ANALISIS WACANA HIJAB DALAM BUKU “YUK, BERHIJAB” KARYA FELIX Y. SIAUW Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: NURUL HIDAYATI NIM. 1110051000178
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
ANALISIS WACANA HIJAB DALAM BUKU “YUK, BERHIJAB” KARYA FELIX Y. SIAUW Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: NURUL HIDAYATI NIM. 1110051000178
Pembimbing:
Dr. Fatmawati, MA NIP. 19760917 200112 2 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul Analisis wacana Hijab Dalam Buku yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri runvl syariiuiaayarullah Jakarta pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014. Skripsi ini telair diterima se6agai salah satu
:yarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada frogram studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta,22 Juli2014
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
19761t29 200912
Fita Fathurrokhmah. M.Si NIP. 19830610 200912 2 001
ML
I Anggota,
Penguji
I
Rizal. LK. MA 40428 199303 1 002
Dosen Pembimbing
NrP. 19760917 2001122 002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Jakarta, 22 Juli 2014
Nurul Hidayati
ABSTRAK
Nama : Nurul Hidayati Judul Skripsi : Analisis Wacana Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw Buku Yuk, Berhijab adalah sebuah buku yang diharapkan dapat memberikan lebih dari sekedar inspirasi pada umat Islam saat ini khusunya wanita muslimah. Dengan memaparkan kedudukan wanita sebelum keberadaan Islam, cara berhijab yang benar menurut agama Islam. Buku ini terjual secara fenomenal di Islamic Book Fair 2013 dengan penjualan buku 54.000 eksemplar. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana struktur wacana hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw baik secara mikro, makro maupun superstruktur? Bagaimana Felix Y. Siauw memandang hijab yang tertulis dalam bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab? bagaimana masyarakat sebagai pembaca memandang hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw? Menurut Van Djik analisis wacana merupakan penelitian atas wacana yang tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari praktek produksi yang juga harus diamati dan harus dilihat juga bagaimana teks itu diproduksi. Sehingga kita memperoleh pengetahuan kenapa teks semacam itu terbentuk. Wacana Van Djik digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan: Teks, Kognisi Sosial, dan Konteks sosial. Inti analisis Van Djik adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis (Eriyanto: 2008). Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data yang didapatkan dari hasil wawancara langsung kepada Felix Y. Siauw selaku penulis buku Yuk, Berhijab, dari hasil wawancara kepada para pembaca buku Yuk, Berhijab dari berbagai profesi, dari hasil observasi teks, yang kemudian dianalisis. Adapun yang hasil dari penelitian buku Yuk, Berhijab ini berdasarkan analisis teks terdapat bagian dari hijab yaitu kerudung (khimar), dan jilbab. Pandangan pengarang buku cenderung pemberitaan disampaikan secara tersurat dan diwarnai oleh kepentingan yang memiliki tujuan untuk menyebarkan ideologinya. Sedangkan pembaca cenderung menyadari pentingnya berhijab dan tidak hanya berhijab tetapi hijab yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Kata Kunci : Buku, Hijab, Jilbab, Kerudung.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji dan syukur peneliti sampaikan kehadirat Allah SWT, Dzat yang maha berkehendak dan maha Kuasa atas segala hal, yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya serta taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan merampungkan penulisan skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan keharibaan baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan penyelamatan dan tauladan bagi seluruh manusia di muka bumi ini. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menjumpai berbagai hambatan dan kesulitan, baik dalam masalah pengaturan waktu, mencari bahan-bahan pustaka, dan lain sebagainya. Namun berkat kesungguhan serta motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw”. Selanjutnya
pada
kesempatan
ini,
penulis
mengucapkan
banyak
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua yang ku cintai dan ku sayangi, (Alm) Bapak Suyadi dan Ibu Miyatun yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan tidak akan pernah bisa terbalas, serta segenap perjuangannya, dan pengorbanannya yang telah dilakukan untuk anakmu ini. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
ii
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D. Selaku Wakil Dekan (Wadek) I, Drs. Jumroni, M.Si., selaku Wadek II, dan Dr. Sunandar, M.Ag., selaku Wadek III. 3. Rachmat Baihaky, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4. Dr. Fatmawati, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya yang sangat berharga. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat. 6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini. 7. Ustadz Felix Yanwar Siauw dan istri atas kesediaan meluangkan waktu untuk wawancara, berfoto bersama, dan membagi pengalaman hidup.
iii
8. Kakak Nurul, Kakak Eva, Kartini yang bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai sebagai responden. 9. Kakak-kakakku tersayang Sutrisno, Hari Prastiyono, Slamet Turmujianto, Rochayati serta adikku tersayang Indah Sulistiani. Atas segala kasih sayang, perhatian, dorongan. 10. Seluruh teman-teman KPI F 2010, yang selalu menemani dan berdiskusi dalam belajar dan menemani di kala suka dan duka. 11. Sahabat-sahabat Sulastri Damayanti, Iis Sulastri, Siti Mutmainah, Enong Zahroh, Aisya Wulandari, Isyana Tungga Dewi, Aris Suyitno, Muhammad Kahfi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Mohammad Fahmi Almansyuri. Serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan disini.
Peneliti ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak atas segala bantuan, dukungan, dan masukan saat menyelesaikan penelitian ini. Peneliti mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan yang terdapat dalam penelitian. Semoga penelitian ini menjadi penelitian yang dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta, 31 Mei 2014
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................
i
Kata Pengantar .................................................................................................
ii
Dafar Isi ............................................................................................................
v
Daftar Tabel .....................................................................................................
vii
Daftar Gambar ..................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................
6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
7
D. Manfaat Penelitian .................................................................
7
E. Metodologi Penelitian ............................................................
8
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................
12
G. Sistematika Penulisan ............................................................
13
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................
15
A. Analisis Wacana.....................................................................
15
1.
Pengertian Analisis dan Wacana ...................................
15
2.
Analisis Wacana Kritis Van Djik ..................................
19
3.
Kerangka Analisis Wacana Kritis Van Djik ..................
20
B. Pengertian Hijab.....................................................................
25
1.
Kedudukan Hijab ...........................................................
28
2.
Kewajiban Hijab ............................................................
30
3.
Keutamaan Hijab bagi wanita Muslimah ......................
33
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y. SIAUW ........................................................................................
36
A. Resensi Buku Yuk, Berhijab ..................................................
36
B. Deskripsi Tampilan Fisik Buku Yuk, Berhijab ......................
42
v
C. Biografi Felix Yanwar Siauw ................................................
43
D. Curriculum Vitae Penulis Buku .............................................
49
E. Karya-karya Felix Y. Siauw ..................................................
51
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ...........................................
52
A. Temuan Data ............................................................................
52
B. Analisis Data ............................................................................
52
PENUTUP ....................................................................................
77
A. Kesimpulan ..............................................................................
77
B. Saran .........................................................................................
79
BAB V
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Elemen-elemen wacana yang dikemukakan oleh Van Djik .......... 21
Tabel
2.2 Skema/ Model Kognisi Van Djik................................................... 24
Tabel
4.1 Penjabaran dari tema yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab .... 53
Tabel
4.2 Kerangka Analisis Teks Skematik ................................................. 54
Tabel
4.3 Kerangka data analisis teks semantik ............................................ 56
Tabel
4.4 Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis ......................................... 58
Tabel
4.5 Penjabaran dari stalistik yang terdapat pada buku Yuk, Berhijab . 62
Tabel
4.6 Kerangka Data Analisis Teks Retoris ............................................ 64
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 & 2 Salah satu bagian isi buku, Yuk, Berhijab yang dikemas secara ringan.............................................................................. 43
viii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Wanita sebelum datangnya Islam di sebagian masyarakat jahiliyah mengalami masa hidup yang sangat kritis, masyarakat jahiliyah benci dengan kelahiran seorang wanita, di antara mereka ada yang mengubur anak wanita secara hidup-hidup di dalam lubang karena takut cela, di antara mereka ada yang membiarkan wanita hidup dalam dunia kehinaan.1 Kehinaan wanita pada zaman jahiliyah tidak berlaku lagi semenjak datangnya Islam. Islam datang dengan kemuliannya yang kemudian memuliakan
wanita.
Islam
sungguh
memandang
wanita
berbeda
sebagaimana peradaban dan agama lain. Islam mengangkat wanita pada posisi yang tak pernah dicapai wanita dalam peradaban dan agama manapun. Di dalam Islam sudah jelas bahwa kebahagiaan manusia bukan terletak pada harta, takhta, dan cinta semata. Tetapi terletak pada ridha Allah, oleh karenanya baik laki-laki
maupun wanita mempunyai
kesempatan yang sama untuk meraihnya. Islam menghormati perempuan dan menganggap sebagai seorang manusia yang diberi beban (kewajiban) secara sempurna. Ia mempunyai hak dan kewajiban dan juga memperoleh imbalan atas perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat. Perempuan sama sekali bukan rival laki-laki. Laki1
Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi, Kedudukan Wanita dalam Islam (Jakarta: Islamhouse, 2010), cet ke-5, h. 3
1
2
laki juga bukan rival perempuan, tetapi laki-laki adalah bagian dari perempuan dan begitu pula sebaliknya. Laki-laki menjadi pelengkap bagi perempuan dan demikian pula sebaliknya.2 Segala bentuk kezaliman telah dihapuskan dari mereka, dan Islam mengembalikan kedudukannya, dan menjadikan mereka sebagai mitra lelaki yang berkedudukan sejajar dalam urusan pahala, siksa dan semua hak, kecuali perkara yang memang dikhususkan untuk wanita. Sehingga pada dasarnya, baik itu di dalam Al-Qur’an ataupun Sunnah, masalah khithab (ajakan atau seruan) dialamatkan kepada laki-laki dan wanita secara sama, mulai dari martabat manusia sampai pada tanggung jawabnya dalam pidana. Sebagaimana firman Allah Swt:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” Mengkaji masalah hijab tidak akan pernah lepas dari pembicaraan masalah perempuan dan kedudukannya. Kajian tentang kedudukan perempuan dalam Islam termasuk dalam bidang yang sensitif. Oleh karena itu, persoalan masyarakat terhadap perempuan dari masa ke masa tidak akan lepas dari tiga macam pola pikir masyarakat. Tiga macam pola pikiran itu, masyarakat yang menghinakan kaum perempuan sebagaimana yang terjadi 2
1, h. 48.
Yusuf Al-Qardhawi, Islam Dan Sekulerisme (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), cet ke-
3
pada masa jahiliyah, masyarakat yang selalu memanjakan kaum perempuan seperti pada zaman kolonial Belanda, yaitu para perempuan itu dipenuhi kebutuhannya, tetapi tidak mendapatkan hak apapun, dan masyarakat yang menghendaki
emansipasi
yakni
masyarakat
mengharapkan
adanya
persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan. Menjaga kehormatan dan harga diri manusia khususnya kehormatan wanita adalah suatu asas yang telah diterima dalam agama Islam serta dalam seluruh aturan-aturan dan hukum-hukumnya. Masalah hijab merupakan salah satu dari perkara tersebuta. Al-Qur’an telah menjelaskan berbagai topik hijab dalam berbagai bentuk, gambaran, dan ibarat yang berbeda-beda. Sebagaimana firman Allah Swt:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan
4
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Oleh karena itu, hijab dipandang sebagai suatu kewajiban dalam agama Islam dan apabila seseorang mengingkarinya maka dia telah mengingkari satu hukum yang telah diwajibkan dalam agama dan mengingkari kewajiban agama berarti terjerumus di dalam kekafiran. 3 Berdasarkan tim redaksi buletinmitsal dalam sit usnya, menyatakan bahwa kebanyakan kaum Muslim, walau agama mereka Islam, memang awam dengan penampakan penutup aurat yang syar’i, yang benar menurut pandangan dalil-dalil Islam. Karena itu, sedikit sekali yang memperhatikan masalah menutup aurat ini. Adapun yang sudah mengetahui, rupanya belum sempurna dalam memahami dalil, merancukan antara jilbab dan kerudung, bahkan menyamakan keduanya. Masalah hijab disini harus diperhatikan karena tidak hanya dengan cara pemakaian tetapi niat yang benar-benar untuk berhijab. Ada juga yang sulit membedakan antara yang mana trend fashion dan yang menutup aurat. Akhirnya, terjebak pula dalam memamerkan
3
http://www.Buletinmitsal.wordpress.com, diakses pada tanggal 21 April, jam 11.30
WIB.
5
penutup aurat, padahal esensi dari menutup aurat justru melindungi keindahan, sampai waktu dan tempat yang tepat.4 Buku Yuk, Berhijab merupakan salah satu karya Felix Y. Siauw yang diterbitkan Mizan Pustaka Tahun 2013. Buku Yuk, Berhijab ini membahas bagaimana Islam memuliakan wanita dari aturan berpakaian. Bagaimana Islam memuliakan wanita dengan menutup aurat seperti menggunakan hijab, serta bagaimana wanita dihormati dengan hijab. Seperti hal yang diharapkan dari buku Yuk, Berhijab dapat menggunakan hijab yang sesuai dengan syariat agama, yaitu menggunakan kerudung sampai menutupi dada, memakai baju yang tidak ketat atau longgar agar tidak menampakkan lekuk tubuh. Buku Yuk, Berhijab ini dikemas dengan bahasa yang tidak monoton karena terdapat visualisasi gambar di dalamnya. Seperti di dalam isi buku hijab ini terdapat contoh gambar kerudung dan jilbab diperjelas, halaman buku ini 139. Sehingga apa yang dituliskan dalam buku Yuk, berhijab ini akan lebih mudah dipahami oleh pembaca dan membuat pembaca betah berlama-lama membaca buku ini. Tidak hanya visualisasi gambar di dalam buku ini, ustadz Felix adalah seorang muallaf keturunan etnis tionghoa yang sangat tertarik dengan agama Islam. Hal yang menarik disini karena tidak semua keturunan cina ingin memeluk agama Islam. Menurut pembaca buku ini, tidak hanya visualisasi gambarnya tetapi buku hijab ini dikemas
4
Felix Y. Siauw Dan Emeralda Noor Achni, Yuk, Berhijab (Bandung: PT MizanPustaka, 2013), cet ke-5, h. 7
6
semenarik mungkin sehingga tidak membosankan untuk dibaca.5 Kalimat dalam buku tersebut ringan untuk dipahami namun maknanya jelas dan mendalam. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mencoba melakukan penelitian terhadap sebuah buku yang sekaligus penulis jadikan sebagai judul skripsi. Dalam skripsi ini penulis mengangkat sebuah judul “Analisis Wacana Hijab dalam Buku“Yuk, Berhijab” Karya Felix Y. Siauw”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Masalah ini dibatasi dengan hijab yang syar’i menurut Felix Y. Siauw dalam buku Yuk, Berhijab. 2. Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang di atas, maka skripsi ini dapat dirumuskan kedalam masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana struktur wacana hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw? b. Bagaimana pandangan Felix Y. Siauw tentang hijab yang tertulis dalam bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab? c. Bagaimana masyarakat sebagai pembaca memandang hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y.Siauw?
5
Wawancara kepada Eva (pembaca buku) pada tanggal 1 Juni 2014.
7
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan seperti di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui struktur wacana hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw. 2. Untuk mengetahui pandangan Felix Y. Siauw tentang hijab yang tertulis dalam bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab. 3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat sebagai pembaca tentang hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw.
D.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan praktisi adalah: 1. Manfaat Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat menarik minat peneliti lain dan bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya khazanah intelektual, wawasan dan gambaran secara utuh tentang dunia perbukuan Islam. Serta memberikan wawasan
tentang
hijab.
Dan
apabila
berhijab
agar
lebih
menyempurnakan hijabnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wacana positif dalam rangka menerapkan suatu bentuk desain
8
dalam media cetak yang sesuai dengan kemajuan tekhnologi yang ada guna memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat secara praktis diantaranya yakni untuk mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa KPI dalam meneliti analisis wacana.
