JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Adopsi Sistim Informasi Asuransi Terpadu Dengan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology Studi Kasus PT. Asuransi Binagriya Ibnu Suryadi (
[email protected])
Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor – faktor yang berpengaruh dalam menerima dan menggunakan sistim informasi asuransi dengan menggunakan model UTAUT yang telah diteliti oleh Venkatesh et al (2003). Untuk menguji apakah yang telah dilakukan penelitian oleh peneliti sebelumnya dapat juga berpengaruh kepada pengguna sistim informasi asuransi yang meliputi ekspektasi kerja (performance expectancy), ekspektasi Usaha (effort expectancy), Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towards using technology), faktor lingkungan kerja sosial (social influence), kondisi fasilitas (facilitating conditions), keyakinan diri (self efficacy), kecemasan (anxiety) dan minat perilaku (behaviour intention). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dengan objek penelitian karyawan PT. Asuransi Binagriya yang berkedudukan di kantor pusat, kantor cabang dan kantor pemasaran. Hasil kuesioner yang diterima kembali untuk bahan penelitian sebanyak 48 dari 50 kuesioner yang disebarkan sebagai target responden. Dalam proses pengolahan data penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan alat bantu SPSS Versi 17 .0 Berdasarkan hasil uji Determinasi menunjukkan bahwa variabel secara bersama berpengaruh kepada minat perilaku dalam menerima dan menggunakan sistim informasi asuransi terpadu . Sedangkan berdasarkan analisa parsial maka yang memiliki pengaruh signifikan adalah sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towards using technology) dan adanya rasa kecemasan ( Anxiety ) .
Kata Kunci : Sistim informasi asuransi , pengguna sistim informasi, UTAUT
1. Pendahuluan Sistim informasi adalah suatu jaringan lengkap yang terdiri dari hardware dan software digunakan oleh orang dan organisasi
untuk mengumpulkan,
menyaring, memproses, menciptakan dan mendistribusikan data. Menurut Noor 1|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Fuad (2010) sistim informasi dirancang berdasarkan tujuan dan fungsi bisnis yang jelas. Sistim informasi asuransi adalah suatu sistim informasi yang dikembangkan untuk mengintegrasikan layanan produk asuransi yang terdiri dari modul marketing, modul underwriting, modul reasuransi, modul klaim, modul keuangan dan modul akuntansi. Pengembangan rencana yang strategis di bidang teknologi informasi khususnya untuk mengantisipasi adanya kebutuhan sistim informasi yang cepat, akurat dan dapat memenuhi permintaan dari pihak manajemen asuransi. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah pengaruh variabel pada model UTAUT yang diperkenalkan oleh Venkatesh et al (2003) dapat berpengaruh terhadap pengguna menggunakan sistim informasi asuransi terpadu (SIAT) dalam menerima dan menggunakan SIAT tersebut. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pengaruh harapan kinerja (performance expectancy), derajat kemudahan (effort expectancy), Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude towards using technology), Faktor lingkungan kerja (social influence), kondisi fasilitas (facilitating condition), keyakinan pengguna (self efficacy), rasa kecemasan terhadap pengguna (anxiety) yang akan menjadi perilaku utama dalam penerimaan teknologi (behavior intention). Instrumen variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada penelitian sebelumnya (data empiris) khususnya oleh Vanneste et al (2013).
Pertimbangan inilah yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian model sisitim informasi asuransi dengan model UTAUT.
2. Telaah Pustaka Menurut Sonni Dwi Harsono (1994) dalam bukunya prinsip – prinsip dan praktek asuransi yang menjelaskankan bahwa asuransi merupakan metode yang utama dalam pengelolaan risiko dan perkembangan industri asuransi demikian cepatnya terutama di negara – negara berkembang peranan industri asuransi sebagai lembaga keuangan tidak saja memberikan proteksi kepada masyarakat dan dunia usaha akan tetapi juga sebagai sumber dana atau investasi pada sektor – sektor industri lainnya.
