fBa nt e n ……………………………………….
xi
Sambutan Kepala Bapeda Provinsi Banten …………………. . Foreword of The Bapeda of Banten Province
xiii
Lambang Banten Log oofBan t e n…………………………………………………………………
xv
Sejarah Singkat Banten ………………………………. . . History of Banten
xxxii
Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik Lawo fNumbe r1 6of1 9 97o nSt at i s t i c s……………………………………
xxxvi
Daftar Isi Co nt e n t s…………………………………………………………………………
lxiv
Daftar Gambar Li s tofFi g ur e s………………………………………………………………….
lxvii
Daftar Tabel List of Ta bl e s………………………………………………………………….
lxix
Penjelasan Umum Ex p l a n at or yNot e s…………………………………………………………… Bab I. Kondisi Geografis dan Iklim Geography and Climate Situation ………………………………………………………… Bab II. Pemerintahan Gov e r nme nt…………………………………………………………………… Bab III. Penduduk dan Tenaga Kerja Po p ul at i o na ndMan p owe r………………………………………… 3.1. Penduduk Po pu l a t i o n………………………………………………………………… 3.2. Tenaga Kerja Ma n po we r………………………………………………………………… Banten Dalam Angka 2005
lxxxvii
1
13
31 36 43
lxiv
Daftar Isi Bab IV. Sosial S oc i a l………………………………………………………………… 4.1. Pendidikan Ed uc at i on………………………………………………………………… 4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana He a l t ha ndFami l yPl a n ni n g…………………………………………… 4.3 Perumahan dan Lingkungan Housing and Env i r o nme nt………………………………………………. 4.4. Sosial Lainnya Ot he rS o c i alMat t e r s……………………………………………………. Bab V. Pertanian Agr i c ul t ur e…………………………………………………………… 5.1. Pertanian Tanaman Pangan Fo o dCr o ps……………………………………………………………… 5.2. Perkebunan Es t at eCr o ps……………………………………………………………. 5.3. Kehutanan For e s t r y………………………………………………………………. . 5.4. Peternakan Ani malHus b an dr y……………………………………………………… 5.5. Perikanan Fi s h e r y…………………………………………………………………… Bab VI. Industri Pengolahan, Penggalian, dan Energi Manufacturing, Quarrying, Energy …. . 6.1. Industri Pengolahan Ma n uf ac t u r i ng…………………………………………………………… 6.2. Penggalian Qu ar r y i n g…………………………………………………………………
73 74 78 83 85
129 131 133 134 135 136
193 195 198
6.3. Listrik dan Air Minum Electricity and Drinking Water ………………………. . Bab VII. Perdagangan, Hotel dan Pariwisata Tr a de ,Hot e la ndTo ur i s m…………………………………………. 7.1. Perdagangan Tr ad e………………………………………………………………………. . 7.2. Hotel dan Pariwisata Hot e la ndTo ur i s m………………………………………………………. . Bab VIII. Perhubungan Tr a ns p or t a t i on……………………………………………………. . 8.1. Perhubungan Darat La ndTr a ns por t a t i o n……………………………………………………. . 8.2. Perhubungan Udara
198
221 223 224
251 253
Air Transportation ………………………………. . . 8.3. Perhubungan Laut
256
Sea Transportation ………………………………. .
258
Banten Dalam Angka 2005
lxv
Daftar Isi Bab IX. Keuangan dan Harga-harga Fi n an c ea n dPr i c e s…………………………………………………. 9.1. Investasi I n v e s t me nt…………………………………………………………………. 9.2. Indeks Harga Konsumen Co ns umme rI nd e xPr i c e…………………………………………………. 9.3. Harga-harga dan Indeks Harga Pr i c e s………………………………………………………………………
Bab X. Pendapatan Regional Re g i o n alI nc ome………………………………………………………
287 289 291 292
347
Bab XI. Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk Fo o dAv a i l a bi l i t ya ndPo p ul a t i onEx pe n di t ur e…………………. 11.1. Ketersediaan Pangan
371
Food Availability ………………………………. . . 11.2. Pengeluaran Penduduk
373
Population Expenditure …………………………… 11.3. Lainnya Ot he r s…………………………………………………………………….
Banten Dalam Angka 2005
373 374
lxvi
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR LIST OF FIGURES Halaman Page
Grafik 3.1.
Perkembangan Jumlah Penduduk Banten Tahun 1961-2004 …………
49
Grafik 3.2.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten, Tahun 1961-2004
49
Grafik 3.3.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK Kabupaten/Kota Di Banten .
50
Grafik 3.4.
Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Ut a ma……………………………………………………………………
50
Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin Tahun 2004 ………………………………………………. . .
87
Grafik 4.2.
Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, Tahun 2004 ………….
87
Grafik 4.3.
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun 2004 …………………….
88
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi menurut Jenis Kejahatan Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, Tahun 2003 dan 2004 ……………
88
Grafik 4.1.
Grafik 4.4.
Grafik 5.1.
Luas Panen Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 ( Ha )……………………………………………………………………. . .
137
Produktivitas Padi Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 ( Kui nt a l / Ha )……………………………………………………………. .
137
Produksi Melinjo Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 (Ribu ton) ………………………………………………………………….
138
Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Tahun 2004 (Ton) ……………………………………………………………. .
138
Grafik 6.1
Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 –2003
201
Grafik 6.2.
Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2003 …………………………………………. . .
201
Grafik 5.2.
Grafik 5.3.
Grafik 5.4.
Grafik 6.3 Grafik 6.4 Grafik 7.1.
Grafik 7.2.
Grafik 8.1.
Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2001-2005............. Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2005............................................................................................................ Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2004-2005 ………………………………………………. . . Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2004 -2005…………………………………………………….
202 202 226
226
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten
Banten Dalam Angka 2005
lxvii
Daftar Gambar Tahun 2005 ……………………………………………………………. . .
259
Grafik 8.2.
Banyaknya Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2004 ……. .
259
Grafik 8.3.
Banyaknya Barang dan Pos Paket yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno Hatta 2003-2005 …………………………………………. .
260
Grafik 8.4.
Banyaknya Surat Yang Dikirim Menurut Jenis Surat 2005 …………….
260
Grafik 9.1.
Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara Tahun 2004 ……. . .
294
Grafik 9.2.
Inflasi Kota Serang Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2004 ……………………………………………………………………. . .
294
Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku
354
Grafik 10.1.
Tahun 2005 …………………………………………………………… Grafik 10.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 20012005 ………
Banten Dalam Angka 2005
354
lxviii
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL LIST OF TABLES Halaman Page BAB I
:
KONDISI GEOGRAFIS DAN IKLIM GEOGRAPHICAL SITUATION AND CLIMATE
1.1.
J a r a kAnt a rKo t adiBa nt e nda nSe ki t a r ny a ……. Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby Keadaan Iklim diBa n t e n……………………………. . Condition of Climate in Banten Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di St a s i u nOBS………………………………………. Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2005 Rata-Rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin di Stasiun OBS Average of Rainfalls, Relative, Humidity, Wind Velocity at Observation Station 2005 Ke a da a nMus i mKe ma r a ud iBa nt e n ………………… Situation of Dry Season in Banten Ke a da a nMus i mPe ng h uj a nd iBa n t e n ………………. Situation of Rainy Season in Banten Luas Tanah dan Penggunaanya Menurut Kabupaten/Kota Land Area and its Usage by Regency/Municipality 2005
1.2. 1.3.
1.4
1.5. 1.6. 1.7.
BAB II
:
PEMERINTAHAN GOVERNMENT
2.1.
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten 2005…………………………………………………. . . Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten 2005…… Number of Villages by Classification in Banten Jumlah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Menurut Ka t e g o r idiBa nt e n20 0 4…………. Number of LKMD by Category in Banten Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Klasifikasi di Banten 2005 …………………. . . Number of Civilian Reserve Personnel by Classification in Banten Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Jenis Partai dan Jenis Kelamin di Banten 2005 …………… Number of Parliament by Political Party and Sex of Banten Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2005 ………. . Number of Parliament by Faction and Sex of Banten
2.2. 2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
Banten Dalam Angka 2005
6 7
8
9
10 11
12
17
18 19
20
21
22
lxix
Daftar Tabel 2.7.
2.8. 2.9
2.10
2.11
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten 2005………… Number of Parliament by Faction and Sex of Banten Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten 2005…. . . . . Number of Parliament Decrees of Banten Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS) Menurut Perndidikan 2005 ………………………. . Number of Local Government Employees by Education Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Perndidikan dan Jenis Kelamin 2005………………………. . Number of Local Government Employees by Education and Sex Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Unit Kerja dan Jenis Kelamin 2005 ………………………. . Number of Local Government Employees by Unit and Sex
BAB III
:
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA POPULATION AND MANPOWER
3.1.
:
PENDUDUK POPULATION
3.1.1.
Perkembangan Penduduk di Banten 1961 - 2005…. . . . . Number of Population in Banten Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten 1961-2005…. Population Growth Rate in Banten Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Banten 2005……………. . . ………… Number of Household and Population by Sex in Banten Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Ne g a r aAs i ngLa i nny ad iBa nt e n2 0 0 0……. . . ……… Number of Chinese and Other Aliens in Banten Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km2 dan Per Rumah Tangga di Banten 2005……………. ………. . Region Area, Population Average Per Square Km and Per Household in Banten Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Banten i Banten 2005……………. ………. . Number of Population by Age Group and Sex Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Banten 2005-20 0 8……………. . …………. Projection of Male Population by Age Group in Banten Proyeksi Penduduk Menurut Kab/Kota di Banten 2005-2008…………………………. . ……. Projection of Population by Regegency / Municipality in Banten Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten 1990-2005 Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten
3.1.2. 3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
3.1.6.
3.1.7.
3.1.8.
3.1.9.
Banten Dalam Angka 2005
23 24 25
26
27
51 52
53
54
55
56
57
58
59
lxx
Daftar Tabel 3.1.10.
3.1.11
3.2.
Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kabupaten/ Kota di Banten 1990-2005……… Sex Ratio of Population by Regency/Municipality in Banten Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005 ………………………………………… Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten
:
TENAGA KERJA MANPOWER
3.2.1.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten /Kota di Banten 2005………………. …………… Labor Force Participation Rate of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Banten 2005……………… Number of Population Aged 10 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Penduduk 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Banten 2005………………………………. …. . Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Lapangan Usaha di Banten 20 0 4………………………………. . . …… Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Banten 2005…………………. . . ………. . . Population 10 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten 2005……. . . Population 10 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
3.2.5.
3.2.6.
BAB IV
:
SOSIAL SOCIAL
4.1.
:
PENDIDIKAN EDUCATION Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah
4.1.1. Banten Dalam Angka 2005
60
61
62
63
64
66
68
69
lxxi
Daftar Tabel Menurut Jenis Kelamin di Banten 2005……………. . Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Banten 2005……………………………………… Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Banten 2005……………………………………. . Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Banten 2005…………………… Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Ti ng ka tAt a sdiBa n t e n………………………………. . Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Banten 2005…………. Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Jumlah Perrguruan Tinggi di Banten 2005…………. Number of University in Banten Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/ Kota di Banten 2005 ………………………………………… Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan abupaten/Kota di Banten 2005……………………………… Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten
4.1.2.
4.1.3.
4.1.4.
4.1.5.
4.1.6.
4.1.7. 4.1.8.
4.1.9.
4.2.
:
4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.2.4.
Banten Dalam Angka 2005
89
90
91
92
93
94
95 96
98
KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA HEALTH AND FAMILY PLANNING Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur di Banten 2005……………………………………. . …. Number of Hospitals and Beds in Banten Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Banten 2005……………………………. . Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten 2005…………………… Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Banten 2005………………………………………… Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten
99
100
101
102
lxxii
Daftar Tabel 4.2.5.
4.2.6. 4.2.7.
4.2.8.
4.2.9.
4.3.
:
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HOUSING AND ENVIRONMENT
4.3.1.
Penguasan Bangunan Tempat Tinggal Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Banten 2005………… Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Lua sLa nt a iRuma hd iBa nt e n2 00 5………… Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota da nSumbe rAi rMi n umd iBa nt e n2 0 05 ……………… Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten
4.3.2.
4.3.3
4.4.
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Banten 2005……. . . Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Jumlah Penyalur Obat di Banten 2005…. . . … Number of Medicine Distributors in Banten Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan di Banten 2005…. Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Banten 2005……………………. . Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Banten 2003-2005…………………… Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten
:
SOSIAL LAINNYA OTHER SOCIAL MATTERS
4.4.1.
Rekapitulasi Produksi Sertifikat Oleh Badan Pe r t a na ha nNa s i o n a ld iBa nt e nHi ng g a2 0 03…. . . … Production of Sertificate by National Land Affair Board in BantenUntil Jumlah PPAT dan Penerbitan Akta di Banten 20 0 3…………………………………. . . . Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut J e ni sKe j a ha t a ndiWi l a y a hBa nt e n2 0 05 …………… Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten
4.4.2.
4.4.3.
Banten Dalam Angka 2005
103
105
106
108
109
111
113
114
116
119
121
lxxiii
Daftar Tabel 4.4.4.
4.4.5 4.4.6.
4.4.7.
4.4.8.
4.4.9
4.4.10
Jumlah Masjid, Mushola, Gereja, Pura/Kuil dan Vihara Menurut Kabupaten/Kota Tahun 20 0 5………………………… Number of Mosque, Private Mosque,Churchand Temple by Municipality J uml a hPe nd u du kMe n ur u tAg a madiBa nt e n2 00 5…. . Number of Population by Religion in Banten Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji 2000- 2005……………………… Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota 2005………………………………… Number of Aplicantsfor Pilgrims by sex and Municipality Tingkat Usia Calon Jamaah 2005………………. . … Number of Pilgrims by Age Group Jumlah Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota 2005 …………………………… Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005 Number of Social Placed byReg/Mun in Banten
BAB V
:
PERTANIAN AGRICULTURE
5.1.
:
PERTANIAN TANAMAN PANGAN FOOD CROPS
5.1.1.
Luas Panen Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Banten 2005………………………………. . ……… Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten
122
123 124
125
126
127
128
139
5.1.2.
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……… Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency in Banten
141
5.1.3.
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……. . Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005 …. Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005 …. . Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten
144
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6.
Banten Dalam Angka 2005
149
146
147
lxxiv
Daftar Tabel
5.1.7.
5.1.8.
5.1.9.
5.1.10.
5.1.11.
5.1.12.
5.2.
2005…………………………………………. . . Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005…………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……. . Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency in Banten Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Banten 2005 …. . ………. . . . Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Tahunan di Banten 2005 …. . ………. . . . Harvested area, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Obat-obatan di Banten 2005………………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Medicine by Regency in Banten Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Hias di Banten 2005………………………. . Harvested Area, Productivity and Production of Decorated by Regency in Banten
:
TANAMAN PERKEBUNAN ESTATE CROPS
5.2.1.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Banten 2005……… Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
5.2.5.
5.2.6. Banten Dalam Angka 2005
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Banten 2005…………. . . . . Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Banten 2005 …………. Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Banten 2005 …………………. Area and Production of Rubber by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Banten 2005 ………………… Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
lxxv
Daftar Tabel
5.2.7.
5.2.8.
5.2.9.
5.3.
: 5.3.1. 5.3.2.
5.3.3.
5.4.
Kepemilikan di Banten 2005…………………. . Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Banten 2005…………. . . …. Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Banten 2005…………. . . …. Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Banten 2005…………. . . …. Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten KEHUTANAN FORESTRY Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten 2005 National Forest Area by Kind Luas Kawasan Negara Menurut Status dan BKPH di Banten 2005 National Forest Area by State Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Banten 2000-2005 Production and Value of Jati an Rimba Woods
159
160
161
162
163 164
165
:
PETERNAKAN ANIMAL HUSBANDRY
5.4.1.
Jumlah Ternak Menurut Jenis di Banten 2005……. … Number of Livestocks by Kind in Banten
166
5.4.2.
Jumlah Ternak Yang Masuk ke Banten 2005………. . Number of Livestock Inflow to Banten Jumlah Unggas dan Telur Yang Masuk ke Banten 2005 Number of Poultries and Eggs Inflow to Banten Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……………………………. . ………. . Population of Poultries in Banten Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005………………………………………… Production of Poultries in Banten Jumlah Ternak Yang Keluar dari Banten 2005………. . Number of Livestock Outflow from Banten Jumlah Unggas dan Telur Yang Keluar dari Banten 2005………………………………. . … Number of Poultries and Eggs Outflow from Banten Jumlah Ternak Sapi Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten 2004…………. .. Number of Slaughtered Cows by Status of Place in Banten Jumlah Ternak Kerbau Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten 2004………………. Number of Slaughtered Buffaloes by Status of Place in Banten
167
5.4.3. 5.4.4.
5.4.5.
5.4.6. 5.4.7.
5.4.8.
5.4.9.
Banten Dalam Angka 2005
168
169
170 171 172
173
174
lxxvi
Daftar Tabel 5.4.10.
5.4.11.
5.4.12.
5.4.
Jumlah Ternak Kambing Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten 2004…………. Number of Slaughtered Goats by Status of Place in Banten Jumlah Domba Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten 2004…………. . ……………. Number of Slaughtered Sheep by Status of Place in Banten Jumlah Ternak Babi Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten 2004 ……………. …. Number of Slaughtered Pigs by Status of Place in Banten
:
PERIKANAN FISHERY
5.5.1.
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten 2005………………………. . . Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten 2005…………………. . . … Value of Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten 2005……………………………………. …. Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten 2005 ………………………………………. Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Banten 2005………………………………………. . Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Pe r i ka n a nd iBa nt e n…………………………………. Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten
5.5.2.
5.5.3.
5.5.4.
5.5.5.
5.5.6.
BAB VI.
:
INDUSTRI, PENGGALIAN DAN ENERGY MANUFACTURING, QUARRYING, ENERGY
6.1.
:
INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING
6.1.1.
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Kabupaten/ Kota di Banten 2004……………. . . . . Number of Manufacturing and Man Power of Establishment by Regency/Municipality in Banten
6.1.2.
6.1.3. Banten Dalam Angka 2005
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2004……………. Value Input, Output and Added of Manufacturngi by Regency /Municipality in Banten Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut
175
176
177
178
181
184
187
188
189
203
204
lxxvii
Daftar Tabel
6.1.4.
6.2.
:
PENGGALIAN QUARRYING
6.2.1.
Produksi Bahan Galian Golongan-C Pada Perusahaan Pemegang SIPD di Banten 2005……. . Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD in Banten Produksi Bahan Galian Golongan-C Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……………………. Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Jumlah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Banten 2005…………………………………………. . Number of SIPD and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Jumlah SIPD dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/ Kota di Banten 2005………………. . Number of SIPD and Area by Regency/ Municipality in Banten
6.2.2.
6.2.3.
6.2.4.
6.3.
Golongan Industri di Banten 2004……………… Number of Manufacturing and Man Power Establishment by Industrial Group in Banten Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut golongan Industri di Banten 2004……………. . Value Input, Output and Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten
:
LISTRIK DAN AIR MINUM ELECTRICITY AND DRINKING WATER
6.3.1.
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten 2005 … Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten 2000-2005………………………………………. Number of Distribution Transformator in Banten Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik di Banten 2000-2005…………………………. . Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langanan, dan Daya Tersambung di Banten 2000-2005 Number of Villages, Customer, and Conection Power Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air Yang Dipakai di Banten 2003-2005………………………. . . . Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi Perusahaan Air Minum Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di Banten 2003-2005……………………………. ……. Number of Technical and Administration Worker
6.3.2.
6.3.3.
6.3.4.
6.3.5.
6.3.6.
Banten Dalam Angka 2005
209
211
208
209
210
211
212
213
215 216
217
218
lxxviii
Daftar Tabel
6.3.7.
6.3.8.
Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Banten 2005……… Number of Water Customer by type of Customer Group in Banten Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……… Number of Water Customer by Regency/Municipality of Customer Group in Banten
BAB VII.
:
PERDAGANGAN, HOTEL DAN PARIWISATA TRADE, HOTEL AND TOURISM
7.1.
:
PERDAGANGAN TRADE
7.1.1.
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan Utama di Banten 2005………………………… Volumeand Value of Export by Principal Ports Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan Utama di Banten. 2005 …………………………………. . Volume and Value of Import by Principal Ports Ekspor dan Impor Melaui Pelabuhan di Banten Menurut Bulan 2005 ………………. . Export dan Import of Banten Province by Month Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut Negara Tujuan 2005 …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Export from Banten by Destination Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Asal 2005……………………………. . Import from Banten by Source Ekspor Melalui pelabuhan di Banten Menurut Komoditi 2005…. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Export from Banten by Commodity Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten 2005……………………… Number of Restaurant in Banten Jumlah Desa yang Mempunyai Pasar di Banten 2005 Number of Villages Which Have Market
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.1.5.
7.1.6.
7.1.7
7.1.8.
7.2.
:
HOTEL HOTEL
7.2.1.
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……… Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005. . ………… Number of Hotels Rooms, and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/ Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……………….
7.2.2.
7.2.3.
Banten Dalam Angka 2005
219
220
227
228
229 230
231
233
235 236
237
238
239
lxxix
Daftar Tabel Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten 7.2.4.
7.2.5.
7.2.6.
7.2.7.
7.3.
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005…………………………………. . Number of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten Rata-rata Lamanya Menginap Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel di Banten 2005 Average Length of Stay of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel di Banten 2005 ……………………………. . . . Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by Regency/Municipality in Banten Persentase Pemakaian Tempat Tidur pada Hotel di Banten 2005 …………………………………. . . Percentage of Beds Sold of Hotel by Regency/Municipality in Banten
:
PARIWISATA / TOURISM
7.3.1.
Jumlah Obyek Wisata Menurut Lokasi di Banten 2005 …………………………………… Number of Tourism Object by Location in Banten Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Banten/ Number of Museum, Old Site and History Building 2005
7.3.2
7.3.3.
7.3.4.
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Banten 2005……. . . Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Jumlah Unit Wisata,Pengunjung, dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota dan Obyek Wisata di Banten 2005 ……………………………………………. Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten
BAB VIII.
:
PERHUBUNGAN TRANSPORTATION
8.1.
:
PERHUBUNGAN DARAT LAND TRANSPORTATION
8.1.1.
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Banten 2005 ……………………. …………. Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Banten 2005
8.1.2. Banten Dalam Angka 2005
240
241
242
243
244
245
246
247
261
262
lxxx
Daftar Tabel
8.1.3. 8.1.4. 8.1.5.
8.1.6.
8.1.7.
8.1.8
8.1.9.
8.1.10.
8.1.11.
8.1.12.
8.2.
Data of National and Province Authority Road in Banten Daftar Penetapan Kelas Jalan di Wilayah Banten 2005 List of Road Classification in Banten Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten 2005 …. . . . Number of Vehicles in Banten Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Wilayah Banten 2005.... Number of Driving Certificate Was Produced by Police of Banten Region Banyaknya Penerbitan STNK oleh Polwil Banten 2005 …………………………………. . Number of STNK Issued by Polwil Banten Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten 2005 ... Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten 2000-2005……. Material Lost Estimation of Accident in Banten Police Region Jumlah Penumpang PT. KAI Daop I Jakarta di Wilayah Banten 2005………………………. . . Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta di Banten 2005 ……………………………………. Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat 2005…………………………………………. Traffics of Train Passengers at West Exploitation Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI 2005 ………………………. Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI
:
PERHUBUNGAN UDARA AIR TRANSPORTATION
8.2.1.
Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Banten 2005………………………… Number of Domestic Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno –Hatta 2005……………. Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 2005 ……………………………………. . . . . Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta
8.2.2.
8.2.3.
8.2.4.
Banten Dalam Angka 2005
267 268
269
270
271
272
273
275
276
277
278
279
280
281
lxxxi
Daftar Tabel 2005 ……………………………. . . . . Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2003 8.3.
:
PERHUBUNGAN LAUT SEA TRANSPORTATION
8.3.1.
Data Angkutan Penyebrangan di Banten 2000-2005…. . Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten Data Operasional Pelabuhan di Banten 2005…… Operational Data of Port in Banten
8.3.2.
8.4.
:
KOMUNIKASI COMMUNICATION
8.4.1.
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Banten 2005…. . Number of Mail R eceived and Sent by Kind
BAB IX.
:
KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES
9.1.
:
INVESTASI INVESTMENT
9.1.1.
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005……. Recapitulation of Approval and Realization of Foreign Investment by Regency/Municipality in Banten Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten/Kota di Banten 2005 Recapitulation of Approval and Realization of Domestic Investment by Regency/Municipality in Banten Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Banten 2005………………………. Rank of Foreign Investment Planning Value by Origin Country in Banten Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Banten 2005……………………. Foreign Investment Value by Sector in Banten Nilai Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Banten 2005 ……………………. Domestic Investment Planning Approval by Sector in Banten Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten 2001- 2005 ……. . Recapitularion and Realization of Budgeted Government Revenues and Expenditures (Juta/Million Rp) Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Bant e n2 00 4…………………………………………. . Budgeted and Actual Government Routine Expenditures (Juta/Million Rp)
9.1.2.
9.1.3.
9.1.4.
9.1.5.
9.1.6.
9.1.7.
Banten Dalam Angka 2005
282 284
285
295
296
297
298
299
300
301
lxxxii
Daftar Tabel 9.1.8.
9.2.
:
PENERIMAAN PAJAK DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TAX AND ACTUAL REVENUE
9.2.1.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota 2005……. . . Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality
9.2.2.
9.2.3.
9.2.4.
9.3.
Reaalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak 2005 ………………… Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tingkat I Banten Menurut Komponen Penerimaan 2005 Actual Revenues of Banten First Level Local Government by Kind of Revenue
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C &Retribusi Lainnya) 2005 Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions)
:
HARGA-HARGA PRICES
9.3.1.
Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia 1999-2005…………. Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia 1999 –2005 Indeks Harga Konsumen Kota Serang/Cilegon (1996=100) Menurut Bulan 2005 ……………………. . Consumer Price Index (1996 =100) of Serang/Cilegon by Month Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan 2005…. . . Inflation Rate of Serang/Cilegonby Month Perkembangan Harga Gabah dan Beras Menurut Bulan di Banten 2005………………………… Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten
9.3.2.
9.3.3. 9.3.4.
9.4.
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten 2005………………………………… Budgeted and Actual Government Cost (Juta/Million Rp)
:
ASURANSI DAN BANK INSURANCE AND BANK
9.4.1.
Jumlah Peserta, Nilai PremiYang di Terima dan Nilai Klaim Yang dibayar oleh PT. TASPEN di Banten Menurut Bulan 2005…………………………………. Number Client, Value of Received Premium and Value of Paid Claim by PT. Taspen by Month in Banten Possisi Dana Simpanan Rupiah Dana Valuta Asing Bank umum Menurut Daerah Tingkat II, Jeenis Valuta dan Jenis Simapanan 2005……………………………. .
9.4.2.
Banten Dalam Angka 2005
302
303
304
305
306
307
309
311 313
314
315
lxxxiii
Daftar Tabel
9.4.3.
9.4.4.
9.4.5.
9.4.6.
BAB X.
:
10.1.1
10.1.2.
10.1.3.
10.1.4.
10.1.5.
10.1.6.
Banten Dalam Angka 2005
Comme r c i alBan k ’ sOu t s t a nd i ngFu n dsi nRu p i a ha nd Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and Ty peo fDe p os i t sBas e do nBa nk s ’ Of f i c eFu nds Location in Banten Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Daerah Tingkat II, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten 2005………………………………. Comme r c i alBan k ’ sOu t s t a nd i ngFu n dsi nRu p i a ha nd Foreign Exchange by Regions,Type of Currency and Ty peo fDe p os i t sBas e do nBa nk s ’ Of f i c eFu nds Location in Banten Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi 20032005………………………………………………. . Performance of cooperation Activity by Indicator of Production Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/Kota 2003-2005……………………… Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establisment and Municipality Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan di Banten 2001-2005 …………………. . Number of Commercial Bank Officesby Status in Banten PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PDRB Provinsi Banten ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2002-2005 …………………………. . . Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin PDRB Provinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut lapangan Usaha 2002-2005…………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price2000 by Industrial Origin Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha 2002-2005 …………. . Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price2000 by Industrial Origin Distribusi Persentase PDRB Provinsi Banten ADHB Menurut Lapangan Usaha 2002-2005………. . . Percentage distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2002-2005…………………………. Percentage Distribution of Gross Domestic Regional Product of Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten 2002-2005……………… Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten
329
343
344
345
355
357
359
361
363
365
lxxxiv
Daftar Tabel 10.2.1
10.2.2
10.3.1
10.3.2
PDRB Provinsi Banten ADH Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran 2002-2005 ……………………. . . Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Expenditure PDRB Provinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran 2002-2005………………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Expenditure PDRB Provinsi Banten ADH Berlaku Menurut Kabupaten/Kota 2003-2005……………………. . . Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Regency/ Municipality PDRB Provinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota 2003-2005………………………… Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Regency/ Municipality
BAB XI.
:
KETERSEDIAAN PANGAN DAN PENGELUARAN PENDUDUK FOOD AVAILABILITY AND POPULATION EXPENDITURE
11.1.
:
KETERSEDIAAN PANGAN FOOD AVAILABILITY
11.1.1.
Perkembangan Persediaan Pangan di Banten 2005 ..... Rice Stock in Banten Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Beras Dolog Wilayah I Banten 2005…………………………. . Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten
11.1.2.
11.2.
:
PENGELUARAN PENDUDUK POPULATION EXPENDITURE
11.2.1.
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan 2005 ……………. Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran Sebulan dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan 2005………………………………. Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten
11.2.2.
11.3.
:
LAINNYA OTHERS
11.3.1.
Gini Ratio Kabupaten/Kota 2001-2005………………. . Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten
Banten Dalam Angka 2005
367
368
369
370
375
376
378
380
382
lxxxv
Penjelasan Umum
Explanatory Notes
PENJELASAN UMUM EXPLANATORY NOTES
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut: Symbols which are used in this publication, are as follows:
Data belum tersedia Data not yet available
……………………
: …
Data tidak tersedia Data not available
……………………
: -
Data dapat diabaikan Data negligible
……………………
: 0
Tanda desimal Decimal point
……………………
: ,
Angka sementara Final
……………………
: *)
Angka sangat sementara Preliminary
……………………
: **)
Angka diperbaiki Revised figures
……………………
: r)
Angka perkiraan Estimated figures
……………………
: e)
Banten Dalam Angka 2003
lxxxvii
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Kondisi Geografis dan Iklim
Geography and Climate
Melalui Undang-undang no. 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 8.800,83 km2, terdiri empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang dan dua Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
Base on the act No. 23 year 2000, state of Banten residency of West Java change became Banten Province. Banten Province has area about 8.800,83 km2, that content four regencies namely Pandeglang, Lebak, Tangerang, and Serang, and two cities namely Tangerang and Cilegon.
Wilayah Provinsi Banten berada pada batas astronomis 10501’ 11” – 10607’ 12” BT da n 0 5 7’ 50”–701’ 1”LS,me mpu ny a i posisi strategis pada lintas perdagangan internasional dan nasional.
Banten Province occur at term astronomy about 10501’11”– 10607’ 1 2” Eas tLongi t ude and 507’ 50” –701’ 1” Sout h Lat i t ude , wield position is a strategy at internasional and national traffic.
Provinsi Banten mempunyai batas wilayah: a. Sebelah utara dengan Laut Jawa b. Sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. c. Sebelah selatan dengan Samudra Hindia d. Sebelah barat dengan Selat Sunda
Banten Province has boundaries: a. In the north are boundaries by Java Sea. b. In the east are boundaries by DKI Jakarta and West Java Province. c. In the south are boundaries by Hindia Ocean. d. In the West are boundaries by Sunda Strait.
Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari: a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri. b. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan.
While ecosystem of Banten Province is basicly content: a. Northern Beach environment that ecosystem of irigated rice field, region of population, and industries. b. Region of central Banten is rice field with limitation of irigation, and estate crops, little villages. Available of water is enough and stable.
Banten Dalam Angka 2005
3
Bab I
c.
d.
e.
f.
Kondisi Geografis dan Iklim
Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun-Kendeng hingga Malingping, Leuwi damar, Bayah berupa pegu nungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. Banten Bagian Barat (Saketi, DAS Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang – Aseupan dan Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman – Pandeglang dan Serang bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan (intensifikasikan) Ujung kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Sondaicus). DAS Cibaliung –Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum diman faatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya beru pa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produkrif.
Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret ) cuaca didominasi oleh angin barat (dari Sumatera, Samudra Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.
Banten Dalam Angka 2005
c.
d.
Available of water is enough and stable. Region of Halim-Kendeng throught Malingping, Leuwidamanr, Bayah are hills that relative hard to access, neverthless that have a natural resources. Region of West Banten (Saketi, DAS Cidano and about Karang mountain inclination – Aseupan, and Pulosari throught DAS Ciliman – Pandeglang and West Serang) that affluent concerning with water, are region that agriculture area.
e.
Ujung Kulon as Java rhinoceros (Rhini Sondaicus) National Park.
f.
Das Cibaliung –Malingping is area that water affluent, but does not use effectively and productively. The round are surge hills with estate crops and talun environment.
Climate of Banten is very influented by Monson trade and El Nino Billow. In raining season (November –March), West wind is dominating at Banten climate (from Sumatera, Hindia ocean beside South India) that conspire by wind from Asia that overreach South China Sea. At dry season (June – August) East wind is dominating at Banten.
4
Bab I
Pada musim kemarau (Juni– Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara, terlabih lagi bila berlangsung El Nino. Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 220 C dan 320 C, sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian antara 400 –1.350 m dpl mencapai antara 180 C –290 C.
Banten Dalam Angka 2005
Kondisi Geografis dan Iklim
That the reason of Banten region is undergoes aridity especialy at Northern Beach, and i t ’ sv e r yhar di fElNi nooc c ur s . Temperature at beach region and hills are about 220 C and 320 C, while temperature at mountain by altitude between 400 –1.350 m gains between 180 C –290 C.
5
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.1
Jarak Antar Kota di Banten dan Sekitarnya Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby (km)
Jakarta
Pandeglang
Rangkasbitung
Tigaraksa
Tangerang
Serang
Cilegon
Bekasi
Bandung
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
-
111
131
57
25
90
110
29
187
Pandeglang
111
-
20
25
86
21
41
140
298
Rangkasbitung
131
20
-
74
106
41
61
160
227
Tigaraksa
57
54
74
-
32
33
51
86
244
Tangerang
25
86
106
32
-
65
85
54
212
Serang
90
21
41
33
65
-
20
119
277
Cilegon
110
41
61
51
85
20
-
139
297
Bekasi
29
140
160
86
54
119
139
-
154
Bandung
187
298
227
244
212
277
297
154
-
Kota City
(1)
Jakarta
Banten Dalam Angka 2005
6
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.2
Keadaan Iklim di Banten Condition of Climate in Banten
Tipe Iklim Type of Climate (5)
No.
Nama Daerah / No.DPM Name of Region
Bulan Basah Wet Month
Bulan Kering Dry Month
(1)
(2)
(3)
(4)
a. Serang Selatan (DPM.2)
8 bulan
4 bulan
C1
b. Serang Utara (DPM.4)
3 bulan
9 bulan
D3
a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1)
9 bulan
3 bulan
B1
b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
9 bulan
3 bulan
C1
a. Sebagian besar Lebak (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
B1
b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
C1
c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
9 bulan
3 bulan
B1
4.
Kota Cilegon (DPM.4)
4 bulan
8 bulan
D3
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
4 bulan
8 bulan
D3
1
2.
3.
Kab. Serang
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
7
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di Stasiun OBS Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2005
1.3
Bulan Month (1)
Suhu Temperature (0 Celcius) Maksimum Minimum Maximum Minimum (2) (3)
Januari / January
30,5
23,5
Pebruari/ February
30,7
23,8
Maret / March
31,7
23,8
April / April
32,2
24,0
Mei / May
32,2
23,5
Juni / June
31,5
23,0
Juli / July
31,4
22,8
Agustus / August
31,3
22,4
September / September
32,4
22,9
Oktober / October
32,5
23,2
Nopember / November
32,0
23,3
Desember / December
30,7
23,4
Rata-rata / Average
31,6
23,3
2004
32,0
23,8
2003
31,2
22,9
2002
32,1
23,2
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
8
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
Rata-rata Curah Hujan, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin di Stasiun OBS
1.4
Average of Rainfalls, Relative Humidity, Wind Velocity at Observation Station
2005
Bulan Month
Rata-rata Curah Hujan Average of Rainfalls
(1)
mm (2)
Rata-rata Kelembaban Udara/ Average of Relative Humidity % (3)
Rata-rata Kecepatan Angin/ Average of Wind Velocity m/detik (4)
Januari / January
25
86
2
Pebruari/ February
19
87
2
Maret / March
18
85
3
April / April
14
83
3
Mei / May
18
84
3
Juni / June
18
85
3
Juli / July
13
84
2
Agustus / August
11
84
2
September / September
11
82
2
Oktober / October
18
87
2
Nopember / November
13
83
2
Desember / December
22
85
4
Rata-rata / Average
16,67
85,00
2,00
2004
7,25
81,58
2,17
2003
4,88
82,2
2,50
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
9
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.5
Keadaan Musim Kemarau di Banten Situation of Dry Season in Banten
(3)
Panjang Musim (Dasarian) Length of Season (4)
Normal Curah Hujan (mm) Normal Rainfall (5)
a. Serang Selatan (DPM.2)
MEI.III –SEP.III
13
493 - 667
b. Serang Utara (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
JUN.III –SEP.II
9
376 - 508
MEI.III –SEP.III
13
493 - 667
JUN.III –SEP.I
9
343 - 465
MEI.III –SEP.III
13
493 - 508
JUN.III –SEP.II
9
No,
Nama Daerah / No,DPM Name of Region
Rata-rata Periode Musim Kemarau Average Period of Dry Season
(1)
(2)
1.
2.
Kab. Serang
Kab. Pandeglang a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1) b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
3.
Kab. Lebak a. Sebagian besar Lebak (DPM.3) b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3) c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
4.
Kodya Cilegon (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
APR.II –NOP.III
23
587 - 794
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
10
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.6
Keadaan Musim Penghujan di Banten Situation of Rainy Season in Banten
(3)
Panjang Musim (Dasarian) Length of Season (4)
Normal Curah Hujan (mm) Normal Rainfall (5)
a. Serang Selatan (DPM.2)
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
b. Serang Utara (DPM.4)
DES.I –APR.I
13
2891 - 3911
a. Sebagian besar Pandeglang (DPM.1)
SEP.III –JUN.II
27
2891 - 3911
b. Sebagian Pandeglang bagian Utara
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
a. Sebagian besar Lebak (DPM.3)
SEP.II –JUN.I
27
2068 - 2798
b.Sebagian Lebak bagian utara (DPM.3)
OKT.I –MEI.II
23
1562 - 2114
c.Sebagian Lebak bagian barat (DPM.3)
SEP.III –JUN.II
27
2891 - 3911
4.
Kodya Cilegon (DPM.4)
DES.I –APR. I
13
977 - 1321
5.
Kab. Tangerang (DPM.4)
DES.I –APR. I
13
977 - 1321
No,
Nama Daerah / No,DPM Name of Region
Rata-rata Periode Musim Hujan Average Period of Rainy Season
(1)
(2)
1.
2.
3.
Kab. Serang
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Banten Source: Meteorological and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
11
Bab I
Kondisi Geografis dan Iklim
Tabel Table
1.7
Luas Tanah dan Penggunaannya Menurut Kabupaten/Kota Land Area and its Usage by Regency/Municipality 2005
Lahan Sawah/ Field Area Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Lahan Bukan Sawah/ Not Field Area Bukan Tidak Pertanian/ Pertanian/ DiusahaAgriculNot kan/ Not ture AgriculUsed ture (6) (7) (8)
Irigasi/ Irrigation
Tidak Irigasi/ Not Irrigation
Tidak Diusahakan/ Not Used
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
34.347
31.146
2.285
136.808
23.246
11.110
2. Lebak
24.165
27.498
975
203.458
24.279
17.031
3. Tangerang
25.307
15.927
3.205
19.463
54.039
5.560
4. Serang
34.856
26.235
2.122
66.419
32.530
2.278
5. Tangerang
839
244
518
648
13.623
443
6. Cilegon
778
2.153
161
4.641
184.770
219
120.292
103.203
9.266
431.437
332.487
36.641
(2) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : Potensi Desa SE 2006, BPS Source : Village Potential SE 2006, BPS
Banten Dalam Angka 2005
12
Bab II
Pemerintahan
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
Pemerintahan adalah suatu sistem yang mengatur segala kegiatan masyarakat dalam suatu daerah/wilayah/negara yang meliputi segala aspek kehidupan berdasarkan normanorma tertentu.
1.
Governance is a system that regulates all inhabitants activities in an area / in a state in all living aspects based on certain norms.
2.
Provinsi Banten sebagai salah satu provinsi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempunyai sistem peme rintahan yang sama dengan provinsi lainnya. Unit peme rintahan di bawah provinsi adalah kabupaten/kota. Ma sing-masing kabupaten/kota terdiri dari beberapa keca matan. Sedangkan kecamatan terbagi habis dalam beberapa desa/kelurahan.
2.
Banten Province, as one of province in Republic of Indonesia, has the same governmental system with other provinces. Governmental unit below Province is regencies or cities. Each regency or city consists of many districts. Meanwhile, district consists of many villages.
Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten (Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang) dan 2 kota (Tangerang dan Cilegon). Jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 135. Sedangkan jumlah desa/kelurahan pada tahun 2005 adalah 1.483 (Tabel 2.1).
Banten Province is divided into 4 regency (Pandeglang, Lebak, Tangerang and Serang) and 2 cities (Tangerang and Cilegon). The number of districts in this province is 135. Meanwhile the number of villages in this province is 1483. (Table 2.1)
Jumlah DPRD Provinsi Banten berjumlah 74 orang terdiri dari 70 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, yang terbagi dalam 8 fraksi. Sebagai lembaga legislatif yang salah satu tugasnya adalah membuat peraturan perundangundangan. DPRD Provinsi Banten telah menghasilkan 12 buah Surat Keputusan Pimpinan Dewan, 15 buah Surat Keputusan Dewan
Total of legislative institution in Banten Province are 74 person that 70 person are male, and 4 person are female at 8 faction. As a legislative institution, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) or Regional People Representatives Board has duties, among others, make laws and regulations.
Banten Dalam Angka 2005
15
Bab II
dan 10 buah Peratuaran Daerah (Tabel 2.5 s.d 28). Pemerintahan Provinsi Banten selama tahun 2005 didukung oleh 2.768 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dimana 1997 orang laki-laki dan 771 orang perempuan. Apabila dilihat dari pendidikan, maka 1.461orang atau 52,78 persen PNS berpendidikan sarjana (Strata I/II/ III), sedangkan sisanya 47,22 persen hanya berpendidikan non gelar (Sarjana Muda/D3 atau yang lebih rendah). Dari 26 instansi pemerintah yang ada di lingkungan Provinsi Banten, hanya Sekretariat Daerah yang mempunyai jumlah PNS yang cukup besar, yaitu 622 orang atau 22,47 persen dari seluruh PNS yang ada.
Banten Dalam Angka 2005
Pemerintahan
DPRD Banten Province has legislated 12 Chairman Board Decrees, 15 Board Decrees and 13Local Regulation. (Table 2.52.8) Banten Province Government for 2004, has 2,768 person employee, that 1977 person are male and 771 person are female. As shown at education, so 1,461 person or 52.78 percent are graduate (Stratum I/II/III), while reside about 47.22 percent only are non graduate (bachelor graduate or lower). Banten Province Govern-ment has 26 unit instance, only Regional Secretary has enough high employee about 622 person or 22.47 percent of all employee.
16
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.1
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Kecamatan District
(1)
(2)
Desa/Kelurahan Village/Special Village Desa Village (3)
Kelurahan Special Village (4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
31
322
13
335
2. Lebak
23
295
5
300
3. Tangerang
26
328
-
328
4. Serang
34
351
22
373
13
-
104
104
8
41
2
43
Banten
135
1337
146
1.483
2004
132
1337
146
1.483
2003
124
1.337
144
1.481
2002
122
1.337
144
1.481
2001
116
1.330
146
1.476
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
17
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.2
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Banten Number of Villages by Classification in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
Swasembada SelfSupporting
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
335
335
2. Lebak
-
-
300
300
3. Tangerang
-
-
328
328
4. Serang
-
-
373
373
5. Tangerang
-
-
104
104
6. Cilegon
-
-
43
43
Banten
-
-
1483
1483
2004
-
1
1.482
1.483
2003
-
1
1.480
1.481
2002
-
1
1.480
1.481
2001
-
1
1.480
1.481
Kota/Mun
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Banten Source : Soviety Power Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
18
Bab II
Pemerintahan
2.3
Tabel Table
Jumlah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Menurut Kategori di Banten Number of LKMD by Category in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
Swasembada Self-Supporting
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
181
154
335
2. Lebak
-
244
56
300
3. Tangerang
-
-
328
328
4. Serang
-
2
371
373
5. Tangerang
-
-
104
104
6. Cilegon
-
-
43
43
Banten
-
427
1056
1483
2004
1
424
1.058
1.533
2003
1
449
1.031
1.481
2002
1
424
1.056
1.481
2001
78.146
2.2057
8.854
109.057
Kota/Mun
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Banten Source : Soviety Power Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
19
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Regency/Municipality 2005
2.4
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Personil Personnel
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4.050
9,95
2. Lebak
6.430
15,80
16.084
39,53
4.160
10,22
3. Tangerang 4. Serang
0,00
Kota/Mun 5. Tangerang
8.217
20,19
10.750
26,42
Banten
40.691
100,00
2004
228.518
100,00
2003
466.965
100,00
2002
414.735
100,00
6. Cilegon
Sumber : Badan Kesbang dan Linmas Provinsi Banten Source : Kesbang & Linmas Board of Banten Provinvce
Banten Dalam Angka 2005
20
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by Political Party and Sex 2005
2.5
Partai Politik Party
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Partai Golongan Karya (Golkar)
15
-
15
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
11
-
11
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
7
3
10
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
7
1
8
Partai Demokrat
8
-
8
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
5
-
5
Partai Bintang Reformasi (PBR)
5
-
5
Partai Amanat Nasional (PAN)
4
-
4
Partai Bulan Bintang (PBB)
3
-
3
Partai Damai Sejahtera (PDR)
2
-
2
Partai Nahdatul Umat Indonesia (PNUI)
1
-
1
Partai Sa1rikat Indonesia (PSI)
1
-
1
Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
1
-
1
70
4
74
Jumlah/ Total Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
21
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by faction and Sex 2005
2.6
Fraksi Faction
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Fraksi Partai Golongan Karya (F. P. Golkar)
15
-
15
Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS)
11
-
11
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F.PDIP)
9
3
12
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F.PPP)
7
1
8
Fraksi Partai Demokrat
8
-
8
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)
5
-
5
Fraksi Partai Bintang Reformasi (F..PBR)
5
-
5
10
-
10
70
4
74
Fraksi Madani
Jumlah/ Total Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
22
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
2.7
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by Regency/Municipality and Sex 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
9
-
9
2. Lebak
9
-
9
3. Tangerang
26
1
27
4. Serang
12
2
14
11
1
12
3
-
3
70
4
74
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
23
Bab II
Pemerintahan
Tabel Table
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten 2005
2.8
Jenis Keputusan Kind of Decree
Jumlah Keputusan Number of Decrees
(1)
(2)
Surat Keputusan Pimpinan DPRD Par l i ame ntCha i r ma n’ sDe c r e e s Paper
12
2.
Surat Keputusan Dewan (DPRD) Parliament Decree
15
3.
Peraturan Daerah Local Regulation
10
1.
Jumlah/Total
37
2004
60
2003
53
2002
74
2001
27
Sumber : Sekretariat DPRD TK. I Prop. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
24
Bab II
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS dan CPNS) Menurut Pendidikan Number of Local Government Employees and Before Employees by Education 2005
2.9
Tabel Table
CPNS/ PNS/
Jenis Pendidikan Education Level
Employee
(1)
(2)
SD / Primary School
Employee Before (3)
Jumlah/ Total
(4)
26
-
26
9
-
9
801
2
803
Diploma I
53
-
53
Diploma II
27
-
27
350
-
350
39
-
39
1.106
1
1.107
348
-
348
6
-
6
Jumlah/Total
2.765
3
2768
2004
2.765
3
2.768
2003
2.661
3
2.664
2002
2.264
498
2.762
SMP / Junior High School SLTA / Senior High School
Doploma III / Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV Strata I Strata II Strata III
Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government
Banten Dalam Angka 2005
25
Bab II
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan dan Jenis kelamin Number of Local Government Employees by Education and Sex 2005
2.10
Tabel Table
Jenis Pendidikan Education Level
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
SD / Primary School
26
-
26
9
-
9
581
222
803
Diploma I
41
12
53
Diploma II
11
16
27
194
156
350
34
5
39
Strata I
792
315
1.107
Strata II
303
45
348
6
-
6
Jumlah/Total
1.997
771
2.768
2004
2.001
767
2.768
SMP / Junior High School SLTA / Senior High School
Doploma III/Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV
Strata III
Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government
Banten Dalam Angka 2005
26
Bab II
Tabel Table
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Unit Kerja dan Jenis Kelamin Number of Local Government Employees by Unit and Sex 2005
2.11
Unit Kerja Unit
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2) 413
(3) 209
(4) 622
1.Sekretariat Daerah 2.Badan Perencanaan Daerah
60
27
87
3.Badan Pengawasan Daerah
51
17
68
4.Dinas Pendapatan Daerah
157
54
211
5.Dinas Perhubungan 6.Dinas Pekerjaan Umum 7.Dinas Kesehatan 8.Dinas Pertanian dan Perternakan 9.Dinas Kelautan dan Perikanan
82
17
99
184
14
198
55
47
102
131
26
157
65
17
82
10.Dinas Kehutanan dan Perkebunan
70
25
95
11.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
40
35
75
12.Dinas Pendidikan
109
77
186
13.Dinas Sosial dan Tenagakerja
77
25
102
14.Badan Pemberdayaan Masyarakat
43
20
63
15.Badan Kesbang dan Linmas
52
16
68
16.Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
26
16
42
17.Badan Pendidikan dan Latihan
44
26
70
18.Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
37
18
55
100
20
120
58
8
66
19.Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi 20.Dinas Pertambangan & Energi 21.Sekretariat Dewan
56
26
82
22.Komisi Pemilihan Umum
19
8
27
23.Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah
18
9
27
5
7
12
25.Kantor Perpustakaan Daerah
14
5
19
26.Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
31
2
33
1997
771
2768
24.Kantor Penghubung
Jumlah/Total Sumber: Biro Kepegawaian Pemerintah Provinsi Banten Source : Employee Bureau of Regional Government
Banten Dalam Angka 2005
27
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
Sumber utama data kepen dudukan adalah Sensus Pen duduk, yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak Indo nesia merdeka yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000. Selain Sensus Penduduk, untuk menjembatani ketersediaan data kependudukan diantara dua periode sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang telah dilakukan sebanyak tiga kali, tahun 1976,1985 dan terakhir 1995.
1. The main source of population data is Population Census that is conducted every 10 years. Population Census was conducted 5 times in 1961, 1971, 1980, 1990 and 2000. Besides Population Census, to maintain the availability of population data between 2 censuses period, BPSStatistics Indonesia conducted Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) or Population Survey Between Censuses. SUPAS has been conducted 3 times in 1976, 1985 and 1995.
Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdo misili di wilayah geografis Indo nesia termasuk warga negara asing kecuali anggota Korps Diplomatik berserta keluarga nya. Berbeda dengan pelaksa naan sensus penduduk sebelum nya, Sensus Penduduk 2000 hanya melaksanakan metode pencacahan lengkap dengan jumlah variabel yang lebih banyak. Sensus Penduduk 2000 dilakukan serentak di seluruh tanah air mulai tanggal 1-30 Juni 2000. Metode pe ngumpulan data dilakukan dengan wawancara antara petugas sensus dengan res ponden. Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk adalah kombinasi antara de jure
In a Population Census, every citizen who domiciles in Indonesian geographical area is counted, including expatriates except the member of diplomatic corps and their family. Different from previous censuses, Population Census 2000 only conducted complete counting method with more variables considered. Population Census 2000 was started 1 June 2000 and ended 30 June 2000. Data was collected by the way of interview with respondent. Counting method used in population census is a combination between de jure and de facto method. Respondent who domiciles in a permanent resident is counted in de jure method or the place in which he/she habitually domiciles, Meanwhile, respondent who d oe s n’ td omi c i l e s
Banten Dalam Angka 2005
31
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
dan de facto. Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure, dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah dengan cara de facto, yaitu dicacah di tempat mereka ditemukan petugas sensus, biasanya pada malam (hari terakhir) sensus. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing dan pengungsi. Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi sedang bepergian ke luar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya. Sebaliknya, seseorang atau keluarga menempati suatu bangunan be lum mencapai enam bulan tetapi bermaksud menetap disana dica cah di tempat tersebut. 2.
3.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Rata-rata Pertumbuhan Pen duduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertam bahan penduduk per tahun
Banten Dalam Angka 2005
in a permanent resident is counted in de facto method or the place in which census officer finds the r e s ponde nt . Ci t i z e ns t hat don’ t have a permanent resident are, among others, the homeless, Indonesian flagged marine vessel labour, refugees, boatmen and remote tribe. Those who have permanent residences but undergoing a trip for more than 6 moths are not counted in their residence. Meanwhile, those who occupy a house less than 6 months but intend to domicile are counted in that place.
2. Population are people who domicile in Indonesian geographical area for 6 months or more and or those who live less than 6 months but intend to permanently domicile.
3. Average Growth of Population is a number showing a population increases rate per year within specific period. This number is
32
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar.
stated as a percentage of a population base.
4.
Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk per km persegi.