E.
Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis wacana atau disebut juga dengan discourse analysis yang bersifat kualitatif. Seperti yang disampaikan Eriyanto dalam bukunya, Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi (kuantitatif) yang dominan dan banyak dipakai oleh praktisi media, jika analisis isi (kuantitatif) lebih menekankan pada “apa” (what), analisis wacana kualitatif lebih menekankan pada “bagaimana” (how) dari pesan atau teks komunikasi, dengan analisis wacana bukan hanya ingin mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga ingin mengetahui bagaimana pesan itu disampaikan, lewat frase, kalimat dan metafora berita itu disampaikan, ditambah dengan melihat bagaimana bangun struktur kebahasan tersebut.
9
Dengan kata lain analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dalam suatu teks. 6 Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.7 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek
penelitian
adalah
sumber-sumber
tempat
memperoleh
keterangan.8 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah buku Yuk Berhijab karya Felix Y. Siauw. Dan sebagai objek penelitiannya adalah konstruksi wacana dari segi atau dimensi teks sosial, kognisi sosial, dan konteks sosial.
3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi teks (document research) Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi teks atau document research. Observasi teks dalam hal ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan pelengkap atau pembanding. 6
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), Cet. Ke-5, h. 270 7 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 224 8 Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1968), h.92
10
Data primer (Primary sources) yaitu, teks buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw. Sedangkan data sekunder (Secondary sources) yaitu, berupa buku-buku dan tulisan lain berkaitan dengan masalah yang menjadi objek studi ini. b. Wawancara Mendalam (Depth Interview) Pada prinsipnya, tekhnik wawancara merupakan tekhnik dimana penelitian dan informan bertatap muka langsung di dalam wawancara yang dilakukan.9 Wawancara mendalam ini adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pada wawancara ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu peneliti mempunyai tugas menuntut waktu dan tenaga agar informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara seperti ini berlangsung secara informal, seperti orang sedang mengobrol, tidak dibatasi adanya perbandingan antara pewawancara dengan informan.10 Dalam hal ini peneliti bertanya kepada narasumber atau sumber berita menjawab, mengenai buku Yuk, Berhijab. Penelitian ini di lakukan dengan wawancara kepada Ustadz Felix Y. Siauw (Pengarang buku Yuk, Berhijab). Dan mewawancarai pembaca buku Yuk, Berhijab 9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2013), Cet ke-
1, h.165 10
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: kencana, 2008) cet ke-3. h.100 & 108
11
dari berbagai kalangan yaitu ada yang berprofesi guru, wiraswasta, dan mahasiswa. 4. Teknik Analisis Data Peneliti mendapatkan data-data dari hasil wawancara dengan penulis buku Yuk, Berhijab, dan berbagai referensi yang membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, baik berupa buku maupun data dari internet. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis wacana lebih melihat kepada wacana hijab yang akan diteliti, data-data akan disesuaikan dengan metode yang digunakan Teun A. Van Djik, yaitu meneliti dari analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Data-data tersebut merupakan data yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab, kemudian akan ditafsirkan dalam analisis wacana. 5. Waktu dan Tempat Wawancara Wawancara ini dilaksanakan dua kali karena data-data yang didapatkan peneliti sudah cukup untuk diolah ke dalam penelitian. Wawancara pertama yaitu pada bulan Januari yakni hari Senin tanggal 27 Januari 2014. Tempat wawancara dilakukan digedung Auditorium TVRI (Televisi Republik Indonesia) ketika Felix melakukan tapping siaran acara Inspirasi Iman. Wawancara kedua pada bulan April yakni hari Rabu tanggal 23 April 2014 yang berlangsung di ruko milik Felix Yanwar Siauw yang beralamat di jalan Daan Mogot Baru Ruko Jimbaran KF3A sebelum Felix melakukan kajian. Wawancara ini dilakukan dengan sebelumnya
12
berkoordinasi terlebih dahulu dengan Felix selaku penulis buku Yuk, Berhijab. F. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mengkaji di perpustakaan, dalam pengkajian tersebut ada beberapa skripsi mengenai analisis wacana, antara lain: 1. Skripsi tahun 2009 dengan judul Analisis Wacana Rubrik Refleksi Majalah Mata Air mengandung pesan moral dilihat dari fenomena sosial keagamaan. 2. Skripsi tahun 2013 yang ditulis oleh Fillaily Adisti, dengan judul Analisis Wacana Pada Buku “Salon Kepribadian: New Jangan jadi Muslimah Nyebelin” Karya Asma Nadia. 3. Skripsi tahun 2013 dengan judul Analisis isi pesan dakwah dalam novel Ummi karya Asma Nadia. Skripsi ini ditulis oleh Iis Rachmania, 2013 yang dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah tentang hijab. Sedangkan penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Rubrik Refleksi Majalah Mata Air” mengenai pesan moral. Penelitian skripsi yang berjudul Analisis Wacana pada Buku “Salon Kepribadian: New Jangan jadi Muslimah Nyebelin” mengenai kepribadian seorang muslimah. Sedangkan skripsi yang berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel Ummi” mengenai pesan dakwah yang termuat dalam novel Ummi karya Asma Nadia. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah samasama membahas mengenai analisis wacana dengan teori Teun A.Van Djik.
13
Namun, pembahasan mengenai “Analisis Wacana Hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw” Dengan demikian, sangat penting kiranya melakukan kajian lebih lajut secara komprehensif, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperjelas garis besar dari penyusunan skripsi ini, maka sistematika ini adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN: Berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI: Penjabaran analisis wacana, pengertian analisis wacana Van Djik, pengertian hijab, kedudukan hijab, kewajiban hijab, keutamaan hijab bagi wanita muslimah.
BAB III
GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y. SIAUW: Dalam bab ini diuraikan resensi buku yuk berhijab, diskripsi tampilan fisik buku, biografi Felix Y.Siauw, curiculum vitae penulis Buku dan Karya-Karya Felix Y. Siauw yang lainnya.
14
BAB IV
ANALISIS BUKU: Menguraikan struktur teks hijab dalam buku Yuk, Berhijab, hijab dilihat dari pandangan pengarang, hijab dilihat dari pandangan masyarakat sebagai pembaca buku Yuk, Berhijab.
BAB V
PENUTUP: Kesimpulan dan Saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Wacana 1.
Pengertian Analisis dan Wacana Analisis wacana merupakan bentuk analisis relatif baru yang berkembang terutama sejak tahun 1970-an, seiring dengan studi mengenai sruktur, fungsi, dan proses dari suatu teks.1 Analisis
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta berhubungan antar-bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.2 Secara etimologi istilah wacana seperti yang dikutip Dedy Mulyana berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vak yang berarti “berkata” atau “berucap”. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata “ana” yang berada dibelakang adalah sufiks (akhiran) yang bermakna membedakan (nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau aturan. Dalam kamus bahasa jawa kuno Indonesia karangan
1
Dennis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction (London: Sage Publication, 19953rd edition), h. 276-277. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka 1998), h.32.
15
16
Wojowasito terdapat kata waca yang berarti baca, wacaka adalah mengucapkan dan kata wacana berarti perkataan.3 Terdapat tiga makna dari kata wacana . Pertama, percakapan, ucapan dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang lebih utuh seperti novel, buku-buku dan artikel.4 Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Meskipun ada gradasi yang besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa atau pemakaian bahasa. Adapun tokoh-tokoh dalam analisis wacana yaitu Michel Foucault dan Althusser, Roger Fowler, Theoan Leeuwen, Sara Mills, Teun A. Van Djik, dan Norman Fairclough.5 Dalam analisis wacana yang menjadi sorotan utama adalah representasi, bagaimana seseorang atau segala sesuatu itu tidak tampil sendiri, tetapi ditampilkan melalui media bahasa. Baik tertulis, suara, maupun gambar. Bahasa di sini tidak dimaknai sebagai sesuatu yang netral yang bisa mentransmisikan dan menghadirkan realitas seperti keadaan aslinya. Bahasa di sini bukan dimaknai sebagai sesuatu yang netral, tetapi sudah tercelup oleh ideologi yang membawa muatan 3
Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 3. 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet ke-1, h. 32. 5 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2006), Cet ke-5 h. 20.
17
kekuasaan tertentu. Bahasa adalah suatu praktik sosial, melalui mana seseorang atau kelompok ditampilkan dan didefinisikan. Lewat bahasa, seseorang ditampilkan secara baik dan buruk untuk ditampilkan kepada masyarakat. Riyanto Partiko sebagaimana dikutip dalam bukunya Alex Sobur mendefinisikan analisis teks media yaitu bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang yang memiliki ikatan dengan ada dan tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi.6 Alex Sobur sendiri mengartikan wacana sebagai rangkaian tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu kesatuan yang koheren dan pembahasan wacana merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat dalam teks, pembahasan ini bertujuan menjelaskan antar kalimat atau antar tujuan yang membentuk wacana.7 Analisis terhadap wacana termasuk ke dalam penelitian yang bersifat deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Ciri lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana ilmiah. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : pertama, mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. Kedua, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi
dan
praktek-praktek
yang
berlaku.
Ketiga,
membuat
perbandingan atau evaluasi. Keempat, menentukan apa yang dilakukan
6
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik dan Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet ke-5, h. 10. 7 Sobur, Analisis Teks Media, h. 11.
18
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan jenis penelitian lainnya : 8 a. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu entitas. b. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif. d. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. e. Penelitian
kualitatif
lebih
menghendaki
arah
bimbingan
penyusunan teori substantive yang berasal dari data. f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. g. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “proses” daripada “hasil”.
8
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2000),
h. 3.
19
h. Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. i. Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, realibilitas dan objektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik. j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. 2. Analisis Wacana Van Djik Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali model van Djik adalah model yang banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena van Djik mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Menurut Van Djik sendiri analisis wacana merupakan penelitian atas wacana yang tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata, namun perlunya sebuah objek kajian yang juga membahas mengenai bagaimana teks tersebut di produksi sehingga kita mendapatkan sebuah pengetahuan mengenai teks tersebut. Melalui analisis wacana tidak hanya mengetahui isi teks, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan, kenapa harus disampaikan dan bagaimana pesan-pesan itu tersusun dan dipahami. Karena analisis wacana lebih melihat isi pesan yang akan diteliti. Unsur
20
penting dalam analisis wacana adalah kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti. Elemen kognisi sosial yang dipakai oleh van djik dalam menganalisis sebuah wacana. Kognisi sosial memiliki dua sisi pemahaman, yaitu di satu sisi hal tersebut menunjukkan bagaimana suatu teks diproduksi, dan di sisi lain kognisi sosial menggambarkan bagaimana kondisi sosial atau nilai-nilai masyarakat itu menyebar sehingga diserap lalu dapat dijadikan sebuah teks tersebut.9 Analisis wacana menitik beratkan pada penggambaran teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses kognisi dalam komunikasi. Analisis wacana tulisan, bukan hanya sekedar meneliti pada kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau kalimat itu disajikan. Dengan kata lain analisis wacana tidak hanya melihat persoalan yang terbatas pada apa yang nampak, tetapi melihat apa yang ada dibalik tulisan, baik yang menyangkut hubungan maupun keterkaitan. 3. Kerangka Analisis Wacana Van Djik a. Teks Teun A. Van Djik melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur
atau
tingkatan,
yang
masing-masing
bagian
saling
mendukung. Van Djik membaginya dalam tingkatan:10 1) Struktur makro merupakan makna global dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema 9
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2006), Cet ke-5 h.
221. 10
Shobur, Analisis Teks Media, h.71.
21
wacana bukan hanya isi tapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa. 2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. 3) Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, preposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai, dan sebagainya. Tabel 2.1 Elemen-elemen wacana yang dikemukakan oleh Van Djik dapat digambarkan sebagai berikut :11 Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen Struktur Makro
Tematik
Topik
Tema/topik yang dikedepankan dalam suatu berita Superstruktur
Skematik
Skema
Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh Struktur Mikro
Semantik
Latar,
detil,
Makna yang ingin ditekankan dalam
maksud,
teks berita. Misal dengan memberi detil
praanggapan,
pada satu atau membuat eksplisit satu
nominalisasi.
sisi dan mengurangi detil sisi lain. Struktur Mikro
Struktur Mikro
Sintaksis,
Bentuk kalimat,
Bagaimana kalimat (bentuk, susunan)
koherensi, kata
yang dipilih.
ganti.
Stilistik
Leksikon
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, hlm.228-229.
22
Struktur Mikro
Retoris
Grafis,
Bagaimana dan dengan cara penekanan
metafora,
dilakukan.
ekspresi.
Dalam pandangan Van Djik segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat tentang elemen-elemen tersebut : 1) Tematik secara harfiah tema berarti sesuatu yang telah diuraikan. Kata ini berasal dari kata Yunani thitenia yang berarti meletakkan. Tema adalah pokok pemikiran penulis yang disampaikan kepada khalayak.12 2) Skematik menjelaskan bentuk wacana umum yang disusun dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan, masalah, penutup dan sebagainya. Struktur skematik memberi penekanan bagaimana yang didahulukan dan bagaimana yang
bisa
dikemudiankan
sebagai
strategi
untuk
menyembunyikan informasi penting. 3) Semantik adalah bagian dari tata bahasa yang menyelidiki tentang tatamakna atau arti kata-kata, dan bentuk linguistik, fungsinya sebagai simbol dan peran yang dimainkan dalam hubungannya dengan kata-kata lain dan tindakan manusia.13
12
Alex MA, Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, (Surabaya: Karya harapan ,2005),
h.629. 13
Alex MA, Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, h.589.
23
4) Sintaksis yaitu bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.14 5) Stilistik adalah ilmu penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam kesusasteraan.
Maksutnya
bahasa
sebagai
sarana
yang
disampaikan penulis.15 6) Retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik)
atau
bertele-tele.
Retoris
mempunyai
fungsi
persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada khalayak.
b. Kognisi Sosial Analisis kognisi sosial menekankan bagaimana peristiwa dipahami, didefinisikan, dianalisis dan ditafsirkan, kemudian ditampilkan dalam suatu model memori. Proses terbentuknya teks pada tahap ini memasukan informasi yang digunakan untuk menulis dari suatu wacana tertentu. Dimensi kognisi sosial disini kognisi sosial meneliti bagaimana kesadaran mental wartawan dalam membentuk suatu teks. Struktur wacana itu menunjukkan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Dibutuhkannnya kognisi sosial ini karena setiap teks
14
Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h.85. Pateda, Semantik Leksikal, h. 8.
15
24
dihasilkan
melalui
kesadaran
pengetahuan,
prasangka,
atau
pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.
Tabel 2.2 Skema/ Model Kognisi Van Djik a. Skema
Person
(Person
Schemas).
Skema
ini
menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang lain. b. Skema Diri (self Schemas). Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh seseorang. c. Skema Peran (Role Schemas). Skema ini berhubungan dengan
bagaimana
seseorang
memandang
dan
menggambarkan peranan dan posisi seseorang dalam masyarakat. d. Skema Peristiwa (Event Schemas). Skema ini yang paling sering dipakai, karena setiap peristiwa selalu ditafsirkan dan dimaknai dengan skema tertentu.
c. Konteks Sosial Dimensi
konteks
sosial
melihat
bagaimana
suatu
teks
dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat atas suatu wacana, dalam artian melihat
25
bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan. Dalam kerangka van djik, penelitian mengenai bagaimana wacana diproduksi dalam masyarakat sangat diperlukan, karena dapat dijadikan acuan dalam mengkaji teks yang dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang atas suatu peristiwa. B. Pengertian Hijab Untuk memahami pengertian hijab, terlebih dahulu mengetahui makna hijab, yang pada saat ini biasa digunakan untuk menunjuk kepada pakaian wanita. Kata ini memberi makna “penutup”, karena menunjuk kepada suatu alat penutup. Tetapi, bukan berarti semua penutup adalah hijab. Penutup yang dimaksud sebagai hijab muncul di balik kata tabir.16 Penggunaan kata satr sebagai ganti hijab dalam arti “penutup”, telah digunakan khususnya oleh para ahli hukum agama (fuqaha). Para fuqaha, apakah dalam bab shalat atau dalam bab nikah, merujuk kepada masalah ini, serta menggunakan kata satr, bukan hijab. Kata ini tidak diubah, dan selanjutnya kita menggunakan kata “penutup” atau satr, karena sebagaimana telah dikatakan makna yang lazim dari kata hijab adalah selubung (veil). Jika digunakan dalam arti “penutup”, kata ini memberikan pengertian seorang wanita yang ditempatkan di belakang sebuah tabir. Hal inilah yang menyebabkan begitu banyak orang berpikir 16
Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam, (Bandung: Mizan, 1988), cet ke 1, h. 11-18.
