ARTIKEL
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT BERBELANJA DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TRI KRISTIONO 110314014
Dosen Pembimbing : 1. Prof.Dr. Ir. Ventje V. Rantung, MA 2. Ir. Jenny Baroleh, MSi. 3. Dr. Rine Kaunang.SP.,MBA
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI MANADO 2015
ABSTRAK
Tri Kristiono Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Memilih Tempat Berbelanja di Kecamatan Malalayang Kota Manado di bawah bimbingan Ventje V. Rantung sebagai ketua, Jenny Baroleh dan Rine Kaunang sebagai anggota Tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam memilih tempat berbelanja di Kecamatan Malalayang Kota Manado, dan ingin mengetahui tempat belanja mana yang paling dominan dikunjungi oleh masyarakat Malalayang . Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan, sejak bulan Januari hingga bulan Maret 2015. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara secara secara mendalam (indept interview) berdasarkan kuesioner yang di berikan kepada konsumen (masyarakat Malalayang). Kemudian data sekunder diperoleh melalui instansi-instansi terkait dengan penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling dengan responden sebanyak 180 konsumen. Analisis yang digunakan yaitu secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan konsumen dalam memilih tempat berbelanja dipengarui oleh beberapa faktor yaitu kualitas, kenyamanan, harga, pelayanan, jarak, pendapatan dan gengsi. Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatife dan pengambilan keputusan. Faktor gengsi merupakan faktor terbesar memperngarui konsumen dalam megambil keputusan. Sedangkan tempat yang dominan dikunjungi oleh masyarakat Malalayang adalah Freshmart.
ABSTRACK Tri Kristono, Consumer Decision Making in Choosing Where to Shop in District Malalayang Manado City (under the guidance of V. Ventje Rantung as chairman, Jenny Baroleh and Rine Kaunang as a ember). The purpose of research is to know how the decision making process of consumers in choosing where to shop in District Malalayang Manado City, and want to know the place where the most dominant shopping visited by Malalayang public. Data collected for three months, since of January until of March 2015. Primary data obtained directly through in-depth interviews based on a questionnaire that give to consumers (public Malalayang). Secondary data obtained through agencies associated with this research. Samples by accidental sampling technique with respondents as many as 180 customers. The analysis is qualitative analysis. The results showed that the consumer decision in choosing where to shop be some factor that is affected by the quality, convenience, price, service, distance, income, and prestige. Consumer decision-making process starts from the introduction of needs, information search, evaluation of alternatives and decision selector. Prestige factor is the biggest factor affected consumers in making decisions. And the dominant place visited by people Malalayang is Freshmart superstore
bagaimana proses keputusan konsumen dalam
PENDAHULUAN Sekarang
ini
banyak
bermunculan
memilih tempat berbelanja dan tempat berbelanja
tempat-tempat belanja atau pusat perbelanjaan
mana yang menjadi dominan di kunjungi di
seperti mall,
Kecamatan Malalayang ?
hypermarket,
minimarket atau
supermarket,
swalayan yang
banyak
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan
menghadirkan barang-barang keperluan sehari-
penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengambilan
hari. Hampir
keputusan konsumen
di seluruh kota di 4ndonesia
dalam memilih
tempat
terdapat pusat perbelanjaan dengan beragam
berbelanja dan mengetahui tempat berbelanja mana
bentuk dan jenisnya mudah sekali ditemukan di
yang menjadi dominan di kunjungi konsumen di
setiap
kota Malalayang.
sudut
mengindikasikan
kota.
