eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 705 - 716 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER Analisis Strategi Pemasaran Warung Bakso Katon Netro Wong Solo di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser Riski Kurniasih 1
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh warung bakso Katon Netro Wong Solo di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Penelitian ini menggunakan analisis matriks EFE, matriks IFE, dan matriks SWOT untuk menentukan strategi pemasaran pada warung bakso Katon Netro Wong Solo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian yaitu informan kunci dan informan pendukung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada matriks EFE dengan Total skor bobot yang dimiliki oleh warung bakso katon netro wong solo adalah sebesar 3,153 dengan peluang utama dengan skor sebesar (0,540) dan ancaman utama skor sebesar (0,405). Hasil pada matriks IFE yang dimiliki oleh warung bakso katon netro wong solo adalah sebesar 3,290 dengan kekuatan utama dengan skor sebesar (0,492) dan kelemahan utama dengan skor sebesar (0,480). Hasil analisis matriks SWOT, alternatif strategi pemasaran yang tepat digunakan pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo dalam meningkatkan penjualan adalah strategi SO (Strengths – Opportunity) yaitu Menjalankan promosi produk dengan menggunakan paket hemat makan + minum, pengembangan pada outlet warung Bakso Katon Netro Wong Solo, difersifikasi produk yang ditawarkan dengan menyediakan varian produk bakso (contoh bakso frozen). Kata Kunci : strategi pemasaran, SWOT Pendahuluan Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta permintaan barang konsumsi yang besar dan beragam, sehingga terdapat peluang bisnis bagi setiap perusahaan. Salah satu bisnis yang dapat berkembang di Indonesia adalah UKM, salah satunya yaitu UKM kuliner. 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Usaha kuliner yang saat ini tingkat persaingannya mengalami peningkatan yaitu usaha kuliner bakso, salah satunya yaitu bakso Solo. Bakso Solo memiliki ciri khas yang berbeda, menyebabkan usaha bakso solo banyak ditemukan diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya yaitu di desa Long Kali, kecamatan Long Kali kabupaten Paser. Bakso di desa Long Kali ini yaitu “Bakso Katon Netro Wong Solo” milik Bapak Nuryanto yang sudah berdiri sejak tahun 2004 hingga sekarang, warung bakso tersebut menjadi usaha kuliner bakso yang memiliki banyak konsumen karena konsistensi citarasa yang tetap dipertahankan hingga saat ini. Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh warung bakso katon netro wong solo yaitu kendala eksternal seperti : Dengan sesama penjual bakso dan usaha kuliner lain, adanya persaingan antara sesama penjual, kenaikan harga daging yang tidak menentu juga mengakibatkan usaha bakso mengalami untung rugi, dan kenaikan harga BBM. Kendala internal yaitu : Tidak adanya sistem manajemen dalam kegiatan operasional yang berlaku pada usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo, Metode pemasaran yang digunakan oleh usaha bakso katon netro wong untuk mempromosikan produk masih minim, minimnya kepemilikan alat operasional untuk kelancaran produksi yang digunakan dalam proses penggilingan daging, terbatasnya tenaga kerja juga menghambat kelancaran usaha, dan sedikitnya varian produk yang dihasilkan. Berdasarkan kondisi diatas, adanya kendala eksternal dan internal yang harus dihadapi oleh Warung Bakso Katon Netro Wong Solo. Serta adanya banyak pesaing usaha dibidang yang sama setelah melihat perkembangan UKM yang ada dan resiko bersaing dengan pemilik usaha lainnya. Maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran warung bakso katon netro wong solo di kecamatan Long Kali Kabupaten paser”. Kerangka Dasar Teori Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 6 ) “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain”. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2008 : 5), “Manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan menciptakan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan, dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.