4. Population Density is the number of population per kilometre square
5.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perem puan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinya takan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
5. Sex Ratio is a ratio between the number of male compared with the number of female in a specific region and a specific time. It is customarily stated in the number of male for every 100 female.
6.
Rumah Tangga adalah se seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelo la bersama-sama menjadi satu.
6. Household is one person or a group of person who occupy a part or a whole house and customarily stay and eat together from one kitchen. Eat together from one kitchen means that daily need is managed together.
7.
Anggota Rumah Tangga adalah semua orang yang bia sanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu penca cahan maupun yang sementara tidak ada.
7. Member of Household is every person who customarily stay in one household, including those whodon ’ ts t ayathomewhe nt he y are counted.
8.
Rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga per rumah tangga.
8. Average Member of Household is the average number of member per household.
Banten Dalam Angka 2005
33
Bab III
9.
Penduduk dan Tenaga Kerja
Pengumpulan data angkatan kerja dilaksanakan BPS melalui sensus dan survei. Survei Angkatan Kerja Nasional (Saker nas) merupakan survei yang khusus mengumpulkan informa si/data ketenagakerjaan. Pada beberapa survei sebelumnya, pengumpulan data angkatan kerja dipadukan dalam kegiatan lainnya, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Sensus Penduduk (SP), dan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas).
10. Penduduk Usia Kerja adalah Penduduk yang berumur 10 tahun ke atas 11. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya beker ja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha /kegiatan ekonomi). 12. Angkatan Kerja adalah pen duduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Banten Dalam Angka 2005
9. Labour force data collection is conducted by BPS through census and survey. Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) or National Manpower Survey is a survey that especially gather data/information concerning with manpower. In previous survey, manpower data collecting is combined in other survey and census such as Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) or National Economic and Social.Survey, Population Census and Population Survey Between Censuses (Supas). 10. Working Age Population are those aged beyond 10 year. 11. Working is doing a job that intends to earn or help to earn revenue or profit and lasting continuously at least one hour in the previous week ( including family worker who works or helps economic activities of the family without any salary)
12. Labor Force are those aged beyond 10 who work, or have any job but at present is not working and those who try to find a job.
34
Bab III
13. Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal diluar pekerjaan). 14. Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. 15. Status Pekerjaan adalah kedu dukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam melaku kan pekerjaan. 16. Pekerja Tak Dibayar adalah seseorang yang bekerja mem bantu usaha untuk memperoleh keuntungan/penghasilan yang dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga atau bukan anggota rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. 17. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah salah satu indikator dasar ketenaga kerjaan yang memberikan gam baran tentang seberapa besar keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi produktif. Rumus TPAK adalah:
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
13. Total Working Hour is the number of working hour used to work (not include official relax hour and working hour that used to do things instead a job)
14. Working Field is the kinds or the place of works in which someone do his job. The classification of working area follows Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) or Indonesia Working Field Standard Classification in one digit. 15. Employment Status is the level in which someone does his job in a working unit.
16. Unpaid Workers are those who works to help economic activities of the family without any salary, including those who are not the member of the family. 17. Labor Force Participation Rates is the basic manpower indicator showing inhabitants participation in the productive economic activities. TPAK is formulated as follows:
35
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk Yang Tergolong dalam Angkatan Kerja
( Number of inhabitants in Work Force) Number of inhabitants aged beyond 10 year
x 100 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas
X 100
3.1. Penduduk
3.1 Population
Dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, hampir tidak satu program pun yang tidak memperhatikan penduduk. Semua jenis program pembangunan ten tunya diintegrasikan dan akan di bawa ke dalam suatu tujuan pembangunan, yaitu untuk mening katkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk. Oleh karena itu informasi kependudukan, dengan berbagai karakteristik, kecende rungan dan diferensiasinya menjadi semakin penting. Sehubungan dengan itu, data penduduk seba gaimana data lainnya, sangat diperlukan dalam berbagai peren canaan dan evaluasi pembangunan, terutama setelah adanya pergeseran paradigma pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada peningkatan pertumbuhan ekonomi semata tetapi upaya meningkatkan kualitas SDM telah menjadi tumpuan dan tujuan pembangunan itu sendiri.
In relation with continuing development, almost all programs are dealt with inhabitants. All development programs are integrated and directed toward the goal, namely increasing welfare and living quality of inhabitants. Because of that reason, a population information that is completed with various characteristics, tendency and differentiation is very substantial. By the same reason, population data and any other related data are very important for the development planning and evaluation especially after paradigm change that not only based on economic growth but also based on improving human resources quality, that has become the goal of development itself. (people - centred development).
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
a.
Jumlah penduduk di suatu daerah sebenarnya merupakan asset dan potensi pembangunan yang
Population in an area is actually a great development asset and potential if the population is
Banten Dalam Angka 2005
Population Growth
and
Population
36
Bab III
besar, manakala penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas yang rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan yang akan dilaksanakan.
Penduduk dan Tenaga Kerja
qualified. In contrast, a great deal number of population and its growth with minor quality will be a big burden for the development process itself.
Penduduk Banten berdasar kan data hasil Sensus Penduduk yang disajikan pada Tabel 3.1.1, menunjukkan jumlah yang terus bertambah. Pada tahun 1961 tercatat sebanyak 2.438.574 jiwa dan tahun 1971 sebanyak 3.045.154 jiwa, meningkat menjadi 4.015.837 jiwa pada tahun 1980 dan 5.967.907 jiwa pada tahun 1990. Pada tahun 2000, jumlah penduduk tersebut ber dasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 (SP2000) telah bertambah menjadi sebanyak 8.096.809 jiwa dan tahun 2005 meningkat kembali menjadi 9.308.944 jiwa.
Banten population based on the result of Population Census noted at Table 3.1.1 shows that the number of population is increasing. In 1961 population number is 2.438.574 while in 1971 is 3.045.154 and increasing toward 4.015.837 in 1980 and 5.967.907 in 1990. In year 2000 population number based on 2000 Population Census has become 8.096.809 and in 2005 is increasing to be 9.308.944 inhabitants.
Kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari periode sensus yang satu ke sensus atau survei berikutnya tentunya bukan hanya disebabkan pertambahan penduduk secara alamiah, tetapi tidak terlepas dari kecenderungan migran baru yang masuk disebabkan daya tarik provinsi Banten, baik dilihat dari potensi daerah seperti banyaknya perusahaan industri besar/sedang di daerah Cilegon, Tangerang dan Serang serta potensi pariwisata di Pandeglang, Serang dan daerah lainnya, sehingga keter
Increasing trend in population growth from one census to the next census or from one survey to the next survey is not only caused by natural population growth, but also caused by migration. Migrants come to Banten because of many reason and job opportunities in many sectors, among others, industrial companies situated Cilegon, Tangerang and Serang, tourism companies in Pandeglang, Cilegon and Serang and any other job opportunities and also the more conducive atmosphere
Banten Dalam Angka 2005
37
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
sediaan lapangan kerja dan makin kondusifnya kesempatan berusaha akan menarik pendatang dari luar Banten.
for people to enhance any economic activities.
Laju Pertumbuhan pen duduk Banten seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.2, selama kurun waktu 2000-2005 rata-rata tumbuh sebesar 2,83 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibanding kan pertumbuhan antara tahun 19902000 yang rata-rata tumbuh sebesar 3,21 persen. Apabila dilihat menurut kabupaten/kota pada kurun waktu 2000-2005, rata-rata pertumbuhan penduduk kabupaten/kota menunjukkan penurunan, kecuali Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang terlihat meningkat. Laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi masih terlihat di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduknya masing-masing sebesar 3,63 persen dan 3,0 persen. Tingginya pertumbuhan penduduk di kedua daerah tersebut tidak terlepas dari potensi daerah bersangkutan yang telah tumbuh menjadi pusat kawasan pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi daerah tujuan para pendatang (migran), serta karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Ibu kota Negara (Jakarta) –wilayah Jabotabek, yang mau tidak mau harus menampung pula penduduk yang aktivitas ekonomi keseha riannya di wilayah DKI Jakarta. Selanjutnya, bila dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada
Population growth rate in Banten, as noted in Table 3.1.2 for periods of 2000-2005 grows in average of 2,83 percent. This rate shows a decrease compared with population growth rate in periods of 1990-2000 showing 3,21 percent. If viewed from the regency and municipals side,for periods of 20002005 growth in average shows a decrease, but this is n’ thappe ne di n Kabupaten Pandeglang and Lebak that shows an increase growth. High population growth is still incurred in Kabupaten Tangerang and Kota Tangerang with the average of population growth is 3,63 percent and 3,0 percent respectively. The highness of population growth in those 2 regencies is closely related with their economic potential that has grown to be the centre of economic area and has become destination for migrants. It is also caused by their sites that are straight-bordered with Indonesian Capitol (Jakarta) –Jabotabek area. A great number of inhabitants whose daily economic activities in Jakarta stay in that two area. Compared with population growth rate in the previous period (1980-1990), all regencies and municipals, except Serang, shows a decreasing growth rate.
Banten Dalam Angka 2005
38
Bab III
periode sebelumnya (1980-1990) semua kabupaten/kota kecuali Kabupaten Serang, menunjukkan penurunan laju pertumbuhan penduduk. Penurunan laju pertum buhan yang cukup ekstrim terjadi di Kota Tangerang dari rata-rata sebesar 8,77 persen pada kurun waktu 1980-1990 menjadi 3,83 persen pada tahun 1990-2000. Hal ini terjadi karena pada kurun waktu 1980-1990 di kota Tangerang (sebelumnya Kotif) terjadi penam bahan kecamatan, dari 3 kecamatan menjadi 5 kecamatan yang keduanya berasal dari wilayah di Kabupaten Tangerang. Seperti dijelaskan dimuka, jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami pening katan. Jumlah penduduk Banten pada tahun 2005 berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) keadaan Februari, bertambah menjadi 9.308.944 jiwa yang terdiri dari laki-laki 4.701.284 jiwa lebih banyak dibanding perempuan yang jumlahnya 4.607.660 jiwa. Sementara itu, jumlah rumahtangga tercatat sebanyak 2.504.330. Sebagai daerah yang terbuka bagi setiap warga, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000 di Banten tercatat pula sekitar 16.871 warga negara asing (WNA) seperti yang disajikan pada Tabel 3.1.4. Dari keseluruhan WNA tersebut, seba gian besar warga negara asing China yang teridentifikasi keba nyakan berasal dari keturunan RRC dan Taiwan
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
Extreme decreasing growth rate incurred in Kota Tangerang from 8,77 percent in 1980-1990 to 3,83 percent in 1990-2000. This happened because in the periods of 1980-1990 in Kota Tangerang there is an addition in the number of district from 3 districts become 5 districts. The 2 districts are previously of Kabupaten Tangerang
As explained above, population number always increases from year to year. Population number in Banten in 2005 based on the result of National Social Economic Survey (Susenas) in February, increase to be 9.308.944 inhabitants, 4.701.284 of them are men and greater than the woman that only amounting 4.607.660 inhabitants. Meanwhile, the number of household in Banten in 2004 is 2.504.330. As a region that is open for everyone, based on the result of Population Sencus 2000 in Banten there are 16,871 expatriates as noted in table 3.14. Of all expatriates, most of them come from The Mainland China and Taiwan amounted 12,141 expatriates (71.96 percent), while the rest amounting 4,730 expatriates (28.04 percent) are from Arab, Pakistan, British and many others.
39
Bab III
dengan jumlah sekitar 12.141 jiwa (71,96 persen), sedang sisanya sebanyak 4.730 jiwa (28,04 persen) adalah warga asing lainnya seperti Arab, Pakistan, Inggris dan lainnya. Data tentang jumlah penduduk lainnya yang perlu untuk dikaji adalah penduduk yang diperoleh dari hasil proyeksi. Data proyeksi penduduk diantaranya diperlukan untuk mengkuantifikasi kan target-target pembangunan di masa mendatang. Proyeksi pen duduk (demografi) terutama dibutuh kan oleh tiga kelompok pemakai utama, yaitu perencana, pembuat kebijaksanaan dan analis. Data penduduk Banten hasil proyeksi menurut kelompok umur dan jenis kelamin serta jumlah penduduk menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 3.1.7 dan 3.1.8. Diperkirakan jumlah penduduk Banten pada tahun 2006 sekitar 9.570,4 ribu jiwa.
Penduduk dan Tenaga Kerja
The other data about population that is necessary to know is the number of population based on projection. Projected population data is needed to, among others, quantify development targets in the future. The projection of population (demography) is basically needed by the three important users, those are planner, decision maker and analyst. Banten population data as the result of projection based on age group and sex and the number of population based on regency can be seen in Table 3.1.7 and 3.1.8. It is estimated that the number of population in Banten in 2005 is around 9.570,4 thousand inhabitants.
b. b. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Persebaran atau distribusi penduduk pada dasarnya merupakan komposisi penduduk berdasarkan geografis. Dari data persebaran pen duduk dapat dilihat apakah komposisi penduduk di suatu wilayah administrasi tersebut merata atau tidak. Melalui persebaran penduduk dapat dilihat pula di wilayah mana terjadi pemusatan penduduk. Indikator persebaran ini
Banten Dalam Angka 2005
Distribution and Population Density
Spread or distribution of population is basically a population composition based on geographical area. From the population spread data it can be seen whether the population composition in a region is flat or not. Trough population spread, it also can be seen which region with dense population. Population spread indicator is noted in percentage. By that way its pattern can be inferred.
40
Bab III
. dinyatakan dalam persentase, sehingga dapat dilihat polanya Pada selang waktu 2000 sampai 2005, persebaran penduduk di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang dan Kota Cilegon terhadap Provinsi Banten cenderung mengalami penurunan sementara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang relatif mengalami kenaikan (Tabel 3.1.9). Terjadinya peningkatan di-3 daerah tersebut adalah hal yang wajar, mengingat daerah tersebut merupakan daerah berkembang terutama dari perkembangan sektor industri besar/sedang yang dibarengi pertumbuhan pada sektor perda gangan dan jasa-jasa sehingga banyak tenaga kerja yang datang dari daerah lain termasuk mereka yang membuka usaha baru baik skala besar/menengah maupun kecil disamping menampung penduduk limpahan dari Jakarta.
Penduduk dan Tenaga Kerja
In the time range between 2000 and 2005, population spread in Pandeglang, Lebak and Serang municipal tends to decline while in Tangerang municipa and Tangerang city, population spread relatively inclines (table 3.1.9). The inclination in those 2 municipals is quite fair remembering that the regions is developing, especially from industrial sector accompanied by trade and service sector, making many manpower come from outside area including those who open a new venture whether in small, middle of big scale like Jakarta.
The spread of population will have more meaning when it is related with the density of population in an area. This is important because a region with a huge population will not be considered as dense if it is wide.
Dari persebaran penduduk ini akan lebih bermakna apabila dikaitkan dengan ukuran kepadatan penduduk di suatu daerah. Hal ini penting sebab suatu daerah dengan jumlah penduduk yang besar belum tentu dirasakan padat apabila me miliki wilayah yang luas. Pada tabel 3.1.9 menunjukkan pula bahwa angka kepadatan penduduk Banten dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan berdasarkan data dua sensus
Banten Dalam Angka 2005
41
Bab III
terakhir, yaitu tahun 1990 sebesar 678 orang per km2, tahun 2000 sebesar 920 orang per km2 meningkat menjadi 1.058 orang per km2 pada tahun 2005. Demikian pula yang terjadi di seluruh kabupaten/kota, tidak ada satu-pun kabupaten/kota yang mengalami penurunan tingkat kepadatan. Bila dibandingkan antar kabupaten/kota, sampai tahun 2005 terdapat tiga daerah yang tingkat kepadatannya tinggi, yaitu terpadat Kota Tangerang dengan 8.355 orang per km2, Kabupaten Tangerang 2.994 orang per km2 dan Kota Cilegon sebesar 1.905 orang per km2. Sedangkan daerah yang relatif masih jarang penduduknya adalah Kabupaten Lebak sebanyak 398 orang per km2, dan Kabupaten Pandeglang sebanyak 403 jiwa per km2 .
Penduduk dan Tenaga Kerja
Table 3.1.9 shows the number of population density that is increases from year to year. This is shown by the data from the last two censuses. In 1990 there are 678 inhabitants per km square while in 2000 there are 920 inhabitants per km square and increases to be 1.058 inhabitants per km square in 2005. Just like in any other regency, there is not a decline in population density. If the population density in every municipal is compared, until 2005 there are three municipals with high population density, those are Tangerang city with 8.355 inhabitants per km square, Tangerang municipal with 2.994 inhabitants per km square and Cilegon city with 1.905 inhabitants per km square. The lowest population density occurs in Lebak with 398 and Pandeglang with 403 inhabitants per km square.
c. Rasio Jenis Kelamin, Rumah Tangga dan Rata-rata Aggota Rumah Tangga c. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 3.1.10, rasio jenis kelamin penduduk Banten diatas 100 walaupun angkanya ber fluktuasi. Kondisi ini sudah ber langsung sejak tahun 1990. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Banten lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2005 rasio jenis kelamin penduduk Banten
Banten Dalam Angka 2005
Sex Ratio, Household and The Average Number of Family Houshold
Based on data in Table 3.1.10 sex ratio in Banten is over 100 although it fluctuates. This condition has lasted from1990. It shows that the number of men is greater than the number of woman in Banten. In 2005 sex ratio is around 102,03 higher than sex ration in 2000 that shows 101,48 respectively.
42
Bab III
sekitar 102,03 meningkat dibanding tahun 2000 yang besarnya 101,48. Dengan melihat data tahun 2005, seluruh kabupaten/kota yang ada di Banten kecuali Kabupaten Tangerang rasio jenis kelamin diatas 100. Rendahnya rasio jenis kelamin di Kabupaten Tangerang sebesar 98,07 diduga karena banyaknya pendatang tenaga kerja (buruh) wanita baik yang bekerja di pabrik (industri) maupun pada sektor lainnya.
Penduduk dan Tenaga Kerja
By looking at the data in 2005, all municipals in Banten except Tangerang regency have sex ration over 100. The low sex ratio in Tangerang regency is 98,07 percent due to the huge female migrant worker working in any factory as well as any other sector.
3.2. Tenaga Kerja 3.2 Manpower a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sektor ketenagakerjaan merupakan salah sektor penting pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Hal ini karena tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada umumnya yang menjadi fokus perhatian dibidang ketenagakerjaan adalah penduduk usia kerja yang masuk angkatan kerja, karena kelompok ini memiliki sensitivitas yang cukup tinggi terhadap pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada kelompok ini akan mempengaruhi sisi permintaan dan penawaran akan tenaga kerja.
Banten Dalam Angka 2005
a. Labor Force Participation Level (TPAK) Manpower sector is one of the important economic development sectors especially related with the government effort to overcome poverty It is because manpower is the factor to move the development. The number and the composition of manpower will always changes along with the process of demography. Manpower sector is generally focused on the population becoming labour force, because this group has a high sensitivity to manpower market. That is why the changes occur in this group will affect the demand and supply side of manpower. It is different from any other sectors that are economically inactive so that they are categorised as non labour force (non economically active population).
43
Bab III
Berbeda halnya dengan lainnya yang memang secara ekonomi tidak aktif, sehingga dikategorikan sebagai bukan angkatan kerja. Pada tahun 2005, di Banten terdapat 7.416.695 penduduk usia kerja, dan sekitar 35,96 persen (2.667.258 jiwa) dari mereka terdapat di Kabupaten Tangerang. Bagian dari penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 penduduk usia kerja. TPAK Banten sedikit mengalami peningkatan dari 55,07 persen pada tahun 2004 menjadi 55,59 persen pada tahun 2005. Peningkatan TPAK ini salah satunya dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang memasuki pasar kerja, disamping adanya kecenderungan membaiknya mutu sumber daya manusia yaitu ada kecenderungan peningkatan jumlah penduduk yang sekolah.
Penduduk dan Tenaga Kerja
In 2005, in Banten there are 7.416.695 inhabitants in working age and around 35,96 percent (2.667.258 inhabitants) of them live in Tangerang regency. The part of inhabitants in working age that are active in any economic activity is called Labour Force. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) or Labour Force Participation Level is a measurement showing the number of labour force for every 100 inhabitants in working age. TPAK in Banten slightly increases from 55,07 percent in 2000 to 55,59 percent in 2005. The increase in TPAK is, among others, due to the increase of population becoming labour force and better human resources quality proved by the increase in number of schools. There are some TPAK variations among municipals. In 2005 TPAK, Tangerang city is the lowest, only 51,74 percent followed by Serang 54,07 percent. The highest TPAK occurs in Pandeglang regency showing 59,88 percent and Lebak showing 57,52 percent.
Terdapat variasi TPAK antar kabupaten/kota, pada tahun 2005 TPAK Kota Tangerang paling rendah yaitu 51,74 persen disusul Kabupaten Serang sebesar 54,07 persen. Sedangkan TPAK paling tinggi terdapat di Kabupaten Lebak sebesar 59,88 persen dan Pandeglang sebesar 57,52 persen.
Banten Dalam Angka 2005
44
Bab III
b. Komposisi Penduduk yang Bekerja Perkembangan jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan atau penyerapan tenaga kerja cen derung menurun. Namun demikian, jumlah penduduk yang bekerja tidak dapat sepenuhnya dipandang sebagai jumlah kesempatan kerja yang ada, hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja. Pada tahun 2005 dari total angkatan kerja (4.123.126), sebanyak 3.461.508 orang atau 83,95 persen dari mereka telah bekerja. Disisi lain, dapat pula dianalisa bagian dari angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau biasa disebut pengangguran terbuka. Dari 100 angkatan kerja, sekitar 16 (16,05 persen) diantaranya masih mencari pekerjaan. Secara keseluruhan jumlah penganggur di Banten sebanyak 661.618 orang, dan bagian terbesar penganggur terdapat di Kabupaten Tangerang sekitar 202.299 orang. Proporsi penduduk yang be kerja menurut lapangan usaha biasa dipakai sebagai salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor pereko nomian dalam menyerap tenaga kerja. Indikator tersebut juga bisa digunakan sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu wilayah.
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
b. Composition of Working People The increase in the number of manpower that is not balanced by the increase of job opportunity causes a decline in working opportunity. Nevertheless, the number of population that work cannot be considered as the number of job opportunity because of mismatch that often happened in manpower market. In 2005, of all total labour force (4.123.126 inhabitants), 3.461.508 inhabitants of them or 83,95 percent has worked. It also can be analysed the part of labour force that still looking for job or usually called as open unemployment. Of 100 labour force, around 16 (16,05 percent) of them still look for job. Totally the number of the unemployed in Banten are 661.618 people, and most of them live in Tangerang regency around 202.299 people. The proportion of population that work according to working field is usually used to measure the potential of economic sector in absorbing labour force. That indicator can also be used as a measurement that shows economic structure of a region. In Banten, agricultural sector is still a dominant sector that absorbs labour force after manufacturing industry sector. The huge job opportunity in this sector is a historical reality, be c aus et hi ss e c t orge ne r al l ydoe s n’ t require skilled labour.
45
Bab III
Di Banten, lapangan usaha pertanian merupakan sektor yang masih dominan dalam menyerap tenaga kerja sesudah sektor industri. Tingginya lapangan usaha di sektor pertanian merupakan kenyataan historis, karena sektor ini umumnya tidak banyak membutuhkan tenaga kerja terdidik dan terampil. Kenyataan lainnya adalah tingkat upah/pendapatan yang diterima pun biasanya rendah dan dikerjakan oleh ma s y a r a k a t ‘ t r a di s i on a l ’ a t a u ‘ ma r j i n a l ’ .Sekitar 21,14 persen dari total penduduk yang bekerja terserap di sektor ini, sementara sektor industri menyerap 23,11 persen. Sektor berikut yang cukup besar peranannya adalah sektor perdagangan (20,84 persen) dan jasa-jasa (16,12 persen). Sedangkan sektor yang menyerap sedikit tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (0,39 persen), dan pertambangan/ penggalian (1,19 persen). Sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota yang ada di provinsi ini, dominasi penduduk yang bekerja di sektor pertanian paling tinggi di Lebak (52,95 persen), Pandeglang (52,92 persen), dan Serang (30,45 persen). Sementara untuk Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Cilegon, industri pengolahan, perdagangan dan jasajasa lebih dominan (Tabel 3.2.4).
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
Another fact is the salary that is generally low and it is done by traditional or marginal community. Around 21,14 percent of all population that work are absorbed by agricultural sector, while manufacturing industry sector was absorbed around 23,11 percent of all workers. The next sector is trade sector (20,84 percent) and services (16,12 percent). Sectors with low level of labour force absorbent are electrical, gas and drinking water (0,39 percent) and mining sector (1,19 percent). According to the characteristic of each municipals in Banten, the highest population working in agricultural sector occurs in Lebak (52,95 percent), Pandeglang (52,92 percent) and Serang (30,45 percent). Meanwhile, in Tangerang regency, Tangerang and Cilegon city, industrial manufacturing, trade and services sectors are more dominant (Table 3.2.4). Manpower job status in Banten is dominated by labour/worker compared with the number of entrepreneurs or unpaid workers (including family workers). There are around 1.688.493 workers (48,78 percent) categorised as labour/worker.
46
Bab III
Tenaga kerja di Banten apabila diamati dari status pekerjaan utamanya, ternyata jumlah buruh/karyawan/pegawai lebih dominan di bandingkan dengan pengusaha atau pekerja tidak dibayar (termasuk didalamnya pekerja keluarga). Terdapat sekitar 1.688.493 pekerja (48,78 persen) masuk dalam kategori buruh/karyawan. Jika dirinci menurut Kab/Kota, akan terlihat bahwa sebagian besar (persentase) pekerja pada 3 (tiga) daerah yang banyak terdapat industri pengolahan yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan di Kota Cilegon berstatus buruh/karyawan. Kenyataan tersebut adalah hal yang wajar mengingat daerah tersebut pusat pertumbuhan ekonomi setelah masuknya perusahaan-perusahaan industri besar/sedang yang diikuti tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa-jasa yang banyak menyerap tenaga kerja. Sebaliknya mereka yang bekerja di sektor informal di daerah tersebut porsinya relatif rendah.
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
From the regency /municipality side, it is shown that most of workers in 3 industrial regencies namely Tangerang municipality, Tangerang regency and Cilegon have the status as labour. This fact is quiet fair considering that those 3 regencies are industrial centres due to big industrial companies surrounded by trade and service companies that absorb many labours. In contrast, those who works in informal sector in those 3 regencies take relatively small portion. Meanwhile, those included as entrepreneur in Banten in year 2005 totalled 1.150.553 entrepreneurs. 22,57 percent of them are those who works by himself, 10,66 percent of them have labour or helped by family worker and 3,73 percent of them have permanent labour.
47
Bab III
Sedangkan mereka yang termasuk kelompok pengusaha pada tahun 2005 di Banten terdapat sekitar 1.150.553 orang, yang merupakan gabungan dari mereka yang berusaha sendiri 22,57 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap atau pekerja keluarga 10,66 persen dan yang berusaha dibantu buruh tetap 3,73 persen. Relatif tingginya pengusaha yang dibantu buruh tidak tetap atau pekerja keluarga terlihat dari banyaknya pekerja keluarga atau tidak dibayar yang jumlahnya sebesar 231.003 (6,67 persen). Penggunaan jam kerja secara tidak langsung dapat dijadikan salah satu indikator produktivitas pekerja. Makin lama jam kerja yang digunakan diasumsikan produktivi tas pekerja juga meningkat. Terdapat sekitar 2.688.780 (77,68 persen) penduduk yang bekerja diatas jam kerja normal (lebih dari atau sama dengan 35 jam per minggu), sisanya sebasar 22,32 persen dapat dikategorikan sebagai penduduk setengah pengangguran karena mereka bekerja kurang 35 jam per minggu termasuk yang sementara tidak bekerja yang besarnya 3,61 persen.
Banten Dalam Angka 2005
Penduduk dan Tenaga Kerja
The highness percentage of entrepreneur who have labour or helped by family worker can be seen from the huge number of family worker and unpaid worker 231.003 (6,67 percent) The usage of working hours indirectly can be used as one of indicators of labour productivity. The longer working hours used, the higher labour productivity assumed. There is 2.688.780 (77,68 percen)t population that works beyond normal working hour (35 hours or more per week). The rest 22,32 percent can be categorised as semiunemployed population because they work less than 35 hour per week, i nc l udi ngt hos ewhoatpr e s e ntdon’ t work totalling 3,61 percent.
48
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Grafik 3.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Banten Tahun 1961-2005 10,000
8,956.2
9,000
9,083.1
9,308.9
8,096.8
8,000
R i b u a n
7,000
5,967.9
6,000 5,000 4,015.8 4,000 3,000
3,045.2 2,438.6
2,000 1,000 0 1961
1971
1980
1990
2000
2003
2004
2005
Tahun
Grafik 3.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Banten, Tahun 1961-2005 5 4.04 4
3.21
3.12 P e 3 r s e 2 n
2.83 2.25
1
0 1961-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2005
Tahun
Banten Dalam Angka 2005
49
Bab III
Penduduk dan Tenaga Kerja
Grafik 3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten/Kota di Banten Tahun 2000 - 2005 70 60 50 40 30 20 10 0 Pan deglang
Lebak
T an gera ng
Serang
K ota T angeran g
Cilegon
Ban ten
2001
51.55
49.92
48.47
48.79
50.81
50.86
49.52
2002
56.13
50.90
51.30
50.63
57.07
48.75
52.57
2003
56.33
55.43
51.51
47.82
51.62
44.28
51.56
2004
60.52
58.19
53.21
55.41
53.37
51.76
55.07
2005
57.52
59.88
56.13
54.07
51.74
56.08
55.59
Grafik 3.4. Persentase Penduduk Banten Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005
Keuangan 3,63%
Jasa-jasa & lainnya 16,14%
Angkutan & Komunikasi 9,51% Perdagangan 20,86%
Banten Dalam Angka 2005
Bangunan 3,98%
Pertanian 21,16%
Pertambangan/ Penggalian 1,20%
Listrik, Gas & Air Minum 0,28%
Industri Pengolahan 23,13%
50
Bab III
Penduduk
Tabel Table
Perkembangan Penduduk di Banten Number of Population in Banten 1961-2005
3.1.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
1961
1971
1980
1990
2000
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
440.213
572.628
694.759
858.435
1.011.788
1.106.788
2. Lebak
427.802
546.364
682.868
873.646
1.030.040
1.139.043
3. Tangerang
643.647
789.870
1.131.199
1.843.755
2.781.428
3.324.949
4. Serang
648.115
766.410
968.358
1.244.755
1.652.763
1.866.512
206.743
276.825
397.825
921.848
1.325.854
1.537.244
72.054
93.057
140.828
226.083
294.936
334.408
2.438.574
3.045.154
4.015.837
5.967.907
8.096.809
9.308.944
2005
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000 dan Susenas 2005 Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000 and Economy Social Survey 2005
Banten Dalam Angka 2005
51
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.2
Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten Population Growth Rate in Banten 1961 –2005 (Persen/Percent)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
1961-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
2,66
2,17
2,14
1,71
1,81
2. Lebak
2,48
2,51
2,49
1,72
2,05
3. Tangerang
4,07
4,07
5,00
4,35
3,63
4. Serang
2,69
2,63
2,54
2,98
2,46
5. Tangerang
2,96
4,11
8,77
3,83
3,00
6. Cilegon
2,59
4,71
4,85
2,79
2,54
2,25
3,12
4,04
3,21
2,83
Kab/Reg
Kota/Mun
BANTEN
Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000, Susenas 2005 Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000, Economy Social Survey 2005
Banten Dalam Angka 2005
52
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.3
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Banten Number of Household and Population by Sex in Banten 2005
Penduduk/Population Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Rumah Tangga Household
(1)
(2)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
296.958
568.156
538.632
1.106.788
2. Lebak
328.960
577.187
561.856
1.139.043
3. Tangerang
872.728
1.646.313
1.678.636
3.324.949
4. Serang
479.744
964.465
902.047
1.866.512
433.260
774.978
762.266
1.537.244
92.680
170.185
164.223
334.408
Banten
2.504.330
4.701.284
4.607.660
9.308.944
2004
2.180.336
4.607.595
4.475.549
9.083.144
2003
1.987.422
4.563.563
4.392.666
8.956.229
2002
2.169.798
4.342.714|
4.187.085
8.529.799
2001
2.062.472
4.231.079
4.026.976
8.258.055
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
53
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.4
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Banten Number of Chinese and Other Aliens in Banten 2000
Warga Negara Asing Cina Chinese Aliens
Warga Negara Asing Lainnya Other Aliens
Jumlah Total
Laki-laki Male
Perempuan Female
Laki -Laki Male
Perempuan Female
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab /Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
7
14
41
72
134
68
55
19
18
160
2.248
2.153
1.194
801
6.396
10
8
6
6
30
3.565
3.900
1.241
1.215
9.921
66
47
91
26
230
5.964
6.177
2.592
2.138
16.871
Kota / Mun 5. Tangerang 6. Cilegon 2000
Sumber: Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000,BPS
Banten Dalam Angka 2005
54
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.5
Luas Wilayah, Rata-rata Penduduk Per Km2 dan per Rumah Tangga di Banten Region Area, Population Average Per Square Km and Per Household in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Wilayah Region Area (Km2)
(1)
(2)
Rata-rata Penduduk Population Average Per Km2 Per Sq Km
Per Rumah Tangga Per Household
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.746,90
403
3,73
2. Lebak
2.859,96
398
3,46
3. Tangerang
1.110,38
2.994
3,81
4. Serang
1.724,09
1.083
3,89
5. Tangerang
184,00
8.355
3,55
6. Cilegon
175,50
1.905
3,61
Banten
8.800,83
1.058
3,72
2004
8.800,83
1.032
4,17
2003
8.800,83
1.018
4,51
2002
8.800,83
969
3,93
2001
8.800.83
938
4.00
Kota/Mun
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
55
Bab III
Tabel Table
Penduduk
3.1.6
Kelompok Umur Age Group (1)
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Banten Number of Population by Age Group and Sex 2005 (Ribu/Thousands)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
0-4
419.408
431.481
850.889
5 –9
543.259
498.101
1.041.360
10 –14
541.142
496.017
1.037.159
15 –19
478.525
490.799
969.324
20 –24
413.844
436.056
849.900
25 –29
422.691
473.178
895.869
30 –34
376.202
400.623
776.825
35 –39
397.374
411.811
809.185
40 –44
319.524
279.876
599.400
45 –49
258.352
228.078
486.430
50 –54
201.402
153.036
354.438
55 –59
119.964
105.907
225.871
60 –64
96.028
85.526
181.554
65 –69
46.934
58.555
105.489
70 –74
38.160
34.178
72.338
75 +
28.475
24.438
52.913
4.607.660
9.308.944
Jumlah 4.701.284 Total Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
56
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.7
Kelompok Umur Age Group (1)
Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Banten Projection of Population by Age Group 2005 –2008 (Ribu/Thousands)
2006
2007
2008
2009
(2)
(3)
(4)
(5)
0 –4
934,4
928,1
943,5
1.061,9
5 –9
839,7
849,8
863,3
1.013,5
10 –14
846,6
832,4
839,6
1.033,3
15 –19
879,7
855,3
865,3
1.008,7
20 –24
1.005,6
1.002,5
1.019,1
998,6
25 –29
854,2
864,1
876,5
995,3
30 –34
776,4
788,1
795,5
912,0
35 –39
690,1
698,3
701,3
837,5
40 –44
614,4
616,7
616,8
719,0
45 –49
535,9
554,3
552,6
556,5
50 –54
434,1
463,2
459,0
416,0
55 –59
318,4
323,7
318,8
286,9
60 –64
247,0
249,6
244,9
193,0
65 –69
191,3
194,3
190,0
131,8
70 –74
141,6
147,9
144,3
96,8
75 +
114,9
118,2
115,1
116,9
9.545,7
10.377,7
Jumlah 9.424,3 9.486,6 Total Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
57
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.1.8
Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten Projection of Population by Regency/Municipality in Banten 2006 –2009 (Ribu/Thousands)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.124,6
1.132,1
1.140,7
1.242,4
2. Lebak
1.162,2
1.171,9
1.181,9
1.286,5
3. Tangerang
3.372,6
3.390,8
3.402,6
3.690,8
4. Serang
1.882,7
1.895,7
1.911,1
2.079,6
1.543,1
1.552,2
1.560,7
1.696,7
339,1
343,9
348,7
381,7
9.424,3
9.486,6
9.545,7
10.377,7
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
58
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten 1990-2005
Distribusi Persentase Percentage Distribution
Kepadatan Penduduk per km2 Population Density per km2 (orang/person)
1990
2000
2005
1990
2000
2005
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
1. Pandeglang
14,38
12,50
11,89
313
368
403
2. Lebak
14,64
12,72
12,24
305
360
398
3. Tangerang
30,88
34,35
35,72
1.660
2.505
2.994
4. Serang
20,86
20,41
20,05
722
959
1.083
5. Tangerang
15,45
16,38
16,51
5.010
7.206
8.355
6. Cilegon
3,79
3,64
3,59
1.288
1.681
1.905
100,00
100,00
678
920
1.058
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
59
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.10 Table
Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Banten Sex Ratio of Population by Regency/ Municipality in Banten 1990- 2005
Rasio Jenis Kelamin/Sex Ratio
Kabupaten/Kota Regency/Municipality 1990
2000
2005
(2)
(3)
(4)
1..Pandeglang
102.23
105.26
105,48
2..Lebak
103.07
106.33
102,73
3..Tangerang
102.76
99.77
98,07
4. Serang
102.70
100.50
106,92
5. Tangerang
-
99.35
101,67
6. Cilegon
-
104.46
103,63
102.71
101.48
102,03
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
60
Bab III
Penduduk
Tabel 3.1.11 Table
Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten 2002 - 2005
Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Average Size of Household
Rumah Tangga Household
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality 2002
2003
2004
2005
2002
2003
2004
2005
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1..Pandeglang
263.906
235.873
260.496
296.958
3,94
4,59
4,23
3,73
2..Lebak
266.141
250.539
286.714
328.960
3,92
4,48
3,95
3,46
3..Tangerang
767.588
715.014
764.896
872.728
3,89
4,46
4,18
3,81
4..Serang
413.026
359.556
419.520
479.744
4,30
4,94
4,37
3,89
382.402
355.062
369.350
433.260
3,71
4,12
4,03
3,55
76.735
71.378
79.360
92.680
4,03
4,57
4,18
3,61
2.169.798 1.987.422 2.180.336 2.504.330
3,93
4,51
4,17
3,72
(1) Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
61
Bab III
Penduduk
Tabel 3.2.1 Table
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 10 Years and Over by Regency/Municipality in Banten 2000 –2005
Kabupaten /Kota Regency/Municipality
2001
2002
2003
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
51,55
56,13
56,33
60,52
57,52
2. Lebak
49,92
50,90
55,43
58,19
59,88
3. Tangerang
48,47
51,30
51,51
53,21
56,13
4. Serang
48,79
50,63
47,82
55,41
54,07
5. Tangerang
50,81
57,07
51,62
53,37
51,74
6. Cilegon
50,86
48,75
44,28
51,79
56,08
49,52
52,57
51,56
55,07
55,59
Kab /Reg
Kota / Mun
Banten
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
62
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.2
Penduduk 10 Tahun Ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan Angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Banten Number of Population Aged 10 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten 2005
Angkatan Kerja Economically Active
Kabupaten /Kota Regency/Municapitaly
(1)
Bekerja Working
Mencari Kerja Finding Work
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
Bukan Angkatan Kerja Not Economically Active
Penduduk ≥1 0Ta h u n Population ≥10 Years
(5)
(6)
Kab /Reg 1. Pandeglang
412.802
78.294
491.096
362.654
853.750
2. Lebak
431.082
106.974
538.056
360.568
898.624
1.294.902
202.299
1.497.201
1.170.057
2.667.258
625.131
169.052
794.183
674.518
1.468.701
5. Tangerang
577.034
72.186
649.220
605.636
1.254.856
6. Cilegon
120.557
32.813
153.370
120.136
273.506
Banten
3.461.508
661.618
4.123.126
3.293.569
7.416.695
2004
3.161.970
765.747
3.927.717
3.198.729
7.126.446
2003
3.185.642
673.189
3.858.831
3.148.367
7.007.198
2002
3.111.286
358.028
3.469.314
3.258.940
6.728.254
2001
3.075.051
255.173
3.330.224
3.004.788
6.335.012
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS Banten Dalam Angka 2005
63
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.3
Penduduk 10 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Banten Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten 2005
Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kepemimpinan/ Profesional Managerial/ Professional
Pejabat Tata Usaha/ Administrasion
Tenaga Usaha Penjualan/ Sale
Tenaga Usaha Jasa/ Service
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab /Reg 1. Pandeglang
10.148
8.304
67.126
20.720
2. Lebak
17.722
13.256
63.785
9.366
112.177
135.861
243.163
160.753
21.428
24.875
137.350
31.220
5. Tangerang
61.744
64.014
115.316
68.554
6. Cilegon
14.176
11.217
28.569
14.532
Banten
237.395
257.527
655.309
305.145
2004
151.924
191.054
595.613
227.114
2003
196.008
174.896
570.553
246.338
2002
197.010
216.290
606.221
225.434
2001
199.219
220.964
772.081
131.387
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Banten Dalam Angka 2005
64
Bab III
Penduduk
Lanjutan Continued Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Usaha Pertanian/ Agricultur
Tenaga Produksi/ Production
TNI/Polri dan Pekerja lain/ Employee
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
218.114
88.048
342
412.802
2. Lebak
229.678
92.291
4.984
431.082
84.121
522.113
36.714
1.294.902
188.393
219.450
2.415
625.131
5. Tangerang
4.994
250.154
12.258
577.034
6. Cilegon
4.227
46.288
1.548
120.557
Banten
729.527
1.218.344
58.261
3.461.508
2004
811.972
1.143.205
40.634
3.161.970
2003
918.556
1.038.511
40.780
3.185.642
2002
839.404
989.765
36.744
3.111.286
2001
810.217
900.900
40.283
3.075.051
(1) Kab /Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
65
Bab III
Penduduk
Tabel Table
3.2.4
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
(1)
Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Dan Lapangan Usaha Utama Population 10 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry 2005
Pertanian Agriculture
Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying
Industri Industry
(2)
(3)
(4)
Listrik. Gas & Air Minum Electricity. Gas and Water Drinking (5)
Konstruksi/ Bangunan Construction
(6)
Kab /Reg 1. Pandeglang
218.456
1.026
43.552
-
12.780
2. Lebak
228.254
12.926
27.195
356
11.256
85.571
10.996
370.867
3.464
61.586
190.325
13.173
100.685
1.965
36.017
5. Tangerang
4.994
1.816
227.908
5.902
7.264
6. Cilegon
4.227
1.409
29.755
1.866
8.616
Banten
731.827
41.346
799.962
13.553
137.519
2004
815.904
18.095
798.049
11.721
130.345
2003
936.600
16.071
730.199
11.855
102.619
2002
841.464
18.341
632.905
8.945
119.938
2001
780.217
13.546
704.183
8.753
141.607
3. Tangerang 4. Serang Kota / Mun
Banten Dalam Angka 2005
66
Bab III
Penduduk
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Perdagangan Trading
(1)
(2)
Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication (3)
1. Pandeglang
68.338
2. Lebak
Keuangan Finance
Jasa-jasa Services
Jumlah Total
(4)
(5)
(6)
29.426
1.472
37.752
412.802
64.743
32.069
712
52.859
431.082
3. Tangerang
282.314
138.720
85.170
256.214
1.294.902
4. Serang
142.685
77.347
4.863
58.071
625.131
130.298
32.688
29.510
134.838
577.034
33.116
18.740
3.850
18.422
120.557
Banten
721.494
328.990
125.577
558.156
3.461.508
2004
650.777
274.641
67.676
394.762
3.161.970
2003
608.718
276.777
70.651
429.946
3.185.642
2002
687.577
289.212
104.226
408.678
3.111.286
2001
679.030
248.332
96.330
403.053
3.075.051
Kab /Reg
Kota / Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
67
Bab III
Penduduk
Tabel Table
Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Banten Population 10 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten 2005
3.2.5
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status Pekerja bebas non pertanian/ Free lance Non Agriculture (7)
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Berusaha Sendiri/ Self Employed
Dibantu buruh tidak tetap/ Self Employed
Dibantu buruh tetap/ Employer
Buruh/ Karyawan/ Emplo yer
Peker ja Bebas Pertanian/ Freelance
Pekerja tidak dibayar / Unpaid Employer
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
109.906
62.920
38.110
88.620
35.382
10.312
67.552
412.802
68.274
117.156
13.337
85.339
39.516
35.273
72.187
431.082
3. Tangerang
245.760
86.337
38.144
843.540
5.216
42.957
32.948
1.294.902
4. Serang
198.867
82.429
12.701
209.900
30.067
44.623
46.544
625.131
127.120
11.804
20.884
394.072
908
15.436
6.810
577.034
31.465
8.515
5.874
67.022
992
1.727
4.962
120.557
Banten
781.392
369.161
129.050
1.688.493
112.081
150.328
231.003
3.461.508
2004
757.095
348.639
135.827
1.460.588
117.117
83.562
259.142
3.161.970
2003
750.996
438.313
127.213
1.435.514
63.011
62.231
308.364
3.185.642
2002
709.304
435.011
81.961
1.435.345
87.498
38.724
323.443
3.111.286
2001
602.249
464.916
65.705
1.425.569
89.539
95.446
331.627
3.075.051
(8)
Jumlah Total
(9)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS Banten Dalam Angka 2005
68
Bab III
Tabel Table
Penduduk
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Banten Population 10 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten 2005
3.2.6
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours 0*)
1-9
10 - 24
25 – 34
35 - 44
45 - 59
60+
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Jumlah Total (9)
Kab/Reg 1. Pandeglang
27.018
1.710
35.248
72.050
98.598
134.790
43.388
412.802
2. Lebak
24.263
9.256
84.537
72.135
125.758
85.116
30.017
431.082
3. Tangerang
33.532
10.835
63.197
62.170
319.190
589.379
216.599
1.294.902
4. Serang
31.044
10.165
91.145
82.034
165.035
166.890
78.818
625.131
5. Tangerang
7.264
2.270
14.982
21.338
200.668
253.332
77.180
577.034
6. Cilegon
1.826
1.112
4.745
8.852
46.391
47.149
10.482
120.557
124.947
35.348
293.854
318.579
955.640 1.276.656
456.484
3.461.508
2004
87.733
44.124
343.131
331.280
978.194 1.079.051
298.457
3.161.970
2003
41.841
11.587
127.489
220.988
695.783
928.699
257.701
2.284.088
2002
135.186
24.843
290.545
363.423
878.381 1.082.605
336.303
3.111.286
2001
59.428
59.844
369.156
360.838
900.886
336.762
3.075.051
Kota/Mun
Banten
988.137
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS *)
Sementara tidak bekerja
Banten Dalam Angka 2005
69
Bab IV
Sosial
Penjelasan Teknis
Technical Notes
1.
Masih Bersekolah adalah sedang mengikuti pendidikan (formal) di pendidikan dasar, menengah, atau tinggi.
1.
Attending school are those who following education at primary school, Junior High School, Senior High School and undergraduate.
2.
Tamat Sekolah adalah menye lesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat ijazah. Orang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah mengikuti ujian dan lulus dianggap tamat sekolah.
2.
Graduate is a classification for those who passed the highest level of a particular school with certificate or diploma regardless of whether the schools is government or privately managed. In addition, a person who had taken find examination at the highest level and passed, is regardless as graduated eventhough the person had not gone through the highest level.
3.
Able to Read and Writte is a person has ability to read and write a letter or a simple sentence eventhough latin and other.
4.
Floor Area is the total area which is occupied and utilizied daily.
5.
Pipe Water is prossed water became steril and flowed to consumen write instalation. Supported by establishment or PDAM.
3.
4.
5.
Dapat Membaca dan Me nulis adalah seseorang yang dapat membaca dan menulis surat/kalimat sederhana de ngan suatu huruf, baik latin dan atau lainnya. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Air Leding adalah sumber air minum yang berasal dari air yang telah diproses menjadi jernih sebelum dialirkan kepada konsu men melalui instalasi berupa saluran air. Sumber air ini biasanya diusahakan oleh PAM/ PDAM/BPAM.
Banten Dalam Angka 2005
73
Bab IV
4.1. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehi dupan serta diakui sebagai kebutuhan pokok manusia secara keseluruhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya. Diakui atau tidak, dunia pendidikan di negeri ini terus menimbun berbagai permasalahan. Meski telah berganti aparat birokrat dan orde pemerintahan serta banyaknya kampanye tentang pentingnya pendidikan, dunia pendidikan tak kunjung lepas dari sejumlah permasalahan klasik baik menyangkut kualitas, daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan, budi pekerti para siswa, minimnya anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah, hingga minat belajar para siswa. Pembangunan pendidikan di Indonesia lebih difokuskan kepada penduduk usia 7–24 tahun, terutama bagi anak usia 7–15 tahun seiring dengan dicanangkannya program wajib belajar pendidikan dasar (Wajardikdas) 9 tahun. Namun realitasnya situasi pendidikan dini jangankan untuk seluruh manusia, dengan titik sen tral usia di atas saja segudang persoalan kerap menyertainya. Saat ini, pendidikan tidak hanya di peruntukkan bagi anak usia 7 tahun ke atas, akan tetapi pendidikan usia dini (pra-sekolah) seperti Taman Kanak-kanak (TK) sebagai tahap awal pendidikan anak untuk Banten Dalam Angka 2005
Sosial
4.1. Education One of aspect is important in life also need for basic people as at all. High level education of society is good quality in resources. In country of Indonesia is so many problems education. Eventhough ministry and orde changed, but education have still classical problems like quality, distribution of education in society, good behaviour of student, budgeting is always lack from government, and interesting of student is very little.
Development of education in Indonesia should be focussed for aged 7 –24 year, firstly for aged is 7–15 year with compulsary program of education 9 years. But the reality of education has problem in application of society. Recently, education did not give by aged 7 to up, but for aged pra school as like Garden School that go though to next level of education.
74
Bab IV
masuki jenjang pendidikan berikutnya pun menjadi penting. Jumlah penduduk Banten usia 7-24 tahun yang masih/sedang sekolah pada tahun 2005 tercatat sekitar 3.495.243 orang yang terdiri dari 1.762.231 laki-laki dan 1.733.012 perempuan. Secara persentase, sebagian besar adalah anak usia 7–12 tahun (36,77), sementara anak usia 13–15 tahun sebesar 17,32 persen. Jika di konversikan ke dalam tingkat pendidikan, penduduk yang bersekolah kebanyakan masih se tingkat SD. Pemerataan kesempatan pen didikan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah, perpustakaan dan buku-buku penun jang pelajaran serta tenaga pendidik (guru) yang memadai. Untuk tingkat sekolah dasar ada sebanyak 4.316 buah SD dengan 1.215.389 siswa dan 41.715 guru, sehingga terhitung rasio guru-murid sebesar 29,14 yang artinya setiap 1 (satu) orang guru membimbing sekitar 29 orang siswa. Pada tingkat Sekolah Menengah/Lanjutan Pertama terdapat sebanyak 662 sekolah dengan kapasitas murid yang mengikuti pendidikan sebanyak 326.073 siswa dan tenaga pengajar (guru) sebanyak 13.496 orang atau rasionya sekitar 24,16. Selanjutnya jumlah Sekolah Lanjutan Atas terdapat 480 sekolah yang terdiri dari 296 SMU dan 184 SMK Banten Dalam Angka 2005
Sosial
Banten population aged 7 –24 years who are attending school in 2005 is about 3.495.243 persons, each man is 1.762.231 and woman is 1.733.012. Part of whole is aged 7 –12 years (36,77 percent), and aged 13–15 years (17,32 percent). In fact that is population of schuling is low as primary school.
Opportunity equity of education depend of school building, library, books, and teachers that is enough. Primary school are 4.316 with pupils are 1.215.389 and teachers are 41.715 or ratio teacher of pupil is 29,14 that mean 1 (one) of teacher to teach is about 29 pupils.
Building of Yunior School are 662 with capasity are 326.073 pupils and teachers are 13.496 or ratio is around 24,16 percent. Next a number of Senior High School are 480 building with each 296 Senior High School (SMU) and 184 Senior High Vocational School with amount of student are 217.806 75
Bab IV
Sosial
(sekolah kejuruan) dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 217.806 orang, meliputi mereka yang sekolah di SMU sebanyak 125.108 (57,44 persen) yang lainnya sebanyak 92.698 (42,56 persen) bersekolah di SMK. Tenaga pendidik di kedua jenis pendidikan tersebut sebanyak 12.222 orang terdiri atas guru SMU sebanyak 7.146 orang (58,47 persen) dan 5.076 orang (41,53 persen) sebagai guru SMK. Secara keseluruhan rasio guru-murid sebesar 17,82 atau setiap 1 (satu) orang guru mengajar sekitar 17-18 orang siswa. Sektor pendidikan merupakan sektor yang dominan dalam pembangunan sumber daya manu sia (SDM). Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang terkait dengan pembangunan SDM atau kualitas hidup penduduk yang selalu memasukkan komponen pendidikan dalam penentuan/ penghitungannya. Salah satu indikator yang biasa digunakan diantaranya tingkat pendidikan yang ditamatkan, angka melek huruf dan angka buta huruf.
that are 125.108 (57,44 percent) pupils in Senior High school and 92.698 (42,56 percent) pupils in Senior Vocational School. Teachers are 12.222 respectively are 7.146 (58,47 percent) for Senior High school and 5.076 (41,53 percent) for Vocational School. As whole ratio teacher to student is 17,82 or each 1 (one) teacher to develop around 17-18 pupils.