Fenomena
ini
bahwa berbelanja di tempat-
Manfaat
tempat tersebut telah menjadi bagian integral dari
Diharapkan
gaya hidup masyarakat kita, terutama mereka
sumber informasi dalam menambah khasanah
yang berasal dari kelas ekonomi menengah atas.
keilmuan
Dalam lingkup Kecamatan Malalayang, keputusan pembelian konsumen dalam memilih tempat
berbelanja
adalah
keputusan
yang
kompleks, mengingat di Kecamatan Malalayang banyak terdapat berbagai ritel atau tempat belanja mulai dari tradisional hingga ritel modern. Banyaknya tempat berbelanja yang tersedia di Kecamatan Malalayang ini sedikit banyaknya akan memperngarui pula cara pikir konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat belanja yang seperti mereka inginkan. Setiap ritel menawarkan berbagai opsi yang membuat konsumen semakin tertarik untuk mengkaji ritel mana yang sesuai mulai dari harga, pelayanan hingga kualitas yang ditawarkan. Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
dari
penelitian
penelitian
dalam
ini
ini
dapat
pengembangan
yaitu menjadi
ilmu
pangetahuan khususnya pada jurusan Sosial Ekonomi dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selajutnya. Diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi pelaku-pelaku uasaha ritel modern agar mereka dapat menyusun strategi marketing yang sesuai dengan kondisis yang di alami saat ini. TINJAUAN PUSTAKA Konsumen Konsumen merupakan individu-individu dan organisasi yang membutuhkan suatu produk atau jasa dari sebuah organisasi untuk dikonsumsi, bukannya dijual atau diproses lagi. Seorang knsumen dalam memilih dan membeli suatu produk, umumnya dipengaruhi juga oleh orang lain yang menjadi referensinya, keluarga, maupun kelompok lainnya (Wahyuni, 2007)
pengambilan keputusan pada persiapan dan
Perilaku Konsumen Salah satu tujuan kegiatan pemasaran
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.
adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat
Pengertian Minyak Goreng
mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting
Stanton (2003), mendefinisikan minyak goreng
bagi seorang manajer pemasaran atau mereka
adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan
yang berkecimpung dalam bidang pemasaran
atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair
untuk memahami tentang perilaku konsumen.
dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk
Dengan memahami perilaku konsumen,
menggoreng bahan makanan. Minyak goreng
maka perusahaan dapat menentukan harga,
berfungsi antara lain sebagai penghantar panas,
mempromosikan produknya secara lebih baik,
penambah rasa gurih dan penambah nilai kalori
memberikan
yang
bahan pangan (Winarno, 2004).
memuaskan dan dapat menentukan lokasi/tempat
Proses Keputusan Pembelian
pelayanan
serta
fasilitas
di samping perusahaan akan dapat memahami tentang
adanya
peluang
yang
baru
untuk
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat
banyak
pengaruh
yang
mendasari
pemenuhan kebutuhan dari konsumen yang
seseorang dalam mengambil keputusan pembelian
merasa
suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang,
belum
memudahkan
terpenuhi, pihak
yang
selanjutnya untuk
perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
untuk
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan
mengadakan segmentasi pasar. Konsumen sangat
(stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan
heterogen dilihat dari usia jenis pekerjaan, tingkat
pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan
pendidikan, tingkat pendapatan juga selera.
lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses
Sehingga pelaku pasar perlu membeda-bedakan
(diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik
konsumen menjadi kelompok-kelompok dan
pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan
mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan
pembelian
kebutuhan mereka. Menurut Dharmmesta dan
Perilaku Setelah Pembelian
mengidentifikasikan
perusahaan mengenai
cara
Handoko (2000 ) ” perilaku konsumen adalah
Perilaku setelah pembelian dapat dikatakan
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
tahap
terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian
barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses
berdasarkan pada kepuasan dan ketidakpuasan
proses
keputusan
pembeli
konsumen
mereka. Seorang konsumen sebelum memutuskan
untuk membeli, ia terlebih dahulu melalui sebuah
pelanggan dalam waktu yang lama. Memuaskan
proses. Pada waktu proses membeli dimulai,
kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap
calon
perusahaan.
