ANALISIS LINGKUNGAN USAHA DAN FORMULASI STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS (Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok)
Oleh: MITA PUSPONINGTYAS A 14104007
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN MITA PUSPONINGTYAS. Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi Bersaing Perusahaan dalam Industri Tanaman Hias (Studi pada PT. Godongijo Asri, Sawangan, Depok). Di bawah bimbingan HENY K. S. DARYANTO. Kondisi agroklimat membuat Indonesia memiliki kekayaan flora dengan berbagai ragam keindahan dan keunikan. Sebagian jenis flora Indonesia berpotensi sebagai tanaman hias dan berpeluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha tanaman hias. Selain itu, tanaman hias Indonesia pun berpotensi ekspor untuk memenuhi permintaan pasar tanaman hias Eropa bahkan dunia. Dengan melihat peluang pasar untuk negara-negara pengekspor tanaman hias, Indonesia dapat diperhitungkan dalam daftar pangsa pasar ekspor dunia yang tentunya didukung oleh produksi tanaman hias yang meningkat. Sentra produksi tanaman hias berdasarkan total luas panen terbesar di Jawa Barat adalah Bogor dan Depok. Salah satu wilayah pusat perdagangan tanaman hias di Depok berada di Sawangan. Godongijo sebagai perusahaan tanaman hias di Sawangan mengalami penurunan pendapatan pada beberapa bulan terakhir. Beberapa penyebab di antaranya dipengaruhi oleh sifat industri tanaman hias dengan kebutuhan pasar yang berbeda-beda karena tren yang berkembang, terjadinya ketidakmenentuan harga, fluktuasi penjualan, serta persaingan antara pengusaha tanaman hias. Oleh karena itu, Godongijo perlu mengembangkan keunggulan bersaing yang dapat memberikan laba tinggi yang stabil yang menentukan keberlanjutan usahanya. Perumusan strategi bersaing harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan (faktor internal), peluang dan ancaman (faktor eksternal), serta posisi persaingan Godongijo terhadap pesaingnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melakukan identifikasi faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan bagi Godongijo, (2) Menganalisis posisi bersaing Godongijo, dan (3) Merumuskan alternatif strategi yang dapat dipilih oleh Godongijo untuk menjalankan usahanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari internal perusahaan, data dari BPS, artikel dan literatur dari perpustakaan dan dinas terkait. Metode perumusan strategi dilakukan berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal, matriks EFE dan IFE, CPM, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Strategi selanjutnya dipetakan dalam arsitektur strategik. Berdasarkan hasil analisis eksternal diperoleh peluang yang dihadapi godongijo adalah (1) kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, (2) pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia, (3) penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, (4) perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi, (5) perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias, (6) kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan (7) kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat. Sedangkan ancaman bagi Godongijo yaitu: (1) inflasi
semakin meningkat, (2) kenaikan TDL dan harga BBM, (3) cuaca tidak menentu dan bencana alam, (4) berubah-ubahnya tren tanaman hias, (5) tingkat persaingan tinggi, dan (6) munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis yang sama. Hasil analisis internal diperoleh kekuatan Godongijo adalah (1) memiliki Standard Operational Procedure (SOP), (2) new release dan trend setter tanaman hias adenium, (3) Produk dan pelayanan beragam, (4) Teknologi dalam promosi dan pelayanan, (5) memiliki cabang dan banyak agen, (6) modal sendiri, dan (7) inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias. Kelemahan Godongijo yaitu: (1) masih ada rangkap jabatan, (2) terjadi turn over karyawan, (3) jarak yang jauh dengan Jakarta, (4) persentase pendapatan dari penjualan belum seimbang, dan (5) sumberdaya yang belum digunakan secara optimal. Total skor EFE sebesar 2,8600 berarti respon Godongijo terhadap lingkungan eksternal adalah baik, sedangkan total skor IFE sebesar 2.9924 menunjukkan Godongijo kuat secara internal. Hasil CPM, Godongijo paling unggul dibandingkan pesaingnya, dengan kekuatan persaingan dominan pada promosi dan kelemahannya pada kesesuaian harga. Hasil analisis IE menempatkan Godongijo pada sel V yaitu posisi pertahankan dan pelihara, sehingga strategi yang tepat adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil matriks SWOT, strategi bersaing yang dapat dikembangkan oleh Godongijo secara umum adalah menjadi one stop shopping and experience nursery dengan konsep edukasi dan dengan harga yang terjangkau. Analisis QSPM memperingkatkan strategi yang dapat diimplementasikan oleh Godongijo adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3) mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member, (5) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok, (6) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan. Godongijo diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang telah dirumuskan kepada seluruh karyawan sehingga setiap orang memiliki rasa tanggung jawab dan termotivasi untuk melaksanakan strategi dan program dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Godongijo. Sosialisasi terkait dengan perencanaan pelaksanaan strategi yang mencakup uraian strategi dan program yang akan dilaksanakan, posisi dan tugas setiap orang, tahapan dan waktu pelaksanaan, serta sistem insentif sebagai imbalan atas kinerja yang baik. Pelaksanaan strategi dan program membutuhkan komitmen dan konsistensi, serta sebaiknya diikuti dengan evaluasi secara bertahap sehingga penyesuaian dapat dilakukan sewaktu-waktu.
Alhamdulillah,,,
Puji syukur hanya bagi Allah SWT, karena Allah SWT selalu punya hadiah untukku: Sebuah cahaya untuk kegelapan, Sebuah rencana untuk setiap hari esok, Sebuah solusi untuk semua permasalahan, Sebuah kebahagiaan untuk setiap kesedihan, dan Sebuah kedewasaan untuk setiap ujian hidup… Karya ini ku persembahkan untuk Papa dan Mama, orang yang paling berjasa dan ku cintai setelah Allah SWT…
ANALISIS LINGKUNGAN USAHA DAN FORMULASI STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS (Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok)
Oleh: Mita Pusponingtyas A14104007
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
Nama NRP
: Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi Bersaing Perusahaan dalam Industri Tanaman Hias (Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok) : Mita Pusponingtyas : A14104007
Menyetujui, Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.Ec NIP. 131 578 790
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS LINGKUNGAN
USAHA
DAN
FORMULASI
STRATEGI
BERSAING PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TANAMAN HIAS (STUDI PADA PT GODONGIJO ASRI, SAWANGAN, DEPOK)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Juni 2008
Mita Pusponingtyas A14104007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Subang pada tanggal 22 Juni 1986 sebagai anak kedua dari dua bersaudara pasangan Ir. Agusto W. Martosudirjo dan Endang Sri Winarni. Pendidikan Penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Yos Sudarso, Subang. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri Soklat Subang dari tahun 1992-1998. Tahun 1998 Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Subang hingga tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Subang pada tahun 2001-2004. Atas izin Allah SWT, pada tahun 2004 Penulis diterima di Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Penulis pernah menjadi Asisten mata kuliah Ekonomi Umum. Penulis juga aktif dalam organisasi diantaranya menjadi staf marketing Archipelago Student Company periode 20042005 dan staf divisi Public Relation UKM Century periode 2005-2006. Penulis pernah menjadi staf Biro Kewirausahaan, Departemen Keuangan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta periode 2005-2006 dan menjadi Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa MISETA periode 2006-2007. Penulis adalah salah satu Mahasiswa Berprestasi Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB tahun 2005 dan Mahasiswa Berprestasi Manajemen Agribisnis tahun 2007. Selama menyelesaikan kuliahnya, Penulis terpilih sebagai Penerima Beasiswa PPA-IPB tahun 2005-2007 dan sebagai Penerima Beasiswa Goodwill Leadership Development Program tahun 2007-2008.
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah SWT karena hanya atas rahmat, hidayah, dan izin-Nya lah Penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi berjudul Analisis Lingkungan Usaha dan Formulasi Strategi Bersaing Perusahaan dalam Industri Tanaman Hias (Studi pada PT Godongijo Asri, Sawangan, Depok) ini dengan baik. Shalawat serta salam pun senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Penelitian ini merupakan suatu bentuk ketertarikan Penulis terhadap bidang manajemen strategi dikaitkan dengan usaha agribisnis tanaman hias yang sedang berkembang. Perkembangan usaha ini menuntut pengusaha untuk memiliki keunggulan dalam bersaing sehingga dapat menjamin keberlanjutan usahanya. Agar dapat memenangkan persaingan perusahaan perlu merumuskan dan mengimplementasikan strategi yang didasarkan pada lingkungan di dalam dan di luar perusahaan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, namun penulis tetap berharap penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi perusahaan. Semoga penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik.
Bogor, Juni 2008
Mita Pusponingtyas A14104007
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung Penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Maka pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ir. Agusto W. M., Endang Sri Winarni, dan Heidi Retnoningtyas atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang selalu mengalir saat senang maupun sedih. 2. Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M.Ec sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan didikan yang terkait akademik dan moral. 3. Dr. Ir. Suharno, M.ADev sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan banyak masukan dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi Penulis. 4. Ir. Joko Purwono, MS sebagai dosen penguji dari Komisi Pendidikan yang telah memberikan pelajaran berharga untuk selalu teliti dan belajar lebih baik. 5. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik atas segala saran dan bantuan untuk pengembangan diri Penulis selama kuliah. 6. Dosen, asisten, dan staf sekretariat serta staf Komisi Pendidikan Departemen Manajemen
Agribisnis atas bantuan
dan
dukungan
selama Penulis
menyelesaikan kuliah hingga proses seminar dan ujian skripsi. 7. PT Godongijo Asri: Direktur (Bapak Chandra Gunawan), manajer (Bapak Slamet Budiarto, Bapak Yudha Hartanto, dan Ibu Jane Nadeak), serta seluruh staf, atas izin, bantuan, dan penerimaan yang sangat baik kepada Penulis selama pengambilan data. 8. Muharoji, Cecep Ali, Laura, Testiana, Ariani, Viona, Gandhi, dan Reny, Utari, Baiquni, Irsan, sebagai teman berbagi, diskusi, berdebat, saling menasehati dan mendukung, serta Ramiaji sebagai pembahas pada seminar hasil.
9. Dini Vidya atas segala perhatian, bantuan, dan persahabatan. Moh. Fahmi Fauzi, Mulyani, Benadikta, Devi Pratiwi, Widya, Medina, Fadhel, Randi, Krishna, Rudie, atas segala dukungan, serta semua teman seperjuangan di AGB 41 yang telah banyak memberi kenangan persahabatan dan pelajaran hidup. We’ve got to get a move on with our life and you will be in my heart. Selamat Berjuang! 10. Yayasan Goodwill Internasional: pendiri (Mrs. Linneau), pengurus (Mr. Hara and Mrs. Hara, Ibu Mien, Mbak Rosa, Mas Broto), teman-teman, alumni, dan trainer. Also special for Coca-Cola Foundation and ANZA (Australian-New Zealand Association) for supporting my study which is part of my dream. 11. Gregori Garnadi Hambali dan keluarga, Bapak Rukmana Adha dan keluarga, F. Rahardi, Bapak Djoko Sutedjo, S.Sos, MM (Dirjen Tanaman Hias), dan Redaksi Majalah Trubus serta Agrina, untuk segala masukan dan informasi yang sangat penting dan membantu Penulis. 12. Teman-teman di BEM Faperta (Kabinet Metamorfosa), CITOS, Ujungaris, FOKKUS, MISETA, Century, MSC, adik-adikku di HARMONY, dan kakakkakakku di UGM, yang sangat berperan bagi Penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa pula kepada adik-adikku di AGB 42 yang selalu meniupkan semangat dan keceriaan bagi Penulis. 13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan dan dukungan secara moril maupun materil kepada Penulis selama kuliah maupun saat proses penyelesaian skripsi ini. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan semoga Tuhan senantiasa membalas kebaikan Anda dengan yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI halaman DAFTAR TABEL................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11 1.4 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................ 11 1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 12 2.1 Definisi Tanaman Hias................................................................................. 12 2.2 Pengelompokkan dan Jenis Tanaman Hias .................................................. 13 2.3 Karakteristik Tanaman Hias......................................................................... 16 2.4 Daya Tarik dan Peran Tanaman Hias........................................................... 17 2.5 Perkembangan Industri Tanaman Hias ........................................................ 23 2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 25 III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................... 28 3.1 Manajemen Strategi ..................................................................................... 28 3.2 Strategi Generik ........................................................................................... 29 3.3 Proses Manajemen Strategi.......................................................................... 30 3.3.1 Misi Perusahaan .................................................................................. 31 3.3.2 Analisis Lingkungan Perusahaan........................................................ 32 3.3.3 Matriks EFE dan IFE .......................................................................... 41 3.3.4 CPM .................................................................................................... 41 3.3.5 Matriks IE............................................................................................ 42 3.3.6 Matriks SWOT.................................................................................... 42 3.3.7 QSPM.................................................................................................. 43 3.4 Arsitektur Strategik ...................................................................................... 44 3.5 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................................ 47 IV. METODE PENELITIAN................................................................................ 50 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 50 4.2 Jenis dan Sumber Data................................................................................. 50 4.3 Metode Pengambilan Responden................................................................. 52 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 52 4.4.1 Analisis Deskriptif .............................................................................. 53 4.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................... 53 4.4.3 Analisis Lingkungan Internal.............................................................. 54 4.4.4 Matriks EFE dan IFE .......................................................................... 54
ii
4.4.5 CPM .................................................................................................... 59 4.4.6 Matriks IE............................................................................................ 60 4.4.7 Matriks SWOT.................................................................................... 62 4.4.8 QSPM.................................................................................................. 63 4.4.9 Arsitektur Strategik ............................................................................. 65 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................................................... 67 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan....................................................... 67 5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan .............................................................. 69 5.3 Organisasi Perusahaan ................................................................................. 70 5.4 Sumber daya Perusahaan.............................................................................. 73 5.4.1 Sumber daya Manusia ......................................................................... 73 5.4.2 Sumber daya Keuangan....................................................................... 75 5.4.3 Sumber daya Fisik............................................................................... 76 5.4.4 Sumber daya Informasi ....................................................................... 80 5.5 Kegiatan Operasional Godongijo ................................................................. 80 5.6 Pemasaran .................................................................................................... 83 5.7 Penelitian dan Pengembangan...................................................................... 87 VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA............................................................ 88 6.1 Analisis Lingkungan Eksternal .................................................................... 88 6.1.1 Faktor Ekonomi................................................................................... 88 6.1.2 Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan ..................... 91 6.1.3 Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum......................................... 92 6.1.4 Kekuatan Teknologi............................................................................ 92 6.1.5 Kekuatan Industri................................................................................ 93 6.2 Analisis Lingkungan Internal....................................................................... 97 6.2.1 Manajemen.......................................................................................... 97 6.2.2 Pemasaran ........................................................................................... 98 6.2.3 Keuangan dan Akuntansi .................................................................. 100 6.2.4 Produksi/Operasi............................................................................... 100 6.2.5 Penelitian dan Pengembangan........................................................... 100 VII. PERUMUSAN STRATEGI BERSAING ................................................... 102 7.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Perusahaan ......................... 102 7.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan....................... 102 7.3 Analisis Matriks EFE ................................................................................. 103 7.4 Analisis Matriks IFE .................................................................................. 106 7.5 Analisis CPM ............................................................................................. 108 7.6 Analisis Matriks IE .................................................................................... 112 7.7 Analisis Matriks SWOT............................................................................. 113 7.8 Analisis QSPM........................................................................................... 122 7.9 Rancangan Arsitektur Strategik ................................................................. 123 7.9.1 Tahapan Arsitektur Strategik ............................................................ 126 7.9.2 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo .................. 128
iii
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 131 8.1 Kesimpulan ................................................................................................ 131 8.2 Saran........................................................................................................... 133 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 134 LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
Teks
Halaman
1 Produksi Tanaman Hias dan Bunga Potong di Indonesia 2002-2006.............. 4 2 Luas Panen Tanaman Hias di Jawa Barat (Ha) 2006....................................... 5 3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 25 4 Kegunaan, Jenis, dan Sumber Data.................................................................. 51 5 Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................................ 54 6 Analisis Lingkungan Internal........................................................................... 54 7 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan .................................. 56 8 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan..................................... 56 9 Matriks EFE (External Factor Evaluation) ..................................................... 58 10 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ..................................................... 59 11 Competitive Profile Matrix (CPM) ................................................................ 60 12 Matriks SWOT............................................................................................... 62 13 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) .......................................... 64 14 Komponen Inti dan Komponen Pendamping Penyusun Arsitektur Strategik 65 15 Fungsi dan Tugas Direktur dan Staf Godongijo ............................................ 71 16 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan Godongijo ................................. 74 17 Jenis Produk berdasarkan Unit Bisnis............................................................ 84 18 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year pada Tahun 2006-2008 ..................................................................................................... 88 19 Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD.......................................... 89 20 Persentase Kontribusi Penjualan Produk terhadap Pendapatan Godongijo ... 99 21 Hasil Analisis Lingkungan Eksternal............................................................ 102 22 Hasil Analisis Lingkungan Internal .............................................................. 103 23 Hasil Analisis Matriks EFE........................................................................... 104 24 Hasil Analisis Matriks IFE............................................................................ 107 25 Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM........................................................ 110 26 Skor Matriks CPM ........................................................................................ 111 27 Matriks SWOT Godongijo ............................................................................ 115 28 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo .............................. 129
v
DAFTAR GAMBAR Gambar
Teks
Halaman
1 Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif ................................ 31 2 Model Lima Kekuatan Bersaing Porter............................................................ 38 3 Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik ..................... 45 4 Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................................ 49 5 Matriks IE......................................................................................................... 61 6 Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika.............................................................. 90 7 Matriks IE Godongijo ..................................................................................... 113 8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo .......................... 130
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Teks
Halaman
1 Daftar Pengusaha Agribisnis Tanaman Hias................................................... 137 2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri.......................................................... 140 3 Daftar Produk dan Harga Jual Tanaman Hias Godongijo............................... 141 4 Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan Godongijo...................................................................................................... 157 5 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal dan Internal.............. 161 6 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Sukses Kritis CPM.................................. 163 7 QSPM untuk Godongijo.................................................................................. 166 8 Foto Godongijo ............................................................................................... 167
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kondisi agroklimat dengan iklim tropis membuat Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia. Sebagian dari kekayaan flora Indonesia berpotensi sebagai tanaman hias, salah satunya adalah flora khas Indonesia yaitu anggrek. Misalnya dari jenis anggrek, sekitar 40 persen dari 25.000 jenis anggrek di dunia terdapat di Indonesia1. Flora Indonesia lainnya dengan berbagai ragam keindahan dan keunikan, mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha bidang tanaman hias dan sebagai penghasil devisa negara. Tanaman hias diminati masyarakat umumnya untuk dipelihara. Tanaman hias yang populer di masyarakat dapat dibedakan menjadi tanaman hias bunga dan tanaman hias daun. Tanaman hias bunga misalnya anggrek, euphorbia, mawar, krisan, dan adenium. Sedangkan tanaman hias daun contohnya anthurium, aglonema, dan philodendron. Tanaman hias digunakan untuk tujuan keindahan dan penghijauan di lingkungan rumah, kantor, restoran dan hotel. Selain karena tidak membutuhkan ruang yang luas, pemeliharaannya pun relatif mudah. Pemeliharaan dan pemuliaan tanaman hias merupakan salah satu cara untuk melindungi flora Indonesia dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan. Tanaman hias secara ekonomi sangat menjanjikan sebagai sumber pendapatan 1
http://www.distanhutdki.web.id. [diakses 17 Februari 2008]
2
rumah tangga, terutama jika pemuliaan dan perdagangannya dilakukan dengan baik. Pemerintah sangat mendukung pengembangan industri tanaman hias nasional secara komersial. Dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Hortikultura 2, Menteri Pertanian menyambut baik hadirnya Pekan Florikultura Nasional (PFN) bagi kegiatan pengembangan usaha dan industri tanaman hias, yang memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Dengan demikian, diharapkan tercipta industri florikultura yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif hingga mampu bersaing di pasar internasional. Pada saat ini, kegiatan florikultura sudah menjadi sumber ekonomi yang cukup penting yaitu berdampak nyata menciptakan lapangan kerja, menjadi sumber pendapatan masyarakat, sumber devisa, dan mendorong tumbuhnya industri penunjang. Tanaman hias Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi pasar internasional. Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai ciri khas dalam jenis tanaman hias berpotensi besar untuk budidaya dan ekspor tanaman hias. Permintaan pasar dunia akan tanaman hias pada tahun 2007 adalah sebesar US$80 milliar3. Dari angka tersebut untuk Indonesia baru memiliki nilai yang mencapai sekitar US$ 90 Juta, Thailand mencapai US$ 350 Juta, dan Malaysia mencapai US$150 Juta. Negara-negara lain yang berperan dalam perdagangan dunia florikultura antara lain Belanda (59 persen), Kolumbia (10 persen), Italia (6 persen), Israel (4 persen), Spanyol (2 persen), dan Kenya (1 persen). Beberapa
2 3
http://ppvt.setjen.deptan.go.id [diakses 17 Februari 2008] http://agribisnis.deptan.go.id [diakses 17 Februari 2008]
3
negara produsen florikultura di Asia Tenggara yang perlu diperhitungkan memiliki prospek untuk perdagangan florikultura adalah Thailand dan Malaysia. Untuk potensi ekspor pasar Eropa, data dari Asosiasi Pengusaha dan Petani Flora Indonesia (ASPENI) menyebutkan Indonesia baru meraih 1,5 persen dari total permintaan pasar Eropa yang berkisar US$ 60 milyar per tahun; Malaysia dan Cina masing-masing 11 persen dan 60 persen4. Pakar tanaman hias Indonesia, Gregori Garnadi Hambali yang juga breeder aglaonema menyatakan bahwa Indonesia sangat berpeluang untuk meningkatkan angka ekspor tanaman hias untuk memenuhi permintaan pasar Eropa dan dunia 5. Hal ini dikarenakan tanaman hias Indonesia cukup banyak diminati masyarakat asing, terutama untuk jenis aglaonema, anthurium, dan adenium. Dengan budidaya dan pemeliharaan yang baik, didukung kegiatan pameran dan promosi di luar negeri, tanaman hias Indonesia akan semakin dikenal dan akhirnya permintaannya akan meningkat. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh Greg yang silangan aglaonemanya beberapa kali menjuarai kompetisi tanaman hias di luar negeri. Dengan melihat peluang pasar dunia untuk negara-negara ekspor tanaman hias, Indonesia dapat diperhitungkan dalam daftar pangsa pasar ekspor dunia. Selain datang dari pasar ekspor, potensi pengembangan usaha tanaman hias pun datang dari permintaan pasar lokal. Permintaan yang tinggi akan bunga potong dan tanaman hias terutama terjadi di kota-kota besar, seperti DKI Jakarta, Surabaya, Medan, dan Denpasar. Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan konsumen, meningkatnya kesadaran penduduk akan keindahan lingkungan, dan pembangunan industri pariwisata serta pembangunan 4 5
http://www.distanhutdki.web.id. [diakses 17 Februari 2008] Greg Hambali, komunikasi pribadi, 2008
4
perhotelan, perkantoran, komplek perumahan, taman-taman umum. Adanya berbagai acara penting (sebagai sarana peralatan tradisional) dalam ritual keagamaan, upacara kenegaraan, dan kegiatan tradisional pun meningkatkan permintaan komoditi ini (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 1996). Potensi pasar ekspor dan lokal direspon dengan meningkatnya jumlah produksi tanaman hias dan bunga potong Indonesia. Pada Tabel 1 dapat dilihat peningkatan produksi tanaman hias dan bunga potong di Indonesia pada tahun 2002-2006. Peningkatan produksi terutama terlihat pada tanaman jenis anggrek dan anthurium. Anthurium yang dikenal dengan kuping gajah mulai banyak diminati dan menjadi tren sejak tahun 2005. Tanaman ini disukai karena corak daunnya dan warna bunga yang menarik untuk jenis anthurium bunga. Anggrek disukai biasanya karena warna bunga yang menarik dan bervariasi tergantung jenisnya. Bunga jenis lainnya seperti mawar, melati, herbras, dan kenanga biasanya dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk karangan bunga maupun sebagai pelengkap dekorasi taman.
Tabel 1 Produksi Tanaman Hias dan Bunga Potong di Indonesia 2002-2006 Komoditas
sat
2002
2003
2004
2005
2006
Anggrek
tgk
4,995,735
6,904,109
8,027,720
7,902,403
10,903,444
Anthurium
tgk
1,006,075
1,263,770
1,285,061
2,615,999
2,017,534
Heliconia
tgk
797,139
681,920
804,580
1,131,568
1,390,117
Kenanga
btg
0
2,553,020
1,082,596
1,131,621
905,039
Mawar
tgk
55,708,137
50,766,656
61,540,963
60,719,517
40,394,027
Melati
kg
18,233,644
15,740,955
29,313,103
22,552,537
24,795,996
Palem
phn
1,189,617
668,154
530,325
751,505
986,340
Herbras
tgk
0
3,071,903
3,411,126
4,065,057
4,874,098
Sumber : Departemen Pertanian, 2007
Produksi tanaman hias dipengaruhi oleh luas panen tanaman hias. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat tahun 2007, total luas
5
panen untuk beberapa jenis tanaman hias pada 10 kabupaten dan kota di Jawa Barat tahun 2006, terlihat bahwa luas panen terluas adalah Bogor dengan 132.176 Ha, Depok dengan 92.650 Ha, dan Karawang dengan 84.693 Ha. Luas panen terluas selanjutnya adalah Bandung, Cirebon, Cianjur, Sukabumi, Garut, Ciamis, dan Bekasi. Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa Bogor dan Depok merupakan daerah sentra tanaman hias. Selain Anggrek, Anthurium, Heliconia, Mawar, Melati, dan Palem, jenis tanaman yang terdapat di Depok dan Bogor lainnya adalah Krisan, Zingiberaceae, Pakis, Adenium, Ficus, Aglaonema, Euphorbia, Bougenville, Cemara, Dracaena, dan Cordeline.
Tabel 2 Luas Panen Tanaman Hias di Jawa Barat (Ha) 2006 Kabupaten dan kota Bogor Depok Karawang Bandung Cirebon Cianjur Sukabumi Garut Ciamis Bekasi
Anggrek 60 183 55 300 40 000 5 057 341 16 431 3 000 1 389 2 199 3 605
Anthurium 11 976 3 200 463 4 480 144 1 212 800 11 081 6 225 1 650
Heliconia 22 434 27 050 6 546 12 581 10 1 860 300 808 565 3 647
Kenanga 3 800 0 2 000 10 80 276 17 522 1 843 667 0
Mawar 6 999 2 950 0 35 399 1 087 2 928 3 300 10 182 6 127 4 165
Melati 9 242 1 800 14 800 946 52 843 71 0 780 5 123 3 483
Palem 8 117 1 850 20 884 2 646 153 3 872 2 501 591 3 059 17 179
Hebras 9 425 500 0 16 890 15 17 171 2 300 202 1 480 0
Total 132 176 92 650 84 693 78 009 54 673 43 821 29 723 26 876 25 445 33 729
Sumber: BPS Jawa Barat, 2007 (diolah)
Berdasarkan profil Kota Depok6, potensi usaha dan kegiatan ekonomi di Kota Depok sebagai salah satu sentra tanaman hias ditunjang oleh potensi pasar yang sangat besar, lahan yang tersedia masih sangat luas (50 persen), potensi sumber daya manusia yang besar, dan regulasi yang berlaku terkait dengan investasi dan sistem birokrasi yang semakin efisien. Salah satu wilayah pusat perdagangan tanaman hias berada di Sawangan, Depok. Berdasarkan data Dinas
6
http://www.bkpm.go.id [diakses 18 Februari 2008]
6
Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok tahun 2005, pada tahun 2004 di Sawangan terdapat 49 penjual tanaman hias. Jumlah ini meningkat menjadi 53 pada tahun 2005. Penjual tanaman hias ini terdiri dari perusahaan perorangan, perusahaan besar (berbentuk PT), dan koperasi. Perusahaan besar di kawasan ini adalah PT Godongijo Asri (Godongijo) dan PT Istana Alam Dewi Tara (Istana Alam Nursery). Umumnya kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di kawasan ini sama yaitu penjualan tanaman hias dan perlengkapan berkebun, budidaya, pemuliaan, serta konsultasi masalah tanaman hias. Perusahaan ini juga melengkapi dengan produk dan fasilitas lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang datang.
1.2 Perumusan Masalah Perkembangan industri tanaman hias tidak lepas dari peran pakar dan pecinta tanaman hias (hobiis) yang membeli dan memelihara tanaman hias untuk tujuan penyaluran hobi semata. Tingginya minat masyarakat baik di dalam negeri maupun permintaan ekspor terhadap tanaman hias dapat terlihat dari meningkatnya perhatian masyarakat terhadap komoditi tersebut. Tanaman yang banyak diminati hobiis umumnya tanaman yang unik, langka dan sedang tren. Semakin unik dan terkenal suatu jenis tanaman hias, maka harga jualnya akan semakin tinggi. Secara umum, tidak ada harga pasti dalam perdagangan tanaman hias. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pedagang dan pengusaha tanaman hias dalam menentukan nilai jual adalah frekuensi pembelian, jumlah pembelian dan subjektivitas pedagang terhadap status pembeli. Selain itu, harga dipengaruhi
7
juga oleh jenis dan varietas, ukuran tanaman, umur tanaman, tingkat laju pertumbuhan, keindahan dan keunikan tanaman/bunga. Selain itu, dasar pertimbangan lain adalah lamanya tanaman beredar di masyarakat, kelangkaan tanaman, kesehatan tanaman, dan lokasi penjualan, pengaruh hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan upacara adat, potensi pasar domestik dan luar negeri, serta kondisi perekonomian dan pembangunan secara global. Penentuan harga ditentukan oleh tren yang berkembang. Semakin bersifat massal, harga akan semakin turun7. Hal ini berpotensi menyebabkan ketidakmenentuan harga dan pendapatan bagi pengusaha tanaman hias. Hal lain yang mempengaruhi perkembangan industri tanaman hias adalah tren tanaman hias cukup beragam, baik dalam rentang waktu pergantian tren maupun dalam jenis tanaman. Sekitar tahun 1970, bunga nusa indah yang menjadi primadona. Saat itu, hampir tidak ada halaman rumah di kota-kota besar yang tidak memajang tanaman ini karena dianggap melambangkan kesejahteraan pemiliknya itu. Memasuki periode 1980-an, selera masyarakat beralih pada bunga kertas (bugenvil). Tanaman dengan bunga warna-warni tersebut, saat itu banyak ditanam di pekarangan rumah. Sepuluh tahun kemudian, berkembang jenis tanaman hias untuk lansekap atau taman, terutama jenis palem-paleman, seperti palem botol, palem raja, dan ekor tupai. Tahun 1990 juga diwarnai tren tanaman peneduh, seperti kamboja dan cemara udang dengan bentuk semi bonsai. Mulai tahun 1999, tren tanaman hias cepat berganti. Pergantian tren dapat berlangsung dalam satu hingga tiga tahun. Berawal dari adenium, kemudian berganti aglaonema, dan anturium. Beberapa jenis tanaman lain yang juga
7
http://www.balipost.com/index.php?mib=beritadetail&id=8961[diakses 4 Maret 2008]
8
menjadi tren antara lain euforbia, philodendron, pachypodium, dan sanseviera. Tren menyebabkan terjadinya fluktuasi permintaan dan penjualan pada jenis-jenis tanaman tersebut. Para pelaku bisnis tanaman hias menduga hingga 2008 tanaman yang bakal jadi tren adalah tanaman yang mempunyai sifat-sifat mirip anthurium, adenium, dan aglaonema8. Terkait dengan sifat industri tanaman hias dengan kebutuhan pasar yang berbeda-beda karena tren yang berkembang, terjadinya ketidakmenentuan harga dan fluktuasi penjualan membuat pelaku usaha tanaman hias perlu memiliki strategi dalam menjalankan usahanya. Booming tanaman hias seperti adenium, anthurium, euphorbia, aglonema, dan sansevieria yang diikuti dengan harga jual tinggi untuk setiap pot tanaman-tanaman tersebut, semakin membuka peluang meraih keuntungan pada bisnis tanaman hias. Hal ini menyebabkan munculnya pendatang
baru
baik
perorangan
maupun
perusahaan
yang
tentunya
mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam industri tanaman hias. Salah satu pelaku usaha tanaman hias di kawasan Sawangan, Depok adalah PT Godongijo Asri, atau biasa disebut sebagai Godongijo. Perusahaan ini berdiri sejak 2003 yang dirintis dari hobi pemiliknya. Godongijo dibangun diatas lahan seluas 2,5 hektar di Cinangka, Kecamatan Sawangan, Depok. Godongijo adalah perusahan berbentuk PT (Perseroan Terbatas), yang bergerak dalam bidang usaha tanaman hias, baik produksi, distribusi maupun pemasaran. Godongijo melakukan budidaya, pemuliaan dan penjualan beragam tanaman hias. Fasilitas dan produk yang ditawarkan Godongijo antara lain showroom tanaman, salon dan klinik tanaman, cafe, restoran, tempat penjualan 8
Dadang, et al. Setelah Jenuh dengan Anthurium. http://www.agrina-online.com/showarticle.php? rid=10&aid =1035 [diakses 4 Maret 2008]
9
sarana produksi pertanian, perpustakaan dan toko buku pertanian, tempat parkir, serta tempat mainan anak-anak. Godongijo menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam industri tanaman hias. Selain karena di kawasan ini terdapat banyak perusahaan tanaman hias dengan fasilitas dan produk yang berbeda, secara geografis Depok juga berjarak dekat dengan sentra tanaman hias lainnya yaitu Bogor. Hal ini membuat Godongijo juga menghadapi persaingan dengan perusahaan tanaman hias yang ada di Bogor. Pesaing utama Godongijo antara lain Istana Alam Nursery. Istana Alam Nursery merupakan perusahaan tanaman hias yang belum lama berdiri dengan jarak yang dekat dengan Godongijo dan dengan konsep usaha yang sama. Munculnya pesaing baru dan faktor lain terkait perkembangan industri tanaman hias membuat Godongijo mengalami penurunan pendapatan pada beberapa bulan terakhir pada tahun 2007 hingga tahun 2008. Data perusahaan menyatakan sejak Juli hingga Desember 2007 Godongijo mengalami penurunan penjualan sebesar 50 persen dibandingkan penjualan pada Juli hingga Desember 2006. Sedangkan untuk bulan Januari hingga Februari 2008 penurunan penjualan sebesar 30 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2007. Untuk mengantisipasi hal ini, Godongijo perlu mengembangkan keunggulan bersaing yang dapat memberikan laba tinggi yang cenderung stabil dalam jangka panjang yang menentukan keberlanjutan dan pengembangan usahanya. Menurut Porter (2007), keunggulan bersaing yang mampu menghasilkan laba yang tinggi secara berkelanjutan (sustainable) sangat ditentukan dari strategi bersaing yang dipilih perusahaan. Pada tingkat perumusan, strategi bersaing harus mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-batas yang dapat
10
diraih perusahaan dengan berhasil. Kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah profil internal dari kekayaannya dan keterampilannya relatif terhadap pesaing. Kekuatan dan kelemahan yang dipadukan dengan nilai-nilai pribadi perusahaan merupakan faktor internal bagi perusahaan. Faktor eksternal ditentukan oleh industri dan lingkungannya yang lebih luas. Peluang dan ancaman industri menentukan lingkungan persaingan, dengan resiko serta imbalan potensial yang melingkunginya. Keempat faktor tersebut harus dipertimbangkan sebelum suatu usaha mengembangkan tujuan, kebijakan, dan strategi realistis yang akan diterapkan untuk dapat bersaing dalam industri. Dengan mempertimbangkan empat faktor tersebut, strategi bersaing yang baik dan tepat akan sangat membantu Godongijo untuk menciptakan keunggulan bersaing sehingga menghasilkan laba yang tinggi secara berkelanjutan. Faktor lainnya yang juga penting dalam menentukan strategi bersaing yang tepat adalah posisi persaingan Godongijo terhadap pesaingnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pembahasan dari permasalahan yang ada untuk menentukan faktor eksternal dan internal yang dihadapi dan dimiliki Godongijo, menganalisis posisi persaingan Godongijo, serta melakukan penetapan strategi bersaing yang tepat untuk mendukung perkembangan perusahaan. Pembahasan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Apa saja faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan bagi Godongijo? 2. Bagaimana posisi bersaing Godongijo dibandingkan pesaing utamanya? 3. Apa alternatif strategi bersaing Godongijo untuk menjalankan usahanya?
11
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melakukan identifikasi faktor eksternal dan internal yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan bagi Godongijo. 2. Menganalisis posisi bersaing Godongijo. 3. Merumuskan alternatif strategi yang dapat dipilih oleh Godongijo untuk menjalankan usahanya.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya akan mencakup analisis tentang formulasi strategi bersaing pada Godongijo. Tulisan ini tidak membahas tahap implementasi dan evaluasi pada strategi yang telah diformulasikan. Tulisan ini juga tidak membahas masalah yang terkait dengan proses pengembangan produksi tanaman hias.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti: 1. Perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan strategi bersaing untuk mengembangkan usahanya. 2. Pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait strategi bersaing dalam pengembangan usaha tanaman hias dan menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
12
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tanaman Hias Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bersifat non-pangan dan digolongkan sebagai florikultura bersama dengan bunga potong. Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik karena bentuk, warna daun, tajuk maupun bunganya, sering digunakan sebagai penghias pekarangan atau ruangan di rumah-rumah atau gedung perkantoran9. Berdasarkan kamus pertanian umum, tanaman hias didefinisikan sebagai tanaman yang memiliki nilai estetika. Tanaman hias menunjukkan hal-hal yang identik dengan keindahan lingkungan, penghantar keceriaan/kebahagiaan, penyejuk dan perbaikan mutu lingkungan, penghantar ketertiban, keterbudayaan (civility) dan keberadaban, pemicu kedamaian, serta persaudaraan dan keramahtamahan. Rahardi, et al (1997) berpendapat bahwa tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan daya tarik tertentu, serta mempunyai nilai ekonomis untuk keperluan hiasan di dalam dan di luar ruangan. Tanaman hias dapat ditanam pada areal yang relatif sempit, mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan diterima masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, komoditi ini dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya. Tanaman ini digunakan sebagai komponen utama untuk menghijaukan maupun mempercantik taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang ditempatkan di meja ataupun digantung di areal rumah, ruang perkantoran, maupun apartemen. Tanaman hias akan membuat suasana sekitar rumah menjadi lebih hijau, memperindah
9
http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/konsep_definisi.htm [diakses 2 Mei 2008]
13
komposisi warna lingkungan sekitar dan tentu saja membuat keberadaan taman dan lingkungan sekitar rumah lebih semarak (Endah, 2007). Sedangkan menurut Sudarmono (1997), tanaman hias merupakan jenis tanaman tertentu baik yang berasal dari tanaman daun atau bunga yang dapat ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lebih artistik dan menarik.
2.2 Pengelompokan dan Jenis Tanaman Hias Menurut Rahardi (1997), tanaman hias dibedakan menjadi dua golongan: 1. Tanaman hias dalam ruangan (indoor). Tanaman hias yang cocok ditanam di dalam ruangan adalah tanaman hias yang dapat hidup berhari-hari dalam ruangan dan mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar. Umumnya tanaman hias dalam ruangan merupakan tanaman berdaun indah. Ragam tanaman hias dalam ruangan yang populer antara lain: aglaonema, anthurium, palem, dan paku-pakuan. 2. Tanaman hias luar ruangan (outdoor). Pada dasarnya semua jenis tanaman hias dapat digunakan sebagai penghias di luar ruangan, namun keberadaan jenisnya seringkali dientukan oleh model dan sifat tanaman yang tahan atau tidak terhadap matahari. Tanaman yang cocok untuk penghias luar ruangan adalah tanaman yang menyukai sinar matahari secara langsung. Tanaman hias luar ruangan umumnya berwujud pohon-pohonan (contohnya palem dan sikas) serta perdu-perduan (contohnya bougenvile, hibiscus, mawar, dan soka).
