ANALISIS ATRIBUT WARUNG PENGECER YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN TEMPAT BERBELANJA (Studi Kasus pada Beberapa Warung Pengecer Model Swalayan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman)
Jati Rukmana Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
JATI RUKMANA. Analisis Atribut Warung Pengecer yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pemilihan Tempat Berbelanja. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Atribut Warung Pengecer yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Pemilihan Tempat Berbelanja (Studi Kasus pada Beberapa Warung Pengecer Model Swalayan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini dilakukan di 3 Warung Pengecer Model Swalayan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman (Toko Rahmat, Toko GMT, dan Toko Welsa) pada tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah maupun sedang berbelanja di 3 Warung Pengecer Model Swalayan yang ada di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Penelitian ini mengambil sampel dengan jumlah responden 100 konsumen dengan metode Purposive Sampling dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelayanan (X1) secara parsial mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja dibuktikan dengan hasil statistik nilai t sebesar 0,291 dengan nilai signifikansi sebesar 0,772>0,05. Variabel Kualitas dan Keragaman Produk (X2) nilai t sebesar 2,443 dengan nilai signifikansi sebesar 0,017<0,05, dengan demikian variabel Kualitas dan Keragaman Produk (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja (Y). Variabel Harga (X3) nilai t sebesar 2,694 dengan nilai signifikansi sebesar 0,008<0,05, dengan demikian variabel Harga (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja (Y). Variabel Fasilitas Toko (X4) nilai t sebesar 0,800 dengan nilai signifikansi sebesar 0,426>0,05, dengan demikian variabel Fasilitas Toko (X4) mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja (Y). Variabel Lokasi (X5) nilai t sebesar 4,059 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05, dengan demikian variabel Lokasi (X5) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja (Y). Hasil Uji F dengan nilai Fhitung 19,706 dan signifikansi 0,000. Hasil ini membuktikan bahwa secara simultan variabel pelayanan, kualitas dan keragaman produk, harga, fasilitas toko, dan lokasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja. Dari hasil pengujian koefisien determinasi nilai Adjusted R2 sebesar 0,486, hal ini berarti 48,6%
variasi dari keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel pelayanan, kualitas dan keragaman produk, harga, fasilitas toko, dan lokasi, sedangkan sisanya sebesar 51,4% dijelaskan oleh variabel lain. Kata Kunci: pelayanan, kualitas dan keragaman produk, harga, fasilitas toko, lokasi dan keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja
ABSTRACT
JATI RUKMANA. Attribute Analysis Stall Retailers that Influence Consumer Decisions in Selecting a Place to Shop. Skripsi. Yogyakarta. Faculty of Economics, University of PGRI Yogyakarta , This study research to determine the attribute analysis stall retailers that influence consumer decisions in selecting a place to shop (case studies on some models of self-service retail shop in Depok Subdistrict and Sleman District) either partially or simultaneously. This study was done in 3 self-service retailers in Depok Subdistrict and Sleman District (Rahmat Store, GMT Store, and Welsa Store). The population in this study are all consumers who ever and who was shopped at 3 self-service retailers in Depok Subdistrict and Sleman District. This study took purposive sampling method of 100 consumers as the respondents with purposive sampling method and analyzed using multiple regression analysis. The results showed that the variables of service (X1) has a partial positive but not significant effect on consumer decisions in selecting a place to shop, evidenced by the statistics t value of 0,291 with a significance value of 0.772>0.05. Variables of a quality and diversity of products (X2) have t value of 2.443 with a significance value of 0.017<0.05, thus the quality and diversity of products variable (X2) has a positive and significant effect on consumer decisions in selecting a place to shop (Y). Variable of price (X3) has t value of 2.694 with a significance value of 0.008<0.05, thus the price variable (X3) has a positive and significant effect on consumer decisions in selecting a place to shop (Y). Variable of shop facilities (X4) has t value of 0.800 with a significance value of 0.426>0.05, thus the store facility variable (X4) has a positive effect but not significant to the consumer decisions in selecting a place to shop (Y). Variable of location (X5) has t value of 4.059 with a significance value of 0.000<0.05, thus the location variable (X5) has a positive and significant effect on consumer decisions in selecting a place to shop (Y). The results of the F test showed a significance value of F 19.706 and 0.000 . These results prove that the variables of service, quality and diversity of product, prices, shop facilities, and location simultaneously has a positive and significant influence to consumer decisions in selecting a place to shop. From the test results can be known that Adjusted coefficient of determination R2 is 0.486. It means that 48.6 % of the variation on consumer decisions in selecting a place to shop can be explained by the variation of the variables of service, quality and diversity of products, prices, shop facilities, and location, while the remaining 51.4 % is explained by other variables . Keywords: service, quality and diversity of product, prices, shop facilities, location consumer decisions in selecting a place to shop.