2|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Menurut Sonni Dwi Harsono (1994) dalam bukunya prinsip – prinsip dan praktek asuransi yang menjelaskankan bahwa prinsip – prinsip hukum dalam kontrak asuransi atau polis asuransi yang terdiri : 1. Prinsip kepentingan asuransi 2. Prinsip ganti rugi 3. Prinsip Subrogasi 4. Prinsip Kontribusi 5. Prinsip Itikad baik
Menurut David Ransom (2011) dalam bukunya Insurance, legal and regulatory menjelaskan bahwa risiko memiliki definisi yaitu : 1. Kemungkinan dari kejadian yang tidak menyenangkan . 2. Keraguan terhadap hasil dari situasi 3. Tidak dapat diduga 4. Kemungkinan dari kerugian Menurut Dirk Vanneste et al (2013) menjelaskan teknologi informasi menembus semua aspek kehidupan dan sampai organisasi saat ini telah memiliki sesuatu hal yang lebih penting. Sehubungan dengan pemahaman penerimaan seseorang atas teknologi informasi yang baru atau sistim, tidak menjadi heran dimana peneliti sebelum fokus pada faktor sosiologi dan physikologi. Pemahaman dan klarifikasi faktor yang mengendalikan penerimaan dan menggunakan atau gagal dari sistim informasi telah menjadi topik jangka panjang dalam teknologi dan penelitian sistim informasi. Adanya pengenalan kesatuan pandangan penerimaan pengguna dan dalam usaha mengidentifikasi pengaruh yang signifikan . Venkatesh et al melakukan peninjauan kembali dan membandingkan yang terkait dengan model perilaku ( menyusun model tidak termasuk ) : Social Cognitive Theory (SCT) , Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), Model of PC Utilization (MPCU), Technology Acceptance Model (TAM), Combined TAM dan TPB ( C-TAM-TPB) , Innovation Diffusion Theory (IDT), Motivation Model (MM). Menurut Jung Chi Pai (2011) menjelaskan bahwa perubahan lingkungan bisnis yang bersaing , intregasi sumber pengusaha dan inovasi dari operasi bisnis yang terjadi secara perlahan menjadi topik yang penting dalam berbisnis. Banyak 3|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
pengusaha telah mengimplementasikan informasi teknologi dan pengembangan sistim aplikasi e-business yang inovatif seperti enterprise resource planning (ERP) dan Supply Chain management (SCM) yang menambah manfaat yang bersaing. Sisitim CRM dapat membantu perusahaan untuk memperoleh keuntungan pelanggan baru yang potensial, mempromosikan pembelian pelanggan yang lama, mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan yang sama baiknya menambah nilai pelanggan dan dapat berimprovisasi pemikiran pengusaha . Pengembangan dan aplikasi sistim CRM juga menjadi pertimbangan sebagai topik yang penting untuk peneliti dan praktisi pada tahun yang sekarang ini. Menurut Taiwo et al ( 2013) menjelaskan bahwa UTAUT mengusulkan dimana performance
expectancy,
effort
expectancy
dan
social
influence
dapat
memperkirakan behavioral intention terhadap penerimaan teknologi informasi. Usulan teori selanjutnya facilitating condition dan behavioral intention akan memperkirakan penggunaan perilaku dalam penerimaan teknologi informasi . Menurut Jeza A. et al (2012) menjelaskan bahwa kesuksesan teknologi tidak hanya bergantung pada tinjauan jumlah barang dan pendapatan yang besar tapi juga pada faktor yang dapat membantu secara komprehensif pada tingkat penerimaaan yang dapat diperkirakan dari setiap teknologi . Selanjuntnya kemajuan teori penerimaan dan model yang telah berkembang cepat merupakan model yang efektif yang dapat menghitung tingkat dari perkiraan, penjelasan dan pemahaman peneriman individu pada sistim baru yang diusulkan yang disebut Ubiquitous Identity Access Management System ( UbIAMS ) yang memberikan antar pengoperasian antara tempat secara fisik dan virtual . Disamping itu ada tiga (3) perspektif yaitu keamanan (security) termasuk identitas, pengalaman pengguna, dapat digunakan (acceptability) secara kompromi dan dapat diterima, dapat diakses isinya (contain accessbility).
3. Metode Penelitian
Obyek Penelitian Obyek penelitian dilakukan terhadap karyawan
PT. Asuransi Binagriya yang
berkedudukan di kantor pusat dan kantor cabang serta kantor Pemasaran . Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2014 s/d Maret 2014. Permintaaan 4|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
pengisian kuesioner hanya terbatas kepada User sistim informasi asuransi terpadu (SIAT) yang dalam praktik atau operasional sehari – hari . Berdasarkan informasi dari Divisi Teknologi Informasi ( DTI) bahwa pengguna SIAT dalam operasional bisnis berjumlah 50 orang. Sehingga kuesioner hanya disebarkan khusus bagi pengguna SIAT sebanyak 50 orang. Hasil penyebaran kuesioner yang dapat diperoleh dari sebanyak 48 responden.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data primer terhadap karyawan yang menggunakan Sistim Informasi Asuransi Terpadu yang lebih dikenal dengan istilah SIAT. Pengumpulan data dilakukan dengan metode responden mengirimkan hasil Kuesioner yang telah diisi kepada peneliti dan ada yang secara langsung diserahkan kepada peneliti. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang menggunakan teknologi Sistim Informasi Asuransi Terpadu (SIAT) PT. Asuransi Binagriya yang menempati posisi Staf , Kepala Seksi , Kepala Bagian dan Kepala Divisi .