Sampai dengan tahun 2005, tingkat pendidikan penduduk Banten usia 10 tahun ke atas sebagian besar hanya tamat sekolah dasar dan yang belum/tidak tamat SD/Sederajat, yang besarnya sekitar 57,43 persen meliputi mereka yang tamat SD/Sederajat sebanyak 32,32 persen dan yang tidak/belum tamat SD/Sederajat sebesar 25,11 persen.
Until year of 2005, level education finished by aged 10 to up years of Banten population are for both primary and not finish primary school is around 57,43 percent, respectively 32,32 percent for primary and next 25,11 percent for not finish primary school.
Banten Dalam Angka 2005
Education sector is dominan in Human Development (SDM). In fact in several indicators in human developent is very need for it or quality of life is always following with education component in calculation. One of indicator used as level of education, literate and illiterate.
76
Bab IV
Pada tingkat sekolah menengah/lanjutan, yang telah menamatkan pendidikan setingkat SLTP sebesar 17,05 persen dan yang tamat SLTA sebesar 19,98 persen. Untuk jenjang pendidikan tinggi porsinya lebih rendah lagi dimana hanya sekitar 5,2 persen yang berhasil menamatkan pendidikan setingkat diploma I sampai Sarjana. Kondisi ini cukup memprihatinkan dan kritis bila dikaitkan dengan kecenderungan bergesernya tuntutan pasar kerja (sektor formal) yang lebih mengutamakan pendidikan seren dah-rendahnya SLTA sebagai prasyarat bagi angkatan kerja dalam mengikuti kompetisi di bursa pasar kerja. Krisis di dunia pendidikan dikaitkan dengan pang sa pasar tenaga kerja dapat diamati dari relatif rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan pada jenjang SLTA ke atas (dengan asumsi seandainya sebagian dari mereka termasuk angkatan kerja) yang besarnya baru sekitar 25,52 persen. Diharapkan tingkat pendidikan penduduk di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja melalui pendidikan setingkat SLTA ke atas sebagai standar minimal. Pada sisi lain, dengan sema kin meningkatnya pendidikan pen duduk, efek multiplier-nya diharap kan dapat meningkatkan angka melek huruf atau sebaliknya menurunkan banyaknya penduduk yang buta huruf. Karena hal ini meBanten Dalam Angka 2005
Sosial
Level of education of Yunior School finished 17,05 percent and Senior School finished 19,98 percent. Level of undergraduated is less that is only 5,2 percent as finished Diploma I till up undergraduated. In circumtance is deeply sad because of those entry to manpower should be tirished Senior High School. Crisis of education depend on man power supply, it that connect with entry to man power less than graduated Senior High School to up, which is around 25,52 percent. Level of population education in the future will hope up for prefering to entry man power as pracondition go to man power supply with level of education is Senior High School to up as minimaze condition.
The other side, high of education level increased literate or less illiterate. Because of it one of indicator make population smart because of those read and wrote which has opportunity to receipt more knowledge and information. 77
Bab IV
Sosial
rupakan salah satu indikator semakin cerdasnya penduduk sebab dengan kemampuan membaca dan menulis (melek huruf) akan memperluas kesempatan menyerap pengetahuan dan informasi lebih banyak. Sampai saat ini (tahun 2005), di Banten terdapat sekitar 282.576 (3,81 persen) penduduk yang tidak bisa membaca dan menulis (buta huruf). Angka ini sebenarnya dapat lebih besar seandainya melek huruf dibatasi hanya untuk mereka yang dapat membaca dan menulis huruf latin saja (tidak termasuk mereka yang hanya dapat membaca dan menulis huruf lainnya seperti Arab, China dan sebagainya). Dari sini jumlah penduduk yang buta huruf menjadi sebanyak 371.014 orang (5,0 persen), sehubungan penduduk yang hanya bisa membaca dan menulis huruf lainnya tercatat sekitar 88.438 orang (1,19 persen) j u g adi a ng g a ps e ba g a i“ but ah u r uf l a t i n ” .Se l e ngk a pny a pe t as i t u a s i pendidikan di Banten dan disparitas antar kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 4.1.9.
Now day in 2005 Banten population illiterate is 282.576 (3,81 percent). This figure grow up if in calculation is not with literate as Arab, Chinese and so on. So that population of illiteration is 371.014 (5,0 percent) and around 88.438 (1,19 percent) is latin illiterate. Complete situation of education between munipacility or regency can see table 4.1.9.
4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana
4.2. Health and Family Planning.
Sejak awal negara sangat memperhatikan dan berupaya me ningkatkan kesehatan warganya dengan alasan kemanusiaan dan karena keuntungan yang besar (positip) dari kesehatan baik bagi individu masyarakat maupun tujuan lain yang diinginkan masyarakat.
Banten Dalam Angka 2005
Firstly Indonesia country concerned to increase health of people with the reason of humanity and because it is big advantage if the society or individual has good health that will hope society Government should be manage good helath for society and to serve 78
Bab IV
Sosial
Memang sudah sewajarnya pengurusan dalam bidang kesehatan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya dan sudah sepantasnya apabila warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengeluar kan biaya atau menekan biaya serendah-rendahnya.
that people can get supporting fund without should be pay or less pay.
Pada faktanya, pembangunan kesehatan masih banyak me nyimpan setumpuk persoalan baik bagi pemerintah maupun masya rakat. Oleh karena itu kesehatan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Tentu saja dalam hal ini peran pemerintah sangat menentukan. Peran peme rintah dalam pembangunan ke sehatan menyangkut segala aspek seperti menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan dapat dijangkau oleh masyarakat secara keseluruhan baik dari segi finansial maupun aksesbilitasnya (keberadaan lokasinya). Sarana kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, pukesmas pembantu, tenaga kesehatan dan pusat-pusat pelayanan lainnya adalah faktor yang akan menentukan berhasil tidaknya pembangunan di bidang kesehatan.
In fact, health development is still many problems even government or society. because of that health need seriously attention for all of us. Of course the government rule is very important. Health development involved all of aspect as infra and supra structure of health and can be reached by all of society even finance or acceptability. Health infrastructure as Hospital, health center, health center assistant and others of health services is determinant factor to success in health development.
Pada tahun 2005 di Banten terdapat tidak kurang 35 buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur sekitar 2.868. Sarana kesehatan lain yang relatif mudah dijangkau masyarakat adalah Puskesmas terdapat sebanyak 175 Banten Dalam Angka 2005
In 2005 year of Banten Province is not less 35 hospital that is capasity of bed is around 2.868. Infra structure other of healt can reach society around 175 health center which is spreading in.
79
Bab IV
buah yang tersebar kabupaten/kota.
Sosial
di seluruh
Petugas kesehatan yang keberadaannya sangat vital sebagai pelayan kesehatan masyarakat seperti dokter, pada tahun 2005 secara keseluruhan terdapat tidak kurang dari 1.876 orang yang terdiri dari sekitar 1.016 dokter umum, 575 dokter ahli (spesialis) dan 285 orang dokter gigi. Tentu saja tenaga kesehatan yang dibutuhkan tidak terbatas hanya tenaga dokter tetapi tenaga selainnya seperti perawat, tenaga ahli farmasi bahkan keberadaan dukun melahirkan (paraji) baik terlatih maupun tidak terlatih yang kerap dimanfaatkan masyarakat harus diperhitungkan dan dijadikan pusat perhatian di bidang kesehatan. Adalah suatu kenyataan di setiap wilayah, proses kelahiran anak masih banyak yang dibantu oleh dukun baik terlatih maupun tidak terlatih disamping adapula yang lebih mengutamakan tenaga medis. Sebagai upaya meningkatkan tingkat kesehatan penduduk sejak dini, maka kegiatan imunisasi bayi atau balita sangat penting dilakukan. Bayi dan balita yang mendapat imunisasi terlebih bagi anak yang menerima imunisasi lengkap secara medis diakui akan lebih kebal (tahan) dari serangan penyakit yang umum menyerang bayi. Oleh karena pemberian imunisasi pada anak sejak bayi seperti BCG, DPT-I sampai DPTIII, Campak dan Polio sangat Banten Dalam Angka 2005
Medical is very important to serve society health, as whole in 2005 is not less around 1.876 persons which respectively is around 1.016 public doctor, specialist is abou 575 persons and dentist is around 285 persons. Medical health is nedd, is not only doctor but assistant of medis like paranormal even trained or not trained which help birth become attention of health sector. Region in fact, birth proccess is much still assistant by paranormal even tarined or not trained and other side those are use by paramedis.
The effort of increasing health level of population from since birth or child is very important with immunization. the baby or children under 5 years got complete imunization who those will have strong depend on dease. Because of it is need to give immunization since baby as BCG, DPT-I till DPT-III, campak and Polio which is positive advantage of children and society at the 80
Bab IV
Sosial
penting sehubungan dengan keuntungan positip yang akan diperoleh anak dan masyarakat pada masa-masa berikutnya. Dengan pemberian imunisasi anak diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian bayi yang sampai saat ini di Banten angkanya disinyalir masih relatif tinggi, atau dalam arti yang lebih luas lagi dapat meningkatkan derajat kesehatan anak dan penduduk secara keseluruhan. Pada tahun 2005 sebanyak 216.210 bayi telah menerima imunisasi BCG, 202.649 mendapat imunisasi DPT-III, 208.224 memperoleh imunisasi campak dan Polio-IV diberikan kepada sekitar 165.381 anak (bayi). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.3.
future. Imunization of children is hoped for decreasing infant of mortlity level in Banten which prediction is still high that is mean will increase level of health and population as whole in 2005 the amount of baby received imunization BCG 216.210 and DPT-III 202.649; Campak 208.224 and Polio IV 165.381 complete data see table 4.2.3.
Disamping ketersediaan sara na kesehatan, ketersediaan prasa rana kesehatan seperti pedagang besar farmasi juga perlu mendapat perhatian. Pedagang besar farmasi yang berfungsi sebagai distributor maupun penyalur obat-obatan termasuk apotik sangat dibutuhkan. Jumlah pedagang besar farmasi pada tahun 2005 terdapat sebanyak 74 buah terbatas hanya di Kabupaten Tangerang (58 buah), Serang (4 buah) dan Kota Tangerang (12 buah). Sedangkan apotik terdapat sebanyak 476 buah tersebar di setiap kabupaten/kota dengan jumlah terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang (245 buah) dan Kota Tangerang (145 buah), adapun jumlah terkecil terdapat di Kabupaten Pandeglang yaitu 5 buah. Keberadaan dan ketersediaan
Beside the availablelity of health facilities, the avaiblelity of health redujices such as medicine trader also need a big concern. a big medicine trader has a function as a distributor of edicines (e.g. drugstore). The number of big medicine traders, in 2005 were 74 , 58 in Tangerang regency, 4 in Serang, 12 in Tangerang city. There were 476 drugstores that spread in municipacility or regency. The largest number was in Tangerang regency (245) and Tangerang city (145) and the smallest number was in Pandeglang regency (5). The availablelity of medicine is
Banten Dalam Angka 2005
81
Bab IV
obat-obatan sangat dipengaruhi oleh keberadaan Industri farmasi baik dalam sekala besar maupun kecil. Industri farmasi di Banten pada tahun 2005 terdapat sebanyak 35 buah. Seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerinah No. 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan bah wa pengelolaan kependudukan salah satunya diwujudkan melalui pengendalian kuantitas penduduk. Pengendalian kuantitas penduduk diarahkan pada terwujudnya kese rasian, keselarasan dan keseim bangan antara kuantitas, penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial budaya. Penurunan angka kelahiran salah satunya ditujukan untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang menuju dan serendah-rendahnya seperti yang ditargetkan pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan upaya pembudayaan nor ma keluarga kecil bahagia dan sejahtera, yang meliputi upaya peningkatan kesadaran dan mendo rong masyarakat diantaranya melalui pemakaian alat kontrasepsi (KB) dan pendewasaan usia per kawinan. Perlu diakui bahwa pro gram Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah telah membawa dampak positif dalam menurunkan angka kelahiran dan menekan laju pertumbuhan pendu duk serta sedikit banyak telah memberi andil dalam peningkatan tingkat kesejahteraan rakyat. Banten Dalam Angka 2005
Sosial
extremely infivenced by the development of health industry whether it is in a big or small scale. There were 35 health industries in Banten, in 2005. Based on Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1994 about the manage me nt of de mog r af y ’ s development thatregulation stateel that te realitation it is to control the quantity of people. There must be erested a balance between the quantity of people and enviromental support, social economic condition and social cultural condition. The reduction of natality has an aim to make a balance of population growth and to minimize it based on ourgov e r nme nt ’ si de alt ar g e t .To make it real, our government make a pr ogr am c al l e d “ Upay a Pembudayaan Norma Keluarga Ke c i lBahagi a & Se j aht e r a”.I t contains many programs of i nr e as i ng s oc i e t y ’ s awar e ne s si n wing contracepsy media or postponing the early marriage. Family planning that made by our government has brought many positive impacts in reducing natality minimize the population gr owt h,andi mpr ov eours oc i e t y ’ s welfare.
82
Bab IV
Sosial
Seberapa banyak partisipasi masyarakat Banten dalam program KB dapat dilihat pada tabel 4.2.7. Pada tahun 2005 terdapat sekitar 1.060.683 akseptor KB yang se bagian besar menggunakan suntik sekitar 536.280 (50,56 persen) berikutnya sebanyak 247.559 memakai pil. Kedua jenis KB tersebut termasuk yang meng gunakan kondom dan ovag disebut KB metoda jangka pendek (Non Metode Jangka Panjang). Sementara akseptor yang menggunakan Metoda Jangka Panjang (MJP) sebanyak 273.280 atau sekitar 25,76 persen dari total akseptor KB.
Look at table 4.2.7 to know further about Banten Pe opl e ’ s par t i c i pat i on i n implementating family planning. There were 1.060.683 family pl anni n g’ sac c e pt or s ,mos toft he m used injection (536.280; 50,56 percent), the others used pill (247.559). Those kinds also provided some others ways, including using condom and ovag (short-term metod). Meanwhile, the acceptors who used long-term method were 273.280 (25,76 percent).
4.3. Perumahan dan Lingkungan
4.3. Housing and Environment
Dalam kehidupan sehari-hari rumah merupakan tempat berlindung dari berbagai macam gangguan, baik yang datangnya dari alam seperti hujan, panas dan rasa dingin maupun gangguan binatang buas serta gangguan lainnya. Idealnya rata-rata luas lantai per kapita minimal 10 m2. Sehingga bila dalam satu rumah tinggal terdapat 4-5 anggota rumah tangga, idealnya rumah tangga menempati luas lantai minimal 50m2.
In our daily life, house is our shelter that protected us from many k i ndsofnat ur al ’ spr oc c e s ss uc has rain, hot or cold weather, or wild animal. The ideal house must has an area floor per capita at least 10 m2. So, if there are 4 –5 people, the ideal house will provide an area floor, at least 50 m2.
Berdasarkan hasil Susenas 2005, terlihat bahwa sebagian besar rumahtangga tinggal di rumah dengan luas lantai 50 –99 m2 yaitu dihuni oleh sekitar 1.195.497 rumah tangga atau 47,74 persen Banten Dalam Angka 2005
According to Susenas 2005, It appeared that many households lived in a house with an area floor, 50-99 m2. The number of these households were 1.195.497 (47,74 percent) from the total of households, 2.504.330. 83
Bab IV
dari total rumah tangga jumlahnya 2.504.330.
Sosial
yang
Selain dilihat dari gambaran kualitas rumah, keberadaan fasilitas rumah seperti sumber air minum adalah bagian yang tak terpisahkan dengan kebutuhan rumah tangga sehingga menjadi penting adanya. Rumah tangga yang tidak mempunyai fasilitas air minum ini ada kalanya masih memanfaatkan air sungai, danau atau dari sumber mata air bahkan air hujan.
Other households lived in a house with an areas floor, under 50 m2. So, they take water from its natural sources such as river, lake or rain.
Dilihat dari kualitas air minum yang relatif memenuhi persyaratan sebagai air minum bersih dan sehat, yang meliputi air kemasan, ledeng, dan pompa dan sumur dikonsumsi oleh sekitar 2.221.998 (88,75 persen) rumah tangga, yang lainnya sebanyak 282.342 (11,27 persen) masih mengkonsumsi air minum yang diperkirakan tidak memenuhi standar air bersih (sehat) seperti air yang berasal dari mata air, air sungai, air hujan dan air lainnya.
Based on the criteria of good water (for example packaged, ledeng, pump water and well (sumur), there are 2.221.998 (88,75 percent) households that consumed these kinds of water. A rest of them (282.342; 11,27 percent) still consumed the water below the standard. They consumed the water from unprotected water source, river, rain and many more.
4.4. Sosial Lainnya
4.4. Other Social Aspects
Saat ini sertifikasi tanah yang menyangkut status hak kepemilikan seperti hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, tidak terkecuali tanah wakaf semakin penting. Tanah sebagai sumber kepemilikan seperti contoh status di atas, tidak jarang mewarnai pemberitaan di media massa manakala muncul kasuskasus persengketaan bahkan menjadi sumber konflik baik antar warga, kelompok atau komunitas
Nowadays, land certificate that recated with an authority of ownership such as an authority of belongid an authority of the v e nt ur e and b ui l di ng ’ s us e , an authority of use, not to mention a wakaf of land are extremely important. Land as a source of ownership based on the example above, often makes a several news when there are some conflicts of
Banten Dalam Angka 2005
84
Bab IV
masyarakat sampai termasuk dengan negara sendiri. Karenanya jaminan keamanan kepemilikan tanah atau status penguasaannya yang legalisasinya lebih terjamin melalui kepemilikan sertifikat tanah atau dalam bentuk akta tanah sangat dibutuhkan. Konflik seputar tanah biasanya dalam proses penyelesaiannya akan menyertakan sertifikat atau akta tanah. Ketika terjadi sengketa antar warga atau yang melibatkan institusi/lembaga bahkan negara pihak yang memiliki sertifikat/akta biasanya akan meme nangkannya sebaliknya yang tidak memiliki akan menjadi yang dikalahkan. Pada tahun 2003 produksi sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten diperuntukan sebanyak 1.047.297 bidang tanah dengan luas tanah sekitar 214.521,14 hektar. Produksi sertifikat dilihat dari sisi jumlah bidang dan luas sebagian besar diperuntukan untuk tanah berstatus hak milik yaitu sebanyak 629.112 (60,07 persen) dan 107.395,26 hektar; 50,06 persen (tabel 4.3.1). Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang dapat dijadikan indikator kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara untuk mengukur rasa aman masyarakat adalah penelitian korban kejahatan baik melalui survei maupun laporan instansi Banten Dalam Angka 2005
Sosial
dispute case. Among people a group of people or a community of people, not to mention a conflict between people and government. Because of that, the ownership of land is badly needed expecially the ownership which has a formal legalitation such as land certificate. the conflict of land usually requires a land certificate i ni t st r oubl es hoot i ng’ spr o c c e s s . When the conflict happens among people or government institution, the government who has certificate usually wins and vice versa. In 2003, production of ce r t i f i c at ei n “Badan Pe r t anaha n Nas i onal ”ofBant e npr ov i nc ewas made for 1,047,297 land with 214,521.14 hectares of extent. Production of certificate considered from its quantity was made for an authority of proverty right status 629,112 (60.07 percent) and 107,395.26 hectare; 50.06 percent ( table 4.3). A sense of security as our pe opl e dai l yl i f e ’ s ne e dc a n be made as an indicator of our social welfare. One of methode to me as ur epe opl e ’ ss e ns eofs e c ur i t y i sar e s e ar c hofc r i me ’ sv i c t i m by doing a survey or a report from the instance itselft. 85
Bab IV
terkait. Semakin banyak anggota masyarakat yang menjadi korban kejahatan berarti makin rendah derajat keamanan yang mereka rasakan dan berlaku sebaliknya. Kesulitan ekonomi yang berke panjangan pada masyarakat, kesulitan memperoleh bahan pa ngan, kesulitan mencari pekerjaan yang berdampak membengkaknya angka pengangguran dan berbagai kesulitan lainnya diduga dapat meningkatkan tindak kejahatan (kriminalitas) ditengah-tengah masyarakat yang berarti pula menye babkan turunnya derajat keamanan. Dengan hanya bersumber dari laporan Polisi Wilayah (Polwil) Banten, pada tahun 2005 ditemukan sebanyak 1.435 tindak kejahatan dengan berbagai motif. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2004 yang tercatat sebanyak 1.106 kejadian atau mengalami penurunan sekitar 29,75 persen. Jumlah Tindak Pidana (JTP) yang menduduki peringkat pertama adalah kasus pencurian bermotor (Curanmor) sebanyak 406 kasus, disusul kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) sebanyak 312 kasus.
Banten Dalam Angka 2005
Sosial
If there are many people being a c r i me ’ sv i c t i m,i tme anst he r ei s n’ t a sense of security and vice versa. LongEc onomi c ’ sc r i s i s ,f oodc r i s i s and job lack of job opportunity in our society has made a massive impact in increasing the number of unemployment people. Other crisis also can improve the quantity of
Wi t hat hepol wi lBant e n’ s report as a main source, in 2005, there was found 1.435 kinds of crime with different motive. That statistic increased, if we compare it to 2004 statistic that found 1.106 cases or its decreased 29,75 percent. The numbe r of c r i mi nal ’ s case that got a first rank was a v e hi c l e ’ st he f t( 406c as e s ) ,s e c ond was an heavy theft (312 cases). These cases are speculated to be increased, if every motive of crime is reported by people to the police
86
Bab IV
Hal ini diperkirakan akan lebih banyak lagi seandainya setiap bentuk kejahatan sekecil apapun yang dialami masyarakat dilaporkan kepada pihak berwajib.
Sosial
From all criminal cases that mentioned, the number of t r oubl e s hoot i ng’ spr oc c e s s i n2005, just reached 680 cases or 47,39 percent.
Sementara dari seluruh kejadian di atas, jumlah penyelesaian tindak pidananya pada tahun 2005 hanya mencapai 680 untuk seluruh kasus atau sekitar 47,39 persen.
Banten Dalam Angka 2005
87
Bab IV
Sosial
Grafik 4.1. Penduduk Usia 7-24 Tahun Yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin, 2005 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0
7-12
13-15
16-18
19-24
Laki-laki
673,364
297,411
295,747
495,709
Perempuan
611,995
307,879
287,056
526,082
Grafik 4.2. Rasio Murid-Guru Menurut Jenjang Pendidikan, 2005
30
29.14
25
24.16 17.82
20 15 10 5 0 SD
Banten Dalam Angka 2005
SLTP
SLTA
88
Bab IV
Sosial
Grafik 4.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2005
SLTA 19.98%
SLTP 17.05%
D III-Sarjana 4.80%
Tidak Tamat SD 25.11%
D I/II 0.74%
Tamat SD 32.32%
Grafik 4.4. Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan Yang Dilaporkan Ke Polwil Banten, 2003 –2005 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Curas
Curat
2003
Banten Dalam Angka 2004
Curanmor
Penganiayaan
2004
Penipuan
Penggelapan
Narkotika
2005
89
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.1 Table
Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Banten Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten 2005
Jenis Kelamin/ Kelompok Umur Sex/Group of Age (1)
Jumlah Total (2)
Persentase Percentage (%) (3)
Lak-laki/Male 7 - 12
673.364
38,21
13 - 15
297.411
16,88
16 - 18
295.747
16,78
19 - 24
495.709
28,13
1.762.231
100,00
7 - 12
611.995
35,31
13 - 15
307.879
17,77
16 - 18
287.056
16,56
19 - 24
526.082
30,36
1.733.012
100,00
1.285.359
36,77
13 - 15
605.290
17,32
16 - 18
582.803
16,67
19 - 24
1.021.791
29,23
Jumlah/Total
3.495.243
100,00
Jumlah/Total Perempuan/Female
Jumlah/Total Lak-laki+Perempuan/Male+Female 7 - 12
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
89
Bab IV
Sosial
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten 2005
Tabel 4.1.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
152
234
5008
11
620
2. Lebak
1
52
23
1189
6
143
3. Tangerang
1
348
84
10.841
4
1262
4. Serang
1
105
28
5881
3
541
5. Tangerang
0
231
0
15485
0
1763
6. Cilegon
2
47
298
3124
4
270
Banten
6
935
667
41528
28
4599
2004
5
928
322
41.563
27
3.453
2003
4
954
297
54.802
16
4.896
2002
2
663
122
28.031
29
2.551
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
90
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten 2005
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
882
4
167.847
377
4.279
22
2. Lebak
760
3
168.795
426
5.346
56
3. Tangerang
963
128
383.110
36.653
11.606
4.448
4. Serang
930
13
258.587
2.340
7.915
92
5. Tangerang
381
87
127.647
23.654
4.395
1.048
6. Cilegon
149
16
40.438
5.515
1.725
243
Banten
4.065
251
1.146.424
68.965
35.806
5.909
2004/2005
4.122
222
1.222.236
66.406
33.460
4.758
2003/2004
4.129
1.014
1.079.689
284.556
26.309
13.536
2002/2003
4.167
955
1.091.250
184.578
24.712
5.304
2001/2002
4.179
254
1.114.218
68.136
25.286
4.478
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
91
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten 2005
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
56
13
25.772
8.932
1.232
189
2. Lebak
59
12
33.079
2.799
921
477
3. Tangerang
44
168
57.910
70.272
1.977
2.818
4. Serang
68
71
40.920
12.625
1.853
779
5. Tangerang
21
121
25.631
36.320
810
1.841
6. Cilegon
10
19
6.551
5.262
279
320
Banten
258
404
189.863
136.210
7.072
6.424
2004/2005
253
353
173.947
95.649
6.315
4.798
2003/2004
266
867
157.299
310.278
6.333
10.168
2002/2003
262
757
180.282
168.183
5.614
5.685
2001/2002
235
474
175.869
119.751
6.678
5.952
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
92
Bab IV
Sosial
Tabel 4.1.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten 2005
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
17
13
8.462
1.508
452
246
2. Lebak
15
14
11.020
2.621
215
457
3. Tangerang
19
75
17.992
27.591
740
1.419
4. Serang
21
35
12.848
6.040
608
1.069
13
58
8.963
22.261
416
951
4
12
2.963
2.839
203
370
Banten
89
207
62.248
62.860
2.634
4.512
2004/2005
81
187
53.239
52.820
2.853
3.307
2003/2004
89
353
53.514
118.588
2.575
6.536
2002/2003
79
338
53.903
70.036
3.349
5.274
2001/2002
60
211
31.311
37.081
1.556
4.103
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
93
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.6
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten 2005
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
6
13
2.344
2.574
144
229
2. Lebak
2
9
2.103
3.039
119
228
3. Tangerang
5
60
1.609
37.038
78
1.458
4. Serang
4
23
2.882
8.817
202
639
5. Tangerang
4
48
4.130
22.743
300
1.322
6. Cilegon
2
8
947
4.472
83
274
Banten
23
161
14.015
78.683
926
4.150
2004/2005
18
157
11.494
68.671
823
4.095
2003/2004
13
146
9.760
119.184
834
5.665
2002/2003
12
138
9.895
63.758
699
3.694
2001/2002
11
228
9.840
60.286
776
2.876
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
94
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.7
Jumlah Perguruan Tinggi di Banten Number of University in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Politeknik/
Akademi/ Academy
Institut/ Institute
Universitas/ University
Sekolah Tinggi/
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
-
-
-
1
2
2. Lebak
-
1
-
-
2
3. Tangerang
1
4
1
4
11
4. Serang
1
5
-
1
7
10
-
1
11
1
3
-
-
1
3
23
1
7
34
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
95
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.8
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota di Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten 2005
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
< SD
SD/Sederajat
SLTP
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
319.640
371.110
97.266
2. Lebak
311.043
402.952
106.673
3. Tangerang
555.723
731.278
531.035
4. Serang
489.054
570.583
228.583
139.832
264.228
242.890
46.825
56.610
58.320
Banten
1.862.117
2.396.761
1.264.767
2004
1,913,256
2.293.094
1.249.919
2003
1.977.693
2.328.375
1.146.367
2002
1.958.461
2.110.440
1.092.626
2001
2.130.671
1.905.305
920.856
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
96
Bab IV
Sosial
lanjutan Continued
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
SLTA
Dipl. I/II
Dipl. III-Univ.
(5)
(6)
(7)
Jumlah Total (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
53.304
3.338
9.092
853.750
2. Lebak
58.810
5.505
13.641
898.624
3. Tangerang
614.516
18.911
215.795
2.667.258
4. Serang
154.563
7.783
18.135
1.468.701
507.572
15.890
84.444
1.254.856
92.790
3.772
15.189
273.506
Banten
1.481.555
55.199
356.296
7.416.695
2004
1.405.924
48.152
216.101
7.126.446
2003
1.279.654
52.445
222.664
7.007.198
2002
1.212.880
46.152
307.695
6.728.254
2001
1.119.914
37.774
220.492
6.335.012
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
97
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.1.9
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten 2005
Kemampuan Membaca dan Menulis Reading and Writing Ability Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Huruf Latin Latin
Huruf Lainnya Other
Huruf Latin & Huruf Lainnya Latin & Other
(2)
(3)
(4)
Tidak Dapat Ca n’ t (5)
Jumlah Total
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
533.648
28.832
255.784
35.486
853.750
2. Lebak
545.225
22.593
297.999
32.807
898.624
1.927.297
16.192
607.586
116.183
2.667.258
790.364
19.375
576.423
82.539
1.468.701
1.187.664
454
55.842
10.896
1.254,856
211.697
992
56.152
4.665
273.506
Banten
5.195.895
88.438
1.849.786
282.576
7.416.695
2004
6.668.594
81.552
-
376.300
7.126.446
2003
6.534.370
94.192
-
378.636
7.007.198
2002
6.252.940
111.433
-
363.881
6.728.254
2001
5.761.970
95.445
-
477.597
6.335.012
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
98
Bab IV
Sosial
Tabel 4.2.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Banten Number of Hospitals and Public Health Center 2005
Rumah Sakit Hospitals
Puskesmas Public Health Center
Jumlah Total
Tempat Tidur Beds
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
1
96
31
2. Lebak
3
216
35
3. Tangerang
12
1055
40
4. Serang
3
292
36
5. Tangerang
14
1119
25
6. Cilegon
2
90
8
Banten
35
2868
175
2004
24
2.906
172
2003
24
1.096
172
2002
15
2.781
163
2001
15
2.781
163
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
99
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.2
Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Dokter Umum General Practitioner
Dokter Ahli Medical Specialist
Dokter Gigi Dentist
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
45
13
11
69
2. Lebak
63
21
13
97
282
160
132
574
46
36
18
100
5. Tangerang
445
330
80
855
6. Cilegon
135
15
31
181
Banten
1016
575
285
1876
2004
602
577
243
1.442
2003
368
125
169
662
2002
277
58
147
482
2001
303
366
138
807
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
100
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.3
Kabupaten/ Kota Regency /Municipality (1)
Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten 2005
BCG
DPT-I
Imunisasi/Immunization Campak DPT-II DPT-III Measles (4) (5) (6)
Polio-I
Polio -IV
(7)
(8)
(2)
(3)
1. Pandeglang
24609
22544
20234
26026
21956
23124
18700
2. Lebak
24511
24084
23900
22843
24098
24084
22603
3. Tangerang
76038
75523
73540
72664
75248
71148
66240
4. Serang
45661
39753
37859
37867
43254
41772
40293
36719
35753
34927
34935
35384
12413
11723
8672
8761
8258
8314
8284
6256
5822
Banten
216210
206418
198818
202649
208224
178797
165381
2004
214.594
209.621
198.860
196.858
203.275
219.396
198.699
2003
216.234
205.864
197.104
192.763
198.599
213.599
195.293
2002
207.810
202.506
159.889
158.137
200.920
168.484
188.145
2001
209.595
209.661
195.856
195.046
199.868
213.079
196.463
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
101
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.4
Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tenaga Medis Medical Personel
Dukun Terlatih Trained Midwife
(1)
(2)
(3)
1. Pandeglang
14.862
14.968
2. Lebak
15.031
9.384
3. Tangerang
58.260
25.749
4. Serang
24.168
23.340
34.081
129
6.507
909
Banten
152.909
74.479
2004
135.328
78.586
2003
123.526
13.850
2002
50.375
40.016
2001
50.375
40.016
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
102
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sarjana Farmasi/ Pharmacy
SKM/ Health School
AKPER/ Nurse Academy
Perawat/ Nurse
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
97
167
348
2. Lebak
2
24
105
458
30
58
795
1.697
2
17
26
196
20
37
519
1.051
7
6
98
124
Banten
61
239
1.710
3.874
2004
251
238
921
2.356
2003
42
37
330
2.472
2002
38
8
44
596
2001
20
30
1
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
103
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Bidan/ Midwife
SPRG
(1)
(6)
(7)
Paramedis Non Keperawatan / Not Nurse (8)
Non Medis/ Not Medical (9)
Kab/Reg 1. Pandeglang
209
9
9
285
2. Lebak
168
15
8
313
3. Tangerang
653
19
358
273
4. Serang
217
20
19
70
5. Tangerang
215
12
267
137
6. Cilegon
121
6
17
147
Banten
1.583
81
678
1.225
2004
1.474
91
141
1.283
2003
1.092
91
-
126
2002
915
-
93
-
2001
1411
13
576
611
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
104
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penyalur Obat di Banten Number of Medicine Distributors in Banten 2005
4.2.6
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Industri Farmasi Pharmaceuti cal Industry
Pedagang Besar Farmasi Pharmaceuti cal Whole Sale
(1)
(2)
(3)
Apotik Dispensaries
Industri Kecil Obat Lainnya Other Drug Industry
Jumlah Total
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
5
-
5
2. Lebak
-
-
7
-
7
3. Tangerang
18
58
245
37
358
4. Serang
14
4
34
4
56
5. Tangerang
3
12
145
4
164
6. Cilegon
-
-
40
-
40
Banten
35
74
476
45
630
2004
25
30
379
26
460
2003
25
30
297
26
378
2002
21
38
284
-
-
2001
29
31
344
25
429
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
105
Bab IV
Sosial
Tabel 4.2.7 Table
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi Yang Digunakan di Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten 2005
Metode Jangka Panjang (MJP) / Long Term Method Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
IUD IUD
MOP Vasectomy
MOW Tubectomy
(2)
(3)
(4)
Susuk Implant (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
7.015
1.399
2.241
14.917
2. Lebak
5.542
4.602
2.732
17.723
3. Tangerang
68.095
9.109
6.823
17.626
4. Serang
10.611
2.566
3.870
12.664
69.013
1.674
4.432
4.672
2.830
150
1.003
1.971
Banten
163.106
19.500
21.101
69.573
2004
122.310
17.419
19.628
71.082
2003
121.117
17.869
19.267
242.316
2002
118.191
17.897
19.506
89.278
2001
112.247
17.592
19.038
96.795
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
106
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Non Metode Jangka Panjang (Non MJP) / Non Long Term Method Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Suntik Injection
Pil Pil
Kondom Condom
(6)
(7)
(8)
Tradisional & Lainnya Traditional & Others (9)
Jumlah MJP dan Non MJP Total of MJP and Non MJP (10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
70.540
22.996
95
0
119.203
2. Lebak
63.199
37.575
266
0
131.639
3. Tangerang
172.153
98.203
1.569
0
373.578
4. Serang
116.402
50.150
461
4
196.728
5. Tangerang
85.688
31.653
915
0
198.047
6. Cilegon
28.298
6.982
254
0
41.488
Banten
536.280
247.559
3.560
4
1.060.683
2004
523.228
254.658
3.565
47
1.011.937
2003
508.755
255.599
3.160
18
1.168.101
2002
483.097
247.192
2.826
62
978.049
Kota/Mun
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2005
107
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten 2005 Umur Isteri / Age of Wife < 20 Tahun
20 –29 Tahun
>29 Tahun
(2)
(3)
(4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
12.123
83.567
109.081
204.771
2. Lebak
19.001
86.382
100.151
205.534
3. Tangerang
29.063
288.698
304.651
622.412
4. Serang
15.113
124.078
175.154
314.345
5. Tangerang
3.681
72.629
146.114
222.424
6. Cilegon
2.132
20.255
38.587
60.974
Banten
81.113
675.609
873.738
1.630.460
2004
80.203
627.816
875.708
1.583.727
2003
79.581
19.655
848.315
1.543.669
2002
76.988
593.429
813.781
1.484.198
Kota/Mun
Sumber : Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2005
108
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.2.9
Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap Pra Sejahtera/ Prosperous Family Step Prosperous Before
Keluarga Sejahtera Tahap I/ Prosperous Family Step I
Keluarga Sejahtera Tahap II/ Prosperous Family Step II
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
84.312
86.034
46.602
2. Lebak
60.347
102.938
67.533
3. Tangerang
189.992
158.039
207.957
4. Serang
107.997
104.058
122.405
18.093
60.260
77.804
9.510
16.884
24.856
Banten
470.251
528.213
547.157
2004
314.223
577.680
574.340
2003
322.030
577.654
531.921
2002
317.590
570.965
489.461
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
109
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap III/ Prosperous Family Step III
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus/ Prosperous Family Step III Plus
Jumlah Total
(1)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
34.451
9.160
260.559
2. Lebak
32.176
6.078
269.072
144.847
66.363
767.198
66.601
14.086
415.147
5. Tangerang
83.573
26.044
265.774
6. Cilegon
18.187
5.419
74.856
Banten
379.835
127.150
2.052.606
2004
382.688
125.111
1.082.139
2003
366.881
121.053
1.919.611
2002
358.330
111.890
1.848.236
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2005
110
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.3.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Number of Household by Regency/Municipality and Residen Authority in Banten 2005 Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal/ Residen Authority Milik Sendiri/ Owner Self
Kontrak/ Contract
Sewa/ Rent
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
27.4378
5.870
1.954
2. Lebak
29.8864
3.816
424
3. Tangerang
67.9450
58.716
63.494
4. Serang
40.6720
7.154
4.410
302.760
63.684
37.062
61.709
10.514
7.809
2.023.881
149.754
115.153
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Banten Dalam Angka 2005
111
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal/ Residen Authority Milik orang Bebas sewa/ Dinas/ tua, famili & Free Rent official lainnya (5)
(6)
1. Pandeglang
3.104
2. Lebak
Jumlah/ Total
(7)
(8)
10.486
10.486
296.958
2.968
20.716
20.716
328.960
18.196
47.354
48.286
872.728
4.692
54.422
55.566
479.744
2.088
25.056
27.144
433.260
990
8.285
9.018
92.680
32.038
166.319
171.216
2.504.330
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
112
Bab IV
Sosial
Tabel 4.3.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten 2005
Luas Lantai / Area of Floor < 20
20 - 49
50 -99
100 - 149
150+
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jumlah/ Total (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
7.784
101.830
170.642
12.802
3.900
296.958
2. Lebak
2.120
162.332
135.760
25.624
3.124
328.960
86.794
182.980
464.634
93.096
45.224
872.728
4.924
194.768
207.410
44.872
27.770
479.744
58.464
68.382
160.254
98.658
47.502
433.260
495
14.317
56.797
9.916
11.155
92.680
Banten
160.581
724.609
1.195.497
284.968
138.675
2.504.330
2004
172.415
729.100
1.026.684
227.813
24.324
2.180.336
2003
119.154
655.596
934.217
177.209
101.246
1.987.422
2002
98.557
767.609
948.130
235.395
120.107
2.169.798
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005 BPS Source : Economy Social Survey2005 BPS
Banten Dalam Angka 2005
113
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.3.3
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten 2005 Sumber Air Minum / Source of Drinking Water
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Lainnya Others
Air dalam Kemasan Packaged
Leding ledeng
Pompa Pump
Sumur Well
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
4.680
24.582
21.092
177.720
424
2.544
24.888
27.656
179.484
1.864
60.210
137.906
397.724
253.248
630
15.626
21.868
141.132
208.098
5. Tangerang
522
91.350
122.670
187.398
31.320
6. Cilegon
165
20.652
13.181
10.357
46.602
Banten
3.605
195.062
345.095
785.359
896.472
2004
10.494
83.776
351.113
828.949
680.307
2003
11.933
74.960
272.461
599.559
785.499
2002
6.804
89.947
213.994
835.662
802.428
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
114
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Mata Air Springs
Air Sungai River
Air Hujan Rain
Jumlah/ Total
(7)
(8)
(9)
(10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
58.848
9.650
386
296.958
2. Lebak
76.104
11.924
5.936
328.960
3. Tangerang
15.622
1.864
4.290
872.728
4. Serang
38.954
36.732
16.704
479.744
-
-
-
433.260
1.723
-
-
92.680
Banten
191.251
60.170
27.316
2.504.330
2004
164.541
35.180
25.976
2.180.336
2003
196.559
24.934
21.517
1.987.422
2002
149263
-
32.097
2.169.798
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2005, BPS Source : Economy Social Survey2005, BPS
Banten Dalam Angka 2005
115
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.4.1
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Rekapitulasi Produksi Sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional di Banten Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Hingga/Until 2003
Hak Milik Proprietary Rights Bidang Field (2)
Luas Area (ha) (3)
Hak Guna Usaha Concession Used Right
Hak Guna Bangunan/ Building Used Right
Luas Area (ha) (5)
Bidang Field (4)
Luas Area (ha) (7)
Bidang Field (6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
60.498
27.280,45
25
3.888,98
3.669
770,90
2. Lebak
52.800
24.539,13
16
3.278,87
6.187
1.672,92
296.230
26.438,58
-
28,99
254.749
3.558,04
80.222
22.517,14
3
573,92
44.422
6.474,29
119.773
4.464,91
-
-
89.635
4.381,06
19.591
2.155,06
-
-
11.981
3.585,10
Banten
629.112
107.395,26
45
7.770,76
410.663
20.422,30
2002
602.133
10.384,63
44
6.516,73
375.060
20.382,84
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
116
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Pakai/ Used Right Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Bidang Field (8)
Luas Area (ha) (9)
Hak Pengelolaan/Management Right Luas Bidang Area Field (ha) (10) (11)
Kab/Reg 1. Pandeglang
380
2.406,25
2
5,00
2. Lebak
554
4.519,18
3
4,73
3. Tangerang
573
1.783,03
15
289,15
4. Serang
981
1.323,34
124
310,32
5. Tangerang
437
594,04
30
2.029,93
6. Cilegon
215
220,38
22
322,06
Banten
3.140
10.846,23
196
2.961,19
2002
3.000
10.845,90
194
2.961.19
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
117
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Sarusun Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tanah Wakaf Luas Area (ha) (13)
Bidang Field (12)
Bidang Field (14)
Luas Area (ha) (15)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
543
98,94
101
26,54
-
-
862
422,60
129
785,00
2.583 640
56,45
3.967
63.377,97
1.203
17,00
532
302,60
-
-
124
38,32
Banten
2.389
172,38
1.752
64.953,02
2002
1.525
172,38
1.752
64.953,02
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
118
Bab IV
Sosial
Tabel Table
4.4.2
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota Work Area Regency/City (1)
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Penerbitan Akta di Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten 2003
Jumlah PPAT Total PPAT PPAT Sementara/ Provisional
PPAT Notaris/ Notary
(2)
(3)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production (Total Acta) Pembagian Pelepasan Hak Tukar Hak/ Jual Beli Hibah Menukar Bersama/ Purchasing Gift Right Exchange Right Free Division (4) (5) (6) (7) (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
24
61
3.185
292
164
4
1
2. Lebak
19
66
2.283
210
79
9
6
3. Tangerang
25
240
11.290
371
196
12
-
4. Serang
32
143
9.531
538
114
9
-
13
102
9.925
323
230
1
206
8
32
2.631
194
64
1
-
Banten
121
644
38.845
1.928
847
36
213
2002
118
346
12.230
437
634
3
-
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
119
Bab IV
Sosial
Lanjutan Continued
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota/ Region Work Area Regency/City (1)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production(Total Acta) APHT
SK.MHT
Jumlah/ Total
(9)
(10)
(11)
Kab/Reg 1. Pandeglang
311
435
4.392
2. Lebak
294
447
3.328
3. Tangerang
553
435
12.857
4. Serang
723
3.122
14.037
1.574
556
12.815
463
743
4.096
Banten
3.918
5.738
51.525
2002
1.265
195
14.764
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
120
Bab IV
Tabel Table
Sosial
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten 2005
4.4.3
Jenis Kejahatan Type of Crime (1) 1. Pencurian dengan kekerasan (Curas)
Tindak Kejahatan/ Crime Tindak Pidana (2)
Penyelesaian Tindak Pidana (3)
86
33
2 . Pencurian dengan pemberatan (Curat)
312
219
3. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)
406
51
4. Penganiayaan/Torture
179
113
5. Penipuan/Cheated
283
98
6. Penggelapan/Fraud
106
52
7. Narkotika/Narcotics
63
114
Jumlah/Total
1.435
680
2004
1.106
577
2003
920
552
2002
1001
568
2001
1.113
658
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
121
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.4 Table
Jumlah Masjid, Mushola, Gereja, Pura/Kuil dan Vihara Menurut Kabupaten/Kota Number of Mosque, Private Mosque,Churchand Temple by Municipality 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Masjid Mosque
(1)
(2)
Mushola Private Mosque (3)
Gereja Churches P K (4) (5)
1. Pandeglang
1.599
2.787
2
2. Lebak
1.524
2.951
3. Tangerang
1.696
4. Serang
Pura/Kuil Temples
Vihara
(6)
(7)
1
-
1
5
2
-
1
5.831
77
21
2
41
2.062
4.173
5
2
-
5. Tangerang
514
1.298
75
19
5
3
6. Cilegon
339
481
-
-
-
26
7.734
17.521
164
45
7
72
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumer : Potensi Desa , SE 2006, BPS Source : Village Potential, SE 06, BPS
Banten Dalam Angka 2005
122
Bab IV
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penduduk Menurut Agama di Banten Number of Population by Religion in Banten 2004
4.4.5
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1)
Tidak Terjawab/ Not Budha/ Khonghucu/ Lainnya/ Respon Budhha Khonghucu Others
Agama/ Religion Islam/ Protestan/ Katholik/ Moeslim Protestant Catholic (2)
(3)
(4)
Hindu/ Hindu (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.111.878
772
243
47
237
9
15
9.695
2. Lebak
1.125.440
1.404
930
115
1.817
82
7.628
10.853
3. Tangerang
2.976.563
81.626
50.846
3.959
47.492
1.123
1.577
32.551
4. Serang
1.778.798
8.110
3.630
577
1.982
129
65
23.092
1.306.613
60.952
34.945
3.150
57.510
713
5.888
42.943
318.658
4.843
1.659
203
1.242
16
40
5.263
8.617.950
157.707
92.253
8.051 110.280
2.072
15.213
124.397
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber : Updating P4B, BPS (Angka Sementara) Source : Updating P4B, BPS (Preliminary)
Banten Dalam Angka 2005
123
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.6 Table
Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca 2000-2005
(2)
Jemaah Haji Berangkat Leaving (3)
Jemaah yang Batal Cancelling (4)
Besarnya ONH (000 Rp) cost (5)
2000
-
-
-
17.758.000
2001
-
-
-
63.000.000
2002
4.866
4.865
-
800.000+US $2.677
2003
5.150
5.110
40
967.500+US $2.675
2004
5.216
5.216
-
967.500+US $2.675
2005
5.124
5.124
-
963.266+US $2.668
Musim Haji Periode
Calon Jemaah Haji Applicant
(1)
Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2005
124
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Number of Aplicantsfor Pilgrims by Sex and Municipality 2005 Jenis Kelamin Sex
Jumlah Total
Laki-laki Male (3)
Perempuan Female (4)
1. Pandeglang
170
192
362
2. Lebak
170
193
363
3. Tangerang
758
787
1.545
4. Serang
421
472
893
5. Tangerang
702
746
1.448
6. Cilegon
256
257
513
Banten
2477
2647
5124
2004
2.480
2.736
5.216
2003
2.509
2.601
5.110
2002
2.263
2.603
4.865
(1)
(5)
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2005
125
Bab IV
Sosial
Tingkat Usia Jamaah Haji Number of Pilgrims by Age Group 2005
Tabel 4.4.8 Table
Kelompok Umur Age Group
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Total
0 -30
31- 40
41- 50
51+
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
36
94
108
124
362
2. Lebak
28
74
131
130
363
3. Tangerang
117
367
531
530
1545
4. Serang
78
231
295
289
893
5. Tangerang
81
327
541
469
1448
6. Cilegon
21
114
208
170
513
Banten
361
1207
1814
1742
5124
2004
410
1.233
1.709
1.864
5.216
2003
437
1.317
1.839
1.517
5.110
2002
589
1178
1548
1.550
4.865
(1)
(6)
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Kanwil Departemen Agama Prop. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Banten Dalam Angka 2005
126
Bab IV
Sosial
Jumlah Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota Number of Natural Disaster Outcomes by Reg/Mun 2005
Tabel 4.4.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Kepala Keluarga (KK) Family
Jumlah Jiwa Person
(1)
(2)
(3)
1. Pandeglang
369
3.458
2. Lebak
557
3.480
3. Tangerang
115
2.326
4. Serang
379
4.680
792
182
70
4.236
Banten
2.282
18.362
2004
5.223
2003
14.207
Kab/Reg
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
71.035
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
127
Bab IV
Sosial
Tabel 4.4.10 Table
Jumlah Lembaga Sosial/Panti Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Social Placed byReg/Mun in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Panti Werda Home for Disabled
Panti Asuhan Orphanages
Lainnya Other
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
1
18
1
2. Lebak
2
15
-
3. Tangerang
6
19
1
4. Serang
2
42
2
5. Tangerang
1
21
-
6. Cilegon
2
8
-
Banten
14
123
4
2004
11
-
12
2003
11
108
7
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source Social Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
128
Bab V
Pertanian
5.1 Pertanian Tanaman Pangan
5. 1 Food Crops Agriculture
a. Padi dan Palawija
a. Paddy and Palawija
Sejak provinsi Banten terbentuk (2000) produksi padi Banten terus meningkat, pada tahun 2004 ini, produksinya kembali meningkat sebesar 7,13 % dibanding tahun sebelumnya. Produksi padi Banten pada tahun 2004, tercatat sebanyak 1.812.495 ton (GKG) naik sebesar 120.572 ton dibanding produksi tahun 2003. Kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya luas panen dan produktivitas masing-masing sebesar 4,79 % dan 2,22 %. Dari 6 (enam) jenis komoditas kelompok palawija; hanya kacang hijau dan ubi jalar yang produksinya sedikit mengalami penurunan masingmasing sebesar 5,96 % dan 2,65 %, yang lainnya meningkat. Dari 4 jenis palawija yang meningkat produksinya, kedelai menunjukkan peningkatan yang paling besar yaitu 41,79 %. Ini lebih disebabkan oleh meningkatnya luas panen yang mencapai 39,89 % disamping itu produktivitasnya meningkat meskipun sedikit (1,36 %). Sentra produksi kedelai hampir semuanya (95 %) berada di Pandeglang. Lebih jauh melihat kontribusi daerah Kabupaten/kota, seperti ditampilkan mulai tabel 5.1.2 hingga 5.1.8 nampak bahwa komoditas padi terbesar produksinya berasal dari Pandeglang disusul Serang dan Lebak. Hampir 80 % produksi padi Banten berasal dari daerah ini.
Since Banten Province has been formed (2000), the production of paddy always increase, more over in 2004 the production significant increase 7.13 % compared to 2003 production. In 2004, the productivity of paddy provides 1,812,495 tons (dry unhusked paddy/DUP) or increase 120,572 tons compared to 2003 production. This increasing is influenced by increasing of harvested area (4.79 %) and productivity (2.22 %).
Banten Dalam Angka 2005
Among 6 commodities of secondary crops, only production of soybeans and mungbeans decrease 5.96% and 2.65% respectively, even the other increase. Among 4 commodities of secondary crops, soybeans as a one of superior commodity in Banten significant increase both the productivity and the production. The productivity of soybeans increases 1.36% and 41.79% in production. Increasing of soybeans production is affected by increasing of harvested area (39.89%). The central of soybeans production is in Pandeglang (95%). Based from Table 5.1.2 to 5.1.8, Regency of Pandeglang, Serang and Lebak has the biggest contribution of paddy productivity. It more than 80 % of production in Banten comes from those regencies. 131
Bab V
Pertanian
b. Hortikultura
b. Horticultures
Tanaman hortikultura yang terdiri dari tanaman sayuran, buah-buahan, obat-obatan dan tanaman hias, untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tahun ini datanya diupayakan lebih lengkap dibanding tahun lalu. Untuk jenis tanaman sayuran semusim, pada tahun 2004 di Banten terdapat 3 (tiga) jenis dengan produksi paling banyak yaitu ketimun, kangkung dan kacang panjang masing-masing tercatat 50.838 ton, 26.912 ton dan 30.097 ton. Sedangkan untuk buahbuahan semusim yang terbanyak adalah semangka dengan total produksi 1.404 ton. Potensi jenis tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan di Banten juga cukup besar. Durian misalnya yang merupakan jenis makanan yang banyak disukai masyarakat dan harganya tergolong mahal pada tahun 2004 produksinya tercatat sebesar 19.604 ton. Populasi tanaman ini banyak terdapat di Kabupaten Serang, Lebak dan Pandeglang. Emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten, populasinya memang cukup banyak terutama di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. Komoditas ini mampu menyerap banyak tenaga kerja di pedesaan melalui usaha industri emping melinjo yang pada tahun 2004 produksinya tercatat sebesar 47.652 ton.