and
tenaga
PENDAHULUAN Pada kondisi sekarang ini dengan
kerja
dan
pendapatan.
pemasukan
sektor
Perdagangan tersebut
yang
adanya tuntutan waktu yang semakin sempit
dikembangkan
tidak
hanya
serta bergesernya budaya maka, waktu yang
menyangkut pedagang eceran tradisional
tersedia untuk mencari alat pemenuhan
tetapi juga pedagang modern seperti warung
kebutuhan sehari-hari juga berubah. Dalam
pengecer model swalayan.
memilih tempat berbelanja biasanya pembeli
Warung pengecer ini adalah sebuah
menghendaki tempat yang tidak jauh dari
toko dengan konsep seperti swalayan yang
tempat tinggal, cukup strategis untuk dilalui
dirancang
dan mudah dicapai apabila ada kebutuhan
kebutuhan konsumen akhir seperti produk
yang sangat mendesak serta tempat parkir
kebutuhan rumah tangga, makanan dan lain-
yang luas dan aman.
lain. Pedagang eceran swalayan ini bergerak
Sektor perdagangan eceran di negara
untuk
melayani
berbagai
ke segala arah, misalnya dengan menjual
yang sedang berkembang seperti Indonesia
beraneka
telah menjadikan bisnis yang melibatkan
fasilitas
perputaran
juga
pengelolaan operasional dan promosi guna
kesempatan kerja dalam jumlah yang besar.
meningkatkan daya saing (Kotler & Keller,
Baik perdagangan eceran maupun grosir
2009). Kehadiran pasar swalayan tersebut
mempunyai andil yang cukup besar dalam
bertujuan
pembangunan perekonomian Indonesia. Hal
konsumen yang semakin meningkat dalam
ini dikarenakan sektor perdagangan telah
pola
mampu
pemasukan
konsumsi dan pendapatan masyarakat erat
itu
sektor
kaitannya dengan pendapatan yang diterima
khususnya
telah
barang,
uang
menyumbangkan
pendapatan perdagangan
negara. eceran
Selain
dan
ragam
produk,
pelayanan
untuk
konsumsi.
masyarakat.
dan
meningkatkan meningkatkan
memenuhi
keinginan
Meningkatnya
Rayuan
iklan
pola
barang
menjadi tumpuan harapan pemerintah dalam
menyebabkan gaya hidup manusia menjadi
penyerapan tenaga kerja. Sektor eceran
lebih konsumtif, dan kecanduan berbelanja
dalam pembangunan nasional memegang
semakin
peranan yang cukup penting, bukan saja
pasar swalayan.
ujung tombak dari pemasaran produksi
menumbuhkembangkan
jumlah
Persaingan antar swalayan semakin
nasional, tetapi juga merupakan pemasukan
tampak
jelas,
seperti
bersaing
dalam
pendapatan negara yang tidak sedikit dan
penetapan harga barang, diskon, pengaturan
menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
lay out hingga pelayanan oleh pramuniaga.
Sektor perdagangan eceran perlu terus
Swalayan yang ingin berhasil tentu harus
dikembangkan dalam upaya penyerapan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen
menyangkut mutu barang, harga, pelayanan,
menjadi sasaran usaha kita. Untuk itu
aneka macam barang dan promosi. Selain
seorang manajer harus inovatif dan terus
itu harus juga memperhatikan lokasi dan
menerus menerapkan strategi yang mantap
fasilitas pendukung. Apabila unsur-unsur
agar bisnis tersebut berkembang dengan
tersebut
baik.
tidak
dapat
dipenuhi
maka
konsumen akan merasa tidak puas dan akan
Sasaran
utama
dari
penjualan
mengakibatkan konsumen selalu berpindah-
warung pengecer model swalayan adalah
pindah dalam berbelanja. Bila hal tersebut
manusia dengan berbagai motivasi dan
berlangsung terus-menerus maka lama-
kebutuhan,
kelamaan pasar swalayan akan mengalami
sangat
kemunduran (Hatane, 2006).
kebutuhan konsumen. Untuk itu dituntut
karenanya
tergantung
pemilihan
pada
lokasi
motivasi
dan
Namun pada saat ini banyak orang
suatu lokasi strategis yang bisa dijangkau
yang berbelanja tidak hanya melihat pada
dengan mudah oleh pembeli dan mudah
barang yang dibutuhkan tetapi juga melihat
transportasinya.
pada atribut toko yang ditawarkan yang merupakan
bagian
dari
promosi
toko
Berdasarkan uraian di atas maka penulis
tertarik
mengambil
tersebut, pada umumnya konsumen hanya
“ANALISIS
ingin berbelanja segala kebutuhan hidup di
PENGECER YANG MEMPENGARUHI
satu toko saja tanpa harus membelinya di
KEPUTUSAN
toko lain sekaligus menghemat waktu
PEMILIHAN
berbelanja karena tidak perlu keluar masuk
(Studi
toko yang berbeda.