706
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Strategi Pemasaran Menurut Assauri (2008:168) “strategi pemasaran adalah Serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usahausaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah”. Bauran Pemasaran Menurut Fandy Tjiptono (2006 : 30), “Bauran Pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan”. Matriks EFE dan Matriks IFE Menurut David (2010 : 229), metode matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi-informasi tentang faktor demografi, faktor ekonomi, faktor alam, faktor teknologi, faktor politik/pemerintahan/hukum, faktor sosial/budaya. Sedangkan, matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengindentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut (David, 2010 : 158). Matriks SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). 1. Kekuatan adalah kondisi suatu perusahaan yang mampu untuk melakukan semua tugasnya secara baik dikarenakan sarana dan prasarananya sangat mencakupi (umumnya di atas rata-rata industri) Rangkuti (2006:18). 2. Kelemahan adalah sebagai analisis lingkungan internal perusahaan yang membantu manajemen untuk membantu adanya kelemahan-kelemahan atau penyimpangan yang membuat posisi perusahaan tidak menguntungkan sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan bersaing dengan para pesaing dalam industri manufaktur. Rangkuti (2006:19). 3. Peluang adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal prusahaan yang membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dengan keuntungan yang lebih besar,Rangkuti (2006:19). 4. Ancaman adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang membantu manajemen untuk mengetahui tantangan yang akan dan telah dihadapi perusahaan yang timbul karena adanya suatu kecenderungan atau
707
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
perkembangan yang tidak menguntungkan diluar perusahaan. Rangkuti (2006:19). Metode Penelitian Jenis Penelitian Berdasarkan penelitian yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus Penelitian Fokus penelitian memiliki kegunaan untuk membatasi objek penelitian yang akan dilaksanakan. Manfaat lainnya dari fokus penelitian yaitu agar peneliti tidak terjebak pada banyaknya data yang diperoleh di lapangan. Dalam Penelitian ini, Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial/lapangan (Sugiyono 2015 : 209). Subyek Penelitian Dalam penelitian Kualitatif ini tidak menggunakan istilah “Populasi”, tetapi oleh Spardley dalam Sugiyono (2015:215) dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin kita ketahui. Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari sumber data primer dan sekunder. 1. Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, menurut Sugiyono (2015:225). Sumber primer ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang penulis lakukan. 2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain, menurut Sugiyono (2015:225). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan, Sugiyono (2015:224). Menurut Sugiyono (2015:225) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
708
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Artinya dalam analisis data perlu adanya penggalian informasi secara terus menerus agar informasi yang didapatkan benar-benar lebih mendalam dan sudah sampai titik pusat terhadap informasi yang kita inginkan. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015:247) aktivitas dalam analisis data memiliki 3 tahap: a. Reduksi Data b. Penyajian Data c. Penarikan Kesimpulan Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil analisis SWOT Analisis SWOT pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser PELUANG ANCAMAN 1. Target pasar sasaran pada semua 1. Meningkatnya persaingan pada kalangan usia produk usaha lain 2. Tingginya loyalitas konsumen 2. Munculnya bisnis produk bakso terhadap produk bakso katon netro sejenis wong solo 3. Kenaikan harga daging yang tidak 3. Bertambahnya populasi penduduk stabil 4. Ketersediaan bahan baku yang 4. Kenaikan harga BBM yang melimpah untuk digunakan mempengaruhi kenaikan harga bahan 5. Pola hidup masyarakat yang sudah baku modern KEKUATAN KELEMAHAN 1. Produk yang berkualitas 1. Minimnya sistem manajemen dalam 2. Harga pasar yang bersaing kegiatan operasional 3. Lokasi / tempat usaha strategis 2. Minimnya kegiatan promosi yang 4. Modal usaha sendiri digunakan 5. Bahan baku mudah didapatkan 3. Minimnya tenaga kerja karyawan 4. Minimnya kepemilikan alat operasional 5. Minimnya variasi produk Sumber : Data diolah, 2017
709
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Hasil analisis matriks EFE Hasil analisis matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor Eksternal Bobot Rating Peluang 1. Target pasar sasaran pada semua 0,132 3,5 kalangan usia 2. Tingginya loyalitas konsumen terhadap 0,135 4 produk bakso katon netro wong solo 3. Bertambahnya populasi penduduk 0,105 3 4. Ketersediaan bahan baku yang melimpah untuk digunakan 5. Pola hidup masyarakat yang sudah modern Subtotal Ancaman 1. Meningkatnya persaingan pada produk usaha lain 2. Munculnya bisnis produk bakso sejenis
Skor 0,462 0,540 0,315
0,119
4
0,476
0,102
3,5
0,357
0,593
18
2,150
0,079
2
0,158
0,108
2,5
0,270
3. Kenaikan harga daging yang tidak 0,135 3 0,405 stabil 4. Kenaikan harga BBM yang 0,085 2 0,170 mempengaruhi kenaikan harga bahan baku Subtotal 0,407 9,5 1,003 Total 1 27,5 3,153 Sumber : Data diolah (2017) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks EFE diperoleh total skor yang dimiliki oleh warung Bakso Katon Netro Wong Solo sebesar 3,153. Skor bobot total yang dimiliki memperoleh hasil diatas (2,5) menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah diatas rata-rata, skor tersebut mengindikasikan bahwa usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo mampu merespon dengan baik faktor eksternal tersebut dengan memanfaatkan atau merespon peluang yang ada dalam mengatasi ancaman.