14
Menurut Endah (2007), jenis tanaman hias dapat digolongkan atas tiga dasar utama, yaitu: 1. Jenis tanaman hias berdasarkan bagian tanaman yang dinikmati. a. Tanaman hias daun, adalah tanaman hias yang memiliki warna-warni daun yang indah dengan bentuk daun dan tajuk yang bervariasi, unik, dan eksotik. Oleh karena itu meskipun tidak berbunga, keindahan warna dan bentuk daunnya mampu menghadirkan keasrian di sekitar lingkungan rumah, perkantoran, atau apartemen. Contoh tanaman hias jenis ini antara lain: lili paris, palem, kuping gajah, sri rejeki, adam hawa, sambang darah, dan balanceng. b. Tanaman hias bunga, adalah tanaman hias yang memiliki kemampuan menghasilkan bunga dengan aneka bentuk, warna, ukuran, dan keharuman yang unik. Misalnya Gerbera jamesonii, Hibiscus rosasinensis, dan krisan. 2. Jenis tanaman hias berdasarkan lokasi penanamannya a. Tanaman hias dalam taman, yaitu tanaman hias sebagai komponen utama untuk mempercantik dan memperindah taman di lingkungan rumah, kantor, atau apartemen. Contohnya bougenvile, heliconia, dan kembang sepatu. b. Bunga potong, yaitu tanaman hias yang ditanam untuk diambil bunga beserta tangkainya. Misalnya berbagai jenis mawar dan anyelir. c. Bunga dalam pot, yaitu jenis tanaman hias yang ditanam dalam pot. Contohnya adalah euphorbia, adenium, anggrek, dan mawar.
15
3. Jenis tanaman hias berdasarkan panjang harinya a. Tanaman hias hari panjang, yaitu tanaman hias yang proses pembungaannya terjadi bila memperoleh penyinaran lebih dari 14 jam sehari. Contohnya adalah spathiphyllum dan anthurium. b. Tanaman hias hari pendek, yaitu tanaman hias yang proses pembungaannya terjadi dengan penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Contohnya adalah krisan. c. Tanaman hias netral, yaitu tanaman hias yang proses pembungaannya tidak dipengaruhi oleh lama tidaknya penyinaran. Contohnya kembang sepatu dan alamanda.
Pengelompokan dapat pula berdasarkan sifat komersial yang dimilikinya. Pengelompokan menurut Rahardi et al (1997) ini ditinjau dari nilai ekonomi yang tinggi dan daya jual tanaman hias, yang terbagi dalam tujuh golongan, yaitu : 1. tanaman anggrek yang dijual dalam bentuk tanaman dewasa, bibit anggrek, dan anggrek botolan, 2. bunga potong, di pasaran dapat dikelompokkan menjadi bunga potong anggrek dan non-anggrek, 3. tanaman hias pot, dibedakan menjadi tanaman hias dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor), 4. tanaman hias hidroponik, 5. bonsai, yaitu tanaman hias dengan ukuran yang kerdil, 6. bunga kering, dan 7. bunga tabur.
16
2.3 Karakteristik Tanaman Hias Produk tanaman hortikultura pada umumnya mudah rusak (perishable) dan dibutuhkan dalam bentuk segar, serta harganya sering berfluktuasi sangat tajam antar waktu dan antar lokasi. Oleh karena itu penanganan hortikultura harus benar-benar sinkron antara aspek produksi, distribusi, dan konsumsi sesuai dengan karakteristiknya yang dapat berbeda pada setiap jenis produk. Begitu pula dengan tanaman hias sebagai produk hortikultura, pemahaman karakteristik tanaman hias diperlukan untuk penanganan yang baik, mulai dari budidaya sampai dengan pemasaran agar kualitas tanaman hias tetap baik sehingga berharga jual tinggi. Tanaman hias yang bersifat komersial pada umumnya mempunyai karakteristik sebagai berikut (Rahardi et al, 1997) : 1. Tidak tergantung musim Tanaman hias dapat ditanam dan dipanen kapan saja sesuai dengan umur panennya. Selain itu, keberadaan tanaman hias di pasaran tidak mengalami kelangkaan. 2. Perputaran modalnya cepat Tanaman hias mempunyai perputaran modal yang cepat karena berumur pendek, selang waktu antara tanam dan panen tidak lama, dan produknya cepat terjual. 3. Mudah rusak dan berisiko tinggi Sifat ini merupakan sifat fisik produk tanaman hias. Tanaman hias mudah rusak
oleh
kesalahan
perlakuan
fisik
selama
pemanenan
atau
pengangkutan. Oleh karena itu, produk tanaman hias merupakan produk yang berisiko tinggi.
17
2.4 Daya Tarik dan Peran Tanaman Hias Pada umumnya pemilihan jenis tanaman hias adalah karena penampilan aneka ragam warna daunnya. Selain itu, dapat juga karena penampakan tajuk, bentuk daun, dan teksturnya. Tanaman hias daun banyak dipelihara karena kemudahannya dalam perawatan, persyaratan tumbuhnya ringan, dan tahan lebih lama dibandingkan dengan tanaman hias bunga. Berbagai macam tanaman hias umumnya ditanam untuk menghijaukan dan mempercantik taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang ditempatkan di meja atau areal sekitar rumah, perkantoran, hotel, restoran, dan apartemen. Tanaman hias yang ditanam di lingkungan sekitar rumah atau taman adalah
jenis
tanaman
yang mempunyai
keindahan
pada
daun
selain
kemampuannya untuk berbunga. Sementara itu, tanaman hias yang ditanam dalam pot umumnya dipilih dari jenis yang mempunyai kemampuan berbunga dan dapat sebagai penghias ruangan (Endah, 2007). Keberadaan tanaman hias dalam taman akan membuat suasana menjadi lebih hijau, memperindah komposisi warna lingkungan sekitar, serta membuat lebih semarak. Sedangkan tanaman hias dalam ruangan secara alami dapat memerangi “Sick Building Syndrome”, dimana tanaman tersebut berguna untuk membersihkan udara di dalam ruangan dengan kemampuannya dalam menyerap zat-zat yang berbahaya di udara dalam ruangan. Keindahan tanaman hias dalam ruangan menimbulkan gairah dan semangat dalam bekerja. Selain hal tersebut, tanaman hias digunakan sebagai salah satu komponen dalam dekorasi ruangan untuk acara-acara tertentu seperti acara perkawinan, seminar, rapat, pameran, atau
18
berbagai acara seremonial maupun non-seremonial (Endah, 2007). Menurut Rukmana (1997), secara umum fungsi tanaman hias antara lain : 1. Keindahan (estetis) Tanaman yang diatur menurut suatu komposisi yang dapat membuahkan rasa indah dan puas pada orang yang memandangnya. Perangkaian tanaman hias yang baik dapat digunakan sebagai penyaluran jiwa seni dan mengubah mood terhadap orang yang memandangnya. 2. Stabilitator atau pemelihara lingkungan Pencemaran lingkungan telah terjadi dimana-mana. Keberadaan tanaman hias di sekitar kita dapat meredam suara, menyaring debu, menyerap gasgas berbahaya, memelihara suhu dan kelembaban. Tanaman hias juga dapat menimbulkan udara yang sejuk dan nyaman walaupun udara bebas sebenarnya amat terik. 3. Pendidikan (edukatif) Tanaman dapat menimbulkan rasa cinta pada alam dan membentuk watak seseorang. Hal ini dapat diterapkan pada penataan taman di sekolahsekolah 4. Pemelihara kesehatan (higienis) Keindahan tanaman hias dapat menumbuhkan rasa puas, tenteram, dan tenang sehingga memelihara kesehatan jiwa manusia. Dalam proses asimilasi, tanaman menghasilkan oksigen dari zat asam arang ke udara sehingga udara menjadi segar kembali.
19
5. Ekonomi dan sosial Tanaman hias merupakan komoditi yang sangat komersial dan dapat mendatangkan penghasilan bagi seseorang. Keteraturan penataan tanaman hias akan menimbulkan citra yang berbeda di sekitarnya.
Beberapa jenis tanaman hias yang diusahakan di lokasi penelitian antara lain adenium, aglaonema, anthurium, euforbia, dan sansivieria. Penjelasan tanaman tersebut adalah sebagai berikut. 1. Adenium Dadang (2007) menjelaskan, adenium atau kamboja Jepang memikat para penggemar tanaman hias karena variasi warna bunganya kaya dan indah. Ditambah lagi bentuk akarnya yang membesar membentuk bonggol. Inilah yang membuat adenium menjadi unik dan bernilai seni tinggi, mirip bonsai, sehingga banyak disukai para pencinta tanaman hias. Bila selama ini Adenium populer dengan beragam jenis dan warna bunganya, kini muncul lagi jenis silangan baru. Bukan hanya bonggol Adenium obesum yang akan diincar konsumen, tetapi sosok yang benarbenar mirip bonsai, yaitu A. arabicum dan A. socotranum. Jenis yang juga diperkirakan akan menjadi tren masa depan yakni Soco hibrida. Sosoknya sangat bagus. Bonggol besar kokoh, berwarna putih perak dengan cabang-cabang yang juga kokoh. Secara alami, Soco hibrida memiliki sosok yang sudah layak disebut bonsai. Tak heran di beberapa lomba, Soco masuk dalam kelas tersendiri yakni Arabicum hibrida.
20
2. Aglaonema Aglaonema (Tinambunan, 2005) adalah tanaman hias daun eksotik yang beragam jenisnya dan bernilai ekonomis cukup tinggi. Keindahan aglaonema terletak pada warna dan corak daun. Daun tanaman ini umumya berwarna hijau, dan untuk beberapa jenis ada yang berwarna putih, kuning, oranye, merah, tembaga, cokelat, keemasan dan kombinasi warna-warna tersebut. Tulang daunnya nampak jelas berwarna krem sedikit kemerahan. Panjang daunnya 20-30 cm dan lebarnya antara 10-12 cm. Daya tahan daun dapat mencapai 2-4 bulan, sebelum daun menguning dan rontok. Di Indonesia, tanaman yang juga dikenal dengan nama sri rejeki ini memiliki sekitar 30 spesies. Tanaman dari suku Araceae (talas-talasan) ini sudah sejak lama populer dan memiliki harga yang cukup tinggi. Tanaman ini sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias dalam ruangan (indoor). Persilangan aglaonema banyak menghasilkan jenis baru yang lebih menarik dan berbeda dari jenis tanaman yang sudah ada. Varian aglaonema yang kini populer di dunia antara lain Pride of Sumatera-peraih juara II kategori tanaman hias indoor pada ajang Floriade di Belanda, dan Ruby Sunset yang mendapat gelar Favorit Tanaman Baru di arena Tropical Plant Industry Exhibtion 2007 di Miami, Florida, Amerika Serikat. Kedua varian ini hasil silangan Greg Hambali, pakar aglaonema Indonesia. 3. Anthurium Anthurium (Supari Dh, 1999) atau yang sering dikenal dengan nama kuping gajah merupakan salah satu komoditas tanaman hias dari famili
21
Araceae, genus Anthurium, dan spesies Anthurim sp. Tanaman ini digolongkan menjadi dua, yaitu anthurium daun dan anthurium bunga. Anthurium daun memiliki bentuk dan warna daun yang menarik, sedangkan biasanya bunganya kurang menarik dibandingkan anthurium bunga. Jenis anthurium bunga biasa digunakan untuk daun potong. Tanaman anthurium berasal dari daerah tropis dan merupakan tanaman berbentuk perdu yang tumbuh merambat dan memanjat. Akar tanaman berbentuk bulat kecil dan panjang serta mempunyai akar tunjang yang tumbuh dari pangkal batang yang menembus tanah hingga kedalaman 4060 cm. Anthurium termasuk tanaman yang mempunyai batang lunak, basah (herbaceus) dan berbuku-buku tempat melekatnya tangkai daun. Dadang et al (2007) menyatakan, saat sedang tren, anthurium berhasil memunculkan fenomena hebat bagi banyak kalangan. Tanaman yang mempunyai 1.000-an jenis ini menjadi ketertarikan baru bagi banyak orang terhadap tanaman hias walaupun harganya terkadang tidak rasional. Di pameran tanaman hias maupun di internet, banyak nurseri yang memasang harga anthurium mulai Rp10.000 (bibit) hingga ratusan juta rupiah (indukan). Beberapa nurseri di Jawa Tengah, menetapkan harga untuk indukan anthurium gelombang cinta (Wave of Love), misalnya, seharga Rp400 juta-Rp500 juta. Ada pula indukan Anthurium jenmanii cobra yang ditawarkan Rp150 juta. 4. Euphorbia Menurut Tinambunan (2005) euphorbia adalah jenis tanaman hias dari family Euphorbiaceae. Tanaman hias berbunga semarak ini berasal dari
22
Madagaskar dan mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2003. Warna bunga yang semarak dan bentuknya yang menarik membuat tanaman ini menjadi primadona baru di Indonesia. Hal ini didukung pula sifat euphorbia yang mudah dirawat, mudah dibudidayakan, tidak memakan banyak tempat, berbunga terus-menerus, dan harganya relatif terjangkau. Tanaman hias ini cocok tumbuh di daerah tropis, relatif tahan terhadap suhu ekstrem, dan mampu menghasilkan bunga sepanjang tahun. Batang euphorbia sekilas mirip kaktus, tetapi tidak terlalu besar dan tumbuh bercabang. Seluruh batangnya ditumbuhi duri seperti pada batang mawar. Bunga euphorbia beragam warnanya dan terbentuk berpasangan dengan posisi berhadapan antara bunga yang satu dengan yang lainnya, mengelilingi kelopak bunga yang ada di tengah. Euphorbia dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah dan membutuhkan sinar matahari langsung. Media yang cocok untuk euphorbia yaitu media yang gembur, remah, dan porous, misalnya arang sekam yang dicampur kompos. Dengan batang yang tidak terlalu besar, tanaman ini bagus untuk ditanam di pot-pot kecil di depan pekarangan rumah (Dadang, 2007). 5. Sansevieria Terdapat 60 spesies jenis sansevieria. Pesona tanaman hias berdaun seperti pedang, meruncing, ini tak kalah menarik dibanding tanaman hias daun lainnya. Selain itu sansivieria merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan. Cara perbanyakan tanaman ini dapat dengan stek batang. Keunggulan sansevieria lainnya adalah kemampuannya dalam menyerap
23
polusi. Sasiviera banyak diminati untuk sebagai tanaman indoor yang diletakkan di pojok ruang kantor atau rumah. Bahkan, tanaman yang dikenal dengan nama Lidah Mertua ini kerap ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau tidak sedap (Dadang, 2007).
2.5 Perkembangan Industri Tanaman Hias Menurut Lipsey, et al (1997), sekumpulan perusahaan yang memproduksi produk yang serupa atau sekelompok produk yang berkaitan erat dinamakan industri. Oleh karena itu perkembangan suatu industri tentunya ditentukan pula oleh perusahaan yang bergerak di industri tersebut. Direktorat Tanaman Hias membagi pelaku usaha agribisnis tanaman hias pada enam kelompok, yaitu produsen,
kelompok
tani,
trader,
pengusaha
bibit/kultur
jaringan,
asosiasi/perhimpunan, dan lain-lain. Dari data tahun 2005 diperoleh informasi tentang jumlah pelaku industri tanaman hias di Indonesia. Terdapat 46 produsen, 15 kelompok tani, 20 trader, 3 pengusaha bibit/kultur jaringan, dan 7 asosiasi/perhimpunan, dan 6 lain-lain yaitu perusahaan maupun perorangan yang tidak termasuk dalam kelima kelompok sebelumnya. Kelompok lain-lain ini bergerak dalam usaha jasa merangkai bunga dan konsultan lanskap. Daftar pengusaha agribisnis tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Catatan
lain
Departemen
Pertanian10,
Direktorat
Tanaman
Hias
menyebutkan hingga 2006 telah tercatat terdapat sebanyak 127 perusahaan grower tanaman hias di DKI Jakarta. Jumlah ini belum termasuk retailer yang tidak 10
Redaksi Agromedia, 2007
24
terhitung banyaknya, mulai dari yang berskala besar hingga penjual tanaman hias di pinggir jalan. Tidak dapat diperoleh data pasti mengenai jumlah perusahaan tanaman hias di Indonesia maupun pada lingkup yang lebih kecil misalnya Jabodetabek. Hal ini karena dengan adanya PP No. 7 Tahun 2007, impor tanaman hias dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan tanaman hias tidak dikenai pajak atas penjualannya di dalam negeri sehingga tidak ada kewajiban bagi pengusaha tanaman hias untuk mendaftarkan perusahaannya pada dinasdinas tertentu. Hal lain mengenai industri tanaman hias diungkapkan Soekartawi (1996) yang mengatakan bahwa perkembangan bisnis tanaman hias dapat dilihat dari meningkatnya jumlah, variasi, dan penampilan yang menarik dari tanaman hias yang diperdagangkan. Selain itu meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan tanggapan mereka terhadap keindahan lingkungan juga menjadi potensi bagi pengembangan bisnis tanaman hias. Industri tanaman hias antara lain meliputi budidaya tanaman dalam pot, bunga potong, dan bunga hias. Perkembangan tanaman hias Indonesia akhir-akhir ini cukup menggembirakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal berikut (Bunasor dalam Tinambunan, 2005): 1. Pertumbuhan
penduduk
kota
dengan
kecenderungan
peningkatan
pendapatan. 2. Pembangunan komplek perumahan, perkantoran, perhotelan, dan restoran. 3. Perubahan selera dan gaya hidup masyarakat. Dari segi ekonomi, perkembangan industri tanaman hias dapat dilihat dari nilai pasar yang meningkat. Sebagai gambaran, seperti diungkapkan Direktur
25
Tanaman Hias, Ditjen Hortikultura, Deptan dalam Dadang et al (2007), pada 1985 pasar tanaman hias dunia baru senilai US$19 miliar. Sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi US$30 miliar. Kurun 2005-2006 meningkat lagi menjadi US$62 miliar. Berdasarkan catatan BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2006 dari tanaman hias mencapai Rp 4,9 triliun. Sementara nilai ekspornya ratarata US$12 juta/tahun. Sekitar 75 persen ekspor didominasi tanaman tropis, sisanya anggrek. Permintaan dunia terutama datang dari negara-negara di Eropa dan Asia. Secara umum pertumbuhan industri tanaman hias mencapai 15-20 persen per tahun.
2.6 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang relevan dengan topik penelitian analisis lingkungan usaha dan formulasi strategi bersaing perusahaan antara lain:
Tabel 3 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti /Tahun Dedy Wijaya Okta (2004)
Imelda Budiman (2004)
Judul Analisis Formulasi Strategi Bersaing Minuman Sari Buah Sirsak pada PT Minuman SAP dalam Menghadapi Persaingan Industri Minuman Ringan Analisis Strategi Bersaing Obat Tradisional: Taman Sringanis
Metode Penelitian Matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSPM
Matriks IFE, matriks EFE, CPM, matriks IE, dan matriks SPACE
Hasil Penelitian Strategi bersaing: memanfaatkan kemajuan teknologi pengemasan, memperluas jaringan distribusi menjaga dan meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan modal kerja dalam membiayai promosi, memaksimalkan kapasitas produksi, dan meningkatkan diferensiasi produk. Strategi yang dapat dilakukan: membuka cabang baru di tempat yang strategis, menjual melalui pengobat/klinik yang memiliki misi dan tujuan yang sama, mengoptimalkan penggunaan situs internet dan pemasangan iklan di majalah dan tabloid kesehatan sebagai sarana promosi, menjaga dan meningkatkan hubungan dengan konsumen dan instansi pemerintah, dan melakukan uji laboratorium.
26
Nama Peneliti /Tahun Asril Tinambunan (2005)
Entis Somantri (2005)
Judul Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias pada PT Bina Usaha Flora (BUF) di Cipanas-Cianjur
Metode Penelitian Matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSPM
Analisis Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Manajemen Hero Supermarket dalam Industri Ritel Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Annggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor
Proses Hierarki Analitik (PHA)
Suheri (2006)
Analisis Strategi Bersaing Restoran berdasarkan Persfektif Konsumen (Studi kasus: Waroeng Girli Bogor)
Anindito Al Muttaqien (2007)
Analisis Strategi Bersaing Agrowisata Vin’s Berry Park
Metode tabulasi deskriptif, model matrik konsumen, analisis rasio Persepsi Nilai Guna (PNG) dengan Persepsi Harga (PH) Matriks IFE, matriks EFE, CPM, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM
Eli Parluhutan (2006)
Matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSPM
Hasil Penelitian Strategi utama: menjalin kerjasama dengan pelanggan tetap potensial, floris, Dinas Taman Kota, pengelola lapangan golf, developer real estate untuk meraih pangsa pasar pada wilayah Cipanas-Cianjur, mengoptimalkan dan mengefektifkan kegiatan personal selling, memberikan potongan harga, meningkatkan pelayanan dan melakukan open house. Prioritas menyeluruh alternatif strategi bersaing pada hierarki keputusan adalah pelayanan. Pelayanan sangat penting dalam meraih keuntungan karena sebagai modal dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan pelanggan. Strategi yang dapat dijalankan: mengoptimalkan dan meningkatkan pemeliharaan peralatan yang ada, melakukan R&D dan standarisasi produk, mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produk, membangun kemitraan dan meningkatkan produk dengan memanfaatkan perkembangan teknologi budidaya, mempertahankan keunggulan produk yang berkualitas, meningkatkan promosi, pemberian merek dan mendaftarkan hak paten. Strategi bersaing mengacu pada dua isu utama: kebijakan dimensi nilai guna restoran dan kebijakan pada dimensi harga menu restoran dengan cara menerapkan persepsi nilai guna yang lebih tinggi kepada konsumen dengan penurunan harga dan meningkatkan nualitas menu. Strategi bersaing: menjadi agrowisata stroberi dengan muatan edukasi dan edutainment dengan harga terjangkau. Strategi bersaing utama adalah menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik.
27
Dari ketujuh penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perumusan strategi dapat dilakukan melalui identifikasi lingkungan perusahaan dan melalui persfektif konsumen. Metode yang digunakan antara lain matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, dan matriks SWOT. Strategi dapat pula dirumuskan dengan metode PHA. Beberapa penelitian dilengkapi dengan CPM dan matriks SPACE. Strategi yang telah dirumuskan kemudian dapat diurutkan dalam prioritas dengan QSPM. Penelitian tersebut juga dapat memberikan masukan kepada peneliti tentang strategi apa saja yang mungkin dirumuskan melihat kondisi perusahaan dan lingkungannya. Dengan mempelajari penelitian terdahulu, peneliti mencoba melakukan analisis lingkungan perusahaan dan merumuskan alternatif strategi bersaing pada perusahaan tanaman hias. Peneliti memilih perusahaan tanaman hias karena beberapa hal, salah satunya belum pernah ada penelitian mengenai strategi bersaing pada perusahaan tanaman hias. Pada akhir formulasi strategi, peneliti mencoba memetakan strategi yang telah diprioritaskan pada jangka waktu tertentu. Peneliti berharap hal ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan strategi dengan terlebih dahulu membuat perencanaan yang dihubungkan dengan waktu pelaksanaan.
28
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Manajemen Strategi Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Fokus manajemen strategi terletak pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi (David, 2006). Sedangkan menurut Glueck dan Jauch (1991), manajemen strategi merupakan arus keputusan atau tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategistrategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Manajemen strategi bermanfaat dalam membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional pada pilihan strategi. Pendapat lain dikemukakan Ansoff dalam Yoshida (2006) yang menyatakan bahwa manajemen strategi merupakan pendekatan yang sistematik terhadap tanggung jawab yang besar dan makin penting dari manajemen secara umum (general management) untuk memosisikan dan menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Manajemen strategi akan memastikan kesuksesan yang langgeng dan mengamankan posisi organisasi dari kejutan-kejutan yang tidak terduga akibat perubahan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapinya. Manajemen strategi dapat pula berarti proses pengambilan keputusan yang menyelaraskan kapabilitas internal organisasi dengan peluang dan ancaman yang
29
dihadapinya dalam lingkungan bisnis yang dimasukinya. Pendapat tersebut diungkapkan oleh Rowe dalam Yoshida (2006).
3.2 Strategi Generik Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berusaha. Dalam mengkaji strategi perusahaan, perlu diketahui bahwa bentuk strategi dapat berbeda-beda antarindustri, antarperusahaan, dan bahkan antarsituasi. Terdapat sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui secara umum dan dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi tersebut dikelompokkan ke dalam strategi generik. Istilah strategi generik dikemukakan oleh Porter. Strategi generik (Porter, 2007) adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Dalam struktur industri tertentu ini berarti bahwa semua perusahaan dapat memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di industri yang lain, keberhasilan dengan salah satu strategi generik mungkin diperlukan hanya untuk mendapatkan hasil laba yang layak dalam artian mutlak. Porter dalam David (2006) mengemukakan bahwa strategi generik memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga dasar: kepemimpinan harga, diferensiasi, dan fokus. Kepemimpinan harga (cost leadership) memproduksi barang standar pada biaya per unit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitif terhadap harga. Diferensiasi (differentiation) adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga.
30
Fokus (focus) berarti memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan.
3.3 Proses Manajemen Strategi Glueck dan Jauch (1991) menyatakan proses manajemen strategi adalah cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi. Proses manajemen strategi (David, 2006) terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada tahap implementasi strategi, perusahaan dituntut untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumberdaya
sehingga
strategi
yang
dirumuskan
dapat
dilaksanakan. Tahap akhir yaitu evaluasi strategi dilakukan dengan meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, mengukur prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Proses manajemen strategis paling baik dapat dipelajari dan diterapkan menggunakan suatu model. Setiap model menggambarkan semacam proses. Kerangka kerja pada Gambar 1 merupakan model komprehensif dari proses manajemen strategi yang menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi. Hubungan
31
di antara komponen utama dari proses manajemen strategi ditunjukkan dalam model. umpan balik
Melakukan audit eksternal
Membuat pernyataan misi
Menetapkan tujuan jangka panjang
Membuat, mengevaluasi, memilih strategi
Melaksanakan strategi manajemen
Melaksanakan strategi pemasaran, keuangan, akuntansi, litbang, SIM
Mengukur dan mengevaluasi kinerja
Melakukan audit internal
___ Perumusan strategi ____________ Pelaksanaan strategi __________ Evaluasi strategi
Gambar 1 Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif Sumber: David, 2006
3.3.1 Misi Perusahaan Pernyataan misi (David, 2006) adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa. Misi mengidentifikasi cakupan perusahaan dari operasi perusahaan dalam istilah produk dan pasar. Pernyataan misi menguraikan nilai-nilai dan prioritas dari suatu organisasi serta menggambarkan arah suatu organisasi di masa depan. Mengembangkan misi bisnis sama dengan berpikir mengenai sifat dan cakupan operasi saat ini dan untuk menilai daya tarik potensial dari pasar dan aktivitas masa depan.
32
3.3.2 Analisis Lingkungan Perusahaan Menurut David (2006), lingkungan perusahaan adalah situasi dan kondisi perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Sedangkan menurut Swastha (1995), lingkungan perusahaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan faktor yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan di luar perusahaan yang relatif bukan dalam kendali perusahaan. Sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan di dalam perusahaan yang relatif dapat dikendalikan oleh perusahaan. a. Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) Menurut David (2006) analisis lingkungan eksternal adalah proses yang menekankan pada mengenali dan mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa di luar kendali perusahaan. Analisis ini mengungkapkan peluang kunci dan ancaman yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari dampak ancaman. Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari (David, 2006). Perusahaan harus mampu menjawab baik dengan menyerang maupun bertahan terhadap faktor-faktor dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau yang meminimalkan dampak ancaman potensial.
33
Menurut David (2006), kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar, yaitu: 1. Faktor Ekonomi Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategi perusahaan (Glueck dan Jauch, 1991). Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis kebanyakan perusahaan termasuk (1) tahapan siklus bisnis, perusahaan dapat digolongkan ke dalam depresi, resesi, kebangkitan, dan kemakmuran, (2) gejala inflasi dalam harga barang dan jasa, jika inflasi sangat tajam, pengendalian upah dan harga dapat menjadi beban yang berat, (3) kebijakan moneter, tarif suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi mata uang relatif pada mata uang lainnya, (4) kebijakan fiskal, yaitu tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan, serta (5) neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri. 2. Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil/besar, berorientasi laba/nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang berbeda. 3. Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum Pemerintah negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat peraturan utama, deregulator, pemberi subsidi, pemilik serta pelanggan organisasi.
34
Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang komprehensif (David, 2006). 4. Kekuatan teknologi Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan jaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi yang pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan pelanggan (David, 2006). 5. Kekuatan Industri Bagian yang penting dalam audit eksternal adalah mengidentifikasi perubahan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi
35
strategi. Identifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda (David, 2006). Umar (2005) menyatakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti peluang-ancaman dan kekuatan-kelemahan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Analisis ini dapat menentukan seberapa menarik suatu industri untuk dimasuki dan untuk melihat faktor-faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan pada industri tersebut. Analisis ini juga untuk mencari gambaran tentang peluang dan ancaman bisnis yang diakibatkan oleh strategi dan perilaku bisnis sekelompok perusahaan yang saling bersaing. Model Lima Kekuatan dari Porter mengenai analisis persaingan merupakan pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Intensitas persaingan di antara perusahaan amat bervariasi tergantung pada industri. Menurut Porter (2007), sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan: 1). Persaingan di Antara Pesaing yang Ada persaingan di antara pesaing yang ada biasanya yang paling berpengaruh di antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing.
36
2). Masuknya Pendatang Baru semakin mudah suatu perusahaan masuk ke dalam industri maka semakin tinggi intensitas persaingan dalam industri tersebut. Namun banyak pula hambatan untuk dapat masuk ke dalam industri, diantaranya keperluan untuk memperoleh skala ekonomi dengan cepat, keperluan untuk memperoleh teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, persyaratan modal yang besar, dan lain-lain. Walaupun banyak hambatan untuk masuk, perusahaan baru terkadang masuk ke dalam industri dengan dengan produk yang lebih tinggi, harga yang lebih rendah dan sumber pemasaran yang luar biasa. Oleh karena itu tugas ahli strategi adalah mengenali perusahaan baru yang potensial memasuki pasar, memonitor strategi perusahaan baru yang menjadi pesaing, melakukan serangan balasan sesuai dengan
keperluan,
dan
memanfaatkan
kekuatan
dan
kelemahan yang dimiliki. 3). Ancaman Produk Pengganti adanya produk pengganti menempatkan batas atas dari harga yang dapat ditetapkan sebelum konsumen akan pindah ke produk pengganti. Tekanan persaingan dari produk pengganti meningkat jika harga relatif dari produk pengganti turun dan jika biaya konsumen untuk pindah menurun. Kekuatan persaingan dari produk pengganti paling baik jika diukur dengan pangsa pasar yang direbut oleh
37
produk tersebut, di samping rencana perusahaan itu yang meningkatkan kapasitas penetrasi pasar. 4). Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli jika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah yang banyak, kekuatan menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan menawar konsumen akan lebih besar jika produk yang dibeli standar atau tidak berbeda, sehingga konsumen sering dapat melakukan negosiasi harga, jaminan, dan kemasan sampai tingkat tertentu. 5). Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok kekuatan menawar pemasok sangat mempengaruhi intensitas persaingan industri terutama jika jumlah pemasok banyak, hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau jika biaya mengganti bahan
baku
sangat
tinggi.
Perusahaan
mungkin
menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk memperoleh kendali atau kepemilikan pemasok. Strategi ini efektif terutama jika pemasok tidak dapat diandalkan, biaya terlalu tinggi, atau ketidakmampuan memenuhi keperluan perusahaan secara konsisten. Kelima kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas dalam industri, dan kekuatan atau kelemahan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. Pendekatan yang dipakai secara luas dalam
38
analisis persaingan industri adalah Model Lima Kekuatan Porter seperti yang digambarkan pada Gambar 2.
ancaman produk pengganti
kekuatan tawarmenawar pemasok
persaingan di antara pesaing yang ada
kekuatan tawarmenawar pembeli
masuknya pendatang baru
Gambar 2 Model Lima Kekuatan Bersaing Porter Sumber: Porter, 2007
b. Analisis Lingkungan Internal (IFE) Menurut David (2006), lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan dan memiliki dampak langsung dan khusus kepada perusahaan. Lingkungan internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis lingkungan internal adalah proses yang digunakan oleh perumus strategi untuk memantau lingkungan internalnya untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya keterampilan, kapasitas, dan kapabilitas yang menghambat kinerja efektif perusahaan. Analisis
lingkungan
internal
membantu perusahaan untuk dapat
merumuskan strategi yang memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan sebisa
39
mungkin memperbaiki kelemahan yang dimilikinya. Melalui pendekatan fungsional komponen-komponen yang menyusun kekuatan dan kelemahan perusahaan terdiri dari: 1. Manajemen Kegiatan manajemen merupakan tahap penting dari proses manajemen strategis. Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri atas llima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staf, dan pengendalian (David, 2006). 2. Pemasaran Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. McCarthy dalam Kotler (2005) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Alat ini membantu identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. 3. Keuangan dan Akuntansi Salah satu faktor penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam merumuskan strategi adalah melakukan analisis kondisi keuangan.
40
Keseimbangan kondisi keuangan merupakan keseimbangan yang terjadi antara kekayaan (aktiva lancar dan aktiva tetap) dengan utang dan modal (pasiva). Perusahaan pada saat tertentu dapat kuat atau lemah dalam keuangannya dan memungkinkannya membuat perubahan strategis. Rasio keuangan dan analisis akuntansi akan membantu untuk mengukur keunggulan strategisnya (Glueck dan Jauch, 1991). 4. Produksi/operasi Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen, hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa (Swastha, 1995). Sedangkan fungsi produksi adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu, harga, dan jumlah yang tepat. Kegiatan produksi/operasi yang dilakukan perusahaan dapat dievaluasi sebagai kekuatan atau kelemahan internal. 5. Penelitian dan Pengembangan Area penting kelima yang harus dievaluasi untuk kekuatan dan kelemahan spesifik adalah penelitian dan pengembangan (litbang). Organisasi berinvestasi pada litbang karena mereka percaya investasi tersebut akan menghasilkan produk dan jasa yang superior dan akan memberikan mereka keunggulan kompetitif. Litbang ditujukan untuk pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk, atau proses produksi untuk menurunkan biaya (David, 2006).
41
3.3.3 Matriks EFE dan IFE Tahap berikutnya setelah melakukan analisis eksternal dan internal adalah menuangkan hasil analisis ke dalam matriks EFE dan IFE. Hasil analisis eksternal dituangkan dalam matriks EFE (External Factor Evaluation) dan untuk hasil analisis internal dituangkan ke dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Bobot pada kedua matriks ini ditentukan dengan metode Paired Comparison. Matriks EFE (David, 2006) meringkas dan mengevaluasi informasi tentang politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, serta persaingan dalam industri. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks IFE (David, 2006) meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pada daerah fungsional suatu perusahaan. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara daerah-daerah fungsional tersebut.
3.3.4 CPM Competitive Profile Matrix (CPM) atau disebut juga matriks profil persaingan digunakan untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang dianalisis, dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Matriks ini mencoba mengkuantifikasi keunggulan dan kelemahan dari variabel-variabel yang diidentifikasi dan dievaluasi. Upaya-upaya untuk mengkuantifikasi variabel-variabel ini tidak dapat sepenuhnya meninggalkan peran pendapat dari manajemen. Matriks ini berfungsi untuk melakukan penyederhanaan dan merupakan ringkasan keseluruhan proses identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan (David, 2006).
42
3.3.5 Matriks IE Matriks IE (Internal-External) menghasilkan pemetaan skor hasil matriks EFE dan IFE. Pemetaan ini bertujuan untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail (David, 2006). Matriks ini dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan yang pada prinsipnya sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: 1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya diversifikasi. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). 2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Retrenchment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan adalah memperkecil atau memperbesar skala usaha perusahaan.
3.3.6 Matriks SWOT Menurut David (2006), analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunities Threats) merupakan identifikasi sistematis atas kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Melalui analisis ini, perusahaan diharapkan dapat menyusun strategi bersaing berdasarkan perpaduan antara faktor-faktor tersebut. Hal ini didasari oleh
43
asumsi
bahwa
memaksimalkan
strategi kekuatan
perusahaan perusahaan
yang efektif dengan
adalah
peluang
strategi
yang
ada
yang serta
meminimalkan kelemahan perusahaan dan ancaman yang dihadapi. Matriks SWOT merupakan tahap matching stage yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Strategi-strategi tersebut antara lain strategi SO (Strenght -Opportunities), strategi WO (WeaknessOpportunities), strategi ST (Strenght-Threats), dan strategi WT (WeaknessThreats).
3.3.7 QSPM Menurut David (2006), QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) menggunakan input dari analisis tahap 1 yaitu IFE dan EFE serta hasil mencocokan dari analisis tahap 2 untuk memutuskan secara sasaran di antara strategi alternatif. Hal ini berarti Matriks IE dan Matriks SWOT yang menyusun tahap 2 menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM (tahap 3). QSPM adalah alat strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan eksternal yang dikenali sebelumnya, dalam penilaiannya diperlukan intuisi yang baik. QSPM merupakan alat untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Secara sasaran, matriks ini menunjukkan alternatif strategi mana yang terbaik untuk diimplementasikan lebih dahulu dari beberapa strategi yang ada.
Daya tarik relatif dari setiap alternatif strategi dihitung dengan
menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor kritis eksternal dan internal. Berapa pun jumlah set strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan
44
dalam berapa pun jumlah strategi yang dapat menyusun suatu set, tetapi hanya strategi dalam set tertentu dievaluasi relatif terhadap yang lain (David, 2006).
3.4. Arsitektur Strategik Menurut Yoshida (2006), Gary Hamel dan C.K. Prahalad memperkenalkan pendekatan arsitektur strategik yang bersifat stretch (bentangan). Pendekatan baru ini muncul sebagai respon dari pendekatan klasik yang dirasa kurang mampu untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang tergolong cepat, karena ketika menyusun pendekatan klasik membutuhkan asumsi-asumsi yang sangat ketat. Pendekatan ini dikatakan bersifat stretch (bentangan) karena strategi yang dihasilkan tidak hanya mengakomodasi perubahan lingkungan yang telah dibakukan dalam bentuk asumsi namun juga perubahan lingkungan yang cepat yang memaksa organisasi untuk bersikap lebih adaptif dan fleksibel. Organisasi juga dapat dengan leluasa mengembangkan skenario yang diperkirakan akan memuluskan jalan menuju visi dan misi organisasi. Strategi dan skenarionya yang dirumuskan kemudian dipetakan ke dalam sebuah cetak biru atau yang lazim disebut sebagai blue print strategy. Blue print strategy ini sepenuhnya disusun guna mendukung tercapainya tujuan (visi) organisasi dalam waktu yang telah ditentukan. Pendekatan untuk menyusun arsitektur strategik dapat dilihat pada Gambar 3. Pendekatan yang dilakukan untuk menyusun arsitektur strategik ditekankan pada analisis internal dan eksternal guna memperoleh gambaran industri di masa yang akan datang sekaligus sebagai solusi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat.
