Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
ANALISA PROMOSI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) TERHADAP KONDOMINIUM “X” DI SURABAYA Merdie Mahendra¹ Udisubakti C.², dan Aditya Sutantio³ 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia.e-mail:
[email protected] 2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 3) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK Pertumbuhan penduduk di Surabaya yang akhirnya berakibat pada peningkatan kebutuhan tempat tinggal, karena itu pengembang beralih pada pembangunan hunian bertingkat (kondominium) menjadi peluang usaha property. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran promosi dengan pendekatanimportance performance pada pembeli kondominium “X” di Surabaya. Bauran promosi pemasaran diantaranya periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung dan hubungan masyarakat.Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan random sampling, dimana sampel diambil secara acak dari populasi pembeli kondominium X. Importance Performance Analysis (IPA) adalah untuk mengetahui tingkat Importance dan Performance dari atribut-atribut lingkungan yang dijabarkan dalam tabulasi sehingga dapat diketahui tingkat Importance dan Performance dari atribut-atribut promosi pemasaran tersebut terhadap pembeli.Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil untuk pembeli kondominium atribut promosi pemasaran yang perlu ditingkatkan kinerjanya (importance tinggi, performance kurang) ada pada atribut yang berada didalam variabel periklanan dan penjualan perorangan. Kata kunci: Promosi Pemasaran, Kondominium, Importance Performance Analysis. PENDAHULUAN Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan pasar properti mengalami perkembangan yang cukup signifikan.Sebagai sebuah wilayah sentral, perekonomian dan pemerintahan di Jawa Timur, Surabaya tidak hanya diserang oleh para pengembang kelas menengah saja tetapi para investor kelas atas juga tergiur dengan tuntutan pasar di Surabaya. Dimana-mana nampak jelas proses pembangunan yang sedang berjalan terutama di wilayah bagian barat. Jelas perubahan atau perkembangan yang mengalami tren naik. Sehingga hukum ekonomi pun berlaku, ketika permintaan naik maka penawaran yang diberikan juga akan naik. Selain mengalami pertumbuhan gedung perkantoran, kota Pahlawan Surabaya juga akan menyaksikan pembangunan unit-unit kondominium baru. Hasil penelitian Research Colliers Indonesia bahwa total kondominium di Surabaya saat ini jumlahnya sepersembilan (1:9) kondominium yang ada di Jakarta. Kondominium yang sekarang banyak berada di bagian barat Surabaya, mulai bergeser ke bagian timur, area yang mendekati pantai.Adapun selama 1999-2007 jumlah kondominium ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
yang ditawarkan di Surabaya tetap alias tidak ada pembangunan kondominium baru.Sejak 2008, pengembang kembali mulai membangun gedung-gedung kondominium baru. Puncak Group dan Pakuwon Group merupakan dua pengembang aktif yang menguasai sebagian besar pasar pembangunan kondominium strata-title. Rinciannya adalah Puncak Group (32%), Pakuwon Group (23%), Gunawangsa (9%), Aktifitas Putra Mandiri (7%), Ciputra (6%), dan pengembang lain (23%). Puncak Group sendiri menangani pembangunan kondominium Puncak Permai dan Puncak Kertajaya, sementara Pakuwon Group membangun Waterplace Residence dan East Coast Apartment. Untuk periode 2013-2015, pengembang Pakuwon Group berencana untuk membangun lima proyek kondominium. Sementara Puncak Group akan membangun empat proyek kondominium. Untuk dapat menjangkau pasar sasarannya, setiap perusahaan akan berusaha menyusun strategi pemasaran yang seefektif dan seefisien mungkin. Dalam konsep pemasaran terdapat empat strategi yang dikenal sebagai bauran pemasaran yaitu strategi empat P diantaranya Product (produk), Price (harga), Place (saluran distribusi), Promotion(promosi) (Kotler, 2006). Salah satu bauran pemasaran yang merupakan sarana perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumennya adalah promosi.Promosi digunakan untuk membangun kedekatan dengan konsumen sehingga dapat membantu periklanan suatu produk. (Kotler,2006), menjelaskan bahwa promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas produk perusahaan agar konsumen