Variabel Penelitian Variabel Penelitian yang digunakan adalah Variabel yang telah diteliti oleh Vanneste et al
(2013) yang terdiri dari
ekspektasi kerja (performance
expectancy), ekspektasi Usaha (effort expectancy), Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude towards using technology), faktor lingkungan kerja sosial (social influence), kondisi fasilitas (facilitating conditions), keyakinan diri (self efficacy), kecemasan (anxiety) dan minat perilaku (behaviour intention).
Pengukuran masing-masing variabel menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 yang masing-masing mempunyai arti sebagai berikut : 1 = sangat tidak setuju (STS)
4 = Setuju (S)
2 = tidak setuju (TS)
5 = Sangat setuju (SS)
3 = Ragu (R)
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa data primer yang menggunakan kuesioner yang 5|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
diadopsi dari peneliti sebelumnya Dirk Vanneste et al (2013). Dalam kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Kuesioner yang berisi data deskripsi responden yang terdiri nama responden , jenis kelamin, usia, jabatan dan masa kerja termasuk lokasi kerja , pendidikan terakhir dan gelar profesi. Hal – hal yang berkaitan dengan personal seperti memiliki komputer di rumah, memiliki koneksi internet di rumah, mengakses internet di rumah, mengakses internet dari mobile, memiliki Akun Facebook, memiliki Akun Twitter, memiliki Akun Linkedin, memiliki Blog / website sendiri, pernah mengikuti pelatihan SIAT, mempunyai email, menggunakan email resmi perusahaan.
2. Kuesioner yang berisi persepsi sistim informasi asuransi terpadu (SIAT) yang terkait dengan variabel akan digunakan dalam pengujian validitas dan realibilitas serta penelitian yang terkait model adopsi sistim asuransi terpadu dengan Model UTAUT dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 17.0
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam hal pemenuhan kebutuhan produk asuransi dan layanan klaim diperlukan sistim informasi asuransi untuk mendukung perusahaan bisa berjalan dengan baik. Dengan teknologi informasi yang akurat perusahaan asuransi dapat mengembangkan strategi manajemen dengan berorientasi pada segmentasi dan sasaran target pasar yang terdiri dari struktur geografis, fungsi, bisnis dan produk yang dipergunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing yang terbaik. Hal ini akan dapat mendorong adanya pengambilan keputusan yang cepat. Sistim informasi asuransi terpadu yang lebih dikenal dengan menggunakan singkatan SIAT adalah suatu sistim yang digunakan dalam operasional baik di kantor pusat dan kantor cabang atau pemasaran PT. Asuransi Binagriya. Sistim informasi asuransi tersebut berguna dalam memberikan informasi bagi pengguna SIAT dan manajemen dalam mengambil keputusan dan
layanan operasional berupa produk asuransi yang
dibutuhkan oleh pelanggan. SIAT mulai dikembangkan PT. Asuransi Binagriya pada tahun 2003 dan baru dioperasikan secara menyuluruh pada tahun 2004. Dalam 6|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
sistim SIAT terdapat sistim yang terdiri dari data software aplikasi beberapa modul yang terdiri dari modul marketing, modul underwriting, modul klaim, modul reasuransi, modul akuntansi dan modul keuangan. Semua modul yang dirancang khusus oleh PT. Technetindo Utama yang merupakan vendor lokal
dengan
menggunakan alat pengembangan (development tools) yang berupa PowerBuilder 8.0 .
Deskripsi Responden a.
