Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2584-2593
e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id
Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Penggunaan E-Commerce XYZ Menggunakan Model UTAUT (Unified Theory Acceptance and Use Of Technology) Rizki Nanda Mustaqim1, Ari Kusyanti2, Himawat Aryadita3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin banyak dan semakin popular dikalangan masyarakat. Hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan ecommerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai pembeli). E-commerce XYZ merupakan salah satu e-commerce dibidang fashion yang popular dikalangan remaja. Model Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) merupakan model yang menunjukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce). Pada penelitian ini mengusulkan 3 variabel inti dari model UTAUT, yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, yang akan dipengaruhnya terhadap variabel dependen niat atau behavioral intention. Model tersebut didapatkan dari penelitian sebelumnya. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah hanya faktor social influence yang berpengaruh terhadap niat seseorang dalam menggunakan e-commerce XYZ, sedangkan faktor performance expectancy dan effort expectancy tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention. Kata kunci: E-commerce XYZ, Analisis Regresi Linier Berganda, Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT)
Abstract The development of e-commerce in Indonesia more and more popular among the community. This is driven by the growing number of companies that provide businesses for e-commerce services to consumers (the business of electronic transactions between companies and consumers as buyers). XYZ E-commerce is one of the e-commerce in the field of popular fashion among teenagers. Model Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) is a model that shows the factors that can affect the intention to use a particular technology (e-commerce). This research proposes 3 core variables of UTAUT model, that is performance expectancy, effort expectancy, social influence, which will be influenced to intention dependent variable or behavioral intention. The model was obtained from previous research. Data analysis technique is done by using multiple linear regression analysis. The result of this research is only social influence factor that influence to one's intention in using XYZ ecommerce, while the factor of expectancy and effort expectancy do not have significant influence toward behavioral intention. Keywords: E-commerce XYZ, Multiple Linear Regression Analysis, Unified Theory Acceptance And Use Of Technology (UTAUT)
1.
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia telah mencapai 132.7 juta dari total populasi penduduk Indonesia 256.2 juta orang. Hal tersebut meningkat sangat signifikan dibanding hasil survei APJII pada tahun 2014 yaitu hanya sebesar 88 juta pengguna internet (APJII, 2016).
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang semakin antusias akan kemajuan teknologi, hal ini mendorong bertambahnya pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan data hasil survey Asosiasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
2584
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Kenaikan jumlah pengguna internet tersebut juga berimbas pada pengguna ecommerce yang kian banyak. Perkembangan ecommerce di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) konten yang sering dikunjungi pengguna internet di Indonesia yaitu online shop atau ecommerce sebesar 62% dibanding dengan konten yang lain (APJII, 2016). E-commerce semakin banyak dan semakin popular dikalangan masyarakat karena berkembangnya jumlah perusahaan yang menyediakan bisnis untuk layanan e-commerce bagi konsumen (bisnis transaksi elektronik antara perusahaan dan konsumen sebagai pembeli). Saat ini setidaknya terdapat 4 model bisnis online yang paling popular seperti toko online, iklan baris, marketplace dan model kupon diskon dari budaya Amerika Serikat (Marketeers, 2013). Bisinis belanja online merupakan sektor yang