26
bahwa Islam menghendaki wanita untuk selalu berada di belakang tabir, harus dipingit dan tidak boleh meninggalkan rumah. Pengertian hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Pengertian hijab dalam Islam adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Tetapi kata ini lebih sering mengarah pada kata “jilbab”, tetapi dalam ilmu Islam hijab tidak terbatas pada jilbab saja, juga pada penampilan dan perilaku manusia setiap harinya. Menurut filsafat di balik hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa wanita harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki-laki yang menurut hukum agama bukan muhrim-nya, dan bahwa dia tidak boleh memamerkan dirinya. Fillsafat hijab Islam bertumpu pada beberapa hal, sebagian bersifat psikologis, sebagian berhubungan dengan rumah dan keluarga, dan sebagian lainnya memiliki akar-akar sosiologis dan sebagian di antaranya berhubungan dengan pengangkatan kemuliaan wanita dan pencegahan agar tidak sampai terhina. Di dalam Islam hijab berakar pada sebuah masalah yang lebih umum dan mendasar. Yaitu, ajaran Islam bertujuan membatasi seluruh bentuk kebutuhan keindahan diri hanya pada lingkungan keluarga dan perkawinan di dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya merupakan sebuah
27
tempat untuk bekerja dan beraktivitas. Hal ini berlawanan dengan sistem barat saat ini yang membaurkan pekerjaan dengan kesenangan diri. Dan Islam memisahkan sepenuhnya kedua lingkungan ini. lslam mewasiatkan kepada wanita hal-hal yang seharusnya dipelihara ketika mengenakan pakaian, sehingga sempurna penutup badannya. Misalnya, apabila dia mengenakan kerudung, maka dia harus menjulurkannya ke depan, sehingga ujungnya akan menutupi leher dan celah-celah qamis.17 Menurut Al-Kasysyaf oleh Az-Zamakhsyari jilbab adalah pakaian yang luas dan lebih luas dari kerudung dan lebih sempit dari rida‟ (selendang). Dililitkan oleh wanita di kepalanya dan dibiarkan darinya apa yang dijulurkan ke dadanya. Dan makna kata min dalam min jalabibihinn adalah menunjukkan tab‟id (sebagian). Dan ia membawa dua kemungkinan: pertama, agar mereka mengenakan sebagian dari jilbab mereka; dan yang kedua, agar wanita mengulurkan sebagian dari jilbabnya ke kepala atau ke wajahnya. Menurut Al-Muharrir Al-Wajiz oleh Ibnu „Athiyyah jilbab adalah pakaian yang lebih besar dari kerudung. Dan diriwayatkan dari Ibnu „Abbas r.a dan Ibnu Mas‟ud r.a.; jilbab adalah rida‟ (selendang). Ibnu „Abbas dan Ubaidah As-Salmani berpendapat yang demikian itu adalah jika wanita melipatkannya hingga tidak tampak darinya kecuali hanya satu mata yang dengannya dia melihat. Ibnu „Abbas dan Qatadah juga berpendapat yang demikian adalah jika wanita melipatkannya ke atas dahi dan mengikatkannya 17
Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur‟an dan Hadis (Bandung: Mizan, 1995), h.26.
28
kemudian menjulurkannya ke hidung, meskipun tampak kedua matanya; akan tetapi ia menutup dada dan sebagian besar wajah. Menurut As-Sirajul-Munir oleh Al-Khatib Asy-Syarbini jilbab adalah setiap pakaian luar, pakaian dalam, dan tutup yang digunakan untuk menutupi. Apabila yang dimaksudkan adalah qamis, maka menjulurkannya adalah menyempurnakannya sampai menutup badannya dan kedua kakinya. Apabila yang ditutupi itu kepala, maka idna‟-nya adalah menutupi wajahnya dan lehernya. Apabila yang dimaksudkan menutupi pakaian, maka idna-nya adalah memanjangkannya dan melonggarkannya hingga menutupi semua badannya dan pakaiannya. Dan apabila yang dimaksudkan adalah selain kerudung, maka yang dimaksudka adalah menutupi wajah dan kedua tangan.18 1. Kedudukan Hijab Ketika Islam datang, Islam tidak menafikan keberadaan bentuk dan model pakaian yang dipraktekan para wanita Arab Jahiliyah, melainkan memberi catatan tersendiri kepada para wanita muslimah terhadap beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan pakaian yang harus dikenakan agar sempurna dalam menutup tubuhnya sesuai dengan syariat agama.19 Misalnya para wanita muslimah dalam mengenakan kerudung hendaknya menutupnya dari depan hingga ujungnya menutup leher dan
18
19
Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur‟an dan Hadis, h.33.
Mohammad Asmawi, ISLAM SENSUAL, Membedah Fenomena Jilbab Trendi (Jakarta: Darussalam ,2005), h.78-80.
29
belahan baju di dadanya. Juga tidak menampakkan perhiasan atau bagianbagian yang mengandung dan mengundang fitnah.
Kain kerudung atau khimar atau tutup kepala adalah satu perangkat pakaian wanita yang disebutkan dalam teks Al-Quran di atas. Perangkat lainnya adalah jilbab (baju panjang yang longgar) dan zinah yang berarti perhiasan dan kecantikan yang diindikasikan bisa mengandung dan mengundang fitnah bagi yang melihatnya, terutama bagi kaum laki-laki. Tiga perangkat ini merupakan sesuatu yang integral yang akan mencerminkan sosok wanita terhormat dan terpandang sekaligus menunjukkan identitas dirinya. Hijab merupakan perisai bagi perempuan, karena dengan hijab kehormatan perempuan akan terjaga. Islam mengangap hijab merupakan suatu hal yang penting dalam menjaga kehormatan perempuan. Bukan berarti kehormatan pria tidak penting karena masalah kehormatan bukan hanya dimiliki oleh perempuan saja. Hanya saja kehormatan perempuan lebih ditekankan untuk terus dijaga karena pria memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding perempuan. Maka untuk mengimbangi kekuatan ini perempuan harus menjaga dirinya dengan berhati-hati melalui pemakaian hijab. Dengan menjaga hijab perempuan akan lepas dari dosa dan pria melihatnya pun tidak akan berdosa. Perempuan muslim yang tidak menjaga hijabnya akan mendapat dosa dan pria bukan muhrim yang melihatnya pun akan terkena dosa. Perempuan yang membuka hijabnya sama saja dengan perempuan yang
30
tidak berpakaian sama sekali dan menjadikannya rendah di hadapan orang lain. Hijab merupakan pengaman atau penjaga nilai kemanusiaan. Perintah pada para wanita muslimah agar mengulurkan khimar sampai ke dadanya atau mengulurkan jilbab ke seluruh tubuhnya dan tidak menampakkan perhiasannya adalah sebagai reaksi keras terhadap bentuk dan model pakaian yang dikenakan para wanita Arab yang mengekspos sebagian anggota tubuh mereka yang sensual, terutama dadanya yang terkesan dibiarkan menonjol dan terbuka. Pakaian dan anggota tubuh yang menimbulkan rangsangan seksual dalam Islam disebut tabarruj, suka mengeksploitasi anggota tubuhnya. Norma ini bukan berarti Islam anti seni berpakaian,
tetapi
yang dilarang dalam
moralitas
Islam
adalah
memamerkan perhiasan di muka umum. 2. Kewajiban Hijab Konsep Islam ihwal kewajiban menutup aurat, yang merupakan pengejawantahan naluri malu yang terpendam dalam diri manusia, tidak akan pernah ditemui di dalam peradaban mana pun. Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat, bukan sekedar perhiasan. Islam mewajibkan setiap wanita dan pria untuk menutupi anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Kewajiban untuk wanita memakai pakaian yang menutupi batasan auratnya, dari atas kepala hingga ujung jari kaki serta memakai hijab.20
20
35.
Husein Shahab, Jilbab menurut Al-Qur‟an dan As-Sunnah, (Bandung: Mizan,1988), h.
31
Pakaian dan perhiasan adalah dua aspek kemajuan dan peradaban. Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan hewani (tak berbusana). Sedangkan hak milik wanita yang paling utama adalah kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. Pakaian dalam Islam bukanlah hanya sekedar hiasan yang menempel ditubuh, tetapi pakaian yang menutup aurat. Dengan Islam mewajibkan setiap muslim untuk menutupi anggota tubuhnya yang menarik lawan jenis. Sedangkan masalah berhijab (berbusana yang menutupi seluruh bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi muslimah bukanlah masalah sepele, melainkan masalah besar dan substansi dalam agama Islam. Berhijab bukanlah sisa peninggalan adat bangsa arab, yang membuat muslimah non-arab, tidak boleh menirunya. Tapi yang diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah bebas mengenakan atau tidak, padahal hijab adalah suatu hukum yang tegas dan pasti bagi muslimah diwajibkan oleh Allah untuk mengenakannya. Allah berfirman :
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang muslim. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”(Qs. Al Ahzab : 59).
32
Dan dalam Qs. An-Nur : 31, Allah berfirman:
“Kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga batas dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau putraputra suami mereka, atau saudara –saudara laki-laki mereka, atau putraputra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. “ (QS Al-Nur {24}:31” Dua ayat diatas telah memberikan batasan yang jelas tentang pakaian yang harus dkenakan oleh wanita muslimah, yaitu wajib menutupi seluruh tubuhnya terkecuali apa yang dikecualikan oleh syariat (wajah dan kedua telapak tangan).
33
3. Keutamaan Hijab bagi wanita Muslimah Seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa hukum Islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya adalah untuk menjaga dirinya dari gangguan orang-orang tidak baik. Syarat ini bukan untuk mengekang kebebasan akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak masuk ke dalam lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian. a. Hijab adalah tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasulnya. b. Hijab adalah iffah (menjaga diri) Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda iffah (menahan diri dari maksiat) c. Hijab itu kesucian: Hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya. d. Hijab adalah pelindung e. Hijab itu adalah ketakwaan:
34
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat”.(QS. Al-A‟raf:26). f. Hijab menunjukkan keimanan: Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. g. Hijab adalah rasa malu : Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya dimana-mana tanpa ada perasaan risih, ia menampilkan perhiasannya yang tidak selaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantas hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya. h. Hijab adalah ghirah (rasa cemburu) : Para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita terhormat. 21 Keutamaan hijab bagi wanita muslimah telah dipaparkan dari penjelasan di atas. Banyak sekali yang diperoleh wanita dalam menggunakan hijab salah satunya terhindar dari hal-hal keburukan seperti godaan-godaan. Hijab menurut kebanyakan orang dipandang sangat mulia apalagi pemakainya. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana 21
Artikel ini diakses dari www.kreasi-jilbab.com/2012/12/keutamaan -hijab-bagi-wanitamuslimah/, pada tanggal 20 Maret 2014, pukul 14:55 WIB.
35
hijab yang benar, tidak hanya memakai hijab untuk kebutuhan trend fashion tetapi untuk menutupi aurat secara benar menurut agama. Menutup aurat disini yakni dari cara memakai kerudung harus benar yaitu memakai kerudung sampai menutupi bawah dada. Jilbab atau baju longgar harus menutupi sampai mata kaki.
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y. SIAUW
A.
Resensi Buku Yuk, Berhijab Yuk, Berhijab merupakan sebuah buku dakwah yang mengajak untuk berhijab berdasarkan aturan Islam. Buku ini, diawali dengan menceritakan pandangan Islam tentang wanita, bagaimana memakai hijab yang benar menurut agama. Hijab syar’i atau pakaian muslimah yang disyari’atkan yaitu menutup seluruh tubuh, tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan, tebal tidak tembus pandang sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik pakaian tersebut, lebar dan longgar tidak ketat sehingga tidak menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.1 Di dalam buku ini Felix Siauw juga memaparkan terlebih dahulu bagaimana dunia memandang wanita, Pandangan Islam tentang wanita, Wanita dan aurat, Tabarruj. 1. Dunia memandang wanita Dalam bab pertama ini menceritakan nasib wanita ditinjau dari segi peradabannya. Pada zaman Yunani Kuno membolehkan wanita
1
http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 19.00.
36
37
diperjualbelikan layaknya budak, tidak memiliki hak sipil dan Yunani Kuno, posisi wanita tidak jauh dari sekedar pemuas nafsu lelaki saja. Dikisahkan dalam buku-buku dan mitologi-mitologi Yunani, dapat kita baca bahwa sering kali dewa-dewa berselingkuh dan memiliki anak di luar nikah. Dewa-dewa gemar berbuat hal-hal yang tidak pantas dilakukan, hingga lahirlah demigod, manusia setengah dewa, seperti Hercules, Perseus, Theseus, atau Gilgamesh. Pada zaman romawi, filosofi hidup yang mendasari peradaban Romawi tidak jauh dari filosofi Yunani. Hanya lebih sadis, lebih tertata, dan lebih ekspansif. Wanita hanya objek seksual untuk dinikmati bukan dikasihi. Coba tengok hasil-hasil karya seni Yunani-Romawi Kuno, jelaslah bagi mereka wanita hanya untuk dieksploitasi. Bahkan dalam pandangan Romawi, seorang lelaki tidak bersalah jika membunuh istri dan anaknya. Pada tahun 550 M, Kaisar Justinian sampai mengeluarkan aturan pelarangan membunuh istri dan anak. Solusinya, karena tidak bisa dibunuh, ya akhirnya dijual saja di pasar sebagai budak.2 Zaman di India, tradisi Hindu mengenal sati. Sati adalah sebuah proses membakar diri bagi janda yang ditinggal mati suaminya. Sedangkan di peradaban Cina kuno, wanita-wanita sama saja penempatannya sebagai warga kelas dua. Belajar dan menjadi cendekiawan hanya hak lelaki. Demikian nasib wanita ditinjau dari segi peradaban. 2
Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab (Bandung: Mizania, 2013), h. 15.