bisa menerima dan membeli pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan bersangkutan. Ada beberapa kondominium di Surabaya dan sekitarnya selain “X” sebagai kondominiumyang mengeluarkan biaya tidak kecil untuk kegiatan pemasaran.Kompetitornya yang terus terus berlomba dan berinovasi mengeluarkan strategi baru dalam menjual produknya untuk menarik konsumen.Mengikuti kegiatan pameran properti dan memasang iklan media cetak adalah salah satu langkah pengembang untuk mengangkat penjualan properti mereka. Masing-masing pengembang berusaha menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh unit dan fasilitas kondominium yang dihasilkannya. Oleh sebab itu persaingan antar perusahaan yang sejajar maupun yang tidak semakin ketat karena tingginya permintaan konsumen. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, pengembang harus lebih cermat dalam mengamati kebutuhan atau keinginan konsumen dan semakin siap dalam menghadapi pasar.Kegiatan promosi melalui media cetak dan televisi gencar dikeluarkan.Tidak cukup dengan kegiatan tersebut para pengembang juga ikut gencar mempromosikan unit kondominiumnya pada acara pameran yang sering diadakan di pusat perbelajaan dalam bentuk acara yang dibuat individu ataupun dalam suatu pameran properti.Hal ini untuk menarik daya beli masyarakat terhadap unit propeti yang mereka tawarkan. Beberapa penelitian terdahulu juga banyak menganalisa faktor-faktor penentu pembelian konsumen terhadap hunian yang akan mereka beli. Namun pendekatan yang dipakai dibeberapa penelitian menggunakan pendekatan harga.Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menggunakan pendekatan bauran promosi untuk mengetahui seberapa berpengaruh terhadap penjualan unit kondominium. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk dapat mengetahui atribut-atribut promosi pemasaran apakah yang menyebabkan kondominium “X” dapat menarik minat para pembeli. Sekaligus mengetahui atribut apa yang perlu ditingkatkan performance –
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
nya sebagai bagian langkah mempersiapkan strategi promosi pemasaran ke depan yang tepat dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor.Dibangun di areal dengan luas lahan total 143.000 meter persegi. METODE Data yang didapat dari survey kuisioner dengan format pertanyaan disesuaikan dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) untuk mendapatkan tingakat Importance dan Performance dari atribut-atribut pemasaran yang dinyatakan dalam bentuk tabulasi skala likert. Kuisioner yang disebarkan sejumlah 60 responden, dimana 10 responden untuk kondominium tipe 3 Bed Room (luas nett 38 m2), 10 responden untuk kondominium tipe 2 Bed Room Corner (luas nett 36,5 m2), 20 responden untuk kondominium tipe 2 Bed Room (luas nett 31,5 m2) dan 20 responden untuk kondominium tipe 1 Bed Room (luas nett 17,5 m2).Dimana kuisioner diajukan dengan wawancara oleh peneliti sekaligus untuk mempersingkat waktu penelitian. Apabila kuisioner ditinggal dan diisi sendiri oleh responden dikhawatirkan ada hal yang tidak dimengerti dan bisa jadi segera diisi saat itu juga sehingga waktu collect data jadi lebih lama. Berdasarkan tabulasi tersebut kemudian dilakukan pemilihan atribut-atribut mana yang sangat diinginkan (importance) atau tidakoleh konsumen, begitu juga mana atribut pemasaran yang performance nya sudah baik dan mana yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan penjualan hunian.Berdasarkan penelitian ini, maka keempat variabel tersebut pada Tabel1berikut: Tabel 1. Variabel Independen NO 1 2 3 4 5
Variabel Independen (X) Periklanan Penjualan Perorangan Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Pemasaran Langsung
Definisi operasional variabel penelitian diuraikan menjadi Indikator Empiris (IE) yang meliputi sepertipada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Variabel Indikator Empiris Variabel Periklanan (X1)
Definisi Setiap bentuk penampilan non personal bayaran dan promosi tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu
Penjualan perorangan (X2)
Penjualan pereorangan adalah interaksi antar individu, saling bertatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, menguasai atau mempertahankan hubungan, pertukaran yang saling menguntungkan antara penjual dan pembeli.
