Analisis dan Perancangan Aplikasi ecommerce Yang Menengahi Penjualan dan Pembelian Consumer to Consumer (C2C) Berbasis Web Elbert Valdian Hardika; Alfred Adriano Adibrata Yusrizal Oenzil Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Indonesia, Jln. K.H. Syahdan No.9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480
ABSTRAK Tujuan Penelitian, ialah menganalisis dan merancang sebuah aplikasi yang menegahi penjualan dan pembelian consumer to consumer (c2c) berbasis web. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan masyarakat akan lebih merasa nyaman ketika berbelanja secara online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis yang meliputi analisis hasil kuisioner dan studi pustaka, serta metode perancangan yang meliputi perancangan basis data, perancangan entity relationship diagram, spesifikasi proses, dan perancangan layar aplikasi . Hasil yang dicapai adalah tersedianya suatu aplikasi website e-commerce yang menjadi penengah antara penjual dan pembeli. Simpulan yang diperoleh ialah memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang ingin berbelanja dengan nyaman.
Kata Kunci :Analisis, Perancangan, Aplikasi, E-Commerce, Consumer to Consumer, C2C, Web
ABSTRACT Research Objectives, is to analyze and design an application that control sale and purchase of consumer to consumer (c2c) web-based. With this application, we expected that people will be more comfortable when shopping online. The method we used is analysis method which includes analysis of the results of the questionnaire and literature, as well as design methods that include database design, entity relationship diagrams design, process specifications, and the application screen design. The
result achieved is the availability of an application of e-commerce websites that mediates sellers and buyers. The conclusions obtained are giving comfort to the people who want to shop in comfort.
Keywords Analysis, Design, Applications, E-Commerce, Consumer to Consumer, C2C, web
PENDAHULUAN Sejak awal tahun 2000, teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran tersebut, maka orang-orang akan berusaha untuk menciptakan teknologi informasi yang dapat mendukung pemberitaan informasi secara cepat dan tepat. Hal ini membuat penduduk Indonesia termasuk dalam peringkat lima besar negara konsumen teknologi informasi di dunia yang membutuhkan suatu sistem agar dapat mempermudah proses penjualan dan pembelian. Oleh karena itu, website e-Commerce merupakan suatu solusi yang sangat tepat untuk memperlancar proses penjualan yang sesuai dengan situasi Indonesia saat ini. Website e-Commerce yang akan penulis buat adalah adalah website yang mendukung proses penjualan dan pembelian Consumer to Consumer (C2C) dengan adanya transaksi keluar masuknya uang secara elektronik. Banyaknya web e-commerce C2C
yang berkembang di Indonesia tidak sepenuhnya e-
commerce sebab tidak ada transaksi yang dilakukan secara elektronik. Website-website tersebut hanya menjadi sarana untuk mengiklankan barang yang ingin dijual oleh user kepada user lain. Menurut dailysocial.net, jumlah pengguna Internet di Indonesia per akhir tahun 2012 mencapai 61,08 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 10% ketimbang tahun 2011. Dibanding total populasi, penetrasi pengguna Internet mencapai 23,5%. Temuan lain yang ditemukan oleh dailysocial.net: •
40% dari pengguna Internet di Indonesia (24,2 juta orang) mengakses Internet lebih dari 3 jam setiap harinya
•
58 juta orang (95%) mengakses Internet dari notebook, netbook, tablet dan perangkat seluler
•
Komunitas terbesar pengguna Internet didominasi oleh kalangan middle class
•
Mayoritas pengguna Internet di Indonesia berada di rentang usia 15-35 tahun
•
56,4% termasuk “bargain hunter” — yang rela berjam-jam berselancar di Internet untuk mencari informasi dan penawaran terbaik tentang kebutuhannya
•
3,7 juta orang (6%) pernah melakukan transaksi e-commerce
•
Budget rata-rata pembelian secara online adalah Rp 150 ribu
Tentu saja temuan-temuan ini belum tentu 100% akurat karena merupakan proses perhitungan berdasarkan survei. Hal yang lebih penting ini adalah bagaimana memanfaatkan jumlah pengguna yang masif di Indonesia untuk memberikan hasil yang produktif, yaitu selain mendatangkan devisa juga menghasilkan ide dan kolaborasi positif demi kemajuan bangsa. Menurut survey sementara yang saya adakan sendiri dan sudah diikuti oleh 29 peserta, 72% peserta setuju dengan adanya pihak ketiga yang menengahi proses penjualan dan pembelian agar transaksi berjalan dengan lancar. Berdasarkan data diatas, peluang website e-commerce C2C untuk berkembang sangatlah besar. Penulis memandang, website e-commerce
akan menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat
Indonesia. Ditambah setiap masyarakat di indonesia yang belum memiliki modal besar pun bisa menjual barangnya di website ini, tanpa harus memiliki website sendiri untuk menjual barangnya.
TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan penulisan skripsi: a.
Untuk mempermudah proses transaksi.
b.
Membuka peluang usaha yang bagus bagi user yang ingin menjual barang tanpa memikirkan keinginan untuk membuka toko, maupun membuat website sendiri dengan biaya yang besar.
c.
Menyediakan suatu sistem yang dapat memperlancar proses penjualan dan pembelian yang kemudian meminimalkan penipuan yang marak terjadi di website-website ecommerce
d.
User yang ingin menjual barang dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia.
e.
Untuk mendukung proses Cunsomer to Cunsomer sehingga user pun bisa bersaing secara profesional.
Manfaat yang diberikan antara lain: a.
Dapat mempermudah user yang ingin menjual barang dengan modal yang sedikit.
b.
Dapat mempermudah user yang ingin membeli barang tanpa harus mengkhawatirkan penipuan yang sering terjadi
c.
User penjual barang dapat bersaing secara profesional
METODE PENELITIAN Metodologi yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1.
Analisis Tahap analisis data ini meliputi proses analisis data yang didapatkan dari tahap pengumpulan data, analisis masalah yang terjadi, membuat beberapa pilihan pemecahan masalah, dan menentukan pemecahan masalah yang sesuai dan paling baik untuk digunakan.
2.
Perancangan Sistem Kegiatan yang akan kami lakukan selanjutnya sebagai berikut: a.
Conceptual Database Design Membuat representasi conseptual dari database, meliputi identifikasi entity,
relationship, dan atribut. b.
Logical Database Design Menerjemahkan rancangan conseptual menjadi struktur logis, meliputi
mendesain relasi antar entity.
c.
Physical Database Design Menentukan struktur logis untuk diimplementasikan di Database Management
Sistem (DBMS). d.
UML UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menentukan,
visualisasi, kontruksi,dan mendokumentasikan e.
Implementasi Prototipe aplikasi akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan untuk sistem database menggunakan Microsoft SQLServer. f.
Pengujian dan Evaluasi Melakukan pengujian prototipe apakah berjalan sesuai sistem yang dirancang
dan menguji apakah terdapat kesalahan serta mengevaluasi hasil pengujian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut dailysocial.net, jumlah pengguna Internet di Indonesia per akhir tahun 2012 mencapai 61, 08 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 10% dibandingkan dengan tahun 2011. Dibanding total populasi, penetrasi pengguna Internet mencapai 23, 5%. Penemuan lain yang ditemukan adalah : •
56, 4% termasuk “bargain hunter” — yang rela berjam-jam berselancar di Internet untuk mencari informasi dan penawaran terbaik tentang kebutuhannya
•
3, 7 juta orang (6%) pernah melakukan transaksi e-commerce
•
Budget rata-rata pembelian secara online adalah Rp 150 ribu
Tentu saja temuan-temuan ini belum tentu 100% akurat karena merupakan proses perhitungan berdasarkan survei. Hal yang lebih penting ini adalah bagaimana memanfaatkan jumlah pengguna yang masif di Indonesia untuk memberikan hasil yang produktif, yaitu selain mendatangkan devisa juga menghasilkan ide dan kolaborasi positif demi kemajuan bangsa. Saat ini Indonesia memiliki banyak sekali website e-commerce dengan tipe Business to cunsomer(B2C). Menjamurnya e-commerce B2C di Indonesia mengakibatkan keberadaan pedagang dengan bermodal kecil semakin tergusur. Padahal pedagang bermodal kecil itulah yang bisa memberikan harga yang relatif murah, dengan kualitas yang tidak berbeda dengan yang dijual di
website e-commerce (B2C). Website jual beli yang menjadi wadah bagi para penjual bermodal kecil ini semakin memudar dikarenakan para pembeli lebih memilih membeli produk yang diinginkan di website e-commerce (B2C) karena keamanan dan kenyaman sangat diutamakan di website ecommerce (B2C). Untuk selanjutnya kami menamakan sistem yang kami buat dengan nama Capcus. Analisa Hasil Kuesioner Analisis kebutuhan user yang dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan dan diikuti oleh 63 koresponden. Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut : 1.
Apakah anda pernah menjual barang secara online? a.
Ya
b.
Tidak Pertanyaan diajukan untuk mengetahui apakah responden pernah menjual barang
secara Online.