38
Emansipasi kemudian muncul, kesetaraan gender digelar, bendera feminisme dikibarkan. Di antara kaum wanita mulai bangkit dan menuntut kesetaraan antara lelaki dan wanita. Tetapi harapan wanita agar ia sama seperti lelaki dalam segala hal, bukannya berakhir pada hasil yang memuliakan wanita, tapi berujung kepada penghancuran martabat wanita sendiri, karena menjauh bahkan mengingkari fitrah. Bila pada masa lalu wanita direndahkan secara terpaksa, saat ini wanita rela untuk direndahkan. Menghinakan diri sendiri demi sekeping emas atau segepok dolar, dengan badan mereka sebagai modal. Bukan rahasia lagi apabila unsur tidak seharusnya ditonton adalah unsur utama dalam hiburan, pertunjukkan sampai iklan. Tetapi tampaknya sutradara dan marketer benar-benar pintar memanfaatkan insting primitif lelaki, yang pasti tertarik bila ada yang membuka apa yang seharusnya terlindung. Fashion nampaknya menjadi pembenaran untuk menjadi murahan, seni jadi alasan untuk tanggalkan harga diri. Atas nama trend apabila hijab dijadikan fashion untuk memperoleh popularitas yaitu dengan memakai pakaian yang tidak sopan misalnya pakaian yang ketat, kerudung tidak menutupi dada harusnya malu dengan hijab yang dikenakan.3 2. Pandangan Islam tentang Wanita Islam disini memandang bahwa kebahagiaan manusia bukan terletak pada harta, tahta, dan cinta semata, tetapi terletak pada ridha
3
Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab (Bandung: Mizania, 2013), h. 12-21
39
Allah. Karenanya, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meraihnya. Dalam Islam, ridha Allah yang menjadi tujuan, memungkinkan laki-laki dan wanita mencapainya dengan caranya sendiri, berlomba dengan jalurnya masing-masing. Laki-laki dan wanita tidak berkompetisi di jalur yang sama, tetapi berkompetisi di jalur kebaikan yang berbeda. Karena laki-laki dan perempuan memang berbeda. Di dalam timbangan syariat Islam, apabila laki-laki memperoleh kemuliaan dengan bekerja, wanita mendapatkannya dengan mengurus rumah tangga Islam memberi jalur beribadah kepada wanita dengan kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada wanita. Oleh karena itu dalam pandangan Islam laki-laki dan wanita sama harkatnya di hadapan Allah, karena makhluk yang sama yang diciptakan oleh Allah. Soekarno memahami bahwa Islam melarang laki-laki berpandang-pandangan secara langsung dengan perempuan. Tokoh muslim yang memiliki perhatian terhadap masalah perempuan salah satunya Moenawar Chalil. Moenawar Chalil adalah salah satu dari sedikit tokoh Muslim yang membahas mengenai isu yang berhubungan dengan kedudukan perempuan di tengah masyarakat. Dari kutipan “...wanita tetap wanita, sekali wanita tetap wanita! Bukan mestinya dipandang sebagai binatang, tidak seharusnya dianggap sebagai dewa, dan tidak mestinya pula dianggapnya seperti laki-laki”.4 Alqur’an adalah kitab yang membawa pembaruan pada kaum wanita di tengah kejumuduhan pola pikir kebanyakan peradaban dunia tentang wanita. Apalagi di kalangan masyarakat Arab yang menjadi
4
http://books.google.co.id/books?tokoh+islam+yang+membahas+tentang+wanita, diakses pada tanggal 13 Agustus 2014, pada pukul 15.00 WIB.
40
simbol kesalahan peradaban dunia saat itu, wanita benar-benar dipandang sebelah mata, tidak setara dengan laki-laki, tidak berhak mendapatkan hak waris. Bahkan, di tengah kondisi Arab jahiliyah yang gemar melakukan ghazwah (perang), keberadaan keturunan laki-laki adalah kebanggaan sekaligus aset, penyebab datangnya kemuliaan dan penerus nasab. Wanita sebelum zaman Jahiliyah hanya dianggap seolah tidak ada harganya. Kemudian Islam datang dengan pencerahan Al-qur’an turun dengan kritik dan nasehat yang menghunjam bagi kerusakan berfikir. Memberi harapan yang selama itu dinanti kaum wanita, menjadi pembelaan bagi wanita yang tidak kunjung bebas dari penindasan. Dan sejak lahirnya, Islam telah memberikan kelebihan kepada bayi perempuan,yang tidak diberikan kepada bayi laki-laki. Mendidik dan membesarkan seorang putri mendapatkan janji Rasulullah Saw berupa surga Allah. Rasulullah Saw menjadi contoh nyata, bagaimana wanita didudukkan di singgasana penuh kehormatan, baik dalam pandangan, perkataan, maupun perbuatan kaum lelaki. Jadi Islam memuliakan wanita dan Islam memanusiakan manusia. Jelas disini dari pendahuluan ini, disampaikan bahwa Islam sungguh memandang wanita berbeda sebagaimana peradaban dan agama yang lain. Islam mengangkat wanita
41
pada posisi yang tidak pernah dicapai wanita dalam peradaban dan agama manapun.5 3. Aurat Aurat diambil dari perkataan Arab “Aurah” yang berarti keaiban. Manakala dalam istilah fiqih pula aurat diartikan sebagai bagian tubuh badan seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.6 Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram dilihat, dan karena itu harus ditutup. Menurut jumhur ulama, aurat wanita yaitu seluruh bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan sampai pergelangan tangan.7 4. Tabarruj Tabarruj adalah segala perbuatan wanita yang menarik perhatian lelaki, baik diniatkan ataupun tidak. Karena itu, tabarruj ini bisa terjadi dengan merias diri terlalu berlebihan yaitu memakai bedak, lipstik yang terlalu mencolok, bisa pula dengan menggunakan parfum, atau mengenakan pakaian yang bercorak mentereng, bertingkah genit dan menggoda lelaki dengan ucapan ataupun gaya jalan, atau mengenakan hijab yang tidak sempurna (semisal ketat, transparan, atau menyingkap sebagian aurat yang harusnya tertutup).
5
Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab), h. 34-44 Mohammad Asmawi, Islam Sensual, Membedah Fenomena Jilbab Trendi (Jakarta: Darussalam ,2005), h.45. 7 Mohammad Asmawi, Islam Sensual, Membedah Fenomena Jilbab Trendi, h.58. 6
42
Lalu yang menjadi batasannya adalah kebudayaan setempat. Misalnya, hijab yang berwarna hitam-hitam atau warna gelap adalah warna yang biasa dipakai di Jazirah Arab, maka mengenakan warna merah darah jelas mencolok di sana sehingga dikatakan ber-tabarruj. Lain cerita di Indonesia, bila mengenakan hijab hitam-hitam justru membuat diperhatikan oleh lelaki, dan menjadi fitnah karena dianggap menyeramkan, ada baiknya dikombinasi dengan warna-warna yang dianggap lazim di masyarakat. Maka boleh saja bagi wanita mengenakan bedak atau dandan yang
sewajarnya, namun harus berhati-hati, karena bila sudah
mengundang perhatian lelaki itu sudah termasuk ber-tabarruj.8
B.
Deskripsi Tampilan Fisik Buku Yuk, Berhijab Buku Yuk, Berhijab merupakan buku kelima karya ustadz mualaf keturunan etnis Tionghoa bernama Felix Yanwar Siauw atau biasa dikenal dengan Felix Siauw. Felix membuat buku bertemakan hijab ini didasari atas penggunaan busana muslim atau hijab yang kebanyakan pada saat ini tidak sesuai dengan syariat Islam seperti memakai kerudung yang masih terlihat rambut, memakai baju yang ketat atau tidak longgar. Felix beserta tim kreatif visual buku, yakni Emeralda Noor Achni mengemas tampilan buku ini berbeda dari buku dakwah remaja lainnya. Dalam wawancara dengan peneliti, Felix mengatakan kemasan yang
8
Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab, h. 34.
43
berbeda supaya para pembaca, terutama remaja tertarik untuk membaca buku ini sampai akhir. Menurutnya, buku-buku remaja sudah semestinya dikemas dengan penuh gambardan berwarna. Hal ini tidak lain untuk membuat para pembaca tidak bosan. Felix juga menuturkan model materi buku yang seperti komik tidak lain karena Felix sendiri gemar membaca komik. Baginya, manusia akan mudah tertarik dan cepat menyerap makna yang dimaksud dari suatu buku jika terdapat visualisasi yang baik Hal ini dibuktikan dari followersnya ditwitter yang mengatakan dengan buku yang dikemas secara unik ini membuat mereka mudah memahami makna yang terkandung.
Gambar 1& 2. Salah satu bagian isi buku, Yuk, Berhijab yang dikemas secara ringan.
C.
Biografi Felix Yanwar Siauw Felix Y. Siauw lahir di Palembang pada tahun 1984, berasal dari Palembang keturunan etnis tionghoa yang sebelumnya beragama Kristen Katolik. Orang tuanya benama bapak Iwan dan Ibu Yeni Ishak.
44
Masa SMP merupakan momentum titik balik bagi kehidupan seorang Felix Yanwar Siauw. Pada masa remaja itulah dalam diri Felix timbul keraguan atas agama yang telah dianutnya sejak ia kecil. Berbagai pertanyaan mengenai konsep Tuhan, pengampunan dosa, dan hakikat penciptaan manusia dalam agama Katolik muncul dalam benaknya. Di agama saya yang lama memang banyak hal yang tidak terjawab pada waktu itu. Ketika ia memutuskan meninggalkan agama Katolik, sejak saat itu pulalah ia tidak percaya adanya Tuhan Sang Maha pencipta. Masa-masa seperti itu ia alami hingga menjelang akhir duduk di SMP. Begitu memasuki kelas tiga SMP, berbagai pertanyaan yang pernah ada dahulu, muncul kembali dalam benaknya. Kemudian, dia mencari jawaban dari berbagai pertanyaan tersebut ke mana-mana. Hingga kemudian, dirinya sampai pada satu kesimpulan bahwa Tuhan itu memang benar ada. Keyakinannya bahwa Tuhan itu ada muncul setelah ia mempelajari ilmu biologi bahwa penciptaan manusia dari sperma yang tidak mempunyai akal. Dari sini ia memahami bahwa manusia itu diciptakan dari sesuatu yang amat istimewa. Kemudian saya kembali yakin bahwa Tuhan itu ada. Percaya tapi tak beragama meskipun meyakini bahwa Tuhan itu ada, namun hal itu tidak lantas membuat Felix memutuskan untuk memilih salah satu ajaran agama sebagai jalan hidupnya.
45
Ia terus mencari jawaban dari ketiga pertanyaan besar ini. Proses pencarian itu berakhir di pertengahan tahun 2002, begitu dirinya menginjak bangku kuliah semester ketiga di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ketika itu, dirinya memutuskan pindah tempat kos. Di tempat kos yang baru ini, ia tinggal bersama-sama dengan mahasiswa yang beragama Islam. Suatu
ketika
salah
seorang teman
kosnya
yang muslim
menyarankannya untuk menemui seorang ustadz untuk mendiskusikan tiga pertanyaan besar itu. ''Saya bilang, selama ini saya diskusi dengan ustadz sama saja”. Mereka enggak ada bedanya dengan pastor, cuma mereka pintar menyembunyikan kejahatannya,'' ujar Felix menanggapi saran temannya kala itu. Temannya tidak putus asa untuk membujuk Felix agar mau bertemu dengan guru ngaji itu. Ketika ia bertemu langsung dengan sang ustadz, dirinya menemukan pandangan mengenai Islam yang sangat jauh berbeda dengan apa yang dipahaminya sebelumnya. Ternyata yang saya temukan dalam islam berbeda. Saya menemukan suatu konsep yang sangat luar biasa. Di mana Islam menyediakan konsep akhirat dan juga dunia. Artinya, Islam ini bisa menjawab seluruh pertanyaan saya, dari sini kemudian dirinya tertarik untuk mempelajari Alquran lebih dalam. Salah satu ayat di dalam Al-Qur’an yang membuatnya berdecak kagum adalah surat Al-Baqarah ayat 2 yang menyatakan, kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang yang bertakwa.
46
Kendati demikian, pada saat itu ia masih mengira bahwa yang menciptakan kitab suci umat Islam ini adalah seorang manusia biasa, seperti halnya kitab suci agama yang lain. Namun, ketika sampai padanya penjelasarn bahwa Al-Qur’an itu bukan buatan manusia, ia menganggap hal itu sebagai lelucon. Dia pun meminta bukti bahwa penjelasan itu benar adanya. Keraguan tersebut kemudian terjawab melalui surat Al-Baqarah ayat 23 yang menjelaskan,
''Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang benar”. Bagi dirinya surat Al-Baqarah ini merupakan sebuah segel dan tantangan terbuka buat manusia, tapi manusia tidak ada yang bisa membuat seperti itu. Dari diskusi panjang tersebut Felix merasa yakin bahwa AlQur’an merupakan kitab yang diturunkan dari Tuhan pencipta semesta alam, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk memilih Islam di saat usianya baru menginjak 18 tahun sebagai jalan hidupnya hingga kini. Mengetahui anaknya masuk Islam, sudah pasti kedua orang tua Felix syok dan marah. Namun, kemarahan keduanya hanya ditunjukkan dalam bentuk rasa kekecewaan. Kalau sampai pada pengusiran memang tidak terjadi seperti yang dialami mualaf lainnya. Rasa kecewa tersebut ditunjukkan oleh kedua orang tuanya dengan kata-kata pedas.
47
Namun, dengan berbagai upaya yang Felix lakukan selama tiga tahun, kini kedua orang tuanya sudah bisa menerima pilihan hidupnya itu. Meski dalam beberapa hal, baik ayah maupun ibunya, masih belum bisa menerima perbedaan tersebut. Seperti ketika putrinya yang masih berusia satu tahun mengenakan kerudung. Kalau anak saya dibawa ke tempat orang tua pakai kerudung, ibu saya tidak akan mau menggendongnya. Tapi, bapak saya masih mau menggendongnya. Sementara sang ayah merasa keberatan jika cucu perempuannya itu diminta untuk memanggil Felix dengan sebutan abi. Pasalnya, menurut sang ayah, panggilan abi tersebut tidak ada kewajibannya di dalam AlQu’ran.Kendati begitu, ia merasakan sebuah kepuasan diri yang tidak pernah dirasakan sebelum menemukan Islam. Selain itu, dengan meyakini Islam, hidupnya menjadi lebih bermakna dan terarah. Merasa puas karena setiap fenomena yang saya lihat dalam hidup ini bisa dijelaskan dengan Islam. Saya juga lebih punya tujuan hidup karena saya sudah tahu dari mana asal saya, apa yang harus saya lakukan di dunia ini, dan saya mau ke mana setelah mati.9 Felix Siauw adalah seorang Islamic Inspirator. Programprogramnya disusun sedemikian rupa sehingga membangkitkan nilai-nilai Ilahiah di dalam diri setiap individu sehingga mampu dan mau menjalani hidup dan beraktivitas di dalamnya dengan mulia. Al Quran dan as Sunah selalu menjadi landasannya dalam menginspirasi aktivitasnya maupun
9
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/09/03/09/41165-felix-yanwarsiauw-dengan-islam-hidup-jadi-terarah, diakses pada tanggal 22 Juni 2014, pada pukul 14.45 WIB.
48
merubah performaatau penampilan setiap individu yang mengikuti programprogramnya. Pada tahun 2001-2006 Felix beraktivitas dan mewarnai kondisi kampus IPB dan mempunyai core competence dalam memasarkan ide-ide Islam Inspiratif. Di tahun 2006 bergabung dan memperkuat J&A inspiration and idea sebagai Content Manager. Di tahun itu pula ia membantu PT. GICI GROUP sebagai Marketing Manager. Tahun 2007 ia mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan tinggi sebagai Dosen matakuliah Basic Knowledge, Economic Mathematic dan Marketing Management di STIE GICI Business School. Tahun 2006 ustadz Felix memutuskan untuk menikah dengan seorang muslimah. Dan pada tahun 2008, lahirlah seorang putri yang insya Allah direncanakan menjadi mujahidah, putri pertama pasangan Felix-Iin ini diberi nama Alila Shaffiya Asy-Syarifah, pada tahun 2010 lahirlah Shifr Muhammad Al-Fatih 1453, anak kedua mereka. Dan tahun 2011 telah lahir pula anak ketiga dari pasangan ini dengan nama Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453. Sekarang, ia berkonsentrasi membangun generasi Islami sebagai Islamic Inspirator. Buku Yuk, berhijab buku yang terbaru, buku yang kelima yang Launching pada bulan juni 2013. Sehari-hari, Felix juga berprofesi sebagai Marketing Manager di perusahaan agrokimia PT. Biotis Agrindo. Secara aktif dia mengisi kajian-kajian Islam di perkantoran, kampus dan masjid di seluruh Indonesia. Felix mempunyai mimpi dalam waktu dekat yakni meratakan Jakarta dengan ide Syariah & Khilafah Islam.