45
Visi/misi
Analisis Internal
Tantangan Organisasi
Industry Foresight
Arsitektur Strategik
Analisis Eksternal
Strategi dan Kebijakan
Sasaran
Program
Gambar 3 Perencanaan Strategik dengan Pendekatan Arsitektur Strategik Sumber: Djohar dalam Yoshida, 2006
Menurut Yoshida (2006), pada pendekatan ini arsitektur strategik disusun dengan memperlihatkan beberapa unsur yaitu: 1. Visi dan Misi Organisasi Visi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di masa mendatang (what do we want to become). Misi organisasi adalah pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi (the reason for being). 2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis ini merupakan pemindaian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi saat ini dan masa mendatang. Terdapat beberapa alat analisis lingkungan internal dalam rangka memperoleh gambaran kekuatan dan kelemahan organisasi yaitu: analisis proses manajemen, analisis kinerja fungsional organisasi, analisis faktor kunci sukses, analisis 7’S dari McKinsey, analisis key result area (KRA), dan analisis rantai nilai milik Porter.
46
Beberapa alat analisis lingkungan eksternal adalah sebagai berikut: analisis PEST (politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi), analisis Lima Kekuatan Porter, analisis turbulensi industri, dan analisis life cycle organisasi. 3. Industry Foresight (Redefinisi Industri Masa Depan) Industry Foresight merupakan suatu asumsi terbaik yang disepakati bersama tentang masa depan suatu industri/perusahaan/organisasi dan berdasarkan hal ini dibangun segala hal yang diperlukan untuk menunjang evolusi bisnis tersebut (Hamel dan Prahalad dalam Yoshida, 2006). Industry foresight (industri masa depan) memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam organisasi untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Penyusunan industry foresight sangat dipengaruhi oleh faktor pengembangan teknologi, regulasi yang dikeluarkan dan ancangan regulasi yang akan ditetapkan, demografi wilayah (faktor tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terutama), dan gaya hidup yang berlaku. 4. Strategic Challenge (Tantangan Organisasi) Tantangan organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki
dan
diaplikasikan
oleh
organisasi
untuk
memperoleh
keunggulan-keunggulan bersaing baru secara bertahap. Tantangan organisasi mengidentifikasi titik fokus untuk pembangunan kapabilitas organisasi dalam jangka pendek dan menengah. Titik fokus ini lazimnya
47
diprioritaskan pada kelemahan organisasi yang berkaitan erat dengan kekuatan organisasi. 5. Sasaran Sasaran merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan baik. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai dengan adanya tantangan.
Pada akhirnya, unsur-unsur tersebut dipadukan untuk mendapatkan sebuah peta umum strategik yang akan diimplemetasikan untuk jangka waktu yang telah dirumuskan. Arsitektur strategik yang disusun membutuhkan perincian lebih lanjut dalam bentuk strategi dan kebijakan yang kemudian diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja.
3.5 Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah yang terjadi di dalam industri tanaman hias yaitu adanya tren tanaman hias yang berubah-ubah dan ketatnya persaingan antara perusahaan tanaman hias yang dihadapi Godongijo. Permasalahan lainnya adalah munculnya pesaing dekat Godongijo. Hal ini membuat Godongijo mengalami fluktuasi penjualan produk-produknya. Untuk mengatasi hal tersebut maka Godongijo perlu mengembangkan strategi bersaing yang tepat. Identifikasi visi dan misi perusahaan penting untuk mengetahui bagaimana arah dan tujuan perusahaan serta bagaimana operasi perusahaan untuk menuju arah dan tujuan tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi peluang dan ancaman melalui analisis lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan.
48
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari analisis faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan industri. Selain itu dilakukan pula identifikasi kekuatan dan kelemahan melalui analisis internal yang mencakup analisis manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan. Hasil identifikasi peluang dan ancaman dianalisis dengan matriks EFE. Sedangkan kekuatan dan kelemahan dianalisis melalui matriks IFE. Hasil matriks EFE dan IFE kemudian diplotkan pada matriks IE sehingga didapat sel posisi perusahaan berdasarkan lingkungan usahanya. Untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan terhadap pesaingnya maka dilakukan analisis CPM. Tahap selanjutnya adalah formulasi strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Perumusan strategi pada matriks ini menggunakan input dari analisis lingkungan eksternal dan internal dengan mempertimbangkan visi, misi, dan posisi persaingan perusahaan dari CPM. Setelah didapat beberapa alternatif strategi, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas strategi melalui QSPM. Strategi diurutkan berdasarkan prioritas pelaksanaannya dan dipetakan pada jangka waktu tertentu dengan bantuan arsitektur strategik. Dengan ini akan diketahui secara jelas strategi apa yang harus dilakukan pada tahun tertentu dan strategi apa yang harus dilakukan secara terus-menerus. Secara ringkas, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.
49
- Persaingan dalam industri tanaman hias - Tren tanaman hias berubah-ubah - Muncul pesaing dekat - Fluktuasi penjualan
Godongijo
Lingkungan Perusahaan
Identifikasi Peluang dan Ancaman
1. 2. 3. 4. 5.
Visi dan Misi Perusahaan
Lingkungan Eksternal Ekonomi Sosial, budaya, demografi, lingkungan Politik, pemerintah, hukum Teknologi Industri - Persaingan di antara pesaing yang ada - Masuknya pendatang baru - Ancaman produk pengganti - Kekuatan tawar-menawar pembeli - Kekuatan tawar-menawar pemasok
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
1. 2. 3. 4. 5.
Lingkungan Internal Manajemen Pemasaran Keuangan dan Akuntansi Produksi/Operasi Penelitian dan Pengembangan
Analisis Matriks EFE
CPM
Analisis Matriks IFE
Matriks IE
Matriks SWOT
QSPM
Alternatif Strategi Bersaing
Arsitektur Strategik
Gambar 4 Kerangka Pemikiran Penelitian
50
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT Godongijo Asri atau Godongijo di Jalan Raya Cinangka Km 10 No. 60, Desa Serua, Sawangan, Depok. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Godongijo melakukan usaha di sektor agribisnis khususnya dalam bidang tanaman hias. Selain itu nursery ini terletak di Sawangan, Depok dimana tempat ini merupakan sentra tanaman hias. Di kawasan ini cukup banyak pengusaha yang bergerak dalam industri tanaman hias, sehingga sangat terlihat atmosfer persaingan antarpengusaha. Alasan utama pemilihan Godongijo sebagai lokasi penelitian adalah karena Godongijo merupakan salah satu perusahaan tanaman hias yang terbesar di Sawangan, Depok. Godongijo menghadapi perkembangan industri tanaman hias dan pesaing utama yaitu perusahaan yang baru didirikan beberapa kilometer dari Godongijo dengan konsep bisnis yang sama. Selain di daerah Sawangan, Depok, Godongijo juga menghadapi pesaing yaitu perusahaan-perusahaan tanaman hias yang berada di Bogor yang juga terus berkembang. Alasan lainnya adalah kesediaan pihak Godongijo untuk digunakan sebagai lokasi penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara
51
mendalam, dan diskusi dengan manajer dan karyawan. Data primer digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang menjadi dasar perumusan strategi bersaing perusahaan. Data sekunder didapatkan dari pihak-pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini. Data berasal dari laporan perusahaan, artikel dan literatur yang relevan, Biro Pusat Statistik (BPS), perpustakaan Institut Pertanian Bogor, serta Direktorat Tanaman Hias, Departemen Pertanian. Secara ringkas jenis dan sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Kegunaan, Jenis, dan Sumber Data Kegunaan Jenis dan sumber data Analisis lingkungan internal: - Gambaran umum perusahaan yang - Data primer: uraian sejarah, visi, misi, perkembangan usaha, kondisi manajemen, meliputi: sejarah, visi, misi, SDM, keuangan, kegiatan produksi, operasi, struktur organisasi, dan pemasaran, penelitian, dan pengembangan. sumberdaya yang dimiliki Sumber: pengamatan langsung, wawancara perusahaan serta perkembangan mendalam, dan diskusi dengan manajer dan usaha karyawan. - Kondisi umum bidang fungsional seperti: sistem manajemen, kondisi - Data sekunder: struktur organisasi, fungsi dan tugas direktur dan karyawan, jumlah dan tingkat SDM, kondisi keuangan, kegiatan pendidikan karyawan, daftar produk dan harga produksi/operasi, pemasaran, serta tanaman hias. penelitian dan pengembangan. Sumber: internal perusahaan. Analisis lingkungan eksternal: - Kondisi ekonomi, sosial, budaya, - Data primer: pernyataan mengenai kondisi ekonomi, sosial, budaya, demografi, dan demografi, lingkungan, politik, lingkungan industri tanaman hias. kebijakan pemerintah, hukum, dan Sumber: pengamatan langsung, wawancara teknologi. mendalam, dan diskusi dengan manajer, - Kondisi lingkungan industri karyawan, pakar, konsumen, praktisi, dan tanaman hias, seperti persaingan pihak-pihak terkait lainnya. dalam industri, pendatang baru, produk pengganti, pembeli, dan - Data sekunder: data inflasi, kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika, Peraturan Pemerintah, pemasok. dan perkembangan teknologi. Sumber: internal perusahaan, artikel, literatur dari perpustakaan, BPS, dan dinas terkait.
52
4.3 Metode Pengambilan Responden Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dan expert judgement. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), purposive sampling adalah metode pengambilan responden yang dilakukan secara sengaja namun dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu dalam pengambilan responden yang diterapkan pada penelitian ini adalah melalui kesepakatan antara peneliti dengan manajer Godongijo. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang, yaitu manajer pemasaran, manajer produksi dan SDM, serta manajer keuangan Godongijo. Responden lainnya adalah pakar, praktisi, dan hobiis tanaman hias. Sedangkan expert judgement adalah metode pengambilan data melalui wawancara mendalam dan diskusi dengan responden yang dianggap ahli (pakar) dalam masalah atau bidang yang bersangkutan. Responden dalam penelitian ini sebanyak dua orang yaitu pakar tanaman hias Indonesia dan praktisi tanaman hias yang mengerti tentang tanaman hias.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yang disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan uraian. Analisis kuantitatif yang dihasilkan pada penelitian ini adalah hasil analisis berupa bobot, rating, dan skor, sedangkan analisis kualitatif berupa penjelasan dari hasil analisis kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
53
4.4.1 Analisis Deskriptif Analisis dekriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh yang mendalam mengenai objek penelitian, sehingga dari pengamatan ini dapat diketahui kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabel, gambar, maupun matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh.
4.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal Tujuan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Analisis lingkungan eksternal ditujukan untuk mengidentifikasi variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dijalankan. Kekuatan eksternal dibagi menjadi lima kategori besar yaitu (1) Kekuatan ekonomi, (2) Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, (3) Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum, (4) Kekuatan teknologi, dan (5) Kekuatan industri. Untuk menganalisis kekuatan industri digunakan Model Lima Kekuatan Porter. Analisis industri digunakan untuk mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam industri dengan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi struktur dan persaingan di dalam industri tersebut sehingga perusahaan dapat mengantisipasi semua peluang dan ancaman dalam industri tempat mereka beroperasi. Analisis ini meliputi persaingan di antara pesaing yang ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawarmenawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok. Tabel 5 dapat digunakan untuk membantu menganalisis peluang dan ancaman yang terjadi akibat pengaruh-pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan.
54
Tabel 5 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Eksternal Kekuatan ekonomi Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum Kekuatan teknologi Kekuatan industri - persaingan di antara pesaing yang ada - masuknya pendatang baru - ancaman produk pengganti - kekuatan tawar-menawar pembeli - kekuatan tawar-menawar pemasok
Peluang
Ancaman
4.4.3 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis lingkungan dilakukan pada bidang-bidang yang meliputi sistem manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan. Alat bantu untuk melakukan analisis lingkungan internal disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Internal Manajemen Pemasaran Keuangan/akuntansi Produksi/operasi Penelitian dan Pengembangan
Kekuatan
Kelemahan
4.4.4 Matriks EFE dan IFE Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka hasilnya dimasukkan ke dalam matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk faktor lingkungan eksternal dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk faktor lingkungan internal. Matriks EFE digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi peluang dan ancaman dari informasi ekonomi, sosial, budaya,
55
demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan kekuatan industri. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Sedangkan matriks IFE merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David, 2006). Terdapat lima langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan matriks EFE dan IFE, yaitu sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan mendaftarkan faktor eksternal utama (peluang dan ancaman) serta faktor internal utama (kekuatan dan kelemahan) yang dihadapi perusahaan. 2. Penentuan bobot setiap variabel. Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis eksternal dan internal tersebut kepada pihak manajemen yang menentukan kebijakan perusahaan atau pakar dengan menggunakan Paired Comparison (Kinnear, 1996). Metode ini digunakan untuk memberi bobot pada setiap faktor penentu eksternal dan internal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala: 1= jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal, 2= jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal, 3= jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:
56
Keterangan:
ai =
Xi n
∑ Xi i =1
Xi = nilai variabel ke-i ΣXi = total nilai variabel i
= A, B, C,….. Z
Sumber: Kinnear (1996)
Bentuk penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7 untuk penilaian bobot faktor strategis eksternal.
Tabel 7 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan Faktor penentu A B C D … Total A Xi B C D … n Total
∑
Xi
i =1
Sumber: David (2006)
Sedangkan Tabel 8 untuk penilaian bobot faktor strategis internal.
Tabel 8 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan Faktor penentu A B C D … Total A Xi B C D … n Total ∑ Xi i=1
Sumber: David (2006)
3. Penentuan Rating (Peringkat) Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis situasi perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3,
57
dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini. Pemberian peringkat peluang dan ancaman pada matriks EFE menggunakan skala: 1= rendah (respon di bawah rata-rata), 2= sedang (respon rata-rata), 3= tinggi (respon di atas rata-rata), dan 4= sangat tinggi (respon superior). Rating ditentukan berdasarkan efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. Pemberian nilai rating kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE menggunakan skala: 1= sangat lemah (kelemahan utama), 2= tidak begitu lemah (kelemahan kecil), 3= cukup kuat (kekuatan kecil), dan 4= sangat kuat (kekuatan utama). Rating diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan bobot didasarkan pada keadaan industri di mana perusahaan berada (David dalam Umar, 2005).
4. Mengalikan setiap bobot dengan rating pada setiap faktor untuk mendapatkan weighted score (skor pembobotan). Hasil langkah 4 ini berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,00 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor). Weighted score
tersebut
kemudian
dijumlahkan
secara
vertikal
untuk
58
mendapatkan total weighted score. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternal dan internalnya. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai dengan 4 dengan rata-rata 2,5. Nilai 1 pada matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang untuk menghindari ancaman-ancaman. Nilai 4 mengidentifikasikan bahwa perusahaan saat ini telah sangat baik memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman. Nilai 2,5 menggambarkan bahwa perusahaan mampu merespon situasi eksternal secara rata-rata. Tabel 9 memperlihatkan matriks EFE.
Tabel 9 Matriks EFE (External Factor Evaluation) No 1. 2. … 1. 2. …
Faktor Kunci Eksternal
Bobot
Rating
Peluang ............................. .............................
.............. ..............
................ ................
........................ .......................
Ancaman ............................. .............................
................ ...............
.............. ..............
....................... ......................
Total Sumber: David, 2006
Skor Bobot (Bobot x Rating)
1,000
Nilai 1 pada matriks IFE menunjukkan situasi internal perusahaan yang sangat buruk. Nilai 4 mengindikasikan bahwa situasi internal perusahaan sangat baik. Nilai 2,5 untuk matriks IFE menunjukkan situasi internal perusahaan berada pada tingkat rata-rata. Matriks IFE diperlihatkan pada Tabel 10.
59
Tabel 10 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) No 1. 2. … 1. 2. …
Faktor Kunci Internal
Bobot
Rating
Kekuatan ............................. .............................
.............. ..............
................ ................
........................ .......................
Kelemahan ............................. .............................
................ ...............
.............. ..............
....................... ......................
Total Sumber: David, 2006
Skor Bobot (Bobot x Rating)
1,000
4.4.5 CPM Competitive Profile Matrix (CPM) atau matriks profil persaingan mengidentifikasi pesaing utama Godongijo serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan faktor strategis sebuah perusahaan tanaman hias. Bobot dan total nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama. Penentuan faktor strategis dilakukan oleh responden yang benar-benar mengerti tentang industri tanaman hias. Responden yang menentukan faktor strategis perusahaan tanaman hias pada penelitian ini adalah pakar tanaman hias Indonesia. Sedangkan pemberian nilai rating untuk perusahaan yang dianalisis tergantung pada kondisi relatif perusahaan pesaing dan dilakukan oleh responden yang mengerti kondisi Godongijo dan pesaing-pesaingnya. Responden ini terdiri dari 3 orang yaitu pakar tanaman hias Indonesia, praktisi (pemilik perusahaan) tanaman hias, dan hobiis yang juga manajer sebuah perusahaan swasta. Nilai rating dimulai dari 1, jika perusahaan tersebut kondisinya sangat lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 diberikan pada perusahaan yang kondisinya sedikit lebih lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 3 diberikan kepada perusahaan yang memiliki kondisi lebih kuat dibandingkan dengan
60
pesaing. Nilai tertinggi adalah 4, diberikan kepada perusahaan yang memiliki kondisi paling kuat dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Selanjutnya untuk masing-masing perusahaan, nilai rating ini dikalikan dengan nilai bobot dari variabel yang digunakan. Faktor-faktor dalam CPM termasuk isu eksternal dan internal yang penilaiannya mengacu pada kekuatan dan kelemahan. Faktor sukses kritis dalam CPM lebih luas dibandingkan matriks EFE dan tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman. Matriks profil persaingan disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Competitive Profile Matrix (CPM) Faktor Strategis
Bobot
Perusahaan Rating Bobot skor
Pesaing 1 Rating Bobot skor
Pesaing 2 Rating Bobot skor
A B C Total 1,000 Sumber: David dalam Umar (2005)
4.4.6 Matriks IE Matriks IE (Internal-External) merupakan pemetaan skor matriks EFE dan IFE yang telah dihasilkan pada tahap input. Konsep matriks IE dapat dilihat pada Gambar 5. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor bobot IFE pada sumbu horizontal dan total skor bobot EFE pada sumbu vertikal. Pada sumbu horizontal skor antara 1 sampai dengan 1,99 menunjukkan posisi internal lemah. Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan rata-rata, sedangkan pada 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor 1,00 sampai dengan 1,99 menunjukkan posisi eksternal yang lemah. Skor 2,00 sampai dengan 2,99 menunjukkan pengaruh
61
sedang, sedangkan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan pengaruh eksternal yang tinggi. Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi strategi yang berbeda-beda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV disebut tumbuh dan bina (grow and build). Strategi yang cocok bagi divisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal). Daerah kedua terdiri dari sel III, V, dan VII digambarkan sebagai hold and maintain. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan strategi yang tepat untuk digunakan dalam divisi ini. Daerah ketiga terdiri dari sel IV, VII, dan IX yang disebut panen atau divestasi (harvest or divestiture).
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
Kuat 3,0-4,0 4,0
Tinggi 3,0-4,0
Rata-rata 2,0-2,99 3,0
2,0
Lemah 1,001,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
3,0
Sedang 2,0-2,99 2,0
Rendah 1,0-1,99 1,0
Gambar 5 Matriks IE Sumber: David, 2006
1,0
62
4.4.7 Matriks SWOT Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: SO (kekuatan-peluang; strenght-opportunities), WO (kelemahanpeluang; weakness-opportunities), ST (kekuatan-ancaman; strenght-threats), WT (kelemahan-ancaman; weakness-threats). Mencocokan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik (David, 2006). Tabel 12 adalah Matriks SWOT dan alternatif strategi yang dirumuskan dengan mencocokan faktor eksternal dan internal melalui Matriks SWOT.
Tabel 12 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang (O): Daftar peluang eksternal
Ancaman (T): Daftar ancaman eksternal
Kekuatan (S): Daftar kekuatan internal Strategi S-O: Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dan peluang Strategi S-T: Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Kelemahan (W): Daftar kelemahan internal Strategi W-O: Strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dengan mengatasi kelemahan Strategi W-T: Strategi dengan meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber: David, 2006
Pertama, strategi S-O atau strategi kekuatan-peluang yaitu menggunakan kekuatan internal dan perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Kedua, strategi W-O atau strategi kelemahan-peluang, yaitu bertujuan untuk memperbaiki kelamahn dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ketiga, strategi S-T atau strategi kekuatan-ancaman, yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk
63
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Keempat, strategi W-T atau strategi kelemahan-ancaman, merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal. Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT, yaitu: 1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan, 2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan, 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan, 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan, 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan, 6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan, 7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan, 8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.
4.4.8 QSPM QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) atau matriks perencanaan strategi alternatif adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David, 2006).
64
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing-masing faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal. QSPM diilustrasikan dalam Tabel 13.
Tabel 13 QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Faktor Kunci
Bobot Strategi 1 AS TAS
Alternatif Strategi Strategi 2 AS TAS
Strategi 3 AS TAS
1 ……. 2 ……. Total Sumber: David, 2006
Langkah-langkah yang harus diikuti untuk membuat QSPM adalah: 1. Membuat daftar peluang dan ancaman kunci eksternal dan kekuatan serta kelemahan kunci internal perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE. 3. Evaluasi matriks Tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. 4. Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores- AS), yang didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Jangkauan untuk Nilai Daya Tarik adalah 1-4, dimana 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik.
65
5. Hitung total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Scores- TAS) yaitu dengan mengalikan bobot dengan Nilai Daya Tarik dalam masing-masing baris. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik maka semakin menarik alternatif strategi tersebut. 6. Hitung penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Tambahkan Total Nilai Daya Tarik dalam masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik (STAS) mengindikasikan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif.
4.4.9 Arsitektur Strategik Arsitektur strategik adalah suatu gambar rancangan arsitektur strategi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk merumuskan strateginya ke dalam kanvas rencana perusahaan untuk meraih visi dan misinya. Dengan arsitektur strategik, pilihan strategi yang akan diimplementasikan dapat dipetakan sehingga memudahkan
pelaksana
dalam
membaca,
memahami,
melakukan,
dan
mengevaluasinya. Melalui pemetaan ini pula dapat disusun alternatif strategi apabila strategi utama ternyata kurang cocok dengan perkembangan dan perubahan zaman.
Tabel 14 Komponen Inti dan Pendamping Penyusun Arsitektur Strategik Komponen Inti Visi dan misi organisasi Sasaran atau tujuan organisasi Tantangan yang dihadapi organisasi akibat perubahan lingkungan organisasi atau tuntutan perubahan peran organisasi akibat perubahan lingkungan tersebut Sumber: Yoshida (2006) -
-
Komponen Pendamping Komponen inti organisasi yang digali dari visi dan misi serta sasaran atau tujuan organisasi
66
Untuk menyusun sebuah arsitektur strategik yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti dan komponen pendamping. Secara ringkas penjelasan komponen inti dan komponen pendukung dapat dilihat pada Tabel 14. Komponen inti adalah komponen penting yang menjadi syarat cukup untuk menyusun arsitektur strategik. Maksudnya, tanpa komponen strategik inti, perusahaan akan sulit untuk merumuskan serta mengimplementasikan arsitektur strategik tersebut. Sedangkan komponen pendamping merupakan turunan lanjutan dari komponen inti. Bentuk arsitektur strategik dipilih dengan alasan bentuk ini lebih mudah untuk dipahami karena strategi yang akan dijalankan dijabarkan dalam bentuk gambar. Kelebihan lain yang dimiliki oleh arsitektur strategik ini adalah organisasi akan lebih mudah dalam memahami perubahan dan konsekuensi yang harus dilakukan sehubungan dengan strategi yang dipilih. Teknik penggambaran suatu arsitektur strategi tidak memiliki ada aturan baku yang menggambarkan susunan strategi. Gambar arsitektur strategik yang dibuat merupakan suatu proses berpikir kreatif yang menggabungkan seni dengan hasil strategi yang diperoleh dari tahapan pengambilan keputusan.
67
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Godongijo Asri, atau biasa disebut sebagai Godongijo Nursery, adalah perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas), yang bergerak dalam bidang usaha tanaman hias, baik produksi, distribusi maupun penjualan tanaman hias, sarana produksi pertanian, dan jasa lain terkait dengan tanaman hias. Nama Godongijo diambil dari Bahasa Jawa yang berarti Daun Hijau. Pemilik Godongijo, Chandra Gunawan Hendarto, mulai merintis usaha ini dari hobi mengkoleksi tanaman Adenium yang sebatas untuk dinikmati sendiri. Usaha ini mulai berdiri tahun 1999. Pada 2003 bentuk perusahaan ini menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Godongijo Asri. Usaha ini tumbuh dari bisnis kecil yang dimulai dari hanya beberapa orang karyawan, dengan jumlah dan jenis tanaman yang relatif sedikit. Seiring perkembangan perusahaan, pada tahun 2007 jumlah karyawan sudah mencapai 65 orang dengan 8 orang diantaranya bergelar Sarjana dari beberapa disiplin ilmu (pertanian, ekonomi, dan akuntansi). Godongijo saat ini memfokuskan kegiatan bisnisnya pada tanaman Adenium. Hal ini didasari beberapa alasan khusus, diantaranya karena selain sangat digemari oleh pemilik Godongijo, Adenium juga memiliki kelebihankelebihan sebagai tanaman hias yang dapat dikembangkan menjadi skala usaha. Adenium mudah dirawat, mudah ditransportasikan jarak jauh, bunganya beraneka ragam dan selalu ada jenis baru setiap periode, dan diminati karena adenium identik dengan bonsai yang berbunga. Adenium juga tanaman yang dapat
68
mengikuti tren, karena tajuknya dengan mudah dapat ditukar atau diganti jenisnya dengan jenis baru, sedangkan akar dan batang bawahnya semakin lama semakin unik.
Selain itu, Adenium adalah jenis tanaman yang relatif mudah
dibudidayakan. Adenium adalah tanaman yang berasal dari daerah kering dan semenanjung barat. Namun demikian, saat ini adenium sudah merambah hampir ke semua negara, terutama Asia. Satu dekade belakangan ini bahkan adenium sudah dimuliakan (hibridisasi) oleh beberapa negara, terutama oleh para penangkar, sehingga bentuk dan warna bunganya tidak lagi seperti spesies aslinya, tetapi beraneka ragam. Godongijo sampai saat ini telah mengkomersialkan lebih dari 200 jenis varietas yang berbeda, dan akan selalu mengeluarkan jenis-jenis baru setiap 6 bulan sekali yang dituangkan dalam sebuah serial yag berisi 50 varietas adenium.
Keunikan dan keanekaragaman
warna bunga adenium,
merupakan salah satu faktor mengapa Godongijo membudidayakannya. Varietas yang beraneka ragam dan selalu menampilkan jenis-jenis baru, menjadi kunci keberhasilan Godongijo untuk terdepan dalam produksi dan pemasaran adenium di Indonesia. Namun untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Godongijo juga menjual jenis tanaman hias lain yang sedang tren dan beberapa jenis tanaman buah. Pada awalnya semua kegiatan operasional Godongijo dilakukan di Jln. Cinangka Raya Km 10 No. 60, Desa Serua, Sawangan, Depok. Diatas lahan seluas 2,5 hektar, Godongijo membangun seluruh perlengkapan budidaya tanaman, perkantoran, dan show room untuk tempat penjualan tanaman. Secara bertahap dibangun pula fasilitas lain seperti klinik dan salon tanaman hias, toko
69
buku dan perpustakaan, serta café dan restoran. Beberapa tahun kemudian, untuk mendukung usahanya, Godongijo juga memiliki cabang yang dikelola sendiri di Daerah Perumahan Alam Sutra, Tangerang.
5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Untuk dapat bersaing dalam industri diperlukan arahan yang jelas dalam menjalankan usaha. Arahan dapat berupa visi, misi, dan tujuan karena visi adalah keadaan masa depan suatu organisasi yang mungkin terjadi dan diinginkan, sedangkan misi mencerminkan bisnis apa yang yang diusahakan oleh perusahaan. Tujuan merupakan hasil akhir yang berusaha dicapai oleh perusahaan untuk mewujudkan misinya dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu Godongijo diharapkan dapat menyusun pernyataan tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen dapat disimpulkan bahwa visi perusahaan seperti tercantum dalam tagline Godongijo adalah ”Menjadi perusahaan tanaman hias yang berperan penting dalam perkembangan
usaha
tanaman
hias dan
perbaikan
lingkungan
melalui
penghijauan”. Misi perusahaan secara umum adalah: (1) menyediakan tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan terjangkau, (2) menjual tanaman hias dengan konsep yang berbeda, (3) memberikan pengetahuan dan informasi mengenai tanaman hias kepada konsumen, dan (4) menjangkau konsumen di luar Depok. Sedangkan tujuan perusahaan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk maupun pelayanan untuk dapat bersaing dengan perusahaan tanaman hias lain dalam industri tanaman hias.
70
5.3 Organisasi Perusahaan Pengorganisasian merupakan cara mendesain sebuah struktur organisasi. Fungsi ini mencakup proses menentukan tugas-tugas apa yang perlu dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan di tingkat mana keputusan-keputusan harus dibuat (Robins dan Coulter, 1999). Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam suatu organisasi dan cara-cara mengaitkan satu pekerjaan dengan lainnya (Griffin dan Ebert, 2003). Struktur sebuah organisasi diperlukan agar pembagian tugas, fungsi, dan wewenang menjadi jelas, sehingga suatu organisasi atau perusahaan mudah untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi perusahaan Godongijo adalah struktur lini dan staf dimana pada organisasi ini pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya. Struktur organisasi perusahaan Godongijo dipimpin oleh seorang direktur, yang sekaligus pemilik perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh manajer produksi yang merangkap manajer SDM (production dan HRD), manajer pemasaran (marketing), serta manajer akuntansi dan keuangan (finance). Tugas manajer juga dibantu oleh supervisor yang membawahi langsung staf. Adapun struktur organisasi Godongijo dapat dilihat pada Lampiran 2. Deskripsi kerja (Job Description) sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki skala cukup besar dengan sistem manajemen yang baik.). Deskripsi kerja pada Godongijo dibagi menurut jabatan dengan fungsi dan tugas masing-masing karyawan. Fungsi dan pembagian tugas
71
direktur, manajer produksi, manajer SDM, serta manajer akuntansi dan keuangan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Fungsi dan Tugas Direktur dan Staf Godongijo Jabatan 1. Direktur
Fungsi merencanakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan
Tugas a) Mengatur, mengawasi, mengendalikan, dan mengkoordinir kegiatan perusahaan agar dapat berjalan dengan lancar. b) Memberikan otoritas terhadap setiap pengeluaran yang ditetapkan oleh perusahaan, serta hal lainnya seperti yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. c) Mengadakan rapat kerja secara berkala untuk mengetahui tingkat perkembangan perusahaan dan pembahasan programprogram pelaksanaannya. d) Mengadakan rapat pertanggungjawaban secara berkala kepada komisaris atau share holder atas pencapaian hasil kegiatan melalui laporan keuangan perusahaan. e) Mengadakan perjanjian-perjanjian dengan pihak ekstern yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. f) Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja, mengendalikan lingkungan kerja serta melakukan pembinaan terhadap bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Manajer Produksi
memimpin, melaksanakan, mengkoordinir, dan mengawasi kegiatan divisi operasional sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan
a) Membantu Direktur dalam memutuskan sistem operasional perusahaan yang akan ditetapkan. b) Menyusun strategi dan kebijakan perusahaan dalam lingkup tugas utama yang meliputi perencanaan, organisasi, pelaksanaan, sistem pengawasan dan audit, analisis dan penerapan sistem atas kegiatan dalam bagian produksi dan nursery, penelitian dan pengembangan, pembelian dan pengadaan, maintenance, restoran dan cafe perusahaan, dan administrasi operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c) Melaksanakan dan mengusahakan penyempurnaan kegiatan dalam bagian produksi dan nursery, penelitian dan pengembangan, pembelian dan pengadaan, maintenance, restoran dan cafe, dan administrasi operasional
72
Jabatan Manajer Produksi
Fungsi
Tugas (lanjt.) perusahaan, secara optimal dan maksimal melalui pelatihan dan melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap sistem operasional untuk mencapai hasil yang optimal. d) Menerima dan membuat laporan atas tindak perbaikan dan keseluruhan hasil pelaksanaan audit divisi operasional yang dilakukan secara berkala untuk dapat mencapai perbaikan berkesinambungan yang efektif dan optimal. e) Menjaga kondisi mesin, peralatan, dan perlengkapan perusahaan selalu dalam keadaan siap pakai dan Mengkoordinir pemakaian bahan yang tepat dan efisien.
3. Manajer SDM
a) Membantu Direktur dalam merumuskan Membantu direktur sistem HRD dan GA. dalam merencanakan, b) Menyusun strategy and policy perusahaan mengatur dan dalam lingkup tugas utama yang meliputi mengendalikan pengawasan, audit sumberdaya manusia, pelaksanaan analisis dan penetapan sistem HRD dan GA implementasi sistem perusahaan. Human Resources c) Membuat prosedur standard operasional Development (HRD) dalam manajemen power planning, dan General Affairs recruitment, dan training. (GA) yang telah ditetapkan perusahaan
4. Manajer Pemasaran
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh kegiatan divisi pemasaran yang meliputi proyeksi pemasaran, strategi dan kebijakan pemasaran, target penjualan, market riset, promosi, membuka pasar, penetrasi pasar termasuk penjualan barang sesuai dengan prosedur dan perencanaan bisnis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan
a) Memberikan penjelasan dan pengarahan pada bawahannya mengenai strategi dan kebijakan pemasaran dan penjualan perusahaan. b) Mengatur dan mengkoordinir serta mengawasi kegiatan bawahannya. c) Melakukan negoisasi dan menandatangani perjanjian kontrak penjualan sebatas wewenang yang telah diberikan oleh Direktur. d) Menentukan harga jual dan discount penjualan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. e) Merencanakan dan mengawasi tugas kegiatan gudang dan logistik serta penjualan barang, baik impor maupun lokal.
73
Jabatan 5. Manajer Akuntansi dan Keuangan
Fungsi Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi penyelenggaraan sistem akuntansi dan keuangan yang telah dilakukan dan diimplementasikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
a) b)
c) d)
e) f)
Tugas Mengawasi dan membimbing pelaksanaan fungsi-fungsi akuntansi perusahaan. Memeriksa laporan keuangan untuk keperluan intern dan laporan rugi laba perusahaan. Memeriksa laporan keuangan fiskal yang dibuat oleh perpajakan. Menyetujui rekonsiliasi bank pada setiap akhir bulan yang dibuat oleh bagian keuangan. Membuat anggaran yang meliputi kegiatannya. Memeriksa kesesuaian daftar gaji dan upah karyawan harian.
Sumber: Internal Godongijo (2008)
5.4 Sumberdaya Perusahaan Manajer yang efisien secara teratur mengawasi bagaimana sumberdaya digunakan untuk meminimalisir pemborosan. Sumberdaya yang tersedia bagi perusahaan adalah manusia, keuangan, fisik, dan informasi. Kesuksesan manajemen ditentukan oleh bagaimana manajer mengkoordinasikan sumberdaya dan menggunakannya secara bijak dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (DuBrin and Ireland, 1993).
5.4.1 Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia adalah orang-orang yang bekerja bersama manajer untuk meraih tujuan perusahaan. Tantangan manajer adalah bagaimana membuat sumberdaya manusia menjadi efektif dan efisien. Manajer juga harus memastikan bahwa sumberdaya manusia perusahaan memiliki sumberdaya yang mereka butuhkan untuk menjadi produktif (DuBrin and Ireland, 1993). Karyawan pada Godongijo terdiri dari karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 59 orang, sedangkan karyawan tidak tetap
74
jumlahnya tidak tetap sesuai dengan kebutuhan dan dipenuhi dengan sistem outsourcing. Karyawan tidak tetap dibutuhkan sebagai sales jika perusahaan mengikuti pameran. Tingkat pendidikan karyawan yang terdapat pada Godongijo sangat beragam yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma III (DIII), Strata 1 (S1), dan Strata 2 (S2). Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 16. Karyawan berasal dari daerah sekitar perusahaan, Sukabumi, dan
Jawa
Tengah. Tabel 16 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan Godongijo Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) S2 1 S1 6 D3 9 SMA/SMK/STM 22 SMP 16 SD 5 Sumber: Internal Godongijo (2008)
Karyawan bekerja dari pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Karyawan produksi dan karyawan kantor yaitu bekerja dari Senin hingga Sabtu. Sedangkan karyawan showroom dan cafe bekerja seminggu enam hari, dan hari off tiap karyawan cafe dan showroom berbeda-beda. Untuk mendukung kinerja karyawan, manajemen Godongijo menerapkan sistem kompensasi yang terdiri dari upah, insentif, dan tunjangan serta fasilitas. Penjelasan mengenai sistem kompensasi untuk karyawan adalah sebagai berikut: 1) Upah Kerja Sistem pemberian upah pada setiap karyawan Godongijo berbeda-beda. Hal tersebut didasarkan pada jabatan, lamanya bekerja, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
75
2) Insentif Insentif adalah bonus yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Insentif yang diterima pada setiap bagian dan setiap karyawan berbeda-beda. Insentif pada bagian produksi dihitung berdasarkan jumlah produksi dikurangi jumlah tanaman yang mati. Insentif pada bagian showroom dan cafe berdasarkan penjualan yang berhasil dilakukan oleh karyawan. Ketepatan waktu datang untuk bekerja mempengaruhi insentif yang diterima karyawan. Keterlambatan lebih dari jam masuk kerja yaitu jam 9.00 WIB akan mengurangi insentif 10 persen, sedangkan jika tidak masuk kerja atau terlambat lebih dari satu jam akan dianggap tidak masuk dan mengurangi insentif 20 persen. 3) Tunjangan dan Fasilitas Tunjangan yang diberikan kepada karyawan yaitu, pemberian uang kesehatan; dalam satu tahun karyawan mendapat uang kesehatan sebesar satu bulan gaji. Karyawan bagian produksi mendapatkan mess, makan tiga kali sehari, sedangkan untuk karyawan lainnya mendapatkan makan siang dan kopi setiap pagi.
5.4.2 Sumberdaya Keuangan Modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting. Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial (http://id.wikipedia.org/wiki/Modal).
76
Modal awal Godongijo bersumber dari dana pribadi pemilik. Modal finansial untuk operasi selanjutnya adalah bagian keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Sedangkan modal fisik yang dimiliki Godongijo seperti lahan, bangunan, dan peralatan merupakan milik perusahaan, sedangkan untuk sebagian tanaman hias, tanaman buah dan barang dagangan lainnya merupakan bagian dari utang usaha (utang jangka pendek).
5.4.3 Sumberdaya Fisik Sumberdaya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya antara lain terdiri dari lahan, bangunan, dan alat produksi/operasi. Total luas lahan yang dimiliki perusahaan adalah 2,5 hektar. Seluas 2,2 hektar dimanfaatkan dalam kegiatan perusahaan dan sisanya sebanyak 0,3 hektar merupakan rawa yang belum dimanfaatkan namun direncanakan dibangun fasilitas lain. Bangunan yang terdapat di lingkungan Godongijo antara lain dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Showroom dan Greenhouse Showroom merupakan tempat memajang tanaman yang dijual. Showroom di Godongijo terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama merupakan showroom adenium. Adenium di showroom ini dikelompokkan dalam kelas yang dibedakan berdasarkan ukuran bonggol. Kelas A untuk adenium dengan ukuran bonggol terkecil dan kelas Bonsai untuk adenium dengan ukuran bonggol terbesar. Selain itu ada pula kelompok adenium kelas pameran yang memiliki kualitas dan keindahan paling baik.