PERSENTASE RESPONDEN YANG PERNAH MENJUAL BARANG SECARA ONLINE
Tidak 46%
Ya 54%
Gambar 3.1 Diagram pie responden yang pernah berjualan online Berdasarkan Diagram pie pada gambar 3.1 dapat diketahui bahwa 54% responden pernah menjual barang secara online, sedangkan 46% diantaranya tidak pernah menjual barang secara online.
2.
Website apakah yang anda pakai untuk berjualan? a.
Kas*us.com
b.
Bern*aga.com
c.
Toko*agus.com
d.
Lainnya Pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui website yang dipakai oleh
responden dalam berjualan online.
WEBSITE TEMPAT BERJUALAN lainnya 25% toko*agus.co m 12% bern*aga.com 11%
kas*us.com 52%
Gambar 3.2 Diagram pie tempat responden berjualan online Berdasarkan Diagram pie pada gambar 3.2 dapat diketahui bahwa dari 54% responden yang pernah berjualan secara online, 52% diantaranya berjualan di website kas*us.com, 11% diantaranya berjualan di Bern*aga.com, 13% diantaranya berjualan di toko*agus.com, dan 25% website-website lain yang tidak ada di dalam pilihan. 3.
Mengapa anda memilih berjualan di website tersebut? Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui alasan dari 54% responden menjual barang di website yang mereka pilih. Berdasarkan kuesioner yang kami adakan, kas*us.com dinilai oleh para responden ramai pengunjung. Begitu pula dengan toko*gus.com dan Bern*aga.com, website-website tersebut memberikan kemudahan akses bagi orang yang ingin menjual maupun membeli. Ada juga responden yang memilih salah satu website di luar dari yang ada dipilihan karena sesuai dengan yang responden tersebut jual.
4.
Apakah anda pernah membeli barang secara online? a.
Ya
b.
Tidak
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui apakah responden pernah membeli barang secara online.
WEBSITE TEMPAT MEMBELI BARANG lainnya 28% laz*da.com 1% kas*us.com 51%
bern*aga.com 7% toko*agus.co m 13%
Gambar 3.3 Diagram pie responden yang pernah membeli barang secara online Berdasarkan Diagram pie pada gambar 3.3 dapat diketahui bahwa 83% responden pernah membeli barang secara online, sedangkan 17% diantaranya tidak pernah membeli barang secara online.
5.
Website apakah yang anda pakai untuk membeli barang? a.
Kas*us.com
b.
Bern*aga.com
c.
Toko*agus.com
d.
laz*da.com
e.
lainnya Pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui website yang dipakai oleh
responden dalam berjualan online.
PRESENTASE RESPONDEN YANG PERNAH MEMBELI BARANG SECARA ONLINE Tidak 17%
Ya 83%
Gambar 3.4 Diagram pie tempat responden membeli barang secara online Berdasarkan Diagram pie pada gambar 3.4 dapat diketahui bahwa dari 83% responden yang pernah berjualan secara online, 51% diantaranya berjualan di website kas*us.com, 7% diantaranya berjualan di Bern*aga.com, 13% berjualan di toko*agus.com, 1% diantaranya berbelanja di laz*ada.com dan 28% website-website lain yang tidak ada di dalam pilihan.
6.
Mengapa anda membeli barang di website tersebut? Pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui kenapa orang lebih memilih membeli di website itu. Kebanyakan
responden
memilih
kas*us.com,
Bern*aga.com,
dan
toko*Agus.com sebagai tempat untuk membeli barang kebutuhan mereka karena lengkap, bisa bertransaksi dengan mudah, harga yang lebih murah dari website lain. Dan memilih Laz*da.com karena keamanan yang terjamin.
7.
Apakah anda setuju adanya pihak ke-3 yang menengahi penjualan dan pembelian barang agar transaksi berjalan dengan lancar? Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui apakah koresponden setuju jika ada pihak ketiga yang menengahi proses penjualan dan pembelian barang agar transaksi berjalan dengan lancar. Dari 53% responden yang pernah menjual barang secara online dan 83% responden yang pernah membeli barang secara online, sebanyak 78% responden setuju dengan adanya pihak ketiga yang menengahi proses transaksi.
Menurut Dave Chaffley (2009), Ada beberapa hal yang wajib dipenuhi oleh website e-commerce, antara lain : 1.
Online ordering
2.
Email marketing
3.
Online catalouges
4.
Stok Availability
5.
Review
6.
Virtual communities Selain dari buku e-commerce, penulis juga melakukan analisis terhadap website lain
yang melakukan bisnis e-commerce, penulis menganalisis adanya perbedaan yang ditemukan pada konsep e-commerce yang digunakan. Perbedaan antar konsep e-commerce ini penulis sebutkan pada tabel dibawah ini, penulis bandingkan juga dengan apa yang harus ada di website e-commerce menurut Dave Chaffley. No
Fitur
B2C
C2C
1.