710
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil analisis matriks EFE Hasil analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1. Produk yang berkualitas 0,123 4 0,492 2. Harga pasar yang bersaing
0,085
3
0,255
3. Lokasi / tempat usaha strategis
0,120
3,5
0,420
4. Modal usaha sendiri
0,096
4
0,384
5. Bahan baku mudah didapatkan
0,101
4
0,404
Subtotal Kelemahan 1. Minimnya sistem manajemen dalam kegiatan operasional 2. Minimnya kegiatan promosi yang digunakan 3. Minimnya tenaga kerja karyawan
0,525
18,5
1,955
0,099
2
0,198
0,075
2
0,150
0,120
4
0,480
4. Minimnya kepemilikan alat operasional 5. Minimnya variasi produk
0,109
3
0,327
0,072
2,5
0,180
Subtotal 0,475 13,5 1,335 Total 1 32 3,290 Sumber : Data diolah (2017) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks IFE diatas, diperoleh total skor yang dimiliki oleh warung Bakso Katon Netro Wong Solo sebesar 3,290. Skor bobot total yang dimiliki memperoleh hasil diatas (2,5) menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah diatas rata-rata, skor tersebut mengindikasikan bahwa usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo dapat memanfaatkan atau merespon kekuatan yang dimilikinya untuk mengatasi kelemahan yang ada. Hasil identifikasi matriks SWOT Dari hasil analisis identifikasi faktor EFE (eksternal Factor Evaluation) untuk faktor peluang (opportunity) mempunyai total skor 2,150 dan faktor ancaman (threat) dengan total skor rating 1,003. Selisih dari faktor eksternal (peluang - ancaman) adalah 1,15, dalam selisih ini menunjukkan bahwa pengaruh peluang lebih besar dibandingkan pengaruh ancaman yang ada terhadap warung
711
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Bakso Katon Netro Wong Solo. Sama halnya dengan faktor EFE, dari hasil analisis identifikasi faktor IFE (Internal Factor Evaluation) untuk faktor kekuatan (strength) mempunyai skor 1,955 dan faktor kelemahan (weakness) dengan total skor 1,335. Selisih dari faktor internal (kekuatan - kelemahan) adalah 0,62, dalam selisih ini menunjukkan bahwa pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan pengaruh kelemahan yang ada pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo. Berdasarkan dari penggabungan yang membandingkan faktor EFE dan IFE tersebut diperoleh selisih faktor EFE yaitu 1,15 dan faktor IFE yaitu 0,62. Dari selisih tersebut mendapatkan posisi strategi pemasaran pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo. Posisi strategis pemasaran dianalisis dengan menggunakan matriks posisi, sehingga akan menghasilkan titik koordinat (x,y). Nilai x diperoleh dari selisih faktor internal (kekuatan - kelemahan) dan nilai y diperoleh dari selisih faktor eksternal (peluang - ancaman). Posisi titik koordinat dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut : Diagram Hasil Analisis SWOT
Y (+) Peluang (2,150) Kuadran 1 Strategi Agresif
Kuadran 3 Strategi Turn-Around
1,15 X (-) Kelemahan (1,335)
X (+) Kekuatan (1,955)
0,62 Kuadran 4 Strategi Defensif
Kuadran 2 Strategi Diversifikasi
Y (-) Ancaman (1,003) Sumber : Data diolah (2017) Dari gambar diagram cartesius diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa usaha warung Bakso Katon Netro wong Solo berada pada kuadran 1 (strategi agresif), artinya bahwa posisi ini memperoleh situasi usaha yang menguntungkan. Usaha Bakso Katon Netro wong Solo memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
712