Katagori jumlah kuesioner Berdasarkan target pencapaian pengisian kuesioner oleh responden termasuk bagus. Pencapaian jumlah kuesioner yang dikembalikan oleh peneliti sebanyak 48 responden (96 %) , sedangkan kuesioner yang tidak diterima sebanyak 2 responden (4 %).
b. Katagori jenis kelamin (Gender ) Berdasarkan Gender maka yang ikut partisipasi lebih banyak pria 62 % dibandingkan wanita hanya sebesar 38 %. c. katagori usia karyawan Berdasarkan usia karyawan maka pengguna SIAT lebih didominasi usia antara 25 tahun sampai dengan 45 tahun sebesar 58 %, Kemudian disusul usia karyawan dibawah 25 tahun sebanyak 23 % , Sedangkan untuk usia diatas 45 tahun menduduki ranking ketiga . d. katagori pendidikan Berdasarkan pendidikan maka pengguna SIAT lebih dominan karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana
sebesar 90%.
Sedangkan untuk pendidikan SLTA hanya 8 %. Kemudian pengguna SIAT dengan pendidikan pasca sarjana menduduki rangking ketiga sebesar 2 %. e. katagori jabatan Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna SIAT lebih dominan jabatan Staf sebanyak 42 %. Untuk jabatan
Kepala Seksi dan
Kepala Bagian dalam menggunakan SIAT mendapatkan proporsi yang sama yaitu sebanyak 27 %. Selanjutnya ranking ketiga yang 7|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
menggunakan
SIAT
dengan
jabatan
Kepala
Divisi
.
Hal
ini
mencerminkan bahwa Staf lebih tinggi dalam mengoperasikan SIAT . f. katagori masa kerja Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna SIAT didominasi oleh karyawan yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun sebesar 56 %. Kemudian disusul oleh karyawan yang dibawah 5 tahun sebesar 31 % . Selanjutnya yang pengguna SIAT dengan masa kerja antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun sebesar 13 % . g. katagori pemegang gelar profesi asuransi Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna SIAT didominasi karyawan yang belum memiliki gelar profesi asuransi sebanyak 90 %, Sedangkan yang sudah memiliki gelar profesi asuransi sebanyak 10 %. h. katagori karakter personal Berdasarkan data diatas maka pengguna SIAT didominasi oleh karyawan / karyawati yang memiliki email di kantor. Kemudian disusul oleh karyawan / karyawati yang mengakses internet di kantor. Selanjutnya disusul oleh karyawan yang memiliki email pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan seharusnya dapat berinteraksi lebih mudah dalam menggunakan sistim informasi asuransi.
Analisis hasil Reabilitas dan Validitas Kuesioner Analisis hasil reabilitas Kuesioner 1) Reabilitas variabel Performance Expectancy (PE) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel ekspekstasi kerja (Performance Expectancy) nilai Cronbach’s Alpha 0,804 yang berarti kuesioner untuk ekspektasi kerja karyawan pengguna terhadap minat pemanfaatan reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 2) Reabilitas variabel Effort Expectancy (EE) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel ekspekstasi Usaha (Effort Expectancy) nilai Cronbach’s Alpha 0,787 yang berarti kuesioner untuk 8|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
ekspektasi usaha karyawan pengguna terhadap minat pemanfaatan sistim informasi asuransi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 3) Reabilitas variabel Attitude Towards Using Technology (ATUT) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel Attitude Towards Using Technology (ATUT) nilai Cronbach’s Alpha 0,789 yang berarti kuesioner untuk sikap terhadap penggunaan teknologi pengguna terhadap minat pemanfaatan sistim informasi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 4) Reabilitas variabel Social Influence (SI) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel Social Influence (SI) nilai Cronbach’s Alpha 0,665 yang berarti kuesioner untuk sikap faktor sosial pengguna terhadap minat pemanfaatan sistim informasi asuransi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 5) Reabilitas variabel Facilitating Condition (FC) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel facilitating condition (FC) nilai Cronbach’s Alpha 0,638 yang berarti kuesioner untuk kondisi fasilitas pengguna terhadap minat pemanfaatan sistim informasi asuransi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 6) Reabilitas variabel Self Eficacy (SE) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel self efficacy (SE) nilai Cronbach’s Alpha 0,818 yang berarti kuesioner untuk sikap faktor sosial pengguna terhadap minat pemanfaatan sistim informasi asuransi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 . 7) Reabilitas variabel Anxiety (AX) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel Anxiety (AX) nilai Cronbach’s Alpha 0,655 yang berarti kuesioner untuk adanya rasa cemas pengguna SIAT terhadap minat pemanfaatan sistim informasi asuransi reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk mencapai reliabel adalah > 0.60 9|Page ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
8) Reabilitas variabel Behavior Intention (BI) Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap variabel behavior intention (BI) nilai Cronbach’s Alpha 0,971 yang berarti kuesioner untuk adanya rasa minat perilaku pengguna SIAT terhadap penerimaan pemanfaatan sistim informasi asuransi
reliabel. Paramater nilai Cronbach’s Alpha untuk
mencapai reliabel adalah > 0.60
Analisis hasil Variabel Kuesioner 1) Validitas variabel Performance Expectancy (PE) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel Ekspektasi kerja (performance expectancy) dengan nilai KMO sebesar 0.595 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel Ekspektasi kerja pada penelitian ini valid. 2) Validitas variabel Effort Expectancy (EE) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel Ekspektasi usaha (effort expectancy) dengan nilai KMO sebesar 0.682 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel Ekspektasi usaha pada penelitian ini valid. 3) Validitas variabel Attitude towards using technology (ATUT) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel sikap terhadap pengggunaan teknologi (Attitude towards using technology) dengan nilai KMO sebesar 0.699 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel ATUT pada penelitian ini valid. 4) Validitas variabel Social Influence (SI) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel faktor sosial (Social Influence) dengan nilai KMO sebesar 0.558 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel faktor sosial pada penelitian ini valid. 10 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
5) Validitas variabel Facilitating Conditions (FC) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel kondisi fasilitas (facilitating conditions) dengan nilai KMO sebesar 0.598 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel kondisi fasilitas pada penelitian ini valid.