77
Bagian kedua merupakan showroom tanaman indoor, yang terdiri dari berbagai macam jenis kaktus dan tanaman lainnya. Bagian ketiga adalah showroom untuk tanaman outdoor dan tanaman eksklusif yang membutuhkan matahari penuh dan ukurannya cenderung lebih besar daripada tanaman indoor. Jenis tanaman pada showroom ini antara lain anthurium, philodendron, heliconia, palm, tanaman buah, dan lain-lain. Greenhouse terutama digunakan dalam produksi adenium, perbanyakan philodendron dan caladium. Luas total greenhouse yang ada di Godongijo adalah sekitar 1,2 hektar dengan kapasitas produksi 80.000 tanaman setiap periode. Tanaman hias lainnya tidak dibudidayakan maupun diperbanyak di greenhouse Godongijo. Tanaman hias lainnya diletakkan di showroom. 2. Gedung Kantor Gedung kantor dibuat untuk menunjang pekerjaan karyawan Godongijo. Gedung kantor dibagi menjadi 2. Gedung kantor pertama letaknya menyatu dengan bangunan utama. Gedung ini terbagi menjadi beberapa ruangan dan digunakan oleh manajer pemasaran, manajer produksi yang merangkap manajer SDM, serta manajer keuangan. Selain itu ruangan ini diisi pula oleh staf bagian pemasaran, SDM, dan keuangan. Gedung kantor kedua digunakan oleh staf bagian produksi termasuk supervisor. Gedung kantor ini terletak di lahan produksi (green house) agar memudahkan dalam koordinasi antarstaf produksi. Gedung kantor ini dilengkapi dengan mushola dan bersebelahan dengan mes karyawan yang digunakan sebagai tempat tinggal karyawan pria.
78
3. Bangunan Utama (restoran, kasir, klinik tanaman) Bangunan utama ini adalah bangunan permanen dengan luas terbesar. Bangunan ini terletak di tengah area lahan Godongijo. Bangunan ini merupakan bangunan tanpa sekat yang digunakan untuk kegiatan transaksi, konsultasi (klinik tanaman), makan dan minum (restoran) dengan pemandangan indah di sekitarnya berupa taman, kolam ikan, dan akuarium reptil. Pada bagian lain bangunan ini juga terdapat tempat kerja pemilik Godongijo. 4. Bangunan Penunjang (salon Adenium, dan Bookstore) Bangunan penunjang terletak di depan bangunan utama. Bangunan ini berada di sebelah showroom adenium. Kegiatan yang dilakukan di tempat ini antara lain salon tanaman yang merupakan tempat grafting dan perlakuan lain untuk memperindah tanaman. Untuk mendukung penjualan, tersedia sebuah ruangan tempat menjual obat, sarana produksi pertanian dan perlengkapan kebun. Selain itu ada pula perpustakaan dan toko buku dalam ruangan berpendingin udara. Di tempat ini ada pula kasir sebagai tempat transaksi jika pembeli ramai. 5. Bangunan Lain Bangunan lainnya yang terletak terpisah dari bangunan utama, penunjang, kantor, showroom dan greenhouse adalah café, tempat parkir, mushola, dan kamar mandi.
79
Selain lahan dan bangunan, sumberdaya fisik yang dimiliki Godongijo adalah alat produksi/operasi. Alat produksi/operasi yang digunakan dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan operasi yang dilakukan Godongijo yaitu: 1. Budidaya dan penjualan adenium serta penjualan tanaman hias lain Alat yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain peralatan grafting yaitu pisau, tali plastik, dan platik untuk membungkus hasil grafting. Untuk stek digunakan pisau dan media tanam. Untuk pemeliharaan tanaman alat yang digunakan antara lain alat semprot obat dan pestisida, alat penyiraman, tangki air, dan selang. Alat yang digunakan untuk transaksi antara lain mesin hitung dan alat tulis. Terdapat pula seperangkat komputer lengkap pada masing-masing kasir untuk memudahkan koordinasi. Untuk memudahkan pengangkutan barang dan layanan pesan antar, Godongijo memiliki beberapa armada kendaraan diantaranya mobil, mobil box, truk, motor, dan motor gerobak. 2. Botanical Cafe and Restaurant Alat yang digunakan untuk melayani pelanggan di restoran antara lain perangkat meja-kursi, peralatan masak di dapur, dan peralatan makanminum untuk menyajikan pesanan pelanggan. 3. Floriculture Supplier Peralatan yang menyusun floriculture supplier hanyalah rak-rak tempat saprotan. Besar rak bergantung pada ukuran saprotan yang dipajang. 4. Salon Adenium Salon tempat mempercantik tanaman dilengkapi meja tinggi dengan tiga cermin besar disekelilingnya serta alat grafting.
80
5. Bookstore Dalam ruangan yang dimanfaatkan untuk perpustakaan dan toko buku terdapat rak buku, buku-buku tentang tanaman hias dan pertanian, serta televisi. Ruangan ini dilengkapi pula dengan seperangkat meja kursi dan pendingin udara untuk kenyamanan pelanggan.
5.4.4 Sumberdaya Informasi Sumberdaya informasi terdiri dari data-data yang telah dianalisis yang membantu manajer untuk mengambil keputusan. Sumberdaya informasi haruslah benar, aktual, dan komprehensif (DuBrin and Ireland, 1993). Sumberdaya informasi yang dimiliki Godongijo diperoleh melalui lembaga pemerintahan dan non pemerintahan terkait dan juga baik secara langsung maupun melalui media informasi misalnya internet. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data dilakukan pada divisi yang terdapat di Godongijo sesuai dengan kebutuhan divisi tersebut.
5.5 Kegiatan Operasional Godongijo Kegiatan operasional yang dilakukan Godongijo berupa: 1. Budidaya dan penjualan adenium serta penjualan tanaman hias lain Kegiatan ini terdiri dari penyediaan input berupa bonggol bawah yang didapat dari pasar lokal dan batang atas yang berasal dari Taiwan. Input lainnya berupa media tanam, pupuk, obat-obatan, dan peralatan yang dapat diperoleh dari pemasok dalam negeri. Selain itu dibutuhkan karyawan bagian produksi untuk melakukan grafting dan pemeliharaan.
81
Budidaya dan perbanyakan adenium dilakukan dengan cara grafting. Penyambungan (grafting) dilakukan setelah bonggol bawah dan entrees telah siap di area produksi. Grafting artinya penyambungan antara bonggol bawah dengan entrees yang berlainan varietas. Setelah dilakukan penyambungan (grafting) dan adenium diletakkan pada areal pemeliharaan. Pemeliharaan yang dilakukan antara lain membuka sungkup (tutup plastik pada adenium yang telah di-grafting), penyiraman rutin, pemupukan, prunning (pemotongan bagian yang tidak diinginkan), sanitasi (membersihkan gulma), dan pengendalian hama dan penyakit. Tahap terakhir pemeliharaan adalah repotting atau penggantian pot jika adenium bertumbuh melebihi grade awal. Misalkan pada adenium grade A pot yang digunakan berdiameter 15 cm, kemudian setelah beberapa lama dipelihara adenium grade A tersebut beralih pada grade B sehingga pot harus diganti dengan pot yang lebih besar yaitu pot berdiameter 20 cm. Adenium yang dihasilkan dibagi ke dalam lima kategori kelas (grade), yaitu: 1). A, adenium berdiameter 3-5 cm 2). B, adenium berdiameter 5-10 cm 3). C, adenium berdiameter 10-15 cm 4). D, adenium berdiameter 15-20 cm 5). Bonsai, adenium berdiameter > 20 cm Selain
adenium,
Godongijo
mulai
memperbanyak
tanaman
lain
diantaranya philodendron dan caladium dengan stek batang. Tanaman hias yang telah diperbanyak kemudian diletakkan di showroom untuk dijual.
82
Selain hasil perbanyakan sendiri, Godongijo juga menjual tanaman hias lain, tanaman buah, dan tanaman lanskap dari pemasok dengan sistem konsinyasi maupun beli putus. Untuk mempermudah transaksi, Godongijo menggunakan Cash Register dan melayani pembayaran non cash, berupa Kartu Debit dan Kartu Kredit dari Bank BCA, Bank BNI serta Bank Mandiri. Godongijo juga menyediakan pelayanan konsultasi gratis dalam bentuk klinik tanaman dengan unsur edukasi kepada konsumen. Hal ini didukung dengan penjualan aneka buku info dan perawatan tanaman. 2. Botanical Cafe and Restaurant Botanical Cafe and Restaurant menyediakan makanan dan minuman khas Thailand dan Indonesia. Botanical Cafe and Restaurant dilengkapi pemandangan indah berupa taman, kolam ikan, dan akuarium yang menambah kenyamanan pelanggan dalam menikmati makanan dan minuman yang diolah oleh chef berpengalaman. 3. Floriculture Supplier Untuk mempermudah perawatan guna mendukung penampilan aneka tanaman hias dan buah yang berkualitas, Godongijo menyediakan floriculture supplier yang menjual sarana produksi pertanian. Tempat ini menjual aneka peralatan berkebun, pot, paranet, pupuk, zat pengatur tumbuh, insektisida, fungisida, bakterisida dan media tanam. 4. Salon Adenium Salon adenium terletak di sebelah floriculture supplier. Kegiatan salon adenium yaitu memperbaiki dan memperindah adenium. Kegiatan ini dilakukan oleh staf produksi berpengalaman dan dapat dilihat langsung
83
oleh pemilik adenium. Menu yang ditawarkan salon adenium antara lain prunning (pemangkasan), grafting (penyambungan), ganti media tanam, dan perapian akar. 5. Bookstore Di sebelah salon adenium terletak sebuah ruangan yang digunakan sebagai bookstore. Ruangan berpendingin udara ini dilengkapi buku-buku pertanian dari berbagai penerbit seperti Penebar Swadaya, Trubus, Agro Media, dan lain-lain.
5.6 Pemasaran Pemasaran merupakan proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Program pemasaran Godongijo terdiri dari sejumlah keputusan tentang seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. Alat pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Produk yang ditawarkan oleh Godongijo antara lain berbagai jenis tanaman hias bunga dan tanaman hias daun seperti Adenium, Euphorbia, Phillodendron, Aglaonema, Anthurium, Ixora, Begonia, Allocasia, Spatiphilum, Zitun, Clorophytum, Nephrolephis, Mandevilla, Diplodenia, Mango, Pomelo, Guava, Lemon, Longan dan lain-lain. Semua produk tanaman hias yang dijual Godongijo memiliki merek. Merek Godongijo tertera pada label setiap tanaman yang dibalik label tersebut tertulis pula nama spesies tanaman serta harga
84
tanaman. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen ketika melayani sendiri atau self service. Pengemasan
yang dilakukan
untuk
tanaman
hias yaitu
dengan
menggunakan kantong plastik maupun kardus terbuka untuk konsumen yang datang langsung dan bertempat tinggal di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (jarak dekat). Bagi konsumen yang datang langsung atau melalui pesanan, dan bertempat tinggal di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (jarak jauh), pengemasan menggunakan kardus tertutup. Selain tanaman hias, Godongijo juga menjual produk lain yaitu buku-buku pertanian dan sarana produksi pertanian seperti aneka peralatan berkebun, pot, paranet, pupuk, zat pengatur tumbuh, insektisida, fungisida, bakterisida dan media tanam. Untuk produk jasa, Godongijo menyediakan jasa konsultasi dan salon tanaman hias serta restoran dan cafe. Tabel 17 merinci produk yang ditawarkan Godongijo berdasarkan kegiatan operasional (unit bisnis).
Tabel 17 Jenis Produk berdasarkan Unit Bisnis No. 1.
Unit Bisnis Adenium dan Tanaman Lainnya
2.
Botanical Café and Restaurant Floriculture Supplier
3.
5.
Salon Adenium
4.
Bookstore
Jenis Produk 1. Adenium 2. Tanaman Hias 3. Tanaman Buah 4. Tanaman Lanskap 1. Makanan 2. Minuman 1. Obat-obatan 2. Pupuk dan Vitamin 3. Saprotan 1. Jasa Prunning 2. Jasa Grafting 3. Jasa penggantian media dan perapihan akar 1. Buku tanaman hias 2. Buku anak-anak
Sumber: Internal Godongijo (2008)
Tempat Showroom A Showroom C dan D Showroom D Showroom B Cafe Cafe Floriculture Supplier Floriculture Supplier Floriculture Supplier Ruang terbuka Showroom A Ruang terbuka Showroom A Ruang terbuka Showroom A Ruang baca Ruang baca
85
Dalam menentukan harga tanaman hias Godongijo menetapkan cara yang berbeda untuk adenium dan non adenium. Cara menetapkan harga untuk adenium adalah dengan membuat tata aturan pengkelasan harga jual produk dengan ukuran diameter bonggol atau pangkal batang sebagai pengukur kelas harga. Harga termurah pada kelas A dan yang termahal pada kelas Bonsai. Harga produk tanaman hias non adenium, saprotan dan buku tidak dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan. Harga jual tanaman hias yang merupakan tanaman konsinyasi, ditentukan oleh nursery pemasok. Tanaman hias lainnya yaitu tanaman hias non adenium yang dibeli putus oleh Godongijo, ditentukan berdasarkan harga beli dan harga jual umum yang berlaku di pasar. Lampiran 3 merupakan daftar produk tanaman hias dan harga jual yang ditetapkan Godongijo. Saprotan dan buku juga dijual berdasarkan harga yang berlaku di pasar. Selain melayani pembelian langsung di showroom, Godongijo juga melayani pembelian jarak jauh atau teleshoping, melalui internet, layanan pesan singkat, dan faksimili. Hal ini menuntut Godongijo untuk melayani delivery service. Untuk menjangkau penjualan dan distribusi di luar kota Depok, Godongijo bermitra dengan beberapa pihak untuk membuka agen. Hingga saat ini agen Godongijo berjumlah 15, yang tersebar di Jabodetabek dan di beberapa ibukota propinsi di Indonesia, diantaranya Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Batam dan Manado. Kegiatan promosi yang dilakukan Godongijo antara lain melalui: 1. Iklan pada media cetak atau elektronik Promosi dilakukan melalui periklanan di media cetak, seperti pada majalah Trubus dan melalui buku yang dibuat sendiri oleh Godongijo. Frekuensi
86
iklan di majalah Trubus disesuaikan dengan kebutuhan. Intensitas tinggi jika penjualan menurun, peluncuran Adenium varietas baru, dan jika ada program undian berhadiah. Penerbitan buku tidak dilakukan secara rutin, buku yang terakhir diterbitkan adalah Membuat Adenium Tampil Cantik pada tahun 2007. Pada media elektronik, Godongijo melakukan promosi melalui website www.godongijo.com. Berbagai informasi diberikan dalam website-nya, misal sejarah perusahaan, fasilitas nursery, produk yang ditawarkan, cara pembayaran, cara pengiriman, dan alamat-alamat agen resmi PT Godongijo Asri di berbagai daerah. 2. Label Godongijo memasang label pada setiap produk tanaman. Label ini menampilkan nama nursery, alamat, nomor telepon, nama varietas produk, dan harga. Dengan label ini Godongijo memberikan jaminan kualitas produk yang dijual serta membedakan dengan pesaing. 3. Brosur Brosur diterbitkan enam bulan sekali. Brosur ini menampilkan varietasvarietas baru Adenium. Brosur yang ada selama ini hanya sebatas mempromosikan
Adenium.
Brosur
berisi
gambar-gambar
varietas
Adenium yang baru diluncurkan yang ditampilkan melalui foto bunga pada saat akan mekar, baru mekar, dan setelah beberapa hari mekar. 4. Spanduk dan poster Perusahaan menggunakan poster dan spanduk setiap mengikuti pameran dan untuk mendukung program undian berhadiah. Pemasangan poster dan
87
spanduk selama ini baru sebatas di lingkungan pameran yang diikuti dan di lingkungan perusahaan. 5. Pameran dagang, expo (individu atau bersama pesaing lainnya) Godongijo secara rutin mengikuti pameran tanaman hias di kota-kota besar, baik di dalam maupun luar negeri yang berskala lokal maupun nasional. Pameran ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal Godongijo sehingga mendorong konsumen untuk datang membeli. 6. Kupon, undian, hadiah Program tahunan Godongijo adalah promosi undian berhadiah. Mulai tahun 2006 Godongijo mengadakan undian berhadiah, yaitu dengan setiap pembelian seratus ribu, pembeli mendapatkan satu kupon undian, juga berlaku kelipatannya untuk semua produk yang dijual. Hadiah yang ditawarkan adalah mobil Toyota Avanza. Pada tahun 2007, diadakan program serupa dengan hadiah satu unit mobil Kijang Innova. Tahun ini, program undian memperebutkan hadiah jalan-jalan ke Thailand dengan uang belanja total senilai US$ 15.000. Program akan diakhiri dengan pengundian dan keberangkatan pada Desember 2008.
5.7 Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang sedang dilakukan Godongijo antara lain penemuan metode untuk membuat adenium dapat berbunga di luar musimnya. Selain itu, Godongijo juga selalu merilis varian adenium baru setiap 6 bulan sekali. Varian dirilis berdasarkan tren minat konsumen dan hasil produksi (pemuliaan) dari bagian produksi Godongijo.
88
VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA
6.1 Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal yang dianalisis antara lain faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan lingkungan industri. Lingkungan industri dianalisis dari persaingan di antara pesaing yang ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. 6.1.1 Faktor Ekonomi Faktor ekonomi yang dianalisis terdiri dari tingkat inflasi, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga Bahan Bakar Minyak (TDL dan BBM). Faktor-faktor ini mempengaruhi aktivitas usaha Godongijo baik secara langsung maupun tidak langsung. a. Tingkat inflasi Laju inflasi merupakan ancaman bagi perusahaan. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2008 tercatat sebesar 2,44 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2006 dan 2007 masing-masing tercatat sebesar 1,95 persen dan 1,67 persen.
Tabel 18 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year pada Tahun 2006-2008 Inflasi
2006
2007
2008
1. Februari
0,58
0,62
0,65
2. Januari – Februari (Tahun Kalender) 3. Februari terhadap Februari (year on year : tahun n – tahun (n-1)) Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008
1,95
1,67
2,44
17,92
6,30
7,40
89
Besarnya laju inflasi ”year on year” untuk Februari 2008 terhadap Februari 2007 sebesar 7,40 persen. Sedangkan laju inflasi ”year on year” untuk Februari 2006 terhadap Februari 2005 sebesar 17,92 persen dan Februari 2007 terhadap Februari 2006 sebesar 6,30 persen. Data dari tabel 18 di atas menunjukkan inflasi yang terus meningkat. Inflasi yang semakin meningkat menyebabkan harga-harga barang (terutama kebutuhan pokok) naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Masyarakat akan mendahulukan membeli kebutuhan primer daripada kebutuhan rekreasi seperti membeli tanaman hias. Hal ini tentunya menjadi ancaman berupa menurunnya penjualan produk Godongijo. b. Nilai Tukar Mata Uang Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika sangat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan perdagangan luar negeri. Tabel 19 menunjukkan besaran kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika dari bulan Januari 2004 hingga April 2008 di Bank Indonesia.
Tabel 19 Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD Tahun 2004-2008 Nilai 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Kurs Jual 9,245.00 9,417.00 9,435.00 9,128.00 8,995.00 9,135.00 8,829.00 9,844.00 10,502.00 9,576.00 9,352.00 9,407.00 8,727.00 8,617.00
Sumber: www.bi.go.id
Kurs Beli 9,153.00 9,323.00 9,341.00 9,038.00 8,905.00 9,045.00 8,741.00 9,746.00 10,398.00 9,480.00 9,258.00 9,313.00 8,641.00 8,531.00
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tanggal Apr 2008 Jan 2008 Sep 2007 Mei 2007 Jan 2007 Sep 2006 Mei 2006 Jan 2006 Sep 2005 Mei 2005 Jan 2005 Sep 2004 Mei 2004 Jan 2004
90
Pada Gambar 6 dapat digambarkan grafik fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika. Dari tabel dan gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sejak Januari 2006 hingga April 2008 kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika cenderung stabil pada angka Rp 8.829,- hingga Rp 9.435,- dibandingkan pada Januari 2004 hingga akhir tahun 2005.
Gambar 6 Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Tahun 2004-2008 Sumber: www.bi.go.id
Hal ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan, terutama perusahaan yang sering melakukan perdagangan luar negeri, termasuk Godongijo yang masih mengimpor entrees adenium dan beberapa jenis tanaman hias dari Taiwan dan Thailand. Kecenderungan stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika merupakan peluang bagi perusahaan untuk berkembang. c. Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga Bahan Bakar Minyak Kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi menyebabkan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan TDL dan harga BBM ini tentunya akan mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Penurunan frekuensi bepergian untuk menghemat bahan bakar dapat menjadi ancaman dengan penurunan kunjungan konsumen sehingga terjadi pula penurunan penjualan.
91
6.1.2 Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan Tanaman hias merupakan sesuatu yang indah dan dapat menciptakan kenyamanan tersendiri. Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, usia, dan jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pameran yang dilakukan. Laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kaya atau miskin juga turut dalam pameran tersebut. Selain itu, dengan mudah kita dapat melihat tanaman hias baik bunga maupun non bunga terawat di halaman rumah. Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, usia, dan jenis kelamin merupakan potensi pasar yang besar dan dapat dijadikan peluang bagi perusahaan. Sebagai ancaman, cuaca yang tidak menentu dan bencana alam yang terjadi sering menjadi hambatan konsumen untuk datang dan membeli tanaman hias. Hujan yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan banjir yang melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya membuat jumlah konsumen yang datang ke Godongijo menurun. Hal ini berakibat pula kepada penurunan penerimaan dari penjualan produk Godongijo. Selain itu, berubah-ubahnya tren tanaman hias di masyarakat dapat menjadi ancaman bagi Godongijo. Hal ini terjadi di Indonesia, tren tanaman hias dipelopori oleh adenium yang melejit pada tahun 1999. Tren tanaman hias terus berlanjut dengan menghadirkan jenis tanaman hias lainnya seperti euphorbia (2000), aglaonema (2004), dan anthurium (2006). Saat ini jenis tanaman hias yang sedang banyak diminati diantaranya philodendron dan sansevieria. Adenium juga termasuk jenis tanaman hias yang mulai diminati lagi. Tren tanaman hias agak sulit diperkirakan. Tren tanaman dapat berasal dari luar negeri (misalnya Thailand maupun Taiwan) dan dapat pula berasal dari dalam negeri (misalnya Godongijo
92
yang merupakan trend setter Adenium). Keberadaan jenis tanaman baru yang mulai tren akan menurunkan penjualan tanaman hias lama yang tren-nya sudah menurun.
6.1.3 Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum Sejak Presiden mengesahkan PP No. 7 Tahun 2007, impor tanaman hias dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), selain itu tanaman hias tidak dikenai pajak atas penjualannya di dalam negeri. Hal ini tentunya menjadi peluang yang baik bagi perusahaan untuk berkembang karena beberapa tanaman hias produk Godongijo merupakan tanaman hias impor. Godongijo juga masih mengimpor adenium sebagai batang atas (entrees) dalam budidaya adenium dengan grafting.
6.1.4 Kekuatan teknologi Perkembangan teknologi komputerisasi, teknologi komunikasi, teknologi informatika, dan teknologi transportasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Selain itu saat ini banyak berkembang teknik perbanyakan, perawatan, dan teknik lainnya untuk meningkatkan kualitas tanaman hias. Teknik perbanyakan tanaman hias diantaranya dengan in vitro dan teknik split (teknik pemisahan baik dengan menyisakan sedikit umbi bonggol untuk tumbuhnya akar dan tunas, maupun dengan memotong bonggol menjadi beberapa bagian selama masih ada ruas tunas pada bonggol dan sedikit akar akan memunculkan tunas anakan baru). Sedangkan untuk peningkatan kualitas tanaman (khususnya adenium) dapat dilakukan dengan grafting dan pemeliharaan dengan
93
penggunaan ZPT, obat-obatan, media tanam, dan pupuk yang juga produk dari perkembangan teknologi budidaya florikultur.
6.1.5 Kekuatan Industri Kekuatan industri terdiri dari persaingan di antara pesaing yang ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. Analisis dilakukan terhadap kelima komponen tersebut yang menjadi peluang dan ancaman yang harus diperhatikan oleh Godongijo. a. persaingan di antara pesaing yang ada Persaingan yang terjadi di antara pesaing semakin ketat. Pesaing yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan (baik perseorangan maupun kelompok) yang bergerak dalam bidang tanaman hias. Persaingan terlihat dalam harga, varian dan kualitas tanaman hingga fasilitas yang disediakan. Tren tanaman hias yang berubah-ubah menuntut pengusaha untuk bersaing dalam merespon perubahan tren dengan cepat dan menyediakan jenis tanaman yang sedang tren tersebut untuk konsumen. Jumlah perusahaan tanaman hias tidak terhitung secara pasti. Namun menurut Redaksi Agromedia (2007) terdapat 127 grower tanaman hias di Jakarta dengan jumlah retailer yang tidak terhitung, mulai dari pengusaha besar hingga penjual tanaman hias di pinggir. Tidak adanya data pasti jumlah pengusaha ini dikarenakan perdagangan tanaman hias yang tidak dikenai pajak, sehingga tidak ada kewajiban bagi pengusaha tanaman hias untuk melaporkan usahanya kepada pihak-pihak dan dinas terkait.
94
Namun menurut pakar tanaman hias yang juga peneliti dan breeder, Gregori G. Hambali11, jumlah perusahaan tanaman hias sejak terjadi booming tanaman hias tahun 2003 terus meningkat sehingga persaingan semakin ketat. Tidak hanya kalangan pecinta (hobiis) dan ahli tanaman hias yang membuka perusahaan, namun orang tanpa latar belakang profesi maupun pendidikan tanaman hias pun banyak yang kemudian membuka showroom penjualan tanaman hias. Hal ini terlihat pada bertambahnya pedagang tanaman hias di pinggir jalan sekitar Sawangan-Parung-Bogor. Artinya booming tanaman hias ini direspon dengan baik oleh masyarakat, khususnya di Bogor dan Depok. b. masuknya pendatang baru Industri tanaman hias termasuk kepada industri yang mudah dimasuki pendatang baru. Peningkatan jumlah pelaku baru dalam usaha tanaman hias disebabkan adanya karakter barier to entry yang kecil. Berdasarkan penuturan beberapa pengusaha yang baru menggeluti usaha tanaman hias, untuk mendirikan usaha tanaman hias tidak membutuhkan banyak modal. Dengan modal awal 1-2 juta rupiah operasional perusahaan dapat dijalankan. Namun ada pula pengusaha yang memulai dengan modal yang besar, sehingga dapat menyediakan banyak varian tanaman dan fasilitas yang memadai. Secara khusus Godongijo menghadapi pendatang baru. Berdirinya perusahaan sejenis dengan jarak 500 m dari Godongijo menciptakan situasi yang bersaing. Hal ini dikarenakan perusahaan baru tersebut jaraknya dekat dengan Godongijo dan memiliki konsep bisnis yang sama dengan Godongijo yaitu bisnis
11
wawancara pribadi, 2008
95
utama adenium dan tanaman hias. Perusahaan tersebut juga memiliki area yang lebih luas dari Godongijo dan didukung dengan permodalan yang kuat. c. ancaman produk pengganti Berdasarkan pernyataan pakar tanaman hias Gregori Hambali12, tanaman hias tidak dapat digantikan oleh produk apapun. Tanaman hias merupakan suatu hobi dan kecintaan tersendiri yang tidak tersubstitusi oleh ikan hias maupun tanaman hias plastik. Seseorang yang menyukai tanaman hias jenis tertentu hanya mungkin dapat beralih selera ke tanaman hias jenis lain yang sedang tren. Hal serupa dikatakan oleh Yudha Hartanto13, praktisi tanaman hias yang juga alumni pascasarjana bidang agronomi IPB. Beliau mengatakan bahwa tidak ada produk substitusi untuk tanaman hias. Tanaman hias memberikan kepuasan tersendiri bagi penyukanya sehingga timbul loyalitas. Untuk kalangan spekulan mungkin terjadi substitusi tanaman hias oleh ikan hias sesuai tren yang berkembang. Namun hal ini tidak memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Godongijo sehingga hal ini tidak menjadi peluang maupun ancaman yang harus diperhatikan Godongijo. d. kekuatan tawar-menawar pembeli Konsumen Godongijo terdiri dari agen dan pelanggan umum. Perusahaan memiliki 16 agen yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Konsumen lain adalah pelanggan umum yang terdiri dari pedagang tanaman hias non agen, dan hobiis atau kolektor, serta pecinta tanaman hias yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti oleh pihak Godongijo. Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang tinggi terhadap pembeli. Hal ini dapat dilihat dari loyalitas pelanggan yang tinggi karena 12 13
wawancara pribadi, 2008 wawancara pribadi, 2008
96
banyak pelanggan non agen yang datang setiap dua minggu sekali, dan seringnya pemesanan adenium dari agen setiap bulannya. Selain itu walaupun konsumen tidak dapat melakukan negosiasi harga namun konsumen mendapatkan jaminan terhadap kerusakan produk dan layanan serta fasilitas yang memadai. e. kekuatan tawar-menawar pemasok Untuk memaksimalkan produk dan pelayanan, Godongijo perlu memenuhi kebutuhan pasokan dari pihak lain. Pemasok Godongijo terdiri dari, pemasok adenium, pemasok tanaman hias lainnya, pemasok saprotan, dan pemasok untuk cafe dan restoran. Pemasok adenium terdiri dari pemasok bonggol dan pemasok entrees, Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang kuat terhadap pemasok bonggol. Hal ini dikarenakan pemasok yang ada belum mampu mempertahankan kontinuitas pasokan yang diminta oleh Godongijo. Untuk pemasok entrees, posisi rebut tawar Godongijo lemah karena belum mampu menghasilkan entrees baru sendiri sehingga harus mengimpor dari Thailand dan Taiwan. Posisi rebut tawar Godongijo untuk beberapa pemasok tanaman hias lain pun cukup kuat. Godongijo bekerjasama dengan petani dan pengusaha lain yang dapat menyediakan tanaman hias dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bagian pemasaran juga memiliki hubungan yang baik dan database produsen maupun pengusaha tanaman hias lain. Hal ini memudahkan pihak Godongijo untuk mencari pasokan produk yang sesuai dengan jenis tanaman dan harganya. Selain itu pemilik Godongijo juga memiliki kebun yang dikelola bersama rekan-rekannya yang juga memasok tanaman hias untuk Godongijo.
97
Untuk memenuhi kebutuhan saprotan, cafe, dan restoran, Godongijo tidak memiliki pemasok khusus. Godongijo menyediakan produk dengan membeli putus sesuai kebutuhan.
6.2 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menganalisis manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, kegiatan produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan di Godongijo. Komponen ini dianalisis untuk menentukan komponen mana yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal Godongijo. 6.2.1 Manajemen Sebagai acuan dalam menjalankan semua kegiatan di Godongijo agar teratur dan rapi, perusahaan telah memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang memuat tentang job description, Performance Management System, bobot kerja, dan bobot departemen. Sistem reward dan punishment juga diatur dalam SOP. Contohnya, perusahaan menetapkan pemotongan insentif untuk karyawan yang terlambat dan untuk karyawan yang tidak masuk. Selain itu, pemberian insentif diberikan berdasarkan penjualan. Sistem reward dan punishment ini efektif, karena semua karyawan mematuhinya. Hal ini dapat dinyatakan sebagai kekuatan yang dimiliki perusahaan. Akan tetapi SOP belum dilaksanakan sebagaimana mestinya terutama pada divisi sumberdaya manusia. Divisi sumberdaya manusia belum berdiri secara terpisah dan manajer produksi merangkap sebagai manajer sumberdaya manusia. Adanya rangkap jabatan ini merupakan kelemahan yang berkaitan dengan penerapan SOP dalam manajemen Godongijo. Selain itu, telah terjadi turn over
98
karyawan Godongijo yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kesalahan pribadi, ketidakcocokan dengan lingkungan kerja Godongijo, maupun tawaran yang lebih menarik dari perusahaan lain. Pada tahun 2007 telah terjadi dua kali turn over yang membuat Godongijo kehilangan tujuh orang karyawan yang cukup potensial. Hal ini dapat menjadi kelemahan perusahaan karena turn over dapat menghambat kinerja perusahaan karena karyawan merupakan aset perusahaan untuk berkembang. Turn over juga menambah biaya karena dibutuhkan biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
6.2.2 Pemasaran New release dan trend setter tanaman hias adenium merupakan kekuatan utama yang telah dimiliki perusahaan. Selain itu Godongijo memiliki produk lain yang ditawarkan kepada pelanggan berupa Botanical Cafe and Restaurant, Floriculture Supplier, Salon Adenium, dan Bookstore. Pelayanan cukup beragam dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, yaitu melayani pembayaran non cash, teleshoping melalui internet, SMS, dan faksimili. Godongijo juga menyediakan layanan pesan antar, konsultasi tanaman gratis, fasilitas toilet, mushola, dan tempat parkir. Kekuatan lain dari kegiatan pemasaran adalah penggunaan teknologi seperti dalam transportasi, komunikasi, teknologi informatika, teknologi komputerisasi yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan Godongijo dan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Godongijo melayani pembelian jarak jauh atau teleshoping, dengan bantuan internet, SMS, dan faksimili. Selain memiliki showroom dan kantor pusat di Cinangka Sawangan, Godongijo juga memiliki cabang yang dikelola sendiri di Daerah Perumahan
99
Alam Sutra, Tangerang. Sedangkan untuk menjangkau pemasaran di luar kota, Godongijo bermitra dengan beberapa pihak untuk membuka agen, yang sekarang berjumlah 16 yang tersebar di Jabotabek dan beberapa ibu kota propinsi di Indonesia, diantaranya adalah Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Batam dan Manado. Terdapat agen di 6 tempat di Jakarta, yaitu Senayan, Rawabelong, Kelapa Gading, serta Toko Trubus Bintaro dan Toko Trubus Cimanggis. Kelemahan internal Godongijo terkait dengan pemasaran adalah lokasi showroom dan kantor pusat Godongijo yang cukup jauh dengan pelanggan yang sebagian besar berdomisili di Jakarta. Pelanggan dari Jakarta harus menyediakan waktu cukup banyak dan kendaraan untuk dapat mengunjungi Godongijo pusat dengan produk dan layanan yang lebih beragam dan lengkap. Selain itu, persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang. Tingkat kontribusi pendapatan penjualan tertinggi ada pada adenium, yaitu sekitar 67 persen dari total pendapatan penjualan produk. Persentase pendapatan dari penjualan produk lainnya tidak lebih dari 20 persen seperti terlihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Persentase Kontribusi Penjualan Produk terhadap Pendapatan Godongijo Tahun 2007 Produk Adenium Tanaman lain Floriculture Suppliers Botanical Cafe and Restaurant Salon Adenium Bookstore Sumber: Internal Godongijo, 2008
Persentase 67 20 10 2 0,5 0,5
100
6.2.3 Keuangan dan Akuntansi Kekuatan keuangan Godongijo terletak pada permodalan yang berasal dari dana perusahaan. Modal awal usaha adalah dana pribadi pemilik, sedangkan dana dan modal operasional selanjutnya adalah keuntungan usaha yang diinvestasikan kembali. Godongijo tidak menerima bantuan dari lembaga keuangan. Kekuatan ini dapat digunakan oleh Godongijo untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri, atau mengikutsertakan investor lain atau lembaga keuangan.
6.2.4 Produksi/Operasi Kegiatan produksi dan operasi Godongijo menggunakan teknologi seperti Greenhouse, mesin pompa, dan sistem komputerisasi. Namun hal ini tidak termasuk kekuatan karena pesaing utama Godongijo juga menggunakan teknologi semacam ini. Sedangkan kelemahan Godongijo terletak pada belum optimalnya sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan operasional. Sumberdaya seperti lahan cukup luas masih berupa rawa belum termanfaatkan. Adapula instalasi drip irrigation yang belum digunakan karena kendala teknis. Sumberdaya ini sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produksi dan sebagai produk tambahan yang dapat ditawarkan kepada konsumen, misalnya sebagai sarana rekreasi.