Pengecer Model Swalayan di Kecamatan
Atribut eksternal
toko
yang
merupakan
mendorong
faktor
ATRIBUT
judul
WARUNG
KONSUMEN TEMPAT
Kasus
Pada
DALAM
BERBELANJA
Beberapa
Warung
Depok Kabupaten Sleman)”.
konsumen
berbelanja di ritel. Beberapa kategori dalam atribut toko antara lain pelayanan, kualitas
KAJIAN TEORI Menurut Kotler dan Keller (2009:5),
dan keragaman produk, harga, fasilitas toko/
pemasaran
warung, dan lokasi maupun hambatan
kemasyarakatan
kenyamanan
kelompok memperoleh apa yang mereka
yang
diperoleh
konsumen
ketika berbelanja. Pada dasarnya, sukses tidaknya suatu
adalah
sebuah
dimana
individu
proses dan
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan
secara
bebas
usaha tergantung pada apakah kita cukup
mempertukarkan produk dan jasa yang
memberikan perhatian terhadap apa yang
bernilai dengan orang lain.
dibutuhkan dan diinginkan orang yang
Kotler
dan
mendefinisikan
Keller
manajemen
(2009:5), pemasaran
Proses
pembelian
pembeli
dimulai
mengenali
masalah
kebutuhan.
dan
mengidentifikasi keadaan yang memicu
menumbuhkan menciptakan,
mempertahankan,
serta
pelanggan
dengan
menghantarkan,
dan
kebutuhan
pemasar
atau
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran meraih,
Para
ketika
tertentu
mengumpulkan
perlu
dengan
informasi
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
sejumlah
unggul.
konsumen perlu ditingkatkan sehingga
Menurut
Kotler
dan
Keller
(2008:214) Perilaku konsumen adalah studi bagaimana
individu,
kelompok
dan
konsumen.
dari
pembeli
potensial
Motivasi
memberikan
pertimbangan yang serius. 2. Pencarian Informasi
organisasi memilih, membeli, menggunakan
Konsumen
dan menempatkan barang, jasa, ide atau
kebutuhannya akan terdorong untuk
pengalaman untuk memuaskan keinginan
mencari informasi yang lebih banyak.
dan kebutuhan mereka.
Faktor yang menjadi perhatian utama
Sikap merupakan ungkapan perasaan
pemasar
yang
adalah
terangsang
sumber-sumber
konsumen tentang suatu objek apakah objek
informasi utama yang menjadi acuan
disukai atau tidak, dan sikap juga bisa
konsumen
menggambarkan
keputusan
pembelian
selanjutnya.
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari
Sumber
informasi
konsumen
objek tersebut. Sikap adalah gambaran
digolongkan ke dalam empat kelompok
perasaan dari seorang konsumen, dan
berikut ini:
perasaan tersebut akan direfleksikan oleh
a.
kepercayaan
konsumen
perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi
dengan
perilaku.
Perilaku
seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya (Sumarwan, 2003:136). Menurut Kotler (2002) Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Proses
dan
Keputusan
pembelian konsumen ada 5 tahap yaitu: 1. Pengenalan Masalah
terhadap
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, dan kemasan. c. Sumber publik: media massa dan organisasi
penentu
peningkat
konsumen. d. Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian,
pengambilan
pengaruh
produk.
dan
pemakaian
3. Evaluasi Alternatif Konsep
dasar
selalu mencari sesuatu yang baru dan memahami
proses
berbeda sebagai penyegaran.
evaluasi konsumen yaitu: konsumen berusaha
memenuhi
kebutuhan,
METODE PENELITIAN
konsumen mencari manfaat tertentu
Jenis
penelitian
yang
dilakukan
dari solusi produk, dan konsumen
adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini
memandang
dilakukan
masing-masing
produk
pada
konsumen
3
warung
sebagai sekumpulan atribut dengan
pengecer model swalayan yang ada di
kemampuan yang berbeda-beda dalam
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dan
memberikan manfaat yang digunakan
dilaksanakan pada bulan Oktober 2014
untuk memuaskan kebutuhan.
sampai dengan bulan Desember 2014.
