ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK
Latar Belakang Masalah •
Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisa tren, akan mampu diprediksi apa yang akan mungkin terjadi di masa mendatang, sehingga di sinilah laporan keuangan tersebut begitu diperlukan. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Lebih jauh keyakinan bahwa perusahaan di prediksikan akan mampu tumbuh dan memperoleh profitabilitas secara berkelanjutan (sustainable), yang otomatis tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas dalam berbagai urusan dengan perusahaan. Karena salah satu yang dihindari oleh pihak eksternal adalah timbulnya piutang tak tertagih (bad debt).
Rumusan Dan Batasan Masalah •
•
•
Rumusan Masalah Dalam penulisan ini, penulis merumuskan masalah bagaimana penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perhitungan rasio laporan keuangan PT JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK ? Batasan Masalah Penulis membatasi analisis yang dilakukan pada PT JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK hanya laporan keuangan periode tahun 2008 sampai dengan 2011 yang menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui bagaimana penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perhitungan rasio laporan keuangan PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK.
Alat Analisis
•
•
Berisikan metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan penulis dalam pembahasan dan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.Dalam membantu penulisan ilmiah ini penulis menggunakan alat bantu berupa : Analisis Deskriptif Penulis menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikan dalam membantu untuk menganalisa laporan keuangan yang di jumlahkan.
Analisis Kuantitatif Penulis menganalisis masalah dengan menghitung jumlah laba bersih yang didapatkan dalam sebuah rumus rasio keuangan untuk menunjang penulisan ini.
Tabel Hasil Analisa Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas & Profitabilitas
Analisis Rasio Likuiditas •
Berdasarkan tabel analisa rasio likuiditas dapat dikatakan perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2008-2011, dari mulai current ratio, cash ratio dan quick ratio. Peningkatan current ratio yang terjadi pada setiap tahun dikarenakan oleh kenaikan aktiva lancar tahun 2011 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (Rp 294.402.944 atau 25,6 %). Walaupun kenaikan yang dialami perusahaan dari tahun 2008-2011, yang dapat dilihat dari penambahan kas, bank, piutang, serta persediaan. Namun hal ini belum memenuhi syarat current ratio yaitu sebesar 3 atau 3 : 1, akan tetapi standar ini tidaklah mutlak. Lalu peningkatan cash ratio perusahaan disebabkan oleh meningkatnya jumlah kas dan surat berharga sebesar Rp 193.814.283 atau 59,8 %. Walaupun peningkat kas dan surat berharga dari tahun 2008 – 2011 ini sebesar 59,8 %, namun diikuti juga dengan peningkatan hutang lancar, yang mengakibatkan perusahaan kurang mampu membayar hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo, karena hasil analisis dari cash ratio menunjukkan kurang dari 1 atau masih jauh dari 1. Kemudian peningkatan quick ratio pada tahun 2008 – 2011 tergolong sangat baik dalam hal kemampuan untuk membayar hutang yang segera jatuh tempo dengan aktiva yang segera dapat diuangkan. Hasil analisis dari periode 2008 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan dari 0,594 sampai dengan 1,326, hasil tersebut sudah mencapai 1. Dari hal diatas menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjamin hutang lancar yang segera jatuh tempo dengan kas, bank, dan piutang. Kesimpulan dari analisis rasio likuiditas dapat dikatakan bahwa perusahaan ini masih “ilikuid”, meskipun kemampuan perusahaan yang mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dalam waktu yang tepat.
