AP P
Analisis Belanja Infrastruktur
EC
“D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g ”
T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013
AP P
Belanja Infrastruktur Aceh meningkat lebih dua kali lipat sejak tahun 2007. Rp 11.7 T
12
Rp 9.5 T
Nominal
10
Anggaran untuk Infrastruktur meningkat ; 25% (2013)
8 6
Komposisi Belanja Provinsi
80%
4
70%
2
EC
Pelayanan Umum
60%
-
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Agama
Ekonomi
Infrastruktur
Kesehatan
Pelayanan Umum
Pendidikan
Pertanian Nominal
Perlindungan Sosial
Perumahan
Persen Alokasi Belanja
Rp. Triliun
Belanja Provinsi
50% 40% 35%
30%
Infrastruktur
25%
20%
Pendidikan
10%
12%
Kesehatan
9% 6%
Ekonomi
0% 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
AP P
Aceh termasuk provinsi yang memiliki belanja infrastruktur terbesar di Indonesia Infrastruktur Nasional Perkapita tahun 2011
Infrastruktur Aceh Perkapita Tahun 2010
EC
Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur DI Jokjakarta Banten Bali Lampung NTB NTT Sulawesi Selatan Sumatera Utara Nasional Sulawesi Tengah Sumatera Barat Bengkulu Sulawesi Barat Kalimantan Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sumatera Selatan Sulawesi Utara DKI Jakarta Jambi Kalimantan Selatan Bangka Belitung Aceh Kep. Riau Maluku Riau Kalimantan Tengah Maluku Utara Papua Papua Barat Kalimantan Timur Rp Ribu
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
Aceh Tamiang Aceh Timur Bireuen Pidie Nagan Raya Aceh Besar Sumeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Utara Banda Aceh Aceh Barat Daya Aceh Lhokseumawe Subulussalam Aceh Tengah Langsa Aceh Tenggara Aceh Barat Bener Meriah Pidie Jaya Gayo Lues Sabang Aceh Jaya
72 104 132 160 175 177 181 185 213 240 260 262 275 285 303 305 347 349 391
699 704 836 1,201 1,317 1,500
1,000
500
0
Rp Ribu
AP P
Kondisi Jalan antara Aceh dan Sumut dan Nasional tahun 2010 Kondisi Jalan
Aceh
Sumatera Nasional Utara
Jalan Provinsi (%) Baik
45.23
40.84
5.85
Sedang
30.20
37.99
34.88
Rusak
20.71
9.53
28.21
Rusak Berat
3.86
11.64
31.06
Baik
17.73
44.54
22.46
Sedang
51.86
17.75
24.53
Rusak
30.41
21.65
31.14
-
16.06
21.87
213,885
269,390
EC
Jalan Kabupaten (%)
Rusak Berat
Belanja Infrastruktur Perkapita (Rp) 582,144
AP P
3,000
35%
31% 2,500
31%
30%
27%
25%
2,000
20%
1,500
1,000 8%
1,961
9%
2,028
1,915
15%
2,500
31%
1,620
22%
1,451
1,500
263
2005
2006
2007
2008
Infrastruktur Provinsi
2009
2010
2011
2012
2013
25% 22% 1,410
30%
25%
20%
1,199
448
0%
1,972
27%
5%
264
35%
31%
1,986
2,000
10%
1,572
500
-
2,678
2,469
12%
BMCK memiliki porsi 73% dari infrastruktur
25%
22%
Rp Miliar
22%
EC
Rp Miliyar
Belanja Infrastruktur meningkat hampir 40% pada tahun 2013, dan BMCK memiliki alokasi sebesar 73% dari infrastruktur.
1,000 9%
8% 500
10% 323
204
Proporsi Provinsi (axis kanan)
15%
12%
5%
203
60
60
2005
2006
125
341
483
576
373
505
706
-
0%
BMCK
2007
2008
SDA
2009
2010
2011
2012
Proporsi Provinsi (axis kanan)
2013
Tanpa Otsus
Rp Miliyar 700 600 500 344 400
300 200
AP P
Belanja Modal merupakan belanja terbesar infrastruktur tanpa otsus.