dinamis, kompleks dan kompetitif dimana perusahaan menyediakan berbagai produk dan layanan untuk pembeli melalui internet (Altıntaş et al., 2010). Heinemann dan Schwarzl (2010) mengatakan bahwa keuntungan dari penjualan online diantaranya : ”meningkatkan basis pelanggan yang potensial, jangkauan pasar yang lebih luas, efektivitas biaya, difusi risiko, fleksibilitas, loyalitas pelanggan dan peningkatan citra dan merek revitalisasi”. Berdasarkan pertumbuhan internet yang sangat cepat maka membuat sejumlah perusahaan e-commerce berpeluang besar untuk meningkatkan interaksi mereka dengan pelanggan. Walaupun tidak semua pelanggan sama bagi sebuah perusahaan, pelanggan yang menghabiskan lebih banyak uang dan lebih sering membeli adalah yang lebih penting. Dengan demikian mempertahankan pelanggan menjadi perhatian utama bagi perusahaanperusahaan e-commerce yang ingin memperoleh keunggulan kompetitif. Liu, Maggie, & Lee (2011) melalui penelitiannya menunjukan bahwa peningkatan dalam mempertahankan pelanggan menghasilkan keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan e-commerce. Maka dari itu, sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian online. Venkatesh et al. (2003) dalam teori Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) mengidentifikasi adanya empat faktor yang mempengaruhi niat Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2585
(behavioral intention), atau keinginan seseorang untuk menentukan perilakunya dalam mengambil keputusan untuk membeli produk disuatu situs onlie. Model UTAUT menunjukan bahwa niat untuk menggunakan teknologi tertentu (e-commerce) dipengaruhi oleh adanya 1.) performance expectancy, yaitu pengguna mampu memahami tentang kemajuan teknologi informasi saat ini, misal semakin berkembangnya toko online yang dapat diakses melalui perangkat mobile ataupun laptop yang terhubung internet. Hal itu memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi dan pengguna tidak perlu pergi ke toko sehingga dapat memesan produk secara online sekaligus menghemat waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja. 2.) Effort expectancy, adalah pengguna mendapatkan kemudahan ketika mengakses website e-commerce, sehingga minat dalam membeli produk secara online meningkat karena mudahnya pengoperasiannya. Ketika website ecommerce mudah digunakan maka pengguna akan merasa nyaman dengan layout website (warna, ukuran, huruf, kategori barang, harga dan deskripsi barang) yang disediakan sistem sehingga pengguna mudah dalam melakukan aktivitas pemebelian secara online. 3.) Social influence, adalah pengguna percaya bahwa orang lain yang mempunyai pengalaman bertransaksi online dapat mempengaruhi niat sesorang untuk melakukan transaksi online di sebuah situs e-commerce. 4.) Facilitating condition¸ adalah tingkat infrastruktur yang tersedia telah mendukung untuk melakukan operasional sistem, yaitu melakukan transaksi online di e-commerce misal tersedianya laptop atau PC, perangkat mobile serta jaringan internet. Pada penelitian sebelumnya dari Sopandi (2012) menemukan bahwa penerimaan sistem ecommerce Bukalapak dengan UTAUT. Penelitian ini menemukan bahwa penerimaan atau penggunaan website Bukalapak dipengaruhi oleh effort expectancy dan facilitating condition. Sedangkan performance expectancy dan social influence tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap penerimaan atau penggunaan website Bukalapak. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi niat penggunaan e-commerce XYZ di Indonesia. Peneliti menggunakan model UTAUT yang
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
berisi variabel performance expectancy, effort expectancy dan social influence, dan tidak menggunakan variabel facilitating condition karena sampel yang akan diteliti pengguna yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ maka dirasa tidak perlu meneliti variabel facilitating condition. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model yang telah dirancang dan menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan niat penggunaan e-commerce XYZ. Motode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. 2.
LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kajian Pustaka Madigan et al. (2016) melakukan penelitian dengan judul Acceptance of Automated Road Transport System (ARTS): an adaptation of the UTAUT model. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi penerapan sistem ARTS. Dalam penelitian ini menggunakan model UTAUT (Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mnyelidiki faktor – faktor yang mungkin mempengaruhi penggunaan ARTS yang beroperasi di dua lokasi di Eropa (La Rochelle di Perancis, dan Lausanne di Swiss). Sebanyak 349 tanggapan valid telah dikumpulkan, semua responden adalah penduduk setempat / pengunjung. Penelitian ini berfokus pada harapan pengguna yang dapat mempengaruhi niat perilaku mengenai penggunaan ARTS, ditujukan di dua lokasi - La Rochelle di Prancis, dan Lausanne di Swiss. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa konstruksi UTAUT yaitu harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosial (social influence) merupakan prediktor yang mempengaruhi niat menggunakan ARTS, harapan kinerja (performace expectancy) memiliki pengaruh yang paling kuat. Model penelitian dari Madigan et al. (2016) dapat dilihat pada gambar 1.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2586
Gambar 1. Model Penelitian Madigan et al. (2016)
2.2 Definisi Belanja Online Belanja online adalah proses membeli barang atau jasa oleh konsumen kepada penjual secara real-time, melalui jaringan internet (Forolus, 2012). Toko virtual ini mengubah paradigma membeli barang atau jasa secara konvensional (nyata) dengan adanya batasanbatasan seperti halnya tempat. Proses tanpa batasan ini dinamakan sebagai belanja online Business-to-Consumen (B2C). Ketika seorang pebisnis membeli dari pebisnis yang lain dinamakan sebagai belanja online Business-toBusiness (B2B). Toko online tersedia dalam 24 jam sehari, konsumen lebih leluasa mengakses lewat internet kapan dan dimanapun. Toko online mejelaskan produk yang dijual dengan detail, baik melalui teks, foto dan file multimedia. Di toko online selain menyediakan informasi produk, juga menyediakan cara penggunaan, prosedur keselamatan, saran, fasilitas untuk berkomentar, memberi ratting, dan fasilitas chat guna menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga mempercepat mendapat kata sepakat antara konsumen dengan berbagai vendor pemilik toko online. 2.3 E-commece XYZ E-commerce XYZ adalah toko online B2C (Business to Customer) dimana target pemasaran mereka adalah individu. Sistem penjualan pada e-commerce XYZ ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari pembelian secara fisik. E-commerce XYZ berfokus kepada penjualan produk seperti pakaian, sepatu, tas, aksesoris, sports, bahkan produk kecantikan. Ecommerce XYZ menawarkan produk-produk dari berbagai brand terkemuka baik lokal maupun internasional (XYZ, 2016).
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
2.4 Unified Theory Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT merupakan salah satu model yang menggambarkan faktor-faktor penerimaan teknologi informasi oleh individu, yang dikembangkan oleh Venkatesh, et al (2003). Model UTAUT ini adalah hasil gabungan dari 8 model penerimaan teknologi informasi yang telah ada dan sudah terpublikasi menjadi kesatuan teori mengenai penerimaan pengguna. Adapun 8 teori tersebut adalah 1. Theory of reasoned action (TRA) 2. Technology acceptance model (TAM) 3. Motivational model (MM) 4. Theory of planned behavior (TPB) 5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) 6. Model of PC utilization (MPTU) 7. Innovation diffusion theory (IDT) 8. Social cognitive theory (SCT) UTAUT telah terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori yang lain dalam menjelaskan sampai 70 persen varian niat (intention). Dari perbandingan antara beberapa model tersebut maka diperoleh 4 faktor yang mempengaruhi penerimaan sebuah sistem (Venkatesh, et al 2003). 1.
Performance expectancy Performance expectancy dapat diartikan sebagai harapan kinerja dari sistem atau seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk mendapatkan keuntungan kinerja dari pekerjaannya. 2.
Effort expectancy Effort expectancy dapat diartikan sebagai harapan usaha yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem atau tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna sistem dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu). 3.
Sosial Influence Sosial Influence dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang lain dapat mempengaruhi perilaku untuk menggunakan teknologi informasi yang baru. 4.
Fasilitating condition Fasilitating condition dapat diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infratruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung operasioal sistem. Disamping faktor-faktor diatas model UTAUT memiliki empat faktor lain : gender Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2587
(jenis kelamin), age (umur), voluntariness of use (kesukarelaan) dan experience (pengalaman) yang berfungsi sebagai moderator yang memperkuat pengaruh keempat faktor utama terhadap perilaku penerimaan teknologi. Model UTAUT dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Model UTAUT Sumber: Venkatesh, et al (2003)
2.4 Variabel – Variabel Yang Digunakan a.
Performance Expectancy Harapan kinerja atau performance expectancy didefinisikan sebagai tingkat dimana sesorang individu percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia dalam memperoleh keuntungan dalam kinerja (Ventakes et al., 2003). b.
