Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
ANALISIS STRATEGI POSISI PENCAPAIAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI PADA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Puji Isyanto dan Dedi Mulyadi Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS. Ronggowaluyo Karawang Email:
[email protected] ABSTRAK Penjaminan mutu dasarnya adalah “trust” kepercayaan dan disitulah peran UU No. 20 Tahun 2003 pasal 60 tentang akreditasi dan pasal 61 tentang sertifikasi yang secara laungsung berkaitan dengan penjaminan mutu, akreditasi dan sertifikasi sebagai bagian penting dari akuntabilitas publik di bidang pendidikan. Selanjutnya khusus mengenai ciri kualitas pendidikan tinggi nasional, di dalam Part II Chapter III Point E HELTS 2003 – 2010 dinyatakan secara khusus tentang Quality Assurance (Penjaminan Mutu) sebagai berikut : In a healthy organization, a continuous quality improvement should become its primary concern. Quality assurance should be internally driven, institutionalized within each organization’s standard procedure, and could also involve external parties. However, since quality is also aconcern of all stakeholders, quality improvement should aim at producing quality outputs and outcomes as part of public accountability. (Cetak tebal oleh Penyusun). Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pencapaian standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat disimpulkan bahwa pencapaian standar mutu perguruan tinggi mempunyai nilai sebesar 5,1927 atau cukup baik/tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Singaperbangsa Karawang, sudah mulai memperhatikan pentingnya standar mutu di perguruan tinggi. Hasil pengujian normalitas data dari seluruh standar mutu perguruan tinggi, nilai hasil ujinya > 0,5, berarti seluruh data berdistribusi normal. Berdasarkan matriks lingkungan internal dan eksternal pencapaian standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang berada pada posisi medium, atau pada posisi Growth (horizontal integration) atau konsentrasi melalui integrasi horizontal dan Stability (no change profit strategy) atau tidak ada perubahan strategi. Hal ini menunjukkan kinerja standar mutu perguruan tinggi sudah mulai berjalan namun masih biasabiasa saja dan kinerjanya perlu ditingkatkan secara terus menerus. Kata kunci: strategi, penjaminan mutu.
PENDAHULUAN Pada tanggal 16 Mei 2005 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Di dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah tersebut dinyatakan bahwa SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemenuhan SNP oleh suatu perguruan tinggi akan berarti bahwa perguruan tinggi tersebut menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya. Oleh karena itu, SNP dapat ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
disebut pula sebagai standar mutu pendidikan tinggi di Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi. Pasal 92 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP mengamanatkan bahwa Menteri Pendidikan Nasional mensupervisi dan membantu perguruan tinggi melakukan penjaminan mutu. Untuk memenuhi amanat tersebut, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah membentuk Kelompok Kerja Nasional, dengan tugas utama merevisi Buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi beserta semua Buku Praktek Baik yang menyertainya, yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti sebelum penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP. Revisi perlu dilakukan agar buku tersebut sesuai dengan perkembangan pendidikan tinggi serta perubahan peraturan perundang-undangan dalam bidang pendidikan tinggi di Indonesia. Perubahan yang penting telah terjadi, khususnya dalam sistem penjaminan mutu perguruan tinggi. Buku tentang penjaminan mutu yang lama, hanya berisi tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi yang dilakukan oleh dan atas inisiatif perguruan tinggi masingmasing, yang disebut sebagai penjaminan mutu internal. Sedangkan buku ini yang diberi judul Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi atau disingkat SPM-PT tidak saja memuat penjaminan mutu internal yang telah diberi nama sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), juga memuat penjaminan mutu eksternal atau akreditasi yang diberi nama sebagai Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), serta sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Penjaminan mutu pendidikan di perguruan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang, serta pihak lain yang berkepentingan) memperoleh kepuasan sebagaimana dikemukakan oleh Ponpon (2003) dengan mengatakan bahwa : Salah satu strategic issues di dalam HELTS 2003 – 2010 adalah Point E. Quality Assurance atau Penjaminan Mutu, sebagai berikut : In healthy organization, a continuous quality improvement should become its primary concern. Quality assurance should be internally driven, institutionalized within each organization’s standard procedure, and could also involve external parties. However, since quality is also a concern of all stakeholders, quality improvement