208
56 %
34 %
1,400 1,300 1,200 1,100 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 -
EC
100 -
66
11 %
Modal
Series1
Pegawai
Dengan Otsus
Rp Miliyar
Barang dan Jasa
Barang dan Jasa
437
849
63 %
32 %
67
5%
Pegawai
Modal
Modal Total
Pegawai
Barang dan Jasa Barang dan Jasa
Pegawai Modal
Tahun 2011
AP P
Porsi terbesar dialokasikan pada pembangunan jalan dan jembatan. Pemeliharaan jalan mendapat porsi yang relatif kecil (9%), rata-rata indonesia 12%. Perumahan 4%
Infrastruktur perdesaan 15%
Pembangunan jalan dan jembatan 49%
Sarana dan prsarana Gedung 10%
EC
Pemeliharaan Jalan 9%
Lainnya 8%
Operasional 5%
Paket Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan (DPA, 2011); Pembangunan: 295 Paket <1M = 59 paket 1≤5 M = 192 paket >5 M = 8 paket Pemeliharaan: 47 Paket <1M = 12 paket 1≤5 M = 35 paket
Rp Miliar -
10
AP P
Alokasi Dana Otsus terhadap pembangunan jalan kabupaten belum sesuai dengan kebutuhan. Aceh Jaya memiliki kondisi jalan terendah, akan tetapi memiliki ranking ke 4 dari prioritas alokasi dana otsus. 20
Aceh Jaya
30
40
50
60
70
80
90
Aceh Jaya
Rank 4, 37 M
Singkil
Singkil
Rank 12, 23 M
Nagan raya
Nagan raya
Rank 1, 53 M
Aceh Timur
Rank 6, 32 M
Simeulue
Rank 9, 28 M
Bireuen
Langsa
Rank 2, 39M
Rank 7, 30M
Aceh Utara
Rank 14, 23M
Aceh Selatan
EC
Rank 10, 27M
Sabang
Rank 23, 2M
Aceh tamiang
Aceh Barat…
Bener Meriah
Rank 15, 22M
90
80
70
60
Jalan Baik 2010 (axis bawah)
16
Aceh besar
16
Aceh Utara
16
Aceh Selatan
Sabang Aceh tamiang Aceh Tenggara Aceh Barat daya Lhokseumawe
30
Rank 11, 25M
Rank 8, 28M
Gayo Lues
22
Rank 18, 15M
pidie
12
20
Rank 3, 37M
Aceh Tengah
Langsa
19
Rank 13, 23M
Lhokseumawe
12
19
Rank 22, 3M
Aceh…
Aceh Barat
10
Rank 20, 11M
Aceh besar
Banda Aceh
9
Rank 3, 37M
Gayo Lues
Bireuen
8
Rank 21, 9M
Aceh Barat
Simeulue
5
Rank 16, 21M
Banda Aceh
Aceh Timur
3
Aceh Tengah
32
pidie
43
Bener Meriah
49
50
40
30
20
10
Belanja Pengadaan dan Pemeliharaan Jalan 2011 (Otsus)
0
Persen (%)
AP P
Alokasi terhadap jalan rusak sudah memadai, akan tetapi beberapa daerah di pantai barat memerlukan perhatian yang lebih besar... Dana Otsus Pemeliharaan dan pengadaan jalan tahun 2011
Kondisi Jalan Rusak % tahun 2010 Nagan Raya Aceh Jaya Simeulue Aceh Barat Aceh Singkil
Gayo Lues Aceh Tengah Aceh Barat… Bener Meriah Pidie Langsa AcehTenggara
EC
Bireuen
Nagan raya Gayo Lues Aceh Barat Aceh Jaya Aceh Barat daya Aceh Timur Aceh besar pidie Simeulue Aceh Selatan Aceh Tengah Singkil Aceh Tenggara Aceh Utara Bener Meriah Bireuen Pidie jaya Lhokseumawe Subulussalam Langsa Banda Aceh Aceh tamiang Sabang
Aceh Selatan Aceh Utara
Banda Aceh Aceh Timur Aceh Besar
Sabang
Aceh Tamiang Lhokseumawe
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90% 100%
60
50
40
30
20
10
-
Rp. Miliar
alokasi belanja yang dilakukan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
AP P
Alokasi dana otsus terhadap jalan; Belum sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan
EC
Alokasi Dana Otsus untuk pembangunan Jalan ; DPA 2011
Density, Panjang Jalan Kab/Luas Wilayah - 10 Km2
AP P
Alokasi dana otsus terhadap jalan dan potensi pertumbuhan ekonomi;
EC
Alokasi Dana Otsus untuk pembangunan Jalan ; DPA 2011
Pertumbuhan Ekonomi Aceh ; 2011
AP P
Rekomendasi
• Alokasi untuk infrastruktur (khususnya jalan) terus meningkat setiap tahunnya, akan tetapi pola alokasi/belanja perlu terus di benahi lebih efektif dan efisien di masa mendatang. Hal ini termasuk pengalokasian dana pemeliharaan jalan.
EC
• Aceh memiliki kondisi infrastruktur (jalan/jembatan) yang relatif lebih baik dibandingkan rata-rata Indonesia. Akan tetapi pembangunan harus terus ditingkatkan terutama akses terhadap daerah terpencil dan memiliki potensi ekonomi yang besar. • Alokasi Dana Otonomi khusus hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor utama; seperti pusat potensi pertumbuhan ekonomi, luas wilayah, jumlah penduduk. Diperlukan formulasi yang tepat dalam menentukan prioiritas penggunaan dana otsus kab/kota.
AP P EC
TERIMA KASIH