Effort Expectancy Venkatesh (2003) mendefinisikan effort expectancy (harapan usaha) merupakan tingkat kemudahan yang dirasakan seorang individu terkait dengan penggunaan sistem. c.
Social Influence Sosial influence dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seorang individu atau lebih didalam mengubah sebuah kepercayaan, persepsi dan tingkah laku orang lain (Venkastesh et al., 2003). d.
Behavioral Intention Shin (2010) mengatakan bahwa niat atau intention merupakan prediktor terbaik, dimana intention adalah representasi kognitif dari kesiapan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu, Selain itu Jogiyanto (2007). Seorang individu akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya (Jogiyanto, 2007).
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
3.
METODOLOGI
3.1. Jenis Penelitian
2588
Regresi Linier Berganda. Gambar 4.1 merupakan model yang digunakan dalam penelitian.
Pada penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan cara mengumpulkan informasi dari responden melalui kuesioner. Penelitian survey yang dilakukan merupakan jenis penelitian penjelasan (confirmatory research). Jenis penelitian ini dapat menjelaskan hubungan kausal antara beberapa variabel menggunakan pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995 disitasi Lestari, 2016). 3.1. Populasi dan Sampel Pada penelitian ini populasi yang digunakan yaitu keseluruhan konsumen yang pernah melakukan pembelian online melalui ecommerce XYZ Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random samping. Teknik ini merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang sudah ada dan dipilih secara acak tanpa melihat strata atau keduudukan didalam populasi tersebut. (Sugiyono, 2016). Kuesioner disebar secara online untuk memperoleh data lebih efektif dan cepat. Josep F. Hair (2010) menyebutkan bahwa untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi yang tidak bisa dihitung maka dianjurkan diatas 30 sampel atau berkisar dari 15 sampai 20 kali dari variabel independen. Mengingat jumlah konsumen situs ecommerce XYZ tidak dapat diketahui dan selalu bertambah setiap waktu. Maka peneliti menggunakan rumus Hair et al. (2010) yaitu variabel independen x 20. Jumlah variabel independen terbanyak dipenelitian ini sebanyak 5 diantaranya variabel Trust, Perceived Risk, Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence. Sehingga didapat sampel 5 x 20 = 100 sampel yang dirasakan sudah cukup untuk mewakili populasi. 4.
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adopsi dari model penelitian yang sudah ada sebelumnya. Yakni penelitian dari Madigan et al. (2016) yang berjudul “Acceptance of Automated Road Transport System (ARTS): an adaptation of the UTAUT model”. Untuk menguji kecocokan hipotesis analisis yang dilakukan menggunakan Analisis Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 3. Model Penelitian yang Digunakan
4.2 Hipotesis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka dari itu terdapat beberapa hipotesis yang akan diuji, hipotesis-hipotesis tersebut diantaranya : UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) model berfokus pada harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy) dan pengaruh sosisal (social infuence). Menurut Venkatesh et al. (2003) diantara semua, harapan kinerja (performance expectancy) adalah predictor terkuat dari niat berperilaku (behavioral intention). Harapan kinerja (performance expectancy) digunakan untuk memberikan arahan kepada konsumen untuk memilih dan membeli produk secara online. Dari pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H1: Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI). Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem informasi (ecommerce) yang akan mengurangi upaya (tenaga dan waktu) dalam melakukan pekerjaannya (Venkatesh et al., 2003). Penelitian dari Nasir (2015) menunjukkan bahwa bahwa effort expectancy (harapan usaha) memiliki hubungan positif terhadap penerimaan teknologi informasi (behavioral intention). Selain itu menurut hasil penelitian dari Madigan et al. (2016) menunjukkan bahwa effort expectancy (harapan usaha) memiliki pengaruh yang signifikan tehadap niat berperilaku (behavioral intention). Dari pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