4. Keputusan Pembelian Keputusan
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
konsumen
untuk
konsumen yang pernah berbelanja maupun
atau
sedang berbelanja di 3 Warung Pengecer
pembelian
Model Swalayan yang ada di Kecamatan
sangat dipengaruhi oleh resiko yang
Depok Kabupaten Sleman. Sampel yang
dipikirkan.
diambil dalam penelitian ini sebanyak 100
memodifikasi, menghindari
menunda, keputusan
5. Perilaku Pasca Pembelian
responden. Teknik pengambilan sampel
Setelah pembelian, konsumen mungkin
dalam penelitian ini menggunakan metode
mengalami
Purposive
ketidaksesuaian
karena
Sampling.
yang
data
primer.
memperhatikan fitur-fitur tertentu yang
dikumpulkan
mengganggu atau mendengar hal-hal
Metode pengumpulan data dalam penelitian
yang menyenangkan tentang merk lain
ini yaitu dengan cara penyebaran kuesioner
dan
kepada responden dan wawancara pada
akan
selalu
informasi
yang
siaga
terhadap
mendukung
keputusannya.
pihak
yang
kuesioner
merupakan
Data
bersangkutan.
digunakan,
terlebih
Sebelum dahulu
Atribut toko dapat menimbulkan
dilakukan uji validitas dan reliabilitas
suatu perasaan pada konsumen sehingga
kuesioner tersebut. Teknik analisa yang
konsumen tertarik untuk berbelanja. Pada
digunakan yaitu analisa regresi berganda
umumnya toko yang menawarkan konsep
dan ini digunakan untuk mengetahui serta
yang berbeda baik dari tata-letak barang,
untuk mengukur pengaruh dari variabel
maupun sistem pelayanan akan menarik
bebas/ independent terhadap variabel terikat/
perhatian konsumen karena konsumen akan
dependent. Sedangkan pengujian hipotesis
dilakukan melalui uji statistic yaitu uji F, uji
Angka diatas artinya apabila variabel
t serta uji R dan R2.
Pelayanan (X1) semakin baik, maka Keputusan Konsumen dalam Pemilihan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tempat
Berbelanja
di
3
warung
Analisis Regresi Linier Berganda
pengecer model swalayan yang ada di
Berdasarkan hasil analisis regresi
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
linier berganda, diperoleh hasil sebagai
akan mengalami peningkatan sebesar
berikut:
0,042.
Y = 0,054 + 0,042 X1 + 0,335 X2 + 0,396 X3 + 0,080 X4 + 0,594 X5 + 2,281 Dengan menunjukkan
persamaan pengaruh
3. b2 = 0,335 Angka diatas memiliki makna yaitu
di
atas,
apabila
variabel
Kualitas
dan
masing-masing
Keragaman Produk (X2) mengalami
variabel independent yaitu Pelayanan (X1),
peningkatan yang semakin baik, maka
Kualitas dan Keragaman Produk (X2), Harga
Keputusan Konsumen dalam Pemilihan
(X3), Fasilitas Toko/ Warung (X4), dan
Tempat
Lokasi (X5), terhadap variabel dependent
pengecer model swalayan yang ada di
yaitu variabel Keputusan Konsumen dalam
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
Pemilihan Tempat Berbelanja (Y). Adapun
akan mengalami peningkatan sebesar
masing-masing
regresi
0,335 dan sebaliknya, apabila variabel
tersebut mempunyai arti, yaitu sebagai
Kualitas dan Kergaman Produk (X2)
berikut:
mengalami penurunan sebesar 1 point,
1. Konstanta ( a ) = 0,054
maka hal tersebut akan diikuti oleh
nilai
koefisien
Berbelanja
di
3
warung
Angka diatas artinya apabila variabel
penurunan Keputusan Konsumen dalam
Pelayanan
Pemilihan
(X1),
Kualitas
dan
Tempat
Berbelanja
(Y)
Keragaman Produk (X2), Harga (X3),
sebesar 0,335 dengan asumsi variabel
Fasilitas Toko/ Warung (X4), dan
independen lainnya konstan.
Lokasi (X5) tidak ada atau sama dengan
4. b3 = 0,396
nol, maka Keputusan Konsumen dalam
Angka diatas memiliki makna yaitu
Pemilihan Tempat Berbelanja di 3
apabila variabel Harga (X3) semakin
warung pengecer model swalayan yang
kompetitif, maka Keputusan Konsumen
ada di Kecamatan Depok Kabupaten
dalam Pemilihan Tempat Berbelanja di
Sleman akan sebesar 0,054.
3 warung pengecer model swalayan
2. b1 = 0,042
yang
ada
di
Kecamatan
Depok
Kabupaten Sleman akan mengalami
peningkatan
sebesar
0,396
dan
sebaliknya.
Berbelanja (Y) sebesar 0,594 dengan asumsi variabel independen lainnya
5. b4 = 0,080
konstan.