pembeli
yang
serius
dapat
saja
Selain
membatalkan keputusan dalam setiap tahapan
kelangsungan
proses
kebutuhan
sebelum
ia
melakukan
pembelian
faktor
penting
hidup
perusahaan,
konsumen
dapat
bagi
memuaskan meningkatkan
sebenarnya, karena konsumen dalam melakukan
keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang
kegiatan pembelian melalui tahap-tahap yang
puas
sangat rumit sehingga konsumen dapat saja
cenderung untuk membeli kembali produk dan
membatalkan niatnya untuk membeli.
menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
Konsep keputusan pembelian konsumen
yang sama muncul kembali dikemudian hari.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan mereka.
keputusan
Proses
tersebut
dakam
pembelian
merupakan
sebuah
pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Kepuasan Konsumen Menurut Husein umar yang dikutip dari bukunya Studi kelayakan bisnis (2005) mengatakan bahwa ”kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya”. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007) yang dikutip
dari buku Manajemen Pemasaran
mengatakan bahwa ”Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan”. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi
terhadap
produk
dan
jasa
pelayanan
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Januari hingga bulan Maret 2015 yang bertempat di Kecamatan Malalayang
kota Manado provensi
Sulawesi Utara. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja dengan berbagai pertimbangan bahwa di Kacamatan Malalayang banyak terdapat tempat berbelanja dan penduduknya yang relative banyak. Sehingga setiap konsumen sulit untuk menentukan keputusannya dalam memilih tempat berbelanja. Metode Pengumpulan Data Penelitian
ini
dilaksanakan
di
Kecamatan
Malalayang, dengan data yang digunakan berupa data perimer dan data sekunder. Dimana data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan konsumen melalui kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui instansi-instansi yang terkait.
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti
menggunakan
peneliti meminta alamat tinggal dari responden
teknik wawancara
kemudian peneliti datang dirumah responden atas
mendalam (indepth interview), dimana peneliti
persetujuan responden untuk dimintai keterangan
melakukan komunikasi
yang diperlukan secara mendalam.
langsung
dengan
subjek atau informan secara mendalam, utuh
Metode Analisis Data
dan rinci
Analisa dari data kualitatif secara khas adalah satu
informasi
dengan secara
tujuan
lengkap,
mendapatkan
mendalam,
dan
proses yang interaktip dan aktif. Analisis kualitatif
komprehensif sesuai dengan tujuan penelitian
dilakukan dengan mencocokkan data bersama-
(Daymont, 2008)
sama, bagaimana membuat yang samar menjadi
Data yang diperoleh disusun secara
nyata, menghubungkan akibat dengan sebab yang
sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif
merupakan suatu proses verifikasi dan dugaan,
untuk
koreksi dan
mencapai
dibahas.
Dari
kejelasan
masalah
hasil penelitian
tersebut
kemudian ditarik sebuah kesimpulan merupakan
jawaban
yang
yang
diangkat
yang dari
permasalahan penelitian
modifikasi, usul dan pertahanan
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data model
interaktif
yang
memiliki tiga komponen, yaitu pemilihan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penyajiaan data dalam bentuk tabel-tabel
Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik Accidental
kemudian setelah table disajikan dalam bentuk
Sampling yaitu siapa saja konsumen yang
persen
dijumpai
dengan menggunakan presentase terbanyak.
tampa
menentukan informan
memilih-milih
dalam
(masyarakat Kecamatan
kemudian
ditarik
sebuah
kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Malalayang) yang sedang berbelanja atau tidak
Deskripsi Wilayah Penelitian
berbelanja untuk mengetahui mengapa konsumen
Deskripsi Umum Tempat Penelitian
lebih memilih tempat berbelanja yang mereka
Letak dan Luas Wilayah
kehendaki .
sampel yang digunakan dalam
Kecamatan Malalayang terletak di kota madya
penelitian ini berjumlah 180 responden yang
Manado Sulawesi Utara, yang merupakan daerah
seluruhnya
kecamatan yang berdekatan langsung dengan pusat
adalah
masyrakat
Kecamatan
Malalayang.
kota Manado. Bahkan di kecamatan Malalayang
Dalam pengambilan sampel biasanya konsumen
berdiri pusat pendidikan untuk perguruan tinggi
enggan dalam dimintai keterangan pada saat
terbesar di Sulawesi Utara yaitu Universitas
mereka sedang berbelanja. Maka solusinya adalah
Samratulangi, dengan batas giografisnyasebagai berikut:
Secara umum penduduk di Kecamatan Malalayang menganut agama yang terdiri dari
Sebelah Utara : Kecamatan sario
Kristen protestan, Katolik, Pantekosta dan Muslim.