H2: Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI). Venkatesh et al. (2003) mengatakan bahwa pengaruh sosial (social influence) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasa bahwa orang lain yang penting percaya bahwa dia harus menggunakan sistem yang baru. Pengaruh sosial (social influence) memiliki pengaruh langsung terhadap behavioral intention (niat berperilaku). Penelitian dari Madigan et al. (2016) membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara social influence (pengaruh sosial) dengan behavioral intention (niat berperilaku). Berdasarkan pernyataan ini maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H3: Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI). 4.3 Uji Instrumen 1.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ukuran indikator yang ada telah menunjukkan apa yang seharusnyaodiukur atau tidak. Pengujianovaliditas pada penelitianoini dilakukanpdengan melihat nilai degree of freedom, dengan jumlah sampel 100 data dan nilai signifikansi 0.05 sehingga didapat nilai r adalah 0.165. Uji validitas dengan menggunakan Pearson Product Moment bertujuan untuk memperoleh nilai pearson correlation setiap indikator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh indikator tiap variabel memiliki nilai pearson correlations > 0.163 (nilai r), sehingga dapat dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen selanjutnya. 2.
Uji Reliabilitas Variabel dapat dikatakan baik (menunjukkan hasil konsisten) jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil yang diperoleh bahwa secara keseluruhan variabel mulai dari Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Behavioral Intention memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa uji reliabilitas sudah dikatakan baik sehingga dapat dapat dilakukan analisis statistik selanjutnya. 3.
Uji Outlier Data Outlier dapat digambarkan sebagai kasus dengan nilai nyata berbeda dengan hasil sisa pengamatan dalam data set (Keeny, 2005). Field (2009) menjelaskan bahwa data outlier Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2589
merupakan data dengan nilai berbeda dengan keseluruhan data yang diperoleh sehingga dapat membuat data menjadi bias dan membuat standar deviasi meningkat. Pada uji outlier ini peneliti menggunakan software statistik guna menemukan nilai mahalanobis distance. Tahap selanjutnya yaitu mencari batas nilai mahalanobis distance dengan taraf kesalahan 1%. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan batas nilai mahalanobis distantace sebesar 54,775. Langkah selanjutnya adalah menghapus atau megeliminasi nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 54,775. Dari 100 data yang dijadikan sampel terdapat 4 data outlier sehingga akan dilakukan eliminasi data. Maka dari itu analisis data selanjutnya akan menggunakan data sebesar 96 data. 4.4 Analisis Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi sampel yang diteliti. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa seluruh data sampel dianggap normal karena telah memenuhi batas nilai skewness diantara -2 dan +2 dan kurtosis <7 , sehingga dapat dilakukan untuk melanjutkan analisis statistik berikutnya. 2.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi terdapat korelasi kuat antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Keseluruhan nilai setiap variabel independen telah memenuhi syarat tidak terjadi multikolinearitas yaitu nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. 3.
Uji Heterkedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat adanya gejala heterokedastisitas. Nilai signifikan yang diperoleh semua variabel independen dalam model regresi adalah > 0.05. Hasil tersebut membuktikan bahwa didalam model regresi tidak terjadi adanya gejala ketidaksamaan variance atau heterokedastisitas. 4.5 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda dilakukan
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen. Uji Determinasi (R2) Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. 1.
2
Tabel 1. Hasil Uji R Variabel Independen
Variabel Dependen
Nilai R
Nilai R Square
PE
2590
Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Tabel 3. Hasil Uji T Var Independe n PE EE
EE
BI
0.587
Var Depende n
BI
Koefisie n Regresi
SI
Pada hasil regresi tersebut nilai R memiliki makna bahwa terdapat korelasi / hubungan yang sedamg antara variabel independen (Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence) dengan variabel dependen (Behavioral Intention) yaitu sebesar 0.587 dan termasuk hubungan yang sedang. Kemudian pada kolom yang lain diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesasr 0.345, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence terhadap variabel Behavioral Intention adalah sebesar 34.5%.
g
Sig.