We have effort to improve the data of horticultures such as vegetables, fruits, medicine crops and decoration plants. The data is more complete than before.
Banten Dalam Angka 2005
The biggest productions of seasonal vegetable crops in 2004 are cucumber (50,838 tons), swamp cabbage (26,912 tons) and long beans (30,097 tons). Meanwhile, water melon (1.404 tons) is the biggest production of seasonal fruit crops.
The potential of annual vegetables and fruit crops in Banten are big enough. In 2004, durian as a popular fruit and expensive enough has stated production 19,604 tons. This crop can be easily found in Regency of Serang, Lebak and Pandeglang.
Emping melinjo (fried chips made of Gnetum gnemon fruit), another popular commodity, has been produced 47,652 tons in 2004. This commodity can absorb so many labor forces in rural area.
132
Bab V
Untuk kelompok tanaman obatobatan terbanyak adalah Laos, Kunyit dan Mengkudu masingmasing 1,63 ton , 1,25 ton dan 1,10 ton. Sementara tanaman hias, budi daya anggrek merupakan tanaman yang terbanyak. Pada tahun 2004 dari luas areal 28,23 hektar menghasilkan 1,46 juta tangkai. Komoditas ini terbanyak di kabupaten Tangerang. 5.2 Perkebunan Data perkebunan ini dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta dan Perkebunan Rakyat yang disajikan ke dalam tabel 5.2.1 sampai dengan 5.2.9. Perusahaan Besar Negara selama ini mengusahakan tanaman karet, kelapa dan kelapa sawit dengan mempergunakan total areal seluas 8.796 hektar. Sementara Perusahaan Perkebunan Besar Swasta di Banten, mengusahakan komoditas tanaman kakao, karet, dan kelapa yang tahun 2004 ketiga jenis tanaman perkebunan tersebut masing-masing mencatat produksi sebesar 56.586 ton (bok), 320.114 ton (sheet) dan 25 ton (kopra). Dari kelompok tanaman perkebunan rakyat, 3 (tiga) komoditas utama yang merupakan tumpuan perekonomian rakyat adalah kelapa, kelapa sawit dan karet.
Banten Dalam Angka 2005
Pertanian
The number of medicine crops were laos (1,63 tons), turmeric (1,25 tons) and mengkudu (1,10 tons). Among decorative plants orchid is the most popular. In 2004, with 28,23 hectare cultivated area that plant produced 1,46 stalk of orchid. Orchid can be easily found in Regency of Tangerang.
5.2 Estate Crops The estate data is classified in 3 group as National Large Estate, Private Estate and smallholder estate. These data is provided in Table 5.2.1 to 5.2.9. National Large Estates Company has managed several commodities such as rubber, coconut and oil palm in Banten with 8,796 hectare in wide total. In 2004, private estate companies stated the production of cocoa is 56,586 tons (in box), rubber is 320,114 tons (in sheet), and coconut is 25 tons (in copra). The estate crops area managed by National Large Estates Company is 1,479.33 hectares. In that area 1,092.18 hectares are cultivated area with production is 1,303.24 tons. The important commodities of smallholder estate were coconut, oil palm and rubber. These commodities give more advantage of people mainly economic sector. 133
Bab V
Pertanian
Pada tahun 2004 ketiga komoditas ini mencatat produksi kelapa 50.315 ton (kopra), kelapa sawit 37.970 ton (TBS) dan karet 7.323 ton (sheet). Sementara emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten pada tahun 2004 mencatat produksi sebesar 8.799 ton (emping). Produksi ini berasal dari tanaman produktif seluas 5.669 hektar.
In 2004 production of these commodities are 50,315 tons (copra) of coconut, 37,970 tons (fresh fruit) of palm oil and 7,323 tons (sheet) of rubber. In 2004 the smallholder estates has produced 8,799 tons (emping) of melinjo. That production comes from 5,669 hectares cultivated areas.
5.3. Kehutanan
5.3. Forestry
Luas hutan produksi di Banten pada tahun 2004 tercatat seluas 42.538 hektar dimana 27.845 hektar (65 persen) diantaranya berada di kabupaten Pandeglang. Sedangkan hutan lindung menurut data dari Perum Perhutani KPH Banten seluas 7.894 hektar. Selanjutnya Tabel 5.4.2. menginformasikan bahwa total luas kawasan hutan negara di Banten tercatat sebesar 80.190 hektar. Areal tersebut berada di kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang.
The total area of production forest stated 42,538 hectares. About 65% or 27,845 hectares of that area is in Pandeglang. Meanwhile, the area of protection forest is 7,894 hectares. More over, the total area of national forest reached 80,190 hectares. That area spread in Pandeglang, Lebak and Serang.
Sementara itu jenis produksi hutan Banten yang tercatat adalah kayu jati dan kayu rimba. Kayu jati pada tahun 2004 produksinya mencapai 16.549 m3 dengan nilai sebesar Rp. 27 milyar lebih. Untuk jenis kayu rimba tercatat sebesar 9.510 m3 dengan nilai sebesar Rp 3,4 milyar. Lebih jauh informasi tentang kehutanan dapat disimak pada tabel 5.4.1 sampai dengan 5.4.3.
Banten Dalam Angka 2005
The kind of forest production can be recorded were teak wood and jungle wood. In 2004, production of teak wood reached 16,549 m3 with value more than Rp 27 billion. Production of jungle wood is 9,510 m3 or more than Rp 3.4 billion in value.
134
Bab V
Pertanian
5.4 Peternakan
5. 4 Livestocks
Ternak merupakan salah satu sumber bahan makanan protein hewani, data perkembangannya ditampilkan mulai Tabel 5.4.1. hingga Tabel 5.4.12. Dari tabeltabel tersebut dapat disimak antara lain populasi dan produksi serta ternak keluar/masuk Provinsi Banten dari masing-masing jenis ternak dan unggas. Hingga tahun 2004 di Banten populasi ternak besar jenis kerbau masih merupakan ternak terbanyak di antara ternak lainnya. Pada tahun ini tercatat sebanyak 204.457 ekor, sedangkan sapi potong meskipun ternak jenis ini banyak dipotong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun jumlah populasinya masih kurang. Jumlah sapi potong tercatat sebanyak 12.420 ekor sementara yang dipotong baik di RPH maupun diluar RPH mencapai 51.209 ekor. Untuk memenuhi kebutuhan akan sapi potong ini telah dimasukan sebanyak 47.775 ekor (tabel 5.5.2) Untuk kelompok ternak kecil, domba dan kambing jumlah populasinya relatif tidak berbeda jauh. Kambing sebanyak 652.977 ekor sementara domba 595.953 ekor. Ayam buras atau ayam kampung pada tahun 2004 tercatat sebanyak 10,2 juta ekor sedangkan ayam ras petelur dan pedaging masing-masing 9,2 juta dan 6,6 juta ekor. Dua jenis unggas yang terakhir ini terbanyak
Livestock was one of animal protein food material, growth data was shown at table 5.4.1 to table 5. 4. 12. At those tables were shown as population, production and incoming/outgoing livestock of Banten province by kind of livestock and fowl.
Banten Dalam Angka 2005
In 2004, buffalo has a lot of amount among large livestock in Banten. In that year, population of buffalo is 204,457 and cattle are 12,420. Number of cattle was slaughtered both in slaughterhouse or not is 51,209. For fulfilling of cattle it has came in Banten 47,775 tail. There is no a big difference of small livestock population between sheep and goat. The population of sheep is 595,953 and goat is 652,977. In 2004, the two biggest populations of poultry are native poultry (10.2 million), layer (9.2 million) and broiler (6.6 million).
135
Bab V
Pertanian
dibudidayakan oleh peternak di kabupaten Tangerang dan Serang. 5.5 Perikanan. Tabel 5.5.1. sampai dengan Tabel 5.5.6. menunjukkan perkembangan data perikanan baik produksi ikan hasil usaha penangkapan maupun hasil budidaya. Produksi perikanan pada tahun 2004 yang berasal dari usaha penangkapan tercatat sebesar 54,18 ribu ton dimana hampir seluruhnya atau 53,68 ribu ton ( 99,07 %) berasal dari penangkapan perikanan laut. Sementara itu produksi perikanan yang berasal dari usahabudidaya tercatat sebanyak 76,32 ribu ton. Dari jumlah tersebut terbanyak dari usaha budidaya tambak yaitu sebesar 9,42 ribu ton ( 12,43 %). Adapun jumlah armada penangkapan ikan laut berjumlah 4.804 buah yang terdiri dari 3.134 motor tempel, 1.122 kapal motor dan perahu layar berbagai jenis sebanyak 141 buah. Sementara armada penangkapan ikan sangat sederhana dan tradisional yaitu, jukung masih cukup banyak dipergunakan nelayan Banten yaitu sebanyak 407 buah.
Banten Dalam Angka 2005
5. 5 Fishery In 2004, fishery production reached about 54.18 thousand tons where about 53.68 thousand tons (99.07%) comes from marine fishery. Meanwhile, production of fishery aquaculture is 76.32 thousand tons. About 12.43% or 9.42 thousand tons comes from brackish production. The number of marine fishery boat is 4,804 units consists of 3,134 units of out board motor boat, 1,122 units of in board motor boat and 141 units of small sailing boat. Jukung as simple and traditional boat still applied by Banten fisherman is about 407 units.
136
Bab V
Pertanian
Grafik 5.1. Luas Panen Padi dan Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 (Hektar) (Hektar)
120000 L u 100000 a 80000 s P a n e n
60000 40000 20000 0 Pandeglang
Lebak
T angerang
Serang
Kabupaten
Grafik 5.2. Produktivitas Padi dan Palawija Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 (Kuintal/Hektar) (Kuintal/Ha)
60 P r o d u k t i v i t a s
50
40 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupaten
Banten Dalam Angka 2004
137
Bab V
Pertanian
Grafik 5.3. Produksi Melinjo Menurut Kabupaten di Banten Tahun 2004 (Ribu ton) 6000,00
5.851,43
5000,00
4000,00
3000,00
1.267,13
2000,00
103,29
1000,00
0,00
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Grafik 5.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Tahun 2004 (Ton) 35000 30000 25000
Budidaya Tangkap
20000 15000 10000 5000
Banten Dalam Angka 2004
Kota Cilegon
Kota Tangerang
Serang
Tangerang
Lebak
Pandeglang
0
138
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.1 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten 2005
Januari –April/ January - April Jenis Tanaman/ Crops
(1)
Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (2)
Mei –Agustus/ May - August
Hasil per Ha Yield per Ha
Produksi/ Production
Luas Panen Harvested Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
(Ku/Ha) (3)
(Ton) (4)
(Ha) (5)
(Ku/Ha) (6)
(Ton) (7)
Padi Sawah Wetland Paddy
160.645
52,61
845.153
106.923
50,74
542.527
Padi Ladang Dryland Paddy
35.449
28,77
101.987
1.037
28,44
2.949
196.094
48,30
947.140
107.960
50,53
545.477
7.044
29,34
20.667
2.001
26,93
5.389
279
13,08
365
927
13,02
1.207
Kacang Tanah Peanuts
5.658
12,87
7.282
5.612
14,01
7.862
Kacang Hijau Mungbeans
498
9,20
458
1.257
8,93
1.123
Ubi Kayu Cassava
3.682
138,2
50.885
3.788
137,83
52.210
Ubi Jalar Sweet Potatoes
1.363
111,42
15.187
1.285
114,24
14.680
Padi (sawah+Ladang) (Wetland+Dryland) Paddy Jagung Maize Kedelai Soybeans
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
139 139
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
September –Desember/ September-December Jenis Tanaman/ Crops
(1)
Jumlah/Total
Luas Panen/ Harveste d Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
Luas Panen/ Harvested Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
(Ha) (8)
(Ku/Ha) (9)
(Ton) (10)
(Ha) (11)
(Ku/Ha) (12)
(Ton) (13)
Padi Sawah/ Wetland Paddy
70.418
52,31
368.357
337.986
51,96
1.756.037
Padi Ladang/ Dryland Paddy
283
28,39
803
36.769
28,76
105.739
70.701
52,21
369.160
374.755
49,68
1.861.777
1.279
28,89
3.695
10.324
28,82
29.751
626
14,78
925
1.832
13,63
2.497
Kacang Tanah/ Peanuts
2.014
13,45
2.709
13.284
13,44
17.853
Kacang Hijau/ Mungbeans
538
9,39
505
2.293
9,10
2.086
2.965
138,33
41.015
10.435
138,10
144.110
990
115,24
11.409
3.638
113,46
41.275
Padi (Sawah+Ladang)/ (Wetland+Dryland) Paddy Jagung/ Maize Kedelai/ Soybeans
Ubi Kayu/ Cassava Ubi Jalar/ Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
140 140
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.2 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency in Banten 2005 Padi/Paddy(Wetland + Dryland)
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3)
115.583
48,27
557.932
2. Lebak
92.548
48,59
449.693
3. Tangerang
71.709
51,99
372.827
4. Serang
80.424
50,66
458.101
5. Tangerang
1.746
51,57
9.004
6. Cilegon
2.745
51,80
14.219
Banten
374.755
49,68
1.861.776
2004
364.721
49,70
1.812.495
2003
348.033
48,61
1.691.923
2002
338.666
43,37
1.468.765
(1)
Produksi Production (Ton) (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
141 141
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Padi Sawah/Wetland Paddy Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
96.723
51,98
502.766
2. Lebak
79.169
52,08
412.312
3. Tangerang
71.048
52,21
370.942
4. Serang
86.813
51,55
447.521
5. Tangerang
1.746
51,57
9.004
6. Cilegon
2.487
54,25
13.492
Banten
337.986
51,96
1.756.037
2004
327.414
52,07
1.704.819
2003
316.255
50,60
1.600.191
2002
311.171
45,38
1.411.977
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
142 142
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continue
Padi Ladang/Dryland Paddy Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(8)
(9)
(10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
18.860
29,25
55.166
2. Lebak
13.379
27,94
37.381
661
28,52
1.885
3.611
29,30
10.580
0
0,00
0
258
28.18
727
Banten
36.769
28,76
105.739
2004
37.307
28,86
107.676
2003
31.778
28,87
91.732
2002
27.495
20,65
56.788
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
143 143
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.3 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
3.791
29,90
10.198
2. Lebak
3.210
27,76
8.911
298
25,57
762
2.882
32,66
9.413
23
36,15
83
120
32,07
385
Banten
10.324
28,82
29.751
2004
8.818
28,47
25.102
2003
8.331
29.86
24.875
2002
8.354
23,00
19.216
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
144 144
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.4 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
2.984
137,62
41.066
2. Lebak
3.231
138,15
44.636
934
138,51
12.937
2.928
138,51
40.556
49
138,23
677
309
137,14
4.238
Banten
10.435
138,10
144.110
2004
11.950
137,21
163.969
2003
11.321
137,60
155.776
2002
10.544
130,86
137.975
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
145 145
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.5 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
979
13,78
1.349
2. Lebak
761
13.98
1.064
3. Tangerang
587
12,65
743
8.082
13,61
11.000
13
13,43
17
2.862
12,86
3.681
Banten
13.284
13,44
17.853
2004
10.487
13,11
13.752
2003
9.668
12,68
12.256
2002
13.939
10,14
14.136
Kab/Reg
4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
146 146
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.6 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
1.657
13,63
2.258
156
13,75
215
3. Tangerang
6
13,47
6
4. Serang
8
13.44
11
5. Tangerang
5
11,05
6
6. Cilegon
0
0.00
0
Banten
1.832
13,63
2.497
2004
3.430
13,41
4.601
2003
2.452
13,23
3.245
2002
3.954
11,55
4.568
Kab/Reg
2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
147 147
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.7 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
816
113,91
9.295
1.161
113,16
13.138
288
113,90
3.280
1.292
113.26
14.633
5. Tangerang
21
114,58
241
6. Cilegon
60
114,82
689
Banten
3.638
113,46
41.276
2004
3.386
114,05
38.618
2003
3.443
115,22
39.669
2002
3.895
108,81
42.381
Kab/Reg
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
148 148
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.8 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency in Banten 2005
Kabupaten Regency
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.085
9,00
977
378
9,30
352
19
9,10
17
732
9,17
671
1
0,00
0
78
8,86
69
Banten
2.293
9,10
2.086
2004
2.840
9,16
2.602
2003
2.813
9,84
2.767
2002
3.001
8,89
2.669
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
149 149
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.9 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten 2005
Jenis Sayuran/ Vegetables
Luas Panen/ Harvested Area (Ha)
Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ton/Ha)
Produksi/ Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Bawang Merah/Onions Bawang Putih/Garlic
50
4,74
237
-
-
-
201
2,48
745
Kentang/Potatoes
-
-
-
Kubis/Cabbage
1
2,00
2
2.128
7,50
15.960
Wortel/Carrots
66
13,98
923
Lobak/Radish
20
10,45
209
Kacang Merah/Red Beans
81
1,43
116
Kacang Panjang/ Long Beans
4.248
6,70
28.461
Cabe Besar/Large Chili
1.240
4,65
5.765
Bawang Daun/Spring Onions
Petsai/Sawi/Mustard Green
Cabe Rawit/Chili
477
4,50
2.147
Jamur/Mushroam
0,13
3,47
5
Tomat/Tomatoes
640
6,07
3.883
1.338
8,16
10.913
Buncis/String Beans
224
4,98
1.116
Ketimun/Cucumber
4.573
10,15
48.071
104
49,50
5.148
Kangkung/Swamp Cabbage
1.866
7,00
13.061
Bayam/Spinach
1.639
2,94
4.819
4
17,75
71
73
12,21
891
122
7,19
877
Terung/Eggplants
Labu Siam/gourd
Melon/Melon Semangka/Water Melon Blewah/Blewah
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
150 150
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.10 Table
Jumlah Pohon, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis di Banten Number of Trees, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit by Kinds in Banten 2005
Jenis Buah-buahan Kind of Fuits
Jumlah Pohon Number of Trees (Pohon/Trees)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Alpukat/Avocado
20.380
3,98
812
Belimbing/Star
20.357
27,50
1.866
Duku/Langsat/Kokosan/Lanzon
37.773
4,87
1.841
Durian/Durian
142.801
5,64
8.052
Jambu Biji/Guava
190.607
17,11
10.872
42.934
8,91
3.825
Jeruk Siam/Siam Orange
9.440
109,87
2.593
Jeruk Besar/ Large Orange
2.789
39,04
698
103.103
10,29
10.605
Jambu air/Common Guava
Mangga/Mango Manggis/Manggis
45.256
5,81
2.620
Nangka/Cempedak/Nangka
76.021
16,17
12.291
Nenas/Pineapple
68.898
147,68
407
Pepaya/Papaya
74.052
116,51
8.628
Pisang/Banana
4.013.377
53,44
214.481
92.200
29,77
27.452
207.473
23,81
2.470
17.404
9,56
1.663
327
263,00
86
38.967
9,96
1.294
Rambutan/Rambutan Salak/Salacia Sawo/Sapodilla Markisa/Konyal/Marcissa Sirsak/Sirsak Sukun/Sukun Melinjo/Melinjo
7.783
9,16
713
458.815
7,73
35.444
0,75
10.617
Petai/Petai 140.956 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
151 151
Bab V
Pertanian
Tabel 5.1.11 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Meter persegi Tanaman Obat-obatan di Banten Harvested Area, Production and Productivity of Medicine Plants by Kind 2005
Jenis Tanaman/ Kind of Plants
Luas Panen Harvested Area (M2)
Produktivitas Productivity (Kg/M2)
Produksi Production (Kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
Jahe/Ginger
1.171.811
1,49
1.747.738
659.220
1,87
1.229.965
Kencur
1.080.291
1,08
1.170.004
Kunyit/Tturmeric
1.211.971
1,52
1.938.223
Lempuyang
215.454
1,62
349.401
Temulawak
151.234
1,2
181.056
Temuireng
74.474
1,41
104.901
Kejibeling
24.287
1,46
35.428
2.943
2,01
5.902
Kapolaga/Cardamom
53.736
1,56
83.950
Temukunci
75.717
1,09
73.633
Mengkudu/Pace
13.245
5,56
73.637
Sambiloto
52.943
1,44
76.068
Laos/Lengkuas
Dlingo/Dringo
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
152 152
Bab V
Pertanian
Luas Panen, Hasil per Meter persegi dan Produksi Tanaman Hias di Banten
Tabel 5.1.12 Table
Harvested Area, Production and Productivity of Decorated Plants by Kind 2005
Jenis Tanaman/ Kind of Plants
Luas Panen Harvested Area Tangkai
Produktivitas Productivity Tangkai
Produksi Production Tangkai
(1)
(2)
(3)
(4)
Anggrek/ Orchid
284.193
5,38
1.528.201
2.950
5,46
16.118
15
15,47
232
Garbera (Hebras)
489
13,66
6.682
Gladiol
214
16,41
3.512
2.995
4,36
13.070
200
19,83
3.966
Mawar/ Rose
2.277
7,43
16.924
Sedap Malam
19.724
20,43
402.939
229
24,01
5.499
2.912
3,51
10.229
118.407
1,12
132.080
Anthurium (kuping Gajah) Anyelir/ Carnation
Heliconia (Pisang-pisangan) Krisan
Dracaena Melati / Jasmine Palem / Palm 1)
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Catatan /Note:
1)
Satuan luas dan produksi tanaman palm adalah pohon/ Unit of area harvested and production of palm is tree
Banten Dalam Angka 2005
153 153
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.1 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten 2005
Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasilkan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
79,00
1.91,29
229,62
1.499,91
1.306,88
Lump rubber
-
54,00
0,49
54,49
26,72
-
2.496,75
5.530,63
-
8.027,38
81.435,38
CPO
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Kakao/Cacoa
-
-
-
-
-
7. Cengkeh/Clove
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Karet/Rubber
2.Kelapa/Coconut 3. Kelapa Sawit /Palm Oil 4. Teh/Tea
5. Kina/Cinchona
8. Tebu/Sugar Cane
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
154 154
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.2 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten 2005 Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasil kan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Ton s)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Akar Wangi
-
-
-
-
-
-
2. Cengkeh/Clave
-
-
-
-
-
-
3. Kakao/Cacoa
9,00
904,98
-
913,98
932,45
4. Karet/Rubber
673,04
3.334,08
1.326,82
5.333,94
3.061,32
5. Kelapa Dalam
2,00
74,12
13,00
89,12
67,59
-
-
-
-
-
7. Kelapa Sawit/Oil Palm
2,00
5.604,40
441,50
6.047,90
48.022,46
8. Kemiri/Candlenut
-
-
-
-
-
-
9. Kenanga
-
-
-
-
-
-
10. Kina/Cinchona
-
-
-
-
-
-
11. Kopi/Cofee
-
-
-
-
-
-
12. Serehwangi
-
-
-
-
-
-
13. Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
14. Murbai
-
-
-
-
-
-
6. Kelapa Hibrida
Sheet Butiran -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provnsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
155 155
Bab V
Tabel 5.2.3 Table
Jenis Tanaman Crops (1) 1. Aren 2. Cengkeh/Clove 3. Jahe/Ginger
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten 2005
Tanaman Muda Young Crops (2) 1.026,91 1.526,50
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) MenghasilTanaman kan Rusak Produced Damage Crops Crops (3) (4) 1.094,33 246,34 9.246,00 2.614,50
Produksi / Production Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Jumlah Total (5) 2.367,58 13.387,0 0 31,50
(6) 1.283,51 3.248,44
(7) Gula Aren Bunga kering
21,50
10,00
2,00 1.461,75
19,25 1.824,00
8,00 824,00
29,25 4.109,75
8,23 2.254,69
Biji Mete Biji Kering
41,00 123,75
380,50 144,75
160,50 3,25
71,24 28,07
Serat Kering
1.602,50
12.767,00
1.548,00
12.474,00
67.681,00
1.303,00
2,00
240,00 5.604,40
345,50 441,50
582,00 271,75 15.917,5 0 81.458,0 0 585,50 6.047,90
13. Kemiri/Candlenut 14. Kenanga
45,25
19,60
11,40
76,25
5,92
15. Kencur
113,00
468,73
4. Jambu Mete 5. Kakao/Cocoa 6. Kapuk/kapok 7.Kapulaga/Cardamom 8. Karet/Rubber 9. Kayumanis 10. Kelapa Dalam 11. Kelapa Hibrida 12. Kelapa Sawit
334,80
Wujud Produksi Type of Products
Rimpang Basah
6.032,77
Lump
50.118,53
Butiran Kopra
90,76 48,022,46
Butiran TBS Biji Kering
52,00
61,00
16. Kina/Cinchona 17. Kopi/Cofee
1.501,00
6.242,00
847,00
8.590,00
2.509,30
18. Kumis Kucing 19. Kunyit
95,00
2,00 89,00
2,00 -
184,00
1,77 960,80
Rimpang Basah Biji Kering
20. Lada/Pepper
Rimpang Basah Berasan
298,75
352,50
24,25
675,50
56,56
21. Laos 22. Mendong
46,50
16,00
-
62,50
408,33
23. Pala/Nutmeg 24. Pandan
11,00
21,00
5,00
37,00
7,54
Biji Kering
25. Panili/Vanilla
33,50
71,50
12,50
117,50
11,91
Buah Kering
26. Pinang/Areca nut 27. Serehwangi
2,86 -
9,01 -
0,46 -
12,33 -
5,41 -
Biji Kupas -
28. Tebu/Sugar cane 29. Teh/tea
-
18
5,5
-
3,93
-
30. Tembakao/Tobacco 31. Akar Wangi
-
-
-
-
-
-
1805
5696
773
8274
8808,45
32. Melinjo
Berasan
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
156 156
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Rubber by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Areal (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.609
780,39
542,55
585
1123,41
1.136,56
13.308,5
5.252,38
4.473,38
2.186,91
376,5
170,52
3. Tangerang
-
-
-
-
-
-
4. Serang
-
-
318,15
289,41
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
15.917,50
6.032,77
5.333,94
3.061,32
1.499,91
1.306,88
2004
18.316,25
7.884,08
4.602,99
585,64
257,20
19,13
2003
15.846,40
6.874,02
5.220,36
2.892,17
1.488,93
1.303,01
2002
15.835,50
6.949,21
5.285,04
2.688,95
3.087,82
2.698,75
(1) Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
157 157
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1)
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikandi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
41.679
25.080,89
89,12
67,59
-
-
2. Lebak
19.325
10.471
-
-
54,49
26,72
20.454
14.566,64
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
81.458,00
50.118,53
89,12
67,59
54,49
26,72
2004
87.988,35
53.004,66
89,00
53,50
54,49
26,72
2003
99.971,10
59.677,11
129,32
37,32
54,90
14.164,00
2002
99.521,36
40.869,18
-
-
54,49
91.216,00
2001
99.521,36
40.869,18
-
-
54,49
91.216,00
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
158 158
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.6 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municip ality
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha) (2)
Produksi Production (Ton) (3)
Luas Areal Area (Ha) (4)
Produksi Production (Ton) (5)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
1. Pandeglang
2.999
1.421
-
-
-
-
2. Lebak
1.772
488
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.819
600,3
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
8.590
2.509,3
-
-
-
-
2004
4.624.,09
2.485,86
-
-
-
-
2003
8.889,50
2.192,69
-
-
-
-
2002
8.790,50
2.102,97
-
-
-
-
2001
8.790,50
2.102,97
-
-
-
-
(1) Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
159 159
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha) (2)
Produksi Production (Ton) (3)
Luas Areal Area (Ha) (4)
Produksi Production (Ton) (5)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
1. Pandeglang
1.319
363,19
-
-
-
-
2. Lebak
2.735
1.889,16
913,98
932,45
-
-
-
-
(1) Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang
55,75
2,34
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
4.109,75
2.254,69
913,98
932,45
-
-
2004
3.713,00
1.684,02
1.781,73
11.758,00
-
-
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
160 160
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1)
Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
321
106,71
-
-
-
-
2.021
1.171,65
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25,58
5,16
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
2.367,58
1.283,51
-
-
-
-
2004
204.940
1.207.973
-
-
-
-
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
161 161
Bab V
Pertanian
Tabel 5.2.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1)
Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
3.182
5.851,43
-
-
-
-
2. Lebak
1.801
1.277,93
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Tangerang 4. Serang
3.291
1.679,09
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
8.274
8.808,45
-
-
-
-
2004
6.610
7.221.845
-
-
-
-
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
162 162
Bab V
Pertanian
Tabel 5.3.1 Table
Luas Hutan Negara Menurut Jenisnya di Banten National Forest Area by Kind 2005
Jenis Hutan / Forest Kind Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Produksi/ Production (Ha)
Konversi PHPA/ Convertion (Ha)
Lindung/ Proctected (Ha)
(2)
(3)
(4)
Hutan Produksi Terbatas/ Limited (Ha) (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
27.749,79
-
3.682,57
7.562,28
2. Lebak
13.366,08
-
2.915,16
19.085,49
666,07
-
553,50
3.164,86
-
-
-
-
698,01
-
716,30
-
7.867,53
80.160,11
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
42.479,95
2004
42.537,55
-
7.894,11
29.757,92
2003
53.533,60
-
25.116,01
-
Sumber : Perum Perhutani KPH Banten Source : Forest Manifacture of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
163 163
Bab V
Pertanian
Tabel 5.3.2 Table
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan BKPH di Banten National Forest Area by Reality Status and BKPH 2005
Kabupaten/Kota / BKPH Regency/Municipality
Status/ State (Ha)
Kenyataan/ Reality (Ha)
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
38.994,64
38.994,64
2. Lebak
35.366,73
35.366,73
4.384,43
4.384,43
-
-
1.414,31
1.414,31
Banten
80.160,11
80.160,11
2004
80.189,58
80.189,58
2003
78.649,68
78.649,68
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Perum Perhutani KPH Banten Source : Forest Manifacture of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
164 164
Bab V
Pertanian
Tabel 5.3.3 Table
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Banten Production and Value of Jati and Rimba Woods 2000 - 2005
Kayu Jati/ Jati Woods Tahun Year
(1)
Produksi Production (m3) (2)
Nilai Produksi Value (Rp) (3)
Kayu Rimba/ Rimba Woods Produksi Production (m3) (4)
Nilai Produksi Value (Rp) (5)
2000
2.863
2.066.806.363
10.431
1.385.023.245
2001
5.297
3.574.603.000
13.784
2.294.385.000
2002
6.485
5.673.793.000
8.248
2.243.483.000
2003
4.114
9.800.201.249
6.219
2.236.644.082
2004
16.549
27.174.651.770
9.510
3.448.852.032
2005
13.944,301
19.767.331.707
5731,740
1.564.830.972
Sumber : Perum Perhutani KPH Banten Source : Forest Manifacture of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
165 165
Bab V
Pertanian
Jumlah Ternak Menurut Jenis di Banten Number of Livestocks by Kind in Banten 2005 (Ekor / Head)
Tabel 5.4.1 Table
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi Potong Cow
(1)
(2)
Sapi Perah Milk Cow (3)
Kerbau Buffalo
Kuda Horse
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
374
-
41.592
62
167.868
143.502
-
3.869
-
52.028
10
186.148
158.230
-
10.068
-
12.671
33
31.213
29.705
3.261
4.079
-
27.727
34
165.525
102.406
-
5. Tangerang
301
-
37
12
6.263
6.257
8.022
6. Cilegon
147
-
578
18
10.533
3.606
-
Banten
18.838
-
135.033
169
567.550
443.706
11.283
2004
12.420
46
204.457
192
652.977
595.953
12.673
2003
-
-
-
-
-
-
-
2002
9.936
37
163.564
153
522.380
476.762
10.138
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
166 166
Bab V
Pertanian
Jumlah Ternak Yang Masuk ke Banten Number of Livestock Inflow to Banten (Ekor / Head) 2005
Tabel 5.4.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Sapi Potong Cow
Sapi Perah Milk Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
87
-
756
7.144
5.568
-
5.680
-
-
-
4.650
-
-
-
-
-
-
-
8.656
-
468
10.562
7.198
-
47.476
-
56
20.136
23.674
131
3.953
-
110
-
-
-
Banten
65.852
-
1.390
37.842
41.090
131
2004
47.775
-
2.600
46.290
38.239
16.823
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
167 167
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Unggas dan Telur yang Masuk ke Banten Number of Poultries and Eggs Inflow to Banten 2005
Ayam Ras Improved Hen Jumlah Telur Number Egg of (000 Butir (000 ekor/ /Egg) Head) (2) (3)
Ayam Buras Native Chicken Jumlah Telur Number Egg of (000 Butir (000 ekor /Egg) / Head) (4) (5)
Itik Ducks Jumlah Number (Ekor /Head)
Telur Egg (000 Butir /Egg)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
-
-
182.849
-
3.351
-
578.650
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.140.100
-
167.156
-
5.955
-
11.635
--
22.359
-
12.618
-
170.250
-
-
-
2.100
-
372.364
-
24.024
57.193
-
303.805
-
-
-
-
-
250.536
-
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
1.900.653
2004
1.130.073
-
2003
-
-
2002
1.336.626
-
45.754
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
168 168
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.4 Table
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Population of Poultries in Banten 2005 (Ekor/ Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik/ Manila Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.042.984
-
727.834
115.113
2. Lebak
1.629.915
-
909.860
60.315
3. Tangerang
1.401.405
2.937.323
2.009.616
243.001
4. Serang
1.119.431
1.573.755
2.637.086
279.219
5. Tangerang
107.222
68.068
-
7.992
6. Cilegon
133.949
49.000
197.000
17.938
Banten
7.094.906
4.628.146
6.481.396
723.578
2004
10.211.986
9.211.043
6.629.874
1.465.248
2003
8.615.047
8.395.005
5.311.391
1.172.198
2002
7.763.643
5.572.905
6.459.534
1.014.365
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
169 169
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.5 Table
Produksi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Production of Poultries in Banten 2005 (Ton)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik/ Manila Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
3.776.967
-
1.747.347
55.322
2. Lebak
1.845.521
245.000
2.486.075
4.583
23.220
13.210
178.520
710.000
1.650.912
618.814
10.305.150
122.961
77.082
15.031
1.113.750
16.234
134.413
-
1.523.830
14.167
Banten
7.508.115
892.055
17.514.672
923.267
2004
4.059.085
3.085.272
23.109.180
292.199
2003
4.246.521
1.426.570
27.187.270
233.758
2002
4.353.219
1.477.615
27.402.429
226.563
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
170 170
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.6 Table
Jumlah Ternak Yang Keluar dari Banten Number of Livestock Outflow from Banten 2005 (Ekor / Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi Potong Cow
Sapi Perah Milk Cow
Kerbau Buffalo
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
92
2.770
2.799
-
5.005
-
-
14.796
16.180
-
-
-
-
-
-
-
4.593
-
626
12.627
9.642
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
9.598
-
718
30.193
28.621
-
2004
5.228
-
15.190
62.076
48.751
4.623
2003
-
-
-
-
-
-
2002
4.242
-
12.152
49.660
39.000
3.698
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
171 171
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Unggas dan Telur yang Keluar dari Banten Number of Poultries and Eggs Outflow from Banten 2005 Ayam Ras Improved Hen
Ayam Buras Native Chicken
Jumlah Number (000 ekor/ Head) (2)
Telur Egg (000 Butir / Egg) (3)
1.142
-
297.867
2.588.127
-
350.872
-
-
-
Jumlah Number (Ekor /Head) (4)
Itik Ducks
Telur Egg (000 Butir / Egg) (5)
Jumlah Number (Ekor /Head) (6)
Telur Egg (000 Butir / Egg) (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
1.178.735
-
-
-
2.211
-
-
-
-
48.967
-
9.155
-
Kota/Mun 5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
Banten
3.768.004
-
697.706
-
11.366
2004
2.121.130
-
135.318
-
398.352
-
2003
2.377.800
-
108.254
-
318.681
-
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
172 172
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Ternak Sapi Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten Number of Slaughtered Cows by Status of Place in Banten 2004 (Ekor / Head)
Status Tempat Pemotongan Status of Slice place Pemerintah Government
Swasta Private
Di Luar Rumah Potong Outside Place
(2)
(3)
(4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
324
36
-
360
2. Lebak
883
89
-
972
-
1.494
16.761
18.255
3.474
-
-
3.474
25.380
2.768
-
28.148
-
-
-
-
Banten
30.061
4.386
16.761
51.209
2003
24.048
3.509
13.409
40.966
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
173 173
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Ternak Kerbau yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten Number of Slaughtered Buffaloes by Status of Place in Banten 2004 (Ekor / Head)
Status Tempat Pemotongan Status of Slice Place Pemerintah Government
Swasta Private
Di Luar Rumah Potong Outside Place
(2)
(3)
(4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.501
481
2.903
4.885
2. Lebak
4.244
1.041
-
5.285
-
278
2.543
2.821
1.316
-
156
1.472
375
40
-
415
-
-
-
-
7.436
1840
5.602
14.878
2003
-
-
-
-
2002
5.949
1.472
4.481
11.902
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
174 174
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.10 Table
Jumlah Ternak Kambing yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten Number of Slaughtered Goats by Status of Place in Banten 2004 (Ekor / Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Status Tempat Pemotongan Status of Slice Place Pemerintah Government
Swasta Private
Di Luar rumah Potong Outside Place
(2)
(3)
(4)
Jumlah Total (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
808
58.278
10.839
69.925
2. Lebak
5
18.940
-
18.945
3. Tangerang
-
68.165
15
68.180
4. Serang
-
-
7.703
7.703
479
97.855
-
98.334
-
-
-
-
1.292
243.238
18.557
263.087
2003
-
-
-
2002
1.033
193.590
14.845
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
209.468
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
175 175
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.11 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Domba Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten Number of Slaughtered Sheep by Status of Place in Banten 2004 (Ekor / Head)
Status Tempat Pemotongan Status of Slice Place Pemerintah Government (2)
Swasta Private (3)
Di Luar rumah Potong Outside Place
Jumlah Total
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
2.173
69.701
10.606
82.480
10.314
51.569
-
61.883
3. Tangerang
-
79.268
14.533
93.801
4. Serang
-
-
-
-
1.380
7.529
-
8.909
-
-
-
-
13.867
208.067
25.139
247.073
2003
-
-
-
-
2002
11.093
166.453
20.111
197.657
2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
176 176
Bab V
Pertanian
Tabel 5.4.12 Table
Jumlah Ternak Babi Yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Banten Number of Slaughtered Pigs by Status of Place in Banten 2004 (Ekor / Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Status Tempat Pemotongan Status of Slice Place Pemerintah Government (2)
Swasta Private (3)
Di Luar rumah Potong Outside Place
Jumlah Total
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
-
-
2. Lebak
-
-
-
-
3. Tangerang
-
78
854
931
4. Serang
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
-
78
854
931
2003
-
-
-
-
2002
-
62
683
745
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
177 177
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.1 Table
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten 2005 (Ton / Tons)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Laut Marine Fishery
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries
Sub Jumlah Sub Total
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
25.659,50
-
25.659,50
7.819,10
111,80
7.930,90
16.532,71
-
16.532,71
8.442,40
263,40
8.705,80
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
299,40 58.753,11
-
-
-
299,40
Banten
58.753,11
375,20
59.128,31
2004
53.679,50
498,60
54.178,10
2003r)
52.867,30
449,50
53.316,80
2002r)
64.966,50
820,70
65.787,20
Banten Dalam Angka 2005
178 178
Bab V
Pertanian
lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tambak Brackish Waterpond (7)
Kolam Freshwater Pond (8)
3.010,00
429,30
1.724,6
3.174,30
-
80,4
833,10
1.787,20
2.830
7.309,5
2.096,40
15,12
-
3.151,50
259,40
232,50
340,87
0,10
-
-
-
Laut Marine (6)
Sawah Paddy Field (9)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
5.840,00
10.970,70
5.234,37
5.209,22
2004
2.858,00
9.424,10
4.645,80
5.092,50
2003r)
2.860,00
9.163,70
4.285,60
5.037,40
2002r)
2.760,00
9.386,60
4.348,14
4.781,96
Banten Dalam Angka 2005
179 179
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage
Jaring Terapung / Floating Cage Net
Sub Jumlah Sub Total
(10)
(11)
(12)
Jumlah Total
(13)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
13,70
8.351,90
34.011,40
22,90
6,20
2.729,80
10.660,72
3. Tangerang
-
79,50
12.330,52
28.863,23
4. Serang
-
-
3.643,40
12.349,20
Kota/Mun
-
-
-
-
6,24
-
347,21
347,21
-
-
-
299,40
Banten
29,14
99,40
27.402,83
86.531,14
2004
33,80
92,20
22.146,40
76.324,50
2003r)
21,20
196,00
21.563,90
74.880,70
2002r)
17,50
198,00
21.492,20
87.279,40
2. Lebak
5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
180 180
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.2 Table
Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Banten Value of Fish Production by Type of Catching and BreedingFacilities in Banten 2005 (Juta / Millions Rupiah)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
94.248
-
94.248
2. Lebak
16.078
646
16.724
157.838
-
157.838
44.708
1.430
46.138
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
-
-
-
2.949
-
-
Banten
315.821
2.076
317.897
2004
288.397
3.492
291.889
2003r)
281.529
2.689
284.218
2002r)
341.381
4.669
346.050
Banten Dalam Angka 2005
181 181
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tambak Brackish Waterpond (6)
Kolam Freshwater Pond (7)
1.408
14.777
13.352
27.054,350
-
809
4.411
9.683,350
11.320
133.389
19.275
113,160
-
30.368
2.220
2.096,750
5. Tangerang
-
-
1.678
0,940
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
12.728
179.343
40.936
38.949
2004
8.922
159.169
37.269
39.651
2003r)
11.440
158.718
31.806
30.348
2002r)
11.372
168.367
33.394
27.131
(1)
Laut Marine (5)
Sawah Paddy Field (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
182 182
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage (9)
Jaring Terapung / Floating Cage Net (10)
Jumlah Total
Sub Jumlah Sub Total (11)
(12)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
106
56.697
150.945
166
44
15.113
31.838
3. Tangerang
-
616
164.713
322.551
4. Serang
-
-
34.685
80.823
70
-
1.749
1.749
-
-
-
2.949
Banten
236
765
272.957
590.855
2004
284
944
246.239
538.128
2003r)
159
944
233.415
517.633
2002r)
114
1.673
242.051
588.101
2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
183 183
Bab V
Pertanian
Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten 2005
Tabel 5.5.3 Table
Jaring / Seine
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Jaring Hanyut Drift Gill Net
Klitik Tickle
Insang Gill Net
(1)
(2)
(3)
(4)
Jaring Lingkar Circle Seine (5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
78
22
102
-
862
-
2. Lebak
115
3. Tangerang
537
526
205
4. Serang
264
147
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
6. Cilegon
5
-
2
-
16
Kota/Mun
Banten
999
695
1171
16
2004
1102
671
1245
16
2003r)
918
636
1144
189
2002r)
881
858
1053
2
Banten Dalam Angka 2005
184 184
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued Jaring / Seine Kabupaten/Kota Regency/Municipa lity (1)
Jaring Rampus Tramel Net
Bagan Tancap Fixed Trap
Bagan Perahu Baot Trap
Lainnya Others
(6)
(6)
(7)
(8)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
203
152
42
121
-
48
2.019
3. Tangerang
-
36
4. Serang
-
63
42
40
5. Tangerang
-
-
-
0
6. Cilegon
-
15
48
247
Banten
121
317
290
2.921
2004
195
309
264
1.042
2003r)
121
246
286
1.061
2002r)
233
217
251
957
2. Lebak
573
Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
185 185
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Bukan Jaring /Not Seine Kabupaten/Kota Regency/Municip ality (1)
Payang Large Net (9)
Dogol Danish Seine (10)
Pukat Pantai Coast Trap (11)
Pancing Pukat Cincin Hook & Purse Sein Lines (12)
(13)
Jumlah Total
(14)
Kab/Reg 1. Pandeglang
78
61
176
212
34
1.160
2. Lebak
23
-
-
2.399
12
5.599
3. Tangerang
80
119
-
401
1
2.494
471
-
-
585
-
1.612
5. Tangerang
-
-
-
-
-
0
6. Cilegon
-
-
-
295
-
612
Banten
652
180
176
3.892
47
11.477
2004
522
171
164
4.395
46
5.479
2003r)
501
171
27
3.565
43
5.244
2002r)
598
462
-
3.629
21
5.726
4. Serang Kota/Mun
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
186 186
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.4 Table
Jumlah Perahu / Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jukung Unmoto rized Boat
(1)
(2)
Perahu Layar Kecil Small Sailing Boat (3)
79
77
-
-
115
506
777
781
-
-
-
298
243
1.322
3. Tangerang
-
-
-
-
1.757
89
1.846
4. Serang
-
-
-
-
882
257
1.139
-
-
-
-
-
-
-
322
-
-
-
59
57
438
1.182
77
-
-
3111
1152
5.522
2004
407
141
-
-
3.134
1.122
4.804
2003r)
336
141
-
-
3.117
1.119
4.713
2002r)
554
293
29
29
2.969
1.255
5.129
Perahu Layar Sedang Medium Sailing Boat (4)
Perahu Layar Besar Large Sailing Boat (5)
Motor Tempel Out Board Motor (6)
Kapal Motor In Board Motor (7)
Jumlah Total
(8)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
187 187
Bab V
Pertanian
Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten 2005
Tabel 5.5.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Budidaya Tambak 1) Brackish Water Pond (Ha)
Budidaya Kolam 1) Fresh WaterPond (Ha)
Budidaya Sawah 1) Field WaterPond (Ha)
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
354
390,00
4.704,00
5.448,00
37,50
633,48
3.328,3
3.999,28
3. Tangerang
2.477,38
132,46
361,43
2.971,27
4. Serang
5.141,67
69,30
6,10
5.217,07
5. Tangerang
-
220,00
10,00
230
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
8.010,55
1.445,24
8.409,83
17.865,52
2004
10.850,03
1.280,76
7.071,88
19.203
2003r)
8.496,80
1.501,06
11.317,90
21.316
2002r)
8.764,80
1.553,06
22.900,90
33.219
2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province Catatan / Notes :
1). Luas Kotor / Gross Area
Banten Dalam Angka 2005
188 188
Bab V
Pertanian
Tabel 5.5.6 Table
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten 2005
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
943
-
943
2. Lebak
691
4.504
5.195
3. Tangerang
1.903
-
1.903
4. Serang
1.011
103
1.114
Kota/Mun 5. Tangerang
-
-
6. Cilegon
458
-
458
Banten
5.006
4.607
9.613
2004
4.472
465
4.937
2003r)
4.481
370
4.851
2002r)
5.040
290
5.330
Banten Dalam Angka 2005
189 189
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tambak Brackish Waterpond (6)
Kolam Freshwater Pond (7)
83
102
4.090
7.530
-
48
5.569
11.906
283
637
3.409
20
-
1.152
386
80
5. Tangerang
-
-
1.568
10
6. Cilegon
-
-
-
-
Banten
366
1.939
15.022
19.546
2004
283
1.722
13.747
16.947
2003r)
283
2.193
11.205
16.970
2002r)
283
2.526
8.104
16.921
(1)
Laut Marine (5)
Sawah Paddy Field (8)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten Dalam Angka 2005
190 190
Bab V
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage (9)
Jaring Terapung / Floating Cage Net (10)
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
(11)
(12)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
390
3. Tangerang
4
11.809
12.752
3
17.916
23.236
39
4.388
15.323
1.618
1.114
1.618
1.578
4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang
40
6. Cilegon
458 Banten
430
46
37.349
54.461
2004
368
47
33.114
38.051
2003r)
373
17
31.041
35.892
2002r)
338
12
28.184
33.514
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
191 191
Bab VI
6.1. Industri Pengolahan
Sektor Industri Pengo lahan dapat dibedakan menjadi empat yaitu Industri Besar, Industri Sedang, Industri Kecil dan Industri Rumah tangga. Perbedaan ini dida sarkan dari banyaknya tenaga kerja yang diserap. Industri Besar adalah industri yang menyerap tenaga kerja 100 orang atau lebih, Industri Sedang adalah yang menyerap tenaga kerja 20 sampai 99 orang, Industri Kecil adalah tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang dan Industri Rumah tangga kurang dari 5 orang tenaga kerjanya. Data mengenai Industri besar dan sedang tersedia setiap tahun yang dikumpulkan dengan cara sensus lengkap. Berdasarkan hasil survei dari tahun 2003 dan 2004, berturut-turut tercatat 1.576 dan 1.638 perusahaan dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 499.303 orang dan 498.943 orang dan memberikan hasil dengan nilai tambah sebesar Rp 34,85 trilyun pada tahun 2003 naik menjadi 40,82 trilyun pada tahun 2004. Data ini menun jukkan bahwa pada tahun 2004 dengan bertambahnya jumlah perusahaan dibandingkan tahun 2003 memberikan hasil yang lebih banyak.
Banten Dalam Angka 2005
Industri, Penggalian dan Energi
6. 1. Manufacturing Industry Manufacturing industry sector can differenced become four namely as large industry, moderate industry, small industry and dwell industry. Variance basic from job employee spare. Large industry was industry that spare employee about 100 person or more, moderate industry that spare employee about 20 to 99 person, and small industry that spare between 5 to 19 person and dwell industry less than 5 person employee. Data about large industry and moderate available at every year which collected complete census. To basic survey result in year 2003 and 2004, record consecutive 1,576 and 1,638 unit company with spare employee about 499,303 and 498,943 and endow outcome by value add about 34,85 billion rupiah and 40,82 billion rupiah Data show at year 2004 with amount incressing in year 2003 so endow outcome and more spare employee.
195
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Apabila dilihat per Go longan Industri, dari tahun 2003 dan tahun 2004 perusahaan yang ada di Provinsi Banten ternyata didominasi oleh Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik, Industri kimia dan barangbarang dari bahan kimia, Industri makanan dan minuman, dan Industri Barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya masingmasing sebesar 209, 176, 164 dan 160 perusahaan.
If shown in group of industry, from year 2003 to year 2004, company in Banten province really dominatted by rubber, stuff of rubber and stuff of bucket industr; Chemica, and stuff of chemical wrapping, and Food and drinking industry and machine; stuff of nugget, except machine and tool about 209; 176; 164 and 160 unit company.
Sedangkan dalam menye rap tenaga kerja, Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki karet, sangat dominan mencapai 115.209 orang atau 23,09 persen dari total tenaga kerja yang bekerja di perusahaan.
While at spare employee, by Leather, stuff of leather and bed foot industry exceedings dominanted gain almost about 115,209 person or 23,09.% of total of labor force.
Industri kimia dan barang dari bahan kimia, merupakan industri yang memberikan Nilai tambah yang terbesar yaitu sebesar 8,61 trilyun rupiah.
Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket industry are industry that give value add about 8,61 billion rupiahs
Dilihat dari analisis di atas, ternyata di Provinsi Banten kontribusi industri bervariasi, dengan Industri Kimia dan barangbarang dari bahan kimia memberikan nilai tambah yang paling besar dan apabila dilihat lebih lanjut golongan industri ini memberikan nilai output dan input yang besar pula, walaupun penyerapan tenaga kerja golongan industri ini tidak begitu besar.
Banten Dalam Angka 2005
At shown above analysis, Chemical, and stuff of chemical wrapping industry give large value add and output and input value too, but not large spare employee.
196
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Dari tahun 2003 sampai tahun 2004, dilihat per Kabu paten/Kota ternyata perusahaan yang berada di Kota dan Kabupaten Tangerang sangat mendominasi konstribusinya baik dalam jumlah, tenaga kerja yang diserap maupun dalam memberikan nilai tambah industri.
At year 2003 to year 2004, show by regency/ municipality evidently company that occur in Tangerang regency and municipality exceedings dominant to constribute in amount, spare employee and value add industry.
Jumlah perusahaan yang ada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masing-ma sing hampir mencapai separuh jumlah keseluruhan industri di Provinsi Banten yaitu sebesar 614 perusahaan dan 748 perusahaan.
Amount company that in Tangerang regency and Tangerang municipality almost gain half amount aggregate of industry in Banten province about 614 and 748 unit company.
Sedangkan dalam penye rapan tenaga kerja, perusahaan yang ada di kabupaten dan kota Tangerang mencapai 214.779 orang dan 186.778 orang, dan memberikan nilai tambah yang cukup besar masing-masing mencapai 11,85 trilyun rupiah dan 13,95 trilyun rupiah, disusul perusahaan yang ada di Kabupaten Serang yaitu sebesar 7,90 trilyun rupiah dan kota Cilegon sebesar 6,88 trilyun rupiah
While at spare employee, company that in those Tangerang regency and municipality gain 214,779 and 186,778 person. that give large value add about 11.85 billion rupiahs dan 13.95 billion rupiah and followed company in Serang regency about sebesar 7.90 billion rupiahs and Cilegon municipality about 6.88 billion rupiahs.
Ini berarti bahwa perusahaan industri yang ada di Kabupaten Serang dan kota Cilegon merupakan Industri yang menghasilkan output yang besar dan memberikan nilai tambah yang besar walaupun jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan kabupaten/ kota Tangerang.
This means industry company in Serang regency are industry that large output and value add although relative small amount than Tangerang regency/ municipality
Banten Dalam Angka 2005
197
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
6.2 Penggalian
6. 2 Mining
Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Banten adalah andesit dan pasir yang masing-masing volume penggalian untuk tahun 2005 sebesar 587 ribu m3 dan 484 ribu ton. Jenis tambang lainya juga terdapat Tanah Urug, Batu bara dan Batu kapur.
Hybrid of wrapping field or quarry in Banten is andesit and sand with volume for year 2005 about 587 thousand m3 and 484 thousand ton. Other Hybrid field also there failed land, charcoal, and limestone
Jumlah pemilik SIPD Gubernur tahun 2005 sebanyak 124 pemilik yang terdiri dari penggalian eksploitasi dan eksplorasi.