6) Validitas variabel Self Efficacy (SE) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel keyakinan diri (self efficacy) dengan nilai KMO sebesar 0.781 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel keyakinan diri pada penelitian ini valid.
7) Validitas variabel Anxiety (AX) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel rasa cemas (anxiety) dengan nilai KMO sebesar 0.616 dan nilai Sig 0.000, sedangkan component matrix terdapat 2 komponen (masih dimungkin 2 variabel). Jadi dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel rasa cemas (anxiety) pada penelitian ini valid. 8) Validitas variabel Behaviour Intention (BI) Berdasarkan hasil uji validitas terhadap minat perilaku (behaviour intention) dengan nilai KMO sebesar 0.760 dan component matrix hanya 1 komponen dan nilai Sig 0.000 maka yang dapat disimpulkan kuesioner untuk instrumen variabel minat perilaku pada penelitian ini valid.
Gambaran Deskripsi Variabel Tabel 1. Deskripsi Variabel
11 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PE1
48
2,00
4,00
3,4792
,61849
PE2
48
,00
4,00
3,3125
,68901
PE3
48
2,00
4,00
3,3333
,59549
PE4
48
,00
4,00
3,1458
1,07168
E1
48
,00
4,00
2,9375
,97645
E2
48
,00
4,00
2,8542
1,05164
E3
48
,00
4,00
2,7708
1,11545
E4
48
,00
4,00
2,8958
,97281
ATUT1
48
,00
4,00
3,0417
,92157
ATUT2
48
,00
4,00
2,9792
,88701
ATUT3
48
,00
4,00
2,8958
,97281
ATUT4
48
2,00
4,00
3,0833
,49822
SI1
48
,00
4,00
3,0833
,76724
SI2
48
,00
4,00
3,0625
,78296
SI3
48
,00
4,00
3,1042
,59213
FC1
48
,00
4,00
2,5208
1,20265
FC2
48
,00
4,00
3,0417
,74258
FC3
48
,00
4,00
2,8125
,91457
FC4
48
,00
4,00
2,9583
,84949
SE1
48
,00
4,00
2,1875
1,34728
SE2
48
,00
4,00
2,5625
1,20117
SE3
48
,00
4,00
2,5208
1,05164
SE4
48
,00
4,00
2,5833
1,18202
AX1
48
,00
3,00
1,5625
,74108
AX2
48
,00
4,00
1,6250
,84110
AX3
48
,00
4,00
1,5833
,87113
AX4
48
,00
2,00
1,6458
,56454
BI1
48
,00
4,00
2,6667
1,19098
BI2
48
,00
4,00
2,6875
1,11386
BI3
48
,00
4,00
2,5625
1,16521
12 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Valid N
48
(listwise)
Berdasarkan Deskripsi Variabel tersebut maka sebagian karyawan dan karyawati sangat memiliki harapan bahwa dengan adanya SIAT relatif bermanfaat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Namun sebagian responden memeliki persepsi bahwa SIAT belum bisa digunakan karena kondisi fasilitas yang belum memadai dan adanya keyakinan yang rendah. Sehingga hal tersebut menyebabkan adanya rasanya kecemasan dan ketakutan dalam mempergunakan SIAT. Sehingga minat dalam menerima dan menggunakan SIAT juga rendah. Dengan melihat kondisi tersebut maka diperlukan adanya usaha untuk meningkatkan rasa percaya diri terhadap pengguna SIAT dengan memperbaiki SIAT dengan melengkapi kondisi fasilitas yang memadai dan bisa merancang fitur – fitur SIAT yang lebih ramah terhadap pengguna SIAT. Maka hal tersebut akan dapat meningkatkan pengguna SIAT dalam berinteraksi dengan lebih baik lagi dan dapat memperkecil rasa cemas dan rasa percaya diri serta dapat berinovasi dan kreatif dalam pengembangan SIAT dalam memenuhi kebutuhan Unit – Unit yang terkait selaras dengan peningkatan kinerja. Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PE N