49
D.
Curriculum Vitae Penulis Buku Nama Lengkap Tempat/ Tanggal Lahir Kebangsaan Jenis Kelamin Status Pernikahan
: : : : :
Alamat
Telpon
: Kompleks Perumahan Daan Mogot Baru, Cluster The Jimbaran No. KF 3A Daan MogotJakarta Barat : +62 813 1150 1178 : Indonesia (sangat baik, aktif/ pasif) : Inggris (baik, aktif/ pasif) : Hobi membaca, berbagi dan menginspirasi dengan Islam dan kuliner : Jl. Pluit Karang Barat Blok P2S No. 84, Muara Karang, Jakarta Utara- Indonesia 14450 : +62 21 – 66696178
Fax
: +62 21 – 66696134
Email
:
[email protected]
URL
: http://maf1453.com
HP Bahasa Utama Bahasa Lain Informasi Tambahan Kantor (Biotis Agrindo)
Felix Yanwar Siauw Palembang, Indonesia/ 31 Januari Indonesia Laki- laki Menikah
1984
Riwayat Pendidikan 2001-2006
Sarjana Pertanian Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, IPK 3,2
1998- 2001
Sekolah Menengah Atas - SMA Xaverius I, Palembang- Indonesia
1995- 1998
Sekolah Menengah Pertama - SMP Xaverius Maria, Palembang- Indonesia
1989- 1990
Sekolah Dasar - SD Xaverius II, Palembang- Indonesia
50
Pengalaman Organisasi 2006-2007
Pembina Lembaga Dakwah Kampus STIE GICI Business School
2004-2005
Tim Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa
2004- 2005
Ketua Umum Lembaga Studi Islam Faperta
2003- 2005
Pembina Forum Komunikasi Pelajar Islam Bogor
2003- 2004
Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam Faperta
2002-2003
Kepala Departemen Pembinaan Lembaga Studi Islam Faperta
2002- 2003
Staf Dana dan Usaha Lembaga Studi Islam Faperta
Aktivitas 2007-Sekarang
Marketing Manager PT. Biotis Agrindo
2007-2011
General Manager PT. Polarchem
2007-2009
Islamic Inspirator Profesional Muslim Link
2006-2011
Islamic Inspirator Ideologi Islam Institude
2006-2008
Lecturer STIE GICI Business School
2006-2007
Marketing Manager STIE GICI Business School
2005-2006
Content Manager J&A inspiration and idea
51
E. Karya-karya Felix Y. Siauw Adapun Karya-karya yang dibuat oleh Felix Y. Siauw di antaranya adalah: 1. Beyond The Inspiration, sebuah buku yang memberi inspirasi kepada remaja muslim untuk mengejar impian. 2. Muhammad Al-Fatih 1453, sebuah buku salah satu karya Felix yang bercerita tentang seorang tokoh Islam yang bernama Muhammad AlFatih, dia adalah pemuda yang bisa membawa harum nama Islam. 3. Master Your habits, buku ini berisi tentang bagaimana seorang muslim harusnya memiliki kepribadian yang Islami. Di buku ini dapat belajar bagaimana bisa membangun kebiasaan yang baik dan Islami. 4. Udah putusin aja, buku ini berisi tentang nasehat untuk para remaja untuk tidak menjalin
hubungan (pacaran) jika belum saatnya
membutuhkan pasangan hidup. 5. Yuk Berhijab, berisi tentang mengapa wanita muslim harus menggunakan hijab. Selain itu buku ini berisi nasehat-nasehat agar wanita muslim selalu menggunakan hijab.10
10
Artikel ini diakses dari www.daftar.co/buku-felix-siauw, pada tanggal 7 maret 2014, pada pukul 12.53 WIB.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Data Teori Van Djik yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya merupakan teori yang menggunakan analisis teks, konteks sosial dan kognisi sosial dalam menganalisi suatu wacana, maka untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data yang terdapat dalam buku Yuk Berhijab, terlebih dahulu penulis menuliskan judul yang terdapat pada buku ini diantaranya; Dunia memandang wanita, Pandangan Islam tentang wanita, Wanita dan aurat, Menutup Aurat dan Pakaian Syar’i Penutup Aurat, Tabbaruj. B. Analisis Data 1. Kerangka Data Analisis Teks Dalam menganalisis buku Yuk berhijab memfokuskan dan menguraikan peristiwa tertentu dengan struktur wacana untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan, yang terdiri dari struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Yang terdiri dari elemen yaitu tematik, skematik, semantik, sintaksis, stalistik dan retoris. a.
Tematik Pada bab sebelumnya dituliskan bahwa elemen tematik merupakan gagasan inti atau gambaran umum dari suatu teks atau yang sering kita kenal tema atau topik, yaitu menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh penulis kepada pembaca. Hal yang diamati dalam
52
53
elemen ini adalah tema atau topik yang disampaikan ustadz Felix dalam bukunya yuk berhijab. Adapun tema besar yaitu hijab. Tabel 4.1 Penjabaran dari tema yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab: Tema/ Topik
Sub-Tema
Temuan
Hijab
Khimar
Kain kerudung atau khimar atau tutup kepala adalah satu perangkat pakaian wanita yang disebutkan dalam teks Al-Qur’an
yang
berbunyi
janganlah
mereka
“Dan
menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”. (h. 81) Hijab
Jilbab
Jilbab adalah gamis (Qamis) atau sering disebut baju panjang, jilbab pakaian luas dan lebih luas dari khimar (penutup kepala). Karena jilbab adalah segala jenis pakaian longgar yang dapat menutupi seluruh tubuh
Muslimah.
universal rangkap
jilbab yang
Maka
secara
adalah
pakaian
menutupi
pakaian
rumah, yang terulur menutupi tubuh bagian bawah selain kepala (baju kurung atau daster). (h. 80)
54
b. Skematik Seperti yang dijelaskan pada bab dua bahwa analisis wacana Van Djik memasukkan skema atau alur yang sistematis dalam sebuah wacana, begitu juga dengan buku Yuk,Berhijab pengarang Felix Y. Siauw memasukkan summary yang terdiri dari judul, lead dan story yaitu isi berita atau tulisan secara keseluruhan, berikut penjabaran skematik buku Yuk, Berhijab. Tabel 4.2 Kerangka Analisis Teks Skematik Hal yang diamati
Temuan Data
Summary
Temuan judul yang terdapat di dalam
a. Judul
buku Yuk, Berhijab terdiri dari dunia memandang
wanita,
pandangan
Islam tentang wanita, wanita dan aurat, menutup aurat dan pakaian syar’i penutup aurat, berpakaian tetapi telanjang, tabarruj, hijab bukan perhiasan, berhijablah dan taatlah. b. Lead atau teras berita,
Pada
bab
buku
Yuk, atau
Berhijab
yaitu pengantar ringkasan
memiliki
lead
pengantar
apa yang ingin dikatakan
ringkasan
sebelum
sebelum masuk dalam isi
berbentuk prolog yang ditulis oleh
berita secara ringkas.
pengarang Felix Y. Siauw sedangkan
masuk
isi,
judul yang terakhir merupakan pesan dan ajakan yang diharapkan penulis kepada pembaca dari pemaparan judul sebelumnya. Jenis lead ini termasuk ke dalam lead deskriptif.
55
Karena penulis menggambarkan apa yang terjadi saat ini yang mana kebanyakan orang sulit membedakan antara trend fashion dengan yang menutup aurat. c. Story merupakan isi
Dari data yang diteliti ada beberapa
secara keseluruhan
judul yang terdapat dalam buku Yuk,
peristiwa dari sebuah
Berhijab
wacana yang ditulis oleh
pemikiran. Perang pemikiran disini
pengarang.
yaitu dari pemikiran barat, cara berfikir
mengenai
yang
perang
mengenai
hijab.
Contohnya buka tutup hijab, hijab dikenakan pada saat tertentu saja, serta dalam
pemakaian baju yang
tidak longgar dalam berhijab. Dan cara pemikiran dan budaya barat lainnya. Untuk dibuatnya buku yuk berhijab disini adalah tiga cara perang pemikiran yaitu food, fun, dan fashion. Dalam fashion dibuatlah buku yuk, Berhijab. Supaya wanita lebih
sadar
fitrahnya
Peristiwa-peristiwa
itu
dimana. ditulis
pengarang dengan sistematis mulai dari latarbelakang mengenai hijab, sebab-sebab
masalah
mengenai
hijab, bagaimana hijab syar’i, dan pastinya ajakan atau pesan yang terkandung dalam buku itu.
56
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa temuan data skematik pada buku Yuk, Berhijab terdapat lead atau teras berita yang berbentuk prolog dari pengarang. Terdapat delapan judul di dalamnya, jenis lead ini termasuk ke dalam lead deskriptif. Adapun story yang terdapat di dalam buku Yuk, Berhijab mengenai perang pemikiran dan lebih mendominasi ke perempuan. Dibuatlah satu pemikiran yang benar agar wanita mengetahui fungsi fitrahnya. Peristiwa-peristiwa itu ditulis pengarang dengan sistematis mulai latar belakang mengenai hijab, sebab-sebab masalah mengenai hijab, bagaimana hijab syar’i, pesan dan ajakan untuk berhijab. c. Semantik Semantik merupakan bagian dari struktur mikro, yaitu makna ingin ditekankan dalam sebuah teks berita, adapun elemen-elemen yang dijelaskan adalah latar, detil dan maksud yang ingin diungkapkan oleh pengarang, berikut temuan semantik yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab. Tabel 4.3 Kerangka data analisis teks semantik Hal yang diamati Temuan Latar
merupakan
hal
yang Dalam
buku
Yuk,
Berhijab
dipakai dalam menyajikan teks, khususnya judul Yuk, Berhijab dan tidak terlepas dari ideologi memiliki pengarang
latar belakang
yang
jelas, dan ungkapan serta pesan atau ajakan untuk berhijab.
Detail merupakan kontrol yang Dalam
buku
Yuk,
berhijab
disampaikan oleh komunikator pengarang menuangkan seluruh
57
demi
memperkuat
gagasannya.
ide
dan hal-hal yang berkaitan dengan pemabahasan
mengenai
hijab
secara jelas yaitu hijab syar’i, hijab
syar’i
muslimah Hijab
yaitu
yang
syar’i
pakaian
disyari’atkan. disini
dengan
kerudung menutupi dada, dan memakai jilbab yang longgar. Dan di
dalam
buku
hijab
ini
mengungkapkan latar belakang masalah, ajakan, cara, pesan dan solusi. elemen Maksud yang ingin diungkapkan oleh pengarang dalam buku Yuk, dalam teks yang ingin Berhijab untuk mengajak berhijab disampaikan oleh komunikator, khususnya berhijab yang syar’i., Jadi setelah membaca itu biasanya teks disampaikan diharapkan menjadi tau bahwa secara implisit atau eksplisit tidak hanya taat kepada Allah tetapi harus berhijab. Tidak hanya demi memperkuat ide dan berhijab tetapi harus menyempurnakan hijab dengan gagasan dalam teks hijab syar’i, karena itu adalah ketaatannya kepada Allah atau tanda kesyukuran kepada Allah. Karena Allah telah memberikan segala-galanya. Maksud
merupakan
Dari tabel diatas diambil kesimpulan bahwa adanya latar belakang yang dilakukan pengarang dalam menulis disetiap judul buku Yuk, Berhijab ini, artinya pada setiap judul ditulis secara sistematis dan jelas, dimulai dari latar belakang masalah, mengapa permasalahan hijab itu timbul, bagaimana hijab yang benar menurut agama, dan pesan atau ajakan yang disampaikan. Semua dijelaskan
58
dalam konteks ajakan serta dijabarkan dengan kalimat-kalimat yang menyentuh hati guna memperkuat pesan yang disampaikan oleh pengarang, yaitu memberikan semangat dan inspirasi kepada pembaca dalam mempengaruhi pemikiran wanita yang benar dan tidak tersesat dengan pemikiran yang salah. Sehingga dapat menerapkan konsep berhijab yang sesuai dengan syariat agama. d. Sintaksis Elemen sintaksis menjelaskan bagaimana sebuah kata atau kalimat disusun dan dirancang menjadi sebuah kesatuan arti, dalam sintaksis terdapat beberapa elemen yaitu bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti. Dalam buku Yuk, Berhijab penjelasan sintaksis sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis Hal yang diamati
Temuan
Bentuk kalimat
Bentuk kalimat yang digunakan pada kalimat buku Yuk, Berhijab adalah deduktif, dimana ide dan gagasan ditempatkan diawal kalimat serta
perinciannya
ditempatkan
diakhir kalimat atau inti dari apa yang diceritakan terdapat diakhir kalimat.
59
Koherensi seperti yang kita ketahui Beberapa kalimat yang terdapat sebagai jalinan antar kata, proposisi koherensi
yang
memakai
kata
kedalam sebuah kalimat, apakah penghubung : peristiwa
atau
fakta
memiliki
hubungan
terpisah
atau
tersebut -
yang
Akar masalah wanita dari awal
erat,
adalah ketidaksetaraan. Mereka
akibat,
dianggap sebagai warga kelas
korehensibiasanyamenggunakankata
dua karena masyarakat saat itu
konjungsi (penghubung).
melihat keunggulan ada pada
sebab
kekuatan, kekuasaan, uang, dan kedigdayaan. (h. 25) -
Islam
memandang
kebahagiaan
manusia
bahwa bukan
terletak pada harta, takhta, dan cinta semata, tetapi terletak pada ridha Allah. Karenanya, baik lelaki maupun wanita punya kesempatan yang sama untuk meraihnya. (h. 34) -
Secara
makna
syariat,
aurat
adalah bagian tubuh yang haram dilihat, dan karena itu harus ditutup. (h. 55) -
Dalam shalat, salah satu syarat
60
sahnya adalah menutup aurat, sehingga apa pun yang dipakai seorang Muslimah agar auratnya tidak terbuka, itu sudah cukup menjadikan shalatnya sah. (h. 64) -
Pakaian syar’i ini terdiri dari tiga komponen, yaitu pakaian rumah, kerudung dan jilbab. (h. 64)
-
Jilbab adalah pakaian rangkap yang menutupi khimar dan baju rumah (khimar yang ukurannya lebih besar). (h. 80)
-
Khimar adalah kerudung yang menutupi kepala, leher, hingga batas dadanya. (h. 81)
-
Hijab fashion
bukanlah yang
sebuah
tren
modenya
disesuaikan dengan zaman dan keinginan, yang harus dibuat rumit
sehingga
menyusahkan
untuk memakainya. (h. 111)
61
-
Hijab bagi wanita adalah pakaia syar’i yang menutup auratnya, bila dirumah itu adalah pakaian rumah
(al-tsaub),
dan
bila
beraktivitas di luar rumah, hijab adalah pakaian rumah (al-tsaub) ditambah jilbab yang dirangkap di
atasnya
kerudung pentup
dan
dijulurkan
(khimar)
kepala
sebagai
sampai
batas
dada. (h. 96) Kata ganti merupakan alat yang Untuk kata ganti yang digunakan dipakai oleh komunikator untuk dalam kalimat buku Yuk, Berhijab menunjukkan
dimana
posisi ini adalah mereka, nya
seseorang dalam wacana Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk kalimat yang digunakan pengarang dalam buku Yuk, Berhijab ini adalah kalimat deduktif, ide dan gagasan ditempatkan diawal kalimat serta inti dari apa yang diceritakan diakhir kalimat, dan adanya pesan yang disampaikan di akhir yang ingin dicapai. Sedangkan untuk koherensi atau pertalian antar kalimat dalam buku ini menggunakan kata dari, bahwa, bukan, dan, tetapi, karena, adalah, sehingga, terdiri dari, yaitu, dengan, adalah. Untuk kata ganti yang dipakai dalam buku
62
ini agar tidak ada pemborosan katadan kebosanan apabila mengulang kata yang sama, maka kata gantinya adalah mereka dan nya. e. Stalistik Mengungkapkan gaya bahasa yang dipilih oleh wartawan dalam menyatakan maksudnya. Pusat perhatian stalistik ada pada style, gaya bahasa.