Amount acquire SIPD Gubernur year 2005 about 124 acquire to exploitation and exploration.
6.3 Listrik dan Air Bersih
6. 3 Electricity and Water Supply
Dilihat dari jumlah pelanggan yang mengkonsumsi energi listrik dari PLN tahun 2005 yang mencapai 604.956 pelanggan, kelompok rumah tangga adalah kelompok pelanggan yang terbesar yaitu mencapai 95,12 persen dari seluruh pelanggan PLN. Kemudian diikuti oleh kelompok Sosial (2,70%), Bisnis (1,78%), Pemerintah (0,32%) dan terakhir adalah kelompok sektor industri (0,07%).
At shown from amount of customer that consumme electricity of PLN in 2005 about 604,956 customer, that succession first from aspect amount costumer be group of dwell about 95.12 percent. Posterior followed by group of social (2.70%), bussiness (1.78%) and officer (0.32%), that latter be group of industry sector (0.07%).
Tetapi walaupun kecil dalam jumlah pelanggan, kelompok industri ini mempunyai peranan sebagai konsumen terbesar dari seluruh penggunaan energi listrik dengan kontribusi pemakaian sebe sar 85,00 persen, berikutnya baru rumah tangga dengan kontribusi sebesar 11,84 persen.
Banten Dalam Angka 2005
But although low at amount customer, those group of industry have acted as large consumer from application of electric energy by using contribution about 85.00 percent, subsequently dwell by kontribution about 11.84 percent.
198
Bab VI
Data tentang perusahaan air minum didapat dari Survei Perusahaan Air Minum yang dilaku kan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. Data tersebut berasal dari 6 perusahaan air minum baik perusahaan daerah maupun perusahaan swasta yang berada di semua kabupaten/kota di provinsi Banten. Dari data yang masuk total produksi air minum sebesar 194.044 juta m3. Sedangkan jumlah pelanggan air minum yang paling besar adalah golongan rumah tangga, yang mencapai 129.640 pelanggan dari total pelanggan semua golongan sebesar 136.670 pelanggan. Sedangkan jika dilihat dari volume air minum yang dialirkan, sebagian besar diserap oleh pelanggan dari industri, pelanggan lainnya, serta rumah tangga yang masing-masing mencapai 42,28 persen, 29,28 persen dan 24,36 persen dari total volume air yang dialirkan.
Banten Dalam Angka 2005
Industri, Penggalian dan Energi
Data about drinking water company gived from Drinking Water Company Survey that applied by BPS Statistics of Banten province . At year 2005, all regency company to respon to BPS Statistics survey.
From that data, productivity of drinking water about 194,044 million m3. While amount of dringking water customer are large as group of dwell about 129.640 customer with total of customer to all group 136.670 customer. While if shown volume drinking water supply, part of large spared by customer from , industry, other customers, household, about 42.28 percent, 29.28 percent, and 24.36 percent of volume of water
199
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2000
Standart Classification of Indonesia Business Sector 2000
Sektor Industri Pengolahan
Manufacturing Industry Sector
Kode Uraian 15 Industri makanan dan minuman 16 Industri pengolahan tembakau 17 Industri tekstil 18 Industri pakaian jadi 19 Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki 20 Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya 21 Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya 22 Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman 23 Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir 24 Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia 25 Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik 26 Industri barang galian bukan logam 27 Industri logam dasar 28 Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya 29 Industri mesin dan perlengkapannya 30 Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data 31 Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya 32 Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya 33 Industri peralatan kedokteran, alatalat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng 34 Industri kendaraan bermotor 35 Industri alat angkutan selin kendaraan bermotor roda empat atau lebih 36 Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya 37 Daur ulang Banten Dalam Angka 2005
Code 15 16 17 18 19 20
21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Descreption Food and drinking Tobbaco manufacture Textile Garment Leather, stuff of leather and bed foot wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind paper, stuff of paper, and other kind publication, printing, and reproduction, recording cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Chemical, and stuff of chemical wrapping rubber, stuff of rubber and stuff of bucket stuff quarry not nugget intrinsic nugget stuff of nugget, except machine and tool machine and tools machine and agency tools, accounting and data processing other electric machine, and tools radio, television, and communication outfit, and tools doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell motor vehicle transport tools except motor vehicle four wheel or dull furniture and other manufacture repeat cycle
200
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Grafik 6.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2003
800 700 600 500 400 300 200 2003
100 2002
0 Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Kab.Tangerang
Kab. Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Grafik 6.2. Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2003 40.000 35.000 30.000 Pandeglang 25.000
Lebak T angerang
20.000
Serang 15.000
Kota T angerang Kota Cilegon
10.000 5.000 0 Input
Banten Dalam Angka 2005
Output
201
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Grafik 6.3. Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2001-2005
5.529
6.000 4.314
5.000
4.615
5.519
4.623
4.000 3.000 2.000 1.000 0 2001
2002
2003
2004
2005
Grafik 6.4. Jumlah Volume Air Bersih yang didistribusikan PDAM di Banten 2005 69% 4% 3%
21% 2% Pandeglang Banten Dalam Angka 2005
Lebak
Tangerang
1% Serang
Tangerang
Cilegon
202
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Manufacturing and ManPower of Establishment by Regency/Municipality in Banten 2004
6.1.1
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
13
1.864
2. Lebak
22
3.365
3. Tangerang
748
214.779
4. Serang
177
71.740
614
186.778
64
20.417
Banten
1.638
498.943
2003
1.576
499.303
2002
1.638
508.034
2001
1.664
503.841
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
203
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.1.2
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Regency/Municipality in Banten 2004 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Input Input
Output Output
(1)
(2)
(3)
Nilai Tambah Value Added (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
59.925.928
121.689.877
61.763.949
411.377.316
593.190.310
181.812.994
3. Tangerang
22.135.320.002
33.980.754.635
11.845.434.633
4. Serang
14.248.506.559
22.144.037.728
7.895.531.169
5. Tangerang
38.467.370.118
52.421.074.496
13.953.704.378
6. Cilegon
28.616.265.690
35.498.199.951
6.881.934.261
Banten
103.938.765.613
144.758.946.997
40.820.181.384
2003
71.766.810.123
106.612.223.292
34.845.413.169
2002
102.968.840.951
133.270.893.031
30.302.052.080
2001
72.623.029.039
101.943.591.899
29.230.562.860
2. Lebak
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
204
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
6.1.3
Kode Code
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Banten Number of Manufacturing and Man Power Establishment by Industrial Group in Banten 2004
Golongan Industri Industrial Group
(1) 15
(2) Industri makanan dan minuman/ Food and drinking
17
Industri tekstil/ Textile
18
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
164
(4) 24.283
125
57.646
Industri pakaian jadi/ Garment
78
46.402
19
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki/ Leather, stuff of leather and bed foot
88
115.209
20
Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya/ Wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya/ Paper, stuff of paper, and other kind
84
19.485
74
19.013
Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman/ Publication, printing, and reproduction, recording Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir/ Cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia/ Chemical, and stuff of chemical wrapping
13
1.296
8
1.447
176
33.100
209
45.922
21
22
23
24
(3)
25
Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik/ Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket
26
Industri barang galian bukan logam/ Stuff quarry not nugget
81
25.308
27
Industri logam dasar/ Intrinsic nugget
37
13.846
Banten Dalam Angka 2005
205
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Lanjutan Continued
Kode Code
Golongan Industri Industrial Group
Perusahaan Company
(1) 28
(2) Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya/ Stuff of nugget, except machine and tool Industri mesin dan perlengkapannya/ Machine and tools
(3)
29
30
31
32
33
34 35
36
37
Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data/ Machine and agency tools, accounting and data processing Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya/ Other electric machine, and tools Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya/ Radio, television, and communication outfit, and tools Industri peralatan kedokteran, alat-alat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng/ Doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell Industri kendaraan bermotor/ Motor vehicle Industri alat angkutan selin kendaraan bermotor roda empat atau lebih/ Transport tools except motor vehicle four wheel or dull Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya/Furniture and other manufacture Daur ulang/ Repeat cycle Banten
Tenaga Kerja Man Power
160
(4) 24.796
66
11.456
1
80
47
14.804
19
12.276
7
685
31
3.868
37
5.550
130
22.334
3
137
1.638
498.943
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
206
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.1.4
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Golongan Industri di Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten 2004 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kode Code (1)
Input Input (2)
Output Output (3)
Nilai Tambah Value Added (4)
15
4.283.016.753
5.424.795.809
1.141.779.056
17
9.735.647.888
14.222.574.745
4.486.926.857
18
2.042.559.729
3.493.886.126
1.451.326.397
19
6.294.933.599
9.922.419.124
3.627.485.525
20
1.459.232.623
2.339.138.916
879.906.293
21
3.465.253.565
7.019.151.132
3.553.897.567
22
126.716.947
269.597.200
142.880.253
23
97.968.488
146.601.140
48.632.652
24
17.004.535.378
25.617.922.060
8.613.386.682
25
6.470.048.415
9.298.008.281
2.827.959.866
26
1.441.871.356
2.502.353.498
1.060.482.142
27
21.365.843.876
24.907.997.468
3.542.153.592
28
4.159.654.088
6.448.454.175
2.288.800.087
29
2.474.816.075
3.690.680.211
1.215.864.136
30
635.031
2.028.108
1.393.077
31
9.990.195.804
12.667.463.327
2.677.267.523
32
10.884.183.148
12.759.886.808
1.875.703.660
33
68.300.414
106.270.991
37.970.577
34
348.514.485
609.489.544
260.975.059
35
1.378.479.161
1.904.136.970
525.657.809
36
843.005.008
1.401.266.635
558.261.627
37
3.353.782
4.824.729
1.470.947
103.938.765.613
144.758.946.997
40.820.181.384
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
207
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan Pemegang SIPD di Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD in Banten 2005
6.2.1
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1) 1. Andesit 2. Batu Kapur 3. Batu 4. Batu Sela 5. Batubara 6. Batu Split 7. Batu Belah 8. Bentonit 9. Diatome/Kieselguhr 10. Feldspar 11. Fospat 12. Gipsum 13. Kaolin 14.Makadam 15. Marmer 16. Pasir Darat 17. Pasir Kuarsa 18. Pasir Laut 19. Pasir Endapan 20. Pasir Sungai 21. Pasir Batu (Sirtu) 22. Tanah Liat 23. Tanah Urug 24. Trass 25. Zeolit 26. Yarosit 27. Tokesi 28. Breksi Tufaan 29..Perak (kg) 30. Emas (kg) 31. Batu Gamping
Gol Bahan Galian (2) C A C C C C C C C C C B B C
Jumlah/Total *)
Produksi M3 (3) 587.491,770 0,000 0,000 0.000 0,000 0,000 0.000 9..800,000 0,000 33.920,000 0,000 0,000 0,000 0,000 631.211,770
Ton (4) 0,000 54.854,000 21.405,000 0.000 344.487,000 140.333,000 0.000 0,000 8.025,000 953,000 6.077,00 0,546 0,147 6.959,000 583.093,693
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
208
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.2
Produksi Bahan Galian Golongan C Menurut Kabupaten/Kotamadya di Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten (Ton/ton/m3) 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Produksi/ Production
(1)
(2)
Persentase/ Percentage (%) (3)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang
20.300 m³
3,22
583.093,69 ton
0,00
-
4. Serang
541.774,77 m³
85,83 0,00
Kota/Mun 5. Tangerang
-
6. Cilegon
69.137 m³
10,95
Banten
631.211,77
100,00
2004
1.754.595
100,00
338.847.516
100,00
2003 1)
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Satuan produksi tahun 2003 masih dalam M3 / Production measurement at 2003 still in M3
Banten Dalam Angka 2005
209
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.3
Jenis Bahan Galian Quarrying Items
(1)
Jumlah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Banten Number of SIPD and Area by Kind of Quarrying Items in Banten 2005 Luas Wilayah/Region Area (Ha)
SIPD Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Andesit
29
0
16.169,050
0,000
2 Zeolit
3
0
10.571,090
0,000
3. Emas
4
5
2.109,700
39.492,601
4. Tanah Liat
2
0
199,500
0,000
5. Feldsfar
1
0
0,5000
0,000
6. Pasir Darat
16
1
62,849
3,622
7. Batu Bara
20
7
581,730
19.151,495
8. Pasir Kuarsa
8
0
110,740
0,000
9. Pasir Laut
3
0
8.409,000
0,000
10. Pasir Sungai
21
0
3,250
0,000
11. Bentonit
0
0
0,000
0,000
12. Perak
0
0
0,000
0,000
13. Tanah Urug
2
0
2,000
0,000
14. Batu Gamping
2
0
299,000
0,000
Jumlah/Total
111
13
38.518,409
58.647,718
2004
56
-
34,32
-
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
210
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
6.2.4
Jumlah Surat Izin Penambangan Daerah (SIPD) dan Luas Wilayah di Banten Menurut Kabupaten/Kotamadya Number of SIPD and Area by Regency/Municipality 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
SIPD
Luas Wilayah/Region Area (Ha) Eksploitasi Eksplorasi Exploitation Exploration (4) (5)
Eksploitasi Exploitation (2)
Eksplorasi Exploration (3)
1. Pandeglang
7
1
1.343,70
16.590,00
2. Lebak
79
12
12.599,09
42.057,72
3. Tangerang
5
0
5,00
0
4. Serang
12
0
8.585,62
0
5. Tangerang
0
0
0
0
6. Cilegon
10
0
15.985,00
0
Banten
111
13
38.518,41
58.647,712
2004
56
-
34,32
-
2003
61
6
280,59
118,273
2002
70
1
204,53
3,00
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
211
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.1 Table
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung Dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten 2005
Klasifikasi Classification
Jumlah Pelanggan Number of Customer
Daya Tersambung Connected Power (Kva)
Energi Terjual Sold Electrical Energy (Kwh)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.Sosial/Public
Pendapatan Penjualan (Juta Rp) Income (Juta Rp) (5)
16.325
15.395
24.640.146
11.829
2. Rumah Tangga/ Household
575.451
369.577
653.467.214
336.356
3. Bisnis/Bussines
10.793
73.457
117.829.685
86.027
453
926.944
4.691.519.531
2.420.781
1.937
11.590
32.016.711
21.623
Jumlah/Total
604.959
1.396.962
5.519.473.286
2.876.616
2004
565.861
1.338.836
5.528.633.999
2.805.029
2003
533.782
1.296.962
4.623.429.966
2.255.115
2002
50.4717
1.271.185
4.614.959.400
1.848.456
2001
476.432
1.215.953
4.314.292.831
-
4. Industri/Industry 5. Pemerintahan/ Government
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
212
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.2 Table
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Banten Number of Distribution Transformator in Banten 2000 - 2005
1-50 KVA Tahun Year
51-100 KVA
101-200 KVA
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2000
1.756
70.600
413
42.850
300
52.500
2001
1.809
-
444
44.400
305
-
2002
1.942
73.325
370
37.000
238
41.160
2003
1.861
73.150
426
42.400
309
53.430
2004
2.359
95.400
419
41.900
257
440.40
2005
2.405
98.625
464
46.400
283
48.600
(1)
Banten Dalam Angka 2005
213
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Lanjutan Continued
201-500 KVA
Jumlah Total
>500 KVA
Tahun Year
(1)
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
2000
172
50.345
9
5.670
2.650
221.965
2001
172
50.345
9
5.670
2.739
100.415
2002
147
48.845
98
60.760
2.793
271.360
2003
175
51.145
9
5.670
2.780
225.795
2004
56
50.050
22
17.170
31.113
248.560
2005
215
63.010
21
16.540
3.388
248.560
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
214
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.3 Table
Penyediaan, Penjualan Dan Susut Energi Listrik di Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten 2000 - 2005 (Kwh)
Tahun Year
Energi Siap Jual Energy Ready to Sell
Penjualan Sold
Susut Lost
(1)
(2)
(3)
(4)
2000
4.440.325.434
4.271.219.435
169.105.999
2001
4.556.744.769
4.314.292.831
242.451.938
2002
4.904.286.199
4.615.968.996
288.317.203
2003
5.217.390.930
4.623.429.966
593.960.964
2004
5.800.620.674
5.542.904.418
257.716.256
2005
5.830.360.244
5.568.041.492
262.318.752
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
215
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.4 Table
Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langganan, dan Daya Tersambung di Banten Number of Villages, Customer and Connected Power 2000 - 2005 (Kwh)
Tahun Year
Desa Berlistrik Electred Village
(1)
(2)
Jumlah Langganan Daya Tersambung Number of Customer Connected Power (3)
(4)
444.924
1.169.058.225
2000
988
2001
1.015
2002
1.032
504.717
1.271.185.343
2003
1.054
533.782
1.296.962.103
2004
1.158
565.861
5.528.633.999
2005
1.228
604.959
1.396.962.255
476.432
1.215.953.285
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
216
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.5 Table
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air yang Dipakai di Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten 2004 - 2005
Uraian Description
2004
2005
(1)
(2)
(3)
Jumlah Perusahaan Number of water supply Enterprises
6
6
Jumlah Kapasitas Produksi Potensial (liter/detik) Number of Potential Production Capacity
7.640
7.640
Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (liter/detik) Number of Potential Effective Production Capacity
6.465
6.465
194.044.436
187.501.979
-
-
183.698.496
177.025.876
-
3.466.689
6.116.724
5.245.027
Artesis / Artesian
807.062
222.942
Lainnya / Others
3.422.154
1.541.445
Produksi Air (m3) Water Production Sumber Air / Water Resources (m3) : Sungai / River Danau / Lake Mata Air / Springs
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
Banten Dalam Angka 2005
217
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel 6.3.6 Table
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten 2003 - 2005
Uraian Description
2003
2004
2005
(3)
(4)
(5)
502
502
502
SD Primary School
84
84
84
SLTP Junior High School
41
41
41
SLTA Senior High School
298
298
298
Akademi Bachelor Degree
23
23
23
Universitas University Graduate
58
58
58
663
663
663
SD Primary School
69
69
69
SLTP Junior High School
91
91
91
SLTA Senior High School
387
387
387
31
31
31
85
85
85
(1) Jumlah Pekerja Teknik Number of Technical Worker
Jumlah Pekerja Administrasi Number of Administration Worker
Akademi Bachelor Degree Universitas University Graduate Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
Banten Dalam Angka 2005
218
Bab VI
Tabel Table
Industri, Penggalian dan Energi
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by type of Customer Group in Banten 2005
6.3.7
Uraian Description
Pelanggan Water Customer
Volume Volume (m3)
Nilai Value (000 Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
Rumah Tangga Household
137.418
36.269.572
51.877.597
4.203
1.873.353
5.351.879
459
30.186.275
79.183.768
Badan Sosial Social Institution
1.534
4.712.097
1.808.571
Instansi Pemerintah Government Institution
1.292
450.398
1.534.231
270
86.739.461
84.306.920
145.176 *)
160.234.155
224.062.966
2004
136.670
194.044.436
270.836.326
2003
139.093
152.288.952
204.969.359
Niaga / Perdagangan Trading and Industry Industri Industry
Lainnya Others ect. Jumlah / Total
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS *) : Jumlah pelanggan di luar kota Cilegon.
Banten Dalam Angka 2005
219
Bab VI
Industri, Penggalian dan Energi
Tabel Table
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by Regency/Municipality in Banten 2005
6.3.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Pelanggan Water Customer
Volume Volume (m3)
Nilai Value (000)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
8.645
2.044.261
2.437.119
2. Lebak
11.628
2.842.251
4.249.009
3. Tangerang
88.384
110.327.995
121.241.591
4. Serang
24.039
6.698.282
7.883.863
12.480
4.702.147
13.388.455
TT -
33.616.219
74.862.929
145.176
160.231.155
224.062.966
136.670
194.044.436
270.836.326
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
*)
2004 Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS *) : angka sementara
Banten Dalam Angka 2005
220
Bab VII
7.1 Perdagangan Volume ekspor menurut pela buhan penting di Banten yaitu di pelabuhan Merak dan Cigading pa da tahun 2005 mencapai total 1.195.172,931 ton atau turun sebesar 14,55 persen dibandingkan tahun 2004 dengan nilai ekspor sebesar US $ 709.985.836 atau turun 13,06 persen . Sedangkan volume impor pada tahun 2005 mencapai total 8.043.715,487 ton, turun sebesar 21,14 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai impor sebesar US $ 3.326.285.143 (turun 7,14 persen). Pada tahun 2005 Provinsi Banten mengalami defisit devisa sebesar US $ 2.616.299.307 atau terjadi penurunan defisit sebesar 5,39 persen dibanding tahun sebelumnya yang defisit sebesar US $ 2.765.371.073. Defisit ini diperkirakan disebabkan oleh adanya ekspor Provinsi Banten melalui Pelabuhan diluar Pelabuhan Banten. Selama tahun 2005 nilai ekspor Provinsi Banten berdasarkan bulan, nilai tertinggi terjadi pada Bulan Maret sebesar US $ 91.463.102 dan nilai terendah terjadi di Bulan Agustus 2005 dengan nilai US $ 108.738. Untuk nilai impor Provinsi Banten tahun 2004, nilai tertinggi terjadi pada Bulan Desember sebesar US $ 388.971.342 dan nilai impor terendah terjadi pada Bulan September senilai US$127.098.065
Banten Dalam Angka 2005
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
7.1 Trade According to Merak and c i gadi ng p ar t ’ s dat a i n 2005 e x por t ’ s v al ume r e ac he d 1,195,172.931 ton or decreased 14,55 percent compared to 2004 wi t hi ne x por t ’ sv ol umer e ac he dUs $ 709,985,836 (decreased 13.06 %). In 2005,i mpor t ’ sv ol ume reached 8,043,715.487 ton. It decreased 21,14 % compare to the year of 2004, with an US $ 3,326,285,143 i mpor t ’ s v ol ume (decreased 7.14 %) In 2005, our province had a deficit of income (US $ 2,616,299,307 or decreased 5.39% compare to 2004, US $2,765,371,073). This Deficit cased export Banten Province by another Port not include in Banten Port. In 2005 e x por t ’ sv al ue of Banten Province by mounth, high value in March with an US $ 91,463,102 and low value in Augusty 2005 with an US $ 108,738. For i mpor t ’ sv al ue of Bant e n Province in 2005, high value in December with an US $ 388,971,342 and low value in September with an US $ 127,098,065.
223
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
7.2 Hotel Dan Pariwisata
7.2. Hotel and Tourism
Hotel
Hotel
Jumlah hotel di Banten menurut kab./kota pada keadaan terakhir tahun 2005 tercatat seba nyak 150 hotel. Jumlah hotel secara keseluruhan pada tahun 2005 sama dengan tahun 2004. Sedangkan jumlah kamar pada tahun 2005 sebanyak 5.070 buah kamar, jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah tempat tidur juga sama dengan tahun sebelumnya sebanyak 8.596 tempat tidur. Jumlah tenaga kerja yang berpendidikan sekolah kejuruan hotel/pariwisata yang tertampung di perusahaan perhotelan di Banten pada tahun 2005 sebanyak 1.033 orang, jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 68 orang atau 7,05 persen dibanding tahun 2004. Seperti tenaga kerja yang berpendidikan kejuruan hotel/pa riwisata, tenaga kerja yang ber pendidikan non hotel/pariwisata mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen atau sebanyak 3 orang dibandingkan tahun 2004. Banyaknya tamu nusan tara yang datang menginap di hotel tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen dan tamu mancanegara yang datang menginap mengalami peningkatan 62,29 persen dibandingkan dengan keadaan tahun 2004.
According the last condition of our regency/city in 2005 the number of hotel in Banten were 150 hotels. There was same as 2004.In 2005, the number of room hotels same as 2004 with 5,070 rooms. There were similar to the number of bed with 8,596 beds.
Banten Dalam Angka 2005
The number of labour that majored in tourism vocational s c hool a nd wor k e di n Ba nt e n’ s hotel were 1,033 people increased 68 people or 7.05% compare to 2004.The others that had a different education increased 3 people or 0.10 % compare to 2004. In 2005, number of local guest increased 0.37 %. and foreign tourist incresed 62.29 % compare to 2004.
224
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
In 2005, local guest used to stay for 1.46 days (in 2004;1,46 days) and foreign guest used to stay for 2.98 days (in 2004 ; 4.12 days)
Pada tahun 2005 secara keseluruhan rata-rata lama mengi nap tamu nusantara relatif stabil yaitu 1,46 hari dan tamu mancanegara menurun dari 4,12 hari menjadi 2,98 hari. Tingkat penghunian kamar hotel pada tahun 2005 secara keseluruhan mencapai 59,76 per sen. Hal ini berarti rata-rata 59,76 persen dari seluruh kamar hotel yang tersedia dipakai selama tahun 2005. Jika dibandingkan tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar 1,12 persen. Sedangkan tingkat pema kaian tempat tidur secara keselu ruhan pada tahun 2005 sebesar 57,92 persen. Berarti terjadi pening katan sebesar 0,14 persen dibanding dengan tahun 2004.
In 2005, there were 57.92 % of bed that used, comparing to 2004 it increased 0.14 %
Pariwisata
Tourism
Jumlah objek wisata di provinsi Banten ada sebanyak 119 objek diantaranya wisata Pantai Marina, Wisata Tirta, Wisata Sijaras (sejarah) dan suaka alam. Jumlah pengunjung tempat rekreasi/ taman hiburan tahun 2005 sebanyak 38.826 orang dengan nilai penjualan karcis sebesar Rp. 21.589.000.
There are 119 objects of tourism in Banten (ex. Marina be ac h,“ wi s at aTi r t a”,“ Wi s at a Se j ar ah /Si j ar as ” and Nat ur al asylum). There were 38,826 vicitors in 2004 we got Rp. 21,589,000 f r om t he t i c k e t ’ s payment.
Banten Dalam Angka 2005
In 2005, there were 59.76 % of room that used. Comparing to 2004, it increased 1.12 %.
225
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Grafik 7.1. Volume Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2004 -2005 (Juta Ton) 6000
Ekspor
5000
Impor
4000 3000 2000 1000 0
Cigading 2004
Merak 2004
Cigading 2005
Merak 2005
Grafik 7.2. Nilai Ekspor dan Impor di Pelabuhan Cigading dan Merak Tahun 2004- 2005 (Juta USD) 3000 2500 Ekspor Impor
2000 1500 1000 500 0 Cigading 2004
Banten Dalam Angka 2004
Merak 2004
Cigading 2005
Merak 2005
226
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.1 Table
Pelabuhan Utama Principal Port (1)
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports 2005
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
Cigading
381.125.514
190.903.887
Merak
814.047.417
519.081.949
Jumlah / Total
1.195.172.931
709.985.836
2004
1.398.685.835
816.604.112
2003
1.274.643.801
538.013.148
2002
1.094.823.340
403.794.871
2001
791.504.976
292.343.135
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
227
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.2 Table
Pelabuhan Utama Principal Port (1)
Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Banten Volume and Value of Import by Principal Ports 2005
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
Cigading
4.391.536.264
1.127.278.939
Merak
3.652.179.223
2.199.006.204
Jumlah / Total
8.043.715.487
3.326.285.143
2004
10.199.948.760
3.581.975.185
2003
6.444.234.866
1.816.624.624
2002
6.731.350.136
1.597.846.899
2001
5.304.444.706
1.295.245.060
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
228
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.3 Table
Ekspor dan Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Bulan Export dan Import of Banten Province by Month 2005
Ekspor/Export Bulan Month
(1)
Impor/Import
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari / January
96.958.400
68.796.750
407.979.587
150.442.324
Pebruari/ February
102.054.558
78.123.283
691.930.173
262.251.188
Maret / March
120.999.347
91.463.102
801.530.528
388.932.398
April / April
51.139.608
35.573.477
785.255.165
335.662.997
Mei / May
105.434.136
72.035.137
764.616.370
299.015.892
Juni / June
108.771.331
59.777.916
705.484.781
309.740.678
Juli / July
83.037.221
46.505.373
862.595.271
313.751.621
Agustus / August
130.502
108.738
430.456.698
134.968.976
September / September
116.305.343
64.665.376
392.640.804
127.098.065
Oktober / October
180.883.392
73.554.597
624.087.631
287.582.036
Nopember / November
121.640.316
62.099.028
736.131.315
327.867.626
Desember / December
107.818.777
57.283.059
841.007.164
388.971.342
Jumlah Total
1.195.172.931
709.985.836
8.043.715.487
3.326.285.143
2004
1.398.685.835
816.604.112
10.199.948.760
3.581.975.185
2003
1.274.643.801
538.013.148
6.444.234.866
1.816.624.624
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
229
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Ekspor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Tujuan Export from Banten Port by Destination 2005
Tabel 7.1.4 Table
Negara Tujuan Destination (1) CHINA MALAYSIA JAPAN THAILAND INDIA KOREA, REPUBLIC OF SINGAPORE TAIWAN, PROVINCE OF CHINA VIET NAM HONG KONG AUSTRALIA UNITED STATES EGYPT PHILIPPINES BELGIUM UNITED ARAB EMIRATES CANADA BRAZIL SOUTH AFRICA MYANMAR (FORM BURMA) PERU BANGLADESH QATAR KENYA SRI LANKA LATVIA BAHRAIN
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (2) 421.652.564 269.799.801 63.363.615 88.660.686 70.310.920 66.825.880 51.782.228 44.821.584 36.338.884 24.913.315 5.354.238 12.128.197 4.640.946 11.549.047 2.694.069 3.191.851 4.786.966 7.626.242 949.569 2.499.997 178.586 911.573 68.524 53.998 50.727 4.689 14.235
Nilai/ Value FOB (US $) (3) 264.836.446 140.486.382 56.713.849 54.167.360 34.070.772 29.812.814 29.669.383 25.679.525 24.473.145 18.881.712 6.382.110 5.022.152 4.038.651 2.961.054 2.352.324 2.255.697 1.975.916 1.926.541 1.515.494 1.005.200 797.010 617.322 244.740 43.380 34.865 11.523 10.469
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
230
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Impor Melalui Pelabuhan di Banten Menurut Negara Asal Import from Banten by Source 2005
Tabel 7.1.5 Table
Negara Asal Source (1) SINGAPORE THAILAND SAUDI ARABIA MALAYSIA UNITED STATES INDIA JAPAN CHINA ARGENTINA BAHRAIN BRAZIL AUSTRALIA KOREA, REPUBLIC OF CANADA IRAN,ISLAMIC REP. OF UNITED KINGDOM UNITED ARAB EMIRATES CHILE TAIWAN, PROVINCE OF CHINA KUWAIT RUSSIAN FEDERATION SOUTH AFRICA VENEZUELA LYBIAN A. JAMAHIRIYA PHILIPPINES TRINIDAD AND TOBAGO KAZAKHSTAN MEXICO HONG KONG GERMANY,FED. REP. OF FIJI VIET NAM SWAZILAND BELGIUM FRANCE MOZAMBIQUE Banten Dalam Angka 2005
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (2) 944.446.252 518.866.170 439.385.293 312.972.306 697.382.972 358.749.304 186.092.869 264.562.918 431.049.891 416.750.595 578.602.559 1.010.749.807 96.983.572 358.082.445 96.056.544 178.185.845 67.754.548 461.342.000 44.505.399 42.918.898 67.962.848 114.657.610 54.638.337 43.411.059 42.583.123 33.000.840 20.054.100 9.418.802 18.720.401 8.178.640 25.425.000 15.179.941 25.515.134 14.742.026 4.744.856 13.530.605
Nilai/ Value FOB (US $) (3) 704.668.203 287.798.305 258.160.428 251.091.736 221.331.269 202.232.053 177.367.565 139.949.607 118.239.340 114.461.860 106.168.201 95.138.899 87.292.977 65.988.951 65.438.817 52.605.329 43.393.245 42.472.529 41.222.659 39.444.646 32.716.998 31.216.204 17.891.673 17.681.323 12.506.800 10.527.268 9.926.780 9.804.987 9.023.826 8.929.108 7.091.287 6.970.767 6.393.826 5.517.848 4.874.629 4.070.043
231
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued Negara Asal Source (1) UKRAINE SWEDEN NETHERLANDS TUNISIA ITALY ANGOLA CENTRAL AFRICAN REP. KOREA,DEM. PEOP. REP. SPAIN PANAMA FINLAND SWITZERLAND AUSTRIA MONACO DENMARK TURKEY PAKISTAN NEW ZEALAND POLAND COSTA RICA PORTUGAL HUNGARY SLOVAKIA IRELAND ROMANIA CZECH REPUBLIC NEPAL MOROCCO SENEGAL NORWAY YUGOSLAVIA SLOVENIA GREECE SIERRA LEONE JORDAN NETHERLANDS ANTILLES NEGARA LAINNYA Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (2) 5.995.392 3.330.989 5.171.529 2.902.265 1.514.730 3.697.267 503.100 155.720 79.230 62.270 25.610 36.063 24.273 29.380 24.277 32.224 9.036 2.429 6.142 3.435 1.954 3.137 1.291 606 1.416 1.272 734 336 103 48 20 21 9 7 1 5 2.895.657
Nilai/ Value FOB (US $) (3) 3.426.278 2.962.838 2.823.889 2.686.769 1.377.180 1.138.758 1.038.504 144.291 115.360 70.000 63.740 50.818 48.730 48.305 42.833 38.877 14.823 10.074 9.071 5.866 4.666 4.660 3.382 2.261 2.116 1.922 1.058 856 134 101 63 29 28 24 4 4 536.845
232
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.1.6 Table
Komoditi Commodity
Kode/ Code (1) 03
09 10 15 19
24 25
27
28 29 34
38 39 40 44 47 48 60
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export from Banten by Commodity 2005
(2) Ikan dan udang, binatang lunak dan binatang air yang tidak bertulang belakang/ Fish and crustaceans, molluscs, and other aquatic invertebrates Kopi, teh, mate, dan rempah-rempah/ Coffee, tea, mate, and spices Gandum-ganduman/ Cereals Minyak dan lemak, malam hewani/nabati/ Fats and oils, animal or vegetable waxes Olahan dari gandum-ganduman, tepung, pati atau susu, produk industri kue/ Preparations of cereals, flour, starch or milk, pastrycooks products Tembakau / Tobacco Garam, belerang, tanah, dan batu, plester, kapur dan semen/ Salt, sulphur, earth and stone, plastering materials, lime and cements Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk sulingnya, bahan mengandung bitumen, malam mineral/ Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation, bitumenous substances, mineral waxes. Bahan kimia anorganik / Inorganic chemicals Bahan kimia organik/ Organic chemicals Sabun, preparat pencuci, preparat pelumas, malam tiruan, lilin/ Soap, washing preparations, lubricating preparations, artificial waxes, candles Aneka produk kimia/ Miscellanous chemical products Plastik dan barang dari plastik/ Plastics and articles thereof Karet dan baranag dari karet/ Rubber and articles thereof Kayu dan barang dari kayu, arang kayu/ Wood and articles thereof Pulp dari kayu/ kertas / Pulp of wood/ paper Kertas, barang dari pulp kertas / Paper, articles of paper pulp Kain rajutan / Knitted fabrics
Banten Dalam Angka 2005
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
517.952
81.597
-
-
10.361.425 -
2.256.430 -
-
-
-
-
4.006.600
71.120
21.612.935
8.785.083
59.229.431
16.727.927
535.663.487
379.273.455
5.216.725
3.094.807
16.176.825 324.505
16.321.368 985.253
12.504
11.341
552.010
810.389
195.773.911
123.011.878
-
-
233
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued
Komoditi Commodity
Kode/ Code (1) 61 62 70 72 73 78 84
85
87 89 90
91 94
(2) Barang dan perlengkapan pakaian, rajutan atau kaitan/ Articles of apparel and cloting accessories, knitted and crocheted Barang dan perlengkapan pakaian tidak dirajut/ Articles of apparel and cloting accessories, not knitted Kaca dan barang dari kaca/ Glass and glassware Besi dan baja/ Iron and steel Barang dari besi atau baja/ Articles of iron or steel Timah hitam dan barang terbuat dari timah hitam/ Lead and aricles thereof Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan pesawat mekanik, bagiannya/ Nuclear reactor, boilers, machinery and mechanical appliances, parts thereof Mesin dan alat listrik, serta bagiannya, pesawat perekam/ reproduksi suara, gambar dan suara untuk televisi, dan bagiannya/ Electrical machinery and equipment and parts thereof, sound recorders and reproducers, television image and sound recorders and reproduers, and parts Vehicles other than railway Kapal, bahtera dan bangunan terapung/ Ship, boats, and floating structure Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, ukur, peneliti, presisi, kedokteran dan bedah, bagian dan perlengkapannya/ Optical, photographic, sinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical instruments and apparatus, parts and accessories thereof Jam dinding, jam tangan dan bagiannya/ Clocks, watches and parts Perabot rumah, kasur tempat tidur, lampu dan perlengkapan penerangan, isyarat iluminasi, papan nama iluminasi, bangunan prefabrikasi/ Furniture, bedding, mattresses, mattress suports, cushions and similar stuffed furnishings, lamps and lighting fittings not elsewhere specified or included, illuminated sign, illuminated name plates and the like, prefabricated buildings Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2005
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4) -
-
-
-
324.883.382 13.588.910 -
133.847.290 14.109.015 -
906.223
619.680
68.524
244.740
513.999
207.270
4.965.039
7.992.541
-
-
58
144
798.486
1.534.508
1.195.172.931
709.985.836
234
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Banten Number of Restaurant in Banten 2005
Tabel 7.1.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Restoran/ Restaurant
Rumah Makan /Cafe
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
10
54
5
11
3. Tangerang
49
80
4. Serang
61
112
5. Tangerang *)
59
134
6. Cilegon
32
13
Banten
216
404
2004
152
337
2003
146
358
2002
138
322
2001
119
296
2. Lebak
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Menggunakan data tahun 2004 / Used data in year 2004
Banten Dalam Angka 2005
235
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Jumlah Desa Yang Mempunyai Pasar di Banten Number of Vilages Which Have Market in Banten 2005
Tabel 7.1.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Pasar Bangunan Permanen / With Permanent Building
(1)
(2)
Pasar Tanpa Bangunan Permanen/ Not With Permanent Building (3)
1. Pandeglang
26
22
11
2. Lebak
29
33
8
3. Tangerang
65
32
110
4. Serang
44
29
28
5. Tangerang
20
32
75
6. Cilegon
6
3
14
190
151
246
Supermarket/Pasar Swalayan/Toserba Supermarket
(4)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten Sumber: Podes SE-06, BPS Souce : Villages Potential 06, BPS
Banten Dalam Angka 2005
236
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.1 Table
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Berbintang Classified
(1)
(2)
Hotel Tidak Berbintang Non Classified (3)
Jumlah Total
Kab/Reg 1. Pandeglang
38
46
19
19
1
2
3
15
23
38
5. Tangerang
5
17
22
6. Cilegon
6
16
22
2. Lebak
8
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Banten
35
115
150
2004
35
115
150
2003
27
122
149
2002
27
114
141
2001
27
108
135
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
237
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.2 Table
Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Hotel, Rooms and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Hotel
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
46
1.423
2.374
2. Lebak
19
292
587
3
268
393
38
1.493
2.569
5. Tangerang
22
783
1.260
6. Cilegon
22
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
811
1.413
Banten
150
5.070
8.596
2004
150
5.070
8.596
2003
149
5.036
8.527
2002
141
4.811
8.140
2001
135
4.816
8.127
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
238
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.3 Table
Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/Pariwisata pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005 (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kerja Kejuruan Educational Workers
Tenaga Kerja Non Kejuruan Non Educational Workers
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
62
596
8
123
3. Tangerang
340
68
4. Serang
225
945
5. Tangerang
295
862
6. Cilegon
103
502
1.033
3.096
2004
965
3.093
2003
547
2.725
2002
542
2.677
2001
537
2.569
2. Lebak
Kota/Mun
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
239
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.4 Table
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005 (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tamu Nusantara Domestic Guest
Tamu Mancanegara Foreign Guest
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
139.805
9.600
62.710
8
6.564
41.878
316.747
15.417
5. Tangerang
224.719
69.462
6. Cilegon
125.982
3.911
Banten
876.528
140.276
2004
873.295
86.438
2003
930.943
51.803
2002
495.543
45.585
2001
425.321
58.765
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
240
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.5 Table
Rata-rata Lama Menginap Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Average Length of Stay of Domestic Guest Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten 2005 (Hari/Days)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tamu Nusantara Domestic Guest
Tamu Mancanegara Foreign Guest
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1,43
4,39
2. Lebak
1,02
3,39
3. Tangerang
3,15
3,89
4. Serang
1,34
2,89
5. Tangerang
1,27
2,04
6. Cilegon
2,45
3,72
Banten
1,46
2,98
2004
1,46
4,12
2003
1,41
4,99
2002
1,41
4,96
2001
1,47
4,04
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
241
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.6 Table
Persentase Tingkat Penghunian Kamar Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage of Room Occupation Rate of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2001 -2005
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
2001
2002
2003
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
22,71
32,71
39,93
39,27
37,84
2. Lebak
30,05
29,09
51,53
54,00
53,70
3. Tangerang
28,30
28,36
27,92
93,58
79,25
4. Serang
36,66
39,24
60,94
88,12
88,95
5. Tangerang
55,91
54,70
67,40
53,21
66,95
6. Cilegon
32,88
38,22
61,23
33,73
33,30
34,30
38,39
53,73
58,64
59,76
2004 (5)
2005 (6)
Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
242
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.2.7 Table
Persentase Pemakaian Tempat Tidur Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Banten Percentage of Beds Sold of Hotel by Regency/Municipality in Banten 2001 –2005
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
2001
2002
2003
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
28,93
35,50
43,33
42,63
41,09
2. Lebak
22,28
21,26
37,66
39,49
39,27
3. Tangerang
28,71
28,59
28,13
81,59
71,01
4. Serang
40,35
43,16
67,03
77,43
70,37
5. Tangerang
71,18
76,56
80,08
63,17
79,49
6. Cilegon
42,11
48,93
54,02
43,70
48,45
Banten
40,39
45,06
56,39
57,78
57,92
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
243
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Objek Wisata Menurut Lokasi di Banten Number of Tourism Object by Location in Banten 2005
Wisata Marina Pantai Beach (2)
Wisata Tirta Swimming Pool (3)
Wisata Sejarah Historical Tour (4)
Suaka Alam Wild Life Pie Serve (5)
Jumlah Total (6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
5
28
1
38
2. Lebak
6
5
2
3
16
3. Tangerang*)
-
2
2
-
29
4. Serang
5
4
5
6
20
5. Tangerang*)
-
-
-
-
-
6. Cilegon
3
2
11
-
16
Banten
25
18
48
10
119
2004
27
46
48
13
134
2003
40
30
16
4
90
2002
42
28
15
21
106
2001
26
34
11
21
92
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
*) Catatan/Note : Menggunakan data tahun 2003 / Used data in year 2003
Banten Dalam Angka 2005
244
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.2 Table
Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Banten Number of Museum, Old Site and History Building in 2005
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Museum Museum
Situs Purbakala Old Site
Bangunan Bersejarah History Building
Makam Sejarah History
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1
13
21
22
2. Lebak
-
4
6
8
3. Tangerang
-
6
-
3
4. Serang
-
2
1
11
5. Tangerang
-
-
-
1
6. Cilegon
-
-
-
8
Banten
1
25
28
53
2004
1
25
28
53
2003
1
25
28
53
Kota/Mun
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
245
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten 2005
Tempat Rekreasi Recreation Ground (2)
Pengunjung / Penonton Visitors (Orang / Person) (3)
Penjualan Karcis Receipts (Rp) (4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
-
-
2. Lebak
-
-
-
3. Tangerang
-
-
-
4. Serang
-
-
-
-
-
-
16
38.826
21.589.000
Banten
16
38.826
21.589.000
2004
49
1.404.611
781.027.250
2003
16
57.869
13.676.000
2002
7
474.147
164.361.000
2001
92
145.457
2.244.579.750
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
246
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Tabel 7.3.4 Table
Jumlah Unit Wisata, Pengunjung Dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten Dan Objek Wisata Di Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten 2005 Objek Wisata / Tourism Object Wisata Pantai Marina Beach
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(2)
(3)
Wisata Tirta Swimming Pool
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (4)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(5)
(6)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
4
283.339
708.347,5
5
54.553
94.553
2. Lebak
6
105.000
520.000
5
40.200
40.200
3. Tangerang
7
-
-
20
2.000
15.000
4. Serang
5
9.250
23.012,5
4
5.306
106.120
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
3
Kota/Mun
2
Banten
25
397.544
1.251.360
36
102.039
255.873
2004
27
578.193
849.917.500
46
14.176
18.000.000
2003
40
1.301.794
10.386.000
30
1.902
1.600.000
2002
42
477.339
164.834
28
5.732
8.598
2001
26
62.055
114.602
34
24.733
38.627
Banten Dalam Angka 2005
247
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued
Objek Wisata / Tourism Object Wisata Sejarah Historical Tourism
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
(1)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(8)
(9)
Suaka Alam Wild Life Pie Serve
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (10)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(11)
(12)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (13)
Kab/Reg 1. Pandeglang
28
303.376
-
1
3.197
63.940
2. Lebak
2
-
-
3
6.451
6.451
3. Tangerang
2
2.400
6.000
-
-
-
4. Serang
5
9.451.312
-
6
51.500
-
-
-
-
-
-
-
11
-
-
-
-
-
Banten
48
9.757.688
6.000
10
61.148
70.391
2004
48
1.088.344
-
13
6.425
2.735.000
2003
16
9.320.548
1.690.000
4
10910
-
2002
15
6.178.711
6.178.711
21
61.103
61.103
2001
11
31.490
54.198
21
5.715
5.934
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
248
Bab VII
Perdagangan, Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Continued Jumlah / Total Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Pengunjung Visitors (Orang/ Person) (15)
Unit Unit (1)
(14)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (16)
Kab/Reg 1. Pandeglang
38
685.065
866.840,5
2. Lebak
16
151.651
567.151
3. Tangerang
29
4.400
21.000
4. Serang
20
9.517.323
129.132,5
-
-
-
16
-
-
Banten
119
10.358.439
1.584.124
2004
134
1.687.138
870.652.500
2003
90
10.635.154
13.676.000
2002
106
6.721.365
6.413.246
2001
92
145.457
145.444,25
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
249
Bab VIII
8.1.Perhubungan Darat Panjang jalan provinsi dan jalan negara di Provinsi Banten pada akhir tahun 2005 adalah 862,650 km. Berdasarkan pengelolaannya, 56,85 persen jalan negara dan 43,15 persen jalan provinsi. Jalan negara seluruhnya sudah diaspal, demikian pula dengan jalan provinsi seluruhnya sudah diaspal. Dari seluruh jalan yang dikelola baik jalan provinsi maupun negara, hanya 492,815 km (57,13 persen) dalam kondisi baik, sepan jang 287,141 km (33,29 persen) dalam kondisi sedang dan sisanya 82,694 km jalan negara dan provinsi atau 9,58 persen dalam kondisi rusak.
Perhubungan dan Komunikasi
8.1. Land Transportation. The total length of the province and national roads at Banten Province in 2004 reached 862.650 km. Of the total road length, 56.85 percent was under state responsibility and 43.15 percent was under provincial responsibility. All of the roads who are under state responsibility were asphalted, while the roads that are under provincial responsibility are 100 percent was asphalted . All of the roads at Banten province and national, only 492,815 km (57.13 percent) are well condition, around 287.141 km (33.29 percent) are sufficient or moderate, 82.694 km (9.58 percent) are damage.
Jalan negara kelas II sebesar 13,03 persen, kelas IIIA sebesar 7,45 persen, kelas IIIB sebesar 32,31 persen dan tidak dirinci sebesar 4,06 persen. Sedangkan jalan provinsi kelas IIIA sebesar 8,03 persen, kelas IIIB sebesar 21,75 persen dan sisanya 13,37 persen kelas yang tidak dirinci.
The roads whose under state responsibility are II class (13.03 percent), III A class (7.45 percent), III B class (32.31 percent) and 4.06 percent not yet description. While the roads whose under provincial responsibility are III A class (8.03 percent), III B class (21.75 percent), and 13.37 percent not yet description.
Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Dinas Perhu bungan Provinsi Banten pada akhir tahun 2005 sebanyak 1.044.275 unit. Terdiri dari kendaraan sedan sebanyak 38.225, jeep sebanyak 12.015, minibus sebanyak 112.960, mikro bus sebanyak 3.842, truk sebanyak 44.576, kendaraan alat berat sebanyak 38
Number of motor vehicle whose had been recorded in transportation agency are 1,044,275 u ni t s . That ’ s3 8,225 units are passenger cars, 12,015 units are jeeps, 112,960 units are mini buses, 3,842 units are micro buses, 44,576 units are trucks, 38 unit are weight vehicle
Banten Dalam Angka 2004
253
Bab VIII
dan kendaraan roda dua sebanyak 832.619. Jenis-jenis kendaraan terbagi dalam kategori umum (sebanyak 27.268 unit), non umum (sebanyak 172.335 unit), objek (sebanyak 844.634 unit yang terdiri dari jeep dan roda dua). Berdasarkan sumber yang dihimpun dari Polwil Prop. Banten, SIM yang dikeluarkan di Provinsi Banten selama tahun 2005 sebanyak 67.474. Pada tahun 2005 jumlah perpanjangan SIM meningkat sebesar 29,17 persen, dan pembuatan SIM baru meningkat sebesar 237,42 persen. Selama tahun 2005 banyaknya penerbitan STNK bagi kendaraan baru sebanyak 80.089 unit, pindah daerah sebanyak 2.177 unit, Hilang/ Salinan sebanyak 11.019 unit dan pengesahan sebanyak 32.700 unit. Selama kurun waktu 2004 – 2005, jumlah kecelakaan lalulintas mencapai 340 kasus. Jumlah kecelakaan lalulintas selama kurun waktu tersebut cendrung naik, yakni sebesar 34,48 persen. Kenaikan jumlah kecelakaan lalulintas selama tahun 2005 telah mengakibatkan korban meninggal sebesar 40,20 persen, korban luka berat sebesar 36,83 persen dan korban luka ringan sebesar 22,97 persen.
Banten Dalam Angka 2004
Perhubungan dan Komunikasi
and 862,619 units are motorcycles. Motor vehicles are divided into two categories. Therewas 27,268 units are public category, and 172,335 units are non public (private) category, 844,634 unit are object. Regional Police of Banten province was published 67,474 driver license. Driver license was renew are increase around 29,17 percent, and the new driver license are increase 237.42 percent.
During 2005 there was 80,089 units of vehicle serial number are published. 2,177 units of vehicle serial number are change of regional responsibilities, 11,019 units of serial number was duplicated because lost, and 32,700 units of vehicle serial number are legitimated. From 2004 until 2005, number of traffic accident was 340 cases. That accident showed the increasing trend: 2004 – 2005 increase 34.48 percent. Number of victims cause that accident are 203 (40,20 percent) was died, 186 (36.83 percent) are heavy wound, and 116 (22.97 percent) are small wound.
254
Bab VIII
Jumlah kerugian materi pada kecelakaan lalulintas selama tahun 2005 diperkirakan mencapai Rp 391.700.000,-. Dari 6 kabupaten/kota, jumlah kerugian tertinggi dialami Kota Cilegon sebesar 54,00 persen, Kab. Serang sebesar 18,38 persen, Lebak 19,33 persen dan Pandeglang sebesar 8,29 persen. Jumlah penumpang kereta api di 21 stasiun yang ada di wilayah Banten selama tahun 2005 mencapai 3.959.238 orang (turun 1,69 persen), dengan jumlah penumpang terbanyak berada di stasium Rangkasbitung yang mencapai 1.036.796 orang atau 26,19 persen dan stasiun Parung Panjang 844.855 orang atau 21,34 persen. Sedangkan jumlah penumpang tertinggi selama tahun 2005 terjadi pada bulan Nopember sebanyak 383.464 orang. Selama tahun 2005 jumlah angkutan barang kereta api dari jenis komoditi yaitu Batubara, mencapai total 528.528 ton (naik 26,57 persen). Berdasarkan sumber yang diperoleh dari PT.Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang, berdasarkan total penumpang selama tahun 2005 sebanyak 115.785 orang diperoleh pendapatan sebesar Rp. 447.688.000,-. Selama tahun terse but, jumlah penumpang tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 9,37 persen. Banten Dalam Angka 2004
Perhubungan dan Komunikasi
Amount of material impunity cause the traffic accident is Rp. 391,700,000,-. Cilegon /municipality is the larger of material impunity compare to another regency/municipality. There was 54.00 percent Cilegon /municipality, 18.38 percent Serang regency, 19.33 percent are Lebak regency and 8.29 percent Pandeglang regency. Number of railways passengers at 21 station in Banten province are 3,959 238 passengers (decrease 1.69 percent). Rangkasbitung station is the crowded station (1,036,796 passengers or 26.19 percent) compare to the other station, while Parung Panjang station has 844,855 passengers (21.34 percent). The crowded passengers had been occurs in November 2005 (383,464 passengers). In 2005 railways freight transportation of coals is 528,528 ton (increase 26.57 percent). Branch of Railways Company of Indonesia (P.T. Kereta Api Indonesia) at Serang station i nf or m t hat ’ s i n 200 5 had embarked passengers around 115,785 persons, and get amount Rp 447,688,000,-. During 2005, the crowded passengers had been occurs in December, 2005 (9.37 percent).
255
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Pendapatan terbesar pada bulan November sebesar 10,61 persen.
While the highest income had been occurs in November, about 10.61 percent.