Angka diatas memiliki makna yaitu
7. Nilai e sebesar 2,281 jika semakin kecil
apabila variabel Fasilitas Toko/ Warung
nilai dari error maka akan membuat
(X4)
model regresi semakin tepat dalam
mengalami
semakin
baik,
peningkatan maka
yang
Keputusan
memprediksi suatu variabel bebas.
Konsumen dalam Pemilihan Tempat Berbelanja di 3 warung pengecer model swalayan yang ada di Kecamatan Depok
Kabupaten
Pengujian hipotesis yang dilakukan
akan
pada penelitian ini bertujuan untuk melihat
mengalami peningkatan sebesar 0,080
bagaimana pengaruh variabel independen
dan
terhadap
sebaliknya,
Sleman
Pengujian Hipotesis
apabila
variabel
varibel
dependen.
Pengujian
Fasilitas Toko/ Warung (X4) mengalami
hipotesis ini terdiri atas uji hipotesis secara
penurunan sebesar 1 point, maka hal
parsial dan uji hipotesis secara simultan.
tersebut akan diikuti oleh penurunan
1. Uji t
Keputusan Konsumen dalam Pemilihan
Untuk menyatakan signifikansi untuk
Tempat Berbelanja (Y) sebesar 0,080
masing-masing variabel secara parsial
dengan asumsi variabel independen
dapat diperoleh dengan menggunakan
lainnya konstan.
uji t. Berikut akan dijelaskan pengujian
6. b4 = 0,594
masing-masing variabel secara parsial.
Angka diatas memiliki makna yaitu
a) Uji t untuk Variabel Pelayanan
apabila variabel Lokasi (X5) mengalami
Berdasarkan
peningkatan yang semakin baik, maka
hipotesis
Keputusan Konsumen dalam Pemilihan
menunjukkan nilai t sebesar 0,291
Tempat
warung
dengan taraf signifikansi 0,772.
pengecer model swalayan yang ada di
Taraf signifikansi hasil sebesar
Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
0,772 tersebut lebih besar dari 0,05,
akan mengalami peningkatan sebesar
sehingga dapat disimpulkan bahwa
0,594 dan sebaliknya, apabila variabel
hal tersebut berarti bahwa variabel
Lokasi
penurunan
pelayanan (X1) berpengaruh tetapi
sebesar 1 point, maka hal tersebut akan
tidak signifikan terhadap keputusan
diikuti
Keputusan
konsumen dalam pemilihan tempat
Konsumen dalam Pemilihan Tempat
berbelanja (Y). Dengan demikian
Berbelanja
(X5) oleh
di
mengalami
penurunan
3
hasil
pengujian
variabel
pelayanan
dapat
berarti
bahwa
hipotesis
Taraf signifikansi hasil sebesar
Pertama (H1) dalam penelitian ini
0,008 tersebut lebih kecil dari 0,05,
yang
pengaruh
sehingga dapat disimpulkan bahwa
keputusan
hal tersebut berarti bahwa variabel
berbunyi
pelayanan
ada
terhadap
konsumen dalam pemilihan tempat
harga
berbelanja dinyatakan terbukti.
berpengaruh terhadap keputusan
b) Uji t untuk Variabel Kualitas dan
konsumen dalam pemilihan tempat
Keragaman Produk Berdasarkan hipotesis
(X3)
secara
signifikan
berbelanja (Y). Dengan demikian
hasil
variabel
pengujian kualitas
dapat
berarti
bahwa
hipotesis
dan
Ketiga (H3) dalam penelitian ini
keragaman produk menunjukkan
yang berbunyi ada pengaruh antara
nilai t sebesar 2,433 dengan taraf
harga produk terhadap keputusan
signifikansi
konsumen dalam pemilihan tempat
0,017.
Taraf
signifikansi hasil sebesar 0,017
berbelanja dinyatakan terbukti.
tersebut lebih kecil dari 0,05,
d) Uji t untuk Variabel Fasilitas Toko/
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Warung
hal tersebut berarti bahwa variabel
Berdasarkan
kualitas dan kergaman produk (X2)
hipotesis variabel fasilitas toko/
berpengaruh terhadap
hasil
secara
signifikan
warung
menunjukkan
keputusan
konsumen
sebesar
0,800
pengujian
nilai
dengan
taraf
dalam pemilihan tempat berbelanja
signifikansi
(Y). Dengan demikian dapat berarti
signifikansi hasil sebesar 0,426
bahwa hipotesis Kedua (H2) dalam
tersebut lebih besar dari 0,05,
penelitian ini yang berbunyi ada
sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengaruh
hal tersebut berarti bahwa variabel
antara
keragaman
kualitas
produk
keputusan
konsumen
pemilihan
tempat
dan
terhadap dalam berbelanja
dinyatakan terbukti.