6.2.5 Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Godongijo dinilai baik. Hal ini tentunya didukung dengan pekerja yang terampil dan manajer produksi yang mendalami ilmu pertanian hingga S2. Saat ini inovasi yang sedang dilakukan
101
antara
lain
percepatan pertumbuhan
batang atas
(entrees),
percepatan
pembungaan, media tanam untuk tanaman tertentu, dan pupuk. Keterbukaan manajemen Godongijo kepada mahasiswa yang melakukan penelitian maupun magang di Godongijo pun merupakan salah satu cara untuk saling belajar antara mahasiswa dan pelaku usaha tanaman hias. Mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yang didapat selama kuliah dan melakukan penelitian sebagai tugas akhir, di pihak
lain
perusahaan
pengembangan usahanya.
dapat
mengadopsi
penelitian
mahasiswa
untuk
102
VII. PERUMUSAN STRATEGI BERSAING
7.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal menghasilkan tujuh peluang yang dapat dimanfaatkan dan enam ancaman yang harus diatasi oleh Godongijo. Sejumlah peluang dan ancaman tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap kekuatan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, serta lingkungan industri. Peluang dan ancaman tersebut secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Hasil Analisis Lingkungan Eksternal Faktor Eksternal Kekuatan Ekonomi Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum Kekuatan Teknologi
Persaingan di Antara Pesaing yang Ada Masuknya Pendatang Baru Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Peluang Ancaman 1. Kestabilan nilai tukar 1. Inflasi semakin meningkat, Rupiah terhadap Dolar 2. Kenaikan TDL dan harga BBM Amerika 2. Pecinta tanaman hias tak 3. Cuaca tidak menentu dan bencana mengenal status ekonomi, alam, jenis kelamin, dan usia 4. Berubah-ubahnya tren tanaman hias 3. Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, 4. Perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi, 5. Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias 5. Tingkat persaingan tinggi 6. Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis yang sama 6. Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat 7. Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat
7.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal Perusahaan Hasil analisis lingkungan internal adalah tujuh kekuatan dan empat kelemahan untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Sejumlah
103
kekuatan tersebut merupakan hasil analisis dari lingkungan internal Godongijo dari faktor manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan. Kekuatan dan kelemahan internal Godongijo diringkas dalam Tabel 22. Tabel 22 Hasil Analisis Lingkungan Internal Faktor Manajemen Pemasaran
Keuangan dan akuntansi Produksi/operasi Penelitian dan pengembangan
Kekuatan 1. Memiliki Standard Operational Procedure (SOP), 2. New release dan trend setter tanaman hias adenium, 3. Produk dan pelayanan beragam, 4. Teknologi dalam promosi dan pelayanan, 5. Memiliki cabang dan banyak agen, 6. Modal sendiri,
kelemahan 1. Masih ada rangkap jabatan, 2. Terjadi turn over karyawan 3. Jarak yang jauh dengan Jakarta, 4. Persentase pendapatan dari penjualan belum seimbang,
5. Sumberdaya belum digunakan secara optimal, 7. Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias.
7.3 Analisis Matriks EFE Analisis lingkungan eksternal menghasilkan tujuh peluang dan enam ancaman. Keenam peluang ini diantaranya kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, pecinta tanaman hias yang tidak mengenal status ekonomi, jenis, kelamin, dan usia, penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi serta perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman juga merupakan peluang bagi Godongijo. Dari lingkungan industri, peluang bagi Godongijo yaitu kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dan pemasok yang kuat. Terdapat enam ancaman yang dihadapi Godongijo hasil analisis lingkungan eksternal. Ancaman tersebut diantaranya tingkat inflasi yang semakin
104
meningkat, kenaikan TDL dan harga BBM, cuaca yang tidak menentu dan bencana alam, serta berubah-ubahnya tren tanaman hias. Dari lingkungan industri, Godongijo menghadapi ancaman berupa tingkat persaingan yang tinggi dan munculnya pendatang baru yang dekat dengan konsep bisnis yang sama. Pembobotan yang dilakukan terhadap variabel peluang dan ancaman dilakukan dengan metode pembobotan berpasangan (paired comparison). Proses pembobotan dijelaskan pada Lampiran 4. Penetapan rating dilakukan dengan mengacu pada kemampuan perusahaan dalam merespon berbagai variabel eksternal. Penilaian bobot dan rating untuk faktor eksternal dan internal dijelaskan pada Lampiran 5. Tabel 23 meringkas hasil pengolahan matriks EFE. Tabel 23 Hasil Analisis Matriks EFE Faktor Strategis Eksternal Peluang Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat Total Ancaman Inflasi semakin meningkat Kenaikan TDL dan harga BBM Cuaca tidak menentu dan bencana alam Berubah-ubahnya tren tanaman hias Tingkat persaingan tinggi Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama Total
Bobot
Rating
Skor
0,0556
2
0,1111
0,0791 0,0705
3 3
0,2372 0,2115
0,0791
4
0,3162
0,0780 0,0748 0,0705 0,5075
3 3 3
0,2340 0,2244 0,2115 1,5459
0,0823 0,0791 0,0897 0,0844 0,0791
3 2 3 2 3
0,2468 0,1581 0,2692 0,1688 0,2372
0,0780 0,4925
3
0,2340 1,3141
Kondisi eksternal yang dihadapi Godongijo digambarkan dengan skor hasil matriks EFE. Total rataan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang
105
adalah sebesar 1,5459 sedangkan total rataan untuk ancamannya sebesar 1,3141. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa Godongijo memiliki faktor peluang yang lebih besar daripada ancaman, sehingga diperlukan strategi untuk memanfaatkan peluang ini. Total skor matriks EFE untuk Godongijo adalah 2,8600, hal ini berarti Godongijo menunjukkan respon cukup baik terhadap peluang dan ancaman eksternal yang terjadi. Berdasarkan hasil pengolahan matriks EFE, peluang dari pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia dengan perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi dianggap peluang yang sangat penting dengan bobot yang sama yaitu 0,0791. Rating 4 berarti perusahaan merespon perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi lebih baik daripada merespon peluang pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia yang mendapat rating 3. Peluang perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias, kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan kekuatan tawarmenawar terhadap pemasok kuat dianggap penting dengan nilai bobot 0,0780; 0,0748; dan 0,0705. Peluang ini direspon dengan baik dilihat dari nilai rating 3. Sedangkan peluang kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika dianggap kurang penting dan direspon dengan kurang baik terlihat dari nilai bobot 0,0556 dan rating 2. Ancaman yang dihadapi Godongijo berupa cuaca yang tidak menentu merupakan ancaman yang sangat penting dengan bobot 0,0897 namun dapat direspon dengan baik oleh Godongijo (rating 3). Berubah-ubahnya tren tanaman hias dengan bobot 0,0844 dan kenaikan TDL dan harga BBM dengan bobot 0,0791 merupakan ancaman penting yang direspon kurang baik dengan rating 2.
106
Ancaman inflasi yang semakin meningkat, tingkat persaingan tinggi, dan munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama merupakan ancaman penting dengan bobot berurutan 0,0823; 0,079; dan 0,0780 yang dapat direspon dengan baik seperti terlihat pada rating benilai 3.
7.4 Analisis Matriks IFE Analisis matriks IFE menghasilkan tujuh kekuatan dan lima kelemahan internal Godongijo. Kekuatan tersebut antara lain memiliki Standard Operational Procedure (SOP), rutin melakukan new release dan dikenal sebagai trend setter tanaman hias adenium, produk dan pelayanan yang beragam, menggunakan teknologi dalam promosi dan pelayanan, serta memiliki cabang dan banyak agen. Kekuatan Godongijo lainnya adalah menggunakan modal sendiri dan selalu berinovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias. Lima hal yang menjadi kelemahan internal Godongijo antara lain masih adanya rangkap jabatan pada manajer, terjadi turn over karyawan, jarak Godongijo yang jauh dengan Jakarta, persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo yang belum seimbang dan sumberdaya yang belum digunakan secara optimal. Tabel 24 meringkas hasil analisis lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan internal. Hasil perhitungan matriks IFE menunjukkan total skor faktor strategis sebagai kekuatan sebesar 2,6111 sedangkan total skor faktor sebagai kelemahan sebesar 0,3813. Hal ini berarti Godongijo memiliki faktor kekuatan yang lebih besar daripada faktor kelemahannya. Total skor matriks IFE adalah sebesar 2,9924 menunjukkan bahwa Godongijo berada dalam posisi rata-rata dengan
107
posisi internal kekuatan dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki. Uraian faktor strategis internal beserta skor masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Hasil Analisis Matriks IFE (kekuatan) Faktor Strategis Internal Kekuatan Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) New release dan trend setter tanaman hias adenium Produk dan pelayanan beragam Teknologi dalam promosi dan pelayanan Memiliki cabang dan banyak agen Modal sendiri Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias Total Kele mahan Masih ada rangkap jabatan Terjadi turn over karyawan Jarak yang jauh dengan Jakarta Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang Sumberdaya belum digunakan secara optimal Total
Bobot
Rating
Skor
0,0884 0,1035 0,1048 0,0896 0,0972 0,0808 0,1086 0,6730
4 4 4 4 4 3 4
0,3535 0,4141 0,4192 0,3586 0,3889 0,2424 0,4343 2,6111
0,0593 0,0543 0,0732
1 2 1
0,0593 0,1086 0,0732
0,0707 0,0694 0,3270
1 1
0,0707 0,0694 0,3813
Analisis matriks IFE menunjukkan faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan utama bagi Godongijo. Hasil pengolahan data menunjukkan kekuatan inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias, produk dan pelayanan beragam, new release dan trend setter tanaman hias adenium merupakan kekuatan besar dengan rating 4 yang dianggap sangat penting seperti terlihat pada bobot sebesar 0,1086; 0,1048; dan 0,1035. kekuatan besar lainnya adalah memiliki cabang dan banyak agen dengan bobot 0,0972 yang berarti kekuatan ini dianggap penting. Teknologi dalam promosi dan pelayanan serta memiliki Standard Operational Procedure (SOP) dianggap kekuatan yang penting dengan skor 0,0896; 0,0884 dan merupakan kekuatan besar karena mendapat rating 4. Modal sendiri dianggap kurang penting dibandingkan kekuatan lainnya dengan bobot 0,0808 dan menjadi kekuatan kecil dengan rating 3.
108
Sedangkan faktor yang menjadi kelemahan yang sangat penting dan merupakan kelemahan besar adalah jarak yang jauh dengan Jakarta dengan bobot 0,0732 dan rating 1. Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang dan sumberdaya belum digunakan secara optimal menjadi kekuatan besar (rating 1) dan dianggap penting dengan bobot 0,0707; dan 0,0694. Sedangkan masih adanya rangkap jabatan menjadi kekuatan besar dengan rating 1 namun dianggap kurang penting dengan bobot 0,0593. Terjadinya turn over karyawan merupakan kelemahan kecil dengan rating 2 dan dianggap kurang penting dengan bobot 0,0543.
7.5 Analisis CPM Matriks profil persaingan (Competitive Profile Matrix) mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dalam kaitan dengan contoh posisi strategis perusahaan. Pembobotan dan penetapan rating pada matriks ini dilakukan oleh 3 orang yaitu pakar tanaman hias, praktisi tanaman hias dan hobiis yang juga manajer suatu perusahaan swasta yang mengikuti perkembangan dan memahami industri tanaman hias, khususnya di Bogor, Depok, dan sekitarnya. Pembobotan dan penentuan rating dilakukan seperti pada matriks EFE dengan membandingkan antara perusahaan contoh dengan perusahaan pesaing. Analisis ini menghasilkan informasi mengenai posisi Godongijo dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan informasi ini Godongijo dapat memperkirakan tindakan yang akan dilakukan pesaing menanggapi peluang dan ancaman industri tanaman hias. Utamanya, informasi ini dapat membantu
109
Godongijo dalam menyusun strategi dan mengembangkan keunggulan bersaing untuk memenangkan persaingan. Berdasarkan informasi pihak manajemen Godongijo diperoleh informasi pesaing utama Godongijo yaitu Istana Alam, Wijaya, Oasis Sentul Nursery, dan Kuntum Nurseries. Keempat perusahaan tanaman hias ini menawarkan produk yang hampir sama dengan konsep pengelolaan yang profesional. Selain itu, keempat perusahaan ini lokasinya tidak jauh dari Godongijo. Istana Alam terletak di Sawangan, Wijaya dan Oasis Sentul Nursery terletak di Sentul, Kabupaten Bogor, sedangkan Kuntum Nurseries berlokasi di Tajur, Kota Bogor. Setelah melakukan pengamatan langsung, diskusi dengan pakar dan praktisi tanaman hias, maka didapat tujuh faktor sukses kritis yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan tanaman hias yaitu lokasi, ragam koleksi tanaman hias, kesesuaian harga, kualitas tanaman, penataan tanaman hias, pelayanan dan fasilitas, adanya produk lain, dan promosi. Faktor lokasi terkait dengan letak geografis perusahaan yang berhubungan dengan kemudahan untuk diakses oleh konsumen. Ragam koleksi tanaman hias terkait dengan banyaknya ragam (jenis) tanaman hias yang dijual dan tersedia di showroom. Faktor kesesuaian harga terkait dengan bagaimana pandangan responden terhadap harga yang ditetapkan dengan kondisi tanaman yang bersangkutan. Harga yang ditetapkan harus disesuaikan dengan ukuran, kualitas, jenis, dan posisi tanaman dalam tren. Kualitas tanaman mengacu pada kondisi tanaman yang dijual terkait dengan kesehatan dan penampilan tanaman. Faktor penataan tanaman hias terkait dengan bagaimana penempatan dan pengaturan tanaman hias. Penataan tanaman hias yang baik memudahkan
110
konsumen untuk mendapatkan tanaman hias yang dicari serta mengetahui jenis dan harga tanaman hias walaupun tanpa didampingi pelayan (self service). Faktor pelayanan dan fasilitas mengacu pada kuantitas dan kualitas pelayanan dan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk konsumen. Adanya produk lain terkait dengan banyaknya produk selain tanaman hias yang ditawarkan perusahaan. Sedangkan
faktor
promosi
mengacu
pada
bagaimana
cara
perusahaan
mempromosikan produknya. Hal ini terkait dengan media yang digunakan dan kemenarikan cara promosi. Bobot dan rata-rata bobot untuk setiap faktor sukses kritis dari masingmasing pakar dapat dilihat dalam Tabel 25. Penilaian bobot dan rating faktor sukses kritis CPM dijelaskan pada Lampiran 6. Berdasarkan proses pembobotan dapat diketahui bahwa lokasi dan promosi menjadi faktor utama dengan rata-rata bobot yang sama, diikuti dengan pelayanan dan fasilitas. Adanya produk lain dan ragam koleksi tanaman hias berada di urutan ke empat dan ke lima dengan ratarata bobot yang sama, diikuti dengan kualitas tanaman, penataan tanaman hias, dan yang terakhir adalah kesesuaian harga. Tabel 25 Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM Faktor Sukses Kritis A: Lokasi B: Ragam koleksi tanaman hias C: Kesesuaian harga D: Kualitas tanaman hias E: Penataan tanaman hias F: Pelayanan dan fasilitas G: Adanya produk lain H: Promosi Total
Bobot Responden 1 2 0,1339 0,1696 0,1161 0,1518 0,0804 0,1071 0,0982 0,1429 0,1339 0,0625 0,1518 0,0982 0,0982 0,1071 0,1875 0,1607 1,000 1,000
Rata-rata Bobot 3 0,1875 0,0982 0,0804 0,1071 0,0893 0,1339 0,1607 0,1429 1,000
0,1637 0,1220 0,0893 0,1161 0,0952 0,1280 0,1220 0,1637 1,000
Posisi persaingan Godongijo dibandingkan pesaing-pesaingnya dapat dilihat pada Tabel 26. Secara keseluruhan Godongijo berada di peringkat pertama,
111
namun banyak hal penting yang harus diperhatikan oleh Godongijo. Perbedaan total skor antara Godongijo dengan Oasis Sentul Nursery dan Wijaya tidak jauh. Selain itu Istana Alam yang berada tidak jauh dari Godongijo sedang melakukan pembangunan fisik untuk melengkapi fasilitas dan produk tambahan serta melakukan pembenahan secara besar-besaran. Dari Tabel 26 dapat dilihat pada faktor lokasi skor tertinggi diperoleh oleh Wijaya. Godongijo dan Oasis Sentul Nursery memperoleh skor tertinggi dalam faktor ragam dan koleksi tanaman hias. Dalam kesesuaian harga Kuntum Nursery lebih unggul dibanding pesaing lainnya. Untuk kualitas tanaman hias, Godongijo, Wijaya, dan Oasis Sentul memimpin dengan skor yang sama. Godongijo unggul pada penataan tanaman hias dan promosi. Untuk pelayanan dan fasilitas skor tertinggi diperoleh Kuntum Nursery. Sedangkan untuk faktor adanya produk lain, Godongijo dan Kuntum Nursery lebih unggul dibanding pesaing lainnya dengan skor yang sama. Dari Tabel 26 diperoleh kesimpulan bahwa dari skor setiap faktor sukses kritis Godongijo, keunggulan dominan Godongijo terletak pada promosi dan kelemahannya terletak pada kesesuaian harga. Keunggulan dan kelemahan bersaing Godongijo dibandingkan pesaingnya ini kemudian dijadikan dasar dalam perumusan strategi pada matriks SWOT. Tabel 26 Skor Matriks CPM Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total
Bobot
Godongijo Rating
0,1637 0,1220 0,0893 0,1161 0,0952 0,1280 0,1220 0,1637 1,0000
2,00 3,33 2,67 3,33 3,67 3,33 3,00 3,67
Skor 0,3274 0,4067 0,2381 0,3869 0,3492 0,4266 0,3661 0,6002 3,1012
Istana Alam Rating
2,00 1,67 1,00 2,67 1,67 1,33 1,00 3,33
Skor 0,3274 0,2034 0,0893 0,3095 0,1587 0,1706 0,1220 0,5456 1,9266
Wijaya Rating
3,67 3,00 3,33 3,33 2,00 2,33 2,00 2,67
Skor 0,6002 0,3661 0,2976 0,3869 0,1905 0,2986 0,2440 0,4365 2,8204
Oasis Sentul Nursery Rating Skor 3,33 0,5456 3,33 0,4067 2,67 0,2381 3,33 0,3869 3,00 0,2857 2,33 0,2986 2,33 0,2847 2,33 0,3819 2,8284
Kuntum Nurseries Rating Skor 1,67 0,2728 1,67 0,2034 3,67 0,3274 1,00 0,1161 2,33 0,2222 3,33 0,4266 4,00 0,4881 1,00 0,1637 2,2202
112
7.6 Analisis Matriks IE Analisis matriks IE (Internal-External) dilakukan untuk mempertajam analisis yang telah dilakukan dengan matriks IFE dan EFE. Hasil matriks EFE dan IFE berupa skor total untuk faktor strategis eksternal dan internal kemudian dipetakan ke dalam matriks IE. Total skor IFE dipetakan pada sumbu x sedangkan total skor EFE dipetakan pada sumbu y. Selanjutnya dapat ditentukan pada sel mana Godongijo berada dan strategi apa yang seharusnya dilakukan. Pemetaan total skor IFE sebesar 2,9924 (rata-rata) dan total skor EFE sebesar 2,8600 (sedang) menempatkan Godongijo pada sel ke V. Hal ini Godongijo berada pada kondisi hold and maintain atau pertahankan dan pelihara. Pada sel ini strategi yang banyak dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar atau market share suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang lebih gencar (David, 2006). Untuk meningkatkan pangsa pasar produk tanaman hias, Godongijo dapat menarik minat konsumen untuk datang lebih sering agar dapat melihat koleksi tanaman hias yang dapat berubah-ubah sesuai tren. Konsumen dirangsang dengan adanya sistem keanggotaan dengan keuntungankeuntungan tertentu dan memberikan potongan harga maupun potongan kuantitas. Selain itu Godongijo juga dapat menarik kedatangan konsumen melalui produk lain yang menarik dan pelayanan yang lebih baik, sehingga konsumen memiliki banyak alasan untuk datang berkunjung. Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi untuk meningkatkan penjualan dengan cara memodifikasi produk-produk atau jasa yang
113
ada sekarang (David, 2006). Strategi pengembangan produk ini dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaing. Pendekatan diferensiasi produk dengan menambah produk baru untuk ditawarkan maupun memodifikasi produk lama akan berdampak pada banyaknya produk yang dapat dinikmati konsumen. Dengan didukung sistem yang baik, konsumen akan merasa puas. Gambar 7 merupakan hasil pemetaan skor evaluasi faktor internal dan eksternal yang menunjukkan sel posisi Godongijo.
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL
4,0
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
Kuat 3,0-4,0
Tinggi 3,0-4,0
3,0
Rata-rata 2,0-2,99
2,0
Lemah 1,00-1,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
1,0
3,0
Sedang 2,0-2,99 2,0
Rendah 1,0-1,99 1,0
Gambar 7 Matriks IE Godongijo
7.7 Analisis Matriks SWOT Mencocokan faktor-faktor sukses kritis internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor sukses kritis eksternal (peluang dan ancaman) merupakan kunci untuk secara efektif menghasilkan suatu strategi yang layak. Matriks SWOT (ThreathsOpportunities-Weakness-Strengths) merupakan alat pencocokan yang penting
114
bagi manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi. Strategi tersebut antara lain:
strategi
SO
(Strenghts-Opportunities),
strategi
WO
(Weakness-
Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths), dan strategi WT (Weakness Threaths). Penyusunan peringkat pada peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan Godongijo didasarkan pada masing-masing skor pada matriks EFE dan IFE. Selain mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, penyusunan alternatif strategi menggunakan matriks TOWS juga mempertimbangkan strategi untuk membangun keunggulan bersaing yang telah dirumuskan sebelumnya pada matriks CPM dan posisi perusahaan yang telah dianalisa pada matriks IE. Dengan mempertimbangkan hasil matriks IFE, EFE, CPM, dan IE, maka strategi bersaing yang dapat direkomendasikan kepada Godongijo secara umum adalah menjadi one stop shopping and experience nursery dengan konsep edukasi. One stop shopping dirancang dengan konsep swalayan dengan harga yang terjangkau. Strategi ini dapat menjadikan Godongijo berbeda dengan perusahaan tanaman hias lain yang umumnya hanya menjual produk tanaman hias dan perlengkapan berkebun. Dengan konsep one stop shopping and experience nursery Godongijo menyediakan produk tanaman hias yang lebih beragam dengan harga yang lebih murah. Godongijo juga menyediakan produk lain yang berkaitan dengan tanaman hias sehingga konsumen dapat memperoleh segala keperluan terkait tanaman hias dan kegiatan berkebun di Godongijo. Selain itu Godongijo juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan memperoleh tambahan pengetahuan (edukasi) tentang tanaman hias. Strategi total ini dapat diwujudkan melalui alternatif strategi yang disusun dengan matriks SWOT. Matriks SWOT untuk Godongijo dapat dilihat pada Tabel 27.
115
Tabel 27 Matriks SWOT Godongijo Faktor Internal
2. 3.
4. 5.
Faktor Eksternal
6.
7.
O: Opportunity 1. Pecinta tanaman hias tak
2.
3.
4. 5. 6. 7.
mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia, Perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi, Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias, Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat, Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika T: Threats
1. Cuaca tidak menentu dan
bencana alam, 2. Berubah-ubahnya tren tanaman 3. 4. 5. 6.
hias, Inflasi semakin meningkat, Tingkat persaingan tinggi, Kenaikan TDL dan harga BBM, Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama,
S: Strength
1. Inovasi dalam budidaya
dan peningkatan kualitas tanaman hias Produk dan pelayanan beragam, New release dan trend setter tanaman hias adenium, Memiliki cabang dan banyak agen, Teknologi dalam promosi dan pelayanan, Memiliki Standard Operational Procedure (SOP), Modal sendiri,
W: Weakness 1. Jarak yang jauh dengan
Jakarta, 2. Persentase pendapatan
dari penjualan produk Godongijo belum seimbang, 3. Sumberdaya belum digunakan secara optimal, 4. Masih ada rangkap jabatan, 5. Terjadi turn over karyawan
Strategi S-O 1. Membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member (S2, S5, S6, S7, O1, O2, O4, O5, O7) 2. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok (S1, S2, S3, S4, S5, S6, O2, O3, O5, O6)
Strategi W-O 1. Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium (W1, W2, O1, O2, O3, O4) 2. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan (W1, W2, W3, W4, W5, O1, O2, O3, O4, O5, O6, O7)
Strategi S-T 1. Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan (S1, S2, S3, S4, S5, S7, T1, T2, T3, T4, T5, T6)
Strategi W-T 1. Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan (W1, W2, W3, T2, T3, T6) 2. Meningkatkan produksi tanaman hias nonadenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga (W1, W2, W3, T2, T4, T6)
116
Adapun pembahasan alternatif strategi yang dihasilkan matriks SWOT bagi Godongijo antara lain: STRATEGI S-O 1. Membuat sistem keanggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member. Sistem member ini merupakan suatu bentuk pelayanan ekstra untuk pembeli yang setia dan percaya pada kinerja dan produk Godongijo. Mengelola konsumen lama yang loyal adalah suatu bentuk strategi untuk menarik konsumen baru karena konsumen yang puas akan menyebarluaskan hal yang baik kepada konsumen lain dan akhirnya tertarik untuk datang. Selain itu sistem member juga dapat membantu Godongijo untuk mendaftar konsumen potensial yang dapat dimanfaatkan perusahaan saat penawaran produk baru, memperluas pasar maupun kritik dan saran untuk pengembangan Godongijo. Strategi ini merupakan bentuk strategi pengembangan produk yaitu meningkatkan penjualan dengan membuat produk baru yang ditawarkan ke konsumen berupa jasa pelayanan melalui sistem member. Hal ini mungkin dilakukan
dengan
dukungan
perkembangan
teknologi
komputerisasi,
komunikasi, dan informatika serta teknologi dalam promosi dan pelayanan yang dimiliki Godongijo. Sistem member dirancang agar dapat mempermudah member dalam melakukan pembelian dan pembayaran produk Godongijo yang semakin beragam karena Godongijo sebagai one stop shopping and experience nursery.
117
2. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan melalui agen dan pemasok yang dimiliki Godongijo. Agen Godongijo di beberapa daerah di Indonesia merupakan alat promosi dan penjualan Godongijo dalam menjangkau pembeli terutama yang berada di luar Sawangan. Hubungan baik dan pelayanan kepada agen penting agar terjalin kerjasama yang menguntungkan. Untuk Godongijo, agen diharapkan juga melakukan promosi dan mendorong penjualan agar meningkatkan pendapatan dan harapannya muncul agen-agen lain di daerah pemasaran yang baru. Agen juga dapat digunakan Godongijo sebagai sarana promosi konsep baru Godongijo yaitu one stop shopping and experience nursery. Kerjasama yang baik dengan pemasok juga penting. Hal ini terkait dengan ketersediaan pasokan yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh Godongijo. Ketersediaan pasokan sangat mempengaruhi kinerja Godongijo dalam menyediakan produk untuk konsumen.
Hubungan yang baik dapat
menguntungkan Godongijo misalnya dalam hal mekanisme pembayaran, pemesanan, pengembalian barang, dan lain-lain. Selain itu, dengan hubungan yang baik, pemasok diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tanaman hias dengan lebih beragam dan harga yang lebih murah sehingga Godongijo pun dapat menyediakan produk yang berkualitas baik dengan harga lebih murah kepada konsumennya untuk mendukung Godongijo sebagai one stop shopping and experience nursery yang terjangkau.
118
STRATEGI W-O 1. Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium Kurangnya pemasukan dari produk selain tanaman hias adenium diperkirakan karena kurangnya promosi. Promosi yang dilakukan Godongijo selama ini diutamakan untuk produk adenium. Padahal produk Godongijo lainnya kualitasnya cukup baik. Seperti cafe dan restoran yang menawarkan masakan Thailand dan Indonesia serta dikelilingi dengan pemandangan indah. Cafe terletak diantara rimbunnya tanaman sedangkan restoran terletak menghadap taman dan kolam ikan koi serta akuarium dinding yang cukup besar. Cafe dan restoran sangat membantu bagi konsumen yang lelah berkeliling showroom karena umumnya lama kunjungan konsumen adalah di atas 30 menit. Salon adenium sebenarnya dapat pula digunakan untuk tanaman selain adenium, karena intinya produk ini menawarkan jasa memperindah tanaman hias yang dimiliki konsumen. Produk-produk tambahan ini penting diketahui konsumen untuk menegaskan Godongijo sebagai one stop shopping and experience nursery. Café, restoran, dan salon adenium merupakan sarana rekreasi yang menawarkan pengalaman tersendiri bagi konsumen selain memilih dan membeli tanaman hias. Dengan peluang perkembangan teknologi dan kekuatan tawar menawar terhadap pembeli yang kuat, strategi ini dapat menjadi strategi penetrasi pasar. Strategi ini dapat meningkatkan pangsa pasar dari produk yang ada untuk mengatasi kelemahan dalam persentase pendapatan dari penjualan yang belum seimbang.
119
2. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan Manajemen yang baik dalam suatu organisasi akan sangat membantu tercapainya tujuan yang diinginkan. Sebaiknya Godongijo memiliki sistem manajemen yang baik sehingga tidak terjadi rangkap jabatan dan setiap orang mengetahui tugas dan wewenangnya dengan baik sehingga memudahkan pula bagi pemimpin untuk melakukan kontrol. Orang yang tepat pada posisi yang tepat dan jelas akan membuat kinerja lebih efisien dan efektif. Godongijo
juga
perlu
mengadakan
pelatihan
bagi karyawan
untuk
meningkatkan keterampilan karyawan dalam pelayanan maupun dalam produksi. Keterampilan personal karyawan penting mengingat usaha ini berhubungan langsung dengan konsumen. Pelatihan juga penting dalam meningkatkan kemampuan teknis dalam merespon peluang yang berhubungan dengan perkembangan teknologi budidaya, perbanyakan, dan peningkatan kualitas tanaman hias untuk pengembangan produk dan memanfaatkan sumberdaya Godongijo. Konsep one stop shopping and experience nursery menuntut karyawan lebih baik dalam melayani konsumen karena beragamnya produk yang ditawarkan untuk memenuhi keinginan konsumen yang beragam pula. Pelayanan yang baik akan meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berbelanja sekaligus berekreasi di Godongijo.
120
STRATEGI S-T 1. Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan Diskon merupakan insentif yang menarik untuk konsumen terutama disaat inflasi mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang-barang bukan primer. Diskon dapat dilakukan saat penjualan mengalami penurunan maupun pada saat-saat tertentu dimana frekuensi kunjungan konsumen selalu menurun. Begitu pun dengan diskon kuantitas atau bonus yang dapat diberikan untuk jumlah pembelian produk dalam batas tertentu. Strategi ini merupakan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar dari produk yang telah ada di Godongijo. Strategi ini dapat menjadi penarik minat konsumen untuk datang dan membeli produk Godongijo dibandingkan ke nursery lain. Strategi ini juga sekaligus sebagai sarana promosi konsep baru Godongijo yaitu sebagai one stop shopping and experience nursery. Konsumen yang datang karena tertarik pada diskon akan mengetahui bahwa produk yang ditawarkan Godongijo tidak hanya adenium dan tanaman hias lain namun juga café, restoran, dan salon adenium, yang dilengkapi dengan jasa dan fasilitas yang baik.
STRATEGI W-T 1. Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan Lahan rawa yang tersisa dapat dijadikan kolam pemancingan. Kolam ini memiliki fungsi selain sebagai tempat rekreasi juga sebagai tempat
121
pemeliharaan ikan untuk memenuhi kebutuhan restoran. Strategi ini merupakan strategi pengembangan produk untuk meningkatkan penjualan. Wahana rekreasi sebagai produk tambahan lain yang ditawarkan dapat meningkatkan dorongan konsumen untuk datang karena mendapatkan manfaat lain selain hanya untuk berbelanja tanaman. Hal ini tentunya mendukung Godongijo sebagai one stop shopping and experience nursery. 2. Meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga Tren tanaman hias yang berubah-ubah mengakibatkan perusahaan yang ingin mendapatkan keuntungan harus mampu bersaing dengan cepat menyerap informasi dan menyediakan jenis tanaman hias yang diinginkan konsumen dengan harga yang terjangkau. Dengan budidaya mandiri secara massal Godongijo dapat menekan harga daripada memasok dari tempat lain. Harga yang ditetapkan pemasok biasanya tidak berbeda jauh dengan harga jual di pasar sehingga keuntungan Godongijo tidak besar. Untuk menjadi one stop shopping and experience nursery dengan harga terjangkau, Godongijo harus mampu menyediakan produk tanaman hias yang beragam dengan harga yang lebih murah dibandingkan nursery lain. Adanya sumberdaya yang masih menganggur dapat pula mendukung strategi ini. Dengan strategi ini Godongijo diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar dengan menyediakan produk tanaman hias yang lebih murah di tengah ancaman kenaikan harga BBM dan inflasi.
122
7.8 Analisis QSPM Setelah merumuskan strategi dengan matriks TOWS berdasarkan informasi matriks IFE, EFE, CPM, dan IE, tahap terakhir adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Penggunaan QSPM didasarkan pada tujuan untuk memperoleh prioritas strategi terbaik yang menarik untuk diimplementasikan sesuai dengan arah kebijakan dan kondisi perusahaan. Kelebihan QSPM adalah bahwa set strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus menggunakan QSPM. Kelebihan lainnya adalah QSPM mengharuskan ahli strategi dalam hal ini manajer untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait dalam proses keputusan. Namun QSPM juga memiliki kelemahan, yaitu proses ini memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberikan peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, namun pada prosesnya haruslah menggunakan informasi objektif. Berdasarkan hasil QSPM pada Lampiran 7, maka prioritas strategi yang paling baik dan menarik saat ini adalah meningkatkan produksi tanaman hias nonadenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga dengan skor TAS tertinggi yaitu 3,8267. Secara lengkap tujuh strategi yang telah diperingkatkan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga (3,8267) 2. Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium (3,4082)
123
3. Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada harihari tertentu untuk meningkatkan penjualan (3,3441) 4. Membuat
sistem
keanggotaan
(member)
untuk
konsumen
dengan
keuntungan lebih untuk member dibanding non member (3,2666) 5. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok (3,2267) 6. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan (2,5376) 7. Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan (1,8848)
7.9 Rancangan Arsitektur Strategik Pendekatan untuk menyusun arsitektur strategik peningkatan keunggulan bersaing Godongijo dilakukan dengan memperhatikan beberapa unsur diantaranya visi dan misi Godongijo, analisis lingkungan internal dan eksternal, tantangan, dan sasaran Godongijo. Unsur-unsur ini dipadukan untuk mendapatkan sebuah peta umum strategi yang akan diimplementasikan. Penyusunan arsitektur strategik membutuhkan perincian lebih lanjut dalam bentuk program kerja. a. Visi dan Misi Godongijo Visi Godongijo adalah “Menjadi Perusahaan Tanaman Hias yang Berperan Penting dalam Perkembangan Usaha Tanaman Hias dan Perbaikan Lingkungan Melalui Penghijauan”. Misi Godongijo adalah: (1) menyediakan tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan terjangkau, (2) menjual tanaman hias dengan konsep
124
yang berbeda, (3) memberikan pengetahuan dan informasi mengenai tanaman hias kepada konsumen, dan (4) menjangkau konsumen di luar Depok. b. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan menghasilkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman. Dengan masukan dari hasil analisis IFE, EFE, dan CPM telah dirumuskan tujuh strategi melalui analisis SWOT. Ketujuh strategi tersebut kemudian diurutkan dengan QSPM sehingga didapat hasil urutan strategi adalah (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3) mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member, (5) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok, (6) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan. c. Industry Foresight (Industri Masa Depan) Godongijo Masa depan Godongijo cerah dan menjanjikan yang secara optimis dinyatakan oleh top management. Dengan sumberdaya manusia yang cukup potensial baik dalam pendidikan formal, keterampilan, dan pengalaman, Godongijo juga mampu mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi. Hal ini terlihat dari kegiatan produksi, promosi, dan pelayanan di Godongijo. Kemampuan mengikuti perkembangan teknologi ini didukung pula dengan
125
sumberdaya lahan yang cukup luas. Keuntungan ini dapat digunakan Godongijo untuk meningkatkan kompetensinya yaitu dengan menyediakan produk yang diinginkan konsumen baik dari segi kuantitas dan kualitas termasuk jenis dan harga khususnya untuk produk tanaman hias. Selain itu Godongijo juga dapat memberikan manfaat lebih kepada konsumen dengan produk tambahan dan layanan yang baik dan berbeda dari pesaingnya. Dari segi regulasi yang ditetapkan pemerintah setempat dan pusat, Godongijo tidak menemukan hambatan. Godongijo tidak bermasalah dalam menaati peraturan perdagangan luar negeri dalam kegiatan impor yang dilakukan. Regulasi lainnya merupakan peluang bagi perkembangan usaha Godongijo yaitu perdagangan tanaman hias yang tidak dikenai pajak. Faktor demografi wilayah Depok yang dihadapi tidak menjadi hambatan bagi Godongijo karena Godongijo menghadapi konsumen end user yang mayoritas berasal dari Jakarta dan Tangerang. Begitu pula dengan agen yang tersebar di Jabotabek. Namun hal ini bukanlah menjadi batasan pelayanan terhadap konsumen Godongijo. Dengan adanya agen di luar Jabotabek dan teknologi teleshoping, Godongijo bertekad terus mengembangkan usahanya dan memperluas pangsa pasar. Didukung dengan gaya hidup masyarakat yang back to nature dan kepedulian untuk mengurangi dampak global warming, Godongijo optimis dapat terus berkembang dan menjadi perusahaan tanaman hias yang bertahan dalam persaingan industri yang ketat. d. Strategic Challenge (tantangan) Godongijo Tantangan yang dihadapi Godongijo adalah: 1. Mampu meningkatkan kunjungan dan pembelian konsumen, 2. Meningkatkan pendapatan melalui unit bisnis lain (non adenium),
126
3. Memanfaatkan sumberdaya fisik untuk meningkatkan pendapatan, 4. Mengembangkan produk baru untuk mengungguli pesaing, 5. Mengorganisir dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mendukung perusahaan memenangkan persaingan. e. Sasaran Godongijo Sasaran yang ingin dicapai Godongijo dalam meningkatkan keunggulan bersaing diantara perusahaan tanaman hias antara lain: 1. Menyediakan produk tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan dengan harga terjangkau, 2. Memberikan pelayanan yang baik dan pengetahuan bagi konsumen agar mencintai tanaman hias dan peduli terhadap lingkungan, 3. Menyediakan alternatif tempat rekreasi bagi keluarga, 4. Memiliki pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perolehan laba yang stabil.
7.9.1 Tahapan Arsitektur Strategik Rancangan arsitektur strategik Godongijo merupakan rekomendasi yang penulis berikan sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi perusahaan. Rancangan ini merupakan peta strategi (blue print strategic) untuk mencapai sasaran perusahaan. Melalui diskusi dengan pihak manajemen, rentang waktu pelaksanaan ditetapkan selama 2 tahun dengan pertimbangan Godongijo harus mampu meningkatkan keunggulan bersaing dalam waktu yang relatif cepat mengingat industri dan tren tanaman hias yang terus berkembang. Setelah melalui serangkaian tahap pendekatan untuk membuat rancangan arsitektur strategik, hasilnya kemudian dipetakan ke dalam gambar yang disebut
127
Arsitektur Strategik Godongijo. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan. Gambar arsitektur strategik Godongijo dapat dilihat pada Gambar 8. Sumbu X (horizontal) merupakan rentang waktu yang dipersiapkan Godongijo. Sumbu Y (vertikal) merupakan rentang kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan. Berdasarkan tantangan yang dihadapi Godongijo saat ini, terdapat serangkaian strategi dan program untuk menghadapi tantangan tersebut. Terdapat dua kelompok strategi yang direkomendasikan untuk Godongijo. Kelompok pertama adalah rangkaian strategi yang dilaksanakan secara bertahap dan kelompok kedua adalah strategi yang dilaksanakan terus menerus. Strategi yang dilaksanakan bertahap terdiri dari 4 strategi. Untuk tahap satu strategi yang dilaksanakan adalah: (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, dan (3) mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dapat dilaksanakan mulai bulan Juli tahun 2008. Ketiga strategi ini dinilai menarik pada QSPM dan untuk pelaksanaannya strategi ini dinilai
tidak
memerlukan
banyak
persiapan.
Tahap
2,
Godongijo
direkomendasikan untuk melaksanakan strategi membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member. Strategi ini direkomendasikan untuk tahun 2009 karena memerlukan persiapan baik dalam sistem komputer, peraturan, sumberdaya manusia, maupun dana. Tahap terakhir adalah melakukan strategi memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan pada tahun 2010. Rekomendasi
128
ini berdasarkan masukan QSPM dan mempertimbangkan banyaknya persiapan yang harus dilakukan. Kelompok kedua adalah strategi yang dilakukan terus-menerus yaitu: (1) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok dan (2) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Strategi ini dilakukan terus-menerus karena dengan hubungan yang baik antara Godongijo dengan agen dan pemasok akan memberikan keuntungan yang baik secara jangka panjang. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas agen dan pemasok kepada Godongijo. Sehingga agen dan pemasok dapat mendukung kegiatan Godongijo dalam mengembangkan usahanya. Perbaikan sistem manajemen sumberdaya manusia dalam Godongijo diharapkan membuat kinerja sumberdaya manusia lebih efisien, efektif, meningkatkan loyalitas karyawan untuk mendukung pengembangan usaha Godongijo. Program pelatihan dilakukan agar keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan karyawan meningkat sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi khususnya mengenai tanaman hias. Pelatihan juga penting dalam rangka meningkatkan pelayanan Godongijo kepada konsumen.