Pendataan yang dilakukan di Statsiun Serang, menunjukan jumlah barang selama tahun 2005 sebanyak 2.820 ton diperoleh pendapatan sebesar Rp. 237.000,-. Selama tahun tersebut, jumlah barang terbanyak terjadi pada bulan Januari yang mencapai 37,23 persen dan total pendapatan sebesar 32,70 persen.
In 2005 the number of railways freight transportation is 2,820 ton, and get amount Rp. 237,000,-. During that year the highest loaded had been occurs in January, 2005 (37.23 percent), and get amount 32.70 percent of the total amount 2005.
8.2. Air Transportation. 8.2 Perhubungan Udara Pada tahun 2005, jumlah pesawat yang datang dan berangkat serta jumlah penumpang domestik yang datang dan berangkat mengalamai peningkatan dari tahun 2004, yakni pesawat yang datang kenaikannya sebesar 6,76 persen, pesawat yang berangkat sebesar 7,31 persen, penumpang yang datang sebesar 9,39 persen, dan penumpang yang berangkat sebesar 11,24 persen. Tidak seperti pada penerbangan domestik, banyaknya penerbangan internasional pada tahun 2005 mengalami penurunan dari tahun 2004, yakni pesawat yang datang turun sebesar 3,43 persen, pesawat yang berangkat turun 2,88 persen, sedangkan jumlah penumpang internasional yang datang naik sebesar 4,91 persen dan penumpang yang berangkat naik sebesar 7,24 persen.
Banten Dalam Angka 2004
In 2005 number of domestic aircraft did landing and take off have been increased compare to the previous year. The percentage of increasing of domestic aircraft landing is 6.76 percent, and percentage of increasing of domestic aircraft take off is 7.31 percent. Number of domestic passengers arrived and domestic passengers embarked also increased. There are domestic passenger arrived increase 9.39 percent, and domestic passengers embarked increase 11.24 percent. Different as domestic aircraft, international aircraft also decreased. Number of international aircraft landing decreased 3,43 percent if it compare to previous year, and international aircraft take off decreased 2.88 percent. Number of international passengers arrived increase 4.91 percent, and international passengers embarked increased 7.24 percent. 256
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Selama tahun 2005 banyak nya barang dan pos paket domestik yang dimuat dan dikirim mengalami peningkatan dari tahun 2004 sebesar 14,04 persen. Untuk pos paket yang dimuat mengalami peningkatan sebesar 212,87 persen, peningkatan jumlah barang yang dimuat sebesar 139,72 persen dan penurunan paket pos dan barang yang dibongkar masing-masing sebesar 69,70 persen dan 43,40 persen.
In 2005 number of goods and domestic package post were increase 14.04 percent. Number of package post had been loaded was increased 212.87 percent, number of goods had been loaded was increased 139.72 percent. package post had been unloaded was decreased 69.70 percent and 43.40 percent for goods.
Rata-rata barang yang di muat selama tahun 2005 untuk se tiap bulannya adalah 9.776.913 kg, barang yang dibongkar sebesar 4.971.316 kg, pos yang dimuat sebesar 431.243 kg dan pos yang dibongkar sebesar 128.288 kg.
Average of goods had been loading is 9,776,913 kg monthly, goods had been unloading is 4,971,316 kg monthly. Package post had been loading is 431,243 monthly, and unloading is 128,288 kg.
Secara total barang dan pos paket internasional yang dimuat selama tahun 2005 mengalami penurunan dibandingkan dengan keadaan tahun 2004 sebesar 2,99 persen. Untuk pos paket yang dimuat mengalami penurunan sebesar 65,25 persen dan yang dibongkar mengalami peningkatan sebesar 287,05 persen. Peningkatan jumlah barang yang dimuat adalah sebesar 5,28 persen dan jumlah barang yang dibongkar mengalami penurunan sebesar 11,22 persen.
Banten Dalam Angka 2004
Goods and international package post had been loading decreased 2.99 percent if it compare to previous. International package post had been loading decreased 65.25 percent, and unloading increased 287.05 percent. Increasing of goods had been lading is 5.28 percent, and goods had been unloading decreased 11.22 percent.
257
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
8.3 Perhubungan Laut
8.3. Sea Transportation.
Data angkutan penyeberang an di pelabuhan Banten merupakan salah satu dari kegiatan usaha jasa kepelabuhan yang diberikan oleh pelabuhan umum di Indonesia. Pe labuhan umum menurut statusnya dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan.
Ferry transportation is the one of many activities of the port services. That service is giving by company of general port of Indonesia. General port by status divided into two categories. There are exploitation general port and unexploited general port.
Secara umum jumlah trip angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten pada tahun 2005 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2004. untuk jumlah trip, tahun 2005 terjadi sebanyak 6.235 trip untuk kapal cepat Bakauheni dan 20.940 trip untuk kapal Ro-ro. Jumlah penumpang kapal Ro-ro untuk tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 49,74 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk kapal cepat terjadi penurunan dari 361.099 orang penumpang pada tahun 2004 menjadi hanya 328.658 penumpang di tahun 2005 (turun 8,98 persen).
In 2005 number of trips of ferry transportation at Banten decrease if it compare to previous year. Number of trips of speed boat is 6,235 trips, and 20,940 by regular ferry. Number of passengers of regular ferry had been decreased 49.74 percent, while number of passengers of speed boats was decrease 8.98 percent (from 361,099 passenger became 328,658 passengers).
Jumlah kapal yang bersandar di pelabuhan Banten pada tahun 2005 sebanyak 645 kapal Asing dan 1.323 kapal domestik dengan jumlah barang yang dibongkar sebanyak 962.608.796 ton dan barang yang dimuat sebesar 734.445.316 ton.
In 2005 number of ships was lean at ports in Banten is 645 foreign ships, and 1,323 domestic ships. The goods was unloaded at ports in Banten is 962,608,796 ton, and the goods was loaded at ports in Banten is 734,445,316 ton.
Banten Dalam Angka 2004
258
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Grafik 8.1. Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten Tahun 2005 120 100 80 60 40 20 0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Kecelakaan Luka Berat
Sep
Okt
Nop
Des
Meninggal Luka Ringan
Grafik 8.2. Banyaknya Penerbangan Yang Datang di Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2005 10000 9000 8000 Penerbangan
7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000
Domestik Banten Dalam Angka 2004
Des
Nop
Okt
Sep
Agt
Juli
Juni
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
0 Internasional
259
Bab VIII
Perhubungan dan Komunikasi
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta 2003-2005
Grafik 8.3
90.00 85.00 80.00 Bongkar 75.00
Muat
70.00 65.00 2003
Grafik 8.4
2004
2005
Banyaknya Surat Yang Dikirim Menurut Jenis Surat 2005
Standar
Tercatat
Kilat Khusus
Dinas Bebas bea
Paket Pos
Kartu Pos
Wesel Pos
Banten Dalam Angka 2004
260
Bab VIII
Perhubungan
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten 2005 (Km/Kms)
Tabel 8.1.1 Table
Uraian Description (1) I. Jenis Permukaan/ Surface Condition a. Diaspal/Asphalted
Status Jalan/Road Level Negara State (2)
Provinsi Province (3)
490,400
372,250
b. Kerikil/Gravel
-
-
c. Tanah/Land
-
-
d. Tidak Dirinci/ Unclassificated
-
-
Jumlah / Total II. Kondisi Jalan/ Road Condition
490,400
372,250
A. Baik / Good
286,416
206,399
B. Sedang / Moderate
131,790
155,351
72,194
10,500
-
-
490,400
372,250
-
-
112,391 -
-
C. Rusak / Damage D. Rusak Berat / Seriously Damage Jumlah / Total III. Kelas Jalan/ Road Class A. Kelas I / Class I B. Kelas II / Class II C. Kelas III / Class III
-
D. Kelas IIIA / Class IIIA
64,257
69,274
E. Kelas IIIB / Class IIIB
278,696
187,592
F. Kelas IIIC / Class IIIC G. Kelas Tidak Dirinci /Unclassificated Jumlah / Total
-
-
35,056
115,384
490,400
372,250
Sumber : Sub Dinas Bina Marga ProvinsiBanten Source : Bina Marga Sub Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
261 261
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.2 Table
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Banten Data of National and Province Authority Road in Banten 2005
Nomor Ruas Ruas Jalan Number Road by Section of section (1) (2) I. Serang dan Cilegon
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lebar Perkerasan Width (m)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Nasional/National 001.
Cilegon - Merak
N
A
II
8020
7
001.11K
Jl. Raya Cilegon (Cilegon)
N
A
II
1480
16
001.12K
Jl. Raya Merak
N
A
II
3000
7
002.
N
A
II
6420
7,6
N
A
II
0,45
6
002.12K
Serang - Cilegon Jl. Maulana Yusuf (Serang) Jl. SA Tirtayasa (Serang)
N
A
II
0,55
14
002.13K
Jl. Mayor Safe) (Serang)
N
A
II
0,8
16
002. 14K
Jl. Raya Cilegon (Serang)
N
A
II
6150
8
002.15K
Jl. Raya Serang (Cilegon)
N
A
II
3730
8
002.1 1K
003.
Tangerartg - Serang
N
A
II
24160
7,1
003.11K
Jl. Ahmad Yani (Serang)
N
A
II
1650
16
003.12K
Jl. Sudirman (Serang)
N
A
II
4400
16
026.1
Cilegon - Pasauran
N
K1
IIIB
38920
7
Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang - Bojonegara 127 Merak Jalan Nasional Serang dan Cilegon/ National Rod in Serang and Cilegon Provinsi/Province
N
K1
IIIB
3500
7
N
K1
-
34850
6
029
P
026.11K
Serang - Cadasari
138080
K2
IIIA
13450
6
029.14K
Jl. Tb. A. Khatib (Serang)
P
K2
0,65
8
029.15K
P
K2
IIIA
0,8
10
P
K2
IIIA
0,73
10
082
Jl. Yumaga (Serang) Jl. Raya Pandeglang (Serang) Cikande - Citeras
P
K2
IIIA
16200
6
128
Pakupatan - Palima
029.16K
129 Palima - Pasang Teneng Jalan Provinsi Serang dan Cilegon/ Province Road in Serang and Cilegon Banten Dalam Angka 2005
P
K2
10500
6
P
K2
40900
4,5
83230
262 262
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Lebar Perkerasa n Width (m) (7)
II. Pandeglang Nasional/National 026.2
Labuhan - Pasauran
N
K1
IIIB
16600
7
027.1
Labuhan - Sp. Labuhan
N
K1
IIIB
3650
7
027.2
Sp. Labuhan - Saketi
N
K1
IIIB
17100
6
028
Pandeglang - Saketi
N
K1
IIIB
17600
6,5
028.11K
Jl. Abdulrahim (Pdg)
N
K1
IIIB
0,2
14
0.28.12K
Jl. Raya Labuhan (Pdg)
N
K1
IIIB
3020
8,7
030.11K
Jl. Mayor Wtdagdo (Pdg)
N
K1
IIIA
0,25
7,9
030.12K
Jt. Raya Rangkasbitung (Pdg)
N
K1
IIIA
3390
7
093
Sp. Labuhan - CibaRung
N
K1
IIIB
49270
5,5
N
K1
IIIB
43290
4,5
115
Cfoaliung - Cikeusik Binuangeun Jalan Nasional Pandeglang/ National Rod in Pandeglang
155000
Provinsi/Province 029
Cadasari - Pandeglang
P
K2
IIIA
5280
6
Jl. Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl. Ahmad Yani (Pandeglang) Jl. Raya Serang (Pandeglang)
P
K2
IIIA
0,2
7,3
P
K2
IIIA
3010
21
P
K2
IIIA
0,4
7,7
032
Saketi - Picung
P
K2
IIIB
17050
5,5
099
Cibaliung - Sumur
P
K3
IIIB
20310
4,5
029.11K 029.12K 029.13K
Jalan Propinsi Pandeglang/ Province Road in Pandeglang
Banten Dalam Angka 2005
46250
263 263
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section (2)
Statu s Statu s (3)
Fungsi Functio n
Kelas class
Panjang Length (Km)
(4)
(5)
(6)
Lebar Perkerasan Width (m) (7)
II. Lebak Nasional/National 030
Pandeglang - Rangkasbitung
N
K1
IIIA
14260
6
030.13K
Jl. Raya Pandeglang (Rks)
N
K1
IIIA
3200
6
031.1
Rangkasbitung - Cigelung
N
K1
IIIA
39230
5,5
031.1
Jl. Sunan Kalijaga (Rks)
N
K1
IIIA
1600
14,4
031.11K
Jl. Raya Cipanas (Rks)
N
K1
IIIA
2200
6,5
031.12K
Simpang - Muara Binuangeun
N
K1
IIIB
16940
5
033
Simpang - Bayah
N
K1
IIIB
33690
4,75
119.2
Bayah - Cibareno - Bts Jabar
N
K1
IIIB
33480
4,5
Jalan Nasional Lebak/ National Rod in Lebak
144600
Propinsi/Province 032
Picung –Simpang
P
K2
IIIB
44930
5,5
035
Bayah –Cikotok
P
K2
IIIB
13860
4,5
036
Gunung Madur - Pulau Manuk
P
K3
IIIB
4420
4
082
Citeras –Rangkasbrtung
P
K2
IIIA
6000
6
082.11K
Jl. By Pass (Rangkasbftung)
P
K2
-
3980
7
082.12K
Jl. Raya Cikande (Rks)
P
K2
IIIA
1320
9,5
087.2
Cikotok - Bts. Jabar
P
K2
IIIB
25030
4,5
149
Cipanas - Warung Banten
P
K2
-
59000
4,5
Jalan Propinsi Lebak/ Province Road in Lebak Banten Dalam Angka 2005
158540
264 264
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Lebar Perkerasan Width (m) (7)
IV. Tangerang Nasional/National 003.
Jl. Raya Serang (Tangerang)
N
A
II
28660
7,1
003.13K
Jl. Daan Mogot (TngBts OKI)
N
A
II
7390
10
004.11K
Ciputat - Bogor (Bts OKI - Bts Bgr)
N
A
II
7450
10
071.1
Jl. Raya Serang (Tangerang)
N
K1
II
9220
7
Jalan Nasional Tangerang/ National Rod in Tangerang 100 100.11K 100.12K
Ciputat –Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat)
52720 P
K2
IIIB
4020
6,5
P
K2
IIIB
4040
7
P
K2
IIIB
2080
7
100.13K
Jl. Aria Putra (Ciputat)
P
K2
IIIB
4500
6,5
100.14K
Jl. H. Usman (Ciputat)
P
K2
IIIB
0,46
6,5
P
K2
IIIA
15100
7,00-27,00
P
K2
IIIA
4070
14,00-22,00
P
K2
IIIA
4240
14
101.1 101.11K 101.12K
Tangerang - Serpong Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang)
102
Sp. Bftung –Curug
P
K2
IIIB
5020
6,5
102.11K
Jl. Beringin Raya (Tangerang)
P
K2
IIIB
1700
7
103.11K
Jl. Raya Cipondoh
P
K2
IIIB
9500
7
103.12K
Jl. Raya Ciledug
P
K2
IIIB
7400
7
Banten Dalam Angka 2005
265 265
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
P
K2
IIIB
4250
6,5
P
K2
IIIB
3090
6,6
P
K2
IIIB
2940
6,6
P
K2
IIIB
11820
6,5
Ciputat –Serpong
104
Lebar Perkerasan Width (m) (7)
Ruas Jalan Road by Section
Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya 104.12K (Ciputat) 154 Curug - Parung Panjang Jalan Propinsi Tangerang/ Province Road in Tangerang Total Jalan Nasional Total National Road Total Jalan Provinsi Total Province Road 104.11K
84230 490400 372250
Jalan Nasional dan Provinsi/ National And Province Road
862650
Sumber : Sub Dinas Bina Marga ProvinsiBanten Source : Provincial Public Work Service of Banten Keterangan / Notes: 1. Fungsi / Fuction A = Arteri K = Kolektor
Status / Status : N = Nasional P = Provinsi L = Lokal
2. Jalan Nasional berdasarkan SK Menkimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 / National Road is based by Menkimpraswil agreement 3. Jalan Provinsi berdasarkan SK Mendagri dan Otda No. 55 Tahun 2000 / Province Road is based by Mendagri agreement 4. Peranan / Fungsi Jalan berdasarkan SK Menkimpraswil No. 375/KPTS/M/2004 / Road function is based by Menkimpraswil agreement 5. Kelas Jalan berdasarkan SK Menhub No. 55 Tahun 1999/ Road class is based by Menhub agreement
Banten Dalam Angka 2005
266 266
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.3 Table
Daftar Penetapan Kelas Jalan di Banten List of Road Classification in Banten 2005
Panjang Length (Km) (1) (2) Jl. Ciputat Raya Ke Ciputat 4,400 Ciputat –Bogor 36,340 Jl. Ir. Juanda (Ciputat) 3,586 Jl. Dewi Sartika (Ciputat) 1,037 Jl. R.E. Martadinata (Ciputat) 4,447 Cilegon – Merak 12,045 Serang –Cilegon 18,100 Tangerang –Serang 65,800 Jl. Raya Serang (Tangerang) 7,390 Batas DKI –Tangerang 7,200 Jl. Daan Mogot (Tangerang) 7,450 Serang –Pandeglang 23,786 Pandeglang –Rangkasbitung 18,750 Rangkasbitung –Cigelung 41,350 Cikande –Rangkasbitung 27,500 Tangerang –Serpong –Parung 34,840 Jl. Raya By Pass (Tangerang) 4,070 Jl. Raya Serpong (Tangerang) 4,242 Cilegon –Pasauran 42,700 Labuan –Pasauran 16,150 Labuan –Simpang Labuan 3,620 Pandeglang –Saketi 18,829 Saketi –Simpang 61,900 Simpang –Muara Binuangeun 16,942 Simpang –Bayah 33,736 Bayah –Cikotok 13,750 Sp. Labuan –Cibaliung 16,109 Sp. Karang Hawu –Cikotok 5,976 Kreo –Ciledug –Tangerang 7,320 Jl. Ciledug Raya (Ciledug) 9,570 Jl. Ciledug Raya (Tangerang) 37,132 Jl. Cipondih Raya (Tangerang) 34,990 Cibaliung –Sumur 20,312 Ciputat - Ciledug 15,030 Jl. Jombang Raya (Ciledug) 4,040 Jl. H. Usman (Ciputat) 0,456 Jl. Aria Putra (Ciputat) 4,500 Sp. Bitung –Curug 5,018 Jl. Beringin Raya (Tangerang) 1,700 Ciputat –Serpong 9,910 Jl. Pajajaran (Ciputat) 3,086 Jl. Puspitek Raya (Ciputat) 2,935 Cibareno –Gn. Mandur –P. Manuk 4,400 Sp. Karang Hawu - Cisolok 4,850 Sumber : Sub Dinas Bina Marga ProvinsiBanten Source : Provincial Public Work Service of Banten Ruas Jalan Road by Section
Banten Dalam Angka 2005
Fungsi Function
Status Status
(3) Arteri Kolektor 1 Kolektor 1 Kolektor 1 Kolektor 1 Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2 Kolektor 2
(4) Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Kelas Class (5) II II II II II II II II II II II III A III A III A III A III A III A III A III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B III B
267 267
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.4 Table
Jenis Kendaraan Type of Motorized Vehicles (1) Sedan Umum/Common Saloon car Sedan Bukan Umum/Not Common Saloon Car Sedan non Obyek/Non Object Saloon Car Jeep Non Obyek/Non Object Jeep Jeep Obyek/Object Jeep Mini Bus Umum/Common Mini Bus Mini Bus Bkn Umum/Not Common Mini Bus Mini Bus Non Obyek/Non Object Mini Bus Micro Bus Umum/Common Micro Bus Micro Bus Non Umum/Not Common Micro Bus Micro Bus Non Obyek/ Non Object Micro Bus Truk umum/Common Truck Truk Non Umum/Not Common Truck Truk Non Obyek/Non Object Truck Alat Berat/ Height Tool Roda Dua Obyek/ Obj Motorcycle Roda Dua Non Obyek/ Non Obj Motorcycle Jumlah /Total
Jumlah Kendaraan Bermotor di Banten Number of Vehicles in Banten 2005 Kendaraan Baru New Vehicles (3)
Potensi Awal Pre Potential (2) 6.512
1.308
31.713
1.475
Mutasi Masuk In Mutation
Daftar Ulang/ Registration
Mutasi Keluar Out Mutation
Potensi Akhir Final Potential
(4)
(5)
(6)
(7)
14.971
5.207
3
6.512
19.316
4.049
31.713
-
-
-
-
12.015
724
4.878
7.870
1.457
12.015
17.895
1680
40
16.294
119
17.895
95.065
17.106
23.368
63.052
8.461
95.065
-
-
2.058
166
158
1.762
28
2.058
1.784
132
302
1.391
41
1.784
803
52
49
717
15
803
43.773
7.602
5.954
32.698
2.481
43.773
38
5
5
28
832.619
248.848
58.009
540.695
14.933
832.619
-
-
-
-
107.734
689.030
31.587
1.044.275
1.044.275
279.098
38
2004
751.694
226.509
36310
625.997
41.036
973.477
2003 r)
503.874
171.340
38.325
503.881
50.354
663.185
2002
452.148
124.298
61.292
72.237
13.866
623.872
73.932
11.278
472.676
15.253
457.423
2001 387.463 Sumber: Dinas Pendapatan Provinsi Banten Source : Income Official of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
268 268
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.5 Table
Jenis SIM Kind of Certificate (1)
Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Driving Certificate Was Produced by Police of Banten Region 2005
Perpanjangan Add (2)
Surat Ijin/ Driving Certificate Baru New (3)
Jumlah Total (4)
1. SIM C
36.824
4.581
41.405
2. SIM A
5.424
15.670
21.094
3. SIM B - I
1.212
2.062
3.274
840
861
1.701
Jumlah
44.300
23.174
67.474
2004
34.296
6.868
41.164
2003
15.430
32.138
47.568
2002
6.106
13.506
19.672
2001
10.795
29.656
40.451
4. SIM B - II
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
269 269
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.6 Table
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Number of STNK Issued by Police of Banten Region 2005
Bulan Month
Kendaraan Baru New Car
Balik Nama Transfer Duties
(1)
(2)
(3)
Pindah Daerah Mived to Another Place (4)
Hilang / Salinan Lost / Copy
Pengesahan New Printing / Legalization
(5)
(6)
Januari/January
5.178
-
90
366
3.239
Pebruari/February
3.405
-
97
582
2.903
Maret/March
8.132
-
126
658
3.510
April/April
8.087
-
159
116
940
Mei/May
6.589
-
215
1.210
3.217
Juni/June
6.666
-
253
1.281
3.224
Juli/July
6.955
-
188
1.458
3.221
Agustus/August
9.488
-
295
1.848
3.601
September/September
8.688
-
224
1.587
3.114
Oktober/October
7.174
-
152
1.496
3.372
Nopember/November
4.839
-
148
411
1.240
Desember/December
4.888
-
230
6
1.119
Jumlah /Total
80.089
-
2.177
11.019
32.700
2004
54.003
-
705
171
32.615
2003
39.702
2949
1323
376
41.468
2002
20.231
4.338
1.450
640
29.664
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
270 270
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.7 Table
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Banten Number of Accidents and Victims In Banten Region 2005
Bulan Month
Jumlah Kecelakaan Total Accidents
(1)
(2)
Meninggal Deaths (3)
Korban (Orang) Victim(person) Luka Berat Luka Ringan Seriously Slightly Injured Injured (4) (5)
Januari/January
16
17
11
12
Pebruari/February
14
14
2
4
Maret/March
11
9
5
4
April/April
20
19
10
15
Mei/May
12
15
7
7
Juni/June
11
7
8
4
Juli/July
14
15
3
8
Agustus/August
19
19
3
10
September/September
18
22
5
3
Oktober/October
11
15
10
11
Nopember/November
26
27
20
27
Desember/December
23
9
18
11
Jumlah /Total
195
203
186
116
2004
145
154
79
125
2003
133
148
30
97
2002
123
108
47
92
2001
121
135
61
112
2000
111
111
49
117
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
271 271
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.8 Table
Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas Di Banten Material Lost Estimation of Accident in Banten 2001 –2005 (Ribu/Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/City
2001
2002
2003
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.250
21.000
25.500
23.000
32.500
52.850
79.300
110.950
77.000
75.700
-
-
-
105.700
127.850
85.650
-
-
-
-
-
-
25.200
39.900
72.650
105.100
211.500
918.200
245.900
336.950
290.750
391.700
Kab/Reg. Pandeglang Lebak Tangerang Serang
836.100
Kota/Mun. Tangerang Cilegon Banten
-
72.000
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
272 272
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.9 Table
Stasiun Port (1) Pondokranji
Jumlah Penumpang PT.KAI Daop I Jakarta di Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta 2005 (Orang/Person)
Januari January (2)
Februari February (3)
Bulan/Month Maret April March April (4) (5)
Mei May (6)
Juni June (7)
5.828
5.478
6.350
5.470
5.537
5.703
Sudimara
11.110
8.196
11.839
10.308
10.807
11.834
Serpong
17.025
24.915
21.312
21.560
22.521
25.369
Cisauk
6.620
8.573
7.824
7.175
7.180
8.734
Pr.Panjang
62.138
54.180
76.276
73.874
70.085
76.721
Cilejit
13.199
12.739
18.002
17.047
17.370
18.632
Tenjo
26.526
24.914
30873
28.505
31.619
31.617
Tigaraksa
26.017
22.393
24.931
26.184
24.979
23.830
9.042
8.248
13.470
12.036
11.766
14.192
Maja Citeras Rangkasbitung
5.588
6.338
8.646
6.501
6.241
6.728
84.668
73.501
100.514
71.560
85.526
84.080
Jambubaru
2.867
2.430
3.577
3.420
3.334
3.241
Catang
4.256
3.537
5.282
5.039
5.169
4.781
Cikeusal
4.623
4.288
5.856
5.016
5.032
5.346
927
686
1.097
1.202
1.040
996
Serang
9.272
7.578
9.585
8.755
9.596
9.562
Karangantu
1.885
1.615
2.537
3.185
3.047
2200
47
49
60
56
88
76
Walantaka
Tonjongbaru Cilegon
3.604
2.609
3.054
3.056
3.442
3.425
Krenceng
1.816
1.255
1.389
1.639
1.496
1.598
3.711
2.475
2.962
3.115
3.168
3585
2004
300.769 279.912
275.997 328.690
355.436 291.204
314.703 275.973
329.043 319.041
342.250 310.767
2003
346.699
320.692
319.390
350.113
359.418
440.136
2002
438.762
373.393
412.482
536.419
491.256
429.718
2001 597.468 481.931 549.855 450.297 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
465.299
529.372
Cigading Merak Jumlah /Total
Banten Dalam Angka 2005
273 273
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
Stasiun Port
Nopember November (12) 6.493
Desember December (13) 5.322
Jumlah Total
(1) Pondokranji Sudimara
11.703
10.517
10.338
11.014
11.761
10.073
129.500
Serpong
23.021
21.471
25.279
24.680
25.744
19.059
271.956
Cisauk
8.301
8.058
6.968
7.880
7.748
7.473
92.534
81.135
67.020
72.416
74.260
68.874
67.876
844.855
Pr.Panjang
Agustus August (9) 5.666
Bulan/Month September Oktober September October (10) (11) 4.996 5.357
Juli July (8) 6.387
(14) 68.587
Cilejit
20.734
21.437
16.582
18.044
16.719
18.335
208.840
Tenjo
31.296
30.264
31.341
27.371
26.297
25.787
346.410
Tigaraksa
26.498
26.967
22.200
24.004
22.415
24.699
295.117
Maja
17.387
14.516
13.610
12.721
15.318
12.846
155.152
Citeras
11.027
7.991
6.752
7.581
8.540
6.526
88.459
Rangkasbitung
95.495
82.611
78.921
82.010
122.488
75.422
1.036.796
3.133
2.998
2.802
2.676
3.759
2.567
36.804
Jambubaru Catang
5.039
4.311
4.833
3.886
5.190
3.651
54.974
Cikeusal
5.472
4.696
4.481
4.755
7.676
4.628
61.869
Walantaka
1.091
915
955
1.141
1.578
1.057
12.685
11.074
9.051
9.157
10.507
11.675
10.653
116.465
2.802
2.686
2.647
1.801
4.335
2.393
31.133
112
77
148
105
142
62
1.022
Cilegon
1.381
3.235
3.510
3.890
4.525
3.403
39.134
Krenceng
1.753
1.884
20.233
Cigading
-
-
Serang Karangantu Tonjongbaru
Merak Jumlah /Total
1368 -
1.679
2.903
1.453
-
-
-
-
4.383
3.422
3.263
4.047
9.284
3.298
46.713
369.224
329.793
322.567
329.409
383.464
306.583
3.959.238
2004
369.143
351.411
322.763
284.711
337.178
556.630
4.027.423
2003
459.882
382.824
363.231
374.659
357.100
356.472
4.430.616
2002
382.521
356.689
313.847
324.940
301.101
332.039
3.908.330
519.699
480.971
533.478
6.085.511
2001 555.594 513.279 408.267 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
Banten Dalam Angka 2005
274 274
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.10 Table
Tahun Year
Lalu Lintas Angkutan Barang PT. KAI Daop I Jakarta di Banten Traffic of Train Cargoes at PT. KAI Daop I Jakarta 2001-2005 (Ton) Jenis Komoditi Kind of Comodity
(1)
Besi Baja (Sta. Cilegon) (2)
Batubara (Sta. Cigading) (3)
Petikemas (St. Tj. Baru) (4)
2001
33.448
726.596
5.094
2002
1.218
545.608
-
2003
-
439.740
-
2004
-
417.564
-
2005
-
528.528
-
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service of BantenProvince
Banten Dalam Angka 2005
275 275
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.11 Table
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2005
Bulan Month
Penumpang Yang Berangkat Departing Passengers (Orang/Person)
(1)
(2)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand) (3)
1. Januari/January
9.079
33.717.500
2. Pebruari/February
7.393
27.992.500
3. Maret/March
9.490
35.817.000
4. April/April
9.436
35.586.500
5. Mei/May
9.689
35.421.500
6. Juni/June
9.893
37.456.000
7. Juli/July
10.596
42.798.000
8. Agustus/August
9.547
34.537.500
9. September/September
9.282
34.828.500
10. Oktober/October
10.347
42.041.500
11. Nopember/November
10.174.
47.503.500
12. Desember/December
10.850
40.986.000
115.785
447.688.000
Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2005
276 276
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.1.12 Table
Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2005
Bulan Month
Barang Yang Berangkat Departing Goods (Ton/ Ton)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand)
(1)
(2)
(3)
Januari / January
1.050
77.500
Pebruari/ February
150
10.000
Maret / March
100
7.500
April / April
150
12.500
Mei / May
50
10.000
Juni / June
320
32.000
Juli / July
100
10.000
-
-
50
5.000
Oktober / October
400
40.000
Nopember / November
350
22.500
Desember / December
100
10.000
Jumlah /Total
2.820
237.000
2004
2.950
253.000
2003
-
-
2002
-
-
2001
71.105
271.991,0
Agustus / August September / September
Sumber : PT. Kereta api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2005
277 277
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.1 Table
Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Bandara Soekarno-Hatta Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2005
Bulan Month (1)
Pesawat (Flights) Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
8.595
8.585
908.749
781.292
Pebruari/ February
7.540
7.518
808.039
728.039
Maret / March
8.230
8.228
867.495
808.495
April / April
8.054
8.032
862.269
754.546
Mei / May
8.310
8.270
876.657
789.228
Juni / June
8.117
8.102
883.326
793.473
Juli / July
9.403
9.377
1.061.954
961.321
Agustus / August
8.807
8.786
973.080
848.375
September / September
8.524
8.513
985.499
865.162
Oktober / October
7.559
7.541
749.709
697.588
Nopember / November
8.372
8.333
971.463
827.665
Desember / December
8.858
8.829
974.062
897.461
Jumlah/Total
100.369
100.114
10.921.703
9.752.645
2004
94.011
93.297
9.984.618
8.767.315
2003
76.463
76.340
7.344.625
6.485.039
2002
66.880
67.170
4.779.124
4.361.534
2001
54.182
54.435
3.185.103
3.499.472
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2005
278 278
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.2 Table
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2005
Bulan Month (1)
Pesawat Flights Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
1.952
1.960
263.061
254.117
Pebruari/ February
1.672
1.676
232.633
204.515
Maret / March
1.720
1.733
227.856
210.035
April / April
1.659
1.677
212.781
207.510
Mei / May
1.638
1.662
221.663
214.577
Juni / June
1.620
1.621
241.191
240.519
Juli / July
1.683
1.695
297.367
255.762
Agustus / August
1.666
1.673
243.468
244.872
September / September
1.626
1.618
237.312
255.845
Oktober / October
1.721
1.715
219.299
269.967
Nopember / November
1.687
1.687
266.648
212.420
Desember / December
1.895
1.892
226.739
338.904
Jumlah/Total
20.539
20.609
2.890.018
2.909.043
2004
21.269
21.220
2.754.849
2.712.567
2003
16.771
16.906
2.379.790
2.403.358
2002
23.750
23.317
2.510.011
2.515.915
2001
17.024
17.076
2.225.946
2.244.184
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2005
279 279
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.3 Table
Bulan Month (1)
Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2005
Barang/Cargoes Muat Loaded (2)
Bongkar Unloaded (3)
Pos Paket/Parcels Muat Loaded (4)
Bongkar Unloaded (5)
Januari / January
9.288.594
4.483.482
419.193
131.351
Pebruari/ February
8.137.175
3.751.838
416.259
108.533
Maret / March
9.146.367
4.473.951
483.858
137.788
April / April
9.672.147
4.908.931
430.456
126.728
Mei / May
9.626.716
4.993.947
423.553
122.998
Juni / June
9.912.558
4.904.444
405.919
113.433
Juli / July
9.865.986
5.097.599
431.946
131.696
Agustus / August
10.095.542
5.200.552
391.620
130.543
September / September
10.171.224
5.307.394
378.771
120.446
Oktober / October
11.307.266
5.445.230
563.135
181.171
Nopember / November
8.115.868
4.899.243
335.791
104.870
Desember / December
11.983.509
6.189.181
494.410
129.897
Jumlah/Total
117.322.952
59.655.792
5.174.911
1.539.454
2004
48.940.647
105.406.488
1.654.018
5.081.402
2003
43.705.639
90.791.367
1.386.713
3.866.309
2002
40.877.211
73.401.129
1.690.547
3.754.673
2001
64.413.543
34.172.241
3.402.072
1.862.996
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Puta II, Ltd Banten Dalam Angka 2005
280 280
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.2.4 Table
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Dimuat dan Dibongkar di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2005
Bulan Month (1)
Barang/Cargoes Muat Loaded (2)
Bongkar Unloaded (3)
Pos Paket/Parcels Muat Loaded (4)
Bongkar Unloaded (5)
Januari / January
6.822.747
5.887.884
27.104
93.339
Pebruari/ February
6.644.740
4.561.216
26.762
62.522
Maret / March
7.659.397
5.670.618
35.053
99.256
April / April
6.786.003
6.271.311
38.639
98.071
Mei / May
6.625.825
5.671.663
25.847
93.865
Juni / June
7.174.767
6.049.449
27.948
89.908
Juli / July
7.189.153
6.260.921
28.926
91.015
Agustus / August
6.758.379
6.926.063
30.607
90.967
September / September
7.427.684
6.955.882
29.731
90.055
Oktober / October
7.785.996
7.489.333
41.384
107.833
Nopember / November
6.055.590
5.926.357
29.895
108.805
Desember / December
8.130.410
6.402.177
34.600
132.197
Jumlah/Total
85.060.691
74.072.874
376.496
1.147.833
2004
80.793.286
83.435.700
1.083.388
296.560
2003
87.153.429
88.473.406
1.033.965
353.752
2002
89.806.311
102.167.175
1.247.968
451.346
2001
98.549.413
79.614.230
536.758
1.777.988
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2005
281 281
Bab VIII
Perhubungan
Data Angkutan Penyeberangan Merak –Bakaheuni di Banten Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten 2001 –2005
Tabel 8.3.1 Table
Uraian Description (2)
No (1) 1.
Tahun/Year 2003 (5)
2002 (4)
2004 (6)
2005 (7)
Jumlah Trip/Total Trip a. Kapal/Ship Cepat Sukaraja
0
0
0
0
0
7.038
8.385
7.705
6.964
6.235
17.181
17.446
20.493
20.753
20.940
(a). Eksekutif Dewasa
0
0
0
0
0
(b). Eksekutif Anak
0
0
0
0
0
668.326
545.450
455.203
350.431
316.394
7.010
3.157
6.137
10.668
12.264
675.336
548.607
461.340
361.099
328.658
1) Bisnis Dewasa
0
0
0
0
0
2) Bisnis anak
0
0
0
0
0
196.786
134.898
241.513
936.878
833.951
0
4
0
0
0
3.553.992
3.203.265
3.358.924
2.992.308
1.124.763
197.823
174.041
181.864
147.952
90.571
Sub Jumlah/Sub Total
3.948.601
3.512.208
4.243.641
4.077.138
2.049.285
Jumlah (a + b)/Total (a+b)
4.623.937
4.060.815
4.704.981
4.438.237
2.377.943
b. Kapal/Ship Cepat Bakahuni c. Kapal/Ship Ro-Ro 2.
2001 (3)
Penumpang/Passenger a. Kapal Cepat
(c).Bisnis Dewasa (d). Bisnis Anak Sub Jumlah/Sub Total b. Kapal/Ship Ro-Ro
3) Ekonomi A Dewasa 4) Ekonomi A anak 5) Ekonomi B Dewasa 6) Ekonomi B Anak
Banten Dalam Angka 2005
282 282
Bab VIII
Perhubungan
Lanjutan Continued
No (1) 3.
Jenis Karcis Kind of Tickets (2) Kendaraan/Vehicles a. Golongan / Rank II a b. Golongan / Rank III kosong
Tahun/Year 2003 (5)
2002 (4)
2004 (6)
2005 (7)
24.207
28.989
44.642
73.950
120.096
446.968
414.672
435.222
465.036
0
c. Golongan/ Rank III isi
20.479
27.698
14.147
15.066
211
d. Golongan / Rank IV kosong
21.383
21.545
22.563
24.255
80.427
212.694
225.218
256.917
270.651
415.135
88.897
80.685
72.271
65.777
264.856
g. Golongan/ Rank V isi
243.385
252.587
250.752
279.693
21.727
h. Golongan/ Rank VI.a
54.164
60.481
62.869
77.690
274.684
i. Golongan/ Rank VI.b
0
0
0
0
61.754
j. Golongan VII
0
0
0
0
78.207
k. Golongan VIII
0
0
0
0
10.330
Jumlah/Total
1.112.177
1.111.875
1.159.383
1.272.118
1.327.427
Barang / Lain-Lain Goods/Others a. Umum (Ton)/Common
2.726.535
3.056.898
3.234.144
4.012.628
382.827
1). Golongan/ Rank II a
206.241
305.845
528.110
788.443
62.225
2). Golongan / Rank III
41
51
49
96
5
3). Golongan/ Rank IV
1
2
1
3
0
e. Golongan / Rank IV isi f. Golongan/ Rank V kosong
4.
2001 (3)
b. Kend. Sbg. Muatan (Unit)
4). Golongan / Rank V
7
6
2
4
0
5). Golongan/ Rank VI.a
262
240
332
424
30
6). Golongan/ Rank VI.b
786
977
1.155
1.393
170
8.884
8.471
620
c. Gayor (Meter) 62.365 8.405 Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak Source : River and Brigde Transport Public Company of Merak
Banten Dalam Angka 2005
283 283
Bab VIII
Perhubungan
Data Operasional Pelabuhan di Banten Operational Data of Port in Banten 2005
Tabel 8.3.2 Table
Bulan Month
Jumlah. Kapal (Unit) Number of Ship
Jumlah Barang (Ton) Number of Goods Luar Negeri/Overseas Dalam Negeri/Domestic Muat/ Bongkar/ Export Import Loaded Unloaded (4) (5) (6) (7)
Asing Foreign
Domestik Domestic
(2)
(3)
253
335
120.942
29.416.320
163.381.059
161.495.895
236
315
954.778
104.945.001
178.082.615
195.817.886
Maret March
18
400
35.394
39.269.485
179.181.783
169.213.288
April April
15
214
37.013
58.328.930
121.025.720
133.387.716
Mei May
15
25
5.894.525
6.842.450
4.288.872
42.888.872
Juni June
17
7
4.886.911
960.750
4.886.911
960.705
Juli July
12
5.116.905
693.557
5.116.905
693.557
Agustus August
10
5
5.525.092
891.931
5.525.092
891.931
September September
15
7
6.088.441
671.348
6.088.441
671.348
Oktober October
17
5
9.961.604
1.876.295
9.964.604
1.876.295
Nopember November
19
5
5.618.653
1.434.953
5.618.653
7.434.953
Desember December
18
5
3.523.701
972.665
3.523.701
972.665
Jumlah Total
645
1.323
47.763.959
246.303.685
686.681.357
716.305.111
2004
2.563
1.932
2.012.611
7.987.672
2.706.422
13.062.372
2003
2.138
1.957
80.367
8.075.186
986.605
691.015
2002
1.792
2.593
260.216
881.340
956.054
7.137.996
(1) Januari January Pebruari February
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Banten Provinsi Source : Transportation Traffic Service of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
284 284
Bab VIII
Perhubungan
Tabel 8.4.1 Table
Jenis Surat Pos Kind of Post Mail (1)
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2005
Surat Dalam Negeri Domestic Diterima Dikirim Received Sent (2) (3)
Surat Luar Negeri International Diterima Dikirim Received Sent (4) (5)
1 Standar
321.414
329.842
17.563
14.880
2.Tercatat
3.474
2.160
6.207
61
360.954
231.238
741
698
30.266
44.400
-
-
5. Paket Pos
2.233
3.563
35
3
6. Kartu Pos
58.406
47.446
-
67
7. Wesel Pos
18.618
52.257
3.087
7
795.365
710.906
27.639
15.716
3.Kilat Khusus
4.Dinas Bebas Bea
Jumlah/ Total Sumber: PT. Pos Indonesia Source: Indonesia Mail,PT
Banten Dalam Angka 2005
285 285
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
9.1 Investasi
9.1 Investment
Penggerak perekonomian biasanya adalah konsumsi dan investasi. Konsumsi akan memecu sektor produksi untuk menciptakan output. Peningkatan konsumsi yang tinggi akan menyebabkan pening katan output yang tinggi pula. Selanjutnya, investasi juga menjadi faktor yang pemicu yang tak kalah penting. Bahkan investasi memi likin pengganda ekonomi lebih besar dibanding konsumsi, karena daya guna investasi lebih lama.
Generally, economic was stimulated by consumption and investment. Consumption will put on production sector to create output. Increasing consumption will increase output more higher. In the other side, invesmtent has economic multiplier bigger than consumption.
Dengan fungsi seperti itu, investasi sangat dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi. Setiap daerah/negara berlomba untuk me narik investor, baik asing maupun domestik,agar mau berinvestasi di wilayahnya. Berbagai sarana dan kemudahan diberikan dalam rangka menarik investor tersebut. Banyaknya proyek PMA dan PMDN yang disetujui oleh pemerintah di Banten pada tahun 2005 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah proyek PMA 71 proyek menjadi 85 proyek, sedangkan PMDN naik menjadi 17 proyek dari 11 proyek tahun 2004. Nilai proyek yang disetujui mengalami kenaikan. Bahkan penurunannya sangat besar. Pada proyek PMA, pada tahun 2004 nilai yang disetujui sebesar US $ 262,80 juta, sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi US $ 805,68 juta. Banten Dalam Angka 2005
The number of foreign (PMA) and domestic (PMDN) investment project that was be approved by government in 2004 increased. The number of PMA project in 2004 was 71 projects and 85 projects in 2005. Mean while, the number of PMDN project was 11 projects in 2004, and in 2005 is 17 projects.
The value of PMA approves incressing project. In 2004, the value of approved was US $ 262.82 million where as in 2005 about US $ 805.68 million.
289
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Selanjutnya pada proyek PMDN menurun dari Rp 1,12 trilyun pada tahun 2004 menjadi Rp 705,78 milyar pada tahun 2005.
The value of PMDN approved project was Rp 1,12 quintillion in 2004 become Rp 1,23 billion in 2005.
Isu teroris, kondisi politik dan keamanan serta sejumlah aksi bom di tanah air tidak menjadi penghambat mengalirnya investasi yang ada. Milyaran rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah Banten untuk promosi investasi begitu berarti walaupun selama ini kondisi Indonesia secara umum belum cukup kondusif bagi investasi.
Issues of terrorist, political and security condition not affected investment fascinating. Invesment promotion by Banten government sould be ineffective when the global situation of Indonesia is not condusive.
Berdasarkan data BKPMD Provinsi Banten, pada tahun 2005 rencana investasi PMA terbesar berasal dari negara Korea selatan (US $ 47,60 juta), kemudian diikuti oleh Belgia (US $ 6,5 juta), China (US $ 5 juta) dan Malaysia (US $ 1,7 juta).
By BKPMD data in 2005, the highest value of investment planning is South of Corean (US $ 47.60 million), then Belgium (US $ 6.5 million), Chinese (US $ 5 million) and Malaysia (US $ 1.7 million).
Sebagian besar rencana investai PMA ini diperuntukkan bagi sektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi (US $ 1,65 milyar), industri logam dasar (US $ 51,98 juta), dan industri kulit, barang dari kulit dan sepatu (US $ 36,78 juta).
More than half, investment planning was planted in chemical and pharmacy industrial (US $ 1.65 million), basic metal (US $ 51.98 million), and shell and shoe Industrial (US $ 36.78 million)
Sepertinya sektor pertanian belum dilirik oleh investor asing terbukti dengan tidak adanya rencana investasi PMA yang ditanamkan pada sektor tersebut,
Based on PMA investment planning, investor not interest yet in agricultural sector. By agricultural development then ap of North and South Banten could be narrowed.
Banten Dalam Angka 2005
290
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
padahal pemerintah Banten dalam rangka mengurangi kesenjangan antara Banten Utara dan Selatan berusaha untuk mengembangkan sektor pertanian ini. Sektor-sektor yang diminati oleh investor domestik melalui PMDN juga tidak jauh beda dengan investor asing.
The whole of PMDN investment planning was definated for industry sector, such as: Basic chemical, food,metal until printing. Once again, investor not interest yet in agricultural sector.
Seluruh rencana investasi PMDN diperuntukkan bagi sektor industri, mulai dari industri kimia dasar, makanan, logam, sampai pada industri percetakan. Lagi-lagi sektor pertanian belum dilirik.
Banten government needs a special effort to pull of investor in agricultural investment capital.
Perlu kiranya pemerintah Banten mencari kiat khusus agar para investor asing dan domestik mau melirik sektor pertanian di Banten. 9.2 Indeks Harga Konsumen
9.2 Consumer Price Index
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator inflasi di Indonesia yang dihitung di 43 kota, mencakup 249– 500 komoditi yang dihitung berdasarkan pola konsumsi dari hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2002.
Consumer Price Index (IHK) is inflation indicator in Indonesia based on result of Life Cost Survey (SBH) year 2002 at 43 cities and cover 249–500 comodities.
IHK mencakup 7 kelompok pengeluaran yaitu : bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Banten Dalam Angka 2005
IHK covered 7 expenditures group, that is Foods; Prepared Foods,Beverages &Tobacco; Housing; Clotihing; Health; Education,Recreation and Sport.
291
Bab IX
Persentase (%) perubahan IHK (laju inflasi/deflasi) bulanan diperoleh dari : In –In-1 x 100 In-1
Keuangan dan Harga-harga
Monthly percentage of IHK differentiation (inflation/deflation rate) was calculated by : In –In-1 x 100 In-1
Dimana : In = Indeks bulan n In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to point. 9.3 Harga-harga dan Indeks Harga Perkembangan harga barang-barang dan jasa kebutuhan pokok masyarakat Kota Serang/Cilegon tahun 2005 secara umum mengalami kenaikan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya angka Indeks harga konsumen (IHK) kota Serang/ Cilegon pada tahun 2005 yang tercatat 136,79 sehingga selama tahun 2005 di Kota Serang/Cilegon terjadi inflasi 16,11 persen, jauh lebih tinggi dibanding angka inflasi tahun 2004 yang tercatat 6,40 persen. Kenaikan IHK tahun 2005 tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi seperti demand dan supply semata tetapi juga ada beberapa faktor lain yakni kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM khususnya premium. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap naiknya harga barang-barang dan jasa kebutuhan pokok masyarakat. Banten Dalam Angka 2005
Where In : mounth –n index In-1 : mounth n-1 index Yearly percentage of IHK differentation was calculated by point to point method.
9.3 Price and Price Index In 2005, price of basic neeeds goods and services at Serang /Cilegon city tends to incline. That condition was provided by IHK in 2005 about 136.79. So, inflation rate in 2005 about 16.11 percent is higher than inflation rate in 2004, about 6.40 percent.
Increasing of IHK in 2005 is not just caused by economic factor like demand and supply, but any other factor like government prodence increased fuel price, tariff of telephone call, electrical tariff and traqnsportation tariff. And the other side, social polotics and security condition affected production and distribution of goods and services. 292
Bab IX
Disamping itu kondisi sosial politik, dan keamanan yang belum sepenuhnya membaik pada tahun 2005 juga ikut mempengaruhi produksi dan distribusi barang dan jasa. Besarnya angka inflasi tersebut disebabkan oleh naiknya indeks kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 51,26 persen, kemudian kelompok bahan makanan 16,25 persen, kelompok perumahan 13,25 persen, makanan jadi, minuman rokok & tembakau 9,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 8,43 persen, kelompok sandang naik 5,38 persen, serta kelompok kesehatan 3,14 persen Sementara itu jika melihat perkembangan inflasi selama tahun 2005 di Kota Serang/Cilegon ratarata terjadi inflasi diatas 1,3 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 6,88 persen, kemudian bulan Maret inflasi 2,65 persen, Januari dan Nopember masing-masing 1,67 persen dan 1,00 persen, bulan Juli 0,83 persen dan Juni 0,64 persen. Sedangkan inflasi bulan April, Mei, Agustus, September dan Desember tercatat dibawah 0,5 persen. Sementara itu penurunan harga secara umum selama tahun 2005 terjadi pada bulan Februari dengan besaran angka inflasi tercatat -0,17 persen dan merupakan satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan.
Banten Dalam Angka 2005
Keuangan dan Harga-harga
Inflation rate in 2005 was caused by increasing of index of transportation and communication group about 51.26 percent than foods about 16.25 percent, housing about 13.25 percent, prepared foods, beverages & tobacco 9.03 percent, education, recreation and sport 8.43 percent, clothing about 5.38 percent, and health 3.14 percent.
