PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK PLASTIK BERBASIS WEB PADA PT DWIPA MEGAH LESTARI
Ahmad Hulaliyah AMIK BSI Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1, Jl. Letnan Sutopo BSD Serpong, Tangerang Selatan
ABSTRAK Kemajuan teknologi informasi berdampak pada berubahnya pola sistem penjualan dari bertatap langsung menjadi komunikasi melalui dunia maya atau dikenal dengan istilah ecommerce. Hampir semua instansi menggunakan internet dan memiliki website untuk kelancaran bisnisnya. Istilah internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Dan internet biasa diartikan sebagai sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringanjaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. PT. Dwipa Megah Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor penjualan produk plastik, dalam pengelolaan datanya masih bersifat sederhana dan pemesanan barangnya juga masih harus mengisi form pemesanan barang. Begitu juga dengan laporan penjualannya masih menggunakan input data manual di komputer. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan belum memiliki website dan sering kali kosumen mengalami kesulitan dalam hal konsultasi, mencari lokasi perusahaan dan melihat gambar dari contoh-contoh produk yang mereka inginkan. Perancangan web sangat di butuhkan oleh perusahaan yang mempunyai pelanggan yang besar dalam mendukung bisnis perusahaan dari transaksi yang sebelumnya bersifat offline mengarah pada transaksi online demi kemudahan atau kelancaran dalam bertransaksi dan memperoleh informasi, sehingga dapat meningkatkan dan memperluas transaksi dan penjualan produk perusahaan serta memberikan kemudahaan kepada para pelanggan dalam memperoleh informasi, melakukan transaksi atau pemesanan secara online.
Kata Kunci : Penjualan online, website
I.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi berdampak pada berubahnya pola sistem penjualan dari bertatap langsung menjadi komunikasi melalui dunia maya atau dikenal dengan istilah e-commerce. Hampir semua instansi menggunakan internet dan memiliki website untuk kelancaran bisnisnya. Istilah internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Dan internet biasa diartikan sebagai sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Pertama kali jaringan internet dikembangkan pada tahun 1969 oleh US Department of Defense dal am proyek ARPANet (Advanced Research Projects Network ).
Menurut Andi (2008:110) mengungkapkan bahwa ECommerce merupakan suatu sistem atau paradigma baru dalam dunia bisnis, yang menggeser paradigma perdagangan tradisional menjadi electronic commerce yaitu dengan memanfaatkan teknologi ICT (Information and Communication Technology), atau dengan kata lain eknologi internet, secara umum, interaksi dan transaksi antara pelaku bisnis yang akan menggunakan teknologi ecommerce dapat dikategorikan dalam jenis B2B ( Business to Business ), B2C (Business to Consumen), C2B(Consumen to Business), dan C2C (Consumen to Consumen).
1
PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
Dengan adanya E-Commerce akan mempermudah semua proses transaksi, baik dari promosi barang sampai pengiriman barang yang sudah dipesan. Akan sangat mudah bagi customer untuk pembelian bias dimana saja dan kapan saja.
II. TINJAUAN PUSTAKA PT. Dwipa Megah Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor penjualan produk plastik, dalam pengelolaan datanya masih bersifat sederhana dan pemesanan barangnya juga masih harus mengisi form pemesanan barang. Begitu juga dengan laporan penjualannya masih menggunakan input data manual di komputer. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan belum memiliki website dan sering kali kosumen mengalami kesulitan dalam hal konsultasi, mencari lokasi perusahaan dan melihat gambar dari contoh-contoh produk yang mereka inginkan. Beberapa permasalahan juga banyak ditemui khususnya dalam mempromosikan produk, dimana pada awalnya mereka menggunakan media cetak dan telepon seperti iklan koran, brosur dan menghubungi konsumen sebagai pilihan dalam mempublikasikan dan mempromosikan produk mereka, itu semua dirasa kurang efisien dari segi waktu dan biaya, sehingga banyak dari calon pelanggan yang tidak mengetahui mengenai produk ataupun perusahaan mereka. Karena permasalahan promo tersebut berimbas pada kurang maksimalnya penjualan produk kepasaran yang hanya mengandalkan media cetak dan telepon. Agar perusahaan bisa bersaing dalam menjalankan bisnisnya, sebuah website lah solusinya yang dapat menyediakan informasi yang up-to-date bagi konsumen, dimana konsumen tanpa harus datang ke perusahaan atau pihak perusahaan tanpa harus datang menemui pihak konsumen. Dengan suatu sistem komputer yang berbasis website akan dapat membantu menyelesaikan permasalahan di PT. Dwipa Megah Lestari yang awalnya manual menjadi berbasis web. Pengunjung atau pelanggan tidak perlu datang langsung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan untuk bertransaksi memesan produk yang ingin dibeli atau untuk mengetahui harga-harga dan kualitas
2