Register
Ada
Ada
2.
Login
Ada
Ada
3.
Cari user
Tidak ada
Ada
4.
Cari barang
Ada
Ada
5.
Edit profil
Ada
Ada
6.
Change Password
Ada
Ada
7.
Keranjang belanja
Ada
Tidak Ada
8.
Jual barang
Tidak Ada
Ada
9.
Online Ordering
Ada
Tidak Ada
10.
Online Catalouges
Ada
Ada
11.
Stock Availability
Ada
Tidak Ada
12.
Review
Ada
Tidak Ada
13.
Online Communities
Tidak Ada
Ada
14.
Upload gambar
Tidak Ada
Ada
15.
Kejelasan jika terjadi
Ada
Tergantung user
transaksi Tulisan merah = User Requirement
ERD Global setelah Proses Normalisasi
Use Case Capcus E-Commerce Website
Class Diagram Website E-commerce C2C
Tampilan layar registrasi user Gambar diatas menampilkan halaman yang dapat digunakan oleh user untuk membuat akun yang dapat digunakan untuk menggunakan aplikasi website Capcus.
Tampilan layar Home setelah login Gambar diatas menampilkan halaman setelah login. Di halaman itu terdapat hasil random dari barang jualan yang dijual oleh sesama user. Login dilakukan dengan memasukkan username dan password sesuai dengan yang didaftarkan pada saat registrasi.
Tampilan layar Pasang Jualan sesudah login Gambar diatas menampilkan halaman untuk mendaftarkan barang yang akan user jual di aplikasi website capcus.
Tampilan layar keranjang belanja sesudah login Gambar diatas menampilkan halaman yang menunjukkan barang-barang yang sudah dibeli oleh user, dan menunggu untuk difinalisasi mengenai alamat pengiriman dan pembayaran yang akan dilakukan oleh user yang ingin membeli barang tersebut.
Tampilan layar Detail Order Seller Gambar diatas menunjukkan detail dari order yang diterima oleh user yang menjual barang. User yang menjual barang diwajibkan memasukkan no resi pengiriman barang, yang menandakan bahwa user yang menjual barang sudah mengirim barang yang dijual ke kantor capcus.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Kemudahan dalam bertransaksi antar user.
2.
Membuka peluang usaha yang bagus bagi user yang ingin menjual barang tanpa memikirkan keinginan untuk membuka toko, maupun membuat website sendiri dengan biaya yang besar.
3.
Menyediakan suatu sistem yang dapat memperlancar proses penjualan dan pembelian yang kemudian meminimalkan penipuan yang marak terjadi di website-website e-commerce.
4.
User yang ingin menjual barang dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia.
5.
Untuk mendukung proses Cunsomer to Cunsomer sehingga user pun bisa bersaing secara profesional.
Beberapa saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut, antara lain : 1.
Perlu adanya otomatisasi dalam hal transfer uang, misal ketika user pembeli sudah mentransferkan uang ke capcus, seharusnya sistem akan melakukan pengecekan secara otomatis ke rekening dan melakukan transfer uang secara otomatis ke penjual ketika barang sudah dicek dan dikirimkan ke pembeli.
2.
Perlu adanya kesesuaian biasa jasa yang ditawarkan dengan keuntungan yang didapat oleh user penjual. Misalnya : harga jasa yang didapat dari satu kali transaksi penjualan sebuah baju atau kaos tidak bisa dihitung Rp. 20.000,- karena itu akan memberatkan user penjual.
DAFTAR PUSTAKA Chaffley,Dave (2009). E-Business and E-Commerce Management, Strategy, Implementation and Practice. Prentice Hall, New Jersey Connolly, Thomas and Carolyn Begg (2010). Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Massachusetts: Addison-Wesley. Purbo, Onno W.(2000). Mengenal E-Commerce, p2. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Purbo, Onno, W. dan Wahyudi, Aang Arif, (2001), Mengenal ECommerce, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Turban, Efraim. (2002). Electronic Commerce 2002, A Managerial Perspective, Prentice Hall, New Jersey. Roff, Jason T. (2003). UML A Beginner’s Guide. 1221 Avenue of The Americas, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Shneiderman, Ben and Plaisant, Catherine (2010). Designing the User Interface (5th Edition). 501 Boylston Street, Boston : Pearson Higher Education. Annoymous. (2009). E-Commerse : Definisi, Jenis, Tujuan, Manfaat dan Ancaman Menggunakan ECommerce, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html Amir Karimuddin. (2012). MarkPlus Insight: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Capai 61 Juta Orang, http://dailysocial.net/post/markplus-insight-jumlah-pengguna-internet-di-indonesiacapai-61-juta-orang