Meanwhile, monthly average in 2005 is more than 0.5 percent. The highest inflation was on October about 6.88 percent and than inflation on March 2.65 percent, November 1.67 percent etc. Deflation rate was on February about -0.17 percent
293
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Grafik 9.1. Nilai Rencana Investasi PMA Lima Terbesar Menurut Asal Negara Tahun 2005 (Juta USD) 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Korea Selatan
Belgia
China
Malaysia
Jepang
Des
Nov
Okt
Sep
Agt
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
Grafik 9.2 Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Tahun 2005 (Persen)
10
6,88
8 6 4
2,65 1,67
2
0,03
0,64
0 -2
-0,17
0,14
0,49 0,83
0,04 0,36
1
-4 -6 Banten Dalam Angka 2005
294
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Banten Recapitulation of Approval and Realization of Foreign Investment by Regency/Municipality in Banten 2005
Tabel 9.1.1 Table
Persetujuan / Approval Kabupaten / Kota Regency/ Municipality
Jumlah Proyek Total Project
Investasi Investment Value (US$)
Nilai Ekspor /Export (US$)
(1)
(2)
(3)
(4)
Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Indonesia/ Foreign Indonesia (5) (6)
Realisasi Realization
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
0
0
0
0
0
0
2. Lebak
1
100.000
0
0
9
0
3. Tangerang
52
49.266.200
72.554.000
133
5.597
5
4. Serang
13
70.784.000
914.720.000
41
9.668
1
16
10.831.490
27.100.000
34
2.591
0
3
1.674.700.000
22.277.500
17
644
1
1.805.681.690 1.036.651.500
225
18.509
7
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Banten
85
2004
71
262.796.904
109.151.094
359
9.134
25
2003
63
127.720.520
80.688.779
229
4.594
20
2002
80
52.241.639
44.170.000
311
5.896
15
2001
100
868.095.786
253.787.095
609
20.617
28
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
295
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Rekapitulasi Persetujuan dan Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Banten Recapitulation of Approval and Realization of Domestic Investment by Regency/Municipality in Banten 2005
Tabel 9.1.2 Table
Persetujuan / Approval Kabupaten / Kota Regency/ Municipality
(1)
Jumlah Proyek Project
Nilai Investasi / Investment Value (000 Rupiah)
(2)
(3)
Nilai Ekspor/ Export (US $)
(4)
Rencana Penyerapan Tenaga Kerja (orang)/ Spare of Manpower Asing/ Indonesia/ Foreign Indonesia (5) (6)
Realisasi Realizati on
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
0
0
0
0
0
0
2. Lebak
0
0
0
0
0
0
3. Tangerang
8
363.310.000
13.470.058
4
2039
4
4. Serang
7
331.265.000
1.803.000
0
574
3
5. Tangerang
2
11.200.000
0
0
124
0
6. Cilegon
0
0
0
0
0
0
Banten
17
705.775.000
15.273.058
4
2.737
7
2004
11
1.124.070.186
12.819.317
23
1.782
7
2003
11
1.229.845.000
9.747.600
31
1.272
5
2002
10
118.138.500
450.000
4
1.299
7
2001
24
1.847.880.620
194.643.182
62
10.760
7
Kota/Mun
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
296
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.1.3 Table
Peringkat Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Banten Rank of Foreign Investment Planning Value by Origin Country in Banten 2005
Negara Asal/ Origin Country
Jumlah Proyek/ Total Project
(1)
(2)
Rencana Investasi/ Investment Plan (US $ ) (3)
Gabungan Negara/ Others
44
1.742.730.490
Korea Selatan/ South of Corean
32
47.598.700
Belgia/Belgia
1
6.500.000
China (RRC)/ Chine
1
5.000.000
Malaysia /Malaysia
3
1.700.000
Jepang/Japan
1
1.460.000
Taiwan /Taiwan
1
312.500
Belanda/ Nederland
1
250.000
Jerman/ German
1
130.000
Jumlah/ Total
85
1.805.681.690
2004
71
262.796.904
2003
51
114.530.520
2002
80
52.241.639
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
297
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Banten Foreign Investment Planning Value by Sector in Banten 2005
Tabel 9.1.4 Table
Sektor/ Sector
Jumlah Proyek/ Total Project
Nilai Investasi/ Investment Value (US $)
(1)
(2)
(3)
Industri Makanan/ Manufacture of Food Industri Logam Dasar, Barang dari Logam, Mesin dan Elektronika/ Basic metal, metal products, machine & electronic industrial Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi/ Chemical Industrial
3
10.250.000
18
51.982.500
3
1.650.950.000
Industri Tekstil/ Textile Industrial
10
14.330.000
Industri Kayu/ Wood Industrial
3
1.718.700
Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik/ Rubber, stuff of rubber and plastics Industrial
7
6.750.000
Industri Kulit Barang dari Kulit dan Sepatu/ Leather Products & Footwear Industrial
4
36.780.000
Industri Kertas, barang dari kertas dan percetakan/ Paper, stuff of paper dan printing Industrial
3
905.000
Rumah Makan / Restaurant
1
250.000
16
3.050.000
Industri Pengolahan Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain/ Other Industrial not Classification
1
400.000
Kendaraan Bermotor Roda Dua, dan Empat/ Motorcyle and Car
1
1.000.000
Industri Cat, Pernis dan Lak/ Paint, Varnish and Wax Industrial
1
450.000
Perdagangan dan Reparasi/Trade & Reparation
Jasa Lainnya/Others Services
6
4.830.000
Industri Alat Transmisi Komunikasi/ Comminication Transmition Tool
1
13.042.000
Industri Lainnya/ Other Industrial
4
3.050.000
2
943.490
1
5.000.000
85
1.805.681.690
Perumahan, Kawasan Industri, & Perkantoran/ Housing, Industrial Area Industri Logam dasar Besi dan Baja/ Metal and Steel Industrial Jumlah/ Total Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province Banten Dalam Angka 2005
298
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Nilai Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Banten Domestic Investment Planning Value by Sector in Banten 2005
Tabel 9.1.5 Table
Sektor / Sector (1)
Jumlah Proyek Number of Project (2)
Nilai Investasi Invesment Value (Rupiah) (3)
Industri Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Empat/ Vehicle Industrial
3
278.800.000.000
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/ Rubber, and Commodity of Rubber Industrial
2
11.800.000.000
Industri Pengecoran, Penggilingan, Besi dan Baja/ Casting and Rolling ,Iron and Steel Indust
2
25.000.000.000
Konstruksi/ Contructiom
2
117.000.000.000
Pertanian Holtikultura Sayuran dan BungaBungaan/ Vegetable and Flower Agriculture
1
6.000.000.000
Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elekronika/ Basic metal, machine, electronic industrial
1
95.000.000.000
Industri Makanan/ Food Industrial
2
44.510.000.000
Industri Bahan Bangunan/ Material Industrial
1
45.112.000.000
Industri Pengolahan Minyak Pelumas/ Oil Industrial
2
72.553.000.000
Industri lainnya/ Other Industrial
1
10.000.000.000
Jumlah/ Total
17
705.775.000.000
2004
11
1.124.070.186.376
2003
4
885.124.000.000
2002
10
118.138.500.000
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
299
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.1.6 Table
Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Budgeted Government Revenues and Expenditures (Juta/Million Rp) 2002- 2005
Uraian Description
2002
2003
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pendapatan / Revenue
Rencana / Budgeted
1.001.052
1.119.887
1.255.361
1512.001
Realisasi / Actual
1.036.721
1.118.227
1.345.967
1.598.107
103,56
99,85
107,22
105,69
1.001.052
1.201.606
1.290.417
1.679.427
955.003
1.121.715
1.091.721
1.488.344
95,40
93,35
84,60
88,62
Persentase/ Percentage (%)
Belanja / Expenditure
Rencana / Budgeted
Realisasi / Actual
Persentase/ Percentage (%)
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
300
Bab IX
Tabel 9.1.7 Table
Keuangan dan Harga-harga
Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Actual Government Expenditures (Rupiah/Rupiahs) 2005
Uraian Detail (1) I. APARATUR DAERAH/REGIONAL STAFF A. Belanja Administrasi Umum/General Adm 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
Anggaran Budgeted (2) 398.647.131.314,49 303.702.763.837,49 137.940.795.192,49
Realisasi Actual (3) 338.222.830.784,00 252.925.023.856,00 110.108.960.833,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
121.751.247.249,00
107.983.372.198,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend
26.962.150.000,00
21.544.551.661,00
4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Maintenance & Operating Expenditure 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure 2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
17.048.571.396,00
13.288.139.164,00
58.456.820.166,00
50.889.145.338,00
7.479.800.000,00 50.144.020.166,00
5.933.555.000,00 44.172.730.838,00
8.250.000,00
8.250.000,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost C. Belanja Modal/ Capital Expenditure
824.750.000,00
774.609.500,00
36.187.547.311,00
34.408.661.590,00
II. PELAYANAN PUBLIK/ PUBLIC SERVICES
506.608.801.089,72
431.115.035.527,00
A. Belanja Administrasi Umum/General Adm Exp
9.920.821.068,00
8.807.662.165,00
1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
4.347.189.168,00
3.645.946.085,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
5.497.141.900,00
5.093.816.080,00
0,00
0,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost B. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Maintenance & Operating Expenditure 1. Belanja Pegawai/Personal Expenditure
76.490.000,00
67.900.000,00
231.877.595.435,00
213.796.325.311,00
11.042.603.000,00
9.725.900.000,00
2. Belanja Barang dan Jasa/ Material & Services Exp
194.375.385.026,49
179.020.601.954,00
35.800.000,00
35.800.000,00
3. Belanja Perjalanan Dinas/Official Traveling Expend 4. Belanja Pemeliharaan/ Maintenance Cost C. Belanja Modal/ Capital Expenditure III. Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan Finance Subsidies & Share of IncomeExp IV. Belanja Tak Disangka/ Unpaedtable Exp JUMLAH BELANJA/TOTAL EXPENDITURE
26.423.807.408,51
25.014.023.357,00
264.810.384.586,72
208.511.048.051,00
754.470.785.139,64
718.801.558.387,00
20.000.000.000,00 1.679.426.717.543,85
204.673.430,00 1.488.344.098.128,00
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
301
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Actual Government Cost (Rupiah/Rupiahs) 2005
Tabel 9.1.8 Table
Sumber Penerimaan Source of Revenues (1)
Anggaran Budgeted
Realisasi Actual
(2)
(3)
A. Penerimaan Daerah/Local Receipt
305.906.598.726,85
305.906.598.725,85
1. Sisa lebih Perhitungan Tahun Lalu
305.906.598.726,85
305.906.598.727,85
2. Tranfer Dari Dana Cadangan
0,00
0,00
3. Penerimaan Pinjaman dn Obligasi
0,00
0,00
4. Hasil Penjualan Aset Daerah
0,00
0,00
138.480.949.321,50
415.669.114.526,00
1. Tranfer ke Dana Cadangan
75.729.682.464,50
0,00
2. Penyertaan Modal
24.351.225.055,00
24.351.225.055,00
3. Pembayaran Utang pokok yang jatuh tempo
38.400.041.802,00
38.400.041.803,00
0,00
352.917.847.668,00
5. Penerimaan Hutang Pihak Ketiga B. Pengeluran Daerah
4. Sisa Lebih Perhitungan Anggraran Tahun Berjalan Jumlah Pembiayaan
167.425.649.405,35 -109.762.515.798,15
Sumber: Biro Keuangan Pemerintahan Provinsi Banten Source : Financial Beurau of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
302
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.2.1 Table
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality 2005 (Ribuan/Thousand Rp.)
Pedesaan Rural
Perkotaan Urban
Perkebunan Estates
Kehutanan Forestry
Pertambangan Mining
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kab/Reg 1. Pandeglang
1.716.044
1.243.346
476.965
442.182
15.063.620
18.942.157
2. Lebak
2.241.978
1.222.532
1.614.346
348.881
15.012.254
20.439.991
3. Tangerang
8.169.093
110.455.663
-
-
29.618.026
148.242.782
4. Serang
2.626.231
17.399.572
61.460
82.937
19.577.413
39.747.613
5. Tangerang
-
100.703.404
-
-
14.062.468
114.765.872
6. Cilegon
-
29.034.108
-
-
8.834.832
37.868.940
Banten
14.753.346
260.058.625
2.152.771
874.000
102.168.613
380.007.355
2004
13.363.629
226.144.627
2.243.270
981.831
104.810.945
347.544.302
2003
9.994.890
191.656.045
2.203.174
1.279.249
78.563.153
283.696.511
2002
9.378.053
170.971.412
2.001.910
1.828.536
50.432.352
234.612.263
2001
7.850.828
143.735.737
1.641.525
689.194
38.446.186
192.363.470
Kota/Mun
Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I/ Source : Tax Official of West Java I
Banten Dalam Angka 2005
303
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2005 (Ribuan/Thousand Rp.)
Tabel 9.2.2 Table
KPP Office of Tax Service
PPH Pasal 25/29 OP
PPH Pasal 25/29 Badan
PPH Pasal 21
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
KPP Serpong
9.140.269
27.156.389
413.333.641
449.630.299
KPP Tangerang
5.027.506
52.480.901
388.880.721
446.389.128
KPP Serang
9.438.041
26.446.111
265.051.121
300.935.273
Banten
23.605.816
106.083.401
1.067.265.483
1.196.954.700
2004
24.569.430
218.053.250
1.942.266.420
2.184.889.100
2003
25.062.065
219.383.283
1.073.684.253
1.318.129.601
2002
21.361.470
58.709.700
852.579.410
832.650.580
2001
6.843.576
75.408.056
643.152.464
725.404.096
Sumber: Kanwil VIII DJP Jawa Bagian Barat I Source : Tax Official of West Java I
Banten Dalam Angka 2005
304
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.2.3 Table
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Government by Kind of Revenue 2005 (Rupiah/ Rupiahs)
Jenis Penerimaan Kind of Revenues
Target Target
Realisasi Actual
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Last Year Balance 2. Bagian Pendapatan Asli Daerah Actual Regional Balance
-
-
1.004.000.000.000,00
1.037.920.185.241,09
103,38
2.117.500.000,00
2.513.196.842,00
118,69
9.355.273.055,00
9.355.693.055,00
100,05
14.095.522.185,50
20.443.540.213,00
145,04
276.421.003.722,00
322.626.264.869,00
116,72
3.2. Bagi Hasil Bukan Pajak Non Taxes share
152.769.176,00
252.713.941,00
165,42
3.3. Dana Alokasi Umum General alocation Fund
198.018.000.000,00
198.018.000.000,00
100,00
7.841.000.000,00
7.209.624.501,15
91,95
Jumlah / Total
1.512.001.068.138,50
1.598.339.217.552,24
105,71
2004
1.255.360.782.813,00
1.359.456.412.453,26
108,29
2003
1.119.887.407.836,00
1.118.228.047.626,70
99,85
2002
1.001.051.762.383,00
1.036.723.123.110,00
103,56
2.1. Pajak Daerah Local Tax Receipt 2.2. Retribusi Daerah Retributions Receipt 2.3 Laba BUMD Regional Manufacture Interest 2.4. Lain-lain Pendapatan Other Receipt
-
3. Bagian Dana Perimbangan 3.1 Bagi Hasil Pajak Tax share
3.3. Dana Alokasi Khusus PrivateAlocation Fund 4. Bagian Lain-lain / Other
-
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Banten Source : Region Income Officialof Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
305
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.2.4 Table
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C dan Retribusi Lainnya) Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2004-2005 (Rupiah/Rupiahs)
Bulan Month
2004
2005
(1)
(2)
(3)
Kab/Reg 1. Pandeglang 2. Lebak
4.100.000
3.000.000
940.043.849
1.977.853.300
-
-
22.702.362.730
450.000.000
-
0
35.000.000
103.705.500
23.681.506.579
2.534.558.800
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah / Total
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province Catatan /Note :Tahun 2003 angka perbaikan/ Recorrected in 2003
Banten Dalam Angka 2005
306
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.1 Table
Laju Inflasi 44 Kota di Indonesia Inflation Rate at 44 Cities in Indonesia 2001 - 2005 (Persen/Percent)
2001 2)
2002
2003
2004
2005
(1) Lhokseumawe Banda Aceh Padang Sidempuan Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Pekanbaru Batam Jambi Palembang Bengkulu
(2) 11,67 16,60 9,84 8,66 13,55 15,50 9,86 14,65 12,64 10,11 15,15 10,58
(3) 10,99 10,14 10,14 11,58 9,41 9,49 10,22 11,66 9,14 12,62 12,25 10,11
(4) 4,53 3,50 4,07 3,94 2,51 4,46 5,55 6,65 4,27 3,79 5,03 4,14
(5) 7,36 6,97 8,99 6,64 7,31 6,64 6,98 8,92 4,22 7,25 7,95 4,67
(6) 17,57 41,11 18,47 22,39 19,67 22,91 20,47 17,10 14,79 16,50 19,92 25,22
Bandar Lampung
12,94
10,32
5,44
5,22
21,17
-
-
-
9,00
17,44
Kota/City
Pangkal Pinang *) Jakarta
11,52
9,08
5,78
5,87
16,06
Tasikmalaya
16,71
10,29
3,88
5,92
20,83
Serang/Cilegon
12,75
9,68
5,21
6,40
16,11
Bandung
11,91
11,97
5,69
7,56
19,56
Cirebon
12,93
10,53
3,35
3,27
16,82
Purwokerto
11,76
8,77
2,89
6,32
14,54
Surakarta
15,58
8,64
1,73
5,15
13,88
Semarang
13,98
13,56
6,07
5,98
16,46
Tegal
11,26
11,27
1,86
5,25
18,39
Yogyakarta
12,56
12,01
5,73
6,95
14,98
Jember
13,92
9,75
5,20
6,24
16,86
Kediri
15,91
8,87
1,13
6,38
16,84
Malang
12,45
9,74
3,23
6,28
15,74
Surabaya
14,13
9,15
4,79
6,06
14,12
Denpasar
11,52
12,49
4,56
5,97
11,31
Banten Dalam Angka 2005
307
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kota/City
2001 2)
(1)
(3)
2002
2003
(4)
(5)
2004
2005
(6)
(7)
Mataram
14,76
7,96
1,82
6,61
17,72
Kupang
12,34
9,77
5,45
8,28
15,16
Pontianak
10,60
8,61
5,48
6,06
14,43
Sampit
14,69
7,59
3,06
6,67
11,90
Palangka Raya
13,35
9,18
5,68
7,25
12,12
Banjarmasin
8,36
9,18
6,77
7,52
12,94
Balikpapan
10,82
11,38
5,92
7,60
17,28
Samarinda
10,21
10,26
7,99
5,65
16,64
Manado
13,30
15,22
0,69
4,69
18,73
Palu
18,73
13,36
5,84
7,01
16,33
Ujung Pandang
11,77
8,25
3,01
6,47
15,20
Kendari
12,56
10,35
2,41
7,72
21,45
-
8,64
18,56
Gorontalo*)
-
-
Ternate
13,71
6,40
6,27
4,82
16,67
Ambon
14,12
9,47
2,51
2,84
19,42
Jayapura
14,00
13,91
8,39
9,45
14.15
4)
10,03
5,06
6,36
17,11
Nasional
12,55
Sumber : BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Catatan: 1) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2000 terhadap Bulan Desember tahun 1999 (1996 = 100) Change of IHK December 2000 by December 1999 (1996=100) 2) Perubahan IHK bulan Desember Tahun 2001 terhadap Bulan Desember tahun 2000 (1996 = 100) Change of IHK December 2001 by December 2000 (1996=100) 3) Laju inflasi sampai dengan bulan Agustus 1999 Inflation rate to August 1999
Banten Dalam Angka 2005
308
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.2 Table
Indeks Harga Konsumen (1996 = 100) Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index (1996 =100) of Serang/Cilegon by Month 2005
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products
Perumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari/January
119,49
116,16
129,93
114,14
Pebruari/February
118,79
116,35
129,85
114,08
Maret/March
118,82
117,67
130,00
114,52
April/April
117,88
117,71
130,94
114,97
Mei/May
118,01
118,03
131,12
115,16
Juni/June
118,84
120,90
134,53
115,38
Juli/July
121,59
120,92
134,72
116,60
Agustus/August
122,33
121,53
134,71
117,16
September/September
122,68
122,09
135,10
118,15
Oktober/October
131,00
122,92
145,94
119,08
Nopember/November
133,56
125,38
146,22
119,37
Desember/December
133,58
125,90
145,75
120,07
2005
133,58
125,90
145,75
120,07
2004
114,91
115,47
127,70
113,94
2003
266,61
314,99
243,23
265,60
2002
273,63
290,39
219,50
246,58
2001
248,33
260,79
196,14
240,27
Keterangan /Notes: IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December
Banten Dalam Angka 2005
309
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan/ Continued Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General
(9)
Januari/January
111,67
125,49
110,68
119,78
Pebruari/February
111,77
125,49
110,73
119,58
Maret/March
113,22
129,18
135,04
122,75
April/April
113,32
129,25
135,86
122,79
Mei/May
113,46
129,47
135,90
122,96
Juni/June
113,95
129,40
136,06
124,58
Juli/July
114,01
129,28
136,02
125,61
Agustus/August
114,03
134,06
136,09
126,22
September/September
114,69
134,06
136,55
126,67
Oktober/October
115,53
135,49
166,90
135,38
Nopember/November
114,69
135,84
166,90
136,74
Desember/December
114,74
135,77
166,85
136,79
2005
114,74
135,77
166,85
136,79
2004
111,25
125,22
110,31
117,81
2003
253,12
235,19
202,90
261,68
2002
242,33
215,85
202,19
248,71
2001
227,61
203,45
182,71
226,77
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan/Notes: IHK Tahun/ PriceIndex in Year=IHK Desember /Price Index in December
Banten Dalam Angka 2005
310
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.3 Table
Inflasi Kota Serang/Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Serang/Cilegon by Month 2005 (Persen/Percent)
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Januari/January
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
3,99
0,60
0,96
0,18
-0,59
0,16
-0,06
-0,05
0,03
1,13
0,12
0,39
-0,79
0,03
0,72
0,39
Mei/May
0,11
0,27
0,14
0,17
Juni/June
1,51
1,20
-0,50
-0,42
Juli/July
2,31
0,02
0,14
1,06
Agustus/August
0,61
0,50
-0,01
0,48
September/September
0,29
0,46
0,29
0,84
Oktober/October
6,78
0,68
8,02
0,79
Nopember/November
1,95
2,00
0,19
0,24
Desember/December
0,01
0,41
-0,32
0,59
2005
16,25
9,03
13,25
5,38
2004
8,02
6,14
5,86
4,51
2003
-2,57
8,47
10,81
7,71
2002
10,19
11,35
11,91
2,63
2001
14,61
17,01
11,30
7,28
Pebruari/February Maret/March April/April
Banten Dalam Angka 2005
311
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General (9)
Januari/January
0,38
0,22
0,34
1,67
Pebruari/February
0,09
0,00
0,05
-0,17
Maret/March
1,30
2,94
21,95
2,65
April/April
0,09
0,05
0,61
0,03
Mei/May
0,12
0,17
0,03
0,14
Juni/June
0,48
-0,20
0,01
0,64
Juli/July
0,05
-0,09
-0,03
0,83
Agustus/August
0,02
3,70
0,05
0,49
September/September
0,58
0,00
0,34
0,36
Oktober/October
0,73
1,07
22,23
6,88
Nopember/November
-0,73
0,26
0,00
1,00
Desember/December
0,04
-0,05
-0,03
0,04
2005
3,14
8,43
51,26
16,11
2004
4,80
3,04
6,73
6,40
2003
4,45
8,95
0,35
5,21
2002
6,47
6,10
10,66
9,68
2001
8,88
8,51
12,20
12,75
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Note: Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December
Banten Dalam Angka 2005
312
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.3.4 Table
Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten 2005 (Rupiah/kg)
Bulan Month
Gabah di Tingkat Petani / Unhulled Paddy
Gabah di Penggilingan / Unhulled Paddy
(1)
(2)
(4)
Januari/January
1404
1451
Pebruari/February
1352
1395
Maret/March
1311
1338
April/April
1240
1275
Mei/May
1236
1291
Juni/June
1232
1271
Juli/July
1276
1297
Agustus/August
1369
1394
September/September
1405
1427
Oktober/October
1485
1515
Nopember/November
1533
1565
Desember/December
1550
1578
1366
1400
Rata –rata/ Average Sumber: BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Catatan /Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas C4/ The prices is average of unhulled paddy and hulled rice price in farmer with C4 quality Banten Dalam Angka 2005
313
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.1 Table
Bulan Month
Nilai Premi Yang Diterima dan Nilai Klaim Yang Dibayar Oleh PT. Taspen Menurut Bulan di Banten Value of Received Premium and Value of Paid Claim by PT. Taspen by Month in Banten 2005 Nilai Premi yang Diterima Value of Premium PNS Civil Servants
(1)
(2)
BUMN State-Owned Corporation/ (3)
Nilai Klaim Yang Dibayarkan Value of Paid Claim (Rp) (4)
Januari/January
6.889.209.410
5.527.450
3.412.323.772
Pebruari/February
6.999.220.020
5.520.809
2.851.499.474
Maret/March
7.223.571.172
5.522.996
3.527.385.214
April/April
7.069.411.588
5.477.467
3.376.885.212
Mei/May
7.111.786.324
5.461.738
3.990.446.238
Juni/June
7.146.743.660
5.675.986
3.616.399.132
Juli/July
7.265.098.567
20.083.245
3.903.946.107
Agustus/August
7.310.627.393
19.873.390
3.640.765.896
September/September
7.003.882.245
19.889.145
4.136.651.593
Oktober/October
6.842.996.278
19.874.755
3.985.181.041
Nopember/November
6.887.695.257
19.827.145
2.656.927.266
Desember/December
6.847.485.476
20.043.197
3.342.143.426
Jumlah/Total
84.597.727.390
152.777.323
42.440.554.371
Sumber: PT. Taspen (Persero) Source : Taspen, PT
Banten Dalam Angka 2005
314
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.2 Table
Posisi Dana Simpanan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Valuta dan Jenis Simpanan Berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Banten Comme r c i alBank’ sOut s t andi ngFundsi nRupi ahandFor e i gn Exchange by Regions,Type of Currency and Type of Deposits Based onBanks ’ Of f i c eFundsLoc at i oni nBant e n 2005 (Juta Rupiah/Millions Rp)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang A. Rupiah /
- nominal
247.445
237.843
235.924
232.130
257.187
278.591
Rupiah
- rekening
124.725
125.401
125.202
122.890
126.604
124.151
- nominal
48.944
44.000
43.692
44.550
62.771
71.487
Demand deposit - rekening
2.032
2.053
2.067
2.053
1.938
1.754
38.294
35.453
33.994
32.121
37.340
48.299
528
534
526
514
511
498
- nominal
160.207
158.390
158.238
155.459
157.076
158.805
- rekening
122.165
122.814
122.609
120.323
124.155
121.899
- nominal
1.667
2.240
5.516
5.986
7.531
21.113
- rekening
46
48
51
52
53
51
- nominal
1.555
2.127
5.400
5.869
4.566
6.434
Demand deposit - rekening
44
46
49
50
50
49
112
113
116
117
2.965
14.679
- bilyet
2
2
2
2
3
2
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal - bilyet
- nominal
315
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
281.003
275.036
266.558
242.546
271.184
345.105
- rekening
124.158
124.277
125.128
125.551
128.119
133.773
- nominal
67.630
54.721
44.840
35.279
49.653
81.784
- rekening
1.638
1.408
1.415
1.504
1.537
1.569
- nominal
51.346
60.588
65.162
54.219
59.542
70.038
509
498
503
545
683
618
- nominal
162.027
159.727
156.556
153.048
161.989
193.283
- rekening
122.011
122.371
123.210
123.502
125.899
131.586
- nominal
3.087
16.496
23.363
10.312
17.139
18.226
- rekening
52
56
57
55
60
63
- nominal
3.037
3.020
3.245
2.792
2.597
2.463
- rekening
51
52
53
51
52
53
- nominal
50
13.476
20.118
7.520
14.542
15.763
- bilyet
1
4
4
4
8
10
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
September
November Desember November December
1. Pandeglang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- bilyet
316
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
355.328
355.925
350.794
349.172
363.251
398.535
- rekening
118.595
105.290
106.232
96.357
108.504
111.004
- nominal
79.999
87.835
85.129
63.324
59.388
80.691
- rekening
15.425
3.107
3.114
3.122
3.156
3.117
- nominal
57.368
57.201
57.127
79.339
96.294
95.088
1.149
1.147
1.142
1.183
1.229
1.206
- nominal
217.971
210.889
208.538
206.509
207.569
222.756
- rekening
102.021
101.036
101.976
92.052
104.119
106.681
- nominal
2.782
3.031
2.825
2.931
2.834
2.894
- rekening
20
20
21
20
26
24
- nominal
1.829
2.068
1.839
1.946
1.855
1.888
- rekening
12
12
13
12
18
16
- nominal
953
963
986
985
979
1.006
- bilyet
8
8
8
8
8
8
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
2. Lebak A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- bilyet
317
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November
Desember
November
December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
- nominal
391.638
377.762
368.181
399.367
411.494
437.447
- rekening
112.173
112.849
100.420
101.147
101.929
102.747
- nominal
74.766
51.317
54.142
80.086
92.242
104.407
- rekening
3.124
3.136
1.022
1.107
1.107
1.126
- nominal
95.495
110.037
110.609
112.979
98.595
97.778
1.201
1.190
1.184
1.195
1.181
1.184
- nominal
221.377
216.408
203.430
206.302
220.657
235.262
- rekening
107.848
108.523
98.214
98.845
99.641
100.437
- nominal
2.947
3.193
3.283
3.270
3.298
3.489
- rekening
24
26
27
26
28
29
- nominal
1.934
2.105
2.195
2.200
2.235
2.445
- rekening
16
17
18
17
19
20
- nominal
1.013
1.088
1.088
1.070
1.063
1.044
- bilyet
8
9
9
9
9
9
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
2. Lebak A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- bilyet
318
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3. Tangerang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
9.918.698
9.903.399
9.753.287
- rekening
987.955
990.730
993.507
1.002.568
1.011.107
787.052
- nominal
4.704.519
4.731.545
4.748.395
4.766.649
4.756.025
4.937.822
- rekening
10.184
10.266
10.485
9.962
10.160
10.066
- nominal
2.437.293
2.424.765
2.259.762
2.340.755
2.479.402
2.494.308
22.794
22.153
22.007
21.929
22.002
20.255
- nominal
2.776.886
2.747.089
2.745.130
2.807.679
2.787.012
2.487.261
- rekening
954.977
958.311
961.015
970.677
978.945
756.730
- nominal
929.828
919.243
943.014
813.196
87.136
842.811
- rekening
4.986
4.885
4.672
4.640
4.634
4.563
- nominal
447.924
439.645
443.481
381.801
41.763
435.353
- rekening
4.182
4.122
3.923
3.915
3.909
3.894
- nominal
481.266
479.457
499.415
431.276
45.255
407.458
- bilyet
798
758
743
719
719
669
- nominal
638
141
118
119
118
0
- rekening
6
5
6
6
6
0
- bilyet
9.915.083 10.022.439
319
9.919.391
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
03. Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
9.883.857
- rekening
781.076
790.506
797.975
805.030
806.387
663.599
- nominal
4.853.055
4.880.240
4.827.961
4.906.137
4.874.304
807.528
- rekening
9.894
9.969
9.517
9.583
9.432
7.840
- nominal
2.541.624
2.591.747
3.250.017
3.616.389
4.394.261
2.568.611
20.428
20.462
21.272
21.688
22.139
18.102
- nominal
2.489.178
2.495.367
2.439.101
2.466.524
2.398.173
1.969.122
- rekening
750.754
760.075
767.186
773.759
774.816
637.657
- nominal
797.602
1.037.759
1.073.704
963.012
923.471
1.671.102
- rekening
4.633
4.717
4.746
4.828
4.840
4.302
- nominal
419.842
501.544
465.513
486.626
445.867
566.096
- rekening
3.950
4.018
4.009
4.059
4.060
3.587
- nominal
377.760
536.215
608.191
476.386
477.604
1.105.006
683
696
737
769
780
715
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
9.967.354 10.517.079 10.989.050 11.666.738
320
5.345.261
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
04. Serang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
1.621.144
1.749.814
1.786.465
1.776.284
1.792.561
1.847.368
- rekening
259.697
261.428
270.171
272.032
273.462
275.011
- nominal
733.076
874.662
880.779
863.359
886.138
940.496
- rekening
5.172
5.193
5.250
5.329
5.135
4.763
- nominal
268.677
278.648
303.108
306.684
314.839
308.615
3.191
3.151
3.191
3.204
3.171
3.174
- nominal
619.391
595.504
602.578
606.241
601.584
598.257
- rekening
251.334
253.084
261.730
263.499
265.156
267.084
- nominal
39.968
38.795
34.205
46.902
38.172
35.317
- rekening
336
319
432
425
427
441
- nominal
27.742
26.966
21.900
34.707
24.146
20.169
- rekening
248
243
353
348
348
358
- nominal
12.226
11.829
12.305
12.195
14.026
15.148
88
76
79
77
79
83
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
321
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September
Oktober October
November
Desember December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
September
November
04. Serang A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
1.831.355
1.845.038
1.866.789
1.803.330
1.852.211
1.749.109
- rekening
277.352
278.275
280.078
281.481
283.185
277.182
- nominal
903.520
883.980
927.192
825.822
882.463
736.090
- rekening
4.867
4.633
4.701
4.615
4.592
4.135
- nominal
313.717
350.871
344.097
366.484
361.762
394.141
3.208
3.198
3.256
3.265
3.290
3.363
- nominal
614.118
610.187
595.500
611.024
607.986
618.878
- rekening
269.277
270.444
272.121
273.601
275.303
269.684
- nominal
42.240
52.080
49.077
60.258
51.477
77.400
- rekening
447
456
469
484
485
491
- nominal
26.554
36.565
32.804
43.420
35.647
33.469
- rekening
362
372
377
390
395
402
- nominal
15.686
15.515
16.273
16.838
15.830
43.931
85
84
92
94
90
89
- nominal
0
0
0
0
0
0
- rekening
0
0
0
0
0
0
- bilyet
- bilyet
322
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
6.941.603
6.914.229
7.016.431
7.276.746
7.307.485
7.719.353
- rekening
590.953
594.763
588.209
591.285
596.314
848.072
- nominal
1.188.831
1.186.228
1.315.782
1.371.953
1.376.237
1.323.903
- rekening
13.671
13.579
13.661
14.054
14.213
14.483
- nominal
2.815.066
2.772.374
2.673.768
2.853.673
2.886.768
3.007.454
21.744
21.851
21.848
22.104
22.180
24.141
- nominal
2.937.706
2.955.627
3.026.881
3.051.120
3.044.480
3.387.996
- rekening
555.538
559.333
552.700
555.127
559.921
809.448
- nominal
382.962
386.456
360.679
381.787
389.238
400.039
- rekening
4.230
4.236
4.180
4.161
4.214
4.257
- nominal
227.067
242.696
225.255
245.091
243.001
246.915
- rekening
3.028
3.048
3.019
3.014
3.042
3.044
- nominal
155.895
143.760
135.424
136.696
146.237
153.002
1.202
1.188
1.161
1.147
1.172
1.208
- nominal
0
0
0
0
0
122
- rekening
0
0
0
0
0
5
- bilyet
- bilyet
323
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
7.733.747
7.913.553
7.950.066
8.072.346
- rekening
853.543
861.948
867.827
871.476
866.518
1.045.873
- nominal
1.324.481
1.468.842
1.411.616
1.296.847
1.327.270
5.555.869
- rekening
14.830
14.933
14.950
14.987
14.837
16.430
- nominal
3.000.294
3.050.241
3.237.874
3.469.602
3.539.744
4.262.337
24.237
24.345
24.626
25.106
25.555
31.872
- nominal
3.409.172
3.394.470
3.300.576
3.305.897
3.272.857
3.867.736
- rekening
814.476
822.670
828.251
831.383
826.126
997.571
- nominal
451.882
484.726
518.858
676.722
860.294
824.784
- rekening
4.227
4.258
4.339
4.415
4.430
5.227
- nominal
283.795
301.837
338.886
350.172
653.646
409.450
- rekening
3.021
3.054
3.115
3.144
3.147
3.704
- nominal
167.964
182.764
179.842
326.422
206.521
415.208
1.202
1.200
1.220
1.267
1.279
1.519
- nominal
123
125
130
128
127
126
- rekening
4
4
4
4
4
4
- bilyet
- bilyet
8.139.871 13.685.942
324
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
1.870.237
1.910.394
1.833.970
1.703.613
1.671.891
1.744.714
- rekening
264.769
264.358
265.848
272.673
274.619
276.230
- nominal
371.077
396.900
326.011
302.589
334.806
334.834
- rekening
5.561
5.187
5.250
5.358
5.324
5.359
- nominal
778.523
793.218
795.559
655.644
594.868
628.183
5352
5.319
5.279
5.185
5.128
5.120
- nominal
720.637
720.276
712.400
745.380
742.217
781.697
- rekening
253.856
253.852
255.319
262.130
264.167
265.751
- nominal
185.051
195.693
210.540
224.665
239.191
191.446
- rekening
921
909
915
916
910
897
- nominal
84.032
76.755
86.388
93.368
87.055
86.547
- rekening
767
763
767
769
758
749
- nominal
101.005
118.923
124.136
131.281
152.119
104.875
151
143
145
144
149
144
- nominal
14
15
16
16
17
24
- rekening
3
3
3
3
3
4
- bilyet
- bilyet
325
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
1.519.014
1.546.727
1.535.549
1.598.358
1.631.130
1.773.620
- rekening
272.037
270.052
273.109
273.837
274.644
271.261
- nominal
307.914
360.390
334.175
354.032
377.654
389.697
- rekening
5.408
5.500
5.323
5.367
5.347
5.344
- nominal
426.633
432.599
479.649
505.648
525.359
629.703
5.144
5.116
5.204
5.262
5.282
5.394
- nominal
784.467
753.738
721.725
738.678
728.117
754.220
- rekening
261.485
259.436
262.582
263.208
264.015
260.523
- nominal
172.404
166.044
132.920
287.491
180.680
245.796
- rekening
899
890
894
888
893
917
- nominal
88.750
82.662
89.921
93.222
86.414
87.743
- rekening
759
750
758
739
743
756
- nominal
83.599
83.312
42.901
194.131
94.133
157.932
135
135
129
141
142
153
- nominal
55
70
98
138
133
121
- rekening
5
5
7
8
8
8
- bilyet
- bilyet
326
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
JUMLAH/Total A. Rupiah / Rupiah
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha
a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2005
- nominal
20.954.455 21.071.604 20.976.871 21.253.028 21.414.814 21.907.952
- rekening
2.346.694
2.341.970
2.349.169
2.357.805
2.390.610
2.421.520
- nominal
7.126.446
7.321.170
7.399.788
7.412.424
7.475.365
7.689.233
- rekening
52.045
39.385
39.827
39.878
39.926
39.542
- nominal
6.395.221
6.361.659
6.123.318
6.268.216
6.409.511
6.581.947
54.758
54.155
53.993
54.119
54.221
54.394
- nominal
7.432.798
7.387.775
7.453.765
7.572.388
7.539.938
7.636.772
- rekening
2.239.891
2.248.430
2.255.349
2.263.808
2.296.463
2.327.593
- nominal
1.542.258
1.545.458
1.556.779
1.475.467
764.102
1.493.620
- rekening
10.539
10.417
10.271
10.214
10.264
10.233
- nominal
790.149
790.257
784.263
762.782
402.386
797.306
- rekening
8.281
8.234
8.124
8.108
8.125
8.110
- nominal
751.457
755.045
772.382
712.550
361.581
696.168
2.249
2.175
2.138
2.097
2.130
2.114
- nominal
652
156
134
135
135
146
- rekening
9
8
9
9
9
9
- bilyet
- bilyet
327
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
JUMLAH/Total A. Rupiah / Rupiah a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits B. Valuta Asing Foreign Excha a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
21.640.614 21.925.470 22.504.222 23.104.997 23.972.628 23.336.484
- rekening
2.420.339
2.437.907
2.444.537
2.458.522
2.460.782
2.494.435
- nominal
7.531.366
7.699.490
7.599.926
7.498.203
7.603.586
7.675.375
- rekening
39.761
39.579
36.928
37.163
36.852
36.444
- nominal
6.429.109
6.596.083
7.487.408
8.125.321
8.979.263
8.022.608
54.727
54.809
56.045
57.061
58.130
60.533
- nominal
7.680.339
7.629.897
7.416.888
7.481.473
7.389.779
7.638.501
- rekening
2.325.851
2.343.519
2.351.564
2.364.298
2.365.800
2.397.458
- nominal
1.470.162
1.760.298
1.801.205
2.001.065
2.036.359
2.840.797
- rekening
10.282
10.403
10.532
10.696
10.736
11.029
- nominal
823.912
927.733
932.564
978.432
1.226.406
1.101.666
- rekening
8.159
8.263
8.330
8.400
8.416
8.522
- nominal
646.072
832.370
868.413
1.022.367
809.693
1.738.884
2.114
2.128
2.191
2.284
2.308
2.495
- nominal
178
195
228
266
260
247
- rekening
9
9
11
12
12
12
- bilyet
- bilyet
Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Banten Dalam Angka 2005
328
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.3 Table
Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Valuta, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten Comme r c i al sBank’ sOut s t andi ngCr e dits in Rupiah and Foreign Exchange by RegionsType of Currency, Type of Credits and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2005 (Juta Rp/Millions of Rp)
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
577.793
586.459
593.821
603.894
620.694
629.141
575.596
584.221
591.109
600.775
617.996
627.065
2.197
2.238
2.712
3.119
2.698
2.076
577.793
589.459
593.821
603.894
620.694
629.141
228.261
231.258
235.188
240.784
246.226
253.300
01. Pandeglang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment
48.158
48.908
49.146
48.779
53.483
54.212
3. Konsumsi/Consumer
301.374
306.293
309.487
314.331
320.985
321.629
577.793
586.459
593.821
603.894
620.694
629.141
120.135
119.753
118.475
119.606
124.738
125.328
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining
9
9
9
8
8
8
3. Perindustrian/Industry
4.096
4.512
5.288
5.623
5.276
4.891
23
23
21
20
18
28
1.792
2.626
2.899
2.782
5.226
7.956
96.430
98.017
102.728
107.617
109.213
111.224
6.120
6.086
5.998
5.819
5.746
5.689
10.008
11.192
11.100
10.313
11.557
13.995
1.038
1.219
1.087
1.046
1.198
1.664
338.142
343.022
346.216
351.060
357.714
358.358
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
329
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November Desember November December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
639.780
645.923
655.880
666.343
671.754
665.846
637.272
943.512
654.126
664.712
670.596
663.978
2.508
2.411
1.754
1.631
1.158
1.868
639.780
645.923
655.880
666.343
671.754
665.846
01. Pandeglang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
259.118
251.166
257.607
269.020
276.841
270.536
2. Investasi/Investment
54.201
54.290
54.819
54.365
55.029
55.300
3. Konsumsi/Consumer
326.461
340.467
343.454
342.958
339.884
340.010
639.780
645.923
655.880
666.343
671.754
665.846
1. Pertanian/Agriculture
124.902
123.718
124.120
124.243
125.015
124.596
2. Pertambangan/Mining
7
7
6
6
6
3. Perindustrian/Industry
5.421
5.120
4.585
4.851
4.367
5.017
21
20
19
229
423
27
10.071
5.331
6.628
10.654
13.534
6.588
114.565
113.899
119.497
125.258
124.571
128.930
5.613
5.529
5.441
5.425
7.518
7.518
13.412
12.886
12.937
12.769
12.206
12.145
2.578
2.217
2.464
3.221
7.501
4.295
363.190
377.196
380.183
379.687
376.613
376.730
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
330
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
490.601
499.778
511.614
527.554
534.836
547.162
490.601
499.778
511.614
527.554
534.836
547.162
490.601
499.778
511.614
527.554
534.836
547.162 181.761
02. Lebak A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
152.479
157.267
161.956
172.607
169.997
2. Investasi/Investment
42.516
13.307
44.895
45.275
44.749
41.754
3. Konsumsi/Consumer
295.606
299.204
304.763
309.672
320.090
323.647
490.601
499.778
511.614
527.554
534.836
547.162
1. Pertanian/Agriculture
73.923
74.168
74.734
74.706
73.862
73.864
2. Pertambangan/Mining
292
352
376
459
475
498
3. Perindustrian/Industry
2.022
2.077
2.447
3.491
4.046
3.987
11
12
12
12
12
21
4.865
5.532
6.460
8.851
4.800
12.548
103.217
107.409
109.856
114.464
114.476
115.641
1.516
1.489
3.003
3.958
3.922
3.861
4.680
4.878
5.610
6.665
6.484
6.337
3.558
3.746
3.449
4.375
5.765
5.677
296.517
300.115
305.667
310.576
320.994
324.728
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
331
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November Desember November December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
556.377
564.145
558.684
563.402
559.758
550.356
556.377
564.145
558.684
563.402
559.758
550.356
556.377
564.145
558.684
563.402
559.758
550.356
02. Lebak A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
191.594
195.308
185.039
195.682
192.532
181.977
2. Investasi/Investment
41.185
40.141
41.270
42.091
41.618
42.391
3. Konsumsi/Consumer
323.598
328.696
332.375
325.629
325.608
325.988
556.377
564.145
558.684
563.402
559.758
550.356
1. Pertanian/Agriculture
74.580
74.852
78.335
78.497
78.731
78.479
2. Pertambangan/Mining
528
548
557
563
561
580
3. Perindustrian/Industry
4.387
5.110
5.658
6.795
5.498
4.811
15
15
15
15
68
15
11.663
22.528
22.435
19.616
20.602
10.519
124.072
114.742
102.973
112.835
107.905
110.254
4.289
4.239
4.151
3.977
3.881
3.837
6.142
5.864
6.159
6.329
7.658
7.710
6.022
6.470
4.945
8.065
8.165
7.516
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
332
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
17.389.135 17.782.696 18.555.241 19.172.522 19.370.717 20.093.862 11.580.671 11.783.525 12.320.342 12.676.187 12.969.709 13.562.833 5.808.464
5.999.171
6.234.899
6.496.335
6.401.008
6.531.029
17.389.135 17.782.696 18.555.241 19.172.522 19.370.717 20.093.862
1. Modal Kerja/Work Capital
8.556.498
8.921.402
9.427.055
9.694.490
9.811.526 10.139.224
2. Investasi/Investment
4.586.301
4.511.120
4.573.741
4.717.593
4.619.569
4.866.945
3. Konsumsi/Consumer
4.246.336
4.350.174
4.554.445
4.760.439
4.939.622
5.087.693
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
17.389.135 17.782.696 18.555.241 19.172.522 19.370.717 20.093.862
1. Pertanian/Agriculture
226.873
235.107
245.426
245.058
248.656
2. Pertambangan/Mining
8.146
1.984
8.601
80.095
10.086
9.923
3. Perindustrian/Industry
8.010.647
8.072.008
8.454.022
8.689.164
8.682.354
8.900.063
869.225
878.495
857.369
865.348
859.551
846.700
659.020
684.801
731.166
768.996
806.765
1.405.965
1.701.742
1.744.802
1.762.809
1.851.714
1.940.288
2.263.537
154.590
171.163
184.785
178.824
190.061
174.860
1.232.352
1.348.920
1.477.665
1.445.593
1.405.512
867.748
243.914
2.524.022
247.539
255.774
256.311
292.445
4.282.626
4.387.014
4.585.859
4.791.956
4.971.133
5.119.186
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
333
213.435
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
20.111.803 20.911.064 20.950.475 20.095.833 19.735.585 21.043.240 13.839.363 14.356.182 14.623.685 14.231.955 13.971.003 15.396.808 6.272.440
6.554.882
6.326.790
5.863.878 5.764.582
5.646.432
20.111.803 20.911.064 20.950.475 20.095.833 19.735.585 21.043.240
1. Modal Kerja/Work Capital
9.970.106 10.484.662 10.370.112
9.813.474 10.020.317 10.624.356
2. Investasi/Investment
4.826.201
4.947.921
4.875.759
4.702.161 1.363.839
4.545.173
3. Konsumsi/Consumer
5.315.496
5.478.481
5.704.604
5.580.198 5.351.429
5.875.711
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
20.111.803 20.911.064 20.950.475 200.950.475 19.735.585 21.043.240 211.966
209.150
204.991
2. Pertambangan/Mining
10.530
10.885
8.307
3. Perindustrian/Industry
8.746.866
9.046.386
8.945.557
850.467
895.586
809.013
1.424.620
1.414.258
2.268.522
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
126.673
125.960
8.037
7.993
10.476
8.583.182 8.421.111
8.580.378
833.822
53.517
826.731
767.299
1.446.320
1.448.045 1.429.324
1.333.971
2.627.225
2.618.889
2.155.564 2.259.100
2.371.024
159.778
167.043
175.716
165.631
164.065
184.714
801.719
735.705
706.891
873.184
834.011
1.541.420
290.133
293.984
297.919
291.615
286.091
295.338
5.347.202
5.510.842
5.736.872
5.610.080 5.381.199
5.905.103
334
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
04. Serang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
4.245.125
4.344.323
4.516.388
4.562.791
4.700.605
4.778.548
1. Rupiah/Rupiahs
2.040.452
2.101.344
2.220.363
2.261.331
2.338.398
2.414.641
2. Valas/Foreign Exchange
2.204.673
2.242.979
2.296.025
2.301.460
2.362.207
2.363.907
4.245.125
4.344.323
4.516.388
4.562.791
4.700.605
4.778.548
1. Modal Kerja/Work Capital
2.051.731
2.113.944
2.223.051
2.208.600
2.303.478
2.350.534
2. Investasi/Investment
1.277.684
1.285.366
1.303.814
1.325.937
1.320.459
1.320.508
3. Konsumsi/Consumer
915.710
945.013
989.523
1.028.254
1.076.668
1.107.506
4.245.125
4.344.323
4.516.388
4.562.791
4.700.605
4.778.548
1. Pertanian/Agriculture
321.018
321.349
316.133
298.606
223.159
230.184
2. Pertambangan/Mining
15.427
15.359
14.596
14.751
15.002
14.819
3. Perindustrian/Industry
2.525.154
2.580.040
2.700.991
2.728.964
2.882.398
2.899.510
248
231
231
314
181
55.391
60.866
62.230
58.900
54.987
57.044
272.929
282.543
297.361
297.745
310.273
326.732
42.671
42.149
32.538
31.711
30.787
31.246
80.936
80.018
85.522
85.561
88.463
92.343
14.413
15.262
15.788
16.594
17.081
17.512
917.186
946.489
990.998
1.029.728
1.078.141
1.108.977
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
335
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
04. Serang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
4.949.416
5.088.477
5.054.787
5.038.705
4.970.889
4.645.321
1. Rupiah/Rupiahs
2.491.160
2.573.484
2.619.712
2.552.824
2.514.573
2.578.943
2. Valas/Foreign Exchange
2.458.256
2.514.993
2.435.075
2.485.881
2.456.316
2.066.378
4.949.416
5.088.477
5.054.787
8.038.705
4.970.889
4.645.321
1. Modal Kerja/Work Capital
2.481.796
2.495.536
2.511.864
2.505.734
2.478.626
2.325.638
2. Investasi/Investment
1.323.036
1.402.998
1.342.958
1.320.247
1.306.258
1.109.405
3. Konsumsi/Consumer
1.144.584
1.189.943
1.199.965
1.212.724
1.186.005
1.210.278
4.848.416
5.088.477
5.054.787
5.038.705
4.970.889
4.645.321
1. Pertanian/Agriculture
232.902
236.185
249.220
249.898
237.102
228.424
2. Pertambangan/Mining
15.229
14.838
15.303
4.282
4.122
4.233
3. Perindustrian/Industry
3.027.054
3.103.527
3.028.224
3.008.713
2.985.049
2.632.257
164
1.736
1.716
1.686
2.181
2.485
58.485
63.832
70.171
70.471
69.247
71.437
329.502
333.888
344.128
339.612
333.642
340.124
30.244
31.158
28.879
29.787
28.836
30.180
92.398
95.105
98.510
102.122
103.196
109.001
17.382
16.794
17.204
17.943
20.042
15.553
1.146.056
1.191.414
1.201.432
1.214.191
1.187.475
1.211.627
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
336
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
2.982.010
2.749.663
2.894.824
2.966.862
2.860.584
2.981.771
2.143.749
1.897.169
2.000.570
2.060.454
2.109.083
2.204.211
838.261
852.494
894.254
906.408
751.501
777.560
2.982.010
2.749.663
2.894.824
2.966.862
2.860.584
2.981.771 1.267.684
1.354.741
1.280.973
1.349.713
1.381.056
1.237.124
2. Investasi/Investment
551.605
375.936
397.641
398.193
397.915
422.239
3. Konsumsi/Consumer
1.075.664
1.092.754
1.147.470
1.187.613
1.225.545
1.291.848
2.982.010
2.749.663
2.894.824
2.966.862
2.860.584
2.981.771
1. Pertanian/Agriculture
263.834
70.566
68.460
69.069
77.763
73.240
2. Pertambangan/Mining
41
290
334
320
216
231
3. Perindustrian/Industry
1.220.967
1.219.576
1.288.659
1.318.883
1.218.317
1.252.657
62.180
62.157
62.178
62.462
1.436
1.387
64.234
38.173
41.407
39.307
38.255
40.312
183.434
156.442
164.360
173.305
181.441
195.411
34.495
35.613
39.223
31.679
31.472
42.320
23.941
27.183
32.013
32.425
28.758
32.012
35.922
29.611
31.222
32.301
37.883
32.855
1.092.962
1.110.052
1.166.968
1.207.111
1.245.043
1.311.346
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
337
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency 1. Rupiah/Rupiahs 2. Valas/Foreign Exchange B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
3.192.840
3.198.202
3.341.592
3.489.967
3.300.092
2.660.135
2.244.996
2.408.227
2.448.823
2.691.614
2.662.315
2.279.456
947.844
789.975
892.769
798.353
637.777
380.679
3.192.840
3.198.202
3.341.592
3.489.967
3.300.092
2.660.135 1.137.015
1.441.703
1.279.191
1.392.256
1.456.860
1.301.851
2. Investasi/Investment
417.072
427.226
415.516
419.680
410.523
310.504
3. Konsumsi/Consumer
1.334.065
1.491.785
1.533.820
1.613.427
1.587.718
1.212.616
3.192.840
3.198.202
3.341.592
3.489.967
3.300.092
2.660.135
1. Pertanian/Agriculture
71.017
77.104
83.989
124.242
131.073
119.502
2. Pertambangan/Mining
80
170
244
226
99
198
3. Perindustrian/Industry
1.409.168
1.249.246
1.349.392
1.342.953
1.163.671
908.478
1.341
1.301
1.267
1.694
1.677
4.990
40.989
37.389
27.844
26.735
27.800
26.524
191.364
210.811
214.458
268.798
271.651
265.710
58.188
41.690
41.733
27.588
31.822
36.996
35.213
37.661
38.815
41.635
40.884
43.430
31.917
31.547
30.567
21.032
22.061
22.228
1.353.563
1.511.283
1.553.283
1.635.064
1.609.354
1.232.079
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
338
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
3.079.670
3.166.193
3.160.480
3.217.159
3.041.510
3.373.073
1. Rupiah/Rupiahs
1.906.081
1.936.332
1.879.015
1.937.841
1.875.099
1.941.837
2. Valas/Foreign Exchange
1.173.589
1.229.861
1.281.465
1.279.318
1.166.411
1.431.236
3.079.670
3.166.193
3.160.480
3.217.159
3.041.510
3.373.073
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
888.753
968.939
944.943
1.020.196
863.066
877.493
2. Investasi/Investment
1.877.114
1.880.502
1.884.904
1.852.606
1.822.409
1.900.155
3. Konsumsi/Consumer
313.803
316.752
330.633
344.357
356.035
595.425
3.079.670
3.166.193
3.160.480
3.217.159
3.041.510
3.373.073
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
13.414
14.028
15.241
18.781
15.055
1.401
2. Pertambangan/Mining
121.940
121.917
115.557
115.741
115.476
107.156
3. Perindustrian/Industry
2.295.489
2.375.422
2.351.756
2.356.895
2.215.962
2.303.432
7
7
7
7
7
7
60.295
61.332
64.698
49.072
50.131
72.059
124.993
130.854
135.919
187.103
146.426
147.831
62.162
59.978
59.211
59.568
59.686
59.995
78.622
78.800
80.743
72.761
69.836
73.641
7.800
5.958
5.570
11.725
11.751
12.126
314.948
317.897
331.778
345.502
357.180
595.425
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
339
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
3.227.730
3.362.828
3.346.291
3.425.009
3.501.175
4.139.478
1. Rupiah/Rupiahs
2.059.305
2.079.030
2.108.201
2.163.298
2.234.690
2.294.293
2. Valas/Foreign Exchange
1.168.425
1.283.798
1.238.090
1.261.711
1.266.485
1.845.185
3.227.730
3.362.828
3.346.291
3.425.009
3.501.175
4.139.478
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
940.185
969.645
975.543
1.418.118
1.113.273
1.720.977
2. Investasi/Investment
1.909.458
1.980.012
1.967.494
1.599.512
1.983.434
2.012.169
3. Konsumsi/Consumer
378.087
413.171
403.254
407.379
404.468
406.332
3.227.730
3.362.828
3.346.291
3.425.009
3.501.175
4.139.478
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture
1.284
1.169
1.138
1.199
1.306
1.225
2. Pertambangan/Mining
107.480
115.360
110.388
106.872
139.388
136.724
3. Perindustrian/Industry
2.379.510
2.442.035
2.430.920
2.434.353
2.469.511
3.096.420
7
7
8
8
58
283
65.106
88.260
83.031
70.909
72.785
75.449
148.264
154.671
165.996
189.617
191.957
196.560
61.361
59.287
57.115
52.648
56.749
55.768
75.009
77.823
86.117
155.780
159.015
164.775
11.622
11.045
8.324
6.244
5.938
5.942
378.087
413.171
403.254
407.379
404.468
406.332
4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
340
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
28.764.334 29.129.112 30.232.368 31.050.782 31.128.946 32.403.557
1. Rupiah/Rupiahs
18.737.150 18.802.369 19.523.013 20.064.142 20.445.121 21.297.749
2. Valas/Foreign Exchange
10.027.184 10.326.743 10.709.355 10.986.640 10.683.825 11.105.808
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
28.764.334 29.132.112 30.232.368 31.050.782 31.128.946 32.403.557 13.232.463 13.673.783 14.341.906 14.717.733 14.631.417 15.069.996
2. Investasi/Investment
8.383.378
8.115.139
8.254.141
8.388.383
8.258.584
8.605.813
3. Konsumsi/Consumer
7.148.493
7.310.190
7.636.321
7.944.666
8.238.945
8.727.748
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
28.764.334 29.129.112 30.232.368 31.050.782 31.128.946 32.403.557
1. Pertanian/Agriculture
1.019.197
834.971
838.469
825.826
763.233
717.452
2. Pertambangan/Mining
145.855
139.911
139.473
211.374
141.263
132.635
3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2005
14.058.375 14.253.635 14.803.163 15.103.020 15.008.353 15.364.540 931.446
940.942
919.818
928.080
861.338
848.324
845.597
853.330
908.860
927.908
960.164
1.595.884
2.482.745
2.520.067
2.573.033
2.731.948
2.802.117
3.160.376
301.554
316.478
324.758
311.559
321.674
317.971
1.430.539
1.550.991
1.692.653
1.653.318
1.610.610
1.086.076
306.645
2.579.818
304.655
321.815
329.989
362.279
7.242.381
7.404.589
7.727.486
8.035.933
8.330.205
8.818.020
341
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Jenis Valuta By Type of Currency
32.677.946 33.770.639 33.907.709 33.279.259 32.739.253 33.704.376
1. Rupiah/Rupiahs
21.828.473 22.924.580 23.013.231 22.867.805 22.612.935 23.763.834
2. Valas/Foreign Exchange
10.849.473 11.146.059 10.894.478 10.411.454 10.126.318
B. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
9.940.542
32.677.946 33.770.639 33.907.709 36.279.259 32.739.253 33.704.376 15.284.502 15.675.508 15.692.421 15.658.888 15.383.440 16.260.499
2. Investasi/Investment
8.571.153
8.852.588
8.697.816
8.138.056
5.160.701
8.074.942
3. Konsumsi/Consumer
8.822.291
9.242.543
9.517.472
9.482.315
9.195.112
9.370.935
C. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
32.576.946 33.770.639 33.907.709
33279259 32.739.253 33.704.376
1. Pertanian/Agriculture
716.651
722.178
741.793
704.752
699.187
605.743
2. Pertambangan/Mining
133.854
141.808
134.805
119.986
152.169
152.211
3. Perindustrian/Industry 4. Listrik, Gas dan Air/ Electricity, Gas & Water 5. Konstruksi/Construction 6. Pedagangan, Restoran dan Hotel/ Trade,Restaurant, & Hotels 7. Pengangkutan, Pergudang dan KomunikasiTransport, Storage &Communication 8. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 9. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 10. Lain-lain/Others
15.572.406 15.851.424 15.764.336 15.380.847 15.049.207 15.227.361 852.015
898.665
812.038
837.454
831.138
775.099
1.610.934
1.631.598
1.656.429
1.646.430
1.633.292
1.524.488
3.176.289
3.555.236
3.565.941
3.191.684
3.288.826
3.412.602
319.473
308.946
313.035
285.056
292.871
319.013
1.023.893
965.044
949.429
1.191.819
1.156.970
1.878.481
359.654
362.057
361.423
348.120
349.798
350.872
8.912.777
9.333.683
9.608.480
9.573.111
9.285.798
9.458.506
Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Banten Dalam Angka 2005
342
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.4 Table
Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of Cooperation Activity by Indicator of Production 2004-2005
Indikator Indicator
Satuan Unit
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
Koperasi / Cooperative Aktif/Active
Unit
3.261
5.115
Non Aktif/Non Active
Unit
1.740
-
737.543
770.593
Anggota / Member
Orang / Person
Modal Sendiri / Capital Owned
Juta Rp / Million Rp
231.040,19
238.444,09
Modal Luar / Capital Aid
Juta Rp / Million Rp
422.501,76
430.620,50
Jumlah Asset / Asset
Juta Rp / Million Rp
653.541,95
669.064,59
Volume Usaha / Omzet
Juta Rp / Million Rp
1.101.132,99
1.101.132,99
Jumlah SHU / Capital Gain
Juta Rp / Million Rp
51.120,83
56.279,63
Jumlah Manajer / Total Manajer
Orang / Person
2.429
2.324
Jumlah Karyawan / Total Employee
Orang / Person
6.360
6.407
Sumber: Dinas Perindagkop Provinsi Banten Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
343
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.5 Table
Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/ Kota Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establismhment and Municipality 2005
Kabupaten / Kota Regency / Municipality
Perusahaan Besar Large Scale Establishment
Perusahaan Menengah Medium Scale Establishment
`Perusahaan Kecil Smaall Scale Establishment
(1)
(2)
(4)
(5)
1. Pandeglang
22
42
202
2. Lebak
31
77
403
3. Tangerang
43
52
343
4. Serang
36
49
258
5. Tangerang
59
74
385
6. Cilegon
30
77
418
Banten
221
371
2009
2004
563
2185
12.676
2003
426
1.924
9.778
2002
141
1.424
9.358
Kab/Reg
Kota/Mun
Sumber: Dinas Perindagkop Provinsi Banten Source : Industrial Trade and Cooperative of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
344
Bab IX
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 9.4.6 Table
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan di Banten Number of Commercial Bank Offices by Status in Banten 2002-2005
Status Kepemilikan/ Status
2002
2003
2004
2005
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Bank Pemerintah/ State 1)
52
60
60
60
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
16
15
15
15
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
25
32
31
31
-Kantor Kas/ Cash
11
13
14
14
101
114
126
148
-
-
1
-
-Kantor Cabang/Branch
22
24
27
26
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
63
66
70
88
-Kantor Kas/ Cash
16
24
28
34
12
14
17
17
-Kantor Pusat/Head
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
6
6
7
7
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
4
5
5
5
-Kantor Kas/ Cash
2
3
5
5
-
1
1
1
-Kantor Pusat/Head
-
-
-
-
-Kantor Cabang/Branch
-
-
-
-
-Kantor Cabang Pembantu/ Sub Br
-
1
1
1
-Kantor Kas/ Cash
-
-
-
-
165
189
204
204
-Kantor Pusat/Head
2. Bank Swasta Nasional/ Private National -Kantor Pusat/Head
3. Bank Pemerintah Daerah/ Regional Goverment
4. Bank Asing dan Campuran/ Foreign and Join
Jumlah/ Total Sumber : Bank Indonesia Cabang Banten Source : Indonesia Bank of Banten
Catatan /Note 1) Tidak termasuk Kantor Inspeksi dan BRI Unit/ Excluding BRI Unit and Inspection Offices Banten Dalam Angka 2005
345
Bab X
Penjelasan Teknis
Pendapatan Regional
Technical Notes
Produk Domestik Regional Bruto menggambarkan kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. PDRB dapat dilihat dari 3 sisi pendekatan, yaitu produksi, pengeluaran dan pendapatan. Ketiganya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sektor ekonomi, komponen penggunaan dan sumber pendapatan. PDRB dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektorsektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. Selanjutnya dari sisi pendapatan, nilai tambah merupakan jumlah dari upah/gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto yang diperoleh..