0.163
1.28 2
0.20 3
-0.054
0.42 4
0.67 3
0.525
5.43 3
0.00 0
0.345
SI
Thitun
Berdasarkan syarat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual yaitu jika nilai Thitung > Ttabel atau nilai signifikan < 0.05. Maka hasil yang didapat adalah variabel PE dan EE secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap varibel BI. Sementara variabel SI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel BI. 4.5 Hasil Penelitian
2.
Uji Pengaruh Simultan (Uji - F) Bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen Tabel 2. Hasil Uji F Variabel Independen
Variabel Dependen
Nilai FHitung
Nilai FTabel
Nilai Sig.
BI
16.133
2.70
0.000
PE EE SI
Berdasarkan syarat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai signifikan < 0.05. Maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI) memiliki pengaruh terhadap variabel Behavioral Intention (BI). 3.
Uji Pengaruh Parsial (Uji - T)
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 4. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Penggunaan E-commerce XYZ
Dari gambar 4 diketahui bahwa hipotesis ditolak jika nilai sig. > 0.05 dan nilai thitung < ttabel. Sebaliknya hipotesis diterima jika nilai sig. < 0.05 dan nilai thitung > ttabel. Hubungan yang menghasilkan nilai berlawanan dengan hipotesis juga akan akan ditolak. Berikut hasil dari pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA Hasil
H5
Harapan kinerja (PE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
Ditolak
H6
Harapan usaha (EE) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
Ditolak
H7
Pengaruh sosial (SI) berpengaruh secara positif terhadap niat seseorang untuk menggunakan e-commerce XYZ (BI).
Diterima
5.
2591
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari pembagian 100 kuesioner secara online kepada responden warga Indonesia yang pernah melakukan transaksi di e-commerce XYZ. Data tersebut telah dianalisis dan terbukti telah lolos dari uji asumsi klasik. Berdasarkan dari hasil analisa data dengan metode regresi linear memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk bertransaksi di e-commerce XYZ adalah sosial influence atau pengaruh sosial. Semakin potisif pengaruh sosial seseorang dalam menggunakan Ecommerce XYZ, maka akan semakin besar niat atau keinginan seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. 2. Temuan lain menyatakan bahwa faktor harapan kinerja (performance expectancy) dan harapan usaha (effort expectancy) tidak berpengaruh terhadap niat seseorang untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. Hal ini ditunjukkan oleh tidak adanya pengaruh yang signifikan diantara faktor performace expectancy dan effort expectancy terhadap behavioral intention. 3. Secara keseluruhan ketiga prediktor (performace expectancy, effort expectancy, dan social influence) memiliki hubungan atau korelasi yang sedang terhadap niat (behavioral intention) untuk bertransaksi di e-commerce XYZ. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai R yaitu sebesar 587. Dan ketiga prediktor ini hanya mampu menjelaskan pengaruh terhadap behavioral Intention yaitu sebesar 34.5%.