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-3
Indikator 1. Brosur (X1.1) 2. Iklan radio(X1.2) 3. Iklan media cetak(X1.3) 4. Billboard(X1.4) 5. Banner(X1.5) 1. Persentasi penjualan(X2.1) 2. Pertemuan penjualan(X2.2)
Sumber FandyTjiptono, 2008
FandyTjiptono, 2008
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
Promosi penjualan (X3)
Hubungan Masyarakat (X4)
Pemasaran Langsung (X5)
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian dan penjualan sebuah produk dan jasa. Sekumpulan faktor yang mendorong atau lebih cepat untuk membeli motor scuter matic Hubungan Masyarakat adalah rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk dan jasa di media cetak atau elektronik tanpa dibayar. Pemasaran langsung adalah perusahaan menawarkan informasi mengenai produk yang dijual dan beberapa mengenai visi dan misi perusahaan.
1. 2. 3. 4. 5.
Pameran(X3.1) Hadiah(X3.2) Show unit(X3.3) Jaminan Produk(X3.4) Diskon(X3.5)
FandyTjiptono, 2008
1. Sponsorship(X4.1) 2. Corporate Social Responbility(X4.2)
FandyTjiptono, 2008
1.Telemarketing(X5.1) 2.Website(X5.2)
FandyTjiptono, 2008
Sebelum pengumpulan data maka perlu diadakan pengujian yaitu apakah pertanyaan pada kuisioner valid dan reliable dengan cara (SPSS 11). Penyebaran kuisioner dilakukan secara langsung kepada masing-masing responden dengan memberikan daftar pertanyaan dan melakukan wawancara. Penyebaran kuisionerhanya ada 1 tahap yaitu tahapsurvey keseluruhan, dilakukan pada responden yang sesuai dengan criteria yang telah ditentukan yaitu memiliki kondominium dilokasi yang diteliti oleh penulis dan sesuai dengan produk yang dimiliki kondiminium tersebut.Pada penelitian ini akan dilakukan pada 90 responden untuk masing-masing produk dengan menggunakan kuisioner yang telah dibuat. Metode analisa yang digunakan untuk menentukan jenis penggunaan terbaik atribut promosi mana yang mempengaruhi keputusan pembelian dan menguji apakah terdapat kesenjangan (gap) antara Harapan dengan Persepsi dalam variabel yang dianalisis.Setelah pengumpulan data, maka selanjutnya adalah penyusunan data dalam bentuk tabulasi.Tabulasi berfungsi untuk tahu urutan faktor dominan yang mempengaruhi pembelian.Data didapat dari main survey. Data tersebut adalah atribut produk yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam proses pembelian mereka. Tabulasi dilakukan dengan cara menjumlah bobot di tiap faktor penelitian pada main survey yang telah dilakukan. Dari hasil penjumlahan ini akan didapatkan urutan faktor dominan yang mempengaruhi pembeli dalam pembelian hunian diKondominium X, baik untuk tipe 3 Bed Room (luas nett 46 m2), tipe 2 Bed Room Corner (luas nett 36,5 m2), tipe 2 Bed Room (luas nett 31,5 m2) dan kondominium tipe 1 Bed Room (luas nett 17,5 m2). Dari berbagai persepsi tingkat harapan pelanggan, kita dapat merumuskan tingkat harapan yang paling dominan. Diharapkan dengan menggunakan konsep tingkat harapan ini, kita menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel tersebut di mata pelanggan. Diagram Kartesius ini terdiri dari 4 kuadran: kuadran pertama terletak disebelah kiri atas, kuadran kedua disebelah kanan atas, kuadran ketiga disebelah kiri bawah, dan kuadran keempat disebelah kanan bawah. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini adalah jenis sensus dimana seluruh populasi diambil dari salah satu tower yang dimiliki oleh pengembang dengan menggunakan proses pengumpulan data melalui survei dilapangan dan menggunakan alt kuisioner untuk mengumpulkan data –data. Guna mendapatkan kelengkapan data dan akurasi dalam prosesnya maka kuisioner dibuat secara lengkap dan mudah dimengerti oleh responden.Survei kuisioner
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
diberikan kepada pembeli dari kondominium “X”.penyebaran kuisioner dilakukan pada pertengahan November sampai awal Desember 2014, dan dilanjutkan uji validasi dan uji realibilitas kuisioner. Dalam penyusunan kuisioner selanjutnya akan ditabulasikan kedalam 4 bagian diagram yang diambil dari nilai tengahnya masing-masing atribut.Didapatkan sampel sebanyak 60 responden pada pembeli kondominium. Berdasarkan bab sebelumnya yang telah dijelaskan bahwa setelah didapatkan data dari hasil penyebaran kuisioner adalah melakukan uji validitas dan realibilitas. Nilai tengah kepentingan dan kepuasan responden dihitung terhadap setiap atribut. Berikut perolehan nilai tengah yang akan dijadikan acuan dalam analisis: Tabel 3. Perhitungan Tengah Tiap Atribut KODE X 1. 1 X 1. 2 X 1. 3 X 1. 4 X 1. 5 X 2.1 X 2.2 X 3.1 X 3.2 X 3.3 X 3.4 X 3.5 X 4. 1 X 4. 2 X 5. 1 X 5. 2