Gross Domestic Regional Product described the ability of a region in creating output (value added) at a certain time. To compile those, three approaches has been use d,i . e .“pr oduc t i on ap pr oac h “, “e x pe ndi t ur eap pr oac h”and income approach. All of them, presenting the composition of value added according to economic sectors, source of income and expenditure component. The first approach is to explain output produced by various kind of economic activity, which value added generated by economic sectors; the second approach is to explain the final uses of the value added that had been created by all economics sectors; the third approach is to explain the value added that become the source of income, which derived from the aggregate of wage/salary, benefit, decrease and net indirect taxes.
PDRB disajikan dalam dua versi penilaian, yaitu atas dasar “ h a r g a be r l a k u ” dan “ h a r g a k on s t a n ” .PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menggunakan data harga tahun tertentu (saat ini menggunakan dasar harga tahun 2000).
GDRP and its aggregations are presented in two forms, at current market prices and constant market prices. In presenting current market prices, all aggregates are valued at current market prices. While, base year constant market prices are shown by valuing all aggregates at fixed base year prices. (Year of 2000 has been used as the base year now)
Laju Pertumbuhan Ekonomi didapat dari perhitungan PDRB adhk. Diperoleh dengan cara me ngurangi nilai PDRB pada tahun ke –n terhadap nilai pada tahun ke n-1,
Economic growth derives from GDRP at constant market prices, by decreasing the value GDRP year of n with the value GDRP year of n-1 and
Banten Dalam Angka 2005
349
Bab X
Pendapatan Regional
dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. LPE menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu terhadap waktu sebelumnya.
divided with the value GDRP year of n-1 than multiplied with 100 percent. Growth rate of GDRP shows/explain incom /production progress of certain year to the previous year
PDRB perkapita adalah salah satu indikator makro yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas penduduk di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. PDRB perkapita merupakan PDRB adhb dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Per capita GDRP is one of macro economic indicators that use to measure the level of citizens productivity in a region at certain time/year. Per capita GDRP is GDRP at current market prices divided by mid-year population of a region at certain year.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Gross Domestic Regional Product (GDRP)
Total Produksi barang dan jasa yang dihasilkan para pelaku ekonomi di Banten dicerminkan oleh besaran angka PDRBnya. Pada tahun 2005, nilai PDRB Banten sekitar 84,62 triliun rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,80 persen dari tahun sebelumnya. Secara k on s t a nni l a i“ ku e ”pe r e k onomi a n Banten mencapai 58,11 triliun rupiah atau meningkat 5,88 persen dari tahun sebelumnya.
The ammount of services and goods that produced by economic perpetrators in Banten expressed by its GDRP value. In the year 2005, GDRP Banten went arround 84.62 billion rupiah. The value increased about 14.80 percent than thet previous year. Based on 2000 constant price, "cake" of Banten economics reached about 58.11 billion rupiah or increased 5.88 percent of previous year.
Peningkatan perekonomian Banten ini disebabkan oleh kenaikan produksi pada hampir semua sektor ekonomi yang ada, khususnya sektor-sektor unggulan seperti sektor industri, perdagangan, pertanian dan perbankan.
The improvement of Banten economics, mostly caused by the increasing of production at most of all existing economic sectors, specially pre-eminent sectors like industrial sector, commerce, banking and agriculture.
Banten Dalam Angka 2005
350
Bab X
Pendapatan Regional
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral
Economic Growth by Sector
Lima tahun terakhir ini, perekonomian Banten telah tumbuh dengan cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan memberikan dampak yang positif, terutama untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat kemiskinan. Secara berturut-turut pertumbuhan ekonomi Banten dari tahun 2001– 2005 (persen) adalah, 3,95; 4,11; 5,07; 5,63 dan 5,88 .
For the last five year, economics of Banten Province had growed enough exciting. Growth of economics expected to give positive influence, especially in creating new work fields and degrading poorness number. By successively, growth of Banten economics from year 2001 to 2005 are, 3.95 percent, 4.11 percent, 5.07 percent, 5.63 percent and 5.88 percent.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Banten di tahun 2005 terutama karena adanya sektor ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti sektor pertanian yang tumbuh dari 2,07 persen pada 2004 menjadi 2,66 persen pada 2005; industri pengolahan dari 4,39 persen menjadi 4,42 persen; listrik, gas dan air bersih dari 5,99 persen menjadi 6,22 persen; perdagangan, hotel dan restoran dari 6,25 persen menjadi 8,84 persen. Demikian juga dengan sektor jasa-jasa yang tumbuh dari 6,10 persen pada 2004 menjadi 6,46 persen pada 2005.
The increasing of Banten economics growth in year 2005 especially caused by some of economic sectors grows higher than previous year. Such like agriculture sector which grow from 2,07 percent in 2004 become 2,66 percent in 2005; manufacturing industry sector from 4.39 percent become 4.42 percent; electricity, gas and water supply from 5.99 percent become 6.22 percent; trade, hotel and restaurant, from 6.25 percent become 8.84 percent; And so it was with services sector which grow from 6.10 percent in 2004 become 6.46 percent in 2005.
Pertumbuhan di sektor listrik, gas dan air minum dipacu oleh tingginya produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baik industri maupun masyarakat Banyaknya perumahan dan konstruksi lainnya yang terjadi di Banten tahun 2005 memicu pertumbuhan sektor bangunan. Situasi keamanan yang kondusif
Growth of electricity, gas and water supply sector raced by the increasing of production to fulfill requirement of industrial and society. The great number of housing and other construction that happened in Banten in year 2005 pushed growth of construction sector. The situation of national security which is very condusif could invite investor
Banten Dalam Angka 2005
351
Bab X
Pendapatan Regional
mampu menarik investor dan menyemarakkan kegiatan eksporimpor. Hal tersebut menjadi pemicu pertumbuhan di sektor perdagangan dan industri.
and made glorious export-import activity. Those things believed had pushed growth in trade and industrial manufacturing sector.
Pertumbuhan sektor industri terutama didorong oleh tumbuhnya dua kelompok industri yaitu kelompok industri pupuk, kimia dan barang-barang dari karet serta kelompok industri makanan, minuman dan tembakau. Kedua kelompok industri tersebut masingmasing tumbuh 25,50 persen dan 0,82 persen. Sementara kelompok industri yang lain tumbuh negatif.
Growth of industrial sector especially pushed by growing of two industrial groups. They are fertilizer,chemical and rubber production industry and food, beverages and tobacco industry. Both of industries grow 25.50 percent and 0.82 percent than previous year. Meanwhile other industrial group having negative growth.
Andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Banten disumbangkan oleh sektor industri pengolahan; perdagangan, hotel dan restoran; serta pengangkutan dan komunikasi. Masing-masing sektor tersebut menyumbang 2,23 persen, 1,58 persen dan 0,67 persen terhadap total 5,88 persen LPE. Dengan kata lain, sebanyak 76,43 persen pertumbuhan berasal dari ketiga sektor di atas.
The biggest share to Banten economics growth contributed by manufacturing industry sector; trade, hotel and restaurant; and transportation and communication. Each the sector contribute 2,23 percent; 1,58 percent and 0,67 percent to totalizeing 5,88 percent of LPE. In other words, 76,43 percent of growth come from the third sectors above.
Sektor pertanian yang merupakan sektor keempat terbesar, dalam hal pertumbuhan hanya menjadi penyumbang terkecil kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian.
Agricultural sector, which is the four-biggest sector in Banten Economics, only becoming the second smallest contributor in Banten economics growth after mining and quarrying sector
Banten Dalam Angka 2005
352
Bab X
Pendapatan Regional
PDRB Perkapita
GDRP per Capita
Angka PDRB perkapita merupakan indikator kesejahteraan masyarakat secara makro yang dapat dijadikan “ cermin”kesejah teraan masyarakat. Semakin tinggi PDRB perkapita yang di terima oleh penduduk berarti semakin tinggi kesejahteraannya. Sebalik nya penurunan PDRB perkapita pada suatu daerah, menggambarkan penurunan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
The number of GDRP per Capita used to be the indicator of prosperity to a society, which macroly able to describe the wealthy level among the society. More higher, level of GDRP per Capita which accepting by resident, more wealthy the society. The opposite of that, degradation of GDRP perkapita at one particular area, depicting degradation of prosperity level of society.
PDRB perkapita provinsi Banten pada tahun 2005 sebesar 9,09 juta rupiah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB perkapita ini mengalami peningkatan sebesar 12,58 persen..
GDRP per Capita Province of Banten in the year 2005 equal to 9.09 million rupiah. Compared to previous year, this GDRP Per Capita growth about 12.58 percent.
Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB perkapita Banten sebesar 6,24 juta rupiah, atau tumbuh sebesar 3,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Based on constant price 2000 GDRP per Capita Banten equal to 6.24 million rupiah, or grow about 3.83 percent compared to previous year
Perlu jadi catatan bahwa PDRB perkapita tidak sama dengan pendapatan perkapita. PDRB perkapita hanya menggambarkan NTB yang terbentuk di Banten dibagi dengan seluruh penduduk. Di sini tidak melihat apakah NTB ini milik penduduk Banten atau bukan. Sementara pendapatan perkapita benar-benar menggambarkan NTB yang dimiliki oleh penduduk Banten, baik yang berada di Banten maupun di luar Banten.
GDRP per Capita unlike income per Capita. GDRP per Capita only depicting value added that formated in Banten divided with entire/all resident, without see wether the value added property belongs to resident of Banten or not. Meanwhile, income per Capita really describing the value added that formated by resident of Banten, both for residing in Banten and also outside Banten.
Banten Dalam Angka 2005
353
Bab X
Pendapatan Regional
Grafik 10.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 (persen)
Angkutan & Kom 8,58% Jasa-Jasa 5,00%
Perdag, Hotel & Rest 17,13%
Listrik, Gas & Air 4,87% Bangunan 2,73%
Other 6,13%
Industri 49,75%
Keuangan 3,29%
Pertambang & Penggalian 0,11%
Pertanian 8,54%
Grafik 10.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten Dan Nasional Tahun 2001-2005 (persen)
7 6,48
6,5 5,99
6
5,69
5,5
5,23 4,90
5
4,50
4,5 4
5,07
4,78
5,63
5,88
5,60
5,05
3,95 4,11
3,5
3,64
3 2001 Banten
Banten Dalam Angka 2005
2002
2003
Nasional Dengan Migas
2004
2005
Nasional Tanpa Migas
354
Bab X
Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp ) 2002 - 2005
Tabel 10.1.1 Table
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
Banten Dalam Angka 2005
2002 r)
2003r)
(3)
2004 *)
(4)
2005**)
(5)
(6)
5.501.686,61
5.995.810,80
6.530.642,07
7.219.036,22
3.590.631,62
3.955.446,93
4.320.379,25
4.837.981,32
440.047,99
446.120,58
452.047,96
485.753,49
1.005.123,00
1.093.134,84
1.221.240,90
1.316.759,14
35.282,50 430.601,50
37.590,05 463.518,40
41.450,24 495.523,72
48.308,60 530.233,67
64.991,41
72.121,79
79.474,41
88.457,21
-
-
-
-
18.733,60
20.887,50
22.674,00
24.334,54
46.257,81
51.234,29
56.800,41
64.122,67
31.411.795,95
33.800.077,51
36.972.196,87
42.098.680,26
31.411.795,95
33.800.077,51
36.972.196,87
42.098.680,26
3.124.446,88
3.395.879,70
3.737.228,48
4.119.407,36
2.785.469,46
3.023.419,70
3.309.014,97
3.627.077,98
289.269,42
317.140,36
367.175,69
423.162,11
49.708,00
55.319,64
61.037,82
69.167,27
1.484.435,88
1.644.567,21
1.898.331,36
2.306.353,89
10.432.756,18
11.495.675,29
12.605.813,75
14.499.930,60
9.490.816,82 10.287.393,33
11.805.321,16
8.644.775,00 67.427,45
73.653,97
79.182,87
86.180,12
1.720.553,73
1.931.204,50
2.239.237,55
2.608.429,32
355
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
2002 r)
2003r)
2004 *)
(3)
(4)
(5)
2005**)
4.687.484,29
5.181.597,85
5.889.081,54
7.257.845,03
4.037.233,24 22.637,50
4.465.466,10 24.001,81
5.057.335,41 25.174,84
6.270.791,34 26.713,18
1.870.551,62
2.089.884,08
2.343.295,08
3.138.183,14
491.446,16
516.506,63
564.467,90
606.254,15
98.102,18
108.180,59
122.216,71
141.958,35
893.971,00
1.007.174,69
1.199.353,10
1.457.677,24
660.524,78
719.718,30
802.827,78
900.005,28
650.251,05
716.131,75
831.746,13
987.053,69
1.016.309,70
1.750.259,19
2.329.052,13
2.782.823,49
(208.299,00)
338.410,00
644.310,00
750.390,00
87.516,71
100.829,69
115.923,94
147.943,91
944.309,31
1.096.205,50
1.324.465,49
1.596.762,44
192.782,68
214.814,00
244.352,70
287.727,14
2.888.647,43
3.239.307,41
3.671.963,80
4.249.754,41
a. Pemerintahan umum/ Public Service
1.502.563,15
1.702.983,60
1.926.790,23
2.204.465,47
b. S w a s t a/ Private Services
1.386.084,28
1.536.323,81
1.745.173,57
2.045.288,94
361.139,14
412.406,93
483.280,79
580.954,64
44.463,83
48.762,80
53.631,02
60.160,03
980.481,31
1.075.154,08
1.208.261,76
1.404.174,27
66.575.296,75
73.713.784,40
84.622.288,47
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 60.612.554,33 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
356
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
10.1.2
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp) 2002 - 2005
Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2004 *)
2003r)
2005**)
(1) (2) (3) (4) (5) 1. PERTANIAN / Agriculture 4.691.510,71 4.830.174,86 4.930.266,80 5.061.650,42 a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm 3.024.888,40 3.143.946,17 3.198.617,40 3.288.498,55 Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops 359.507,47 363.081,25 366.183,46 369.327,92 c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ 897.219,91 894.948,44 922.875,11 947.563,23 Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry 28.637,83 28.782,08 29.562,43 30.345,83 e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
Banten Dalam Angka 2005
381.257,10
399.416,92
413.028,40
425.914,89
51.182,48
53.995,50
56.557,59
59.286,02
-
-
-
-
14.026,05
14.785,90
15.582,96
16.098,76
37.156,43
39.209,60
40.974,63
43.187,26
25.705.468,21
26.581.072,40
27.749.175,75
28.975.547,08
-
-
-
-
25.705.468,21
26.581.072,40
27.749.175,75
28.975.547,08
2.158.491,31
2.280.105,26
2.416.794,00
2.567.049,93
1.893.946,93
2.002.309,67
2.121.833,90
2.264.208,95
225.237,60
237.180,86
252.866,82
258.996,62
39.306,78 1.246.679,60
40.614,73 1.315.407,97
42.093,28 1.443.158,80
43.844,36 1.580.487,69
8.744.103,66
9.251.915,75
9.830.054,85
10.699.437,65
7.311.765,15
7.746.815,17
8.223.176,13
8.981.352,97
56.566,74
61.635,12
65.283,92
68.424,08
1.375.771,77
1.443.465,46
1.541.594,80
1.649.660,60
357
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(2)
(3)
(4)
(5)
3.882.774,28
4.140.738,07
4.540.508,58
4.910.855,75
3.446.689,41 17.797,27
3.662.148,16 18.069,57
3.987.041,40 17.975,61
4.268.058,97 18.311,75
1.520.000,94
1.603.905,00
1.696.142,22
1.809.444,52
394.139,48
397.598,39
413.241,21
423.489,59
80.191,04
83.518,98
89.673,51
95.681,64
864.157,56
971.050,49
1.157.006,66
1.285.203,00
570.403,12
588.005,73
613.002,19
635.928,47
436.084,87
478.589,91
553.467,18
642.796,78
850.948,52
1.283.410,55
1.557.896,64
1.744.477,29
(149.056,59)
227.345,27
420.294,56
512.421,47
73.555,74
79.281,69
85.892,37
93.357,66
762.373,53
803.960,85
868.172,44
942.056,93
164.075,84
172.822,74
183.537,27
196.641,23
2.118.162,56
2.220.637,38
2.355.993,50
2.508.156,40
a. Pemerintahan umum/ Public Service
1.020.667,36
1.067.759,54
1.129.883,87
1.197.733,87
b. S w a s t a/ Private Services
1.097.495,20
1.152.877,84
1.226.109,63
1.310.422,53
285.209,43
305.134,11
330.228,95
358.463,53
39.368,54
42.019,24
44.702,47
47.585,78
772.917,23
805.724,49
851.178,21
904.373,22
54.880.406,50
58.106.948,22
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 49.449.321,34 51.957.457,73 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
358
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel 10.1.3 Table
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin (Persen/Percent) 2002 –2005
Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005 **)
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry
(2) 1,61
(3) 2,96
(4) 2,07
(5) 2,66
e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity
(0,64)
3,94
1,74
2,81
6,61
0,99
0,85
0,86
4,57
(0,25)
3,12
2,68
2,73
0,50
2,71
2,65
9,06
4,76
3,41
3,12
2,29
5,50
4,75
4,82
-
-
-
-
1,84
5,42
5,39
3,31
2,46
5,53
4,50
5,40
2,70
3,41
4,39
4,42
-
-
-
-
2,70
3,41
4,39
4,42
6,96
5,63
5,99
6,22
6,54
5,72
5,97
6,71
b. Gas kota/ Gas
11,06
5,30
6,61
2,42
c. Air bersih/ WaterSupply
4,45 5,45
3,33 5,51
3,64 9,71
4,16 9,52
6,06
5,81
6,25
8,84
5,90
5,95
6,15
9,22
5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant Banten Dalam Angka 2005
6,21
8,96
5,92
4,81
6,92
4,92
6,80
7,01
359
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank
(2)
(3)
(4)
(5)
7,15
6,64
9,65
8,16
6,56 (1,08)
6,25 1,53
8,87 (0,52)
7,05 1,87
5,16
5,52
5,75
6,68
4,81
0,88
3,93
2,48
2,78
4,15
7,37
6,70
14,25
12,37
19,15
11,08
1,75
3,09
4,25
3,74
12,01
9,75
15,65
16,14
14,61
50,82
21,39
11,98
(21,47)
(252,52)
84,87
21,92
5,22
7,78
8,34
8,69
8,38
5,45
7,99
8,51
3,23
5,33
6,20
7,14
6,56
4,84
6,10
6,46
a. Pemerintahan umum/ Public Service
4,53
4,61
5,82
6,01
b. S w a s t a/ Private Services
8,52
5,05
6,35
6,88
8,65
6,99
8,22
8,55
9,91
6,73
6,39
6,45
8,40
4,24
5,64
6,25
4,11
5,07
5,63
5,88
b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services
1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
360
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 10.1.4 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin (Persen/Percent) 2002 –2005
Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
(2) 9,08
(3) 9,01
(4) 8,86
(5) 8,54
5,92
5,94
5,86
5,72
0,73
0,67
0,61
0,57
1,66
1,64
1,66
1,56
0,06 0,71
0,06 0,70
0,06 0,67
0,06 0,63
0,11
0,11
0,11
0,11
-
-
-
-
0,03
0,03
0,03
0,03
Banten Dalam Angka 2005
0,08
0,08
0,08
0,08
51,82
50,77
50,16
49,75
-
-
-
-
51,82
50,77
50,16
49,75
5,16
5,10
5,07
4,87
4,60 0,48 0,08 2,45
4,54 0,48 0,08 2,47
4,49 0,50 0,08 2,58
4,29 0,50 0,08 2,73
17,21
17,27
17,11
17,13
14,26
14,26
13,96
13,95
0,11 2,84
0,11 2,90
0,11 3,04
0,10 3,08
361
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services a. Pemerintahan umum/ Public Service b. S w a s t a/ Private Services 1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
(2)
(3)
(4)
(5)
7,73
7,79
8,00
8,58
6,66 0,04
6,71 0,04
6,87 0,03
7,41 0,03
3,09
3,14
3,18
3,71
0,81
0,78
0,77
0,72
0,16
0,16
0,17
0,17
1,47
1,51
1,63
1,72
1,09
1,08
1,09
1,06
1,07
1,08
1,13
1,17
1,68
2,63
3,16
3,29
(0,34)
0,51
0,87
0,89
0,14
0,15
0,16
0,17
1,56
1,65
1,80
1,89
0,32 4,76 2,48 2,28
0,32 4,85 2,56 2,29
0,33 4,95 2,61 2,34
0,34 5,00 2,61 2,39
0,60
0,62
0,66
0,69
0,07
0,07
0,07
0,07
1,61
1,60
1,61
1,63
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL 100,00 BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
362
Bab X
Pendapatan Regional
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tabel 10.1.5 Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Table Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin (Persen/Percent) 2002 –2005
Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture a. Tanaman Bahan Makanan/ Farm Food Crops b. Tanaman Perkebunan/ Estate Crops
(2) 9,49
(3) 9,30
(4) 8,98
(5) 8,71
6,12
6,05
5,83
5,66
0,73
0,70
0,67
0,64
1,81
1,72
1,68
1,63
0,06
0,06
0,05
0,05
0,77
0,77
0,75
0,73
0,11
0,11
0,10
0,10
-
-
-
-
0,03
0,03
0,03
0,03
c. Peternakan dan hasil-hasilnya/ Livestock and Product d. Kehutanan/ Forestry e. Perikanan/ Fishery 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN/ Mining and Quarrying a. Minyak dan Gas Bumi/ Oil and nature Gas b. Pertambangan Tanpa Migas/ Mining Excluiding Oil/Gas c. Penggalian/ Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN/ Manufacturing Industry a. Industri Migas/ Oil and Gas Industry b. Industri Tanpa Migas/ Industry Exluiding Oil/Gas 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH/ Electricity, Gas, and Water Supply a. Listrik/ Electricity b. Gas kota/ Gas c. Air bersih/ WaterSupply 5. B A N G U N A N/ Contruction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN/ Trade, Hotel and Restaurant a. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail Trade b. H o t e l/ Hotel c. Restoran/ Restaurant
Banten Dalam Angka 2005
0,08
0,08
0,07
0,07
51,98
51,16
50,56
49,87
-
-
-
-
51,98
51,16
50,56
49,87
4,37
4,39
4,41
4,43
3,83 0,46 0,08 2,52
3,85 0,46 0,08 2,53
3,87 0,46 0,08 2,63
3,90 0,45 0,08 2,72
17,68
17,81
17,91
18,42
14,79
14,91
14,98
15,46
0,11
0,12
0,12
0,12
2,78
2,78
2,81
2,84
363
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued
Lapangan Usaha Industrial Origin
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1) 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI/ Transport and Communication a. Pengangkutan/ Transport 1) Angkutan Rel/ Railway Transport 2) Angkutan Jalan Raya/ Road Transport 3) Angkutan Laut/ Sea Transpot 4) Angkutan Sungai dan Penyeberangan/ River and Ferry Transport 5) Angkutan Udara/ Air Transport 6) Jasa Penunjang Angkutan/ Services Allied toTransport b. Komunikasi/ Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service a. B a n k/ Bank b. Lembaga keuangan lainnya/ Other Finacial Intermediaries c. Sewa bangunan/ Ownership of Dwellings d. Jasa perusahaan/ Business Services 9. JASA-JASA/ Services a. Pemerintahan umum/ Public Service b. S w a s t a/ Private Services 1) Sosial kemasyarakatan/ Social and Community Service 2) Hiburan dan rekreasi/ Entertainment and Recreation 3) Perorangan dan rumah tangga/ Personal and Household
(2)
(3)
(4)
(5)
7,85
7,97
8,27
8,44
6,97
7,05
7,26
7,33
0,04
0,03
0,03
0,03
3,07
3,09
3,09
3,11
0,80
0,77
0,75
0,73
0,16
0,16
0,16
0,16
1,75
1,87
2,11
2,21
1,15
1,13
1,12
1,09
0,88
0,92
1,01
1,11
1,72
2,47
2,84
3,00
(0,30)
0,44
0,77
0,88
0,15
0,15
0,16
0,16
1,54
1,55
1,58
1,62
0,33 4,28
0,33 4,26
0,33 4,30
0,34 4,31
2,06
2,06
2,06
2,06
2,22
2,20
2,24
2,25
0,58
0,59
0,60
0,62
0,08
0,08
0,08
0,08
1,56
1,53
1,56
1,55
100,00
100,00
100,00
PRODUK DOMESTIK 100,00 REGIONAL BRUTO/ Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
364
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2002 - 2005
10.1.6
Uraian Description
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. NILAI ABSOLUT a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp)
60.612.554,33 66.575.296,75 73.713.784,40 84.622.288,47
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp)
49.449.321,34 51.957.457,73 54.880.406,50 58.106.948,22
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
8.389.429,00
8.743.016,00
9.128.778,00
9.309.000,00
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku 7.224.872,00 (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
7.614.683,00
8.074.880,00
9.090.374,00
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at 5.894.242,00 Constans 2000 Price(Rp)
5.942.738,00
6.011.802,00
6.242.018,00
132,66
145,71
161,33
185,21
108,23
113,72
120,11
127,17
104,16
108,55
113,34
115,58
127,36
134,23
142,34
160,24
103,90
104,75
105,97
110,03
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100,00)/ Growth Index a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
Banten Dalam Angka 2005
365
Bab X
Pendapatan Regional
Lanjutan Continued
Uraian Description
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
b. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (millionRp)
115,14
109,84
110,72
114,80
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (millionRp)
104,11
105,07
105,63
105,88
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
102,65
104,21
104,41
101,97
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
112,17
105,40
106,04
112,58
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
101,43
100,82
101,16
103,83
122,58
128,13
134,32
145,63
3. INDEKS BERANTAI/ Chain Index
INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB/ Implicit Price Index of GRDP Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
366
Bab X
Tabel Table
Pendapatan Regional
10.2.1
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2002 - 2005
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure
34.071.902,71
37.613.392,36
41.793.419,38
47.685.057,22
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure
365.886,74
403.362,22
453.281,11
529.824,72
2.365.236,63
2.594.145,61
2.850.507,22
3.190.137,04
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation
12.052.293,47
13.465.497,02
15.310.282,21
18.097.675,69
5. Perubahan Stock/ Change In Stock
5.899.218,19
6.464.851,47
6.993.111,94
8.059.982,84
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure
6. Ekspor/ Export
36.898.865,10
41.170.441,58 46.650.263,23
53.298.570,22
7. Impor/ Import
31.040.848,51
35.136.393,51
40.337.080,69
46.238.959,26
60.612.554,33
66.575.296,75
73.713.784,40
84.622.288,47
PDRB/ GRDP
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
367
Bab X
Pendapatan Regional
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2002 - 2005
Tabel 10.2.2 Table
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2002 r)
2003r)
2004 *)
2005**)
(1)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure
28.578.231,63
30.849.329,94
32.732.252,10
34.984.129,37
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure
291.961,97
304.424,32
323.541,12
349.118,93
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure
1.903.610,97
2.078.447,59
2.246.368,22
2.406.195,86
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation
10.424.055,94
11.179.325,05
12.364.362,99
13.442.649,35
5. Perubahan Stock/ Change In Stock
4.908.652,18
5.020.608,83
5.129.260,29
5.256.105,16
6. Ekspor/ Export
30.843.120,52
33.010.683,30
36.250.048,42
39.088.828,99
7. Impor/ Import
27.500.311,86
30.485.361,30
34.165.426,64
37.420.079,45
49.449.321,34
51.957.457,73
54.880.406,50
58.106.948,21
PDRB/ GRDB
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
368
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel Table
10.3.1
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Regency/Municipality ( Juta / Millions Rp ) 2003 - 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2003 *)
2004**)
2005***)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
3.877.588,25
4.308.919,33
4.887.404,69
2. Lebak
3.833.968,40
4.198.602,73
4.869.177,00
18.561.863,44
20.770.564,24
23.992.263,12
8.998.669,84
9.974.639,69
11.192.422,57
5. Tangerang
23.863.855,04
26.249.172,41
30.020.664,48
6. Cilegon
10.373.670,83
11.605.573,30
12.904.619,18
Jumlah 6 Kabupaten/Kota Total of 6 Regency/Municipality
69.509.615,80
77.107.471,70
87.866.551,04
PDRB Provinsi Banten GRDP of Banten Province
66.575.296,75
73.713.784,40
84.622.288,47
Kab/Reg
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
369
Bab X
Pendapatan Regional
Tabel Table
10.3.2
Produk Domestic Regional Bruto Atas Dasar Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Regency/Municipality ( Juta / Millions Rp ) 2003 - 2005
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
2003 *)
2004**)
2005***)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kab/Reg 1. Pandeglang
3.052.872,34
3.211.069,95
3.366.087,75
2. Lebak
3.046.905,45
3.170.530,64
3.289.215,00
14.163.885,72
15.070.779,92
16.186.459,50
7.317.283,70
7.637.022.,04
7.973.370,70
18.987.715,02
19.766.727,47
21.011.284,00
8.281.367,51
8.886.737,29
9.530.456,74
Jumlah 6 Kabupaten/Kota Total of 6 Regency/Municipality
54.850.029,74
50.105.845,27
61.356.873,69
PDRB Provinsi Banten GRDP of Banten Province
51.957.457,73
54.880.406,50
58.106.948,22
3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
370
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
11.1 Ketersediaan Pangan
11.1 The Availability of Food
Perkembangan persediaan pa ngan di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel 11.1.1. Sampai dengan akhir bulan Desember 2005 Provinsi Banten memiliki 237,45 juta ton persediaan beras, dimana terjadi kenaikan sebesar 699 persen dari tahun 2004 yang memiliki sebesar 29,71 juta ton. Jika dilihat dari rinciannya, pada bulan April dan Mei tidak ada pemasukan sama sekali dan pemasukan terbanyak pada bulan Desember yaitu sebesar 15,81 juta ton. Sedangkan untuk pengeluaran terkecil terjadi pada bulan Pebruari yaitu sebesar 115 ribu ton dan pengeluaran terbanyak terjadi pada bulan Januari dan Desember sebesar 10,7 dan 12,7 juta ton.
We can see the growth of ourpr ov i nc e ’ sf o od’ sav ai l i bi l i t yat table 11.1.1. At the end of December 2005, Banten had 237.45 million ton stock of rice or increase 699% than 2004 had 29.71 million ton. If we observe it further, there was in April and Mei no inputs and the biggest inputs in Desemberr (15.81 million ton). While the smallest output occurred in Februari (115 thousand ton) and the biggest expenditure/output occurred in January and December (10.7 and 12.7 million ton).
11.2 Pengeluaran Penduduk Pengelompokkan pengelu aran perkapita sebulan menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 11.2.1.Pengeluaran perkapita sebulan terbesar adalah pada kelompok pengeluaran 200 s/d 299,9 ribu rupiah yaitu sebesar 2.496.992 orang atau sekitar 26,82 persen, sedangkan pengeluaran perkapita terkecil yaitu pada kelompok 40 ribu s/d 59,9 ribu rupiah sebesar 12.452 orang (hanya pada kab.Lebak, kab.Serang dan Kota Tangerang Distribusi pengeluaran ma sing-masing komoditi baik makanan dan non makanan dapat dilihat pada Tabel 11.2.2. Perbandingan persentase antara Banten Dalam Angka 2005
11.2. The expenditure / Output of Inhabitant Thegr oupofpe r c api t a’ s expenditure per month in region / city at table 11.2.1. The biggest expenditure per capita was in range of Rp. 200.000,- - Rp 299.900, there was 2.496.992 people in it (26.82 %). The smallest expenditure per capita in range of Rp 40,000,- - Rp. 59,999 there was in 12,452 people (only Lebak regency, Serang regency and Tangerang city). Distribution expenditure of each comodity food or non food at table 11.2.2. The ratio between 373
Bab XI
kelompok makanan dan non makanan adalah 45,29 persen berbanding 54,71 persen. Tahun 2005 pada kelompok makanan yaitu kelompok makanan dan minuman merupakan persentase terbesar yaitu mencapai 9,34 persen dari total konsumsi perkapita. Sedangkan untuk kelompok non makanan jenis pengeluaran terbesarnya adalah sektor perumahan mencapai 27,05 persen. 11.3 Lainnya Salah satu indikator yang memperlihatkan ketimpangan pen dapatan adalah Gini Ratio. Semakin besar angka Gini Ratio pada suatu daerah menunjukan terjadi ketimpangan pendapatan di daerah tersebut. Dalam pendataan untuk mendapatkan besaran pendapatan sering kali mengalami kegagalan, karena responden keberatan jika ditanyakan rincian pendapatannya. Sebagai jalan keluar maka digunakan “ peubah pe n gg a n t i ”untuk melihat besarnya pendapatan penduduk yakni dengan menggunakan data pengeluaran. Dengan adanya informasi pengeluaran penduduk maka dapat dihitung angka Gini Ratio. Tabel 11.3.1 menampilkan angka Gini Ratio per kabupa ten/kota tahun 2001- 2005. Terlihat bahwa distribusi pendapatan yang terjadi di Banten secara umum merata. Angka gini ratio pada tahun 2005 yaitu 0,380 mengalami kenaikan dari tahun 2004. Angka gini ratio terbesar terdapat pada kota Cilegon yaitu 0,500. Banten Dalam Angka 2005
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
group of food (45.29 %) and non food was 54.71%. In 2005, a group of food was prepared food and beverages the biggest percentation, it was 9.34 % of consumtion per capita. Whi l e i n a t he e x pe ndi t ur e ’ s distribution group of non food, housing sector made the biggest output (27.05 %). 11.3 The Others Gini ratio is one of indicators that show us the inbalance of income. A big gini ratio show us an inbalance income in an area. We often fail in c ol l e c t i ng t he dat a of i nc ome ’ s scale because the respondentdon’ t want to inform their objective i nc ome .Weus e“pr ox yv ar i abl e ” t ok now pe opl e ’ si nc omebyus i ng the data of out put as a goos way out. With an information of pe opl e ’ so ut put , Gi ni r at i o i s calculated easily. Table 11.3.1 show us gini ratio per regency / city in 2001 – 2005. Gini ratio at 2005 (0,380) increase than 2004. The biggest gini ratio in Cilegon city (0.500)
374
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Perkembangan Persediaan Pangan /Beras di Banten Tabel 11.1.1 Table
Bulan/ Month (1) Januari/ January
Rice Stock in Banten 2005 (Ton) Stok Awal/ Pre Stock
Pemasukan/ In
(2)
(3)
Stok Dikuasai/ Stock Controlled (4)
Pengeluaran/ Out
Stok Akhir/ Final Stock
(5)
(6)
29.711.740
3.301.971
33.013.711
10.710.351
22.303.360
Pebruari/ February
22.303.360
1.369.921
23.673.281
115.006
23.558.275
Maret/ March
23.558.275
998.502
24.556.777
1.597.256
22.959.521
April/ April
22.959.521
0
22.959.521
1.400.450
21.559.071
Mei/ May
21.559.071
0
21.559.071
1.290.205
20.268.866
Juni/ June
20.268.866
82.640
20.351506
2.182.100
18.169.406
Juli/ July
18.169.406
222.250
18.391.656
2.054.305
16.337.351
Agustus/ August
16.337.351
1.797.209
18.134.560
3.936.170
14.198.390
September/ September
14.198.390
8.991.136
23.189.526
5.105.205
18.084.321
Oktober October
18.084.321
7.713.518
25.797.839
6.419.540
19.378.299
Nopember/ November
19.378.299
4.573.126
23.951.425
5.183.880
18.767.545
Desember/ December
18.767.545
15.806.147
34.573.692
12.712.060
21.861.632
Banten
245.296.145
44.856.420
290.152.565
52.706.528
237.446.037
2004
148.950.668
41.285.146
190.235.814
160.524.074
29.711.740
2003
95.787.015
293.434.473
389.221.488
240.270.820
148.950.668
2002
152.565.241
5.702.646
158.267.887
56.384.448
101.883.439
2001
143.403.166
95.527.230
241.036.389
62.069.515
366.966.873
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten Banten Dalam Angka 2005
375
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.1.2 Table
Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Beras Dolog Wilayah I Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten 2005 Kontrak/ Contract
Yang Lalu/ Last
Mitra Kerja/ Contractor
(1)
Unit/ Unit
Kg/ Kg
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab.Pandeglang Mitra Kerja Ada DN
7
Satgas Sub Jumlah/Total
4.030.000 -
80.600
-
4.039.672 -
-
4.030.000 -
7
4.030.000
80.600
4.039.672
4.030.000
21
11.717.000
234.340
11.745.121
11.717.000
Kab Lebak Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
-
-
-
11.745.121
-
21
11.717.000
234.340
11.717.000
25
23.685.000
473.700
23.741.844
1
630.000
12.600
63.512
26
24.315.000
486.300
24.373.356
53
39.432.000
788.640
39.526.637
39.432.000
1
630.000
12.600
631.512
630.000
54
40.062.000
801.240
40.158.149
40.062.000
Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/ Total
23.685.000 630.000 24.315.000
Mitra Kerja Mitra Kerja Ada DN Satgas Jumlah/ Total
Banten Dalam Angka 2005
376
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Lanjutan Continued
Realisasi/ Realization Hari Ini/ Today
Kontraktor
Sampai Dengan Hari Ini/ Commulatif at Today
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Mitra Kerja Ada DN
-
-
-
Satgas
-
-
-
Sub Jumlah/Total
-
-
-
80.600
4.039.672
4.030.000
Mitra Kerja Ada DN
-
-
-
234.340
11.745.121
11.717.000
Satgas
-
-
-
Sub Jumlah/ Total
-
-
-
234.340
Mitra Kerja Ada DN
-
-
-
473.700
23.741.844
Satgas
-
-
-
12.600
63.512
Sub Jumlah/ Total
-
-
-
486.300
24.373.356
24.315.000
Mitra Kerja Ada DN
-
-
-
788.640
39.526.637
39.432.000
Satgas
-
-
-
12.600
631.512
630.000
Jumlah/ Total
-
-
-
801.240
40.158.149
40.062.000
(1) Kab.Pandeglang
80.600
4.039.672 -
-
4.030.000 -
Kab Lebak
-
11.745.121
11.717.000
Kab. Serang 23.685.000 630.000
Mitra Kerja
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten
Banten Dalam Angka 2005
377
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.2.1 Table
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten 2005
Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
<60.000
60.000 – 79.999
80.000 – 99.999
100.000 – 149.000
150.000 – 199.999
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab/Reg 1. Pandeglang
-
20.520
41.040
296.518
369.010
5.696
35.600
68.352
336.533
335.888
-
9.425
12.325
187.173
395.896
4.940
45.402
58.685
475.573
511.547
1.816
-
1.816
29.056
99.426
-
3.648
1.706
20.777
39.361
Banten
12.452
114.595
183.924
1.345.630
1.751.128
2004
57.857
127.473
429.640
1.890.792
1.956.287
2003
9.894
75.801
365.808
2.079.699
1.973.212
2002
40.166
213.339
540.465
2.086.545
1.732.687
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Banten Dalam Angka 2005
378
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure 200.000 – 299.999
300.000 – 499.999
500.000 atau lebih
(7)
(8)
(9)
Jumlah Total
(10)
Kab/Reg 1. Pandeglang
275.194
85.192
19.314
1.106.788
2. Lebak
263.357
81.458
12.159
1.139.043
3. Tangerang
992.646
919.829
807.655
3.324.949
4. Serang
506.629
182.183
81.553
1.866.512
360.476
545.254
499.400
1.537.244
98.690
97.516
72.710
334.408
Banten
2.496.992
1.911.432
1.492.791
9.308.944
2004
2.718.512
1.473.218
422.335
9.083.144
2003
2.491.757
1.401.838
558.220
8.956.229
2002
2.117.247
1.225.793
570.092
8.529.799
Kota/Mun 5. Tangerang 6. Cilegon
Sumber : Susenas 2004, BPS Source : Social Economy Survey 2004, BPS
Banten Dalam Angka 2005
379
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.2.2 Table
Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten 2005 (Rupiah)
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (1) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers Ikan/Fish Daging/Meat
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rp) Average of Per Capita Monthly Expenditure (Rp) 40.000 59.999 (2) 17.037
60.000 79.999 (3) 22.347
80.00099.999 (4) 23.079
100.000149.999 (5) 23.879
61
450
400
750
4.813
5.593
7.958
10.021
-
-
565
905
Telur dan susu/Eggs & Milk
1.085
535
1.518
2.921
Sayur-sayuran/Vegetables
3.537
3.298
4.030
5.097
Kacang-kacangan/Legumes
1.390
2.275
2.556
3.391
Buah-buahan/Fruits
1.366
576
810
1.796
Minyak dan lemak/Oil & Fats
1.942
2.425
3.414
3.738
Bahan minuman/Beverages stuffs
2.299
2.360
3.170
4.143
Bumbu-bumbuan/Spices
846
1.308
1.935
2.470
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages
279
817
1.080
1.899
2.405
3.699
4.393
9.436
-
-
-
44
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel
515
7.564
11.969
14.904
Jumlah Makanan/Total of Food
37.574
53.248
66.875
85.393
Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost
10.910 1.271 834
12.328 2.609 1.276
15.331 3.732 1.219
24.171 6.097 2.464
Biaya kesehatan/Health cost Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear Barang tahan lama/Durable Goods Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties Jumlah Bukan Makanan/ Total Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure Banten Dalam Angka 2005
644
631
648
1.197
1.445
2.728
3.440
4.888
-
177
218
1.033
72
111
109
270
-
231
386
1.177
15.176
20.091
25.084
41.298
52.750
73.339
91.959
126.691
380
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Lanjutan Continued
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (1) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 150.000 199.999 (6) 25.181
200.000 299.999 (7) 24.137
300.000 499.999 (8) 22.787
500.000 atau lebih (9) 24.969
Ratarata Average (10) 24.100
1.001
1.015
1.324
1.613
1.113
12.766
14.283
17.573
23.539
15.297
Daging/Meat
1.938
4.847
10.556
25.324
8.035
Telur dan susu/Eggs & Milk
5.136
9.448
15.301
27.681
11.541
Sayur-sayuran/Vegetables
7.323
9.709
12.812
16.117
10.059
Kacang-kacangan/Legumes
4.370
5.506
6.338
7.678
5.402
Buah-buahan/Fruits
2.912
4.596
8.524
18.257
6.743
Minyak dan lemak/Oil & Fats
4.676
5.465
6.860
8.330
5.730
Bahan minuman/Beverages stuffs
5.196
5.723
7.542
9.837
6.332
Bumbu-bumbuan/Spices
3.311
3.906
4.755
6.197
4.053
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages
2.622
4.240
7.459
10.903
5.217
15.268
24.147
40.837
85.228
32.901
56
45
184
257
108
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel
19.374
23.021
27.410
30.451
22.816
111.129
140.088
190.261
296.380
159.447
Perumahan/Housing
36.517
59.252
105.750
291.765
95.228
Aneka barang &jasa/Goods & services
10.888
18.915
36.180
142.935
38.461
Biaya pendidikan/Education Cost
3.972
7.677
15.302
49.094
14.218
Biaya kesehatan/Health cost
1.951
3.236
6.330
26.673
7.007
Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear
6.864
9.695
14.449
29.487
12.397
Barang tahan lama/Durable Goods
1.448
2.420
6.317
82.962
15.678
555
1.298
3.779
31.081
6.255
1.407
1.390
2.839
12.377
3.386
63.602
103.883
190.945
666.375
192.630
174.731
243.970
381.206
962.755
352.077
Ikan/Fish
Jumlah Makanan/Total of Food
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties Jumlah Bukan Makanan/ Total of Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure Sumber : Susenas 2004, BPS Source : Social Economy Survey 2004, BPS Banten Dalam Angka 2005
381
Bab XI
Ketersediaan Pangan dan Pengeluaran Penduduk
Tabel 11.3.1 Table
Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten 2000 - 2004
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Gini Ratio 2001
2002
2003
2004
2005
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
0,216
0,288
0,217
0,230
0,220
2. Lebak
0,205
0,286
0,189
0,190
0,230
3. Tangerang
0,257
0,339
0,352
0,270
0,350
4. Serang
0,275
0,328
0,258
0,270
0,280
5. Tangerang
0,202
0,349
0,229
0,260
0,280
6. Cilegon
0,266
0,346
0,226
0,260
0,500
0,279
0,330
0,315
0,290
0,380
(1) Kab/Reg
Kota/Mun
Banten
Sumber : BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2005
382