Sebelah Timur : Kecamatan Pinileng
Hal ini dapat dilihat dan dijelaskan di table .
Sebelah Selatan: Kecamatan Pinileng
Agama Jumlah
Sebelah Barat : Laut Manado
Kristen Protestan
24.724
43.5
Kecamatan Malalayang memiliki luas wilayah
Katolik
8.234
14.5
2975,9
Pantekosta
13.593
23.9
merupakan pemukiman padat penduduk. Tidak
Muslim
10.295
18.1
ada lahan untuk pertanian maupun perkebunan
Jumlah
56.846
100
melainkan wilayah yang ada hanya pertokoan dan
Sumber : Data Monografi Kecamatan Malalayang,
perumahan
2014
hektar
dengan
sehingga
seluruh
wilayahnya
kecamatan
Malalayang
penduduk ( jiwa)
Presentase %
dikatakan sebagai pemukiman padat penduduk.
Table 2 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk
Komposisi Penduduk
kecamatan Malalayang menganut agama Kristen
Secara
Umum
jumlah
penduduk
di
Protestan dan yang paling sedikit adalah penduduk
kecamatan Malalayang adalah sebanyak 56.846
yang menganut agama Katolik yang jumlahnya
jiwa dengan rinciannya dapat dilihat pada table 1
hampir sama dengan jumlah penduduk yang
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelamin
menganut agama Islam.
Jenis kelamin Jumlah penduduk
Presentase %
Gambaran Umum Pekerjaan
Laki-laki
27.792
48
Perempuan
29.054
52
satu
Jumlah
56.846
100
terbanyak di Kota Manado sehingga penduduknya
Kecamatan Malalayang adalah salah Kecamatan
yang
memiliki
penduduk
Sumber : Data Monografi Kecamatan Malalayan,
pun mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda-
2014
beda. Berdasarkan data Monografi Kecamatan
Berdasarkan
table
diatas
jumlah
penduduk
Malalayang
menjelaskan
bahwa
mayoritas
kecamatan Malalayang berdasarkan jenis kelamin
penduduk Kecamatan Malalayang bekerja sebagai
yaitu sebanyak 27.792 jiwa adalah laki-laki
PNS
sedangkan yang berjenis perempuan sebanyak
penghasilannya adalah gaji UMR.
29.054 jiwa.
pekerjaan yang dimiliki oleh penduduk Malalayang
4.1.3. Agama
dapat dijelaskan dengan tabel.
sehingga
dapat
dikatakan
rata-rata Gambaran
Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk Presentase %
PNS
18.312
36.79
Gambaran Umum Tempat Berbelanja Di
Nelayan
4.765
9.57
Kecamatan Malalayang
Tukang ojek
2.187
4.39
Di Kecamatan Malalayang terdapat banyak
Wiraswasta
15.276
30.69
tempat berbelanja yang dapat memenuhi kebutuhan
Buruh
9.234
18.55
sehari-hari konsumen mulai dari pasar tradisional
Jumlah
49774 100
hingga pasar modern. Pasar – pasar tersebut
Sumber : Data Monografi Kecamatan Malalayang
menawarkan berbagai jenis barang dan harga yang
Gambaran Umum Pendidikan
berbeda. Kecamatan Malalayang yang merupakan
Pendidikan adalah modal untuk
Kecamatan yang padat penduduk adalah infestasi
beraktualisasi diri dalam segala bidang, jadi
yang sempurna buat para pelaku usaha ritel-ritel
pendidikan
sangatlah
penting.