7.9.2 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo Arsitektur strategik yang telah disusun dalam bentuk strategi kemudian diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja. Bentuk nyata dari alternatif strategi yang telah dirumuskan dari hasil analisis SWOT adalah program-program yang disusun untuk meningkatan keunggulan bersaing Godongijo. Programprogram ini membahas lebih lanjut dan terinci langkah-langkah yang harus ditempuh dalam meningkatkan keunggulan bersaing Godongijo sebagai organisasi
129
profit yaitu perusahaan tanaman hias. Program untuk menjelaskan alternatif strategi dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Program Peningkatan Keunggulan Bersaing Godongijo Strategi Program Meningkatkan produksi tanaman 1. Membuat dan mengkondisikan tempat budidaya sesuai dengan jenis tanaman, hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan 2. Persiapan peralatan dan perlengkapan, 3. Membuat rencana budidaya, harga 4. Melakukan perbanyakan dan pemeliharaan untuk jenis tanaman yang mulai tren Meningkatkan promosi produk 1. Meningkatkan proporsi promosi untuk cafe, cafe, restoran, dan salon adenium restoran, dan salon tanaman pada media promosi Godongijo, 2. Membuat leaflet/selebaran tentang produk cafe, restoran, dan salon adenium yang dibagikan saat pameran maupun melalui agen di Jabodetabek. 1. Mendaftar tanaman yang kurang diminati atau Mengembangkan skema diskon memiliki kualitas sedang hingga rendah, harga maupun diskon kuantitas 2. Melakukan perlakuan khusus untuk mempercantik pada hari-hari tertentu untuk penampilan tanaman tersebut dan memajang meningkatkan penjualan tanaman di tempat yang strategis, 3. Menetapkan persentase diskon, maupun menjadikan tanaman sebagai bonus untuk pembelian tertentu, 4. Menetapkan hari diskon dan bonus pada hari Senin hingga Jumat, 5. Mempromosikan program diskon dan bonus. 1. Merancang sistem kartu member, Membuat sistem keanggotaan 2. Membuat ketentuan layanan member, untuk konsumen (member) 3. Melakukan promosi untuk menarik konsumen dengan keuntungan lebih untuk menjadi member, member dibanding non member 4. Membuat database member, 5. Evaluasi program secara rutin. 1. Membuat ketentuan kerjasama yang Meningkatkan hubungan baik menguntungkan kedua pihak, dan kinerja pelayanan kepada 2. Memberi bonus untuk agen dengan kinerja baik, agen dan pemasok 3. Membantu agen dalam berpromosi. Memperbaiki sistem manajemen 1. Membuat daftar tugas, wewenang serta penanggung jawab tiap-tiap posisi, sumberdaya manusia dan 2. Mengadakan pelatihan terutama untuk staf mengadakan program pelatihan produksi dan staf penjualan rutin maupun bagi karyawan insidental. Memanfaatkan lahan tersisa 1. Pembersihan daerah rawa, untuk wahana rekreasi baru yaitu 2. Pembuatan kolam pemancingan, kolam pemancingan 3. Penanaman benih ikan dan pembuatan tempat duduk berpeneduh, 4. Melakukan promosi rekreasi kolam pemancingan.
Tantangan 1. Mampu meningkatkan kunjungan dan pembelian konsumen, 2. Meningkatkan pendapatan melalui unit bisnis lain (non adenium), 3. Memanfaatkan sumberdaya fisik untuk meningkatkan pendapatan, 4. Mengembangkan produk baru untuk mengungguli pesaing, 5. Mengorganisir dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mendukung perusahaan memenangkan persaingan.
Mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan
Meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium
Meningkatkan produksi tanaman hias nonadenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga
Sumbu Y
Memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan
2009
2010
Gambar 8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo
2008
Kegiatan yang dilakukan terus-menerus 1. Meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok, 2. Memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan
Membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan keuntungan lebih untuk member dibanding non member
Sumbu X
Sasaran 1. Menyediakan produk tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan dengan harga terjangkau, 2. Memberikan pelayanan yang baik dan pengetahuan bagi konsumen agar mencintai tanaman hias dan peduli terhadap lingkungan, 3. Menyediakan alternatif tempat rekreasi bagi keluarga, 4. Memiliki pertumbuhan perusahaan dan kemapuan perolehan laba yang stabil
83
Gambar 8 Tahapan Arsitektur Strategik: Strategi Bersaing Godongijo
131
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE dan IFE dapat diidentifikasi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan utama yang dihadapi Godongijo. Peluang yang dihadapi Godongijo yaitu: (1) kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, (2) pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia, (3) penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, (4) perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi, (5) perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias, (6) kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan (7) kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat. Sedangkan ancaman bagi Godongijo yaitu: (1) inflasi semakin meningkat, (2) kenaikan TDL dan harga BBM, (3) cuaca tidak menentu dan bencana alam, (4) berubah-ubahnya tren tanaman hias, (5) tingkat persaingan tinggi, dan (6) munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis yang sama. Kekuatan Godongijo yang dapat diidentifikasi yaitu: (1) memiliki Standard Operational Procedure (SOP), (2) new release dan trend setter tanaman hias adenium, (3) Produk dan pelayanan beragam, (4) Teknologi dalam promosi dan pelayanan, (5) memiliki cabang dan banyak agen, (6) modal sendiri, dan (7) inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias. Lima faktor kelemahan Godongijo yaitu: (1) masih ada rangkap jabatan, (2) terjadi turn over karyawan, (3) jarak yang jauh dengan Jakarta, (4) persentase pendapatan dari penjualan belum seimbang, dan (5) sumberdaya yang belum digunakan secara optimal,
132
2. Berdasarkan hasil analisis CPM, dapat dianalisis posisi persaingan Godongijo dibandingkan pesaing-pesaingnya yaitu Wijaya, Oasis Sentul Nursery, Istana Alam, dan Kuntum Nurseries. Godongijo unggul dalam ragam koleksi tanaman hias, kualitas tanaman hias yang ditawarkan (setara dangan Wijaya dan Oasis Sentul Nursery), cara penataan tanaman hias, pelayanan dan fasilitas (setara dengan Kuntum Nurseries), dan promosi. Secara keseluruhan Godongijo berada di peringkat pertama, namun banyak hal penting yang harus diperhatikan oleh Godongijo karena perbedaan skor antarperusahaan yang tidak jauh dan saat ini pesaing lainnya sedang melakukan pembangunan fisik maupun manajemen untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya. Kekuatan persaingan dominan Godongijo terletak pada promosi dan kelemahannya terletak pada kesesuaian harga. 3. Hasil matriks SWOT yang mempertimbangkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan, serta posisi persaingan Godongijo terhadap pesaingpesaingnya, maka strategi bersaing yang dapat dikembangkan oleh Godongijo secara umum adalah menjadi one stop shopping and experience nursery dengan konsep edukasi. One stop shopping dirancang dengan konsep swalayan dengan harga yang terjangkau. Analisis QSPM memperingkatkan tujuh strategi yang dapat diimplementasikan oleh Godongijo dengan prioritas sebagai berikut: (1) meningkatkan produksi tanaman hias non-adenium dengan budidaya mandiri untuk menekan harga, (2) meningkatkan promosi produk cafe, restoran, dan salon adenium, (3) mengembangkan skema diskon harga maupun diskon kuantitas pada hari-hari tertentu untuk meningkatkan penjualan, (4) membuat sistem kenggotaan untuk konsumen (member) dengan
133
keuntungan lebih untuk member dibanding non member, (5) meningkatkan hubungan baik dan kinerja pelayanan kepada agen dan pemasok, (6) memperbaiki sistem manajemen sumberdaya manusia dan mengadakan program pelatihan bagi karyawan, (7) memanfaatkan lahan tersisa untuk wahana rekreasi baru yaitu kolam pemancingan.
8.2 Saran 1. Godongijo diharapkan dapat mensosialisasikan strategi dan program yang telah dirumuskan kepada seluruh karyawan sehingga setiap orang memiliki rasa tanggung jawab dan termotivasi untuk melaksanakan strategi dan program dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Godongijo. Sosialisasi terkait dengan perencanaan pelaksanaan strategi yang mencakup uraian strategi dan program yang akan dilaksanakan, posisi dan tugas setiap orang, tahapan dan waktu pelaksanaan, serta sistem insentif sebagai imbalan atas kinerja yang baik. 2. Pelaksanaan strategi dan program membutuhkan komitmen dan konsistensi. Pelaksanaan program sebaiknya diikuti dengan evaluasi secara bertahap sehingga penyesuaian dapat dilakukan sewaktu-waktu. 3. Penelitian selanjutnya dapat mengambil topik mengenai implementasi dan evaluasi strategi dengan pendekatan arsitektur strategik terkait strategi yang telah dirumuskan pada penelitian ini.
134
DAFTAR PUSTAKA
Al Muttaqien, Anindito. 2007. Analisis Strategi Bersaing Agrowisata Vin’s Berry Park. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. BI, 2008. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD. http://www.bi.go.id. [9 April 2008] BPS, 2007. Jawa Barat dalam Angka 2007. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Budiman, Imelda. 2004. Analisis Strategi Bersaing Obat Tradisional: Taman Sringanis. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Dadang, et al. 2007. Setelah Jenuh dengan Anthurium. http://www.agrinaonline.com/show_ article.php?rid=7&aid=1127 [ 8 April 2008]
Tiga Calon Pesohor.
Dadang. 2007. http://www.agrinaonline.com/show_ article.php?rid=7&aid=1127 [ 8 April 2008] David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis Konsep. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. Departemen Pertanian, 2007. Mentan Ajak Masyarakat Florikultura Bersinergi Kembangkan Sumber Devisa Baru. http://ppvt.setjen.deptan.go.id/berita/ detail.php?id=169 [17 Februari 2008]. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 1996. Survei Produksi Tanaman Hias Indonesia. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian. Jakarta. Direktori Angrek dan Tanaman Hias Provinsi DKI Jakarta, 2007. Tren dan Prospek Mendatang. Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. www.distanhutdki.web.id. [17 Februari 2008]. DuBrin, J. A. and Ireland, R. D. 1993. Management and Organization-2nd Edition. South-Western Publishing Co. Ohio. Endah, Joesi. 2007. Membuat Tanaman Hias Rajin Berbunga. Agromedia Pustaka. Jakarta. Glueck, W. F dan Jauch, L.R. 1991. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Erlangga. Jakarta.
135
Griffin, R. W. dan Ebert, R. J. 2003. Bisnis. Prenhallindo. Jakarta. Hero K. Purba, Frans. Peluang Pasar Tanaman Hias Ekspor ke Mancanegara. Subdit Promosi dan Pengembangan Pasar, DIT. Pemasaran Internasional, DITJEN Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian. http://agribisnis.deptan.go.id [17 Februari 2008]. Kinear, T.L & Taylor. 1996. Marketing Research: An Applied Approach. Edisi keempat. Mc Graw-Hill. USA. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Lipsey, et al. 1997. Pengantar Mikroekonomi Jilid 2. Binarupa Aksara. Jakarta. Okta, Dedy Wijaya. 2004. Analisis Strategi Bersaing Minuman Sari Buah Sirsak PT Minuman SAP dalam Menghadapi Persaingan Industri Minuman Ringan. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Parluhutan, Eli. 2006. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Anggrek Spesies di Unit Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Porter, Michael E. 2007. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. KARISMA Publishing Group. Tangerang. Rahardi, F et al. 1997. Agribisnis Tanaman Hias. Cetakan keempat. Penebar Swadaya. Jakarta. Redaksi Agromedia. 2007. Kaya dari Bisnis Tanaman Hias. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Robbins, S.P dan Coulter M. 1999. Manajemen. PT Prenhallindo. Jakarta. Rukmana, H. Rahmat. 1997. Teknik Perbanyakan Tanaman Hias. Cetakan Pertama. Kanisius. Yogyakarta. Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. UI Press. Jakarta. Somantri, Entis. 2005. Analisis Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Manajemen Hero Supermarket dalam Industri Ritel. Skripsi. Jurusan Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Sudarmono, A.S. 1997. Tanaman Hias Ruangan: Mengenal dan Merawat. Kanisius. Yogyakarta.
136
Suheri. 2006. Analisis Strategi Bersaing Restoran berdasarkan Persfektif Konsumen (Studi kasus: Waroeng Girli Bogor). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Supari, Dh. 1999. Tuntunan Membangun Agribisnis. Edisi Pertama. PT Gramedia. Jakarta. Swastha, B. dan I. Sukotjo. 1995. Pengantar Bisnis Modern. Liberty. Yogyakarta. Tinambunan, Asril. 2005. Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias pada PT. Bina Usaha Flora (BUF) di Cipanas-Cianjur. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Umar, Husein. 2005. Strategic Management in Action: Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yoshida, Diah Tuhfat. 2006. Arsitektur Strategik: Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia yang Senantiasa Berubah. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
136
LAMPIRAN
137
Lampiran 1 Daftar Pengusaha Agribisnis Tanaman Hias No Nama Pelaku Usaha Produsen 1 Alam Indah Bunga Nusantara (PT) 2 Allescia 3 Ayub Pranata 4 Benara Nurseries 5 Bibit Baru 6 Bina Usaha Flora (PT) 7 Bostama Buana Raya Agrotama (PT) 8 Carnation Farm 9 Cisalada Permai (PT) 10 Exotica Prima Nurseries (PT) 11 Fitotek Unggul (PT) 12 Flora Hijau Permai (PT) 13 Flora Mas Indah (PT) 14 Floribunda Nursery 15 Godongijo Nursery 16 Green Point Nursery (PT) 17 Halim Puspita (PT) 18 Henary 19 Inn Karla Nursery 20 Insan Krida Utama (PT) 21 Isti Anggana 22 Jakarta Flora 23 Karibco (PT) 24 Kebun Ciputri (PT) 25 Kebun Winasari 26 Kreasi Flora Nusantara (PT) 27 Marga Flora 28 Melrimba Sentra Agrotama (PT) 29 Ostrafarm 30 Perkebunan Mangkurajo (PT) 31 Pesona Anggrek 32 Pesona Daun Mas Asri (PT) 33 Polliloka Orchids 34 Pusat Koperasi Bunga Indonesia 35 Putri Sekar Asri (PT) 36 Robby&Kerst Nursery 37 Saung Mirwan (PT) 38 Sawangan Orchids 39 Sekar Gunung Lembang (PT) 40 Selektani (PT) 41 Setiabudi Cactus 42 Sukses Enterprise (CV) 43 Tropicana Nursery 44 Wijaya Orchids 45 Yayasan Bunga Nusantara 46 Yoseph Ishak T.
Alamat Cipanas-Cianjur Kelapa Gading-Jakarta Bandung Karawang-Jawa Barat Surabaya Cipanas-Cianjur Sukabumi-Jawa Barat Pangalengan-Bandung Cijeruk-Bogor Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Pusat Jakarta Pusat Bintaro-Jakarta Depok-Jawa Barat Jakarta Selatan Jakarta Selatan Bandung Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Pusat Cilandak Timur-Jakarta Jakarta Selatan Cipanas-Cianjur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Selatan Kebayoran Baru-Jakarta Jakarta Barat Ciawi-Bogor Jakarta Barat Jakarta Barat Jakarta Selatan Ciawi-Bogor Megamendung-Bogor Cinangka-Depok Lembang-Bandung Surabaya Bandung Jakarta Barat Jakarta Barat Sentul-Bogor Jakarta Selatan Tajur-Bogor
138
No Nama Pelaku Usaha Asosiasi/Perhimpunan 1 Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) 2 Asosiasi Petani Anggrek Indonesia (APAI) 3 Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) 4 Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) 5 Masyarakat Floristry Indonesia 6 Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) 7 Perhimpunan Florikultur Indonesia (PFI) No Nama Pelaku Usaha Kelompok Tani 1 Bintang Delapan Hortikultura (PT) 2 CD Farm 3 Ekakarya Graha Flora (PT) 4 Giri Mekar-Asosiasi Petani Cihideung 5 Guna Sari 6 H. Moch. Sulkhan 7 Inggu Laut Abadi 8 Maju Bersama 9 Mitra Bisnis Anda 10 Mohamad Baidowi 11 Nusa Indah 12 Rizals Oron CS 13 Syngenta Indonesia (PT) 14 Tingal Garden 15 Wahana Kharisma Flora (PT) No Nama Pelaku Usaha Bibit/Kultur Jaringan 1 Bumi Teknokultura Unggul (PT) 2 Fitotek Unggul (PT) 3 Monfori Nusantara (PT) No Nama Pelaku Usaha Trader 1 Alinda Flora (CV) 2 Asosiasi Petani Bunga Potong Kab. Semarang 3 Asosiasi Petani-Pedangan Bunga Cihideung 4 Asri Ayu Orchids Grower 5 Buana Nuansa Nusantara (PT) 6 Bunga Lima Benua 7 Centra Anggrek 8 Eldadi Usaha Flora (PT) 9 Eldasi Jati Utomo (PT) 10 H & W Orchids 11 Hj. Yuliati Purwadi 12 Koperasi Pedagang Bunga Wastu Kencana 13 Millenium Nursery 14 Milo Bali Orchids
Alamat Jakarta Selatan Lembang-Bandung Jakarta Selatan Jakarta Barat Jakarta Selatan Pasuruan-Jawa Timur Tangerang Alamat Jakarta Barat Bandung Jakarta Pusat Bandung Tabanan-Bali Jawa Timur Cianjur Depok-Jawa Barat Pacet-Cianjur Ciawi-Bogor Semarang Lembang-Bandung Jakarta Selatan Tangerang Malang-Jawa Timur Alamat Jakarta Pusat Jakarta Selatan Tangerang Alamat Bandung Semarang Bandung Denpasar-Bali Bandung Jakarta Selatan Bandung Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Bandung Tangerang Kuta-Bali
139
No Nama Pelaku Usaha Trader 15 Paguyuban Pedagang Bunga Pasar Kayon 16 Rizal Orchids Center 17 Sagita Flora 18 Taty Nursery&Galery (CV) 19 Trini Suhadi 20 UD Artha No Nama Pelaku Usaha Lain-lain 1 Adi Johan 2 Andy Jati Utomo 3 Nabila Parcel Flora Internasional (PT) 4 Nancy Craft 5 PHRI 6 Tropica Greeneries
Alamat Surabaya Lembang-Bandung Bekasi Medan Jawa Timur Jawa Timur Alamat Jakarta Selatan Jakarta Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Pusat Jakarta Timur
Sales
Market
Supervisor
Development
Showroom Cashier
Sales Supervisor Showroom
Agents
Head of Branch Alam Sutera
Promotion & Customer Relation Supervisor
Promotion & Customer Relation Officer
Distribution Supervisor
Marketing & Sales Manager
Café Supervisor
First Chef
Driver
Propagator
Assistant of SPV Production
Research & Development
Production Manager
Showroom Maintenance
Assistant of SPV Maintenance
Production Maintenance
Production & Maintenance Supervisor
Director
General Affairs
Breeders
HRD & GA Supervisor
Lampiran 2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri STRUKTUR ORGANISASI PT. GODONGIJO ASRI
Head of Security
HRD Officer
Finance Supervisor
Cashier 2 (out cast)
Cashier 1 (in cash)
Purchasing Supervisor
Stockist Staff
Cost Accounting Officer
Cost Accounting
Financial & Administration Manager
140
Purchasing Staff
Lampiran 2 Struktur Organisasi PT Godongijo Asri
141
Lampiran 3 Daftar Produk dan Harga Jual Tanaman Hias Godongijo Kode
Jenis Tanaman
Harga (Rp)
Kode
Jenis Tanaman
Harga (Rp)
111001 111002 111002A 111003 111003A 111004 111004A 111005 111005A 111005NR 111006 111006A 111007 111007A 111008 111008A 111008NR
Ade. Eye of the storm ( A ) Ade. My country ( A ) Ade. My Country (A) Ade. Miss Thailand ( A ) Ade. Miss Thailand Ade. Seduction ( A ) Ade. Seduction Ade. Windmollen ( A ) Ade. Windmollen ( A ) Ade. Perfumed snow ( A ) Ade. Delano ( A ) Ade. Delano Ade. Carmello ( A ) Ade. Carmello Ade. Serena ( A ) Ade. Serena Ade. Sinox ( A )
35,000 35,000 25,000 35,000 25,000 35,000 25,000 35,000 25,000 35,000 35,000 25,000 35,000 25,000 35,000 25,000 35,000
111032 111032NR 111033 111034 111034NR 111035 111036 111037 111037NR 111038 111039 111040 111041 111042 111043 111044 111044NR
Ade. Xion A Ade. Cozy ( A ) Ade. Chiara A Ade. Cellona A Ade. Lygo ( A ) Ade. Ciello A Ade. Ye-Lo A Ade. Superba ( A ) Ade. Arturo ( A ) Ade. Zahra A Ade. Salmona ( A ) Ade. Remora ( A ) Ade. Omizo ( A ) Ade. Shiba ( A ) Ade. Souza ( A ) Ade. Chimera ( A ) Ade. Titan A
40,000 35,000 50,000 50,000 35,000 50,000 50,000 70,000 35,000 70,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 35,000
111009 111010 111010A 111011 111012 111013 111013A 111014 111015 111015NR 111016 111017 111017NR 111018 111018NR 111019 111020 111020A 111020NR 111021 111021A 111021NR 111022 111023 111023A 111024 111025 111026 111027 111028 111029 111029A 111030 111030A 111030NR 111031
Ade. Shangrilla( A ) Ade. Apsara ( A ) Ade. Apsara ( A ) Ade. Pepito ( A ) Ade. Hugo ( A ) Ade. Bertha ( A ) Ade. Bertha ( A ) Ade. Aldabra ( A ) Ade. The peach ( A ) Ade. Cleo ( A ) Ade. Hip hop ( A ) Ade. Axes ( A ) Ade. Marmora ( A ) Ade. Inspiro ( A ) Ade. Estima ( A ) Ade. Qyu qyu ( A ) Ade. Sonoma ( A ) Ade. Sonoma ( A ) Ade. Flamme ( A ) Ade. Trivius ( A ) Ade. Trivius ( A ) Ade. Diablo ( A ) Ade. Laviosa ( A ) Ade. Evara ( A ) Ade. Evara ( A ) Ade. Helio ( A ) Ade. Teamo ( A ) Ade. Doxon ( A ) Ade. Blanca ( A ) Ade. Sheva ( A ) Ade. Neoma A Ade. Neoma A Ade. Ozora A Ade. Ozora A Ade. Ramona ( A ) Ade. Zelosa A
35,000 35,000 25,000 35,000 35,000 35,000 25,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 25,000 35,000 35,000 25,000 35,000 35,000 35,000 25,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 25,000 40,000 25,000 35,000 40,000
111045 111046 111047 111048 111049 111050 111051 111051N 111051NR 111052 111052NR 111053 111053NR 111054 111054NR 111055 111055NR 111056 111056NR 111057 111058 111059 111060 111061 111062 111067 111068 111069 111070 111071 111072 111073 111074 111075 111076 111077
Ade. Mauro ( A ) Ade. Mozza ( A ) Ade. Axella ( A ) Ade. Zenzia ( A ) Ade. Dottie ( A ) Ade. Ortiz ( A ) Ade. Benito A Ade. New NN-005 Ade. White Star A Ade. Bonzi A Ade. Red Dusk A Ade. Thorra A Ade. Superbrain A Ade. Ayala A Ade. Harry Potter A Ade. Elexa A Ade. Cat Eye A Ade. Celta A Ade. Fadia A Ade. Pandora A Ade. Diva A Ade. Placido A Ade. Regio A Ade. Kodomo A Ade. Quantum A Ade. Somalense Hitam Ade. Somalense Ade. Funny bunny ( A ) Ade. Peter pan ( A ) Ade. Pluto ( A ) Ade. Poisedon ( A ) Ade. Luna ( A ) Ade. Vega ( A ) Ade. Triton ( A ) Ade. Explora ( A ) Ade. Paragon ( A )
50,000 50,000 50,000 70,000 70,000 70,000 50,000 60,000 40,000 70,000 40,000 70,000 40,000 70,000 40,000 70,000 40,000 70,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 75,000 75,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000
142
Kode 111078 111079 111080 1110S1 1110S2 112001 112002 112003 112004 112005 112005NR 112006 112007 112008 112008NR 112009 112010 112011 112012 112013 112014 112015 112015NR 112016 112017 112017NR 112018 112018NR 112019 112020 112020NR 112021 112021NR 112022 112023 112024 112025 112026 112027 112028 112029 112030 112030NR 112031 112032 112032NR 112033 112034 112034NR 112035 112036 112037 112037NR 112038 112039 113008NR
Jenis Tanaman Ade. Paradiso( A ) Ade. Saxon A Ade. Zamora A Ade. Seedling - 1 Ade. Seedling - 2 Ade. Eye of the strorm ( B ) Ade. My country ( B ) Ade. Miss Thailand ( B ) Ade. Seduction ( B ) Ade. Windmollen ( B ) Ade. Perfumed snow ( B ) Ade. Delano ( B ) Ade. Carmello ( B ) Ade. Serena ( B ) Ade. Sinox ( B ) Ade. Shangrilla ( B ) Ade. Apsara ( B ) Ade. Pepito ( B ) Ade. Hugo ( B ) Ade. Bertha ( B ) Ade. Aldabra ( B ) Ade. The peach ( B ) Ade. Cleo ( B ) Ade. Hip hop ( B ) Ade. Axes ( B ) Ade. Marmora ( B ) Ade. Inspiro ( B ) Ade. Estima ( B ) Ade. Qyu qyu ( B ) Ade. Sonoma ( B ) Ade. Flamme ( B ) Ade. Trivius B Ade. Diablo ( B ) Ade. Laviosa B Ade. Evara B Ade. Helio B Ade. Teamo B Ade. Doxon B Ade. Blanca B Ade. Sheva B Ade. Neoma B Ade. Ozora B Ade. Ramona B Ade. Zelosa B Ade. Xion B Ade. Cozy B Ade. Chiara B Ade. Cellona B Ade. Lygo B Ade. Ciello B Ade. Ye-Lo B Ade. Superba ( B ) Ade. Arturo B Ade. Zahra B Ade. Salmona ( B ) Ade. Sinox ( C )
Harga (Rp) 35,000 35,000 35,000 75,000 50,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 65,000 70,000 70,000 65,000 90,000 90,000 65,000 90,000 90,000 130,000 65,000 130,000 90,000 140,000
Kode 112040 112041 112042 112043 112044 112044NR 112045 112046 112047 112048 112049 112050 112051 112051N 112051NR 112052 112052NR 112053 112053NR 112054 112054NR 112055 112055NR 112056 112056NR 112057 112058 112059 112060 112061 112062 112069 112070 112071 112072 112073 112074 112075 112076 112077 112078 112079 112080 112081 112082 112083 113001 113002 113003 113004 113005 113005NR 113006 113007 113008 113051NR
Jenis Tanaman Ade. Remora ( B ) Ade. Omizo ( B ) Ade. Shiba ( B ) Ade. Souza ( B ) Ade. Chimera ( B ) Ade. Titan B Ade. Mauro ( B ) Ade. Mozza ( B ) Ade. Axella ( B ) Ade. Zenzia ( B ) Ade. Dottie ( B ) Ade. Ortiz ( B ) Ade. Benito B Ade. New NN-005 B Ade. White Star B Ade. Bonzi B Ade. Red Dusk B Ade. Thorra B Ade. Superbrain B Ade. Ayala B Ade. Harry Potter B Ade. Elexa B Ade. Cat Eye B Ade. Celta B Ade. Fadia B Ade. Pandora B Ade. Diva B Ade. Placido B Ade. Regio B Ade. Kodomo B Ade. Quantum B Ade. Funny bunny ( B ) Ade. Peter pan ( B ) Ade. Pluto ( B ) Ade. Poisedon ( B ) Ade. Luna ( B ) Ade. Vega ( B ) Ade. Triton ( B ) Ade. Explora ( B ) Ade. Paragon ( B ) Ade. Paradiso ( B ) Ade. Saxon B Ade. Zamora B Ade. Rood Stock (B) Ade. (Eye OTS - Mozza) (B) Ade. (Helio - Blanca) (B) Ade. Eye of the storm (C) Ade. My country ( C ) Ade. Miss Thailand ( C ) Ade. Seduction ( C ) Ade. Windmollen ( C ) Ade. Perfumed snow ( C ) Ade. Delano ( C ) Ade. Carmello ( C ) Ade. Serena ( C ) Ade. White Star ( C )
Harga (Rp) 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 65,000 90,000 90,000 90,000 130,000 130,000 130,000 90,000 100,000 70,000 130,000 70,000 130,000 70,000 130,000 70,000 130,000 70,000 130,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 65,000 50,000 90,000 90,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 160,000
143
Kode 113009 113010 113011 113012 113013 113014 113015 113015NR 113016 113017 113017NR 113018 113018NR 113019 113020 113020NR 113021 113021NR 113022 113023 113024 113025 113026 113027 113028 113029 113030 113030NR 113031 113032 113032NR 113033 113034 113034NR 113035 113036 113037 113037NR 113038 113039 113040 113041 113042 113043 113044 113044NR 113045 113046 113047 113048 113049 113050 113051 113051N 114019 114020
Jenis Tanaman Ade. Shangrilla ( C ) Ade. Apsara ( C ) Ade. Pepito ( C ) Ade. Hugo ( C ) Ade. Bertha ( C ) Ade. Aldabra ( C ) Ade. The peach ( C ) Ade. Cleo ( C ) Ade. Hip hop ( C ) Ade. Axes ( C ) Ade. Marmora ( C ) Ade. Inspiro ( C ) Ade. Estima ( C ) Ade. Qyu qyu ( C ) Ade. Sonoma ( C ) Ade. Flamme ( C ) Ade. Trivius ( C ) Ade. Diablo ( C ) Ade. Laviosa ( C ) Ade. Evara ( C ) Ade. Helio ( C ) Ade. Teamo ( C ) Ade. Doxon ( C ) Ade. Blanca ( C ) Ade. Sheva ( C ) Ade. Neoma ( C ) Ade. Ozora ( C ) Ade. Ramona ( C ) Ade. Zelosa ( C ) Ade. Xion ( C ) Ade. Cozy ( C ) Ade. Chiara ( C ) Ade. Cellona ( C ) Ade. Lygo ( C ) Ade. Ciello ( C ) Ade. Ye-Lo ( C ) Ade. Superba ( C ) Ade. Arturo ( C ) Ade. Zahra ( C ) Ade. Salmona ( C ) Ade. Remora ( C ) Ade. Omizo ( C ) Ade. Shiba ( C ) Ade. Souza ( C ) Ade. Chimera ( C ) Ade. Titan ( C ) Ade. Mauro ( C ) Ade. Mozza ( C ) Ade. Axella ( C ) Ade. Zenzia ( C ) Ade.Dottie ( C ) Ade. Ortiz ( C ) Ade. Benito C Ade. New NN-005 C Ade. Qyu qyu ( D ) Ade. Sonoma ( D )
Harga (Rp) 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 140,000 150,000 150,000 140,000 170,000 170,000 140,000 170,000 170,000 250,000 140,000 250,000 170,000 170,000 170,000 170,000 170,000 170,000 140,000 170,000 170,000 170,000 250,000 250,000 250,000 170,000 180,000 380,000 380,000
Kode 113052 113052NR 113053 113053NR 113054 113054NR 113055 113055NR 113056 113056NR 113057 113058 113059 113060 113061 113062 113069 113070 113071 113072 113073 113074 113075 113076 113077 113078 113079 113080 113081 113082 113083 114001 114002 114003 114004 114005 114005NR 114006 114007 114008 114008NR 114009 114010 114011 114012 114013 114014 114015 114015NR 114016 114017 114017NR 114018 114018NR 114060 114061
Jenis Tanaman Ade. Bonzi C Ade. Red Dusk C Ade. Thorra C Ade. Superbrain C Ade. Ayala C Ade. Harry Potter C Ade. Elexa C Ade. Cat Eye C Ade. Celta C Ade. Fadia C Ade. Pandora C Ade. Diva C Ade. Placido C Ade. Regio C Ade. Kodomo C Ade. Quantum C Ade. Funny bunny ( C ) Ade. Peter pan ( C ) Ade. Pluto ( C ) Ade. Poisedon ( C ) Ade. Luna ( C ) Ade. Vega ( C ) Ade. Triton ( C ) Ade. Explora ( C ) Ade. Paragon ( C ) Ade. Paradiso ( C ) Ade. Saxon ( C ) Ade. Zamora ( C ) Ade. Rood Stock (C) Ade. (Eye OTS - Mozza) (C) Ade. (Helio -Blanca) (C) Ade. Eye of the strorm (D) Ade. My country ( D ) Ade. Miss Thailand ( D ) Ade. Seduction ( D ) Ade. Windmollen ( D ) Ade. Perfumed snow ( D ) Ade. Delano ( D ) Ade. Carmello ( D ) Ade. Serena ( D ) Ade. Sinox ( D ) Ade. Shangrilla ( D ) Ade. Apsara ( D ) Ade. Pepito ( D ) Ade. Hugo ( D ) Ade. Bertha ( D ) Ade. Aldabra ( D ) Ade. The peach ( D ) Ade. Cleo ( D ) Ade. Hip hop ( D ) Ade. Axes ( D ) Ade. Marmora ( D ) Ade. Inspiro ( D ) Ade. Estima ( D ) Ade. Regio D Ade. Kodomo D
Harga (Rp) 250,000 160,000 250,000 160,000 250,000 160,000 250,000 160,000 250,000 160,000 160,000 160,000 160,000 160,000 160,000 160,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 140,000 75,000 170,000 170,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 410,000 410,000
144
Kode
Jenis Tanaman
Harga (Rp)
Kode
Jenis Tanaman
Harga (Rp)
114020NR 114021 114021NR 114022 114023 114024 114025 11402601A S 114027 114028 114029 114030 114030NR 114031 114032 114032NR 114033 114034 114034NR
Ade. Flamme ( D ) Ade. Trivius ( D ) Ade. Diablo ( D ) Ade. Laviosa ( D ) Ade. Evara ( D ) Ade. Helio ( D ) Ade. Teamo ( D )
380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 400,000 400,000
114062 114063 114069 114070 114071 114072 114073
Ade. Quantum D Ade. NN - D Ade. Funny bunny ( D ) Ade. Peter pan ( D ) Ade. Pluto ( D ) Ade. Poisedon ( D ) Ade. Luna ( D )
410,000 0,00 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000
Ade. Doxon ( D )
400,000
114074
Ade. Vega ( D )
380,000
Ade. Blanca ( D ) Ade. Sheva ( D ) Ade. Neoma ( D ) Ade. Ozora ( D ) Ade. Ramona ( D ) Ade. Zelosa ( D ) Ade. Xion ( D ) Ade. Cozy ( D ) Ade. Chiara ( D ) Ade. Cellona ( D ) Ade. Lygo ( D )
400,000 400,000 400,000 400,000 380,000 400,000 400,000 380,000 450,000 450,000 380,000
114075 114076 114077 114078 114079 114080 114081 115051.1 115051.2 115051.3 115065
Ade. Triton ( D ) Ade. Explora ( D ) Ade. Paragon ( D ) Ade. Paradiso ( D ) Ade. Saxon D Ade. Zamora D Ade. Rood Stock (D) Adenium Prapat B Adenium Prapat C Adenium Prapat D Arabicum compt. mini
114035 114036 114037 114037NR 114038 114039 114040 114041 114042 114043 114044 114044NR 114045 114046 114047 114048 114049 114050 114051 114051N 114051NR 114052 114052NR 114053 114053NR 114054 114054NR 114055 114055NR 114056 114056NR 114057 114058 114059 121032 121033
Ade. Ciello ( D ) Ade. Ye-Lo ( D ) Ade. Superba ( D ) Ade. Arturo ( D ) Ade. Zahra ( D ) Ade. Salmona ( D ) Ade. Remora ( D ) Ade. Omizo ( D ) Ade. Shiba ( D ) Ade. Souza ( D ) Ade. Chimera ( D ) Ade. Titan ( D ) Ade. Mauro ( D ) Ade. Mozza ( D ) Ade. Axella ( D ) Ade. Zenzia ( D ) Ade. Dottie ( D ) Ade. Ortiz ( D ) Ade. Benito D Ade. New NN-005 D Ade. White Star D Ade. Bonzi D Ade. Red Dusk D Ade. Thorra D Ade. Superbrain D Ade. Ayala D Ade. Harry Potter D Ade. Elexa D Ade. Cat Eye D Ade. Celta D Ade. Fadia D Ade. Pandora D Ade. Diva D Ade. Placido D Eup. Ubolwan A Eup. Duang Rung Rot A
450,000 450,000 600,000 380,000 600,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 380,000 450,000 450,000 450,000 600,000 600,000 600,000 450,000 480,000 410,000 600,000 410,000 600,000 410,000 600,000 410,000 600,000 410,000 600,000 410,000 410,000 410,000 410,000 20,000 20,000
115099 115101 121000 121001 121002 121003 121004 121005 121006 121007 121008 121009 121010 121011 121012 121013 121014 121015 121016 121017 121018 121019 121020 121021 121022 121023 121024 121025 121026 121027 121028 121029 121030 121031 123011 123012
Obesum Compacta kecil Ade. Black Knight Eup. No Name A Eup. Chaimongkol A Eup. Charlie Angel A Eup. Chiangmai A Eup. Chokedee Mechai A Eup. Duang Itsaree A Eup. Duang Tawan A Eup. Forever Green A Eup. Kun Samree A Eup. Macha A Eup. Manee Jintana A Eup. Nam Chai A Eup. Parichat A Eup. Porncita A Eup. Rung Daeng A Eup. Rung Ruang A Eup. Saeng Tawan A Eup. Sawasdee A Eup. Siamesee Diamond A Eup. Siamesee Ruby A Eup. Sonia A Eup. Yok Manee A Eup. Tropical Twist "WT" Eup. Nine Luck "WT" Eup. Pink Diamond A Eup. Sab Sompot A Eup. Saeng Srithong A Eup. Sabsaithong A Eup. Sayuri A Eup. Petrakan A Eup. Porn Panarai A Eup. Sab Chaokun A Eup. Nam Chai C Eup. Pahrichart C
380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 380,000 200,000 500,000 750,000 1,000,000 35,000 125,000 100,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000
145
Kode 121044 121045 121046 121047 121048 121049 121050 121051 121052 121053 121054 121055 121056 122000 122001 122002 122003 122004 122005 122006 122007 122008 122009 122010 122011 122012 122013 122014 122015 122016 122017 122018 122019 122020 122021 122024 122025 122026 122029 122030 122031 122032 122046 123001 123002 123003 123004 123005 123006 123007 123008 123009 123010 133043 115100 140001