48
Normal
Mean a
Parameters
Std. Deviation
EE 48
ATUT 48
SI 48
FC
SE
48
48
AX
BI
48
48
3.3177 2.8646 3.0000 3.0833 2.8333 2.4635 1.6042
2.6389
.60963 .80550 .65842 .55650 .65301 .96479 .53553 1.12532
Most
Absolute
.202
.317
.333
.336
.351
.232
.312
.313
Extreme
Positive
.199
.204
.208
.268
.233
.122
.188
.166
Differences
Negative
-.202
-.317
-.333 -.336 -.351
-.232 -.312
-.313
Kolmogorov-Smirnov Z
1.398
1.195
1.309 1.330 1.430
1.606 1.160
1.171
.050
.070
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050
.060
.052
13 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
.050
.070
.096
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PE N
EE
48
Normal
Mean
Parametersa
Std.
48
ATUT 48
SI
FC
48
SE
48
AX
48
BI
48
48
3.3177 2.8646 3.0000 3.0833 2.8333 2.4635 1.6042
2.6389
.60963 .80550 .65842 .55650 .65301 .96479 .53553 1.12532
Deviation Most
Absolute
.202
.317
.333
.336
.351
.232
.312
.313
Extreme
Positive
.199
.204
.208
.268
.233
.122
.188
.166
Differences
Negative
-.202
-.317
-.333 -.336 -.351
-.232 -.312
-.313
Kolmogorov-Smirnov Z
1.398
1.195
1.309 1.330 1.430
1.606 1.160
1.171
.050
.070
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050
.060
.052
.050
.070
a. Test distribution is Normal.
Syarat untuk analisis regresi linear berganda adalah dengan melakukan Uji Asumsi klasik atau Uji normalitas, hasil analisis diliat dari Asymp. Sig. Jika nilai tersebut di atas atau sama dengan 0.05 maka distribusi data dikatakan normal. Berdasarkan hasil Uji Asumsi masing – masing Variabel PE (0.05), EE (0.07), ATUT ( 0.05) , SI ( 0.06 ), FC (0.052 ), SE ( 0.05) , AX (0.07) dan BI (0.096 ) Dengan demikian berdasarkan hasil temuan yang didapat dari jawaban pengguna SIAT terhadap masing – masing Instrumen adalah normal dan dapat diterima . Tabel 3. Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Model
R
1
.589a
R Square .346
Square .232
Estimate
Durbin-Watson
.98612
a. Predictors: (Constant), AX, SI, SE, ATUT, FC, EE, PE b. Dependent Variable: BI 14 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
1.436
.096
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Berdasarkan hasil Uji Durbin Watson digunakan untuk menguji otokorelasi dimana untuk masing – masing Instrumen menghasil 1.436, Sedangkan parameter Uji Otokorelasi adalah jika nilai itu di antara 1,25 sampai dengan 2,5 maka dikatakan data terhindar dari masalah otokorelasi . Tabel 4. Coefficientsa
Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients
Collinearity Statistics
Std. Model 1
B
Error
Beta
T
Sig.