Tabel 4.5 Penjabaran dari stalistik yang terdapat pada buku Yuk, Berhijab Hal yang diamati
Temuan
Style pilihan kata yang dipakai “Islam memuliakan wanita dan oleh penulis untuk menyatakan Islam memanusiakan wanita”.(h. maksudnya
dengan 43).
menggunakan bahasa sebagai “Karena Muslimah sudah cantik sarana.
sejak ia bersyahadat dan Hijab menandakan keindahan yang tak bisa diperlihatkan aurat”. (h. 127). “Muslimah
yang
mengenakan
hijab bukanlah malaikat, dan memang tidak harus menunggu bagaikan
malaikat
yang
tak
diberikan kesempatan Allah untuk bermaksiat. Malah, bila berhijab
63
harus
menunggu
laksana
malaikat, tentu tiada satu pun Muslimah
yang
layak
mengenakannya”. (h. 132). Dari tabel diatas penulis menemukan beberapa kalimat yang menggunakan kata menyentuh hati seperti “Islam memuliakan wanita dan Islam memanusiakan wanita”. yang merupakan style pengarang ( Felix Y. Siauw), dengan gaya bahasa seperti itu pengarang telah menyampaikan dengan baik, karena selain bahasanya yang lembut dan sopan juga gaya bahasa ini disukai para pembaca. f. Retoris Retoris menjelaskan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak, atau kalimat penekanan-penekanan dalam tulisan, elemen yang dipakai dalam retoris yaitu grafis dan metafora, dalam buku Yuk, Berhijab berikut kerangka retorisnya:
64
Tabel 4.6 Kerangka Data Analisis Teks Retoris Hal yang diamati 1) Grafis
Temuan Data
elemen
ini Dalam buku Yuk, Berhijab peneliti
biasanya ditandai dalam mengamati cover buku sebuah wajah bentuk
tabel,
gambar, yang dibalut dengan kerudung yang
foto atau tulisan yang lebar dan menutup dada dengan dibuat
lain
misalnya harapan umat muslim khususnya
pemakaian huruf tebal, wanita bisa menggunakan hijab yang miring dan garis bawah sesuai dengan syariat agama. Warna yang
mendukung
penting suatu pesan.
arti cover
di
dalam
buku
itu
pun
berwarna cerah, lebih dominan ke warna yang disukai perempuan yaitu ungu terang. Warna yang tidak mecolok
sehingga
diminati
oleh
pembacanya. Dan di cover buku itu terdapat tulisan yang ditulis oleh pengarang yaitu misi dalam buku itu “ Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi”.
Yang
bertujuan
untuk
menegaskan maksut dalam buku itu, sehingga tidak ada alasan untuk tidak berhijab selain karena Allah. Serta didalam buku ini juga terdapat
65
gambar dalam komponen hijab yaitu khimar
dan
jilbab.
Beserta
keterangannya yang bukan hanya sebagai hiasan tapi juga sebagai bukti otentik
apa
yang
diucapkan
pengarang. 2) Metafora merupakan
-
Namun
dunia
akan
selalu
bumbu di dalam
mengenal wanita yang meniti
suatu berita atau
jalan yang sama dalam ketaatan.
tulisan, metafora
(h.45)
dipakai oleh penulis
-
Namun tidak habis dunia merindu
sebagai landasan
wanita
berfikir atas gagasan
karena akalnya dia berharga.
tertentu kepada
(h.45)
pembaca, biasanya
-
cerdik
cendekia
yang
Namun sampai dunia berakhir
metafora
akan
banyak
yang
mencoba
mengandung
merebut cinta Rasulullah Saw
ungkapan sehari-hari,
dengan taati perintahnya dalam
pepatah, kepercayaan
kenakan hijab. (h.45)
masyarakat,
Selain kalimat diatas metafora dalam
peribahasa, dan
buku Yuk, Berhijab terdapat ayat-ayat
mungkin juga ayat-
Al-Qur’an yang memperkuat judul
ayat dari kitab suci.
dan
hadist
Rasulullah
diterjemahkan oleh pengarang.
yang
66
Dari tabel diatas penjabaran tentang retoris (penekanan terhadap kalimat-kalimat dalam teks) elemen yang digunakan adalah grafis dan metafora. Pada elemen grafis temuan yang didapati oleh peneliti yaitu berupa gambar seorang wanita yang memakai kerudung panjang sampai ke dada, dan di cover itu terdapat misi yang ditulis oleh pengarang yaitu “Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi”. Gambar beserta keterangannya ada di dalam buku itu sebagai bukti otentik.Warna covernya pun tidak mencolok yaitu warna ungu terang. Untuk metafora peneliti mengamati dan menemukan beberapa ungkapan dan tentunya ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist untuk memperkuat pesan yang disampaikan pengarang.
2. Pandangan Pengarang terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab Penulis menganalisis kognisi Felix Y. Siauw dalam menyusun buku Yuk, Berhijab, bagaimana pengarang menuangkan dan memahami peristiwa-peristiwa tertentu dan kemudian dia tuliskan, aspek kognitif ini Felix Y. Siauw sangat berperan dalam pembentukan teks dan penyampaian berhubungan dengan hijab. Hal ini berkaitan dengan analisis wacana bukan hanya membatasi perhatiannya pada status teks saja, melainkan juga pada bagaimana suatu teks diproduksi. Teun Van Djik menawarkan suatu analisis yang disebut kognisi sosial. Kognisi sosial ini menjelaskan bagaimana wartawan
67
mempresentasikan kepercayaan atau prasangka dan pengetahuannya sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang tercerminkan lewat berita. Untuk mempermudah peneliti dalam meneliti kognisi sosial, peneliti menggunakan beberapa metode yang sudah dipaparkan oleh Teun Van Djik, yaitu menggunakan model atau skema, memori dan strategi. Berdasarkan hasil wawancara dan pengembangan konsep serta pemahaman peneliti terhadap objek yang diteliti, maka tersusunlah analisis wacana Teun Van Djik mengenai kognisi sosial sebagai berikut: Felix Y. Siauw adalah seorang mualaf yang dilahirkan di Palembang. Dibesarkan dalam keluarga beragama kristen, beliau masuk Islam karena pencariannya dengan membuktikan kebenaran Al-Qur’an yang merupakan satu-satunya kitab yang hanya bisa dibuktikan melalui akal fikiran. Hambatan dan rintangan pun tidak jarang ditemuin oleh Felix terutama dari keluarganya sendiri dan masyarakat sekitarnya yang menanggapi dengan emosi maupun secara debat. Sehingga membuat Felix untuk
terus
mempelajari
Islam,
menyampaikan
ketengah-tengah
masyarakat dan mengajak masyarakat untuk berdakwah. a. Model 1) Skema Person Dimulai dengan pengalaman ustadz Felix saat berdakwah, kemudian melihat ada satu hal yang menjadi cara mainstreem bagi orang barat
untuk
merusak
kaum-kaum
muslimin
dengan
68
pergolakan pemikiran atau perang gozul fikri. Sehingga terjadinya perang pemikiran ini tujuan daripada orang-orang kafir atau orangorang barat yang tidak suka Islam untuk menghancurkan Islam adalah membelokkan pemikiran-pemikiran Islam, mereka tidak ada masalah ketika masih muslim tetapi dia belokkan pemikiranpemikiran ke arah sesuatu yang bukan Islam. Sehingga yang terjadi adalah diluarnya itu muslim tetapi isinya bukan Islam, dan itulah tujuan yang mereka inginkan. Sehingga bagaimana cara termudah untuk menyelewengkan pemikiran-pemikiran ini, cara termudah adalah menyelewengkan makna yang bersumber dari Al-Qur’an. Maka mereka membicarakan tentang konsep wanita yang ideal menurut mereka itu sendiri tetapi bukan menurut Islam. Bagaimana konsep yang ideal dimunculkanlah miss world dan miss universe serta dimunculkanlah yang penting hatinya saja dan dimunculkanlah tidak ada masalah tidak berhijab yang penting hatinya baik. Muncul konsep
seperti
yang
dijelaskan
ini
sehingga
masyarakat
menganggap lumrah atau wajar ketika seseorang wanita tidak memakai kerudung. Seorang wanita lumrah ketika tidak menaati perintah Allah. Cara-cara pemikiran seperti itu yang seharusnya diubah. Sehingga berdasarkan memerangi pergolakan pemikiran itu sehingga buku ini ditulis.1
1
Wawancara Felix Y. Siauw
69
2) Skema diri (Self Schemas) Sebagian besar dari kaum wanita muslim menganggap hijab syar’i itu kuno atau tidak modis, padahal esensi dari berhijab adalah menutup keindahan. Padahal sudah dijelaskan dalam AlQur’an kewajiban untuk menutup aurat. Tidak hanya menutup aurat tetapi menutup aurat yang benar atau hijab syar’i. Di dalam buku ini Felix berusaha menginspirasi umat muslim dengan mengupas sejarah-sejarah kedudukan wanita dalam Islam, bagaimana hijab yang syar’i, serta ajakan untuk berhijab pastinya. Hijab syar’i menurut ustadz Felix yang terdapat dalam buku ini adalah hijab pakaian yang merupakan khimar atau kerudung, jilbab dan tidak tabarruj. Khimar adalah kerudung yang menutupi kepala, leher dan dada. Jilbab adalah pakaian luar, pakaian rangkap yang menutup seluruhnya kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan tabarruj adalah segala perbuatan wanita yang menarik perhatian lelaki baik diniatkan atau tidak. Tidak tabarruj atau berdandan secara berlebihan misalnya menggunakan parfum, mengenakan pakaian yang bercorak mentereng, bertingkah genit dan menggoda lelaki dengan ucapan ataupaun gaya jalan, atau mengenakan hijab yang tidak sempurna (semisal ketat, transparan, atau menyingkap). Jadi menurut Felix memakai hijab tidak perlu yang membuat kita rumit cukup sederhanakan dengan hijab yang syar’i.
70
3) Skema Peran (Role Schemas) Dalam skema ini Felix Y. Siauw memandang dan menggambarkan hijab syar’i itu penting dan harusnya umat wanita muslim menyadarinya. Hakikat hijab itu sendiri adalah melindungi keindahan wanita hingga ia tidak menjadi perhatian lelaki. Karena wanita terlalu berharga untuk menjadi bahan perhatian semata. Ada sebagian pertanyaan disini, lalu bagaimana dengan wanita muslimah yang masih lalai dengan bentuk hijab yang masih
menampakkan sebagian aurat
atau
ketat sehingga
membentuk lekuk tubuhnya. Bagaimana dengan muslimah yang mengenakan
hijab
untuk
mencari
perhatian
atau
agar
diperhatikan.Tentu semangat mereka perlu dihargai, tentu pula nasihat
perlu
disampaikan
kepada
mereka
agar
segera
menyempurnakan hijabnya. Melindungi keindahan sampai tiba masanya, hijab adalah identitas diri seorang muslimah. Jadi banyak sekali keuntungan dari memakai hijab salah satunya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. b. Memori Dalam memori ini, Felix menggunakan memori jangka panjang (long-term-memory) yaitu dengan menggunakan memori episodik dan memori semantik yang menyatakan bahwa hijab bagi wanita adalah pakaian syar’i yang menutup auratnya. Bila di rumah, itu adalah pakaian rumah (al-tsaub), dan apabila beraktitivitas di luar rumah, hijab
71
adalah pakaian rumah (al-tsaub) ditambah jilbab yang dirangkap di atasnya dan dijulurkan kerudung (khimar) sebagai penutup kepala sampai batas dada, demikian makna hijab syar’i. Dalam arti yang lebih luas, hijab bukan hanya pakaian semata tetapi “cara muslimah menampakkan diri” di depan publik atau “identitas Muslimah”. Maksudnya pakaian yang dikenakan seseorang atau hijab yang dikenakan adalah identitas seorang muslimah. Jadi cara pakaian disini sangat diperhatikan. c. Strategi Strategi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw di dalam memilih dan menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa informasi untuk ditampilkan kedalam suatu berita adalah menggunakan Al-Qur’an, Hadits dan sejarah sebagai referensi pokok bahasan-bahasannya. Adapun bagan lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1) Seleksi Pemilihan informasi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw berasal dari Al-Qur’an, Hadits, sejarah serta realitas yang ada sebagai bahan rujukannya tetapi banyak diambil yaitu dari realitas sosial. Strategi yang dia lakukan di dalam menyampaikan dan menerima informasi yaitu tetap fokus dan yakin terhadap hijab yang disyariatkan oleh agama.
72
2) Reproduksi Dalam
reproduksi
wacana
Felix
Y.
Siauw
menampilkan
argumentasi yang telah ia ambil dari Al-Qur’an, Hadits, sejarah dan realitas dan lain-lain untuk dijadikan sumber-sumber penyampaian informasi. Beliau lebih cenderung mengambil dari hasil penelusuran hijab saat ini serta pemikiran-pemikiran barat dalam mewujudkan hijab menurut syariat agama dan realitas logika sebagai bahan produksinya. 3) Transformasi Lokal Dalam menampilkan peristiwa yang akan di tampilkan Felix Y. Siauw melakukan penambahan yaitu penambahan informasi sebagai penegasan dengan lead, gambar dan dokumentasi sebagai bukti otentik. Mengenai kesimpulan, di dalam eventmodel Felix Y. Siauw melakukan penilaian terhadap peristiwa-peristiwa yang konkret, serta kalimat dalam mengajak untuk berhijab dapat mewujudkan hijab yang sesuai dengan syariat agama. Dalam context
model,
Felix
Y. Siauw
menggunakan bagaimana
pengetahuan dan pendapat seseorang yang disampaikan dalam situasi khusus dapat menjadi inspirasi. 3. Pandangan Masyarakat terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab. Konteks berkaitan erat dengan hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa dan kondisi sosial yang terjadi pada saat itu. Sebuah wacana dapat diteliti, dianalisis dan dimengerti. Konteks juga berkaitan erat
73
dengan who atau siapa dalam hubungan komunikasi, siapa yang menjadi komunikatornya, siapa yang menjadi komunikannya, dalam situasi bagaimana, apa medianya dan mengapa ada peristiwa komunikasi tersebut. Analisis sosial meneliti wacana yang sedang berkembang di masyarakat pada konteks terbentuknya sebuah wacana dalam masyarakat, bagaimana masyarakat memproduksi dan mengkonstruksikan sebuah wacana. Dalam buku Yuk, Berhijab, merupakan konteks sosial yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat wanita Islam yang kurang menyadari hijab yang sesuai menurut tuntutan agama serta kesadaran untuk berhijab sesungguhnya. Buku yang berasal dari inspirasi saat melakukan berdakwah dan melihat kondisi perempuan saat ini dalam mengenakan hijab. Hijab yang masih belum sempurna semisal pakaian yang ketat, memakai kerudung yang tidak menutupi sampai bawah dada. Karena memakai hijab yang benar saat ini perlu diterapkan agar tidak menjadi hijab hanya sebuah trend fashion yang modelnya bisa digunakan sesuka hati. Hijab syar’i atau pakaian muslimah yang disyari’atkan disini menutup seluruh tubuh, tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan, tebal tidak tembus pandang sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik pakaian tersebut, lebar dan longgar tidak ketat sehingga tidak menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.2
2
http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 19.00.