Abrahão, R. de S., Moriguchi, S. N., & Andrade, D. F., 2016. Intention of adoption of mobile payment: An analysis in the light of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). RAI Revista de Administração E Inovação, 13(3), 221–230. Tersedia di:
[Diakses 12 januari 2017] Altıntaş, M. H., Kılıç, S., Senol, G., & Isin, F. B., 2010. Strategic objectives and competitive advantages of private label products: Manufacturers' perspective. International Journal of Retail & Distribution Management, 38(10), 773 788 APJII., 2016. PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA. Jakarta Arikunto, Suharsimi., 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Benbasat, I., & Barki, H., 2007. Quo Vadis TAM. Journal of the Association for Information Systems, 8(4), 211–218. Cheng, Y., Yu, T., Huang, C., Yu, C., & Yu, C., 2011. The Comparison of Three Major Occupations for User Acceptance of Information Technology : Applying the UTAUT Model,147–158. Tersedia di : [Diakses 20 Juli 2017] Chandio, F.H., 2011. Studying acceptance of online banking information system: A structural equation model, (June), 253. Davis, F.D., Bagiozzi, R.P., & Warshaw, P.R., 1992.Extrinsic and intrinsic motivation to use computers in the workplace. Ghozali, I., 2016. APLIKASI ANALISIS MULTIVARIATE DENGAN PROGRAM IBM SPSS 23. Semarang: Undip Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E., 2010. Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall Heineimann, G. and Schwarzl, C., 2010. New Online Reitailing : Innovation and
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Transformation, Gebler, Weisbaden Jenatabadi, H. S., & Ismail, N. A., 2014. Journal of Air Transport Management Application of structural equation modelling for estimating airline performance. Journal of Air Transport Management, 40, 25–33. [Diakses 9 Februari 2017] Keeny, D. A., ed., 2005. Principles and Practice of Structural Equation Modelling. New York: The Guilford Press Ko, Dong-Wan., & William P.S., 2002. A Structural equation model of resident's attitudes forf tourism develompment, 23(2002),pp.521-530. Lee, M. K., & Turban, E., 2001. A trust model for consumer internet shopping. International Journal of electronic commerce, 6(1), 75– 91. Lestari, S.W., 2016. Analisis penerimaan teknologi wi-fi menggunakan metode technology acceptance model (TAM) pada SMK Negeri 1 Ngawi. S1. Universitas Brawijaya. Liu, C., Maggie, Y., & Lee, C., 2011. International Journal of Information Management The effects of relationship quality and switching barriers on customer loyalty. International Journal of Information Management, 31(1), 71–79. Tersedia di: [Diakses 20 Maret 2017] Madigan, R., Louw, T., Dziennus, M., Graindorge, T., Ortega, E., Graindorge, M., & Merat, N., 2016. Acceptance of Automated Road Transport Systems (ARTS): An Adaptation of the UTAUT Model. Transportation Research Procedia, 14(0), 2217–2226. Tersedia di: [Diakses 8 Februari 2017] Marketeers., 2013. The Future of Retail in Indonesia. Hal.57, Jakarta : Marketeers. Nasir, M., 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, (12), 36–40. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2592
Raman, A., Don, Y., Khalid, R., Hussin, F., Omar, M. S., & Ghani, M., 2017. Technology Acceptance on Smart Board among Teachers in Terengganu Using UTAUT Model, 10(11). Tersedia di: [Diakses 21 Juli 2017] Riduwan & Akdon., 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan ke4.Bandung : Alfabeta. Sopandi, R., 2012. Kajian Penerimaan dan Penggunaan Sistem E-commerce Berdasarkan Keragaman Usia, Jenis Kelamin, Pengalaman Penggunanya :Studi Kasusu Bukalapak.com. Shin, D. H., 2010. The effects of trust, security and privacy in social networking: A security-based approach to understand the pattern of adoption. Interacting with Computers, 22(5), 428–438. Tersedia di: [Diakses 14 Maret 2017] Scheff, S., W., 2016., FUNDAMENTAL Statistical Principles For The Neurobiologist :Survival Guide. Elsevier : USA Sugiyono., 2016., Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung Tabachnick, B. & Fidell, L., 2001, Using Multivariate Statistics. Ed.5. Boston: Pearson Umar, Husein. 2011., Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Venkatesh, V., Speier, C., & Morris, M. G., 2002. User acceptance enablers in individual decision making about technology: Towards an integrated model. Decision Sciences, 33(2), 297-316. Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-478. E-commerce XYZ., 2016. E-commerce XYZ About. [online] Tersedia di:< https://www.e-commerce XYZ..id/about> [Diakses 15 februari 2017]
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
E-commerce XYZ.,2016. Privacy Policy. [online] Tersedia di: [Diakses 15 februari 2017]
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
2593