Tolerance
VIF
(Constant)
-.821 1.103
-.744 .461
PE
-.447
.336
-.242
-1.329 .191
.492
2.033
EE
.193
.234
.138
.824 .415
.583
1.714
ATUT
.638
.282
.373
2.260 .029
.600
1.668
SI
.080
.321
.039
.248 .805
.647
1.545
FC
.073
.277
.042
.263 .794
.634
1.576
SE
.108
.158
.093
.685 .498
.893
1.120
AX
1.097
.303
.522
3.621 .001
.785
1.273
a. Dependent Variable : BI Berdasarkan Uji Multikolinearitas dihasilkan untuk masing – masing Nilai VIF (Variance inflation Factor ) PE ( 2.033), EE (1.714), ATUT ( 1.668 ) , SI (1.545) , FC ( 1.576), SE (1.120) , AX ( 1.273) maka dapat dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel Independen. Hal ini dapat kita lihat dari parameternya yaitu untuk uji Multikolinearitas, dilihat dari nilai VIF, jika nilai nya di bawah 10 , maka data terhindar dari masalah multikolinearitas. 15 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Hasil Uji Normalitas Q – Q PLOT Berdasarkan hasil Uji Q – Q Plot dapat dilakukan analisis kurva dimana dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga Uji normalitas terpenuhi. Hal ini ditunjukkan untuk masing – masing Variabel bebas yang terdiri dari Performance Expectancy, Effort Expectancy, Attitude towards using technology, Social Influence, Facilitating conditions , Self Efficacy, Anxiety, Behavior Intention dimana data menyebar disekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga data tersebut berdistribusi normal. Hasil Uji Determinasi ( R ) , ANOVAb dan Coefficientsa
Tabel 5. Model Summary
Adjusted R Std. Error of the Model
R
R Square
Square
Estimate
1
.589a
.346
.232
.98612
a. Predictors: (Constant), AX, SI, SE, ATUT, FC, EE, PE Berdasarkan hasil temuan yang didapat bahwa pengguna SIAT dipengaruhi secara bersama oleh instrumen variabel besar seperti Ekseptasi Kerja (PE), ekspektasi usaha (EE), Sikap terhadap penggunaan teknologi yang digunakan (ATUT), Faktor sosial (SI), keyakinan diri (SE) dan adanya rasa kecemasan (AX) dalam penelitian ini sebesar 34.60 % yang dapat mempengaruhi variabel terikat (BI). Sedangkan sisanya sebesar 66,40 % dipengaruhi oleh faktor yang lain. Tabel 6. ANOVAb
Sum of Model
Squares
Df
Mean Square
F
16 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
Sig.
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
1 Regression 20.621
7
2.946 .972
Residual
38.898
40
Total
59.519
47
3.029
.012a
a. Predictors: (Constant), AX, SI, SE, ATUT, FC,EE, PE b. Dependent Variable: BI
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa Variabel - variabel prediktor atau variable bebas, AX, SI, SE, ATUT, FC, EE dan PE secara simultan berpengaruh significant terhadap variable BI karena nilai Sig. sebesar 0.012. Hal ini dapat kita lihat dari parameternya yaitu variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini akan berpengaruh terhadap Variable terikat jika Nilai Sig lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh kepada pengguna SIAT dalam meningkatkan kinerja dibutuhkan adanya sistim yang mudah dan sangat menyenangkan dan adanya keyakinan yang tinggi untuk bisa menggunakan sistim informasi tersebut. Selanjutnya adanya kondisi fasilitas yang merupakan sarana dan prasarana baik hardware dan software yang juga adanya dukungan pihak manajemen sangat berpengaruh kepada pengguna SIAT dalam menerima dan menggunakan sistim informasi asuransi. Adanya faktor sosial bisa mempengaruhi dalam menerima dan menggunakan SIAT. Perusahaan bisa berkembang dengan baik dimana adanya kerjasama antara karyawan yang senior dengan junior. Sehingga diharapkan tidak ada gap yang dapat menghalangi kemajuan bisnis perusahaan asuransi tersebut.
Tabel 7 . Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
T
17 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
Sig.
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
B 1 (Constant) -.821
Std. Error
Beta
1.103
-.744
.461
PE
-.447
.336
-.242
-1.329
.191
EE
.193
.234
.138
.824
.415
ATUT
.638
.282
.373
2.260
.029
SI
.080
.321
.039
.248
.805
FC
.073
.277
.042
.263
.794
SE
.108
.158
.093
.685
.498
AX
1.097
.303
.522
3.621
.001
a. Dependent Variable: BI
Berdasarkan hasil pengujian Coefficients maka dapat dinilai dengan parameter Jika nilai sig dibawah 5 %, maka variable yang bersangkutan mempunyai pengaruh yang significant terhadap Behavior Intention. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel yang berpengaruh secara significant Anxiety (AX) sebesar 0.001. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah pengaruh dari setiap variabel kepada Behaviour Intention, maka dapat dilihat dari nilai yang ada pada kolom Beta, makin tinggi nilainya, makin tinggi pula pengaruhnya.