Jenis Tanaman Eup. Dazzling Magic A "WT" Eup. Sonia A "WT" Eup. NN "WT" Eup. Saeng Tawan "WT" Euphorbia Duang Tawan WT Euphorbia Wanchanok Euph. Muangsetti A Euph. Babyrose A Euph. New Hybrid 1 Euph. New Hybrid 2 Euph. Happy A Euph. Gold Dragon A Euph. Charoen Choke A Eup. No Name B Eup. Chaimongkol B Eup. Charlie Angel B Eup. Chiang Mai B Eup. Chokedee Mechai B Eup. Duang Itsaree B Eup. Duang Tawan B Eup. Forever Green B Eup. Kun Samree B Eup. Macha B Eup. Manee Jintana B Eup. Nam Chai B Eup. Parichat B Eup. Pornchita B Eup. Rung Daeng B Eup. Rung Ruang B Eup. Saeng Tawan B Eup. Sawasdee B Eup. Siemese Diamond B Eup. Siemese Ruby B Eup. Sonia B Eup. Yok Manee B Eup. Pink Diamond B Eup. Sab Sompot B Eup. Saeng Srithong B Eup. Petrakan B Eup. Porn Panarai B Eup. Ubol Wan B Eup.Sayuri B Euphorbia NN WT "B" Eup. Chaimongkol C Eup. Charlie Angel C Eup. Chiang Mai C Eup. Chokedee Mechai C Eup. Duang Itsaree C Eup. Duang Tawan C Eup. Forever Green C Eup. Kun Samree C Eup. Macha C Eup. Manee Jintana C Philo. Goldii Obesum Compacta Besar Allamanda violace small leaf
Harga (Rp)
Kode
20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 55,000 175,000 40,000
123013 123014 123015 123016 123017 123018 123019 123020 123021 123022 124001 40033 133001 133002 133003 133004 133005 133006 133007 133008 133009 133010 133011 133012 133013 133014 133015 133016 133017 133018 133018A 133019 133020 133021 133024 133025 133027 133028 133029 133030 133031 133032 133032A 133033 133034 133035 133036 133037 133038 133039 133040 133041A 133042 140048 140049 140050
Jenis Tanaman Eup. Pornchita C Eup. Ruang Daeng C Eup. Rung Ruang C Eup. Saeng Tawan C Eup. Sawasdee C Eup. Siam Diamond C Eup. Siamesee Ruby C Eup. Sonia C Eup. Yok Manee C Eup. NR (Non Release) C Eup. NN "A" Euphorbia NN WT "B" Phillo. Black Cardinal besar Phillo. Black Cardinal kecil Phillo. Giant Xanadu sedang Phillo. Melonii besar Phillo. Moonlight Besar Phillo. Moonlight kecil Phillo. New Black Cardinal sdg Phillo. Orange Juice kecil Phillo. Red Congo kecil Phillo. Sunlight besar Phillo. Sunlight kecil Phillo. Golden Xanadu Philo. Red Congo Sedang Philo. Green Congo Batang Pjg Philo. Green Congo Batang Pdk Philo. Red Congo Besa Phillo. Black Cardinal kecil Phillo. Melonii Besar Philo. Melonii Sedang Phillo. New Black Cardinal Bsr Philo. Red Stem Phillo. Saeng Siri Chok Phillo. Bipennifolium Schott Phillo. Squamiferum Poepp Phillo. Sunlight Phillo. Red Cherry Phillo. NN - BN Phillo. Red Congo - BN Phillo. Manee Daeng - BN Phillo. Crocodile - MJ Phillo. Crocodile kecil Phillo. New Orange Phillo. Ruby Siam Philo. Red Princess Philo. Green Congo Philo. Red Emerald Philo. Tropical Sunrise Philo. Red Nobile Philo. Popegii Philo. Lynette Philo. Pinatifidum Palem Xeriodosa elegance Plumeria Thai Hibrid Big Plumeria Thai Hibrid Small
Harga (Rp) 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 0,00 20,000 45,000 150,000 55,000 75,000 50,000 125,000 55,000 60,000 60,000 75,000 75,000 50,000 100,000 100,000 50,000 125,000 250,000 55,000 55,000 40,000 100,000 100,000 125,000 50,000 45,000 50,000 55,000 75,000 55,000 60,000 40,000 15,000 60,000 60,000 60,000 55,000 55,000 55,000 50,000 80,000 15,000 50,000 1,000,000 175,000 125,000
146
Kode 140002 140003 140004 140005 140006 140007 140008 140009 140010 140011 140012 140013 140014 140015 140016 140017 140019 140019A 140020 140021 140022 140023 140024 140025 140026 140026-1 140027 140028 140029 140030 140031 140031A 140031B 140032 140032-1 140032-2 140033 140034 140035 140036 140037 140038 140039 140040 140040A 140041 140042 140043 140044 140045 140046 140047 140092 140093 140093A 140093B
Jenis Tanaman Aglara odorata small leaf Arrundo donax Asplenium Ragunan sedang Asplenium Samurai besar Asp. Samurai sedang Asplenium Irian besar Asplenium Irian sedang Asp.Philipine besar Asp.Philipine sedang Asp.Ragunan besar Bambu mini var. Bauhinia cocciana besar Bauhinia cocciana Bromelia Three Color besar Bromelia Three Color sedang Bromelia Amazing Grace Bromelia Pink Grace - Ulih Bromelia Red Grace - Ulih Bromelia Red sedang Caladium hortulanum Caladium Api Caladium Caroline Warton Caladium Crystal Caladium Sp Calathea roseopicta "Dotty" Calathea Florida Caliandra haematochepala Caliandra Tweedy Cassia biflorus Clerodendron nutans Cordyline Chocolate Queen Cordyline Coffee Cordyline Atika Cryptanthus Brown Colour Crypthantus Black Cryptanthus Brown Colour Cyclanthus Daylily (Hemerocalis) Dracaena Gold Epiphylum oxypetalum Fern Fern Gendong Anak Heliconia irbola Homalomena Gold Homalomena Kopasus Jasminum multiforum Justicia brandegeana Lonicera japanicum Medinilla Medinilla myriantha Musaenda Tree Colour Nervilia bicolor Aglo. Heng-Heng GI Aglo. Butterfly GI Aglo. Siam Aurora G I Aglo. Siam Aurora kecil - GI
Harga (Rp)
Kode
50,000 50,000 85,000 75,000 50,000 60,000 30,000 75,000 30,000 150,000 40,000 75,000 50,000 100,000 75,000 100,000 100,000 150,000 75,000 70,000 60,000 125,000 50,000 50,000 175,000 35,000 40,000 50,000 40,000 50,000 40,000 40,000 40,000 25,000 20,000 35,000 500,000 25,000 75,000 30,000 50,000 30,000 60,000 50,000 75,000 40,000 40,000 40,000 300,000 100,000 40,000 75,000 200,000 150,000 500,000 300,000
140051 140052 140053 140053A 140053B 140054 140055 140056 140057 140057A 140057B 140059 140060 140061 140062 140063 140063-1 140063A 140064 140064-1 140064-2 140065 140066 140067 140067A 140068 140068A 140069 140070 140071 140076 140077 140078 140079 140080 140081 140082 140083 140083C 140083D 140083E 140084 140085 140086 140087 140087A 140088 140089 140090 140091 140091A 140091B 140135 140138 140138A 140139
Jenis Tanaman Poly. Burung Unta Besar Poly. Kristata Philiphine Polypodium Sisik Ular Polypodium Spiral Besar Polypodium Spiral Kecil Polypodium Blue Punica flora plena (Delima) Puring (Croton) Thai Hybrid sanse. gracilis bagamoyensis sanse. Twister Sister sanse. Twister Sister Kecil Selaginella Amboinensis Xanthosoma G I Xena Yellow Flower Zamioculcas 10.000/btg Zamioculcas 12.000/btg - C Zamioculcas - Ulih Zamioculcas 15.000/batang Cryptanthus Red Hybrid Besar Cryptantus Red Colour Besar Cryptantus Red Hybrid - kecil Bromelia Fireball Draceana Compacta besar Draceana Compacta Besar Dracaena Compacta Kecil Palem Astrogina Kecil Palem Astrogina Besar Palem Spiralis Spatyphillum var. besar Spatyphillum var. kecil Callistemon Viminalis prolific Galphinia glauca Quisqualis indica Medinila magnifica besar Bromelia Red Grace sedang Bromelia NN1 Bromelia Merah Bromelia NN3 Bromelia NN4 Bromelia Petitie Bromelia Neo Regelia "Maya" Aglo.Lady Valentine GI Aglo.Pride of Sumatra GI Puring (Croton) Thai Hybrid sdg Palisota GI Palisota var. - Ulih Begonia Ayuga Aglo. Tricolor kecil GI Aglo. Kochin Paramruai GI Aglo. Red Silver GI Aglo. NN-1 GI Clerodendron Thomsonae var. Medinila Magnifica Kecil Medinila Daun Kecil Mini Vriesea Hijau
Harga (Rp) 100,000 75,000 30,000 100,000 35,000 30,000 40,000 75,000 80,000 200,000 75,000 40,000 75,000 50,000 10,000 12,000 20,000 15,000 80,000 80,000 40,000 40,000 80,000 70,000 50,000 125,000 175,000 175,000 30,000 20,000 75,000 40,000 60,000 500,000 150,000 75,000 75,000 75,000 150,000 60,000 100,000 125,000 125,000 300,000 100,000 150,000 100,000 85,000 300,000 150,000 80,000 60,000 50,000 80,000 40,000 50,000
147
Kode 140093C 140093D 140093E 140093F 140093H 140093I 140094 140095 140096 140097 140098 140099 140100 140100A 140101 140102 140107 140108 140109 140110 140111 140112 140113 140113A 140113B 140114 140115 140116 140116A 140116B 140116C 140116D 140116E 140117 140118 140119 140120 140123 140124 140126 140127 140128 140129 140130 140131 140131A 140131B 140132 140133 140133A 140134 140179C 140179D 140179E 140179F 140179G
Jenis Tanaman Aglo. Lipstik Tropical - GI Aglo. Red Legacy - GI Aglo. Dud Unyamanee - GI Aglo. Butterfly GI Aglo. Siam Pearl GI Aglo. Red Peacock Cultur GI Anthu. Wave of Love sedang Anthu. Wave of Love kecil Aglo. Northern Star sdg GI Aglo. Dynamic Ruby sdg GI Aglo. Tricolor sedang GI Vriesea Keladi Wayang Keladi Thailand NN - GI Polycias Varigata Mini Keladi Baret Thailand Gardenia big flower Duranta blue flower Kenanga double Ixora Kecil Ixora Besar (THAI JUN) Anthu. Wave of Love kecil Syngonium Pendek Syngonium Bold Allusion Syngonium Pixie Plumeria Sedang Thai Hibrid Plumeria Besar Thai Hibrid Plumeria var. Plumeria Dwarf Plumeria sp. Medium Plumeria sp. Big Plumeria Blue (37) Plumeria Blue Big (37) Xanthosimon Gardenia Bunga Kecil Gardenia Bunga Besar Gardenia var. Puring Apple Puring Red Indian Besar Anthu. Fish tail Bulbiforum Futricosa Orange Bulbiforum Futricosa Yellow Day Lily Miami Rose Baby (Mawar Mini) Calatea Florida Tricolour Calatea Tricolour Calatea var. GI Gusmania Rana Daun kecil Gusmania Ultra Daun besar Gusmania Ultra Allamanda Violace Big Flo Anthu. Bunga Saxo Anthu. Bunga Oktavia Anthu. Bunga Arizona Anthu. Bunga Movano Anthu. Bunga Tropical
Harga (Rp)
Kode
200,000 600,000 300,000 100,000 100,000 200,000 250,000 170,000 350,000 250,000 350,000 150,000 60,000 30,000 60,000 125,000 75,000 75,000 75,000 50,000 100,000 100,000 55,000 40,000 25,000 150,000 200,000 250,000 250,000 150,000 200,000 500,000 750,000 175,000 75,000 75,000 100,000 100,000 250,000 125,000 25,000 25,000 40,000 50,000 75,000 35,000 30,000 75,000 100,000 30,000 60,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000
140140 140141 140142 140143 140144 140145 140146 140147 140147A 140147B 140147C 140148 140149 140150 140151 140152 140153 140154 140154A 140155 140157 140157A 140157B 140157C 140157D 140159 140160 140162 140163 140164 140165 140166 140167 140168 140169 140170 140170A 140171 140172 140172A 140172B 140172C 140173 140174 140175 140176 140177 140178 140179 140179A 140179B 141003A 141003B 141004 141005 141006
Jenis Tanaman Daria Philo Enceng Diffenbachia Medinila sp Asp. Philipine II A - Ulih Asp. Philipine II B - Ulih Asp. Philipine Besar Alokasia - Inawati Alokasia Black Velvet kecil - GI Alokasia Melo kecil - GI Alokasia Aurora Kecil - GI Adam dan Hawa Asp. Philipine Kristata kecil - Ulih Asp. Philipine Kristata Besar - Ulih Dracaena Florida Beauty Drimiopsis - WT Diffen Anggun Ayu Diffen Exotika Diffen Exotika kecil Blihnum Krisut - Ulih Sirih Merah Besar Sirih Merah Kecil Sirih Merah sedang Sirih Silver Sirih Hitam Caladium Chachoengsao Allocasia Dragon Scales Cryptanthus Hijau - JS Policias var. - JS Homalomena Gold - JS Carex - JS Pepermix - JS Pakis - JS Palisota var. - JS Ayuga - JS Peperomia Batang Hijau - Em Peperomia Batang Merah - Em Begonia Keong - Em Begonia Brevirimosa - Em Begonia Moca Begonia Folkadot Begonia Bercak Merah Pohon Jeruk Imlek ukuran S Pohon Jeruk Imlek ukuran M Pohon Jeruk Imlek ukuran L Hibiscus - MJ Lavenda Caladium Red - GI Anthu. Bunga Anthu. Bunga Bonito Anthu. Bunga Alphin Aglo. NN Kecil - CN 2 Anthu. Crista linium Bromelia Flesia Alba Bromelia Flamingo Orange Jam Bromelia Flamingo Minnie
Harga (Rp) 25,000 300,000 5,000 7,500 20,000 20,000 40,000 125,000 25,000 30,000 30,000 20,000 60,000 250,000 10,000 50,000 60,000 80,000 60,000 35,000 75,000 25,000 30,000 30,000 40,000 25,000 80,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 20,000 15,000 15,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 50,000 75,000 100,000 30,000 40,000 50,000 50,000 50,000 50,000 40,000 200,000 275,000 125,000 125,000
148
Kode 140179H 140179I 140179J 140179K 140179L 140179M 140179N 140180 140181 140182 140184 140185 140186 140187 140187A 140188 140189 140190 140191 140192 140192A 140192B 140193 140193A 140194 140194A 140195 140198 140199 140200 140201 140202 140203 140204 140205 140206 140207 140207A 140208 140209 140210 140211 140212 141001 141001A 141001B 141001C 141001D 141002 141003 151022 151023 151024 151025 151026 151027
Jenis Tanaman Anthu. Bunga Cocolate Anthu. Bunga Viesta Anthu. Bunga Orange Anthu. Bunga Caribo Anthu. Bunga Sirion Anthu. Bunga Cessis Anthu. Bunga Tivoli Spatoglottis 3528-3522 Spatoglottis 001 x 003 Spatoglottis 035 x 011 Spatoglottis Zelda Spatoglottis Nubia Aglo. Venus GI Pasiflora Purple Pasiflora Red Gardenia corinata yellow Pandorea sotern bell Gardenia grandiflora star Brazilian Hypoestes Pink Hypoestes Red Hypoestes White Fitonia White Fitonia Red Amaranthus Yellow Amaranthus Red Peperomia Red Crinum Tillansia sp. Sawo Duren var. GI Kucai Keriting Phoenix probelini Camaedorea Clorofitum Jeranium Pisang merah GI Papyrus var. kecil Papyrus var. besar Puring India kw-1 Puring India kw-2 Puring India kw-3 Alokasia Purple Prince Besar Alokasia Purple Prince Kecil Bromelia Flaminggo Celica Bromelia Pink Linieta - CN 2 Bromelia Neo Amazing Grace Bromelia Formosa Daun Bsr Bromelia Flaminggo Maya Gusmania Sir Albert - CN 2 Aglo. NN Besar - CN 2 Palem Liquala orbicularis Medinila Phillipine Monstera var. besar Monstera deliciosa Palem Raphis Thailand Var Phillo. Soledad besar
Harga (Rp)
Kode
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 40,000 50,000 175,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 35,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 15,000 15,000 20,000 90,000 0,00 125,000 30,000 25,000 45,000 15,000 15,000 350,000 40,000 100,000 200,000 100,000 25,000 250,000 150,000 125,000 110,000 60,000 125,000 125,000 150,000 50,000 1,500,000 500,000 1,000,000 200,000 300,000 500,000
141007 141008 141009 141010 141011 141012 141013 141014 142001 142002 142003 142004 142005 142006 142007 142008 142009 142010 1596016 1596017 140019B 140093G 140156B 140156C 151001 151001.1 151001.2 151001.3 151001.4 151001A 151002 151003 151004 151005 151006 151007 151008 151009 151010 151011 151012 151013 151014 151015 151016 151017 151018 151019 151020 151021 151076 151077 151078 151079 151080 151081
Jenis Tanaman Bromelia Murado Bromelia Calorrienae Hibrid Bromelia Pink Linnieta Bromelia Fireball Ungu Bromelia Purple Haze Bromelia Dorothy Bromelia Baryles Choice Bromelia Predator Bobby Ant. Jemani sweet merapi 2 daun Ant. Jemanii sweet merapi 4 daun Ant. Black Selvet Ant. Ratu Begana Ant. Hokeri Kristata Ant. Jenmanii Mangkok Ant. Brownii Ant. Gelombang Cinta sedang Ant. Gelombang Cinta Seedling F. Giant Cryptanthus Red Colour Kecil Cryptanthus - CE Bromelia Promosa - Ulih Aglo. Heng-Heng kecil GI Heliconia var. kecil Heliconia var. besar Agave uni vitata kecil Agave Agave NN A Agave NN B Agave NN C Agave uni vitata sedang Aglaonema NN "A" Alocasia Golden Phillipine besar Alocasia Golden Phillipine sedang Alocasia NN Aloe vera var. Anggrek Gurun (Eulophia sp) Anthu. Asplenium Irian Asplenium Phillipine Asplenium Ragunan Caladium Green besar Calatea var. Calatea besar Costus bunga kuning Diffenbachia Giant Diffenbachia Harlequin Dion spinolosum Encephalartos Lily bunga kuning Lily var. Canna var. Cycas Micholitzi Phillodendron Gergaji kecil Homalomena Harlequin B Schefflera (Walisongo) var. Costus Red Flower - CGH
Harga (Rp) 225,000 90,000 175,000 90,000 275,000 225,000 175,000 175,000 175,000 400,000 100,000 75,000 50,000 200,000 75,000 40,000 10,000 250,000 30,000 40,000 60,000 75,000 50,000 125,000 50,000 0,00 100,000 50,000 125,000 75,000 50,000 150,000 50,000 100,000 50,000 200,000 0,00 300,000 150,000 250,000 100,000 100,000 200,000 35,000 300,000 30,000 5,000,000 0,00 20,000 100,000 200,000 2,000,000 100,000 100,000 1,000,000 50,000
149
Kode 151028 151029 151030 151031 151032 151033 151034 151035 151036 151037 151038 151039 151040 151041 151042 151043 151044 151045 151046 151047 151048 151049 151050 151051 151052 151053 151054 151055 151056 151057 151058 151059 151060 151061 151062 151063 151064 151065 151066 151067 151068 151069 151070 151071 151072 151073 151073A 151074 151075 151135 151136 151162 151163 151165 151168 151183
Jenis Tanaman Phillo. Gergaji Bulat besar Phillo. Gergaji Bulat kecil Phillo. martianum No. 1 Phillo. Mello besar Phillo. Minorum besar Phillo. Moonlight mini Phillo. A Phillo. Pattaya Phillo. pinatifidum besar Phillo. pinatifidum kecil Phillo. Burlemax kecil Phillo. Red Kongo besar Phillo. Red Kongo sedang Phillo. Shelloum mutasi Phillo. Surath sedang Phillo. Surath besar Homalomena Green Homalomena Harlequin Homalomena Burgundy Polyscias besar Polyscias kecil Pretus Pink Alokasia Purple Prince Raphidopora Crinum var. Spatyphillum kecil Spatyphillum besar Tanaman var. NN Bintaro var Silver Leaf Bintaro var Yellow Leaf Datura var. Dracaena A var. Dracaena B var. Ficus var. Homalomena var. Jambu laut var. Kelapa var. Kol banda var. Menteng var. Palisota var. Phillo. var. Sirsak var. Solanum var. Tanjung var. Zamioculcas var. No.1 Phillodendron grandifolium Syngonium grandifolia Polypodium aureum Polypodium Punctatum sanse. Kirkii Sedang sanse. Kirkii Besar Quisqualis indica besar Aspidistra elatior "Maculata" Anthu. Golok Silver Pot 10cm Vanili Varigata Cycas Blue
Harga (Rp)
Kode
600,000 100,000 250,000 1,000,000 1,500,000 50,000 300,000 300,000 100,000 75,000 40,000 750,000 250,000 300,000 400,000 300,000 50,000 50,000 50,000 40,000 30,000 40,000 250,000 300,000 250,000 35,000 300,000 0,00 400,000 400,000 150,000 200,000 250,000 200,000 250,000 300,000 1,000,000 200,000 300,000 500,000 300,000 300,000 500,000 150,000 400,000 800,000 150,000 100,000 200,000 750,000 1,000,000 1,000,000 150,000 100,000 200,000 750,000
151082 151083 151084 151085 151086 151087 151088 151089 151090 151091 151092 151093 151094 151095 151096 151097 151098 151099 151100 151100A 151100B 151100C 151101 151102 151103 151104 151105 151108 151109 151110 151111 151112 151114 151116 151117 151118 151119 151122 151123 151124 151125 151126 151127 151128 1511282 151130 151131 151134 151134A 151246A 151247 151248 151249 151250 151251 151252
Jenis Tanaman Phillo. martianum No. 2 Bromelia A Bromelia B Bromelia C Bromelia D Bromelia Merah Cactus A Cactus B Cactus C Cocoloba Davalia griffitiana sedang Jati var. Palem Liquala orbicularis kecil Drimiopsis Yucca A Yucca B Yucca C Yucca D sanse. Twister pot 17 cm sanse. Twister pot 15 cm sanse. Twister pot 12 cm sanse. var. sanse. Tsunami kecil Phillodendron B Aglaonema NN B Ficus Kresna Puring Cristata Sirih var. Waru var. Zamioculcas var. No.2 Phillodendron Gergaji sedang Polypodium NN Hoya var. Puring NN Jeruk Mini NN Kecil (var. Daun Ungu) NN Besar (var. Daun Ungu) Yucca Rostrata Ence. Ferox Silver Nolina var. Dion Spinolosum Sedang Palm Copernicia Macroglosa Pachy. Decaryl Pachy. Thunbergianum Palem Cocotrinax Cycas Carnciana (Blue) Xanthosimon var. sanse. Kirkii pot 17 cm sanse. Kirkii pot 20 cm Anthu. A XX Anthu. AI XXX Anthu. AC XXX Anthu. AE XXX Anthu. AJ XXX Anthu. BJ XXX Anthu. B XX
Harga (Rp) 75,000 75,000 75,000 100,000 150,000 75,000 200,000 400,000 750,000 1,000,000 100,000 300,000 1,000,000 150,000 250,000 1,500,000 1,000,000 3,000,000 250,000 150,000 100,000 100,000 400,000 100,000 75,000 250,000 150,000 100,000 75,000 300,000 200,000 50,000 50,000 125,000 100,000 50,000 75,000 150,000 800,000 1,000,000 250,000 100,000 500,000 300,000 600,000 500,000 500,000 250,000 500,000 1,000,000 19,000,000 13,000,000 15,000,000 10,000,000 20,000,000 2,000,000
150
Kode 151185 151188 151189 151190 1512001 1512001A 151201 151201A 151202 1512050 1512051 1512052 1512053 1512054 1512059 151213 C 151213 D 151213 E 151213 F 151213 G 151213 H 151213 I 151213 J 151213 K 151213 L 151213 N 151213 O 151213 P 151213 Q 151213QV 151215 151220 151221 151221A 151229 151232 151233 151237 151238 151239 151239A 151240 151241 151242 151243 151244 151245 151246 151290B 151290C 151290D 151290E 151290F 152002 152003 152003A
Jenis Tanaman Zamia Pucuk Merah Crisnum White Spot Palem Kuning Mini Vietnam Ananas Red Anthu. Keris Anthu. Maroon Anthu. Jemanii AXX Anthu. Jemanii kecil Anthu. C Anthu. WOL pot 30 cm Anthu. WOL pot 24 cm Anthu. WOL pot 20 cm Anthu. WOL pot 17 cm Anthu. WOL pot 15 cm Anthu. Big Bill Anthu. W Anthu. WS Anthu. V Anthu. W Anthu. B Anthu. Y Anthu. BS Anthu. YB Anthu. Z Anthu. A Anthu. CGH Anthu. CGH Anthu. Golok Anth.hukeri kecil Anthu. Hukeri var. Anthu. Golok Silver Kecil Anthu. Titanum Anthu. Hookeri Anthu. Hookeri Seedling Anthu. Big Bill Anthu. KW 2S Anthu. KW 1S Anthu. Black Hookeri Besar Anthu. Black Hookeri Kecil Anthu. E XX Anthu. F XX Anthu. G XX Anthu. D XX Anthu. G 5XX Anthu. C 5XX Anthu. C XX Anthu. H XX Anthu. AA XXX sanse. Samurai besar sanse. Pinguicula sanse. Patens sanse. Coperri Sansivieria Malawi Midnight Apel Putsha Corimbosa White Flowers Corimbosa White Flowers kcl
Harga (Rp)
Kode
1,000,000 100,000 300,000 40,000 200,000 3,500,000 10,000,000 500,000 5,000,000 1,500,000 1,000,000 600,000 400,000 150,000 2,000,000 2,000,000 2,500,000 1,000,000 5,000,000 7,000,000 4,000,000 7,500,000 17,000,000 5,000,000 6,000,000 1,500,000 3,000,000 750,000 50,000 3,500,000 100,000 350,000 200,000 50,000 2,000,000 2,000,000 4,000,000 6,000,000 1,750,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 4,000,000 7,500,000 3,500,000 3,000,000 8,000,000 11,000,000 700,000 300,000 175,000 100,000 750,000 65,000 75,000 35,000
151253 151254 151255 151256 151257 151258 151259 151260 151261 151264 151266 151266A 151266B 151266C 151267 151269 151270 151271 151272 151273 151274 151275 151276 151277 151278 151279 151280 151281 151281A 151284 151284A 151284B 151284C 151284D 151286 151286A 151286B 151286C 151286D 151287 151287A 151288 151289 151289A 151289B 151289C 151290 151290A 152042 152043 152044 152045 152046 152047 152048 152049
Jenis Tanaman Anthu. A 3/4 XX Anthu. AJ XXX Anthu. AS XXX Anthu. Campuran Harga 1 Jt Anthu. Campuran Harga 1,25 Jt Anthu. Campuran Harga 1,5 Jt Anthu. Campuran Harga 2 Jt Anthu. Campuran Harga 7,5 Jt Anthu. Campuran Harga 500 rb Anthu. hookeri Pot 15cm Anthu. Sirih Pot 40cm Anthu. Sirih pot 24 cm Anthu. Sirih silver pot 20 cm Anthu. Sirih C Anthu. Garong Pot 50cm Anthu. AE XXX Superboom Anthu. Neo Superboom Anthu. C XX Mutasi Paya Anthu. Jari Anthu. Hukeri Pucuk Merah Anthu. Hukeri Tongkol Anthu. Hookeri Anthu. Corong pot 30 cm Anthu. Corong pot 40 cm Anthu. AA XXX Black Hookeri Anthu. AG XXX Black Hookeri Anthu. AD XXX Black Hookeri Anthu. Rafles pot 60 cm Anthu. Rafles pot 50 cm Anthu. Black Hookeri pot 20 cm Anthu. Black Hookeri pot 24 cm Anthu. Black Hookeri pot 24 cm Anthu. Black Hookeri pot 30 cm Anthu. Black Hookeri pot 40 cm Anthu. WOL pot 24 cm Anthu. WOL pot 20 cm Anthu. WOL pot 17 cm Anthu. WOL pot 15 cm Anthu. WOL pot 12 cm Anthu. WOL pot 30 cm Anthu. WOL pot 40 cm Anthu. WOL Seedling Anthu. WOL B XXX Anthu. WOL VZ Anthu. WOL E XX Anthu. WOL H XX sanse. Samurai Dwarf sanse. Samurai kecil Mangga Nam Doc Mai Mun Eup. Chokedee Meechai "A" Hara Mandevilla Pink Single Flower Mandevilla Light Pink Double Flow Sanseiviera Gold Flame Euphorbia Dwarf "Hara" Syngonium Pink Colour Lengkeng Puang Raya
Harga (Rp) 1,750,000 17,500,000 500,000 1,000,000 1,250,000 1,500,000 2,000,000 7,500,000 500,000 100,000 7,000,000 5,000,000 5,000,000 7,000,000 4,000,000 15,000,000 20,000,000 3,000,000 1,000,000 7,000,000 1,500,000 1,500,000 2,500,000 2,500,000 11,000,000 17,000,000 14,000,000 8,000,000 7,000,000 750,000 3,000,000 2,000,000 2,500,000 5,000,000 1,000,000 600,000 400,000 150,000 75,000 1,500,000 3,000,000 75,000 20,000,000 1,500,000 5,000,000 8,000,000 700,000 500,000 95,000 45,000 65,000 75,000 250,000 50,000 30,000 150,000
151
Kode 152004 152004A 152005 152006 152007 152008 152008A 152009 152010 152011 152012 152013 152014 152015 152016 152017 152018 152019 152020 152021 152021A 152022 152023 152024 152024A 152025 152026 152027 152028 152029 152029A 152029B 152030 152031 152032 152033 152034 152034A 152034B 152035 152036 152037 152038 152039 152040 152041 152041A 154010 154011 154012 154013 154014 154015 154016 154017 154018
Jenis Tanaman Diplodenia Red Flowers Gtg Diplodenia Red Flowers New Duranta White Flowers Euphorbia Pink Sonoma Euphorbia var. Ficus var. "Red Blood" Ficus var. kecil Jambu New Bangkok Jambu Pearl (Mutiara) Jeruk Kao Nan Peng Kalanchoe var. Kelapa Pandan Wangi besar Kelapa Pandan Wangi kecil Lengkeng Diamond River kcl Lengkeng Diamond River bsr Lengkeng Itoh kecil Lengkeng Itoh besar Lengkeng Pingpong kecil Lengkeng Pingpong besar Mandevilla Pink Double Flo Mandevilla Pink Double Flo kcl Mandevilla White Single Mandevilla+Turus Besi Pink Mandevilla+Turus Besi White Mandevilla Putih Payung bsr Mangga Nam Doc Mai 4 Pisang merah Plumeria besar Sawo Vietnam Srikaya New Varietas Srikaya San Pablo Srikaya Pineaple Syngonium Dwarf Tanaman Gantung NN Malaythong VFT (Venus Flies Trap) Soka Dwarf-Srilanka Soka Mini Soka Besar Jeruk De Pomelo Jeruk Lemon Perfume Jeruk Mo Tau Wen Dan Jeruk Nipis Besar Jeruk Sweet Orange Jeruk Thong Heng Jeruk Tiger Head Jeruk White Honey Nephen. gracilis besar Nephen. gracilissdg Nephen. hirsuta k spotted Nephen. hookeriana Nephen. khasiana besar Nephen. khasiana kecil Nephen. khasiana sedang Nephen. Kuchingiensis sdg Nephen. macropulganis
Harga (Rp)
Kode
75,000 50,000 50,000 20,000 20,000 160,000 100,000 120,000 70,000 110,000 30,000 160,000 110,000 60,000 160,000 60,000 160,000 60,000 160,000 50,000 50,000 30,000 500,000 500,000 350,000 95,000 500,000 85,000 75,000 110,000 150,000 100,000 50,000 50,000 75,000 50,000 50,000 25,000 35,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 110,000 250,000 200,000 250,000 75,000 500,000 50,000 100,000 100,000 200,000
152055 152056 152057 152057A 152058 152060 152060A 152061 152062 152062A 152062B 152063 152063A 152064 152065 152066 153001 153002 153003 153004 153005 153006 153007 153008 153009 153010 153011 153012 153013 153013 A 153014 153015 153016 153017 153018 153019 153020 153021 154001 154002 154003 154004 154005 154006 154007 154008 154009 155008 155008A 155009 155010 155011 155012 155012-1 155013 155014
Jenis Tanaman Corimbosa Varigata Acalipha Zitun pot 20 cm Zitun Pot 15 cm Beringin var. Anting Putri Anting Putri Dracaena Golden Scindapsus var. Scindapsus var. HB Scindapsus var. Jatropa var. (S) Jatropa var. (M) Tricolour Mayongchit Musical Nof Auria Boumantia Fragrant Gardenia Corinata Gardenia Nitida Ixora Royal King besar Ixora Royal King kecil Ixora var. Nuklea Pagianta Dicotoma Phillodendron Burlemax besar Plumeria Singapore Dwarf Pretty Pink Zizigium oleana Zizigium oleana Daun Bulat Plumeria Blue Flower Puring Croton Indian Hybrid Costus - NK Exocacia (Sambang Dara Var) Diffen Harlequin - NK Ixora Herii Petycolotus nobilies Puring Gold Nephen. albomarginata kecil Nephen. ampularia sedang Nephen. Bicalcarata Nephen. bicalcarata ampularia Nephen. bi x (ampl. x gracilis) Nephen. bi x (ampl. x gracilis) Nephen. clipeata Nephen. copelandi Nephen. danseri Aglo. Dud Unyamanee besar Aglo. Dud Unyamanee sedang Aglo. Ruby Amethys Aglo. Northern Star Aglo. Udom Porn Aglo. Venus Aglo. Venus small Aglo. Heng-Heng-Annisa Aglo. Milky Way sedang
Harga (Rp) 50,000 50,000 50,000 35,000 30,000 50,000 25,000 250,000 35,000 75,000 50,000 75,000 250,000 35,000 135,000 30,000 100,000 100,000 30,000 100,000 100,000 50,000 25,000 75,000 25,000 60,000 200,000 40,000 25,000 50,000 1,200,000 150,000 50,000 20,000 55,000 35,000 50,000 75,000 75,000 100,000 150,000 200,000 250,000 200,000 300,000 300,000 250,000 1,500,000 350,000 2,000,000 350,000 200,000 500,000 300,000 100,000 250,000
152
Kode 154019 154020 154021 154021a 154022 154023 154024 154025 154026 154027 154028 154029 154030 154031 154032 154033 154033a 154034 154035 154036 154037 154038 154039 154040 154041 154042 154044 154046 154047 154048 154049 154050 154051 154052 154053 155001 155001A 155002 155003 155003A 155004 155005 155006 155007 155007A 155007B 158005 158006 158006A 158007 158008 158009 158010 158011 158012 158013
Jenis Tanaman Nephen. maxima (Borone) Nephen. mirabillis kecil Nephen. mirabillis sedang Nephen. mirabilis besar Nephen. mirabillis e Nephen.rafflesia elongata bsr Nephen. rafflesia elongata kcl Nephen. rafflesiana kecil Nephen. reindtwartiana sdg Nephen. sanguinea Nephen. spectabilis Nephen. trichocerpa Nephen. truncata besar Nephen. truncata kecil Nephen. truncata sedang Nephen. ventrata kecil Nephen. ventrata sedang Nephen. ventrata besar Nephen. ventricosa sedang Drosera capensis Nephen. albo marginata Bsr Nephen. ampularia besar Nephen. rafflesiana kecil Nephen. torelii Serracenia Red Neck Serracenia Hybrid Nephen. reinwardtiana besar Nephen. ampularia Nephen. distilatoria Nephen. kuchingensis Nephen. mirabilis (var.) Nephen. Gracilis N Kecil Nephen. Hookeriana Sedang Nephen. Albo Marginata Sdg Nephen. Trichocerpa Kecil Aglo. Lady Valentine Aglo. Lady Valentine 12 cm Aglo. Butterfly Aglo. Snow White Aglo. Snow White kecil 12 cm Aglo. Dynamic Ruby Aglo. Green Lipstick Aglo. Golden Lipstick Aglo. Siam Aurora besar Aglo. Siam Aurora sedang Aglo. Siam Aurora pot 14 cm Alokasia Suhirmania - AF Caladium Lidah Api - AF Caladium Lidah Api pot 15 cm Caladium Merah - AF Caladium Liliput - AF Caladium Postman Joiner - AF Caladium Miss Muffet - AF Caladium Florida Sweat Heart Alokasia Keris - AF Alokasia Aurora - AF
Harga (Rp) 200,000 30,000 50,000 100,000 300,000 250,000 75,000 150,000 100,000 200,000 200,000 200,000 1,000,000 75,000 200,000 50,000 100,000 150,000 150,000 50,000 150,000 400,000 100,000 300,000 100,000 100,000 150,000 200,000 300,000 250,000 300,000 50,000 100,000 100,000 50,000 150,000 125,000 150,000 150,000 60,000 75,000 250,000 1,500,000 1,250,000 500,000 300,000 50,000 30,000 50,000 30,000 25,000 35,000 35,000 25,000 35,000 40,000
Kode 155015 155016 155017 155018 155019 155020 155021 155022 155023 155024 155024A 155025 155026 155027 155028 155029 155030 155031 155032 155033 155034 155035 156001 156002 156003 156004 156005 156006 156007 156008 156009 156010 157001 157001A 157002 157003 157004 157004A 157005 157006 158001 158001A 158001B 158002 158003 158004 1591015 1591016 1591017 1591018 1591019 1591020 1591021 1591022 1591022A 1591022B
Jenis Tanaman Aglo. Red Silver Aglo. Costatum "Daun Kecil" Aglo. Milky Way kecil Aglo. Stenophylum Cycas Cairnsiana "B" Cycas Cairnsiana "C" Cycas Cairnsiana "D" Cycas Cairnsiana "G" Aglo. Butterfly Small Aglo. Green Legacy kecil Aglo. Red Legacy pot 15 cm Aglo. Berumbun Aglo. Costatum "Daun Besar" Aglo. Lipstic Tropical Aglo. Betty Bob Aglo. Non Thasub Aglo. Golden Lipstick Kecil Aglo. New Hybrid Kecil Aglo. New Hybrid Besar Aglo. Pride Of Sumatra-Annisa Aglo. Dasilva Aglo. Dalmation pot 12 cm Aglo. King of Siam Besar Aglo. King of Siam Kecil Aglo. Pride of Sumatra-Onny Aglo. Pride of Sumatra Mutation Nephen. gracillis Merah Pachypodium saundersii Pachypodium geyai kecil Pachypodium lamerai besar Dracaena compacta kristata Pachypodium Lamerai Besar Calladium Thailand - WT Caladium Srilanka Selaginela - WT Diffen Harlequin - WT Mandevilla var. - WT Mandevilla White Sigle Flower Drimiopsis - WT Philo Tricolour Alokasia Black Velvet Besar - AF Alokasia Black Velvet Kecil - AF Alokasia Black Velvet Kecil A F Alokasia Melo Kecil - AF Alokasia Watsomania - AF Alokasia Nebula - AF Sirih Hitam - CN1 Sirih Silver - CN1 Sirih Keraton - CN1 Parn Pretica - CN1 Begonia N N Crypthanthus Brown Colour Zamio Culcas Ulih Begonia Walet - CN1 Begonia Mocca - CN1 Begonia Folkadot - CN1
Harga (Rp) 200,000 350,000 100,000 150,000 17,500,000 15,000,000 12,500,000 5,000,000 100,000 350,000 700,000 500,000 350,000 200,000 350,000 300,000 400,000 750,000 3,000,000 100,000 100,000 300,000 880,000 550,000 165,000 440,000 165,000 275,000 45,000 125,000 1,650,000 125,000 40,000 40,000 15,000 55,000 75,000 35,000 50,000 45,000 75,000 40,000 25,000 40,000 40,000 50,000 35,000 20,000 20,000 15,000 20,000 25,000 20,000 20,000 20,000 0,00
153
Kode 158014 158014A 158015 158016 158017 158018 158019 158020 158021 158022 158023 158024 158025 158026 158027 159001 159002 159003 159004 159005 159006 159007 159008 159009 159010 159011 159012 159013 159014 1591001 1591002 1591003 1591004 1591005 1591005A 1591005B 1591006 1591007 1591008 1591009 1591010 1591011 1591012 1591013 1591014 1594002 1594003 1594004 1594005 1594006 1594007 1594008 1594009 1594010 1594011 1594012
Jenis Tanaman Alokasia Princeps Purple bsr Alokasia Princeps Purple - AF Alokasia Maharani besar - AF Alokasia Cuprea - AF Alokasia Chai - AF Alokasia Lowii - AF Syngonium silver - AF Syngonium Pixy - AF Syngonium Batik - AF Syngonium kuning - AF Syngonium Pink bulat - AF Syngonium Pink - AF Alokasia Lorgiloga - AF Caladium Super Red - AF Caladium Thailand - AF Puring Apel - SF Puring Panca Warna - SF Puring Spageti - SF Puring Jet Kuning - SF Keladi Kantong Semar - SF Philo Pisang - SF Xanthosoma - SF Phillo Soledad - SF Alokasia Tengkorak - SF Anthu. Corong - SF Phillo Gergaji - SF Phillo Jari - SF Puring Folkadot Puring Folkadot pot 30 cm Keladi Thailand - CN 1 Polypodium Spiral - CN 1 Polypodium Keris - CN1 Anthu. Kuping Gajah HB Anthu. Dasi - CN 1 Anthu. Dasi var. Anthu. Black Oval Hoya Hati var. Hoya var. Daun Kecil Puring Kura Anthu. Corong Vriesea Bunga Euphorbia Merah Euphorbia Putih Asp. Philipine Kristata besar Xanthosoma Thailand Mammillaria vagaspina Mammillaris vagaspina var Notocactus leninghausii Notocactus magnificus Notocactus scopa v. rubra Notocactus scopa var. Opuntia microdaysis Wilcoxia schmollii crested Dolicothele longimama Mammillaria spinosisima Mammillaria spec.