ATRIBUT Brosure Iklan Radio Iklan Media Cetak Billboard Banner Presentasi Penjualan Pertemuan Penjualan Pameran Hadiah Show unit Jaminan Produk Diskon Sponsorship CSR Telemarketing Website MEAN
IMPORTANCE (Y)
PERFORMANCE (X)
3.55 3.22 3.32 3.45 3.37 3.17 3.32 3.70 3.33 3.55 3.83 3.52 2.78 2.90 2.82 2.72 3,28
3.55 3.22 3.32 3.45 3.37 2.40 2.53 2.85 2.57 2.67 2.93 2.67 3.68 3.77 3.68 3.67 3,14
Selanjutnya nilai-nilai tengah tersebut dapat dipindahkan kedalam diagram kartesius yang telah dibagi dalam empat kuadran: A, B, C, dan D. Adapun garis pembagi kuadran tersebut tidak lain adalah garis Y = 3,28 dan X=3,14 Nilai-nilai tersebut ialah nilai tengah dari masing-masing aspek kepentingan dan kepuasan responden terhadap promosi pemasaran kondominium.
Gambar Diagram Kartesius Kepuasan dan Kepentingan Pembeli Kondominium Terhadap Promosi Pemasaran
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
Dari Gambar di atas dapat dilihat atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pembeli kondominium dalam empat kuadran. Adapun atribut pada setiap kuadran adalah sebagai berikut: a. Kuadran A (Prioritas utama) Menunjukan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pembeli atas promosi pemasaran kondominium berada dalam kuadran ini penanganannya perlu diprioritaskan pengembang, karena berdasarkan faktor-faktor inilah yang dinilai sangat penting oleh pemilik kondominium, sedangkan tingkat pelaksanaanya masih belum memuaskan penghuni. Atribut-atibut dalam kuadran A adalah: • Pertemuan penjualan (Atribut X 2.2) Sangat diperlukan untuk dapat berinteraksi dan melakukan presentasi penjualan. • Pameran (Atribut X 3.1) Pameran menjadi hal yang penting bagi pembeli menjadi ajang daya tari bagi pembeli yang sedang melintas atau memang sengaja ingin memperoleh informasi di sebuah pusat keramaian, biasanya dilakukan di dalam Mall. • Hadiah (Atribut X 3.2) Sesuatu yang diharapkan pembeli, diberikan sebagai nilai lebih atau imingiming bagi calon pemebeli, terpisah dengan diskon. Biasanya dilakukan dengan undian, ada juga berupa hadiah langsung berupa souvenir • Show unit (Atribut X 3.3) Dirasa penting karena sebagai daya tarik dan juga pemberi gambaran untuk rancangan design untuk unit yang akan dibeli. • Jaminan produk (Atribut X 3.4) Jaminan Produk akan kualitas produk merupakan hal yang sangat penting, selain itu jaminan produk akan ketepatan waktu penyelesaian juga menjadi hal dirasa perlu diperhatikan. Hal ini juga mempengaruhi nama baik pengembang. • Diskon (Atribut X 3.5) Hal yang ditunggu atau diharapkan pemebli saat bertemu dengan tenaga penjual, hal ini sangat mempengaruhi karena ada kepuasan tersendiri dari perolehan harga diskon. b. Kuadran B (Pertahankan prestasi) Menunjukan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pembeli atas promosi pemasaran kondominium berada dalam kuadran ini perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan pembeli kondominium, sehingga memuaskan mereka. Atribut-atibut dalam kuadran B adalah: • Brosur ( Atribut X 1.1) Brosur merupakan alat yang cukup maksimal untuk mengeahui informasi secara singkat yang digunakan tenaga penjual untuk mendekati calon pembeli, yang selanjutnya menjadi senjata tenanga penjual untuk menjelaskan tentang produk. • Iklan media cetak/koran (Atribut X 1.3) Merupakan hal yang sangat perlu dipertahankan, dan memang untuk saat ini merupakan hal yang sangat berpengaruh untuk menciptakan keingin tahuan dan dari sini calon pembeli dapat memperoleh informasi produk kondominium.Pengembang “X” cukup gencar menggunakan media ini. • Billboard (Atribut X 1.4)
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
•
Merupakan atribut promosi yang bisa dilihat secara singkat saat pembeli melintasi, hal ini dapat mempengaruhi untuk mengingat dan sebagai media promosi pengenal identitas produk, biaya cukup mahal akan tetapi juga menunjukan identitas kelas dari pengembang. Banner (Atribut X 1.5) Biasanya digunakan saat pameran diadakan sebagai penanda dan fungsinya sebagai media pesan promosi, yang pesannya kurang lebih sama dengan brosur dan billboard. Menjadi alternatif apabila calon pembeli merasa malu untuk bertanya.