hipotesis
hasil variabel
toko/
Taraf
warung
(X4)
berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap
keputusan
konsumen
dalam pemilihan tempat berbelanja
c) Uji t untuk Variabel Harga Berdasarkan
fasilitas
0,426.
t
(Y). Dengan demikian dapat berarti
pengujian
bahwa
hipotesis
keempat
(H4)
harga
dalam penelitian ini yang berbunyi
menunjukkan nilai t sebesar 2,694
ada pengaruh fasilitas toko/ warung
dengan taraf signifikansi 0,008.
terhadap
keputusan
konsumen
dalam pemilihan tempat berbelanja
keragaman
dinyatakan terbukti.
fasilitas toko/ warung, dan lokasi secara
e) Uji t untuk Variabel Lokasi Berdasarkan hipotesis
hasil
simultan
pengujian
variabel
lokasi
menunjukkan nilai t sebesar 4,059 dengan taraf signifikansi 0,000.
produk,
harga
berpengaruh
signifikan
produk,
positif
terhadap
dan
keputusan
konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja. 3. Koefisien Determinasi (R2)
Taraf signifikansi hasil sebesar
Dari hasil pengujian korelasi/uji
0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05,
R dengan menggunakan SPSS for
sehingga dapat disimpulkan bahwa
windows seri 16.0 menyatakan bahwa
hal tersebut berarti bahwa variabel
pelayanan, kualitas dan keragaman
lokasi
produk, harga, fasilitas toko/ warung,
(X5)
secara
signifikan
berpengaruh terhadap keputusan
serta
konsumen dalam pemilihan tempat
konsumen dalam pemilihan tempat
berbelanja (Y). Dengan demikian
berbelanja mempunyai hubungan yang
dapat
hipotesis
kuat. Hal ini dapat diketahui dari nilai
Kelima (H5) dalam penelitian ini
R = 0,715, artinya pelayanan, kualitas
yang berbunyi ada pengaruh antara
dan keragaman produk, harga, fasilitas
lokasi toko terhadap keputusan
toko/ warung, serta lokasi terhadap
konsumen dalam pemilihan tempat
keputusan konsumen dalam pemilihan
berbelanja dinyatakan terbukti.
tempat berbelanja di 3 warung pengecer
berarti
bahwa
2. Uji F
lokasi
terhadap
keputusan
model swalayan yang ada di Kecamatan Pengujian
pengaruh
variabel
Depok Kabupaten Sleman. Sedangkan
bebas secara bersama-sama terhadap
R2 sebesar 0,486 artinya sebesar 48,6%
variabel terikatnya dilakukan dengan
menyumbangkan perubahan variabel X
menggunakan uji F. Dari hasil olah data
terhadap Y dan sisanya 100%-48,6% =
diperoleh F adalah 19.706 dengan
51,4% dijelaskan atau dipengaruhi oleh
tingkat
variabel lain yang tidak diteliti dalam
signifikan
0,000,
karena
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
penelitian ini.
0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi
keputusan
konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja, atau dapat dikatakan antara variabel
pelayanan,
kualitas
dan
PEMBAHASAN Berdasarkan
analisis
yang
telah
dilakukan maka variabel pelayanan (X1) dan fasilitas toko/ warung (X4) berpengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap keputusan
warung pengecer model swalayan yang ada
konsumen
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
dalam
pemilihan
tempat
berbelanja di 3 warung pengecer model
Hipotesis
kedua
(H2)
yang
swalayan yang ada di Kecamatan Depok
menyebutkan bahwa variabel kualitas dan
Kabupaten Sleman. Sedangkan variabel
keragaman produk berpengaruh terhadap
kualitas dan keragaman produk (X2), harga
keputusan
(X3),
tempat berbelanja di 3 warung pengecer
dan
keputusan
lokasi
(X5)
konsumen
mempengaruhi
dalam
pemilihan
pemilihan
model swalayan yang ada di Kecamatan
tempat berbelanja di 3 warung pengecer
Depok Kabupaten Sleman, didukung oleh
model swalayan yang ada di Kecamatan
data atau dengan kata lain hipotesis
Depok Kabupaten Sleman.
diterima. Hasil pengujian hipotesis kedua
Hipotesis
dalam
konsumen
yang
(H2) telah membuktikan terdapat pengaruh
menyebutkan bahwa variabel pelayanan
antara kualitas dan keragaman produk
berpengaruh terhadap keputusan konsumen
terhadap
dalam pemilihan tempat berbelanja di 3
pemilihan tempat berbelanja. Melalui hasil
warung pengecer model swalayan yang ada
perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
nilai
Hasil
telah
signifikansi hasil sebesar 0,017 tersebut
antara
lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa
pelayanan terhadap keputusan konsumen
hipotesis dalam penelitian ini menerima H2.