Meskipun
atau pertokoan. Tidak heran jika setiap tahunnya
pendidikan
keluarga merupakan
pendidikan
pertumbuhan ritel di Kecamatan ini meningkat
dasar, namun pendidikan formal tak kalah
drastis. Dulunya hanya ada satu ritel modern saja,
penting dalam menambah wawasan. Terdapat
tetapi
benang
pendidikan keluarga
beralihnya kebutuhan masyarakat di Kecamatan
dengan pendidikan formal dan dua-duanya sama-
Malalayang sekarang banyak berkembang berbagai
sama
ritel modern. Ritel-ritel modern itu diantaranya
merah
penting
antara
dalam
perkembangan
diri
masyarakat
seeiring
berkembangnya
waktu
dan
Multimart, Indomaret, Alfamart dan Tosmart. Ada pepatah yang mengatakan
bahwa ”perilaku
atau
Pasar Tradisional ( Pasar Bahu)
tindakan seseorang
Pasar Tradisional yang ada di kecamatan
mencerminkan tingkat pendidikan”. Sehingga
Malalayang ini terletak Di Kelurahan/Desa Bahu.
dapat
Walaupun pasar ini lumayan kecil tapi pasar ini
dianalisa bahwa pendidikan adalah
kebutuhan. Di Kecamatan Malalayang sendiri
mampu
menyediakan
kebutuhan
sehari-hari
warganya cukup berpendidikan terbukti dengan
masyarakat Malalayang mulai dari sayur-mayur
pendidikan terbanyak adalah masyarakat yang
hingga kebutuhan pokok lainnya. Pasar tradisional
mengecam pendidikan seterata S1. Pendidikan
bahu mulai beroprasi dari jam 4 subuh hingga
yang dikecam akan mempengarui pola pikir dari
menjelang malam. Barang-barang yang dijajakan
masyarakat semakin tinggi pendidikan yang ada
atau diperjual belikan harganya bervariatif di setiap
maka semakin bijak pula orang dalam mengambil
pedaganngnya walaupun jenis barangnya sama.
sebuah keputusan.
Untuk mendaptkan harga yang murah kita terlebih dahulu harus melakukan system tawar menawar
dengan penjualnya itu tergantung dari kepandaian
Faktor-Faktor Yang memperngarui konsumen
dari konsumen saja. Tempat penjualan dari para
dalam memilih tempat berbelanja
pedagagang belum terarur secara rapi bahkan
No
Faktor-faktor Jumlah Responden Presentase
banyak yang masi menjual di daerah trotoar.
1
Kulaitas
34
18.9
Ritel Modern
2
Kenyamanan
25
13.9
Belakangan ini banyak sekali ritel-rite
3
Harga
8
4.5
modern yang sedang berkembang di Kecamatan
4
Pelayanan
12
6.7
Malalayang. Pada awalnya hanya satu ritel
5
Jarak
9
5
modern saja yang ada yaitu itu Freshmart. Tetapi
6
Pendapatan
43
23.8
2 tahun belakangan ini pertumbuhan ritel modern
7
Gengsi
49
27.2
Jumlah
180
100
di Kecamatan malalayang berkembang pesat mulai dari Multimart, Indomaret, Alfamart dan Savemart.
Sumber : Diolah dari data primer Jika
Walaupun tempatnya relatife berdekatan
presentase
dilihat
dari
table
faktor
gengsilah
diatas yang
maka terbesar
para pelaku usaha ini tidak kawatir kehilangan
memperngarui peroses keputusan konsumen dalam
konsumennya. Setiap masing-masing tempat
memilih tempat berbelanja. Masyrakat Malalayang
sudah mempunyai pelangan masing-masing. Tapi
yang terkenal dengan semboyan lebih baik kalah
ada satu ritel modern yang tempatnya sangat
nasi daripada kalah aksi maka tidak heranlah jika
strategis yaitu Freshmart.
faktor gengsi merupakan faktor yang paling
Keputusan Konsumen Dalam Memilih Tempat
berpengaruh
Berbelanja di Kecamatan Malalayang
Kemudian faktor selanjutnya yang berpengaruh
dalam
keputusan
konsumen.