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil Analisis Matriks SWOT warung Bakso Katon Netro Wong Solo Faktor Kekuatan (S) Internal 1. Produk yang berkualitas. (S1) 2. Harga pasar yang bersaing. (S2) 3. Lokasi tempat usaha strategis. (S3) 4. Modal usaha sendiri. (S4) 5. Bahan baku mudah didapatkan. (S5)
Kelemahan (W) 1. Minimnya sistem manajemen dalam kegiatan operasional. (W1) 2. Minimnya kegiatan promosi yang digunakan. (W2) 3. Minimnya tenaga kerja karyawan. (W3) 4. Minimnya kepemilikan alat operasional. (W4) 5. Minimnya variasi Faktor produk. (W5) Eksternal Peluang (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) 1. Target pasar 1. Menjalankan promosi 1. Menjalankan sistem sasaran pada produk dengan manajemen dalam semua kalangan menggunakan paket kegiatan operasional usia. (O1) hemat makan + minum untuk meningkatkan 2. Tingginya (S1, S2, O4). loyalitas pelanggan loyalitas 2. Pengembangan pada (W1, O2, O4, O5). konsumen outlet warung Bakso 2. Menambahkan tenaga terhadap produk Katon Netro Wong Solo kerja karyawan untuk bakso katon (S3, O3, O5). meningkatkan kualitas netro wong solo. 3. Difersifikasi produk yang pelayanan dengan tujuan (O2) ditawarkan dengan meningkatkan 3. Bertambahnya menyediakan varian pelanggan (W3, O1, O2, populasi produk bakso (contoh O3). penduduk. (O3) bakso frozen) (S4, S5, O1, 3. Melengkapi alat 4. Ketersediaan O2, O4). operasional guna bahan baku yang meningkatkan kualitas melimpah untuk produk yang akan digunakan. (O4) ditawarkan untuk 5. Pola hidup menarik pelanggan baru masyarakat yang (W4, O1, O3, O5). sudah modern. (O5)
713
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Ancaman (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) 1. Meningkatnya 1. Menjaga kualitas produk 1. Kegiatan promosi dan persaingan pada untuk mempertahankan varian produk baru lebih produk usaha konsumen (S1, S3, S5, ditingkatkan untuk lain. (T1) T1, T2). menarik pelanggan (W2, 2. Munculnya 2. Menjaga kestabilan harga W5, T1, T2). bisnis produk dengan bekerjasama pada 2. Sebaiknya cukup bakso sejenis. supplier (S2, T3, T4). mengurangi margin (T2) keuntungan jika harga 3. Kenaikan harga bahan baku sedang tidak daging yang stabil agar tidak tidak stabil. (T3) mengurangi kualitas 4. Kenaikan harga produk (W1, T3, T4). BBM yang mempengaruhi kenaikan harga bahan baku. (T4) Sumber : Data diolah (2017) Keempat berbagai alternatif strategi diatas tidak digunakan seluruhnya dalam strategi pemasaran pada warung Bakso Katon Netro Wong Solo, melainkan disesuaikan dengan posisi yang telah diketahui dalam matriks posisi SWOT pada diagram cartesius diatas. Dalam penelitian yang dilakukan pada usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo, diagram menunjukkan posisi berada pada kuadran 1 sehingga dalam pemasaran bakso Katon Netro Wong Solo, strategi yang tepat digunakan dalam posisi tersebut adalah strategi agresif. Strategi agresif adalah strategi yang berfokus pada strategi SO (Strenghts - Opportunities) yaitu strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Sehingga kemungkinan alternatif strategi yang tepat digunakan oleh usaha warung Bakso Katon Netro Wong Solo yaitu : 1. Menjalankan promosi produk dengan menggunakan paket hemat makan + minum (S1, S2, O4). 2. Pengembangan pada outlet warung Bakso Katon Netro Wong Solo (S3, O3, O5). 3. Difersifikasi produk yang ditawarkan dengan menyediakan varian produk bakso (contoh bakso frozen) (S4, S5, O1, O2, O4).