c. Kuadran C (Prioritas Rendah) Menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kepuasan pembeli atas promosi pemasaran kondominium berada dalam kuadran ini dinilai masih dianggap kurang penting bagi pelanggan, sedangkan kualitas pelaksanaannya biasa atau cukup saja.Pada penelitian terhadap kondominium “X” pemebeli merasa promosi pemasaran yang telah dilakukan pengembang tidak ada yang dianggap kurang penting. Atribut-atibut dalam kuadran C adalah: • Presentasi penjualan (Atribut X 2.1) Presentasi penjualan dianggap kurang penting karena informasi yang didapat dari atribut lainnya cukup jelasmengenai keunggulan dan informasi yang lebih jelas mengenai harga, lokasi, denah dan semua informasi berhubungan untuk menarik pembeli. d. Kuadran D (Berlebihan) Menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kepuasan pembeli atas promosi pemasaran kondominium berada dalam kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya, hal ini terutama disebabkan karena pelanggan menganggap tidak terlalu penting terhadap adanya faktor tersebut, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan baik sekali oleh pengelola kondominium, sehingga sangat memuaskan, akan tetapi menjadi lebih tidak efektif. Atribut-atibut dalam kuadran D adalah: • Media promosi radio (Atribut X 1.2) Media promosi radio dimanfaatkan sebagai media pengumuman akan adanya kegiatan pameran, jarang dilakukan tapi cukup efektif penggunaannya • Sponsorship (Atribut X 4. 1) Sponsorship juga dilakukan untuk identitas pengembang, sebagai brand image, akan tetapi keuntungan tidak dirasakan oleh pembeli. • Corporate Social Responsibilty (Atribut X 4. 2) Merupakan kebijakan yang umum dilakukan beberapa perusahaan, biasanya dilakukan untuk lingkungan sekitar.Tidak berdampak langsung terhadap pembeli sehingga terkesan berlebihan. • Telemarketing (Atribut X 5. 1) Sering diabaikan dan dinilai berlebihan karena merasa belum tertatik atau membutuhkan,apabila calon pembeli tertarik akan mencari informasi lebih lanjut dengan menghadiri pameran yang ada. • Website (Atribut X 5. 2)
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
Calon pembeli merasa tidak memerlukan dan informasi yang diperoleh masih kurang memuaskan sehingga dirasa berlebihan. Berdasarkan tanggapan responden didapatkan statistik deskriptif dengan nilai mean masing-masing variabel dari sini dapat dilihat selisih antara nilai meanImportance dan nilai meanperformance, dimana yang menjadi prioritas pembeli dapat dilihat dari nilai meanImportance > meanperformance selanjutnya adalah mana yang lebih tinggi selisihnya. Alaisa tersebut dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 4. Descriptive Statistics Descriptive Statistics N IMPORTANCE Periklanan Penjualan Perorangan Promosi Hubungan Masyarakat Pemasaran Langsung PERFORMANCE Periklanan performance Penjualan perorangan Promosi Hubungan Masyarakat Pemasaran Langsung Valid N (listwise)
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
60 60 60 60 60
2.60 2.00 2.80 1.00 1.00
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
3.3800 3.2417 3.5867 2.8417 2.7667
.53323 .56367 .55095 1.07550 1.07541
60 60 60 60 60 60
2.60 2.00 2.00 2.00 2.00
5.00 4.00 4.00 5.00 5.00
3.3800 2.4667 2.7367 3.7250 3.6750
.53323 .54358 .52009 .84585 .91051
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pendataan dan identifikasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa poin sebagai berikut: 1. Faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pembeli atas promosi pemasaran kondominium yang berada dalam kuadran A penanganannya perlu ddiprioritaskan pengembang, karena atribut-atribut inilah yang dinilai sangat penting oleh pemilik kondominium, sedangkan pelaksanaannya belum memuaskan. Didapati diantaranya atribut pertemuan penjualan, hadiah, diskon, show unit, pameran dan jaminan produk. Atribut inilah yang menjadi prioritas bagi konsumen.Selain itu, terdapat atribut presentasi penjualan yang berada pada posisi kuadran C, yang dianggap kurang penting dan dijalankan dengan cukup. Untuk varibel yang berada pada kuadran B, menjadi atribut yang prestasi atau kondisi yang dapat dipertahankan. 