Dalam menentukan keputusan pembelian
ialah pendapatan. Dilihat dari segi pendapatan
di suatu tempat berbelanja konsumen dipengarui
masyarakat Malalayang yang mayoritas bekerja
oleh
sebagai PNS dapat dikatakan bahwa pendapatan
beberapa
mempengarui memilih
faktor.
Faktor-faktor
yang
keputusan
konsumen
dalam
tempat
bebelanja
di
masyarakat diatas rata-rata.
Kecamatan
Faktor harga bagi masyarakat Malalayang
Malalayang dapat dilihat berdasarkan jawaban-
tidak begitu berpengaruh karena hanya sedikit saja
jawaban responden yang memilih beberapa faktor
memperngarui
sebagai penimbang keputusan mereka. Faktor-
memilih
faktor yang dipilih oleh responden dapat dilihat
wawancara
seperti table dibawah ini.
mengungkapkan bahwa harga dipasar modern
keputusan
tempat dengan
konsumen
berbelanja. responden
dalam
Berdasarkan mereka
ataupun pasar Tradisional tidak begitu jauh
Malalayang dapat dilihat di table Pemilihan
berbeda.
Tempat Berbelanja berdasarkan motivasi belanja
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Motivasi Berbelanja Jumlah Responden
Dalam
Kebutuhan Pokok
45
Jalan-jalan
54
Gengsi
64
Ketersedian produk
17
Memilih
Tempat
Berbelanja
di
kecamatan malalayang Karateristik dan latar belakang yang beragam dari konsumen akan memperngarui pengambilan keputusan dalam memilih tempat
Jumlah
180
berbelanja yang sesuai mereka harapkan. Proses pengambilan
dalam
Dilihat dari table diatas jumlah responden
ketika
dalam memilih tempat berbelanja berdasarkan
konsumen merasa nyaman dalam berbelanja di
motivasi balanja di dominasi dengan motivasi
tempat tersebut. Kesadaran akan kenyaman
belanja berdasarkan gengsi kemudian diikuti
berbelanja ditempat yang diinginkan konsumen
dengan motivasi berbelanja karena jalan-jalan.
akan mulai mencari solusi dari permasalahan
sedangkan ketersedian produk dalam memilih
yang dihadapinya. Secara rinci konsumen akan
tempat berbelaja oleh masyarakat Malalayang
memilih tempat berbelanja melalui tahapan-
kurang diperhitungkan karena faktor ini sangat
tahapan beberapa tahapan-tahapan dimulai dari
sedikit pengaruhnya .
penegenalan kebutuhan (kenyamanan tempat),
Pencarian Informasi
pencarian informasi, evaluasi alternative dan
Tahapan
memilih
keputusan
tempat
konsumen
berbelanja
diawali
selanjutnya
yakni
pencarian
keputusan konsumen.
informasi mengenai keberadaan tempat berbelanja
Pengenalan Kebutuhan (kenyamanan tempat)
yang ada di Kecamatan Malalayang. Pencarian
Proses pengambilan keputusan konsumen
informasi biasanya dapat dilakukan dengan dua
dalam memilih tempat berbelanja diawali dengan
cara, yaitu pencarian internal ( pengetahuan yang
sikap kenyaman dan kepercayaan dari tempat
tersimpan dalam ingatan) maupun pencarian
yang diinginkan. Tahap penegenalan kebutuhan
eksternal (informasi dari lingkunagn).