produk. Oleh karena itu peneliti mencoba merancang sebuah website sistem informasi penjualan produk yang bertujuan untuk membantu memperlancar proses penjualan yang dilakukan. A. WEBSITE Menurut Indrajani dan Willy (2007:D-1) mengungkapkan bahwa Perancangan web sangat di butuhkan oleh perusahaan yang mempunyai pelanggan yang besar dalam mendukung bisnis perusahaan dari transaksi yang sebelumnya bersifat offline mengarah pada transaksi online demi kemudahan atau kelancaran dalam bertransaksi dan memperoleh informasi, sehingga dapat meningkatkan dan memperluas transaksi dan penjualan produk perusahaan serta memberikan kemudahaan kepada para pelanggan dalam memperoleh informasi, melakukan transaksi atau pemesanan secara online. Menurut Handita dkk (2011:26) mengungkapkan bahwa Pemasaran yang baik dan tersebar luas merupakan faktor untuk meningkatkan hasil penjualan, sehingga diperlukan koordinasi yang baik antara pemasaran dan penjualan. Perusahaan yang masih menggunakan manual dalam menjalankan proses bisnisnya, cara tersebut menyebabkan sistem yang sedang berjalan tidak seefektif dan seefisien yang diharapkan, serta pelanggan yang berada di daerah tidak dapat di jangkau dengan baik oleh perusahaan, untuk mengendalikan masalah tersebut maka perlu dirancang program aplikasi pemasaran dan penjualan yang berbentuk website yang digunakan untuk pemasaran dan proses penjualan secara online. Menurut Mulyanto (2009:243) mengemukakan bahwa: Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam menganalisis, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi. Proses-proses pengembangan ini dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang terkenal adalah SDLC model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall.
PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
B. WATERFALL Menurut Mulyanto (2009:243) mengemukakan bahwa:Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam menganalisis, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi. Proses-proses pengembangan ini dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang terkenal adalah SDLC model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall.
Model waterfall tersebut melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level analisis, desain, pengkodean dan pengujian. Sedangkan menurut Sommerville dalam Mulyanto (2009:243) menerangkan bahwa “fasefase SDLC model klasik terlihat pada gambar II.2 berikut ini:”
Analisis Kebutuhan
2.
3.
didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survei atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Desain Sistem Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. Implementasi dan Pengujian Unit Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum. 4.
Desain Sistem Implementas i& PengujianPengujian Unit Sistem Maintenance / Perawatan Sumber: Mulyanto (2009:244) Gambar 1 SDLC Waterfall menurut Summerville
Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat tanda anak panah). Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ketahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Tahap - tahap dalam Model Waterfall : 1. Kebutuhan Sistem Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk
5.
Pengujian Sistem Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak. Maintenance/Perawatan Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Keunggulan dari sistem ini adalah : 1. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik. 2. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan
3
PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Sedangkan kekurangannya adalah : 1. membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula. 2. Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak. 3. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru. 4. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan.
III. METODE PENELITIAN 1.
2.
3.
4
Pengamatan Langsung (Observation) Metode pengamatan secara langsung ini digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian. Metode ini berperan dalam menguji kebenaran terhadap data yang telah diperoleh dari hasil wawancara sehingga dapat membantu dalam menganalisa sistem yang berjalan. Wawancara (Interview) Melalui teknik ini peneliti memperoleh data dengan jalan tanya jawab dengan pihak-pihak yang bersangkutan pada lingkup sistem ini. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang permasalahan yang dibahas dan mengetahui keluhan dan harapan dengan sistem yang sedang berjalan. Studi Pustaka (Literatur) Studi ini dilakukan untuk mendapatkan data pendukung yang ada dan kaitannya dengan pengumpulan data transaksi, konsep atau model maupun prosedur yang digunakan pada sistem yang ada. Studi ini juga dimaksudkan untuk mempelajari kasus-kasus yang sering terjadi pada penerapan suatu sistem yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Pengumpulan data dan
informasi dilakukan melalui buku pengajaran, literatur, katalog, jurnal dan e-book. C. TUJUAN DAN MANFAAT Sistem Informasi penjualan berbasis web pada PT. Dwipa Megah Lestari memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a. Dapat diakses dari mana saja kapan saja melalui jaringan internet b. Dapat mengurangi kesalahan yang bersifat human error c. Peningkatan efisiensi dan efektifitas proses manajemen penjualan Sistem Informasi penjualan barang ini mempermudah pembeli mendapatkan informasi. Pembeli tidak perlu lagi datang ke perusahan. Dan pembeli dapat melakukan transaksi pembelian kapan saja dan dimana saja. Sistem informasi penjualan berbasis web pada PT. Dwipa Megah Lestari, mempermudah karyawan atau perusahan dalam hal laporan penjualan bisa lebih cepat selesai.