74
Setelah mewawancarai beberapa pembaca buku Yuk, Berhijab, mereka menyadari hijab yang seharusnya dikenakan terkait hijab yang syar’i yaitu terdiri dari kerudung, jilbab, dan tidak tabarruj. Seperti yang di ungkapkan salah satu pembaca buku Eva menyatakan bahwa semuanya ada dibuku berhijab, menurutnya sinkron dari segi ajakan dan gambar dalam menggunakan hijab dan saling komprehensif (menyeluruh).3Eva yang dulunya tidak berhijab sekarang menggunakan hijab, dari lingkungan dan termotivasi untuk menggunakan hijab. Dan setelah membaca buku yuk, berhijab sangat menyadari sekali hijab yang dipakainya belum syar’i maka dari itu sekarang lebih menggunakan hijab yang sesuai syariat agama. Adapun pandangan pembaca tentang hijab secara keseluruhan menganggap hijab itu sebagai kewajiban umat muslimah. Seperti yang diungkapkan Kartini bahwa hijab merupakan perintah syariat Islam serta hijab itu merupakan sumber kreatifitas tapi tentunya harus syariat agama. Mengetahui batasan-batasan mana yang harus ditutup dan menggunakan dengan hijab yang benar. Aktifitas menggunakan hijab yang menurut syariat agama saat ini belum dilakukan, untuk itu wanita muslimah segera menyempurnakan hijabnya.4 Pembaca meyakini hijab saat ini memang sudah tercampur dengan trend-trend yang sudah ada baik dalam majalah atau televisi sehingga menggunakan hijab yang tidak sesuai dengan syariat agama. Dari pemikiran-pemikiran itu Ustadz Felix perlu meluruskan apa yang 3 4
Wawancara bersama Eva (pembaca buku) pada tanggal 1 Juni 2014. Wawancara bersama Kartini (pembaca buku) pada tanggal 10 April 2014
75
seharusnya diluruskan sesuai aturan Allah. Pemakaian hijab dengan benar dari pemakaian baju yang tidak ketat serta pemakaian kerudung yang sampai ke dada bahkan dilebihkan. Hijab menyelamatkan perempuan dari kerusakan yang ada. Namun sayangnya sebagian perempuan menggunakan hijab dengan menggunakan pakaian yang tidak menutupi dirinya dengan baik dari pandangan orang lain, karena pakaian yang dikenakan amat ketat atau transparan, sehingga bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Hal ini, sama saja ia tidak menutup dirinya atau berhijab. Karena masih mempertunjukan tubuhnya, tidak ada bedanya ia menggunakan baju yang transparan atau baju yang ketat karena tujuan keduanya yaitu untuk menarik perhatian orang lain. Bagaimana yang seharusnya dilakukan perempuan adalah menggunakan baju yang dapat menutup seluruh auratnya tanpa memperlihatkan bentuk tubuhnya. Adapun mengenakan pakaian dalam Islam bukan semata-mata bersifat kultural dan bukan pula sebatas mempercantik diri, tetapi merupakan sebuah kewajiban bagi setiap individu umat Islam agar menjaga kehormatan dirinya dengan jalan menutupi auratnya. Dengan itu berpakaian secara benar dan sesuai dengan kaidah yang telah digariskan agama merupakan bagian dari upaya menggapai derajat takwa yang paling tinggi di hadapan Allah. Di dalam penggunaan kerudung atau khimar dan jilbab sudah dijelaskan ke dalam Al-Qur’an surat Al-Nur [24]: 31) dan surat Al-Ahzab [33]: 59) yang sudah dijelaskan artinya di bab dua. Pakaian atau busana yang diperintahkan dipakai para wanita muslimah, sebagaimana terdapat didalam ayat di atas tidak menyebutkan secara eksplisit tentang bentuk
76
pakaian atau suatu jenis benda yang khusus digunakan untuk menutup anggota tubuh wanita. Dua jenis pakaian yang disebutkan untuk para wanita muslimah adalah khimar (penutup kepala atau kerudung) dan jilbab (baju panjang yang longgar) diakui sebagai pakaian yang memang sudah ada sebelumnya serta bentuk dan modelnya beraneka ragam. Namun, Islam menyertakan makna yang spesifik dan karakteristik tertentu untuk penggunaan pakaian tersebut, yang dihubungkan dengan identitas, status, privasi, kehormatan dan yang terpenting menjalankan perintah agama. Dari beberapa wawancara ke masyarakat mengenai buku yuk, berhijab serta bagaimana pendapat hijab di dalamnya sangat mendukung sekali dan terus untuk menyempurnakan hijabnya. Karena hakikat terpenting adalah melindungi tubuh bukan memamerkan bentuk tubuh. Dari pemahaman mengenai hijab itu semua diambil dari membaca buku yuk, berhijab. Dengan rangkaian kata-kata dibentuk sedemikian indah dan semakin lebih mengetahui dan sadar akan hijab yang sebenarnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penelusuran peneliti dalam analisis wacana terhadap buku Yuk, Berhijab dapat disimpulkan bahwa analisis wacana yang ditampilkan dalam buku Yuk, Berhijab adalah sebagai berikut: 1. Bangunan wacana Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw berdasarkan model Teun A. Van Djik. Berdasarkan analisis teks dalam terdapat beberapa komponen hijab yaitu kerudung atau khimar dan jilbab. Setiap pemberitaannya sangat terstruktur dengan jelas, mulai dari tema, skema, semantik, sintaksis dan retoris. 2. Struktur makro dalam buku Yuk, Berhijab ini telah menunjukkan konsep yang dominan, sentral dan paling penting dari suatu buku ini karena temanya telah melingkupi fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu berhijab dengan model trend-trend masa kini dan masalah hijab yang kebanyakan belum syar’i serta kesadaran untuk berhijab itu sendiri. Sehingga dari buku ini pemikiran-pemikiran yang salah perlu diluruskan agar dapat berjalan dan pemikiran yang benar, tidak hanya itu di dalamnya terdapat nilai nilai keIslaman dan disajikan dengan kata-kata yang menarik. 3. Secara superstruktur buku Yuk, Berhijab ini tampak teratur dengan baik yang disajikan dengan sistematis melalui kisah cerita wanita sebelum Islam ada yang relatif singkat. Tidak ada aturan baku bagi penulis dalam
77
78
buku. Inti kisah yang dikemasnya merupakan pesan pokok yang ingin disampaikannya dalam buku Yuk, Berhijab ini. 4. Struktur mikro dalam bab khusus tentang hijab menampilkan gaya bahasa dalam buku Yuk, Berhijab ini. Korehensi dan kata ganti yang digunakan dalam buku Yuk, Berhijab ini yang digunakan sudah cukup baik. 5. Pandangan pengarang buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau bisa disebut aspek kognisi sosial, kecenderungan pemberitaan disampaikan secara tersurat dan diwarnai oleh kepentingan yang memiliki tujuan untuk menyebarkan ajaran ideologinya, sehingga dapat membius opini publik dengan cepat. Sedangkan pandangan pengarang mengenai hijab dalam buku Yuk, Berhijab disini adalah hijab yang sesuai dengan tuntutan agama yaitu meliputi kerudung, jilbab dan tidak tabarruj. Tidak tabbaruj adalah tidak melakukan perbuatan yang menarik perhatian lelaki, baik diniatkan atau tidak, contohnya, dandanan wajah, bertingkah laku genit, dan hijab yang tidak sempurna. Hijab bukanlah sebuah tren fashion yang modenya disesuaikan dengan zaman dan keinginan, yang harus dibuat rumit sehingga menyusahkan untuk memakainya. Hijab bukanlah pelarian bagi fashionista yang tetap ingin disebut Islami. Jadi hijab perlu disempurnakan dan disederhanakan supaya tetap berhijab yang syar’i serta anggun. 6. Pandangan pembaca buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau disebut juga konteks sosial, pembaca cenderung menyadari pentingnya untuk memakai hijab terlebih lagi hijab syar’i. Karena sekarang ini harus lebih berhati-hati dalam menggunakan pakaian, dan hijab itu adalah salah
79
satu caranya untuk menutupi keindahan tubuh yang benar dan sesuai dengan syariat agama. Hijab yang terdri dari komponen pakaian rumah,khimar, jilbab. Terlebih lagi mengubah cara pemikiran wanita muslim saat ini untuk menyederhanakan hijab dan berhijab yang syar’i. B. Saran 1. Bagi Pengarang Sebaiknya biografi penulisnya lebih diperluas lagi. Pembahasan dan contoh gambar lebih luas dan banyak. Contoh gambar atau karikaturnya dikurangi, dan diganti dengan foto sesungguhnya. Meskipun disertai gambar dengan karikatur kena ke pembaca. Agar lebih kena lagi oleh pembaca dengan gambar yang asli. 2. Pembaca Hendaknya pembaca menyerap dan tidak hanya membaca buku ini. Tetapi juga dapat memandang serta mengaplikasikan ajaran agama Islam serta tuntutan agama Islam untuk berhijab sesuai ajaran Islam.Dari pemikiranpemikiran yang sekarang ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran barat diluruskan dengan pemikiran yang benar sesuai syariat agama. Dan semoga kita mendapat ridha Allah SWT dengan mengikuti ajaran-ajaran yang di ridhai-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Achni Noor Emerlda, Siauw Felix Y. Yuk, Berhijab. Bandung: PT Mizan Pustaka,2013. Alex. Kamus Ilmiah Populer Kontemporer. Surabaya: Karya Harapan, 2005. Asmawi, Mohammad. ISLAM SENSUAL, Membedah Fenomena Jilbab Trendi. Jakarta: Darrussalam, 2005. Asy-Syaqawi, Amin Abdullah. Kedudukan Wanita dalam Islam. Jakarta: Islam House, 2010. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,1998. Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis, 2001. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2008. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2010 McQuail, dennis. Mass Communication Theory. London: Sage Publication, 1995. Meleong,Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2000. Mulyana. Kajian Wacana: Teori Media dan aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005. Muthahhari, Murthada. Hijab Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung: Mizan, 1998. Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta, 1994. Shahab, Husein. Jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunah. Bandung: Mizan, 1988. Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik dan Framing. Bandung: Rosdakarya, 2009. Syiqqah abu Abdul Halim. Kebebasan Wanita. Jakarta: Gema Insani Press, 1997. M Arifin, Tatang. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1968.
80
81
Internet http:// www. Al-shia.org/html/id/service/moqalat/044.htm. Diakses pada tanggal 8 Maret 2014. www.kreasi-jilbab.com/2012/12/Keutamaan-hijab-bagi-wanita-muslimah. diakses tanggal 15 Maret 2014. www.daftar.co/buku-Felix-Siauw. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014 http://www.buletinmitsal.com. Diakses pada tanggal 8 April 2014. Un2kmu.Wordpress.com/2010/07/08/felix-siauw-curahan-hati. tanggal 22 April 2014.
Diakses
pada
http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada tanggal 16 Agustus 2014.
Wawancara Wawancara pribadi dengan Felix Y. Siauw sebagai penulis buku Yuk, Berhijab, pada tanggal 23 Januari 2014, pada pukul 14.00 WIB. Wawancara pribadi dengan Kartini (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada tanggal 10 April 2014, pada pukul 13.30 WIB. Wawancara pribadi dengan Nurul Wahdah (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada tanggal 17 Mei 2014, pada pukul 16.00 WIB. Wawancara pribadi dengan Eva (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada tanggal 1 Juni 2014. Pada pukul 15.00 WIB.
82
lww&w I wwww w-www w i-"rc,ws-g_-i il. Ir. H. JuandaNo.95
KEMENTERIAN AGAMA UNIVBRSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Ciputat 15412 Indonesia
Telepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580
Website: uvrv.fdkuiniakarla.ac.id
Nomor
:
E-rnail :
[email protected]
Un.01/F5 lPP.00.gl 6gbg- 12013
Iakarta,
g
Desember 2013
Lamp :l(satu)bundel
Hal : Bimbingan
Skripsi
Kepada Yth.
Dr. Fatmawati, MA Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu' alaikum Wr. Wb. Bersama
ini kami sampaikan
sebuah out
Fakultas Ilmu Dakwah dan llmu Komunikasi
line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
j..iama
Nurul Hidayati
Nomor Pokok
1110051000178 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Jurusan Semester
Telp. Judul Skripsi
VII (Tujuh) Analisis Wacana Hrjab dalam Buku Felix Y. Siauw.
"
Yuk, Berhijab" Karya
Karni mohon kesediaannya untuk membimbing mahasisu'a tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sarnpaikan terima kasih. lilass alamu'
alaikum Wr.
Wb.
an. Dekan,
Wakil'Dekan Bidang Akademik
M.Ed. 10330 199803
Tembusan: 1. Dekan 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
1
KEMBNTERIAN AGAMA UNIVBRSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
WW Jl. Ir.
Il.
Telepon/Fax : (021) 7432728 I 74703580
JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Nomor Lampiran Hal
Website: rwrry.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail
:
Un.01/F5 lPP.00.9l
:
Izin Penelitian (Skripsi)
to?>
12013
Jakafta,
|]
Desember 2013
Kepada Yth, Kediaman/Kantor Felix Y. Siauw Komplek Perumahan Daan Mogot Baru Daan Mogot Jakarta Barat di Tempat As
s
alamu' al aikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa :
Nama
Nurul Hidayati
Nomor Pokok
1 I 10051000178 Semarang, i4 Februari 1990
Tempat/Tanggal Lahir Semester Jurusan
Alamat Telp.
vll
(Tujuh) Kcmunikasi cian Penyiaran Isiam (ilPl) Jl. Mangga No 21 D RT 004104 Cilandak Jakarla Selatan 085640999147
adalah beirar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudui Analisis Wacane HUab dalam Buku Yuk Berhijab Karya Felix Y Siauw.
Sehubungan dengan
itu, dimohon (lranya
menerima./mengizinkan mahasisu,a dimaksud.
Bapak/Ibu/Sdr.
kami tersrrbut'dalam pelaksanaan
dapat kegiatan
Demikian, atas kqrjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih. Ws
s
alamu' alaikum Wr. lfib.
f Subhan, MA 9660110 199303 Tembusan : 1. Wakil Dekan Bidang Akadernik 2. Ka/Sekprodi Komrrnikasi dan Penyiaran Islam
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Eva
Profesi
: Wiraswata
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Nurul Hidayati
Nim
: 1110051000178
Fakultas
: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 1 Juni 2014
Eva
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku “Yuk, Berhijab” Identitas Responden Nama
: Eva
Profesi
: Wiraswasta
1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini? Dari judulnya menarik dan bagus, saya berpendapat pasti isinya juga bagus. 2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini? Menurut saya itu sejarah tentang pandangan wanita sebelum adanya agama islam dan cara berpakaian muslim yang syar’i. 3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini? Banyak yang saya dapatkan dengan membaca buku ini, antara lain: - Kedudukan mengenai wanita sebelum datangnya agama Islam - Pandangan yang mengatur kedudukan wanita diatur secara apik oleh Islam - Jadi lebih tau cara berpakaian muslim yang benar 4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini? Pandangan saya tentang hijab saat ini,pastinya lebih terlihat modern, lebih bagus dan fashionable. Walaupun saya pribadi tahu cara berpakaian seperti ini tidak dibenarkan. Karena berkembangnya jaman cara hijab modern saat ini menjadi sah-sah saja asalkan dengan syariat agama misalnya baju tidak ketat, kerudung yang dibawah dada. 5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab? Dan menurut anda bagaimana tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini? Hijab menurut isi buku ustadz felix yaitu kerudung, khimar dan pakaian rumah atau Al-Tsaub. Menurut saya tanggapan mengenai hijab syar’i sependapat sekali dengan ustadz felix karena lebih menceminkan wanita yang islami. 6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini? Iya dengan membaca buku ini saya mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi tentunya.