should aim at producing quality outputs and outcomes as part of public accountability. Tuntutan bagi perguruan tinggi untuk memiliki organisasi yang sehat adalah merupakan salah satu strategic point dalam HELTS, 2003 – 2010 di mana “acontinuous quality improvement should become its primary concern.” Hanya organisasi/ satuan pendidikan yang sehatlah yang dapat memberikan pelayanan yang baik bagi terjadinya “a continuous quality improvement”. Penjaminan mutu dasarnya adalah “trust” kepercayaan dan disitulah peran UU No. 20 Tahun 2003 pasal 60 tentang akreditasi dan pasal 61 tentang sertifikasi yang secara laungsung berkaitan dengan penjaminan mutu, akreditasi dan sertifikasi sebagai bagian penting dari akuntabilitas publik di bidang pendidikan. Dalam hubungan itu para stakeholders telah menuntut lembaga – lembaga penyelenggara dan penanggung jawab pendidikan untuk lebih profesional dan untuk itu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) amat menekankan persoalan mutu tersebut dengan menghadirkan sejumlah standar nasional pendidikan baik secara terukur (kuantitatif) dan dengan juga tetap memperhatikan dimensi soft skills lainnya. Agar hal itu terjadi manajemen mutu perguruan tinggi (Quality Management) harus dikelola dengan baik. Dalam hubungan itu International Organization for Standardization (ISO) telah menemukenali delapan prinsipprinsip manajemen untuk memandu manajer puncak dalam memimpin organisasi mereka dalam upaya memperbaiki kinerjanya meliputi : ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
a. b. c. d. e. f. g.
Customer focus Leadership – decision Involvement of people – full involvement Process approach – efficiently System approach to management – managing interrelated processes Continual improvement Factual approach to decision making – effective decision making based on data and information h. Mutual beneficial – supplier relationships. (Regional Programme on Establishing Quality Management System Through ISO 9001 : 2000 Certification for TET Programme, (2003; p:17) Dipahami bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitment mutu pimpinan dengan keterlaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi. Peranan komitmen pimpinan terhadap keterlaksnaan penjaminan mutu amat strategis oleh karena masih berlakunya sikap premordialisme dengan masih amat bergantung kepada pimpinan khususnya keteladan pimpinan dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan pendidikan khususnya kebijakan mutu pendidikan. Untuk mengungkap mutu pendidikan di Indonesia, di antaranya kualitas sarana pendidikan, kualitas manajemen, serta kualitas hasil pendidikan (output). Dalam kerangka itu, perguruan tinggi (PT) sebagai suatu sistem dapat dinilai dengan tolok ukur: mutu layanan, mutu pengelolaan proses pembelajaran dan mutu sumber daya manusia (SDM). Mayoritas dari kita selalu mempertanyakan kualitas akhir pendidikan yang tercermin dari mutu SDM yang dihasilkan dalam proses pengelolaan manajemen pendidikan tinggi yang menghasilkan output bernama sarjana. Artinya kita tidak sedang memperdebatkan hasilnya, tapi prosesnya. Merebaknya sistem mutu yang menerpa dunia industri dengan menerapkan ISO 9001, kini memasuki wilayah dunia pendidikan, terutama tuntutan akuntabilitas publik. Masyarakat semakin menyadari bahwa pendidikan bermutu merupakan jembatan untuk kemakmuran ekonomi di masa depan. Di tengah pusaran problematika mutu pendidikan tinggi, kita masih patut berbangga, pada 2005 UGM Yogyakarta bersama Chulalongkom University Thailand berhasil meraih peringkat terbaik dalam pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi tingkat ASEAN. Pemeringkatan itu dikeluarkan ASEAN-European University Network Program (AUNP) yang menilai 17 perguruan tinggi se-AsiaTenggara. Salah satu poin penting dalam penilaian adalah tingkat harmonisasi penjaminan mutu internal dan sistem mutu eksternal. Kedua poin ini merupakan bentuk pendekatan proses dalam manajemen mutu PT. Tools yang dapat diterapkan untuk mendukung proses mutu itu, salah satunya adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Ruang lingkup penerapan dapat ditentukan setelah melakukan pemetaan proses, misalnya menyangkut sistem mutu layanan atau administrasi. Ruang lingkup ini akan menghasilkan "bagaimana manajemen PT diatur dalam suatu administrasi yang sistemik, transparan, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat mutu". Aspek-aspek ini akan menimbulkan image keterpercayaan (reliability) dan keterjaminan (assurance) yang mencakup: keterpercayaan terhadap penyelenggaraan, ketepatan waktu pendidikan dan keterjaminan berhasilnya pendidikan. Muara dari cakupan ini akan merefleksikan sejauh mana mutu layanan dan manajemen perguruan tinggi. Beberapa pemimpin universitas menunjukkan animo yang besar untuk menerapkan sistem ISO 9001 dalam pengelolaan perguruan tinggi. Dilema yang selalu mencuat dalam diskusi itu adalah,"Apakah menerapkan persyaratan akreditasi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) atau ISO 9001:2000?" Yang satu berorientasi nasional dan yang kedua eksistensinya internasional.
ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
Kenyataannya, banyak PT memperoleh akreditasi "A" dari BAN PT, tetapi tidak ada mahasiswanya alias sepi peminat. Sedangkan standar ISO 9001 merupakan standar internasional yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization. Artinya lembaga yang telah menerapkan ISO 9001, otomotis diakui keberadaan sistem mutunya oleh dunia internasional. Hal ini berdampak positif bagi pelanggan/calon mahasiswa. Observasi Navigator Research Institute dalam penerapan sistem mutu PT menunjukkan terdapat kelemahan dalam organisasi pendidikan tinggi dalam melakukan supervisi akademik. Bagian ini merupakan process approach yang paling signifikan terhadap SDM PT. Melalui supervisi akademik, dosen dapat memperbaiki kinerjanya terhadap proses produksi (pembelajaran), termasuk umpan balik apakah pengelolaan kurikulum telah berjalan dengan baik. Strategi ini akan mendorong dosen menerapkan kaji-tindak dalam pembelajaran (classroom action research). Untuk mengetahui efektivitas supervisi akademik sebagai salah satu bentuk penanganan proses mutu, perlu dilakukan penilaian tentang jalannya program PT. Dari penilaian ini dapat diketahui sejauh mana efektivitas program, tingkat kesehatan unit kerja, serta kekuatan/kelemahan aktivitas yang sedang berjalan. Evaluasi terhadap efektivitas penilaian dapat dilakukan melalui empat tahap. Pertama, membuat profil mutu belajar (terperinci secara individu). Kedua, membuat profil mutu pembelajaran (terperinci setiap mata kuliah dan kelas). Ketiga, membuat profil kekuatan/kelemahan program yang sedang berjalan. Keempat, membuat profil kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna. Objektivitas hasil penilaian memerlukan penerapan tolok ukur. Misalnya, jam belajar dinyatakan tertib jika dimulai/diakhiri tepat waktu, daya serap mahasiswa dinyatakan berhasil jika mampu memperoleh skor minimal 65 pada setiap quiz, dan lain-lain. METODA Penelitian ini menggunakan disain penelitian sebagai berikut : a. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan yang ditujukan untuk mengetahui serta menganalisis strategi pencapaian dan pemenuhan mutu perguruan tinggi. b. Berdasarkan metode penelitian, termasuk penelitian naturalistik yaitu penelitian yang teknik pengambilan data dilakukan secara induktif. Penelitian terjun langsung pada obyek yang diteliti untuk memahami dan menjelaskan kejadian untuk memahami makna. c. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, termasuk penelitian komparatif yaitu peneltiian yang bertujuan untuk mengetahui strategi pemenuhan dan pencapaian standar mutu perguruan tinggi. d. Berdasarkan jenis data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan dengan analisis statistika yang menggambarkan hasil suatu kegiatan yang dilakukan selama kurun waktu penelitian. Diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian dan pemenuhan standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang. Analisis matrix lingkungan internal-eksternal dilakukan untuk mengetahui posisi sebenarnya dari pencapaian dan pemenuhan standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan hasil dan pembahasan pada setiap pencapaian dan pemenuhan standar mutu di Universitas Singaperbangsa Karawang menunjukkan tingkat pencapaian standar mutu yang nilai rata-ratanya sangat bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa usaha dan langkah ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