Analisis Rasio Solvabilitas •
Berdasarkan tabel analisa rasio solvabilitas perusahaan pada Total Debt to Equity Ratio sudah dapat memenuhi hutang lancarnya dengan modal sendiri, serta perusahaan juga dapat mengurangi hutang-hutangnya dan dapat meningkatkan laba usahanya. Ini terlihat dari pengurangan jumlah hutang pada tahun 2011 dari tahun 2008 sebesar Rp 242.501.575 atau sebesar 39,2 % serta peningkatan modal sendiri pada tahun 2011 dari tahun 2008 sebesar Rp 7.052.040 atau 0,10 %. Lalu pada Total Debt to Total Assets Ratio mengatakan bahwa total hutang perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp 242.501.575 atau 49,8 %. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktiva lancar dan peningkatan permintaan akan kebutuhan alat penunjang perusahaan seperti mesin-mesin, kendaraan, alat kantor, tanah serta gedung meningkat. Serta penambahan hutang jangka panjang yang tidak terlalu besar. Dan ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengalokasikan dananya secara efisien dan efektif. Selanjutnya modal sendiri perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 7.052.040 atau sebesar 37,9 % dan total aktiva perusahaan mengalami peningkatan juga sebesar Rp 359.863.860 atau sebesar 81,4 % ini berarti perusahaan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan, serta dapat juga meningkatkan jumlah aktiva lancar, dan dapat juga memenuhi kebutuhan akan aktiva tetap. Kesimpulan dari analisis rasio solvabilitas dapat dikatakan bahwa perusahaan ini “solvable”, karena kemampuan perusahaan mengurangi jumlah hutang lancar dan hutang perusahaan dari tahun ke tahun serta perusahaan mampu meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dan dapat juga meningkatkan jumlah aktiva lancar serta dapat juga memenuhi kebutuhan akan aktiva tetap.
Analisis Rasio Profitabilitas •
Berdasarkan tabel analisa rasio profitabilitas dapat dikatakan bahwa ROROI tahun 2008-2011 berada dalam kondisi profitabilitas yang kurang baik, karena Rule of Return of Investmentdari tahun ke tahun tidak stabil, sehingga nilai masih berada dibawah 100 %. Lalu ROROE tahun 2008-2011 juga berada dalam kondisi profitabilitas yang kurang baik, karena Rule of Return on Equity dari tahun ke tahun tidak stabil, sehingga jumlah laba bersih lebih kecil daripada modal sendiri. Selanjutnya pada margin laba kotor perusahaan dari tahun 2008-2011 tidaklah stabil, karena setiap penjualan netto dari laba kotor Rp 100 menghasilkan laba/keuntungan dibawah Rp 100. Dan rasio pendapatan terhadap penjualan dari tahun 2008-2011 tidaklah stabil, karena setiap penjualan netto Rp 100 menghasilkan laba bersih dibawah Rp 100. Kesimpulan dari analisis rasio profitabilitas dapat dikatakan bahwa perusahaan ini “inprofitable”, karena ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan margin laba kotor, pendapatan terhadap penjualan, pengembalian investasi dan laba atas equity dari tahun ke tahun sehingga perusahaan mendapatkan kerugian.
Kesimpulan Penelitian Setelah menganalisis laporan keuangan PT. Jakarta Setiabudi International Tbk. periode 2008 – 2011 maka peneliti menyimpulkan gambaran tentang kinerja keuangan yang berdasarkan pada analisis ratio adalah sebagai berikut : •
1. Rasio Likuiditas pada perusahaan masih dikatakan ilikuid meskipun aktiva lancar, kas, serta quick assets yang dimiliki dapat menjamin hutang lancarnya.
•
2. Rasio Solvabilitas pada perusahaan dapat dikatakan solvable karena dilihat dari ketiga inikator rasionya, perusahaan dapat memenuhi hutang jangka pendek maupun jangka panjang
•
3. Rasio Profitabilitas perusahaan dilihat dari ketiga indikator rasio dapat dikatakan inprofitable dikarenakan laba yang dihasilkan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
•
4. Hasil analisis dari ketiga rasio yang diuji menyatakan bahwa perusahaan masih dikatakan ilikuid berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, lalu berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas perusahaan dapat dikatakan solvable, kemudian berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas perusahaan dikatakan inprofitable.
Saran 1. Perusahaan PT. Jakarta Setiabudi International Tbk. lebih dapat meningkatkan efisien dari kinerja keuangannya maupun yang lainnya. 2. Pihak PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK dapat melaksanakan serta mengawasi kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut.
3.
PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK harus lebih mengawasi apakah dana yang dikeluarkan telah direalisasikan dengan maksimal.