2. Hasil penentuan jenis alternatif-alternatif awal diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Sumber data responden(pembeli) berasal dari data pembeli dari tenaga penjual pengembang. Hasil rekapitulasi responden diperoleh selisih nilai tengah importence performance variabel promosi pemasaran dimana: 1.Variabel periklanan Importence = performance, 2. Variabel penjualan perorangan Importence > performance, 3.Variabel promosi Importence > performance, 4. Variabel Pemasaran Langsung Importence < performance, 5.Variabel pemasaran langsung Importence < performance. Untuk peningkatan disarankan adanya penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penelitian memiliki sifat yang tidak dapat diaplikasikan pada pengembang yang berbeda, karena penggunaan atribut promosi yang digunakan belum tentu memiliki kesamaan. Jika akan menggunakan hasil penelitian di tahun yang akan datang
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
diperlukan kajian ulang kembali. Hal ini dikarenakan segmentasi pembeli dari masing-masing pengembang berbeda, adapun pengembang yang sama juga tidak dapat sepenuhnya mejadi sama dikarenakan segemntasi tersebut, karena segmentasi yang dituju pada kondominium ini adalah untuk kalangan pelajar. 2. Rekomendasi penelitian selanjutnya hendaklah memaksimalkan penggunaan metode penelitian fishbone analysis,dimana dapat menganalisa lebih mendetail pendalaman masalah mengenai cause effect dari masing-masing variabel yang digunakan. 3. Pengkajian lebih dalam mengenai analisa keuangan dengan memperhatikan biaya promosi pemasaran sehingga diperoleh analisa marketing return of investment. DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action, 6th edition. New York: International Thompson Publishing. Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi.Yogyakarta. Irianto, W. (2011). Analisis Importance Performance Atribut Lingkungan Hunian Terhadap Persepsi Pembeli Pada Perumahan Riverside Malang. Surabaya: Magister Manajemen Teknologi,Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Irawan, H (2002) 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo Kotler, P., & Keller, K. (2006). Marketing Management, 12th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Kotler, P., &Kertajaya.H., (2010), Marketing 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, Erlangga Kyle R. C. and Baird F. M. (1995), Property Management, 5 Edition, Real Estate Education Company Lancaster, G., & Reynolds, P. (2005). Consumer Behavior, Management of Marketing. Butterworth-Heinemann. Malhotra, N. (2004). Marketing Research An Applied Orientation. New Jersey: Pearson Education, Inc. Martilla, & James, J. (1977). Importance - Performance Analysis. Journal of Marketing , 41, 13-17. Rangkuti, F. (2008) Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis .PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rangkuti, F. (2002) Measuring Customer Satiffaction. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Shukla, P. (2000). Consumer Behavior. Liverpool: Liverpool Hope University College. Suardana, L. (2008). Analisa Investasi Pembangunan Cluster The Dharmawangsa di The Prambanan Residence, Tesis Magister. Surabaya: Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sugiono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT.Alfabeta.
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2014
Taufiq, M., & Tandelilin, E. (2007). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Transaksi Rumah Sederhana Tipe 36 di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Magister Management, Universitas Diponegoro. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun Usman, H., & Akbar, R. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Wirawan, N. (2002). Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia), Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas.
ISBN: 978-602-70604-1-8 B-16-10