dalam pemilihan tempat berbelanja tetapi
Pengujian ini secara statistik membuktikan
tidak signifikan. Melalui hasil perhitungan
bahwa kualitas dan keragaman produk
yang telah dilakukan diperoleh nilai t
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sebesar 0.291 dengan taraf signifikansi hasil
keputusan
sebesar 0,772 tersebut lebih besar dari 0,05,
tempat berbelanja. Artinya bahwa ada
dengan demikian H1 diterima. Pengujian ini
pengaruh
secara
bahwa
keragaman
produk
tidak
konsumen
dalam
pengujian
membuktikan
hipotesis
terdapat
statistik
pelayanan
pertama
(H1)
(H1)
pengaruh
membuktikan
berpengaruh
tetapi
t
keputusan
sebesar
konsumen
2,443
konsumen
antara
dengan
dalam
variabel
dalam
taraf
pemilihan
kualitas dan
terhadap
keputusan
pemilihan
tempat
signifikan terhadap keputusan konsumen
berbelanja di 3 warung pengecer model
dalam pemilihan tempat berbelanja. Artinya
swalayan yang ada di Kecamatan Depok
bahwa
Kabupaten Sleman.
ada
pengaruh
antara
variabel
pelayanan terhadap keputusan konsumen dalam pemilihan tempat berbelanja di 3
Hipotesis menyebutkan
ketiga bahwa
(H3)
yang
variabel
harga
berpengaruh terhadap keputusan konsumen
dalam pemilihan tempat berbelanja di 3
signifikan. Melalui hasil perhitungan yang
warung pengecer model swalayan yang ada
telah dilakukan diperoleh nilai t sebesar
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman,
0.800 dengan taraf signifikansi hasil sebesar
didukung oleh data atau dengan kata lain
0,426 tersebut lebih besar dari 0,05, yang
hipotesis diterima. Hasil pengujian hipotesis
berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini
ketiga (H3) telah membuktikan terdapat
menerima H4. Pengujian ini secara statistik
pengaruh antara harga terhadap keputusan
membuktikan bahwa fasilitas toko/ warung
konsumen
berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap
dalam
pemilihan
tempat
berbelanja. Melalui hasil perhitungan yang
keputusan
telah dilakukan diperoleh nilai t sebesar
tempat berbelanja. Artinya bahwa ada
2,694 dengan taraf signifikansi hasil sebesar
pengaruh antara variabel fasilitas toko/
0,008 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang
warung
berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini
dalam pemilihan tempat berbelanja di 3
menerima H3. Pengujian ini secara statistik
warung pengecer model swalayan yang ada
membuktikan bahwa harga berpengaruh
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam
pemilihan
tempat
konsumen
terhadap
Hipotesis menyebutkan
dalam
keputusan
kelima bahwa
pemilihan
konsumen
(H5)
variabel
yang lokasi
berbelanja. Artinya bahwa ada pengaruh
berpengaruh terhadap keputusan konsumen
antara variabel harga terhadap keputusan
dalam pemilihan tempat berbelanja di 3
konsumen
tempat
warung pengecer model swalayan yang ada
berbelanja di 3 warung pengecer model
di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman,
swalayan yang ada di Kecamatan Depok
didukung oleh data atau dengan kata lain
Kabupaten Sleman.
hipotesis diterima. Hasil pengujian hipotesis
dalam
Hipotesis
pemilihan
keempat
yang
kelima (H5) telah membuktikan terdapat
menyebutkan bahwa variabel fasilitas toko/
pengaruh antara lokasi terhadap keputusan
warung berpengaruh terhadap keputusan
konsumen
konsumen
tempat
berbelanja. Melalui hasil perhitungan yang
berbelanja di 3 warung pengecer model
telah dilakukan diperoleh nilai t sebesar
swalayan yang ada di Kecamatan Depok
4,059 dengan taraf signifikansi hasil sebesar
Kabupaten
pengujian
0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang
hipotesis (H4) telah membuktikan terdapat
berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini
pengaruh antara fasilitas toko/ warung
menerima H5. Pengujian ini secara statistik
terhadap
dalam
membuktikan bahwa lokasi berpengaruh
pemilihan tempat berbelanja tetapi tidak
positif dan signifikan terhadap keputusan
dalam
Sleman.
keputusan
(H4)
pemilihan
Hasil
konsumen
dalam
pemilihan
tempat
konsumen
tempat
Berdasarkan kesimpulan yang telah
berbelanja. Artinya bahwa ada pengaruh
diperoleh, maka saran yang dapat diberikan
antara variabel lokasi terhadap keputusan
adalah sebagai berikut :
konsumen
dalam
dalam
pemilihan
pemilihan
tempat
1. Berdasarkan hasil penelitian, bagi 3
berbelanja di 3 warung pengecer model
warung pengecer model swalayan
swalayan yang ada di Kecamatan Depok
yang ada di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman.