pencapaian dan pemenuhan standar mutu sudah mulai berjalan dan dilaksanakan, sesuai dengan ketersediaan dan kemampuan pencapaiannya masing-masing. Adapun penjelasan dari hasil pencapaian standar mutu perguruan tinggi Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat dilihat pada tabel deskriptive statistics di bawah ini. Tabel 1 Deskriptif Statistik Pencapaian Setiap Standar Mutu Descriptive Statistics N Eligibilitas, Integritas, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Intitusi Mahasiswa Kurikulum Sumber Daya Manusia (Dosen dan Tenaga Pendukung/Penunjang Akademik) Prasarana dan Sarana Keuangan/Pendanaan Tata Pamong (Governance) Sistem Pengelolaan Sistem Pembelajaran Suasana Akademik Sistem Informasi Sistem Jaminan Mutu Lulusan Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Mutu Program Studi Valid N (listwise)
Minimum Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
32
4
5
149
4.66
.458
32 32
5 4
6 6
172 182
5.37 5.70
.394 .444
32
3
5
137
4.27
.542
32 32
5 5
7 8
201 195
6.28 6.10
.512 .815
32
3
6
142
4.43
.573
32 32 32
4 3 6
7 5 8
174 133 216
5.45 4.17 6.74
.563 .456 .684
32 32 32
4 2 4
8 5 6
194 112 162
6.06 3.51 5.07
.932 .562 .506
32
4
6
157
4.90
.619
32 32
4
6
166
5.18
.663
Sumber : Hasil olah SPSS. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, secara ringkas pencapaian dan pemenuhan standar mutu perguruan tinggi yang dilaksanakan di Universitas Singaperbangsa Karawang mempunyai nilai rata-rata 5,1927 (berjalan biasa-biasa saja) seperti ditunjukan pada tabel di bawah ini. Adapun penjelasan ringkas atas pencapaian standar mutu yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel descriptive statistics di bawah ini. Tabel 2 Deskriptif Statistik Pencapaian Standar Mutu Descriptive Statistics N Standar Mutu Valid N (listwise)
15
Minimum 3.51
Maximum 6.74
15
Sumber : Hasil olah SPSS.
ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-5
Sum 77.89
Mean 5.1927
Std. Deviation .89450
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
Berdasarkan Hasil pengujian normalitas data pencapaian standar mutu Universitas Singaperbangsa Karawang, terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Pencapaian Standar Mutu One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sumber Daya Eligibilitas, Manusia Integritas, (Dosen dan Penelitian, Visi, Misi, Tenaga Publikasi dan Tujuan dan Pendukung/ Pengabdian Sasaran Penunjang Prasarana Keuangan/ Tata Pamong Sistem Sistem Suasana Sistem Sistem KepadaMutu Program IntitusiMahasiswa Kurikulum Akademik) dan Sarana Pendanaan (Governance) Pengelolaan Pembelajaran Akademik Informasi Jaminan Lulusan Mutu Masyarakat Studi N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 a,b Mean Normal Parameters 4.66 5.37 5.70 4.27 6.28 6.10 4.43 5.45 4.17 6.74 6.06 3.51 5.07 4.90 5.18 Std. Deviation .458 .394 .444 .542 .512 .815 .573 .563 .456 .684 .932 .562 .506 .619 .663 Most ExtremeAbsolute .169 .108 .121 .144 .105 .103 .196 .152 .139 .150 .104 .090 .118 .083 .097 Differences Positive .098 .108 .097 .089 .105 .094 .196 .152 .079 .150 .104 .085 .118 .079 .075 Negative -.169 -.084 -.121 -.144 -.072 -.103 -.109 -.065 -.139 -.076 -.053 -.090 -.073 -.083 -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .955 .611 .685 .817 .592 .585 1.111 .861 .786 .850 .587 .510 .665 .472 .551 Asymp. Sig. (2-tailed) .322 .849 .736 .517 .875 .883 .169 .449 .567 .466 .881 .957 .768 .979 .922 a.Test distribution is Normal. b.Calculated from data.