D. HASIL PENELITIAN Sistem penjualan produk plastik secara online dibuat dengan menggunakan jaringan intranet dimana pelanggan tidak harus menanyakan secara langsung data barang yang akan dipesan ke lokasi perusahaan melainkan melalui media browser dari pelanggan masing-masing. Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem yang dibuat.
Halaman Pelanggan: A1. Pelanggan memilih barang yang akan dipesan dan ditambahkan ke kantong pemesanan barang. A2. Pelanggan dapat memfilter barang yang akan dipesan berdasarkan kategori produk. A3. Sistem melakukan kalkulasi jumlah beli dan total pembayaran. A4.Pelanggan dapat pengiriman.
mengisi
data
A5.Pelanggan dapat melihat daftar pemesanan barang yang telah dipesan
PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
dan pelanggan dapat juga membatalkan pemesanan barang tersebut.
4.
A6. Pelanggan dapat melihat daftar transaksi barang untuk melihat histori daftar barang yang telah dibeli. A7. Pelanggan dapat login dengan account yang telah dibuat apabila akan memesan dikemudian hari. A8.Pelanggan melakukan konfirmasi pembayaran melalui form yang telah disediakan di website. Halaman Admin: B1. Admin dapat mengelola data kategori barang. B2. Admin dapat mengelola data propinsi. B3. Admin dapat mengelola data katalog barang. B4. Admin dapat mengelola data konfirmasi pembayaran. B5. Admin dapat mengelola data transaksi penjualan. B6. Admin dapat mengelola laporan.
IV.
KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan 1. Sistem penjualan barang ini merupakan aplikasi sistem komputerisasi yang dibuat berbasis web dan memuat database pengolahan data penjualan secara terpusat sehingga dapat mengelolah database tersebut menjadi informasi yang dibutuhkan. 2. Sistem Informasi penjualan berbasis web pada PT. Dwipa Megah Lestari memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a. Dapat diakses dari mana saja kapan saja melalui jaringan internet b. Dapat mengurangi kesalahan yang bersifat human error c. Peningkatan efisiensi dan efektifitas proses manajemen penjualan 3. Sistem Informasi penjualan barang ini mempermudah pembeli mendapatkan informasi.Pembeli tidak perlu lagi datang ke perusahan. Dan pembeli dapat melakukan transaksi pembelian kapan saja dan dimana saja.
A.
Sistem informasi penjualan berbasis web pada PT. Dwipa Megah Lestari, mempermudah karyawan atau perusahan dalam hal laporan penjualan bisa lebih cepat selesai.
B. Saran Berdasarakan kesimpulan di atas, maka peneliti bermaksud memberikan saran sebagai alternative pemikiran dengan harapan agar aspek ilmu pengetahuan tidak bersifat monoton dan terpaku pada disiplin dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi web yang telah dibuat hendaknya dioperasikan secara baik dan benar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Pemakai komputer (user) lebih mengutamakan pengetahuan tentang hardware dan software secara seimbang dalam membantu kelancaran penerapan teknologi komputer serta paham tentang teknologi berbasis internet serta teknologi client server. 3. Sebelum menetapkan teknologi berbasis web pada suatu bidang sebaiknya pengelola akan lebih mudah menjalankan aplikasi serta mengerti akan proses dalam menyelesaikan masalah yang ada di dalam bidang tersebut. 4. Untuk menjaga kepercayaan konsumen sebaiknya digunakan data yang akurat sesuai data yang sebenarnya dan selalu terupdate untuk menghindari perbedaan harga. 5.
Untuk meningkatkan kinerja serta untuk mengembangkan aplikasi ini maka sebaiknya diadakan pengembangan aplikasi mulai dari tampilan halaman web sampai dengan maintenance-nya.
V. DAFTAR PUSTAKA Andi. 2011. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk beragam desain website interaktif. Yogyakarta: Andi. Handita, Dita Banu, Umar dan Umi Fadillah. 2011. Sistem Informasi Pejualan Berbasis Web Pada Usantex. ISNN: 1411-8890 Surakarta: Jurnal Emitor Vol.12 No.1 2011: 26-33. Ibrahim, Ali. 2008. Cara Praktis Membuat Website Dinamis Menggunakan XAMPP. Yogyakarta: Neotekno.
5
PARADIGMA VOL. XIV. September 2012
Indrajani dan Wily 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web Pada PT. Sarang Imitasi. ISSN : 1978-9777. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi November 2007: D1-D9. Jogiyanto HM. 2008. Sistem Teknologi Informasi Edisi III. Yogyakarta: Andi. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sri Haryanti dan Tri Irianto. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi ECommerce Untuk Usaha Fashion Studi Kasus Omah Mode Kudus. ISSN: 1979-9330 Surakarta: Jurnal Speed 13 FTI UNSA Vol.9 No.2 Agustus 2012: 108-114. Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
6