Penutup Strategi pemasaran yang telah diterapkan selama berdirinya usaha bakso yaitu dengan strategi produk yang menggungulkan kualitas produk, serta dengan strategi tempat yang mengunggulkan tempat usaha lebih luas dibandingkan dengan usaha bakso lain.
714
Analisis Strategi Pemasaran Bakso Katon Netro Wong Solo (Riski Kurniasih)
Hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa peluang utama bakso katon netro wong solo adalah tingginya loyalitas konsumen terhadap produk bakso katon netro wong solo, sedangkan ancaman utama adalah kenaikan harga daging yang tidak stabil. Total skor bobot matriks EFE sebesar 3,153, mengindikasikan bahwa kondisi eksternal warung Bakso Katon Netro Wong Solo diatas rata-rata. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa kekuatan utama bakso katon netro wong solo adalah produk yang berkualitas, sedangkan kelemahan utama adalah minimnya tenaga kerja karyawan yang dimiliki warung bakso katon netro wong solo. Total skor bobot matriks IFE yaitu sebesar 3,290, mengindikasikan bahwa kondisi internal dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengatasi kelemahan. Dari hasil analisis matriks SWOT, dapat dilihat bahwa kemungkinan alternatif strategi pemasaran yang tepat digunakan adalah strategi SO (Strengths – Opportunity), yaitu SO-1 : Menjalankan promosi produk dengan menggunakan paket hemat makan + minum, SO-2 : Pengembangan pada outlet warung Bakso Katon Netro Wong Solo, SO-3 : Difersifikasi produk yang ditawarkan dengan menyediakan varian produk bakso (contoh bakso frozen) a. Saran Praktis Hendaknya warung Bakso Katon Netro Wong Solo melakukan berbagai inovasi baru sebagai halnya meningkatkan promosi dengan memanfaatkan teknologi informasi media massa dan internet untuk mempromosikannya, yang dapat mendorong konsumen agar tertarik untuk berkunjung kembali. b. Saran akademis Disarankan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lebih mendalam tentang strategi pemasaran diberbagai objek lainnya. Selain itu, diharapkan peneliti juga menggunakan analisis swot agar lebih memperbanyak lagi sumber referensi yang akurat terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Daftar Pustaka Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta ______. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta Assauri, Sofian. 2008. Manajemen Pemasaran. Dasar, konsep, dan Strategi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada David, Fred R. 2010. Strategic Management. Manajemen Strategis. Edisi Keduabelas, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas konsumen. Bandung : Alfabeta
715
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 705 - 716
Kotler, Philip. dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Index Radiany, Rahmady dan Sularso, Andi. 2007. Konsentrasi Pemasaran. Surabaya : Badan Penerbit Mahardhika Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia ______. 2014. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Saputra, Hendra. 2008. Analisis pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian teh celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Medan : Tesis Universitas Sumatera Utara Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulistiono, Ari Budi. 2010. Pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas, dan lokasi dalam keputusan menginap. Semarang : Skripsi Universitas Diponegoro Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Sumber internet : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser, Kecamatan Long Kali Dalam Angka 2016 https://paserkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kecamatan-Long-Kali-DalamAngka-2016.pdf di akses 4 Agustus 2016 Sumber lainnya: Arik Adi Wijaya. 2013. “Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional (Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru Di Kabupaten Banyuwangi)”. Skripsi. Di ambil dari http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/6659/Arik%20Adi%20W ijaya%20-%20090810201168.pdf?sequence=1 pada 14 Maret 2016 Machfira Ernisolia P, 2014. “Stategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian di Kota Medan”. Skripsi. Di ambil dari http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/MACHFIRA%20ERN ISOLIA%20P.pdf pada 14 Maret 2016 Robi Setyawan. 2015. “Penerapan Analisis SWOT sebagai Landasan Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “AMAN_AMIN” Transport Tours and Travel Ambarketawang Sleman Yogyakarta”. Skripsi di ambil dari http://eprints.uny.ac.id/14778/1/skripsiku%20full_robi%20setyawan_0940424103 6.pdf pada 14 Maret 2016
716