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka faktor yang sangat berpengaruh signifikan adalah adanya rasa kecemasan (anxiety) yang berarti akan mempengaruhi dalam menerima dan menggunakan sistiim informasi asuransi. Untuk perlu dilakukan edukasi kepada pengguna SIAT melalui pelatihan (training) sehingga akan memunculkan rasa percaya diri dan perusahaan perlu mengembangakan fitur – fitur yang menarik agar mudah untuk diterima dan digunakan oleh pengguna SIAT. Selanjutnya yang menduduki ranking kedua untuk faktor yang mempengaruhi adalah Attitude toward using technology . Dalam hal ini pengguna SIAT sudah aware terhadap sistim informasi yang meyakini bahwa perhatian dalam menggunakan teknologi dapat memberikan nilai yang berharga karena perusahaan akan bisa berkembang dengan baik dan informasi yang diperoleh akurat. 18 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisa secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Variabel yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Attitudes toward using technology (ATUT), Social Influence (SI), Facilitating Conditions (FC) dan Self Efficay (SE), Anxiety (AX), Behaviour Intention (BI)
berpengaruh terhadap pengguna SIAT dalam menerima dan
menggunakan sistim informasi asuransi terpadu.
Berdasarkan analisa secara parsial maka Instrumen variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pengguna SIAT dalam menerima dan menggunakan sistim informasi terpadu adalah Attitudes toward using technology (ATUT) dan Anxiety (AX).
Setelah diketahui bahwa masih adanya faktor lain yang bisa mempengaruhi terhadap minat dalam penerimaan dan menggunakan SIAT maka diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor lain tersebut. Setelah diketahui bahwa faktor yang berpengaruh adalah ATUT dan Anxiety maka diperlukan edukasi terhadap karyawan dan karyawati melalui pelatihan (training) agar dapat menghilangkan rasa cemas (Anxiety) dan bisa menimbulkan rasa keyakinan bahwa dengan menerima dan menggunakan SIAT dapat memberikan manfaat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dalam rangka mendorong agar penggunaan SIAT secara maksimum bagi pengguna SIAT maka diperlukan adanya pemenuhan dan perbaikan kondisi fasilitas SIAT. Diperlukan adanya inovasi dan kreatifitas dalam SIAT agar lebih mudah dipelajari (user friendly), dinamis dan menarik sehingga pengguna SIAT tidak resistance terhadap sistim informasi asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
Chian Son Yu, 2012, Factors affecting individuals to adopt mobile banking : 19 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RESIKO Volume 2, Nomor 1, Februari 2014
Empirical evidence from the UTAUT model, Journal Of Electronic Commerce Research ,Vol.13, No.2 David Ransom, 2011. Insurance, Legal and regulatory, Chartered Insurance Institute, Great Britain . Dirk Vanneste et al, 2013, Healthcare professionals’ acceptanceof BeIRAI, a webbased system enabling person – centred recording and data sharing across care settings with interRAI instruments : a UTAUT analysis, BMC Medical informatics and Decision Making . Jung – Chi Pai dan Fu Ming Tu, 2011, The acceptance and use of customer relationship management (CRM) systems : An empirical study of distribution servivice industry in Taiwan, Elsevier. Marceel Heerink et al, 2008, The Influence of social presence on enjoyment and intention to use a robot and screen agent by Elderly users, IEEE Symposium on Robot and Human Interractive Communication Md.Jabir Mursalin, 2012, Information system adoption and usage : Validating UTAUT model for Bangladesh SMES, BRAC University Journal Vol.IX, No. 1 & 2 , PP – 15 - 24 Muhammad Syaukani, 2013, Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan dan perilaku penggunaan sistim Ekokardiografi, Jurnal Teknologi , Volume 6. No. 2, 169 – 178 Omar El Gayar et al, 2011, Students’ Acceptance of Tablet PCs and implications for educational Institutions, International Forum Educational Technology and Society (IFETS) , 14(2) , 58 – 70 Oye,ND et al, 2012, The history of UTAUT model and its impact on ICT acceptance and usage by academicians, Springer . Sonni Dwi Harsono,1994. Prinsip – prinsip dan Praktek Asuransi, Yayasan pengembangan Ilmu Asuransi, Jakarta Sun Joo Yoo et al, 2012, The Impact of employee’s perception of organizational climate on their technology acceptance towards e-learning in South Korea, Knowledge and E-learning An International Journal, Vol.4, No.3
20 | P a g e ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (AAMAI) 2014