Harga (Rp) 200,000 40,000 200,000 100,000 50,000 50,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 40,000 25,000 30,000 45,000 40,000 25,000 40,000 50,000 60,000 60,000 400,000 125,000 200,000 60,000 60,000 100,000 400,000 60,000 35,000 15,000 30,000 150,000 1,500,000 250,000 60,000 15,000 75,000 60,000 30,000 75,000 35,000 150,000 150,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000
Kode 1591022C 1591023 1591024 1591025 1591026 1591027 1591028 1591029 1591030 1591031 1591032 1592001 1592002 1592003 1592004 1592005 1592006 1593001 1593002 1593003 1593004 1593005 1593006 1593007 1593008 1593009 1593010 1593011 1593012 1593013 1593014 1593015 1593016 1593017 1593018 1593019 1593020 1593021 1593022 1593023 1593024 1593025 1593026 1593027 1594001 1594057 1594058 1594059 1594060 1594061 1594062 1594063 1594064 1594065 1594066 1594067
Jenis Tanaman Begonia Bercak Merah - CN1 Begonia Polkadot Asplenium Philipine - II Asplenium Philipine sp Neoregelia Arwana Polypodium Crocodile Medinila Daun Besar - CN1 Asp. Reflexi - CN1 Bromelia Tricolour Daun Kecil Crypthantus Black - CN1 Crypthantus Brown - CN1 sanse. Superba Besar - DN sanse. Superba Kecil - DN sanse. Gold Flame Kecil - DN sanse. NN Panjang - DN sanse. NN Kuning - DN Anthu. Wave of Love kecil - DN Anthu. Mini Ubakee - CN 2 Phillo. Red Congo Compacta Palisota var. - CN 2 Bromelia Bingo Mister Bromelia Baryles Choice Bromelia Demant I Bromelia Dorothy Bromelia Celeste Bromelia Garnish Bromelia Franca Bromelia Fromosa Bromelia Flamingo Myra Bromelia Flaminggo Celica Green Bromelia Fromosa var. Bromelia Impervecta Bromelia Imprealys Bromelia Leleste Bromelia Johannes dwarf Bromelia Mayendorfii Spinlies Philo Superatum Aglo NN - CN2 Philo Gergaji var. - CN 2 Philo Moonlight - CN2 Philo. Pataya - CN2 Diffen - CN2 Philo. Enceng KW I - CN2 Philo. Enceng KW II - CN2 Chamacereus silvestrii aurea Crasulla Morgan Beauty Echeveria black prince Euphorbia mammillaris Euphorbia aeruginosa Euphorbia baoensis Euphorbia ferox Faucaria Gasteria falstaf haw. limifolia hybrid haw. margaritifera haw. retusa
Harga (Rp) 20,000 20,000 30,000 35,000 700,000 30,000 80,000 250,000 25,000 20,000 25,000 100,000 50,000 100,000 100,000 100,000 30,000 125,000 60,000 150,000 200,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 75,000 75,000 75,000 75,000 200,000 125,000 150,000 200,000 200,000 100,000 40,000 600,000 125,000 250,000 0,00 0,00 0,00 4,000 10,500 7,000 7,000 10,500 10,500 21,000 34,500 7,000 21,000 7,000 10,500
154
Kode 1594013 1594014 1594015 1594016 1594017 1594018 1594019 1594020 1594021 1594022 1594023 1594024 1594025 1594026 1594027 1594028 1594029 1594030 1594031 1594032 1594033 1594034 1594035 1594036 1594037 1594038 1594039 1594040 1594041 1594042 1594043 1594044 1594045 1594046 1594047 1594048 1594049 1594050 1594051 1594052 1594053 1594054 1594055 1594056 1594112 1594113 1594114 1594115 1594116 1594117 1594118 1594119 1594120 1594121 1594122 1594123
Jenis Tanaman Mammillaria spec. var. Lobivia Koganmaru (orange) Lobivia Koganmaru (kuning) Gymnocalycium "Nishiki" Gymnocalycium "Pink Nishiki" Gymnocalycium "Siklam" Hildewintera aureispina c Wilcoxia schmollii Copiapoa tenuisimma m Copiapoa tenuisimma Echinopsis spec. Mammillaria spec. var. Mammillaria spec. Mammillaria gracilis v. fragilis Notocactus spec. Gymnocalycium "Black Cap" Gymnocalycium "Red Cap" Gymnocalycium "Red Ruby" Echinocactus grusonii Ferocactus glaucescens Ferocactus macrodiscus Ferocactus stainesii Gymnocalycium baldianum Mammillaria bombycina Mammillaria celciana Mammillaria elongata Mammillaria ginza-maru Mammillaria nivosa Mammillaria spec. (campur) Notocactus leninghausii c Opuntia spec. mini Astrophytum myriostigma Astrophytum ornatum Astrophytum capricorne Mammillaria elongata crested Opuntia vulgaris var. Abromeitiella chlorantha Adromischus cryophyllaccus Aloe Black Beauty Aloe squarossa Anacampceros rufescens Carruanthus peersii Crasulla arborescens Crasulla arborescens var Agave parviflora Agave victoria-reginae Agave patonii var. Euphorbia tuberculata Euphorbia squarossa Euphorbia stellata Pachypodium horombense Pachypodium r v eburneum Pachypodium r v gracilius Pachypodium r v inopinatum Pachypodium r v rosulatum sanse. hahnii "streaker"
Harga (Rp)
Kode
4,000 4,000 4,000 14,000 21,000 14,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 7,000 14,000 31,000 21,000 21,000 21,000 21,000 34,500 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 17,500 10,500 21,000 21,000 21,000 21,000 7,000 21,000 7,000 7,000 7,000 7,000 7,000 7,000 10,500 275,000 1,031,250 1,375,000 412,500 1,237,500 550,000 4,125,000 4,125,000 4,125,000 4,125,000 4,125,000 69,000
1594068 1594069 1594070 1594071 1594072 1594073 1594074 1594075 1594076 1594077 1594078 1594079 1594080 1594081 1594082 1594083 1594084 1594085 1594086 1594087 1594088 1594089 1594090 1594091 1594092 1594093 1594094 1594095 1594096 1594097 1594098 1594099 1594100 1594101 1594102 1594103 1594104 1594105 1594106 1594107 1594108 1594109 1594110 1594111 1594167 1594168 1594170 1594171 1594172 1594173 1594174 1594175 1594176 1594177 1594178 1594179
Jenis Tanaman Hawrthia spec. Pachypodium horombense Pachypodium lamereii Pachypodium ramosum Portulacaria afra var. Senecio rowyieanus var. Euphorbia fruticosa Aloe hybrid Pachyphytum compactum Kalanchoe roseleaf Graptoveria amethorum Pachyveria Purple Ghost Aloe pepe Euphorbia lactea crested var. Euphorbia lactea crested Discocactus buenekeri Gymnocactus horripillus Mammillaria bocasana Agave americana v medio-picta Agave victoria-reginae Echinocactus grusonii haw. Chocolate haw. cooperi v filifera haw. koelmaniorum haw. limifolia var. haw. pumila "silver" haw. pumila var. Aloinosis spec. Frailea freidichii haw. hybrid Lobivia aranacantha Pachypodium lealii ssp.lealii Sulcorebutia spec. Didieria madagascariensis Euphorbia piscidermis crested Sansiveria scabrifolia haw. viscosa x starkiana Agave ferox var. Agave patonii var. Agave pumila Agave victoria-reginae Bowiea volubilis Euphorbia inermis Agave filifera var. haw. pumila Euphorbia tuberculata Gastrolea John Kauke haw. bacata haw. attenuata v alba haw. spec. haw. retusa (Giant) Sulcorebutia spec. Gasteria spec. (Silver) haw. cooperi v filifera Euphorbia caput-medusae Aloe spec. var.
Harga (Rp) 7,000 103,500 24,500 137,500 7,000 7,000 14,000 14,000 7,000 7,000 7,000 7,000 7,000 27,500 10,500 34,500 35,000 27,500 137,500 550,000 1,375,000 172,000 103,500 137,500 309,500 69,000 137,500 69,000 172,000 69,000 55,000 412,500 48,500 344,000 1,375,000 550,000 241,000 206,500 172,000 275,000 1,031,500 103,500 206,500 687,500 55,000 275,000 69,000 55,000 48,500 241,000 55,000 21,000 344,000 55,000 207,000 21,000
155
Kode 1594124 1594125 1594126 1594127 1594128 1594129 1594130 1594131 1594132 1594133 1594134 1594135 1594136 1594137 1594138 1594139 1594140 1594141 1594142 1594143 1594144 1594145 1594146 1594147 1594148 1594149 1594150 1594151 1594152 1594153 1594154 1594155 1594156 1594157 1594158 1594159 1594160 1594161 1594162 1594163 1594164 1594165 1594166 1594223 1594224 1594225 1594226 1594227 1594228 1594229 1594230 1594231 1594232 1594233 1594234 1594235
Jenis Tanaman sanse. hahnii "golden bali" sanse. hahnii sanse. parva Notocactus warasii Philodendrum s. (Kuku Bima) Kalanchoe blossfeldiana sanse. t "Nelsonii" sanse. hahnii "Superba" Graptopetalum Super Bun haw. retusa Hybrid Gasteria liliputana Gasteria trigona haw. cymbiformis var Gasteria glomerata haw. umboboensis var. haw. umboboensis var. Gastrolea Venita Beauty Senecio rowyieanus var. Agave americana haw. cymbiformis Aloe saponaria x striata var. sanse. mansoniana sanse. t "Metalica" sanse. t "Bantel Sensation" sanse. t "Wagners Gold" sanse. hahnii "Futura Simplex" Agave patonii var. Agave victoria-reginae Agave ferox var. Gasteria nigricans-m var. Echeveria Paul Bunyan Monadenium ritchei ssp Echeveria runyonii Euphorbia caput-medusae sanse. cylindrica haw. limifolia "Silver" haw. truncata x maughanii haw. Hybrid haw. retusa var. haw. retusa var. ex Jepang Gastrolea BCH Euphorbia nerifolia crested Senecio scaposa Abromeitiella chlorantha Pachypodium lamereii Pachypodium l v ramosum sanse. "Silver Siam" Pachyphytum compactum haw. limifolia v u var. haw. retusa ex. Jepang haw. pumila "Silver" Dorstenia Notocactus ottonis Echinocactus grusonii Agave patonii var. Agave schidigiera
Harga (Rp)
Kode
41,500 10,500 103,500 3,600 60,000 25,000 69,000 55,000 7,000 14,000 7,000 7,000 27,500 55,000 103,500 206,500 412,500 13,500 55,000 22,000 69,000 110,000 110,000 110,000 103,500 165,000 103,500 412,500 440,000 103,500 82,500 7,000 7,000 14,000 27,500 34,500 48,500 34,400 385,000 206,500 69,000 69,000 48,500 21,000 34,500 172,000 55,000 7,000 55,000 13,500 48,500 21,000 21,000 137,500 481,500 103,500
1594180 1594181 1594182 1594183 1594184 1594185 1594186 1594187 1594188 1594189 1594190 1594191 1594192 1594193 1594194 1594195 1594196 1594197 1594198 1594199 1594200 1594201 1594202 1594203 1594204 1594205 1594206 1594207 1594208 1594209 1594210 1594211 1594212 1594213 1594214 1594215 1594216 1594217 1594218 1594219 1594220 1594221 1594222 1594278 1594279 1594280 1594281 1594282 1594283 1594284 1594285 1594286 1594287 1594288 1594289 1594290
Jenis Tanaman Euphorbia trigona var. haw.na retusa "Grey Ghost" haw. Hybrid (umboboensis x ?) haw. fasciata Echeveria Black Price Euphorbia aeruginosa Euphorbia fruticosa Gasteria batesiana Gasteria cv. Ivory Gasteria John Akers Gasteria spec. Gasteria verrucosa haw. cymbiformis var. Kalanchoe roseleaf Opuntia picnantha Agave fernandi-regis Agave macrocantha Agave potatorum v medio-picta Aloe striata x saponaria var. Hildewintera aureispina Portulacaria afra var. Senecio rowyieanus var. Euphorbia baoensis Brasilicactus graesneri Mamillopsis diguetii Mammillaria columbiana Mammillaria zeilmaniana Euphorbia enopla Cleistocactus stausii sanse. hahnii "Golden Ball" sanse. trifasciata "Golden" Cleistocactus strausii Agave americana v marginata sanse. thrysifolia sanse. trifasciata Lilian True sanse. trifasciata Nelsonii Agave victoria-reginae v m Agave patonii var. Gasteria glomerata haw. schultiana v erecta haw. retusa ex. Jepang Notocactus magnificus cluster Abromeitiella brevifolia Neophorteria occulta Obregonia denegrii Ortegocactus macdougalii Palecyphora valdeziana Turbinicarpus gracilis Turbinicarpus lauii Turbinicarpus lophophoroides Turbinicarpus polaskii Turbinicarpus schwarzii Hawarthia Cv. CCO 497 Dyckia marnier-lapostele Pacypodium lamereii crested (gft) Pachypodium saundersii
Harga (Rp) 21,000 14,000 10,500 7,000 10,500 10,500 14,000 21,000 41,500 69,000 21,000 21,000 44,000 10,500 34,500 48,500 48,500 48,500 41,500 21,000 21,000 21,000 14,000 21,000 21,000 21,000 21,000 48,500 48,500 69,000 69,000 275,000 34,500 69,000 69,000 48,500 619,000 55,000 21,000 7,000 55,000 17,500 34,500 343,800 343,800 343,800 343,800 343,800 247,500 343,800 343,800 343,800 240,700 171,900 1,237,500 343,800
156
Kode 1594236 1594237 1594238 1594239 1594240 1594241 1594242 1594243 1594244 1594245 1594246 1594247 1594248 1594249 1594250 1594251 1594252 1594253 1594254 1594255 1594256 1594257 1594258 1594259 1594260 1594261 1594262 1594263 1594264 1594265 1594266 1594267 1594268 1594269 1594270 1594271 1594272 1594273 1594274 1594275 1594276 1594277
Jenis Tanaman Aloe ferox Jovibarba spec. Crasulla a monstrosus Crasulla a Blue Haze Monadenium spec. Graptopetalum spec. Kalanchoe roseleaf Espostoa spec. Gymnocalycium Hybrid Gymnocalycium Hybrid Aloe jucunda Gastrolea Rook haw. Hybrid Kalanchoe tomentosa Agave pumila Mammillaria bocasana Mammillaria karwinskiana H Euphorbia horrida Agave filifera var. Agave verschaffeltii var. Aloe erinacea Ariocarpus furduceus Ariocarpus kotschoubeyanus Encheveria purposorum Epithelantha bookei Epithelantha micromeris Gasteria nugricans-m var. Gasteria spec silver Gasteria tiger spot Gastrolea green ice haw. giant zebra haw. maughanii ex. kob ex VA haw. mirabilis v mirabilis haw. truncata ex. ES0289 haw. truncata ex. Harry Mays haw. truncata ssp truncata haw. truncata Dijsseldorp haw. truncata Qudsthoorn haw. xphiophylla menzdam Lophopora decipiens Lophopora williamsii Modadeniom ritchei
Harga (Rp)
Kode
137,500 7,000 7,000 7,000 14,000 10,500 21,000 55,000 172,000 206,500 10,500 7,000 13,500 7,000 275,000 21,000 17,500 20,700 481,300 2,062,500 481,300 412,500 412,500 137,500 275,000 275,000 103,200 137,500 0,00 68,800 68,750 481,300 89,400 275,000 275,000 275,000 275,000 275,000 89,400 373,800 343,800 206,300
1594291 1594292 1594293 1594294 1594295 1594296 1594297 1594298 1594299 1594300 1594301 1594302 1594303 1594304 1594900 1595001 1596001 1596002 1596003 1596004 1596005 1596006 1596007 1596008 1596009 1596010 1596011 1596012 1596013 1596014 1596015 1596018 1596019 1596020 1596021 1596022
Jenis Tanaman sanse. hahnii "Streaker" Euphorbia enopla Echinossulocactus sanse. hahni "Golden Ball " sanse. hahni"Superba" sanse. thysifolia sanse. trifasciata "Moon Shine" sanse. trifasciata Nelsonii sanse. trifasciata "Golden" sanse. trifasciata "Lilian True" Enceveria Paul Bunyan Aloe ferox Pachypodium gracilis Gasteria spec Cactus N N Venita Rende Aglaonema Butterfly - CE Xanthosoma Lindenii Diffenbachia NN - CE Camaedorea - CE Dracaena Kriky Palm Latania Palm Lodofia Palm Astrogina martiana Palm Raphis var. besar Palm Raphis var. kecil Philo. Melonii besar - CE Philo. Black Cardinal besar-CE Philo. Martianum KW I 250.000/d Philo. Martianum KW II 75.000/d Philo. Lynette besar - CE Kabel Busi - CE sanse. Gold Flame - CE sanse. Twister - CE Philo. Gold Finger - CE Spatyphillum var. - CE
Harga (Rp) 48,200 48,200 48,200 41,300 55,000 68,800 48,200 48,200 68,800 68,800 55,000 137,500 206,300 103,200 0,00 25,000 100,000 70,000 80,000 150,000 200,000 200,000 150,000 200,000 1,000,000 300,000 275,000 650,000 250,000 75,000 100,000 600,000 220,000 175,000 250,000 30,000
157
Lampiran 4 Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan Godongijo I. Pembobotan terhadap Peluang dan Ancaman Pakar 1 (Manajer Keuangan dan Akuntansi) FSE A B C D E F G H I J K L M
A
B 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
C 1 0 1 3 1 1 2 3 3 3 3 2 3
D 2 3 0 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3
E 1 1 1 0 1 3 1 2 3 2 3 2 3
F 1 3 3 3 0 2 3 3 3 3 3 3 3
G 1 3 3 1 2 0 3 3 3 3 3 3 3
H 1 2 2 3 1 1 0 3 3 3 3 2 3
I 1 1 1 2 1 1 1 0 2 2 2 1 2
J 1 1 1 1 1 1 1 2 0 2 2 1 2
K 1 1 1 2 1 1 1 2 2 0 2 1 2
L 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 2 2
M 1 2 1 2 1 1 2 3 3 3 2 0 3
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 0
Total
total 13 22 18 25 15 17 21 31 32 31 31 24 32
bobot 0.0417 0.0705 0.0577 0.0801 0.0481 0.0545 0.0673 0.0994 0.1026 0.0994 0.0994 0.0769 0.1026
312 1.0000
Pakar 2 (Manajer Pemasaran) FSE A B C D E F G H I J K L M Total
A
B 0 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 3 3
C 1 0 3 3 1 1 1 3 3 3 1 3 3
D 3 1 0 3 3 1 2 3 3 3 1 3 2
E 1 1 1 0 2 3 2 2 1 1 2 2 2
F 1 3 1 2 0 2 2 1 2 3 2 2 2
G 3 3 3 1 2 0 2 3 3 3 2 2 2
H 3 3 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 2
I 3 1 1 2 3 1 2 0 1 2 2 2 2
J 1 1 1 3 2 1 3 3 0 3 3 3 3
K 1 1 1 3 1 1 2 2 1 0 2 2 2
L 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2
M 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 0 2
1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 0
total 22 22 20 28 25 19 23 26 21 29 22 28 27
bobot 0.0705 0.0705 0.0641 0.0897 0.0801 0.0609 0.0737 0.0833 0.0673 0.0929 0.0705 0.0897 0.0865
312 1.0000
158
Pakar 3 (Manajer Produksi dan SDM) FSE A B C D E F G H I J K L M
A
B 0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1
C 1 0 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
D 1 3 0 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
E 1 1 1 0 2 2 2 3 3 3 3 3 3
F 1 1 1 2 0 2 2 1 1 1 1 1 1
G 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1
Total
H 1 3 3 2 2 3 0 3 3 3 1 1 1
I 2 3 3 1 3 3 1 0 2 3 3 3 1
J 1 3 3 1 3 3 1 2 0 3 3 3 1
K 1 3 3 1 3 3 1 1 1 0 3 3 1
L 1 3 3 1 3 3 3 1 1 1 0 1 1
M 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 0 1
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 0
total 17 30 28 21 33 34 22 20 21 24 26 22 14
bobot 0.0545 0.0962 0.0897 0.0673 0.1058 0.1090 0.0705 0.0641 0.0673 0.0769 0.0833 0.0705 0.0449
312
1.0000
Keterangan: FSE = Faktor Strategis Eksternal Peluang A = Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika B = Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia C = Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak D = Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi E = Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias F = Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat G = Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat Ancaman H = Inflasi semakin meningkat I = Kenaikan TDL dan harga BBM J = Cuaca tidak menentu dan bencana alam K = Berubah-ubahnya tren tanaman hias L = Tingkat persaingan tinggi M = Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama
159
II. Pembobotan terhadap Kekuatan dan Kelemahan Pakar 1 (Manajer Keuangan dan Akuntansi) FSI A B C D E F G H I J K L
A
B 0 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1
C 1 0 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1
D 1 1 0 2 1 1 2 1 1 3 1 1
E
F
1 2 2 0 3 2 3 1 1 3 3 2
1 2 3 1 0 2 3 1 1 1 3 1
G 1 3 3 2 2 0 3 2 2 3 3 2
H 1 2 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1
I 3 3 3 3 3 2 3 0 2 3 3 2
J 3 3 3 3 3 2 3 2 0 3 3 2
K 2 3 1 1 3 1 2 1 1 0 1 1
L 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 0 2
3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 0
Total
total 20 28 29 21 25 18 30 14 14 27 22 16
bobot 0.0758 0.1061 0.1098 0.0795 0.0947 0.0682 0.1136 0.0530 0.0530 0.1023 0.0833 0.0606
264
1.0000
Pakar 2 (Manajer Pemasaran) FSI A B C D E F G H I J K L Total
A
B 0 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
C 2 0 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
D 2 3 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1
E 2 2 2 0 2 1 2 1 1 1 1 2
F 3 2 2 2 0 2 1 2 1 1 1 2
G 3 2 3 3 2 0 3 2 2 2 1 2
H 2 2 3 2 3 1 0 1 1 1 1 1
I 3 3 3 3 2 2 3 0 2 2 3 2
J 3 3 3 3 3 2 3 2 0 2 3 2
K 3 3 3 3 3 2 3 2 2 0 3 2
L 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 0 1
3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 0
total bobot 29 0.1098 28 0.1061 28 0.1061 27 0.1023 25 0.0947 19 0.0720 26 0.0985 16 0.0606 15 0.0568 15 0.0568 19 0.0720 17 0.0644 264
1.0000
160
Pakar 3 (Manajer Produksi dan SDM) FSI A B C D E F G H I J K L
A
B 0 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 3
C 1 0 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1
D 1 2 0 2 2 3 3 1 1 1 1 1
E 3 2 2 0 2 3 3 1 1 1 1 2
F 1 2 2 2 0 1 3 1 1 1 1 2
G 1 1 1 1 3 0 3 1 1 1 1 3
H 1 1 1 1 1 1 0 3 1 1 1 2
I 3 3 3 3 3 3 1 0 2 2 1 3
J 3 3 3 3 3 3 3 2 0 2 2 3
K 3 3 3 3 3 3 3 2 2 0 2 1
L 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 0 1
1 3 3 2 2 1 2 1 1 3 3 0
Total
total 21 26 26 23 27 27 30 17 14 16 15 22
bobot 0.0795 0.0985 0.0985 0.0871 0.1023 0.1023 0.1136 0.0644 0.0530 0.0606 0.0568 0.0833
264
1.0000
Keterangan: FSI = Faktor Strategis Internal Kekuatan A = Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) B = New release dan trend setter tanaman hias adenium C = Produk dan pelayanan beragam D = Teknologi dalam promosi dan pelayanan E = Memiliki cabang dan banyak agen F = Modal sendiri G = Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias Kelemahan H = Masih ada rangkap jabatan I = Terjadi turn over karyawan J = Jarak yang jauh dengan Jakarta K = Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang L = Sumberdaya belum digunakan secara optimal
161
Lampiran 5 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal dan Internal I. Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal Faktor Strategis Eksternal
Pakar 1
Pakar 2
Pakar 3
Jumlah
Rata-rata
0.0417
0.0705
0.0545
0.1667
0.0556
0.0705
0.0705
0.0962
0.2372
0.0791
0.0577
0.0641
0.0897
0.2115
0.0705
0.0801
0.0897
0.0673
0.2372
0.0791
0.0481
0.0801
0.1058
0.2340
0.0780
0.0545 0.0673 0.0994 0.1026 0.0994 0.0994
0.0609 0.0737 0.0833 0.0673 0.0929 0.0705
0.1090 0.0705 0.0641 0.0673 0.0769 0.0833
0.2244 0.2115 0.2468 0.2372 0.2692 0.2532
0.0748 0.0705 0.0823 0.0791 0.0897 0.0844
0.0769
0.0897
0.0705
0.2372
0.0791
0.1026
0.0865
0.0449
0.2340
0.0780
1
1
1
3
1
Pakar 1 2
Pakar 2 3
Pakar 3 2
Jumlah 7
Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia
3
3
4
10
3
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak
2
4
4
10
3
Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi
4
3
4
11
4
Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias
2
4
4
10
3
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat
3
4
2
9
3
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat
3
3
2
8
3
Inflasi semakin meningkat
3
3
3
9
3
Kenaikan TDL dan harga BBM
2
2
3
7
2
Cuaca tidak menentu dan bencana alam
1
4
3
8
3
Berubah-ubahnya tren tanaman hias
1
2
3
6
2
Tingkat persaingan tinggi
2
3
3
8
3
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama
4
3
3
10
3
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat Inflasi semakin meningkat Kenaikan TDL dan harga BBM Cuaca tidak menentu dan bencana alam Berubah-ubahnya tren tanaman hias Tingkat persaingan tinggi Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama
Total
II. Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal Faktor Strategis Eksternal Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Rata-rata
2
162
III. Nilai Bobot Faktor Strategis Internal Faktor Strategis Internal Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) New release dan trend setter tanaman hias adenium Produk dan pelayanan beragam Teknologi dalam promosi dan pelayanan Memiliki cabang dan banyak agen Modal sendiri Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias Masih ada rangkap jabatan Terjadi turn over karyawan Jarak yang jauh dengan Jakarta Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang Sumberdaya belum digunakan secara optimal
Pakar 1 0.0758 0.1061 0.1098 0.0795 0.0947 0.0682
Pakar 2 0.1098 0.1061 0.1061 0.1023 0.0947 0.0720
Pakar 3 0.0795 0.0985 0.0985 0.0871 0.1023 0.1023
Jumlah 0.2652 0.3106 0.3144 0.2689 0.2917 0.2424
Rata-rata 0.0884 0.1035 0.1048 0.0896 0.0972 0.0808
0.1136
0.0985
0.1136
0.3258
0.1086
0.0530 0.0530 0.1023
0.0606 0.0568 0.0568
0.0644 0.0530 0.0606
0.1780 0.1629 0.2197
0.0593 0.0543 0.0732
0.0833
0.0720
0.0568
0.2121
0.0707
0.0606
0.0644
0.0833
0.2083
0.0694
1
1
1
3
1
4 4 4 4 3 3
Pakar 2 4 4 4 4 4 3
Pakar 3 4 4 4 3 4 4
Jumlah 12 12 12 11 11 10
3 2 2 1
4 1 2 1
4 1 1 1
11 4 5 3
4 1 2 1
1 1
1 2
2 1
4 4
1 1
Total
IV. Nilai Rating Faktor Strategis Internal Faktor Strategis Internal Memiliki Standard Operational Procedure (SOP) New release dan trend setter tanaman hias adenium Produk dan pelayanan beragam Teknologi dalam promosi dan pelayanan Memiliki cabang dan banyak agen Modal sendiri Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias Masih ada rangkap jabatan Terjadi turn over karyawan Jarak yang jauh dengan Jakarta Persentase pendapatan dari penjualan produk Godongijo belum seimbang Sumberdaya belum digunakan secara optimal
Pakar 1
Rata-rata 4 4 4 4 4 3
163
Lampiran 6 Penilaian Bobot dan Rating Faktor Sukses Kritis CPM I. Nilai Bobot Faktor Sukses Kritis CPM Pakar 1 (Praktisi Tanaman Hias) Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total
A
B 0 1 2 1 1 3 2 3 13
C 3 0 1 1 3 1 3 3 15
D
E
F
2 3 0 3 3 3 2 3 19
3 3 1 0 3 3 1 3 17
3 1 1 1 0 3 1 3 13
C
D
E
G 1 3 1 1 1 0 1 3 11
H 2 1 2 3 3 3 0 3 17
Total 1 1 1 1 1 1 1 0 7
15 13 9 11 15 17 11 21 112
bobot 0.1339 0.1161 0.0804 0.0982 0.1339 0.1518 0.0982 0.1875 1
Pakar 2 (Pakar Tanaman Hias) Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total
A
B 0 1 2 1 1 1 1 2 13
3 0 1 2 1 1 1 2 15
2 3 0 3 1 2 2 3 19
3 2 1 0 1 1 2 2 17
F 3 3 3 3 0 3 3 3 13
G 3 3 2 3 1 0 2 3 11
H 3 3 2 2 1 2 0 3 17
Total 2 2 1 2 1 1 1 0 7
19 17 12 16 7 11 12 18 112
bobot 0.1696 0.1518 0.1071 0.1429 0.0625 0.0982 0.1071 0.1607 1
Pakar 3 (Hobiis, Manajer Perusahaan Swasta) Faktor Sukses Kritis A B C D E F G H Total
A
B 0 1 1 1 1 1 1 1 13
C 3 0 1 3 1 3 3 3 15
D 3 3 0 2 3 3 2 3 19
Keterangan: A = Lokasi B = Ragam Koleksi Tanaman Hias C = Kesesuaian Harga D = Kualitas Tanaman Hias E = Penataan Tanaman Hias F = Pelayanan dan Fasilitas G = Adanya Produk Lain H = Promosi
E 3 1 2 0 2 3 3 2 17
F 3 3 1 2 0 3 3 3 13
G 3 1 1 1 1 0 3 3 11
H 3 1 2 1 1 1 0 1 17
Total 3 1 1 2 1 1 3 0 7
21 11 9 12 10 15 18 16 112
bobot 0.1875 0.0982 0.0804 0.1071 0.0893 0.1339 0.1607 0.1429 1
164
II. Nilai Rata-rata Bobot Faktor Sukses Kritis CPM Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi TOTAL
Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 0.1339 0.1696 0.1875 0.1161 0.1518 0.0982 0.0804 0.1071 0.0804 0.0982 0.1429 0.1071 0.1339 0.0625 0.0893 0.1518 0.0982 0.1339 0.0982 0.1071 0.1607 0.1875 0.1607 0.1429 1 1 1
Total Rata-rata 0.4911 0.1637 0.3661 0.1220 0.2679 0.0893 0.3482 0.1161 0.2857 0.0952 0.3839 0.1280 0.3661 0.1220 0.4911 0.1637 3 1
III. Nilai Rating Faktor Sukses Kritis CPM 1. Godongijo Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi 2. Istana Alam Nursery Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi 3. Wijaya Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi
Pakar 1
Pakar 2 2 4 3 4 3 4 3 4
Pakar 1
Pakar 3 2 3 3 3 4 2 3 4
Pakar 2 2 1 1 3 3 1 1 3
Pakar 1
Pakar 3 2 2 1 2 1 1 1 3
Pakar 2 4 2 4 2 1 2 2 3
Jumlah Rata-rata 2 6 2.00 3 10 3.33 2 8 2.67 3 10 3.33 4 11 3.67 4 10 3.33 3 9 3.00 3 11 3.67
2 2 1 3 1 2 1 4
Jumlah Rata-rata 6 2.00 5 1.67 3 1.00 8 2.67 5 1.67 4 1.33 3 1.00 10 3.33
3 3 3 4 2 1 2 2
Jumlah Rata-rata 11 3.67 9 3.00 10 3.33 10 3.33 6 2.00 7 2.33 6 2.00 8 2.67
Pakar 3 4 4 3 4 3 4 2 3
165
4. Oasis Sentul Nursery Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi 5. Kuntum Nurseries Faktor Sukses Kritis Lokasi Ragam Koleksi Tanaman Hias Kesesuaian Harga Kualitas Tanaman Hias Penataan Tanaman Hias Pelayanan dan Fasilitas Adanya Produk Lain Promosi
Pakar 1
Pakar 2 3 3 3 4 4 2 3 2
Pakar 1
Pakar 3 3 3 2 3 3 2 2 2
Pakar 2 1 2 3 1 2 4 4 1
4 4 3 3 2 3 2 3
Jumlah Rata-rata 10 3.33 10 3.33 8 2.67 10 3.33 9 3.00 7 2.33 7 2.33 7 2.33
3 2 4 1 3 4 4 1
Jumlah Rata-rata 5 1.67 5 1.67 11 3.67 3 1.00 7 2.33 10 3.33 12 4.00 3 1.00
Pakar 3 1 1 4 1 2 2 4 1
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama, Inflasi semakin meningkat, Cuaca tidak menentu dan bencana alam, Barrier to entry kecil, Kenaikan TDL dan harga BBM, Berubah-ubahnya tren tanaman hias, TOTAL
Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, Ancaman
Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak, Perkembangan teknologi komputerisasi, komunikasi, informatika, dan transportasi Perkembangan teknologi perbanyakan dan Peningkatan kualitas tanaman hias Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat
Peluang
Masih ada rangkap jabatan, Jarak yang jauh dengan Jakarta, Persentase pendapatan dari penjualan produk GI belum seimbang Terjadi turn over karyawan Sumberdaya belum digunakan secara optimal,
Kelemahan
Memiliki Standard Operational Procedure (SOP), New release dan trend setter tanaman hias adenium, Produk dan pelayanan beragam Teknologi dalam promosi dan pelayanan, Memiliki cabang dan banyak agen Modal Sendiri Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias
Kekuatan
Faktor-faktor kunci
3 1 1
0.0424 0.0429 0.0595
3.5 2.5 1.5 3.5 2.5 2
0.0595 0.0546 0.0619 0.0361 0.0575 0.0551
4
2
0.0507
0.0604
1 3.5
1 1
0.0643 0.0579
0.0575
1.5
0.0452
0.0565
1 1
1
0.0817 0.0452 0.0492
1 3 3 4 4 2.5
AS
0.0690 0.0722 0.0817 0.0746 0.0730 0.0635
Bobot
0.1365 0.0928 0.1262 0.1438 0.1101 3.2666
0.2081
0.2417
0.0595
0.0429
0.1272
0.1014
0.2013
0.0565
0.0643 0.0579
0.0679
0.0452 0.0492
0.0817
0.0690 0.2167 0.2452 0.2984 0.2921 0.1587
S1 TAS
2.5 3.5 2 2.5 3
2
2
1
2.5
1.5
2
2.5
2
1 2
2
1 4
2.5
2.5 1.5 2.5 1.5 3 2.5
AS
0.1365 0.2166 0.0721 0.1438 0.1652 3.2267
0.1189
0.1209
0.0595
0.1072
0.0636
0.1014
0.1438
0.1131
0.0643 0.1159
0.0905
0.0452 0.1968
0.2044
0.1726 0.1083 0.2044 0.1119 0.2190 0.1587
S2 TAS
3 2.5 3.5 3 2.5
3.5
3.5
1
1.5
3.5
1.5
3.5
3
1 1
3.5
1 3
1
1 2 3 3 2 2.5
AS
0.1637 0.1547 0.1262 0.1725 0.1377 3.4082
0.2081
0.2115
0.0595
0.0643
0.1484
0.0760
0.2013
0.1696
0.0643 0.0579
0.1583
0.0452 0.1476
0.0817
0.0690 0.1444 0.2452 0.2238 0.1460 0.1587
S3 TAS
1.5 1.5 2.5 1.5 1.5
2.5
1.5
1
1
1
1.5
1
1
4 1
1
3.5 1.5
2.5
3.5 2 2 1 1 1
AS
0.0819 0.0928 0.0902 0.0863 0.0826 2.5376
0.1486
0.0906
0.0595
0.0429
0.0424
0.0760
0.0575
0.0565
0.2571 0.0579
0.0452
0.1583 0.0738
0.2044
0.2417 0.1444 0.1635 0.0746 0.0730 0.0635
S4 TAS
3.5 3 2.5 3.5 3.5
2.5
2
2
2
1
3.5
2
2.5
1 1
1.5
1 2.5
2.5
1 3 3.5 2 2 2.5
AS
0.1910 0.1857 0.0902 0.2013 0.1927 3.3441
0.1486
0.1209
0.1189
0.0858
0.0424
0.1774
0.1150
0.1413
0.0643 0.0579
0.0679
0.0452 0.1230
0.2044
0.0690 0.2167 0.2861 0.1492 0.1460 0.1587
S5 TAS
1 1.5 1 1 2
1
1.5
1
1
1
2
1
1
1 1
1.5
1 1.5
1
1 3 2 1 1 1
AS
0.0546 0.0928 0.0361 0.0575 0.1101 1.8848
0.0595
0.0906
0.0595
0.0429
0.0424
0.1014
0.0575
0.0565
0.0643 0.0579
0.0679
0.0452 0.0738
0.0817
0.0690 0.2167 0.1635 0.0746 0.0730 0.0635
S6 TAS
2.5 1 4 2.5 4
4
3.5
1
4
2.5
4
3
3.5
1 3.5
4
1 3
3.5
1 1.5 4 1 3 1
AS
0.1365 0.0619 0.1442 0.1438 0.2203 3.8267
0.2378
0.2115
0.0595
0.1715
0.1060
0.2027
0.1725
0.1979
0.0643 0.2028
0.1810
0.0452 0.1476
0.2861
0.0690 0.1083 0.3270 0.0746 0.2190 0.0635
S7 TAS
166
Lampiran 7 QSPM untuk Godongijo
167
Lampiran 8 Foto Godongijo
Showroom Tanaman Hias
Showroom Adenium
Floriculture Suppliers
Salon Adenium
Café
Restoran
Bookstore
Tempat Parkir
Toilet dan Wastafel
Showroom Tanaman Hias