Sumber : Hasil Olah SPSS. Pada tabel diatas menunjukan bahwa dari pencapaian dan pemenuhan standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang, terlihat nilai Kologrov-Smirnov Z, seluruh standar mutu mempunyai nilai > 0,5, artinya pengujian normalitas data standar mutu ini berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data pencapaian dan pemenuhan standar mutu perguruan tinggi yang dituangkan dalam statistic deskriptive diatas kemudian dibuatkan matriks mengenai situasi lingkungan eksternal internal, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini : Strong 9 Sel-1
Sumber daya internal Average 6 Sel-2
Weak 3 Sel-3
1
High WINNER
6
Sel-4
WINNER
Sel-5
Sel-6
5,129
Peluang Eksternal
Medium WINNER
3
Sel-7
LOSSER
Sel-8
Sel-9
Low LOSSER
LOSSER
1
Gambar 4 Matriks Lingkungan Eksternal Internal Pencapaian Standar Mutu
Berdasarkan matriks diatas menunjukkan bahwa pencapaian standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang berada pada posisi Sel-5 artinya, pada posisi ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
medium atau pada posisi Growth (horizontal integration) atau konsentrasi melalui integrasi horizontal dan Stability (no change profit strategy) atau tidak ada perubahan strategi. Hal ini menunjukkan kinerja standar mutu perguruan tinggi sudah mulai berjalan namun masih biasabiasa saja dan kinerjanya perlu ditingkatkan secara terus menerus. KESIMPULAN Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang belum lama melaksanakan penjaminan mutu apa yang telah dicapai tentunya masih jauh dari apa yang diharapkan namun dengan pengalaman yang masih terbatas tersebut terus berupaya dan berkarya dalam menyiapkan sarjana-sarjana yang kompeten dan profesional di bidangnya. Dengan memahami kegunaan positif dari upaya penerapan system penjaminan mutu perguruan tinggi berbagai hal positif yang dapat dipetik oleh dari upaya-upaya tersebut yang baik langsung ataupu tidak langsung mempengaruhi upaya menerapkan continuous Quality Improvement. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pencapaian standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat disimpulkan bahwa pencapaian standar mutu perguruan tinggi mempunyai nilai sebesar 5,1927 atau cukup baik/tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Singaperbangsa Karawang, sudah mulai memperhatikan pentingnya standar mutu di perguruan tinggi. Hasil pengujian normalitas data dari seluruh standar mutu perguruan tinggi, nilai hasil ujinya > 0,5, berarti seluruh data berdistribusi normal. Berdasarkan matriks lingkungan internal dan eksternal pencapaian standar mutu perguruan tinggi di Universitas Singaperbangsa Karawang berada pada posisi medium, atau pada posisi Growth (horizontal integration) atau konsentrasi melalui integrasi horizontal dan Stability (no change profit strategy) atau tidak ada perubahan strategi. Hal ini menunjukkan kinerja standar mutu perguruan tinggi sudah mulai berjalan namun masih biasa-biasa saja dan kinerjanya perlu ditingkatkan secara terus menerus. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional., (2008) Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan . Departemen Pendidikan Nasional., (2008) Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi SPM – PT Direktorat Jenderal Pendidikan . ____________(2003) Undang – Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. ___________ (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Husein Umar, 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua.Penerbit PT Rajawali Grafindo Persada. Jakarta Kepmendikbud Nomor 187/U/1998 tentang Badan Akreditasi Nasioanal Perguruan Tinggi Marimin, 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria majemuk, Teknik dan Analisis. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta Masri Singarimbun, et. All, 2006. Metode Penelitian Survai. Penerbit Pustaka LP3ES. Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Supranto J, 1994 Statistika Teori dan Aplikasi. Jilid 1, Edisi II. Penerbit Erlangga, Jakarta Sugiyono, 2003. Metodologi Penelitian. Penerbit LMFE Jakarta Suwarsono, 2002. Manajemen Strategik ; Konsep dan kasus, Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Standard dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007, BAN PT, Jakarta. Tedjo Tripomo, et. Al, 2005. Manajemen Strategi. Penerbit Rekayasa Sains. Bandung
ISBN : 978-602-97491-8-2 A-18-8