Kabupaten Sleman faktor pelayanan
Hipotesis keenam (H6) menyatakan
perlu ditingkatkan lagi agar faktor
variabel pelayanan, kualitas dan keragaman
ini dapat berperan secara baik dalam
produk, harga, fasilitas toko/ warung, dan
mendorong
variabel lokasi secara simultan berpengaruh
untuk melakukan pembelian dan
positif dan signifikan terhadap keputusan
memilih tempat berbelanja
konsumen
dalam
konsumen
tempat
2. Berdasarkan hasil penelitian, faktor
berbelanja. Hal ini dibuktikan dengan hasil
kualitas dan keragaman produk perlu
statistik uji F diperoleh nilai Uji F yang
perlu di optimalkan agar faktor ini
memperlihatkan bahwa nilai signifikansi uji
dapat berperan secara baik dalam
F sebesar 0,000 < taraf signifikansi α
mendorong
(alpha)
untuk melakukan pembelian dan
yang
pemilihan
keputusan
ditetapkan
yaitu
0,05.
Pengaruh dari variabel independen secara simultan juga bersifat positif dilihat dari konstanta F yang bernilai positif (19,706).
keputusan
konsumen
memilih tempat berbelanja. 3. Berdasarkan hasil penelitian, faktor harga perlu perlu di optimalkan agar faktor ini dapat berperan secara baik dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
mendorong
Berdasarkan hasil pengolahan data
konsumen
dan pembahasan terhadap hasil penelitian
pembelian
yang dilakukan melalui analisis regresi
berbelanja.
untuk dan
keputusan melakukan
memilih
tempat
berganda, maka dapat diambil kesimpulan
4. Berdasarkan hasil penelitian, bagi 3
bahwa variabel independen (pelayanan,
warung pengecer model swalayan
kualitas dan keragaman produk, harga,
yang ada di Kecamatan Depok
fasilitas
lokasi)
Kabupaten Sleman faktor fasilitas
mempunyai pengaruh yang positif terhadap
toko/ warung perlu ditingkatkan lagi
variabel dependen (keputusan konsumen
agar faktor ini dapat berperan secara
dalam pemilihan tempat berbelanja).
baik dalam mendorong keputusan
toko/
warung,
dan
konsumen
untuk
melakukan
pembelian
dan
memilih
tempat
berbelanja. 5. Berdasarkan hasil penelitian, faktor lokasi perlu ditingkatkan agar faktor ini dapat berperan secara optimal dalam
mendorong
konsumen pembelian
keputusan
untuk dan
memilih
tempat
penelitian, faktor lokasi mempunyai lebih
keputusan
besar
terhadap
konsumen
dalam
pemilihan tempat berbelanja dari pada faktor pelayanan, kualitas dan keragaman
produk,
harga,
dan
fasilitas toko/ warung. 6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
meneliti
Gujarati, Damodar. 2006. Basic Econometrics Fourth Edition. New York: Penerbit United States Military Academy.
melakukan
berbelanja, karena berdasarkan hasil
pengaruh
Gozhali, Imam. 2006, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
dengan
variabel-
Kotler, Philip dan Kevin Lane, 2008. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Semuel, Hatane. 2006. Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Moderen Dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Intervening (Studi Kasus Pada Hypermarket Carrefour Di Surabaya). Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 1, No. 2, pp: 53-64.
variabel lain di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh
Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
hasil yang lebih bervariatif dan dapat mengetahui pengaruh faktor-faktor lain
yang
dapat
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam
, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
pemilihan tempat berbelanja di 3 warung pengecer model swalayan yang ada di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.
DAFTAR PUSTAKA Dirgantara, Wara. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pengunjung Museum Kartini Jepara. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Sumarni, Murti. Pemasaran Liberty.
2011. Bank.
Manajemen Yogyakarta:
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen. Teori dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Pada Hypermarket di Jakarta. Jurnal Manajemen Krida Wacana. Vol. 5, No. 1, Januari 2005 : 1-18.
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayumedia.
Jin, Byoungho dan Kim, Jai Ok. 2001. Discount Store Retailing in Korea: Shopping Excitement, Shopping Motives, and Store Atributes. Journal of Global Marketing.
Riorini, Sri Vandayuli. 2005. Pengaruh Motif Berbelanja dan Atribut Toko Terhadap Ketertarikan Berbelanja