7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini? Setelah saya membaca buku ini, tentunya mendapatkan pencerahan dari yang memakai jilbab yang dibuat rumit sampai yang hijab sederhana. Banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil, saya jadi lebih terinspirasi untuk berpakaian muslim yang benar/syar’i. Dan lebih dapat mencontohkan kepada temanteman saya supaya dapat berbusana muslim yang sesuai syariat Islam. 8. Saran dan pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca buku ini? Saran pasti tentunya kebanyakan orang yang bilang untuk berhijab sesuai dengan syariat islam. Tidak hanya itu lakukan hal-hal yang benar dan bertindak secara hati-hati. Tanggal, 01 Juni 2014 Pewawancara
Yang diwawancarai
(Nurul Hidayati)
(Eva)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Nurul Wahdah
Profesi
: Guru
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Nurul Hidayati
Nim
: 1110051000178
Fakultas
: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”. Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 17 Mei 2014
Nurul Wahdah
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku Yuk, Berhijab Identitas Responden Nama : Nurul Wahdah Profesi : Guru 1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini? Pertama kali kali saya lihat dari covernya menarik jadi saya beli dan di tambah lagi penulisnya Ustadz Felix. 2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini? Disaat hijab sedang trend yang berbagai macam, ustadz felix mencoba meluruskan pandangan wanita. Cara berhijab yang sesuai dengan aturan agama islam. 3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini? Yang saya dapatkan adalah tentang bagaimana wanita menjaga auratnya yang seharusnya memang harus di tutupi. 4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini? Pandangan saya tentang hijab saat ini cukup bagus dan berkembang pesat, banyak wanita yang tertarik memakai hijab karena hijab sekarang semakin modis, akan tetapi niat untuk menggunakan hijab sudah berbeda. 5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab dan menurut anda bagaimana tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini? Hijab dalam buku ini, menurut saya menjelaskan berhijab tentang bagaimana hijab yang benar menurut agama. Kalau untuk tanggapan saya menurut hijab syar’i yang ada di dalam buku ini saya sangat mendukung sekali dan perlu diaplikasikan di dunia sekarang ini. Karena sudah tau sendiri saat ini banyak sekali kejahatan-kejahatan yang melanggar norma khususnya. 6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini? Saya rasa, saya mendapatkan inspirasi dari buku ini, karena setelah saya membaca buku ini ternyata apa yang saya kenakan/ saya pakaimasih jauh dari syariat Islam. 7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini? Perasaan saya sangat senang membaca buku ini, sedikit ada pengaruh dalam cara pandang saya dan pastinya saya lebih hatihati dalam berbusana dan memilih busana.
8. Bagaimana pendapat anda setelah membaca buku Yuk, Berhijab? Pendapat saya sangat baik sekali karena cara berhijab sekarang memang harus di luruskan sesuai dengan syariat Islam. Memang sih terkesan tidak modis atau gerah, akan tetapi jika niat karena Allah maka kita akan cantik dunia dan akhirat.
Tanggal, 17 Mei 2014 Pewawancara
Yang diwawancarai
(Nurul Hidayati)
(Nurul Wahdah)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Kartini
Profesi
: Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan
: Perbandingan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Nurul Hidayati
Nim
: 1110051000178
Fakultas
: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 10 April 2014
Kartini
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku Yuk, Berhijab Identitas Responden Nama : Kartini Profesi : Mahasiswi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jurusan : Perbandingan Hukum (Fakultas Syari’ah dan Hukum) 1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini? Karena saya ingin menambah wawasan bagaimana berhijab dengan baik. 2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini? Menurut saya yang paling menarik dalam buku ini yaitu bagaimana cara beliau mengajak orang berhijab dengan baik secara efektif. Dan dimana dari bahasa-bahasa yang disampaikan di dalam buku ini tidak monoton. Karena disertai gambar di dalamnya dan ustadz Felix juga nengajak pembaca bagaimana berhijab sesuai dengan agama Islam. 3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini? Yang saya dapatkan dalam buku ini yaitu kita bisa berhijab dengan baik menurut syariat Islam. 4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini? Pandangan saya tentang hijab saat ini dimana hijab itu khan merupakan perintah syariat Islam. Serta hijab itu merupakan sumber kreatifitaskita, karena dengan berhijab kita bisa mengetahui batasan-batasan mana yang harus kita lakukan dan batasan-batasan mana yang harus kita hindari. 5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab dan menurut anda bagaimana tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini? Hijab dalam buku ini, menurut saya menjelaskan berhijab tentang syariat Islam. Di dalam buku ini dijelaskan ada 2 cara berpakaian yaitu kerudung atau khimar dan jilbab. Sedangkan hijab itu sendiri ada tiga komponen yaitu pakaian rumah, kerudung dan jilbab. Kalau untuk tanggapan saya mengenai hijab syar’i sangat setuju sekali apalagi untuk dunia saat ini. Heheheee... 6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini? Tentu saja terinspirasi, eee....inspirasi yang saya dapatkan dari buku ini saya lebih tau bagaimana cara berhijab dengan baik sesuai aturan Yang ditentukan.
7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini? Saya sih merasa tidak bosan-bosan membaca buku karya Felix Siauw, karena di dalam buku ini lebih menekankan ke anak muda sekarang ini apalagi buku Yuk, Berhijab menekankan tentang bagaimana berhijab dengan baik. Seperti kita lihat zaman sekarang, hijab kaum muda itu seperti berhijab tapi tidak berhijab. Maksutnya bisa kita lihat sendiri kan jilbabnya pada transparan, pakai jilbab tapi keliatan rambut. 8. Saran dan pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca buku ini? Saran saya agar remaja seakarang itu hendaknya berhijab dengan baiklah, sesuai dengan apa yang telah di syari’atkan oleh agama Islam.
Tanggal, 10 April 2014 Pewawancara
Yang diwawancarai
(Nurul Hidayati)
(Kartini)
Yang bermda tmgen di baunh
ini:
Nama
:
Felix Yanwu Siauw, S-p-
Jabam
:
Pmulis Bulorlfrt(,lelhijab
Deilg@ ini maerangkm bahsra:
Nama
;
NIM
: ll1fi)510fi)178
Jurusan
:Komrmilasipenyiaranlslm
Fakuftas
: IImu Dahvah dan
Nunl Hida)"di
Ihu Kmrmikasi
Universitas :UlNSprifffiOayanltUnJahrta Menerangkan !6hpa mehesiswi t€rs€btrtdi atas retah melalsana*an
dengan Penulis Buktl Yuk, Berhijab dcngan
judul slrripsi *Analisis
Wacana
:
Hliab d-lam buku 'Ytrk, Berhiiab'Karya Felix Y, Siauw-.
Denikian surat teteingan ini dibuat daa semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestiqra.
Jalsrta"
23lffiumiz0l4
FellxYsnwar Sie*q
$J
Hasil Wawancara dengan Felix Y. Siauw Pengarang Buku Yuk, Berhijab
1. Mengapa ustadz memberikan judul buku Yuk, Berhijab? Kalau yuk, berhijab, saya beri judul karena waktu itu saya lagi nyari apa yang bisa mewakili karena sekarang yang dikenal hijab bukan jilbab karena itu harus ada hijabnya. Dan kenapa ada kata “yuk” supaya menjadi kalimat ajakan dan supaya lebih familiar bagi orang. 2. Berapa lama ustadz menyelesaikan buku ini? Yuk, berhijab saya bikin dalam waktu 2 minggu karena saya selalu mendokumentasikan twet-twet saya dimana ketika mengerjakan buku tersebut saya masukan beberapa twet saya dan tinggal menambahkan dan menyusun struktur penulisannya. Dengan menguasai perang pemikiran tadi, membuat orang-orang jadi mudah untuk menguasai dunia, mengapa? Karena ketiga pemikiran tersebut berhubungan langsung dengan wanita dan mudah juga untuk menguasai generasi penerus dunia ini, sebab yang mendidik anak semenjak dini adalah wanita dan wanita pun dapat mempengaruhi suamisuami mereka. 3. Apa sih yang mendasari ustadz untuk menulis bukuYuk, Berhijab ini? Ketika saya berdakwah kemudian saya melihat ada satu hal yang menjadi cara mainstrem bagi orang-orang barat untuk merusak kaum muslimin yaitu dengan perang pemikiran atau pergolakan pemikiran. Nah sehingga terjadi dari pemikiran ini, tujuan dari orang-orang kafir atau orangorang barat yang tidak suka islam untuk menghancurkan islam adalah dengan cara membelokkan pemikiran-pemikiran islam. Dia tidak masalah ketika orang itu muslim dia belokan ke arah yang sekiranya bukan islam. Jadi case atau luarnya muslim isinya bukan islam itu adalah mereka yang inginkan. Sehingga bagaimana cara termudah untuk menyelewengkan pemikiranpemikiran ini, cara yang termudah adalah dengan menyelewengkan makna, menyelewengkan makna darimana yaitu dengan sumbernya Al-Qur’an atau mereka membicarakan konsep yang ideal menurut mereka tapi bukan menurut islam. Bagaimana konsep wanita yang ideal dimunculkanlah miss universe dan miss word serta dimunculkanlah yang penting hatinya aja, dimunculkanlah engga apa-apa kita engga kerudungan yang penting hatinya baik.
4. Kalau untuk latar belakang dalam penulisan buku Yuk, Berhijab ini bagaimana ustadz? Di tahun 2007 saya sadar betul bahwa mulai saat itu dunia akan didominasi oleh perempuan, apalagi di 2011 facebook dan twitter sudah merajalela, maka saya akan yakin sekali bahwa dunia akan didominasi oleh perempuan. Sayangnya yang tahu akan hal ini tidak hanya saya saja, tetapi banyak pengrusakan yaitu pada wanita. Lewat apa? Lewat perang pemikiran, ada tiga cara perang pemikiran: food, fun, and fashion.Food adalah makanan, fun adalah kesenangan atau hiburan, fashion adalah cara berpakaian. Nah, dari ketiga inilah kebetulan berhubungan dengan wanita. Oleh karena itu ketika sudah ada twitter, saya mulai membuat akun twitter. Sebelumnya saya juga membuat akun facebook, yang mana kedua media sosial tersebut merupakan media sosial yang berjenis perempuan. Ketika sudah membuat akun twiter, saya langsung kampanye tentang pemikiran tadi, food; fun, and fashion. Karena saya tidak ahli dalam bidang food, maka saya hanya membahas dua pemikiran, yaitu fun and fashion. Nah, dalam bidang fun saya membuat tentang pacaran dan dalam fashion saya membuat tentang hijab. Itulah yang membuat mengapa saya menulis buku Yuk, Berhijab yang langsung berkaitan dengan perempuan dan juga berkaitan dengan perang pemikiran tadi yaitu fashion. Ya jadi itu latar belakangnya.
5. Apa tujuan dibuatnya buku hijab ini? Tujuan dari saya buat buku hijab ini daripada perang pemikiran itu sendiri, ketika perang pemikiran saya harus mempunyai satu pemikiran yang saya lontarkan ke tengah-tengah publik supaya pemikiran menjadi lawan dari pemikiran-pemikiran yang menyesatkan tadi. 6. Bagaimana pandangan ustadz tentang hijab dalam buku ini? Ya hijab yang saya tulis dalam buku ini meliputi khimar, jilbab dan tidak tabarruj. Hijab dalam buku ini tentunya hijab yang syar’i, tidak memperumit pemakainya. 7. Bagaimana pandangan ustadz tentang hijab saat ini? Untuk hijab saat ini kita tau banyak trend-trend yang muncul pada saat ini, terutama trend-trend yang islami seperti bank syariah, asuransi syariah, dsb. dan segala sesuatu yang berbau syariah termasuk pakaian-pakaian juga muncul trend baru yaitu hijab. Nah hijab ini tidak pernah dikenal sekitar lima tahun yang lalu tidak pernah dikenal dan baru hijab sekitar tiga atau empat tahun belakangan lah. Kenapa ini muncul, karena saya lebih melihat
munculnya bukan karena kesadaran orang tentang syar’i tetapi lebih besar ke sekmentasi pasar. Nah sehingga mereka memandang hijab ini adalah bentuk fashion baru, jadi kemarin itu kalau fashion-fashion yang ga syar’i sekarang ini lebih kepada oh saya muslim tapi saya mau fashion kemudian munculah hijab, hijabers dan sebagainya. Nah karena itu, kita lihat hijab saat ini ya kebanyakan belum syar’i tetapi tentu saja kita menghargai ini adalah bagian semangat yang perlu dihargai dan tinggal kita sempurnakan. 8. Mengapa ustadz memilih masuk Islam? Saya masuk islam karena saya berpikir adalah Al-Qur’an satu-satunya kitab yang hanya bisa dibuktikan melalui akal. Dan kemudian tidak ada satupun agama yang seperti itu. (apa tantangan dan hambatan yang ustadz hadapi (apa tantangan atau hambatan yang ustadz hadapi setelah masuk islam?) dari keluarga, tantangan terberat. Ketika saya masuk islam, dan memberitahukan kepada mereka, ibu saya menanggapi saya secara emos. Kalau bapak secara debat. Kadang kala ketika kita menjalankan syariat islam seperti tidak mengucapkan selamat natal kepada orang-orang kristen ketika merayakan, saya mendapatkan suatu masalah. Emm... mau di usir atau yang lain-lain, tapi itu biasa. 9. Apa inti dari buku hijab ini dan darimana ustadz mendapat inspirasiinspirasi untuk buku hijab ini? Ya inti dari buku hijab ini hijab yang syar’i, hijab yang tidak boleh macem-macem ya hijab pilihannya cuma hijab syar’i. Untuk inspirasi dari buku hijab ini salah satunya saya melihat keadaan berhijab saat ini dan dengan saya berdakwah. Kemudian hasil daripada itu, yah buku-buku itu. 10. Apa yang ustadz harapkan pada pembaca buku ini? Jelas mereka berhijab syar’i, jadi setelah baca itu mereka jadi tau bahwa tidak hanya taat kepada Allah tetapi harus berhijab dan tidak hanya berhijab tetapi harus menyempurnakan hijab dengan hijab syar’i kenapa karena itu adalah ketaatannya kepada Allah atau tanda kesyukuran kepada Allah. Karena Allah telah memberikan segala-galanya. 11. Terakhir ustadz, saran dan pesan apa yang ingin ustadz sampaikan kepada pembaca buku hijab ini dan saran kepada penulis buku pada umumnya? Saran dan pesan saya untuk pembaca ini jangan takut dan jangan khawatir karena memang seseorang yang mau berubah itu ada aja cobaannya, penghalangnya atau hambatannya merasa takut ketika gak bisa berhijab gak
bisa syar’i ga bisa terikat dengan hukum Allah banyak sekali kekhawatiran lainnya. Tetapi jangan khawatir karena orang yang melangkah dalam jalan Allah ini pasti dimudahkan di dalam jalan Allah, jadi Allah katakan dalam AlQur’an seperti itu siapa yang bersungguh-sungguh untuk berniat kepada Allah, Allah akan tunjukkan jalannya. Jalannya Allah itu apa yakni kemudahan, bantuan daripada Allah dsb. Sehingga fokus saja walaupun sekarang memang masih jauh dari islami ataupun pembaca ini takut untuk berhijab ya baca aja dulu, buka diri, dan minta petunjuk Allah. Insya Allah bukan karena tulisan-tulisan saya, tapi karena memang petunjuk-petunjuk Allah yang diberikan kepada dia lantas mereka menjadi orang yang lebih baik. Tanggal, 23 April 2014 Pewawancara
Yang diwawancarai
(Nurul Hidayati)
(Felix Y. Siauw)
LAMPIRAN
Wawancara dengan Eva ( pembaca buku)
Wawancara dengan Eva ( pembaca buku)
Wawancara dengan Nurul Wahdah ( pembaca buku)
Felix Y. Siauw
Wawancara dengan penulis Buku “Yuk berhijab”, Ust. Felix . Y. Xiau
Foto Bersama
Wawancara dengan Kartini ( pembaca buku)
Wawancara dengan Kartini ( pembaca buku)
Cover Buku “Yuk, Brrhijab”
Cover dan Bagian Belakang buku “Yuk, Berhijab”