dapat di diteksi mulai dari tingkat motivasi
Pada tahap pencarian informasi dalam
konsumen dalam berbelanja kebutuhan yang
pengambilan
diperlukan hingga dari faktor kondisi gengsi yang
berbelanja, konsumen mengandalkan informasi
ada pada konsumen. Motiasi konsumen dalam
dari pencarian ekstenal. Terdapat tiga media
memilih
sebagai sumber informasi bagi para konsumen
tempat
berbelanja
di
Kecamatan
keputusan
pemilihan
tempat
dalam memilih tempat berbelanja di kecamatan
dijadikan sebagai pertimbangan awal konsumen
Malalayang. Dari
dalam menentukan tempat berbelanja di kecamatan
terhadap
hasil
kuesioner
jawaban
yang
responden
disebarkan
dapat
malalayang
dijelaskan lewat table .
Tempat Berbelanja yang Dominan di Kunjungi
Sumber Pencrian Informasi RespondenPresentase
Oleh Masyarakat Kecamatan Malalalayang
%
Masyarakat Kecamatan malalayang yang
1
Pribadi
160
88.8
dominan bekerja sebagai PNS dan mempunyai
2
Komersil
20
11.2
penghasilan yang tetap lebih cenderung memilih
3
Public
ritel modern sebagai tempat berbelanja. Ritel
Jumlah
100
modern adalah salah satu solusi bagi konsumen
bahwa
untuk melakukan transaksi belanja yang nyaman
konsumen dalam mencari informasi tempat
dan system pembayaran yang modern pula. Dalam
berbelanja lebih banyak rekomendasi dari pribadi
pemilihan tempat belanja yang dilakukan oleh
yakni keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
masyrakat Kecamatan malalayang dapat dijelaskan
Kemudian diikuti dengan pencarian informasi
dengan table
secara komersil. Jadi dapat dikatakan bahwa
Table 11. Pemilihan Tempat Berbelanja Di
masyarakat Malalayang dalam mencari informasi
Kecamatan Malalayang Oleh Konsumen
dalam penentuan tempat bebelanja berdasarkan
No
Dari
table
180 diatas
dapatduijelaskan
faktor kebiasaan yang dilakukan oleh pemberi
Tempat Berbelanja
Responden
Presentase
rekomendasi seperti keluarga bahkan sampai
1
Pasar Bahu
20
11.1
kenalan.
2
Freshmart
84
46.6
Evaluasi Alternatif
3
Multimart
37
20.5
dalam
4
Dailly Mart
5
2.7
sangat
5
Savemart
9
5
dalam
6
Indomaret
25
13.8
Jumlah
180
100
Tahaan penelitian
evaluasi
ini
alternative
adalah
dipertimbangkanoleh
hal
yang
konsumen
menentukan tempat berbelaja yang kosumen sukai. Pada tahap ini konsumen menetapkan criteria-kriteria
yang
relevan
dengan
keinginannya untuk membuat suatu keputusan yang
dirasakan
memecahkan
paing
masalahnya.
bermanfaat Criteria
Sumber : Diolah dari data primer
dan
tersebut
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dijabarkan oleh table 11 dapat dilihat bahwa minimarket
Freshmart
mempunya
peminat
terbanyak diantara minimarket-minimarket yang
pengambilan konsumen dalam memilih
lainnya. Kemudian di ikuti oleh minimarket
tempat berbelanja.
multimart . Sedangkan pasar atau ritel yang paling sedikit diminati adalah DaillyMart . Setelah melihat penjelasan table 11 dapat dikatakan
bahwa
keputusan
konsumen
dalam
memilih tempat berbelanja di Kecamatan Malalayang
dimulai
dari
tahap
Freshmart
pengenalan kebutuhan atau kenyamanan
merupakan minimarket yang dominan di kunjungi
dilihat dari motivasi belanja konsumen.
oleh
Kecamatan
Para konsumen mendapatkan informasi
Malalayang. Mengingat Freshmart merupakan
yang bersumber dari sumber pribadi. Pada
ritel modern yang pertama dibangun sehingga
tahap
Freshmart menguasai hampi 85% pangsa pasar
mempertimbangkan atribut tempat belanja
yang ada di Kecamayan Malalayang. Tapi
yaitu kenyamanan dan tingkat pelayanan
Freshmart yang menjadi tempat terfavorit di
tempat belanja. Sedangkan pada tahap
Kecamatan Malalayang tidak lepas pula dari
keputusan
tingkat penghasilan dari konsumen itu sendiri.
konsumen dilakukan secara terencana, ini
Sebab di Kecamatan Malalayang yang mayoritas
menunjukkan bahwa konsumen dalam
penduduknya
memilih suatu tempat berbelanja di
masyarakat
minimarket
b. Proses
yang
ada
adalah
di
PNS
sehingga
penghasilannya adalah tetap.
evaluasi
alternatife,konsumen
pemilihan
tempat
belanja
kecamatan Malalayang secara terencana.
KESIMPULAN DAN SARAN
Tempat Yang Menjadi Dominan di Konjungi
Kesimpulan
Oleh Konsumen
Keputusan Konsumen Dalam Memilih Tempat
Tempat berbelanja yang menjadi terdominan di
Berbelanja yaitu antara lain :
kunjungi konsumen di Kecamatan Malalayang
a. Konsumen dalam mengambil sebuah
adalah Freshmart ada beberapa pertimbangan oleh
keputusan dalam menentukan tempat
konsumen dalam memilih Freshmart sebagai
belanja di pengarui oleh beberapa hal
tempat belanjanya. Hal yang paling utama adalah
mulai gengsi, jarak tempuh, kenyaman,
Fresmartlah yang pertama dibangun di kecamatan
penghasilan sampai tingkat pelayanan
Malalayang sehingga masyarakat Malalayang
yang ada pada ritel-ritel yang ada.
susah untuk berpindah dan faktor kebiasaanpun
Faktor gengsi pada konsumen adalah
sangat berpengaruh sehingga sebelum ritel lain
faktor
muncul Freshmart sudah mampu mengusai pangsa
terbesar
yang
memperngarui
pasar. Jadi walaupun banyak ritel lain dibangun
kepercayaan konsumen terhadap Freshmart susah
rik.php?p=96785& more=1) diakses pada
untuk dihilangkan.
tanggal 5 januari 2015 Pangestu Subagyo. 2007. Riset Oprasi. Edisi
Saran Karena
ada
hubungan
antara
berbagai
karakteristik konsumen dengan preferensinya maka kategori tersebut dapat dipergunakan untuk
membuat
segmentasi
pasar sehingga
dapat menentukan pasar sasaran yang lebih tepat.
Pertama. Yogyakarta. Penerbit BPFE. Rahjani, T. 2010. Perbandingan Kareteristik Tempat Bebelanja. Jakarta. PT. Radiaksa Setiadi, Nugroho J. 2003, Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta. Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran
Daftar Pustaka
(terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta
Basu Swastha dan T. Hani Handoko. (2000). “Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen”. Yogyakarta : BPFE. Christina Widya Utami. 2010. Manajemen Ritel (edisi 2). Jakarta:Salemba Empat. Daymont, Cristine. 2008. Metode Riset Kualitatif. Jakarta: Bentang. Kompas . pertumbuhan pasar Modern di Asia . Availab le from h ttp: //www.kompas .com/kcm/produk/htm. 28 Desember 2014. Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta,Prenallindo . 2007. Pasar Tradisional Yang Nyaman. Jakarta . Pernallindo Mahyuni. Sri. 2007. Pasar tradisional yang nyaman?, Medan (http://www.medanbisnisonline.com/rub
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta. Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua Cetakan Kesembilan.Liberty.Yogyakarta. Wahyuni, M. 2007. Faktor-faktor yang MemperngaruiKeputusan konsumen. Yogyakarta. Winardi. 1993. Pengambilan Keputusan Bidang Manajemen. CV.Sinar Baru, Bandung. Zulian Yamit. 2001. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Ekognisia. Yogyakarta